laporan praktikum protein

5

Click here to load reader

Upload: sufrianusbrianrantesalu

Post on 14-Feb-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Protein

Nama : Sufrianus Brian

NIM :102010231

E2

Laportan Praktikum Biokimia

Uji Protein

Tujuan:

Melihat struktur protein yang mempunyai ikatan peptide 2 atau lebih.

Landasan Teori

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa,

selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun

utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling

banyak diteliti dalam biokimia.

Protein memiliki beberapa struktur, diantaranya :

struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang

dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Urutan asam amino menentukan

fungsi protein, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari

berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan

hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino

berbentuk seperti spiral;

beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang

tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan

hidrogen atau ikatan tiol (S-H);

beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan

gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur

sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein

dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang

stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.

contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Page 2: Laporan Praktikum Protein

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis

protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino

ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N

dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan

spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular

dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari

puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-

beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi

struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum

FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari

lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari

spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri

dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain.

Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya.

Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah

fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila strukturdomain pada

struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen

domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan

struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah,

protein tersebut tidak fungsional.

Alat:

A)Tabung Pyrex

B) pipet

C) Rak Tabung

Bahan

A)Larutan CuSO4 7% C)Larutan Kasein 2%

B)Larutan Albumin 2% D)Larutan Pepton 2%

E)Larutan NaOH 10%

Page 3: Laporan Praktikum Protein

Uji Biuret:

Langkah Kerja:

1.) Sediakan tiga buah tabung pyrex dan letakan dalam rak tabung

2.) Masukan 2mL(40tetes) larutan Albumin 2%, Kasein 2%, dan Pepton 2% kedalam

setiap tabung pyrex. Selanjutnya teteskan 2mL(40 tetes) larutan NaOH 10% ke dalam

setiap tabung Pyrex yang telah diisi oleh larutan yang akan diujikan. Kocok perlahan,

kemudian masukan 1tetes CuSO4 7%

3.) Setelah itu amati ketiga tabung tersebut. Amati perubahan yang terjadi, reaksi positif

ditandai dengan berubahnya larutan menjadi berwarna merah jambu atau lembayung.

Hasil:

Larutan Albumin 2% Kasein 2% Pepton 2%

Terjadi Reaksi +/- Albumin

membentuk warna

Lembayung pada

tetes ketiga

Kasein membentuk

warna lembayung

yang lebih cerah

dibanding albumin

pada tetes ketiga

Pepton membentuk

warna Lembayung yang

lebih tua dibanding

albumin dan kasein pada

tetes ketiga

Pembahasan:

Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif. Biuret

bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada

asam amino dalam protein. Fenol tidak bereaksi dengan biuret karena tidak

mempunyai gugus -CO dan -NH pada molekulnya.

Kesimpulan:

Dari hasil pengamatan di atas dapat diSimpulkan bahwa ketiga larutan protein

memiliki jumlah ikatan peptide lebih dari 2. Hal ini dapat dilihat adanya reaksi positif

berupa berubahnya warna larutan menjadi berwarna lembayung.