laporan praktik kerja lapangan pada unit pelayanan … · laporan praktik kerja lapangan pada unit...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA UNIT
PELAYANAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (UPPRD )
GROGOL PETAMBURAN
FITRIANI UTAMI
8335142773
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
KONSENTRASI AUDIT
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
-
iii
-
iv
-
v
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur praktikan panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga praktikan dapat melaksanakan
serta menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Unit
Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPRPD) Grogol Petamburan
Jakarta Barat tepat pada waktunya.
Laporan PKL ini dibuat dalam rangka memenuhi sebagian
persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
program studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
Selama penyusunan laporan PKL ini, praktikan mendapat dukungan
serta bantuan dari beberapa pihak sehingga praktikan dapat
menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh karena itu, praktikan mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas rahmat, petunjuk, dan ridho-Nya yang telah
diberikan kepada praktikan.
2. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan doa
dan dukungan moril maupun materil kepada praktikan.
3. Ibu Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui SE, M.Si. Ak.CA selaku Ketua
Program Studi S1 Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta
-
vi
4. Bapak Indra Pahala M.Si selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu praktikan dalam menyusun
lapaoran PKL
5. Seluruh dosen Universitas Negeri Jakarata (UNJ) yang telah
banyak membantu dan memberikan ilmu yang bermanfaat selama
praktikan duduk dibangku perkuliahan.
6. Bapak Dedyanto selaku Kepala Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan dan seluruh pegawai Unit
Pelayanan Pajak Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan yang telah
membantu praktikan pada pelaksanaan PKL.
7. Teman-teman mahasiswa S1 Akuntansi 2014 dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan praktikan bantuan dan motivasi dalam penulisan
laporan PKL.
Praktikan menyadari bahwa laporan PKL ini tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat praktikan harapkan agar lebih baik di masa mendatang. Semoga
laporan PKL ini dapat bermanfaat dan memberikan dampak yang positif.
Jakarta, Januari 2018
Praktikan
-
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR ............ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL .......................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan PKL .................................................................. 4
C. Keguanaan PKL ................................................................................ 5
D. Tempat PKL ...................................................................................... 6
E. Jadwal Waktu PKL ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN UMUM UPPRD GROGOL PETAMBURAN
A. Sejarah Instansi ............................................................................... 10
B. Struktur Organisasi ......................................................................... 17
C. Kegiatan Umum Instansi ................................................................. 25
-
viii
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja ................................................................................... 28
B. Pelaksanaan Kerja ........................................................................... 29
C. Kendala Yang Dihadapi .................................................................. 45
D. Cara Mengatasi Kendala ................................................................. 46
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................. 52
-
ix
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Tabel Perkembangan Dinas Pajak DKI Jakarta ................................. 13
-
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Bidang-Bidang BPRD DKI Jakarta ........................ 17
Gambar III.1 Alur Bisnis BPHTB………………………………………...33
-
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan (PKL)…………..51
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Magang Mahasiswa dari BPRD ...............52
Lampiran 3 Daftar Hadir PKL ………………………………………………...53
Lampiran 4 Daftar Hadir PKL………………………………………………....54
Lampiran 5 Daftar Hadir PKL………………………………………………....55
Lampiran 6 Hasil Penilaian PKL ……………………………………………...56
Lampiran 7 Struktur Organisasi UPPRD Grogol Petamburan ………………..57
Lampiran 8 Sistem Informasi Manajemen PBB……………………………... .58
Lampiran 9 Formulir Pelayanan Wajib Pajak / Tanda Terima………………..59
Lampiran 10 Tanda Terima……………………………...……………………...60
Lampiran 11 Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB……………………………...61
Lampiran 12 Tampilan Menu Utama SIM BPHTB ………………………….....62
Lampiran 13 Proses melakukan input data SSPD BPHTB ………………….63
Lampiran 14 Proses input Data SSPD BPHTB……………………………….64
Lampiran 15 Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang di-input.……………65
Lampiran 16 Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang Di-input…..………...66
Lampiran 17 Surat Teguran untuk Wajib Pajak……………………………........67
Lampiran 18 Daftar Objek Pajak untuk jenis Pajak Hotel ………………....68
-
xii
Lampiran 19 Menu Utama Portal BPRD …………………………………......69
Lampiran 20 Menu Utama pada Sistem Pemungutan Pajak Daerah
(SP2D)…………………………………………………………..70
Lampiran 21 Proses mencari daftar setoran masa ……………………….....71
Lampiran 22 Daftar setoran masa dari salah satu WP-Daftar Setoran ………....72
Lampiran 23 Masa dan Perbaikan Pajak Hotel beberapa Objek Pajak ………...73
Lampiran 24 Surat Tagihan Pajak Daerah ……………………………….....74
Lampiran 25 Daftar Hasi Rekap STPD…………………………………….......75
Lampiran 26 Hasil Pemberkasan Berkas Pengurangan PBB-P2…………..76
Lampiran 27 Rincian Kegiatan PKL…………………………………………...77
Lampiran 28 Rincian Kegiatan PKL …………………………………………..78
Lampiran 29 Rincian Kegiatan PKL…………………………………………...79
Lampiran 30 Rincian Kegiatan PKL…………………………………………...80
Lampiran 31 Kartu Konsultasi Pembimbingan Penulisan PKL……………......81
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
Sebagai mahasiswa yang sedang mempersisapkan diri menjadi lulusan
yang mampu beradaptasi serta bersaing dalam dunia kerja, tidak hanya ilmu
atau teori yang selama ini kita pelajari dalam dunia perkuliahan yang perlu
dipersiapkan. Keahlian, kompetensi, kemampuan beradaptasi serta
profesioanlisme kerja perlu kita tanamkan dan persiapkan dalam diri kita.
Teichler (1997; 1999); Yorke dan Knight (2006) melakukan observasi
terkait dengan jurang antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan
kompetensi di dunia kerja. Beberapa pergeseran penting yang terjadi
meliputi terjadinya peningkatan pengangguran terdidik baik pengangguran
terbuka maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi pendidikan
tinggi, berubahnya struktur sosio-ekonomi dan politik global yang
mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang pesat sehingga menyebabkan terjadinya berbagai
perubahan-perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan
persyaratan untuk memasuki dunia kerja.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kebutuhkan kompetensi di
dunia kerja seiring berjalannya waktu serta semakin canggihnya teknologi
akan terus menerus mengalami perubahan. Oleh karena itu, untuk dapat
-
2
membantu menghadapi tantangan tersebut sebagai seorang mahasiswa harus
mampu melihat dan mempelajari secara nyata bagaimana kompetensi seorang
akuntan yang dibutuhkan di dunia kerja.
Selain itu kurang terserapnya mahasiswa lulusan perguruan tinggi terjadi
kerena kurangnya relevansi lulusan perguruan tinggi terhadap kebutuhan
tenaga kerja. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, angka pengangguran
turun di angka 5,32% pada Februari 2017. Jika dibandingan pada periode
yang sama tahun 2014 angka pengangguran masih 5, 9%. Kemudian untuk
range usia Angkatan Kerja 15-60 tahun per Februari 2017 131,544,111 jiwa,
sedangkan pengangguran 7,005,262 jiwa.
Kemudian berdasarkan artikel yang praktikan baca Ketua APINDO
Hariyadi Sukamdani menyampaikan nilai investasi Rp208,5 triliun tahun
2010. Dengan rasio setiap dana Rp1 triliun penanaman modal mampu
penyerap 5000 tenaga kerja. Tahun 2016 dengan nilai investasi meningkat
hampir 3x lipat senilai Rp 612,8 triliun. Namun sayangnya rasio penyerapan
tenaga kerja merosot drastis menjadi 2.200 orang per 1 triliun investasi
Berdasarkan data yang telah praktikan paparkan sebelumnya dapat dilihat
bahwa memang jumlah pengangguran mengalami penurunan tetapi serapan
untuk lulusan perguruan tinggi masih terbilang rendah. Pemerintah
menyebutkan bahwa untuk mengurangi sarjana yang menganggur salah satu
faktor yang harus di perhatikan dan diperbaki adalah mutu pendidikan tinggi
dan relevansi lulusan perguruan tinggi terhadap kebutuhan tenaga kerja.
-
3
Program Studi S1 Akuntansi sebagai bagian dari Universitas Negeri
Jakarta berupaya untuk menciptakan lulusan yang berdaya saing tinggi,
memiliki profesionalisme dalam bekerja serta lulusan yang dapat langsung
terserap dalam dunia kerja, memilki program untuk menunjang misinya
tersebut yaitu Praktik Kerja Lapangan (PKL). Harapanya dengan PKL ini
mahasiswa dapat terjun langsung untuk mampu mempelajari baik teori
maupun praktik, kemudian mengaplikasikan serta mengembangkan ilmu yang
sudah dipelajari selama perkuliahan ditempat mahasiswa melakukan praktik.
Adanya kegiatan ini praktikan di dorong unutk mampu mengembangkan
dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan mempraktekan secara langsung ilmu
yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja. PKL juga menjadi
salah satu program yang di buat oleh Fakultas Ekonomi UNJ sebagai salah
satu sarana penunjang untuk mahasiswa agar ketika lulus dapat bekerja
relevan dengan bidangnya dan terserap di dunia kerja.
PKL merupakan salah satu prasyarat bagi praktikan untuk lulus dari
Fakultas Ekonomi. Jumlah sks untuk PKL mencakup 2 sks yang diambil
untuk semester 8 tetapi praktikan melakukannya lebih awal yaitu pada libur
semester 6 di bulan Juli-September. Untuk memenuhi matakuliah ini
praktikum memilih Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD )
Grogol Petamburan sebagai tempat untuk melaksanakan PKL. Berdasarkan
latar belakang yang praktikum miliki maka instansi tersebut menempatkan
praktikum di bagian Satuan Pelakasana Pengaihan.
-
4
B. Maksud dan Tujuan PKL
PKL yang merupakan salah satu program wajib yang harus di laksanakan
oleh mahasiswa. Memiliki maksud dan tujuan yang tidak hanya berdampak
langsung bagi praktikan tetapi juga bermanfaat bagi hubungan antara
universitas dengan instansi/perusahaan yang menjadi tempat praktikan
melakukan PKL.
Adapun maksud dari pelaksanaan kegiatan PKL adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari bidang ilmu tertentu khususnya di unit kerja praktikan
UPPRD Grogol Petamburan di Satuan Pelaksana Penagihan agar
praktikan dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah
dimilki ke dunia kerja.
2. Melakukan praktik di bidang perpajakan sesuai dengan ilmu yang telah
diperoleh praktikan selama masa perkuliahan
3. Sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi
untuk mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi.
Sedangkan tujuan pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh pengalaman dari dunia kerja yang sesuai dengan teori yang
diperoleh pada masa kuliah.
2. Memperoleh wawasan ilmu pengetahuan tentang suatu bidang kerja
khususnya perpajakan yang berhubungan dengan program studi
praktikan.
-
5
3. Menyiapkan tenaga kerja terdidik yang memilki pengetahuan,
keterampilan juga keahlian yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja saat
ini.
4. Membina kerjasama antara mahasiswa Fakultas Ekonomi – UNJ dengan
instansi pemerintah maupun swasta dimana mahasiswa ditempatkan.
C. Kegunaan PKL
Adapun kegunaan PKL selama praktikan melaksanakan kegiatan di Unit
Pelaksanaan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD ) sebagai berikut :
1. Bagi Praktikan
a. Menambah pengetahuan bagi praktikan mengenai penerapan teori yang
didapat dalam kegiatan belajar dengan prakteknya di lapangan.
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab praktikan dalam melakukan setiap
pekerjaan, dan dapat bersosialisasi dengan semua pihak yang terkait di
dunia kerja nantinya.
c. Sebagai bahan pembanding bagi praktikan terhadap ilmu yang telah di
peroleh
d. Kesempatan untuk memperdalam ilmu dan memahami profesionalisme
dalam dunia keja
2. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
a. Dapat mengetahui seberapa besar peran tenaga pengajar dalam
memberikan materi untuk mahasiswa sesuai dengan perkembangan
yang terjadi di dunia kerja.
-
6
b. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait dan mendapatkan umpan
balik berupa bahan masukan untuk menyempurnakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan di dalam dunia kerja sehingga mendapatkan
hasil yang baik.
c. Menjadi salah satu cara untuk menjalin hubungan baik anatara Fakultas
Ekonomi dengan instansi atau perusahaan tersebut
d. Membangun kerja sama antara dunia pendidikan dengan perusahaan
ataupun intansi pemerintah agar perguruan tinggi dapat lebih dikenal
oleh perusahaan/instansi pemerintah
3. Bagi Instansi Pemerintah UPPRD Grogol Petamburan
a. Sebagai media bagi instansi untuk berkontribusi dalam dunia
pendidikan.
b. Sarana bagi instansi untuk memanfaatkan sumber daya terdidik yang
sesuai dengan bidangnya untuk membantu segala proses dan kegiatan
instansi.
c. Mempererat kerjasama antara pihak instansi dengan universitas.
d. Dapat menciptakan dan melatih SDM yang berkualitas
e. Membantu kegiatan pelaksanaan pekerjaan
D. Tempat PKL
Praktikan melaksanakan PKL di Instansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
yaitu :
-
7
Tempat : Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD)
Grogol Petamburan
Alamat : Jl. Gelong Baru, Jakarta Barat
No. Telepon/Fax : (021) 293222809
E-mail : [email protected]
Praktikan memilih UPPRD Grogol Petamburan Jakarta Barat sebagai
tempat melaksanakan PKL karena letak kantor UPPRD Grogol Petamburan
Jakarta Barat yang berdekatan dengan letak rumah praktikan, selain itu
praktikan menganggap bahwa UPPRD merupakan tempat yang tepat untuk
melatih kemampuan praktikan di bidang perpajakan, terutama perpajakan
daerah. Karena kantor UPPRD ini ada di setiap kecamatan di daerah DKI
Jakarta. UPPRD Grogol Petamburan bertanggung jawab untuk menghimpun
dan mengurus pajak daerah khusus di wilayah Grogol Petamburan.
Kantor UPPRD Grogol Petamburan memiliki budaya kerja yang baik,
sebelum memulai pekerjaan setiap pagi para karyawan dan pimpinan
bekumpul untuk melakukan doa bersama kemudian briefieng sebelum
memulai pekerjaan. Praktikan ditempatkan pada Satuan Pelaksana Penagihan
selama melakukan PKL.
E. Jadwal Waktu PKL
Praktikan melakukan PKL pada Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan selama 40 hari kerja, yatu dimulai dari
tanggal 17 Juli 2017 hingga 11 September 2017. Jam kerja yang dilakukan
mailto:[email protected]
-
8
oleh praktikan selama melakukan PKL mengikuti jam kerja normal dari
UPPRD Grogol Petamburan yaitu dari hari Senin sampai dengan Jumat.
Dalam proses melakukan PKL ini dibagi kedalam 3 tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, Praktikan berusaha untuk mencari informasi
mengenai perusahaan/ intansi pemerintah untuk dijadkan tempat PKL.
Praktikan mendapat informasi dari salah satu teman untuk mengajukan
surat ke BNI Syariah Pusat. Akhirnya praktikan mengurus segala
administrasi dan mengajukan surat permohonan di BNI Syariah Pusat,
tetapi setelah menunggu hampir cukup lama ternyata waktu ketika
pelaksanaan PKL yang di minta oleh BNI Syariah Pusat tidak sesuai
dengan timeline yang sudah praktikan buat sebelumnya, akhirnya
praktikan memutuskan untuk tidak mengambil tempat PKL di BNI
Syariah Pusat.
Selan itu praktikan mencoba untuk mengajukan PKL di salah satu
perusahaan ritel yang bergerak di bidang fashion. Tetapi setelah menunggu
jawaban atas pengajuan PKL, praktikan mendapatkan hasil negatif.
Akhirnya praktikan mendapat info mengenai tempat PKL, yaitu di instansi
pemerintah di bidang perpajakan. Kemudian praktikan mengurus surat
untuk keperluan administrasi dari kampus dan mengajukannya ke Dinas
Pelayanan Pajak ( DPP ) Abdul Muis yang sekarang disebut Badan Pajak
dan Retribusi Daerah (BPRD) dan harus menunggu sampai sekitar satu
minggu. Sampai akhirnya praktikan ditempatkan di Unit Pelayanan Pajak
-
9
dan Retribusi Daerah ( UPPRD ) Grogol Petamburan, praktikan
ditempatkan sesuai dengan domisili tempat tingal praktikan.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah mendapatkan surat pengantar dari BPRD maka praktikan
mendatangi UPPRD Grogol Petamburan untuk mengurus administrasi.
Pelaksanaan PKL dimulai pada tanggal 17 Juli 2017 sampa dengan 11
September 2017. PKL dilaksanakan setiap hari kerja, pukul 08.00 – 16.00
WIB untuk hari Senin sampai Jumat.
3. Tahap Penulisan Laporan PKL
Praktikan terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam menyusun laporan PKL. Setelah data yang diperlukan terkumpul
Praktikan mulai menyususn laporan setelah pelaksanaan PKL selesai.
Kemudian Praktikan juga dibantu oleh dosen pembimbing dalam
penyusunan laporan PKL.
-
10
BAB II
TINJAUAN UMUM UPPRD GROGOL PETAMBURAN
A. Sejarah Instansi
1. Sejarah Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta
dan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Grogol
Petamburan
Dalam pengelolaan pajak di Indonesia, berdasarkan dari adanya
pembagian urusan pemerintah maka yang mengelola urusan pajak dibagi
menjadi dua. Pajak pusat yang akan dikelola baik secara administrasi dan
juga mendisktribusikan hasilnya dikelola oleh pemerintah pusat,
sedangkan pajak daerah akan dikelola oleh pemerintah daerah. Kewenagan
dalam adminstrasi pajak pusat di kelola oleh Direktorat Jendral Pajak
(DJP) yang bertanggung jawab langsung kepada Kementrian Keuangan.
Adanya pajak daerah di Indonesia hal itu disebabkan karena Indonesia
dalam menjalankan sistem pemerintahanya menganut sistem
desentralisasi, dimana daerah memilki kewenangan yang dilimpahkan dari
pemerintah pusat untuk menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara.
Pajak daerah dalam hal pengadministrasianya akan dikelola oleh
pemerintah baik provinsi, kabupaten maupun kota. Jika pajak pusat di
kelola oleh DJP maka kewenangan dalam hal pajak daerah termasuk
pengelolaan administrasi, di serahkan oleh Badan Pajak dan Retribusi
Daerah(BPRD).
-
11
BPRD adalah salah satu unsur dari pelaksana Pemerintah Daerah, dinas
ini telah beberapa kali mengalami perubahan nama serta struktur
organisasi.
Diawali dengan Surat Keputusan Daerah Perwakilan Kota Sementara
Djakarta Raja No. 18/D.K tanggal 11 September 1952 yang dulu memiliki
nama Suku Bagian Pajdak (1952-1955). Pada tahun 1956 Suku Bagian
Pajdak berubah nama menjadi Bagian Padjak, pada (Lembaran Kotapradja
Djakarta Raja No.6 Tahun 1958) maupun Peraturan Padjak Kendaraan
Alat pengangkutan Djakarta Raja 1958 sebutan untuk Suku Bagian Padjak
sudah berubah menjadi Bagian Padjak. Kemudian berdasarkan Keputusan
Gubernur DKI Djakarta Nomor B.6/6/52 tahun 1966 tanggal 22 Juni 1966
yang berisi tentang Struktur Organisasi Sekretariat Pemerintah DKI
Djakarta mengalami perubahan nama menjadi Urusan Pendapatan Pajak
DKI Jakarta (1966-1967).
Pada tahun 1968 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Djakarta
No. Ib.3/2/48/1968 tanggal 3 September 1968 berubah menjadi Dinas
Padjak dan Pendapatan DKI Jakarta (1968-1974). Kemudian berdasarkan
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.B.VII-774/a/1/1975 tanggal 20
September 1975 kembali mengalami perubahan menjadi Kantor Pajak dan
Pendapatan DKI Jakarta (1975-1976). Ditahun 1976-1982 berdasarkan
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.B VII-585/a1.1976 tanggal 1 Juli
1976 berubah nama menjadi Dinas Padjak DKI Jakarta.
-
12
Selanjutnya berdasarkan instruksi yang di keluarkan oleh Gubernur DKI
Jakarta No 890 tahun 1981 kembali mengalami perubahan nama menjadi
Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta (1983-2008). Kemudian Pemerintah
Daerah Povinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Daerah No. 10 tahun
2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyebutkan adanya
perubahan dari Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta menjadi Dinas
Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta. Kemudian Gubernur mengeluarkan
Peraturan Gubernur No.34 tahun 2009 tentang organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta sebagai tindak lanjut dari
dikeluarkannya peraturan Daerah No. 10 tahun 2008.
Kemudian berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.
29 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Pajak Daerah ( UPPD ) dalam hal ini dikeluarkannya Pergub ini
untuk menindak lanjuti UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, kewenangan pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan serta Pajak Bumi dan Bangunan di serahkan kepada daerah.
Oleh karena itu maka dibentuklah UPPD yang merupakan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pelayanan Pajak dalam pelaksanaan pelayanan seluruh pajak
daerah sesuai dengan kewenanganya. UPPD merupakan unit pelaksana
teknis yang masih menjadi bagian dari DPP.
Kemudian di tahun 2016 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah No. 5 tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah DKI yang
-
13
Tabel II. 1
Perkembangan Dinas Pajak DKI Djakarta
Sumber : data diolah oleh penulis
menjadi dasar untuk melakukan tindak lanjut dalam hal pembenahan
oraganisasi dan kembali melakukan fungsi retribusi yang sebelumnya
hanya melakukan pelayanan pajak daerah saja. Dengan dikeluarkanya
peraturan tersebut sebagai tindak lanjutnya DPP melakukan pembenahan
struktur organisasi serta melakukan perubahan pada nama dan juga
fungsinya dari Dinas Pelayanan Pajak menjadi Badan Pajak dan Retribusi
Daerah. Tujuan diubahnya nama tersebut adalah agar organisasi tersebut
mampu untuk lebih fokus dalam hal mengelola pendapatan daerah dari
pungutan pajak dan retribusi daerah.
Pada tabel berikut ini praktikan merangkum perkembagan dinas pajak
di DKI Jakarta :
S
E
l
S
Periode Nama Instansi/Dinas
1952 – 1955 Suku Bagian Padjak
1956 – 1965 Bagian Padjak
1966 – 1967 Urusan Pendapatan Daerah dan
Padjak
1968 – 1974 Dinas Padjak dan Pendapatan DKI
Djakarta
1975 – 1976 Kantor Pajak dan Pendapatan DKI
Jakarta
1976 – 1982 Dinas Padjak DKI Jakarta
1983 – 2008 Dinas Pendapatan Daerah DKI
Jakarta
2009 – 2015 Dinas Pelayanan Pajak Provinsi
DKI Jakarta
2016 – sekarang Badan Pajak dan Retribusi Daerah
DKI Jakarta
-
14
Tabel diatas merupakan rangkuman dari perkembangan dinas pajak
dari tahun 1952 hingga sekarang ini, kurang lebih 62 tahun Dinas Pajak
DKI Jakarta mengalami perubahan struktur hingga nama. Sampa akhirnya
dinas yang menangani untuk perpajakan di daerah adalah Badan Retribusi
dan Pajak Daerah (BPRD).
Selain itu tugas, pokok dan fungsi pelaksanaan pekerjaan dalam hal
melayani masyarakat juga akan mengalami perubahan. Pada tingkat
Kecamatan yang sebelumnya dilayani oleh UPPD maka ditahun 2017 akan
mengalami perubahan serta berkembang menjadi Unit Pelayanan Pajak
dan Retribusi Daerah.
Setelah tanggal 1 Ferbuari 2016 maka semua pelayanan akan
dilaksanakan di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD)
tingkat Kecamatan sedangkan Suku Badan di lima wilayah tidak
melakukan pelayanan kepada Wajib Pajak secara langsung. Karena
sebelumnya pelayanan untuk pajak daerah dilakukan di suku badan tetapi
sekarang wajib pajak dapat langsung mengurus pajak daerahnya di Unit
Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah sesuai dengan wilayah domisilinya
masing-masing.
Sebelumnya telah disampaikan bahwa awal terbentuknya UPPD yang
sekarang ini di sebut UPPRD di tahun 2011 yaitu berdasarkan Peraturan
Gubernur No. 29 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
-
15
Kerja Unit Pelayanan Pajak Daerah. UPPRD terbentuk di 43 Kecamatan di
DKI Jakarta.
UPPRD Grogol Petamburan pertama kali beroperasi yaitu di Kantor
Kecamatan Grogol Petamburan yang berlokasi di Jalan Tanjung Duren
Barat No IV. Tetapi sejak awal tahun 2017 UPPRD Grogol Petamburan
memilki kantor sendiri dan terpisah dengan kantor Kecamatan. Lokasi
kantor baru tersebut yaitu ada di Jalan Gelong Baru , Grogol Petamburan
Jakarta Barat.
2. Visi dan Misi UPPRD Grogol Petamburan
Dalam mejalankan fungsinya sebagai unit Pelaksana teknis BPRD
dalam pelaksanaan pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah,
seperti yang telah dijelaskan dalam Peraturan Gubernur No. 297 Tahun
2016. UPPRD Grogol Petamburan harus membuat rencana strategis baik
untuk sasaran jangka pendek dan jangka panjang. Sebagai sarana untuk
menginplementasikan hal tersebut akan tercermin pada Visi dan Misi yang
dimiliki.
a. Visi
“ Pelayanan yang Profesional dalam Optimalisasi Penerimaan
Pajak Daerah di Unit Pelayanan Pajak Daerah Grogol
Petamburan “
Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang akan secarang langsung
berhubungan dengan wajib pajak, maka setiap unit harus
mengedepankan sikap profesionalitas untuk dapat mengoptimalkan
-
16
dari setiap pungutan pajak yang nanti akan diterima dari masing-
masing daerah. Karena pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan negara dan daerah yang nanti akan digunakan untuk
membangun daerah itu sendiri. Sehingga menjadi penting peran dan
tugas dari UPPRD yang ada di setiap kecamatan untuk
mengotimalisasikan penerimaan pajak daerah.
b. Misi
Misi sendiri merupakan starategi atau rumusan yang bersifat jangka
panjang dari suatu organisasi yang berfungsi untuk memberikan
tuntutan yang terus dalam setiap pengambilan keputusan. Maka
dengan dasar pemikiran tersebut UPPRD Grogol Petamburan
merumuskan misi yang sesuai denga tugas pokok dan fungsinya
sebagai berikut;
1) Meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah
2) Membangun aparat yang profesional dan bersih dengan
memanfaatkan teknologi informasi
3) Menyelenggarakan pelayanan yang transparan, efisien, efektif dan
akuntabel
4) Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka peningkatan pelayanan
5) Mendorong dan menciptakan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengawasan pemungutan pendapatan daerah
-
17
B. Struktur Organisasi
Dalam setiap organisasi, struktur organisasi menjadi salah satu hal yang
penting. Dengan struktur organisasi akan meminimalisr terjadinya
overlapping dalam setiap unit atau divisi. Struktur organisasi mengatur
hubungan antara tiap unit dan divisi serta merumuskan tugas dan fungsi-
fungsi dari setiap unit atau divisi yang ada.
UPPRD Grogol Petamburan merupakan Unit Pelaksana teknis yang masih
menjadi bagian dalam susunan organisasi BPRD DKI Jakarta. Berikut ini
akan praktikan jelaskan terlebih dahulu susunan organisasi dari BPRD DKI
Jakarata.
Gambar II.1 Struktur Bidang-Bidang BPRD DKI Jakarta
Sumber : http://bprd.jakarta.go.id/struktur-organisasi/
-
18
Berdasarkan gambar diatas dalam organisasi BPRD DKI di kepalai oleh
Kepala Badan dan memiliki seorang Wakil Badan. Menurut Peraturan
Gubernur No. 262 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan
Pajak Dan Retribusi Daerah menjelaskan mengenai susunan organisai dari
BPRD DKI Jakarta, sebagi berikut :
a. Kepala Badan;
b. Wakil Kepala Badan;
c. Sekretariat, terdiri atas:
1) Subbagian Umum
2) Subbagian Kepegawaian
3) Subbagian Keuangan dan Anggaran.
d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, terdiri atas :
1) Subbidang Perencanaan Strategi dan Penerimaan
2) Subbidang Perencanaan Pengembangan Potensi;
3) Subbidang Pengembangan Metode.
e. Bidang Teknologi Informasi, terdiri atas :
1) Subbidang Infrastruktur Teknologi Informasi
2) Subbidang Pengelolaan Data Informasi;
3) Subbidang Sistem Informasi Manajemen.
f. Bidang Peraturan, terdiri atas :
1) Subbidang Peraturan I
2) Subbidang Peraturan II
-
19
3) Subbidang Prosedur dan Pelayanan Hukum.
g. Bidang Pengendalian, terdiri atas :
1) Subbidang Pengendalian Penerimaan Pajak I
2) Subbidang Pengendalian Penerimaan Pajak II
3) Subbidang Pengendalian Penerimaan Retribusi dan Hubungan
Eksternal
h. Suku Badan Kota/Kabupaten;
i. Unit Pelaksana Teknis;
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam susunan organisasi yang telah di sebutkan diatas, salah satunya ada
Unit Pelaksana Teknis, yang di maksud dengan Unit Pelaksanaan Teknis
adalah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah UPPRD. Dimana setiap
kecamatan di DKI Jakarta memiliki satu kantor UPPRD untuk melayani
urusan pajak daerah dan jumlah UPPRD sesuai dengan kecamatan yang ada
yaitu 43 kecamatan. Posisi UPPRD merupakan bagian dari struktur unit kerja
BPRD.
Pada Praktik Kerja Lapangan Praktikan Ditempatkan pada UPPRD Grogol
Petamburan. Berikut ini praktikan akan mejelaskan mengenai struktur dari
UPPRD Grogol Petamburan. Struktur Organisi UPPRD sudah di atur dalam
Peraturan Gubernur No. 297 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi
Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Pajak Dan Retribusi Daerah. Dalam peraturan
tersebut juga dijelaskan tugas pokok dan juga fungsi dari tiap-tiap satuan
pelaksana dari UPPRD. Struktur organisasi UPPRD Grogol Petamburan
-
20
dapat dilihat pada Lampiran 7. Bagian yang berwarna biru merupakan tempat
praktikan melakukan PKL yaitu di Satuan Pelaksana Penagihan.
Dalam Peraturan Gubernur No. 297 Tahun 2016 dijelaskan bahwa UPPRD
merupakan Unit Pelaksana Teknis BPRD dalam pelaksanaan pemungutan
pajak dan retribusi daerah. UPPRD dikepala oleh seorang kepala unit yang
menjalankan tugas dan fungsinya dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.
Berikut ini adalah tugas dan fungsi dari masing-masing susunan organisasi
UPPRD Grogol Petamburan :
1. Kepala Unit mempunyai tugas:
a. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
UPPRD
b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha, Satuan
Pelaksana dan Subkelompok Jabatan Fungsional;
c. Melaksanakan ko
d. Koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD dan/atau Instansi
Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dartar fungsi
UPPRD; dan
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
fungsi UPPRD.
2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
-
21
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokurnen pelaksanaan anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran UPPRD;
d. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD;
e. Menyusun pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD;
f. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang
UPPRD;
g. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD;
h. Melaksanakan pengelolaan kearsipan UPPRD;
i. Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan penyediaan,
pemeliharaan serta perawatan prasarana dan sarana kerja pada
UPPRD;
j. Memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan
kenyamanan kantor UPPRD;
k. Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD;
l. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan kecamatan dan
kelurahan sesuai lingkup wilayahnya;
m. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan
kegiatan serta akuntabilitas UPPRD; dan
n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas S
o. Subbagian Tata usaha.
-
22
3. Satuan Pelaksana Pelayanan
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD
sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Memberikan pelayanan informasi dan konsultasi perpajakan daerah;
e. Menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan
pendaftaran perpajakan daerah; menerima, meneliti, memvalidasi,
merekam pelaporan dan pembayaran pajak daerah;
f. Melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data
pajak daerah;
g. Membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang;
h. Menatausahakan dan melaksanakan legalisasi bill/bon, legalisasi
penneng pajak reklame, tanda masuk/karcis, dan dokumen lain yang
dipersamakan;
i. Mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/ bon
dan dokumen lain yang dipersarnakan;
j. Menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus NPWPPD dan
NOPD;
k. Menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah;
-
23
l. Menerbitkan, dan mengadministrasikan SPPT PBB-P2, surat
ketetapan, surat keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk
salinannya;
m. Menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan,
pembetulan, keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administraSi pajak daerah; dan
n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan
Pelaksana Pelayanan.
4. Satuan Pelaksana Pendataan mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan.
anggaran UPPRD sesuai.dengan lingkup.tugasnya;
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD
sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran
data subjek dan objek pajak daerah;
e. Melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona
Nilai Tanah;
f. Melaksanakan lapangan dalam rangka penyelesaian permohonan
pembebasan, pengurangan, pembetulan, keberatan, pembatalan,
penghapusan dan perubahan data objek dan subjek pajak daerah;
-
24
g. Melaksanakan verifikasi lapangan dalam rangka permohonan
pendaftaran atau penutupan subjek dan objek pajak daerah;
h. Melaksanakan koordinasi pendataan pajak daerah dengan instansi
terkait;
i. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas •
Satuan Pelaksana Pendataan.
5. Satuan Pelaksana Penagihan :
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD
sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan;
e. Melakukan verifikasi dan pembayaran dari pelaporan pajak daerah;
f. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan .Surat
Tagihan Pajak Daerah (STPD);
g. Menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak;
h. Menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah;
i. Memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran;
pemberian kompensasi, restitusi dan pemindahbukuan;
-
25
j. Memproses permohonan keringanan, pembebasan,
pembetulan,pembatalan dan penghapusan atau pengurangan sanksi
administrasi pajak daerah sesuai dengan kewenangannya;
k. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Satuan Pelaksana Penagihan.
C. Kegiatan Umum Instansi
Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Grogol
Petamburan memiliki kegiatan utama yaitu melaksanakan pelayanan
pemungutan pajak dan retribusi daerah pada tingkat kecamatan yaitu di
Kecamatan Grogol Petamburan. Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 297
Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Pajak Dan Retribusi Daerah dijelaskan secara detail mengenai
tugas dan fungsi-fungsi untuk melaksanakan tugas, yaitu :
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
UPPRD;
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
UPPRD;
3. Penyusunan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD;
4. Pendataan, penilaian, pemeriksaan, penetapan dan penagihan pajak
daerah;
5. Pendataan retribusi daerah;
-
26
6. Pendaftaran, pengukuhan dan penatausahaan subjek dan objek pajak
daerah;
7. Pelayanan penerimaan permohonan pengurangan dan keberatan pajak
daerah;
8. Penegakan ketentuan dan peraturan perpajakan daerah;
9. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD;
10. Pelaksanaan koordinasi lingkup Kecamatan
11. Pemungutan pajak daerah pada lingkup Kecamatan
12. Penyusunan bahan kebijakan teknis pemungutan pajak daerah pada
lingkup Kecamatan;
13. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPPRD;
14. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD; dan
15. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
UPPRD
Berdasarkan jenis pajaknya, Pajak Daerah dibedakan menjadi dua
yaitu pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota. UPPRD Grogol
Petamburan adalah salah satu unit pelaksana teknis yang secara umum
berwenang melakukan pemungutan pajak daerah pada lingkup kecamatan.
Oleh karena itu UPPRD Grogol Petamburan hanya berwenang mengurusi
pajak kabupaten/kota, seperti yang telah dijelaskan dalam UU No. 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam undang-
undang tersebut disebutkan apa saja jenis-jenis pajak kabupaten/kota yang
termasuk kedalam wewenang UPPRD, adalah sebaga berikut :
-
27
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7. Pajak Parkir
8. Pajak Air Tanah
9. Pajak Sarang Burung Walet
10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkantoran
11. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
-
28
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Selama praktikan melakukan PKL di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD) Grogol Petamburan, praktikan ditempatkan pada Satuan
Pelaksana Penagihan
Satuan Pelaksana Penagihan adalah Satuan Kerja lini dari UPPRD yang
dalam pelaksanaan kerjanya yaitu penagihan pajak daerah sesuai dengan
kewenangannya. Dalam Satuan Pelaksana Penagihan di kepalai oleh seorang
Kepala Satuan Pelaksana Penagihan yaitu Ibu Tatiek Hartatie yang menjadi
pembimbing pratikan selama menjalankan PKL di Satuan Pelaksana
Penagihan.
Kemudian untuk bidang pekerjaan yang dilakukan praktikan selama
melakukan PKL pada satuan kerja lini yang praktikan sebutkan sebelumnya
adalah sebagai berikut :
1. Memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan,pembatalan
dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah
sesuai dengan kewenangannya;
2. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan .Surat Tagihan
Pajak Daerah (STPD);
-
29
B. Pelaksanaan Kerja
Praktikan melaksanakan PKL selama dua bulan, dimana dalam waktu dua
bulan tersebut praktikan membantu pegawai UPPRD Grogol Petamburan
dalam menyelesaikan tugas. Praktikan dibimbing oleh satu orang pebimbing
yang menjadi atasan praktikan selama melakukan PKL di UPPRD Grogol
Petamburan.
Selama menyelesaikan tugas pratikan mendapatkan pengarahan dan
bimingan dengan baik mengenai bidang kerja yang dikerjakan oleh praktikan.
Praktikan diberi kesempatan untuk membantu pekerjaan pegawai di UPPRD
Grogol Petamburan pada Satuan Pelaksanaan Penagihan. Secara umum tugas
pada Satuan Pelaksanaan Penagihan yaitu mengurusi penagihan pajak
daearah sesuai dengan kewenangannya yaitu di wilayah Kecamatan Grogol
Petamburan. Seperti yang telah dijelaskan oleh praktikan pada Bab II
mengenai tugas apa saja yang dikerjakan pada bidang Satuan Pelaksana
Penagihan. Berikut ini tugas yang di berikan kepada praktikan ketika di
Satuan Pelaksana Penagihan :
1. Memproses permohonan keringanan, pembebasan,
pembetulan,pembatalan dan penghapusan atau pengurangan sanksi
administrasi pajak daerah sesuai dengan kewenangannya
Salah satu tugas dari Satuan Pelaksana Penagihan yaitu memproses
permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan,pembatalan dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai
dengan kewenanganya. Setiap Wajib Pajak dapat mengajukan keringanan,
-
30
salah satu contohnya yaitu untuk Pajak PBB terhutang. Pengurangan
untuk Pajak PBB di bagi dalam dua kategori yaitu untuk Pensiunan dan
sejenisnya yang tertera lebih jelas pada Peaturan Guburnur No. 84 Tahun
2013 dan untuk wajib pajak yang bukan dari pensiunan atau di sebut
umum yang telah di atur dalam Pergub No. 211 tahun 2013.
Wajib Pajak dapat mengajukan pengurangan pajak PBB-P2 dengan
mengurusnya di UPPRD sesuai dengan letak objek pajak tersebut. Dengan
melampirakn berkas yang dibutuhkan maka pegawai akan memproses dan
menghitung berapa jumlah pengurangan yang sesuai, karena tiap WP akan
mendapatkan persentase pengurangan yang berbeda-beda. Proses ini
diakhiri ketika SK persetujuan atas pengurangan yang diajukan UPPRD ke
Suku Badan Jakarta Barat telah di terbitkan setelah itu Wajib Pajak dapat
mengambil SK tersebut sebagai bukti disetujui pengurangan atas pajak
PBB-P2 tersebut.
Selain mengajukan penguragan Pajak PBB-P2 wajib pajak dapat
melakukan permohonan untuk tidak dikenakan Bea Perolehan Pajak atas
Hak Tanak dan Bangunan dengan mengikuti beberapa ketentuan yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Petugas di bagian Satuan Pelaksanan Penagihan bertugas untuk
memproses hal-hal tersebut dan disini praktikan mendapat kesempatan
untuk membantu para pegawai dalam bidang kerja ini. Berikut adalah
penjelasan kegiatan yang praktikan kerjakan pada bidang kerja ini.
-
31
a. Melakukan pengadministrasian Surat Keterangan (SK) serta
tanda terima permohonan pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB-P2) menggunakan aplikasi SIMPBB-BPHTB.
SK pengurangan yang sudah selesai harus di lampirkan tanda
terima yang nanitnya akan berfungsi sebagai penyerahan dokumen
antara petugas UPPRD dengan Wajib Pajak
Berikut ini adalah tahapan pengerjaan yang dilakukan oleh praktikan
1) Praktikan diberikan dokumen berupa Surat Keterangan yang
sebelumnya telah di ajukan dari Satuan Pelaksana Penagihan ke
Suku Dinas Jakarta Barat. Kemudian Suku Dinas akan menerbitkan
Surat Keterangan yang di dalamnya menyatakan jumlah persentase
dari Pengurangan Pajak PBB yang di setujui
2) Praktikan harus menghitng terlebih dahulu jumlah dokumen yang
diterima dan mengurutkan berkas sesuai dengan nomor SK. Hal
tersebut dilakukan untuk memastikan apakah jumlah yang di terima
sesuai dengan jumlah yang diajukan sebelumnnya.
3) Kemudian untuk membuat tanda terima SK atas Pengurangan PBB-
P2, Praktikan menggunakan SIMPBB-BPHTB dimana pratikan
diberikan Username dan password dari salah satu karyawan
UPPRD Grogol Petamburan ( Lampiran 8 )
4) Setelah login pada SIMPBB-BPHTB akan muncul halaman
pertama dari sistem tersebut. Di halaman awal terdapat beberpa
menu utama yaitu menu File, Pendataan, Penilaiaan, Penetapan,
-
32
Penagihan, Pembayaran, Pelayanan, Lihat dan Referensi
selanjutnya Praktikan memilih menu Pelayanan dan Cetak Tanda
Terima. Setelah itu akan muncul kotak dialog yang harus di isi.
(Lampiran 8)
5) Selanjutnya praktikan harus memasukan No Pelayanan dari tiap-
tiap SK untuk mencetak tanda terima. Setelah memasukan No
Pelayanan ( misalnya: 201700080060) kemudian mengklik OK
maka format tanda terima akan muncul ( Lampiran 9)
6) Tanda terima dicetak dan dijadikan satu dengan SK pengurangan.
7) Praktikan selanjutnya mencatat nomor SK yang sudah selesai pada
database Wajib Pajak yang melakukan permohonan pengurangan.
Database tersebut berada di microsoft excel, dengan menggunakan
fitur Find praktikan mencari data Wajib Pajak menggunakan
nama dan nomor pelayanannya.
8) Berkas yang sudah selesai direkap dan dibuat daftar menggunakan
Microsoft Excel. Format yang di input adalah :
a) Nomor Pelayanan
b) Nomor Objek Pajak (NOP)
c) Nama Wajib Pajak
d) No Surat Keterangan
9) Setelah berkas selesai direkap, berkas diberikan kepada Satuan
Pelaksana Pelayanan disertai hasil rekap yang sebelumnya
praktikan buat menggunkan Microsoft Excel. (Lampiran 10)
-
33
Pekerjaan yang praktikan lakukan ini berguna untuk merapikan
berkas SK yang sudah selesai dan melampirkan tanda terima pada
masing-masing SK. Hasil dari pekerjaan yang praktikan lakukan
selanjutnya akan diserahkan ke Satuan Pelaksana Pelayanan. Tanda
terima tersebut berfungsi sebagai bukti penyerahan dokumen kepada
wajib pajak yang ingin mengambil SK pengurangannya PBB-P2.
b. Mengarsipkan berkas Pengurangan PBB-P2 untuk Pergub No 84
Tahun 2013
Praktikan membantu pegawai UPPRD Grogol Petamburan dalam
mengarsip dan merekaptulasi berkas pengurangan PBB-P2 yang
berdasarkan Pergub No 84 Tahun 2013 yaitu tentang Pembebasan
Sebagian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan kepada
Veteran Pejuang Kemerdekaan, Penerima Tanda Jasa Bintang Gerilya,
Mantan presiden dan wakil Presiden, Mantan Gubernur dan Wakil
Gubernur Purnawirawan TNI/Polri serta Pensiunan Pegawai Negeri
Sipil atau Janda/Duda.
Langkah-langkah yang pratikan lakukan adalah sebagai berikut:
1) Pertama-tama praktikan mengumpulkan berkas permohonan
PBB-P2
2) Setelah itu praktikan harus mengurutkan berkas berdasarkan
nomor pelayananya dan di urutkan dari yang kecil ke yang besar.
-
34
3) Setelah tersususn rapi praktikan kemudian membat data
rekapitulasinya menggunakan Microsoft excel yang terdiri dari no
pelayanan, NOP, nama pemohon dan nomor SK.
4) Berkas kemudian praktikan masukan kedalam kardus, dimana
masing-kardus terdapat 50 buah berkas.
Setiap kardus yang sudah terdiri dari berkas dan sudah berurutan,
nantinya akan lebih memudahkan pegawai ketika ingin mengambil
berkas tersebut. Praktikan memberikan info mengenai Nomor
pelayanan dengan menempelnya pada luar kardus dan menempelkan
hasil rekap yang telah praktikan buat sebelumnya.
Hasil dari pekerjaan praktikan dapat dilihat pada lampiran 26.
c. Melakukan input data berkas BPHTB pada menu pendaftaran
menggunakan SIMPBB-BPHTB
Praktikan diberikan kesempatan untuk membantu tugas pegawai
UPPRD Grogol Petamburan di Bagian Satuan Pelaksana Penagihan.
Sebelumnya praktikan terlebih dahulu diajarkan bagaimana
menggunakan SIM BPHTB untuk keperluan input data pembebasan
BPHTB ke dalam sistem.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah
bea yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Dalam bahasa sehari-hari juga dikenal sebagai bea pembeli untuk
transaksi jual beli. Selain itu dalam UU tidak hanya jual beli saja,
-
35
tetapi semua jenis perolehan hak atas tanah dan bangunan juga
dikenakan BPHTB.
Gambar III. 1 Menjelaskan mengenai alur bisnis dari BPHTB.
Berikut ini akan praktikan jelaskan mengenai proses alur bisnis
tersebut :
1) Wajip Pajak melakukan pembayaran di Bank DKI
2) Wajib Pajak akan mendapat struk pembayaran (Pembayaran hanya
dilakukan untuk SSPD yang tidak Nihil)
3) Wajib Pajak melaporakan SSPD BPHTB ke Unit Pelayanan Pajak
dan Retribudi Daerah sesuai dengan letak objek pajak untuk di
validasi (verifikasi)
4) Petugas bagian pelayanan meng-input data SSPD ke sistem
5) Petugas bagian Pelayanan mencetak :
a) Surat Tanda Terima SSPD
b) Lembar Identitas Wajib Pajak
Gambar III. 1 Alur Bisnis BPHTB Sumber : Manual Pelatihan BPHTB
-
36
c) Lembar Kartu Kendali
6) Petugas memberikan Surat Tanda Terima SSPD BPHTB
7) Petugas menginput verifikasi SSPD dengan acuan Surat Sertifikat
Tanah dari BPN dan dokumen lain
8) Petugas mencetak kertas kerja Penelitian SSPD untuk ditanda
tangani oleh pihak terkait
Beberapa hal yang membedakan ketika WP memohon pembebasan
BPHTB yaitu, WP mengisi kolom BPHTB yang harus dibayar pada
SSPD dengan nilai nilil(0). Pada alur bagan bisnis tersebut praktikan
bertugas pada poin 7.
Praktikan diberikan berkas yaitu Surat Setoran Pajak Daerah Bea
Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (SSPD BPHTB) untuk
permohonan atas Pergub No. 193 Tahun 2016 tentang Pembebasan
100% atas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan karena jual
beli atau pemberian hak baru pertama kali dan/atau pengenaan 0%
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan karena peristiwa waris
atau hibah wasiat dengan Nila Jual Objek Pajak Sampai (NPOP)
sampai dengan Rp 2.000.000.000,00.
Berikut ini tahapan dalam melakukan tugas melakukan input data
SSPD BPHTB:
1) Praktikan menerima berkas SSPD BPHTB dari pegawai UPPRD,
tidak hanya berkas SSPD BPHTB saja tetapi ada beberapa berkas
pendukung yang digunakan untuk melakukan verifikasi dan
-
37
validasi BPHTB. Berkas yang wajib di lampirkan oleh Wajib
Pajak tertera jelas dalam Peraturan Gubernur No.193 tahun 2016.
(Lampiran 11)
2) Praktikan membuka aplikasi SIM BPHTB dan login
menggunakan NIP serta password dari salah satu pegawai
UPPRD
3) Setelah berhasil login,terdapat pilihan pada menu utama yaitu :
a) Tanda Terima
b) Pendaftaran
c) Verifikasi
d) Data NJOP
e) Pembayaran
f) Pelayanan
4) Selanjutnya klik menu Pendaftaran dan klik Proses Permohonan
Pembebasan Pergub 193/2016 (Lampiran 12)
5) Praktikan kemudian memasukan Nomor Objek Pajak (NOP) yang
terdiri dari 18 digit angka. Sehingga akan muncul nama WP dan
alamat Objek Pajak. (Lampiran 13)
6) Berkas yang praktikan terima merupakan berkas yang sudah
melalui proses verifikasi dan juga validasi yang sebelumnya
sudah di kerjakan oleh pegawai UPPRD. Karena sudah di periksa
maka tahap selanjutnya praktikan memilih “ Terima Permohonan
“ ( Lampiran 13)
-
38
7) Selanjutnya akan ada form yang harus praktikan isi sesuai dengan
data yang ada pada berkas dan SSPD BPHTB (Lampiran 14)
8) Praktikan mengisi No. registrasi yang ada pada berkas, kemudan
mengisi nama penjual yang dapat dilihat pada akata jual-beli,
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan alamat penjual
9) Pada bagian data WP praktikan memasukan data nama WP,
NPWP dan alamat WP.
10) Pada bagian data objek pajak praktikan memasukan data NOP
PBB, lokasi dari NPWP, memasukan luas tanah dan bangunan
kemudian harga Nilai Jual Objek Pajak ( NJOP ) per m2
, karena
menggunakan sistem maka NJOP totalnya akan secara otomatis
muncul. Setelah itu praktikan mengisi Jenis perolehan hak
misalnya dari jual-beli, hibah atau wasiat. Memasukan harga
transaksi dan nomor dari sertifikat tanahnya.
11) Selanjutnya masuk ke bagian perhitungan BPHTB, Nilai Pokok
Objek Pajak (NPOP) berdasarkan harga transaksi yang di
masukan jika di peroleh secara jual beli. Jika diperoleh secara
hibah atau wasiat maka NPOP berdasarkan NJOP total.
Kemudian untuk Nilai Pokok Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NPOPTKP) jumlah besaranya akan muncul secara otomatis
berdasarkan dari jenis perolehan objek pajak jika berasal dari jual
beli total NPOPTKP-nya sebesar Rp 80.000.000, jika berasal dari
wasiat atau hibah yaitu Rp 250.000.000. Besaran NPOPTKP di
-
39
setiap daerah berbeda dan untuk di DKI Jakarta NPOPTKP
adalah seperti yang sudah praktikan sebutkan sebelumnya.
12) Kemudian untuk NPOPKP otomatis muncul karena merupakan
hasil pengurangan dari NPOP dan NPOPTKP
13) Setelah data selesai di input, data di simpan kemudian pilih cetak
SSPD dan pilih untuk mencetak lembar kenadali SSPD nya saja
14) Berkas yang datanya telah di input kedalam sistem kemudian
harus di cap menggunakan stempel validasi pada setiap lembar
SSPD BPHTB. Selanjutnya berkas di berikan kembali kepada
pegawai UPPRD di bagian Penagihan
Praktikan melakukan input data permohonan pembebasan
BPHTB yang telah melalui proses verifikasi (validasi) sehingga
berkas permohonannya diterima dan dapat didaftarkan kedalam
sistem. Hasil pekerjaan praktikan dapat dilihat pada Lampiran 15 dan
16.
2. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan .Surat
Tagihan Pajak Daerah (STPD)
Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) khususnya pada
bagian Satuan Pelaksana Penagihan melaksanakan salah satu fungsinya
yaitu menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) kepada setiap
wajib pajak dari masing-masing Wajib Pajak yang objek pajaknya berad di
wilayah kewenangan UPPRD Grogol Petamburan.
-
40
STPD yang diterbitkan nantinya akan dikirim kepada wajib pajak
terutama pajak setoran masa yang masih belum terbayarkan setiap
bulannya. Dalam STPD tersebut juga tertera jumlah denda dan bunga yang
akan dikenakan kepada wajib pajak.
Disini praktikan melakukan beberapa pekerjaan yang membantu
pegawai UPPRD dalam melaksanakan tugas mereka.
a. Membuat Surat Teguran untuk Wajib Pajak
Kepatuhan WP dalam membayar pajak sangatlah penting. Karena
pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang berguna bagi
pembangunan bangsa dan Negara. Praktikan mendapatkan tugas untuk
membuat suran teguran kepada WP yang belum membayar pajak.
Praktikan bertugas membuat surat teguran untuk beberapa jenis pajak,
yaitu Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Pajak Parkir dan Pajak Restoran.
Ketika mengerjakan tugas ini praktikan dibimbing dengan baik dan
dibimbing dalam pembuatan surat teguran menggunakan Mail Merge.
Kentungan mengguankan fitur ini adalah dapat membuat surat dengan
jumlah yang banyak sekaligus dengan alamat yang akad dituju
sehingga tidak membuatnya manual satu persatu. berikut ini adalah
tahapan pekerjaanya :
1) Praktikan terlebih dahulu membuka data yang ada pada komputer
kantor UPPRD Grogol Petamburan. Data tersebut berupa excel
yang didalamnya terdapat info menegenai No pelayanan, NOP
PBB, Nama dan alamat Objek Pajak kemudaian nama wajib pajak,
-
41
Jenis Pajak, info masa pajak yang belum dibayarkan dan nomor
surat.
2) Praktikan kemudian membuka format surat teguran yang sudah ada
pada komputer kantor. Format tersubut berbentuk Microsoft word.
3) Karena format surat teguranya sudah ada maka langsung saja untuk
memilih Select Recipients dan mengklik Use Existing List dan pilih
file excel yang sebelumnya sudah dibuka.
4) Mengisi kolom yang kosong pada surat, selanjutnya menggunakan
Insert Merge Field Praktikan hannya tinggal menyesuaikan sesuai
dengan data pada excel.
5) Setelah di isi dengan sesuai untuk melihat hasilnya dapat mengklik
Preview Result.
6) Ketika semua surat sudah di cek dan sesuai dengan data yang ada
selanjutnya surat tersebut di print menjadi tiga rangkap. Satu
rangkap diberikan kepada WP. Kedua diberikan kepada bagian
Tata Usaha dan rangkap terakhir disimpan sebagai arsip.
Penerbitan surat teguran berguna untuk mengingatkann WP agar
segera melunasi dan membayar pajak terutama untuk setoran masa
pajak. Surat teguran ini di terbitkan setiap bulan dan WP yang telah
diberikan surat teguran tetapi jika dalam waktu yang sudah tertera
dalam surat teguran tidak ada tindak lanjut untuk melakukan
pembayaran maka WP tersebut akan di berikan Sticker yang
menyatakan belum melunasi pajak dan ditempel pada Objek Pajaknya
-
42
misalnya pada restoran, hotel atau tempat hiburan. Hasil pekerjaan
praktikan dapat dilihat pada Lampiran 17.
b. Membuat daftar Wajib Pajak yang belum membayar setoran
masa
Praktikan diberikan tugas untuk memeriksa WP yang belum
melakukan pembayaran setoran masa. Disini praktikan sebelumnya di
beri arahan terlebih dahulu dalam menggunakan Sistem Pemungutan
Pajak Daerah ( SP2D ) berbasis Web. Pratikan ditugaskan untuk
merekapitulasi dan membuat daftar setoran masa WP untuk Pajak
Hotel.
Berikut ini adalah tahapan pengerjaanya ;
1) Praktikan terlebih dahulu membuka daftar nama WP untuk jenis
Pajak Hotel yang terdapat di Microsoft excel.
2) Dalam database tersebut terdapat data berupa Nama WP, nama
Objek Pajak, alamat Objek Pajak serta NOP ( Lampiran 18)
3) Praktikan kemudian membuka portal BPRD, pada halaman utama
terdapat menu pilihan SP2DWEB kemdian praktikan mengklik
pilihan tersebut dan melakukan login. (Lampiran 19)
4) Setelah login akan muncul beberpa pilihan modul yaitu
Pendaftaran, Pembayaran, Pemeriksaan, Keberatan, Penagihan dan
Pelaporan (Lampiran 20)
-
43
5) Modul untuk melihat daftar setoran masa yaitu ada pada modul
Pelaporan, setelah itu pilih menu ” Laporan Berkala “(Lampiran
21)
6) Setelah itu pilih menu “ Daftar Setoran Masa dan Perbaikan “ nanti
akan muncul nama Unit organisasi yaitu Unit Pelayanan Pajak dan
Retribusi Daerah Grogol Petamburan, Jenis pajaknya karena
praktikan di tugaskan untuk memeriksa pajak hotel maka praktikan
memilih pajak Hotel untuk jenis pajaknya. Kemudian memilih
tahun pajaknya, pemilihan tahun pajak bergantung pada databes
yang ada pada Microsoft excel. Terakhir ada objek pajak, pada
objek pajak ini disini dengan menulis dari NOP nya. (Lampiran 21)
7) Setelah data tersebut di isi semua kemudian klik lihat laporan maka
akan muncul data berupa tabel serta jumla h setoran masa yang
sudah atau belum dibayarkan oleh wajib pajak (Lampiran 22)
8) Kemudian praktikan mengklik tanda save pada setiap laporan dan
disimpan dalam format Microsoft excel.
9) Hasil dari tiap objek pajak kemudian di kumpulkan kedalam satu
excel dan direkap. Kemudia data ini di serahkan kepada Kepala
Satuan Bagian Penagihan. ( Lampiran 23)
Hasil dari yang praktikan kerjakan dapat digunakan nantinya untuk
menjadi acuan dalam menerbitkan surat teguran kepada WP yang
belum membayar setoran masa. Hasil rekap daftar WP yang belum
-
44
membayar setoran masa untuk pajak hotel dapat di lihat pada
Lampiran 23.
c. Merekap daftar Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) pajak
restoran menggunakan Microsoft excel.
Berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah menjelaskan mengenai pengertian dari Surat
Tagihan Pajak Daerah (STPD) adalah surat untuk melakukan tagihan
pajak dan/atau sanksi administrative berupa bunga dana dan/atau
denda.
Praktikan diberikan tugas untuk merekap STPD dari salah satu
wajib pajak yang objek pajaknya berupa restoran. Praktikan diberikan
berkas berupa STPD (lampiran 24) yang di dalamnya tertera besaran
tagihan pajak. Kemudian praktikan membuka miscrosof exce ldan
membuat format tabel untuk merekap STPD tersebut.
Praktikan membuat tabel yang didalamnya berisi informasi
mengenai :
1) Nomor dan tanggal STPD
2) Nomor Objek Pajak Daerah (NOPD)
3) Objek Pajak
4) Alamat
5) Dasar STPD
6) Masa Tahun
7) Jenis Pajak
-
45
8) Bunga
9) Denda
Praktikan kemudian merekap satu persatu STPD sesuai dengan
data yang ada pada Microsoft Excel. Setelah semua STPD selesai di
rekap maka hasil pekerjaan praktikan kemudian di print dan di
arsipkan kedalam ordner bersamaan dengan STPD tersebut. Hasil
pekerjaan praktikan dapat dilihat pada Lampiran 25
C. Kendala Yang Dihadapi
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Unit Pelayanan Pajak dan
Retribusi Daerah ( UPPRD ) Grogol Petamburan tidak dapat di pungkiri
menghadapi berbagai kendala baik yang berasal dari dalam diri ataupun yang
berasal dari sekitar praktikan. Kendala atau permasalahan yang praktikan
alami selama melakukan PKL adalah sebaga berikut :
1. Ketika mengerjakan tugas yang di berikan, ada beberapa istilah dalam
perpajakan daerah yang masih belum dipahami oleh praktikan
2. Berkas yang tidak tersusun secara rapi, terutama untuk berkas
pengurangan PBB-P2 yang jumlahnya cukup banyak hingga mencapai 200
berkas
3. Banyaknya data Objek Pajak membuat praktikan melakukan beberapa
kesalahan ketika melakukan rekap Pembayaran Setoran Masa
-
46
D. Cara Mengatasi Kendala
Dalam nelakukan pekerjaanya, praktikan melakukan beberpa usaha untuk
mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh praktikan selama melakaukan
kegiatan PKL
Usaha-usaha untuk megatasi kendala tersebut adalah :
1. Praktikan melakukan proses bertanya untuk mendapatkan informasi
mengenai istilah-istilah perpajakan yang praktikan belum ketahui.
Kemudian praktikan juga mempelajari kembali mengenai perpajakan
daerah terutama sumber yang praktikan gunakan adalah Peraturan
Gubernur yang terkait dengan Perpajakan Daerah
2. Praktikan secara perlahan dan teliti memisahkan berkas berdasarkan no
pelayanannya, untuk menghemat waktu setiap satu nomor pelayanan yang
sudah selesai praktikan segera melakukan rekapituliasi berkas sudah urut
sesui dengan data yang praktikan buat
3. Jumlah objek pajak yang berada di Kecamatan Grogol Petamburan bias
mencapai 300 untuk restoran saja. Ketika mencatat setoran masa yang
belum terbayarkan dilihat dari Masa pajak yang masih kosong. Tetapi hal
yang juga harus di perhatikan adalah Terhitung Mula Tanggal ( TMT )
dari objek pajak tersebut. Sering kali praktikan melakukan kesalahan
karena tidak memperhatikan TMT nya. Sehingga untuk mengatasinya
pratikaan membuat reminder ketika mengerjakan rekap setoran masa dan
menempelnya dikomputer yang praktikan gunakan untuk mengingatkan
-
47
pratikan dan praktikan melakukan rekap dengan lebih teliti dan tidak
terburu-buru
-
48
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Mahasiswa membutuhkan program PKL untuk menghadapi dan melihat
secara langsung bagaimana dunia kerja yang begitu dinamis. Ketika
melakukan PKL mahasiswa akan terjun langsung ke berbagai bidang
pekerjaan dan bersentuhan langsung secara teknis dari teori yang sudah di
pelajari selama bangku perkuliahan. PKL merupakan salah satu cara terbaik
yang dilakukan untuk mengenalkan dan mengaplikasikan ilmu yang
sebelumnya sudah di dapat.
Selama melaksananka PKL di Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah
Grogol Petamburan praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan, antara
lain :
1. Praktikan mengetahui secara langsung tugas rutin dari Satuan Pelaksanan
Penagihan yaitu melakukan penagihan pajak daerah sesuai dengan
kewenangannya.
2. Selain itu pada lini ini juga betugas untuk menerbitkan surat teguran dan
tagihan pajak daerah untuk WP agar membayar pajak
3. Praktikan mengetahui informasi mengenai kebijakan tentang perpajakan
daerah terutama pajak ditingkat kabupaten/kota
4. Praktikan juga mengetahui adanya Unit yang mengurusi dan
memfasilitasi perpajakan daerah ada di setiap kecamatan.
-
49
5. PKL memberikan gambaran bagi praktikan untuk berkerja secara
cermat, berhati-hati, teliti serta belajar berkomunikasi dnegan baik.
B. Saran
Melalui kegiatan PKL ini, selain diharapakan dapat menerapkan ilmu-
ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, dengan kegiatan ini
mahasiswa juga diharapkan untuk bisa mengembangkan kemampuan
bersosialisasi, beradaptasi, dan bersaing di dunia kerja yang semakin ketat ini.
Berdasarkan pengalaman praktikan selama melaksanakan kegiatan PKL di
UPPRD Grogol Petamburan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh pihak-pihak terkait untuk dijadikan masukan dan saran agar proses
kegiatan PKL seperti ini dapat berjalan dengan lebih baik kedepannya, yaitu:
1. Bagi mahasiswa:
a. Mahasiswa harus membiasakan kedisiplinan supaya menjadi tenaga kerja
yang profesional.
b. Mahasiswa harus mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
agar pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik
c. Pelatihan Softskill dalam menggunakan Microsoft excel sangat di
butuhkan mahasiswa
d. Mahasiswa harus terus belajar dan mengasah diri agar memiliki
keterampilan dan kemampuan dan dapat bersaing di dunia kerja.
-
50
2. Bagi Fakultas Ekonomi:
a. Memberikan pengarahan dan panduan kepada mahasiswa sebelum
melaksanakan PKL, agar mahasiswa bisa mempersiapkan diri dengan
baik.
b. Melakukan kerjasama dengan instansi dalam mendukung mahasiswanya
untuk menyelenggarakan kegiatan PKL.
c. Selalu meng-update teori dan ilmu yang diberikan agar tidak ada
perbedaan atau ketinggalan ilmu yang didapat di kampus dengan praktik
yang ada di lapangan.
3. Bagi UPPRD Ggrogol Petamburan
a. Tambahkan beberapa pegawai lagi untuk bekerja di UPRPD merupakan
langkah yang tepat, agar dapat membagi-bagi tugas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat serta dapat meningkatkan kualitas
pelayanan
b. Berkas yang telah di proses atau di input di arsipkan dengan baik agar
memudahkan pegawai jika ingin menggunakanya di kemudian hari
terutama untuk di Satuan Pelaksana Penagihan.
c. Dapat memberikan bimbingan yang lebih intens bagi praktikan dalam
mnegerjakan tugas yang di berikan.
-
51
DAFTAR PUSTAKA
FE-UNJ. (2012). Pedoman Praktik Kerja Lapangan. Ja karta: Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
Knight, Peter T dan Mantz Yorke. Curricul for Economic and Social Gain.
Springer, Juni 2006, 4, hal. 1-24
Sirojuddin, Ahmad. Angka Pengangguran Turun 5,32%,Namun Serapan Lulusan
Perguruan Tinggi Paling Rendah. 2017.
https://www.publik.id/artikel/angka-pengangguran-turun-532-namun-
serapan-lulusan-perguruan-tinggi-paling-rendah (Diakses 18 Desember
2017)
Sumberdaya Ristekdikti. Marak Sarjana Menganggur, Peningkatan Mutu
Pendidikan Tinggi Butuh Relevansi. 2017.
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2017/07/18/marak-sarjana-
menganggur-peningkatan-mutu-pendidikan-tinggi-butuh-relevansi/.
(Diakses tanggal 18 Desember 2017 )
UPT Humas BPRD. Dinas Pelayanan Pajak Menjadi Badan Pajak dan Retribusi
Daerah. 2017. http://bprd.jakarta.go.id/dinas-pelayanan-pajak-menjadi-
badan-pajak-dan-retribusi-daerah/. ( Diakses tanggal 14 November 2017 )
Winataputra, Udin Sarifudin, et a. Materi Terbuka : Kesadaran Pajak dalam
Pendidikan Tinggi. Jakarta : Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal
Pajak, 2016.
https://www.publik.id/artikel/angka-pengangguran-turun-532-namun-serapan-lulusan-perguruan-tinggi-paling-rendahhttps://www.publik.id/artikel/angka-pengangguran-turun-532-namun-serapan-lulusan-perguruan-tinggi-paling-rendahhttp://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2017/07/18/marak-sarjana-menganggur-peningkatan-mutu-pendidikan-tinggi-butuh-relevansi/http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2017/07/18/marak-sarjana-menganggur-peningkatan-mutu-pendidikan-tinggi-butuh-relevansi/http://bprd.jakarta.go.id/dinas-pelayanan-pajak-menjadi-badan-pajak-dan-retribusi-daerah/http://bprd.jakarta.go.id/dinas-pelayanan-pajak-menjadi-badan-pajak-dan-retribusi-daerah/
-
52
LAMPIRAN – LAMPIRAN
-
53
Lampiran 1
Surat Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan (PKL)
-
54
Lampiran 2
Surat Permohonan Izin Magang Mahasiswa dari BPRD
-
55
Lampiran 3
Daftar Hadir PKL
-
56
Lampiran 4
Daftar Hadir PKL
-
57
Lampiran 5
Daftar Hadir PKL
-
58
Lampiran 6
Hasil Penilaian Praktik Kerja Lapangan
-
59
Lampiran 7
Struktur Organisasi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah
KEPALA SUB BAGIAN TATA
USAHA
MUHAMAD MULYADI NIP 197306032014122002
KEPALA UNIT
DEDYANTO
NIP 196460304198703106
KEPALA SATUAN
PELAKSANA PELAYANAN
AGUS SUGIYATNO NIP197108301994031003
STAFF
1. Rizky Puspa Sari
NIP 198803152011012021
2. Elfrida
NIP198506152010012048
3. Rizka Nuryanti
NIP 198706072011012016
KEPALA SATUAN PELAKSANA
PENDATAAN DAN PENILAIAN
M. RIZAL JAYA PURNAMA NIP197007091996031002
STAFF
1. Widi Nofianto
NIP198311202006021001
2.Heru Sidarta
NIP 197311061993031003
3. Royani
NIP 197809072014081001
KEPALA SATUAN
PELAKSANA PENAGIHAN
TATIEK HARTANTI NIP197901011997032002
STAFF
1. Harapan Sitiro
NIP 198812162011011006
SATUAN KERJA
SUBKELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
-
60
Lampiran 8
Sistem Informasi Manajemen Pajak Bumi dan Bangunan (SIMPBB)
-
61
Lampiran 9
Formulir Pelayanan Wajib Pajak / Tanda Terima
-
62
Lampiran 10
Tanda Terima yang Diberikan dari Satuan Pelaksana Penagihan ke Satuan
Pelayanan
-
63
Lampiran 11
Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB
-
64
Lampiran 12
Tampilan Menu Utama SIM BPHTB
-
65
Lampiran 13
Proses melakukan input data SSPD BPHTB
-
66
Lampiran 14
Proses input Data SSPD BPHTB
-
67
Lampiran 15
Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang di-input Kedalam Sistem
-
68
Lampiran 16
Hasil data SSPD BPHTB Wajib Pajak yang Di-input Kedalam Sistem
-
69
Lampiran 17
Surat Teguran untuk Wajib Pajak
-
70
Lampiran 18
Daftar Objek Pajak untuk jenis Pajak Hotel
-
71
Lampiran 19
Menu Utama Portal BPRD
-
72
Lampiran 20
Menu Utama pada Sistem Pemungutan Pajak Daerah (SP2D)
-
73
Lampiran 21
Proses mencari daftar setoran masa
-
74
Lampiran 22
Daftar setoran masa dari salah satu Wajib Pajak
-
75
Lampiran 23
Daftar Setoran Masa dan Perbaikan Pajak Hotel beberapa Objek Pajak
-
76
Lampiran 24
Surat Tagihan Pajak Daerah untuk jenis Pajak Hiburan
-
77
Lampiran 25
Daftar hasil Rekap STPD
Lampitan 26
-
78
Lampiran 26
Hasil Pemberkasan Berkas Pengurangan PBB-P2
-
79
Lampiran 27
Rincian Kegiatan PKL
-
80
Lampiran 28
Rincian Kegiatan PKL
-
81
Lampiran 29
Rincian Kegiatan PKL
-
82
Lampiran 30
Rincian Kegiatan PKL
-
83
Lampiran 31
Kartu Konsultasi Pembimbingan Penulisan PKL