laporan psc 497

23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Common cold adalah suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit kepala, sering disertai pilek, dan batuk non produktif (Nelwan, 2006). yang mudah menular dan disebabkan oleh virus common cold yang menyerang saluran nafas (Friedman,2004). Common cold merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita manusia. Sekitar 70% warga indonesia menderita common cold (Boivin, 2000). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 250.000 jiwa yang menderita common cold (Dinkes Jawa Tengah, 2014). Pada cuaca yang tidak menentu, perubahan cuaca yang cukup signifikan memungkinkan terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Penurunan daya tahan tubuh ini akan menyebabkan tubuh rentan terinfeksi virus dan terjangkit common cold. Common cold adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan 1

Upload: endang-susilowati-n

Post on 15-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psc pajang

TRANSCRIPT

Laporan Problem Solving Cycle

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGCommon cold adalah suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit kepala, sering disertai pilek, dan batuk non produktif (Nelwan, 2006). yang mudah menular dan disebabkan oleh virus common cold yang menyerang saluran nafas (Friedman,2004). Common cold merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita manusia. Sekitar 70% warga indonesia menderita common cold (Boivin, 2000). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 250.000 jiwa yang menderita common cold (Dinkes Jawa Tengah, 2014). Pada cuaca yang tidak menentu, perubahan cuaca yang cukup signifikan memungkinkan terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Penurunan daya tahan tubuh ini akan menyebabkan tubuh rentan terinfeksi virus dan terjangkit common cold. Common cold adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan (Malaise) dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan (Nelwan, 2006).Common cold dapat menyerang semua usia, mulai dari balita hingga lansia. Pada data yang kami temukan di Puskesmas Pajang didapati 6.291 orang (18,2%) merupakan penderita common cold. Kelompok umur dewasa (15-65 tahun) menempati urutan teratas penderita common cold. Artinya, common cold merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan di wilayah Puskesmas Pajang, karena jumlah penderitanya lebih dari 5% (Vaughan, 1993).

Berdasarkan data diatas, perlu dilakukan analisis Problem Solving Cycle mengenai penatalaksanaan common cold di Puskesmas Pajang, Kota Surakarta.

B. TUJUAN1. TujuanUmumUntuk menganalisis Problem Solving Cycle mengenai penatalaksanaan common cold di Puskesmas Pajang, Kota Surakarta.2. Tujuan Khusus

Untuk menganalisis PSC penanganan common cold di Puskesmas Pajang, Kota Surakarta..C. MANFAAT1. Diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah mengenai penatalaksanaan common cold di Puskesmas Pajang, Kota Surakarta.2. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Pajang dalam menangani penyakit common cold di Puskesmas Pajang, Kota Surakarta..BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

A. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATAData dalam laporan PSC ini berdasarkan data primer penyakit terbesar Puskesmas Pajang Kota Surakarta bulan Januari Desember 2014. Selanjutnya data primer diolah menggunakan tabulasi data dengan metode analisis SWOT. Semua data yang telah dianalisis dilaporkan dalam bentuk narasi dan tabulasi.Tabel 1.Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Pajang bulan Januari Desember 2014No.Nama penyakitJumlahTotal %

Laki-lakiPerempuan

1.Common cold31913100629118.2%

2.ISPA25502558510814.8%

3.Hipertensi22382200443812.9%

4.Myalgia21032100420312.2%

5.Gastritis 1200138925897.5%

6.Kelainan Gigi dan Periodont1250126925197.3%

7.Cephalgia75165214034.1%

8.NIDDM64065712973.8%

9.Dermatitis alergi61065712673.7%

10.Infeksi non spesifik54858611343.3%

11.Diagnosa lain12383021425912.3%

JUMLAH163191818934508100%

Sumber: Data sekunder puskesmas PajangTabel 2. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Pajang berdasarkan umur

NoDiagnosisUmur

1-4 thn5-14 thn15-65thn>65 thnTotal

1Common cold5321342322111966291

2ISPA423922253412295108

3Hipertensi00160428344438

4Myalgia00205421494203

5Gastritis 078510677372589

6Kelainan Gigi dan Periodont5432913507862519

7Cephalgia008545491403

8NIDDM034328651297

9Dermatitis alergi652476423131267

10Infeksi non spesifik472295702881134

Sumber : Data sekunder Puskesmas PajangB. PEMILIHAN PRIORITAS MASALAHTata laksana common cold pada kelompok umur 15-65 tahun di Puskesmas Pajang Kota Surakarta ditentukan berdasarkan data puskesmas kemudian ditentukan prioritasnya berdasarkan rumus :

Metode Hanlon

Rumus = (A + B ) CX D

3

A : Besar masalah (nilai 0 10)B : Berat/tingkat kegawatan (nilai 0 20)C : Kemudahan penanggulangan (nilai 0 10)D : Pearl faktor (nilai 0 atau1)Data pada bulan Januari - Desember 2014 di Puskesmas Pajang menunjukkan bahwa ternyata common cold merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di Puskesmas Pajang. Berdasarkan kelompok usia, common cold paling sering diderita oleh kelompok usia 15-65 tahun (remaja-dewasa). Berdasarkan data tersebut, maka akan dilakukan pembahasan mengenai penatalaksanaan common cold pada dewasa di Puskesmas Pajang.C. ANALISIS SWOTUntuk mengetahui berbagai faktor yang mendukung serta menghambat dari permasalahan cakupan penemuan common cold, dilakukan kajian secara seksama dengan analisis SWOT dengan unsur-unsur sebagai berikut (Azwar, 1996) :

1) Kekuatan

Kekuatan (Strength) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila dimanfaatkan akan berperan besar dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas untuk mencapai tujuan yang dimiliki oleh puskesmas. Program yang menjadi kekuatan puskesmas dalam tatalaksana common cold adalah program penyuluhan yang ada di setiap desa.2) Kelemahan

Kelemahan (Weakness) adalah berbagai kelemahan yang bersifat khas, yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila diatasi akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh puskesmas. Kurangnya sumber daya manusia mengakibatkan kurang optimalnya program di puskesmas. Gerakan PHBS yang dapat menjadi tindakan preventif terhadap penyebaran virus masih kurang digalakkan.3) Kesempatan

Kesempatan (Opportunity) adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu puskesmas yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalam mencapai tujuan puskesmas.Puskesmas dapat menjaring pihak swasta untuk bekerja sama melakukan tatalaksana common cold. Adanya kesempatan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan daya tahan tubuh dan PHBS dalam kaitannya dengan kejadian common cold.4) AncamanAncaman (Threat) adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu puskesmas yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan puskesmas.Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif masih rendah sehingga gerakan PHBS masih banyak diabaikan. Masyarakat dewasa cenderung meremehkan common cold yang dideritanya. Pengetahuan masyarakat tentang tatalaksana common cold juga masih minim.Tabel 4. Analisis SWOT Internal

EksternalStrengths (Kekuatan)

1. Kualitas SDM yang cukup memadai2. Tersedia dana yang cukup (APBD, BOK)3. Akses dan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatanWeakness (Kelemahan)

1. Kerjasama antar petugas belum solid

2. Keterbatasan waktu

3. Jumlah petugas kurang

4. Pencatatan kurang tertib

5. Masih rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan motivasi masyarakat untuk berobat

Oppurtunities (Peluang)1. Kerjasama dengan kader kesehatan berjalan baik2. Dukungan program DKK3. Dukungan lintas sektoral4. Banyak kegiatan berbasis masyarakat yang terkait dengan program kesehatan.Strategi SO 1. Mengadakan pertemuan lintas sektoral dengan kader kesehatan dan kelurahanStrategi WO1. Membangun kerjasama yang lebih solid antar petugas

2. Meningkatkan sistem pencatatan

Threats (Ancaman)1. Hubungan dengan RB/BPS kurang terjalin baik (terutama pelaporan)

2. Pengetahuan masyarakat masih kurang

Strategi ST1. Mengadakan pertemuan berkala dengan RB/BPS untuk membangun komitmen yang lebih baik

2. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakatStrategi WT1. Sweeping ke wilayah binaan

2. Kunjungan ke RB/BPS

BAB IIIPENETAPAN PRIORITAS JALAN KELUAR

A. ALTERNATIF JALAN KELUARPrioritas masalah tersebut perlu disusun alternatif pemecahannya dengan terlebih dahulu menggali penyebab dari masalah tersebut (Ahmad, 2006).

Tabel 5. Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah

No

PENYEBAB MASALAHALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai common cold, mulai dari penyebab, pencegahan, penyebaran, dan pengobatannya.Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan common cold

2.Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif masih rendah sehingga banyak masyarakat masih mengabaikan gerakan PHBSMengadakan penyuluhan dan lebih menggalakakkan program PHBS terutama dalam tatanan rumah tangga dan sekolah

3.Kurangnya kepedulian diri sendiri terhadap gejala common cold.Melakukan pendekatan secara personal agar masyarakat memperhatikan kondisi daya tahan tubuh sebelum terserang common cold

4.Keengganan masyarakat untuk melakukan imunisasi common cold karena anggapan bahwa vaksin common cold tidak begitu bermanfaatMemotivasi masyarakat untuk melakukan imunisasi common cold dengan menyampaikan manfaatnya bagi kesehatan.

B. PEMILIHAN PRIORITAS JALAN KELUARAlternatif pemecahan masalah diatas apabila dilaksanakan diharapkan dapat menurunkan kejadian common cold di masyarakat. Namun, untuk melaksanakan pemecahan masaah tersebut secara bersamaan akan sangat sulit. Untuk itu perlu dipilih prioritas pemecahan masalah yang paling sesuai untuk Puskesmas Pajang. Pemilihan tersebut dengan menggunakan 4 kriteria matriks yaitu magnitude, importance, vunerability, cost seperti yang terlihat pada Tabel 6 (Azwar, 2010)Tabel 6. Pemilihan prioritas jalan keluar dengan menggunakan magnitude, importance, vunerability, dan cost

NoDaftar Pemecahan MasalahEfektifitasEfisiensi (C)Jumlah

MxIxV

C

MIV

1.Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan common cold543320

2.Mengadakan penyuluhan dan lebih menggalakakkan program PHBS terutama dalam tatanan rumah tangga dan sekolah42338

3.Melakukan pendekatan secara personal agar masyarakat memperhatikan kondisi daya tahan tubuh sebelum terserang common cold532310

4.Memotivasi masyarakat untuk melakukan imunisasi common cold dengan menyampaikan manfaatnya bagi kesehatan.42253,33

BAB IVPLAN OF ACTION

Gambar 1. Plan of Action Tatalaksana Common Cold di Puskesmas PajangBAB V

PROBLEM SOLVING CYCLE

Gambar 2. Problem Solving Cycle (PSC) Tatalaksana Common Cold di Puskesmas Pajang Kota SurakartaBAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULANBerdasarkan analisis data dan SWOT Puskesmas Pajang periode Januari Desember 2014 menujukkan bahwa common cold merupakan salah satu penyakit paling banyak yang terjadi. Kejadian ini dikarenakan pengetahuan masyarakat tentang penyakit common cold masih kurang serta peran serta posyandu masih belum optimal dalam tatalaksana banyaknya kasus common cold di wilayah Puskesmas Pajang.Berdasarkan analisis PSC, alternatif pemecahan masalah untuk tatalaksana common cold adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang common cold, mulai dari tindakan pencegahan, gejala, penyebaran dan pengobatannya melalui penyuluhan kepada masyarakat sebagai pemantau kesehatan dan lokakarya kader di masing-masing desa.B. SARAN1. Puskesmas

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tentang common cold pada balita dengan penyuluhan di masyarakat.

b. Revitalisasi program di wilayah Puskesmas Pajang dengan lokakarya kader di masing-masing desa.2. Dinas Kesehatan Kotaa. Lebih fokus dalam penanganan penyakit menular terutama common cold dengan penyusunan rencana tatalaksana common cold di wilayah Kota Surakarta lewat lokakarya kepada petugas kesehatan di Puskesmas.DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Umar F. 2006. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang : Bina Rupa Aksara.Boivin G, Hardy I, Teller G, and Maziade J, 2000. Predicting common cold infections during epidemics with use of a clinical case definition. Clin Infect; 31:1166-69.

Dinas Kesehatan Kota Solo. 2014. Laporan Sepuluh Besar Penyakit di Kota Solo tahun 2014. Surakarta : Dinas Kesehatan Kota SoloFriedman MJ, Attia MW, 2004. Clinical predictors of common cold in children. Arch Pediatr Adolesc Med: 158:391-4.

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2010. Common cold Dalam; Poorwosoedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI,penyunting. Buku ajar Infeksi dan Pediatri tropis. Edisi ke 2. Jakarta:IDAI.h 234-242.

Kartasasmita, Cissy B., dkk. 2003. Imunisasi common cold untuk Anak dan Dewasa. Dalam : HTA Indonesia 2003 hal 1/22.

Nelwan RHH. 2006. common cold dan pencegahannya. Buku Ajar Penyakit Dalam. FK UI : Jakarta

Puskesmas Pajang. 2014. Laporan Puskesmas Pajang tahun 2014. Surakarta : Puskesmas PajangVaughan,JP., R.H. Morrow. 1993. Panduan Epidemiologi bagi pengelolaan kesehatan kabupaten, diterjemahkan : dr. Hendarmin Aulia, dr.M.A.Husni Farouk,MPH, penerbit ITB Bandung.

Alternative pemecahan masalah

Bentuk kegiatan

Output

Penyebaran leaflet tentang common cold kepada masyarakat

Penyuluhan kesehatan oleh tim Promosi Kesehatan kepada masyarakat

Common cold, sebagai kasus kejadian tertinggi dengan kelompok remaja-dewasa (usia 15-65 tahun) paling banyak ditemukan.

10 Penyakit Besar di Puskesmas Pajang

Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan common cold

Penurunan angka kejadian common cold, pada kelompok remaja-dewasa

Pihak swasta sebagai mitra

Sumber dana

Penurunan angka kejadian common cold

Monitoring oleh Petugas dan pengelolaan PHBS di Puskesmas

Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan common cold

Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan common cold dan kesehatan balita secara umum

Optimalnya peran puskesmas sebagai pemantau mengenai daya tahan tubuh dan pola hidup sehat dalam mencegah berbagai penyakit di wilayah sekitar Puskesmas Pajang

Koordinasi dengan tim Promosi Kesehatan dalam perencanaan tatalaksana

1