laporan praktek paplc ''a

28
LAPORAN PRAKTEK PENYEHATAN AIR DAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR TENTANG PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL AIR (PEMERIKSAAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA) Oleh: YUSPRIT PARASO KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN MANADO

Upload: yusprit-paraso

Post on 02-Jan-2016

476 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktek PAPLC ''a

LAPORAN PRAKTEK

PENYEHATAN AIR DAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

TENTANG

PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL AIR

(PEMERIKSAAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA)

Oleh:

YUSPRIT PARASO

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

MANADO

2013

Page 2: Laporan Praktek PAPLC ''a

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktek mata kuliah Penyehatan air dan pengelolaan limbah cair Tentang Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan (pemeriksaan kualitas fisik dan kimia) ini telah di setujui oleh dosen pembimbing mata kuliah.

MENGETAHUI:

DOSEN I DOSEN II

Toni Kurtis Timpua, S.Pd, M.Kes Jasman, S.Pd, M.Kes

DOSEN III DOSEN IV

Robinson Pianaung, S.Pd, MPH Zakarias Palloan, SST

INSTUKTUR I INSTRUKTUR II

Ni Ketut Warniati, SST Junaidi Maase AMKL

i

Page 3: Laporan Praktek PAPLC ''a

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, sehingga

saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang

sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,

petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Di ucapkan juga terimah kasih banyak kepada saudara Junaidi Maase AMKL dan ibu Ni

Ketut Warniati, SST selaku instruktur yang sudah memberikan arahan arahan kepada

saya dalam pelaksanaan praktek mata kuliah penyehatan air dan pengelolaan limbah

cair tentang ‘’pengambilan dan pemeriksaan sampel air’’ (pemeriksaan kualitas fisik dan

kimia)

harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan

kedepannya.

laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

sangat kurang. oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Manado 29 Sepetember 2013

Yusprit Paraso

ii

Page 4: Laporan Praktek PAPLC ''a

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1B. Tujuan............................................................................................................................2C. Waktu dan Lokasi..........................................................................................................2

BAB II DASAR TEORI..........................................................................................................3

A. Persyaratan Secara Fisik.................................................................................................4B. Persyaratan Secara Kimia...............................................................................................5C. Persyaratan Secara Bakteriologis...................................................................................5

BAB III HASIL PRAKTEK.................................................................................................10

A. Alat dan Bahan.............................................................................................................11B. Prosedur Kerja..............................................................................................................12

1. Pengambilan Sampel..............................................................................................122. Pemeriksaan Sampel..............................................................................................123. Hasil Praktek..........................................................................................................14

BAB IV PENUTUP................................................................................................................16

A. Kesimpulan...................................................................................................................16B. Saran.............................................................................................................................16

Page 5: Laporan Praktek PAPLC ''a

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air  Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang

penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada

kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan

hidup.

 Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama

beberapa hari jika tidak minum karena  sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk

tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang

ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha

mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup

bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala

macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:

Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan

lainnya,

Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air

limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.

Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.

Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.

Keperluan pertanian dan peternakan

Keperluan pelayaran dan lain sebagainya

Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi

ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air

yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik

seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran

air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.

1

Page 6: Laporan Praktek PAPLC ''a

Manfaat Air bagi Kehidupan Manusia Air merupakan zat yang paling penting dalam

kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan

tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga

dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di

sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran,

tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat

juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan

wabah.

Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume

tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-

bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara

lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.

 Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter

diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam

kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi,

memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan

industri.

Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan

timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata- rata kebutuhan air setiap individu per hari

berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan

bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.

B. Tujuan Praktek

Mahasiswa dapat mengetahui cara pengambilan sampel air

Mahasiswa dapat mengetahui bahan kimia yang di gunakan pada pemeriksaan

sampel air.

Mahasiswa dapat mengetahui dapat mengetahui alat dan bahan yang di

gunakan dalam pengambilan dan pemeriksaan smpel air.

C. Waktu dan lokasi

Hari/tanggal : Selasa, 24 September 2013

Waktu : 14:30- Selesai

Tempat pengambilan/pemeriksaan : Sumur/Laboratorium Jurusan KesLing

2

Page 7: Laporan Praktek PAPLC ''a

BAB II

DASAR TEORI

Bagaimana cara mengetahui kondisi kualitasair? Kualitas air dapat diketahui dengan

melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah

uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Sayangnya, cara-cara

pengujian tersebut memerlukan biaya yang cukup mahal, disamping prosedur pengujian yang

tidak mudah. Ada cara praktis yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menilai kualitas

air, yaitu dengan melihat hewan air (makroinvertebrata) yang spesifik hidup pada air

berkualitas baik. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan

secara terpadu dengan pendekatan ekosistem. Keterpaduan yang dimaksud adalah dilakukan

pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai

peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya. Pengendalian pencemaran air dilakukan

untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan

penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.

Upaya pengelolaan kualitas air dilakukan pada :

1. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung;

2. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan

3. Akuifer air tanah dalam.

Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang

diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi

alamiahnya.

Penentuan standar kualitas air minum maupun air limbah berdasarkan pertimbangan bahwa :

Bahan-bahan beracun yang apabila kadarnya dalam air minum melebihi batas akan

membahayakan kesehatan, misalnya timbal, selenium, arsen, kromium, sianida, cadmium, air

raksa.

3

Page 8: Laporan Praktek PAPLC ''a

Bahan-bahan kimia kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan apaila kadarnya

dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan misalnya,flourida, dan nitrat.

Flourida yang kadarnya melebihi batas akan berpengaruh kurang baik terhadap gigi.

Nitrat yang kadarya melebihi batas menimbulkan keracunan darah pada bayi yang disebut

“blue babies”

Bahan kimia atau sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu mangan,

tembaga,seng,kalsium fenol.

Bahan kimia yang merupakan pejunjuk adanya pencemaran yaitu zat organic jumlah,

kebutuhan Biologic akan oksigen,kebutuhan kimiawi akan oksigen,nitrogen

jummlah,nitrit,fosfat.

Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air

yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air.

Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup :

a. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi dan

distribusi.

b. Pemeriksaan contoh air.

c. Analisis hasil pemeriksaan.

d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dalam hasil kegiatan a,b, dan c

e. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan termasuk

kegiatan penyuluhan.

Berdasarkan standar peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990

tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih terdiri dari:

A. Persyaratan Fisik:

Kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan

pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga menyangkut keamanan dan dapat

diterima oleh masyarakat pengguna air dan mungkin pula menyangkut segi estetika.

4

Page 9: Laporan Praktek PAPLC ''a

B. Persyaratan Kimiawi:

Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat konsentrasi tertentu

yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau mahluk hidup lainnya, pertumbuhan

tanaman, atau tidak membahayakan kesehatan pada penggunaannya dalam industri serta tidak

minumbulkan kerusakan-kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air minumnya sendiri.

Beberapa unsur tertentu, sebaliknya diperlukan dalam jumlah yang cukup untuk penciptaan

suatu kondisi air minum yang dapat mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang

menguntungkan.

Dalam hubungannya dengan masalah kualitas kimiawi tersebut di atas pada dasarnya unsur-

unsur kimiawi dapat dibedakan atas 4 golongan:

Unsur-unsur yang bersifat racun.

Unsur-unsur tertentu yang dapat mengganggu kesehatan.

Unsur-unsur yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem atau penggunaannya untuk

keperluan atau aktivitas manusia.

Unsur-unsur yang merupakan indikator pengotoran.

C. Persyaratan Bakteriologi.

Dalam persyaratan ini ditentukan batasan tentang jumlah bakteri pada umumnya dan khusus-

Nya bakteri penyebab penyakit (E-coli)

Kualitas air yang baik adalah :

5

Page 10: Laporan Praktek PAPLC ''a

Secara fisik

1) Rasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat

organik atau bakteri / unsur lain yang masuk ke badan air.

2) Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapatditimbulkan oleh

pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari

pencemaran lingkungan,terutama sistem sanitasi.

3)Suhu

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas biologi

sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah

biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut,

sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi

akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung (Chay, 1995: 54 ).

4)Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan–bahan organik dan

anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air

dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan dan warna air

tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.

5) TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

Bahan pada adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan

pada suhu 1030 – 105oC, dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam

bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.

Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000

mg/l dan sebagai satu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping

itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan

meningkat sesuai derajat dari pencemaran (Sutrisno, 1991 : 33).

6

Page 11: Laporan Praktek PAPLC ''a

Zat pada selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air minum,

banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l.

pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum

dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan meberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa

mual.

Secara kimia

Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.

1).pH(derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya Cdisebabkan gas

Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek

kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil

6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah

menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.

2).Kesadahan

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan

nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium

bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan

kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat,

Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium.

Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan

penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat

menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium

dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar

150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.

7

Page 12: Laporan Praktek PAPLC ''a

3).Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi

dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan

salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan

diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l

4). Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 /

2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak

enak apabila dikonsumsi.

5). Zat organic

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun

sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan (Chay, 1995:541),

6).Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada

alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering

dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.

7).Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi

baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2

oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung

untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam

daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam

tubuh.

8

Page 13: Laporan Praktek PAPLC ''a

8).Chlorida

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil

dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+

dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.

9).Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual.

Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena

kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

Secara Biologis

1).Colli

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali tidak

boleh mengandung bakteri coli melebihi batas–batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100

ml air (Sutrisno, 1991 : 23).

2). COD (Chemical Oxygen Demand)

COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan

misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air

(Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang

dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air

tersebut buruk.

9

Page 14: Laporan Praktek PAPLC ''a

3). BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk

memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak

menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif

jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan

kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin

rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air

bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan

air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l.

10

Page 15: Laporan Praktek PAPLC ''a

BAB III

HASIL PRAKTEK

A. ALAT DAN BAHAN

Portable Photometer

Vertikal Water Sample

Water test kit

Larutan Manganese 1k dan 2k

Alat tulis menulis

Coll Box

Tas Lapangan

Aquades

PH tester

Pipet

Label

DO Meter

Bubuk Fe

Botol sample

Tabung Reangen

11

Page 16: Laporan Praktek PAPLC ''a

B. PROSEDUR KERJA

1. Pengambilan Sampel

Sediakan Alat dan bahan yang akan di gunakan

Bersihkan alat yang akan di gunakan dengan air bersih.sebanyak tiga kali bilasan.

Buka kedua katub yang terdapat kedua ujung Vertical Water Sample.

Turunkan Vertical Water Sample ke dalam sumur secara perlahan dengan jarak 20 cm

dii bawah permukaan air.

Lepas pemberat yang ada pada tali sehinggga katup tertutup.

Angkat dan buka kran yang terdapat pada kedua ujung katup untuk mengambil sampel air. Masukkan kedalam botol sampel dan beri label.

2. Pemeriksaan Sampel

a) Pengukuran DO

-Siapkan alat yang akan digunakan.

-Buka penutup alat.

-Masukan alat pengukur kedalam sumur secara perlahan.

-Tekan On pada alat.

-Lihat hasil pengukurannya yang muncul pada layar.

-Catat hasil tersebut.

12

Page 17: Laporan Praktek PAPLC ''a

b) Pengkuran Fe

- Masukan 7ml sampel air kedalam botol reagen.

- Masukan 1 sendok bubuk Fe 1k kedalam tabung reagen.

- Kocok selama 2 menit agar merata atau homogen.

- Masukan tabung tersebut kedalam Portable Photometer untuk memeriksa parameter

kimia air.

- Setelah diperiksa, catat hasil tersebut.

- Kemudian beri label pada tabung reagen.Setelah sampai dilaboratorium dilanjutkan

dengan pemeriksaan suhu dengan menggunakan alat water proof.

- Sebelum dan sesudah menggunakan Alat water proof di bilas dengan aquades untuk

fiksasi

- Untuk pemeriksaan kadar mangan dalam sampel air, gunakan pipet ukur

c) Pengukuran Manganese

- Masukan 5ml sampel kedalam tabung reagen menggunakan pipet.

- Kemudian masukan larutan manganese 1k sebanyak 2 tetes.

- Dikocok selama 2 menit.(massa reaksi)

- Tambahkan lagi 2 ml air.

- Setelah itu tambahkan larutan manganese 2k sebanyak 3 tetes.

- Dikocok selama 5 menit.(massa reaksi

- Lihat sampel air tersebut apakah berubah warna atau tidak.

- Kemudian bersihkan tabung menggunakan tissue.

- Masukan tabung tersebut kedalam Portable Photometer untuk memeriksa parameter

kimia air.

- Setelah diperiksa, catat hasil tersebut.

Kemudian beri label pada tabung reagen.

13

Page 18: Laporan Praktek PAPLC ''a

3. Hasil Praktek

Secara Kimia

pH : 6,9

Suhu : 29,0oC

Fe : 0,8 mg/liter

Manganese : 0,14 mg/liter

DO : 0,5

Secara Fisik

Tidak berbau

Tidak berasa

Warnanya jernih

Dokumentasi:

Pemeriksaan Suhu dan PH Pemeriksaan Fe

Page 19: Laporan Praktek PAPLC ''a

14

Pengukuran DO Pengukuran Manganese

Vertikal Water Sample Water Test Kit

Page 20: Laporan Praktek PAPLC ''a

15

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhirnya kami sebagai penyusun dapat menyimpulkan bahwa prosedur pengambilan dan

pemeriksaan sampel air sangat penting diketahui dalam memeriksa parameter-parameter fisik

maupun kimia air.

B. Saran

Di harapkan bagi mahasiswa dapat memahami dan mengetahui cara pengambilan dan

pemeriksaan air sesuai dengan parameter-parameter fisik air. Kami juga mengharapkan

penyediaan fasilitas atau alat yang berkaitan dengan praktek yang dilaksanakan agar lebih

difasilitasi atau disiapkan, untuk memudahkan dan menyempurnakan hasil laporan praktek

yang ada. Selain itu kami juga mengharapkan kritik dan saran guna untuk membangun

kesempurnaan laporan ini.

Page 21: Laporan Praktek PAPLC ''a

16