laporan praktek kerja industri

38
BAB II PELAKSANAAN PRAKERIN 3.1 Meningkatkan perawatan Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan suhu. Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan mekanis karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan. Perawatan yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah daftar periksa praktek perawatan yang baik akan meliputi: Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya (untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran/debu pada saluran ventilasi motor (untuk menjamin pendinginan motor)

Upload: nur-wahid

Post on 23-Jun-2015

2.541 views

Category:

Documents


117 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktek Kerja Industri

BAB IIPELAKSANAAN PRAKERIN

3.1 Meningkatkan perawatan

Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung

dingin yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah

dengan usia. Walau begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk

efisiensi motor karena umur motor dan operasi yang tidak handal.

Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan

meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan.

Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan

suhu. Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada

kinerja motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi,

atmosfir yang korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan

isolasi; tekanan mekanis karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan

kesalahan penggabungan. Perawatan yang tepat diperlukan untuk

menjaga kinerja motor.

Sebuah daftar periksa praktek perawatan yang baik akan meliputi:

Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan

rumahnya (untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk

kotoran/debu pada saluran ventilasi motor (untuk menjamin

pendinginan motor)

Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak

kelebihan atau

kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian

terakhir mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang

digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui.

Pemberian pelumas secara teratur. Pihak pembuat biasanya memberi

rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan

yang tidak cukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah

diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga

Page 2: Laporan Praktek Kerja Industri

menimbulkan masalah, misalnya minyak atau gemuk yang berlebihan

dari bearing motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan

isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau mengakibatkan resiko

kebakaran.

Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan

peralatan yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar dapat

mengakibatkan sumbu as dan bearings lebih cepat aus,

mengakibatkan kerusakan terhadap motor dan peralatan yang

digerakkan.

Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan

pemasangannya benar.Sambungan-sambungan pada motor dan

starter harus diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan

kekencangnya.

3.1.1 Dimana motor digunakan

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini

digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,

menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan

juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik

kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa

motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

3.1.2 Bagaimana sebuah motor bekerja

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama :

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya

Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah

lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan

magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Page 3: Laporan Praktek Kerja Industri

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar

kumparan

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk

memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan

magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetikyang disebut

kumparan medan.Dalam memahami sebuah motor, penting untuk

mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu

kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang

diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga

kelompok.

Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran

energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya

tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah

conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang

bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel

torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai

kwadrat kecepatan).

Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan

torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.

Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan

mesin.

Page 4: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 1

Gambar 2

Page 5: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 3

3.2 JENIS MOTOR LISTRIK

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC

dan motor. Dafar para pemasok motor listrik tersedia di

www.directindustry.com/find/electric-motor. memperlihatkan motor listrik

yang paling umum.

A Motor DC

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus

langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan

pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang

tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

input, konstruksi, dan mekanisme operasi,

Page 6: Laporan Praktek Kerja Industri

B Motor AC

Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan

arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki

dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan"rotor" seperti ditunjukkan

daalam. Stator merupakan komponen listrik statis.Rotor merupakan

komponen listrik berputar untuk memutar as motor.

Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa

kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian

ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk

meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor

induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena

kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup

murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan

juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua

kali motor DC).

3.3 Penggulungan Ulang

Penggulungan ulang untuk motor yang terbakar sudah umum

dilakukan oleh industri. Jumlah motor yang sudah digulung ulang di

beberapa industri lebih dari 50% dari jumlah total motor.Pegulungan ulang

motor yang dilakukan dengan hati-hati kadangkala dapat menghasilkan

motor dengan efisiensi yang sama dengan sebelumnya. Pegulungan

ulang dapat mempengaruhi sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap

memburuknya efisiensi motor:desain slot dan gulungan, bahan gulungan,

kinerja pengisolasi, dan suhu operasi. Sebagai contoh, bila panas

diterapkan pada pita gulungan lama maka pengisolasi diantara

laminasinya dapat rusak, sehingga meningkatkan kehilangan arus eddy.

Perubahan dalam celah udara dapat mempengaruhi faktor daya dan

keluaran torque. Walau begitu, jika dilakukan dengan benar, efisiensi

motor dapat terjaga setelah dilakukan pegulungan ulang, dan dalam

beberapa kasus, efisiensi bahkan dapat ditingkatkan dengan cara

mengubah desain pegulungan. Dengan menggunakan kawat yang

Page 7: Laporan Praktek Kerja Industri

memiliki penampanglintang yang lebih besar, ukuran slot yang

diperbolehkan, akan mengurangi kehilangan stator sehingga akan

meningkatkan efisiensi. Walau demikian, direkomendasikan untuk

menjaga desain motor orisinil selama pegulungan ulang, kecuali jika ada

alasan yang berhubungan dengan beban spesifik untuk mendesain ulang.

Dampak dari pegulungan ulang pada efisiensi motor dan faktor daya

dapat dikaji dengan mudah jika kehilangan motor tanpa beban diketahui

pada sebelum dan sesudah pegulungan ulang.

3.4 Cara kerja motor listrik

1. motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan

dalam hubungan tertentu .

2. mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan kapasitas

motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu :

a. motor bekerja bintang /star (Y)

    berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada

terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

b. Motor bekerja segitiga /Delta (▲) 

    berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada

terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

 

Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor

tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus melalui rangkaian kontrol

star delta baik secara mekanik , manual, konvensional, digital , PLC.

Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya

sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan

motor boleh dibebani.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

Page 8: Laporan Praktek Kerja Industri

1. Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung

kumparan phasa menjadi satu 

2. Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan

kesumber tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :

1. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung

kedua dari kumparan phasa III

2. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan

ujung kedua dari kumparan phasa I

3. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan

ujung kedua dari kumparan phasa II

4. Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita

menghubungkannya , boleh melalui ujung –ujung pertama atau ujung-

ujung        kedua.

Gambar 5 segitiga bintang

Page 9: Laporan Praktek Kerja Industri

BAB III

PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK

4.1 Landasan teori

4.1.1STOP START/ MOTOR

Rangkaian stop/start motor banyak di gunakan dipakai pada mesin-

mesin produksi. Selain itu system kendaliseperti ini sangat sederhana dan

banyak kelebihannya. Sistem seperti ini sudah banyak di pakai oleh

banyak industri, pertambangan,dan rumah sakit.rangkaian sepertiini

banyak memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya itu sendiri

adalah tidak memakan tempat dalam pengendaliannya.Hal ini sangat

diminati oleh banyak perusahaan, rangkaiannya memang sangat

sederhana dan bisa diterapkan pada mesin-mesin produksi. Berikut ini

penjelasan tentang alat-alat listrik yang di pakai dalam system pengendali

stop/start motor, terdiri dari:

1. 1Magnetik kontaktor

2. Tombol Push Button ON

3. Tombol Push Button OFF

4. 1Motor listrik 3 Fasa

5. MCB 1 Fasa

Page 10: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 6Rangkaian Pengawatan , Utama dan Kontrol motor

Sistem kerja rangkain stop/start motor ini adalah yang pertama ketika

tombol ON di tekan maka K1 akan bekerja , dan kontak 13 ,14 akan

megunci dan motor akan berputar. Bila kita akan mematikan atau off

motor , maka tekan tombol off pada rangkaian pengendali motor.

4.1.2 Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Melalui Inverter

Altivar 18 berdasarkan kendali fuzi Be Abstrak Dengan adanya

inverter Altivar 18, putaran motor induksi dapat diatur dalam jangkauan

yang lebar. Banyak aplikasi yang bukan saja membutuhkan jangkauan

putaran yang lebar tetapi juga kestabilan putarannya terhadap nilai acuan

yang diinginkan. Untuk menjawab kebutuhan ini, maka harus dipasang

suatu sitem pengendalian. Sistem pengendalian yang digunakan adalah

sistem pengendali logika fuzi.Pengendali logika fuzi yang dibangun,

Page 11: Laporan Praktek Kerja Industri

berdasarkan pada pengendali PI konvensional. Aktivitas pengendali fuzi

ini dilakukan oleh programmable logic controller (PLC). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengendali logika fuzi mempunyai unjuk kerja yang

lebih baik daripada pengendali PI konvensional.

G

Gambar 7.prinsip dasar iverter

Gambar 8 Instalasi hubungan model simulasi plant yang dikendalikan

Page 12: Laporan Praktek Kerja Industri

4.1.3 Rangkaian Pembalik Putaran Motor

Selain itu ,di antara rangakain yang bias di modifikasi adalah

pembalik puteran motor Rangkain hampir sama seperti rangkaian motor di

atas. Berikut ini di jelaskan alat-alat listrik yang di pakai dalam

pemasangan ini :

1. 2Magnetik kontaktor

2. 1MCB 1fasa

3. Tombol push button ON

4. Tombol push button OFF

5. 1 MOTOR 3 fasa

6. Over load

Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:

Gambar 9

Page 13: Laporan Praktek Kerja Industri

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan

dan kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar

salah satu fasanya, dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian

kontrol (lihat gambar). pada saat NO (normaly open) S2 ditekan maka K1

bekerja dan motor akan berputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3

akan memutuskan K1, dan K2 akan bekerja serta motor akan berputarke

arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/ memutuskan rangkain.

4.1.4 RANGKAIAN BINTANG SEGITIGA OTOMATIS

Rangkaian bintang segitiga dan bintang cara kerjanya hamper

sama dengan rangkaian STOP/START motor. Berikut ini di jelaskan alat-

alat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini :

1. 3Magnetik kontaktor

2. 1MCB 1fasa

3. Tombol push button ON

4. Tombol push button OFF

5. 1 MOTOR 3 fasa

Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:

Gambar 10

Page 14: Laporan Praktek Kerja Industri

Rangkaian Daya dan Kontrol segitiga bintang

Sistem kerja rangkaian

Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3

Fasa Hubungan Bintang Segitiga

Hubungan Bintang

Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1

dan menjadi energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1

dan Q2 energized motor terhubung bintang. Koil timer K1 akan

energized, selama setting waktu berjalan motor terhubung bintang.

Hubungan Segitiga

Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized,

sampai setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika

setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 dengan akan

OFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu

Q3 pada posisi ON. Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON

dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian

cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol

akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor

akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator

dapat dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi ON,

maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya dengan

menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan

koil kontaktor dan sebuah lampu indicator.

4.2 Landasan teori

4.2.1 MCB 1 Fasa dan 3 Fasa

MCB adalah suatu alat pengaman hubung singkat yang

banyak di gunakan pada instalasi motor listrik , juga sering di

gunakan karena benda ini praktis penggunaannya. Pada instalasi

rumah misalnya apabila ada hubung singkat, maka MCB ini akan

memutuskan kontaknya dan seluruh instalasi akan terputus.

Page 15: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 11 MCB 1 Fasa Gambar 12 MCB 3 Fasa

4.2.2 Sekering

Sekering adalah suatu alat pengaman untuk mengisolir

rangkaian bila terjadi gangguan atau kesalahan pada rangkaian saat di

lakukan revisi perbaikan arus yang mengalir pada suatu hantaran

menimbulkan panas, supaya suhu penghantarnya tidak terlalu tinggi

dan tidak melampaui batas yang dimiliki nya, maka arus dibatasi.Untuk

mengamankan hantaran atau peralatan listrik yang di gunakan

pengaman lebur Sekering merupakan syatu pengaman yang di

gunakan untuk:

1. .Menbatasi arus lebih

2. Mengamankan hantaran/ peralatan listrik

3. Mengamankan terjadinya hubung sigkat

4. Dll.

Berikut jenis sekering:

Page 16: Laporan Praktek Kerja Industri

Sekering partum

Sekering NH

Sekering tabung

Kode warna sekering patrum, yaitu:

Sekering 2A : Merah muda

Sekering 4A: Coklat

Sekering 6A: Hijau

Sekering 10A: Merah tua

Sekering 16A: Abu-abu

Sekering 20A : Biru

Sekering 25A: Kuning

Sekering 35A: Hitam

Sekering 50A :Putih

Sekering 63A: Kuning emas

Gambar 13 Sekering patrum dan NH sekering

Page 17: Laporan Praktek Kerja Industri

4.2.3 KONTAKTOR

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak

bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation

(NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara

magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti

relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya

listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas,

transformator, kapasitor, dan motor listrik.

A Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )

dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan

membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak

NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan

dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang

apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya

sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara

elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang

pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar

prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 18: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 14 kontaktor

4.2.4 RELAY

Relay adalah suatu saklar magnet yang kerjannya berdasarkan arus listrik

yang mengalir menuju koil yang bila di beri arus listrik akan menjadi magnet

yang akan menarik kontak-kontaknya pada reley tersebut.

Gambar 15 Relay

4.2.5 Transformator

Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen

elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf

yang lain.

Page 19: Laporan Praktek Kerja Industri

A Prinsip kerja

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan

fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder.

Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika

efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke

lilitan sekunder.

B Hubungan Primer-Sekunder

fluks pada transformator

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah

dan rumus untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan sekunder

adalah . Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks

Page 20: Laporan Praktek Kerja Industri

yang sama, maka dimana dengan menyusun ulang

persamaan akan didapat

sedemikian hingga . Dengan kata lain, hubungan

antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh

perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

BAB IV

Programmable Logic Controller(PLC)

4.3 Landasan teori

4.3.1 Latar Belakang

Perkembangan Industri dewasa ini,khususnya dunia industri di

negara kita,berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis

produk-produk industri ,mulai apa yang digolongkan sebagai

industri hulu sampai dengan industri hilir.kompeksitas pengolahan

bahan mentah menjadi bahan baku,yang berproses baik secara

fisika maupun secara kimia,telah memacu manusia untuk selalu

meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang

mendukung proses tersebut,agar semakin produktif dan

efisien.salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah

penggunaan alat-alat listrik industri.

Dalam era modern,sistem kontrol proses biasanya merujuk pada

otomasi sistem kontrol yangf digunakan.sistem kontrol industri

dimana oeranan manusia masih amat dominan(misalnya dalam

merespon besar-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol

Page 21: Laporan Praktek Kerja Industri

tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel

dan saklar0saklar relevan)telah banyak digeser faktor yang

mempengaruhi efisiensi dan memproduktifitas industri itu

sendiri,misalnya human error dan tingkat keunggulan yang

ditawarkan sistem kontrol tersebut.salah satu sistem kontrol yang

amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logioc Control

(PLC).Penerapannya meliputi berbagai jenis industri,mulai dari

industri tambang,misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit

industri kelanjutan hasil pertamabangan.kemusahan transisi dari

sistem kontrol sebalumnya(misalnya dari sistem kontrol berbagai

relay mekanis dan kemudahan troubleshooting dalam konfigurasi

sistem meruapakn faktro utama yang mendorong populernya PLC

ini.

Latar Belakang Pembuatan PLC Pertama kali dicetuskan oleh

sekelompok insinyur dari General Motor pada tahun 1968 dimana

mereka menginginkan sebuah pengendali yang mempunyai kriteria

sebagai berikut :

1. Mudah di program dan di program ulang, sebaiknya diletakan di

plant

2. Mudah di pelihara dan di operasikan, sebaiknya dengan modul-

modul tancap ( plug in )

3. Terandalkan pada lingkungan dan lebih kecil dari system relay

ekivalen

4. Harga relative murah

Page 22: Laporan Praktek Kerja Industri

4.3.2. PENGANTAR PLC

Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan

pemrosesan secara otomatis merupakan hal yang umum. Sistem

prengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan relay-

relay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-kontak

yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau karena

hubung singkat, membutuhkan, pemeliharaan dan modifikasi dari

sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari diperlukan modifikasi.

biaya yang besar saat instalasi

Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasii, karena

system PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen yang

berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan

mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yang

ada.

4.3.3. KONSEP PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (PLC)

Konsep dari PLC sesuai dengan namanya adalah sebagai berikut :

Programmable : menunjukkan kemampuannya yang dapat

dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat

dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah

dibuat.

Logic : menunjukkan kemampuannya dalam memproses

input secara aritmetik (ALU), yaitu melakukjan operasi

membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,

mengurangi dan negasi.

Controller : menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol

dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang

diinginkan.

4.3.4. FUNGSI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (PLC)

Page 23: Laporan Praktek Kerja Industri

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak

terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan

khusus.

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :

1. Kontrol Sekensial

PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang

digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara

berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /

langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan

yang tepat.

2. Monitoring Plant

PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem

(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan

mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan

proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau

menampilkan pesan tersebut ke operator.

4.3.5 BAHASA PEMOGRAMAN

Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program

dalam PLC. Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan

kerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagai user /

pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman

sederhana dari PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan

bahasa instruction list. (mnemonic code).Diagram Ladder adalah

bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.

4.3.6 LADDER DIAGRAM

Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk

grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang

terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram

ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical

Page 24: Laporan Praktek Kerja Industri

sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu

daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber

tegangan negatip catu daya.

Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau

simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol

relay.Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen

seperti normally open contact, normally closed contact, timer,

counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.

Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel

sebelah kiri ke rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut

sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara umum di

dalam menggambarkan program ladder diagram adalah :

Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan

Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel

sebelah kiri.

Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output

coil

Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.

Dengan diagram ladder, gambar diatas direpresantisakan menjadi

Gambar 16 Diagram Ladder

Diantar dua garis ini dipasang kontak-kontak yang

menggambarkan kontrol dari switch, sensor atau output. Satu baris

dari diagram disebut dengan satu rung. Input menggunakan symbol

[ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak normally close). Output

mempunyai symbol yang terletak paling kanan.

A Prinsip-prinsip Ladder Diagram PLC

Page 25: Laporan Praktek Kerja Industri

Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik

dengan ladder diagram yang mempresentasikannya, lihatlah

rangkaian motor listrik pada gambar dibawah ini.

Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang

dirangkai secara seri ditambah saklar over load sebagai

pengaman. Motor akan menyala bila seluruh saklar dalam kondisi

menutup.Cara kerja sistem kendali PLC dapat dipahami dengan

diagram blok

 Gambar 17 Diagram blok PLC

Gambar 18 rangkaian start – stop motor

Kesimpulan :

Ladder diagram tersusun dari dua garis vertical yang mewakili

rel daya

Page 26: Laporan Praktek Kerja Industri

Diantara garis vertikal tersebut disusun garis horizontal yang

disebut rung (anak tangga) yang berfungsi untukmenempatkan

komponen kontrol sistem.

4.3.7 Praktek memori Circuit (Latch)

Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya

seringkali dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil

keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontak hasil

keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah berubah,

kondisi output tetap.

Gambar19 Latching Circuit

4.4 OPERASI LOGIKA

4.4.1 OR

Rangkaian disusun seperti pada gambar

terminal output dihubungkan ke modul I/O train (input ke

output)

PLC dihidupkan lalu operasi + OFFLINE MODE dipilih

Buatlah program untuk diagram ladder di bawah ini :

Page 27: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 20 Operasi Logika – OR

Kemudian jalankan program untuk diagram ladder di

bawah ini :

Tabel 1. Tabel logika

No Input     Output      

  X2 X1 X0 OR AND NOR NAND

1 Off Off Off        

2 Off Off On        

3 Off On Off        

4 Off On On        

5 On Off Off        

6 On Off On        

7 On On Off        

8 On On On        

4.4.2 AND

Buatlah program untuk diagram ladder di bawah ini :

Gambar 21 Operasi Logika – AND

Jalankan program tersebut, lalu isi dan lengkapi tabel

Page 28: Laporan Praktek Kerja Industri

4.4.3 NOR

Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder

dibawah ini :

Gambar 22 Operasi Logika – AND

Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi

tabel 1.

4.4.4 EXOR

Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder

dibawah ini

Gambar23 Operasi Logika – EXOR

Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi

tabel 2

4.5.5 EXNOR

. Buatlah program yang sesuai untuk diagram ladder di

bawah ini

Page 29: Laporan Praktek Kerja Industri

Gambar 24Operasi Logika – EXNOR

Kemudian jalankan program tersebut lalu isi dan lengkapi

tabel 2

Tabel 2.

No Input   Output  

  X2 X1 EXOR EXNOR

1 Off Off    

2 Off On    

3 On Off    

4 On On    

4.5 TIMER

Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval

waktu yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting

(preset value). Timer tersebut akan bekerja bila diberi input dan

mendapat pulsa clock. Untuk pulsa clock sudah disediakan oleh pembuat

PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap timer tergantung pada nomor

timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer mulai mencacah

pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value maka

akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.

4.6 COUNTER

Page 30: Laporan Praktek Kerja Industri

Fungsi counter adalah mencacah pulsa yang masuk. Sepintas cara

kerja counter dan timer mirip. Perbedaannya adalah timer mencacah

pulsa internal sedangkan counter mencacah pulsa dari luar.

A. PRAKTEK INPUT / OUTPUT

Setelah melakukan praktek ini , peserta diharapkan mampu :

Menjadikan PLC sebagai pengontrol terhadap suatu

kondisi input tertentu.

Program :

Lampu 1 akan menyala bila saklar 1 ON dan mati bila

OFF

Lampu 2 akan menyala bila saklar 2 OFF dan mati bila

ON

Lampu dan saklar diandaikan suatu kondisi dalam suatu

proses dalam mesin.