laporan perjalanana wisata ke bukit bengkirai dan ambalat

LAPORAN

PERJALANAN WISATA MAHASISWA KELAS VII D

FISIPOL UNIKARTA

Di ajukan untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah KEPEPARIWISATAAN pada kelas VII D

DI SUSUN

Bambang irawan

Dayang bella

Imam syafi’i

Wahyudi

Fakultas ilmu social dan ilmu politik

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

Perjalanan wisata ke bukit bengkirai dan pantai amabalat 12/12 2010 1

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidaya-Nya sehingga penulis dapat berwisata ke BUKIT BENGKIRAI dan PAnTAI AMBALAT di wilyah KUKAR dengan selamat dan dapat menyelesaikan laporan karya tulis ini dengan lancar.

Adapun maksud dan tujuan di buatnya karya tulis wisata ini adalah

penulis pada saat mengikuti perjalanan wisata ke bukit bengkirai dan pantai ambalat.Disamping itu tidak akan terselesaikan dengan baik apabila tidak ada bantuan dari pihak lain, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan telah membiayai penulis untuk mengikuti perjalanan wisata.

2. Bapak Drs. Awang selaku Dosen pembimbing mata kuliah kepariwisataa yang telah memberi izin dan ikut berpartisipasi untuk mengadakan perjalanan wisata ke BUKIT BENGKIRAI dan PANTAI AMBALAT DI wlayah KUKAR dan menjaga kami selama di perjalanan maupun di obyek wisata.

3. Dan rekan –rekan yang telah membantu penulis, baik secara material dan spiritual dalam pelaksanaan widya wisata dan penyusunan laporan ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam perkataan maupun penulisan. Semoga laporan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amiin …..

Tenggarong 14 desember 2010

Penulis


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembuatan Laporan

Widya wisata merupakan kegiatan yang menyenangkan, widya wisata memberikan banyak

manfaat, antara lain bisa menambah pengetahuan, dapat mempererat tali silaturrahmi.

Biasanya widya wisata dilakukan di tempat- tempat yang menyenangkan dan bersejarah.

Para mahasiswa perlu membuat laporan setelah kegiatan tersebut selesai, seperti hal yang di

lakukan penulis dan teman-teman penulis. Adapun tujuan mengapa penulis membuat laporan

ini untuk menceritakan pengalaman yang di alami penulis.

Penulis membuat laporan ini bukan hanya untuk menceritakan pengalaman yang di alami

penulis saja melainkan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPARIWISATAA

semester VII di fakultas isipol unikarta 2010/2011

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan

tujuannya adalah untuk melengkapi tugas matakuliah KEPARIWISATAAN.serta berbagi

pengalaman tentang obyek wisata yang telh kami kunjungi.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembuatan Laporan

Dalam rangka memenuhi agenda mata kuliah kepariwisataan kami kelas VII D

melakukan perjalanan wisata dengan tujuan Bukit Bengkirai dan pantai Ambalat.

Perjalanan wisata merupakan kegiatan yang menyenangkan, perjalanan wisata

memberikan banyak manfaat, antara lain bisa menambah pengetahuan, dapat mempererat

tali silaturrahmi. Sesama mahasiswa dan dosen .

Para mahasiswa perlu membuat laporan setelah kegiatan tersebut selesai, seperti hal

yang di lakukan penulis dan teman-teman penulis. Adapun tujuan mengapa penulis

membuat laporan yaitu untuk menceritakan pengalaman yang di alami penulis.dan

merupakan tuntutan untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPARIWISATAAN semester

VII di fakultas isipol unikarta 2010/2010

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuannya adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah

KEPARIWISATAAN.serta berbagi pengalaman tentang perjalanan danobyek wisata

yang telah kami kunjungi.


BAB II

KEGIATAN PERJALANAN WISATA

2.1.Masa Persiapan

Setiap akan melakukan sesuatu kegiatan di butuhkan persiapan yang matang, agar

membuahkan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan kegiatan PERJALANAN wisata

penulispun mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Penulis menjaga kondisi dan kesehatan tubuh agar mendapat daya tahan tubuh yang kuat saat

widya wisata berlangsung. Penulisan juga menabung untuk bekal widya wisata. Jauh-jauh

hari sebelum pelaksanaannya.

2.2 Waktu Pelaksanaan

Adapun waktunya adalah sebagai berikut :

minggu, 12 desember 2010

Pukul 06.30 WIT : Berangkat dari rumah

Pukul 07.00 WIT : Mahasiswa sudah berkumpul di kampus yang sudah ditentukan dan

diberi pengarahan.

Pukul 08.10 WIT : dengan 6 mobil berangkat ke munuju tempat wisata yang telah di

tentukan

Pukul 10.30 WIT :berkumpul di simpang samboja

Pukul 10.45 WIT :singgah di pukesmas samboja

Pukul 12.30 WIT :strat kembali menuju obyek wisata

Pukul 14.15 WIT :tiba di bukit bengkirai

Pukul 15.00 WIT :menaikai tangga yang melintas di atAs pohon bengkirai

Pukul 16.00 WIT :menuju pantai ambalat

Pukul 17.30 WIT :pulang ke kampus

Pukul 20.00 WIT :Istrhat dan makan di jalur bukit soeharto ( taman rakyat )

Pukul 21.45 WI :singgah di masjid loa duri karena ada teman yang sakit]

Pukul 22.10 WIT :tiba di kmpus dan pulang ke rumah masing- masing


2.3 Pendanaan

Penulis melakukan perjalanan wisata dengan mobil kijang dengan pendanaan di

lakukan secara iuran dengan jumlah 6 ( enam orang ) adapun jumlah dana yang di

keluarkan dalm perjalanan menuju obyek wisata BUKIT BENGKIRAI dan PANTAI

AMBALAT sebagai berikut :

Sewa mobil kijang lgx RP .300.000

Biaya BBM mobil PP. Rp200.000

Biaya konsumsi RP 300.000 untuk 6 orang

2.4.Perjalanan

Dalam perjalanan wisata kami kelas VII D menggunakan 6 mobil.berangkat

dari kampus UNIKARTA pukul 08.00 WIT. Awalnya kami berangkat ber iringin

lewat jalan samrinda loajanan namun akhirnya kami pecah di karenakan kondisi

jalan yang sempit. Dan janjian ketemuan di simpang samboja.

namun ketika mencapai KM 40

samarinda –Balikpapan.salah satu teman kami

mengalami sesak nafas,

dan kami sepakat untuk membawanya ke

rumah pukesmas samboja untuk di berikan

perwatan.hingga pukul 12.30 baru kami dapat

melanjutkan perjalan menuju bukit bengkirai

BAB III

OBYEK WISATA


Pukesmas tempat teman penulis di rawat ketika perjalanan wisata

Teman penulis yang pingsan dalam perjalanan

3.1.Bukit Bengkirai

Kawasan Bukit Bangkirai yang luasnya mencapai 1.500 hektare ini

merupakan kawasan hutan konservasi yang mempunyai peran penting

untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah yang dapat

dijadikan sebagai sarana pendidikan lingkungan dan kehutanan.

Kawasan hutan wisata ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata

alam dan penelitian ilmiah serta meningkatkan kecintaan masyarakat

terhadap lingkungan dan hutan. Pada tanggal 14 Maret 1998, 510 hektare

dari kawasan ini diresmikan sebagai kawasan wisata oleh Djamalludin

Suryohadikusumo, Menteri Kehutanan RI pada Kabinet Pembangunan VI sebagai upaya

pengembangan potensi wisata alam dan ilmiah serta untuk meningkatkan kecintaan terhadap

lingkungan terutama pada flora dan fauna.

Kawasan wisata alam ini diberi nama Bukit

Bangkirai karena dominannya pohon jenis Bangkirai

yang tumbuh di kawasan hutan lindung ini. Pohon

Bangkirai pun kemudian dijadikan maskot utama obyek

wisata yang telah mendunia ini. Di kawasan ini banyak

terdapat pohon Bangkirai yang berumur lebih dari 150

tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 m,

dengan diameter 2,3 m. Pertumbuhan banir (akar papan)

yang besar dan kuat menjadikan pohon ini memiliki nilai

keindahan tersendiri

Tak hanya itu, para wisatawan yang memiliki

masalah berada di ketinggian mungkin dapat mencoba tantangan untuk meniti canopy bridge atau

jembatan tajuk yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai. Tentunya ada perasaan ngeri

namun mengasyikkan bila menyusuri jembatan gantung di ketinggian 30 meter dari muka tanah

sementara desiran angin yang sejuk cukup membuat bulu kuduk merinding, apalagi jembatan semakin

berayun-ayun di saat kita baru mencapai separo jalan.


gapura memasuki area bukit bengkirai

Tapi bagi yang jiwanya tidak memiliki masalah terhadap ketinggian,

berjalan menyusuri canopy bridge sungguh menyenangkan. Dari atas

canopy bridge, wisatawan dapat dengan leluasa melihat panorama hutan

hujan tropis (tropical rain forest) Bukit Bangkirai serta mengamati dari

dekat formasi tajuk tegakan "Dipteropcarpaceae" yang menjadi ciri khas

hutan hujan tropis, yang membentuk stratum atas yang saling sambung

menyambung.

Panjang keseluruhan canopy bridge yang ada di Bukit Bangkirai adalah

sepanjang 64 meter yang menghubungkan 5 pohon Bangkirai. Untuk

mencapai canopy bridge, terdapat dua menara dari kayu ulin yang

didirikan mengelilingi batang pohon Bangkirai."Canopy bridge yang ada

di Bukit Bangkirai ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di

dunia. Konstruksinya dibuat di Amerika Serikat, dan dari segi keamanan juga cukup terjamin." kata Ir

Ruspian Noor, salah seorang petugas dari PT Inhutani I


Gapura menuju canopy bridge. Cnapoy brigde yang terhubung 5 pohon

Meniti jembatan tajuk (canopy bridge)

Sebagai kawasan wisata alam, berbagai sarana dan prasarana telah dipersiapkan bagi para

wisatawan yang datang seperti restoran dengan menu yang cukup bervariasi, lamin untuk pertemuan

yang mampu menampung 100 orang,.

Untuk menjaga keutuhan dan kelestarian pohon bangkirai di kawasan ini, pihak pengelola

Bukit Bangkirai menawarkan program Adopsi Pohon kepada para sponsor atau donatur untuk menjadi

"orangtua asuh" bagi pohon-pohon bangkirai yang dikehendaki. Saat ini pohon tersebut banyak

dilakukan oleh pihak VIVO JICA Japan. Anda tertarik untuk mengadopsi sebuah pohon? Datanglah

ke Bukit Bangkirai,

berekreasi sambil

melestarikan alam


A. Akses untuk menuju bukit bengkirai

Untuk menuju Bukit Bangkirai wisatawan perlu menempuh jarak sekitar 150 km dari Kota

Tenggarong atau Samarinda. Dari Kota Balikpapan hanya berjarak 58 km. Atau dari ibukota

Kecamatan Samboja hanya berjarak sekitar 20 km. Perjalanan dapat ditempuh dengan jalur darat,

baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

Yangg menjadi perhataian penulis adalah akses jalan untuk menuju bukit bengkirai masih

belum maksimal .masih banyak badan jalan yang berlubang dan berdebu serta masih terlalu

sempit.hal ini yang peelu mendapat perhatian dari pihak pemerintah untuk mempromosika obyek

wisata bukit bengkirai yang terbilang langka.

B.Tiket

Untuk memasuki kawasan bukit bengkirai pengunjung di kenakan harga tiket perorangan

sebesar RP 3.500 dan apabila pengunjung ingin menaiki Canopy bridge di kenakan tiket Rp,15.000

per orang

C. Akomodasi dan Fasilitas Lain

Obyek wisata Bukit Bangkirai dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Ada

gedung pertemuan yang mampu menampung 100 orang, ada restoran dengan sajian menu yang

bervariasi, dan penginapan (cottage) dengan fasilitas AC maupun penginapan jugle cabin, yaitu

penginapan alami yang tidak dilengkapi fasilitas listrik. Pengunjung yang ingin menikmati dapat

menghubungi PT Inhutani Balikpapan di nomor telepon (0542) 736066-734644. Serta terdapat juga

rumah panjang yang dapat di pergunakan untuk ruangan sarasehan atau ruang serba guna yang

berbentuk rumah adat dayak dengan kapasitas 50-70 orang.

Tempat untuk santai

Dosen penulis lagi santai


3.2. Pantai ambalat

Pantai ambalat samboja, Pantai yang terletak di Kelurahan Amborawang Laut , Kecamatan

Samboja , Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) , Kalimantan Timur , konon namanya pun di ambil

dari nama Kelurahan AMBorAwang LAuT (disingkat AMBALAT), klo dari Kota Balikpapan kurang

lebih 20 km,dari

perbatasan

Balikpapan

samboja sekitar

beberapa ratus

meter saja, maka

anka ketemu jalan

masuk ke pantai

tersebut.

Dengan melewati jalan semenisasi yang tidak terlalu luas Setelah menempuh perjalan

Kurang lebih 5 Km dari simpang perbatasan Kabupaten KUKAR dan kota Balikpapan maka kita akan

ketemu gapura yang menuju pantai ambalat.


Setelah itu kita akan memasuki pantai amabalat dengan pungut biaya tiket sebasar Rp 10.000 untuk 1 unit mobil

Setelah tiba di pantai ambalat penulis santai di warung yang tersedia sambil menikmati

pemandangan pantai dan semilirnya angin laut sambil melepaskan lelah setelah menempuh perjalanan

dari bukit bengkirai


Rekan rekan mahasiswa lagi santai menikmati suasana pantai ambalat

Pos tiket masuk pantai ambalat

kondisi pantai ambalat yang masih bersih.namun belum mendapatkan perhatian dari pihak dari pihak Pemerintah kabupaten KUKAR maupun PRopinsi Kaltim untuk menjadikan pantai ambalat sebagia tujuan wisatawan dikarenakan kurang sarana dan prasarana yang memadai ,seperti belum adanya permaianan banana bout dan permainan bola,seperti yang ada di pantai manggar Balikpapan.

Yang paling menyebalkan menurut

kami adalah pantai ini seolah-olah jadi arena balapan, terkadang motor ngebut-ngebut gak

jelas bolak balik. Terkadang juga terkesan jadi arena latihan mengemudi mobil. Padahal

dipantai ini Ada anak-anak kecil yg sedang bermain pasir atau mencari kerang, dengan

banyaknya pengunjung yang latihan mengemudi, malahan terkesan lebih aman nyebrang

ditengah kota daripada liburan di pantai.

Penulis sedang menikmati suasana sore di pantai ambalat


menyempatkan diri berpose di pantai ambalat

Tak terasa matahari mulai tenggelam dan hari mulai gelap.kami dan rombongan kelas VII D

lainyapun memutuskan untuk pulang. Walau badan terasa sakit karena kelelahan kamipun masih

bisa tertawa karena teringat hal-hal lucu yang menyertai dalam perjalanan kami


Jam 20.00 WIT mobil yang kami kendarai sampai di pertengahan bukit soeharto,kami pun

istrahat suntuk mengisi perut yang mulai keroncongan.serta melemaskan otot-otot tubuh yang terasa

kaku semua

Setelah terasa cukup istirahat kamipunimelanjutkan perjalanan pulang.namun sampai di desa

loa duri kami ketemu mobil yang di tumpangi teman kami di depan masjid karena penyakit teman

kami kambuh kembali dan pingsan .dia sudah tidak sanggup melanjutkan perjalanan dengan

mobil.kamipun memutuskan untuk mencarikan kendaraan roda dua untuk membawa dia pulang.jam

menunjukan pukul 21.00.kamipun melanjutkan perjalanan dan tiba di kampus pada pukul 22.10

WITA.

Dengan badan capek kami pulang ke rumah masing-masing dengan membawa kenangan

selama mengadakan perjalan wisata,pada hari minggu tanggal 12 desember tahun 2010.


Saat istirahat di warung bukit soeharto..

BAB IV

PENUTUP

Dengan ucapan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan

karunia, rahmat dan hidayah-NYA, karena kami mampu menyelesaikan tugas dalam pembuatan

laporan karya tulis ini, pengalaman dan kunjungan kami, selama mengadakan study tour adalah bekal

dalam pembuatan karya tulis ini. Namun kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini kami

sangatlah jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah kami butuhkan

demi kesempurnaan laporan ini.

4.1. Kesimpulan

Di kalimatan timur dan wilayah kabupaten kutai kartanegara khususnya terdapat obyek wisata

yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak propinsi maupun kabupaten,sehingga obyek

wisata mampu memberikan nila jual terhadap para wisatwan local maupu mncanegara.untuk

meningkatkan PAD daerah dan mendongkrak perekonimian penduduk sekitar tempat wisata

tersebut,

4.2.Kritik :

berdasarkan wawancara sebagian mahasiswa tidak puas dengan study tour kali ini karena

keterbatasan waktu yang dan kurangnya koordinisi sehingga terhambatnya perjalanan menuju

obyek wisata

4.3.Saran :

utuk para teman-teman mahasiswa untuk kedepannya di harapkan mampu lebih koordiinasi

dan meyiapkan fisik untuk melakukan perjalanan.

Untuk pemerintah propinsi kaltim dan pemda kukar hendakalah lebih meningkitkan sarana

dan prasarana untuk mencapai obyek wisata.agar terwujud tempat wisata yang menjadi

mempunyai daya tarik bagi para wisatawan dalam maupun luar negeri.


laporan perjalanana wisata ke bukit bengkirai dan ambalat

Documents