teknik pemotongan pph 21

38

Click here to load reader

Upload: missazalia

Post on 03-Jul-2015

501 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Pemotongan PPh 21

Perkuliahan PPh OP FISIP UI

Teknik Pemotongan PPh Pasal 21Teknik Pemotongan PPh Pasal 21

olehNeni Susilawati

Page 2: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan2

g g

Pegawai (Tetap& Tidak Tetap)

Bukan Pegawai Peserta Kegiatan

Penerima UangPesangon;

Pensiun; THT; JHT

Page 3: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan3

• Orang Pribadi•Bekerja pada pemberi

kerja•Pegawai menerima

Pegawai Tetap

•Hanya menerimapenghasilan bilab k•Berdasarkan

perjanjian/kesepakatankerha (tertulis/lisan)

•Melaksanakan suatu

•Pegawai menerimapenghasilan dalamjumlah tertentu secarateraturTermasuk anggota

bekerja•Menurut jumlah

hari kerja•Menurut jumlah

pekerjaan•Memperoleh imbalan•Berdasarkan periode

tertentu

•Termasuk anggotadewan komisaris& dewan pengawas yang secara teratur mengelolaperusahaan

junit hasilpekerjaan

•Menurutpenyelesaiantertentu perusahaan

•Pegawai bekerjamenurut kontrak dalamjangka waktu tertentu(f ll )

penyelesaiansuatu pekerjaan

Pegawai Tidak

Pegawai(full time) tetap/Tenaga

Kerja Lepas

Page 4: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan4

Bukan PegawaiBukan Pegawai

• Orang pribadi• Orang pribadiOrang pribadi• Selain peg. Tetap &

tidaktetap

Orang pribadi• Selain peg. Tetap &

tidaktetap• Memperoleh imbalan atas

pekerjaan, jasa/kegiatanMenurut

• Memperoleh imbalan ataspekerjaan, jasa/kegiatanMenurut

Definisi• Menurut

perintah/permintaanpemberi penghasilan

• Menurutperintah/permintaanpemberi penghasilan

Page 5: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan5

Bukan PegawaiBukan Pegawai• Tenaga Ahli melakukan pekerjaan bebas : pengacara,

akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai & aktuaris

• Tenaga Ahli melakukan pekerjaan bebas : pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai & aktuarisaktuaris

• Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintangfilm, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/wati, pemain drama, penari,

aktuaris• Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang

film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/wati, pemain drama, penari, pemahat, pelukin &seniman lainnya

• Olahragawan• Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh &

pemahat, pelukin &seniman lainnya• Olahragawan• Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh &

Jenis

moderator• Pengarang, peneliti, penerjemah

moderator• Pengarang, peneliti, penerjemah

Page 6: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan6

Bukan PegawaiBukan Pegawai•Pemberi jasa dalam segala bidang•Agen iklan•Pemberi jasa dalam segala bidang•Agen iklan•Pengawas/pengelola proyek•Pembawa pesanan/ yang menemukan langganan,

yang menjadi perantara

•Pengawas/pengelola proyek•Pembawa pesanan/ yang menemukan langganan,

yang menjadi perantara•Petugas penjaja barang dagangan•Petugas dinas luar asuransi•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenis

•Petugas penjaja barang dagangan•Petugas dinas luar asuransi•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenis

Jenis

•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenislainnya

•Distributor MLM/direct selling & kegiatan sejenislainnya

Page 7: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan7

Peserta KegiatanPeserta Kegiatan

•Orang pribadi•Orang pribadi•Orang pribadi•Terlibat dalam suatu

kegiatan tertentu

•Orang pribadi•Terlibat dalam suatu

kegiatan tertentug•Menerima/memperoleh

kegiatan

g•Menerima/memperoleh

kegiatanDefinisi•Terkait keikutsertaannya

dalam keg. tsb•Terkait keikutsertaannya

dalam keg. tsb

Page 8: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan8

Peserta KegiatanPeserta Kegiatan

•Peserta perlombaan dalam segala bidang•Peserta perlombaan dalam segala bidang•Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan/

kunjungan kerja•Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbg

•Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan/ kunjungan kerja

•Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbgPeserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbgpenyelenggara keg. ttt

•Peserta pendidikan, pelatihan & magangPeserta kegiatan lainnya

Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sbgpenyelenggara keg. ttt

•Peserta pendidikan, pelatihan & magangPeserta kegiatan lainnya

Jenis•Peserta kegiatan lainnya•Peserta kegiatan lainnya

Page 9: Teknik Pemotongan PPh 21

Penentuan Golongan Penerima Penghasilan9

Penerima PensiunPenerima Pensiun

•Orang pribadi/ahli•Orang pribadi/ahli•Orang pribadi/ahliwaris

•Menerima imbalan

•Orang pribadi/ahliwaris

•Menerima imbalan•Menerima imbalanuntuk pekerjaan masalalu

•Menerima imbalanuntuk pekerjaan masalalu

Definisi•Termasuk menerima

JHT/THT•Termasuk menerima

JHT/THT

Page 10: Teknik Pemotongan PPh 21

Jenis Penghasilan Menurut Golongan Penerima

10

Penerima

Penerima Jenis Penghasilan

Pegawai Tetap Penghasilan teratur & tidak teratur

Pegawai Tidak Tetap/ Upah harian, upah mingguan, upah satuan,Pegawai Tidak Tetap/ tenaga kerja lepas

Upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkansecara bulanan

Bukan Pegawai Honorarium, komisi, fee, dan imbalan sejenisg j

Peserta Kegiatan Uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah/penghargaan, imbalang gsejenis

Penerima Pensiun Uang pensiun, penghasilan sejenis lainnya

Pihak yang terkenaPHK

Uang pesangon, uang manfaat pensiun, THT/JHT, pembayaran sejenis lainnya (diterimasekaligus)

Page 11: Teknik Pemotongan PPh 21

Natura / Kenikmatan sebagai Penghasilan11

Penerimaan dalam bentuk natura/kenikmatan yangPenerimaan dalam bentuk natura/kenikmatan yang diberikan:-Bukan WPWP yang dikenakan PPh Final-WP yang dikenakan PPh Final

-WP dikenakan dengan norma penghitungan (deemed profit)

Penghitungan nilai natura/kenikmatan :-Natura Harga Pasar-Kenikmatan Nilai WajarKenikmatan Nilai Wajar

Page 12: Teknik Pemotongan PPh 21

Saat dan Tempat Terutang PPh Pasal 21/26

Saat TerutanggAkhir bulan dilakukannnyapembayaran, atauAkhir bulan terutang penghasilan ybs(tergantung mana yg lbh dahulu)

Tempat TerutangTempat pemotong terdaftar (KPP Lokasi)

Page 13: Teknik Pemotongan PPh 21

Golongan Penerima Penghasilan yang Berhak Menghitung PTKPMenghitung PTKP

Pegawai Tetapg pPegawai Tidak TetapPenerima Pensiun BerkalaBukan Pegawai, dengan syarat:

Memiliki NPWPH l h h il d i h b k jHanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerjadengan pemotongTidak memperoleh penghasilan lainnya

Page 14: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

PENGHASILAN Ph Bruto Sebulan xxx

Biaya Jabatan Sebulan xxxTERATURKewajibansubjektif sudah

Biaya Jabatan Sebulan  xxxIuran Pensiun/JHT/THT sebulan (ddibyr sndr)  xxx          +

jada awal tahunTelah bekerjapada/sebelum

xxx           ‐

Ph Neto sebulan  xxxpada/sebelumawal tahunGaji seminggu : x 4

Ph neto setahun  xxx

PTKP setahun  xxx           ‐x 4Gaji sehari : x 26

PKP  xxx

PPh terutang (tarif psl 17)  xxx

PPh per bulan (PPh terutang : 12)  yyy

Page 15: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

PENGHASILAN Ph Bruto Sebulan  xxx

Biaya Jabatan Sebulan xxxTERATURKewajibansubjektif sudah

Biaya Jabatan Sebulan  xxxIuran Pensiun/JHT/THT sebulan (ddibyr sndr) 

xxx          +

jada awal tahunBaru bekerjasetelah awal

xxx           ‐

Ph Neto sebulan  xxxsetelah awaltahunGaji seminggu : x 4

Ph neto setahun ( ∑ bulan sejak awal‐Des) xxx

PTKP setahun  xxx           ‐x 4Gaji sehari : x 26

PKP  xxx

PPh terutang (tarif psl 17)  xxx

PPh per bulan (PPh terutang : ∑ bulan )  yyy

Page 16: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

PENGHASILAN Ph Bruto Sebulan xxx

Biaya Jabatan Sebulan xxxTERATURKewajibansubjektif baru

Biaya Jabatan Sebulan  xxxIuran Pensiun/JHT/THT sebulan (ddibyr sndr)  xxx          +

jdimulai setelahawal tahunBaru bekerja

xxx           ‐

Ph Neto sebulan  xxxBaru bekerjasetelah awaltahun

Ph neto setahun ( x 12 bln) xxx

PTKP setahun  xxx           ‐

PKP  xxx

PPh terutang (tarif psl 17)  xxx

PPh per bulan (PPh terutang : 12)  yyy

Page 17: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

PENGHASILAN Ph teratur setahun xxxTIDAK TERATURPPh penghasilantidak teratur :

Ph teratur setahun  xxx

Ph tidak teratur  xxx          +

Ph Bruto setahun xxx

PPh Ph teratursetahun + tidak

Ph Bruto setahun  xxx

Biaya Jabatan Setahun  xxx

I P i /JHT/THT t h (ddib d )setahun + tidakteratur

dik i

Iuran Pensiun/JHT/THT setahun (ddibyr sndr)  xxx          +

xxx           ‐

dikurangi

PPh Ph teraturh

Ph neto setahun  xxx

PTKP setahun  xxx           ‐

setahun PKP  xxx

PPh terutang (tarif psl 17)  xxx

Page 18: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Ulil (TK/0) bekerja pada PT Sirah padaUlil (TK/0) bekerja pada PT Sirah padabulan Januari 2010 memperoleh gajisebesar Rp 2 jt sebulan. Dalam bulan ybsia menerima bonus Rp 5 jt. Setiapbulannya Ulil membayar iuran pensiun ked i di i l hdana pensiun yang pendiriannya telahdisahkan oleh Menteri Keuangan sebesarRp 60 ribuRp 60 ribu.

B PPh P l 21 b ?Berapa PPh Pasal 21 atas bonus?Berapa PPh yg disetor di bln Januari?

Page 19: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Cara menghitung PPh 21 atas bonus adalah:PPh 21 atas gaji + bonus (setahun):Gaji setahun 24.000.000 Bonus 5.000.000 Ph bruto setahun 29.000.000 Pengurangan:

Biaya jabatan5% x 29 000 000 1 450 0005% x 29.000.000 1.450.000 Iuran Pensiun12 x 60.000 720.000 

2.170.000 Ph neto setahun 26.830.000 PTKP 15.840.000 PKP 10.990.000 PPh 21 terutang

5% x 10.990.000 549.500 

Page 20: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

PPh 21 atas gaji setahunGaji setahun 24.000.000 jPengurangan:

Biaya jabatan5% x 29.000.000 1.200.000 I P iIuran Pensiun12 x 60.000 720.000 

1.920.000 Ph neto setahun 22.080.000 PTKP 15.840.000 PKP 6.240.000 PPh 21 terutang

5% x 6.240.000 312.000 

PPh 21 atas bonus549.500 ‐ 312.000 237.500549.500  312.000 237.500 

PPh yang harus disetor dalam bulan Jan.312.000/12 + 237.500 263.500 

Page 21: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Penghitungan kembali bulan DesemberPenghitungan kembali bulan DesemberPPh Pasal 21 Desember :

PPh 21 terutang seluruh PKP Satu/ BagianPPh 21 terutang seluruh PKP Satu/ Bagiantahun pajak

dikurangi

∑ PPh 21 telah dipotong pada masa-masasebelumnya tahun pajak ybssebelumnya tahun pajak ybs

Page 22: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Berhenti Bekerja Sebelum Bulan DesemberDihitung berdasarkan jumlah seluruh ph teratur & tidak teraturJangka waktu selama pegawai bekerjaBila PPh 21 yang telah dipotong > PPh 21 terutang 1 tahun pajakBila PPh 21 yang telah dipotong > PPh 21 terutang 1 tahun pajak: kelebihan ; Dikembalikan + Bukti Potong PPh 21 paling lambatakhir bulan berikutnya setelah berhenti bekerja

Berhenti Bekerja Sebelum Bulan Desember(meninggal dunia / meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya)

Dihitung berdasarkan jumlah seluruh penghasilan teratur & tidakteraturJangka waktu disetahunkanJangka waktu disetahunkan

Page 23: Teknik Pemotongan PPh 21

Kesimpulan Pegawai Tetap

Penghasilan Neto Tidak Disetahunkan Penghasilan Neto Disetahunkan

Karyawan yang kewajiban pajak subjektifnyasudah berada sejak awal tahun, tetapi mulaibekerja setelah bulan januari : karyawan yang

l i b k j l h b l j i

Pendatang dari LN bekerja dalam periodeberjalan

mulai bekerja setelah bulan januariKaryawan yang kewajiban pajak subjektifnyasudah berada sejak awal tahun, tetapiberhentibekerja dalam tahun berjalan: karyawan yang berhenti bekerja setelah bulan

Pendatang dari LN berhenti bekerja dalamperiode berjalan

karyawan yang berhenti bekerja setelah bulanjanuari

Pegawai yang berhenti bekerja karenameninggalkan Indonesia untuk selama2nyameninggalkan Indonesia untuk selama2nya

Pegawai yang pindah ke kantor pusat ataucabang lainnya pada pemberi kerja yg sama

Karyawan yang berhenti bekerja karenameninggal dunia

Page 24: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tidak TetapTetap

Upah harian , upah mingguan, upah satuan, upah borongan, uangsaku harian

Penghasilan Penghitungan

s.d Rp 150 rb/hari(Ph kumulatif dalam bulan < Rp 1.320.000)

Tidak dikenakan PPh( p )

> Rp 150 rb/hari(Ph kumulatif dalam bulan < Rp 1.320.000)

(Ph harian – Rp 150 rb) x 5%

Ph kumulatif dalam bulan > Rp 1.320.000 & < Rp 6 juta

(Ph harian – PTKP) x 5%

Ph k l tif d l b l R 6 j t (Ph b t t h PTKPPh kumulatif dalam bulan > Rp 6 juta (Ph bruto setahun – PTKP setahun) x tarif Ph Pasal17

Page 25: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tidak TetapTetap

Upah dibayarkan secara bulanan

Upah bruto disetahunkandikurangidikurangi

PTKPdikali

Tarif PPh Pasal 17PPh Bulanan = PPh terutang : 12 bulan

Page 26: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Bukan Pegawai

Tenaga Ahli (Pekerjaan Bebas)

PPh = (∑ kumulatif Ph bruto x 50%) x Tarif PPh Pasal 17Untuk Dokter yg berpraktik di klinik/RS:Untuk Dokter yg berpraktik di klinik/RS:Ph bruto = jasa yg dibayar pasien melalui RS/klinik sebelumbiaya/bagi hasil

Page 27: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Bukan PegawaiPegawai

Tenaga Ahli (Pekerjaan Bebas)Bulan Jasa Dokter yg 

dibayar PasienDasar 

Pemotongan PPh Pasal 21

Dasar Pemotongan PPh Pasal 21 kumulatif 

Tarif Ps 17 ayat 1(a)

PPh Ps 21 Terutang

(1) (2) (3) = 50%  x (2) (4) (5) (6) = (3) x (5)

Januari 30.000.000  15.000.000  15.000.000  5% 750.000 Februari 30.000.000  15.000.000  30.000.000  5% 750.000 Maret 25 000 000 12 500 000 42 500 000 5% 625 000Maret  25.000.000  12.500.000  42.500.000  5% 625.000 April  15.000.000  7.500.000  50.000.000  5% 375.000 Mei 25.000.000  12.500.000  62.500.000  15% 1.875.000 Juni 30.000.000 15.000.000 77.500.000 15% 2.250.000Juni 30.000.000  15.000.000  77.500.000  15% 2.250.000 Juli 25.000.000  12.500.000  90.000.000  15% 1.875.000 Jumlah 180.000.000  90.000.000  8.500.000 

Page 28: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Bukan Pegawai

Imbalan BersifatB k i b

PenghitunganBerkesinambungan

Ber NPWP & hanya menerimaph dari pemotong pajak bs

Jumlah kumulatif (Ph bruto x 50% -PTKP seb lan) tarif Ps 17ph dari pemotong pajak ybs PTKP sebulan) x tarif Ps 17

Tidak ber NPWP/ menerima ph dari selain pemotong pajak ybs

Jumlah Kumulatif Ph Bruto x 50% dalam tahun x Tarif Ps 17dari selain pemotong pajak ybs dalam tahun x Tarif Ps 17

Imbalan Tidak BersifatBerkesinambungan

PenghitunganBerkesinambungan

Ph Bruto x 50% x tarif ps 17

Page 29: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh Pasal 21 Lainnya

Penghitungan

Peserta Kegiatan Ph Bruto x tarif Ps 17

Anggota Dewankomisaris/dewan pengawas

Jumlah kumulatif Ph bruto(honorarium/imbalan tdk teratur) xkomisaris/dewan pengawas,

bukan pegawai tetap(honorarium/imbalan tdk teratur) x tarif Ps 17

Mantan pegawai Jumlah kumulatif Ph bruto (jasaproduksi/tantiem/gratifikasi/bonusproduksi/tantiem/gratifikasi/bonus/imbalan tidak teratur) x tarif pasal17

Peserta program pensiun Jumlah kumulatif Ph bruto (danap g pMasih berstatus sebagaipegawai; Dana Pensiun yang disahkan MenKeu

J (pensiun) x tarif pasal 17

Page 30: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Komisaris Bukan Pegawai TetapTetap

Pandu adalah seorang komisaris di PT CitraPandu adalah seorang komisaris di PT Citra Didaktika, yang bukan sebagai pegawaitetap. Dalam tahun 2010, yaitu Januari2010 menerima honorarium sebesar Rp60.000.000. bulan Februari 2010

i k b li h i Rmenerima kembali honorarium Rp50.000.000

B PPh 21 di d J i &Berapa PPh 21 dipotong pada Januari & Februari 2010?

Page 31: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Komisaris Bukan Pegawai TetapTetap

PPh Pasal 21 Terutang JanuariPPh Pasal 21 Terutang Januari5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.00015% x Rp 10 000 000 = Rp 1 500 00015% x Rp 10.000.000 = Rp 1.500.000PPh 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000

PPh Pasal 21 Terutang Februari15% R 50 000 000 R 7 500 00015% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000

Page 32: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Peserta Kegiatan

Gunasa adalah seorang pemain bulu tangkisGunasa adalah seorang pemain bulu tangkisprofesional yang bertempat tinggal diIndonesia. Ia menjuarai turnamenIndonesia Terbuka dan memperolehhadiah sebesar Rp 200 juta.

Berapa PPh 21 terutang?

Page 33: Teknik Pemotongan PPh 21

Contoh Peserta Kegiatan

PPh Pasal 21 terutang dari hadiah turnamenPPh Pasal 21 terutang dari hadiah turnamentsb adalah:

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.00015%x Rp 150 000 000 = Rp 22 500 00015%x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000

Rp 25.000.000

Page 34: Teknik Pemotongan PPh 21

Penghitungan PPh 21 bagi yang tidak ber NPWPtidak ber NPWP

Tarif PPh Pasal 21 : 20% lebih tinggi (120%Tarif PPh Pasal 21 : 20% lebih tinggi (120% x tarif sebenarnya)Hanya berlaku bagi pemotongan PPha ya be a u bag pe oto gaPASal 21 tidak finalBila memiliki NPWP:

Dapat diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 bulan2 selanjutnyaDapat dikreditkan pada SPT Tahunan PPh OPHanya pegawai tetap & penerima pensiunberkala

Page 35: Teknik Pemotongan PPh 21

PPh Final atas Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun THT JHTUang Manfaat Pensiun, THT, JHT

Contoh:Contoh: Syarifudin (ber NPWP) menerimapembayaran uang pesangon yang pe baya a ua g pesa go ya gdilakukan dalam beberapa kali pembayaran, sbb:

a. Desember 2009 Rp 50 jutab. April 2009 Rp 125 jutap p jBerapa jumlah PPh 21 dipotong?

Page 36: Teknik Pemotongan PPh 21

Hak dan Kewajiban 36

•Mendaftarkan diri ke KPP•Mendaftarkan diri ke KPPMendaftarkan diri ke KPP•Menghitung, menyetor, melapor PPh

terutang setiap bulan kalender•Membuat catatan/kertas kerja

hit PPh i 2 i

Mendaftarkan diri ke KPP•Menghitung, menyetor, melapor PPh

terutang setiap bulan kalender•Membuat catatan/kertas kerja

hit PPh i 2 ipenghitungan PPh masing2 penerimapenghasilan & menyimpannya

•Tetap melaporkan pemotongan PPh tiapbulan walaupun NIHIL

penghitungan PPh masing2 penerimapenghasilan & menyimpannya

•Tetap melaporkan pemotongan PPh tiapbulan walaupun NIHILPemotong

•Dapat memperhitungkan kelebihanpenyetoran pada suatu bulan ke bulanberikutnya melalui SPT Masa PPh

•Membuat BP & memberikannya kpd

•Dapat memperhitungkan kelebihanpenyetoran pada suatu bulan ke bulanberikutnya melalui SPT Masa PPh

•Membuat BP & memberikannya kpdy ppihak yg dipotong

y ppihak yg dipotong

Page 37: Teknik Pemotongan PPh 21

Hak dan Kewajiban 37

• Mendaftarkan diri ke KPP• Mendaftarkan diri ke KPPMendaftarkan diri ke KPP• Membuat surat pernyataan: jumlah

tanggungan keluarga pd awaltahun/saat dimulai SPDN dan

Mendaftarkan diri ke KPP• Membuat surat pernyataan: jumlah

tanggungan keluarga pd awaltahun/saat dimulai SPDN danPih k menyerahkannya kpd pemotongpajak

• Membuat surat pernyataan barubil j di b h

menyerahkannya kpd pemotongpajak

• Membuat surat pernyataan barubil j di b h

Pihakyang

bila terjadi perubahan tanggunganpaling lama sebelum mulai tahunkalender berikutnya

• Menerima BP dari pemotong

bila terjadi perubahan tanggunganpaling lama sebelum mulai tahunkalender berikutnya

• Menerima BP dari pemotong

dipotong• Menerima BP dari pemotong• Menerima BP dari pemotong

Page 38: Teknik Pemotongan PPh 21

Penyetoran & Pelaporan38

Pelaporan• Paling lambattanggal 10 bulanberikutnya • Paling lambat

tanggal 20 buloan

Pelaporan

tanggal 20 buloanberikutnya

Penyetoran