laporan penelitian ketinggian air
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIAN
Oleh :
Ir. Zuly Budiarso, M.Cs. Eddy Nurraharjo, S.T., M.Cs.
Tri Arianto, S.Kom. Bambang Widyono
Ani Puji Astuti
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
MEI 2011
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TINGKAT KETINGGIAN
AIR BENDUNGAN BEBASIS MIKROKONTROLLER
BIDANG ILMU REKAYASA
1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
1. a. Judul Penelitian : RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TINGKAT KETINGGIAN AIR BENDUNGAN BEBASIS MIKROKONTROLLER b. Bidang Ilmu : Ilmu Komputer
c. Kategori Penelitian : I (Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Ir. Zuly Budiarso, M.Cs b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. Gol / Pangkat / NIY : III-C / Penata / YU. 2.03.02.057 d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Jabatan Struktural : - f. Fakultas / Program Studi : Teknologi Informasi / Teknik Komputer g. Pusat Penelitian : Lembaga Penelitian Universitas Stikubank
3. Jumlah Anggota Peneliti : 3 (tiga) orang a. Nama Anggota Peneliti I : Eddy Nuraharjo, ST, M.Cs b. Nama Anggota Peneliti II : Tri Arianto, S.Kom c. Nama Anggota Peneliti III : Bambang Widyono d. Nama Anggota Peneliti IV : Ani Puji Astuti
4. Lokasi Penelitian : Laboratorium Hardware
Universitas Stikubank Semarang 5. Jarak lokasi Penelitian : - 6. Kerjasama dengan Institusi Lain
a. Nama Institusi : - b. Alamat : -
7. Lama Penelitian : 3 (tiga) bulan (15 Mei 2011 a/d 15 Agustus 2011)
8. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari Unisbank : Rp 3.000.000,00 b. Sumber lain : Rp 0,00 Jumlah : Rp 3.000.000,00
Mengetahui, Semarang, Agustus 2011 Dekan Fakultas Teknologi Informasi Ketua Peneliti
(Dwi Agus Diartono, S.Kom, M.Kom) (Ir. Zuly Budiarso, M.Cs) NIY. Y.2.90.03.054 NIY. YU.2.03.02.057
Menyetujui, Ketua LPPM Unisbank
(DR. Dra. Lie Liana, MMSi) NIY. Y.2.92.07.085
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem peringatan dini berupa sistem peringatan dini bencana secara real time (Real
Time Hazard Early Warning System) yang bertujuan untuk memberikan informasi bencana
terhadap masyarakat /pihak terkait sehingga nantinya dapat mempersiapkan diri dan
menimalisir korban jiwa dengan memberikan informasi sedini mungkin akan adanya bencana
yang mungkin bisa terjadi.
Sensor deteksi dini untuk mengukur ketinggian debit air bendungan untuk mendeteksi
debit air sungai di bendungan yang melewati pintu air dengan ketinggian yang
memungkinkan bisa terjadinya banjir. Pemerintah Kota Semarang senantiasa melakukan
pembenahan berkala berkaitan dengan penanggulangan banjir bagi segenap masyarakat
daerah yang berpotensi terhadap banjir dan dampaknya secara meluas. Salah satunya adalah
pengadaan alat pendeteksi banjir yang ditempatkan pada 6 titik lokasi bendungan.
1.2. Tujuan Khusus dan Urgensi Penelitian
1.2.1. Tujuan Khusus
a. Membangun system deteksi pengukur ketinggian permukaan air di pintu air menggunakan
mikrokontroler ATMega 8535.
b. Memberikan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan kepada khalayak
berkaitan dengan peringatan bencana dengan memaksimalkan/memanfaatkan teknologi
informasi.
1.3. Urgensi Penelitian
1.3.1. Konteks
Penelitian ini membuat sistem deteksi menggunakan sensor pengukur level ketinggian
air di pintu bendungan area penelitian dan informasi yang dihasilkan berupa display angka
terukur.
Lingkup pembahasan meliputi :
a. Alat sensor untuk deteksi yang dibangun dengan mikrokontroller ATMega8535 dan
bahasa pemrograman CVAVR
b. Integrasi Kedua system dapat digunakan untuk system peringatan dini yang real time.
3
1.3.2. Konstruksi Desain Sistem
a. Data yang diterima dari pendeteksian sensor ataupun sistem alarm seperti untuk
sensor/alarm pengukur ketinggian level air ini berupa bilangan binary yang terkonversi
menjadi segmen-segmen dalam display. Setelah sensor terdeteksi maka informasi akan
ditampilkan pada display 7 segment, yang disertai dengan informasi lampu indicator yang
memungkinkan untuk pengamatan.
4
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1. Mikrokontroller
Perancangan hingga perakitan sistem kendali mobil robot dengan menggunakan IC
mikrokontroler keluarga MCS-51 khususnya AT89S51 disertai pengujian sistem secara
terpadu, mampu memberikan layanan yang memerlukan sensitivitas dan kecepatan tinggi
dengan baik dan mampu diaplikasikan dalam berbagai aspek otomasi sistem terpadu dan
handal (Raharjo dkk, 2005)
Pembahasan mengenai pengendalian pintu kanal banjir pada bendungan untuk
mendeteksi tingginya volume air akan digunakan beberapa utas kabel yang kemudian disebut
sebagai sensor air secara otomatis. Motor stepper pengaturan atap dan suhu ruangan pada
rumah. Untuk melakukan pengaturan suhu digunakan untuk penggerak pintu kanal. Pemilihan
motor stepper sebagai penggerak karena besar sudut pergerakan motor ini dapat diukur
dengan cukup mudah dibanding dengan jenis motor penggerak lain Sensor yang dipasang
sebagai umpan balik (feedback) dalam system akan mengindra nilai ketinggian level atau
volume air secara terus-menerus (real time). Hasil tersebut sebelum dikirimkan kepada
mikrokontroler untuk diolah.
Dalam hal ini Instrumen Pengatur Buka/Tutup pintu kanal banjir pada bendungan ini
menggunakan Mikrokontroler AT89S51 sebagai otak dari system, yang berfungsi mengolah
data yang masuk dari sensor, kemudian meberi informasi kepada motor untuk melakukan
tindakan membuka atau menutup pintu kanal banjir pada bendungan (Syahputra, 2009)
Pemanfaatan, perakitan hingga pengintegrasian sistem otomasi mesin cuci dengan
menggunakan IC mikrokontroler keluarga MCS-51 khususnya AT89S51 disertai pengujian
sistem secara terpadu, mampu diaplikasikan dalam berbagai aspek otomasi sistem terpadu dan
handal dan dapat memberikan pembelajaran yang efektif dalam proses layanan yang
memerlukan sensitivitas dan kecepatan tinggi dengan baik (Budiarso dan Cahyono, 2009)
2.2. Mikrokontroler AVR Atmega 8535
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur
RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu
siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan
mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog
Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal.
5
AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori
program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.
ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur
RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock,
ATmega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem
untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses.
Beberapa keistimewaan dari AVR ATmega8535 antara lain:
1. Advanced RISC Architecture
a. 130 Powerful Instructions – Most Single Clock Cycle Execution
b. 32 x 8 General Purpose Working Registers
c. Fully Static Operation
d. Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz
e. On-chip 2-cycle Multiplier
2. Non-volatile Program and Data Memories
a. 8K Bytes of In-System Self-Programmable Flash
b. Endurance: 10,000 Write/Erase Cycles
c. Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits
d. In-System Programming by On-chip Boot Program
e. True Read-While-Write Operation
f. 512 Bytes EEPROM
g. Endurance: 100,000 Write/Erase Cycles
h. 512 Bytes Internal SRAM
i. Programming Lock for Software Security
j. 2 Differential Channels with Programmable Gain at 1x, 10x, or 200x
k. TQFP Package Only
l. Byte-oriented Two-wire Serial Interface
m. Programmable Serial USART
n. Master/Slave SPI Serial Interface
o. Programmable Watchdog Timer with Separate On-chip Oscillator
p. On-chip Analog Comparator
3. Special Microcontroller Features
a. Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection
b. Internal Calibrated RC Oscillator
c. External and Internal Interrupt Sources
6
d. Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down,
e. Standby and Extended Standby
4. I/O and Packages
a. 32 Programmable I/O Lines
b. 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad MLF
5. Operating Voltages
a. 2.7 - 5.5V untuk ATmega 8535
b. 4.5 - 5.5V untuk ATmega 8535
2.3. Konfigurasi pin Mikrokontroller ATmega8535
Pin-pin pada ATmega8535 dengan kemasan 40-pin DIP (dual in-line package)
ditunjukkan oleh gambar 2.5
Gambar 2.1 Konfigurasi Atmega 85356
Konfigurasi pin Atmega8535 dapat dilihat pada Gambar 2.5 Dari gambar tersebut dapat
dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin Atmega8535 sebagai berikut:
1. VCC : Supply tegangan digital.
2. GND : Ground
3. Port A : Menjalankan analog input ke A/D converter. Port A juga berfungsi sebagai 8 bit
directional I/O port jika A/D converter tidak digunakan. Ketika pin PA0-PA7 digunakan
input dan secara eksternal pull -low , mereka seperti sumber arus jika internal pull- up
resistor diaktifkan. Pin port A adalah tri-states ketika kondisi sebuah reset menjadi aktif,
sekalipun clocknya tidak jalan.
4. Port B : Port B adalah 8 bit bi-directional I/O port dengan Internal pull-up resistor .Buffer
output port B ini mempunyai karakteristik symmetrical drive dengan kapabilitas source
dan sink yang tinggi.Sebagai input, pin port B adalah eksternal pull-low seperti sumber
arus jika pull-up resistor aktif. Pin port B adalah tri-states ketika kondisi sebuah reset
menjadi aktif, sekalipun clocknya tidak jalan.
7
5. Port C : Port B adalah 8 bit bi-directional I/O port dengan Internal pull-up resistor. Buffer
output port B ini mempunyai karakteristik symmetrical drive dengan kapabilitas source
dan sink yang tinggi.Sebagai input, pin port B adalah eksternal pull-low seperti sumber
arus jika pull-up resistor aktif. Pin port B adalah tri-states ketika kondisi sebuah reset
menjadi aktif, sekalipun clocknya tidak jalan.Jika interface JTAG enable, pull up resistor
di pin PC5(TDI), PC3(TMS), dan PC2(TCK) akan aktif sekalipun reset terjadi.
6. Port D : Port D adalah 8 bit bi-directional I/O port dengan Internal pull-up resistor .Buffer
output port D ini mempunyai karakteristik symmetrical drive dengan kapabilitas source
dan sink yang tinggi.Sebagai input, pin port D adalah eksternal pull-low seperti sumber
arus jika pull-up resistor aktif. Pin port D adalah tri-states ketika kondisi sebuah reset
menjadi aktif, sekalipun clocknya tidak jalan.
7. Reset : Sebuah low level pada pin akan lebih lama daripada lebar pulsa minimum akan
menghasilkan reset meskipun clock tidak berjalan.
8. XTAL1 : Input inverting penguat Oscilator dan input internal clock operasi rangkaian.
9. XTAL2 : Output dari inverting penguat Oscilator.
10. AVCC : Pin supply tegangan untuk Port A dan A/D converter .Sebaiknya eksternalnya
dihubungkan ke VCC meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan seharusnya
dihubungkan ke VCC melalui low pas filter.
11. AREF : yaitu pin referensi analog untuk A/D konverter.
2.4. Peta Memori
AVR Atmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program
yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register umum, 64 buah
register I/O, dan 512 byte SRAM Internal.
Register keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah, yaitu $00 sampai
$1F. Sementara itu, register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler
menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $SF. Register tersebut
merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai
peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsifungsi I/O, dan
sebagainya..Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi
$60 sampai dengan $25F. Konfigurasi memori data ditunjukkan pada Gambar 3.2.
8
Gambar 2.2. Konfigurasi memori data ATmega 8535
2.5. Arsitektur CPU dari AVR
Untuk memaksimalkan performa dan paralelisme, AVR menggunakan arsitektur
Harvard (dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data). Arsitektur CPU dari
AVR ditunjukkan oleh Gambar 2.6 Instruksi pada memori program dieksekusi dengan
pipelining single level. Selagi sebuah instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya
diambil dari memori program.
Gambar 2.3. Arsitektur CPU dari AVR5
9
2.6. Sensor
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi
besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh
peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut
telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini
sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi
10
11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1 Perancangan Model
Sebelum peralatan dibuat dan dipasang pada tempat yang permanen terlebih dulu
dibuat sebuah model yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Tujuan dari perancangan
model adalah untuk mengetahui kinerja dari masing-masing peralatan yang akan digunakan
dalam sistem. Degan mengetahui kinerja dan perilaku setiap peralatan yang digunakan
akan dijadikan pedoman untuk perancangan sistem deteksi secara keseluruhan. Peralatan yang
digunakan dalam perancangan model adalah sebagai berikut :
1. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535
2. Rangkaian Keyped
3. Rangkaian Driver Relay
4. Rangkaian display LED
5. Display LCD 16x2
6. Power Suply
Blok Diagram Model yang dibuat dapat dilihat pada gambar 3.3
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Sensor Ketinggian Air dengan Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokontroler ATMega 8535
Power Suply
Sensor Ketinggian Air
Driver Relay
Display LED dan LCD Matrik 16x2
Car
3.2
3.2
3.2
ra kerja siste
1. Key
Mik
kein
tidak
2. Mas
mik
prog
3. Has
disp
2 Perancang
2.1 Peranc
pada po
Volt da
sensor.
Rangka
2.2 Peranc
R
mikroko
driver y
Dengan
Rangka
em adalah se
yped sebaga
krokontroler.
nggian air. K
k ada (”0”) y
sukan dari
krokontroler.
gram yang a
il dari prose
play LED dan
gan Rangka
angan Rang
Spesifikasi
ower suply te
an 12 Volt.
Sedangkan
aian Power S
angan Rang
Rangkaian
ontroler berd
yang dirangk
n demikian r
aian driver re
ebagai beriku
ai peralatan
. Dalam tah
Keyped meng
yang ditunju
keyped a
Proses ya
da di dalam
es yang dilak
n Dot Matrik
aian
gkaian Pow
teknis rangk
egangan AC
Tegangan 5
tegangan 12
Suply secara
Ga
gkaian Driv
driver relay
dasar kondis
kai secara p
rangkaian d
elay dapat di
ut :
masukan,
hap ini diasu
ggambarkan
ukkan dengan
akan merup
ang dikerjak
mikrokontro
kukan oleh m
k.
wer Suply
kaian power
220 Volt, d
5 volt digun
2 volt diguna
lengkap dap
ambar 3.2 R
ver Relay
y berfungsi
si sensor. Da
paralel untu
driver relay
ilihat pada ga
berfungsi
umsikan key
n dua keadaa
n ada dan tid
pakan nilai
kan oleh m
oler.
mikrokontro
r suply yang
dan 2 termina
nakan untuk
akan untuk r
pat dilihat pa
Rangkaian Po
sebagai sw
alam peneliti
k mendapat
terdiri 4 te
ambar 3.3
memberikan
yped sebaga
an yaitu ada
dak adanya t
i yang ak
mikrokontrole
oler ditampil
g direncank
al keluaran y
k rangkaian
rangkaian dr
ada gambar 3
ower Suply
wich /saklar
ian digunaka
t kondisi sen
rminal masu
n masukan
ai pengganti
masukan (”
tegangan.
kan diprose
er tergantun
lkan pada ra
an adalah m
yaitu teganga
mikrokontro
river relay. L
3.2
r masukan
an 4 buah ra
nsor yang b
ukan dan k
12
kepada
i sensor
”1”) dan
es oleh
ng pada
angkaian
masukan
an DC 5
oler dan
Lay Out
kepada
angkaian
berbeda.
eluaran.
13
Gambar 3.3 Rangkaian Driver Relay
3.2.3 Perancangan Rangkaian Display LED
Rangkaian display berfungsi sebagai indikator keadaan sensor. Terminal
masukan rangkaian dihubungkan dengan mikrokontroler yang merupakan hasil proses
program sensor deteksi ketinggian air. Sedangkan keluaran terdiri dari 4 buah LED
yang menggambarkan 4 kondisi sensor ketinggian air. Rangkaian display dapat dilihat
pada gambar 3.4
Gambar 3.4 Rangkaian Display LED
3.2.4 Perancangan Rangkaian Display LCD 16 x 2
LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan (berwarna juga bisa dong)
dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah
kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun
kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah
perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal
cair tadi.
Konfigurasi pin dari LCD ditunjukkan pada Gambar 3.7
IN1
VC
Unit Relai
IN1
VCC
Unit Relai
IN3
Unit Relai
IN2
IN2 IN3 IN3
3
3
.2.5 Peran
keting
keting
seban
termin
sensor
.2.6 Peran
D
Satu m
minim
G
ncangan Ra
Rangkaian
ggian air. Se
ggian yang
nyak 4 buah
nal lain digu
r dapat dilih
Gam
ncangan Mi
Dalam pene
modul digun
m sistem yan
Gambar 3.7 R
angkaian Se
sensor meru
ensor yang d
berbeda. Ju
h terminal. S
unakan untu
hat pada gam
mbar 3.6 Ra
ikrokontrole
elitian ini dig
nakan untuk
ng dipasang d
Rangkaian D
nsor
upakan sebu
digunakan b
umlah term
Satu termina
uk mendetek
mbar 3.8
angkaian Sen
er
gunakan 2 b
k pemrogram
dengan rang
Display LCD
uah rangkai
berupa Kawa
minal keluara
al digunaka
si ketinggian
nsor Ketingg
buah modul
man dan dow
kaian sensor
D 16 x2
an yang be
at katoda ya
an pada ran
an sebagai ti
n air. Diagra
gian Air
mikrokontro
wload progra
r.
erfungsi men
ang diletakk
ngkaian ini
itik acuan d
am Skema r
oler ATMeg
am, dan satu
14
ndeteksi
an pada
adalah
dan tiga
rankaian
ga 8535.
u modul
15
Gambar 3.9 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535
3.2.7 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk interface sensor dan display dengan
mikrokontroler Bagan alir sistem deteksi ketinggian air adalah sebagai berikut :
16
.
Gambar 3.10 Bagan Alir sistem deteksi ketinggian air
Mulai
Input Sensor
Sensor 1 Tergenang air
Display = Ketinggian Air Level 1 LED Hijau Menyala
Sensor 1 & 2 Tergenang air
Display = Ketinggian Air Level 2 LED Kuning Menyala
Sensor 1, 2, 3 Tergenang air
Display = Ketinggian Air Level 3 LED Merah Menyala
Y
T
Y
T
Y
T
Display = Ketinggian Air Level 0 LED Putih Menyala
Selesai
17
BAB IV REALISASI RANCANGAN SENSOR KETINGGIAN AIR DAN
MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 4.1 Pembuatan Rangkaian Power Suply
Komponen dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan power suply
adalah sebagai berikut :
1. Transformator 500 MA 12 Volt CT
2. Dioda 1N4001
3. Transistor 2N3055
4. Kapasitor Elektrolit 2200/24 volt
5. Resistor
6. Kabel Power
7. Kabel warna
8. Konektor
9. Sekering
10. IC Regulator
11. PCB
12. Tool Set
13. Bor Listrik
Langkah yang dilakukan dalam pembuatan rangkaian sebagai berikut :
1. Membuat PCB sesuai dengan skema diagram
2. Memasang komponen
3. Penyolderan komponen
4. Pengujian rangkaian
Input rangkaian berasal dari transformator CT 500 mA, dengan tegangan AC 12 volt kiri
dan kanan. Sedangkan keluaran berupa teganngan DC 12 volt dan 5 volt.
Rangkaian Power Suply dapat dilihat pada gambar 4.1
18
Gambar 4.2 Rangkaian Power Suply
4.2 Pembuatan Rangkaian Sensor
Peralatan dan komponen yang digunakan dalam pembuatan rangkaian Sensor adalah sebagai berikut
1. Transistor 2. Resistor 3. Konektor Kabel 4. Kabel 5. PCB
Gambar 4.2 Rangkaian Sensor Ketinggian Air
Rangkaian sensor terdiri dari 4 terminal masukan dan 4 terminal keluaran. Terminal masukan merupan kabel katoda yang akan digunakan untuk mendeksi ketinggian air. Terminal keluaran sensor dihubungkan dengan rangkaian driver relay yang berfungsi sebagai masukan pad arangkaian driver relay.
19
4.3 Pembuatan Rangkaian Driver Relay Rangkaian driver relay adalah sebuah rangkaian yang berfungsi sebagai
penghubung antara rangakain sensor dengan mikrokontroler. Rangkaian mempunyai 4 buah terminal masukan dan 4 buah terminal keluaran. Terminal masukan dihubungkan dengan rangkaian sensor dan terminal keluaran dihubungkan dengan mikrkontroler.
Gambar 4.3 Rangkaian Driver Relay
4.4 Pembuatan Rangkaian Display LED
Rangkaian display LED berfungsi sebagai indikator ketinggian air.
Gambar 4.3 Rangkaian Dispaly LED
4.5
4.6
Pembuatan
Dalam p
Mikrokont
D
8535 se
DT-HiQ
AVR Lo
Rangkaian D
penelitian di
troler ATM
Dalam pene
eri DT-51 Lo
Q AVR In Sy
ow Cost Mic
-Dua 8-bit T
- 4 channel
(Universal
- Master/Sla
- Programm
- Internal C
System:
-Mendukung
ATmega1
AVR® ya
-Memiliki f
dilengkapi
input/outp
-Lengkap de
UART RS
tombol ma
Display LCD 16
igunakan LC
Ga
Mega 8535
elitian ini d
ow Cost nano
ystem Progr
cro System:
Timer/Count
PWM -Tw
l Synchrono
ave SPI Seria
mable Watchd
Calibrated R
g varian AV
6(L), ATm
ang tidak mem
fasilitas In-
i LED Pro
put
engan osilato
S-232 yang s
anual reset, d
6 x 2
CD Merk Hit
ambar 4.4 Di
digunakan m
o System V
rammer dala
ter, satu 16-b
o-wire Seria
us and Asyn
al Interface
dog Timer -O
RC Oscillato
VR® 40 pin
ega8515(L),
miliki ADC
-System Pro
gramming I
or 4 MHZ d
sudah disemp
dan brown-o
tachi yang d
ispaly LED
modul mikr
2.0. DT-AV
am satu pake
bit Timer/Co
al Interface
nchronous se
On-chip Ana
or Spesifika
n antara lain
, AT90S85
membutuhk
ogramming
Indicator -M
an memiliki
purnakan -L
out detector
dapat dilihat p
rokontroler
VR Low Cos
et. Fitur-fitur
ounter, dan R
-Programma
erial Receive
alog Compar
asi DT-AVR
n: AT90S853
15, dan AT
kan converte
untuk IC
Memiliki hi
kemampuan
Lengkap deng
pada gambar
DT-AVR A
st Micro Syst
r ATmega85
Real Time Co
able Serial U
er and Transm
rator
R Low Cost
35, ATmega
Tmega162(L
er socket)
yang mend
ingga 35 pi
n komunikas
gan rangkaia
20
r 4.4
ATMega
tem dan
535 DT-
ounter
USART
mitter)
t Micro
a8535L,
L) (Seri
dukung,
in jalur
si Serial
an reset,
21
-Menggunakan tegangan input 9 - 12 VDC dan memiliki tegangan output 5
VDC Perlengkapan DT-AVR Low Cost Micro System
-1 bh Board DT-AVR Low Cost Micro System 1 paket DT-HiQ AVR In
System Programmer.
- 1 set Kabel Serial -1 lbr Quick Start
-1 CD berisi CodeVisionAVR© versi demo - 1 bh Converter Socket untuk seri
AVR® tanpa internal ADC
Gambar 4.5 DT-AVR Low Cost Micro System
Sedangkan untuk komunikasi dengan komputer digunakan kabel jenis DT-H1Q AVR seperti
pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Kabel Komunikasi DT-H1Q AVR
22
4.7 Pemrograman Antar Muka
Perangkat lunak yang digunakan dalam pemrogaman antar muka sensor dan display
dengan mikrokontroler adalah CodeVision AVR Versi 3.0. Pemrograman mikrokontroler
AVR lebih mudah dilakukan dengan bahasa pemrograman C, salah satu software
pemrograman AVR mikrokontroler adalah Codevision AVR C Compiler. Dengan C AVR
program yang telah di tulis selanjutnya di-compile agar diperoleh bentuk hexadesimal dengan
bentuk file *.hex. bentuk hexa inilah yang akan dapat di download ke mikrokontroller.
Tampilan antar muka CodeVision AVR Versi 3.0 adalah seperti pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Antar Muka CodeVision AVR
23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan perancangan sistem yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Peralatan monitoring ketinggian air telah dapat berjalan sesuai dengan rancangan yang
ditentukan.
2. Implementasi perangkat lunak antar muka sensor dengan mikrokontroller tergantung pada
kinerja sensor, yaitu besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sensor. Karena keluaran
sensor akan menjadi masukan bagi mikrokontroler, sedangkan kinerja mikrokontroler
tergantung pada program yang dimasukkan ke dalam mikrokontroler.
3. Kualitas rangkaian (komponen, penyolderan, sambungan kabel) dan taat letak rangkaian pada
Chasing Box akan sangat mempengaruhi kinerja dari rangkaian. Hal ini disebabkan komponen
yang kualitasnya kurang baik akan menghasilkan sinyal noise yang besar, sedangkan sistem
sambungan yang kurang baik akan memyebabkan adanya gangguan sinyal akibat kurang kuatnya
sambungan.
4. Keterbatasan sensor yang berupa kabel katoda adalah Tingkat Ketinggian Air yang
ditunjukkan oleh display hanya tergantung jumlah sensor dan letak sensor pada air.
5.2 Saran
1. Untuk download program dari komputer ke mikrokontoler sebaiknya menggunakan kabel
paralel maupun kabel serial.
2. Agar rangkaian dapat bekerja secara optimal sebaiknya menggunakan komponen
elektronik yang baik dan perancangan PCB maupun penyolderan yang bagus
3. Agar pembacaan sensor lebih bagus sebaiknya menggunakan sensor yang dapat membaca
setiap perubahan ketinggian air, tidak tergantung pada letak sensor saja.
24
PERSONALIA TIM PENELITI
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Ir. Zuly Budiarso, M.Cs.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIY : YU.2.03.02.057
d. Disiplin ilmu : Ilmu Komputer
e. Pangkat/Golongan : Penata / IIIC
f. Jabatan fungsional : Lektor
g. Fakultas/Jurusan : Teknologi Informasi/Teknik Komputer
h. Waktu penelitian : 15 jam/minggu
2. Anggota Peneliti I
a. Nama Lengkap : Eddy Nur Raharjo, ST., M.Cs.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIY : YU.2.04.04.065
d. Disiplin ilmu : Ilmu Komputer
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I / IIIB
f. Jabatan fungsional : Asisten Ahli
g. Fakultas/Jurusan : Teknologi Informasi/Teknik Komputer
h. Waktu penelitian : 15 jam/minggu
3. Anggota Peneliti II
a. Nama Lengkap : Tri Arianto, S.Kom.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIY : L.0167
d. Disiplin ilmu : Teknik Infomatika
e. Pangkat/Golongan : - / -
f. Jabatan fungsional : -
g. Fakultas/Jurusan : Teknologi Informasi / Teknik Informatika
h. Waktu penelitian : 15 jam/minggu
25
4. Anggota Peneliti III
a. Nama Lengkap : Bambang Widyono
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 08.01.34.0009
d. Disiplin ilmu : Teknik Komputer
e. Fakultas/Jurusan : Teknologi Informasi / Teknik Komputer
5. Anggota Peneliti IV
a. Nama Lengkap : Ani Puji Astuti
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 08.01.34.0003
d. Disiplin ilmu : Teknik Komputer
e. Fakultas/Jurusan : Teknologi Informasi / Teknik Komputer
1. JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Bulan ( Tahun 2011) Mei Juni Juli
1 Pengumpulan Referensi
2 Studi Kepustakaan
3 Penulisan Proposal
4 Persiapan Data
5 Pembuatan Sistem dan Program
6 Pengujian Sistem
7 Penulisan Laporan
26
2. BIAYA PENELITIAN 1. Administrasi
a. Proposal : Rp 100.000,00
b. Pengadaan Cartridge Printer + Refill : Rp 200.000,00
c. Pengadaan Kertas 2 rim : Rp. 50.000,00
d. Pengadaan Buku Referensi : Rp. 400.000,00
2. Bahan dan Peralatan Penelitian
a. Pengadaan unit mikrokontroler : Rp. 550.000,00
b. Blok Akuisisi Sensor : Rp. 250.000,00
c. Box Casing : Rp. 150.000,00
d. Modul LCD : Rp. 800.000,00
3. Laporan Penelitian (Foto Kopi, Jilid dan Seminar) : Rp. 200.000,00
4. Seminar : Rp. 300.000,00
REKAPITULASI BIAYA PENELITIAN a. Administrasi : Rp. 750.000,00
b. Bahan dan Peralatan Penelitian : Rp. 1.750.000,00
c. Laporan Penelitian : Rp. 200.000,00
d. Seminar : Rp. 300.000,00
Biaya Total : Rp. 3.000.000,00
( Terbilang : Juta Tiga Rupiah )
27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Zuly Budiarso, M.Cs. b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIY : YU.2.03.02.057 d. Jabatan Struktural : - e. Golongan / Pangkat : IIIC / Penata f. Jabatan Fungsional : Lektor e. Pusat Penelitian : Universitas Stikubank Semarang h. Alamat Kantor : Jl. Tri Lomba Juang No.1 Semarang i. Telepon/Fax : 024-8311668/ j. Alamat Rumah : Jl. Srondol Kulon RT 03/RW 2 Semarang k. HP. /Fax/Email : 085876251726 / [email protected]
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2005 Sistem Kendali Mobil Robot Dengan Menggunakan IC Mikrokontroler AT89S51
Anggota UNISBANK
2006 Kendali Sistem Terpadu Dengan Menggunakan Metode Octal Bus Transciever With Non Inverting 3 State Output
Ketua UNISBANK
2008 Model Akuisisi Data Terhadap Piranti Analog To Digital (ADC) 0804
Anggota UNISBANK
2009 Rancang Bangun Sistem Pakar Pelacakan Kerusakan Pesawat Televisi Dengan Menggunakan WinExsys
Ketua UNISBANK
2010 Rancang Bangun User Interface Untuk Menentukan Tingkat Kerusakan Rangkaian Televisi dengan Menggunakan Teori Factor Keyakinan ( Confidence Factor)
Ketua UNISBANK
Semarang, Agustus 2011
(Zuly Budiarso)
28
2. Anggota Peneliti I
a. Nama Lengkap dan Gelar : Eddy Nuraharjo, ST, M.Cs. b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIY : YU.2.04.04.065 d. Jabatan Struktural : - e. Golongan / Pangkat : IIIB / Penata Muda Tingkat I f. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Pusat Penelitian : Universitas Stikubank Semarang h. Alamat Kantor : Jl. Tri Lomba Juang No.1 Semarang i. Telepon/Fax : 024-8311668/ j. Alamat Rumah : Jl. Bandungrejo RT 02 / RW 02 Mranggen Demak k. HP. /Fax/Email : 02450311832/ [email protected]
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2005 Sistem Kendali Mobil Robot Dengan Menggunakan IC Mikrokontroler AT89S51
Ketua UNISBANK
2006 Kendali Sistem Terpadu Dengan Menggunakan Metode Octal Bus Transciever With Non Inverting 3 State Output
Anggota UNISBANK
2008 Model Akuisisi Data Terhadap Piranti Analog To Digital (ADC) 0804
Ketua UNISBANK
2009 Rancang Bangun Sistem Pakar Pelacakan Kerusakan Pesawat Televisi Dengan Menggunakan WinExsys
Anggota UNISBANK
2010 Rancang Bangun User Interface Untuk Menentukan Tingkat Kerusakan Rangkaian Televisi dengan Menggunakan Teori Factor Keyakinan ( Confidence Factor)
Anggota UNISBANK
Semarang, Agustus 2011
(Eddy Nuraharjo)
29
3. Anggota Peneliti II
a. Nama Lengkap dan Gelar : Tri Arianto, S.Kom b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIY : L.0167 d. Jabatan Struktural : - e. Golongan / Pangkat : - / - f. Jabatan Fungsional : - e. Pusat Penelitian : Universitas Stikubank Semarang h. Alamat Kantor : Jl. Tri Lomba Juang No.1 Semarang i. Telepon/Fax : 024-8311668 j. Alamat Rumah : k. HP. /Fax/Email :
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2004 Dampak Teknologi Manufaktur Maju Terhadap Tugas-Tugas Supervisor
Ketua UNISBANK
2004 Penggunaan Metode Statistical Process Control (SPC) Untuk Mengurangi Produk Cacat
Ketua UNISBANK
2006 Peningkatan Efisiensi Penggunaan Tenaga Kerja pada Sektor Industri Kecil di Wilayah Jawa Tengah
Anggota UNISBANK
2007 Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Dalam Pembuatan Filter Rokok Dengan Menggunakan Metode Seven Tools Di PT Djarum Kudus
Ketua UNISBANK
2008 Sistem Pendukung Keputusan Dengan Meode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Untuk Pemilihan Strategi Proses Produksi Yang Efisien
Ketua UNISBANK
2008 Pengendalian Kualitas Pada Industri Manufaktur Dengan Menggunakan Statistical Process Chart
Ketua UNISBANK
2009 Pengaruh Permodalan Terhadap Peningkatan Rentabilitas Perusahaan
Anggota UNISBANK
2009 Artificial Intelligence Dalam Proses Industri Manufaktur
Ketua UNISBANK
2009 Metode Six Sigma Dalam Manajemen Kualitas
Ketua UNISBANK
Semarang, Agustus 2011
(Tri Arianto, S.Kom)
30
4. Anggota Peneliti III
a. Nama Lengkap dan Gelar : Bambang widyono b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIM : 08.01.34.0009 d. Program Studi : Teknik Komputer e. Fakultas : Teknologi Informasi f. Alamat Rumah : Jl. Ketileng Raya, Aspol Sendang Mulyo Blok C1 Semarang g. HP. /Fax/Email : 085742429151 / [email protected]
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
Semarang, Agustus 2011
(Bambang Widyono)
31
5. Anggota Peneliti IV
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ani Puji Astuti b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NIM : 08.01.34.0003 d. Program Studi : Teknik Komputer e. Fakultas : Teknologi Informasi f. Alamat Rumah : Jl. Buyut Sukun 2 RT 02 RW 01 No 18 Welahan Jepara g. HP. /Fax/Email : 085740559667 / [email protected]
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
Semarang, Agustus 2011
(Ani Puji Astuti)
32
DAFTAR PUSTAKA
……,”AVR ATMEGA 8535”, www.atmel.com
Bambang D., 1991,” Studi Geomorfologi Terhadap Kerentanan Banjir Daerah Hilir Sungai Opak Daerah Istimewa Yogyakarta “, Fakultas Geografi, UGM, Yogyakarta
Budiarso dan Cahyono, Simulasi Otomasi Mesin Cuci Menggunakan Mikrokontroler IC AT 89S51, Unisbank, Semarang.
Budiarso dan Raharjo, 2005, Sistem Kendali Robot Mobil Dengan Menggunakan IC Mikrokontroler AT89S52, Unisbank, Semarang.
Budiharto, Widodo.2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroller Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroller. Jakarta : PT.Elex Media Komputendo
Dwihono, Mei 1996, Rangkaian Logika, Surabaya, INDAH, 1996
Fraden, F., 1996, Modern Sensor, United Book Press, United States of America
Intelligence Control System Research Group, EEPIS-ITS, Surabaya
Jakarta 2002.
Karuturi, Subrahmanyam, “SMS Tutorial”, www.funsms.net, 2002 Khang, Ir. Bustam, “Trik Pemrogaman Aplikasi Berbasis SMS”, Elex Media Komputindo, Lingga, W. 2006. Belajar Sendiri Pemrograman AVR ATMega8535. Yogyakarta : andi
Offst.Lingga,
Pratomo Andi, 2005, Paduan Praktis Pemrograman AVR Mikrokontroler AT90S2313, Yogyakarta : ANDI, 2005
Pratomo, 2001, AVR Instruction Set, Architecture dan Hardware Design.Yogyakarta http://www.andipublisher.com
Setiawan, H., 2009, Sistem Deteksi Dan Peringatan Dini Bencana Alam Banjir Menggunakan Sensor Ketinggian Air Dan Sms Gateway Di Pintu Air Daerah Semarang Timur, FTI Unisbank Semarang, Semarang
Setiawan, R., 2006, Mikrokontroler MCS51, Graha Ilmu : Yogyakarta.
Sutrisno, 1986, 2 Elektronika Teori dan Penerapannya, ITB : Bandung.
Syahputra, 2009, Pintu Kanal Banjir Otomatis Pada Bendungan Menggunakan Microkontroler AT89S51, Fisika Industri, MIPA, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Tokheinm, Roger L.,1995, Elektronika Digital, Diterjemahkan oleh: Ir. Sutisno M.Eng, Erlangga : Jakarta.
Wardhana, L., 2003, Mikrokontroler AVR Seri ATMe8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, ANDI : Yogyakarta.
Widodo, T., S., 2002, Elektronika Dasar, Salemba Teknik, Jakarta