laporan praktikum tekstur tanah

Upload: syukri

Post on 02-Jun-2018

1.634 views

Category:

Documents


64 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    1/13

    LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR ILMU TANAH

    TEKSTUR TANAH

    OLEH

    NAMA : SYUKRISTAMBUK : L221 11 273KELOMPOK : I (SATU)ASISTEN : SRI WAHYUNI FIRMAN

    PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRANJURUSAN PERIKANAN

    FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2013

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    2/13

    I. PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Menurut Wheaton (1977) dalam Suarsana (2011) budidaya perikanan

    adalah usaha pemeliharaan dan pengembang biakan ikan atau organisme air

    lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau

    akuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis

    ikan saja tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan

    air. Istilah akuakultur yang diambil dari istilah dalam Bahasa InggrisAquaculture.

    Akuakultur merupakan suatu proses pembiakan organisme perairan dari mulai

    proses produksi, penanganan hasil sampai pemasaran. Menurut Bardach, dkk

    (1972) dalam Suarsana (2011) akuakultur merupakan upaya produksi biota atau

    organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi

    lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan),

    penumbuhan hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi.

    Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisikberfungsi

    sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak

    tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara

    kimiawiberfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa

    organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca,

    Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologiberfungsi sebagai habitat biota

    (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat

    aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral

    mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan

    produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan,

    maupun kehutanan (Madjid, 2011).

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    3/13

    Menurut Praharyanto (2012) dalam Lugito (2012) Tekstur tanah

    berpengaruh terhadap ketersediaan air yang ada di dalam tanah, semakin besar

    maka akan semakin porus. Semakin akar akan mudah melakukan penetrasi.

    Untuk mengetahui peranan tekstur tanah bagi ketersediaan air, untuk hara dan

    pertumbuhan tanaman, maka pentingnya dilakukan pengamatan tekstur tanah

    ini. Sehingga jika kita bisa memahami dan mengetahui berbagai macam tekstur

    tanah itu sendiri, sehingga akan menjadi optimal.

    Menurut Siagian (2011) tekstur tanah merupakan satu sifat fisik tanah

    yang secara praktis dapat dipakai sebagai alat evaluasi atau jugging

    (pertimbangan) dalam suatu potensi penggunaan tanah. Tekstur tanah

    menunjukkan perbandingan relatif antara Pasir (sand) berukuran 2 mm 50

    mikron, debu (silt) berukuran 50 2 mikron dan liat (clay) berukuran < 2 mikron.

    Klasifikasi tekstur ini berdasarkan jumlah partikel yang berukuran < 2 mm. Jika

    dijumpai partikel yang > 2 mm dengan jumlah yang nyata, maka

    penambahan/penyisipan kata

    kata berkerikil atau berbatu ditambahkan pada

    nama kelas tekstur tadi. Sebagai contoh lempung berbatu.

    Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya

    tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan

    liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 kelas tekstur. Kedua belas klas

    tektur disajikan dalam gambar . Ke-12 kelas tekstur dibedakan berdasarkan

    prosentase kandungan pasir, debu dan liat (Selpan, 2011).

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    4/13

    Gambar 1. Diagram segi tiga tekstur tanah yang dibedakan menjadi 12 kelastektur tanah

    Tujuan dan Kegunaan

    Tujuan dari praktikum tekstur tanah adalah untuk mengetahui perbedaan

    antara tanah bertekstur pasir, lempung, dan liat ditinjau dari ukuran partikelnya.

    Kegunaan dari praktikum tekstur tanah ini adalah mahasiswa dapat

    mengetahui dan mebedakan antara tanah bertekstur pasir, lempung dan liat

    yang nantinya digunakan pada lahan budidaya.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    5/13

    II. METODE PRAKTIKUM

    Waktu dan Tempat

    Praktikum Tekstur Tanah dilaksanakan pada hari selasa tanggal 7 Mei

    2013 pukul 14.00 16.00 WITA di Laboratorium Avertebrata, Jurusan Perikanan,

    Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

    Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tekstur tanah adalah

    sebagai berikut.

    Tabel 1. Alat beserts fungsinya.

    Tabel 2. Bahan beserta funsinyaNo Bahan Jumlah Fungsi

    1

    2345

    Tanah sampel yang sudahdihaluskanTanah pintu tengahTanah pintu tengahTanah pintu keluarTanah ointu keluar

    100 gr

    5 cm10 cm5 cm10 cm

    Sebagai bahan sampel

    Untuk sebagai pembandingUntuk sebagai pembandingUntuk sebagai pembandingUntuk sebagai pembanding

    Prosedur Kerja

    Prosedur kerja pada percobaan tekstur tanah yaitu pertama tama

    siapkan tanah yang telah dihaluskan diambil sebanyak 100 gram kemudian

    diayak dengan ayakan 0,50 mm. Setelah itu, hasil ayakan 0,50 mm diukur

    massanya dengan menggunakan timbangan elektrik kemudian diayak kembali

    dengan ayakan berdiameter lebih kecil, yaitu ayakan berukuran 0,25 mm. Hasil

    No. Alat Jumlah Fungsi

    1. Ayakan (0,50; 0,25;dan 0,125)mm

    1 Untuk memisahkan tanah dengan teksturpasir, lempung, dan liat.

    2. Timbangan Elektrik 1 Untuk menghitung massa setiap tanahyang bertekstur pasir, lempung, dan liat.

    3. Cawan Petri 1 Untuk menghauskan sampel (tanah).

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    6/13

    ayakan 0,25 mm diukur massanya dengan menggunakan timbangan elektrik.

    Kemudian diayak kembali dengan ayakan berdiameter lebih kecil, yaitu ayakan

    berukuran 0,125 mm. KHasil ayakan 0,125 mm diukur massanya dengan

    menggunakan timbangan elektrik Ulangi percobaan ke-2 sampai ke-3 dengan

    menggunakan ayakan 0,25 mm dan 0,125 mm secara berurut-turut.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    7/13

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil

    Berdasarkan praktikum dasar-dasar ilmu tanah mengenai tekstur tanah

    telah diperoleh hasil sebagai berikut:

    Tabel 3. Hasil pengamatan pada tengah tambak

    No LokasiKedalaman

    (cm)Ayakan(mm)

    Massa/gramKlasifikasi

    Hasil Ampas

    1 Tengah

    5 cm

    0,50 mm 97 gr 3 grLiat

    0,25 mm 60 gr 37 gr

    0,125 mm 12 gr 48 gr

    10 cm

    0,50 mm 99 gr 01 grLiat

    berpasir0,25 mm 55 gr 44 gr

    0,125 mm 8 gr 47 gr

    2 Pintu keluar

    5 cm

    0,50 mm 71,75 gr 28,25 grLempungberpasir

    0,25 mm 26,25 gr 45,50 gr

    0,125 mm 05,10 gr 21,15 gr

    10 cm

    0,50 mm 71 gr 29 grLempungberpasir

    0,25 mm 23,25 gr 47,75 gr

    0,125 mm 13,75 gr 09,50 gr

    Pembahasan

    Berdasarkan hasil praktikum yang telah didapatkan, pada pengambilan

    sampel pada tambak bagian tengah kedalaman 5 cm setelah diayak pada

    saringan 0,5 diperoleh hasil 97 gr dan ampas sebanyak 3 gr. Pada saringan 0,25

    mm hasilnya yaitu 60 gr dan jumlah ampasnya 37 gr dan pada saringan 0,125

    mm diperoleh hasil sebanyak 12 gr dan ampasnya 48 gr. Sedangkan pada

    kedalaman 10 cm dari sampel pintu pemasukan setelah dilakukan pengayakan

    diperoleh hasil dari ayakan 0,5 sebanyak 99 gr dan ampasnya 1 gr sedangkan

    pada ayakan 0,25 diperoleh hasi 55 gr dan ampasnya 44 gr serta pada ayakan

    0,125 telah diperoleh hasil sebanyak 8 gr dan jumlah ampasnya yaitu 47 gr.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    8/13

    Hasil yang diperoleh dari sampel yang diambil pada pintu masuk tambak

    pada kedalaman 5 cm yaitu saringan 0,5 mm hasil yang diperoleh yaitu 71,75 gr

    dan jumlah ampasnya 28,25 gr, pada saringan 0,25 telah diperoleh hasil 26,25 gr

    dan ampasnya sejumlah 45,5 gr dan pada saringan 0,125 memiliki hasil

    sebanyak 5,1 gr dan ampas sebanyak 21,15 gr. Sedangkan pada kedalaman 10

    cm dari hasi ketiga ayakan telah diperoleh hasil yaitu pada ayakan 0,5 sejumlah

    71 gr dan jumlah ampasnya 29 gr, pada ayakan 0,25 mm tlah diperoleh hasil

    sebanyak 22,25 dan jumlah ampasnya 47,75 gr dan pada ayakan 0,125 telah

    diperoleh hasil sebanyak 13,75 gr serta jumlah ampasnya 9,5 gr.

    Berikut ini adalah beberapa macam tekstur tanah dan ciri morfologinya

    yaitu: (Hanafiah, 2015 dalam aisyah, 2012).

    1. Pasir (sandy) => Pasir mempunyai ukuran >2mm dan bersifat kasar dan

    tidak lekat. Pasir mengikat sedikit air karena pori-porinya besar sehingga

    banyak air yang keluar dari tanah akibat gaya gravitasi.

    2. Pasir berlempung (loam sandy) => Tanah pasir berlempung ini memiliki

    terkstur yang kasar. Pasir berlempung ini akan membentuk bola yang

    mudah hancur karena daya ikat pada partikel-partikel di pasir berlempung

    tidak kuat. Dan juga akan sedikit sekali lengket karena memang kandungan

    lempungnya yang sedikit.

    3. Lempung berpasir (Sandy loam) => Rsa kasar pada tanah lempung

    berpasir akan terasa agak jelas dan juga akan membentuk bola yang agak

    keras tetapi akan mudah hancur.

    4. Lempung (Loam) => Lempung tidak terasa kasar dan juga tidak terasa

    licin. Dapat membentuk bola yang agak teguh dan dapat sedikit digulung

    dengan permukaan yang mengkilat. Selain itu, lempung juga dapat

    melekat.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    9/13

    5. Lempung liat berpasir (Sandy-clay-loam) => Lempung liat berpasir terasa

    agak jelas. Dapat membentuk bola agak teguh bila kering dan juga dapat

    membentuk gulungan jika dipilin dan gulungan akan mudah hancur serta

    dapat melekat.

    6. Lempung liat berdebu (sandy-silt-loam) => Lempung liat berdebu memiliki

    rasa licin yang jelas. Dapat membentuk bola teguh dan gulungan yang

    mengkilat serta dapat melekat.

    7. Lempung berliat (clay loam) => Lempung berliat akan terasa agak kasar.

    Dapat membentuk bola agak teguh bila kering dan membentuk gumpalan

    bila dipilin tetapi pilinan mudah hancur. Daya lekatnya sedang.

    8. Lempung berdebu (Silty Loam) => Lempung berdebu akan terasa agak

    licin. Dapat membentuk bola yang agak teguh dan dapat melekat.

    9. Debu (Silt) => Debu akan terasa licin sekali. Dapt membentuk bola yang

    teguh dan dapat sedikit digulung dengan permukaan yang mengkilap serta

    terasa agak lekat.

    10. Liat berpasir (Sandy-clay) => Liat berpasir akan terasa licin tetapi agak

    kasar. Dapat membentuk bola dalam keadaan kering. Akan sukar untuk

    dipijit tetapi mudah digulung serta memilliki daya lekat yang tinggi (melekat

    sekali).

    11. Liat berdebu (Silty-clay) => Liat berdebu akan terasa agak licin. Dapat

    membentuk bola dalam keadaan kering. Akan sukar dipijit tetapi mudah

    digulung serta memiliki daya lekat yang tinggi (melekat sekali).

    12. Liat (clay) => Liat akan terasa berat, dapat membentuk bola yang baik.

    Serta memiliki daya lekat yang tinggi (melekat sekali).

    Berdasarkan hasil praktikum yang telah didapatkan pada pengambilan

    sampel dipintu pemasukan pada kedalaman 5 cm tergolong dalam tekstur tanah

    yang liat, pada kedalaman 10 cm tergolong dalam tekstur tanah liat berpasir.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    10/13

    Pada pengambilan sampel ditengah tambak pada kedalaman 5 cm tergolong

    dalam tekstur tanah lempung berpasir dan pada kedalaman 10 cm juga tergolong

    dalam tekstur lermpung berpasir.

    Perbedaan Tekstur Utama dari Kemampuan Fisik, Kimia dan Biologi.

    Tekstur merupakan sifat yang sangat penting karena berpengaruh terhadap sifat-

    sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi

    dua kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan halus. Dan tekstur kasar dan halus ini

    bisa di klasifikasikan menjadi beberapa bagian lagi sesuai dengan kandungan

    liat, pasir, dan debu (Prasyetio,2012).

    Pada literatur yang saya dapat mengatakan bahwa tekstur tanah yang

    baik untuk tambak adalah jenis tanah dengan tekstur tanah lempung berpasir.

    Karena pada tanah lempung berpasir kadar oksigen tinggi, proses oksidasi

    bahan organik terus berlangsung dan sirkulasi udara relatif stabil. Jenis tanah

    yang baik untuk tambak adalah campuran tanah liat dan endapan lempung yang

    mengandung bahan organik. Tanah liat berlempung tersebut dikenal dengan silty

    loam. Tanah yang mengandung liat tinggi akan dapat dipilin mamanjang. Namun,

    tanah yang mengandung debu atau pasir tinggi hanya akan mengahasilkan

    pilinan tanah yang pendek saja (Kurniawan, 2012).

    Tambak pada umumnya dibuat secara alami artinya tidak dilapisi dengan

    tembok, sehingga jenis tanah sangat menentukan dalam memilih lokasi tambak

    yang baik. Jenis tanah yang dipilih harus dapat menyimpan air atau kedap air

    sehingga tambak yang akan dibuat tidak bocor. Tanah dasar dan pematang

    harus dapat menahan air atau tidak porous, untuk itu tekstur tanahnya harus

    lempung berpasir (sandy loam), liat (clay), lempung berliat (clay loam), atau

    lempung berdebu (silty loam) dan plastisitasnya cukup tinggi (Kurniawan, 2012).

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    11/13

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    12/13

    IV. PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan yang bisa saya ambil dari praktikum tekstur tanah ini adalah

    sebagai berikut:

    Keadaan tekstur tanah yang terdapat pada tambak Ady Crab termasuk

    dalam kategori tekstur tanah yang baik karena berstektur liat berpasir dan

    lempung berpasir. Menurut Kurniawan (2012) Jenis tanah yang baik untuk

    tambak adalah campuran tanah liat dan endapan lempung yang

    mengandung bahan organik.

    Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah dapat berupa hasil pelapukan

    partikel tanah, komponen penyusun tanah, keseimbangan suplai air dan

    intensitas reaksi kimia dan biologis yang telah atau sedang berlangsung.

    Saran

    Laboratorium

    Menyinggung lagi dengan kebersihan lab. Selalu di abaikan, terkadang

    masih tercium bauh sisa dari lab. Lain dan menggapa lab. Kualitas air digunakan

    untuk lab. Lain juga, jadi kebersihan lab. Tidak di jaga.

    Asisten

    Buat kakak Sri Wahyuni Firman, ku ucapkan terima kasih masih menjadi

    asisten kelompok satu. Dan kakak masih tetap baik seperti biasanya.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Tekstur Tanah

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Kuriawan, ardiasyah. 2012. Pemilihan Lokasi dan Persiapan Wadah danBudidaya Ikan. Dalam http://ardiansyah.ubb.ac.id. Diakses pada hariAhad, 12 Mei 2013 pukul 20.30 WITA.

    Lugito. 2012. Tekstur Tanah (Laporan Dasar dasar Ilmu Tanah). (Online).http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/tekstur-tanah-laporan-dasar-dasar-ilmu.html.diakses pada tanggal 17 Mei 2013 pukul 08.12 WITA diMakassar.

    Madjid, A. 2011. Definisi Tanah, Fungsi, dan Profil Tanah.Universitas Sriwijaya.Indralaya, Sumatera Selatan.

    Prasyetio.2012. Ilmu Tanah Tekstur Tanah.www.prasyetio.blogspot.com. Diakses

    pada hari minggu pukul 22:12 WITA. Pada tanggal 12 Mei 2013. Makassar.

    Selpan. 2011. Tekstur Tanah.www.muhfari.blogspot.com.

    Siagian, Prasetyo. 2011. Tekstur Tanah.Ilmu Tanah

    Suarsana. 2011. Pengertian Budidaya Perikanan/Budidaya Perairan/Akuakultur.(Online). http://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/11/pengertian-budidaya-perikananbudidaya.html. Diakses pada tanggal 11 Mei 2013pukul 20.10 WITA di Makasaar.

    http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/tekstur-tanah-laporan-dasar-dasar-ilmu.htmlhttp://lugito-center.blogspot.com/2012/12/tekstur-tanah-laporan-dasar-dasar-ilmu.htmlhttp://www.muhfari.blogspot.com/http://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/11/pengertian-budidaya-perikananbudidaya.htmlhttp://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/11/pengertian-budidaya-perikananbudidaya.htmlhttp://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/11/pengertian-budidaya-perikananbudidaya.htmlhttp://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/11/pengertian-budidaya-perikananbudidaya.htmlhttp://www.muhfari.blogspot.com/http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/tekstur-tanah-laporan-dasar-dasar-ilmu.htmlhttp://lugito-center.blogspot.com/2012/12/tekstur-tanah-laporan-dasar-dasar-ilmu.html