laporan praktik pengalaman lapangan...

32
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN SYARIAH PERAN PINJAMAN MODAL KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DALAM MENGEMBANGKAN PEMASARAN PADA USAHA SYAM CATERING Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh: RISA EKA OKTAVIA NIM. 12401173163 Dosen Pembimbing Lapangan Muhamad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I NIP. 197404162008011008 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    PERAN PINJAMAN MODAL KREDIT USAHA RAKYAT

    (KUR) DALAM MENGEMBANGKAN PEMASARAN PADA

    USAHA SYAM CATERING

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

    Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

    Oleh:

    RISA EKA OKTAVIA

    NIM. 12401173163

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Muhamad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I

    NIP. 197404162008011008

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    IAIN TULUNGAGUNG

    2020

  • ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan

    disahkan pada:

    Hari : Senin

    Tanggal : 31 Agustus 2020

    Di : Tulungagung

    Judul Laporan : Peran Pinjaman Modal Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    Dalam Mengembangkan Pemasaran Pada Usaha Syam Catering.

    MENYETUJUI

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Muhamad Aqim Adlan, S.Pd., M.E.I

    NIP. 197404162008011008

    Mengesahkan

    a.n. Dekan

    Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Siswahyudianto, M.M

    NIDN: 2015068402

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat

    dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Praktik

    Pengalaman Lapangan Jurusan PerbankanSyariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Tulungagung yang berjudul “Peran Pinjaman Modal Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) Dalam Mengembangkan Pemasaran Pada Usaha Syam Catering”.

    Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan salah satu bagian dari

    kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Laporan

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini disusun sebagai laporan

    pertanggungjawaban atas praktik yang telah dilaksanakan kurang lebih 30 hari

    yakni mulai tanggal 01 Agustus sampai 31 Agustus 2020.

    Keberhasilan penulisan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini tidak

    terlepas dari bantuan serta arahan dari berbagai pihak baik secara individu

    maupun secara umum, terutama bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas

    dari banyak pihak. Melalui laporan ini saya mengucapkan rasa syukur dan

    terimakasih kepada:

    1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.

    2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

    3. Bapak Muhamad Aqim Adlan, S.Pd., M.E.I. selaku Ketua Jurusan

    Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung,

    sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan Praktik Pengalaman

    Lapangan.

    4. Bapak Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam.

  • iv

    5. Ibu Syamsiyah selaku pemilik UMKM “Syam Catering” Blitar atas

    izin, waktu, dan tempat yang telah diberikan untuk melaksanakan

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

    6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuannya.

    7. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, nasihat, motivasi, dan

    dukungan.

    8. Teman-teman yang telah memberikan motivasi, semangat, serta

    dukungan secara moral.

    9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan

    penelitian ini.

    Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah

    SWT. dan tercatat sebagai amal shalih.

    Akhirnya, Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini penulis

    suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan

    kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini

    bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

    Tulungagung, September 2020

    Risa Eka Oktavia

    NIM. 12401173163

  • v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran ............................................................................................ 1

    B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................... 2

    C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................... 3

    BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

    A. Profil Lembaga .............................................................................................. 4

    B. Pelaksanaan Praktik ....................................................................................... 5

    C. Permasalahan Di Lapangan ........................................................................... 6

    D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Praktik ...................................................... 6

    BAB III PEMBAHASAN

    A. Kajian Teori ................................................................................................... 8

    B. Analisis Terhadap Temuan Studi ................................................................. 13

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................................... 16

    B. Saran-saran ................................................................................................... 17

    DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................ 18

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran

    Katering berasal dari bahasa inggris catering, yang artinya melayani

    kebutuhan untuk pesta. Berdasarkan arti tersebut, biasanya catering memang

    diperuntukkan untuk penyediaan makanan dalam pesta seperti pernikahan,

    ulang tahun, ataupun pesta perayaan lainnya. Catering berasal dari kata

    “carter” yang berarti jasa menyiapkan dan menyajikan makanan dan

    minuman untuk umum. Menurut Purwati Tj, dkk (1994 : 2) catering adalah

    suatu usaha di bidang jasa dalam hal menyediakan atau melayani permintaan

    makanan untuk berbagai macam keperluan. Dalam industri catering ini

    terdiri dari bisnis yang ditujukan untuk menyediakan makanan atau minuman

    untuk berbagai acara. Tetapi ada pula berbagai usaha catering yang memasok

    makanan rutin setiap hari misalnya untuk makan siang pegawai intansi atau

    perusahaan.

    Dilihat dari definisi dan kategori sebuah usaha catering tersebut,

    tentunya terdapat lingkup kerja masing-masing mulai dari persiapan awal

    untuk memulai usaha catering yang berarti meninjau kemampuan yang

    dimiliki baik dari segi keuangan maupun segi pengetahuan dan kemampuan

    mengelola usaha tersebut. Selanjutnya dalam menentukan berapa biaya

    pemesanan catering yang akan diminta kepada pihak pemesan, perlu dibuat

    kalkulasi harga terlebih dahulu dengan mempertimbangkan harga. Untuk

    mengelola dan mengembangkan usaha catering diperlukan bantuan sejumlah

    tenaga kerja yang terampil di bidangnya.

    Seluruh lingkup kerja yang ada pada usaha catering tentunya

    membutuhkan modal yang cukup banyak baik dari modal sendiri maupun

    modal asing atau pinjaman kepada lembaga keuangan baik lembaga bank

    atau non bank seperti koperasi, pegadaian,dan sebagainya dengan jaminan

    dan jangka waktu pengembalian tertentu yang telah disepakati bersama.

    Minimnya modal sendiri yang dimiliki oleh pelaku usaha merupakan salah

  • 2

    satu hambatan dalam mengembangkan usaha catering. Oleh karena itu

    lembaga keuangan menjadi pihak yang sangat membantu dalam mengatasi

    permasalahan tersebut.

    B. Tujuan dan Kegunaan

    1. Tujuan

    a. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

    Tujuan dilakukannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

    mahasiswa jurusan Perbankan Syariah IAIN Tulungagung adalah:

    1) Mahasiswa dapat mengaplikasikan antara teori yang didapat di

    kampus dengan praktiknya di lapangan.

    2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih melihat

    keadaan langsung yang terjadi di lapangan.

    3) Mahasiswa juga mampu menganalisis bagaimana peran perbankan

    terhadap UMKM yang ada didesa, sehingga nantinya mahasiswa

    dituntut dapat berperan aktif dengan harapan hasil yang didapatkan

    menjadi maksimal.

    b. Tujuan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan

    Untuk mengetahui bagaimana peran pinjaman modal Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) dalam mengembangkan pemasaran Usaha Mikro Kecil

    Menengah (UMKM) khususnya padausaha Syam Catering.

    2. Kegunaan

    a. Kegunaan secara akademik

    Diharapkan dengan adanya kajian ini sebagai bahan belajar baik

    di bidang perkuliahan ataupun dalam memecahkan masalah. Sebagai

    penambah wawasan dan referensi mahasiswa.

    b. Kegunaan bagi Lembaga

    Adanya laporan ini, penulis berharap dapat memberikan suatu

    masukan penambah informasi dan berguna sebagai tambahan

    perbaikan pemikiran kepada pihak lembaga dalam mengelola

    tambahan modal usaha yang diberikan melalui Kredit Usaha Rakyat

    (KUR) untuk mengembangkan usahanya.

  • 3

    c. Kegunaan bagi Mahasiswa

    Bagi peneliti selanjutnya, penulis berharap laporan hasil praktik

    pengalaman lapangan ini dapat menjadi salah satu referensi dengan

    harapan kedepan lebih disempurnakan pembahasan tentang peran

    pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mengembangkan

    pemasaran UMKM.

    C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Tulungagung Gelombang II ini

    dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Agustus 2020 sampai dengan hari Senin, 31

    Agustus 2020.

    Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

    dilaksanakan di sebuah lembaga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

    Syam Catering, yang beralamat di Jalan Turi No. 11, Kel. Turi Kec. Sukorejo,

    Kota Blitar, dengan nomor telepon +6281334051995.

  • 4

    BAB II

    PELAKSANAAN PRAKTIK

    A. Profil Lembaga

    Usaha catering merupakan salah satu industri yang bergerak di

    bidang tataboga yang dapat masuk dalam golongan industri sedang,

    industri kecil, maupun industri rumah tangga tergantung dengan

    jumlah pekerja yang dipekerjakan. UMKM “Syam Catering”

    merupakan salah satu UMKM yang menjalankan usaha catering

    rumahan yang beralokasi di Jalan Turi No. 11, Kelurahan Turi,

    Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. UMKM Syam Catering dirintis oleh

    Ibu Syamsiyah dan telah memulai usahanya sejak tahun 2015 yang

    mana menggunakan rumah pribadi sebagai tempat usahanya.

    Dinamakan “Syam Catering” karena mengambil nama depan pemilik

    usaha agar mudah diingat oleh semua orang.

    Pada awalnya pemilik usaha sama sekali tidak memiki keahlian

    khusus dalam bidang tataboga atau sejenisnya. Adanya kemauan yang

    kuat dan senang mencoba hal-hal baru, beliau mencari ide usaha apa

    yang di masa depan akan tetap bertahan yaitu usaha kuliner. Beliau

    banyak mengikuti kursus dan pelatihan mulai dari membuat aneka roti

    dan kue, hingga makanan lainnya dan berhasil mendirikan sebuah

    usaha Syam Catering ini.

    Usaha Syam Catering saat ini sudah memiliki legalitas ijin usaha

    seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib

    Pajak (NPWP), dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

    Modal awal yang digunakan untuk membuka usaha catering

    pada tahun 2015 ini berasal dari modal sendiri. Usaha catering ini

    menerima pesanan untuk acara-acara tertentu seperti rapat kantor,

    pesta ulang tahun, pesta pernikahan, hajatan, dan lain-lain dalam

    bentuk pesanan kue basah, masakan, snack box, nasi kotak, prasmanan,

    dan sebagainya. Segmentasi pasar usaha Syam Catering ini yaitu

  • 5

    masyarakat umum kelas menengah kebawah dan juga lembaga

    pemerintahan atau instansi.1

    Usaha ini terus melakukan inovasi dan perkembangan baik dari

    segi tampilan, rasa, kualitas, maupun harga menyesuaikan dengan

    kondisi pasar saat ini. Oleh karena itu diperlukan tenaga kerja yang

    cukup banyak dan memiliki keahlian khusus dalam bidangnya untuk

    membantu produksi sehari-hari. Dalam operasional produksi sehari-

    hari, saat ini Ibu Syamsiyah memiliki 5 orang karyawan tetap dengan

    tugas masing-masing mulai dari bagian perbelanjaan, juru masak,

    pengemasan, pengiriman, dan karyawan pembantu lainnya.

    B. Pelaksanaan Praktik

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu

    tugas mata kuliah akhir yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam (FEBI) jurusan Perbankan Syariah kampus IAIN Tulungagung,

    yang bekerjasama dengan instansi atau lembaga tertentu sebagai sarana

    pembelajaran langsung bagi mahasiswa. PPL kali ini berbeda dengan

    PPL tahun sebelumnya atau gelombang I, karena situasi dan kondisi

    yang ada ditengah kita saat ini yaitu adanya penyebaran virus Covid-

    19, sehingga pelaksanaan PPL gelombang II ini dilaksanakan secara

    mandiri dan virtual dari rumah (PPL-VDR). Pelaksanaan PPL

    dilakukan dengan cara observasi dan wawancara bersama pemilik

    lembaga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk

    mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

    Pada awal pelaksanaan PPL, penulis melakukan observasi di

    lokasi PPL yaitu di sebuah UMKM “Syam Catering” yang bergerak di

    bidang catering makanan pada hari Selasa, tanggal 4 Agustus 2020.

    Disana saya melihat ruang produksi dan kegiatan yang dilakukan oleh

    pemilik usaha bersama karyawan-karyawannya. Pada hari Kamis,

    tanggal 6 Agustus 2020 saya melakukan wawancara secara langsung

    1 Wawancara dengan Ibu Syamsiyah, selaku pemilik usaha Syam Catering, pada Hari Kamis

    tanggal 6 Agustus 2020, pukul 10.00 WIB.

  • 6

    dengan pemilik usaha mulai dari profil lembaga, produk-produk yang

    ada di lembaga, manajemen lembaga, dan keterkaitan usaha dengan

    lembaga keuangan. Keterbatasan waktu dan kesibukan pemilik usaha

    membuat saya tidak bisa melakukan wawancara secara berulang,

    sehingga proses wawancara dilakukan secara daring yaitu melalui

    pesan whatsapp.

    Kegiatan lain yang saya lakukan dirumah dalam pelaksanaan

    PPL ini yaitu meresume materi pendalaman PPL, mengisi berita acara

    harian, konsultasi dengan DPL, mengerjakan laporan dan merancang

    pembuatan video untuk memenuhi tugas PPL ini.

    C. Permasalahan di Lapangan

    Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan oleh penulis

    menemui beberapa kendala dan permasalahan yang ada di lokasi PPL

    yakni di Usaha Syam Catering. Pertama, adalah permasalahan naik dan

    turunnya harga bahan baku di pasar yang membuat pemilik usaha

    kesulitan dalam mengeola keuangannya. Kedua, pemasaran produk

    usaha Syam Catering hanya melayani pesanan untuk acara tertentu,

    yang artinya tidak setiap hari membuat produksi makanan. Hal tersebut

    mengakibatkan minimnya pendapatan yang diperoleh, apalagi dengan

    adanya pandemic virus Covid-19 ini kegiatan-kegiatan perkumpulan di

    kantor maupun acara keluarga seperti rapat, pesta pernikahan, pesta

    ulang tahun, dan sebagainya sangat dibatasi. Ketiga adalah

    keterbatasan modal yang dimiliki oleh pemilik usaha “Syam Catering”

    dalam mengembangkan pemasaran produknya membuat pemilik usaha

    hanya mengandalkan media sosial seperti whatsaap dan facebook

    dalam promosi pemasarannya. Pemilik usaha belum memiliki tempat

    untuk memasarkan produknya agar pelanggan bisa melakukan

    pembelian dan makan di tempat dengan mudah dan nyaman.

    D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

    Dengan adanya permasalahan diatas, pemilik usaha

    mengembangkan pemasaran usahanya dengan mengajukan pinjaman

  • 7

    modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membuka warung makan

    yang dapat menyediakan berbagai jenis makanan setiap hari dan bisa

    makan di tempat guna meningkatkan pendapatan sehari-hari, dengan

    tetap melayani pesanan untuk acara-acara tertentu.

  • 8

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Kajian Teori

    1. Konsep UMKM

    Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah usaha

    produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang

    telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Di Indonesia,

    definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

    No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU tersebut,

    dinyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang

    perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki

    kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut.2

    Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

    sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

    yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang

    yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun

    tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang

    memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU

    tersebut.

    Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif

    yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan

    usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

    perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

    langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usaha kecil,

    atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana

    dimaksud dalam UU tersebut.3

    Di dalam Undang-Undang, kriteria yang digunakan untuk

    mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam pasal 6

    2 Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal. 16.

    3 Ibid., hal. 18-19.

  • 9

    adalah nilai kekayaan bersih atau nilai asset tidak termasuk tanah

    dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan

    kriteria sebagai berikut:

    a. Usaha mikro yaitu usaha yang memiliki asset paling banyak

    Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

    dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp. 300 juta.

    b. Usaha kecil dengan nilai asset lebih dari Rp. 50 juta sampai

    dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan

    bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih

    dari Rp. 300 juta hingga maksimum Rp. 2,5 milyar, dan

    c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan

    bersih lebih dari Rp. 500 juta hingga paling banyak Rp. 10

    milyar dengan hasil penjualan tahunan diatas Rp. 2,5 milyar

    sampai paling tinggi Rp. 50 milyar.4

    2. Konsep Pemasaran

    Menurut Kotler, pemasaran adalah proses sosial dimana

    perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

    hubungan dengan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari

    konsumen sebagai imbalan sosial yang dengan proses itu individu

    dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

    inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

    mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

    Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai

    seni menjual produk.5

    Stanton mempunyai pendapat bahwa pemasaran adalah

    sutau sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang

    ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

    mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

    4 Undang Undang Nomor. 20 tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6.

    5 Muhamad Syaifudin, Analisis Pengaruh privasi, keamanan, dan kepercayaan terhadap niat

    untuk bertransaksi secara online di olx.co.id, (Jurnal Manajemen Pemasaran, FEB Universitas

    Brawijaya), hal. 5.

  • 10

    memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

    pembeli potensial.6

    Dari definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan

    pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan

    dengan orang lain sebagai suatu sistem. Selanjutnya Stanton

    beranggapan bahwa keberhasilan pelayanan dalam pemasaran

    menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk itu kegiatan

    pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang

    baik.7

    Kajian tentang pemasaran pun tak luput dari pembahasan

    ekonomi Islam. Naveed Ahmad menyatakan pemasaran Islam pada

    dasarnya juga mengadopsi konsep pemasaran modern. Secara

    konsep, hamper tidak ada perbedaan antara konsep pemasaran

    modern dengan konsep pemasaran Islam. Hanya saja, pemasaran

    Islam lebih menitikberatkan pada nilai-nilai dan norma dari

    serangkaian aktivitas pemasaran. Ia mendefinisikan pemasaran

    Islam sebagai suatu kepercayaan (belief) dari maksimalisasi nilai

    yang dibangun diatas keadilan dan integritas untuk kesejahteraan

    umat manusia.8

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran

    Islam adalah aktifitas dalam menjalankan kegiatan bisnis, mulai

    perencanaan, penciptaan, hingga penawaran kepada konsumen

    berdasarkan ajaran Islam. Pemasaran Islam merupakan seluruh

    aktivitas pemasaran yang nilai, prinsip, dan dasar pemasarannya

    dilandaskan kepada hukum syariah.9

    6 Ambar Lukitaningsih, Perkembangan Konsep Pemasaran: Implementasi dan Implikasinya,

    (Jurnal MAKSIPRENEUR , Vol III No. 1, 2013), hal. 22. 7 Ibid., hal. 23.

    8 Muhammad Anwar Fathoni, Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jurisdictie:

    Jurnal Hukum dan Syariah Vol: 9 No. 1, Jakarta, 2018), hal 135. 9 Ibid., hal. 136.

  • 11

    3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    Menurut Peraturan Menteri Keuangan, Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada UMKM-K

    (Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi) dalam bentuk

    pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas

    penjaminan untuk usaha produktif.10

    Tujuan program KUR adalah untuk mempercepat

    pengembangan sektor-sektor primer dan pembedayaan usaha skala

    kecil, untuk meningkatkan aksebilitas terhadap kredit dan lembaga-

    lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan

    memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya KUR merupakan

    modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus

    untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan kredit.11

    Dalam pengajuannya terdapat beberapa syarat bagi

    penerima KUR, yaitu:

    a. Mempunyai usaha yang produktif, yaitu usaha yang

    menghasilkan barang dan jasa untuk memberikan nilai tambah

    dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha yang sudah

    berjalan 6 bulan sampai 2 tahun, jadi bukan usaha baru.

    b. Usahanya layak, yaitu usaha calon debitur yang

    menguntungkan atau memberikan laba sehingga mampu

    membayar seluruh utang bunga dan mengembalikan seluruh

    utang atau kewajiban pokok kredit dalam jangka waktu yang

    telah disepakati Bank dan debitur KUR dan memberikan sisa

    keuntungan untuk mengembangkan usahanya.

    c. Belum Bankable, artinya calon debitur belum memenuhi

    persyaratan teknis perbankan terutama masalah agunan dan

    aspek legalitasnya. UMKM dikategorikan belum bankable

    10

    Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha

    Rakyat. 11

    Tika Dwi Nur Atin, Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Peningkatan

    Profit Usaha Mikro, (Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2018), hal. 26.

  • 12

    karena belum dapat memenuhi persyaratan perkreditan dari

    Bank Pelaksana antara lain dalam penyediaan agunan.

    d. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, calon debitur

    atau UMKM tidak boleh sedang menerima kredit perbankan

    dari lembaga keuangan lainnya selain kredit KUR tersebut,

    kecuali kredit konsumtif.

    e. Memenuhi persyaratan administrasi, yang artinya calon debitur

    atau UMKM harus memenuhi persyaratan administrasi seperti:

    1) Identitas KTP

    2) Kartu Keluarga, dan

    3) Surat Ijin Usaha12

    Bagi para pelaku UMKM, bisa mendapatkan Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) dari bank pelaksana dengan cara sebagai berikut:

    a) UMKM mengajukan surat permohonan Kredit Usaha Rakyat

    (KUR) kepada bank dengan melampirkan dokumen seperti

    legalitas usaha, perizinan usaha, catatan keuangan, dan

    sebagainya.

    b) Bank mengevaluasi/menganalisa kelayakan usaha UMKM

    berdasarkan permohonan UMKM tersebut.

    c) Apabila pelaku UMKM layak menurut bank, maka bank

    menyetujui permohonan Kredit Usaha Rakyat. Keputusan

    pemberian KUR sepenuhnya merupakan kewenangan bank.

    d) Bank dan UMKM menandatangani perjanjian

    kredit/pembiayaan.

    e) Pelaku UMKM wajib membayar/mengangsur kewajiban

    pengembalian KUR kepada bank sampai lunas.13

    12

    Tika Dwi Nur Atin, Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), …, hal. 29. 13

    Irna Putriansyah, Mengenal Lebih Dekat Kredit Usaha Rakyat,

    https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-

    Rakyat.html, pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2020, pukul 11.00 WIB.

    https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.htmlhttps://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.html

  • 13

    B. Analisis Terhadap Temuan Studi

    Dalam pelaksanaan operasional produksi suatu Usaha Mikro

    Kecil Menengah (UMKM) tidak selalu berjalan dengan mulus.

    Berbagai macam permasalahan maupun kendala tidak dapat dihindari

    dalam mengembangkan pemasaran usaha. Hal tesebut juga dialami

    oleh usaha Syam Catering milik Ibu Syamsiyah. Ada 2 faktor yang

    menjadi penghambat dalam mengembangkan pemasaran pada usaha

    Syam Catering. Pertama, usaha yang sudah berjalan kurang lebih

    selama 5 tahun ini bekerja sama dengan kantor-kantor dalam

    pemasarannya sehingga hanya melayani pesanan untuk acara-acara

    khusus seperti rapat, pesta pernikahan, pesta ulang tahun, hajatan, dan

    sebagainya dengan media promosi pemasaran yang hanya

    mengandalkan media sosial. Di era industry 4.0, penerapan teknologi

    digital memang sudah menjadi keharusan bagi UMKM agar bisa

    berkembang merambah pasar global, sehingga yang menjadi tantangan

    adalah bagaimana UMKM bisa mengadopsi teknologi digital. Kedua,

    adalah keterbatasan modal yang dimiliki. Dalam hal ini pelaku UMKM

    kesulitan mengembangkan usahanya karena tidak mendapatkan

    pinjaman dari perbankan.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Syamsiyah selaku

    pemilik usaha Syam Catering, beliau mengatakan bahwa usaha

    catering lebih kepada melayani pesanan atau menyediakan makanan

    dan minuman untuk beberapa acara khusus saja seperti rapat kantor,

    pesta pernikahan, pesta ulang tahun, hajatan, dan sebagainya. Hal

    tersebut mengakibatkan adanya keterbatasan ruang lingkup pemasaran

    produk dan minimnya pendapatan yang diperoleh. Apalagi melihat

    kondisi yang terjadi saat ini yaitu adanya pandemic virus covid-19

    yang menyebabkan pemerintah membuat larangan adanya pertemuan

    secara tatap muka, sehingga permintaan pesanan dari instansi

    pemerintahan maupun masyarakat umum sangat menurun.

  • 14

    Pemilik usaha sudah melakukan berbagai upaya dalam

    menambah modal untuk mengembangkan usahanya mulai dari

    melakukan pinjaman kepada saudara sendiri maupun lembaga

    keuangan non bank seperti koperasi. Akan tetapi modal yang

    didapatkan dari kedua pihak tersebut masih belum cukup dalam

    mengembangkan pemasaran usahanya. Hal tersebut terjadi karena

    usaha Syam Catering ini selain menerima pesanan dari masyarakat

    umum juga bekerja sama dengan lembaga pemerintahan atau instansi

    dalam melayani pesanan jumlah besar untuk berbagai acara.

    Kendalanya adalah pembayaran yang diberikan oleh pihak instansi

    seringkali dilakukan diakhir karena menunggu SPJ turun, bahkan bisa

    sampai 1 bulan kemudian pelunasannya.

    Melihat berbagai kendala yang dapat menghambat kinerja dan

    perkembangan usaha Syam Catering, tentunya pemilik usaha yaitu Ibu

    Syamsiyah berusaha untuk mengatasinya. Menurut beliau, usaha yang

    telah dirintis sejak tahun 2015 ini harus terus dijalankan dan

    dikembangkan. Selain melayani pesanan untuk berbagai acara penting,

    beliau memiliki keinginan untuk mengembangkan pemasaran

    usahanya dengan membuka warung makan yang menyediakan

    berbagai macam makanan guna memperoleh pendapatan sehari-hari.

    Dengan adanya legalitas ijin usaha seperti Surat Ijin Usaha

    Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Ijin

    Mendirikan Bangunan (IMB) mempermudah pemilik usaha Syam

    Catering mengajukan pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    sebagai upaya dalam mengembangkan pemasaran usahanya.

    Bagi pelaku UMKM, Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat

    membantu dalam pembiayaan UKM yang dibutuhkan untuk

    mengembangkan usaha. Dengan melengkapi seluruh persyaratan dan

    melaksanakan tata cara pengajuan pinjaman modal Kredit Usaha

    Rakyat (KUR), Ibu Syamsiyah berhasil mendapatkan pinjaman modal

    KUR dengan jangka waktu pengembalian yang telah disepakati oleh

  • 15

    kedua belah pihak untuk mengembangkan pemasarannya. Pada bulan

    Februari 2020, usaha Syam Catering menggunakan pinjaman modal

    KUR untuk keperluan operasional usaha sehari-hari dan mendirikan

    sebuah warung makan dengan nama “Omah Godhong” yang dikelola

    oleh putranya yang bernama Rossi Kurniawan. Warung makan

    tersebut terletak tidak jauh dengan lokasi rumah usaha Syam Catering,

    sehingga mempermudah dalam proses produksi dan penataan

    produknya. Produk makanan yang dihasilkan seperti masakan sayur,

    nasi pecel, nasi bakar, bothok, dan berbagai macam lauk pauk lainnya.

    Selain melakukan promosi melalui media sosial pribadi, warung

    makan “Omah Godhong” juga telah berhasil didaftarkan di sebuah

    aplikasi jual beli makanan yaitu Grabfood, sehingga orang-orang yang

    ingin melakukan pembelian juga lebih mudah dalam pemesanan dan

    pelayanannya.

    Meskipun belum berkembang dengan pesat, Ibu Syamsiyah

    yakin seiring berjalannya waktu usaha tersebut akan semakin lancar

    dan pendapatan yang dihasilkan akan semakin meningkat. Dengan

    inovasi baru dan mempertahankan cita rasa kualitas pada masakannya

    tentu akan membuat para pelanggan tertarik dan melakukan pembelian

    secara berulang. Tidak hanya itu, promosi pemasaran melalui digital

    juga terus digencarkan demi meningkatkan penjualannya dan lebih

    dikenal oleh masyarakat luas.

  • 16

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang

    dilakukan oleh penulis pada tanggal 1-31 Agustus 2020 di sebuah lembaga

    UMKM Usaha Syam Catering, mengamati beberapa hal terkait usaha,

    kendala, serta permasalahan yang ada. Catering adalah suatu usaha di bidang

    jasa dalam hal menyediakan atau melayani permintaan makanan untuk

    berbagai macam keperluan. Dalam industri catering ini terdiri dari bisnis

    yang ditujukan untuk menyediakan makanan atau minuman untuk berbagai

    acara. Tetapi ada pula berbagai usaha catering yang memasok makanan rutin

    setiap hari misalnya untuk makan siang pegawai intansi atau perusahaan.

    Dalam pelaksanaan operasional produksi suatu Usaha Mikro Kecil

    Menengah (UMKM) tidak selalu berjalan dengan mulus. Berbagai macam

    permasalahan maupun kendala tidak dapat dihindari dalam mengembangkan

    pemasaran usaha, salah satunya adalah kendala pada minimnya modal yang

    dimiliki oleh pelaku usaha.

    Bagi pelaku usaha, mendapatkan pinjaman modal dari Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) merupakan hal yang sangat membantu dalam pengembangan

    sebuah usaha. Karena tujuan program KUR sendiri adalah untuk

    mempercepat pengembangan sektor-sektor primer dan pemberdayaan usaha

    skala kecil, untuk meningkatkan aksebilitas terhadap kredit dan lembaga-

    lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan memperluas

    kesempatan kerja. Hal itulah yang membuat Ibu Syamsiyah selaku pemilik

    usaha Syam Catering melakukan pengajuan pinjaman modal Kredit Usaha

    Rakyat (KUR) di sebuah lembaga keuangan. Dengan melengkapi seluruh

    persyaratan dan mengikuti alur yang telah ditentukan, beliau bisa

    mendapatkan pinjaman KUR yang dialokasikan untuk membuka warung

    makan guna menambah penghasilan sehari-hari.

  • 17

    B. Saran-saran

    1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola PPL

    Untuk fakultas yang diwakili oleh Dosen Pembimbing Lapangan,

    seharusnya DPL dapat lebih memberikan dukungan kepada mahasiwa

    peserta PPL dalam merespon dan memberikan arahan serta bimbingan.

    Hal tersebut karena kami sebagai mahasiswa PPL belum memiliki

    pengalaman dalam dunia kerja bahkan berhubungan dengan pihak terkait

    tentu sangat membutuhkan bimbingan dari DPL. Selanjutnya terkait

    pendataan serta pendaftaran mahasiswa PPL hendaknya bisa lebih

    terstruktur, pemberian penjelasan mengenai PPL yang notabene adalah

    PPL-VDR (Virtual Dari Rumah) perlu lebih detail karena tidak semua

    mahasiswa melaksanakan PPL dengan terjun langsung di lokasi atau

    lembaga tempat PPL.

    2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL

    Untuk lembaga tempat PPL yaitu di UMKM Usaha Syam Catering

    Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, pemilik usaha yaitu Ibu

    Syamsiyah sangat baik karena dengan senang hati bersedia memberikan

    ijin untuk melaksanakan PPL di tempat beliau, meluangkan waktu untuk

    wawancara secara langsung di tengah kesibukan yang ada di tempat PPL.

    Selain itu, pemilik usaha sudah cukup baik dalam memberikan informasi

    dan pengarahan kepada penulis sebagai mahasiswa PPL.

    3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta

    Pelaksanaan PPL-VDR ini memberikan pengalaman dan ilmu baru.

    Peserta PPL dapat melakukan simulasi penyusunan skripsi dalam

    melakukan penelitian karena pelaksanaan PPL kali ini tidak terjun

    langsung ke lembaga/instansi yang sesuai dengan jurusan, namun

    melakukan observasi, wawancara, analisis dan temuan studi, kemudian

    mencari solusi atas permasalahan yang ada di sebuah UMKM. Dengan

    adanya PPL ini diharapkan ilmu yang didapat di lapangan mampu

    dipraktikkan oleh mahasiswa serta menambah minat dalam berwirausaha

    maupun mengembangkan potensi yang ada di desa masing-masing.

  • 18

    DAFTAR RUJUKAN

    Nur Atin, Tika Dwi. 2018. Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat

    (KUR) Terhadap Peningkatan Profit Usaha Mikro. (Skripsi: Fakultas Ekonomi,

    Universitas Negeri Yogyakarta).

    Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas

    Penjaminan Kredit Usaha Rakyat.

    Putriansyah, Irna. Mengenal Lebih Dekat Kredit Usaha Rakyat.

    https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-

    Kredit-Usaha-Rakyat.html. diakses pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2020

    pukul 11.00 WIB.

    Syaifudin, Muhamad. Analisis Pengaruh privasi, keamanan, dan

    kepercayaan terhadap niat untuk bertransaksi secara online di olx.co.id. (Jurnal

    Manajemen Pemasaran, FEB Universitas Brawijaya).

    Tambunan, Tulus T.H. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia

    Indonesia.

    Undang Undang Nomor. 20 tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6.

    Wawancara dengan Ibu Syamsiyah, selaku pemilik usaha Syam Catering,

    pada Hari Kamis tanggal 6 Agustus 2020, pukul 10.00 WIB.

    https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.htmlhttps://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.html

  • 19

    LAMPIRAN

  • 20

    BERITA ACARA HARIAN

    PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

    GELOMBANG II

    TAHUN 2020

    Pada tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020, bertempat di Lembaga Usaha

    Mikro Kecil Menengah (UMKM) Syam Catering, telah dilaksanakan PPL Jurusan

    Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

    Gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:

    Nama : Risa Eka Oktavia

    NIM : 12401173163

    Jurusan : Perbankan Syariah

    No Hari/Tgl Pukul Kegiatan

    1. Sabtu, 01-08-2020 13.15 Melihat dan membuat review pendalaman

    PPL gelombang II yang ada di Youtube.

    2. Minggu, 02-08-2020 19.00

    Membuat rancangan pertanyaan-pertanyaan

    yang akan diajukan kepada pemilik usaha

    (narasumber).

    3. Senin, 03-08-2020 10.00 Menelefon narasumber untuk membuat

    janji temu di lokasi PPL.

    4. Selasa, 04-08-2020 08.00 Mengamati kegiatan yang dilakukan di

    lokasi PPL

    5. Rabu, 05-08-2020 13.35

    Menggali informasi dari pemilik usaha

    melalui pesan whatsapp tentang produk-

    produk yang dihasilkan lembaga.

    6. Kamis, 06-08-2020 10.00 Melakukan wawancara dengan pemilik

    usaha terkait profil lembaga, proses kerja,

    manajemen, dan peran lembaga keuangan

  • 21

    terhadap lembaga lokasi PPL.

    7. Jumat, 07-08-2020 13.00 Mengisi berita acara harian PPL.

    8. Sabtu, 08-08-2020 11.30 Melakukan review hasil wawancara dengan

    pemilik usaha.

    9. Minggu, 09-08-2020 14.00

    Mencari informasi dari pemilik usaha

    melalui pesan whatsapp tentang

    pembiayaan apa saja yang pernah diajukan

    kepada lembaga keuangan untuk

    mengembangkan usahanya.

    10. Senin, 10-08-2020 09.00

    Mengumpulkam data-data dari lembaga

    PPL yang berkaitan dengan peran lembaga

    keuangan.

    11. Selasa, 11-08-2020 08.35 Menganalisa hasil wawancara dengan

    narasumber.

    12. Rabu, 12-08-2020 10.20

    Membuat beberapa kesimpulan tentang

    permasalahan-permasalahan yang ada di

    lembaga keuangan.

    13. Kamis, 13-08-2020 16.00

    Membuat ranacangan judul laporan PPL

    sesuai dengan permasalahan yang ada di

    lembaga PPL

    14. Jumat, 14-08-2020 13.00

    Mencari informasi secara daring kepada

    pemilik usaha tentang strategi pemasaran

    yang dilakukan oleh lembaga PPL.

    15. Sabtu, 15-08-2020 17.20 Mencari referensi teori untuk laporan PPL.

    16. Minggu, 16-08-

    20200 15.00 Mulai mengerjakan laporan PPL BAB I

    17. Senin, 17-08-2020 09.00 Mengisi berita acara harian PPL

    18. Selasa, 18-08-2020 19.00 Menganalisa kembali hasil wawancara

    dengan pemilik usaha.

    19. Rabu, 19-08-2020 18.30 Melakukan wawancara dengan narasumber

    tentang pinjaman modal KUR yang

  • 22

    diajukan oleh lembaga tempat PPL (Syam

    Catering).

    20. Kamis, 20-08-2020 16.00 Mengerjakan laporan PPL

    21. Jumat, 21-08-2020 11.00 Mencari referensi dari internet baik jurnal

    maupun artiket terkait laporan PPL

    22. Sabtu, 22-08-2020 09.00 Menyusun berita acara harian PPL

    23. Minggu, 23-08-2020 13.00

    Mengecek kembali isi laporan PPl apakah

    sudah sesuai dengan data-data yang sudah

    dikumpulkan di lapangan.

    24. Senin, 24-08-2020 17.00 Melanjutkan pengerjaan laporan PPL

    25. Selasa, 25-08-2020 09.20 Melanjutkan pengerjaan laporan PPL

    26. Rabu, 26-08-2020 - Tidak ada kegiatan PPL yang dilakukan

    karena ada acara keluarga.

    27. Kamis, 27-08-2020 10.20 Mengisi berita acara harian PPL

    28. Jumat, 28-08-2020 14.00 Mengerjakan laporan PPL

    29. Sabtu, 29-08-2020 18.11 Mengkonsultasikan laporan PPL kepada

    DPL melalui pesan whatsapp.

    30. Minggu, 30-08-2020 13.35 Menyelesaikan laporan PPL

    31. Senin, 31-08-2020 10.00 Membuat konsep pembuatan video PPL

    yang akan diupload di Youtube.

  • 23

    BERITA ACARA KONSULTASI

    Nama : Risa Eka Oktavia

    NIM : 12401173163

    Jurusan : Perbankan Syariah

    DPL : Muhammad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I

    Tempat PPL : UMKM Usaha Syam Catering

    Judul Laporan : Peran Pinjaman Modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dalam

    Mengembangkan Pemasaran Pada Usaha Syam Catering.

    No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf

    1. Konsultasi terkait judul laporan

    PPL

    Dibaca lagi pesan

    dari beliau di grup

    whatsapp PPL

    2. Konsultasi terkait BAB III pada

    analisis temuan studi

    Tidak ada catatan

    Tulungagung, September 2020

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Muhamad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I

    NIP. 197404162008011008

  • 24

    DOKUMENTASI

    Gambar 1.1. : Wawancara dengan Ibu Syamsiyah selaku Pemilik Usaha Syam

    Catering.

  • 25

    Gambar 1.2 : Ruang Produksi Usaha Syam Catering.

  • 26

    Gambar 1.2 : Beberapa foto produk yang dihasilkan oleh Usaha Syam Catering.

  • 27