laporan praktikum kimia dasar 1

Upload: dewi-aryani

Post on 31-Oct-2015

274 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kimia Dasar I

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1PERCOBAAN VPENENTUAN TITIK BEKU

Nama: Sekar HandayaniNIM: M0311061Hari/Tanggal Praktikum: Kamis, 10 November 2011Kelompok: 9Asisten Pembimbing: Widiya

LABORATORIUM PUSATFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS SEBELAS MARET2011PENENTUAN TITIK BEKU

I. TUJUANMahasiswa dapat menentukan penurunan titik beku larutan urea dan larutan NaClII. DASAR TEORIMenurut Raoult, Sifat koligatif larutan adalah sifat suatu larutan yang tidakbergantung pada jenis zat yang terlarut, melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut tersebut. Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu: Sifat tekanan uap Penurunan titik beku Kenaikan titik didih, dan Tekanan osmotikSedangkan 2 kelompok tersebut adalah larutan elektrolit maupun larutan non-elektrolit.Kemolalan suatu larutan, yang disimbolkan m, adalah jumlah mol zat yang terlarut setiap 1 kg larutan ( mol/kg ). Kemolalan inilah yang akan sering digunakan dalamperhitungan sifat koligatif larutan karena kemolalan tidak akan berubah atau konstan tanpapenambahan pelarut maupun terlarut. (Purba, 2006)Salah satu sifat koligatif larutan adalah penurunan titik beku suatu larutan (Tf). Penurunan titik beku didefinisikan sebagai selisih antara titik beku pelarut dengan titikbeku larutan yang dinotasikan dalam Tf pelarut - Tflarutan. Penurunan titik beku larutan dapat dihitung dengan persamaan :Tf = Kf . mDimana Kf difenisikan sebagai konstanta penurunan titik beku suatu pelarut. Konstanta ini hanya berubah jika dan hanya jika terjadi perubahan tekanan (P = atm) yang mengubah suhu titik beku suatu pelarut murni. (http://affuwa.wordpress.com/2007/06/16/sifat-koligatif larutan/) (waktu akses 20.30)Dalam sifat koligatif, suatu larutan campuran akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan pelarut murninya. Hal ini dikarenakan adanya penghalang antarpartikel pelarut yang sejenis oleh larutan terlarut, sehingga larutan campuran memerlukan suhu yang lebih rendah agar partikel-partikel pelarut sejenisnya menjadi rapat (membeku). Hal ini sesuai dengan pengertian bahwa semakin tinggi suhunya, maka jarakantar partikel sejenis akan merenggang.Larutan elektrolit akan memiliki sifat koligatif yang lebih besar dibandingkan larutan non-elektrolit. Hal ini disebabkan, pada suatu reaksi sederhana suatu larutan A elektrolit menjadi ion B, kita dapat menyimpulkan bahwa larutan A akan terionisasi menjadi lebihbesar atau sama dengan 1 ion jumlahnya. Hal ini menyebabkan, bila larutan elektroli tmemiliki derajat ionisasi sebesar, maka reaksi akhir yang terjadi adalah (larutan elektrolit A - * larutan elektrolit A) dan menghasilkan juga (jumlah ion terbentuk **larutan elektrolit A). Sehingga akan terdapat larutan elektrolit A * (1 +*(jumlah ionterbentuk -1)), atau dapat dinotasikan dalam faktor vant Hoff (i).Faktor vant hoff:Jumlah zat larutan elektrolit = M (1+ (n-1))Dimana : M = Jumlah larutan elektrolit A n = Jumlah ion terbentukDari uraian diatas, didapatkan bahwa rumus penurunan titik beku larutan (Tf) adalah sebagai berikut:-Non elektrolitTf = m . Kf = . . KfG = massa zat terlarutP = massa zat pelarut-ElektrolitTf = m . Kf . i = . . Kf . M (1+ (n-1))Dimana i adalah faktor vant Hoff tersebut (Tim Tentor Ahli, 2009)

Gambar di samping melukiskan diagram fase untuk air. Seperti diketahui, diagram ini dapat digunakan untuk membaca titik didih dan titik beku yang normal. Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan uap dari cairan sama dengan 1 atm. Titik beku normal adalah suhu dimana garis kesetimbangan padat-cairakan berpotongan dengan garis tekanan 1 atm.Dengan melihat gambar, akan diketahui juga bahwa larutan mempunyai titik tripel baru yang terbentuk pada perpotongan kurva tekanan uap larutan dengan kurva tekanan uap padatan untuk pelarut murni. Umumnya, partikel zat terlarut tidak sesuai untu masuk ke dalam kisi kristal yang terbentuk ketika pelarut membeku, sehingga zat padat yang terbentuk merupakan pelarut murni. Akibatnya, tidak ada pemisahan kurva tekanan uap padat untuk larutan. Garis kesetimbangan padat-cair (yang menyatakan bahwa titik beku adalah fungsi dari tekanan) naik dari titik tripel. Oleh karena titik tripel yang baru dari larutan terletak di sebelah kiri dari titik tripel pelarut murni berarti titik beku larutan lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut. Selisih dari berkurangnya titik beku (penurunan titik beku) dtunjukkan pada diagram sebagai Tf.Kesimpulannya, adanya suatu zat terlarut dalam cairan, akan menaikan titik didih dan menurunkan titik beku larutannya. (Brady, 1999) III. ALAT DAN BAHAN1. Alat Gelas beker2 buah Termometer2 buah Gelas ukur1 buah Tabung reaksi5 buah Pipet tetes1 buah Penangas1 buah Pengaduk 1 buah Stopwatch 1 buah Timbangan 1 buah Penjepit kayu 1 buah2. Bahan Akuades Es batu Garam dapur Urea NaCl3. Gambar Alat Gelas beker Gelas ukur Tabung reaksi Penjepit Kayu Pengaduk Termometer Timbangan Pipet tetes

IV. CARA KERJA

V. HASIL DAN PEMBAHASANa. Hasil Pengamatan

Waktu(s)Titik beku larutan(oC)

AkuadesCO(NH2)20,6 grCO(NH2)21.25 grNaCl0.585 grNaCl1,17 gr

302-1-8-2-3

602-1-7-3-2

902-1-7-30

12020-6-2,51

15020-6-2,53

18020-5-2,54

21020-6-2,54

24020-8-27

2702-1-8-28

3002-1-8-1,58

3302-1-6-1

3602-1-6-1

3902-1-1-0,5

4202-140

4502-160.5

4802-1

5102-2

5402-2

5702-2

6001-2

6301-2

6601-2

6901-2

7201-2

7501-2

7801-2

81010

84011

8701

9001

9301

9601

9901

10201

10501

10801

11100

11402

11704

No.Zat TerlarutTitik Beku

RumusMassa MolalitasAirLarutan

1.CO(NH2)20,6 gr1 molal0 0C-2 0C

2.CO(NH2)21,25 gr2,083 molal0 0C-8 0C

3.NaCl0,585 gr1 molal0 0C-3 0C

4.NaCl1,17 gr2 molal0 0C-3 0C

P

b. PembahasanPercobaan kali ini bertujuan untuk menentukan penurunan titik beku larutan urea dan larutan NaCl. Prinsip pada percobaan ini yaitu adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan.Percobaan ini menggunakan alat-alat yaitu, gelas beker yang berfungsi sebagai wadah untuk mencampurkan larutan urea atau NaCl dengan akuades. Termometer yang berfungsi untuk mengukur kenaikan atau penurunan suhu pada larutan yang sedang diuji. Gelas ukur berfungsi sebagai wadah untuk akuades yang ingin dicampurkan ke dalam larutan dengan volum tertentu. Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah larutan. Pipet tetes untuk mengambil larutan atau akuades. Penangas sebagai wadah untuk campuran es batu dan garam dapur, serta sebagai wadah untuk membekukan larutan yang terdapat dalam tabung reaksi. Pengaduk berfungsi untuk mengaduk campuran larutan. Stopwatch berfungsi untuk menghitung waktu meleburnya larutan yang sudah membeku. Timbangan yang berfungsi untuk menimbang bahan urea atau NaCl yang akan digunakan. Serta penjepit kayu yang berfungsi untuk menjepitakan tabung reaksi agar suhunya dapat diukur sehingga tidak bersentuhan dengan suhu praktikan apabila dipegang secara langsung.Langkah-langkah yang dilakukan yaitu, masukkan 5 ml akuades ke dalam tabung reaksi. Isi penangas dengan es batu dan garam dapur agar es batu tidak cepat mencair sehingga suhu es konstan. Kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam penangas. Biarkan hingga akuades membeku. Garam dapur yang diberikan ke dalam es batu juga berfungsi untuk mempercepat waktu pembekuan larutan. Setelah akuades yang terdapat dalam tabung reaksi membeku, keluarkan tabung reaksi dan ukur suhunya setiap 30 detik hingga padatan melebur. Catat data dan hasil pengamatan. Percobaan kedua yaitu dengan menimbang urea sebanyak 0,6 gram lalu masukkan ke dalam gelas beker. Tambahkan 10 ml akuades, aduk hingga larut. Isi tabung reaksi dengan 5 ml larutan urea tersebut, masukkan ke dalam penangas yang berisi dengan campuran es batu dan garam dapur. Jika larutan tersebut sudah membeku, keluarkan tabung reaksi dari penangas, ukur suhunya setiap 30 detik hingga padatan melebur. Catat data dan hasil pengamatan. Kemudian ulangi percobaan tersebut dengan mengganti larutan 0,6 gr urea dengan larutan 1,25 gr urea, 0,585 gr NaCl, dan 1,17 gr NaCl masing-masing ke dalam 10 ml akuades.Dari data percobaan dan pengamatan didapatkan bahwa titik beku akuades yaitu 0C, larutan 0,6 gr urea ; -2C, larutan 1,25 gr urea ; -8, larutan 0,585 NaCl ; -3C, dan larutan 1,17 NaCl ; -3C. Titik beku larutan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murni. Pengaruh kemolalan urea terhadap: a. Titik beku larutan: semakin banyak molalitas larutan, titik beku larutan semakin turun. b. Penurunan titik beku larutan: semakin banyak molalitas larutan, penurunan titik beku larutan semakin besar. Pengaruh kemolalan NaCl terhadap:a. Titik beku larutan: semakin banyak molalitas larutan, titik beku larutan semakin turun. b. Penurunan titik beku larutan: semakin banyak molalitas larutan, penurunan titik beku larutan semakin besar. Pada kemolalan yang sama, pengaruh natrium klorida (elektrolit) dibandingkan dengan pengaruh larutan urea (non elektrolit) terhadap a. Titik beku larutan: Titik beku larutan NaCl lebih rendah dari pada titik beku larutan urea. b. Penurunan titik beku larutan: Penurunan titik beku larutan NaCl lebih tinggi dari pada penurunan titik bekularutan urea. Penyebabnya adalah karena larutan NaCl adalah larutan elektrolit sehingga dalam reaksinya akan terpecah menjadi 2 ion yaitu Na+ dan Cl- serta memiliki faktor van hoff yang nilainya lebih dari satu, sedangkan non elektrolit karena tidak terpecah menjadi ion maka faktor van hoffnya hanya bernilai satu.

VI. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKA1. Purba, Michael. 2006. Kimia 3A Untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga2. Tim Tentor Ahli. 2009. Rumus Sakti SMA. Yogyakarta : Kendi Mas Media3. Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Tangerang: Binarupa Aksara 4. http://affuwa.wordpress.com/2007/06/16/sifat-koligatif larutan/5. http://belajarkimia.com/penurunan-titik-beku-larutan/6. http://chem-is-try.org/Sifat%20Koligatif%20Larutan/

LAMPIRAN

Sheet1akuades 10 mlpenangasdimasukkandiisi

tabung reaksidimasukkanes batu + garam dapur

dibiarkanakuades bekudikeluarkan dan diukursuhu setiap 30 detikhinggapadatan mencair

Sheet1Urea 0,6 grdimasukkan

Gelas beker + akuades 10 mldimasukkanTabung reaksidimasukkanPenangas + es batu + garam dapurdibiarkanPadatan bekudikeluarkan dan diukurSuhu setiap 30 detikdiulangidengan larutan1. Urea 1,25 grPercobaan2. NaCl 1,17 gr3. NaCl 0,585 gr