laporan praktikum anion

14
Mengenal Anion Lapor an BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan percobaan Melakukan Analisis terhadap anion-anion Melakukan Identifikasi terhadap anion-anion Menunjukkan reaksi yang benar dalam analisis terhadap anion Menyelidiki adanya ion nitrat, asetat, tiosianat, sianida, klorida, permanganat, sulfur. 1.2 Prinsip percobaan Anlisis anion adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahuia adanya ion dalam sampel. 1.3 Teori Percobaan Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel. Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan

Upload: mia-lektriani

Post on 01-Jul-2015

836 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan percobaan

Melakukan Analisis terhadap anion-anion

Melakukan Identifikasi terhadap anion-anion

Menunjukkan reaksi yang benar dalam analisis terhadap anion

Menyelidiki adanya ion nitrat, asetat, tiosianat, sianida, klorida, permanganat, sulfur.

1.2 Prinsip percobaan

Anlisis anion adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahuia adanya ion dalam

sampel.

1.3 Teori Percobaan

Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam

sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion

yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa

yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat

dalam suatu sampel. Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal

adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa

kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa

basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi

pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan

pencucian endapan.Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal CO3

2- dan SO32-, NO3

- dan NO2-, dan yang lainnya. Beberapa analisa basah antara lain :

a. Pemeriksaan kelarutan dalam air

Bila zatnya sukar larut dalam aquadest, maka zat itu dapat dipastikan :

Bukan garam dari Na, K atau NH4+

Bukan garam nitrat kecuali Sb(NO3)3, Bi(NO3)3

Bukan logam atau oksida logam kecuali oksida dari Na, K, Ba, Ca, Sr

Bila zatnya mudah larut dalam air, maka harus diperhatikan :

1) Warna larutan

Page 2: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Biru : Cu2+

Hijau : Ni2+, Fe2+, Cr3+, manganat

Kuning : CrO42-, Fe(CN)6

4-, Fe3+

Merahjingga : Cr2O72-

Ungu : MnO4-

Merah jambu : Co, Mn2+

2) Sifat asam

Larutan netral

Tidak ada asam atau basa bebas, garam asam dan garam yang terhidrolisa yang

memberikan asam atau basa.

Larutan yang bereaksi basa

Mungkin disebabkan oleh hidroksida dari logam alkali dan alkali tanah,

karbonat, sulfida, hipoklorit, dan peroksida dari logam alkali tersebut.

Larutan yang bereaksi asam

Mungkin disebabkan oleh asam bebas, garam asam, garam yang menghasilkan

reaksi asam karena hidrolisis atau oleh suatu larutan garam dalam asam.

b. Reaksi Pengendapan

Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif yang

melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai

suatu fase padat keluardari larutan. Kelarutan suatu endapan menurut definisi adalah

sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya (sebab endapan terbentuk jika

larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat bersangkutan).

Pada pengendapan, apabila ada kelebihan dari zat pereaksi yang digunakan

untuk membentuk endapan, kelebihan itu harus dipisahkan dari endapan. Pemakaian

zat pereaksi yang terlalu benyak, mungkin tidak akan terjadi endapan karena

terbentuknya ion kompleks, sehingga pemakaina zat pereaksi secara berlebihan tidak

berguna dan merupakan pemborosan, juga dapat menyulitkan proses analisa. Cara

yang baik dalam praktikum biasanya adalah dengan menambahkan kurang lebih

setengah dari yang diperlukan, kemudian ditapis dan air tapisan ditambah pereaksi

lagi, jika tidak terjadi endapan berarti zat pereaksi telah cukup.

c. Filtrasi atau Penyaringan

Page 3: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Filtrasi digunakan untuk memisahkan endapan dari kelebihan zat pereaksi.

Sebelum ditapis, endapan harus dipanasi, kecuali untuk endapan yang larut bila

dipanasi. Untuk itu, endapan dapat dicuci dengan cara dekantasi, artinya endapan

dibiarkan supaya mengendap sempurna, baru filtratnya dituang kemudian diganti air

suling, diaduk lalu dibiarkan, bru didekantasi lagi. Jika ada kecenderungan endapn

larut dala air saringannya, karena terbentuk koloid, sebaiknya ke dalam larutan

ditambahkan NH4Cl dan NH4NO3 untuk mencegah terbentuknya koloidal.

d. Pencucian endapan

Larutan pencuci endapan berguna untuk membersihkan endapan dengan cara

melarutkan kotoran yang terdapat dalam endapan.

Syarat-syarat larutan pencuci :

a. Tidak melarutkan endapan

b. Tidak bereaksi dengan endapan

c. Tidak menyebabkan endapan baru

d. Mudah menguap pada temperatur dimana endapan dikeringkan

e. Mudah melarutkan kotoran

Macam-macam larutan pencuci :

a. Aquades

Digunakan untuk endapan yang kelarutannya sedikit dalam air, bila kelarutannya

besar harus ditambah ion sejenis.

Misal : CaC2O4, pencuci (NH4)2C2O4

b. Zat cair yang dapat mengurangi kelarutan endapan (bertendensi menjadi koloid)

dipakai larutan elektrolit sembarang, asalkan tidak bereaksi dengan endapan dan

mudah menguap, misalnya Fe(OH)3 sebagai pencuci NH4NO3.

c. Zat cair yang dapat mereduksi endapan yang telah teroksidasi, misal NH4NO3

Rumus :

Xn = Xo + ( u )n (u+v)

Keterangan :

Xn= konsentrasi kotoran setelah pencucian

Xo= konsentrasi kotoran sebelum pencucian

u= volume pencuci yang melekat pada endapan

Page 4: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

v= volume pencuci yang dipakai tiap pencucian

n= banyaknya pencucian

d. Melepaskan endapan dari kertas saring

Jika endapan yang terbentuk banyak, mudah diambil untuk diselidiki dengan alat

spatel dari Ni atau stainless steel. Tetapi bila endapan sedikit, kertas tapis diambil

dari corong, diletakkan pada gelas arloji dan dibuka, endapan diambil, diangkat

dengan menggunakan spatel. Cara lain yaitu dengan jalan melubangi kertas saring

tepat pada lubang corong, lalu dialiri air pencuci dari botol pencuci, seringkali

endapan perlu dilarutkan sempurna. Pekerjaan ini mudah dilakukan dengan

menuangkan zat pelarut panas ke dalam endapan dari kertas tapis sampai semua

endapan larut. Bila endapan sedikit sekali maka kertas tapis dan endapan diambil,

dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi zat pelarut kemudian dipanaskan.

BAB II

ALAT DAN BAHAN

Bahan:

Uji sianida(CN-)

Larutan sampel

Larutan perak nitrat

Larutan natrium hidroksida

Larytan asam sulfat

Larutan besi (II) sulfat

Larutan besi (III) klorida

Garam sianida

Uji Tiosulfat, S2O32-

Larutan sampel

Asam klorida encer

Larutan iod

Larutan kalium dikromat

Alat:

Tabung reaksi

Rak Tabung

Pipet tetes

Penangas Air

Bunsen

Kertas Saring

Page 5: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Larutan timbal asetat atau larutan timbale nitrat

Uji Nitrit, NO2-

Asam klorida encer

Asam sulfat encer

Larutan sampel

Larutan kalium iodida

Larutan pati

Larutan kalium permanganat

Uji Kromat, CrO42- dan Dikromat, Cr2O7

2-

Larutan sampel

Larutan perak nitrat

Asam asetat encer

Asam klorida encer

Asam nitrat encer

Larutan ammonia

Larutan timbal asetat

Larutan natrium hidroksida

Uji Permanganat, MnO4-

Larutan sampel

Larutan hidrogen peroksida

Asam sulfat pekat

Asam sulfat encer

Larutan natrium hidroksida pekat

Uji Asetat, CH3COO-

Larutan sampel

Larutan asam sulfat encer

Larutan perak nitrat

Larutan besi (III) klorida

Uji Klorida, Cl-

Larutan sampel

Larutan asam sulfat pekat

Page 6: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Larutan perak nitrat

Larutan timbal asetat

Larutan ammonia, tiosulfat atau kalium sianat

Uji Sulfida, S2-

Asam klorida encer

Asam sulfat encer

Asam nitrat

Larutan timbal asetat

Larutan perak nitrat

BAB IV

DATA PENGAMATAN

Nama

AnionSifat Fisik Reaksi

A Ungu, tidak berbau A + H2O2 + H2SO4 coklat kehitaman

B Benig, tidak berbau

B + CH3COOPb endapan putih

B + CH3COOPb (dpanaskan) endapan agak

kehitaman

C Bening, tidak berbauC + AgNO3 endapan putih

C + NH4OH endapan putih

D Bening, bau khas asetat

D + FeCl3 [Fe(OH)2(CH3COO)]+(dididihkan)

3Fe(OH)2CH3COO endapan warna orange-

merah kecoklatan

BAB V

PEMBAHASAN

1. Tiosulfat (S2O32-)

Uji yang dilakukan untuk membuktikan adanya ion (S2O3-) dalam sampel antara lain:

a) Diuji dengan asam klorida encer

Page 7: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Ketika sampel ditambahkan asam klorida encer dan dipanaskan maka larutan

menjadi seperti berminyak. Setelah dilakukan uji saring dengan kalium dikromat maka

larutan menjadi bening kembali.

Pada keadaan dingin larutan tiosulfat tidak terjadi endapan, cairan yang diasamkan

tersebut segera menjadi keruh karena pemisahan belerang dan dalam larutan terdapatlah

asam sulfit. Dengan memanaskan larutan, belerang dioksida dilepaskan, yang dapat

diketahui dari baunya dan kerjanya terhadap kertas saring yang telah dibasahi dengan

larutan K2Cr2O7 yang telah diasamkan dengan H2SO4 encer. Belerang tadi mula-mula

membentuk larutan koloida, yang berangsur-angsur dikoagulasikan oleh asam bebas yang

terdapat di dalamnya. Reaksi-reaksi sampingan yang terjadi, yang menimbulkan asam

tionat yaitu: S2O32- + 2H+ S↓ + SO2↑ + H2O

b) Diuji dengan larutan iod

Sampel + I2 kuning

I2 + Na2S2O3: warna coklat yang dihilangkan, di mana terbentuk larutan ion tetrationat

yang tak berwarna :

I2 + 2S2O32- 2I- + S4O6

2-

Reaksi ini mempunyai penggunaan yang praktis dalam metode iodometri dan iodimetri

dari analisis secara titrasi .

c) Uji dengan timbal asetat atau timbal nitrat

Sampel + CH3COOPb endapan putih

Na2S2O3 + Pb(NO3)2: mula-mula tidak terjadi endapan, tetapi dengan penambahan

Pb(NO3)2 berlebih, terbentuk endapan putih timbal tiosulfat :

S2O32- + Pb2+

PbS2O3↓

Endapan larut dalam tiosulfat berlebih, oleh sebab itu mula-mula tak terjadi endapan.

Dengan mendidihkan suspense, endapan itu menjadi berwarna gelap, dan akhirnya

membentuk endapan hitam timbel sulfida :

PbS2O3 + H2O PbS↓ + 2H+ + SO42-

Maka dari uji yang sudah dilakuka mendukung adanya ion S2O32- dalam sampel

2. Permanganat (KMnO4)

Page 8: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Uji yang dilakukan untuk membuktikan adanya ion (MnO4-) dalam sampel antara lain:

a) Uji dengan menggunakan hidrogen peroksida:

Sampel + H2SO4 + H2O2 + coklat kehitaman

KMnO4 + H2SO4 encer + H2O2. Larutan warna ungu dari KMnO4 menjadi hilang atau

luntur dan dilepaskan oksigen yang murni tetapi basah (mengandung air):

2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 5O2 ↑ + 2MnO2+ + 8H2O

b) Uji dengan menggunakan natrium hidroksida (NaOH 1N)

Sampel + NaOH → MnO4 + O2 + H2O, menimbulkan larutan berwarna hijau

KMnO4 + NaOH pekat ( 1N) dipanaskan, kemudian dihasilkan larutan kalium manganat

yang hijau dan dilepasakan oksigen. Bila larutan manganat dituangkan ke dalam air yang

bervolume besar atau diasamkan dengan atau asam sulfat encer, warna ungu dari KmnO 4

pulih kembali dan mangan oksida mengendap.

4MnO4- + 4OH- → MnO4

2- + O2↑ + 2H2O

3 MnO42- + 2H2O → 2MnO4

- + MnO2↓ + 4OH-

c) Uji dengan asam sulfat encer (18 N)

Sampel + H2SO4 encer → larutan ungu dari KmnO4 memudar dan timbul gas

KMnO4 + H2SO4 encer : Larutan warna ungu dari KMnO4 menjadi luntur. Dengan adanya

H2SO4 encer, menghasilkan gas karbon dioksida

2KMnO4- + H2SO4 → Mn2O7 + 2K+ + SO4

2- + H2O

Maka, dari uji yang telah dilakukan mendukung terdapatnya ion MnO4- dalam sampel.

3. Klorida (Cl-)

Uji yang dilakukan untuk membuktikan adanya ion (Cl-) dalam sampel antara lain:

a) Uji menggunakan asam sulfat pekat (H2SO4 18 N)

Sampel + H2SO4

Cl- + H2SO4 → HCl↑ + HSO4–

Gas ini dapat dikenali dari sifatnya yang mengubah Kertas lakmus biru menjadi merah dan

dari pembentukan kabut putih ammonium klorida, bila batang pengaduk yang dibasahi

amonia yang didekatkan di aatas mulut tabung.

b) Uji menggunakan larutan perak nitrat:

Page 9: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

` Sampel + AgNO3→ endapan AgCl berwarna putih

Endapan perak klorida AgCl yang seperti dadih dan putih. AgCl tidak larut dalam air dan

dalam asam nitrat encer tapi larut dalam ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium

sianida dan tiosulfat.

Cl- + Ag+ → AgCl↓

AgCl↓ + 2NH3 → [A(gNH3) 2]+ Cl-

[Ag(NH3)2] Cl- + 2H+ → AgCl↓ 2NH4 +

Jika endapan perak klorida ini disaring, dicuci dengan air suling, lalu dikocok dengan

larutan natrium arsenit, endapan diubah menjadi perak arseit yang kuning (perbedaan dari

berak bromida dan perak iodide yang tak dipengaruhi oleh pengolahan ini). Uji ini boleh

dipakai dalam pemastian terhadap klorida.

c) Uji menggunakan larutan timbal asetat

Sampel + CH3Pb: tidak ada endapan

Dalam praktikum yang dilkukan tidak terbentuk endapan, hal ini mungkin dikarenakan

konsentrasi Pb yang digunakan kecil (0.2 %)

NaCl + Pb(NO3)2: ( dipanaskan) Endapan putih timbel klorida ( PbCl2 ) dari larutan yang

pekat

2Cl- + Pb2+ → pbCl2↓

Maka, dari uji yang telah dilakukan mendukung terdapatnya ion Cl- dalam sampel,

hanya saja ketika uji dengan menggunakan timbale hasilnya tidak terbentuk endapan. Hal

ini terjadi mungkin dikarenakan konsentrasi Pb yang digunakannya kecil.

4. Asetat (CH3COO-)

Uji yang dilakukan untuk membuktikan adanya ion (CH3COO-) dalam sampel antara

lain:

a) Uji dengan asam sulfat encer: asam asetat, yang mudah dikenli dari baunya yang khas

sepereti cuka, dilepaskan pada saat pemanasan.

CH3COO- + H+ → CH3COOH↑

b) Uji asetat dengan perak nitrat:

Sampel + AgNO3 → endapan putih

CH3COO- + Ag+ ↔ CH3COOAg↓

Page 10: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

Endapan perak aseat yang putih, kristalin, dihasilkan dalam larutan pekat dalam keadaan

dingin. Endapan lebih mudah larut dalam air mendidih dan dalam larutan ammonia enceer.

Bila endapan dipanaskan, endapan melarut kembali tanpa terjadinya pembentukkan

endapan perak logam( perbedaan dari ion formt).

c) Uji dengan menggunakan besi (III) klorida:

Sampel + FeCl3 → larutan merah ati

Na-asetat + FeCl3 Larutan merah tua, disebabkan oleh pembentukan ion kompleks

[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. Dengan mendidihkan larutan yang merah itu, ia terurai dan

endapan besi (III) basa yang merah kecoklatan terbentuk:

6CH3COO- + 3Fe3++ 2H2O →[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. + 2H+

[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. + 4H2O 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH+ H+

Maka, dari uji yang telah dilakukan atas mendukung terdapatnya ion CH3COO- dalam

sampel.

BAB VI

KESIMPULAN

Anion dalam sampel A adalah anion MnO4-

Anion dalam sampel B adalah anion S2O3-

Anion dalam sampel C adalah anion Cl-

Anion dalam sampel D adalah anion CH3COO-

BAB VII

DAFTAR PUSTAKA

Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT

Kalman Media Pusaka

Page 11: laporan praktikum Anion

Mengenal Anion Laporan

G. Svehl. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro,

ed.5. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka,