laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PERAN PINJAMAN MODAL KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) DALAM MENGEMBANGKAN PEMASARAN PADA
USAHA SYAM CATERING
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
RISA EKA OKTAVIA
NIM. 12401173163
Dosen Pembimbing Lapangan
Muhamad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I
NIP. 197404162008011008
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
-
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Peran Pinjaman Modal Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Dalam Mengembangkan Pemasaran Pada Usaha Syam Catering.
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Muhamad Aqim Adlan, S.Pd., M.E.I
NIP. 197404162008011008
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M
NIDN: 2015068402
-
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Praktik
Pengalaman Lapangan Jurusan PerbankanSyariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung yang berjudul “Peran Pinjaman Modal Kredit Usaha
Rakyat (KUR) Dalam Mengembangkan Pemasaran Pada Usaha Syam Catering”.
Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini disusun sebagai laporan
pertanggungjawaban atas praktik yang telah dilaksanakan kurang lebih 30 hari
yakni mulai tanggal 01 Agustus sampai 31 Agustus 2020.
Keberhasilan penulisan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini tidak
terlepas dari bantuan serta arahan dari berbagai pihak baik secara individu
maupun secara umum, terutama bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas
dari banyak pihak. Melalui laporan ini saya mengucapkan rasa syukur dan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Bapak Muhamad Aqim Adlan, S.Pd., M.E.I. selaku Ketua Jurusan
Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung,
sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan Praktik Pengalaman
Lapangan.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
-
iv
5. Ibu Syamsiyah selaku pemilik UMKM “Syam Catering” Blitar atas
izin, waktu, dan tempat yang telah diberikan untuk melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuannya.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, nasihat, motivasi, dan
dukungan.
8. Teman-teman yang telah memberikan motivasi, semangat, serta
dukungan secara moral.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan
penelitian ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah
SWT. dan tercatat sebagai amal shalih.
Akhirnya, Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini penulis
suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan
kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.
Tulungagung, September 2020
Risa Eka Oktavia
NIM. 12401173163
-
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .............................................................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik ....................................................................................... 5
C. Permasalahan Di Lapangan ........................................................................... 6
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Praktik ...................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ................................................................................................... 8
B. Analisis Terhadap Temuan Studi ................................................................. 13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 16
B. Saran-saran ................................................................................................... 17
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................ 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Katering berasal dari bahasa inggris catering, yang artinya melayani
kebutuhan untuk pesta. Berdasarkan arti tersebut, biasanya catering memang
diperuntukkan untuk penyediaan makanan dalam pesta seperti pernikahan,
ulang tahun, ataupun pesta perayaan lainnya. Catering berasal dari kata
“carter” yang berarti jasa menyiapkan dan menyajikan makanan dan
minuman untuk umum. Menurut Purwati Tj, dkk (1994 : 2) catering adalah
suatu usaha di bidang jasa dalam hal menyediakan atau melayani permintaan
makanan untuk berbagai macam keperluan. Dalam industri catering ini
terdiri dari bisnis yang ditujukan untuk menyediakan makanan atau minuman
untuk berbagai acara. Tetapi ada pula berbagai usaha catering yang memasok
makanan rutin setiap hari misalnya untuk makan siang pegawai intansi atau
perusahaan.
Dilihat dari definisi dan kategori sebuah usaha catering tersebut,
tentunya terdapat lingkup kerja masing-masing mulai dari persiapan awal
untuk memulai usaha catering yang berarti meninjau kemampuan yang
dimiliki baik dari segi keuangan maupun segi pengetahuan dan kemampuan
mengelola usaha tersebut. Selanjutnya dalam menentukan berapa biaya
pemesanan catering yang akan diminta kepada pihak pemesan, perlu dibuat
kalkulasi harga terlebih dahulu dengan mempertimbangkan harga. Untuk
mengelola dan mengembangkan usaha catering diperlukan bantuan sejumlah
tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
Seluruh lingkup kerja yang ada pada usaha catering tentunya
membutuhkan modal yang cukup banyak baik dari modal sendiri maupun
modal asing atau pinjaman kepada lembaga keuangan baik lembaga bank
atau non bank seperti koperasi, pegadaian,dan sebagainya dengan jaminan
dan jangka waktu pengembalian tertentu yang telah disepakati bersama.
Minimnya modal sendiri yang dimiliki oleh pelaku usaha merupakan salah
-
2
satu hambatan dalam mengembangkan usaha catering. Oleh karena itu
lembaga keuangan menjadi pihak yang sangat membantu dalam mengatasi
permasalahan tersebut.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Tujuan dilakukannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
mahasiswa jurusan Perbankan Syariah IAIN Tulungagung adalah:
1) Mahasiswa dapat mengaplikasikan antara teori yang didapat di
kampus dengan praktiknya di lapangan.
2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih melihat
keadaan langsung yang terjadi di lapangan.
3) Mahasiswa juga mampu menganalisis bagaimana peran perbankan
terhadap UMKM yang ada didesa, sehingga nantinya mahasiswa
dituntut dapat berperan aktif dengan harapan hasil yang didapatkan
menjadi maksimal.
b. Tujuan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan
Untuk mengetahui bagaimana peran pinjaman modal Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dalam mengembangkan pemasaran Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) khususnya padausaha Syam Catering.
2. Kegunaan
a. Kegunaan secara akademik
Diharapkan dengan adanya kajian ini sebagai bahan belajar baik
di bidang perkuliahan ataupun dalam memecahkan masalah. Sebagai
penambah wawasan dan referensi mahasiswa.
b. Kegunaan bagi Lembaga
Adanya laporan ini, penulis berharap dapat memberikan suatu
masukan penambah informasi dan berguna sebagai tambahan
perbaikan pemikiran kepada pihak lembaga dalam mengelola
tambahan modal usaha yang diberikan melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR) untuk mengembangkan usahanya.
-
3
c. Kegunaan bagi Mahasiswa
Bagi peneliti selanjutnya, penulis berharap laporan hasil praktik
pengalaman lapangan ini dapat menjadi salah satu referensi dengan
harapan kedepan lebih disempurnakan pembahasan tentang peran
pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mengembangkan
pemasaran UMKM.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Tulungagung Gelombang II ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Agustus 2020 sampai dengan hari Senin, 31
Agustus 2020.
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
dilaksanakan di sebuah lembaga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Syam Catering, yang beralamat di Jalan Turi No. 11, Kel. Turi Kec. Sukorejo,
Kota Blitar, dengan nomor telepon +6281334051995.
-
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Usaha catering merupakan salah satu industri yang bergerak di
bidang tataboga yang dapat masuk dalam golongan industri sedang,
industri kecil, maupun industri rumah tangga tergantung dengan
jumlah pekerja yang dipekerjakan. UMKM “Syam Catering”
merupakan salah satu UMKM yang menjalankan usaha catering
rumahan yang beralokasi di Jalan Turi No. 11, Kelurahan Turi,
Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. UMKM Syam Catering dirintis oleh
Ibu Syamsiyah dan telah memulai usahanya sejak tahun 2015 yang
mana menggunakan rumah pribadi sebagai tempat usahanya.
Dinamakan “Syam Catering” karena mengambil nama depan pemilik
usaha agar mudah diingat oleh semua orang.
Pada awalnya pemilik usaha sama sekali tidak memiki keahlian
khusus dalam bidang tataboga atau sejenisnya. Adanya kemauan yang
kuat dan senang mencoba hal-hal baru, beliau mencari ide usaha apa
yang di masa depan akan tetap bertahan yaitu usaha kuliner. Beliau
banyak mengikuti kursus dan pelatihan mulai dari membuat aneka roti
dan kue, hingga makanan lainnya dan berhasil mendirikan sebuah
usaha Syam Catering ini.
Usaha Syam Catering saat ini sudah memiliki legalitas ijin usaha
seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Modal awal yang digunakan untuk membuka usaha catering
pada tahun 2015 ini berasal dari modal sendiri. Usaha catering ini
menerima pesanan untuk acara-acara tertentu seperti rapat kantor,
pesta ulang tahun, pesta pernikahan, hajatan, dan lain-lain dalam
bentuk pesanan kue basah, masakan, snack box, nasi kotak, prasmanan,
dan sebagainya. Segmentasi pasar usaha Syam Catering ini yaitu
-
5
masyarakat umum kelas menengah kebawah dan juga lembaga
pemerintahan atau instansi.1
Usaha ini terus melakukan inovasi dan perkembangan baik dari
segi tampilan, rasa, kualitas, maupun harga menyesuaikan dengan
kondisi pasar saat ini. Oleh karena itu diperlukan tenaga kerja yang
cukup banyak dan memiliki keahlian khusus dalam bidangnya untuk
membantu produksi sehari-hari. Dalam operasional produksi sehari-
hari, saat ini Ibu Syamsiyah memiliki 5 orang karyawan tetap dengan
tugas masing-masing mulai dari bagian perbelanjaan, juru masak,
pengemasan, pengiriman, dan karyawan pembantu lainnya.
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu
tugas mata kuliah akhir yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) jurusan Perbankan Syariah kampus IAIN Tulungagung,
yang bekerjasama dengan instansi atau lembaga tertentu sebagai sarana
pembelajaran langsung bagi mahasiswa. PPL kali ini berbeda dengan
PPL tahun sebelumnya atau gelombang I, karena situasi dan kondisi
yang ada ditengah kita saat ini yaitu adanya penyebaran virus Covid-
19, sehingga pelaksanaan PPL gelombang II ini dilaksanakan secara
mandiri dan virtual dari rumah (PPL-VDR). Pelaksanaan PPL
dilakukan dengan cara observasi dan wawancara bersama pemilik
lembaga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk
mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
Pada awal pelaksanaan PPL, penulis melakukan observasi di
lokasi PPL yaitu di sebuah UMKM “Syam Catering” yang bergerak di
bidang catering makanan pada hari Selasa, tanggal 4 Agustus 2020.
Disana saya melihat ruang produksi dan kegiatan yang dilakukan oleh
pemilik usaha bersama karyawan-karyawannya. Pada hari Kamis,
tanggal 6 Agustus 2020 saya melakukan wawancara secara langsung
1 Wawancara dengan Ibu Syamsiyah, selaku pemilik usaha Syam Catering, pada Hari Kamis
tanggal 6 Agustus 2020, pukul 10.00 WIB.
-
6
dengan pemilik usaha mulai dari profil lembaga, produk-produk yang
ada di lembaga, manajemen lembaga, dan keterkaitan usaha dengan
lembaga keuangan. Keterbatasan waktu dan kesibukan pemilik usaha
membuat saya tidak bisa melakukan wawancara secara berulang,
sehingga proses wawancara dilakukan secara daring yaitu melalui
pesan whatsapp.
Kegiatan lain yang saya lakukan dirumah dalam pelaksanaan
PPL ini yaitu meresume materi pendalaman PPL, mengisi berita acara
harian, konsultasi dengan DPL, mengerjakan laporan dan merancang
pembuatan video untuk memenuhi tugas PPL ini.
C. Permasalahan di Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan oleh penulis
menemui beberapa kendala dan permasalahan yang ada di lokasi PPL
yakni di Usaha Syam Catering. Pertama, adalah permasalahan naik dan
turunnya harga bahan baku di pasar yang membuat pemilik usaha
kesulitan dalam mengeola keuangannya. Kedua, pemasaran produk
usaha Syam Catering hanya melayani pesanan untuk acara tertentu,
yang artinya tidak setiap hari membuat produksi makanan. Hal tersebut
mengakibatkan minimnya pendapatan yang diperoleh, apalagi dengan
adanya pandemic virus Covid-19 ini kegiatan-kegiatan perkumpulan di
kantor maupun acara keluarga seperti rapat, pesta pernikahan, pesta
ulang tahun, dan sebagainya sangat dibatasi. Ketiga adalah
keterbatasan modal yang dimiliki oleh pemilik usaha “Syam Catering”
dalam mengembangkan pemasaran produknya membuat pemilik usaha
hanya mengandalkan media sosial seperti whatsaap dan facebook
dalam promosi pemasarannya. Pemilik usaha belum memiliki tempat
untuk memasarkan produknya agar pelanggan bisa melakukan
pembelian dan makan di tempat dengan mudah dan nyaman.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dengan adanya permasalahan diatas, pemilik usaha
mengembangkan pemasaran usahanya dengan mengajukan pinjaman
-
7
modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membuka warung makan
yang dapat menyediakan berbagai jenis makanan setiap hari dan bisa
makan di tempat guna meningkatkan pendapatan sehari-hari, dengan
tetap melayani pesanan untuk acara-acara tertentu.
-
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Konsep UMKM
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah usaha
produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang
telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Di Indonesia,
definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU tersebut,
dinyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut.2
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun
tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.
Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usaha kecil,
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
dimaksud dalam UU tersebut.3
Di dalam Undang-Undang, kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam pasal 6
2 Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal. 16.
3 Ibid., hal. 18-19.
-
9
adalah nilai kekayaan bersih atau nilai asset tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Usaha mikro yaitu usaha yang memiliki asset paling banyak
Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp. 300 juta.
b. Usaha kecil dengan nilai asset lebih dari Rp. 50 juta sampai
dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 300 juta hingga maksimum Rp. 2,5 milyar, dan
c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan
bersih lebih dari Rp. 500 juta hingga paling banyak Rp. 10
milyar dengan hasil penjualan tahunan diatas Rp. 2,5 milyar
sampai paling tinggi Rp. 50 milyar.4
2. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler, pemasaran adalah proses sosial dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan dengan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari
konsumen sebagai imbalan sosial yang dengan proses itu individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai
seni menjual produk.5
Stanton mempunyai pendapat bahwa pemasaran adalah
sutau sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
4 Undang Undang Nomor. 20 tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6.
5 Muhamad Syaifudin, Analisis Pengaruh privasi, keamanan, dan kepercayaan terhadap niat
untuk bertransaksi secara online di olx.co.id, (Jurnal Manajemen Pemasaran, FEB Universitas
Brawijaya), hal. 5.
-
10
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.6
Dari definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan
pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan
dengan orang lain sebagai suatu sistem. Selanjutnya Stanton
beranggapan bahwa keberhasilan pelayanan dalam pemasaran
menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk itu kegiatan
pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang
baik.7
Kajian tentang pemasaran pun tak luput dari pembahasan
ekonomi Islam. Naveed Ahmad menyatakan pemasaran Islam pada
dasarnya juga mengadopsi konsep pemasaran modern. Secara
konsep, hamper tidak ada perbedaan antara konsep pemasaran
modern dengan konsep pemasaran Islam. Hanya saja, pemasaran
Islam lebih menitikberatkan pada nilai-nilai dan norma dari
serangkaian aktivitas pemasaran. Ia mendefinisikan pemasaran
Islam sebagai suatu kepercayaan (belief) dari maksimalisasi nilai
yang dibangun diatas keadilan dan integritas untuk kesejahteraan
umat manusia.8
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
Islam adalah aktifitas dalam menjalankan kegiatan bisnis, mulai
perencanaan, penciptaan, hingga penawaran kepada konsumen
berdasarkan ajaran Islam. Pemasaran Islam merupakan seluruh
aktivitas pemasaran yang nilai, prinsip, dan dasar pemasarannya
dilandaskan kepada hukum syariah.9
6 Ambar Lukitaningsih, Perkembangan Konsep Pemasaran: Implementasi dan Implikasinya,
(Jurnal MAKSIPRENEUR , Vol III No. 1, 2013), hal. 22. 7 Ibid., hal. 23.
8 Muhammad Anwar Fathoni, Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jurisdictie:
Jurnal Hukum dan Syariah Vol: 9 No. 1, Jakarta, 2018), hal 135. 9 Ibid., hal. 136.
-
11
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Menurut Peraturan Menteri Keuangan, Kredit Usaha
Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada UMKM-K
(Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi) dalam bentuk
pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas
penjaminan untuk usaha produktif.10
Tujuan program KUR adalah untuk mempercepat
pengembangan sektor-sektor primer dan pembedayaan usaha skala
kecil, untuk meningkatkan aksebilitas terhadap kredit dan lembaga-
lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan
memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya KUR merupakan
modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus
untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan kredit.11
Dalam pengajuannya terdapat beberapa syarat bagi
penerima KUR, yaitu:
a. Mempunyai usaha yang produktif, yaitu usaha yang
menghasilkan barang dan jasa untuk memberikan nilai tambah
dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha yang sudah
berjalan 6 bulan sampai 2 tahun, jadi bukan usaha baru.
b. Usahanya layak, yaitu usaha calon debitur yang
menguntungkan atau memberikan laba sehingga mampu
membayar seluruh utang bunga dan mengembalikan seluruh
utang atau kewajiban pokok kredit dalam jangka waktu yang
telah disepakati Bank dan debitur KUR dan memberikan sisa
keuntungan untuk mengembangkan usahanya.
c. Belum Bankable, artinya calon debitur belum memenuhi
persyaratan teknis perbankan terutama masalah agunan dan
aspek legalitasnya. UMKM dikategorikan belum bankable
10
Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha
Rakyat. 11
Tika Dwi Nur Atin, Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Peningkatan
Profit Usaha Mikro, (Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2018), hal. 26.
-
12
karena belum dapat memenuhi persyaratan perkreditan dari
Bank Pelaksana antara lain dalam penyediaan agunan.
d. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, calon debitur
atau UMKM tidak boleh sedang menerima kredit perbankan
dari lembaga keuangan lainnya selain kredit KUR tersebut,
kecuali kredit konsumtif.
e. Memenuhi persyaratan administrasi, yang artinya calon debitur
atau UMKM harus memenuhi persyaratan administrasi seperti:
1) Identitas KTP
2) Kartu Keluarga, dan
3) Surat Ijin Usaha12
Bagi para pelaku UMKM, bisa mendapatkan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dari bank pelaksana dengan cara sebagai berikut:
a) UMKM mengajukan surat permohonan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) kepada bank dengan melampirkan dokumen seperti
legalitas usaha, perizinan usaha, catatan keuangan, dan
sebagainya.
b) Bank mengevaluasi/menganalisa kelayakan usaha UMKM
berdasarkan permohonan UMKM tersebut.
c) Apabila pelaku UMKM layak menurut bank, maka bank
menyetujui permohonan Kredit Usaha Rakyat. Keputusan
pemberian KUR sepenuhnya merupakan kewenangan bank.
d) Bank dan UMKM menandatangani perjanjian
kredit/pembiayaan.
e) Pelaku UMKM wajib membayar/mengangsur kewajiban
pengembalian KUR kepada bank sampai lunas.13
12
Tika Dwi Nur Atin, Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), …, hal. 29. 13
Irna Putriansyah, Mengenal Lebih Dekat Kredit Usaha Rakyat,
https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-
Rakyat.html, pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2020, pukul 11.00 WIB.
https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.htmlhttps://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.html
-
13
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Dalam pelaksanaan operasional produksi suatu Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) tidak selalu berjalan dengan mulus.
Berbagai macam permasalahan maupun kendala tidak dapat dihindari
dalam mengembangkan pemasaran usaha. Hal tesebut juga dialami
oleh usaha Syam Catering milik Ibu Syamsiyah. Ada 2 faktor yang
menjadi penghambat dalam mengembangkan pemasaran pada usaha
Syam Catering. Pertama, usaha yang sudah berjalan kurang lebih
selama 5 tahun ini bekerja sama dengan kantor-kantor dalam
pemasarannya sehingga hanya melayani pesanan untuk acara-acara
khusus seperti rapat, pesta pernikahan, pesta ulang tahun, hajatan, dan
sebagainya dengan media promosi pemasaran yang hanya
mengandalkan media sosial. Di era industry 4.0, penerapan teknologi
digital memang sudah menjadi keharusan bagi UMKM agar bisa
berkembang merambah pasar global, sehingga yang menjadi tantangan
adalah bagaimana UMKM bisa mengadopsi teknologi digital. Kedua,
adalah keterbatasan modal yang dimiliki. Dalam hal ini pelaku UMKM
kesulitan mengembangkan usahanya karena tidak mendapatkan
pinjaman dari perbankan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Syamsiyah selaku
pemilik usaha Syam Catering, beliau mengatakan bahwa usaha
catering lebih kepada melayani pesanan atau menyediakan makanan
dan minuman untuk beberapa acara khusus saja seperti rapat kantor,
pesta pernikahan, pesta ulang tahun, hajatan, dan sebagainya. Hal
tersebut mengakibatkan adanya keterbatasan ruang lingkup pemasaran
produk dan minimnya pendapatan yang diperoleh. Apalagi melihat
kondisi yang terjadi saat ini yaitu adanya pandemic virus covid-19
yang menyebabkan pemerintah membuat larangan adanya pertemuan
secara tatap muka, sehingga permintaan pesanan dari instansi
pemerintahan maupun masyarakat umum sangat menurun.
-
14
Pemilik usaha sudah melakukan berbagai upaya dalam
menambah modal untuk mengembangkan usahanya mulai dari
melakukan pinjaman kepada saudara sendiri maupun lembaga
keuangan non bank seperti koperasi. Akan tetapi modal yang
didapatkan dari kedua pihak tersebut masih belum cukup dalam
mengembangkan pemasaran usahanya. Hal tersebut terjadi karena
usaha Syam Catering ini selain menerima pesanan dari masyarakat
umum juga bekerja sama dengan lembaga pemerintahan atau instansi
dalam melayani pesanan jumlah besar untuk berbagai acara.
Kendalanya adalah pembayaran yang diberikan oleh pihak instansi
seringkali dilakukan diakhir karena menunggu SPJ turun, bahkan bisa
sampai 1 bulan kemudian pelunasannya.
Melihat berbagai kendala yang dapat menghambat kinerja dan
perkembangan usaha Syam Catering, tentunya pemilik usaha yaitu Ibu
Syamsiyah berusaha untuk mengatasinya. Menurut beliau, usaha yang
telah dirintis sejak tahun 2015 ini harus terus dijalankan dan
dikembangkan. Selain melayani pesanan untuk berbagai acara penting,
beliau memiliki keinginan untuk mengembangkan pemasaran
usahanya dengan membuka warung makan yang menyediakan
berbagai macam makanan guna memperoleh pendapatan sehari-hari.
Dengan adanya legalitas ijin usaha seperti Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB) mempermudah pemilik usaha Syam
Catering mengajukan pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR)
sebagai upaya dalam mengembangkan pemasaran usahanya.
Bagi pelaku UMKM, Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat
membantu dalam pembiayaan UKM yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha. Dengan melengkapi seluruh persyaratan dan
melaksanakan tata cara pengajuan pinjaman modal Kredit Usaha
Rakyat (KUR), Ibu Syamsiyah berhasil mendapatkan pinjaman modal
KUR dengan jangka waktu pengembalian yang telah disepakati oleh
-
15
kedua belah pihak untuk mengembangkan pemasarannya. Pada bulan
Februari 2020, usaha Syam Catering menggunakan pinjaman modal
KUR untuk keperluan operasional usaha sehari-hari dan mendirikan
sebuah warung makan dengan nama “Omah Godhong” yang dikelola
oleh putranya yang bernama Rossi Kurniawan. Warung makan
tersebut terletak tidak jauh dengan lokasi rumah usaha Syam Catering,
sehingga mempermudah dalam proses produksi dan penataan
produknya. Produk makanan yang dihasilkan seperti masakan sayur,
nasi pecel, nasi bakar, bothok, dan berbagai macam lauk pauk lainnya.
Selain melakukan promosi melalui media sosial pribadi, warung
makan “Omah Godhong” juga telah berhasil didaftarkan di sebuah
aplikasi jual beli makanan yaitu Grabfood, sehingga orang-orang yang
ingin melakukan pembelian juga lebih mudah dalam pemesanan dan
pelayanannya.
Meskipun belum berkembang dengan pesat, Ibu Syamsiyah
yakin seiring berjalannya waktu usaha tersebut akan semakin lancar
dan pendapatan yang dihasilkan akan semakin meningkat. Dengan
inovasi baru dan mempertahankan cita rasa kualitas pada masakannya
tentu akan membuat para pelanggan tertarik dan melakukan pembelian
secara berulang. Tidak hanya itu, promosi pemasaran melalui digital
juga terus digencarkan demi meningkatkan penjualannya dan lebih
dikenal oleh masyarakat luas.
-
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilakukan oleh penulis pada tanggal 1-31 Agustus 2020 di sebuah lembaga
UMKM Usaha Syam Catering, mengamati beberapa hal terkait usaha,
kendala, serta permasalahan yang ada. Catering adalah suatu usaha di bidang
jasa dalam hal menyediakan atau melayani permintaan makanan untuk
berbagai macam keperluan. Dalam industri catering ini terdiri dari bisnis
yang ditujukan untuk menyediakan makanan atau minuman untuk berbagai
acara. Tetapi ada pula berbagai usaha catering yang memasok makanan rutin
setiap hari misalnya untuk makan siang pegawai intansi atau perusahaan.
Dalam pelaksanaan operasional produksi suatu Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) tidak selalu berjalan dengan mulus. Berbagai macam
permasalahan maupun kendala tidak dapat dihindari dalam mengembangkan
pemasaran usaha, salah satunya adalah kendala pada minimnya modal yang
dimiliki oleh pelaku usaha.
Bagi pelaku usaha, mendapatkan pinjaman modal dari Kredit Usaha
Rakyat (KUR) merupakan hal yang sangat membantu dalam pengembangan
sebuah usaha. Karena tujuan program KUR sendiri adalah untuk
mempercepat pengembangan sektor-sektor primer dan pemberdayaan usaha
skala kecil, untuk meningkatkan aksebilitas terhadap kredit dan lembaga-
lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan memperluas
kesempatan kerja. Hal itulah yang membuat Ibu Syamsiyah selaku pemilik
usaha Syam Catering melakukan pengajuan pinjaman modal Kredit Usaha
Rakyat (KUR) di sebuah lembaga keuangan. Dengan melengkapi seluruh
persyaratan dan mengikuti alur yang telah ditentukan, beliau bisa
mendapatkan pinjaman KUR yang dialokasikan untuk membuka warung
makan guna menambah penghasilan sehari-hari.
-
17
B. Saran-saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola PPL
Untuk fakultas yang diwakili oleh Dosen Pembimbing Lapangan,
seharusnya DPL dapat lebih memberikan dukungan kepada mahasiwa
peserta PPL dalam merespon dan memberikan arahan serta bimbingan.
Hal tersebut karena kami sebagai mahasiswa PPL belum memiliki
pengalaman dalam dunia kerja bahkan berhubungan dengan pihak terkait
tentu sangat membutuhkan bimbingan dari DPL. Selanjutnya terkait
pendataan serta pendaftaran mahasiswa PPL hendaknya bisa lebih
terstruktur, pemberian penjelasan mengenai PPL yang notabene adalah
PPL-VDR (Virtual Dari Rumah) perlu lebih detail karena tidak semua
mahasiswa melaksanakan PPL dengan terjun langsung di lokasi atau
lembaga tempat PPL.
2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL
Untuk lembaga tempat PPL yaitu di UMKM Usaha Syam Catering
Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, pemilik usaha yaitu Ibu
Syamsiyah sangat baik karena dengan senang hati bersedia memberikan
ijin untuk melaksanakan PPL di tempat beliau, meluangkan waktu untuk
wawancara secara langsung di tengah kesibukan yang ada di tempat PPL.
Selain itu, pemilik usaha sudah cukup baik dalam memberikan informasi
dan pengarahan kepada penulis sebagai mahasiswa PPL.
3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta
Pelaksanaan PPL-VDR ini memberikan pengalaman dan ilmu baru.
Peserta PPL dapat melakukan simulasi penyusunan skripsi dalam
melakukan penelitian karena pelaksanaan PPL kali ini tidak terjun
langsung ke lembaga/instansi yang sesuai dengan jurusan, namun
melakukan observasi, wawancara, analisis dan temuan studi, kemudian
mencari solusi atas permasalahan yang ada di sebuah UMKM. Dengan
adanya PPL ini diharapkan ilmu yang didapat di lapangan mampu
dipraktikkan oleh mahasiswa serta menambah minat dalam berwirausaha
maupun mengembangkan potensi yang ada di desa masing-masing.
-
18
DAFTAR RUJUKAN
Nur Atin, Tika Dwi. 2018. Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Terhadap Peningkatan Profit Usaha Mikro. (Skripsi: Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta).
Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas
Penjaminan Kredit Usaha Rakyat.
Putriansyah, Irna. Mengenal Lebih Dekat Kredit Usaha Rakyat.
https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-
Kredit-Usaha-Rakyat.html. diakses pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2020
pukul 11.00 WIB.
Syaifudin, Muhamad. Analisis Pengaruh privasi, keamanan, dan
kepercayaan terhadap niat untuk bertransaksi secara online di olx.co.id. (Jurnal
Manajemen Pemasaran, FEB Universitas Brawijaya).
Tambunan, Tulus T.H. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Undang Undang Nomor. 20 tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6.
Wawancara dengan Ibu Syamsiyah, selaku pemilik usaha Syam Catering,
pada Hari Kamis tanggal 6 Agustus 2020, pukul 10.00 WIB.
https://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.htmlhttps://kreditgogo.com/artikel/Kredit-Tanpa-Agunan/Mengenal-Lebih-Dekat-Kredit-Usaha-Rakyat.html
-
19
LAMPIRAN
-
20
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II
TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020, bertempat di Lembaga Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Syam Catering, telah dilaksanakan PPL Jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Risa Eka Oktavia
NIM : 12401173163
Jurusan : Perbankan Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 01-08-2020 13.15 Melihat dan membuat review pendalaman
PPL gelombang II yang ada di Youtube.
2. Minggu, 02-08-2020 19.00
Membuat rancangan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan kepada pemilik usaha
(narasumber).
3. Senin, 03-08-2020 10.00 Menelefon narasumber untuk membuat
janji temu di lokasi PPL.
4. Selasa, 04-08-2020 08.00 Mengamati kegiatan yang dilakukan di
lokasi PPL
5. Rabu, 05-08-2020 13.35
Menggali informasi dari pemilik usaha
melalui pesan whatsapp tentang produk-
produk yang dihasilkan lembaga.
6. Kamis, 06-08-2020 10.00 Melakukan wawancara dengan pemilik
usaha terkait profil lembaga, proses kerja,
manajemen, dan peran lembaga keuangan
-
21
terhadap lembaga lokasi PPL.
7. Jumat, 07-08-2020 13.00 Mengisi berita acara harian PPL.
8. Sabtu, 08-08-2020 11.30 Melakukan review hasil wawancara dengan
pemilik usaha.
9. Minggu, 09-08-2020 14.00
Mencari informasi dari pemilik usaha
melalui pesan whatsapp tentang
pembiayaan apa saja yang pernah diajukan
kepada lembaga keuangan untuk
mengembangkan usahanya.
10. Senin, 10-08-2020 09.00
Mengumpulkam data-data dari lembaga
PPL yang berkaitan dengan peran lembaga
keuangan.
11. Selasa, 11-08-2020 08.35 Menganalisa hasil wawancara dengan
narasumber.
12. Rabu, 12-08-2020 10.20
Membuat beberapa kesimpulan tentang
permasalahan-permasalahan yang ada di
lembaga keuangan.
13. Kamis, 13-08-2020 16.00
Membuat ranacangan judul laporan PPL
sesuai dengan permasalahan yang ada di
lembaga PPL
14. Jumat, 14-08-2020 13.00
Mencari informasi secara daring kepada
pemilik usaha tentang strategi pemasaran
yang dilakukan oleh lembaga PPL.
15. Sabtu, 15-08-2020 17.20 Mencari referensi teori untuk laporan PPL.
16. Minggu, 16-08-
20200 15.00 Mulai mengerjakan laporan PPL BAB I
17. Senin, 17-08-2020 09.00 Mengisi berita acara harian PPL
18. Selasa, 18-08-2020 19.00 Menganalisa kembali hasil wawancara
dengan pemilik usaha.
19. Rabu, 19-08-2020 18.30 Melakukan wawancara dengan narasumber
tentang pinjaman modal KUR yang
-
22
diajukan oleh lembaga tempat PPL (Syam
Catering).
20. Kamis, 20-08-2020 16.00 Mengerjakan laporan PPL
21. Jumat, 21-08-2020 11.00 Mencari referensi dari internet baik jurnal
maupun artiket terkait laporan PPL
22. Sabtu, 22-08-2020 09.00 Menyusun berita acara harian PPL
23. Minggu, 23-08-2020 13.00
Mengecek kembali isi laporan PPl apakah
sudah sesuai dengan data-data yang sudah
dikumpulkan di lapangan.
24. Senin, 24-08-2020 17.00 Melanjutkan pengerjaan laporan PPL
25. Selasa, 25-08-2020 09.20 Melanjutkan pengerjaan laporan PPL
26. Rabu, 26-08-2020 - Tidak ada kegiatan PPL yang dilakukan
karena ada acara keluarga.
27. Kamis, 27-08-2020 10.20 Mengisi berita acara harian PPL
28. Jumat, 28-08-2020 14.00 Mengerjakan laporan PPL
29. Sabtu, 29-08-2020 18.11 Mengkonsultasikan laporan PPL kepada
DPL melalui pesan whatsapp.
30. Minggu, 30-08-2020 13.35 Menyelesaikan laporan PPL
31. Senin, 31-08-2020 10.00 Membuat konsep pembuatan video PPL
yang akan diupload di Youtube.
-
23
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Risa Eka Oktavia
NIM : 12401173163
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Muhammad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I
Tempat PPL : UMKM Usaha Syam Catering
Judul Laporan : Peran Pinjaman Modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dalam
Mengembangkan Pemasaran Pada Usaha Syam Catering.
No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi terkait judul laporan
PPL
Dibaca lagi pesan
dari beliau di grup
whatsapp PPL
2. Konsultasi terkait BAB III pada
analisis temuan studi
Tidak ada catatan
Tulungagung, September 2020
Dosen Pembimbing Lapangan
Muhamad Aqim Adlan, S.Pd.I., M.E.I
NIP. 197404162008011008
-
24
DOKUMENTASI
Gambar 1.1. : Wawancara dengan Ibu Syamsiyah selaku Pemilik Usaha Syam
Catering.
-
25
Gambar 1.2 : Ruang Produksi Usaha Syam Catering.
-
26
Gambar 1.2 : Beberapa foto produk yang dihasilkan oleh Usaha Syam Catering.
-
27