laporan pola

13
LAPORAN PROGRAM PRAKTIK JURUSAN TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR Q Pola Pola merupakan gamabran dari bentuk Produk yang akan dibuat. Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer, atau logam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk dan ukuran cor, akurasi dimensi, jumlah produk cord an jenis proses pengecoran yang digunakan. Pada tahap pembuatan pola, pola di desain berdasarkan gambar kerja yang diterima dari bagian perencanaan serta berdasarkan proses cetakan yang akan digunakan. Banyak persiapan yang dibutuhkan sebelum pembuatan pola dilakukan. Pekerjaan persiapan mencakup ketetapan tentang : tipe dan bentuk dari material yang digunakan, tipe dari pola yang sesuai dengan metode yang di adopsi, ketersediaan kotak inti, detail konstruksi meliputi adanya bagian hilang, inti, dll. Serta pertimbangan nilai toleransi, metode pemberian gate dan riser. Jika perlu, dipersiapkan secara terpisah antara gambar pola dengan ktak inti dari gambar kerja, agar dapat menunjukan semua detail. Jenis-jenis pola : 1. Pola Tunggal (Single Piece Pattern) Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk sedikit. Pola ini di buat dari kayu dan tentunya tidak mahal. 2. Pola Terpisah (Split Pattern) Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan pola ini, bentuk produk yang dapat

Upload: nugroho-faris-sudrajat

Post on 30-Nov-2015

302 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR QPola

Pola merupakan gamabran dari bentuk Produk yang akan dibuat. Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer, atau logam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk dan ukuran cor, akurasi dimensi, jumlah produk cord an jenis proses pengecoran yang digunakan.

Pada tahap pembuatan pola, pola di desain berdasarkan gambar kerja yang diterima dari bagian perencanaan serta berdasarkan proses cetakan yang akan digunakan. Banyak persiapan yang dibutuhkan sebelum pembuatan pola dilakukan. Pekerjaan persiapan mencakup ketetapan tentang : tipe dan bentuk dari material yang digunakan, tipe dari pola yang sesuai dengan metode yang di adopsi, ketersediaan kotak inti, detail konstruksi meliputi adanya bagian hilang, inti, dll. Serta pertimbangan nilai toleransi, metode pemberian gate dan riser. Jika perlu, dipersiapkan secara terpisah antara gambar pola dengan ktak inti dari gambar kerja, agar dapat menunjukan semua detail.

Jenis-jenis pola :

1. Pola Tunggal (Single Piece Pattern)Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk sedikit. Pola ini di buat dari kayu dan tentunya tidak mahal.

2. Pola Terpisah (Split Pattern)Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan pola ini, bentuk produk yang dapat dihasilkan rumit dari pada pola tunggal.

3. Match Plate PatternJenis ini popler di dunia industry, karena sering digunakan. Pola terpasang jadi satu dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar. Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin pembuat cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil.

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR Q

4. Cope and drag pattern Jenis ini mirip dengan Match plate pattern, kecuali setiap setengah pola terpasang ke plate terpisah dan bagian cetakan yang dibuat secara independen. Sama seperti dengan pola Match Plate Pattern, plate dipastikan keselarasanya yang tepat dari rongga cetakan dalam untuk mengatasi tarikan dan sistem pelari dapat dimasukkan pada pelat. Cope dan drag pattern sering digunakan untuk coran besar, karena apabila menggunakan Match Plate Pattern akan terlalu berat dan rumit. Pola ini juga digunakan untuk jumlah produksi yang lebih besar dan sering digunakan ketika proses otomatis.

5. Loose-Piece PatternJenis ini adalah pola dangan Nampan besar dari gaya yang sama sering digunakan pada mesin untuk memegang alat dan kemudian dikenal sebagai alat nampan. Pola ini memiliki sisi yang miring 1 / 16 bagian untuk memungkinkan inti pasir dapat dibersihakn dengan mudah dari cetakan,

6. Sweep PatternSebuah pola yang terdiri dari sebuah papan yang memiliki profil dari cetakan yang diinginkan, yangg ketika berputar di sekitar poros atau panduan menghasilkan cetakan yang bagus. Pola ini biasanya diperlukan, untuk menyapu profil dan mengatasi profil tarik.

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR Q

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR QPada pembuatan pola harus diperhatikan beberapa hal

antara lain: pengaruh penyusutan logam cair, ketirusan, penyelesaian, distorsi dan kelonggaran, sehingga kita dapat memperoleh benda cor yang benar-benar sesuai dengan benda yang akan dibuat.

Kelonggaran Bila pasir di sekitar pola ditumbuk-tumbuk kemudian pola

dilepaskan, pada umumnya ruangan pola akan lebih besar sedikit. Pada benda cor yang besar atau benda cor yang tidak mengalami penyelesaian, hal ini dapat diatasi dengan membuat pola yang kecil sedikit.

Bahan Pola Langkah pertama dalam pembuatan suatu benda cor ialah:

persiapan pola. Pola ini agak berbeda dibandingkan dengan benda cornya sendiri. Perbedaan tersebut mencakup suaian pola untuk mengimbangi penyusutan dan pemesinan dan penambahan lainnya unutk memudahkan pengecoran.

Pola biasanya dibuat dari kayu karena relatif murah dan mudah dibentuk. Karena penggunaan pola biasanya terbatas, pola tidak perlu dibuat dari bahan awet. Sebaliknya pola yang diperlukan untuk produksi dalam jumlah yang banyak biasanya dibuat dari logam karena lebih awet dalam penggunaan.

Pola logam tidak berubah bentuk dan rata-rata tidak memerlukan perawatan khusus. Jenis logam yang banyak digunakan untuk pola ialah kuningan, besi cord an aluminium. Aluminium banyak digunakan karena mudah dibentuk, ringan dan tahan korosi. Pola logam biasanya dicor mengikuti pola induk yang terbuat dari kayu.

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR QPenyusutan Karena hampir semua jenis logam menyusut pada waktu

pembekuan, pada waktu membuat pola perlu ditambahkan ukuran penyusutan. Untuk kemudahan, untuk besi cor dapat digunakan mister susut yang 1,04% atau 0,00104 mm/mm lebih panjang dari ukuran standar. Direncanakan suatu roda gigi yang bila pemesinan telah selesai, mempunyai diameter luar 150 mm. Untuk brons perlu ditambah 1,56%, baja 2,08%, aluminium dan magnesium 1,30%.

Tirus Bila pola yang dapat diangkat dikeluarkan dari cetakan,

kadang-kadang tepi cetakan pasir yang bersentuhan dengan pola terangkat. Oleh karena itu untuk memudahkan pengeluaran pola, maka sisi tegak pola dimiringkan. Untuk permukaan luar, biasanya dipakai penambahan sebesar 1,04% hingga 2,08%. Untuk lubang di sebelah dalam dapat digunakan kemiringan sampai 6,25%.

Penyelesaian Permukaan coran yang akan mengalami pemesinan

biasanya diberi tanda tertentu. Tanda tersebut berarti bahwa pola harus dipertebal, sehingga cukup bahan untuk diselesaikan. Umumnya penambahan adalah 3,0 mm. Untuk pola yang besar suaian tersebut harus ditambah karena ada kemungkinan bahwa benda cor akan melengkung.

Distorsi Distorsi terjadi pada benda coran dengan bentuk yang

tidak teratur karena sewaktu membeku terjadi penyusutan yang tidak merata. Kemungkinan ini perlu diperhitungkan sewaktu membuat pola.

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR QInti

Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan ini. Inti ditempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan bagian dalam produk yang akan di bongkar setelah cetakan membeku dan dingin. Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudah hancur(tidak rapuh).

Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair, diperlukan dudukan inti (Core Prints). Dudukan ini biasanya dibuatkan pada cetakan (Kotak Inti).Untuk membuat cetakan diperlukan pola, sedangkan untuk membuat inti dibutuhkan kotak inti agar inti dapat dibuat. Bahan untuk pembuatan inti biasanya dapat digunakan Pasir atau Logam . Biasanya Pembuatan inti dari pasir hanya untuk sekali pakai.

Langkah Perhitungan ukuran Pola & Inti :

1. Penentuan Parting Line2. Suaian Pengerjaan akhir (pemesinan,dll)3. Suaian penyusutan4. Suaian bukaan

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR QAlat dan Bahan :

a. Kayu dan triplek/multiplek

b. Penggaris Besi/Penyiku

c. Jangka Sorong

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR Qd. Jangka

e. Alat Marking (Pensil,Spidol,ballpoint,dll)

f. Mesin Gergaji

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR Qg. Mesin Bor

h. Mesin Sander

i. Amplas Kayu/Abrasive

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR Qj. Lem Kayu

k. Dempul/Putty

l. Pena Kayu

LAPORAN PROGRAM PRAKTIKJURUSAN TEKNIK PERANCANGAN

MANUFAKTUR QPeralatan pendukung K3

1. Masker

2. Safety Shoes

3. Pakaian kerja