laporan praktek kerja industri
DESCRIPTION
praktek industri ini dilakukan di rochmad bengkel banyuanyarTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Praktek Kerja Industri merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan
oleh siswa SMKN 1 Kalijambe dalam jangka waktu tertentu. Prakerin
dilaksanakan selama 4 bulan dimulai pada bulan November 2012 sampai bulan
Februari 2013. Prakerin ini wajib dilaksanakan sebagai bekal pada saat masuk
kedunia kerja dan Prakerin sangatlah penting guna mengaplikasikan teori-teori
yang telah didapatkan dalam program KBM disekolah dan dipadukan dengan
praktek kerja nyata yang dilakukan saat kegiatan Prakerin sehingga mendapatkan
gambaran tentang bagaimana kinerja yang harus dijalankan dalam kehidupan
kerja dimasa datang.
Rachmad Bengkel adalah salah satu bengkel ternama didaerah Banyuanyar
dan mampu bersaing dengan bengkel lain. Dengan mengandalkan keahlian dalam
3 spesialisasi yang dipilih yaitu understell, shockbreaker, dan powersteering.
Bengkel ini mampu mendapatkan pelanggan kurang lebih 10 kendaraan tiap
harinya. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan kegiatan praktek kerja
industri diRachmad Bengkel.
Understell merupakan bagian mobil yang berfungsi untuk mengendalikan
dan menstabilkan kendaraan agar dapat berjalan dengan aman. Apabila terdapat
kerusakan pada understell maka proses spooring tidak dapat dilaksanakan.
Kalaupun dapat dilaksanakan pasti hasil spooring yang didapatkan tidak akurat.
Dari uraian tersebut, maka penulis mengangkat masalah ini pada tugas penulisan
laporan prakerin dengan judul ‘IDENTIFIKASI KERUSAKAN UNDERSTELL
DAN SPOORING’
B.Rumusan Masalah
1. Apa fungsi understell pada kendaraan?
2. Bagaimana cara melakukan spooring?
3. Apa pengaruh understell yang buruk terhadap kenyamanan berkendara?
1
4. Adakah keterkaitan antara understell dengan spooring?
5. Apa pengaruh spooring yang tidak tepat terhadap kendaraan?
C.Tujuan Penulisan Laporan
1. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Sertifikat Prakerin
2. Agar siswa dapat mengidentifikasi kerusakan understell
3. Agar siswa dapat melakukan spooring
4. Agar siswa dapat mengetahui pengaruh understell yang buruk terhadap
kenyamanan berkendara
5. Agar siswa mengetahui keterkaitan antara understell dengan proses spooring
6. Agar siswa mengetahui pengaruh spooring yang tidak tepat terhadap
kendaraan
D.Manfaat Penulisan Laporan
Bagi sekolah
1. Menambah perbendaharaan buku diperpustakaan
Bagi Siswa/Siswi
1. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan understell
2. Siswa dapat melakukan spooring
3. Siswa dapat mengetahui pengaruh understell yang buruk terhadap
kenyamanan berkendara
4. Siswa mengetahui keterkaitan antara understell dengan proses spooring
5. Siswa mengetahui pengaruh spooring yang tidak tepat terhadap kendaraan
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Understell
Gambar 1.understell mobil
Kaki-kaki adalah salah satu bagian vital yang menjaga keseimbangan dan
kestabilan kendaraan saat melaju dalam kecepatan tinggi. Sayangnya, umur
komponen kaki-kaki tidak dapat diprediksi, karena sangat tergantung kondisi
jalanan yang selalu dilalui kendaraan. Jalanan yang rusak atau berlubang pasti
akan mengurangi umur pakai komponen kaki-kaki. Untuk itu perlu dilakukan
pengecekan pada piranti kaki-kaki. Kerusakan pada bagian kaki-kaki mobil
menyebabkan kenyamanan berkendara terganggu dengan ayunan mobil menjadi
tidak normal seperti biasanya pada saat berjalan lurus ataupun dibelokkan, rem
mejadi tidak pakem, dan sebagainya.
Faktor utama terjadi kerusakan pada kaki-kaki adalah benturan keras yang
menekan velg/roda mundur dan memberikan pengaruh negatif kepada part-part
yang berhubungan dengan velg/roda seperti shockbreaker, tie rod, arm, joint, dan
lain-lain. Setelah benturan terjadi, umumnya posisi velg/roda mundur 3 cm- 10
cm dengan posisi sebelumnya. Hal ini seringkali menjadi penyebab utama proses
3
spooring tidak bisa dilakukan, karena ada beberapa part yang rusak akibat
benturan tersebut sehingga diperlukan perbaikan terlebih dahulu sebelum
dilakukan proses spooring.
Indikasi kerusakan pada kaki-kaki mobil antara lain:
1. Posisi velg/ban bagian kanan atau kiri tidak simetris
2. Rasio belok R/L berbeda, lebih mudah membelok kearah velg/ban yang
mundur
3. Pada proses pengereman ban bergetar seperti ada bagian yang kendur
4. Steer bergetar dan saat melaju steer banting kiri/kanan
Pengecekan pada velg cukup perhatikan fisiknya saja, apakah ada retak atau
kerusakan pada bibir velg seperti luka atau penyok. Velg yang peyang juga dapat
dirasakan adanya getaran saat mobil melaju, sedangkan yang harus diperhatikan
pada ban adalah tekanan angin, umur ban dan pentilnya. Sesuaikan tekanan angin
ban dengan spec ban atau sesuai anjuran produsen mobil.
Ban yang kekurangan angin menyebabkan overdefleksi atau ban menjadi
bleber kesamping. Yang menempel kejalan hanya bagian pinggir ban, bagian
tengahnya tertekuk keatas. Biasanya ban yang sering kekurangan angin, bagian
samping lebih cepat gundul, sedangkan ban yang kelebihan angin, bagian yang
menempel kejalan hanya bagian tengahnya. Area yang bersentuhan dengan jalan
hanya sedikit, membuat ban seperti mengambang, handling akan terganggu.
Terkena benda tajam bisa langsung pecah.
Tiap ban punya TWI (Threat Width Indicator) atau tanda batas pemakaian.
Jika permukaan ban sudah rata dengan benjolan, artinya ban harus sudah diganti.
Tutup pentil fungsinya mencegah kotoran masuk kedalam ban dan mencegah
udara menyusup keluar. Proses perbaikan kaki-kaki mobil dapat dilakukan pada
bagian-bagian yang berbahan besi dan bagian yang tidak dapat diperbaiki seperti
tie rod pecah, ball joint pecah, karet-karet pecah atau sobek.
Berikut dalah komponen kaki-kaki mobil:
4
1) Shockbreaker
Gambar 2.shockbreaker
Shockbreaker adalah sebuah per untuk meredam guncangan yang terjadi
pada kendaraan ketika melintasi medan yang tidak rata. Cara memeriksanya
adalah dengan melewatkan mobil dijalan yang tidak rata, jika ayunannya hanya
sekali berarti keadaannya masih bagus dan jika mobil mengayun berkali-kali
maka terdapat masalah pada shockbreaker tersebut.
Perlu rutin diperiksa juga apakah adanya rembesan oli untuk shockbreaker
tipe oli disekitar bodi shockbreaker. Jika shockbreaker bocor segera ganti seal nya
atau jika tidak, isi kembali oli shockbreaker tersebut. Sedangkan untuk
shockbreaker gas, jika tidak berfungsi dengan baik segera isi kembali gasnya agar
dapat berfungsi seperti sebelumnya.
2) Rack End
Gambar 3.Rack end
5
Part ini menghubungkan antara steering rack dengan tie rod end. Istilah lain
dari Rack End adalah Inner Tie Rod, diIndonesia lebih sering disebut Long Tie
Rod. Setiap merk kendaraan yang menggunakan steering rack memiliki rack end
dengan dimensi ukuran yang berbeda.
Kerusakan yang sering terjadi pada part ini adalah kocak, kering atau terlalu
berat. Jika rack end ini kocak atau kering maka akan menimbulkan bunyi dan
apabila terlalu berat akan menganggu dalam mengemudi atau bahkan kemudi bisa
menjadi terasa berat saat dibelokkan.
3) Tie Rod End
Gambar 4.Tie rod end
Tie Rod End menghubungkan langsung antara rack end dengan roda
kendaraan. Part ini memiliki ukuran besar dan panjang yang berbeda-beda
tergantung dari pabrik kendaraan tersebut masing-masing. Bila tie rod ini rusak
maka tidak langsung menimbulkan bunyi, jika menimbulkan bunyi berarti
kondisinya sudah sangat parah. Kemudian bila rusak maka pengendalian akan
berubah, dimana mobil akan terasa susah dikendalikan meskipun dijalan rata.
Cara mendeteksinya adalah mobil didongkrak dan roda digoyang-goyang kiri dan
kanan, bila goyang maka ada indikasi tie rod nya rusak. Kerusakan tie rod sama
dengan rack end yaitu kocak, kering atau terlalu berat.
4) Ball Joint
Gambar 5.Bagian-bagian ball joint
6
Komponen ini berperan sebagai pemegang lokasi dudukan roda dan juga
penghubung dengan lengan ayun. Didalamnya juga terdapat bantalan bola yang
fungsinya memudahkan untuk bergerak. Bila rusak atau kendur maka
pengendalian dapat ikut berubah( handling tidak enak), kemudian bisa membuat
sudut roda jadi berubah efeknya, ban akan aus tidak merata( bagian dalam saja).
Cara mendeteksinya mirip dengan mendeteksi tie rod, untuk ball joint ini
digoyang atas dan bawah, bila goyang maka ball joint dapat dipastikan rusak.
Kerusakan ball joint mirip dengan rack end dan tie rod end. Bila ball joint kering
maka akan menimbulkan bunyi kriet-kriet pada saat dikendarai terutama dijalan
yang rusak.
Gambar 6.Ball joint
5) Bushing Arm
Gambar 7.Bushing arm
Komponen ini merupakan selongsong besi yang disokong karet. Fungsinya
sebagai titik tumpu antara roda dengan lengan pencekeramnya. Bushing bertugas
meredam getaran pada sambungan antar komponen suspensi dari logam tersebut.
Kerusakan pada bushing tidak hanya menyebabkan suara berisik, tetapi juga
7
mempengaruhi kenyamanan pengendalian mobil. Bahkan laju mobil tidak akan
stabil, hal itu tentu membahayakan keselamatan pengendara.
Cara mudah untuk mendeteksi kondisi komponen ini adalah dengan
mencermati arah laju kendaraan. Bila cenderung melenceng kekanan atau kekiri
dan dari bagian roda terdengar suara gemuruh berarti bushing arm bermasalah.
Untuk perbaikannya meliputi penggantian bushing tersebut.
6) Bearing
Gambar 8.Bearing roda
Komponen ini merupakan bantalan diroda sehingga fungsinya sangat vital
bagi putaran roda dan kestabilan laju kendaraan. Cara untuk mendeteksi kondisi
komponen ini cukup mudah, yaitu dengan mendengarkan apakah ada suara
mendengung diroda yang ditengarai bearingnya bermasalah. Cara yang mudah
namun akurat adalah dengan memperhatikan putaran roda. Caranya, dongkrak
mobil, kemudian perhatikan apakah putaran roda terasa halus atau bergetar seperti
menggelinjang. Kerusakan bearing yang paling parah dapat menyebabkan panas
yang tidak normal pada roda.
7) Bushing Stabilizer
Gambar 9.Bushing stabilizer
8
Bushing stabilizer berfungsi sebagai pengikat kechasis mobil dan
penyeimbang suspensi kiri dan kanan, terbuat dari karet. Bila rusak akan berbunyi
kriet-kriet, indikasi lainnya adalah timbul suara jeduk saat mobil direm. Bila
bushing habis atau rusak segera ganti atau jika hanya longgar, tambahkan karet
pada sela-sela bushing agar dapat berfungsi dengan baik.
8) Link Stabilizer
Gambar 10.Link stabilizer
Link stabilizer adalah sebuah batang besi yang berfungsi sebagai
penghubung stabilizer dengan collover shock atau lengan ayun. Dan komponen
ini bila rusak akan membuat bunyi yang nyaring dan berisik apalagi ban masuk
kedalam lubang. Tetapi komponen ini tidak berpengaruh kepengendalian, hanya
berfungsi sebagai pengikat stabilizer. Kerusakan pada link stabilizer yaitu kocak,
kering atau terlalu berat pergerakan bantalan bolanya.
9) Bushing Steering Rack
Gambar 11.Bushing steering rack
Bushing steering rack adalah sebuah karet yang berfungsi membantu
pengendalian roda oleh steer, bila rusak maka getaran dijalan akan sampai kesteer
9
dan bila parah maka steer tidak akan balik sendiri setelah dibelokkan. Untuk
perbaikannya adalah penggantian karet bushing steering tersebut.
Setelah komponen kaki-kaki mobil tersebut sudah dalam kondisi baik atau
tidak ada kerusakan maka proses spooring dapat dilakukan.
Front Wheel Alignment (FWA)
Sebagaimana telah diuraikan secara ringkas, bahwa pada sistem roda depan
ada karakteristik tertentu yang harus dipenuhi, supaya memberikan pengendalian
kemudi yang lebih stabil. Karakteristik-karakteristik tersebut dinamakan front
wheel alignment atau penyesuaian sistem roda depan. Penyesuaian sistem roda
depan ini penting, sebab pengendalian arah kendaraan terletak pada roda depan.
Dengan demikian posisi roda depan dan konstruksinya harus turut menstabilkan
sistem kemudi, sehingga perlu adanya penyesuaian sistem roda depan.
Komponen-komponen tertentu harus sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.Karena untuk mendapatkan kenyamanan dan kestabilan dalam
pengendalian kendaraan, perlu disempurnakan unsur-unsur tersebut. Apabila salah
satu unsur tidak bekerja dengan baik, maka kemudi tidak akan stabil lagi. Hal itu
satu sama lain saling berhubungan, dan semua itu akan berakibat pengemudian
tidak aman dan nyaman.
Adapun tujuan dari FWA adalah sebgai berikut:
(a) Kemudi/ steering ringan saat dikendalikan
(b) Tidak terjadi getaran abnormal pada kendaraan saat berjalan
(c) Kendaraan dapat berjalan lurus walaupun kemudi dilepas
(d) Setelah berbelok roda depan segera lurus kembali
(e) Keausan ban merata
(f) Komponen suspensi dan ban lebih awet
(g) Kerusakan suspensi dapat diminimalisir
Unsur-unsur penyesuaian sistem roda depan antara lain:
(1) Camber
(2) Caster
(3) Kingpin Inclination
10
(4) Toe Angle
(5) Turning Radius
1. Camber
Gambar 12.camber
Camber adalah kemiringan roda depan terhadap garis vertikal jika dilihat
dari depan kendaraan. Pada roda depan terdapat camber sehingga bagian atas
lebih lebar dibanding bagian bawahnya. Salah satu fungsi camber adalah untuk
mencegah roda miring kedalam yang menyebabkan gerak main kingpin bush atau
hub bearing berlebihan, atau menyebabkan deformasi axle karena pembebanan.
Fungsi lain dari camber adalah untuk mencegah roda bergeser dari
posisinya. Camber menghasilkan gaya yang mendorong spindle kedalam sehingga
mencegah roda bergeser keluar dari spindel bahkan jika baut roda kendur. Tujuan
penggunaan sudut camber adalah untuk mengimbangi gaya yang cenderung
kearah dalam pada roda depan. Keseimbangan ini diperlukan untuk pengemudian
yang stabil dan keausan yang seminimal mungkin. Disamping itu, camber
bersama kingpin inclination akan membantu meringankan gaya yang bekerja pada
sistem kemudi saat kendaraan dibelokkan.
2. Caster
Caster adalah kemiringan kedepan atau kebelakang dari kingpin terhadap
garis vertikal. Fungsi utama dari caster adalah mengembalikan roda depan
keposisi lurus tanpa harus dibelokkan keposisi lurus lagi.
11
Gambar 13.Sudut caster
Sudut caster bervariasi sesuai dengan karakteristik pegas, karena caster
ditentukan saat front axle dipasang ke front spring. Ini berarti sudut caster
dipengaruhi oleh variasi pegas juga dipengaruhi oleh defleksi permanen. Saat
mobil dikendarai pada jalan rusak atau saat beban mobil bervariasi, sudut caster
juga bervariasi karena karakteristik dari front spring berubah secara konstan saat
aksi pemegasan terjadi.
Saat rem diinjak, sudut caster cenderung mengecil karena efek perlambatan pada
roda depan menyebabkan front axle terpuntir kedepan. Roda pada kereta dorong
posisinya selalu dibelakang garis tengah shaft dan garis tengah roda. Semakin
panjang jarak antara garis tengah shaft dan roda, dan semakin besar beban yang
bekerja pada roda dan kecepatan bergeraknya semakin tinggi, kembalinya roda
kemudi keposisi lurus semakin baik.
Pada kendaraan modern, roda depan memiliki sudut caster yang sangat kecil
atau bahkan sudut caster negatif. Alasannya adalah saat kendaraan begerak, pusat
dari tekanan persinggungan roda dibelakang garis tengah ban dan ini menambah
kesudut caster positif. Oleh karena itu, roda tetap kembali keposisi lurus bahkan
jika menggunakan sudut caster negatif.
3. Kingpin Inclination
Kingpin Inclination adalah kemiringan kedalam sumbu roda terhadap garis
vertikal saat dilihat dari depan kendaraan. Fungsi utama Kingpin Inclination
adalah membawa titik tengah ban bertemu dengan garis perpanjangan kingpin
centre seperti efek dari camber. Dengan kingpin inclination maka tidak perlu
camber yang terlalu besar. Sudut kingpin inclination dikombinasikan dengan
12
sudut caster menghasilkan efek pengembalian steering wheel keposisi lurus
sedangkan sudut camber memungkinkan berbelok lembut.
Gambar 14.Kingpin inclination
Roda-roda berputar disekeliling kingpin bila roda kemudi berputar. Apabila
sudut kingpin tidak ada, karena adanya tahanan jalan, kemudi akan menjadi tidak
stabil. Dengan adanya kingpin maka bersama-sama dengan camber, jarak ofset
akan menjadi sangat kecil. Dengan begitu kemudi akan lebih stabil karena roda-
roda berputar disekitar kingpin. Bila kendaraan sedang berhenti, maka gaya untuk
memutarkan kemudi akan lebih kecil. Dengan adanya kingpin inclination roda-
roda akan mengangkat poros roda ketika roda kemudi diputar. Dengan begitu
roda-roda akan kembali keposisi lurus lagi, karena berat kendaraan yang menekan
poros roda seolah-olah ada gaya yang tersimpan.
4. Toe Angle
Gambar 15.Toe angle
Saat roda depan dilihat dari atas, bagian depan roda lebih kecil
dibandingkan bagian belakang roda. Toe In adalah garis simetri roda-roda depan
bagian roda depan lebih pendek daripada bagian belakangnya. Nilai dari toe in
dapat diatur dengan menyetel panjang tie rod end. Dengan toe in roda berusaha
bergulir kedalam. Dengan camber, roda depan miring keluar saat dilihat dari atas
13
sehingga roda berusaha tergulir keluar. Akan tetapi titik pusat dimana ban tergulir
keluar dipindahkan kedepan dengan adanya sudut toe in pada roda depan sehingga
roda dapat bergulir dengan lurus.
Salah satu fungsi dari toe in adalah untuk mengimbangi efek miring
keluarnya roda depan (camber), sehingga roda depan dapat bergulir dengan lurus.
Untuk alasan ini jumlah toe in harus ditentukan dengan hati-hati dengan
memperhatikan sudut camber. Karena sudut camber bervariasi dengan sudut
caster, toe in harus distel setelah penyetelan sudut camber dan caster. Saat
kendaraan berjalan lurus roda depan cenderung bergulir keluar tetapi
kecenderungan ini diatasi oleh toe in dan tie rod bebas dari regangan yang
berlebihan. Sedangkan toe out adalah bagian roda depan bagian depan yang lebih
lebar dibanding dengan roda depan bagian belakang bila dilihat dari atas
kendaraan.
5. Turning Radius
Gambar 16.Turning radius
Turning Radius adalah radius lingkaran terluar yang dibuat oleh ban saat
kendaraan berbelok penuh dengan steering wheel dibelokkan sampai mengunci.
Ditetapkan oleh standar keamanan bahwa turning radius dari kendaraan diukur
dengan membuat kedua belokkan kiri dan kanan harus 12 meter atau kurang.
Tujuan pemasangan turning radius adalah untuk mendapatkan radius putar
yang searah dan sejajar pada masing-masing roda ketika kendaraan berbelok.
Apabila arah roda searah maka akan dapat menghindarkan penyeretan terhadap
14
roda. Dengan demikian pada sistem kemudi tidak terjadi getaran dan mobil dapat
berbelok lembut. Turning radius merupakan salah satu dari penyesuaian sistem
roda depan, terutama bila ukuran bannya besar dan bila kecepatan bertambah.
Spooring
Spooring adalah meluruskan roda antara depan dan belakang, kedudukan
roda sesuai dengan spesifikasi dari tipe mobil. Dengan kata lain, spooring adalah
menyelaraskan kedudukan tiap roda depan antara roda kiri dan roda kanan
(penyelarasan FWA). Efek yang ditimbulkan dari penyesuaian FWA dapat
dianalisa dengan adanya pengamatan serta pengujian.
Kekurangan dari penyetelan FWA ini terdeteksi dari percobaan tes jalan
lurus, jalan berbelok, saat posisi kembali dari perlakuan berbelok, keausan bagian-
bagian ban yang mendapat traksi pada bidang jalan seberapa faktor keselamatan
dari pengemudi. Aspek pengamatan dari pengujian tersebut meliputi camber,
caster, toe angle dan kingpin inclination. Pengamatan secara visual dapat
terdeteksi dengan adanya pola pada keausan ban.
Dampak terhadap kendaraan bila spooring tidak tepat adalah sebagai berikut:
(1) Terjadi getaran pada setir yang mengganggu kenyamanan saat menyetir
(2) Pada saat mobil melaju lurus kedepan, terasa suatu belokkan sendirinya
walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir atau dengan kata lain, setir
menarik kesalah satu arah (kanan atau kiri)
(3) Terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda meliputi sisi, tapak dan
bulu ban
(4) Kondisi setir yang tidak nyaman bahkan lebih berat dari biasanya atau saat
pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi
semula saat dilepas
(5) Pada saat membelokkan mobil, terasa adanya goncangan padahal kondisi jalan
yang bagus
15
Proses spooring meliputi 3 macam bentuk penyetelan yaitu:
1. Camber
Gambar 17.camber
Camber adalah sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal apabila
dilihat dari depan kendaraan.
Camber terdiri dari 3 bagian:
a) Positive Camber yaitu apabila bagian atas roda miring keluar
b) Negative Camber yaitu apabila bagian atas roda miring kedalam
c) Zero camber yaitu apabila bagian atas roda sejajar dengan garis vertical
(penyetelan tepat)
Fungsi camber yaitu meningkatkan stabilitas dan meningkatkan handling.
Akibat camber pada posisi yang tidak tepat yaitu:
(1) Mobil tertarik pada salah satu arah
(2) Keausan pada satu sisi bagian dalam atau luar dari permukaan roda
(3) Keausan pada bearing roda
(4) Keausan pada ball joint
2. Caster
Gambar 18.Caster
16
Caster adalah sudut kemiringan dari sumbu kemudi apabila dilihat dari
samping.
Caster terdiri dari 3 bagian yaitu:
a) Positive Caster yaitu ketika bagian atas sumbu kemudi miring kebelakang
b) Negative Caster yaitu ketika bagian atas sumbu kemudi miring kedepan
c) Zero Caster yaitu ketika bagian atas sumbu kemudi sejajar dengan garis vertical
(penyetelan tepat)
Gambar 19.Caster angle
Fungsi caster yaitu:
(1) Membantu kontrol kemudi
(2) Membantu roda depan untuk kembali keposisi lurus setelah dibelokkan
Akibat caster pada posisi yang tidak tepat yaitu:
(1) Mobil tertarik pada salah satu arah
(2) Stir keras atau berat
(3) Sulit untuk menjaga kestabilan
(4) Stir tidak kembali keposisi lurus setelah berbelok
3. Toe
Gambar 20.Toe In dan Toe Out
17
Toe adalah perbedaan jarak antara roda kanan dan kiri bagian depan dengan
bagian belakang apabila dilihat dari atas kendaraan.
Toe terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Poitive Toe (Toe In) yaitu apabila roda bagian depan lebih berdekatan daripada
bagian belakang
2) Negative Toe (Toe Out) yaitu apabila roda bagian belakang lebih berdekatan
daripada bagian depan
3) Zero Toe yaitu apabila roda lurus satu sama lain (penyetelan tepat)
Fungsi Toe yaitu:
1) Sebagai penghilang daya dorong camber (koreksi camber)
2) Meningkatkan daya pengereman
Akibat toe pada posisi yang tidak tepat yaitu:
1) Arah mobil tidak terkontrol
2) Keausan pada satu sisi bagian dalam atau luar dari permukaan roda
Spooring Manual
Ada 2 teknik spooring sederhana yaitu:
1. Memakai Meteran
Gambar 21.Spooring meteran
Carilah jalan rata, jalankan mobil lurus sepanjang 3 m,tarik rem
tangan biar semua roda lurus. Tarik meteran, ukur jarak dari ujung keujung ban
depan kiri dan kanan. Selanjutnya ukur ban depan bagian belakangnya, pastikan
ukurannya sama (hampir sama dengan limit 1-5 mm). Untuk mengaturnya
kendurkan mur tie rod, stel sampai ukuran ban depan sisi luar membentuk kuncup
dengan batas (limit) antara 1-5 mm maksimal. Setelah ukuran sesuai,kencangkan
kembali mur tie rod. Jika mobil masih belum stabil lakukan kembali spooring.
18
2. Memakai Benang
Gambar 22.Spooring memakai benang
Seperti pada cara pertama penyetelan harus dilakukan pada tempat yang
rata. Langkah pertama, bagi rata putaran stir kekiri dan kanan. Setelah putaran
terbagi rata,biasanya tali diikatkan pada bagian belakang mobil. Kemudian tarik
benang dari belakang kedepan dengan bagian belakang menyentuh bibir belakang
ban belakang.
Jika benang dapat rata sisi belakang dan depan maka kondisi roda dalam
keadaan bagus, namun jika tidak, maka perlu dilakukan penyetelan. Perkirakan
jarak selisih benang dengan roda kemudian lakukan penyetelan pada as long tie
rod, lakukan dengan hati-hati sedikit putaran memberikan pengaruh yang cukup
besar pada pergeseran roda. Setelah benang dapat rata sisi belakang dan depan
roda bagian depan, maka bisa melanjutkan pada sisi ban lainnya. Untuk
mendapatkan hasil maksimal perlu dilakukan trial eror.
Melakukan Tes Jalan
A. Berjalan Lurus
1. Pada saat kendaraan berjalan lurus, roda kemudi harus pada posisi yang
tepat
2. Pada saat berjalan dijalan datar dan rata, kendaraan harus berjalan lurus
tanpa kecenderungan belok kiri atau kanan
3. Tidak boleh ada goncangan atau getaran pada kemudi
B. Membelok
Roda kemudi harus dapat berputar mudah pada kedua arah, dan pada saat
19
dibebaskan harus kembali keposisi semula (lurus) dengan cepat dan lembut.
C. Mengerem
Roda kemudi harus tidak membanting kesalah satu arah pada saat direm
dijalan datar dan lurus
D. Periksa dari Kemungkinan Suara Janggal
Selama tes jalan harus dilakukan pemeriksaan terhadap suara-suara yang
janggal. Pada saat dibelokkan penuh, komponen suspensi dan kemudi tidak
menyentuh body atau chassis.
B. Kerangka Berfikir
Timbulnya bunyi pada kaki-kaki mobil adalah salah satu masalah dalam
kegiatan Praktek Kerja Industri diRachmad Bengkel, selain itu masalah lain yang
dihadapi adalah steer banting kesalah satu arah.
Komponen kaki-kaki mobil antara lain:
1. Shockbreaker
2. Rack End
3. Tie Rod End
4. Ball Joint
5. Bushing Arm
6. Bearing
7. Bushing Stabilizer
8. Link Stabilizer
9. Bushing Steering Rack
Timbulnya bunyi pada kaki-kaki mobil kemungkinan disebabkan oleh:
1. Kerusakan pada shockbreaker, rack end, tie rod end, ball joint, bearing, link
stabilizer
2. Bushing arm, bushing stabilizer, bushing steering rack rusak atau habis
3. Baut/mur ada yang kendur
Steer banting kesalah satu arah kemungkinan disebabkan oleh:
20
1. Posisi velg/ban ada yang mundur
2. Ban aus tidak merata
3. Kerusakan pada komponen kaki-kaki
4. Spooring tidak tepat
Oleh sebab itu, agar tidak timbul bunyi pada kaki-kaki mobil dan steer tidak
banting kesalah satu arah maka harus dilakukan perbaikan dan penyetelan.
21
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.Waktu dan Tempat Kegiatan
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktek kerja industri dilaksanakan diRachmad Bengkel,
Banyuanyar selama 4 bulan dimulai pada tanggal 01 November 2012 sampai
tanggal 28 Februari 2013.
b. Sejarah Bengkel
Awalnya Bapak Rachmad hanya bekerja dibengkel orang lain. Sekitar
tahun 2000 beliau mencoba mendirikan bengkel sendiri didepan Masjid
Mujahidin Banyuanyar dengan 2 spesialisasi yang dipilih yaitu understelldan
shockbreaker. Pada mulanya hanya mempunyai 1 orang karyawan saja namun
setelah beberapa tahun dapat berkembang, bengkel tersebut dipindah lokasi
disebuah gang disebelah barat Masjid Mujahidin yang luasnya sekitar 300
msaja namun setelah beberapa tahun dapat berkembang, bengkel tersebut
dipindah lokasi disebuah gang disebelah barat Masjid Mujahidin yang
luasnya sekitar 300 m2 dan hanya mampu menampung 3-4 mobil saja.
Semakin bertambahnya beberapa karyawan dan bertambahnya
kemampuan, bengkel tersebut mendapat banyak kepercayaan dari pelanggan
sehingga beliau memindahkan bengkel tersebut kelokasi yang lebih luas dari
sebelimnya. Selain pindah lokasi, beliau juga menambah beberapa karyawan
lagi dan menambah 1 spesialisasi yaitu power steering. Akhirnya sampai
sekarang Bengkel Rachmad selalu ramai dengan pelanggan dari berbagai
daerah dan setiap harinya mampu mendapatkan pelanggan kurang lebih 15
mobil.
22
c. Struktur Organisasi
d. Denah Bengkel
Gambar 23.Denah bengkel
23
Pemimpin
Rachmad
Karyawan
1.Tri Suryono 5.Yudi 9.Vendi Nugroho
2.Sutarman 6.Widodo 10.Supriyono
3.Rokhim 7.Agus 11.Didik
4.Joko Widodo 8.Gandung
Sekretaris
Micky
B.Alat dan Bahan Pelaksanaan Praktek Kerja
1). Alat
a. Kunci roda
Untuk melepas dan memasang roda gambar 24.kunci roda
b. Dongkrak Hidraulik
Untuk mendongkrak kendaraan
Gambar 25.dongkrak hidraulik
c. Jack Stand
Untuk menopang kendaraan setelah didongkrak agar kendaraan tidak jatuh
kembali
gambar 26.jack stand
d. Tang
24
Untuk melepas dan memasang kawat pengunci gambar 27.tang
e. Kunci Pasring 17 mm
Untuk melepas dan memasang tie rod
gambar 28.kunci pasring 17 mm
f. Obeng (-)
Untuk melepasdan memasang pengunci karet tie rod
gambar 29.obeng (-)
g. Ragum
Untuk menjepit tie rod agar tidak bergerak saat diperbaiki
gambar 30.ragum
h. Palu dan Cold Chisel
25
Untuk membuka tutup tie rod
Gambar 31.palu dan cold chisel
i. Benang
Untuk spooring manual gambar 32.benang
j. Kunci Pasring 12 mm
Untuk menyetel toe angle
gambar 33.Kunci pasring 12 mm
2). Bahan
a. Grease
Untuk melumasi ball stud tie rod gambar 34.grease
b. Teflon
26
Sebagai pengganti ball seat yang rusak gambar 35.teflon
C. Prosedur Kegiatan
Langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan understell adalah sebagai
berikut:
1. Kendurkan mur roda depan kendaraan
Gambar 36.mengendurkan mur roda
2. Dongkrak kendaraan sesuai ketinggian yang diinginkan
Gambar 37.mendongkrak kendaraan
3. Pasang jackstand untuk menjaga ketinggian kendaraan apabila dongkrak
tiba-tiba turun
Gambar 38.memasang jack stand
4. Lepas roda
27
5. Lepas tie rod dari roda
Gambar 39.melepas tie rod
6. Periksa keadaan komponen kaki-kaki, misalnya bila terjadi kerusakan pada
tie rod maka langkah perbaikannya adalah sebagai berikut:
a. Lepas tie rod dari as long tie rod
Gambar 40.melepas tie rod dari long tie rod
b. Lepas karet tie rod
Gambar 41.melepas karet tie rod
c. Letakkan tie rod pada ragum agar tidak bergerak saat diperbaiki
d. Buka tutup tie rod dengan menggunakan palu dan cold chisel
Untuk tie rod yang belum pernah diperbaiki, kurangi terlebih dahulu
sebagian tutupnya sebelum dibuka untuk menghindari pecahnya tutup
tie rod
e. Setelah tutup terbuka, keluarkan ball stud dari dust cover
f. Lepas ball seat dari ball stud
g. Beri grease pada ball stud agar mudah bergerak dan pada saat
komponen ini bekerja tidak menimbulkan bunyi
h. Ganti ball seat dengan teflon, sesuaikan ukurannya
28
i. Pasang ball seat pada ball stud
j. Pasang kembali ball stud ke dust cover
k. Pasang tutup tie rod hingga menutup rapat kemudian periksa gerak main
ball stud setelah diperbaiki
l. Pasang karet tie rod
m. Pasang kembali tie rod keroda
Gambar 42.memasang tie rod
7. Pasang roda dan turunkan kendaraan dengan dongkrak
8. Kencangkan mur roda
Begitu pula jika kerusakannya padakomponen kaki-kaki yang lain maka
lakukan prosedur perbaikan yang sama. Setelah komponen kaki-kaki dalam
keadaan baik, agar kemudi tidak membanting kesalah satu sisi maka harus
dilakukan spooring.
Langkah-langkah spooring dengan menggunakan benang yaitu:
1. Bagi rata putaran stir kekiri dan kekanan
Gambar 43.membagi putaran stir
2. Ikatkan benang pada bagian belakang kendaraan, tarik kedepan sampai
benang menyentuh keempat roda
29
Gambar 44.mengikatkan benang
3. Luruskan roda kanan depan dengan benang
4. Perkirakan jarak selisih benang dengan roda kiri depan
5. Bila roda tidak lurus dengan benang, maka lakukan penyetelan:
a. Kendurkan mur pengunci tie rod
Gambar 45.mengendurkan mur pengunci tie rod
b. Putar inner tie rod (as long tie rod) untuk menyetel toe in dan toe out
6. Luruskan kembali roda kanan depan dengan benang, perkirakan selisih
jarak roda kiri depan dengan benang, bila sudah lurus tidak perlu dilakukan
penyetelan lagi
7. Apabila penyetelan toe angle belum tepat ulangi langkah no.5 sampai roda
kiri depan lurus dengan benang
8. Kencangkan mur pengunci tie rod
9. Lepas benang
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja
Setelah dilakukan perbaikan pada komponen kaki-kaki kendaraan,
bagian kaki-kaki tidak menimbulkan bunyi lagi seprti sebelumnya. Dan setelah
dilakukan spooring, kemudi tidak banting kesalah satu arah, stir kembali keposisi
lurus lagi setelah dibelokkan dengan cepat dan lembut, dan tidak terjadi keausan
yang tidak wajar pada roda-roda, sehingga kenyamanan tidak terganggu dan tidak
membahayakn keselamatan pengendara.
B. Pembahasan Terhadap Hasil
Perbaikan dan penyetelan kaki-kaki mobil sangat diperlukan karena kaki-
kaki memegang peranan penting yaitu menjaga keseimbangan dan kestabilan
kendaraan saat berjalan.
Perbakan kaki-kaki mobil diperlukan agar pada saat kendaraan berjalan
dijalan yang lurus ataupun berbelok, kendaraan tetap stabil. Apabila terjadi
kerusakan pada understell maka akan timbul bunyi pada kaki-kaki, dan kendaraan
tidak stabil. Selain komponen kaki-kaki harus diperbaiki, agar kendaraan stabil
atau tidak membanting kesalah satu arah maka harus dilakukan spooring. Jika
kendaraan tidak stabil dapat membahayakan keselamatan pengendara, sehingga
sangat diperlukan perbaikan pada komponen tersebut.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kaki-kaki memegang peranan penting bagi kendaraan yaitu untuk menjaga
keseimbangan dan kestabilan kendaraan saat melaju dalam kecepatan tinggi
2. Kerusakan yang sering terjadi yaitu timbulnya bunyi pada komponen kaki
kaki mobil dan stir banting kesalah satu arah
3. Spooring adalah menyelaraskan kedudukan tiap roda depan antara roda kiri
dan roda kanan (FWA)
4. Dengan adanya perbaikan dan penyetelan pada komponen kaki-kaki,
kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara tidak terganggu
B. Saran
1. Sebaiknya siswa menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin
2. Sebaiknya siswa dibekali teori yang cukup sebelum teori tersebut
Diaplikasikan dengan praktek kerja nyata dilapangan
3. Kerusakan pada kaki-kaki sebaiknya lebih diperhatikan secara detail
4. Komponen kaki-kaki yang sudah rusak atau bermasalah sebaiknya segera
diperbaiki atau diganti
32
DAFTAR PUSTAKA
http://aneka-tips-kita.blogspot.com/2011/08/ tips-trick-spooring-sendiri .html?m=1
http://autobekasi.blogspot.com/2012/10/ mengetahui-kerusakan-kaki-kaki-
mobil .html?m=1
http://c2w-community.blogspot.com/2011/03/ bagian-dari-kaki-kaki .html?m=1
http://m.tempo.co/read/news/2011/09/15/123356421/ kaki-kaki-mobil-
bermasalah-cek-6-komponen-ini
http://saeanfelix.blogspot.com/2010/08/ spooring .html?m=1
http://saputrajimmi.blogspot.com/2011_03_01_archive.html?m=1
http://www.berkahmotor.com/ kaki2repair .html
http://www.ketokhalus.com/ body_repair .html
33
34