laporan praktek efi

17
LAPORAN IDENTIFIKASI AC MOBIL “SUZUKI APV” Oleh : Lala Shidiq Romadhoni K2510043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: lala-shidiq-romadhoni

Post on 15-Feb-2015

811 views

Category:

Documents


74 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN Praktek EFI

LAPORAN

IDENTIFIKASI AC MOBIL

“SUZUKI APV”

Oleh :

Lala Shidiq Romadhoni K2510043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITA SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: LAPORAN Praktek EFI

Sistem EFI SUZUKI APV

A. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen EFI Mobil

2. Mahasiswa dapat mengetahui cara troubleshooting pada sistem EFI

dengan menggunakan jumper wire.

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara troubleshooting pada sistem EFI

dengan menggunakan scan tool.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

- Jumper wire

- Unit Scan tool Carman

- Lampu untuk penerang

2. Bahan

- 1 Unit Mobil Suzuki APV

C. KESELAMATAN KERJA

1. Mahasiswa berdoa sebelum dan sesudah praktik

2. Memakai wearpack saat praktik berlangsung

3. Mematuhi petunjuk dan instruktur kerja dari dosen pembimbing

4. Tidak bercanda saat praktik berlangsung

D. LANGKAH KERJA

1. Membuka kap mesin bagian depan dan melepas jok mobil

2. Mengidentifikasi komponen-komponen sistem EFI

3. Menyalakan mesin

4. Mengidentifikasi troubleshooting dengan menggunakan jumper wire

(a). Saat kunci kontak dalam keadaan OFF, mengambil kabel jumper

kemudian memasangkan pada socket DTC yang berada pada

dashboard di sisi kiri pengemudi.

Page 3: LAPORAN Praktek EFI

(b).Dengan kunci kontak On dan mesin Off, baca DTC dari pola

penyalaan MIL lihat tabel DTC. Jika lampu tidak berkedip atau

tetap On atau Off lanjut ke Tabel flow diagnosa A-4

Catatan :

Jika terjadi kondisi abnormal indikator lamp akan menyala

sesuai kode masing – masing secara bergantian dan akan diulang

selama terminal diagnosa di gronkan dan kunci kontak pada

poisisi On.

Catat terlebih dahulu DTC yang muncul

Gambar berikut menunjukkan contoh pola kedipan MIL yang

akan muncul :

Page 4: LAPORAN Praktek EFI

(c). Selesai memeriksa putar kunci kontak ke posisi Off dan lepas kabel

jumper dari connector diagnosa.

Penghapusan Data DTC pada DST dan DLC

a. Penghapusan Data DTC pada DST

Cara pertama : lepas kabel ( - ) baterai selama 30 detik

Cara kedua : hapus data pada DTC dengan memilih menu erase

pada scan tool.

b. Penghapusan Data DTC pada DST

Cara pertama : lepas kabel ( - ) baterai selama 30 detik

Cara kedua : lepas kabel jumper wire dari connector diagnosa

sebanyak 6 kali.

5. Troubleshooting menggunakan scantool (Carmen). Adapun caranya

sebagai berikut :

a. Kunci kontak di ON kan, kemudian sambungkan socket pada DLC,

dan ujung satunya disambungkan pada scantool.

b. Setelah carmen VG di hubungkan Ke DLC tekan tombol power.

Page 5: LAPORAN Praktek EFI

c. Pada menu utama akan muncul menu utama seperti pada gambar di

bawah ini kemudian pilih Vehicle Diagnosis.

d. Pada Vehicle Diagnosis akan muncul menu sebagai berikut :

e. Pilih Vehicle Diagnosis kemudian pilih benua produsen mobil.

Seperti pada gambar di bawah ini

Page 6: LAPORAN Praktek EFI

f. Pilih Asia kemudian pilih negara produsen mobil tersebut

g. Pilih japan, kemudian pilih japan vehicle

h. Kemudian pilih produsen mobil yaitu suzuki

i. Pilih merek mobil

Page 7: LAPORAN Praktek EFI

j. Pilih Powertrain Con. Modul

k. Pilih spesifikasi mobil yang sesuai

l. Pilih DTC ( diagnosa troble code )

Page 8: LAPORAN Praktek EFI

m. Baca hasil DTC bila perlu Simpan atau catat.

n. Serelah selesai di perbaiki hapus data pada DTC dengan memilih

menu erase

Page 9: LAPORAN Praktek EFI

E. Hasil Praktek

Komponen sistem EFI pada mobil Suzuki APV secara umum sebagai berikut :

1. Engine Control Modul (ECM)

ECM  terdiri  dari  micro  computer,  A/D  (analog/digital)

converter,  I/O (input/out  put)  unit,  dll.  Secara  keseluruhan

kelengkapan ECM  ini  dibawah kontrol  sistem  electronic  yang berfungsi

tidak hanya mengontrol  fuel injector IAC valve, fuel pump relay, dll,

tetapi juga untuk mendiagnosa masalah-masalah pada sistem electronic

petrol injection dan fungsi-fungsi yang lain. ECM mendiagnosa masalah-

masalah yang  mungkin  terjadi  ketika kendaraan berjalan atau kunci

kontak pada posisi ON, hasil dari diagnosa sistem ini  akan ditunjukan

dengan  interval lampu  indikator  (Chek  Engine).

ECM  yang  berfungsi  untuk  mengontrol  besarnya  pengijeksian

bensin dan  mengontrol  seluruh  aktivitas  electronik  pada  mesin terdapat

pula sensor-sensor  selain yang  sudah dijelaskan  sebelumnya berfungsi

sebagai  sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control

system.

Page 10: LAPORAN Praktek EFI

2. Sensor –sensor pada sistem EFI antara lain :

(a). Engine Cooling Temperature Sensor (ECT)

ECT berfungsi mendeteksi  temperature air pendingin mesin sebagai

input ECM  untuk  mengoreksi  besarnya  penginjeksian  bensin  pada

injector.  ECT  ini juga difungsikan sebagai pengontrol  temperatur air

pendingin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada

instrument panel.

(b).Intake air temperatur (IAT)

Sensor temperatur udara masuk biasanaya terpasang pada air

cleener atau hose antara air cleaner denganthrottle body. Sensor

Page 11: LAPORAN Praktek EFI

temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan semi

konduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai

tahananya semakin kecil.

(c). Throtlle Position Sensor (TPS)

Throtlle  Position  Sensor  (TPS)  dihubungkan  dengan  throttle  valve

shaft pada throttle body untuk mendeteksi pembukaan throttle.

(d).Manifold Air Pressure (MAP)

MAP berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara yang masuk melalui

intake manifold.

Page 12: LAPORAN Praktek EFI

(e). Vehicle Speed Sensor (VSS)

Sensor ini dipasangkan pada trasmisi dan digerakan oleh driver gear

poros out put.  Jenis  VSS.  Yang  digunakan  adalah  tipe  Magnetic

Resitance  Element (MRE).

(f). Chamshaft Position Sensor (CMP)

CMP  sensor  terdiri  dari  komponen  electronic  yang  terdapat  di

dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki, sensor ini

mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi, melalui putaran

signal rotor yang diputar langsung oleh chamsaft,  untuk  mengetahui

posisi  pembukaan  dan  penutupan  intake  dan exhaust valve.

Page 13: LAPORAN Praktek EFI

(g).Crankshaft Position Sensor (CKP)

CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah

timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley, saat mesin berputar

CKP menghasilkan pulsa  tegangan  listrik.  CKP  sensor  digunakan

sebagai  sensor  utama  untuk mendeteksi putaran mesin, out put signal

dari CKP sensor dikirim ke ECM untuk menentukan  basic  injection

volume.  Selain  itu  CKP  juga  digunakan  untuk menentukan timing

pengapian.

(h).CO Adjusting Resistor

Untuk  kendaraan  yang  tidak  dilengkapi  dengan  oksigen  sensor,

maka diperlukan CO adjuster yang biasanya ditempatkan dibawah

dash board, karena alasan kwalitas bahan bakar,jumlah udara, maupun

kondisi kerja mesin  sehingga dilengkapi dengan adjuter ini.

(i). Idle Mixture Adjustment

Page 14: LAPORAN Praktek EFI

Fungsinya  sama  dengan CO Adjusting Resistor, bedanya  untuk

menyetel kadar  CO  yaitu  dengan  cara  mengganti  resistor.  Semakin

tinggi  resistor  yang digunakan   maka  semakin  besar  kadar CO yang

dihasilkan,  begitu  juga dengan sebaliknya.

(j). Oksigen Sensor

Sensor  O2    dipasangkan  di  exhaust  manifold  yang  berfungsi

untuk mendeteksi  konsentrasi  oksigen  pada  gas  buang  kendaraan,

menghitung perbandingan udara dan bensin dan menginformasikan

pada ECM. Kadar oksigen yang tinggi menandakan campuran kurus

(lebih banyak udara). Jika kadar oksigen rendah maka ECM

menyimpulkan campuran terlalu gemuk.

3. Hasil pemeriksaan menggunakan jumper wire dan scantool tidak terdapat

kerusakan pada mobil tersebut.

F. Kesimpulan

Semua sensor pada kendaraan yang dipakai untuk praktek masih dalam

keadaan normal.