laporan praktikum potong pemotongan 2011

Upload: antonius-apriliano-lusuba

Post on 11-Jul-2015

479 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK POTONG 2011 PEMOTONGAN SAPI

Disusun Oleh : Antonius A Lusuba 09/288987/PT/05777 Kelompok IV Asisten : Ryan Dewanto

LABORATORIUM TERNAK POTONG KERJA DAN KESAYANGAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011

BAB I PENDAHULUAN Industri ternak potong khususnya sapi menjadi bagian yang penting mengingat sapi merupakan ternak yang mampu menghasilkan nilai protein yang tinggi. Pemenuhan kebutuhan protein yang tinggi menjadi salah satu 2riteri utama ternak sapi harus dikembangkan. Pemerintah juga berusaha meningkatkan program penggemukan sapi dengan cara memberikan bantuan bibit untuk peternak dengan sistem gaduhan dan juga program pemberian pakan tambahan. Dengan cara tersebut diharapkan dapat mengurangi laju erosi pemotongan sapi, sekaligus membantu mengamankan populasi sapi di tanah air. Pemotongan sapi menjadi memiliki peran penting dalam proses menghasilkan daging yang berkualitas. Perubahan kualitas daging sebagian besar dapat terjadi di tempat pemotongan sapi. Berawal dari sapi datang, lalu diperiksa, proses pemotongan, dan penyiapan daging harus benar-benar diperhatikan untuk menjaga kualitas daging. Tujuan dari praktikum pemotongan sapi ini adalah mengetahui bagaimana proses pemotongan yang baik, memahami potonganpotongan karkas atau kelas-kelas daging, serta untuk mengetahui prospek usaha pemotongan ternak.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN Rumah Potong Hewan (RPH) yang dikunjungi menjadi tempat praktikum adalah RPH Mancasan. Alamat dari RPH Mancasan ini berada di daerah Mancasan Lor. RPH Mancasan ini merupakan milik Dinas Peterakan Sleman, yang dipimpin oleh Bapak Rudi Suryanto. Rumah Potong Hewan Mancasan ini berdiri sejak 1983. Kepala RPH sejak mulai berdirinya RPH ini telah berganti sebanyak 3 kali. Sapi yang dipotong di RPH ini rata-rata berjumlah 6 ekor per hari. RPH Mancasan hanya menyediakan tempat, sedangkan jagal menjadi tanggung jawab pemilik sapi. Biaya retribusi dari RPH ini adalah 9000 rupiah untuk sapi jantan, dan 15.000 rupiah untuk sapi betina.