laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

ANALISIS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA

MENGURANGI KEMISKINAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh

ILIYEN ULANDARI

NIM. 12402173081

Dosen Pembimbing Lapangan

Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.

NIP. 197209082007102001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2020

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di

setujui dan disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 17 Februari 2020

Di : Tulungagung

Judul Laporan : Analisis Program Keluarga Harapan (PKH)

Dalam Upaya Mengurangi Kemiskinan di

Kabupaten Tulungagung

MENYETUJUI

DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

Siti Anni Makrifah, S.Si.,M.Si Sri Dwi Estiningrum, S.E,Ak. M.M

NIP. 197309061995122001 NIP. 197209082007102001

MENGESAHKAN

a.n DEKAN

KEPALA LABORATURIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Siswahyudianto, M.M.

NIDN. 2015068402

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,

rahmat, dan karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) sebagai salah satu tugas individu yang diberikan kampus Institut

Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN Tulungagung) dan juga digunakan

sebagai bukti telah mengikuti PPL selama satu bulan yakni mulai tanggal 07

Januari sampai dengan 07 Februari 2020.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman Jahilliyah

menuju zaman yang terang benderang yaitu Agama Islam,dan yang kita nanti-

nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti. Praktik Pengalaman Lapangan

merupakan salah satu bentuk implementasi secara sistematis antara program

pendidikan di kampus dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh

melalui kegiatan kerja secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang

profesional.

Sehubungan dengan selesainya laporan ini maka kami mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Prof.Dr.Maftukhin,.Ag, selaku rektor Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung.

2. Dr.H.Dede Nurohman M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Tulungagung.

3. Siswahyudianto,M.M., selaku Kepala Laboraturium Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

4. Sri Dwi Estiningrum,S.E,Ak. M.M selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang

telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa selama menjalani

PPL.

5. Ir.Muhammad Amin selaku Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung.

6. SitiAnni Makrifah,S.Si.,M.Si selaku Dosen Pamong yang telah memberikan

arahan dan bimbingannya selama mahasiswa melaksanakan PPL.

7. Semua anggota Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung yang telah

membantu mahasiswa dalam menjalankan PPL.

iii

8. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung kami.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya

bagi berbagai pihak. Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari

sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar

dapat menciptakan karya- karya yang jauh lebih baik. Akhir kata, kami berharap

laporan praktik pengalaman lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tulungagung,17 Februari 2020

ILIYEN ULANDARI

NIM. 12402173081

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran....................................................................................1

B. Tujuan dan Kegunaan...........................................................................2

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga.....................................................................................4

B. Pelaksanaan Praktik di BPS Kabupaten Tulungagung.........................8

C. Permasalahan di Lapangan...................................................................9

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.................................10

BAB III PEMBAHASAN

A. Kajian Teori.........................................................................................11

B. Analsis Terhadap Temuan Studi.........................................................15

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................20

B. Saran....................................................................................................21

DAFTAR RUJUKAN...................................................................................22

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang berkaitan

dengan ketidakmampuan akses secara ekonomi, politik dan sosial-

psikologis. Kemiskinan dapat menghambat pembangunan suatu bangsa,

yang berakibat pada tidak terpenuhinya hak-hak manusia. Dampak yang

timbul akibat dari kemiskinan bersifat menyebar (multiplier effects)

terhadap tatanan kemasyarakatan secara menyeluruh. Upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin diwujudkan agar

masyarakat tersebut dapat hidup layak serta mengembangkan

dirinya,sehingga dapat melakukan fungsi sosial dengan baik. Apabila

fungsi sosialnya berjalan dengan baik,maka dapat meningkatkan

kesejahteraan hidup diri dan keluarganya.

Kabupaten Tulungagung merupakan kabupaten yang berada di

bagian selatan Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan

samudra hindia. Secara administrasi di Kabupaten Tulungagung memiliki

19 kecamtan dengan 257 desa dan 14 kelurahan.di Kabupaten

Tulungagung memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi,kemiskinan

merupakan masalah yang cenderung sulit diatasi apabila tidak diimbangi

dengan kinerja dan komitmen pemerintah bersama secara inovatif dan

efektif. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Tulungagung terbilang cukup

tinggi. Pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Tulungagung masih mencapai angka 75,230 ribu jiwa.1

Perbaikan ataupun upaya terus dilakukan pemerintah Kabupaten

Tulungagung untuk mengatasi kemiskinan salah satunya dengan

mengeluarkan kebijakan pro masyarakat miskin yang diwujudkan dalam

bentuk Program Keluarga Harapan (PKH). Program Keluarga Harapan

(PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada

keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu penanganan

1 https://www.bps/.go.id/ diakses pada pukul 17.22 WIB tanggal 14 Januari 2020.

2

fakir miskin, diolah oleh pusat data dan informasi kesejahteraan sosial dan

ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Program

pemerintah yang berpihak pada masyarakat miskin, diharapkan mampu

meningkatkan kesejahteraan bahkan mengentaskan permasalahan

kemiskinan.2

Atas dasar pemikiran diatas laboran mengangkat judul yaitu

“Analisis Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya

Mengurangi Kemiskinan Di Kabupaten Tulungagung”.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

a. Mendiskripsikan program keluarga harapan di Kabupaten

Tulungagung.

b. Untuk mengetahui apakah Program Keluarga Harapan sangat

berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten

Tulungagung.

c. Menganalisis seberapa besar pengaruh program keluarga harapan

terhadap pengurangan kemiskinan di Kabupaten Tulungagung.

2. Kegunaan

a. Bagi mahasiswa, berguna untuk memperluas wawasan

pengetahuan terutama tentang Program Keluarga Harapan yang ada

di Kabupaten Tulungagung.

b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,berguna sebagai salah

satu media penyerapan informasi dan referensi umtuk

kemungkinan penelitian topik-topik yang berkaitan baik yang

bersifat melengkapi ataupun lanjutan.

c. Bagi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung,sebagai salah

satu bahan pertimbangan dan kajian dalam hal pengambilan

kebijakan yang menyangkut Program Keluarga Harapan (PKH) di

Kabupaten Tulungagung.

2 Ibid, diakses pada pukul 20.43 WIB tanggal 14 Januari 2020.

3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung untuk program Gelombang 1 Tahun 2020 dimulai

tanggal 07 Januari 2020 sampai dengan 07 Februari 2020.

Adapun jadwal pelaksanaan sebagai berikut:

a. Setiap hari Senin sampai dengan Jum‟at

b. Senin- Kamis mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB

c. Jum‟at mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah di:

Lokasi : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung

Jl.Pahlawan (Komplek Stadion Rejoagung Tulungagung,

Jawa Timur.

Kode Pos : 66225

Telepon : 0355 321501

4

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

1) Profil Lembaga

1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung

Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-

Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk

berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer

7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut

ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan

UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan di

bawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi

Badan Pusat Statistik.

Adapun materi yang merupakan muatan baru dalam UU

Nomor 16 Tahun 1997, antara lain :

a. Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas

statistik dasar yang sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS,

statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah

secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus

yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan,

dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama

dengan BPS.

b. Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan

dalam Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan

transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau

mendapatkan data yang diperlukan.

c. Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

d. Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk

menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas

memberikan saran dan pertimbangan kepada BPS.

5

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan

yang harus dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut :

1) Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat.

Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri

dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya

sebagai data sekunder

2) Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah

atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan

nasional.

3) Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan

metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang

pendidikan dan pelatihan statistik.

4) Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara

lain untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia.3

2. Letak Geografis Instansi

Secara geografis, letak Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung yaitu beralamat di Jl. Pahlawan (Komplek Stadion)

Rejoagung Tulungagung,Jawa Timur.

Kode Pos : 66225

Telepon : (0355 321501)

Fax : (0355) 321501

Website : www.tulungagungkab.bps.go.id

3. Visi dan Misi

a. Visi:

Pelopor data statistik terpercaya untuk semua

b. Misi:

1) Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik

yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional.

3 https://tulungagungkab.bps.go.id/ diakses pada pukul 20.48 WIB tanggal 17 Januari 2020.

http://www.tulungagungkab.bps.go.id/

https://tulungagungkab.bps.go.id/

6

2) Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan

melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik

3) Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan

amanah untuk kemajuan perstatistikan.

4. Struktur organisasi Badan Pusat Statistik

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, susunan

organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS

Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, telah ditentukan

struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota. Susunan

organisasi BPS Kabupaten Tulungagung terdiri dari:

a. Kepala BPS Kabupaten Tulungagung

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Sosial

d. Seksi Produksi

e. Seksi Distribusi

f. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis)

g. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)

h. Tenaga Fungsional

7

1) Kepala BPS (Kabupaten) mempunyai tugas memimpin BPS

Kabupaten sesuai dengan tugas dan fungsi BPS Kabupaten

serta membina aparatur BPS Kbupaten agar berdaya guna

dan berhasil guna.

2) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian dan

hukum, keuangan, perlengkapan, serta urusan dalam.

3) Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan

pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan

pengembangan statistik kesejahteraan rakyat, dan statistik

ketahanan sosial.

4) Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan

pengumpulan, pengolahan, analisis,evaluasi, pelaporan, dan

pengembangan statistik pertanian,statistik industri, serta

statistik pertambangan, energi, dan konstruksi. Survei dan

sensus yang ada di seksi ini seperti, KSA,Ubinan,IMK,

IBS,Sensus Pertanian,dan lain- lain. Adapun data yang

dihasilkan meliputi luas panen, profitas, produksi, dan lain-

lain.

5) Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan

pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan

pengembangan statistik harga konsumen dan harga

perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen,

serta statistik niaga dan jasa.

6) Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan neraca produksi,neraca

konsumsi, dan analisis statistik lintas sektor. Indikator yang

dihasilkan adalah Pertumbuhan Ekonomi.

7) Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

mempunyai tugas melaksanakan integrasi pengolahan data,

pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi

8

dan layanan statistik. Data yang dihasilkan dari seksi-seksi

teknis yang lain muaranya adalah di seksi IPDS ini untuk

dilakukan pengolahan. Tahap pengolahan data sangat

menentukan seberapa jauh tingkat keakuratan dan ketepatan

data statistik yang dihasilkan. Kegiatannya terdiri atas

kegiatan receving – batching, editing-coding, entry,

kompilasi data, dan tabulasi. Kegiatan receving – batching,

editing-coding, dan entry dilakukan sepenuhnya di BPS

Kabupaten/Kota. Sedangkan kegiatan kompilasi dan

tabulasi dilakukan di BPS provinsi dan pusat.

8) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.4

2) Pelaksanaa Praktik Di BPS Kabupaten Tulungagung

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini di Badan Pusat

Statistik terletak di Jl. Pahlawan (Komplek Stadion) Rejoagung

Tulungagung,Jawa Timur 66225 (0355 321501). Peserta Praktik

Pengalaman Lapangan ini terdiri dari empat mahasiswa, yaitu:

1. Nurfauzi Agustina

2. Iliyen Ulandari

3. Dela Oktarina Ninda Pratiwi

4. Ria Imroatul Mahmudah

Berikut ini adalah kegiatan yang kami lakukan selama melaksanakan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung :

a. Mengentry data survei ubinan dan perbenihan holtikultura tanaman

pangan ke web pengolahan

b. Mengecek dan Mengurutkan data sensus penduduk per-kecamatan dan

4 Ibid, diakses pada pukul 19.15 WIB tanggal 19 Januari 2020.

9

penduduk Kabupaten Tulungagung

c. Pendistribusian surat ke lembaga dalam rangka penerbitan buku dalam

angka 2020

d. Menginput data pegawai Badan Pusat Statistik ke web pengolahan

e. Menginput data PNS Badan Pusat Statistik

f. Export data dan tabulasi data pegawai Badan Pusat Statistik

g. Mengarsip data kendaraan bermotor pegawai BPS Kabupaten

Tulungagung

h. Menginput data PNS kendaraan bermotor pegawai BPS Kabupaten

Tulungagung

i. Mencetak surat masuk

j. Menginput data administrasi surat pernyataan menduduki jabatan

k. Revisi soal tes potensi akademik

l. Mengarsipkan data pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung

m. Mengecek presensi kehadiran pegawai Badan Pusat statistik Kabupaten

Tulungagung

Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan ini, selain kami diberi

pekerjaan, kami juga mendapat pengalaman dan ilmu baru yang sangat

berharga yang dapat kami terapkan baik di kehidupan sehari-hari maupun

di dunia kerja nantinya, yaitu mengenai etos kerja, sikap, dan etika

bekerja.

3) Permasalahan di Lapangan

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh setiap

bangsa Indonesia,sehingga pemerintah mengeluarkan salah satu kebijakan

atau program pengentasan kemiskinan yaitu Program Keluarga Harapan

(PKH) yang merupakan bentuk perlindungan sosial yang memberikan

bantuan tunai bersyarat kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) yang

merupakan sarana penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, dalam pengelolaannya bukan berarti tanpa hambatan atau kendala.

10

Banyak masyarakat penerima bantuan PKH yang belum mengetahui

manfaat serta tujuan dari program tersebut sekaligus tidak tepatnya sasaran

penerima bantuan. Dan banyak pengakuan bahwa sebagian besar

masyarakat dengan keadaan ekonomi yang sudah dikategorikan sejahtera

masih ingin mendapatkan program PKH. Hal ini jelas tidak sesuai dengan

pedoman umum PKH sehingga terjadi kesenjangan serta penyalahgunaan

dari program PKH.

4) Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat PPL

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, tanggapan dari Badan

Pusat Statistik untuk terlaksananya PKH dengan baik,maka PKH disuatu

daerah harus memenuhi indikator efektivitas tercapainnya PKH, sekaligus

Program keluarga harapan perlu di evaluasi dan monitoring lebih baik lagi,

melakukan sosialisasi baik secara nasional terlebih di daerah pedalaman

secara terarah untuk memberikan kesadaran dan pemahaman yang benar

menegenai program ini kepada semua pemangku kepentingan, baik aparat

pelaksana maupun masyarakat.

Dan dalam penentuan RTM penerima bantuan diharapkan

menggunakan data yang valid agar lebih tepat sasaran. Setiap tahunnya

PKH harus memperbaharui data penerima bantuan PKH, agar masyarakat

yang sudah mampu dapat di berhentikan menjadi penerima bantuan PKH,

sehingga masyarakat miskin lainnya yang belum menjadi peserta PKH

dapat dijadikan peserta dan bisa menerima bantuan. Oleh karena itu,

hadirnya PKH ini benar- benar bisa di rasakan manfaatnya untuk

membantu keluarga miskin agar mampu meningkatkan kualitas hidup serta

mampu memutus rantai kemiskinan.

11

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan menurut Kuncoro adalah kemiskinan sebagai

ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum.

Kemiskinan adalah kegagalan suatu sistem masyarakat dalam

mengalokasi sumber daya dan dana secara adil kepada anggota

masyarakat. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa penduduk

dikategorikan miskin jika memiliki pendapatan di bawah garis

kemiskinan. Batas garis kemiskinan yang diterapkan setiap negara

berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan lokasi dan

standar kebutuhan hidup.5

Kemiskinan Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Ada

beberapa hal tentang konsep penanggulangan kemiskinan yang

dianggap sesuai dengan konteks-konteks sosial, budaya, ekonomi dan

lingkungan fisik. Konsep ini dikatakan sebagai konsep teoritis karena

baru merupakan hasil refleksi semua pihak terhadap pengalaman

empirik mereka masing-masing dan belum teruji secara empirik.

Secara garis besar strategi tersebut adalah:

a. Memfokuskan upaya penanggulangan kemiskinan melalui

pemberdayaan keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan

pangan dan pendidikan serta dalam mengakses pelayanan

kesehatan.

b. Memfokuskan pada upaya penciptaan lingkungan kebijakan

yang kondusif bagi keluarga miskin untuk beralih dari sektor

pertanian ke sektor non pertanian. Upaya ini dilakukan dengan

mempermudah akses keluarga miskin ke sumber modal usaha,

5 Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 21

12

teknologi,informasi yang diperlukan. Penumbuhkembangan

sektor-sektor non pertanian yang dekat dengan keluarga miskin

diharapkan dapat menjadi penyangga pangan keempat setelah

usaha tani/ladang, usaha peternakan dan stok pangan non

budidaya di hutan.

c. Upaya pemberdayaan keluarga miskin dikaitkan dengan upaya

pemberdayaan komunitasnya (masyarakat desa/ kelurahan)

agar mampu membantu warganya mengatasi masalah

kemiskinan yang ada dilingkungannya.

d. Melakukan reposisi peran pihak „luar desa‟ (pemerintah, LSM,

kalangan dunia usaha, kalangan perguruan tinggi, dll) dari

semula agen pemberdayaan menjadi fasilitator pemberdayaan.6

2. Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah terbebasnya seseorang dari jeratan

kemiskinan, kebodohan dan rasa takut sehinga dia memperoleh

kehidupan yang aman dan tenteram secara lahiriah maupun batiniah.

Menurut BAPPENAS, status kesejahteraan dapat diukur berdasarkan

proporsi pengeluaran rumah tangga.7 Dimana rumah tangga dikatakan

sejahtera apabila proporsi pengeluaran kebutuhan pokok sebanding

atau lebih rendah dari proporsi pengeluaran untuk kebutuhan bukan

pokok. Islam sebagai agama kemanusiaan yang bersifat universal,

mempercayai adanya kesuksesan manusia di dunia ini dan di akhirat

nanti. Ia mengarahkan pemeluknya untuk mencapai kesejahteraan

materiil maupun spiritual. Di dalam Al-Qur‟an Surah Al Baqarah ayat

201 :

”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di

akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

6 Suradi, Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Dan Kesejahteraan Sosial.(Jurnal Penelitian dan

Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol 12, No. 03, 2007).hlm. 1 7 Amirus Sodiq, Konsep Kesejahteraan Dalam Islam (Jurnal EQUILIBRIUM, Vol. 3 No.2,

Desember 2015)

13

Menurut BKKBN Kesejahteraan keluarga adalah suatu

kondisi dinamis keluarga dimana terpenuhi semua kebutuhan: fisik

materil, mental spiritual dan sosial yang memungkinkan keluarga dapat

hidup wajar sesuai dengan lingkungannya serta memungkinkan anak-

anak tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang diperlukan

untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang mantap dan

matang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas.8

3. Program Keluarga Harapan

a) Pengertian Program Keluarga Harapan

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program

pemberian bantuan tunai bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM)

yang ditetapkan sebagai peserta PKH. Kriteria peserta PKH adalah

keluarga miskin yang memenuhi minimal salah satu syarat berikut :

1) Memiliki komponen kesehatan yakni anak dengan usia dibawah 6

tahun, ibu hamil/ menyusui, termasuk anak penyandang disabilitas

ringan/ sedang.

2) Memiliki komponen pendidikan anak sekolah 6 hingga 21 tahun

untuk peserta pendidikan SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat

dan/atau SMA/MA sederajat, termasuk anak penyandang

disabilitas ringan/ sedang.

3) Memiliki komponen kesejahteraan sosial untuk penyandang

disabilitas berat adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik,

mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama

kedisabilitasannya sudah tidak dapat direhabilitasi, tidak dapat

melakukan aktivitas kehidupannya sehari-hari dan/atau sepanjang

hidupnya bergantung pada bantuan/pertolongan orang lain, tidak

mampu menghidupi diri sendiri, serta tidak dapat berpartisipasi

penuh dan efektif dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan

dengan yang lainnya

8 Ade Cahyat, Cristian Gonner, dkk, Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah

Tangga.(Bogor: Center for International Foresty Research.2007). Hlm. 3

14

4) Memiliki komponen kesejahteraan sosial untuk lanjut usia 70

tahun ke atas di dalam keluarga peserta PKH dengan kriteria:

1. Lanjut usia berusia 70 tahun ke atas per 1 Januari pada tahun

validasi.

2. Lanjut usia berusia 70 tahun ke atas yang menjadi orang tua

yang mengurusi PKH.

b) Tujuan Program Keluarga Harapan

Dalam jangka pendek dana bantuan ini diharapkan mampu

mengurangi beban pengeluaran rumah tangga (dampak konsumsi

langsung), dan dalam jangka panjang merupakan investasi generasi

masa depan yang lebih baik melalui peningkatan kesehatan dan

pendidikan (dampak pengembangan modal manusia). Artinya,

PKH diharapkan sebagai program yang mampu memutus rantai

kemiskinan antar generasi. Adapun tujuan PKH dijelaskan sebagai

berikut:

1) Meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui

akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial

2) Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan

keluarga miskin dan rentan

3) Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga

penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan

pendidikan serta kesejahteraan sosial

4) Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan

5) Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada

keluarga penerima manfaat.

c) Jumlah Yang Diterima

Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan hingga saat ini

kementerian telah menyalurkan bansos PKH tahap I secara

nasional senilai Rp7 triliun atau 24% dari total anggaran PKH.

Anggaran PKH 2020 yang nilainya mencapai Rp29,3 triliun

diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan nutrisi keluarga.

15

Arah kebijakan itu diharapkan dapat mendukung program nasional

pencegahan stunting sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024. Kementerian Sosial

melakukan perbaikan kualitas program dan memasukkan kegiatan

terkait pencegahan stunting melalui PKH, serta menyesuaikan

kebijakan melalui peningkatan indeks bansos.

Kenaikan indeks terdapat pada kategori ibu hamil dan anak

usia dini yang semula masing-masing menerima bantuan Rp2,4

juta menjadi Rp3 juta. Adapun indeks bantuan untuk komponen

yang lain masih tetap. Komponen pendidikan anak SD/sederajat

Rp900.000 per tahun, komponen pendidikan anak SMP/sederajat

Rp1,5 juta per tahun. Kemudian, komponen pendidikan anak

SMA/sederajat Rp2 juta per tahun, komponen penyandang

disabilitas berat Rp2,4 juta per tahun, dan komponen lanjut usia 70

tahun ke atas senilai Rp2,4 juta per tahun. Indeks bantuan hanya

diberikan kepada ibu dengan maksimal 2 kehamilan, anak usia dini

maksimal 2 orang, lanjut usia maksimal 1 orang dan penyandang

disabilitas berat maksimal 1 orang.9

B. Analisis Terhadap Temuan Studi

Kemiskinan merupkan salah satu persoalan mendasar yang menjadi

perhatian serius dari pemerintah. Oleh karena itu, salah satu aspek penting

dalam mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah penyediaan

data kemiskinan yang akurat dan bantuan dari pemerintah salah satunya

bantuan program keluarga harapan (PKH) .

Tabel 1.1 Kemiskinan Kabupaten Tulungagung 2014-2018

Tahun

KEMISKINAN

Penduduk

Miskin

(Jiwa)

P0 (%) P1 (%) P2 (%) GK

(Rp.)

2014 88.990 8,75 1,03 0,21 277.707

9Julius R. Latumaerissa, Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi Global,(Jakarta: Mitra.

Hlm: 103.Wacana Media, 2015). Hlm: 97.

16

2015 87.370 8,57 1,27 0,3 292.483

2016 84.350 8,23 0,98 0,18 304.518

2017 82.800 8,04 0,82 0,16 314.532

2018 75.230 7,27 0,98 0,21 328.640 Catatan :

Data update terakhir 20 September 2019

PO : Persentase Penduduk Miskin, yaitu persentase penduduk yang pengeluarannya berada dibawah garis

kemiskinan

P1 : Indeks Kedalaman Kemiskinan

P2 : Indeks Keparahan Kemiskinan

GK : Garis Kemiskinan

Sumber : BPS Kabupaten Tulungagung dalam data perbandingan antar Kabupaten Kota

Berdasarkan data dari BPS dari tahun 2014 tingkat kemiskinan di

Kabupaten Tulungagung mengalami penurunan. Persentase kemiskinan

dari 8,75 persen (89 ribu jiwa) menurun menjadi 7,27 persen (75,23 ribu

jiwa). Persoalan kemiskinan tidak hanya sekedar berapa jumlah dan

persentase peduduk miskin, tetapi yang juga perlu diperhatikan adalah

meyangkut seberapa besar jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin

terhadap garis kemiskinan (tingkat kedalaman) yang disebut sebagai P1

dan keragaman pengeluaran antar penduduk miskin (P2).

Nilai P1 dalam lima tahun terakhir ini menunjukkan penurukan

0,13 poin atau sebesar 1,03 pada tahun 2014 menjadi 0,98 pada tahun

2018. Hal ini menunjukkan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin

terhadap garis kemiskinan (tingkat kedalaman) menurun. Sementara itu,

nilai P2 juga mengalami penurunan 0,03 poin atau menjadi 0,21 pada

tahun 2018. Penurunan kedua nilai yaitu P1 dan P2 memberikan indikasi

rata- rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis

kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga

semakin kecil

Dari garis kemiskinan dapat pula dihitung persentase penduduk

miskin yaitu proporsi penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya

kurang dari garis kemiskinan. Adapun jumlah penduduk miskin di

Kabupaten Tulungagung tahun 2018 adalah sejumlah 75.230 jiwa. Selama

17

tahun 2012,jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tulungagung terus

mengalami penurunan. Tahun 2012 tercatat bahwa jumlah penduduk

miskin sejumlah 94.600 (9,40%), dan pada tahun 2018 menurun sejumlah

19.370 jiwa atau menjadi 7,27 %.

Berkurangnya jumlah penduduk miskin dapat menjadi gambaran

potret kemiskinan di Kabupaten Tulungagung. Jika membahas tentang

kemiskinan tidak terlepas dari kondisi persebaran pendapatan diantara

penduduknya. Dalam hal ini dapat dilihat dari indicator Rasio Gini,Indeks

Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparhan Kemiskinan (P2).

Rasio Gini adalah suatu indicator untuk melihat bagaimana kesenjangan

pendaptan diantara penduduk disuatu wilayah. Semakin besar rasio gini

maka semkain besar pula kesenjangan pendaptan yang terjadi di dalm

penduduk suatu wilayah. Kondisi idealnya rasio gini diharapkan sekecil

mungkin, sehingga terjadi adanya pemerataan pendapatan diantara

penduduk.

Selain rasio gini,indeks kedalaman kemiskinan (P1) juga menjadi

salah satu indikator yang perlu diperhatikan. Indeks kedalaman

kemiskinan (P1) adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-

masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai

indeks,semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis

kemiskinan. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan (P2) adalah

gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.

Semakin tinggi nilai indeks,semakin tinggi ketimpangan pengeluaran

diantara penduduk miskin.

Pembangunan dilaksanakan untuk mengatasi kemiskinan baik

absolut maupun relative. Oleh karena itu permasalahan kemiskinan secara

integral merupakan bagian dari problematika pembangunan yang harus

ditanggulangi. Mulai tahun 2010, pemerintah telah melakukan berbagai

program anti kemiskinan. Program tersebut ditujukan mengurangi angka

18

kemiskinan dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berbagai program tersebut diantaranya lomba karya penanggulangan

kemiskinan (PRO POOR AWARD),pengembangan ekonomi kawasan dan

pengembangan pasar desa, pengembangan usaha ekonomi desa, beras

raskin dan jalan lain menuju kesejateraan rakyat (jalinkesra) dan juga

program keluarga harapan (PKH). Sebagai bagian dari upaya

penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai bersyarat,

dalam jangka pendek PKH diharapkan mampu membantu Keluarga

Miskin (KM) mengurangi beban pengeluaran.Pada jangka menengah PKH

diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku peserta dalam

mengakses layanan kesehatan dan pendidikan sehingga menghasilkan

generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dalam jangka panjang PKH

diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi.

Tabel 1.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Program Perlindungan

Sosial Yang Diterima 2017-2019

Jenis Program

Perlindungan Tahun

Persentase Rumah

Tangga Yang

Menerima

PKH 2017 4,42

PKH 2018 5,15

PKH 2019 10,58

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung

Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa persentase RTM penerima

manfaat PKH di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2017 tahap pertama

berjumlah 4,42 dan di tahun 2018 5,15 serta di tahun 2019 10,58. Dari data

diatas setiap tahunnya persentase RTM penerima manfaat PKH terus

mengalami kenaikan. Maka dengan adanya program keluarga harapan

(PKH) diharapkan mampu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga

(dampak konsumsi langsung), dan dalam jangka panjang merupakan

investasi generasi masa depan yang lebih baik melalui peningkatan

19

kesehatan dan pendidikan (dampak pengembangan modal manusia).

Artinya, PKH diharapkan sebagai program yang mampu memutus rantai

kemiskinan antar generasi. Namun program keluarga harapan perlu di

evaluasi dan monitoring lebih baik lagi, melakukan sosialisasi baik secara

nasional terlebih di daerah pedalaman secara terarah untuk memberikan

kesadaran dan pemahaman yang benar menegenai program ini kepada

semua pemangku kepentingan, baik aparat pelaksana maupun masyarakat.

Kegiatan sosialisasi tersebut harus diatur secara tegas terarah dan sesuai

dengan pedoman. Dan dalam penentuan RTM penerima bantuan

diharapkan menggunakan data yang valid agar lebih tepat sasaran. Setiap

tahunnya PKH harus memperbaharui data penerima bantuan PKH, agar

masyarakat yang sudah mampu dapat di berhentikan menjadi penerima

bantuan PKH, sehingga masyarakat miskin lainnya yang belum menjadi

peserta PKH dapat dijadikan peserta dan bisa menerima bantuan.

20

BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang

membutuhkan perhatian secara serius, karena persoalan kemiskinan

telah membawa dampak terhadap kualitas sumber daya manusia.Upaya

pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di implementasikan

melalui berbagai program dari mulai yang sifatnya bantuan sosial,

pemberdayaan sampai pada pemberian kredit usaha pada target yang

memenuhi persyaratan. Salah satu program bantuan sosial yang

dipadukan dengan pengembangan sumber daya manusia adalah

Program Keluarga Harapan.

Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi

masalah yang disebabkan oleh kemiskinan,salah satunya adalah

dengan membuat kebijakan terkait pemberdayaan keluarga miskin,

seperti membuat Program Keluarga Harapan (PKH). Persentase RTM

penerima manfaat PKH di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2017

tahap pertama berjumlah 4,42 dan di tahun 2018 5,15 serta di tahun

2019 10,58. Setiap tahunnya persentase RTM penerima manfaat PKH

terus mengalami kenaikan. Serta jumlah penduduk miskin di

Kabupaten Tulungagung tahun 2018 adalah sejumlah 75.230 jiwa.

Selama tahun 2012,jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Tulungagung terus mengalami penurunan. Tahun 2012 tercatat bahwa

jumlah penduduk miskin sejumlah 94.600 (9,40%), dan pada tahun

2018 menurun sejumlah 19.370 jiwa atau menjadi 7,27 %. Maka dari

itu kemiskinan di tulungagung setiap tahunnya mengalami penurunan.

B. Saran

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola PPL

Lebih banyak lagi melakukan kerjasama dengan perusahaan

(jangan hanya dengan instansi/lembaga/kedinasan) yang ada di

21

daerah Tulungagung yang tujuannya selain lebih memudahkan

mahasiswa yang melakukan PPL juga dapat meningkatkan mental

mahasiswa untuk menjadi seorang pencipta lapangan pekerjaan

(wirausaha).

2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung dapat terus

menyediakan data-data akurat dan berkualitas yang dibutuhkan

oleh pengguna data. Dikarenakan data adalah gambaran nyata

masyarakat di lapangan dan data dijadikan sebagai alat untuk

menentukan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Selain itu,

dengan adanya data yang akurat juga dapat dijadikan sebagai tolak

ukur keberhasilan suatu kebijakan pemerintah Oleh karena itu,

diharapkan semua pegawai di BPS Kabupaten Tulungagung selalu

mengalami peningkatakan atas kinerjanya.

3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta PPL

Dengan adanya program Praktik Pengalaman Lapangan dapat

dimanfaatkan sebagai pembelajaran untuk menjadi seorang tenaga

kerja yang profesional sebelum terjun ke dunia kerja yang

sesungguhnya.

22

DAFTAR RUJUKAN

Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2013.

Cahyat, Ade, dan Cristian Gonner, dkk, Mengkaji Kemiskinan dan

Kesejahteraan Rumah Tangga, Bogor: Center for International

Foresty Research, 2007.

Kunarjo,”Glosarium Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan”,Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 2003.

R. Latumaerissa, Julius, Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi

Global, Jakarta: Mitra. Hlm: 103.Wacana Media, 2015.

Sodiq, Amirus, “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam”, Jurnal

EQUILIBRIUM, Vol. 3 No.2, Desember 2015).

Suradi, “Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Dan Kesejahteraan Sosial”,

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol 12,

No. 03, 2007.

https://www.bps/.go.id/


https://www.bps/.go.id/


23

LAMPIRAN

24

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini,Selasa tanggal 07 bulan Januari Tahun 2020,

bertempat di lembaga Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung,

telah dilaksanakan PPL Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan

identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan :Iliyen Ulandari/12402173081/Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

1. Pengarahan tentang corporute culture,kegiatan PPL di BPS dan

pemberitahuan mengenai jam masuk, istirahat, jam pulang serta

berkenalan kepada seluruh pegawai BPS Tulungagung.

2. Mengentri data survei ubinan tanaman pangan pemutakhiran daftar

rumah tangga Desa Kates,Kecamatan Kauman ke website

pengolahan.

3. Mengentri data survei ubinan tanaman pangan keterangan hasil

ubinan ke website pengolahan.

4. Mengentri data laporan perbenihan hortikultura ke website

pengolahan.

Tulungagung, 07 Januari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Siti Anni Makrifah, S.Si.,M.Si

NIP. 197309061995122001

25





TAHUN 2020

Pada hari ini,Rabu tanggal 08 bulan Januari Tahun 2020,







Pada Hari pertama PPL di Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung,dilaksanakan pukul 07.30-16.00 WIB. Bentuk kegiatan yang

dilakukan antara lain :

1. Mengentri data laporan perbenihan hortikultura ke website

pengolahan.

2. Mengecek dan mengurutkan buku data sensus penduduk per-

kecamatan.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

26





TAHUN 2020

Pada hari ini,Kamis tanggal 09 bulan Januari Tahun 2020,








rumah tangga Desa Kedungcangkring,Kecamatan Pagerwojo ke

website pengolahan.


rumah tangga Desa Talunkulon,Kecamatan Bandung ke website

pengolahan.

3. Mengecek dan mengedit data dari buku data sensus penduduk



MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

27





TAHUN 2020

Pada hari ini,Jumat tanggal 10 bulan Januari Tahun 2020,







1. Mengecek dan mengedit dari buku data sensus penduduk


2. Merapikan data sensus penduduk Kabupaten Tulungagung.

3. Mengurutkan data sensus penduduk Kabupaten Tulungagung.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

28





TAHUN 2020

Pada hari ini,Senin tanggal 13 bulan Januari Tahun 2020,







1. Mengecek dan mengedit data buku sensus penduduk Kabupaten

Tulungagung.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

29





TAHUN 2020








1. Mengedit data buku sensus penduduk Kabupaten Tulungagung.

2. Merapikan data sensus penduduk Kabupaten Tulungagung.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

30





TAHUN 2020








1. Mengecek data buku sensus penduduk Kabupaten Tulungagung.

2. Menginput data sensus penduduk Kabupaten Tulungagung.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

31





TAHUN 2020









2. Pendistribusian surat ke lembaga dalam rangka penerbitan buku

dalam angka 2020.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

32





TAHUN 2020










MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

33





TAHUN 2020

Pada hari ini,Senin tanggal 20 bulan Januari Tahun 2020,









MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

34





TAHUN 2020









2. Menginput data pegawai Badan Pusat Statistik ke wb pengolahan.

3. Menginput data PNS Badan Pusat Statistik.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

35





TAHUN 2020









2. Menginput data pegawai Badan Pusat Statistik ke web pengolahan.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

36





TAHUN 2020










3. Export data dan tabulasi data pegawai Badan Pusat Statistik.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

37





TAHUN 2020









2. Export data dan tabulasi data pegawai Badan Pusat Statistik.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

38





TAHUN 2020








4. Mengarsip data kendaraan bermotor pegawai BPS Kabupaten

Tulungagung.

5. Menginput data PNS kendaraan bermotor pegawai BPS Kabupaten

Tulungagung.

6. Mencetak surat masuk.

7. Menginput data administrasi surat pernyataan menduduki jabatan.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

39





TAHUN 2020









Tulungagung.



4. Revisi soal tes potensi akademik .


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

40





TAHUN 2020









Tulungagung.




MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

41





TAHUN 2020








1. Mencetak surat pernyataan melaksanakan tugas.



4. Mengarsipkan data pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung.


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

42





TAHUN 2020










3. Mengarsipkan data pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten

Tulungagung.

4. Mengecek presensi kehadiran pegawai Badan Pusat statistik



MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

43





TAHUN 2020








1. Mengarsip data kendaraan bermotor pegawai BPS Kabupaten

Tulungagung.




MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

44





TAHUN 2020











MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

45





TAHUN 2020









2. Mengentry data sensus ke web pengolahan



MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

46





TAHUN 2020











MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

47





TAHUN 2020










3. Penutupan Praktik Pengalaman Lapangan


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

48





TAHUN 2020








1. Mengecek data buku sensus penduduk Kabupaten tulungagung


MENGETAHUI :



NIP. 197309061995122001

49

DOKUMENTASI

Kunjungan DPL ke Lembaga (Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung)

Pengecekan Data dan Proses Entry Data

50

Penginputan Data ke Web Pengolahan

Senam

Penutupan Praktik Pengalaman Lapangan di BPS Kabupaten Tulungagung

laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...

Documents