laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN OMSET
PENJUALAN DI PERUSAHAAN INDUSTRI KECIL “BERKAH
LESTARI” PADA ERA PANDEMI COVID-19
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
ADINDA APRILIA NURFIRDAUS
NIM. 12406183056
Dosen Pembimbing Lapangan
Citra Mulya Sari, S.E.Sy., M.E.
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini
telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 02- Maret- 2021
Di : Tulungagung
Judul : Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Omset Penjualan di
Perusahaan Industri Kecil “Berkah Lestari” di Era Pandemi Covid-19.
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
CITRA MULYA SARI, S.E.Sy., M.E.
NIP.199305272019032031
MENGESAHKAN
A.N DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, karunia serta ridho-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih satu
bulan yakni terhitung sejak tanggal 18 Januari 2021 – 26 Februari 2021 dengan
lancar. Karena hanya dengan kepada-Nya kita memuji dan memohon pertolongan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang yaitu Ad-Dinul Islam. Dan juga yang kita
nanti- nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan yang ada
di kampus dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang professional.
Melalui laporan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, S.E, M.Sy.
4. Ibu Citra Mulya Sari, S.E.Sy., M.E. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah memberikan bimbingan, serta arahan kepada saya selama
menjalani dan menyusun laporan PPL.
5. Ibu Hj. Nanik Winarni selaku pendiri dan pemilik Perusahaan Industri
Kecil “Berkah Lestari” yang selalu sabar dan telaten dalam memberikan
informasi serta penjelasan mengenai usaha yang beliau jalankan.
6. Seluruh tenaga kerja di Perusahaan Industri Kecil “Berkah Lestari” yang
telah memberikan ilmu dan pengalaman baru kepada saya.
7. Kedua orang tua dan juga keluarga yang selalu memberikan dukungan
penuh baik moral maupun financial.
8. Teman- teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
meemberikan dukungan dan semangat.
9. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam terlaksananya kegiatan
PPL ini.
iii
Saya selaku mahasiswa yang menyusun laporan PPL ini, meminta maaf
sebesar- besarnya kepada seluruh pihak apabila dalam melaksanakan maupun
penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna untuk
penyusunan laporan yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak.
Tulungagung, 26 Februari 2021
Penulis,
ADINDA APRILIA N.
NIM. 12406183056
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN……….…………………………………………..i
KATA PENGANTAR……..……………………………………………………ii
DAFTAR ISI……….……………………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran……………………………………………………….1
B. Tujuan dan Kegunaan…………………………………………………3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………3
BAB II PELAKSAAN PRAKTIK
A. Pofil Lembaga…………………………………………………………4
B. Pelaksanaan Praktik…………………………………………………...4
C. Permasalahan di Lapangan…………………………………………….5
D. Tanggapan dari Pihak Tempat Praktik……...…………………………5
BAB III PEMBAHASAN
A. Teori Strategi Pemasaran………………………………...……………6
B. Faktor- Faktor Peningkatan Penjualan….……………………………..7
C. Konsep Perusahaan Industri Kecil (UMKM)………………………….9
D. Pandemi Covid-19……………………………………………………11
E. Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Omset Penjualan Perusahaan
Industri Kecil Berkah Lestari di Era Pandemi Covid-19 ……………12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………..………………………………………14
B. Saran…………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA………………..…………………………………………15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah adalah:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil se- bagaimana dimaksud dalam Undang- Undang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang pe- rusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang- Undang ini.1 Berdasarkan definisi di atas maka pada intinya
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah suatu bentuk usaha
ekonom produktif yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Ada beberapa jenis UMKM dilihat dari segi bidang apa yang
mereka produksi, diantaranya yaitu :
1. UMKM usaha kuliner/ pangan
2. UMKM usaha fashion
3. UMKM usaha bidang teknologi
4. UMKM usaha kosmetik
5. UMKM usaha otomotif
6. UMKM usaha cendera mata
7. UMKM usaha agrobisnis/ pertanian
1 Feni Dwi Anggraeni,dkk. “Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Melalui Fasilitas Pihak External dan Potensi Internal”. Jurnal Administrasi Publik. Vol.1 No.6,
Hal.1287.
2
Sebagaimana Pasal 19 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM,
pengembangan dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c dilakukan dengan cara:
a. memasyarakatkan dan memberdayakan kewirausahaan;
b. meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial; dan
c. membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan
pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi
dan kteativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru.2
Dari ketiga aspek tersebut berarti sumber daya manusia
merupakan subyek yang terpenting dalam pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah agar dapat menciptakan wirausaha yang mandiri dari
masyarakat. Oleh karena itu masyarakat perlu diberdayakan untuk
meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat mempengaruhi kualitas
produksi yang dihasilkan dalam rangka meningkatkan perekonomian
masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.
Di era sekarang ini yang masih terus berjuang melawan pandemi
Covid-19 yang dampaknya terasa ke berbagai sektor kehidupan hingga
sektor ekonomi ikut merasakan dampaknya. Terkait dengan beberapa
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam
rangka memperlambat penyebaran virus covid-19 ini, seperti PSBB (
Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan PPKM ( Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat) maupun kebiijakan- kebijakan lain
yang sekiranya membatasi mobilitas masyarakat. Maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan masyarakat dalam bidang ekonomi khususnya produksi,
distribusi dan pemasaran tentu juga akan mengalami gangguan dan
adaptasi ulang menyesuaikan dengan peraturan yang ada.
Dampak dari pandemi ini tidak hanya terasa pada sektor ekonomi
makro tetapi juga meluas hingga ke seiktor ekonomi mikro yang sangat
dekat dengan kita yaitu UMKM. Banyak UMKM yang terpaksa gulung
tikar karena penurunan pendapat akibat terbatasnya mobilitas. Berdasarkan
survei yang dilakukan oleh organisasi buruh internasional (ILO) di
Indonesia pada kurun waktu 6-24 April 2020 ditemukan hampir 70 persen
UMKM stop produksi. Sebanyak 63 persen UMKM meminta
karyawannya untuk cuti berbayar atau tidak berbayar. Sebanyak 90 persen
mengalami masalah arus kas.3 UMKM harus tetap berinovasi dalam
menghadapi tantangan yang ada. Inovasi ini banyak bentuknya, semua hal
dalam kegiatan usaha dapat di- inovasikan sesuai output yang di inginkan.
2 ibid 3 https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/08/06/207790/inovasi-dan-solusi-umkm-di-era-
pandemi-covid-19
3
Seperti inovasi dalam hal pemasaran dan penjualan yang biasa dilakukan
secara kontak langsung dapat dialihkan melalui media sosial dan plartform
belanja online atau e-commerce yang sedang naik daun di kala pandemi
ini.
Perusahaan Industri Kecil (UMKM) “Berkah Lestari” ini bergerak
pada bidang kuliner/ pangan. Yang berdiri sejak tahun 2003 dengan tujuan
melestarikan produk asli dari Blitar yaitu Sambel Pecel dan Bumbu Gado-
Gado serta memberdayakan masyarakat sekitar khususnya Ibu Rumah
Tangga (IRT). Didirikan oleh Ibu Nanik Winarni dan suaminya yaitu
Bapak Mardiono. Awalnya pembuatan sambal pecel ini hanya sekedar
iseng- iseng untuk dibawa anaknya ke Malang. Namun ternyata sambal
pecel buatan ibu Nanik ini mendapat perhatian khusus dari warga Malang,
sehingga beliau meningkatkan produksi untuk melayani pemesanan area
Malang namun masih bisa dibuat sendiri hanya dengan bantuan sang
suami. Seiring semakin bertambahnya pesanan maka bu Nanik dan bapak
Mardiono mulai menyeriusi usaha sambal pecel tersebut. Selain
memproduksi sendiri, “ Berkah Lestari” juga memiliki satu outlet sendiri
untuk memasarkan produknya.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis tertarik
untuk membuat Laporan Praktik Pengalaman Lapangan dengan judul :
“Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Omset Penjualan di
Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari di Era Pandemi Covid-19”
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan kegunaan laporan ini adalah :
1. Untuk menganalisis bagaimana Strategi Pemasaran untuk
Meningkatkan Omset Penjualan di Perusahaan Industri Kecil Berkah
Lestari di Era Pandemi Covid-19.
2. Untuk mengetahu faktor-faktor peningkatan penjualan di Perusahaan
Industri Kecil Berkah Lestari.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan diluar jam perkuliahan yang mana Praktik Pengalaman
Lapangan ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dipenuhi atau
diikuti guna untuk menempuh strata 1. Kegiatan ini dilakukan bersamaan
dengan mahasiswa yang lain. PPL ini dilakukam pada :
Waktu : 18 Januari- 26 Februari 2021
Tempat: Perusahaan Industri Kecil “Berkah Lestari”
Alamat: Jl. Tanjung Barat Sanan Kulon No.7 Kab. Blitar, Jawa Timu
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Letak Geografis
Berada di wilayah Kabupaten Blitar yang berbatasan langsung
dengan wilayah administratif Kota Blitar. Desa Sanankulon juga
masuk dalam wilayah Kecamatan Sanankulon. Dengan batas-batas dari
Kecamatan Sanankulon adalah sebagai berikut; Barat : Kecamatan
Srengat dan Kecamatan Ponggok, Utara : Kecamatan Ponggok dan
Kecamatan Nglegok, Timur : Kota Blitar, Selatan : Kecamatan
Kademangan. Jarak Desa Sanankulon dari pusat Kota Blitar hanya
sekitar 3km. Ada 12 Desa yang masuk dalam wilayah administratif
Kecamatan Sanankulon. Menurut sejarah yang dipercayai warga, Desa
Sanankulon berdiri atau lahir pada tahun 1830 pada hari jumat legi.
2. Struktur Kepemilikan
Pemilik Tunggal : Ibu Nanik Winarni
Tenaga kerja :
a. Bagian Produksi
Ibu Weni
Ibu Lina
Ibu Sulami
Ibu Utami
*nb: apabila pesanan membludak maka mengambil tenaga lain dari
luar/ tenaga panggilan.
b. Bagian jaga toko/ outlet
Ibu Kiki
Ibu Ifa
*nb: tiap hari masuknya bergantian.
B. Pelaksanaan Praktik di Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari
Pelaksaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan
oleh mahasiswa semester 5 yang bernama Adinda Aprilia Nurfirdaus di
Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari Blitar. Pelaksanaan PPL ini
dimulai dari tanggal 18 Januari sampai 26 Februari 2021.
Selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari saya selalu menaati peraturan
dan kesepakatan yang sudah dibuat oleh pemilik. Saya juga selalu
melakukan koordinasi secara online melalui WhatsApp karena pemilik
menghendaki seperti itu. Saya juga selalu aktif memberikan pertanyaan
maupun memahami dengan seksama jawaban dan penjelasan yang telah
dipaparkan oleh pemilik Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari Blitar.
5
Kegiatan lain yang saya lakukan selain aktif mengajukan pertanyaan
adalah menganalisis dokumen yang saya butuhkan dan mengolah
informasi apapun yang telah dipaparkan oleh pemilik. Saya juga beberapa
kali melakukan kunjungan apabila sedang ada proses produksi ( selama
pandemi ini produksi dilakukan terbatas) tentunya dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan.
C. Permasalahan di Lapangan
Selama penulis melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
secara daring dan beberapa kali kunjungan untuk observasi dan juga
diskusi, penulis menemukan beberapa permasalahan yang dapat diangkat
dan menjadi fokus pada penelitian ini. Diantara permasalahan tersebut
yaitu: Strategi pemasaran untuk meningkatkan omset penjualan di
Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari pada era pandemi Covid-19.
D. Tanggapan dari Pihak Tempat Praktik
Dalam rangka menanggapi permasalahan diatas, pemilik dari
Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari memberikan tanggapan bahwa
trick pemasaran selama pandemi ini juga tidak berubah banyak dari
sebelum pandemi karena memang pemilik sudah mempunyai mitra di
beberapa daerah yang bisa dianggap sebagai pembeli tetap. Namun
beberapa mitra ada yang menghentikan pendistribusian dikarenakan
pandemic yang tak kunjung usai. Dalam hal ini pemilik memilih
membatasi jumlah produksi produknya dari hari biasa. Sehingga proses
produksi hanya dilakukan apabila mendapat pesanan dalam jumlah
lumayan besar dan apabila stock di toko/ outlet menipis.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teori Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu-individu dan kelompok- kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling
mempertukarkan produk serta nilai antara seseorang dengan lainnya.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk sampai
ke tangan konsumen, tetapi juga bagaimana produk tersebut dapat
mencapai kepuasan kepada konsumen secara berkelanjutan sehingga
keuntungan yang didapat oleh perusahaan akibat terjadinya pembelian
juga berulang. 4
Dalam proses pemasaran pemasar harus memperhatikan dan
memahami beberapa hal yaitu :
a. Kebutuhan konsumen
b. Cara menjaga dan menumbuhkan konsumen
c. Membangun program/ strategi pemasaran yang unggul
d. Membangun hubungan dan menciptakan kepuasan konsumen
e. Menangkap nilai konsumen
Dalam poin ke-tiga, pemasar akan merancang strategi pemasaran
yang digerakkan pelanggan dengan tujuan mendapatkan,
mempertahankan, dan menumbuhkan konsumen sasaran.5 Menurut
Kotler dan Amstrong (2008), pengertian strategi pemasaran adalah
logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai
dan memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.
Menurut Kurtz (2008), pengertian strategi pemasaran adalah
keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan
memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari
marketing mix; produk, distribusi, promosi, dan harga.
Untuk merancang strategi pemasaran yang unggul, mula- mula
perusahaan harus memutuskan siapa saja yang akan dilayaninya.
Perusahaan melakukan ini dengan membagi pasar menjadi segmen
pelanggan dan memilih segmen mana yang akan dituju ( target
pemasaran). Berikutnya, perusahaan harus memutuskan bagaimana
cara perusahaan itu melayani pelanggan sasaran dan memposisikan
dirinya sendiri di pasar. Perusahaan menyediakan kebutuhan dengan
mengedepankan proposisi nilai, sekumpulan keuntungan yang
dijadikan mereka pada pelanggan untuk memuaskan kebutuhan
4 Rahayu Budi, Manajemen Pemasaran, Denpasar, 2017, hlm. 1 5 Noerachmad Sigid, Strategi Pemasaran 1, Depok: Tim Dekstop Publisher, 2013, hlm.10
7
pelanggan, proposisi nilai terpenuhi melalui penawaran pasar yang
memberikan nilai dan kepuasan pelanggan, menghasilkan hubungan
timbal balik jangka panjang dengan konsumen. Perusahaan harus
memutuskan a. Target Market, b. Positioning, c. Konsumen Image, d.
Penerapan Bauran Pemasaran.6
Dalam hal membantu pemasaran produk dari UMKM memang
sangat diharapkan adanya andil dari pemerintah pusat maupun daerah.
Upaya tersebut tentu merupakan salah satu program pemerintah karena
sektor UMKM ini tidak dipungkiri sangat mempengaruhi
perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun. Diharapkan UMKM
yang tersebar di seluruh Indonesia dapat mempercepat laju mobilitas
investasi di pedesaan sekaligus dapat menjadi wadah bagi para
wiraswasta baru dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Proporsi biaya yang dianggarkan untuk UMKM tersebut menempati
urutan kedua setelah perlindungan sosial yang dialokasikan sebesar Rp
203,9 triliun. Bahkan, proporsi biaya untuk dukungan UMKM jauh
lebih besar daripada biaya yang dianggarkan di bidang pembiayaan
korporasi yang mendapat jatah Rp 53,57 triliun. 7
Ada beberapa jenis dari strategi pemasaran yang dianggap efektif
di era digital seperti sekarang ini, yaitu :
1. Iklan berbayar
2. Pemasaran transaksional melalui diskon, voucher dll.
3. Pemasaran melalui media sosial
4. Pemasaran melalui konten
B. Faktor- Faktor Peningkatan Penjualan
Menghadapi dinamika dunia usaha yang penuh dengan persaingan
dan harus bisa menyeimbangkan dengan kualitas maupun kuantitas
pesaing yang ada. Sehingga faktor pemasaran menjadi sangat penting
untuk dikembangkan agar mampu mendongkrak penjualan produk.
Menurut Basu Swastha (2008:403) faktor- faktor yang mempengaruhi
tingkat penjualan yaitu sebagai berikut:
1. Kondisi dan kemampuan penjual
- Lokasi, baik lokasi produksi atau lokasi toko strategis atau
tidak
- Suasana toko
- Cara pembayaran
- Promosi melalui media apa
6 Ibid. Hlm. 14-18 7 https://kompas.pedia
8
2. Kondisi Pasar
- Jenis pasar
- Jenis dan karakteristik barang
- Harga rata- rata produk yang beredar
- Kelengkapan barang
3. Modal
- Modal transport
- Modal biaya promosi
- Modal tempat
4. Kondisi organisasi perusahaan
- Fungsi – fungsi operasional
- Sistem yang ada dalam perusahaan
- Masalah- masalah yang dihadapi
- Sarana yang dimiliki. 8
Penjualan merupakan syarat mutlak dalam keberlangsungan suatu
usaha, karena dengan penjualan maka akan didapatkan keuntungan. Yang
digunakan produsen untuk perputaran produknya dan keberlangsungan
usahanya. Semakin tinggi penjualan keuntungan yang didapat akan
semakin maksimal. Untuk mencapai tujuan penjualan ini diperlukan
usaha-usaha agar konsumen memiliki daya tarik untuk membeli produk.
Menurut Swastha (2001:8) penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi
pribadi yang dilakukan oleh penjualan untuk mengajak orang lain agar
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi dengan adaya
penjualan dapat terciptakan suatu proses pertukaran barang atau jasa antara
penjual dan pembeli. Pengertian penjualan menurut Philip Kotler adalah
proses sosial yang di dalamnya terdapat perorangan atau kelompok untuk
mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan dengan cara
menciptakan, menawarkan dengan secara bebas untuk menukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.9
Selain itu perusahaan atau produsen juga harus memilik konsep
dalam hal penjualannya sehingga memungkinkan perusahaan memiliki
banyak alat untuk promosi yang lebih efektif akibatnya merangsang lebih
banyak pembelian dan akan menghabiskan kapasitas produksi. Disini para
pemasar dituntut untuk memiliki kemampuan untuk personal selling juga
memahamii tentang manajemen penjualan yang baik dan efektif. Dalam
perusahaan tentu akan memilih sebuah manajer penjualan untuk
mengambil alih fungsi tersebut. Namun dalam sektor ekonomi mikro
seperti UMKM hal itu cukup menguras tenaga kerja dan juga biaya.
8 Rogi Gusrizladi dan Eka Komalasari, “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Penjualan di Indrako Swalayan Teluk Kuantan”, Jurnal Valuta Vol.2 No.2. 2016. Hlm. 287-288 9 Ibid. Hlm. 292
9
C. Konsep Perusahaan Industri Kecil (UMKM)
Usaha kecil dan informal merupakan sektor usaha yang telah
terbukti berperan strategis atau penting dalam mengatasi akibat dan
dampak dari krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia di tahun
1997. Di sisi lain, sektor usaha kecil dan informal juga telah mampu
memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
Indonesia selama ini. Kedudukan yang strategis dari sektor usaha kecil dan
informal tersebut juga karena sektor ini mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan usaha besar/menengah. Keunggulan-keunggulan sektor ini
antara lain kemampuan menyerap tenaga kerja dan menggunakan
sumberdaya lokal, serta usahanya relatif bersifat fleksibel. (UMKM) yakni
kemampuan sektor ini menjadi pilar utama ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2005, jumlah UMKM
mencapai 42,39 juta unit atau sekitar 99,85% dari total unit usaha di
Indonesia dan mampu menyerap lebih kurang 99,45% lapangan kerja dari
total sekitar 76,54 juta pekerja (Krisna Wijaya, Kompas, Senin 22 Agustus
2005, hal 21). Selain itu, sektor UMKM juga mampu menyediakan sekitar
57% kebutuhan barang dan jasa, 19% kontribusinya terhadap ekspor serta
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 2-4%.10
Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2008 pasal 6, kriteria usaha mikro yaitu:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10 Supriyanto, “Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Salah Satu
Upaya Penanggulangan Kemiskinan”, Jurnal Ekonomi & pendidikan, Vol.3 No.1, 2006. Hlm. 1-2
10
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
UMKM memiliki peran strategis bagi laju perekonomian di
Indonesia dikarenakan memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tidak memerlukan modal dalam jumlah besar
2. Tenaga kerja yang diperlukan tidak memerlukan banyak
kriteria misalnya pendidikan formal tertentu.
3. Tidak begitu memerlukan banyak infrastruktur dikarenakan
proses produksinya cukup sederhana.
4. UMKM dianggap memiliki ketahanan yang kuat apabila
Indonesia dilanda krisis ekonomi misalnya.
Peranan UMKM yang sangat diharapkan diantaranya :
- Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
- Penyerapan tenaga kerja dalam rangka mengurangi angka
pengangguran
- Mampu memanfaatkan sumber daya secara maksimal baik
SDA maupun SDM
- Memebuhi kebutuhan pasar dan konsumen
-
D. Pandemi Covid-19
Tidak terasa sudah satu tahun kita dan masyarakat seluruh dunia
menghadapi bersama-sama pandemi dari virus covid-19. Virus yang di
klaim berasal dari provinsi Wuhan di China ini tidak hentinya
menghebohkan dunia dari awal penyebarannya hingga sekarang. Semua
usaha yang terbaik sudah dilakukan oleh para pemimpin dunia. Berbagai
kebijak diambil demi bisa meminimalisir dampak dan memutus rantai dari
penyebaran virus ini. Sudah lebih dari sembilan bulan sejak Maret hingga
Desember 2020, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan untuk
menangani pandemi Covid-19.
Sepanjang semester I-2020, pemerintah Indonesia telah
menerapkan berbagai upaya dan kebijakan menangani pandemi Covid-19
dengan titik berat pada sektor kesehatan. Hal tersebut tampak dalam
pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui
Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tanggal 13 Maret 2020. Selain itu,
pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan, antara lain, menerbitkan
berbagai aturan dan protokol/panduan kesehatan, kampanye cuci tangan-
penggunaan masker-jaga jarak secara masif, menetapan pembatasan sosial
11
berskala besar (PSBB) di berbagai wilayah, melarang mudik lebaran,
menyiapkan laboratorium untuk tes Covid-19, menjalankan tes Covid-19
di berbagai tempat, hingga penetapan tatanan normal baru. Melanjutkan
apa yang sudah dilakukan pada semester I-2020, pemerintah terus
melakukan upaya menghentikan laju kenaikan kasus pada semester II-
2020 dengan memperluas cakupan strategi, yakni memasukkan
penanganan dampak Covid-19 di bidang ekonomi. Di bidang kesehatan,
pemerintah terus mengampanyekan perilaku 3M, yakni memakai masker,
menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun. Memasuki triwulan
akhir 2020, pemerintah berfokus pada pengadaan vaksin Covid-19. Hal ini
ditandai dengan terbitnya Perpres Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19. 11
Kewajiban menjalankan protokol kesehatan ditujukan kepada
perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung
jawab tempat dan fasilitas umum. Pelanggaran atas protokol kesehatan ini
dapat dikenai sanksi berupa teguran lisan maupun tertulis, kerja sosial,
denda administratif, hingga penghentian atau penutupan sementara
penyelenggaraan usaha. Bidang Perubahan Perilaku STPC-19 menerapkan
empat strategi intervensi untuk membangun kesadaran dari dalam diri,
yakni nasihat, dorongan, insentif, dan hukuman. Intervensi tersebut
diarahkan kepada individu, keluarga, komunitas, institusi, dan
wilayah/masyarakat. Nasihat diberikan dalam bentuk informasi yang
masih dan benar agar masyarakat memahami pentingnya perilaku 3M.
Dorongan dilakukan dengan mengingatkan secara berulang-ulang,
mendorong tersedianya fasilitas agar masyarakat mudah menjalankan
protokol kesehatan 3M, dan mengembangkan inovasi dan kreativitas
daerah untuk menyukseskan program tersebut. Insentif diberikan dengan
memberikan penghargaan atas perubahan yang terjadi. Sedangkan,
hukuman diberikan dengan sanksi bagi mereka yang belum patuh.
Saat ini perekonomian sedang mengalami tekanan yang berat, baik
dari sisi penerimaan negara maupun pengeluaran. Sisi permintaan
masyarakat juga mengalami shock, karena konsumsi dan investasi sangat
menurun, penerimaan APBN pun berkurang sementara pengeluarannya
terus bertambah untuk penanganan wabah, penambahan jaminan sosial
untuk masyarakat yang kehilangan penghasilan dan support dunia usaha.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan berusaha
membuat APBN menjadi shock absorber untuk mencegah koreksi
ekonomi yang lebih dalam, dimana dalam kondisi seperti ini, krisis secara
11 https://kompaspedia.kompas.id
12
langsung menyentuh sektor riil karena adanya pembatasan interaksi.
“Yang dilakukan pemerintah saat ini adalah meminimalisisr dampak
negatif dari shock yang sedang dialami. Diharapkan dunia usaha dan
masyarakat bisa bertahan hingga pandemi berakhir, sehingga nantinya
struktur perekonomian sudah siap lanjut, kemudian naik lagi12
E. Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Omset Penjualan di Era Pandemi
Covid-19
Sesuai dengan teori- teori yang sudah dikemukakan, Menurut
Kotler dan Amstrong (2008), pengertian strategi pemasaran adalah logika
pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan
memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. Menurut
Kurtz (2008), pengertian strategi pemasaran adalah keseluruhan program
perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen
dengan membangun kombinasi elemen dari marketing mix; produk,
distribusi, promosi, dan harga.
Ada beberapa jenis dari strategi pemasaran yang dianggap efektif
di era digital sekarang ini dan direkomendasikan karena masih dalam masa
pandemi sehingga mengurangi aktivitas secara langsung adalah sebagai
berikut:
1. Iklan berbayar maupun tidak berbayar
Melalui beberapa platform media sosial kita bisa meng-iklankan
produk yang kita jual seperti melalui layanan instagram-ads atau
facebook-ads dengan fee yang affordable. Atau kita bisa bekerja
sama dengan para seleb-gram untuk mempromosikan produk kita
secara testimonial langsung maupun tidak. Tentunya tetap dengan
fee yang bisa kita sesuaikan dengan modal.
2. Pemasaran transaksional melalui diskon, voucher dll.
Untuk pemasaran semacam ini bisa kita berikan kepada pelanggan
melalui beberapa e-commerce ternama yang sangat digemari
semenjak adanya anjuran “dirumah aja”. Beberapa e-commerce
mulai naik daun karena mereka menawarkan “gratis ongkir”
dengan beberapa syarat yang bisa dipenuhi oleh pembeli. Sebagai
bagian dari teknis pemasaran, kita bisa membuat account seller
(pembeli) pada e-commerce yang diinginkan. Contohnya: Shopee,
Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi. Kemudian
kita bisa memberikan banyak penawaran menarik dengan
memberikan diskon atau voucher dengan syarat dan ketentuan
berlaku. Misalnya memberika voucher sebesar Rp.10.000,00 untuk
pembelian minimal Rp.100.000,00 bagi para pembeli yang
12 https://www.djkn.kemekeu.go.id
13
bersedia men-follow account kita (seller) dan penawaran menarik
lainnya.
3. Pemasaran melalui media sosial
Untuk pemasaran sejenis ini juga lumayan mudah karena minimal
kita hanya bermodalkan akun media sosial. Seperti akun Facebook
atau Instagram. Ini juga merupakan syarat awal kita bisa meng-
iklankan produk di dua platform terssebut. Sehingga pada seleb-
gram yang akan mempromosikan produk kita akan “menyebut”
kita pada iklan yang mereka sajikan pada para followers.
4. Pemasaran melalui konten
Untuk konten bisa kita terapkan melalui instagram maupun
facebook dengan cara mengkreasikan halaman platform media
sosial dengan cara meng-upload foto/ video/ konten yang menarik
dan interaktif agar dapat menarik minat pembeli atau followers saat
membuka akun jualan kita tersebut.
Selain dengan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dan
dikuasai, tetap harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat
meningkatkan penjualan agar pemasaran yang dilakukan lebih maksimal.
1. Kondisi dan kemampuan penjual
- Lokasi, baik lokasi produksi atau lokasi toko strategis atau
tidak. Sebaiknya lokasi toko tidak jauh dari pusat kota agar
mudah dijangkau
- Suasana toko dibuat senyaman mungkin agar pembeli
merasa nyaman.
- Cara pembayaran, di zaman sekarang yang telah
menerapkan transaksi non tunai diharapkan pemilik
Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari dapat ikut
menerapkan perkembangan teknologi tersebut untuk
memfasilitasi pembeli.
2. Kondisi Pasar
Pemilik Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari bisa
melakukan analisa pada pasar dengan objeknya sebagai
berikut :
- Jenis pasar
- Jenis dan karakteristik barang
- Harga rata- rata produk yang beredar
- Kelengkapan barang
3. Modal
Pemilik Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari bisa
menganalisa laporan keuangannya mempertimbangkan
untuk modal tersebut dibawah ini:
14
- Modal transport
- Modal biaya promosi
- Modal tempat
4. Kondisi organisasi perusahaan
Karena Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari masih
dalam skala kecil mungkin beberapa faktor- faktor dibawah
ini masih bisa dikontrol dengan baik oleh pemilik.
- Fungsi – fungsi operasional
- Sistem yang ada dalam perusahaan
- Masalah- masalah yang dihadapi
- Sarana yang dimiliki.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kerja praktik yang telah penulis lakukan selama
kurang lebih satu bulan, dan seperti apa yang telah dibahas dalam
penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Strategi Pemasaran
untuk Meningkatkan Omset Penjualan Perusahaan Industri Kecil
Berkah Lestari di Era Pandemi Covid-19 masih perlu dikembangkan
lagi. Hal ini dikarenakan pemilik tidak berinovasi pada teknik
pemasaran dan tetap stuck pada teknis pemasaran metode lama. Disini
pemilik Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari memilih untuk
mengurangi jumlah produksi dan terjadi lah penurunan omset
penjualan. Namun tidak mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada dan
tenaga kerja hanya masuk apabila sedang ada produksi saja. Dengan
kisaran produksi per minggu 1000 kg sambel pecel saat sebelum
pandemi menurun menjadi 200 kg perminggu semenjak pandemi.
Dapat dikatakan bahwa penurunan terjadi hingga 80%. Penurunan ini
dikarenakan pembeli yang biasa membeli dalam kapasitas besar untuk
dipasarkan kembali memilih untuk menghentikan pesanannya,
sehingga sekarang pembeli hanya dari kapasitas kecil untuk konsumsi
sendiri/ pribadi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Pemilik dapat menerapkan beberapa teknis pemasaran baru yang
sedang naik daun di era pandemi ini. Yaitu teknik pemasaran yang
bersifat online. Pemasaran dengan teknik online dinilai lebih
efisien dan efektif karena caranya lebih mudah tetapi jangkauannya
cukup luas.
2. Pemilik dapat mempelajari tentang faktor- faktor peningkatan
penjualan yang didalamnya juga menelaah tentang pasar dan
pemasaran produk yang tentunya memiliki impact pada penjualan
produk nantinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Feni Dwi Anggraeni,dkk. “Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) Melalui Fasilitas Pihak External dan Potensi Internal”.
Jurnal Administrasi Publik. Vol.1 No.6
Noerachmad Sigid, Strategi Pemasaran 1, Depok: Tim Dekstop Publisher, 2013.
Rahayu Budi, Manajemen Pemasaran, Denpasar: Universitas Udaya Bali. 2017.
Rogi Gusrizladi dan Eka Komalasari, “Analisis Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Penjualan di Indrako Swalayan Teluk
Kuantan”, Jurnal Valuta Vol.2 No.2. 2016
Supriyanto, “Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan”, Jurnal
Ekonomi & pendidikan, Vol.3 No.1, 2006.
https://www.djkn.kemekeu.go.id
https://kompas.pedia
https://kompaspedia.kompas.id
https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/08/06/207790/inovasi-dan-solusi-
umkm-di-era-pandemi-covid-19
17
Berita Acara Harian PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Gelombang II Tahun 2021
Pada tanggal 18 Januari 2021 sampai tanggal 26 Februari 2021,
bertempat di Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari telah dilaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung gelombang ke-I Tahun 2021 oleh mahasiswa dengan identitas
sebagai berikut :
Nama : Adinda Aprilia Nurfirdaus
Nim : 12406183056
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
No. Hari/ tgl Pukul Kegiatan Bukti Kegiatan
1 12-1-
2021
09.00 Berkunjung
kerumah pemilik
Perusahaan Industri
Kecil Berkah Lestari
sekaligus survey
lokasi.
2 14-1-
2021
10.00 Pendalaman materi
via youtube channel
Laboratorium Febi
IAIN Tulungagung.
3 15-1-
2021
09.00 Berdiskusi dengan
DPL melalui
whatsapp grup.
18
4 18-1-
2021
10.00 Koordinasi melalui
WA dengan Pemilik
Perusahaan Industri
Kecil Berkah
Lestari.
5 19-1-
2021
09.00 Tanya jawab dengan
Pemilik Perusahaan
Industri Kecil
Berkah Lestari
melalui WA.
6 21-1-
2021
08.00 Tanya jawab dengan
Pemilik Perusahaan
Industri Kecil
Berkah Lestari
melalui WA.
7 23,24-1-
2021
flexibel Mengerjakan riview
materi pendalaman
19
PPL Gelombang I
Tahun 2021.
8 25-1-
2021
09.00 Tanya jawab dengan
Pemilik Perusahaan
Industri Kecil
Berkah Lestari
melalui WA
9 27-1-
2021
09.00 Tanya jawab dengan
Pemilik Perusahaan
Industri Kecil
Berkah Lestari
melalui WA
10 28-1-
2021
11.00 Tanya jawab dengan
Pemilik Perusahaan
Industri Kecil
Berkah Lestari
melalui WA
20
11 2-2-
2021
09.00 Tanya jawab dengan
Pemilik Perusahaan
Industri Kecil
Berkah Lestari
melalui WA
12 8-2-
2021
s/d
26-2-
2021
flexibel Pengerjaan laporan
PPL, essay dan
video PPL. Serta
penutupan PPL.
21
Tulungangung, 16 Februari 2021
Adinda Aprilia Nurfirdaus
Nim. 12406183056
22
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Adinda Aprilia Nurfirdaus
Nim : 12406183056
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Citra Mulya Sari, S.E.Sy., M.E.
Tempat PPL : Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari
Judul Laporan : Strategi pemasaran untuk meningkatkan omset penjualan
di Perusahaan Industri Kecil Berkah Lestari pada era pandemi Covid-19.
No. Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Mengkonsultasikan
mengenai judul laporan.
Tidak ada catatan langsung
disetujui
2 Mengkonsultasikan
mengenai isi laporan pada
Bab III yaitu pembahasan
Penambahan satu sub-Bab
yaitu faktor-faktor
peningkatan penjualan
3 Bertanya mengenai waktu
pengumpulan Vidio
presentasi PPL.
Dikumpulkan sesuai
jadwal yaitu di akhir PPL
19 Februari 2021
Ttd.
Citra Mulya Sari, S.E.Sy., M.E.
NIP.199305272019032031
23
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Izin yang diterbitkan oleh BPOM
Proses Produksi
24
25
Produk yang dihasilkan
26
Beberapa pameran UMKM yang pernah di ikuti
27