laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
STRATEGI PENINGKATAN PENGUMPULAN DAN PENDISTRIBUSIAN
ZAKAT FITRAH PADA UPZ MASJID AR RAHMAN MOJOAYU
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
FEBRIANA NURLINDAH SARI
NIM. 12404173029
Dosen Pembimbing Lapangan
Moh. Rois Abin, M.Pd.I
JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, Atas rahman dan Rahim-Nya penyusun dapat menyelesaikan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 1 bulan yakni mulai
tanggal 1 Agustus sampai 31 Agustus 2020 dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman terang
benderang yaitu Agama Islam yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul
qiyamah nanti
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan
program penguasaan keahlianyang diperoleh melalui kegiatankerja secara
langsung dilapangan untuk menjadi tenaga yang profesional.
Melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekam Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam.
3. Ibu Dyah Pravitasari, S.E., M.S.A., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Zakat dan Wakaf.
4. Bapak Moh. Rois Abin, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah memberi arahan dan koreksi sehingga saya mampu
menyelesaikan laporan ini.
5. Bapak H. Moh Sugeng selaku pengurus UPZ Masjid Ar Rahman Desa
Mojoayu.
6. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung
kami.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penyusun
mengucapkan banyak terima kasih.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan
iv
banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penyususn berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 28 Agustus 2020
FEBRIANA NURLINDAH SARI
NIM. 12404173029
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik UPZ Masjid Ar Rahman ............................................... 6
C. Permasalahan di Lembaga.............................................................................. 7
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ........................................... 8
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kajian Teori ................................................................................................... 9
B. Analisis Permasalahan ................................................................................... 19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 22
B. Saran-saran ..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Menurut bahasa zakat artinya tumbuh dan berkembang, atau
menyucikan karena zakat akan mengembangkan pahala pelakunya dan
membersihkannya dari dosa. Menurut syariat, zakat ialah hak wajib dari
harta tertentu pada waktu tertentu. Sedangkan zakat menurut istilah,
definisi zakat dalam kajian fikih, sebagaimana ditulis oleh beberapa
fuqoha’(ahli fikih), tercatat beberapa redaksi yang memiliki maksud yang
relatif sama.1
Sedangkan menurut undang-undang No. 38 tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat, zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang
muslim atau badan yang dimiliki orang muslim sesuai dengan ketentuan
agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Kewajiban
zakat pada dasarnya adalah kewajiban Ilahiah yang pasti dan perolehan
zakat dianggap sebagai pemberdayaan dan pengembangan harta benda
serta tidak menimbun harta yang mengakibatkan mendapat ancaman siksa
api neraka bagi penimbun harta.
Zakat banyak sekali macamnya,yang selama ini mungkin hanya
kita kenal adalah zakat fitrah yang kita keluarkan setiap menjelang hari
raya idul fitri,namun selain dari itu masih ada zakat mall atau zakat harta
yang didalamnya juga banyak sekali harta-harta yang wajib dizakatkan,ada
juga tentang zakat profesi.
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh seorang muslim
dari sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan untuk
mensucikan jiwanya serta menambal kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada puasanya seperti perkataan yang kotor dan perbuatan yang
tidak ada gunanya.
1 Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat
Pemberdayaan Zakat Tahun 2011, hal 3-4
2
Zakat fitrah mempunyai fungsi antara lain fungsi ibadah, fungsi
membersihkan orang yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang tidak
bermanfaat, dan memberikan kecukupan kepada orang-orang miskin pada
hari raya Idul Fitri.
Dapat disimpulkan bahwa zakat fitrah adalah zakat pribadi yang
diwajibkan atas diri setiap Muslim yang memiliki syarat-syarat tertentu
yang ditunaikan pada bulan Ramadhan sampai menjelang shalat Idul Fitri
yang berfungsi untuk membersihkan diri dari perbuatan yang tidak
bermanfaat selama bulan puasa.
Banyak dari masyarakat yang hanya mengenal zakat fitrah saja
namun mereka tidak mengetahui jika masih banyak zakat selain zakat
fitrah yaitu zakat mal dan zakat profesi. Dengan adanya UPZ Masjid Ar
Rahman ini dapat membantu masyarakat desa untuk menyalurkan dana
atau mengumpulkan dana zakat fitrah yang dibayar setiap bulan
Ramadhan atau setiap satu tahun sekali. Sehingga dari situ strategi
pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah yang ada di UPZ Masjid Ar
Rahman tentunya perlu kita ketahui agar UPZ Masjid Ar Rahman tidak
hanya mengelola zakat fitrah saja, supaya nantinya bisa mengelola zakat-
zakat lainnya.
B. Tujuan dan Kegunaan
a. Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk mengetahui strategi
peningkatan pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah pada UPZ
Masjid Ar Rahman Desa Mojoayu.
b. Kegunaan
1. Kegunaan Teoritis
Dengan adanya hasil laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini
diharapkan dapat menjadi referensi atau memambah wawasan serta
menambah ilmu pengetahuan khususnya terkait pada Unit
Pengumpulan Zakat.
3
2. Kegunaan Praktis
Bagi peserta Praktik Pengalaman Lapangan yaitu berguna
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta
pengalaman baru dalam lingkungan pembayaran zakat fitrah. Serta
nantinya dapat di pergunakan untuk pedoman atau pengumpulan
zakat fitrah.
Sedangkan untuk masyarakat umum dapat dipergunakan
sebagai wadah pelayanan masyarakat yang baik, sehingga dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pentingnya membayar
zakat.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Manajemen Zakat dan
Wakaf IAIN Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2020
sampai dengan 31 Agustus 2020. Berlangsung selama 1 bulan dengan
mendatangi tempat praktik selama 3 sampai 4 kali dengan cara
melakukan observasi atau wawancara. Serta juga dapat melakukan
wawancara melalui pesan whatshap.
2. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh
mahasiswa manajemen zakat dan wakaf di UPZ Masjid Ar Rahman
yang berada di RT 004/RW 001 Desa Mojoayu Kec. Plemahan Kab.
Kediri. Dilakukan secara mandiri dari desa masing-masing.
4
BAB II
PENGALAMAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
UPZ Masjid Ar Rahman terletak di tengah-tengah Desa Mojoayu
letaknya sangat strategis apabila seluruh warga Desa Mojoayu akan
membayar zakat fitrah. Lebih tepatnya di RT 04 RW 01. Masjid ini tidak
hanya satu-satunya masjid tetapi juga ada satu lagi masjid yang ada di
Desa Mojoayu yang letaknya ada di seberang jalan yang dapat
menghubungkan antar desa.
1. Sejarah UPZ Masjid Ar Rahman
Sebelum ada Masjid Ar Rahman pada tahun 1947 berdiri sebuah
mushola berlokasi di RT04 RW 01 Ds. Mojoayu Kec. Plemahan Kab.
Kediri. Mushola tersebut diberi nama Ar-Rahman. Mushola Ar
Rahman dibangun diatas tanah dengan ukuran panjang 5m dan lebar
4m. Mushola tersebut dibangun diatas tanah wakaf milik Bapak Tohir.
Pemrakarsa berdirinya mushola Ar-Rahman adalah pemilik tanah
sendiri Bapak Tohir, Bapak Imam Muhammad, dan Bapak Bakir.
Selang 12 tahun, perkembangan Islam di RW 01 Ds. Mojoayu
semakin pesat. Kebutuhan akan sarana tempat ibadah yang lebih luas
dan sarana pendidikan bagi umat islam menyebabkan para tokoh islam
di Desa Mojoayu harus menemukan solusi mengatasi permasalahan
tersebut. Oleh pimpinan MWC NU Kec.Plemahan, Bapak. Tohir
dihimbau untuk mendirikan sebuah masjid.
Akhirnya Bapak. Tohir bersama Bapak. Imam Muhammad, Bapak.
Bakir, Bapak. Suhardi, dan Bapak. Suhud mengadakan musyawarah
untuk mendirikan sebuah masjid. Maka diputuskan untuk mendirikan
sebuah Masjid. Bangunan Musholla yang sudah ada kemudian
diwakafkan sebagai sebuah masjid. Pada tanggal 14 Agustus 1955
berdirilah masjid di RW 01 RT 04 dengan diberi nama Ar Rahman.
5
Dalam perkembangan Masjid Ar Rahman, bentuk bangunan
awalnya masih sederhana berupa anyaman bambu. Kemudian dari
hasil swadaya dan dana kas, Masjid Ar Rahman mengalami beberapa
renovasi secara bertahap. Mulai dari perubahan dinding bambu
menjadi dinding batu bata. Kemudian atap yang ditinggikan, plafon
masjid, pembuatan tempat wudhu yang memiliki bak penampungan,
serta pembuatan gudang untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan
masjid.
Pada tahun 2010 Masjid Ar Rahman mendapatkan sertifikat wakaf
tanah dari Kementerian Agama Kab. Kediri. Di tahun 2015 mengalami
rehap total dan pembangunan masih berjalan sampai sekarang.
Tentunya di dalam masjid tersebut kemudian terdapat sebuah unit
pengumpulan zakat yaitu untuk pembayaran zakat fitrah setiap bulan
Ramadhan atau setiap satu tahun sekali.
2. Luas wilayah dan struktur organisasi
a. Luas wilayah : Masjid Ar-Rahman memiliki luas tanah 190 m2,
luas bangunan 190 m2 dengan status tanah Wakaf.
b. Struktur organisasi
1. Ahmad Syafi’i : sebagai ketua
Tugas ketua :
a. Memberikan saran dan pertimbangan tentang pengelola
zakat, perkembangan hukum dan pemahaman mengenai
pengelola zakat.
b. Memberikan pertimbangan akan kebijakan pengumpulan,
pendayagunaan dan pengembangan pengelola zakat
2. Agung Setiawan : sebagai sekretaris
Tugas sekretaris :
a. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan
b. Menyiapkan bahan-bahan untuk pelaksanaan kegiatan
pengembangan pengelola zakat dan mempersiapkan
laporan
6
c. Menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan seharihari
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua
3. Bapak Abidin : sebagai bendahara
Tugas Bendahara :
a. Mengelola seluruh dana zakat dan lainnya.
b. Melaksanakan pembukuan dan laporan keuangan.
c. Menerima tanda bukti penerimaan, pendistribusian dan
pendayagunaan dari bidang pengumpulan, pendistribusian
dan pendayagunaan zakat
B. Pelaksanaan Praktik di UPZ Masjid Ar Rahman
Pelaksanaan praktik pada awalnya dimulai dengan mensurvey
tempat atau lokasi yang akan dijadikan PPL atau observasi. Setelah
mendapatkan tempat dan surat permohonan izin observasi beserta surat
kesediaan tempat untuk dijadikan observasi, kemudian surat tersebut di isi
dan diserahkan kepada pengurus Masjid Ar Rahman dan akhirnya di
setujui dan langsung di tanda tangani oleh beliau.
Permasalahan perijinan telah selesai kemudian melakukan
perjanjian untuk wawancara yang awalnya akan mendatangi rumah
pengurus pada tanggal 1 Agustus 2020. Namun pada tanggal tersebut
masih dalam keadaan qurban Idul Adha dan pada hari itu tidak jadi untuk
melakukan wawancara. Kemudian besoknya dan beberapa hari berikutnya
dirumah saya mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk observasi.
Beberapa referensi pertanyaan dari internet dan beberapa pertanyaan yang
dibuat sendiri akhirnya terkumpul 10 pertanyaan yang siap dan menarik
untuk di ajukan sebagai modal observasi. pertanyaan tersebut tentunya
menyangkut persoalan zakat fitrah yang ingin saya ketahui.
Kemudian setelah itu melakukan perjanjian melaui whatsap kapan
untuk dilaksanakannya observasi. Sebelum melakukan wawancara atau
observasi pada hari sebelumnya pada sore hari saya memberikan selembar
7
kertas yang berisi 10 pertanyaan kepada pengurus untuk dipelajari agar
keesokan harinya proses wawancara berjalan dengan lancar. Lalu beliau
sangat antusias dan mempersetujui apa yang saya berikan.
Pada hari Rabu saya menemui pengurus masjid dengan teman saya
agar bisa mengabadikan wawancara yang saya lakukan. Kemudian saya
bertemu beliau dan tidak lama kemudian dilangsungkan sebuah
wawancara kurang lebih 45 menit wawancara tersebut selesai. Tidak
hanya itu saya juga meminta dokumentasi dengan beliau. 10 pertanyaan
dijawab semua oleh beliau dan beliau sedikit bercerita mengenai zakat
fitrah yang ada di Desa Mojoayu. Beliau mengatakan dari tahun ke tahun
jumlah zakat fitrah yang terkumpul di masjid semakin meningkat.
Kemudian selesai wawancara saya menganalisis hasil wawancara
saya dan mengerjakan sedikit demi sedikit. Setelah itu ada satu pertanyaan
yang belum terselesaikan yaitu data-data. Kemudian hari rabu depannya
saya menemui pengurus masjid kembali untuk mengambil data tersebut.
Setelah data sudah ada lalu saya melanjutkan mengerjakaan laporan.
Pelaksaan praktik di Masjid Ar Rahman hanya dengan melakukan
observasi saja dikarenakan adanya zakat fitrah tersebut hanya
dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan Ramadhan.
C. Permasalahan di Lembaga
Didalam kegiatan praktik di lapangan tentunya ada sebuah
permasalahan yang saya pikirkan. Letak masjid yang berada ditengah-
tengah desa memudahkan para pengumpul zakat untuk membayar zakat
yaitu zakat fitrah. Namun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
memerlukan strategi supaya masyarakat desa selalu menunaikan zakat
fitrah setiap tahunnya. Strategi pengumpulan dan pendistribusian sangat di
perlukan dan tentunya sangat perlu kita ketahui untuk terus meningkatkan
kedasaran tersebut dan tidak lupa supaya unit pengmpulan itu tidak hanya
menghimpun zakat fitrah saja namun juga zakat-zakat lainnya.
8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari tempat praktik sangatlah terbuka dengan apa yang
menjadi persoalan bagi saya dan saya ingin mengetahui bagaimana strategi
yang dijalankan. Kemudian saya diberikan penjelasan mengenai
mekanisme tentang pendistribusian dan pengumpulan zakat yang tidak ada
strategi khusus dalam menjalankannya. Hanya di dasarkan pada
kecocokan data yang telah dibuat dan memberikan pengarahan kepada
para muzzaki tentang tata cara pengumpulan zakat fitrah yang benar. Dan
memberikan pengertian kepada mereka bahwa dengan membayar zakat
fitrah setiap tahunnya dapat mensejeterahkan kehidupan mereka agar
bahagia di dunia dan akhirat.
9
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Strategi
Strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk
mencapai tujuan (goal) dalam menyesuaikan sumber daya organisasi
dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan
industrinya. Sedangkan menurut Siagian P. Sondang Strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan sadar yang dibuat oleh managemen
puncak dan di implementasikan oleh seluruh jajaran dalam suatu
organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.2
Kata “strategi” dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai
beberapa arti, antara lain:
a. Ilmu dan seni mengembangkan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.
b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam
kondisi perang atau dalam kondisi yang menguntungkan.
c. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus.3
Menurut para ahli yang di kutip dalam bukunya Faisal Afif, yang
isinnya pengertian strategi, yaitu :4
a. Carl Von Clausewitz, Stategi merupakan pengetahuan tentang
penggunaan pertempuran untuk memenangkan sebuah peperangan.
Dan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.
b. A.Halim, strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga atau
organisasi akan mencapai tujuannya sesuai peluang dan ancaman
lingkungan eksternal yang dihadapi serta kemampuan internal dan
sumber daya.
2 Siagian P. Sondang, Managemen Strategi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), hal. 20
3 Ibid., hal. 21
4 Faisal Afif, Strategi Menurut Para Ahli, (Bandung : Angkasa, 1984), hal. 9
10
c. Morrisey mengatakan bahwa strategi ialah proses untuk menentukan
arah yang harus dituju oleh perusahaan supaya dapat tercapai segala
misinya.
d. Pearce dan Robinson, strategi menurut mereka adalah rencana main
dari suatu perusahaan, yang mencerminkan kesadaran suatu
perusahaan mengenai kapan, dimana dan bagaimana ia harus bersaing
dalam menghadapi lawan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh
organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana
besar dan rencana penting. Setiap organisasi untuk mencapai tujuannya.
Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun
tidak dinyatakan secara eksplisit.5
Strategi adalah rencana yang menyeluruh dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi. Bagi perusahaan, strategi diperlukan tidak hanya untuk
memperoleh proses sosial dan manejerial dengan mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain. Strategi merupakan faktor yang paling penting dalam mencapai
tujuan perusahaan, keberhasilan suatu usaha tergantung pada kemampuan
pemimpin yang busa dalam merumuskan strategi yang digunakan.6
Jadi strategi yang dimaksud dalam laporan ini adalah rencana
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai peningkatan pengumpulan dan
pendistribusian zakat fitrah yang berada pada UPZ Masjid Ar Rahman
Desa Mojoayu.
2. Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah secara etimologi, yaitu zakat yang sebab
diwajibkannya adalah futur (berbuka puasa) pada bulan Ramadhan.
5 Setyo Soedrajat, Manajemen Pemasaran Jasa Bank, (Jakarta:Ikral Mandiri Abadi,
1994), hal. 17 6 Ibid., hal. 19
11
Adapun secara terminologi, yaitu zakat yang dikelurkan berdasarkan
jumlah atau anggota keluarga, perempuan dan laki-laki, kecil maupun
dewasa wajib mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan.7
Zakat fitrah diwajibkan pada tahun kedua Hijrah, yaitu tahun
diwajibkan puasa bulan Ramadhan untuk menyucikan orang yang
berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya, untuk
memberi makanan pada orang-orang miskin dan mencukupkan mereka
dari kebutuhan yang diperlukan. Zakat fitrah merupakan zakat yang
berbeda dari zakat lainnya, karena zakat fitrah merupakan zakat pada
harta. Karenanya tidak di syaratkan pada zakat fitrah, apa yang disyaratkan
pada zakat harta, seperti memiliki nisab.
3. Syarat-syarat Wajib Zakat Fitrah
a. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar
zakat fitrah
b. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan
Ramadhan. Anak yang lahir sesudah terbenam matahari tidak
wajib dizakati oleh walinya. Orang yang menikah sesudah
terbenam matahari tidak wajib wajib membayar zakat fitrah
istrinya.
c. Seseorang yang mempunyai kelebihan harta dari keperluan
makanan untuk dirinya sendiri dan wajib dinafkahi. Orang yang
tidak mempunyai kelebihan seperti itu tidak wajib membayar zakat
fitrah.8
4. Waktu-waktu Zakat Fitrah
Zakat fitrah hanya dapat dilakukan pada bulan Ramadhan.
Waktu satu bulan tersebut terbagi atas lima bagian, yaitu:
7 Qoradirah Barkah dan Peny Cahaya Azwari, Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf Edisi
Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2020), hal. 55 8 Afif Muhammad, Fikih untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Grafindo
Media Pratama, 2008), hal. 41
12
a. Waktu yang diperbolehkan yaitu dari awal Ramadhan sampai hari
penghabisan Ramadhan.
b. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan
Ramadhan (malam takbiran).
c. Waktu sunah, yaitu dibayar sesudah salat shubuh (sebelum
berangkat salat Idul Fitri).
d. Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah salat hari raya
tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya.
e. Waktu haram, yaitu lebih terlambat lagi, dibayar setelah terbenam
matahari pada hari raya.9
5. Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat.
Allah SWT telah menentukan orang-orang yang berhak menerima
zakat yaitu sebagai berikut :10
a. Fakir
Imam abu Hanifah berpendapat orang fakir adalah orang
yang tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Adapun menurut jumhur ulama fakir adalah
orang-orang yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak
untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, tempat tinggal, dan
segala keperluan pokok lainnya, baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk keluarga dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.
b. Miskin
Dalam mendefinisikan orang miskin (al-miskin, jamaknya al-
masakin) pun, kedua golongan ulama diatas berbeda pendapat.
Menurut Imam Abu Hanifah, orang miskin adalah orang yang
memiliki pekerjaan tetap tetapi tiddak dapat mencukupi
kebutuhannya sehari-hari. Jumhur ulama mengatakan bahwa orang
9 Ibid., hal. 42
10Andi Suryadi, Mustahiq dan Harta yang Wajib Dizakati Menurut Kajian Para Ulama,
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan & Kebudayaan, Vol. 19 No. 1, Januari-Juni 2018, hal. 3-4
13
miskin adalah orang yang mempunyai harta atau penghasilan layak
untuk memenuhi kebutuhan diri dan tanggungannya, tetapi
penghasilan tersebut tidak mencukupi.
c. Amil
Yang dimaksud amil adalah orang yang ditunjuk untuk
mengumpulkan zakat, menyimpannya, membaginya kepada yang
berhak dan mengerjakan pembukuannya. Mereka itu adalah
kelengkapan personil dan finasial untuk mengelola zakat. Secara
bahasa, istilah amil berasal dari kata ‘amila ya’malu’ yang
bermakna mengerjakan atau melakukan sesuatu.
d. Muallaf
Yaitu golongan yang diusahakan untuk dirangkul, ditarik,
dan dikukuhkan hatinya dalam keislaman disebabkan belum
mantapnya keimanan mereka atau untuk menolak bencana yang
mungkin mereka lakukan terhadap kaum muslimin dan mengambil
keuntungan yang mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan
mereka. Kemudian menurut Umrotul Khasanah, yang dimaksud
muallaf disini ada 4 macam yaitu:11
1. Muallaf muslim ialah orang yang sudah masuk islam tetapi
niatnya atau imannya masih lemah, maka diperkuat memberi
zakat.
2. Orang-orang yang masuk islam dan niatnya cukup kuat, dan ia
terkemuka di kalangan kaum nya, dia diberi zakat dengan
harapan kawan- kawannya akan tertarik masuk islam.
3. Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang kaum kafir
disampingnya.
4. Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang yang
membangkang membayar zakat.
e. Al Riqab (memrdekakan budak)
11
Ibid., hal. 5
14
Al Riqab (memerdekakan budak) menurut istilah syara’riqab
ialah budak atau hamba sahaya. Budak dinamakan raqaba atau
riqab, karena dia dikuasai sepenuhnya oleh tuannya sehingga
dengan diberikan bagian zakat tujuannya agar mereka dapat
melepaskan diri dari belenggu perbudakan.
f. Gharim (orang yang berhutang)
Mereka adalah orang-orang yang terbebani oleh hutang. Ada
dua macam gharim yaitu orang yang terlilit hutang untuk
kemaslahatan pribadi yang dibolehkan oleh syara’ dan orang yang
terlilit hutang untuk kemaslahatan masyarakat seperti untuk
merukunkan dua pihak yang bermusuhan.
g. Fi Shabilillah
Menurut Menurut mazhab Hanafi adalah pejuang fakir yang
terjun dalam peperangan. Mereka diberi harta zakat agar dapat
membantu keperluan yang dibutuhkan dalam perjuangan. Maka
pejuang yang kaya harta tidak diberikan zakat karena telah
dicukupkan dengan sendiri.
Sedangkan menurut al-Qurtubi, salah seorang mufassir yang
beraliran Malikiyah, pengertian fisabilillah dalam mazhab Maliki
adalah: "fisabilillah adalah pejuang yang memiliki ikatan,
diberikan untuk menjadi kebutuhan mereka dalam peperangan baik
keadaan mereka kaya atau miskin."
h. Ibnu Sabil
Yang dimaksud dengan pos ini adalah pemberian harta zakat
kepada seseorang yang bepergian di daerah asing. Jika dia kaya
maka ia mengambil harta tersebut sebagai qard hasan (pinjaman)
yang akan dikembalikan setelah kembali ke daerahnya dan jika dia
fakir maka ia tidak mengembalikannya. Orang tersebut diberi harta
zakat sebesar apa yang mencukupi dirinya sampai kembali ke
daerah asalnya.
15
6. Orang-orang yang tidak Berhak Menerima Zakat
Sebagaimana telah dijelaskan, orang-orang yang berhak menerima
zakat ada delapan golongan, dan orang-orang yang tidak berhak menerima
zakat ada lima golongan, sebagaimana penjelasan berikut ini:12
a. Orang kaya dengan harta, atau kaya dengan usaha dan penghasilan
b. Hamba sahaya, karena mereka mendapat nafkah dari tuannya
c. Keturunan Rasulullah Saw.
d. Orang yang tidak beragama Islam. Karena pesan Rasullulah kepada
Mu,az sewaktu dia diutus ke negeri Yaman. Beliau berkata kepada
Muaz, “Beritahukanlah kepada mereka (umat Islam), diwajibkan atas
mereka zakat. Zakat itu diambil dari orang kaya dan diberikan kepada
orang fakir diantara mereka.”
e. Orang dalam tanggungan yang berzakat, artinya orang yang berzakat
tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang dalam
tanggungannya dengan nama fakir atau miskin, sedangkan mereka
mendapatkan nafkah yang mencukupi.
7. Jenis Benda yang Dikeluarkan untuk Zakat Fitrah
Jenis makanan untuk zakat fitrah telah ditetapkan, yaitu kurma
kering, sya,ir, kurma basah, dan susu kering yang tidak dibuang buihnya.
Sebagian riwayat menetapkan tentang gandum, dan sebagian lagi biji-
bijian. Golongan Maliki dan Syafi’i berpendapat, bahwa jenis makanan itu
bukan bersifat ta’abbudi dan tidak dimaksudkan bendanya sendiri,
sehingga wajib bagi Muslim mengeluarkan zakat fitrah dari pokok
makanan negerinya. Menurut satu pendapat, dari makanan pokok orang
itu. Menurut golongan Syaf’i, sebagaimana dikemukakan dalam al-wasith
bahwa yang dipandang dalam memberikan zakat fitrah yaitu makanan
penduduk pada waktu wajib zakat fitrah, bukan sepanjang tahun, ia
12
Qoradirah Barkah dan Peny Cahaya Azwari, Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf Edisi
Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2020), hal. 56
16
berkata pada alwajis: “yaitu makanan pokok penduduk pada waktu hari
Raya Fitrah”13
Golongan Maliki mensyaratkan, bahwa makanan pokok itu harus
yang termasuk sembilan asnaf, yaitu: sya’ir, kurma basah, kurma kering,
gandum, biji-bijian, salt, padi, susu kering dan keju. Namun tidak
dikemukakan dalil yang bisa dijadikan sandaran, sehingga sebagian ulama
menyatakan “Apabila yang dijadikan makanan pokok itu bukan dari jenis
yang sembilan itu, maka keluarkanlah apa yang menjadi makanan
pokoknya, walaupun terdapat makanan yang sembilan itu atau
sebagiannya.” Yaitu makanan yang dimakan pada waktu pagi dan petang,
baik pada masa subur maupun pada masa sulit, bukan yang dimakan pada
masa sulit saja. Atas dasar itu, maka para ulama memperbolehkan
mengeluarkan daging, susu maupun yang lain, selama itu menguatkan dan
dikeluarkan berdasarkan timbangan.14
8. Manfaat Zakat Fitrah
Dengan zakat fitrah, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
kepentingan umat manusia terutama bagi muzaki dan mustahik. Manfaat-
manfaat tersebut diantarannya adalah sebagai berikut:15
a. Membahagiakan orang yang kurang mampu (mustahik) di saat Idul
Fitri.
b. Menghilangkan sifat egois dan mementingkan diri sendiri.
c. Sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya.
Cara mensyukuri nikmat harta adalah membelanjakan harta tersebut di
jalan Allah, diantarannya dengan zakat.
d. Menolak musibah
Musibah dapat datang kapan pun, tetapi musibah dapat di hentikan
dengan memperbanyak sedekah atau zakat.
13
Ibid., hal. 57 14
Ibid., hal. 58 15
Afif Muhammad, Fikih untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Grafindo
Media Pratama, 2008), hal. 42
17
e. Mempererat silaturahmi antara orang yang mampu dan tidak mampu.
9. Tata Cara Pembayaran Zakat Fitrah
Zakat Fitrah jenis zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan
sampai naiknya imam ke mimbar pada waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Hadits Rasul SAW. "Sesungguhnya Rosulullah SAWtelah mewajibkan
zakat fitrah pada bulan Ramadhan satusha (saup) kurma atau gandum
kepada setiap orang yang merdeka, hambasahaya laki-laki maupun
perempuandari kaum muslimin". (HR. Bukhari Muslim dan AnNasa').16
Besarnya zakat fitrah menurut ukuran sekarang adalah 2,6 kg.
Sedangkan makanan yang wajib dikeluarkan yang disebut nash hadits
yaitu tepung, terigu, kurma, gandum, zahib (anggur) dan aqith (semacam
keju). Untuk daerah negarayang makanan pokoknya selain 5 macam
makanan di atas, mazhab Maliki dan Syafi'i membolehkan membayar
zakat dengan makanan pokok yang lain. Menurut mazhab Hanafi
pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan membayar harganya dari
makanan pokok yang dimakan.17
10. Pengumpulan Zakat Fitrah
Pengumpulan adalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan,
perhimpunan dan pengarahan. Zakat pada dasarnya sama dengan infak dan
sadaqah. Zakat dan infak bagian dari sadaqah yaitu harta yang diserahkan
untuk yang diserahkan dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Allah. Demikian pula zakat fitrah juga sebagian harta yang wajib
dikeluarkan setiap bulan Ramadhan.18
Jadi, maksud dari pengumpulan zakat fitrah pada laporan ini adalah
tindakan untuk mengumpulkan atau penghimpunan harta yang diserahkan
16
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat
Pemberdayaan Zakat Tahun 2011, hal. 6 17
Ibid., hal. 7 18
Jasafat, Manajemen Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sadaqah Pada Baitul Mal Aceh
Besar, Jurnal Al-Ijtimaiyyah, Vol. 1, No. 1, Januari - Juni 2015, hal. 10
18
untuk kebajikan dengan syarat tertentu dan melalui proses yang sudah
diatur oleh allah SWT.
11. Pendistribusian Zakat Fitrah
Salah satu pendistribusian yang baik adalah adanya keadilan yang
sama diantara semua golongan yang telah Allah tetapkan sebagai penerima
zakat, juga keadilan bagi setiap golongan si penerima zakat.yang di
maksudkan adil disini bukanlah ukuran yang sama dalam pembagian zakat
di setiap golongan penerimanya, ataupun disetiap individunya.
Sebagaimana yang dikatakan Imam Syafi’i yang dimaksudkan adil
disini adalah dengan menjaga kepentingan masing-masing penerima zakat
dan juga masalah bagi dunia Islam. Dalam pendistribusian kepada
golongan individu penerima zakat adalah sebagai berikut:19
a. Bila zakat yang dihasilkan banyak, seyogyanya setiap golongan
mendapatkan bagiannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Tidak diperbolehkan untuk mengharamkan satu golongan tertentu
untuk tidak mendapatkan bagiannya, khususnya apabila
didapatigolongan tersebut sangat membutuhkannya. Merupakan
tanggung jawab pemimpin dalam mengumpulkan dan
mendistribusikannya dengan baik kepada setiap penerima zakat.
b. Pendistribusiannya haruslah menyeluruh kepada delapan golongan
yang telah ditetapkan. Tidak menjadi satu ketentuan untuk
menyamakan kadar dan bagian zakat yang sama pada setiap golongan.
Namun semua itu dilihat dan ditentukan berdasarkan jumlah dan
kebutuhan. bisa jadidalam satu daerah terdapat seribu fakir miskin,
tetapi tidak ditemukan di dalam gharimin (orang yang berhutang demi
kebaikan) ataupun Ibnu Sabil kecuali sepuluh orang saja.
Malik dan Ibnu Shihab bahwasanya pendistribusian zakat
tergantung pada jumlah dan kebutuhannya karena satu golongan yang
19
Riyantama Wiradifa, Strategi Pendistribusian Zakat, Infak, dan Sedekah (Zis) Dibadan
Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tangerang Selatan, Skripsi, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis:
UIN Syarif Hidayatullah, 2017), hal. 64
19
memiliki jumlah yang banyak dan juga kebutuhanyang mendesak
mendapatkan pembagian yang lebih banyak diungkapkan oleh ulama
Syaf’iyah.
c. Diperbolehkan untuk memberikan semua bagian zakat kepada
beberapa golongan penerima zakat saja, apabila didapati bahwa
kebutuhan yangada pada golongan tersebut memerlukan penanganan
secara khusus. Sebagaimana pendistribusian zakat kepada delapan
golongan penerimazakat tidak selamanya haruus sama kadarnya di
antara individu yang meneriman.
d. Menjadikan golongan fakir miskin sebagai golongan pertama
yangmenerima zakat, karena memenuhi kebutuhan mereka dan
membuatnya tidak bergantung kepada orang lain adalah maksud
dantujuan diwajibkannya zakat bahwa Rasulullah Saw. tidak
menyebutkan golongan penerima zakatnya selain fakir miskin dalam
pembicaraanya dengan Mu’adz; mengambil zakat dari orang kaya
yang ada diantara merekadan kemudian merehkannya kepada orang
fakir yang ada diantara mereka.
e. Seyogyanya mengambil pendapat Imam syafi’i dalam menetukan
bagian maksimal untuk diberikan kepada petugas zakat, baik yang
bertugas dalam mengumpulkan maupun yang mendistribusikannya.
Imam Syafi’I telah menentukannya dengan ukuran harga atau gaji
yangdiambil dari hasil zakat dan tidak boleh untuk mengambil lebih
dari ukuran yang telah ditetapkan.
B. Penerapan Strategi Peningkatan Pengumpulan dan Pendistribusian
Zakat Fitrah Pada UPZ Masjid Ar Rahman
Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus
dikelola sesuai dengan syariat islam yang dilandasi dengan prinsip
amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan
akuntabilitas, sehingga dapat meningkatkan efektifitas pelayanan dalam
pengelolaan zakat. Dalam upaya melaksanakan pengelolaan zakat
20
diperlukan suatu lembaga yang secara organisatoris, kredibel dan
legitimated (mengesahkan). Untuk itu dibentuk Unit Pengumpulan Zakat
(UPZ) yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan dan
pendistribusian zakat.
Pendistribusian zakat menjadi sangat penting, di samping
pengumpulan dan pendayagunaan zakat. Pendistribusian zakat dilakukan
setelah tercapainya hasil dalam pengumpulan zakat, dan nantinya akan
dilakukan pemberdayaan, apabila kebutuhan mustahik tercukupi. Ada dua
hal yang dapat mengidentifikasi pendistribusian pada zakat, yaitu
mekanisme pendistribusian, dan strategi pendistribusian.
1. Mekanisme pendistribusian yang ada di UPZ Masjid Ar Rahman sama
saja dengan yang lain. Dalam pendistribusiannya juga dilakukan
dengan cara sederhana yaitu diberikan secara menyeluruh kepada 8
asnaf yang ada di Desa Mojoayu bagian barat. Tentunya terdapat data
mustahik agar pendistribusian zakat fitrah tersebut tidak salah sasaran
diberikan kepada yang sudah mampu.
2. Di UPZ Masjid Ar Rahman tidak ada strategi khusus untuk
mendistribusikan zakat fitrah kepada 8 asnaf yang ada di desa. Namun
strategi yang di buat untuk mendistribusikan dengan cara membagi
sama rata dan sesuai data yang terdapat pada UPZ tersebut.
Laporan Pembayaran Zakat Fitrah
PANITIA ZAKAT FITRAH
MASJID AR RAHMAN DESA MOJOAYU TAHUN 2019/2020
I Jumlah Muzzaki Tahun 1441 H/2020 Tahun 1440 H/2019
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RT 001
RT 002
RT 003
RT 004
RT 005
RT 006
40 orang
35 orang
44 orang
30 orang
21 orang
30 orang
15 orang
20 orang
19 orang
21 orang
15 orang
10 orang
Jumlah 200 orang 100 orang
21
II Jumlah Perolehan Tahun 1441 H/2020 Tahun 1440 H/2019
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RT 001
RT 002
RT 003
RT 004
RT 005
RT 006
108 kg
94,5 kg
118,8 kg
81 kg
56 kg
81 kg
40,5 kg
54 kg
51,3 kg
56,7 kg
40,5 kg
27 kg
Jumlah 539,3 kg 274,5 kg
II Jumlah Mustahiq Tahun 1441 H/2020 Tahun 1440 H/2019
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RT 001
RT 002
RT 003
RT 004
RT 005
RT 006
8 orang
11 orang
15 orang
10 orang
5 orang
7 orang
6 orang
9 orang
12 orang
7 orang
3 orang
5 orang
Jumlah 56 orang 42 orang
Keterangan :
Tahun 1440 H/2019 : 274,5 kg
Tahun 1441 H/2020 : 539,3 kg
Kenaikan : 263,8 kg (kenaikan mencapai hingga 50% dari
tahun sebelumnya)
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil permasalahan yang dibahas pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan UPZ Masjid
Ar Rahman untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana zakat fitrah
dilakukan untuk mensejahterakan kemaslahatan masyarakat yang berada
di Desa Mojoayu tepatnya di RT 04 RW 01 dan sekitarnya.
Pendistribusian dana zakat fitrah yang dilakukan oleh unit pengumpulan
zakat ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepuasan tersendiri bagi
muzzaki yang dapat berbagi kepada sesama meskipun hanya kepada
lingkup tetangga mereka.
Dikarenakan kita sesama manusia harus saling berbagi kepada
mereka yang membutuhkan di dunia maupun akhirat. Dengan adanya unit
pengumpulan ini juga dapat meningkatkan pengumpulan dan
pendistribusian zakat fitrah dari tahun ke tahun yang grafik
pengumpulannya beranjak naik.
B. Saran-saran
Dari hasil pengamatan dan kesimpulan yang disampaikan pada
laporan ini, maka saya dapat menyampaikan saran-saran yang nantinya
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Adapun saran-saran tersebut
yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola PPL
Sebagai pengelola praktik dengan menjalin silaturahmi yang telah
terbangun antaran IAIN Tulungagung khususnya Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam. Saya berharap kerjasama ini dapat terus dilakukan karena
dari desa saja kita juga dapat mengerjakan PPL agar menjadi
kerjasama yang saling menguntungkan antara IAIN Tulungagung
dengan UPZ Masjid yang ada di desa.
23
2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL
Bagi UPZ Masjid Ar Rahman. Hasil laporan ini dapat digunakan
sebagai saran pemikiran dan informasi yang bermaanfaat bagi
peningkatan kinerja UPZ. Diharapkan juga untuk meningkatan strategi
yang dijalankan untuk terus memotivasi para muzaki agar membayar
zakat fitrah, adapun saya berharap di UPZ ini nantinya tidak hanya
mengelola zakat fitrah saja tetapi juga mengelola zakat mal dan zakat-
zakat lainnya.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta PPL
Untuk mahasiswa peserta PPL, kegiatan ini dapat dijadikan
pengalaman dan tentunya menambah ilmu pengetahun serta manfaat
yang sangat berguna nantinya setelah melaksnakan kegiatan PPL.
Banyak hal yang di dapat dari PPL ini yang nantinya setelah
menyelesaikan studi perkuliahan ini agar ilmu yang sudah didapatkan
dapat berguna bagi kita sendiri dan berguna bagi masyarakat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Faisal. 1984. Strategi Menurut Para Ahli. Bandung : Angkasa.
Barkah, Qoradirah dan Peny Cahaya Azwari. 2020. Fikih Zakat, Sedekah, dan
Wakaf Edisi Pertama. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Jasafat. 2015. Manajemen Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sadaqah Pada Baitul Mal
Aceh Besar, Jurnal Al-Ijtimaiyyah. Vol. 1. No. 1.
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2011.
Muhammad, Afif. 2008. Fikih untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah, Jakarta:
Grafindo Media Pratama.
Soedrajat, Setyo. 1994. Manajemen Pemasaran Jasa Bank, Jakarta: Ikral Mandiri
Abadi.
Sondang, Siagian P. 2004. Managemen Strategi. Jakarta : Bumi Aksara.
Suryadi, Andi. 2018. Mustahiq dan Harta yang Wajib Dizakati Menurut Kajian
Para Ulama, Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan & Kebudayaan, Vol. 19
No. 1.
Wiradifa, Riyantama. 2017. Strategi Pendistribusian Zakat, Infak, dan Sedekah
(Zis) Dibadan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tangerang Selatan,
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis : UIN Syarif Hidayatullah.
25
LAMPIRAN PPL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
1.
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 20
Pada tanggal 1 Sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020, bertempat
di Lembaga UPZ Masjid Ar Rahman Mojoayu, telah dilaksanakan PPL Jurusan
Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai
berikut :
Nama : Febriana Nurlindah Sari
NIM : 12404173029
Jurusan : Manajemen Zakat Wakaf
No Hari/tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu/1 Agustus 2020 09.25 Mendatangi tempat PPL tapi tidak
bertemu dengan pengurus Masjid
karena masih keadaan Qurban Idul
Adha.
2. Minggu/2 Agustus 2020 08.44 Mendatangi lagi namun hanya
bertemu dengan anak pengurus
Masjid.
3. Senin/3 Agustus 2020 15.30 Bertemu dengan pengurus Masjid
namun beliau masih mengajar ngaji
anak-anak desa.
4. Selasa/4 Agustus 2020 10.00 Bertemu dengan Pengurus Masjid dan
melakukan perjanjian untuk
wawancara yang dilaksanakan rabu
minggu depan.
26
5. Rabu/5 Agustus 2020 14.00 Mengingatkan beliau kembali melalui
pesan whatsap.
6. Kamis/6 Agustus 2020 07.30 Melihat video dari youtube tentang
pendalaman PPL gel 2.
7. Jumat/7 Agustus 2020 09.30 Dari rumah saya mencari beberapa
referensi pertanyaan mengenai zakat.
8. Sabtu/8 Agustus 2020 08.25 Masih mencari beberapa pertanyaan
lagi yang nantinya dapat melengkapi
pertanyaan kemarin
9. Minggu/9 Agustus 2020 19.45 Setelah mendapat pertanyaan
ditambah dengan pertanyaan saya,
kemudian saya salin dikertas supaya
memudahkan dalam proses
wawancara.
10. Senin/10 Agustus 2020 10.00 Mengingatkan kembali pengurus
masjid melalui komunikasi whatsap
bahwa hari rabu akan melaksanakan
wawancara.
11. Selasa/11 Agustus 2020 16.30 Mendatangi pengurus masjid dengan
memberikan selembar kertas yang
berisi pertanyaan terlebih dahulu
supaya beliau mempersiapkan data-
data yang dibutuhkan.
12. Rabu/12 Agustus 2020 09.10 Melakukan wawancara dengan
pengurus masjid selama kurang lebih
45 menit.
13. Kamis/13 Agustus 2020 09.00 Menganalisis hasil wawancara
kemarin untuk dibuat laporan.
14. Jumat/14 Agustus 2020 10.10 Melanjutkan melihat sebagian video
pembekalan PPL yang kemarin lusa
belum sempat diselesaikan untuk
melihat.
15. Sabtu/15 Agustus 2020 08.30 Mencari referensi judul yang tepat
untuk pemasalahan yang ada ditempat
PPL.
16. Minggu/16 Agustus 2020 13.15 Mengerjakan review pembekalan PPL
di youtube tetapi hanya beberapa
paragraf.
17. Senin/17 Agustus 2020 07.45 Melanjutkan mengerjakan review
pembekalan hingga selesai menjadi
seribu kata.
18. Selasa/18 Agustus 2020 09.30 Menganalisis kembali hasil
wawancara kemarin.
19. Rabu/19 Agustus 2020 11.00 Melakukan percakapan melalu
whatsap untuk menanyakan apakah
data yang saya perlukan sudah selesai.
27
20. Kamis/20 Agustus 2020 18.10 Mendatangi rumah pengurus masjid
untuk mengambil data muzzaki
kemarin yang kurang dalam
wawancara.
21. Jumat/21 Agustus 2020 18.30 Mendatangi tempat PPL atau masjid
untuk mengambil gambar untuk
tambahan materi video.
22. Sabtu/22 Agustus 2020 11.00 Memulai mengerjakan laporan PPL
dengan membuat cover tetapi judul
belum dikonsultasikan
23. Minggu/23 Agustus 2020 19.30 Menanyakan tentang perkembangan
zakat yang ada di masjid kepada
pengurus masjid melalui pesan
whatsap.
24. Senin/24 Agustus 2020 09.15 Melanjutkan mengerjakan laporan ppl
pada bab 1 yaitu pendahuluan
25. Selasa/25 Agustus 2020 08.45 Melanjutkan mengerjakan laporan ppl
pada bab II yaitu pengalaman praktik.
26. Rabu/26 Agustus 2020 10.08 Mencari materi dari buku dan jurnal
yang akan di masukkan kedalam bab
pembahasan.
27. Kamis/27 Agustus 2020 20.01 Mengerjakan judul yang nantinya akan
di konsultasikan kepada DPL.
28. Jumat/28 Agustus 2020 10.30 Konsultasi mengenai judul laporan
PPL pada DPL
29. Sabtu/29 Agustus 2020 14.45 Melanjutkan mengerjakan laporan
PPL pada bab III pembahasan.
30. Minggu/30 Agustus 2020 17.59 Mendatangi rumah pengurus masjid
untuk mengambil nama-nama dari
mustahik Desa Mojoayu.
31. Senin/31 Agustus 2020 10.00 Melanjutkan mengerjakan laporan
PPL pada bab penutup
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Febriana Nurlindah Sari
12404173029
28
29
3.
FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
(Wawancara dengan pengurus Masjid Ar Rahman Desa Mojoayu yaitu Bapak H.
Moh. Sugeng)
30
(Foto dengan Pengurus Masjid Ar Rahman Desa Mojoayu)
31
(Foto dengan Pengurus yang Memberikan Data-data Perolehan Zakat Fitrah dan
Beberapa Mustahik dan Muzzaki)
(Foto Masjid Ar Rahman Desa Mojoayu)