laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PERAN PIHAK KETIGA (LEASING) DALAM TRANSAKSI KREDIT
MOBIL BEKAS DI UD. ALAN MOTOR KAMULAN TRENGGALEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
SEKAR AYU APRILLIANA PUTRI
NIM. 12401173307
Dosen Pembimbing Lapangan
SRI DWI ESTININGRUM, SE., AK., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 07 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Peran Pihak Ketiga (Leasing) Dalam Transaksi Kredit
Mobil Bekas di UD. Alan Motor Kamulan Trenggalek.
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Sri Dwi Estiningrum, SE., Ak., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
Siswahyudianto, M, M.
NIP. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dan telah selesainya
pelaksanaan PPL yang berlangsung pada tanggal 01-31 Agustus 2020 di
Showroom UD. ALAN MOTOR yang beralamat di Dsn. Guyang Gajah RT.08
RW. 02 Ds. Kamulan Kec. Durenan Kab. Trenggalek.
Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan PPL ini
banyak pihak yang telah membantu demi kelancaran pelaksanaan kegiatan
sehingga tak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M. Ag. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Bapak Muhamad Aqim Adlan. S.Ag.,S.Pd.,M.E.I selaku Ketua Jurusan
Perbankan Syariah.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
5. Ibu Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M.M.,C.A selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan bimbingan
kepada mahasiswa selama Praktik Pengalaman Lapangan.
6. Bapak H. Saeroji selaku pemilik UMKM UD. ALAN MOTOR yang
telah memberikan informasi selama Praktik Pengalaman Lapangan
Penyusun sadar bahwa banyak sekali kekurangan dalam melaksanakan
program PPL dan penyusunan laporan, semoga kontribusi ini dapat memberi
pengalaman yang berharga dan manfaat bagi penyusun.
Kamulan, 04 September 2020
Penyusun
(Sekar Ayu Aprilliana Putri)
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ............................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 1
B. Tujuan Dan Kegunaan.......................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................... 2
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ..................................................................................... 3
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................. 3
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 4
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ................................. 4
BAB III : PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kewirausahaan ..................................................................................... 5
B. Mengenal UMKM ................................................................................ 8
C. Pengertian Leasing ............................................................................... 9
D. Analaisis Terhadap Temuan Studi ....................................................... 10
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran-saran ........................................................................................... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Dalam suatu usaha bisnis pastinya mempunyai sistematika yang
berbeda-beda, hal ini dilakukan demi keberhasilan suatu usaha dan
memperhitungkan baik dan buruknya, serta mempersiapkan solusi apabila
suatu saat mengalami hambatan dalam usahanya, terlebih lagi ketika
melibatkan nominal yang cukup besar harus mempetimbangkan untung
dan ruginya pula. Seperti halnya di Showroom UD. ALAN MOTOR di
desa Kamulan ini, adalah umkm yang bergerak di dalam jual beli mobil
bekas yang melibatkan pihak perbankan dalam usahanya, yaitu Leasing
dimana pengertian Leasing itu sendiri, berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan RI. No. 1169/KMK/1991, adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal untuk digunakan perorangan atau badan
usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala.1
Praktik Pengalaman Lapangan di UMKM tersebut memiliki tujuan
utama yaitu observasi di Showroom UD. ALAN MOTOR, karena
biasanya menggunakan system kredit, pengertian formal dari kredit itu
sendiri adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga2, namun untuk cara pembiayaan di showroom tersebut
menggunakan leasing dan pemiliknya sendiri menawarkan sistem Leasing
untuk disetiap penjualan atau transaksinya, karena pada dasarnya setiap
1 Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1169/KMK/1991, tentang pengertian Leasing.
2 M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,
2010), hal. 74.
2
usaha yang memiliki permodalan besar pasti akan menggunakan jasa
perbankan.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
1. Menambah pengetahuan terhadap jual beli mobil yang menggunakan
atau melibatkan pihak ketiga (Leasing) dalam transaksinya.
2. Memberikan gambaran dan pengalaman langsung di lapangan perihal
cara yang digunakan pengusaha di dalam menjalankan usaha jual beli
mobil yang melibatkan jasa pihak ketiga (Leasing).
Kegunaan
1. Bagi Penyusun, berguna untuk memperkaya wawasan dan
pengetahuan terhadap suatu usaha yang dijalanlan seseorang yang
berkaitan nominal yang besar.
2. Bagi Pemilik Usaha, berguna untuk memperoleh suatu kritik dan saran
yang akan di sampaikan kepada usahanya yang diharapkan agar lebih
baik untuk kedepannya.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang II Tahun 2020 dimulai
pada tanggal 01 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020,
bertepatan dengan waktu libur semester ganjil Tahun Akademik
2020/2021.
Di laksanakan di lokasi Showroom UD. ALAN MOTOR yang
beralamat di Dsn. Guyang Gajah RT 08. RW 02. Ds. Kamulan Kec.
Durenan Kab. Trenggalek Prov. Jawa Timur, dengan terjun langsung di
lapangan untuk memperoleh suatu informasi yang valid pada suatu
UMKM yang bergerak dalam jual beli mobil bekas.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : UD. ALAN MOTOR
Alamat : RT 08 RW 02 Dsn. Guyang Gajah Ds. Kamulan-
Durenan-T.glek
Email : [email protected]
Kontak Person : 0813 5905 7847
Tahun Berdiri : Awal berdiri pada tahun 2003.
Letak geografis : Salah satu desa yang tepatnya di ujung timur
Kabupaten Trenggalek.
Kondisi Fisik : di Desa Kamulan mayoritas perusahaan genteng,
namun tak sedikit yang memiliki usaha yang
lainnya salah satunya yaitu UMKM UD. ALAN
MOTOR.
Struktur Pegawai : Tidak ada struktur pegawai karena UMKM kecil
yang hanya memerlukan 1 atau 2 pegawai serabutan
yang ikut membantunya.
B. Pelaksanaan Praktik (UD. ALAN MOTOR)
Pada tanggal 01-31 Agustus 2020 di Showroom UD. ALAN
MOTOR melakukan:
1. Pengamatan apabila ada seorang pembeli yang ingin
melakukan transaksi di lokasi.
2. Mewawancarai pemilik Showroom untuk menggali informasi
mengenai usahanya.
3. Mewawancarai pembeli yang sudah pernah melakukan
transaksi di Showroom UD. ALAN MOTOR.
4. Menggali informasi/mencari narasumber di sekitar Showroom
UD. ALAN MOTOR untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan.
4
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang timbul yaitu berdasarkan pembeli yang ingin
melakukan leasing mobil di Showroom UD. ALAN MOTOR namun
memiliki record merah dalam perbankan maka BI Cheking tidak masuk
akhirnya proses leasing bias gagal terkecuali diambilkan lagi leasing yang
tanpa menggunakan BI Cheking.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pemilik Showroom UD. ALAN MOTOR yaitu
sangat baik dan juga responsive, membantu dengan senang hati dalam
pemberian informasi dan mendukung praktik pengalaman lapangan di
lembaga tempat praktik.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kewirausahaan
Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani
memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu
berusaha mencari, memanfaatkan, serta mennciptakan peluang usaha yang
dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal biasa,
bahkan, semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar
pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama
seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh
perhitungan. Inilah yang disebut dengan jiwa wirausaha.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedang
Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa, kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-
menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Kegiatan wirausaha ini dapat dilakukan dengan cara seperti
berikut:
1. Pemilik modal sekaligus menjadi pengelola.
2. Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra.
6
3. Menyerahkan tenaga.3
Dalam menjadi seorang wirausahawan/ perusahaan yang sifatnya
perseorangan usahanya tersebut dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua risiko dan
aktivitas usahanya. Dalam hal ijin usaha secara relative dapat dikatakan
lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan
jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi para
perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua
harta kekayaan menjadi jaminan dari utang perusahaan.4 Adapun
mengenai izin pendiriannya yaitu pada dasarnya setiap perusahaan yang
akan menjalankan usahanya di suatu negara atau suatu wilayah haruslah
terlebih dahulu memperoleh izin dari pihak yang berwenang. Perolehan
izin terkadang tidaklah mudah, karena biasanya suatu izin usaha yang
dikeluarkan perlu memenuhi perbagai persyaratan. Izin suatu usaha perlu
diberikan agar perusahaan yang hendak didirikan atau dijalankan nantinya
tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan pemerintah.5
Untuk menjadi wirausahawan tentunya memerlukan dana, entah
berjumlah besar mapun sedikit, perolehan dana itu sendiri dapat dicari dari
berbagai sumber dana yang ada seperti modal sendiri atau modal pinjaman
atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal
pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dengan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya adalah
untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau gabungan
keduanya.
Dalam praktiknya, kebutuhan modal untuk investasi terdiri dari
dua macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi
digunakan membeli aktiva tetap seperti: tanah, bangunan, mesin-mesin,
peralatan serta investasi lainnya dan biasanya modal pinjaman berjangka
3 Kasmir, KEWIRAUSAHAAN, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 16-19
4 Murti Sumarni, John Suprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan),
(Yogyakarta: Liberty, 2010). Hal. 44. 5 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 53.
7
panjang. Kemudian, modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan dan biasanya berjangka waktu pendek.
Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar
gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya. Jadi
penggunaan kedua jenis modal beik untuk modal investasi maupun untuk
modal kerja sumbernya jelas berbeda.
Dilihat dari sumber asalnya, modal dibagi 2 macam, yaitu:
1. Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan
modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban bunga
yang besarnya relative. Kemudian adanya kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu. Keuntungan
modal pinjaman adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah yang banyak. Disamping itu dengan menggunakan
modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk
sungguh-sungguh menjalankan usahanya.
Sumber dana dari modal asing (pinjaman) dapat diperoleh antara
lain dari:
a. Pinjaman dari dunia perbankan.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan model
ventura, asuransi, leasing, dana pensiunan, atau lembaga
keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan non-bank lainnya seperti obligasi,
project finance, dan lainnya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarlan saham baik secara tertutup maupun
terbuka. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu
8
usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, namun hanya akan
membayar deviden. Pembayaran deviden akan diberikan jika perusahaan
memperoleh keuntungan dan besarnya deviden tergantung dari tingkat
keuntungan perusahaan.kemudian tidak adanya kewajiban untuk
mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian menggunakan
modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas dan relative sulit untuk
memperolehnya. Disamping mengeluarkan saham, modal sendiri dapat
pula menggunakan cadangan laba atau dari laba yang belum dibagi, modal
ini dapat digunakan untuk sementara waktu karena memang belum
digunakan, hanya jumlahnya yang terbatas.6
B. Mengenal UMKM
Definisi UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang UMKM, UMKM didefinisikan sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan badan
usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan Rp. 300 juta dan
memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah/bangunan) paling
banyak Rp 50 juta.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki hasil
penjualan antara Rp. 300 juta sampai dengan Rp. 2,5 miliar dan
memiliki kekayaan bersih antara Rp 50 juta sampai dengan Rp 500
juta.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar dengan penjualan
6 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis: Analisis Integratif dan Studi Kasus, (Malang: UIN-MALIKI
Press, 2010), hal. 168-169.
9
tahunan mencapai Rp. 2,5 miliar sampai dengan Rp. 50 miliar dan
memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 500 juta. 7
Didalam suatu UMKM pastinya ada sebuah tenaga kerja, yang
kerja sendiri merupakan salah satu kegiatan penting bagi kehidupan
manusia bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibandingkan dengan
aktifitas aktifitas lainnya terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Kerja dapat diartikan secara umum maupun khusus, secara umum kerja
mencakup semua bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia, baik dalam
mencari materi maupun non material, intelektual atau fisik, maupn hal-hal
yang berkaitan dengan masalah keduniaan maupun keakhiratan.8
Di era sekarang perkembangan transportasi pada saat ini menuntut
masyarakat untuk memilih naik mobil pribadi daripada naik transportasi
umum. Mobil pribadi bagi sebagian kalangan masyarakat bagaikan hal
yang pokok dalam beraktivitas khususnya dalam berkerja. Oleh karena itu,
sebagian masyarakat memilik membeli mobil bekas karena harganya lebih
murah dengan tahun produksi yang sesuai dengan kondisi bodi dan mesin
mobil yang hendak dipilih.9 Dengan banyaknya permintaan mobil bekas
dari sebagian masyarakat dan ingin mengetahui bagaimanakah system jual
beli mobil bekas, maka showroom yang saya jadikan studi kasus adalah
showroom UD. ALAN MOTOR.
C. Pengertian Leasing
Leasing secara umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan
leasing) dengan lesse (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang
dengan hak penggunaan oleh lesse dengan imbalan pembayaran sewa
untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan pengertian sewa guna usaha
sesuai keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah
“kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik
7 Chandra Budi, Jutaan UMKM Pahlawan PAJAK : Urusa PAJAK itu SANGAT MUDAH, (Jakarta : PT
Elex Media Komputindo KOMPAS GRAMEDIA, 2013), hal. 3-4. 8 Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 227.
9 Fransiska Wiranti, Ratna Safitri, Sistem Peunjang Keputusan, (Malang : Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung, 2017) hal. 36.
10
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance lease) maupun sewa
gyna usaha tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lesse selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala selanjutnya yang
dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana
lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek
sewa guna usaha berdasarkan nilai yang disepakati sebaliknya operating
lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli sewa objek guna usaha”.
Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia dikenal dengan nama
leasing. Kegiatan utama perusahaan sewa guna usaha adalah bergerak
dibidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang
diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini dimaksud jika seorang
nasabah membutuhkan barang-barang modal seperti peralatan kantor atau
mobil dengan cara disewa atau dibeli secara lredit dapat diperoleh di
perusahaan leasing. Pihak leasing dapat membiayai keinginan nasabah
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak.
Perusahaan leasing dapat diselenggarakan oleh badan usaha yang
berdiri sendiri. Keterbatasan usaha leasing adalah tidak boleh melakukan
kegiatan yang dilakukan oleh bank seperti memberikan simpanan dan
kredit dalam bentuk uang. Oleh karena itu perusahaan leasing harus
pandai-pandai dalam memberikan atau memilih sasaran jangan sampai
bertentangan dengan jasa yang diberikan oleh lembaga keuangan bank.
Pengertian lessor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha leasing dengan menyediakan berbagai macam barang modal,
sedangkan lessee adalah nasabah yang menginginkan barang modal
tersebut.10
D. Analisis Terhadap Temuan Studi
Showroom UD. ALAN MOTOR, yaitu sebuah UMKM yang
bergerak dalam jual beli mobil bekas, di dirikan pada tahun 2003 yang
pada awalnya berbentuk semi, dalam artian belum ada sebuah bangunan
10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hal. 240-241.
11
seperti showroom dan hanya menjual beberapa unit mobil saja atau masih
jual beli mobil biasa, dan pada tahun 2007 didirikanlah showroom
sederhana yang terbuat awalnya dari tenda-tenda, kemudian pada tahun
2012 jadilah sebuah showroom yang permanen sampai sekarang ini (di
tahun 2020). Terletak di desa kamulan, karena pemilk hidup dan lahir di
desa kamulan dan beliau meyakini rezeki bisa datang darimana saja
sekalipun itu di desa namun tidak kalah dengan yang ada di kota. Pada
waktu awal berdiri kisaran dana/modal awal yaitu Rp 150 juta.
Pada sebuah usaha pastinya juga memiliki surat izin usaha, seperti
halnya pada showroom UD. ALAN MOTOR yang mana bentuk
perizinannya berupa dokumen SIUP Jual Beli yang diterbitkan oleh
Departemen Perdagangan, selain dilengkapi surat-surat resmi yang
dipastikan keamanannya dalam jual beli, barang dagangan/kondisi fisik
yang dijual pun juga sangat diperhatikan, pemilik mengupayakan dan
mencari mobil dagangannya meskipun dalam kondisi bekas akan tetapi
tetap akan membuat konsumennya puas.
Selanjutnya pada proses transaksi di dalam UD. ALAN MOTOR
yaitu pada dasarnya hampir semua usaha yang menggunakan permodalan
besar itu menggunakan system perbankan, jadi pada saat UD. ALAN
MOTOR berdiri jikalau ada pembeli yang dananya kurang di sarankan
lewat perbankan yakni leasing dan BPR, karena seperti pengalaman yang
terdahulu menggunakan cash tempo banyak yang meleset pada saat jatuh
temponya, dan untuk siapa saja yang boleh melakukan leasing di
showroom tersebut yaitu siapapun bisa atau boleh namun yang sudah
memiliki KTP dan BI Chekingnya tidak cacat di perbankan.
Alasan UD. ALAN MOTOR melibatkan pihak leasing dalam
transaksinya yaitu karena semua sifatnya membantu untuk mempermudah
dan melancarkan proses jual beli, dengan hanya mengikuti prosesnya
seperti membawa fotocopy KTP, STNK, BPKB, Buku Nikah Suami/Isti,
dan juga KK, dan sangat mudah di prosesnya karena hampir dalam 1
minggu ada 2 atau 3 dari pihak leasing yang menanyakan untuk meminta
garapan/istilahnya menawarkan jasa leasingnya tersebut.
12
Namun, tidak semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja
pastinya ada beberapa kendala yang dihadapi ketika melibatkan pihak
ketiga (leasing) salah satunya yaitu jikalau pada waktu itu pembelinya
memiliki record merah dalam perbankan maka BI Chekingnya tidak
masuk, maka proses leasingnya bisa saja gagal terkecuali di ambilkan lagi
menggunakan leasing yang tanpa BI Cheking.
Tata cara UD. ALAN MOTOR melakukan leasing yaitu karena
sudah mengenal/mengetahui dan juga sudah sering, sangatlah dipermudah
prosesnya yaitu hanya tinggal telepon saja, karena hampir semua rata-rata
BPR/Leasing yang datang itu meninggalkan kartu nama, jadi tinggal
bertanya kepada pembeli inginnya meleasingkan ke BPR/pihak leasing.
Adapun keuntungan dan kerugian melibatkan pihak ketiga
(leasing) yaitu:
a. Bagi Pemilik Showroom : Sama-sama untung karena kalau
prosesnya lewat leasing/BPR yang jelas itu akan mendapatkan
uang secara cash.
b. Bagi Pembeli : Jika pembeli menginginkan suatu kendaraan,
dengan menggunakan DP yang relative rendah bisa
menggunakan jalan Leasing dan bisa mendapatkan kendaraan
yang diinginkan.
c. Bagi Pihak Leasing : Menguntungkan karena pihak leasing itu
sebetulnya memiliki target, dan malah menawarkan diri karena
dituntut target dari atasan, makanya menawarkan jasanya
tersebut untuk bisa memenuhi target.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran lembaga perbankan dalam membangun atau membantu
pengusaha memang sangat riskan dimana hal ini sering ditemui di berbagai
daerah dengan berbagai macam kendala dan masalah yang ada. Permasalahan
yang sering dialami pengusaha yaitu masalah permodalan dan sumber modal
yang diapatkan untuk mengelola usahanya dan untuk meningkatkan usaha
yang di geluti maka seiring dengan berjalannya waktu dibutuhkan modal
tambahan untuk meningkatkan atau mengembangkan usaha mereka.
Dalam laporan ini saya ingin mengangkat peran pihak ketiga yaitu
leasing yang biasanya juga berkerjasama dengan pihak perbankan untuk
pembiayaan berupa pembelian kendaraan bermotor. Untuk itu disini saya
mengangkat tema leasaing atau biasa disebut pihak ketiga dalam membantu
pembiayaan pembelian kendaraan bermotor di UD. ALAN MOTOR yang
menjual berbagai macam mobil bekas dengan menerima pembayaran secara
cash maupun kredit, dan untuk pembayaram kredit sendiri menggunakan
pihak ketiga yaitu leasing tersebut untuk mempermudah pembayaran dan juga
berdasarkan pengalaman pemilik usaha setelah melakukan wawanacara
terhadap narasumber diketahui bahwasanya ketika ada pembeli yang hendak
melakukan kredit atau pembayara secara cash tempo sebelum menggunakan
jasa leasing ini sering terjadai crash dan pembeli yang tidak bertanggung
jawab dalam meneruskan pembiayaan nya, karena hanya dibati dengan sistem
kepercayaan saja, namun setelah menggunakan jasa leasing ini dimudahkan
dengan jaminan serta pembayaran yang tepat waktu.
14
B. Saran-saran
1. Untuk FEBI sebagai pengelola PPL
Sebaiknya dari pihak FEBI sebagai pengelola PPL lebih
memperhatikan lagi mengenai sistematika dan juga aturan yang
dibuat agara tidak simpang siur dengan mengeluarkan surat
edaran atau melaui WEB FEBI mengenai informasi PPL yang
valid.
Sebaiknya pihak pengelola PPL FEBI agar lebih efisien dan
juga efektif lagi dalam mengeluarkan statemen mengenai PPL.
Sebaiknya FEBI selaku pengelola PPL lebih menyiapkan lagi
opsi-opsi tempat atau lembaga PPL yang sejalur dengan
jurusan masing-masing.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL.
Penulis berharap untuk UD. ALAN MOTOR bisa lebih
meningkatakan penjualan produk mereka dengan pemasaran
yang lebih baik.
Penulis berharap UD. ALAN MOTOR lebih bisa memilih
calon pembeli yang kredibel yang dikira dapat atau mampu
untuk melakukan kredit.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL.
Mahasiswa lebih kritis dalam terjun langsung di lokasi PPL.
Mahasiswa di harapkan lebih tanggap dan berkompeten dalam
bidangnya terutama setelah PPL
Mahasiswa memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Bahsan, M. 2010. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia.
Jakarta: Rajawali Pers
Budi, Chandra. 2013. Jutaan UMKM Pahlawan PAJAK : Urusa PAJAK itu
SANGAT MUDAH. Jakarta : PT Elex Media Komputindo KOMPAS
GRAMEDIA.
Huda, Nurul, dkk. 2009. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Kencana.
Kasmir. 2006. KEWIRAUSAHAAN. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1169/KMK/1991. tentang pengertian
Leasing.
Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis: Analisis Integratif dan Studi Kasus,
(Malang: UIN-MALIKI Press.
Sumarni, Murti, John Suprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan). Yogyakarta: Liberty.
Wiranti Fransiska, Ratna Safitri. 2017. Sistem Peunjang Keputusan. Malang :
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Ma Chung.
BERITA ACARA
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II
TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020, bertempat di UD. ALAN
MOTOR Desa Kamulan Kec. Durenan Kab. Trenggalek, telah dilaksanakan PPL
Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Sekar Ayu Aprilliana Putri
NIM : 12401173307
Jurusan : Perbankan Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 01-08-2020 13.00 Meresume kegiatan webinar pembukaan
PPL.
2. Minggu, 02-08-
2020
10.30 Melakukan survey dilokasi UD. ALAN
MOTOR
3. Senin, 03-08-2020 20.09 Memberi konfirmasi secara online kepada
bapak Saeroji apabila memulai wawancara,
untuk pertanyaan dasar.
4. Selasa, 04-08-
2020
16.35 Wawancara kepada saudara di samping
rumah bapak Saeroji mengenai sistem jual
beli mobil secara kredit di UD. ALAN
MOTOR, dan menjawab apabila nasabah
kebanyakan melakukan leasing untuk
penuntasan pembayaran jual beli mobil.
5. Rabu, 05-08-2020 10.21 Wawancara langsung kepada bapak Saeroji
dengan memberikan beberapa pertanyaan
seperti sejarah berdirinya showroom,
mengapa memilih di desa kamulan, dan
berapakah modal awal dari showroom itu
sendiri.
6. Kamis, 06-08-
2020
10.00 Ikut serta (menunggu) di showroom UD.
ALAN MOTOR apabila ada
pembeli/nasabah yang ingin melakukan
transaksi jual beli baik secara kredit
maupun cash.
7. Jum’at, 07-08-
2020
15.00 Merundingkan judul laporan PPL kepada
pemilik showroom (Bapak Saeroji) yang
berkaitan tentang peran Bank/Non Bank di
dalam UMKM UD. ALAN MOTOR.
8. Sabtu, 08-08-2020 16.53 Melakukan wawancara lanjutan perihal
surat izin atau keresmian dari UMKM itu
sendiri, dan sudah mendapat surat izin.
9. Minggu, 09-08-
2020
18.30 Melakukan wawancara kepada pembeli
mobil yang ingin survey mobil untuk dibeli,
sebelumnya saya di telpone bapak saeroji
bahwa akan ada pembeli yang survey pada
malam ini, untuk dimintai keterangan, dan
memberikan beberapa pertanyaan tentang
pembelian melalui kredit yang melibatkan
pihak ketiga yaitu peran bank.
10. Senin, 10-08-2020 14.00 Melakukan wawancara terkait kondisi fisik
dari mobil-mobil yang ada di showroom
untuk di perjualbelikan serta menanyakan
apakah ada struktur atau pegawai yang
bekerja disana.
11. Selasa, 11-08-
2020
15.30 Melakukan wawancara kepada Bpk. Fitroh
yang pernah membeli mobil secara kredit
melalui leasing yang semua di serahkan
kepada Bpk Saeroji dan Bpk Fitroh tinggal
melengkapi cicilan atau angsurannya ke
bank.
12. Rabu, 12-08-2020 18.00 Kegiatan hari ini adalah membuat draf
pertanyaan berkaitan dengan judul yang
akan ditanyaakan pada saat wawancara
dengan pemilik yang dilakukan bertahap
dihari-hari selanjutnya setelah disetujui
judul-judul yang sudah disetorkan.
13. Kamis, 13-08-
2020
10.30 Melihat dan mengamati di lokasi,
percakapan antara seorang calon pembeli
dan pemilik showroom, mendengarkan dan
mencatat hal-hal yang perlu di catat.
14. Jum’at, 14-08-
2020
10.20 Melakukan wawancara kepada istri dari
Bpk. Saeroji yaitu Ibu arik, berhubung Bpk
Saeroji masih ada urusan diluar, saya
menanyakan perihal mobil apa saja yang
dijual di UD.ALAN MOTOR, bagaimana
perputaran uang sepengetahuan istrinya dan
dimana saja tempat biasanya Bpk. Saeroji
melakukan leasing tersebut.
15. Sabtu. 15-08-2020 17.40 Mengirimkan pesan singkat melalui
whatsapp dan memberikan dua pertanyaan
yaitu apa yang mendasari showroom
UD.ALAN MOTOR melakukan metode
leasing, dan sejak kapan UD.ALAN
MOTOR memberikan atau menawaekan
pilihan untuk leasing.
16. Minggu, 16-08-
2020
16.30 Melakukan wawancara kepada ibu
Munawaroh (saudara Bpk. Saeroji) yang
pernah membeli mobil di UD.ALAN
MOTOR dan memberikan beberapa
pertanyaan seputar bagaimana prosesnya
dan menurut ibu waroh bagaimana
kelebihan dari leasing.
17. Senin, 17-08-2020 18.00 Menyicil bagian laporan PPL pada awal-
awal, karena kalau tidak dicicil akan malah
berat di akhir.
18. Selasa. 18-08-
2020
18.30 Melakukan dokumentasi terkait mobil-
mobil yang ada di showroom UD. ALAN
MOTOR untuk nanti lampiran-lampiran
yang akan di masukkan kedalam laporan
akhir PPL.
19. Rabu, 19-082020 16.51 Menanyakan perihal pertanyaan
sebelumnya yaitu tentang sejak kapan
melibatkan pihak ketiga atau leasing dan
saya kurang jelas dan kurang mengerti,
bertanya melalui pesan whatsapp.
20. Kamis, 20-08-
2020
19.30 Meneruskan mengerjakan laporan, dicicil
bagian yang sudah bias dimasukkan
didalam laporan sekaligus insert foto hasil
dari observasi di lapangan.
21. Jum’at, 21-08-
2020
18.35 Mendengarkan dan mengamati ada pembeli
yang melihat-lihat pick up yang nantinya
akan dibeli (namun belum sampai pada
proses transaksi).
22. Sabtu, 22-08-2020 15.30 Memberikan pertanyaan terkait siapa saja
yang dapat leasing mobil di alan motor
sembari mendengarkan perbincangan antara
calon pembeli dengan pemilik Showroom
UD. ALAN MOTOR dan menjawab semua
bisa asal BI Chekingnya tidak cacat.
23. Minggu, 23-08-
2020
18.27 Meneruskan mencicil lagi laporan yang
sampai pada bab 1 yaitu pendahuluan,
untuk bagian pembahasan belum di mulai
karena masih di rangkum terlebih dahulu di
buku catatan.
24. Senin, 24-08-2020 21.00 Menyalin resuman yang dari buku catatan
kedalam Microsoft word seribu kata dan
menonton ulang, agar resume menjadi lebih
lengkap dan rapi.
25. Selasa, 25-08-
2020
16.30 Melakukan wawancara kepada pemilik
showroom UD. ALAN MOTOR
menanyakan terkait mengapa melibatkan
pihak leasing, syarat untuk ppengajuan
leasing dan bagaimana proses leasing di
showroom tersebut.
26. Rabu, 26-08-2020 18.06 Melakukan wawancara kembali dengan
pemilik showroom menanyakan mengenai
salah satu jaminan leasing yaitu bpkb yang
pada waktu kapan pembeli mobil dapat
menebusnya.
27. Kamis, 27-08-
2020
18.35 Menuruskan mengerjakan cicilan laporan
28. Jum’at, 28-08-
2020
09.15
14.00
Melakukan wawancara tambahan
terkait yang belum ditanyakan
mengenai kendala atau
permasalahan yang ada didalam
showroom yang di hadapi UD.
ALAN MOTOR.
Melakukan konsultasi bersama DPL
di media zoom.
29. Sabtu, 29-08-2020 18.00 Mengerjakan laporan yaitu pada bab tiga
dan mencari referensi.
30. Minggu, 30-08-
2020
10.00 Dating ke Showroom untuk pamit dan
menambahkan dokumentasi yang kurang
sebagai lampiran-lampiran serta
menanyakan sesuatu yang dirasa masih
kurang paham.
31. Senin, 31-08-2020 19.30 Mengerjakan laporan yaitu pada tahap
menganalisis hasil dari penemuan-
penemuan selama ppl berlangsung, dari
jawaban-jawaban narasumber yang ada.
Kamulan, 31 Agustus 2020
Ttd
SEKAR AYU APRILLIANA PUTRI
NIM. 12401173307
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Sekar Ayu Aprilliana Putri
NIM : 12401173307
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.
Tempat PPL : UD. ALAN MOTOR
Judul Laporan : Peran Pihak Ketiga (Leasing) Dalam Transaksi Kredit
Mobil Bekas di UD. ALAN MOTOR Kamulan Trenggalek
No Tanggal Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. 30-07-2020 Pengarahan pelaksanaan PPL Tatacara PPL virtual
dengan menjaga etika
dan citra almamater
2. 03-08-2020 Konsultasi Judul Judul lebih
mendekatkan dengan
permasalahan di
lapangan dan sesuai
jurusan
3. 12-08-2020 Judul Judul disetujui
4. 21-8-2020 Laporan harian - Kerjakan setiap tugas
segera.
- Tugas harian
berdasarkan aktivitas
yang dilakukan.
- Tidak diperkenankan
tidak memiliki
kegiatan dalam satu
hari
5. 28-08-2020 Pelaporan tugas harian Laporan harus disertai
dengan bukti
pendukung berupa foto,
video dan/atau rekaman
suara selama
kegiatan
6. 28-8-2020 Pengarahan penyusunan laporan
akhir PPL
Persamaan persepsi
akan laporan akhir
7. 07-9-2020 Pengumpulan laporan PPL Penyempurnaan dan
pengecekan
kelengkapan. laporan
Tulungagung, 14 September 2020
Sri Dwi Estiningrum, Se., Ak., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
DOKUMENTASI
Foto tanggal 04-08-2020 : Menanyakan kepada tetangga sebelah rumah
tentang showroom UD. ALAN MOTOR.
Foto tanggal 05-08-2020 : Mewawancarai narasumber langsung yaitu Bpk.
Saeroji selaku pemilik Showroom UD. ALAN MOTOR
Foto tanggal 08-08-2020 : Melakukan wawancara lanjutan dengan Bpk.
Saeroji.
Foto tanggal 09-08-2020 : Melakukan wawancara kepada calon pembeli
mobil yaitu Bpk. Effendi
Foto tanggal 11-08-2020 : Melakukan wawancara kepada yang sudah
pernah membeli mobil di Showroom UD. ALAN MOTOR yaitu Bpk.
Fitroh
Foto tanggal 13-08-2020 : Melakukan pengamatan kepada seorang calon
pembeli dan Bpk. Saeroji mengenai hal yang perlu diperhatikan sebelum
membeli mobil.
Foto tanggal 14-08-2020 : Melakukan wawancara kepada Ibu Arik selaku
istri dari Bpk Saeroji mengenai bagaimana Showroom UD. ALAN
MOTOR.
Screenshoot tanggal 15-08-2020 : Mengirimkan pertanyaan melalui pesan
singkat whatsapp.
Foto tanggal 16-08-2020 : Mewawancarai Ibu Munawaroh selaku yang
sudah membeli mobil di Showroom UD. ALAN MOTOR namun belum
lunas/ cicilannya masih berjalan.
Screenshoot tangga 19-08-2020 : Bertanya mengenai hal yang sudah
ditanyakan namun kurang jelas.
Foto tanggal 21-08-2020 : Melakukan pengamatan kepada calon pembeli
pict up dan menanyakan apabila ada yang belum saya mengerti.
Foto tanggal 22-08-2020 : Melakukan pengamatan mengenai bagaimana
seorang pembeli yang ingin menegoisasi ingin membeli mobil di
showroom UD. ALAN MOTOR.
Foto tanggal 25-08-2020 : Melakukan wawancara kembali kepada Bpk.
Saeroji.
Foto tanggal 28-08-2020 Dokumentasi di UD. ALAN MOTOR
Melakukan konsultasi dengan
DPL.
Dokumentasi mobil yang dijual di UD. ALAN MOTOR
Tanggal 30-08-2020
Pamit sekaligus berterima
kasih kepada Bpk. Saeroji
dan keluarga telah baik dan
berkenan membantu untuk
menyelesaikan tugas PPL