laporan pewarnaan spora

Upload: sulpia-farhika-reyaldhi-nugraha

Post on 28-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Beberapa spesies bakteri tertentu dapat membentuk spora. Spora dihasilkan di

    dalam tubuh vegetatif bakteri tersebut dapat berada di bagian tengah !"entral#

    u$ung !terminal# ataupun tepian sel. spora merupakan tubuh bakteri %ang se"ara

    metabolik mengalami dormansi dihasilkan pada faselan$ut dalam pertumbuhan

    sel bakteri %ang sama seperti asaln%a %aitu sel vegetatif. Spora bersifat tahan

    terhadap tekanan fisik maupun kimia&i !'el"(ar )**+#.

    Spora bakteri dapat berbentuk bulat lon$ong atau silindris. Berdasarkan

    letakn%a spora di dalam sel kuman dikenal letak sentralsubterminal dan terminal.

    Ada spora %ang garis tengahn%a lebih besar dari garis tengah sel kuman sehingga

    men%ebabkan pembengkakan sel bakteri !'rati&iS. )**+#.

    'e&arnaan diferensial merupakan teknik pe&arnaan %ang menampilkan

    perbedaan di antara sel,sel mikroba atau bagian,bagian sel mikroba. Teknikpe&arnaan ini menggunakan tidak han%a satu $enis larutan (at &arna berbeda

    dengan teknik pe&arnaan sederhana !pe&arnaan tunggal# %ang han%a

    menggunakan satu $enis (at &arna sa$a. 'e&arnaan diferensial ban%ak $enisn%a

    antara lain ialah pe&arnaan gram pe&arnaan spora pe&arnaan tahan asam

    pe&arnaan giemsa pe&arnaan kapsul dan pe&arnaan flagel. 'ada praktikum kali

    ini digunakan teknik pe&arnaan spora !'el"(ar )**-#.

    Teknik pe&arnaan spora merupakan 'e&arnaan spora merupakan

    pe&arnaan dengan menggunakan mala"hite green dan safranin %ang dalam hasil

    pe&arnaann%a akan mun"ul &arna hi$au pada sporan%a serta &arna merah pada

    sel vegetatifn%a %aitu padaBacillus subtitulis!Natsir )**#.

    Sebagai tenaga analis kesehatan dibutuhkan keterampilan dalam membuat

    spesimen %ang berguna dalam pemeriksaan spesimen di laboratorium. Spora

    bakteri umumn%a tidak mudah di&arnai dengan (at pe&arna pada umumn%a

    tetapi sekali di&arnai (at &arna tersebut akan sulit hilang. /al tersebut %ang

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 1

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    2/15

    melatarbelakangi penulis untuk mengangkat permasalahan ini sebagai masalah

    %ang akan dibahas dalam laporan praktikum dengan $udul 0'e&arnaan Spora1.

    B. T232AN 'ER45BAAN 6

    2ntuk dapat melihat bentuk !morfologi# dan letak spora pada bakteri.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    7ikroorganisme %ang ada di alam ini mempun%ai morfologi struktur dan

    sifat,sifat %ang khas begitu pula dengan bakteri. Bakteri %ang hidup hamper tidak

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 2

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    3/15

    ber&arna dan kontras dengan air dimana sel,sel bakteri %ang ada di suspensikan.

    Salah satu "ara unutk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah di

    identifikasi adalah dengan "ara metode pengen"eran atau pe&arnaan. /al tersebut

    berfungsi untuk mengetahuisifat fisiologisn%a %aitu mengetahui reaksi dinding sel

    bakteri melalui serangkaian penge"etan atau pe&arnaan !8&id$oseputro )*9*#.

    Bakteri merupakan organisme prokariot. 2mumn%a ukuran bakteri sangat

    ke"il bentuk tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop

    dengan pembesaran 9.*** : atau lebih. Sel bakteri memiliki pan$ang %ang

    beragam sel beberapa spesies dapat berukuran 9** kali lebih pan$ang daripada sel

    spesies %ang lain. Bakteri merupakan makhluk hidup dengan ukuran antara *9

    sampai * ;m. Bentuk bakteri berma"am < ma"am %aitu elips bulat batang dan

    spiral. Bakteri lebih sering diamati dalam olesan ter&arnai dengan suatu (at

    pe&arna kimia agar mudah diamati atau dilihat dengan $elas dalam hal ukuran

    bentuk susunan dan keadaan struktur internal dan butiran !'el"(ar )**-#.

    Beberapa spesies bakteri tertentu dapat membentuk spora. Spora dihasilkan

    di dalam tubuh vegetative bakteri tersebut dapat berada di bagian tengah!"entral# u$ung !terminal# atau pun tepian sel. spora merupakan tubuh bakteri

    %ang se"ara metaboli" mengalami dormansi dihasilkan pada fase lan$ut dalam

    pertumbuhan sel bakteri %ang sama seperti asaln%a %aitu sel vegetatif. Spora

    bersifat tahan terhadap tekanan fisik maupun kimia&i !'el"(ar )**+#.

    Bakteri pembentuk spora lebih tahan terhadap desinfektan sinar kekeringan

    panas dan kedinginan. Keban%akan bakteri pembentuk spora tinggal di tanah

    namun spora bakteri dapat tersebar di mana sa$a !8&id$oseputro )*9*#.

    Spora bakteri adalah bentuk bakteri %ang sedang dalam usaha mengamankan

    diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Segera setelah keadaan luar baik lagi bagi

    mereka maka pe"ahlah bungkus spora dan tumbuhlah bakteri. Spora la(im

    disebut endospora ialah karena spora itu dibentuk di dalam sel. Endospora $auh

    lebih tahan terhadap pengaruh luar %ang buruk dari pada bakteri biasa %aitu

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 3

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    4/15

    bakteri dalam bentuk vegetatif. Sporulasi dapat di"egah $ika selalu diadakan

    pemindahan piaraan ke medium %ang baru !Anonim )**=#.

    Beberapa spesies bakteri menghasilkan spora eksternal. Streptom%"es

    misaln%a meghasilkan serantaian spora !disebut konidia# %ang disangga di u$ung

    hifa suatu filamen vegetatif. 'roses ini serupa dengan proses pembentukan spora

    pada beberapa "enda&an !Ardh% )*9#.

    Spora bakteri dapat berbentuk bulat lon$ong atau silindris. Berdasarkan

    letakn%a spora di dalam sel kuman dikenal letak sentralsubterminal dan terminal.

    Ada spora %ang garis tengahn%a lebih besar dari garis tengah sel kuman sehingga

    men%ebabkan pembengkakan sel bakteri !'rati&iS. )**+#.

    3enis,$enis bakteri tertentu terutama %ang tergolong dalam genus Ba"illus

    dan 4lostridium mampu membentuk spora. Spora %ang dihasilkan di luar sel

    vegetatif !eksospora# atau di dalam sel vegetatif !endospora#. Bakteri membentuk

    spora bila kondisi lingkungan tidak optimum lagi untuk pertumbuhan dan

    perkembangann%a misaln%a6 medium mengering kandungan nutrisi men%usut

    dan sebagain%a !Ardh% )*9#.

    Suatu badan %ang refraktil terdapat dalam induk sel dan merupakan suatu

    stadium isrtirahat dari sel tersebut. Endospora memiliki tingkat metabolisme %ang

    sangat rendah sehingga dapat hidup sampai bertahun,tahun tanpa memerlukan

    sumber makanan dari luar !>rianto )**-#.

    8ua $enis bakteri %ang dapat membentuk spora misaln%a Clostridium dan

    Bacillus. Clostridiumadalah bakteri %ang bersifat anaerobi" sedangkanBacillus

    pada umumn%a bersifat aerobi". Struktur endospora mungkin bervariasi untuk

    setiap $enis spesies tapi umumn%a hamper sama. Endospora bakteri merupakan

    struktur %ang tahan terhadap keadaan lingkungan %ang ekstrim misaln%a kering

    pemanasan dan keadaan asam !'rati&iS. )**+#.

    'embentukan spora dapat dianggap sebagai suatu proses diferensiasi dari

    suatu siklus hidup dalam keadaan,keadaan tertentu. /al ini berbeda dari peristi&a

    pembelahan sel karena tidak ter$adi replikasi kromosom !'el"(ar )**+#.

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 4

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    5/15

    Kemampuan menghasilkan spora memberi keuntungan ekologis pada

    bakteri karena memungkinkan bakteri itu bertahan dalam keadaan buruk.

    Langkah,langkah utama di dalam proses pembentukan spora sebagai berikut 6

    9. 'en$a$aran kembali bahan 8NA men$adi filamen dan invaginasi membrane sel

    di dekatsatu u$ung sel untuk membentuk suatu struktur %ang disebut bakal spora.

    ). 'embentukan sederet lapisan %ang menutupi bakal spora %aitu korteks spora

    diikuti dengan selubung spora berlapis ban%ak.

    . 'elepasan spora bebas sera%a sel induk mengalami lisis !'el"(ar )**-#.

    Endospora adalah struktur spesifik %ang ditemukan pada beberapa $enis

    bakteri. Karena kandungan air endospora sangat rendah bila dibandingkan dengan

    sel vegetatifn%a maka endospora berbentuk sangat padat dan sangat refraktil bila

    dilihat di ba&ah mikroskop. Endospora sangat sukar di&arnai dengan pe&arna

    biasa sehingga harus digunakan pe&arna spesifik dan %ang biasa digunakan

    adalah mala"hite green !Anonim )**=#.

    'e&arnaan diferensial merupakan teknik pe&arnaan %ang menampilkan

    perbedaan di antara sel,sel mikroba atau bagian,bagian sel mikroba. Teknik

    pe&arnaan ini menggunakan tidak han%a satu $enis larutan (at &arna berbeda

    dengan teknik pe&arnaan sederhana !pe&arnaan tunggal# %ang han%a

    menggunakan satu $enis (at &arna sa$a. 'e&arnaan diferensial ban%ak $enisn%a

    antara lain ialah pe&arnaan gram pe&arnaan spora pe&arnaan tahan asam

    pe&arnaan giemsa pe&arnaan kapsul dan pe&arnaan flagel. 'ada praktikum kali

    ini digunakan teknik pe&arnaan spora !'el"(ar )**+#.

    Teknik pe&arnaan spora merupakan 'e&arnaan spora merupakan

    pe&arnaan dengan menggunakan mala"hite green dan safranin %ang dalam hasil

    pe&arnaann%a akan mun"ul &arna hi$au pada sporan%a serta &arna merah pada

    sel vegetatifn%a %aitu padaBacillus subtitulis!Natsir )**#.

    Endospora dibuat irisan dapat terlihat terdiri atas pembungkus luar korteks

    dan inti %ang mengandung struktur nukleus. Apabila sel vegetatif membentuk

    endospora sel ini membuat en(im baru memproduksi dinding sel %ang sama

    sekali baru dan berubah bentuk. 8engan kata lain sporulasi adalah bentuk

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 5

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    6/15

    sederhana diferensiasi sel karena itu proses ini diteliti se"ara mendalam untuk

    mempela$ari peristi&a apa %ang memi"u perubahan en(im dan morfologi.

    Spora biasan%a terlihat sebagai badan,badan refraktil intrasel dalam sediaan

    suspensi sel %ang tidak di&arnai atau sebagai daerah tidak ber&arna pada sel %ang

    di&arnai se"ara biasa. 8inding spora relatif tidak dapat ditembus ini pula %ang

    men"egah hilangn%a (at &arna spora setelah melalui pen"u"ian dengan alkohol

    %ang "ukup lama untuk menghilangkan (at &arna sel vegetatif. Sel vegetatif

    akhirn%a dapat diberi (at &arna kontras. Spora biasan%a di&arnai dengan hi$au

    mala"hit atau "arbol fu"hsin !'el"(ar )**-#.

    Endosopora tidak mudah di&arnai dengan (at pe&arna pada umumn%a

    tetapi sekali di&arnai (at &arna tersebut akan sulit hilang. /al inilah %ang

    men$adi dasar dari metode penge"atan spora se"ara umum. 'ada metode

    S"haeffer,?ulton %ang ban%ak dipakai dalam penge"atan endospora endospora

    di&arnai pertama dengan mala"hite green dengan proses pemanasan. Larutan ini

    merupakan pe&arna %ang kuat %ang dapat berpenetrasi ke dalam endospora.

    Setelah perlakuan mala"hite green biakan sel di"u"i dengan air lalu ditutupdengan "at safranin. Teknik ini akan menghasilkan &arna hi$au pada endospora

    dan &arna merah muda pada sel vegetatifn%a !>rianto )**-#.

    Salah satu "iri endospora bakteri adalah susunan kimia&in%a. Semua

    endospora bakteri mengandung se$umlah besar asam dipikolinat %aitu suatu

    substansi %ang tidak terdeteksi pada sel vegetatif. Sesungguhn%a asam tersebut

    merupakan @,9* berat kering endospora. Se$umlah besar kalsium $uga terdapat

    dalam endospora dan diduga bah&a lapisan korteks terbuat darim kompleks 4a)

    asam dipikolinat peptidoglikan !'el"(ar )**+#.

    8iameter spora dapat lebih besar atau lebih ke"il dari diameter sel

    vegetatifn%a. 8ibandingkan dengan sel vegetatif spora sangat resisten terhadap

    kondisi,kondisi fisik %ang kurang menguntungkan seperti suhu tinggi dan

    kekeringan serta bahan,bahan kimia seperti desinfektan. 8alam pengamatan spora

    bakteri diperlukan pe&arnaan tertentu %ang dapat menembus dinding tebal spora.

    'e&arnaan tersebut adalah dengan penggunaan larutan hi$au malakit @ dan

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 6

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    7/15

    untuk memper$elas pengamatan sel vegetative $uga di&arnai dengan larutan

    safranin *@ sehingga sel vegetative ini ber&arna merah. Namun ada $uga (at

    &arna khusus untuk me&arnai spora dan di dalam proses pe&arnaann%a

    melibatkan treatment pemanasan %aituC spora dipanaskan bersamaan dengan (at

    &arna tersebut sehingga memudahkan (at &arna tersebut untuk meresap ke dalam

    dinding pelindung spora bakteri !Anonim )**=#.

    Beberapa bakteri mampu membentuk spora meskipun tidak dalam keadaan

    ekstrem ataupun medium %ang kurang nutrisi. /al ini dimungkinkan karena

    bakteri tersebut se"ara genetis dalam tahapan pertumbuhan dan

    perkembangann%a memang memiliki satu fase sporulasi !'rati&iS. )**+#.

    3ika medium selalu diadakan pembaruan dan kondisi lingkungan disekitar

    bakteri selalu di$aga kondusif beberapa $enis bakteri dapat kehilangan

    kemampuann%a dalam membentuk spora. /al ini dimungkinkan karena struktur

    bakteri %ang sangat sederhana dan sifatn%a %ang sangat mudah bermutasi

    sehingga perlakuan pada lingkungan %ang terus menerus dapat mengakibatkan

    bakteri mengalami mutasi dan kehilangan kemampuann%a dalam membentuk

    spora !Natsir )**#.

    Spora bakteri ini dapat bertahan sangat lama ia dapat hidup bertahun ,

    tahun bahkan berabad , abad $ika berada dalam kondisi lingkungan %ang normal.

    Keban%akan sel vegetatif akan mati pada suhu D*,-*o4 namun spora tetap hidup

    spora bakteri ini dapat bertahan dalam air mendidih bahkan selama 9 $am lebih.

    Selama kondisi lingkungan tidak menguntungkan dan akan tetap men$adi spora

    sampai kondisi lingkungan dianggap menguntungkan satu sel bakteri %ang baru

    dan berkembangbiak se"ara normal !alu%o )**=#.

    Respon Bakteri 'enghasil Spora dan %ang Tidak Tahan 'enge"atan

    'e&arnaan Spora menggunakan reagensia %ang berbeda menurut ple"(ar %aitu6

    a. Fat arna 'rimer6 7ala"hite Green.

    Spora tidak bisa di&arnai seperti me&arnai sel vegetatif disebabkan karena

    adan%a spore "oat %ang tidak mudah mengikat (at &arna primer. 2ntuk penetrasi

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 7

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    8/15

    (at &arna diperlukan pemanasan. Setelah diberi (at &arna primer kemudian

    preparat dipanasi sel vegetatif dan spora akan ber&arna hi$au.

    b. Fat 'eluntur6 Air.

    Sekali mala"hite green masuk ke dalam spora tidak bisa lagi dilunturkan

    dengan air mengalir %ang han%a melunturkan sisa,sisa (at &arna primer.

    ". Spora tetap

    4at ber&arna hi$au. sebalikn%a (at &arna tidak menun$ukkan affeniteit %ang

    kuat dengan komponen sel vegetatif air bisa melunturkann%a %ang kemudian

    men$adi tidak ber&arna.

    d. Fat arna Kontras6 Safranin atau larutan ?u"hsin.

    Fat &arna kontras %ang ber&arna merah ini digunakan untuk me&arnai sel

    vegetatif %ang sudah dilunturkan %ang kemudian akan mengabsorbsi (at &arna

    kontras dan akan berubah men$adi ber&arna merah. Spora tetap ber&arna hi$au

    seperti &arna (at primer.

    4ontoh %ang paling mudah adalah untuk spesiesBacilllus subtilisdanE.

    Coli. B. Subtilisakan ber&arna hi$au setelah penge"atan. /al ini berarti B. Subtilis

    memiliki endospora. Endospora lebih tahan lama meski dalam keadaan

    linghkungan ekstrim seperti kering panas atau bahan kimia %ang bera"un.

    Eschericia coli setelah penge"atan akan ber&arna merah muda dari safranin.

    E.coli berarti tidak memiliki endospora han%a memiliki sel vegetatif. Karena

    E.colihan%a memiliki sel vegetatif sel vegetatif tidak tahan terhadap pe&arnaan.

    Saat di&arnai denga mala"hite sel vegetatif tidak dapat mengikat mala"hite

    sehingga saat dilunturkan &arna mala"hite dapat hilang. Kemudian saat diberi

    safranin sel vegetatif dapat mengikat &arna kembali sehingga &arna sel men$adi

    merah muda !Anonim )**=#.

    BAB III

    METODE PRAKTIKUM

    A. ALAT 8AN BA/AN

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 8

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    9/15

    9. Alat

    a. Ka"a 'reparat 9 buah.

    b. 'ipet Tetes buah.". Lampu spiritus.

    d. Rak pe&arnaan.

    e. 'en$epit.

    f. 5se bulat.

    g. 'inset.

    h. 7ikroskop.

    i. Korek api.

    $. 'ensil &arna !merahbiru dan ungu#.

    ). Bahana. Biakan Bakteri pada agar miring.

    b. Larutan Air fu"hsin.

    ". 7in%ak emulsi.

    d. Larutan air garam fisiologis.

    e. Larutan mala"hite green.

    f. Auadest.

    g. Kertas saring atau tissue.

    B. 'R>NS>' 'RAKT>K27

    Adapun prinsip praktikum pada per"obaan kali ini %aitu pada penggunaan

    (at &arna mala"hite green dan safranin dimana pada hasil pe&arnaan akan

    menghasilkan &arna hi$au pada spora dan &arna merah pada sel vegetatifn%a.

    4. 4ARA KER3A

    9. Ambil sebuah ka"a benda dan bersihkan lalu

    ). Buat preparat %ang tipis dan rata pada bakteri.

    . Keringkan preparat pada suhu kamar dan fiksasi.

    H. Letakkan ka"a benda I preparat mendatar di atas rak preparat dan tuangi

    masing , masing dengan larutan mala"hite green.

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 9

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    10/15

    @. 'anaskan selama ), menit dan $aga agar pe&arna tidak menguap.

    D. Buang (at &arna dan "u"i dengan air mengalir.

    -. Tetesi seluruh preparat dengan larutan fu"hsin biarkan selama * detik.+. Buang (at &arna dan "u"i dengan auadest atau air mengalir.

    =. Keringkan dengan tissue atau kertas perkamen.

    9*. 'eriksalah diba&ah mikroskop dengan penambahan oil mersi

    menggunakan pembesaran 9**.

    99. Gambarkan apa %ang anda lihat.

    BAB >J

    /AS>L 'RAKT>K27

    A. TABEL 'ENGA7ATAN

    Bakteri vegetative ber&arna 6 2ngu.

    Spora ber&arna 6 /i$au.

    Latar belakang ber&arna 6 Bening.

    Letak spora 6 Subterminal.

    B. GA7BAR

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 10

    BA

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    11/15

    BAB J

    'E7BA/ASAN

    'ada praktikum kali ini dilakukan pe&arnaan bakteri berupa pe&arnaan spora.

    Spora pada bakteri berbeda dengan spora pada $amur pada bakteri sporan%a tidak

    mempun%ai fungsi sebagai alat reproduksi tetapi sebagai perlindungan dari

    kondisi %ang tidak menguntungkan bagi bakteri tersebut. Endospora bakteri tahan

    terhadap kondisi lingkungan ekstrim seperti suhu %ang tinggi kekeringan

    sen%a&a kimia bera"un !desinfektan antibiotik# dan radiasi sinar 2J. Biasan%a

    bakteri %ang membentuk endospora merupakan fase tidur dari bakteri. Endospora

    ini mampu bertahan sampai kondisi lingkungan kembali menguntungkan bagibakteri. Tetapi setelah keadaan lingkungan menguntungkan bagi bakteri maka

    bungkus spora akan pe"ah dan tumbuh bakteri.

    'e&arnaan spora merupakan pe&arnaan %ang tidak dapat di &arnai dengan

    pe&arnaan biasa diperlukan tekhnik pe&arnaan khusus. Endospora tidak mudah

    di&arnai dengan (at pe&arna pada umumn%a tetapi sekali di&arnai (at &arna

    tersebut akan sulit hilang. 'e&arnaan %ang dilakukan dalam praktikum ini dengan

    menggunakan pe&arnaan Klein. 'e&arnaan Klein merupakan pe&arnaan spora

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 11

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    12/15

    %ang paling ban%ak digunakan dengan menggunakan pe&arna mala"hite green

    sebagai pe&arna utama dan karbol fu"hsin sebagai pe&arna sekundern%a.. Spora

    bakteri sangat sulit sekali bila di&arnai dengan pe&arnaan gram. 2ntuk

    pe&arnaan spora perlu dilakukan pemanasan supa%a pe&arna bisa masuk ke

    dalam spora seperti pada pe&arnaan tahan asam dimana pe&arna mala"hite green

    harus dipanaskan untuk bisa menembus lapisan lilin asam suatu bakteri ba"sillus

    dan E. 4oli.

    Adapun prinsip praktikum pada per"obaan kali ini %aitu pada penggunaan (at

    &arna mala"hite green dan safranin dimana pada hasil pe&arnaan akan

    menghasilkan &arna hi$au pada spora dan &arna merah pada sel vegetatifn%a.

    8engan langkah < langkah sebagai berikut 6

    Langkah pertama adalah dengan membuat suspense bakteri. Suspensi bakteri

    %ang akan dibuat diusahakan tidak terlalu tebal sehingga bakteri tidak bertumpuk,

    tumpuk karena akan mempengaruhi pengamatan diba&ah mikroskop. 'embuatan

    suspense pada pe&arnaan ini sama dengan pe&arnaan < pe&arnaan sebelumn%a%aitu ka"a preparat disterilkan terlebih dahulu dan diteteskan air garam fisiologis

    pada ka"a benda %ang telah disterilkan tersebut. Kemudian mengambil bakteri

    dari biakan bakteri pada agar miring dan diletakkan di atas tetesan air garam

    fisiologis. Setelah itu bakteri diratakan dengan menggunakan ose bulat. Kemudian

    ka"a benda tersebut difiksasi dengan mele&atkann%a diatas api. Tu$uan proses

    fiksasi ka"a benda ini adalah agar bakteri dapat melekat pada ka"a benda serta

    membuat bakteri membentuk spora karena merasa dalam keadaan teran"am.

    8alam setiap pembuatan suspensi digunakan Na4l fisiologis dikarenakan

    'enggunaan Na4l fisiologis ini berperan sebagai pen%angga p/ agar sel bakteri

    tidak rusak akibat menurunn%a p/ lingkungan.

    Langkah kedua %aitu ditetesi dengan larutan mala"hite green dan diratakan

    pada ka"a benda sehingga tertutup semua setelah ditetesi kemudian dipanaskan

    diatas pembakar spiritus selama ) , menit pada pemanasan ini diusahakan agar

    pe&arna mala"hite green tidak sampai mendidih ataupun mengering. Tu$uan

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 12

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    13/15

    pemanasan ini agar "at &arna mala"hite green dapat menembus masuk ke dalam

    spora seperti pada pe&arnaan tahan asam dimana pe&arna "arbol fu"hsin harus

    dipanaskan untuk bisa menembus lapisan lilin asam suatu bakteri. 'erbedaan

    'e&arnaan tahan asam dan 'e&arnaan spora ialah pada pe&arnaan tahan

    asam bertu$uan untuk melunturkan pe&arnaan bakteri %ang tahan asam.

    Sedangkan pe&arnaan spora bert$uan untuk me&arnai spora pada bakteri %ang

    dapat membentuk spora.

    Langkah selan$utn%a adalah dengan membasuh &arna hi$au malakit

    dengan auades atau air mengalir hingga &arnan%a luntur kemudian diberi

    pe&arna safranin atau "arbol fu"hsin. 'e&arnaan dengan safranin bertu$uan

    sebagai "ounterstain %ang digunakan untuk melumuri bagian &arna dari sel

    vegetatif selain endospora. Setelah ditetesi dibiarkan selama * detik tu$uann%a

    agar &arna dapat meresap pada sel vegetatif bakteri.

    Kemudian setelah didiamkan selama * detik kemudian dibilas dengan air

    mengalir atau auadest. 5b$ek %ang telah dibasuh auades kemudian dikeringkan

    dengan menggunakan kertas saring atau tissue tidak ditiup,tiup karenadikha&atirkan ada kontaminasi bakteri lain %ang menempel pada ob$ek glass.

    Setiap akhir pemberian reagen atau pe&arna selalu dilakukan pembilasan

    terhadap ka"a ob$ek dengan menggunakan auades. 'embilasan ini bertu$uan

    untuk mengurangi kelebihan setiap (at &arna %ang sedang diberikan.

    Sampel %ang sudah di keringkan di tetesi dengan emersi oil. 7in%ak emersi

    adalah min%ak %ang di pakai untuk olesan pada mikroskop %ang fungsin%a untuk

    memper$elas ob$ek dan melindungi mikroskop dari debu atau kotoran. 7in%ak

    emersi memiliki indeks refraksi %ang tinggi dibandingkan dengan air sehingga

    ob$ek %ang kita amati dapat terlihat lebih $elas dibandingkan dengan tanpa min%ak

    emersi. Lalu diamati dengan mikroskop dengan pembesaran 9*: dan 9**:.

    8ari hasil pe&arnaan spora terlihat bakteri vegetatif ber&arna ungu terdapat

    titik merah dan spora ber&arna hi$au dengan bentuk basil !8iploba"illus#. Letak

    sporan%a berada pada subterminal dengan latar belakang ber&arna bening. Letak

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 13

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    14/15

    endospora berbeda dengan spesies bakteri %ang lain. Tipen%a ada %ang "entral

    %aitu lokasi dari sel vegetatifn%a di tengah terminal letak sel vegetatifn%a berada

    di u$ung atau pinggir dan tipe subterminal berarti lokasi endosporan%a berada di

    antara tengah dan pinggir dari sel vegetatif. Bakteri %ang berbentuk basil memiliki

    endospora %ang terletak di subterminal.

    BAB J>

    KES>7'2LAN

    Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik

    kesimpulan bah&a pada hasil pengamatan dengan mikroskop lensa ob$ektif

    pembesaran 9**: ditemukan bakteri vegetatif ber&arna ungu dan spora ber&arna

    hi$au dengan latar belakang ber&arna bening dan letak spora pada subterminal

    !bakteri diploba"illus#.

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 14

  • 7/25/2019 laporan pewarnaan Spora

    15/15

    8A?TAR '2STAKA

    Anonim. )**=.Identifikasi Morfologi Bakteri dan Jamur. 7alang 6 277 'ress.

    Ardh%. )*9.Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan. Bandung 6 >TB 'ress.

    8&id$oseputro 8. )*9*.Dasar - Dasar Mikrobiologi. 7alang 6 8$ambatan.

    >rianto. )**-.Mikrobiologi mum. Bandung6 4J rama id%a.

    Natsir. )**.Mikrobiologi Jilid I. 3akarta 6 Erlangga.

    'rati&i S. )**+.Mikrobiologi !armasi. 3akarta 6 Erlangga.

    'el"(ar and 4han 7.3. )**-.Dasar-Dasar Mikrobiologi. 3akarta 6 2> 'ress.

    'el"(ar 7i"hael 3. dan E. 4. S. 4han. )**+.Dasar-dasar Mikroorganisme.

    3akarta 6 2niversitas >ndonesia 'ress.

    alu%o. )**=.Mikrobiologi mum. 7alang 6 2'T 'enerbita 277.

    Laporan Praktikum Bakteriologi 1 Page 15