laporan penetapan kadar karbohidrat dalam biskuit
DESCRIPTION
berisi laporanTRANSCRIPT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
DALAM BISKUIT
ARIF BUDIMAN
1621112001
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANDUNG RAYA
Jalan Banten No. 11 Bandung 40272 Tlp. 022-7230778
2013
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang karena nikmat dan karunia-Nya lah penyusun dapat
menyusun laporan ini. Laoran ini berisi informasi tentang ”Penetapan Kadar Karbohidrat dalam
Biskuit”.
Besar harapan penyusun agar makalah ini dapat menjadi sumber tambahan ilmu bagi setiap
pembaca, menjadi wacana penambah wawasan, dan memperluas pengetahuan umumnya bagi
pembaca dan khususnya bagi penyusun sendiri.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan serta kekeliruan,
untuk itu penyusun memohon maaf dan saran serta kritik yang membangun dari pembaca sangat
penyusun harapkan.
Akhir kata penyusun mengucapkan Terima Kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................................ ii
Pendahuluan.........................................................................................................................................1
Dasar.....................................................................................................................................................1
Reaksi....................................................................................................................................................1
Alat dan Bahan......................................................................................................................................2
Cara kerja..............................................................................................................................................2
Data Pengamatan..................................................................................................................................3
Perhitungan...........................................................................................................................................3
Pembahasan..........................................................................................................................................4
Peran atau Fungsi Karbohidrat..........................................................................................................4
Pengamatan saat praktikum..............................................................................................................5
Kesimpulan............................................................................................................................................6
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................7
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page ii
Pendahuluan
Karbohidrat adalah senyawa polihidroksialdehis, polihidroksiketon, atau senyawaan lainnya
yang menghasilkan senyawaan yang serupa pada hidrolisis. Dengan demikian senyawa kimia
karbohidrat adalah gabungan antara dua gugus fungsi, yaitu gugus hidroksil dan gugus karbonil.
Karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida merupakan bentuk paling sederhana dari karbohidrat dan tidak dapat terhidrolisis
lagi. Disakarida terbentuk dari dua monosakarida sejenis maupun berlainan jenis yang dapat
terhidrolisis membentuk dua monosakarida. Sementara polisakarida terbentuk dari banyak
monosakarida dan dapat terhidrolisis membentuk beberapa monosakarida.
Semua monosakarida adalah gula pereduksi karena dapat mereduksikan larutan Fehling,
Bennedict, dan Tollens. Sebagian disakarida juga bersifat gula pereduksi contohnya Laktosa dan
Maltosa, dan sebagian lainnya bukan merupakan gula pereduksi contohnya Sukrosa, sedangkan
polisakarida tidak bersifat pereduksi.
Dasar
Pati/Karbohidrat dapat dihidrolisis dalam suasana asam menjadi gula pereduksi. Gula yang
bersifat pereduksi tersebut akan mereduksi Cu2+ pada larutan Luff-Schrool menjadi Cu+ atau CuO
direduksi menjadi CuO2 yang berwarna merah bata.
Kemudian kelebihan CuO mengoksidasi larutan KI sehingga membebaskan I2. Banyaknya I2
yang dibebaskan setara dengan banyaknbya sisa CuO. Banyaknya I2 diketahui dengan tirasi
menggunakan larutan Na2S2O3 (tio) 0,1 N dan menggunakan indikator kanji hingga didapat titik akhir
titrasi berupa larutan jernih dan terdapat endapan putih susu. Hubungan antara ml tio dengan
banyaknya gula pereduksi diperoleh dari tabel Luff-Schrool.
Reaksi
(C6H 11O5 ) n+H 2O →nC6H 12O6
C6H 12O6+2CuO→Cu2O+C5 H 10O5−COOH
2CuI2→Cu2 I 2+ I 2
I 2+2Na2S2O3→2NaI+Na2S4O 6
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 1
Alat dan Bahan
Alat-alat yang diperlukan1 Erlenmeyer 8 Pembakar teklu2 Corong 9 Pipet volumetri 10 & 25 ml3 Labu ukur 250 ml 10 kaki tiga4 Erlenmeyer asah 11 Labu semprot5 Kertas saring 12 Gelas ukur6 Refluks 13 Kasa asbes7 Buret 50 ml 14 Piala gelas
Bahan-bahan yang diperlukan
1 Sampel biskuit 8 NaOH 3,25%2 HCl 3% atau H2SO4 1,25% 9 KI 20%3 H2SO4 25% 10 Indikator kanji4 Na2S2O3 0,1 N5 Indikator PP/kertas lakmus6 Air suling7 Larutan Luff-Schrool
Cara kerja1. Ditimbang 1 g sampel biskuit, dimasukkan kedalam erlenmeyer.
2. Ditambahkan 25 ml H2SO4 1,25% (terukur) dan batu didih, panaskan dengan pembakar teklu
dengan bagian atas erlenmeyer didinginkan dengan pendingin tegak atau refluks selama 1-
1,5 jam.
3. Setelah didinginkan, ditambahkan indikator PP/ lakmus, kemudian ditambahkan NaOH
3,25% hingga netral.
4. Larutan kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml, lalu ditera dengan air suling.
5. Larutan kemudian disaring menggunakan kertas saring berabu.
6. Dipipet 10 ml filtrat, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer asah.
7. Ditambahkan larutan Luff-Schrool (terukur) sebanyak 25 ml, dan ditambahkan 15 ml air
suling kemudian batu didih.
8. Direfluks kembali selama 10 menit, pendidihan terjadi setelah pemanasan tepat selama 3
menit.
9. Larutan didinginkan dengan cepat. Ditambahkan 25 ml H2SO4 25% dan 10 ml KI 20% (jangan
dikocok).
10. Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N dengan menggunakan indikator kanji hingga titik akhir larutan
jernih dan terdapat endapan putih susu.
11. Dilakukan pengerjaan blanko.
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 2
Data PengamatanPenimbangan sampel
2,0018 g
Normalitas Penitar0,0746 N
Volume PenitaranSimplo 13,35 ml Blanko 35,55 mlDuplo 13,82 ml FP 250/10 = 25Rata-rata 13,585 ml
Perhitungan
- Menghitung mg glukosa
Vol .tio0.1N=(Vol .Blanko−Vol . Sampel ) x N . tio
0,1000
¿(35,55−13,585 ) x 0,0746
0,100¿16,93mlVol .tio yang digunakan
Berdasarkan tabel luff-schrool diperoleh :
Vol. Tio 0,1 N mg glukosa16,00 41,316,39 x17,00 44,2
x−41,3044,20−41,30
= 16,39−16,0017,00−16 ,00
x−41,302,90
=0,391
x−41,30=0,39 x 2,9=1,131x=1,131+41,3=42,431mg glukosa
Maka Kadar karbohidrat dalam sampel biskuit adalah :
%Karboh idrat= fp x mg glukosa x fk x 100%mg sampel
¿ 25x 42,431 x0,90 x 100%2001,8
=47 ,69%kadar karbohidrat yangdiperoleh
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 3
Pembahasan
Karbohidrat disusun oleh unsur-unsur C,
H, dan O. Unsur-unsur ini terbentuk oleh proses
fotosintesis tumbuhan berdaun hijau. Golongan
karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan
selulosa. Sedangkan menurut ukuran
molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut :
Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat
yang paling sederhana menurut susunan unsurnya karena hanya terdiri dari beberapa atom
C. Monosakarida meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Disakarida
Disakarida adalah jenis karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida dan
berikatan melalui gugus –OH dengan cara melepaskan molokul air. Disakarida meliputi
sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida.Polisakarida meliputi
amilum, selulosa, dan glikogen.
Peran atau Fungsi Karbohidrat
1. Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat merupakan
sumber energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif terjangkau dan mudah
didapatkan.Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.Keberadaan karbohidrat di
dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi,
sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.Kegemukan adalah salah satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.
2. Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 4
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa
adalah jenisgula yang paling manis.
3. Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat
tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
4. Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
5. Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat dapat membantu proses pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik
usus, hal ini dapat didapat dari selulosa dalam serat makanan yang berfungsi mengatur
peristaltik usus. Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus
besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
Laktosa yang terdapat pada susu dapat membantu penyerapan kalsium. Keberadaannya
yang tinggal lebih lama dalam saluran cerna memberikan keuntungan karena menyebabkan
pertumbuhan bakteri baik.
Pengamatan saat praktikum
Istilah karbohidrat berasal dari kata hidrat dan karbon, karena sebagian besar karbohidrat
mempunyai rumus molekul Cm(H2O)n. Contohnya pada glukosa C6H12O6 atau C6(H2O)6, namun nama
itu tidaklah tepat karena hidrat yang melekat pada gugus karbon bukan sebagai hidrat sebenarnya.
Luff-Schrool merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam penentuan kadar
karbohidrat. Dengan memanfaatkan sifat pereduksi pada monosakarida yang merupakan bentuk
paling sederhana dari karbohidrat. Monosakarida merupakan gula pereduksi yang dapat
mereduksikan larutan Fehling, Bennedict, dan Tollens. Pada penetapan cara Luff-Schrool ini dipakai
pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi mereduksikan Cu2+ pada
larutan Luff-Schrool menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi CuO2 yang merupakan endapan
berwarna merah bata.
Kelebihan CuO kemudian mengoksidasi KI membebaskan I2, banyaknya I2 yang dibebaskan
setara dengan banyaknya sisa CuO. Banyaknya I2 diketahui dengan titrasi menggunakan larutan
Na2S2O3 0,1N dan indikator kanji. Dengan menetapkan blanko, maka ml tio yang dibutuhkan untuk
menitar glukosa yang terdapat pada sampel dapat diketahui. Hubungan antara ml tio dengan
banyaknya gula pereduksi diperoleh dari tabel Luff-Schrool dengan perhitungan menyisip dalam.
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 5
Sampel yang akan ditetapkan kadar karbohidratnya berupa biskuit yang sudah dihaluskan,
sampel ditimbang dengan menggunakan kertas minyak, hal ini bertujuan untuk meminimalisir
penggunaan air dalam pelarutan sampel, karena dengan adanya air dikhawatirkan air dapat
mengubah konsentrasi asam yang digunakan untuk menghidrolisis karbohidrat menjadi gula
pereduksi.
H2SO4 1,25% yang ditambahkan berfungsi untuk menghidrolisis karbohidrat menjadi gula
pereduksi, kemudian satelah itu larutan sampel + H2SO4 dididihkan menggunakan pendingin tegak
(refluks) hal ini dilakukan agar jumlah komponen diharapkan tidak berkurang karena penguapan
pada saat pendidihan. Larutan dididihkan bertujuan untuk menyempurnakan proses hidrolisis
karbohidrat yang dilakukan selama 1-1,5 jam dan dengan penambahan batu didih.
Setelah dididhkan, kemudian larutan didinginkandan dinetralkan dengan NaOH 3,25 % untuk
mengetahui apakah larutan sudah netral maka dilakukan uji menggunakan kertas lakmus, atau pun
kertas pH universal agar lebih akurat.
Larutan kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml dan ditera, kemudian disaring
dengan kertas saring berabu. Perlu diperhatikan bahwa kertas saring yang digunakan tidak boleh
terkena air karena sebelumnya larutan telah terukur volumenya.
Proses pemanasan setelah penambahan larutan Luff-Schrool diusahakan larutan mendidih
selama 10 menit. Kemudian larutan didinginkan cepat, dan ditambahkan H2SO4 25% sebagai
pengasam dan KI 20 %. Penambahan dilakukan secara perlahan-lahan karena asam sulfat yang
ditambahkan berkonsentrasi cukup pekat. Setelah pemanasan sebelumnya pastikan pada larutan
terbentuk endapan berwarna merah bata dan larutan berwarna biru yang menandakan
terbentuknya endapan Cu2O dan sisa CuO.
Larutan kemudian ditirasi dengan tio 0,1 N, titrasi harus cepat dilakukan untuk menghindari
penguapan I2 yang terbentuk. Selain itu juga untuk larutan harus digunakan erlenmeyer asah.
Indikator yang digunakan adalah indikator kanji yang ditambahkan setelah larutan berwarna muda
sekali atau mendekati titik akhir. Kemudian dititrasi kembali hingga titik akhir yaitu larutan jernih dan
terbentuk endapan putih susu. Pengerjaan blanko dilakukan untuk mengetahui berapa ml tio yang
dibutuhkan untuk menitar glukosa pada sampel.
Kesimpulan
Penetapan kadar karbohidrat cara Luff-Schrool dilakukan dengan menghidrolisis sampel
menjadi monosakarida yang dapat mereduksi oksida pada larutan Luff-Schrool yaitu Cu2 menjadi
Cu+. Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapat kadar karbohidrat yang terkandung di
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 6
dalam sampel biskuit adalah sebesar 47,69 %, apabila dibandingkan dengan SNI No. 01-3172-1992
yang kadar minimalnya 40 %, maka parameter uji karbohidrat memenuhi standar.
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 7
Daftar Pustaka
Riandari, Dwika M.Si; Kusmawati Rini Dra. 2010. Analisis Proksimat. Bogor. Sekolah Menengah Analis
Kimia Bogor.
http://btagallery.blogspot.com/200-04-01archieve.html
http://jurnalkarbohidrat.blogspot.com/search/label/Fungsi%20Karbohidrat.html
Penetapan Kadar Karbohidrat dalam Biskuit Page 8