laporan praktik kerja lapangan pada unit pelayanan … · laporan praktik kerja lapangan pada unit...

94
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA UNIT PELAYANAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (UPPRD ) GROGOL PETAMBURAN FITRIANI UTAMI 8335142773 Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI KONSENTRASI AUDIT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA UNIT

    PELAYANAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (UPPRD )

    GROGOL PETAMBURAN

    FITRIANI UTAMI

    8335142773

    Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu

    persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

    Universitas Negeri Jakarta.

    PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

    KONSENTRASI AUDIT

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2018

  • iii

  • iv

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji serta syukur praktikan panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

    telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga praktikan dapat melaksanakan

    serta menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Unit

    Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPRPD) Grogol Petamburan

    Jakarta Barat tepat pada waktunya.

    Laporan PKL ini dibuat dalam rangka memenuhi sebagian

    persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

    program studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

    Selama penyusunan laporan PKL ini, praktikan mendapat dukungan

    serta bantuan dari beberapa pihak sehingga praktikan dapat

    menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh karena itu, praktikan mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Allah SWT atas rahmat, petunjuk, dan ridho-Nya yang telah

    diberikan kepada praktikan.

    2. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan doa

    dan dukungan moril maupun materil kepada praktikan.

    3. Ibu Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui SE, M.Si. Ak.CA selaku Ketua

    Program Studi S1 Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Negeri

    Jakarta

  • vi

    4. Bapak Indra Pahala M.Si selaku pembimbing yang telah

    meluangkan waktunya untuk membantu praktikan dalam menyusun

    lapaoran PKL

    5. Seluruh dosen Universitas Negeri Jakarata (UNJ) yang telah

    banyak membantu dan memberikan ilmu yang bermanfaat selama

    praktikan duduk dibangku perkuliahan.

    6. Bapak Dedyanto selaku Kepala Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

    Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan dan seluruh pegawai Unit

    Pelayanan Pajak Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan yang telah

    membantu praktikan pada pelaksanaan PKL.

    7. Teman-teman mahasiswa S1 Akuntansi 2014 dan semua pihak

    yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

    memberikan praktikan bantuan dan motivasi dalam penulisan

    laporan PKL.

    Praktikan menyadari bahwa laporan PKL ini tidak luput dari

    kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

    sangat praktikan harapkan agar lebih baik di masa mendatang. Semoga

    laporan PKL ini dapat bermanfaat dan memberikan dampak yang positif.

    Jakarta, Januari 2018

    Praktikan

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR ............ Error! Bookmark not defined.

    LEMBAR PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang PKL .......................................................................... 1

    B. Maksud dan Tujuan PKL .................................................................. 4

    C. Keguanaan PKL ................................................................................ 5

    D. Tempat PKL ...................................................................................... 6

    E. Jadwal Waktu PKL ........................................................................... 7

    BAB II TINJAUAN UMUM UPPRD GROGOL PETAMBURAN

    A. Sejarah Instansi ............................................................................... 10

    B. Struktur Organisasi ......................................................................... 17

    C. Kegiatan Umum Instansi ................................................................. 25

  • viii

    BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

    A. Bidang Kerja ................................................................................... 28

    B. Pelaksanaan Kerja ........................................................................... 29

    C. Kendala Yang Dihadapi .................................................................. 45

    D. Cara Mengatasi Kendala ................................................................. 46

    BAB IV KESIMPULAN

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 48

    B. Saran ................................................................................................ 49

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51

    LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................. 52

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel II.1 Tabel Perkembangan Dinas Pajak DKI Jakarta ................................. 13

  • x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II.1 Struktur Bidang-Bidang BPRD DKI Jakarta ........................ 17

    Gambar III.1 Alur Bisnis BPHTB………………………………………...33

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan (PKL)…………..51

    Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Magang Mahasiswa dari BPRD ...............52

    Lampiran 3 Daftar Hadir PKL ………………………………………………...53

    Lampiran 4 Daftar Hadir PKL………………………………………………....54

    Lampiran 5 Daftar Hadir PKL………………………………………………....55

    Lampiran 6 Hasil Penilaian PKL ……………………………………………...56

    Lampiran 7 Struktur Organisasi UPPRD Grogol Petamburan ………………..57

    Lampiran 8 Sistem Informasi Manajemen PBB……………………………... .58

    Lampiran 9 Formulir Pelayanan Wajib Pajak / Tanda Terima………………..59

    Lampiran 10 Tanda Terima……………………………...……………………...60

    Lampiran 11 Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB……………………………...61

    Lampiran 12 Tampilan Menu Utama SIM BPHTB ………………………….....62

    Lampiran 13 Proses melakukan input data SSPD BPHTB ………………….63

    Lampiran 14 Proses input Data SSPD BPHTB……………………………….64

    Lampiran 15 Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang di-input.……………65

    Lampiran 16 Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang Di-input…..………...66

    Lampiran 17 Surat Teguran untuk Wajib Pajak……………………………........67

    Lampiran 18 Daftar Objek Pajak untuk jenis Pajak Hotel ………………....68

  • xii

    Lampiran 19 Menu Utama Portal BPRD …………………………………......69

    Lampiran 20 Menu Utama pada Sistem Pemungutan Pajak Daerah

    (SP2D)…………………………………………………………..70

    Lampiran 21 Proses mencari daftar setoran masa ……………………….....71

    Lampiran 22 Daftar setoran masa dari salah satu WP-Daftar Setoran ………....72

    Lampiran 23 Masa dan Perbaikan Pajak Hotel beberapa Objek Pajak ………...73

    Lampiran 24 Surat Tagihan Pajak Daerah ……………………………….....74

    Lampiran 25 Daftar Hasi Rekap STPD…………………………………….......75

    Lampiran 26 Hasil Pemberkasan Berkas Pengurangan PBB-P2…………..76

    Lampiran 27 Rincian Kegiatan PKL…………………………………………...77

    Lampiran 28 Rincian Kegiatan PKL …………………………………………..78

    Lampiran 29 Rincian Kegiatan PKL…………………………………………...79

    Lampiran 30 Rincian Kegiatan PKL…………………………………………...80

    Lampiran 31 Kartu Konsultasi Pembimbingan Penulisan PKL……………......81

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang PKL

    Sebagai mahasiswa yang sedang mempersisapkan diri menjadi lulusan

    yang mampu beradaptasi serta bersaing dalam dunia kerja, tidak hanya ilmu

    atau teori yang selama ini kita pelajari dalam dunia perkuliahan yang perlu

    dipersiapkan. Keahlian, kompetensi, kemampuan beradaptasi serta

    profesioanlisme kerja perlu kita tanamkan dan persiapkan dalam diri kita.

    Teichler (1997; 1999); Yorke dan Knight (2006) melakukan observasi

    terkait dengan jurang antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan

    kompetensi di dunia kerja. Beberapa pergeseran penting yang terjadi

    meliputi terjadinya peningkatan pengangguran terdidik baik pengangguran

    terbuka maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi pendidikan

    tinggi, berubahnya struktur sosio-ekonomi dan politik global yang

    mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi yang pesat sehingga menyebabkan terjadinya berbagai

    perubahan-perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan

    persyaratan untuk memasuki dunia kerja.

    Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kebutuhkan kompetensi di

    dunia kerja seiring berjalannya waktu serta semakin canggihnya teknologi

    akan terus menerus mengalami perubahan. Oleh karena itu, untuk dapat

  • 2

    membantu menghadapi tantangan tersebut sebagai seorang mahasiswa harus

    mampu melihat dan mempelajari secara nyata bagaimana kompetensi seorang

    akuntan yang dibutuhkan di dunia kerja.

    Selain itu kurang terserapnya mahasiswa lulusan perguruan tinggi terjadi

    kerena kurangnya relevansi lulusan perguruan tinggi terhadap kebutuhan

    tenaga kerja. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, angka pengangguran

    turun di angka 5,32% pada Februari 2017. Jika dibandingan pada periode

    yang sama tahun 2014 angka pengangguran masih 5, 9%. Kemudian untuk

    range usia Angkatan Kerja 15-60 tahun per Februari 2017 131,544,111 jiwa,

    sedangkan pengangguran 7,005,262 jiwa.

    Kemudian berdasarkan artikel yang praktikan baca Ketua APINDO

    Hariyadi Sukamdani menyampaikan nilai investasi Rp208,5 triliun tahun

    2010. Dengan rasio setiap dana Rp1 triliun penanaman modal mampu

    penyerap 5000 tenaga kerja. Tahun 2016 dengan nilai investasi meningkat

    hampir 3x lipat senilai Rp 612,8 triliun. Namun sayangnya rasio penyerapan

    tenaga kerja merosot drastis menjadi 2.200 orang per 1 triliun investasi

    Berdasarkan data yang telah praktikan paparkan sebelumnya dapat dilihat

    bahwa memang jumlah pengangguran mengalami penurunan tetapi serapan

    untuk lulusan perguruan tinggi masih terbilang rendah. Pemerintah

    menyebutkan bahwa untuk mengurangi sarjana yang menganggur salah satu

    faktor yang harus di perhatikan dan diperbaki adalah mutu pendidikan tinggi

    dan relevansi lulusan perguruan tinggi terhadap kebutuhan tenaga kerja.

  • 3

    Program Studi S1 Akuntansi sebagai bagian dari Universitas Negeri

    Jakarta berupaya untuk menciptakan lulusan yang berdaya saing tinggi,

    memiliki profesionalisme dalam bekerja serta lulusan yang dapat langsung

    terserap dalam dunia kerja, memilki program untuk menunjang misinya

    tersebut yaitu Praktik Kerja Lapangan (PKL). Harapanya dengan PKL ini

    mahasiswa dapat terjun langsung untuk mampu mempelajari baik teori

    maupun praktik, kemudian mengaplikasikan serta mengembangkan ilmu yang

    sudah dipelajari selama perkuliahan ditempat mahasiswa melakukan praktik.

    Adanya kegiatan ini praktikan di dorong unutk mampu mengembangkan

    dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan mempraktekan secara langsung ilmu

    yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja. PKL juga menjadi

    salah satu program yang di buat oleh Fakultas Ekonomi UNJ sebagai salah

    satu sarana penunjang untuk mahasiswa agar ketika lulus dapat bekerja

    relevan dengan bidangnya dan terserap di dunia kerja.

    PKL merupakan salah satu prasyarat bagi praktikan untuk lulus dari

    Fakultas Ekonomi. Jumlah sks untuk PKL mencakup 2 sks yang diambil

    untuk semester 8 tetapi praktikan melakukannya lebih awal yaitu pada libur

    semester 6 di bulan Juli-September. Untuk memenuhi matakuliah ini

    praktikum memilih Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD )

    Grogol Petamburan sebagai tempat untuk melaksanakan PKL. Berdasarkan

    latar belakang yang praktikum miliki maka instansi tersebut menempatkan

    praktikum di bagian Satuan Pelakasana Pengaihan.

  • 4

    B. Maksud dan Tujuan PKL

    PKL yang merupakan salah satu program wajib yang harus di laksanakan

    oleh mahasiswa. Memiliki maksud dan tujuan yang tidak hanya berdampak

    langsung bagi praktikan tetapi juga bermanfaat bagi hubungan antara

    universitas dengan instansi/perusahaan yang menjadi tempat praktikan

    melakukan PKL.

    Adapun maksud dari pelaksanaan kegiatan PKL adalah sebagai berikut :

    1. Mempelajari bidang ilmu tertentu khususnya di unit kerja praktikan

    UPPRD Grogol Petamburan di Satuan Pelaksana Penagihan agar

    praktikan dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah

    dimilki ke dunia kerja.

    2. Melakukan praktik di bidang perpajakan sesuai dengan ilmu yang telah

    diperoleh praktikan selama masa perkuliahan

    3. Sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi

    untuk mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi.

    Sedangkan tujuan pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :

    1. Memperoleh pengalaman dari dunia kerja yang sesuai dengan teori yang

    diperoleh pada masa kuliah.

    2. Memperoleh wawasan ilmu pengetahuan tentang suatu bidang kerja

    khususnya perpajakan yang berhubungan dengan program studi

    praktikan.

  • 5

    3. Menyiapkan tenaga kerja terdidik yang memilki pengetahuan,

    keterampilan juga keahlian yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja saat

    ini.

    4. Membina kerjasama antara mahasiswa Fakultas Ekonomi – UNJ dengan

    instansi pemerintah maupun swasta dimana mahasiswa ditempatkan.

    C. Kegunaan PKL

    Adapun kegunaan PKL selama praktikan melaksanakan kegiatan di Unit

    Pelaksanaan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD ) sebagai berikut :

    1. Bagi Praktikan

    a. Menambah pengetahuan bagi praktikan mengenai penerapan teori yang

    didapat dalam kegiatan belajar dengan prakteknya di lapangan.

    b. Meningkatkan rasa tanggung jawab praktikan dalam melakukan setiap

    pekerjaan, dan dapat bersosialisasi dengan semua pihak yang terkait di

    dunia kerja nantinya.

    c. Sebagai bahan pembanding bagi praktikan terhadap ilmu yang telah di

    peroleh

    d. Kesempatan untuk memperdalam ilmu dan memahami profesionalisme

    dalam dunia keja

    2. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

    a. Dapat mengetahui seberapa besar peran tenaga pengajar dalam

    memberikan materi untuk mahasiswa sesuai dengan perkembangan

    yang terjadi di dunia kerja.

  • 6

    b. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait dan mendapatkan umpan

    balik berupa bahan masukan untuk menyempurnakan kurikulum yang

    sesuai dengan kebutuhan di dalam dunia kerja sehingga mendapatkan

    hasil yang baik.

    c. Menjadi salah satu cara untuk menjalin hubungan baik anatara Fakultas

    Ekonomi dengan instansi atau perusahaan tersebut

    d. Membangun kerja sama antara dunia pendidikan dengan perusahaan

    ataupun intansi pemerintah agar perguruan tinggi dapat lebih dikenal

    oleh perusahaan/instansi pemerintah

    3. Bagi Instansi Pemerintah UPPRD Grogol Petamburan

    a. Sebagai media bagi instansi untuk berkontribusi dalam dunia

    pendidikan.

    b. Sarana bagi instansi untuk memanfaatkan sumber daya terdidik yang

    sesuai dengan bidangnya untuk membantu segala proses dan kegiatan

    instansi.

    c. Mempererat kerjasama antara pihak instansi dengan universitas.

    d. Dapat menciptakan dan melatih SDM yang berkualitas

    e. Membantu kegiatan pelaksanaan pekerjaan

    D. Tempat PKL

    Praktikan melaksanakan PKL di Instansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

    yaitu :

  • 7

    Tempat : Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD)

    Grogol Petamburan

    Alamat : Jl. Gelong Baru, Jakarta Barat

    No. Telepon/Fax : (021) 293222809

    E-mail : [email protected]

    Praktikan memilih UPPRD Grogol Petamburan Jakarta Barat sebagai

    tempat melaksanakan PKL karena letak kantor UPPRD Grogol Petamburan

    Jakarta Barat yang berdekatan dengan letak rumah praktikan, selain itu

    praktikan menganggap bahwa UPPRD merupakan tempat yang tepat untuk

    melatih kemampuan praktikan di bidang perpajakan, terutama perpajakan

    daerah. Karena kantor UPPRD ini ada di setiap kecamatan di daerah DKI

    Jakarta. UPPRD Grogol Petamburan bertanggung jawab untuk menghimpun

    dan mengurus pajak daerah khusus di wilayah Grogol Petamburan.

    Kantor UPPRD Grogol Petamburan memiliki budaya kerja yang baik,

    sebelum memulai pekerjaan setiap pagi para karyawan dan pimpinan

    bekumpul untuk melakukan doa bersama kemudian briefieng sebelum

    memulai pekerjaan. Praktikan ditempatkan pada Satuan Pelaksana Penagihan

    selama melakukan PKL.

    E. Jadwal Waktu PKL

    Praktikan melakukan PKL pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

    Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan selama 40 hari kerja, yatu dimulai dari

    tanggal 17 Juli 2017 hingga 11 September 2017. Jam kerja yang dilakukan

    mailto:[email protected]

  • 8

    oleh praktikan selama melakukan PKL mengikuti jam kerja normal dari

    UPPRD Grogol Petamburan yaitu dari hari Senin sampai dengan Jumat.

    Dalam proses melakukan PKL ini dibagi kedalam 3 tahap yaitu:

    1. Tahap Persiapan

    Pada tahap persiapan, Praktikan berusaha untuk mencari informasi

    mengenai perusahaan/ intansi pemerintah untuk dijadkan tempat PKL.

    Praktikan mendapat informasi dari salah satu teman untuk mengajukan

    surat ke BNI Syariah Pusat. Akhirnya praktikan mengurus segala

    administrasi dan mengajukan surat permohonan di BNI Syariah Pusat,

    tetapi setelah menunggu hampir cukup lama ternyata waktu ketika

    pelaksanaan PKL yang di minta oleh BNI Syariah Pusat tidak sesuai

    dengan timeline yang sudah praktikan buat sebelumnya, akhirnya

    praktikan memutuskan untuk tidak mengambil tempat PKL di BNI

    Syariah Pusat.

    Selan itu praktikan mencoba untuk mengajukan PKL di salah satu

    perusahaan ritel yang bergerak di bidang fashion. Tetapi setelah menunggu

    jawaban atas pengajuan PKL, praktikan mendapatkan hasil negatif.

    Akhirnya praktikan mendapat info mengenai tempat PKL, yaitu di instansi

    pemerintah di bidang perpajakan. Kemudian praktikan mengurus surat

    untuk keperluan administrasi dari kampus dan mengajukannya ke Dinas

    Pelayanan Pajak ( DPP ) Abdul Muis yang sekarang disebut Badan Pajak

    dan Retribusi Daerah (BPRD) dan harus menunggu sampai sekitar satu

    minggu. Sampai akhirnya praktikan ditempatkan di Unit Pelayanan Pajak

  • 9

    dan Retribusi Daerah ( UPPRD ) Grogol Petamburan, praktikan

    ditempatkan sesuai dengan domisili tempat tingal praktikan.

    2. Tahap Pelaksanaan

    Setelah mendapatkan surat pengantar dari BPRD maka praktikan

    mendatangi UPPRD Grogol Petamburan untuk mengurus administrasi.

    Pelaksanaan PKL dimulai pada tanggal 17 Juli 2017 sampa dengan 11

    September 2017. PKL dilaksanakan setiap hari kerja, pukul 08.00 – 16.00

    WIB untuk hari Senin sampai Jumat.

    3. Tahap Penulisan Laporan PKL

    Praktikan terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang diperlukan

    dalam menyusun laporan PKL. Setelah data yang diperlukan terkumpul

    Praktikan mulai menyususn laporan setelah pelaksanaan PKL selesai.

    Kemudian Praktikan juga dibantu oleh dosen pembimbing dalam

    penyusunan laporan PKL.

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN UMUM UPPRD GROGOL PETAMBURAN

    A. Sejarah Instansi

    1. Sejarah Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta

    dan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Grogol

    Petamburan

    Dalam pengelolaan pajak di Indonesia, berdasarkan dari adanya

    pembagian urusan pemerintah maka yang mengelola urusan pajak dibagi

    menjadi dua. Pajak pusat yang akan dikelola baik secara administrasi dan

    juga mendisktribusikan hasilnya dikelola oleh pemerintah pusat,

    sedangkan pajak daerah akan dikelola oleh pemerintah daerah. Kewenagan

    dalam adminstrasi pajak pusat di kelola oleh Direktorat Jendral Pajak

    (DJP) yang bertanggung jawab langsung kepada Kementrian Keuangan.

    Adanya pajak daerah di Indonesia hal itu disebabkan karena Indonesia

    dalam menjalankan sistem pemerintahanya menganut sistem

    desentralisasi, dimana daerah memilki kewenangan yang dilimpahkan dari

    pemerintah pusat untuk menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara.

    Pajak daerah dalam hal pengadministrasianya akan dikelola oleh

    pemerintah baik provinsi, kabupaten maupun kota. Jika pajak pusat di

    kelola oleh DJP maka kewenangan dalam hal pajak daerah termasuk

    pengelolaan administrasi, di serahkan oleh Badan Pajak dan Retribusi

    Daerah(BPRD).

  • 11

    BPRD adalah salah satu unsur dari pelaksana Pemerintah Daerah, dinas

    ini telah beberapa kali mengalami perubahan nama serta struktur

    organisasi.

    Diawali dengan Surat Keputusan Daerah Perwakilan Kota Sementara

    Djakarta Raja No. 18/D.K tanggal 11 September 1952 yang dulu memiliki

    nama Suku Bagian Pajdak (1952-1955). Pada tahun 1956 Suku Bagian

    Pajdak berubah nama menjadi Bagian Padjak, pada (Lembaran Kotapradja

    Djakarta Raja No.6 Tahun 1958) maupun Peraturan Padjak Kendaraan

    Alat pengangkutan Djakarta Raja 1958 sebutan untuk Suku Bagian Padjak

    sudah berubah menjadi Bagian Padjak. Kemudian berdasarkan Keputusan

    Gubernur DKI Djakarta Nomor B.6/6/52 tahun 1966 tanggal 22 Juni 1966

    yang berisi tentang Struktur Organisasi Sekretariat Pemerintah DKI

    Djakarta mengalami perubahan nama menjadi Urusan Pendapatan Pajak

    DKI Jakarta (1966-1967).

    Pada tahun 1968 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Djakarta

    No. Ib.3/2/48/1968 tanggal 3 September 1968 berubah menjadi Dinas

    Padjak dan Pendapatan DKI Jakarta (1968-1974). Kemudian berdasarkan

    Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.B.VII-774/a/1/1975 tanggal 20

    September 1975 kembali mengalami perubahan menjadi Kantor Pajak dan

    Pendapatan DKI Jakarta (1975-1976). Ditahun 1976-1982 berdasarkan

    Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.B VII-585/a1.1976 tanggal 1 Juli

    1976 berubah nama menjadi Dinas Padjak DKI Jakarta.

  • 12

    Selanjutnya berdasarkan instruksi yang di keluarkan oleh Gubernur DKI

    Jakarta No 890 tahun 1981 kembali mengalami perubahan nama menjadi

    Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta (1983-2008). Kemudian Pemerintah

    Daerah Povinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Daerah No. 10 tahun

    2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyebutkan adanya

    perubahan dari Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta menjadi Dinas

    Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta. Kemudian Gubernur mengeluarkan

    Peraturan Gubernur No.34 tahun 2009 tentang organisasi dan Tata Kerja

    Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta sebagai tindak lanjut dari

    dikeluarkannya peraturan Daerah No. 10 tahun 2008.

    Kemudian berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.

    29 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit

    Pelayanan Pajak Daerah ( UPPD ) dalam hal ini dikeluarkannya Pergub ini

    untuk menindak lanjuti UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

    Retribusi Daerah, kewenangan pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah

    dan Bangunan serta Pajak Bumi dan Bangunan di serahkan kepada daerah.

    Oleh karena itu maka dibentuklah UPPD yang merupakan Unit Pelaksana

    Teknis Dinas Pelayanan Pajak dalam pelaksanaan pelayanan seluruh pajak

    daerah sesuai dengan kewenanganya. UPPD merupakan unit pelaksana

    teknis yang masih menjadi bagian dari DPP.

    Kemudian di tahun 2016 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18

    Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah No. 5 tahun

    2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah DKI yang

  • 13

    Tabel II. 1

    Perkembangan Dinas Pajak DKI Djakarta

    Sumber : data diolah oleh penulis

    menjadi dasar untuk melakukan tindak lanjut dalam hal pembenahan

    oraganisasi dan kembali melakukan fungsi retribusi yang sebelumnya

    hanya melakukan pelayanan pajak daerah saja. Dengan dikeluarkanya

    peraturan tersebut sebagai tindak lanjutnya DPP melakukan pembenahan

    struktur organisasi serta melakukan perubahan pada nama dan juga

    fungsinya dari Dinas Pelayanan Pajak menjadi Badan Pajak dan Retribusi

    Daerah. Tujuan diubahnya nama tersebut adalah agar organisasi tersebut

    mampu untuk lebih fokus dalam hal mengelola pendapatan daerah dari

    pungutan pajak dan retribusi daerah.

    Pada tabel berikut ini praktikan merangkum perkembagan dinas pajak

    di DKI Jakarta :

    S

    E

    l

    S

    Periode Nama Instansi/Dinas

    1952 – 1955 Suku Bagian Padjak

    1956 – 1965 Bagian Padjak

    1966 – 1967 Urusan Pendapatan Daerah dan

    Padjak

    1968 – 1974 Dinas Padjak dan Pendapatan DKI

    Djakarta

    1975 – 1976 Kantor Pajak dan Pendapatan DKI

    Jakarta

    1976 – 1982 Dinas Padjak DKI Jakarta

    1983 – 2008 Dinas Pendapatan Daerah DKI

    Jakarta

    2009 – 2015 Dinas Pelayanan Pajak Provinsi

    DKI Jakarta

    2016 – sekarang Badan Pajak dan Retribusi Daerah

    DKI Jakarta

  • 14

    Tabel diatas merupakan rangkuman dari perkembangan dinas pajak

    dari tahun 1952 hingga sekarang ini, kurang lebih 62 tahun Dinas Pajak

    DKI Jakarta mengalami perubahan struktur hingga nama. Sampa akhirnya

    dinas yang menangani untuk perpajakan di daerah adalah Badan Retribusi

    dan Pajak Daerah (BPRD).

    Selain itu tugas, pokok dan fungsi pelaksanaan pekerjaan dalam hal

    melayani masyarakat juga akan mengalami perubahan. Pada tingkat

    Kecamatan yang sebelumnya dilayani oleh UPPD maka ditahun 2017 akan

    mengalami perubahan serta berkembang menjadi Unit Pelayanan Pajak

    dan Retribusi Daerah.

    Setelah tanggal 1 Ferbuari 2016 maka semua pelayanan akan

    dilaksanakan di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD)

    tingkat Kecamatan sedangkan Suku Badan di lima wilayah tidak

    melakukan pelayanan kepada Wajib Pajak secara langsung. Karena

    sebelumnya pelayanan untuk pajak daerah dilakukan di suku badan tetapi

    sekarang wajib pajak dapat langsung mengurus pajak daerahnya di Unit

    Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah sesuai dengan wilayah domisilinya

    masing-masing.

    Sebelumnya telah disampaikan bahwa awal terbentuknya UPPD yang

    sekarang ini di sebut UPPRD di tahun 2011 yaitu berdasarkan Peraturan

    Gubernur No. 29 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

  • 15

    Kerja Unit Pelayanan Pajak Daerah. UPPRD terbentuk di 43 Kecamatan di

    DKI Jakarta.

    UPPRD Grogol Petamburan pertama kali beroperasi yaitu di Kantor

    Kecamatan Grogol Petamburan yang berlokasi di Jalan Tanjung Duren

    Barat No IV. Tetapi sejak awal tahun 2017 UPPRD Grogol Petamburan

    memilki kantor sendiri dan terpisah dengan kantor Kecamatan. Lokasi

    kantor baru tersebut yaitu ada di Jalan Gelong Baru , Grogol Petamburan

    Jakarta Barat.

    2. Visi dan Misi UPPRD Grogol Petamburan

    Dalam mejalankan fungsinya sebagai unit Pelaksana teknis BPRD

    dalam pelaksanaan pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah,

    seperti yang telah dijelaskan dalam Peraturan Gubernur No. 297 Tahun

    2016. UPPRD Grogol Petamburan harus membuat rencana strategis baik

    untuk sasaran jangka pendek dan jangka panjang. Sebagai sarana untuk

    menginplementasikan hal tersebut akan tercermin pada Visi dan Misi yang

    dimiliki.

    a. Visi

    “ Pelayanan yang Profesional dalam Optimalisasi Penerimaan

    Pajak Daerah di Unit Pelayanan Pajak Daerah Grogol

    Petamburan “

    Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang akan secarang langsung

    berhubungan dengan wajib pajak, maka setiap unit harus

    mengedepankan sikap profesionalitas untuk dapat mengoptimalkan

  • 16

    dari setiap pungutan pajak yang nanti akan diterima dari masing-

    masing daerah. Karena pajak merupakan salah satu sumber

    penerimaan negara dan daerah yang nanti akan digunakan untuk

    membangun daerah itu sendiri. Sehingga menjadi penting peran dan

    tugas dari UPPRD yang ada di setiap kecamatan untuk

    mengotimalisasikan penerimaan pajak daerah.

    b. Misi

    Misi sendiri merupakan starategi atau rumusan yang bersifat jangka

    panjang dari suatu organisasi yang berfungsi untuk memberikan

    tuntutan yang terus dalam setiap pengambilan keputusan. Maka

    dengan dasar pemikiran tersebut UPPRD Grogol Petamburan

    merumuskan misi yang sesuai denga tugas pokok dan fungsinya

    sebagai berikut;

    1) Meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah

    2) Membangun aparat yang profesional dan bersih dengan

    memanfaatkan teknologi informasi

    3) Menyelenggarakan pelayanan yang transparan, efisien, efektif dan

    akuntabel

    4) Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dalam

    rangka peningkatan pelayanan

    5) Mendorong dan menciptakan partisipasi aktif masyarakat dalam

    pengawasan pemungutan pendapatan daerah

  • 17

    B. Struktur Organisasi

    Dalam setiap organisasi, struktur organisasi menjadi salah satu hal yang

    penting. Dengan struktur organisasi akan meminimalisr terjadinya

    overlapping dalam setiap unit atau divisi. Struktur organisasi mengatur

    hubungan antara tiap unit dan divisi serta merumuskan tugas dan fungsi-

    fungsi dari setiap unit atau divisi yang ada.

    UPPRD Grogol Petamburan merupakan Unit Pelaksana teknis yang masih

    menjadi bagian dalam susunan organisasi BPRD DKI Jakarta. Berikut ini

    akan praktikan jelaskan terlebih dahulu susunan organisasi dari BPRD DKI

    Jakarata.

    Gambar II.1 Struktur Bidang-Bidang BPRD DKI Jakarta

    Sumber : http://bprd.jakarta.go.id/struktur-organisasi/

  • 18

    Berdasarkan gambar diatas dalam organisasi BPRD DKI di kepalai oleh

    Kepala Badan dan memiliki seorang Wakil Badan. Menurut Peraturan

    Gubernur No. 262 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan

    Pajak Dan Retribusi Daerah menjelaskan mengenai susunan organisai dari

    BPRD DKI Jakarta, sebagi berikut :

    a. Kepala Badan;

    b. Wakil Kepala Badan;

    c. Sekretariat, terdiri atas:

    1) Subbagian Umum

    2) Subbagian Kepegawaian

    3) Subbagian Keuangan dan Anggaran.

    d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, terdiri atas :

    1) Subbidang Perencanaan Strategi dan Penerimaan

    2) Subbidang Perencanaan Pengembangan Potensi;

    3) Subbidang Pengembangan Metode.

    e. Bidang Teknologi Informasi, terdiri atas :

    1) Subbidang Infrastruktur Teknologi Informasi

    2) Subbidang Pengelolaan Data Informasi;

    3) Subbidang Sistem Informasi Manajemen.

    f. Bidang Peraturan, terdiri atas :

    1) Subbidang Peraturan I

    2) Subbidang Peraturan II

  • 19

    3) Subbidang Prosedur dan Pelayanan Hukum.

    g. Bidang Pengendalian, terdiri atas :

    1) Subbidang Pengendalian Penerimaan Pajak I

    2) Subbidang Pengendalian Penerimaan Pajak II

    3) Subbidang Pengendalian Penerimaan Retribusi dan Hubungan

    Eksternal

    h. Suku Badan Kota/Kabupaten;

    i. Unit Pelaksana Teknis;

    j. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Dalam susunan organisasi yang telah di sebutkan diatas, salah satunya ada

    Unit Pelaksana Teknis, yang di maksud dengan Unit Pelaksanaan Teknis

    adalah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah UPPRD. Dimana setiap

    kecamatan di DKI Jakarta memiliki satu kantor UPPRD untuk melayani

    urusan pajak daerah dan jumlah UPPRD sesuai dengan kecamatan yang ada

    yaitu 43 kecamatan. Posisi UPPRD merupakan bagian dari struktur unit kerja

    BPRD.

    Pada Praktik Kerja Lapangan Praktikan Ditempatkan pada UPPRD Grogol

    Petamburan. Berikut ini praktikan akan mejelaskan mengenai struktur dari

    UPPRD Grogol Petamburan. Struktur Organisi UPPRD sudah di atur dalam

    Peraturan Gubernur No. 297 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi

    Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Pajak Dan Retribusi Daerah. Dalam peraturan

    tersebut juga dijelaskan tugas pokok dan juga fungsi dari tiap-tiap satuan

    pelaksana dari UPPRD. Struktur organisasi UPPRD Grogol Petamburan

  • 20

    dapat dilihat pada Lampiran 7. Bagian yang berwarna biru merupakan tempat

    praktikan melakukan PKL yaitu di Satuan Pelaksana Penagihan.

    Dalam Peraturan Gubernur No. 297 Tahun 2016 dijelaskan bahwa UPPRD

    merupakan Unit Pelaksana Teknis BPRD dalam pelaksanaan pemungutan

    pajak dan retribusi daerah. UPPRD dikepala oleh seorang kepala unit yang

    menjalankan tugas dan fungsinya dibawah dan bertanggung jawab kepada

    Kepala Badan.

    Berikut ini adalah tugas dan fungsi dari masing-masing susunan organisasi

    UPPRD Grogol Petamburan :

    1. Kepala Unit mempunyai tugas:

    a. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi

    UPPRD

    b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha, Satuan

    Pelaksana dan Subkelompok Jabatan Fungsional;

    c. Melaksanakan ko

    d. Koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD dan/atau Instansi

    Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dartar fungsi

    UPPRD; dan

    e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan

    fungsi UPPRD.

    2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:

    a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

  • 21

    b. Melaksanakan rencana strategis dan dokurnen pelaksanaan anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

    c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja

    dan anggaran UPPRD;

    d. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

    rencana strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD;

    e. Menyusun pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD;

    f. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang

    UPPRD;

    g. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD;

    h. Melaksanakan pengelolaan kearsipan UPPRD;

    i. Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan penyediaan,

    pemeliharaan serta perawatan prasarana dan sarana kerja pada

    UPPRD;

    j. Memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan

    kenyamanan kantor UPPRD;

    k. Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD;

    l. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan kecamatan dan

    kelurahan sesuai lingkup wilayahnya;

    m. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan

    kegiatan serta akuntabilitas UPPRD; dan

    n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas S

    o. Subbagian Tata usaha.

  • 22

    3. Satuan Pelaksana Pelayanan

    a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

    c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD

    sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. Memberikan pelayanan informasi dan konsultasi perpajakan daerah;

    e. Menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan

    pendaftaran perpajakan daerah; menerima, meneliti, memvalidasi,

    merekam pelaporan dan pembayaran pajak daerah;

    f. Melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data

    pajak daerah;

    g. Membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang;

    h. Menatausahakan dan melaksanakan legalisasi bill/bon, legalisasi

    penneng pajak reklame, tanda masuk/karcis, dan dokumen lain yang

    dipersamakan;

    i. Mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/ bon

    dan dokumen lain yang dipersarnakan;

    j. Menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus NPWPPD dan

    NOPD;

    k. Menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah;

  • 23

    l. Menerbitkan, dan mengadministrasikan SPPT PBB-P2, surat

    ketetapan, surat keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk

    salinannya;

    m. Menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan,

    pembetulan, keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan

    penghapusan atau pengurangan sanksi administraSi pajak daerah; dan

    n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan

    Pelaksana Pelayanan.

    4. Satuan Pelaksana Pendataan mempunyai tugas :

    a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan.

    anggaran UPPRD sesuai.dengan lingkup.tugasnya;

    c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD

    sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. Melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran

    data subjek dan objek pajak daerah;

    e. Melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona

    Nilai Tanah;

    f. Melaksanakan lapangan dalam rangka penyelesaian permohonan

    pembebasan, pengurangan, pembetulan, keberatan, pembatalan,

    penghapusan dan perubahan data objek dan subjek pajak daerah;

  • 24

    g. Melaksanakan verifikasi lapangan dalam rangka permohonan

    pendaftaran atau penutupan subjek dan objek pajak daerah;

    h. Melaksanakan koordinasi pendataan pajak daerah dengan instansi

    terkait;

    i. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas •

    Satuan Pelaksana Pendataan.

    5. Satuan Pelaksana Penagihan :

    a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

    b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

    UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;

    c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD

    sesuai dengan lingkup tugasnya;

    d. Mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan;

    e. Melakukan verifikasi dan pembayaran dari pelaporan pajak daerah;

    f. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan .Surat

    Tagihan Pajak Daerah (STPD);

    g. Menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak;

    h. Menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah;

    i. Memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran;

    pemberian kompensasi, restitusi dan pemindahbukuan;

  • 25

    j. Memproses permohonan keringanan, pembebasan,

    pembetulan,pembatalan dan penghapusan atau pengurangan sanksi

    administrasi pajak daerah sesuai dengan kewenangannya;

    k. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

    Satuan Pelaksana Penagihan.

    C. Kegiatan Umum Instansi

    Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Grogol

    Petamburan memiliki kegiatan utama yaitu melaksanakan pelayanan

    pemungutan pajak dan retribusi daerah pada tingkat kecamatan yaitu di

    Kecamatan Grogol Petamburan. Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 297

    Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit

    Pelayanan Pajak Dan Retribusi Daerah dijelaskan secara detail mengenai

    tugas dan fungsi-fungsi untuk melaksanakan tugas, yaitu :

    1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran

    UPPRD;

    2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

    UPPRD;

    3. Penyusunan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD;

    4. Pendataan, penilaian, pemeriksaan, penetapan dan penagihan pajak

    daerah;

    5. Pendataan retribusi daerah;

  • 26

    6. Pendaftaran, pengukuhan dan penatausahaan subjek dan objek pajak

    daerah;

    7. Pelayanan penerimaan permohonan pengurangan dan keberatan pajak

    daerah;

    8. Penegakan ketentuan dan peraturan perpajakan daerah;

    9. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD;

    10. Pelaksanaan koordinasi lingkup Kecamatan

    11. Pemungutan pajak daerah pada lingkup Kecamatan

    12. Penyusunan bahan kebijakan teknis pemungutan pajak daerah pada

    lingkup Kecamatan;

    13. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPPRD;

    14. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD; dan

    15. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

    UPPRD

    Berdasarkan jenis pajaknya, Pajak Daerah dibedakan menjadi dua

    yaitu pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota. UPPRD Grogol

    Petamburan adalah salah satu unit pelaksana teknis yang secara umum

    berwenang melakukan pemungutan pajak daerah pada lingkup kecamatan.

    Oleh karena itu UPPRD Grogol Petamburan hanya berwenang mengurusi

    pajak kabupaten/kota, seperti yang telah dijelaskan dalam UU No. 28

    Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam undang-

    undang tersebut disebutkan apa saja jenis-jenis pajak kabupaten/kota yang

    termasuk kedalam wewenang UPPRD, adalah sebaga berikut :

  • 27

    1. Pajak Hotel

    2. Pajak Restoran

    3. Pajak Hiburan

    4. Pajak Reklame

    5. Pajak Penerangan Jalan

    6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

    7. Pajak Parkir

    8. Pajak Air Tanah

    9. Pajak Sarang Burung Walet

    10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkantoran

    11. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

  • 28

    BAB III

    PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

    A. Bidang Kerja

    Selama praktikan melakukan PKL di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

    Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan, praktikan ditempatkan pada Satuan

    Pelaksana Penagihan

    Satuan Pelaksana Penagihan adalah Satuan Kerja lini dari UPPRD yang

    dalam pelaksanaan kerjanya yaitu penagihan pajak daerah sesuai dengan

    kewenangannya. Dalam Satuan Pelaksana Penagihan di kepalai oleh seorang

    Kepala Satuan Pelaksana Penagihan yaitu Ibu Tatiek Hartatie yang menjadi

    pembimbing pratikan selama menjalankan PKL di Satuan Pelaksana

    Penagihan.

    Kemudian untuk bidang pekerjaan yang dilakukan praktikan selama

    melakukan PKL pada satuan kerja lini yang praktikan sebutkan sebelumnya

    adalah sebagai berikut :

    1. Memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan,pembatalan

    dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah

    sesuai dengan kewenangannya;

    2. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan .Surat Tagihan

    Pajak Daerah (STPD);

  • 29

    B. Pelaksanaan Kerja

    Praktikan melaksanakan PKL selama dua bulan, dimana dalam waktu dua

    bulan tersebut praktikan membantu pegawai UPPRD Grogol Petamburan

    dalam menyelesaikan tugas. Praktikan dibimbing oleh satu orang pebimbing

    yang menjadi atasan praktikan selama melakukan PKL di UPPRD Grogol

    Petamburan.

    Selama menyelesaikan tugas pratikan mendapatkan pengarahan dan

    bimingan dengan baik mengenai bidang kerja yang dikerjakan oleh praktikan.

    Praktikan diberi kesempatan untuk membantu pekerjaan pegawai di UPPRD

    Grogol Petamburan pada Satuan Pelaksanaan Penagihan. Secara umum tugas

    pada Satuan Pelaksanaan Penagihan yaitu mengurusi penagihan pajak

    daearah sesuai dengan kewenangannya yaitu di wilayah Kecamatan Grogol

    Petamburan. Seperti yang telah dijelaskan oleh praktikan pada Bab II

    mengenai tugas apa saja yang dikerjakan pada bidang Satuan Pelaksana

    Penagihan. Berikut ini tugas yang di berikan kepada praktikan ketika di

    Satuan Pelaksana Penagihan :

    1. Memproses permohonan keringanan, pembebasan,

    pembetulan,pembatalan dan penghapusan atau pengurangan sanksi

    administrasi pajak daerah sesuai dengan kewenangannya

    Salah satu tugas dari Satuan Pelaksana Penagihan yaitu memproses

    permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan,pembatalan dan

    penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai

    dengan kewenanganya. Setiap Wajib Pajak dapat mengajukan keringanan,

  • 30

    salah satu contohnya yaitu untuk Pajak PBB terhutang. Pengurangan

    untuk Pajak PBB di bagi dalam dua kategori yaitu untuk Pensiunan dan

    sejenisnya yang tertera lebih jelas pada Peaturan Guburnur No. 84 Tahun

    2013 dan untuk wajib pajak yang bukan dari pensiunan atau di sebut

    umum yang telah di atur dalam Pergub No. 211 tahun 2013.

    Wajib Pajak dapat mengajukan pengurangan pajak PBB-P2 dengan

    mengurusnya di UPPRD sesuai dengan letak objek pajak tersebut. Dengan

    melampirakn berkas yang dibutuhkan maka pegawai akan memproses dan

    menghitung berapa jumlah pengurangan yang sesuai, karena tiap WP akan

    mendapatkan persentase pengurangan yang berbeda-beda. Proses ini

    diakhiri ketika SK persetujuan atas pengurangan yang diajukan UPPRD ke

    Suku Badan Jakarta Barat telah di terbitkan setelah itu Wajib Pajak dapat

    mengambil SK tersebut sebagai bukti disetujui pengurangan atas pajak

    PBB-P2 tersebut.

    Selain mengajukan penguragan Pajak PBB-P2 wajib pajak dapat

    melakukan permohonan untuk tidak dikenakan Bea Perolehan Pajak atas

    Hak Tanak dan Bangunan dengan mengikuti beberapa ketentuan yang

    sudah ditetapkan oleh pemerintah.

    Petugas di bagian Satuan Pelaksanan Penagihan bertugas untuk

    memproses hal-hal tersebut dan disini praktikan mendapat kesempatan

    untuk membantu para pegawai dalam bidang kerja ini. Berikut adalah

    penjelasan kegiatan yang praktikan kerjakan pada bidang kerja ini.

  • 31

    a. Melakukan pengadministrasian Surat Keterangan (SK) serta

    tanda terima permohonan pengurangan Pajak Bumi dan

    Bangunan (PBB-P2) menggunakan aplikasi SIMPBB-BPHTB.

    SK pengurangan yang sudah selesai harus di lampirkan tanda

    terima yang nanitnya akan berfungsi sebagai penyerahan dokumen

    antara petugas UPPRD dengan Wajib Pajak

    Berikut ini adalah tahapan pengerjaan yang dilakukan oleh praktikan

    1) Praktikan diberikan dokumen berupa Surat Keterangan yang

    sebelumnya telah di ajukan dari Satuan Pelaksana Penagihan ke

    Suku Dinas Jakarta Barat. Kemudian Suku Dinas akan menerbitkan

    Surat Keterangan yang di dalamnya menyatakan jumlah persentase

    dari Pengurangan Pajak PBB yang di setujui

    2) Praktikan harus menghitng terlebih dahulu jumlah dokumen yang

    diterima dan mengurutkan berkas sesuai dengan nomor SK. Hal

    tersebut dilakukan untuk memastikan apakah jumlah yang di terima

    sesuai dengan jumlah yang diajukan sebelumnnya.

    3) Kemudian untuk membuat tanda terima SK atas Pengurangan PBB-

    P2, Praktikan menggunakan SIMPBB-BPHTB dimana pratikan

    diberikan Username dan password dari salah satu karyawan

    UPPRD Grogol Petamburan ( Lampiran 8 )

    4) Setelah login pada SIMPBB-BPHTB akan muncul halaman

    pertama dari sistem tersebut. Di halaman awal terdapat beberpa

    menu utama yaitu menu File, Pendataan, Penilaiaan, Penetapan,

  • 32

    Penagihan, Pembayaran, Pelayanan, Lihat dan Referensi

    selanjutnya Praktikan memilih menu Pelayanan dan Cetak Tanda

    Terima. Setelah itu akan muncul kotak dialog yang harus di isi.

    (Lampiran 8)

    5) Selanjutnya praktikan harus memasukan No Pelayanan dari tiap-

    tiap SK untuk mencetak tanda terima. Setelah memasukan No

    Pelayanan ( misalnya: 201700080060) kemudian mengklik OK

    maka format tanda terima akan muncul ( Lampiran 9)

    6) Tanda terima dicetak dan dijadikan satu dengan SK pengurangan.

    7) Praktikan selanjutnya mencatat nomor SK yang sudah selesai pada

    database Wajib Pajak yang melakukan permohonan pengurangan.

    Database tersebut berada di microsoft excel, dengan menggunakan

    fitur Find praktikan mencari data Wajib Pajak menggunakan

    nama dan nomor pelayanannya.

    8) Berkas yang sudah selesai direkap dan dibuat daftar menggunakan

    Microsoft Excel. Format yang di input adalah :

    a) Nomor Pelayanan

    b) Nomor Objek Pajak (NOP)

    c) Nama Wajib Pajak

    d) No Surat Keterangan

    9) Setelah berkas selesai direkap, berkas diberikan kepada Satuan

    Pelaksana Pelayanan disertai hasil rekap yang sebelumnya

    praktikan buat menggunkan Microsoft Excel. (Lampiran 10)

  • 33

    Pekerjaan yang praktikan lakukan ini berguna untuk merapikan

    berkas SK yang sudah selesai dan melampirkan tanda terima pada

    masing-masing SK. Hasil dari pekerjaan yang praktikan lakukan

    selanjutnya akan diserahkan ke Satuan Pelaksana Pelayanan. Tanda

    terima tersebut berfungsi sebagai bukti penyerahan dokumen kepada

    wajib pajak yang ingin mengambil SK pengurangannya PBB-P2.

    b. Mengarsipkan berkas Pengurangan PBB-P2 untuk Pergub No 84

    Tahun 2013

    Praktikan membantu pegawai UPPRD Grogol Petamburan dalam

    mengarsip dan merekaptulasi berkas pengurangan PBB-P2 yang

    berdasarkan Pergub No 84 Tahun 2013 yaitu tentang Pembebasan

    Sebagian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan kepada

    Veteran Pejuang Kemerdekaan, Penerima Tanda Jasa Bintang Gerilya,

    Mantan presiden dan wakil Presiden, Mantan Gubernur dan Wakil

    Gubernur Purnawirawan TNI/Polri serta Pensiunan Pegawai Negeri

    Sipil atau Janda/Duda.

    Langkah-langkah yang pratikan lakukan adalah sebagai berikut:

    1) Pertama-tama praktikan mengumpulkan berkas permohonan

    PBB-P2

    2) Setelah itu praktikan harus mengurutkan berkas berdasarkan

    nomor pelayananya dan di urutkan dari yang kecil ke yang besar.

  • 34

    3) Setelah tersususn rapi praktikan kemudian membat data

    rekapitulasinya menggunakan Microsoft excel yang terdiri dari no

    pelayanan, NOP, nama pemohon dan nomor SK.

    4) Berkas kemudian praktikan masukan kedalam kardus, dimana

    masing-kardus terdapat 50 buah berkas.

    Setiap kardus yang sudah terdiri dari berkas dan sudah berurutan,

    nantinya akan lebih memudahkan pegawai ketika ingin mengambil

    berkas tersebut. Praktikan memberikan info mengenai Nomor

    pelayanan dengan menempelnya pada luar kardus dan menempelkan

    hasil rekap yang telah praktikan buat sebelumnya.

    Hasil dari pekerjaan praktikan dapat dilihat pada lampiran 26.

    c. Melakukan input data berkas BPHTB pada menu pendaftaran

    menggunakan SIMPBB-BPHTB

    Praktikan diberikan kesempatan untuk membantu tugas pegawai

    UPPRD Grogol Petamburan di Bagian Satuan Pelaksana Penagihan.

    Sebelumnya praktikan terlebih dahulu diajarkan bagaimana

    menggunakan SIM BPHTB untuk keperluan input data pembebasan

    BPHTB ke dalam sistem.

    Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah

    bea yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan.

    Dalam bahasa sehari-hari juga dikenal sebagai bea pembeli untuk

    transaksi jual beli. Selain itu dalam UU tidak hanya jual beli saja,

  • 35

    tetapi semua jenis perolehan hak atas tanah dan bangunan juga

    dikenakan BPHTB.

    Gambar III. 1 Menjelaskan mengenai alur bisnis dari BPHTB.

    Berikut ini akan praktikan jelaskan mengenai proses alur bisnis

    tersebut :

    1) Wajip Pajak melakukan pembayaran di Bank DKI

    2) Wajib Pajak akan mendapat struk pembayaran (Pembayaran hanya

    dilakukan untuk SSPD yang tidak Nihil)

    3) Wajib Pajak melaporakan SSPD BPHTB ke Unit Pelayanan Pajak

    dan Retribudi Daerah sesuai dengan letak objek pajak untuk di

    validasi (verifikasi)

    4) Petugas bagian pelayanan meng-input data SSPD ke sistem

    5) Petugas bagian Pelayanan mencetak :

    a) Surat Tanda Terima SSPD

    b) Lembar Identitas Wajib Pajak

    Gambar III. 1 Alur Bisnis BPHTB Sumber : Manual Pelatihan BPHTB

  • 36

    c) Lembar Kartu Kendali

    6) Petugas memberikan Surat Tanda Terima SSPD BPHTB

    7) Petugas menginput verifikasi SSPD dengan acuan Surat Sertifikat

    Tanah dari BPN dan dokumen lain

    8) Petugas mencetak kertas kerja Penelitian SSPD untuk ditanda

    tangani oleh pihak terkait

    Beberapa hal yang membedakan ketika WP memohon pembebasan

    BPHTB yaitu, WP mengisi kolom BPHTB yang harus dibayar pada

    SSPD dengan nilai nilil(0). Pada alur bagan bisnis tersebut praktikan

    bertugas pada poin 7.

    Praktikan diberikan berkas yaitu Surat Setoran Pajak Daerah Bea

    Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (SSPD BPHTB) untuk

    permohonan atas Pergub No. 193 Tahun 2016 tentang Pembebasan

    100% atas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan karena jual

    beli atau pemberian hak baru pertama kali dan/atau pengenaan 0%

    Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan karena peristiwa waris

    atau hibah wasiat dengan Nila Jual Objek Pajak Sampai (NPOP)

    sampai dengan Rp 2.000.000.000,00.

    Berikut ini tahapan dalam melakukan tugas melakukan input data

    SSPD BPHTB:

    1) Praktikan menerima berkas SSPD BPHTB dari pegawai UPPRD,

    tidak hanya berkas SSPD BPHTB saja tetapi ada beberapa berkas

    pendukung yang digunakan untuk melakukan verifikasi dan

  • 37

    validasi BPHTB. Berkas yang wajib di lampirkan oleh Wajib

    Pajak tertera jelas dalam Peraturan Gubernur No.193 tahun 2016.

    (Lampiran 11)

    2) Praktikan membuka aplikasi SIM BPHTB dan login

    menggunakan NIP serta password dari salah satu pegawai

    UPPRD

    3) Setelah berhasil login,terdapat pilihan pada menu utama yaitu :

    a) Tanda Terima

    b) Pendaftaran

    c) Verifikasi

    d) Data NJOP

    e) Pembayaran

    f) Pelayanan

    4) Selanjutnya klik menu Pendaftaran dan klik Proses Permohonan

    Pembebasan Pergub 193/2016 (Lampiran 12)

    5) Praktikan kemudian memasukan Nomor Objek Pajak (NOP) yang

    terdiri dari 18 digit angka. Sehingga akan muncul nama WP dan

    alamat Objek Pajak. (Lampiran 13)

    6) Berkas yang praktikan terima merupakan berkas yang sudah

    melalui proses verifikasi dan juga validasi yang sebelumnya

    sudah di kerjakan oleh pegawai UPPRD. Karena sudah di periksa

    maka tahap selanjutnya praktikan memilih “ Terima Permohonan

    “ ( Lampiran 13)

  • 38

    7) Selanjutnya akan ada form yang harus praktikan isi sesuai dengan

    data yang ada pada berkas dan SSPD BPHTB (Lampiran 14)

    8) Praktikan mengisi No. registrasi yang ada pada berkas, kemudan

    mengisi nama penjual yang dapat dilihat pada akata jual-beli,

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan alamat penjual

    9) Pada bagian data WP praktikan memasukan data nama WP,

    NPWP dan alamat WP.

    10) Pada bagian data objek pajak praktikan memasukan data NOP

    PBB, lokasi dari NPWP, memasukan luas tanah dan bangunan

    kemudian harga Nilai Jual Objek Pajak ( NJOP ) per m2

    , karena

    menggunakan sistem maka NJOP totalnya akan secara otomatis

    muncul. Setelah itu praktikan mengisi Jenis perolehan hak

    misalnya dari jual-beli, hibah atau wasiat. Memasukan harga

    transaksi dan nomor dari sertifikat tanahnya.

    11) Selanjutnya masuk ke bagian perhitungan BPHTB, Nilai Pokok

    Objek Pajak (NPOP) berdasarkan harga transaksi yang di

    masukan jika di peroleh secara jual beli. Jika diperoleh secara

    hibah atau wasiat maka NPOP berdasarkan NJOP total.

    Kemudian untuk Nilai Pokok Objek Pajak Tidak Kena Pajak

    (NPOPTKP) jumlah besaranya akan muncul secara otomatis

    berdasarkan dari jenis perolehan objek pajak jika berasal dari jual

    beli total NPOPTKP-nya sebesar Rp 80.000.000, jika berasal dari

    wasiat atau hibah yaitu Rp 250.000.000. Besaran NPOPTKP di

  • 39

    setiap daerah berbeda dan untuk di DKI Jakarta NPOPTKP

    adalah seperti yang sudah praktikan sebutkan sebelumnya.

    12) Kemudian untuk NPOPKP otomatis muncul karena merupakan

    hasil pengurangan dari NPOP dan NPOPTKP

    13) Setelah data selesai di input, data di simpan kemudian pilih cetak

    SSPD dan pilih untuk mencetak lembar kenadali SSPD nya saja

    14) Berkas yang datanya telah di input kedalam sistem kemudian

    harus di cap menggunakan stempel validasi pada setiap lembar

    SSPD BPHTB. Selanjutnya berkas di berikan kembali kepada

    pegawai UPPRD di bagian Penagihan

    Praktikan melakukan input data permohonan pembebasan

    BPHTB yang telah melalui proses verifikasi (validasi) sehingga

    berkas permohonannya diterima dan dapat didaftarkan kedalam

    sistem. Hasil pekerjaan praktikan dapat dilihat pada Lampiran 15 dan

    16.

    2. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan .Surat

    Tagihan Pajak Daerah (STPD)

    Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) khususnya pada

    bagian Satuan Pelaksana Penagihan melaksanakan salah satu fungsinya

    yaitu menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) kepada setiap

    wajib pajak dari masing-masing Wajib Pajak yang objek pajaknya berad di

    wilayah kewenangan UPPRD Grogol Petamburan.

  • 40

    STPD yang diterbitkan nantinya akan dikirim kepada wajib pajak

    terutama pajak setoran masa yang masih belum terbayarkan setiap

    bulannya. Dalam STPD tersebut juga tertera jumlah denda dan bunga yang

    akan dikenakan kepada wajib pajak.

    Disini praktikan melakukan beberapa pekerjaan yang membantu

    pegawai UPPRD dalam melaksanakan tugas mereka.

    a. Membuat Surat Teguran untuk Wajib Pajak

    Kepatuhan WP dalam membayar pajak sangatlah penting. Karena

    pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang berguna bagi

    pembangunan bangsa dan Negara. Praktikan mendapatkan tugas untuk

    membuat suran teguran kepada WP yang belum membayar pajak.

    Praktikan bertugas membuat surat teguran untuk beberapa jenis pajak,

    yaitu Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Pajak Parkir dan Pajak Restoran.

    Ketika mengerjakan tugas ini praktikan dibimbing dengan baik dan

    dibimbing dalam pembuatan surat teguran menggunakan Mail Merge.

    Kentungan mengguankan fitur ini adalah dapat membuat surat dengan

    jumlah yang banyak sekaligus dengan alamat yang akad dituju

    sehingga tidak membuatnya manual satu persatu. berikut ini adalah

    tahapan pekerjaanya :

    1) Praktikan terlebih dahulu membuka data yang ada pada komputer

    kantor UPPRD Grogol Petamburan. Data tersebut berupa excel

    yang didalamnya terdapat info menegenai No pelayanan, NOP

    PBB, Nama dan alamat Objek Pajak kemudaian nama wajib pajak,

  • 41

    Jenis Pajak, info masa pajak yang belum dibayarkan dan nomor

    surat.

    2) Praktikan kemudian membuka format surat teguran yang sudah ada

    pada komputer kantor. Format tersubut berbentuk Microsoft word.

    3) Karena format surat teguranya sudah ada maka langsung saja untuk

    memilih Select Recipients dan mengklik Use Existing List dan pilih

    file excel yang sebelumnya sudah dibuka.

    4) Mengisi kolom yang kosong pada surat, selanjutnya menggunakan

    Insert Merge Field Praktikan hannya tinggal menyesuaikan sesuai

    dengan data pada excel.

    5) Setelah di isi dengan sesuai untuk melihat hasilnya dapat mengklik

    Preview Result.

    6) Ketika semua surat sudah di cek dan sesuai dengan data yang ada

    selanjutnya surat tersebut di print menjadi tiga rangkap. Satu

    rangkap diberikan kepada WP. Kedua diberikan kepada bagian

    Tata Usaha dan rangkap terakhir disimpan sebagai arsip.

    Penerbitan surat teguran berguna untuk mengingatkann WP agar

    segera melunasi dan membayar pajak terutama untuk setoran masa

    pajak. Surat teguran ini di terbitkan setiap bulan dan WP yang telah

    diberikan surat teguran tetapi jika dalam waktu yang sudah tertera

    dalam surat teguran tidak ada tindak lanjut untuk melakukan

    pembayaran maka WP tersebut akan di berikan Sticker yang

    menyatakan belum melunasi pajak dan ditempel pada Objek Pajaknya

  • 42

    misalnya pada restoran, hotel atau tempat hiburan. Hasil pekerjaan

    praktikan dapat dilihat pada Lampiran 17.

    b. Membuat daftar Wajib Pajak yang belum membayar setoran

    masa

    Praktikan diberikan tugas untuk memeriksa WP yang belum

    melakukan pembayaran setoran masa. Disini praktikan sebelumnya di

    beri arahan terlebih dahulu dalam menggunakan Sistem Pemungutan

    Pajak Daerah ( SP2D ) berbasis Web. Pratikan ditugaskan untuk

    merekapitulasi dan membuat daftar setoran masa WP untuk Pajak

    Hotel.

    Berikut ini adalah tahapan pengerjaanya ;

    1) Praktikan terlebih dahulu membuka daftar nama WP untuk jenis

    Pajak Hotel yang terdapat di Microsoft excel.

    2) Dalam database tersebut terdapat data berupa Nama WP, nama

    Objek Pajak, alamat Objek Pajak serta NOP ( Lampiran 18)

    3) Praktikan kemudian membuka portal BPRD, pada halaman utama

    terdapat menu pilihan SP2DWEB kemdian praktikan mengklik

    pilihan tersebut dan melakukan login. (Lampiran 19)

    4) Setelah login akan muncul beberpa pilihan modul yaitu

    Pendaftaran, Pembayaran, Pemeriksaan, Keberatan, Penagihan dan

    Pelaporan (Lampiran 20)

  • 43

    5) Modul untuk melihat daftar setoran masa yaitu ada pada modul

    Pelaporan, setelah itu pilih menu ” Laporan Berkala “(Lampiran

    21)

    6) Setelah itu pilih menu “ Daftar Setoran Masa dan Perbaikan “ nanti

    akan muncul nama Unit organisasi yaitu Unit Pelayanan Pajak dan

    Retribusi Daerah Grogol Petamburan, Jenis pajaknya karena

    praktikan di tugaskan untuk memeriksa pajak hotel maka praktikan

    memilih pajak Hotel untuk jenis pajaknya. Kemudian memilih

    tahun pajaknya, pemilihan tahun pajak bergantung pada databes

    yang ada pada Microsoft excel. Terakhir ada objek pajak, pada

    objek pajak ini disini dengan menulis dari NOP nya. (Lampiran 21)

    7) Setelah data tersebut di isi semua kemudian klik lihat laporan maka

    akan muncul data berupa tabel serta jumla h setoran masa yang

    sudah atau belum dibayarkan oleh wajib pajak (Lampiran 22)

    8) Kemudian praktikan mengklik tanda save pada setiap laporan dan

    disimpan dalam format Microsoft excel.

    9) Hasil dari tiap objek pajak kemudian di kumpulkan kedalam satu

    excel dan direkap. Kemudia data ini di serahkan kepada Kepala

    Satuan Bagian Penagihan. ( Lampiran 23)

    Hasil dari yang praktikan kerjakan dapat digunakan nantinya untuk

    menjadi acuan dalam menerbitkan surat teguran kepada WP yang

    belum membayar setoran masa. Hasil rekap daftar WP yang belum

  • 44

    membayar setoran masa untuk pajak hotel dapat di lihat pada

    Lampiran 23.

    c. Merekap daftar Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) pajak

    restoran menggunakan Microsoft excel.

    Berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

    dan Retribusi Daerah menjelaskan mengenai pengertian dari Surat

    Tagihan Pajak Daerah (STPD) adalah surat untuk melakukan tagihan

    pajak dan/atau sanksi administrative berupa bunga dana dan/atau

    denda.

    Praktikan diberikan tugas untuk merekap STPD dari salah satu

    wajib pajak yang objek pajaknya berupa restoran. Praktikan diberikan

    berkas berupa STPD (lampiran 24) yang di dalamnya tertera besaran

    tagihan pajak. Kemudian praktikan membuka miscrosof exce ldan

    membuat format tabel untuk merekap STPD tersebut.

    Praktikan membuat tabel yang didalamnya berisi informasi

    mengenai :

    1) Nomor dan tanggal STPD

    2) Nomor Objek Pajak Daerah (NOPD)

    3) Objek Pajak

    4) Alamat

    5) Dasar STPD

    6) Masa Tahun

    7) Jenis Pajak

  • 45

    8) Bunga

    9) Denda

    Praktikan kemudian merekap satu persatu STPD sesuai dengan

    data yang ada pada Microsoft Excel. Setelah semua STPD selesai di

    rekap maka hasil pekerjaan praktikan kemudian di print dan di

    arsipkan kedalam ordner bersamaan dengan STPD tersebut. Hasil

    pekerjaan praktikan dapat dilihat pada Lampiran 25

    C. Kendala Yang Dihadapi

    Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Unit Pelayanan Pajak dan

    Retribusi Daerah ( UPPRD ) Grogol Petamburan tidak dapat di pungkiri

    menghadapi berbagai kendala baik yang berasal dari dalam diri ataupun yang

    berasal dari sekitar praktikan. Kendala atau permasalahan yang praktikan

    alami selama melakukan PKL adalah sebaga berikut :

    1. Ketika mengerjakan tugas yang di berikan, ada beberapa istilah dalam

    perpajakan daerah yang masih belum dipahami oleh praktikan

    2. Berkas yang tidak tersusun secara rapi, terutama untuk berkas

    pengurangan PBB-P2 yang jumlahnya cukup banyak hingga mencapai 200

    berkas

    3. Banyaknya data Objek Pajak membuat praktikan melakukan beberapa

    kesalahan ketika melakukan rekap Pembayaran Setoran Masa

  • 46

    D. Cara Mengatasi Kendala

    Dalam nelakukan pekerjaanya, praktikan melakukan beberpa usaha untuk

    mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh praktikan selama melakaukan

    kegiatan PKL

    Usaha-usaha untuk megatasi kendala tersebut adalah :

    1. Praktikan melakukan proses bertanya untuk mendapatkan informasi

    mengenai istilah-istilah perpajakan yang praktikan belum ketahui.

    Kemudian praktikan juga mempelajari kembali mengenai perpajakan

    daerah terutama sumber yang praktikan gunakan adalah Peraturan

    Gubernur yang terkait dengan Perpajakan Daerah

    2. Praktikan secara perlahan dan teliti memisahkan berkas berdasarkan no

    pelayanannya, untuk menghemat waktu setiap satu nomor pelayanan yang

    sudah selesai praktikan segera melakukan rekapituliasi berkas sudah urut

    sesui dengan data yang praktikan buat

    3. Jumlah objek pajak yang berada di Kecamatan Grogol Petamburan bias

    mencapai 300 untuk restoran saja. Ketika mencatat setoran masa yang

    belum terbayarkan dilihat dari Masa pajak yang masih kosong. Tetapi hal

    yang juga harus di perhatikan adalah Terhitung Mula Tanggal ( TMT )

    dari objek pajak tersebut. Sering kali praktikan melakukan kesalahan

    karena tidak memperhatikan TMT nya. Sehingga untuk mengatasinya

    pratikaan membuat reminder ketika mengerjakan rekap setoran masa dan

    menempelnya dikomputer yang praktikan gunakan untuk mengingatkan

  • 47

    pratikan dan praktikan melakukan rekap dengan lebih teliti dan tidak

    terburu-buru

  • 48

    BAB IV

    KESIMPULAN

    A. Kesimpulan

    Mahasiswa membutuhkan program PKL untuk menghadapi dan melihat

    secara langsung bagaimana dunia kerja yang begitu dinamis. Ketika

    melakukan PKL mahasiswa akan terjun langsung ke berbagai bidang

    pekerjaan dan bersentuhan langsung secara teknis dari teori yang sudah di

    pelajari selama bangku perkuliahan. PKL merupakan salah satu cara terbaik

    yang dilakukan untuk mengenalkan dan mengaplikasikan ilmu yang

    sebelumnya sudah di dapat.

    Selama melaksananka PKL di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

    Grogol Petamburan praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan, antara

    lain :

    1. Praktikan mengetahui secara langsung tugas rutin dari Satuan Pelaksanan

    Penagihan yaitu melakukan penagihan pajak daerah sesuai dengan

    kewenangannya.

    2. Selain itu pada lini ini juga betugas untuk menerbitkan surat teguran dan

    tagihan pajak daerah untuk WP agar membayar pajak

    3. Praktikan mengetahui informasi mengenai kebijakan tentang perpajakan

    daerah terutama pajak ditingkat kabupaten/kota

    4. Praktikan juga mengetahui adanya Unit yang mengurusi dan

    memfasilitasi perpajakan daerah ada di setiap kecamatan.

  • 49

    5. PKL memberikan gambaran bagi praktikan untuk berkerja secara

    cermat, berhati-hati, teliti serta belajar berkomunikasi dnegan baik.

    B. Saran

    Melalui kegiatan PKL ini, selain diharapakan dapat menerapkan ilmu-

    ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, dengan kegiatan ini

    mahasiswa juga diharapkan untuk bisa mengembangkan kemampuan

    bersosialisasi, beradaptasi, dan bersaing di dunia kerja yang semakin ketat ini.

    Berdasarkan pengalaman praktikan selama melaksanakan kegiatan PKL di

    UPPRD Grogol Petamburan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

    oleh pihak-pihak terkait untuk dijadikan masukan dan saran agar proses

    kegiatan PKL seperti ini dapat berjalan dengan lebih baik kedepannya, yaitu:

    1. Bagi mahasiswa:

    a. Mahasiswa harus membiasakan kedisiplinan supaya menjadi tenaga kerja

    yang profesional.

    b. Mahasiswa harus mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik

    agar pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik

    c. Pelatihan Softskill dalam menggunakan Microsoft excel sangat di

    butuhkan mahasiswa

    d. Mahasiswa harus terus belajar dan mengasah diri agar memiliki

    keterampilan dan kemampuan dan dapat bersaing di dunia kerja.

  • 50

    2. Bagi Fakultas Ekonomi:

    a. Memberikan pengarahan dan panduan kepada mahasiswa sebelum

    melaksanakan PKL, agar mahasiswa bisa mempersiapkan diri dengan

    baik.

    b. Melakukan kerjasama dengan instansi dalam mendukung mahasiswanya

    untuk menyelenggarakan kegiatan PKL.

    c. Selalu meng-update teori dan ilmu yang diberikan agar tidak ada

    perbedaan atau ketinggalan ilmu yang didapat di kampus dengan praktik

    yang ada di lapangan.

    3. Bagi UPPRD Ggrogol Petamburan

    a. Tambahkan beberapa pegawai lagi untuk bekerja di UPRPD merupakan

    langkah yang tepat, agar dapat membagi-bagi tugas dalam memberikan

    pelayanan kepada masyarakat serta dapat meningkatkan kualitas

    pelayanan

    b. Berkas yang telah di proses atau di input di arsipkan dengan baik agar

    memudahkan pegawai jika ingin menggunakanya di kemudian hari

    terutama untuk di Satuan Pelaksana Penagihan.

    c. Dapat memberikan bimbingan yang lebih intens bagi praktikan dalam

    mnegerjakan tugas yang di berikan.

  • 51

    DAFTAR PUSTAKA

    FE-UNJ. (2012). Pedoman Praktik Kerja Lapangan. Ja karta: Fakultas Ekonomi

    Universitas Negeri Jakarta

    Knight, Peter T dan Mantz Yorke. Curricul for Economic and Social Gain.

    Springer, Juni 2006, 4, hal. 1-24

    Sirojuddin, Ahmad. Angka Pengangguran Turun 5,32%,Namun Serapan Lulusan

    Perguruan Tinggi Paling Rendah. 2017.

    https://www.publik.id/artikel/angka-pengangguran-turun-532-namun-

    serapan-lulusan-perguruan-tinggi-paling-rendah (Diakses 18 Desember

    2017)

    Sumberdaya Ristekdikti. Marak Sarjana Menganggur, Peningkatan Mutu

    Pendidikan Tinggi Butuh Relevansi. 2017.

    http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2017/07/18/marak-sarjana-

    menganggur-peningkatan-mutu-pendidikan-tinggi-butuh-relevansi/.

    (Diakses tanggal 18 Desember 2017 )

    UPT Humas BPRD. Dinas Pelayanan Pajak Menjadi Badan Pajak dan Retribusi

    Daerah. 2017. http://bprd.jakarta.go.id/dinas-pelayanan-pajak-menjadi-

    badan-pajak-dan-retribusi-daerah/. ( Diakses tanggal 14 November 2017 )

    Winataputra, Udin Sarifudin, et a. Materi Terbuka : Kesadaran Pajak dalam

    Pendidikan Tinggi. Jakarta : Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal

    Pajak, 2016.

    https://www.publik.id/artikel/angka-pengangguran-turun-532-namun-serapan-lulusan-perguruan-tinggi-paling-rendahhttps://www.publik.id/artikel/angka-pengangguran-turun-532-namun-serapan-lulusan-perguruan-tinggi-paling-rendahhttp://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2017/07/18/marak-sarjana-menganggur-peningkatan-mutu-pendidikan-tinggi-butuh-relevansi/http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2017/07/18/marak-sarjana-menganggur-peningkatan-mutu-pendidikan-tinggi-butuh-relevansi/http://bprd.jakarta.go.id/dinas-pelayanan-pajak-menjadi-badan-pajak-dan-retribusi-daerah/http://bprd.jakarta.go.id/dinas-pelayanan-pajak-menjadi-badan-pajak-dan-retribusi-daerah/

  • 52

    LAMPIRAN – LAMPIRAN

  • 53

    Lampiran 1

    Surat Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan (PKL)

  • 54

    Lampiran 2

    Surat Permohonan Izin Magang Mahasiswa dari BPRD

  • 55

    Lampiran 3

    Daftar Hadir PKL

  • 56

    Lampiran 4

    Daftar Hadir PKL

  • 57

    Lampiran 5

    Daftar Hadir PKL

  • 58

    Lampiran 6

    Hasil Penilaian Praktik Kerja Lapangan

  • 59

    Lampiran 7

    Struktur Organisasi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

    KEPALA SUB BAGIAN TATA

    USAHA

    MUHAMAD MULYADI NIP 197306032014122002

    KEPALA UNIT

    DEDYANTO

    NIP 196460304198703106

    KEPALA SATUAN

    PELAKSANA PELAYANAN

    AGUS SUGIYATNO NIP197108301994031003

    STAFF

    1. Rizky Puspa Sari

    NIP 198803152011012021

    2. Elfrida

    NIP198506152010012048

    3. Rizka Nuryanti

    NIP 198706072011012016

    KEPALA SATUAN PELAKSANA

    PENDATAAN DAN PENILAIAN

    M. RIZAL JAYA PURNAMA NIP197007091996031002

    STAFF

    1. Widi Nofianto

    NIP198311202006021001

    2.Heru Sidarta

    NIP 197311061993031003

    3. Royani

    NIP 197809072014081001

    KEPALA SATUAN

    PELAKSANA PENAGIHAN

    TATIEK HARTANTI NIP197901011997032002

    STAFF

    1. Harapan Sitiro

    NIP 198812162011011006

    SATUAN KERJA

    SUBKELOMPOK

    JABATAN FUNGSIONAL

  • 60

    Lampiran 8

    Sistem Informasi Manajemen Pajak Bumi dan Bangunan (SIMPBB)

  • 61

    Lampiran 9

    Formulir Pelayanan Wajib Pajak / Tanda Terima

  • 62

    Lampiran 10

    Tanda Terima yang Diberikan dari Satuan Pelaksana Penagihan ke Satuan

    Pelayanan

  • 63

    Lampiran 11

    Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB

  • 64

    Lampiran 12

    Tampilan Menu Utama SIM BPHTB

  • 65

    Lampiran 13

    Proses melakukan input data SSPD BPHTB

  • 66

    Lampiran 14

    Proses input Data SSPD BPHTB

  • 67

    Lampiran 15

    Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang di-input Kedalam Sistem

  • 68

    Lampiran 16

    Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang Di-input Kedalam Sistem

  • 69

    Lampiran 17

    Surat Teguran untuk Wajib Pajak

  • 70

    Lampiran 18

    Daftar Objek Pajak untuk jenis Pajak Hotel

  • 71

    Lampiran 19

    Menu Utama Portal BPRD

  • 72

    Lampiran 20

    Menu Utama pada Sistem Pemungutan Pajak Daerah (SP2D)

  • 73

    Lampiran 21

    Proses mencari daftar setoran masa

  • 74

    Lampiran 22

    Daftar setoran masa dari salah satu Wajib Pajak

  • 75

    Lampiran 23

    Daftar Setoran Masa dan Perbaikan Pajak Hotel beberapa Objek Pajak

  • 76

    Lampiran 24

    Surat Tagihan Pajak Daerah untuk jenis Pajak Hiburan

  • 77

    Lampiran 25

    Daftar hasil Rekap STPD

    Lampitan 26

  • 78

    Lampiran 26

    Hasil Pemberkasan Berkas Pengurangan PBB-P2

  • 79

    Lampiran 27

    Rincian Kegiatan PKL

  • 80

    Lampiran 28

    Rincian Kegiatan PKL

  • 81

    Lampiran 29

    Rincian Kegiatan PKL

  • 82

    Lampiran 30

    Rincian Kegiatan PKL

  • 83

    Lampiran 31

    Kartu Konsultasi Pembimbingan Penulisan PKL