laporan penelitian dinas koperasi dan umkm jawa tengah

Upload: eva-nur-cahyaningsih

Post on 09-Oct-2015

98 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Perencanaan Strategis | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Masalah

    Pembangunan nasional (menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004)

    adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka

    mencapai tujuan bernegara. Untuk melaksanakan pembangunan nasional, maka

    diperlukan adanya penyusunan suatu sistem perencanaan pembangunan nasional

    untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka

    menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan

    masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

    Sebagai salah satu unsur penyelenggara negara di tingkat daerah, Satuan Kerja

    Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

    (UMKM) Provinsi Jawa Tengah wajib menyusun salah satu dari sistem perencanaan

    pembangunan nasional yakni dalam bentuk Renstra (perencanaan strategis) SKPD.

    Perencanaan strategis SKPD atau Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan

    Kerja Perangkat Daerah untuk periode lima tahun yang memuat tentang visi, misi,

    tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas

    pokok dan fungsinya. Sedangkan yang dimaksud Renstra Dinas Koperasi dan UMKM

    di sini adalah dokumen perencanaan pembangunan Koperasi dan UMKM periode

    lima tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan 2018. Perencanaan strategis ini

    tidak menjanjikan akan prediksi masa depan secara akurat. Namun dengan adanya

    Renstra-SKPD ini, pemikiran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    akan masa depannya akan menjadi lebih jelas. Visi, misi, dan hal-hal yang

    dilakukannya juga akan lebih berorientasi jangka panjang.

    Renstra-SKPD Dinas Koperasi dan UMKM ini disusun dengan maksud

    memberikan arah dan pedoman pembangunan Koperasi dan UMKM bagi para

    pemangku kepentingan, baik unsur pemerintah, KUMKM, dan masyarakat agar lebih

    efektif, efisien, terpadu dan berkesinambungan. Tujuan penyusunan rencana

    strategis Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai

    pedoman dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah lima tahun ke depan,

    untuk mengarahkan pemberdayaan Koperasi dan UMKM oleh para pemangku

  • Perencanaan Strategis | 2

    kebijakan, gerakan Koperasi dan UMKM serta masyarakat luas, serta untuk

    mengarahkan peran Koperasi dan UMKM dalam pengentasan kemiskinan dan

    pengangguran.

    Penyusunan Renstra-SKPD Dinas Koperasi dan UMKM ini berpedoman pada

    RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah dan melibatkan stakeholder dalam forum-forum

    SKPD Dinas Koperasi dan UMKM maupun dalam forum musrenbang RPJMD

    Provinsi Jawa Tengah agar tidak hanya menciptakan dokumen Renstra Dinas

    Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah yang disusun secara sistematis, terarah,

    terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan, namun juga dapat menjadi

    dokumen penyokong keberhasilan pembangunan Nasional yang transparan,

    akuntabel, dan dapat dipercaya demi kesejahteraan masyarakatnya seperti yang telah

    diamanatkan oleh Undang-Undang.

    I.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

    permasalahan sebagai berikut:

    1. Sudah sesuaikah Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    dengan teori (ketentuan yang berlaku) atau belum ?

    2. Bagaimana kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah ?

    I.3 Tujuan

    Laporan analisis Renstra ini bertujuan untuk:

    1. Mengetahui sudah sesuaikah Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

    Jawa Tengah dengan teori (ketentuan yang berlaku) atau belum.

    2. Mengetahui bagaimana kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

    Tengah.

    1.4 Waktu

    Waktu kegiatan kunjungan dan penelitian di Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014 pukul

    08:00 WIB sampai dengan selesai.

  • Perencanaan Strategis | 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Pengertian Perencanaan Strategis

    Pengertian Renstra yang diambil dari beberapa sumber antara lain sebagai

    berikut :

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 1 ayat (7)

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah

    yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja

    Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

    Menurut Osborne dan Gaebler

    Perencanaan strategis adalah proses penelitian situasi yang sedang

    berlangsung serta arah ke masa depan dari suatu organisasi dan masyarakat,

    penetapan sasaran, pengembangan strategi untuk mencapai sasaran tersebut, serta

    pengukuran hasil.

    Menurut wikipedia

    Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk

    menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan

    sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi

    ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis

    SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic,

    Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,

    Ecological, Regulatory).

  • Perencanaan Strategis | 4

    II.2 Tahap Penyusunan Renstra-SKPD

    Peyusunan Renstra-SKPD harus melalui tahapan sebagai berikut :

    1. Tahap Persiapan

    a. Orientasi Renstra-SKPD

    b. Pembentukan tim penyusunan Renstra-SKPD

    c. Penyusunan rencana kerja penyiapan dokumen Renstra SKPD

    2. Tahap Penyusunan Rancangan Awal SKPD

    a. Pengumpulan data/informasi kondisi pelayanan SKPD

    b. Penyusunan profil pelayanan SKPD dan prediksi jangka menengah

    c. Tupoksi SKPD

    d. Perumusan visi dan misi SKPD

    e. Evaluasi Renstra SKPD periode lalu

    f. Review Renstra K/L dan Renstra Provinsi

    g. Identifikasi capaian keberhasilan dan permasalahan

    h. Perumusan program (SKPD, Lintas SKPD, Kewilayahan)

    i. Pembahasan forum SKPD

    j. Penyusunan dokumen rancangan Renstra SKPD

    3. Tahapan Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD

    a. Penyusunan rancangan akhir dokumen Renstra SKPD

    b. Penyusunan naskah akademis rancangan Perka SKPD

    II.3 Sistematika Penulisan Renstra-SKPD

    Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Pasal 40 ayat (4)

    sistematika penulisan Renstra-SKPD secara umum paling sedikit mancakup :

    a) pendahuluan;

    b) gambaran pelayanan SKPD;

    c) isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;

    d) visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan;

    e) rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan

    pendanaan indikatif; dan

    f) indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

  • Perencanaan Strategis | 5

    Secara lebih spesifik lagi sistematika penulisan Renstra-SKPD antara lain

    adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan

    tujuan, serta sistematikan penulisan.

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

    Menjelaskan mengenai Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

    SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan

    dan Peluang Pembangunan KUMKM.

    BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI,

    Menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan pelayanan SKPD,

    Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah, Telaah Renstra Kementerian

    Koperasi dan UKM RI, serta penentuan isu strategis.

    BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

    KEBIJAKAN

    Menjelaskan mengenai Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran

    Jangka menengah SKPD, serta Strategi dan Kebijakan SKPD.

    BAB V INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN

    SASARAN RPJMD

    Menjelaskan mengenai indikator kinerja SKPD yang menunjukkan

    kinerja yang akan dicapai SKPD lima tahun mendatang untuk

    mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

    BAB VI PENUTUP

  • Perencanaan Strategis | 6

    II.4 Dasar Hukum Analisis Renstra Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah

    Dalam rangka menganalisis Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

    Jawa Tengah, peraturan perundangan yang digunakan sebagai acuan terutama adalah :

    a) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional.

    b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008

    tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

    c) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 Tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa

    Jengah Tahun 2008-2013.

    d) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

    Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

    Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa

    Tengah.

  • Perencanaan Strategis | 7

    BAB III

    RENSTRA DINAS KOPERASI DAN UMKM

    PROVINSI JAWA TENGAH

    Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah

    dibentuk berdasarkan:

    1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 tahun 2008 Tentang

    Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah Daerah

    Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 6 Seri D Nomor 2.

    Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 ).

    2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 Tahun 2008 Tentang

    Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan

    Usaha Mikro kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah.

    3. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 41 Tahun 2008 Tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi

    dan Usaha Mikro kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah.

    III.1 Gambaran Pelayanan SKPD

    III.1.1 Tugas

    Berdasarkan Pergub Nomor 67 tahun 2008 Bab II, Bagian Pertama tentang

    Penjabaran , Tugas Pokok dan Fungsi, pasal 2 disebutkan bahwa Dinas Koperasi dan

    Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

    pemerintahan daerah bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

    berdasarkan asas otonomi daerah, asas dekonsentrasi, dan asas tugas pembantuan.

    III.1.2 Fungsi

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 2

    diatas, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai fungsi :

  • Perencanaan Strategis | 8

    1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

    dan Menengah.

    2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

    koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah

    3. Pembinaan dan fasilitasi bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

    Menengah lingkup provinsi dan kabupaten/kota

    4. Pelaksanaan tugas di bidang kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro

    Kecil dan Menengah, pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

    Menengah serta pemberdayaan koperasi simpan pinjam lingkup Provinsi

    dan Kabupaten/Kota

    5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Koperasi dan Usaha Mikro

    Kecil dan Menengah lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota

    6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas

    7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan

    fungsinya

    III.1.3 Struktur Organisasi

    Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut diatas menurut pasal 5

    Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 tahun 2008;

    1. Kepala Dinas membawahkan :

    a. Sekretariat

    b. Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

    c. Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

    d. Bidang Pemberdayaan Koperasi

    e. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam

    f. UPTD

    g. Kelompok Jabatan Fungsional,

    2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

  • Perencanaan Strategis | 9

    3. Bidang-bidang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

    berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

    4. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Koperasi.

    5. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

    oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua kelompok dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

    Dari penjelasan diatas, dapat diuraikan tugas dan fungsi masing bagian

    sebagai berikut :

    a. Sekretariat

    1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

    kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas

    secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang

    program, keuangan, umum dan kepegawaian.

    2. Sekretariat mempunyai fungsi :

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

    pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

    pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program.

    b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

    pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

    pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan.

    c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

    pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

    pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan

    kepegawaian.

    d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

  • Perencanaan Strategis | 10

    b. Bidang Kelembagaan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.

    1. Bidang Kelembagaan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan

    Menengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

    kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang organisasi

    dan badan hukum, dan pengawasan.

    2. Bidang Kelembagaan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan

    Menengah mempunyai fungsi :

    a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang organisasi dan badan hukum;

    b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang pengawasan;

    c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    c. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.

    1. Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah mempunyai

    tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,

    pembinaan dan pelaksanaan di bidang produksi, pemasaran dan

    jaringan usaha.

    2. Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah mempunyai

    fungsi :

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang produksi;

    b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang pemasaran dan jaringan usaha;

    c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

  • Perencanaan Strategis | 11

    d. Bidang Pemberdayaan Koperasi.

    1. Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan

    penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

    bidang koperasi pertanian dan koperasi non pertanian.

    2. Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai fungsi :

    a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang koperasi pertanian;

    b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang koperasi non pertanian;

    c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    e. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam.

    1. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam mempunyai tugas

    melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan dibidang jaringan dan permodalan, dan pengembangan

    dan kesehatan.

    2. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam mempunyai fungsi :

    a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang jaringan dan permodalan;

    b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

    pelaksanaan di bidang pengembangan dan kesehatan;

    c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    f. UPTD Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM

    Berdasarkan Pergub Nomor 41 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

    Menengah Provinsi Jawa Tengah terdapat Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai

    Pelatihan Koperasi dan UMKM (UPTD Balatkop dan UMKM) yang mempunyai

  • Perencanaan Strategis | 12

    tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan

    teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan koperasi dan usaha mikro kecil dan

    menengah. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, UPTD Balatkop dan UMKM

    menyelenggarakan fungsi :

    1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengkajian,

    pengembangan dan penyelenggaraan pelatihan.

    2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengkajian,

    pengembangan dan penyelenggaraan pelatihan.

    3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan koperasi dan

    usaha mikro kecil dan menengah.

    4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    Adapun Susunan Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Balai

    Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut :

    1. Kepala Balai

    2. Subbagian Tata Usaha

    3. Seksi Pengkajian dan Pengembangan

    4. Seksi Penyelenggara

    5. Kelompok Jabatan Fungsional

    Dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM.

    Dari penjelasan diatas dapat diuraikan tugas dan fungsinya sebagai berikut :

    1. Kepala Balai mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan

    fungsi.

    2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

    program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan

    perlengkapan.

    3. Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan

    penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengkajian dan pengembangan

    pelatihan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.

  • Perencanaan Strategis | 13

    4. Seksi Penyelenggara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan

    pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pelatihan koperasi dan usaha mikro

    kecil dan menengah.

    5. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

    sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    6. Dalam melaksanakan tugasnya kelompok jabatan fungsional

    dikoordinasikan oleh Kepala Seksi dan secara administratif

    dikoordinasikan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha.

    7. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional

    yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan

    bidang keahliannya.

    8. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

    kerja.

    9. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    10. Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    III.1.4 Sumber Daya Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah

    III.1.4.1 Sumber Daya Pegawai

    Jumlah pegawai/personil Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    sebanyak 148 orang terdiri dari :

    Pegawai Negeri Sipil : 145 orang

    Pekerja Harian Lepas : 3 orang

  • Perencanaan Strategis | 14

    Tabel 2.1. Kekuatan Personil PNS Menurut Golongan

    Tabel 2.2. Kekuatan Personil PNS Menurut Pendidikan

    PENDIDIKAN PRIA WANITA JUMLAH

    SD 8 orang 1 orang 9 orang

    SMP 7 orang 1 orang 8 orang

    SMA 23 orang 13 orang 36 orang

    D III 4 orang 3 orang 7 orang

    S1 34 orang 27 orang 61 orang

    S2 13 orang 11 orang 26 orang

    JUMLAH 89 orang 56 orang 145 orang

    Tabel 2.3. Struktur Esselon PNS Menurut Jenis Kelamin

    PENDIDIKAN PRIA WANITA JUMLAH

    Esselon II 1 orang - 1 orang

    Esselon III 3 orang 3 orang 6 orang

    Esselon IV 8 orang 6 orang 14 orang

    JUMLAH 12 orang 9 orang 21 orang

    Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah memperoleh alokasi 1

    (satu) orang widyaiswara yang ditempatkan pada UPTD Balaktop untuk mendukung

    pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat KUMKM. Selain

    itu untuk meningkatkan kenyamanan dan mendukung pelayanan perkantoran, Dinas

    Koperasi dan UMKM menggunakan jasa dari penyedia jasa (outsourcing) untuk

    tenaga kebersihan sebanyak 9 orang serta tenaga keamanan sebanyak 14 orang.

    GOLONGAN PRIA WANITA JUMLAH

    Golongan I 7 orang - 7 orang

    Golongan II 18 orang 5 orang 23 orang

    Golongan III 58 orang 44 orang 102 orang

    Golongan IV 6 orang 7 orang 13 orang

    JUMLAH 89 orang 56 orang 145 orang

  • Perencanaan Strategis | 15

    III.1.4.2 Aset Tetap

    Sedangkan untuk aset tetap yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah ditampilkan dalam tabel 2.4.

    Tabel 2.4. Tanah dan Gedung Yang Dimiliki

    a.

    III.1.4.3 Aset Bergerak

    Untuk aset bergerak pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    ditampilkan dalam tabel 2.5.

    NO URAIAN LUAS

    1

    2

    Tanah 6 (enam) bidang terdiri dari

    a. Tanah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

    Tengah

    b. Tanah UPTD Balatkop 1

    c. Tanah UMKM Center

    d. Tanah UPTD Balatkop 2

    e. Tanah PLUT KUMKM di Ds Dukuh Waluh Kec.

    Kembaran Kab. Banyumas

    f. Tanah di Ds. Dawuhan Kab. Banyumas

    Bangunan Gedung 5 unit terdiri dari

    a. Bangunan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

    Jawa Tengah

    b. Bangunan Balatkop

    c. Bangunan UMKM Center

    d. Bangunan PLUT KUMKM di Ds. Dukuh Waluh

    Kec. Kembaran Kab. Banyumas

    e. Bangunan di Ds. Dawuhan Kab. Banyumas

    3.243 M2

    5.500 M2

    2.617 M2

    2.320 M2

    927 M2

    480 M2

    1.486 M2

    3.367 M2

    1.650 M2

    654 M2

    120 M2

  • Perencanaan Strategis | 16

    Tabel 2.5. Kendaraan Bermotor Yang Dimiliki

    NO URAIAN JUMLAH

    1

    2

    3

    Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat) sejumlah 10 (sepuluh)

    unit terdiri dari :

    a. Honda Civic VTI Tahun 2001 (H 54)

    b. Toyota Kijang LGX Tahun 2004 (H 9504 VR)

    c. Toyota Innova G Diesel Tahun 2005 (H 9501 GR)

    d. Toyota Avansa 1300 G Tahun 2010 (H 9501 HG)

    e. Toyota Avansa 1300 G Tahun 2010 (H 9501 FR)

    f. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 CG)

    g. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 KG)

    h. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 PR)

    i. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 GZ)

    j. Toyota Avanza Veloz Tahun 2013 (H 9529 ZR)

    Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua) sejumlah 50 (lima puluh)

    unit terdiri dari

    a. Di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    b. Di Kota / Kabupaten Se Jateng

    Kendaraan Bermotor Roda 3 (tiga) di Kabupaten / Kota Se

    Jawa Tengah

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    9 unit

    41 unit

    25 unit

    III.1.4.4 Aset Lainnya

    Selain aset tetap dan bergerak, guna memperlancar pelaksanaan tugas dan

    pelayanan bagi masyarakat KUMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

    Tengah juga memiliki berbagai aset pendukung lainnya seperti yang tercantum dalam

    Buku Aset Dinas.

  • Perencanaan Strategis | 17

    III.1.5 Kinerja Pelayanan Dinas KUMKM Provinsi Jawa

    Tengah

    Terkait sektor Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, perkembangan

    jumlah koperasi di Jawa Tengah selama periode 2008 2013 mengalami

    pertumbuhan positif. Pada 2008 Jumlah Koperasi sebanyak 17.617 unit dan

    meningkat 9.512 unit (53,99%) menjadi 27.129 unit pada triwulan III 2013, dengan

    jumlah koperasi aktif mencapai 21.643 unit atau meningkat sebanyak 9.217 unit

    (74,18%), dengan proporsi koperasi tidak aktif semula 29,47% turun menjadi

    20,22% pada September 2013. Berikut disajikan perkembangan jumlah koperasi,

    koperasi aktif, dan koperasi tidak aktif dalam gambar 2.3.

    Pertumbuhan jumlah koperasi ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah

    anggota koperasi, dimana semula 4.576.355 orang pada 2008, menjadi 6.379.895

    orang pada bulan September 2013, meningkat 39,41 %, atau sebanyak 1.803.540

    orang. Gambar 2.4. menyajikan perkembangan jumlah anggota koperasi dari 2008

    2013.

  • Perencanaan Strategis | 18

    Peningkatan jumlah koperasi ini juga turut menyerap tenaga kerja,

    terutama pada sektor manajerial dan jasa. Bila pada tahun 2008 jumlah tenaga

    kerja koperasi baru sebanyak 51.048 orang, maka per September 2013 koperasi

    mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 115.868 orang, meningkat 126,98%

    atau 64.820 orang. Berikut disajikan perkembangan penyerapan tenaga kerja oleh

    koperasi pada gambar 2.5.

    Sedangkan untuk omzet dan aset Koperasi juga mengalami pertumbuhan

    yang cukup signifikan. Apabila omzet Koperasi pada 2008 baru sebesar Rp. 11,179

  • Perencanaan Strategis | 19

    trilyun maka tahun 2012 telah tumbuh hampir 2 kali lipat atau 195,91%, sebesar

    Rp. 33,080 trilyun. Demikian juga aset Koperasi juga mengalami pertumbuhan yang

    mengagumkan, bila pada 2008 baru sebesar Rp. 8,320 trilyun , maka pada

    September 2013 menjadi Rp. 31,547 trilyun atau tumbuh sebesar 239,17%.

    Gambar 2.6. menyajikan perkembangan omzet dan aset Koperasi selama 2008

    2013.

    Sedangkan jumlah UMKM yang telah dibina juga mengalami peningkatan.

    Pada 2008 jumlah UMKM sebanyak 64.294 UMKM dan meningkat sebanyak

    24.211 UMKM (37,66%) menjadi 88.505 UMKM pada triwulan III 2013, dengan

    penyerapan tenaga kerja pada 2008 sebesar 264.762 orang menjadi 422.552 orang

    atau meningkat 191.768 orang (72,43%). Aset UMKM mengalami pertumbuhan

    yang signifikan, pada 2008 Aset UMKM sebesar Rp. 3,976 trilyun, dan pada

    triwulan III 2013 sebesar Rp. 8,403 trilyun atau meningkat Rp. 5,128 trilyun

    (128,97%), dengan Omset semula Rp. 9,572 trilyun menjadi Rp. 18,972 trilyun

    pada 2012, atau meningkat sebanyak Rp 9,445 trilyun (99,14%). Berikut

    disajikan dalam gambar 2.7 data UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah.

  • Perencanaan Strategis | 20

    Gambar 2.7

    Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) 2008 2013, pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    terdapat 19 (sembilan belas) indikator RPJMD dimana hingga triwulan III 2013

    telah tercapai seluruhnya. Berikut disajikan secara lengkap capaian indikator RPJMD

    2008 2013 pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dalam tabel

    2.6.

  • Perencanaan Strategis | 21

    Dari tabel 5 dapat dilihat terdapat beberapa indikator yang capaiannya jauh

    melebihi target, yaitu :

    1. Indikator Fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Tanah, dimana target sebesar 1.750

    Sertifikat, hingga triwulan III 2013 telah tercapai 6.085 Sertifikat. Tingginya

    capaian ini disebabkan adanya dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI,

    Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk

    kesepakatan bersama sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 6 Tahun

    2007 tentang Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM.

    Program sertifikasi Hak Atas Tanah ditujukan untuk meningkatkan nilai jaminan

    yang dimiliki oleh KUMKM ketika akan mengakses permodalan dari lembaga

    keuangan Bank/Non-Bank.

    2. Indikator Peningkatan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan SDM

    KUMKM dengan target 8.700 orang, hingga triwulan III 2013 telah tercapai

    sebanyak 12.490 orang. Tingginya capaian ini menunjukkan komitmen

    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kemampuan dan

    ketrampilan pengurus/pengelola KUMKM untuk meningkatkan produktivitasnya.

    3. Indikator KSP/USP Koperasi yang sehat di tiap kecamatan 1

    KSP/USP dengan target 573 KSP/USP, hingga triwulan III 2013 telah tercapai

    sebanyak 4.496 KSP/USP. Tingginya capaian ini disebabkan adanya dukungan

    dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk melakukan kegiatan

    penilaian kesehatan KSP/USP.

    Alokasi anggaran pemberdayaan Koperasi dan UMKM selama periode 2008

    2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan

    komitmen yang tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap

    pemberdayaan KUMKM. Berikut ditampilkan alokasi anggaran APBD Dinas

    Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2008 2013 dalam tabel 2.7.

  • Perencanaan Strategis | 22

    III.1.6 Tantangan dan Peluang Pengembangan Dinas Koperasi

    dan UMKM

    Dalam menghadapi periode RPJMD 2013 2018, kondisi lingkungan

    pemberdayaan KUMKM menghadapi berbagai tantangan seiring kondisi dinamis

    dari situasi ekonomi global. Hasil analisis lingkungan strategis Pemberdayaan

    KUMKM periode 2008 2013 di Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.8.

  • Perencanaan Strategis | 23

    Tingginya dukungan pemerintah pusat terhadap pemberdayaan KUMKM

    dapat dilihat dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk mendukung

    pengembangan KUMKM, diantaranya adalah UU No. 20/2008 tentang UMKM,

    UU No. 17/2012 tentang Perkoperasian, UU No. 1/2013 tentang Lembaga Keuangan

    Mikro, PP no. 17/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan UU No. 20/2008. Selain

    itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menetapkan berbagai kebijakan guna

    mendukung pengembangan pemberdayaan KUMKM, yaitu :

    1. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan

    Koperasi.

    2. Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro

    Kecil dan Menengah.

    3. Peraturan Gubernur No. 2 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis

    Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman

    Pengelolaan Koperasi.

    4. Instruksi Gubernur Jawa Tengah No. 518/23546 Tahun 2011 tentang

    Pengembangan Produk Unggulan Daerah Perdesaan melalui

    Pendekatan One Village One Product (OVOP) berbasis Koperasi di

    Provinsi Jawa Tengah.

    5. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 518/06544 tanggal 31 Maret

    2011 tentang Memperkuat Lembaga Keuangan Mikro dan Kelompok

    Usaha Bersama dengan memfasilitasi Pembentukan Koperasi.

    6. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. No.518/15158 tanggal 5

    Agustus 2011 tentang Penanganan Koperasi tidak aktif secara

    komprehensif dengan Kabupaten/Kota.

    7. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 518/17567 tanggal 21

    September 2011 tentang Pusat Belanja Souvenir dan Makanan Khas Jawa

    Tengah di setiap Kabupaten/Kota.

    8. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 518/016736/2013 tanggal 25

    September 2013 tentang Pengembangan Koperasi sebagai Gerakan

    Ekonomi Kerakyatan.

    Berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat,

    Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota tentunya memberikan

    kepastian hukum sekaligus peluang bagi para pemangku kebijakan, gerakan

  • Perencanaan Strategis | 24

    KUMKM, serta masyarakat luas untuk turut serta membina dan mengembangkan

    KUMKM. Selain dalam bentuk paket kebijakan, dukungan Pemerintah terhadap

    pemberdayaan KUMKM juga dilaksanakan dalam bentuk perkuatan modal

    melalui skema dana bergulir oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI, hingga bulan

    Agustus 2013 nilai realisasi dana bergulir untuk Jawa Tengah sebesar Rp.

    619.480.153.925 bagi 472 KUMKM. Selain melalui dana bergulir, Pemerintah

    juga memberikan kemudahan bagi KUMKM yang sudah feasible tetapi belum

    bankable untuk mengakses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Per Agustus 2013, realisasi KUR di Jawa Tengah mencapai Rp. 19.412.883.000.000

    bagi 2.174.768 debitur KUMKM dan menempati nilai tertinggi secara nasional.

    Seiring dengan dilaksanakannya kesepakatan Masyarakat Ekonomi

    ASEAN (MEA) pada tahun 2015 serta adanya perjanjian ASEAN China Free Trade

    Area (ACFTA), tantangan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM semakin

    kompleks. Perpindahan arus barang dan jasa, serta teknologi yang semakin

    meningkat akibat dari keterbukaan ekonomi Indonesia pada umumnya, serta Jawa

    tengah pada khususnya, untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN perlu disikapi

    dengan penuh kehati-hatian. Pada satu sisi, keterbukaan ekonomi ini memberikan

    kesempatan bagi para pelaku Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan

    jaringan pasar serta distribusi produk mereka, tetapi di lain sisi hal ini juga dapat

    menjadi tantangan bagi KUMKM untuk meningkatkan daya saingnya guna

    berhadapan secara langsung dengan pelaku usaha dari mancanegara.

    Sementara beberapa kelemahan koperasi dan UMKM yang masih harus

    menjadi perhatian dalam periode 2013 2018 adalah sebagai berikut:

    1. Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dan

    keunggulan Koperasi sebagai sarana perekonomian.

    2. Belum terjaganya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas Produk KUMKM

    karena keterbatasan sarana produksi, rendahnya pemanfaatan teknologi,

    dan terbatasnya permodalan.

    3. Perlunya peningkatan kualitas SDM KUMKM untuk menghadapi

    perkembangan IPTEK dan TI.

  • Perencanaan Strategis | 25

    III.2 Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

    III.2.1 Identifikasi Permasalahan Pelayanan Dinas KUMKM

    Sesuai dengan penjelasan mengenai susunan organisasi dan tata kepegawaian,

    serta tugas dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah diatas,

    berikut disajikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pada Dinas

    Koperasi dan UMKM Prov. Jateng pada tabel 3.1

    Tabel 3.1

    ASPEK

    KAJIAN

    KONDISI

    SAAT INI

    FAKTOR YANG

    MEMPENGARUHI PERMASALAHAN

    PELAYANAN SKPD INTERNAL EKSTERNAL

    EVALUASI

    KINERJA

    SKPD

    Masih

    lemahnya

    kualitas

    administrasi

    usaha koperasi

    Terbatasnya

    jumlah manajer

    Koperasi yang

    memiliki

    kompetensi

    terkait

    Rendahnya rasio

    antara jumlah

    pengawas

    koperasi dengan

    jumlah koperasi

    Banyak koperasi belum

    melaksanakan

    administrasi usaha

    sesuai dengan Per-

    aturan Perundangan

    yang berlaku

    Mayoritas KSP

    di Jawa Tengah

    masih

    berkategori

    cukup sehat

    Kurangnya

    pemahaman

    pengelola KSP

    tentang

    penilaian

    kesehatan

    Banyaknya calon

    anggota dari KSP

    sehingga

    mempengaruhi

    penilaian

    kesehatannya.

    KSP belum memahami

    secara jelas aturan

    tentang Penilaian

    Kesehatan Koperasi

    Banyak

    UMKM yang

    belum dapat

    mengakses

    permodalan

    dari Lembaga

    Keuangan

    Tidak adanya

    sistem

    administrasi

    usaha

    Kurangnya

    sosialisasi

    mengenai tata

    cara akses kredit

    dari lembaga

    keuangan

    Kurangnya pemahaman

    UMKM terhadap

    aturan mengakses

    permodalan dari

    Lembaga Keuangan

  • Perencanaan Strategis | 26

    III.2.2 Telaah Visi Misi Dan Program Provinsi Jawa Tengah

    Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jawa Tengah

    2013 2018, ditetapkan visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah MENUJU

    JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI. Dari visi Jawa Tengah

    tersebut, dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) misi pembangunan sebagai berikut :

    1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di

    Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di

    Bidang Kebudayaan

    Pemasaran

    produk

    KUMKM

    masih sebatas

    pasar lokal

    Keterbatasan

    anggaran

    KUMKM untuk

    promosi

    produknya

    Keterbatasan

    modal

    mengakibatkan

    KUMKM tidak

    dapat

    menerapkan sis-

    tem konsinyasi

    Jangkauan pemasaran

    produk KUMKM

    masih terbatas

    Sistem

    produksi

    KUMKM

    masih

    sederhana

    Keterbatasan

    pengetahuan

    KUMKM dalam

    pemanfaatan

    teknologi

    Dukungan dari

    stakeholders

    masih bersifat

    parsial

    KUMKM belum

    memanfaatkan sarana

    teknologi dalam proses

    produksinya

    Banyak

    KUMKM yang

    belum memiliki

    kompetensi

    serta

    pengetahuan

    dalam

    menghadapi

    IPTEK

    Rendahnya

    kesadaran untuk

    mengikuti diklat

    yang diadakan

    SKPD teknis

    Belum

    tersedianya

    database peserta

    pelatihan

    KUMKM

    Rendahnya kualitas

    SDM KUMKM dalam

    menghadapi

    perkembangan IPTEK.

  • Perencanaan Strategis | 27

    2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi

    Kemiskinan dan Pengangguran

    3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang

    Bersih, Jujur dan Transparan, Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi

    4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan

    Persatuan dan Kesatuan

    5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan

    Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

    6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan

    Dasar Masyarakat

    7. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa

    Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

    Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan pada bab

    sebelumnya, maka Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah mendukung

    pencapaian target pembangunan dari misi ke-2 yaitu Mewujudkan Kesejahteraan

    Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran.

    Dalam tabel 3.2 berikut disajikan Faktor Penghambat dan Pendorong

    Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Provinsi Jawa Tengah

    pada Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jateng.

  • Perencanaan Strategis | 28

    Tabel 3.2

    Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

    Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program

    Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

    Visi : MENUJU JATENG SEJAHTERA DAN BERDIKARI

    No Misi dan

    Program KDH

    Permasalahan

    Pelayanan

    SKPD

    Faktor

    Penghambat Pendorong

    1 Misi ke-2 Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,

    Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran

    Program

    Mewujudkan

    Desa Mandiri

    Banyak koperasi

    belum

    melaksanakan

    administrasi

    usaha sesuai

    dengan Peraturan

    Perundangan

    yang berlaku

    Adanya ego

    sektoral dalam

    pelaksanaan

    kebijakan

    pemberdayaan

    KUMKM

    Tingginya

    komitmen

    Pemprov. Jateng

    terkait

    pemberdayaan

    KUMKM yang

    dibuktikan

    melalui berbagai

    kebijakan yang

    telah

    dikeluarkan

    KSP belum

    memahami secara

    jelas aturan

    tentang Penilaian

    Kesehatan

    Koperasi.

    Belum terpadunya

    berbagai

    kebijakan

    pemberdayaan

    KUMKM

    sehingga

    program/kegiatan

    masih bersifat

    parsial

    Dukungan

    Pemerintah

    Pusat,

    Kabupaten/Kota,

    serta

    stakeholders

    dalam

    pemberdayaan

    KUMKM cukup

    tinggi.

    Kurangnya Masih rendahnya

  • Perencanaan Strategis | 29

    pemahaman

    UMKM terhadap

    aturan mengakses

    permodalan dari

    Lembaga

    Keuangan

    Kualitas SDM

    Aparatur Pembina

    KUMKM di

    Kabupaten/Kota

    dalam pembinaan

    dan pengawasan

    KUMKM

    Jangkauan

    pemasaran

    produk KUMKM

    masih terbatas

    KUMKM belum

    memanfaatkan

    sarana teknologi

    dalam proses

    produksinya

    Rendahnya

    kualitas SDM

    KUMKM dlm

    menghadapi

    perkembangan

    IPTEK.

    III.2.3 Telaah Renstra Kementerian Koperasi Dan UMKM

    Sesuai dengan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM RI 2010 2014,

    upaya pemberdayaan KUMKM secara nasional diarahkan melalui visi Menjadi

    Kementerian yang Kredibel Guna Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang

    Tangguh dan Mandiri sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional dengan misi

    terdiri atas :

    1. Mengimplementasikan good governance (tata kelola pemerintahan yang

    baik)

  • Perencanaan Strategis | 30

    2. Menumbuhkan dan rnengembangkan kewirausahaan Koperasi dan

    UMKM

    3. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM

    4. Mengembangkan pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM

    5. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan kesadaran berkoperasi.

    Dari visi dan misi tersebut, terdapat 5 (lima) fokus prioritas yang ingin di-

    capai dalam pemberdayaan KUMKM periode 2009 2014 yang meliputi :

    1. Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM.

    2. Peningkatan akses terhadap sumber daya produktif.

    3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM.

    4. Peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM.

    5. Penguatan kelembagaan Koperasi.

    Sebagai percepatan pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM,

    Kementerian Koperasi dan UKM RI juga mengeluarkan 7 Key Development

    Milestones yang terdiri atas :

    1. Peningkatan nilai ekspor sebesar 20%.

    2. Koperasi berkualitas bertumbuh sebanyak 5.000 unit per tahun.

    3. Tersedianya sistem informasi KUKM online.

    4. Kredit Usaha Rakyat terdistribusi sebesar 13 triliun per tahun.

    5. 1.000 Sarjana Calon Wirausaha Baru.

    6. 100 Program OVOP berhasil.

    7. 3 Koperasi berskala besar di setiap provinsi.

    Selain program kebijakan diatas, Kementerian Koperasi dan UKM RI juga

    menginisiasi program Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan

    Usaha Kecil Menengah (PLUT KUKM) pada 2013 di daerah melalui APBN Tugas

    Pembantuan. PLUT KUKM ditujukan untuk mem-berikan layanan konsultasi dan

    manajemen bisnis secara komprehensif bagi KUMKM selain juga sebagai pusat

    pemasaran dan promosi produk unggulan daerah.

  • Perencanaan Strategis | 31

    III.2.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian

    Lingkungan Hidup Strategis

    Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 2029 yang

    menjelaskan mengenai pemanfaatan rencana struktur ruang wilayah Provinsi serta

    penetapan kawasan strategis Provinsi, maka dalam kebijakan pembangunan koperasi

    dan UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah senantiasa

    memperhatikan faktor konektivitas serta potensi daerah yang ada guna

    mengoptimalkan nilai ekonomi yang akan diterima masyarakat koperasi dan UMKM.

    Penumbuhan usaha usaha baru disesuaikan oleh potensi sumber daya lokal yang ada

    serta pengembangan infrastruktur ekonomi dengan memperhatikan ketersediaan

    bahan baku, sumber daya manusia, serta sumber sumber energi memasti-kan bahwa

    usaha yang dilakukan oleh Koperasi dan UMKM akan berkelanjutan serta memiliki

    keunggulan komparatif. Pengembangan Koperasi dan UMKM juga diarahkan untuk

    mendorong terjadinya keseimbangan melalui distribusi sumber daya ekonomi yang

    ada antar kawasan strategis, hal ini tentunya selaras dengan strategi dan arah

    kebijakan pengembangan wilayah pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013 2018.

    Selain itu pembangunan sektor Koperasi dan UMKM 2013 2018 juga

    diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, melakukan

    pengolahan limbah secara terpadu, menekan penggunaan bahan kimia ber-bahaya,

    serta meningkatkan jumlah produk produk makanan organik. Hal tersebut perlu

    dilakukan guna mempersiapkan koperasi dan UMKM dalam memasuki tataran

    ekonomi hijau (green economic) yang kompetitif dan adanya perubahan selera

    masyarakat yang semakin ingin kembali ke alam.

    III.2.5 Isu Strategis

    Dari penjelasan diatas terdapat tiga isu strategis yang menjadi prioritas

    pemberdayaan Koperasi dan UMKM 2013 2018, yaitu :

    1. Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dan keunggulan

    Koperasi sebagai sarana perekonomian

  • Perencanaan Strategis | 32

    2. Belum terjaganya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas Produk KUMKM karena

    keterbatasan sarana produksi, rendahnya pem-anfaatan teknologi, dan

    terbatasnya permodalan.

    3. Perlunya peningkatan kualitas SDM KUMKM untuk menghadapi

    perkembangan IPTEK dan TI.

    III.3 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan

    III.3.1 Visi

    Dari penjelasan mengenai permasalahan terkait pelayanan KUMKM, telaah

    visi misi Gubernur Jawa Tengah dan Renstra Kementerian Koperasi and UKM RI,

    serta isu isu strategis pemberdayaan KUMKM di Jawa Tengah, maka visi Dinas

    Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 2013 2018 adalah SEJAHTERA

    BERSAMA KOPERASI DAN UMKM.

    Visi diatas diharapkan dapat mewujudkan keinginan masyarakat Koperasi dan

    UMKM serta stakeholders terkait. Makna yang terkandung dari visi diatas adalah :

    SEJAHTERA

    Sejahtera merupakan suatu kondisi dimana segala macam kebutuhan

    masyarakat terpenuhi, baik berupa kebutuhan jasmani maupun rohani. Dalam konteks

    pembangunan Koperasi dan UMKM, sejahtera berarti tercukupinya kebutuhan

    masyarakat Koperasi dan UMKM baik lahir maupun batin, dimana hal sesuai dengan

    amanat UU No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian. Mengingat bahwa kondisi

    sejahtera dinamis sesuai dengan tuntutan dan aspirasi yang berkembang, maka

    diperlukan upaya terus menerus dalam penyempurnaan paket kebijakan, strategi

    program kegiatan serta pembinaan guna mewujudkan kondisi tersebut.

    BERSAMA

    Bersama merupakan suatu ikatan yang terbentuk atas dasar kesamaan tujuan

    maupun rasa kekeluargaan, dimana salah satu ciri utamanya adalah rasa saling

    memiliki dan kepedulian antar anggota terhadap kondisi dan arah hubungan yang

    terjalin. Dalam konteks pembangunan Koperasi dan UMKM, bersama berarti suatu

  • Perencanaan Strategis | 33

    hubungan yang harmonis antara Pemerintah, Gerakan Koperasi dan UMKM, serta

    masyarakat dan para pemangku kebijakan lainnya dalam mensinergikan upaya

    pembangunan Koperasi dan UMKM guna memperoleh hasil yang optimal.

    Dengan demikian visi SEJAHTERA BERSAMA KOPERASI DAN

    UMKM dapat didefinisikan sebagai upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat

    Koperasi dan UMKM melalui sinergisitas antara pemerintah, masyarakat serta

    segenap pemangku kepentingan lainnya.

    III.3.2 Misi

    Sebagai upaya mewujudkan visi diatas, maka diperlukan misi sebagai arah dan

    memberikan batasan bagi tujuan pencapaian pembangunan Koperasi dan UMKM.

    Misi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 2013 2018 adalah :

    1. Mewujudkan Koperasi yang berkualitas dan sehat.

    Misi ini diarahkan pada kebijakan yang sistematis dalam rangka pen-ingkatan

    kapasitas kelembagaan Koperasi dan UMKM. Afirmatif dari misi ini dilaksanakan

    melalui mendorong penguatan kelembagaan kelompok masyarakat menjadi koperasi,

    pembinaan terhadap koperasi tidak aktif menjadi koperasi aktif, meningkatkan

    kualitas koperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta meningkatkan citra

    koperasi.

    2. Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang

    berdaya saing.

    Fokus pada misi ini adalah pengembangan produk unggulan daerah Jawa

    Tengah melalui peningkatan daya saing produk KUMKM. Afirmatif dari misi ini

    dilaksanakan melalui pengembangan

    Produk unggulan Daerah, peningkatan akses permodalan bagi KUMKM,

    perluasan jaringan pemasaran dan distribusi usaha, serta peningkatan kualitas sumber

    daya manusia KUMKM.

  • Perencanaan Strategis | 34

    3. Penumbuhan wirausaha baru dan perluasan kesempatan kerja.

    Misi ini diarahkan pada penumbuhan wirausaha baru serta perluasan

    kesempatan kerja guna mendukung pengurangan jumlah pengangguran di Jawa

    Tengah. Afirmatif dari misi ini dilaksanakan melalui peningkatan kualitas sumber

    daya manusia KUMKM.

    4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengelola Koperasi dan UMKM

    yang kompeten.

    Misi ini diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dari

    pengurus/pengelola KUMKM yang kompeten serta profesional. Afirmatif dari misi

    ini melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia KUMKM.

    5. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan

    berorientasi pada pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan

    KUMKM.

    Fokus misi ini adalah pada peningkatan kualitas SDM Aparatur untuk

    mewujudkan aparatur Pembina KUMKM yang profesional serta pen-ingkatan kualitas

    perencanaan pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

    III.3.3 Tujuan dan Sasaran

    Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penjabaran dari misi untuk

    mewujudkan visi pembangunan Koperasi dan UMKM selama kurun waktu 2013-

    2018. Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :

    1. Mewujudkan Koperasi yang berkualitas dan sehat.

    Tujuan : Meningkatkan peran Koperasi dalam perekonomian Jawa Tengah.

    Sasaran : Meningkatnya peran Koperasi dalam perekonomian Jawa Tengah.

  • Perencanaan Strategis | 35

    2. Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang

    berdaya saing.

    Tujuan :

    a. Meningkatkan Jumlah Produk OVOP berbasis Koperasi di Jawa

    Tengah.

    b. Meningkatkan daya saing KUMKM di Jawa Tengah.

    Sasaran :

    a. Bertambahnya jumlah Produk OVOP berbasis Koperasi di Jawa

    Tengah.

    b. Meningkatnya daya saing KUMKM di Jawa Tengah.

    3. Penumbuhan wirausaha baru dan perluasan kesempatan kerja.

    Tujuan :

    a. Meningkatkan jumlah wirausaha di Jawa Tengah.

    b. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja oleh KUMKM.

    Sasaran :

    a. Meningkatnya jumlah wirausaha baru di Jawa Tengah.

    b. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan UMKM.

    4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengelola Koperasi dan UMKM

    yang kompeten

    Tujuan : Meningkatkan kualitas SDM Pengelola Koperasi dan UMKM

    Sasaran : Meningkatnya kualitas SDM Pengelola Koperasi dan UMKM.

    5. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan

    berorientasi pada pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan

    KUMKM.

  • Perencanaan Strategis | 36

    Tujuan :

    a. Meningkatkan kualitas perencanaan pemberdayaan KUMKM

    b. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur

    Sasaran :

    a. Meningkatnya kualitas serta integrasi, sinkronisasi dan sinergitas

    perencanaan pemberdayaan Koperasi dan UMKM antara Pusat, Provinsi

    dan Kabupaten/Kota.

    b. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur.

    III.3.3 Strategi Dan Kebijakan Umum

    Strategi dan kebijakan umum merupakan rumusan perencanaan komprehensif

    dalam mencapai tujuan dari Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

    Tengah. Berikut disajikan strategi dan kebijakan umum untuk tiap misi pembangunan:

    1. Mewujudkan Koperasi yang berkualitas dan sehat.

    Strategi :

    a) Mendorong penguatan kelembagaan kelompok masyarakat menjadi

    koperasi

    b) Pembinaan terhadap Koperasi Tidak aktif menjadi Koperasi Aktif

    c) Meningkatkan kualitas Koperasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku

    d) Meningkatkan citra Koperasi

    Kebijakan :

    a) Fasilitasi pelayanan pendirian Koperasi, perubahan BH/AD Koperasi

    dan Pembubaran Koperasi

    b) Pembinaan Pengawasan dan Penyehatan Koperasi

    c) Pemeringkatan dan Penilaian Kesehatan Koperasi

    d) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Koperasi

  • Perencanaan Strategis | 37

    2. Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang

    berdaya saing.

    Strategi :

    a) Pengembangan Program OVOP di Jawa Tengah, melalui

    pengembangan Desa Mandiri OVOP melalui sistem demplot, fasilitasi

    peningkatan sarana produksi OVOP, serta pengem-bangan ketrampilan

    teknis melalui magang dan bimbingan teknis.

    b) Peningkatan permodalan KUMKM di Jawa Tengah, melalui fasili-tasi

    temu pembiayaan, pendampingan penyusunan studi ke-layakan usaha,

    serta mendorong pembentukan Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah.

    c) Peningkatan jaringan pemasaran dan distribusi produk KUMKM,

    melalui pameran dan promosi dengan memanfaatkan UMKM Center serta

    PLUT KUMKM, penyediaan layanan klinik usaha, peningkatan kualitas

    desain produk KUMKM.

    Kebijakan :

    a) Meningkatkan koordinasi dengan Kab/Kota dalam pengem-bangan

    produk OVOP melalui sistem demplot, fasilitasi pening-katan sarana

    produksi OVOP, serta pengembangan ketrampilan teknis melalui magang

    dan bimbingan teknis.

    b) Meningkatkan akses permodalan KUMKM kepada Lembaga

    Keuangan melalui fasilitasi temu pembiayaan, pendampingan penyusunan

    studi kelayakan usaha, serta mendorong pemben-tukan Perusahaan

    Penjaminan Kredit Daerah.

    c) Meningkatkan jaringan pemasaran dan usaha Produk KUMKM dengan

    memanfaatkan UMKM Center serta PLUT KUMKM, penyediaan

    layanan klinik usaha, peningkatan kualitas desain produk KUMKM.

    3. Penumbuhan wirausaha baru dan perluasan kesempatan kerja.

  • Perencanaan Strategis | 38

    Strategi : Peningkatan kualitas SDM KUMKM guna mendorong wirausaha

    baru dengan berbasis pada potensi sumber daya lokal.

    Kebijakan : Peningkatan keahlian dan ketrampilan Pengurus/Pengelola

    Koperasi dan UMKM.

    4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengelola Koperasi dan UMKM

    yang kompeten

    Strategi : Peningkatan kualitas SDM KUMKM.

    Kebijakan : Peningkatan keahlian dan ketrampilan Pengurus/Pengelola

    Koperasi dan UMKM melalui pelatihan berbasis manajerial, vokasional, serta

    kompetensi.

    5. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan

    berorientasi pada pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan

    KUMKM.

    Strategi :

    a) Peningkatan Koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas perencanaan

    pemberdayaan KUMKM.

    b) Peningkatan kualitas SDM Aparatur.

    Kebijakan :

    a) Pemantapan koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan

    Koperasi dan UMKM.

    b) Peningkatan kualitas SDM Aparatur.

    Selanjutnya Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Umum

    disajikan secara lengkap dalam tabel 4.1.

  • Perencanaan Strategis | 39

    Tabel 4.1.

    Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Umum

    Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah

    No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

    1 2 3 4 5 6

    1 Mewujudkan

    Koperasi yang

    berkualitas dan

    sehat

    Meningkatkan

    peran Koperasi

    dalam

    perekonomian

    Jawa Tengah

    Meningkatnya

    peran Koperasi

    dalam

    perekono-mian

    Jawa Tengah

    Mendorong

    penguatan

    kelembagaan

    kelompok

    masyarakat

    menjadi

    koperasi

    Fasilitasi pelayanan

    pendirian Koperasi,

    perubahan BH/AD

    Koperasi &

    Pembubaran

    Koperasi

    Pembinaan

    terhadap

    Koperasi

    Tidak aktif

    menjadi

    Koperasi Aktif

    Pembinaan

    Koperasi

    Meningkat-

    kan kualitas

    Koperasi

    sesuai dengan

    Peraturan yang

    berlaku

    Pengawasan

    Koperasi

    Penilaian

    Kesehatan

    Koperasi

    Pemeringkatan

    Koperasi

    Penyehatan

    Koperasi

    Meningkat-

    kan citra

    Koperasi

    Peningkatan

    Pemahaman

    Masyarakat tentang

    Koperasi

    2 Mengembang-

    kan Produk

    Unggulan

    Daerah Jateng

    yang berdaya

    saing

    Meningkatkan

    Jumlah Produk

    OVOP berbasis

    Koperasi di

    Jateng

    Bertambah-nya

    jumlah Produk

    OVOP

    berbasis

    Koperasi di

    Jawa Tengah

    Pengemba-

    ngan Program

    OVOP di Jawa

    Tengah

    Meningkatkan

    koordinasi dengan

    Kab/Kota dlm

    pengembangan

    produk OVOP

    Meningkatkan

    daya saing

    KUMKM di

    Jawa Tengah

    Meningkatnya

    daya saing

    KUMKM di

    Jawa Tengah

    Peningkatan

    permodalan

    KUMKM di

    Jawa Tengah

    Meningkatkan

    akses permodalan

    KUMKM kepada

    Lembaga Keu-

    angan

    Peningkatan

    jaringan

    pemasaran dan

    distribusi

    produk

    Meningkatkan

    jaringan pemasa-

    ran dan usaha

    Produk KUMKM

  • Perencanaan Strategis | 40

    KUMKM

    Peningkatan

    kualitas SDM

    KUMKM

    Meningkatkan

    kualitas SDM

    KUMKM

    3 Penumbuhan

    wirausaha baru

    dan perluasan

    kesempatan

    kerja

    Meningkatkan

    jumlah

    wirausaha di

    Jawa Tengah

    Meningkatnya

    jumlah

    wirausaha baru

    di Jawa

    Tengah

    Peningkatan

    kualitas SDM

    masyarakat

    Peningkatan

    keahlian dan

    ketrampilan masy.

    Meningkatkan

    penyerapan

    tenaga kerja

    oleh KUMKM

    Meningkatnya

    penyerapan

    tenaga kerja

    oleh KUMKM

    Peningkatan

    Kualitas SDM

    Koperasi dan

    UMKM

    Peningkatan

    keahlian dan

    ketrampilan

    Pengurus/Pengelola

    Koperasi dan

    UMKM

    4 Mewujudkan

    SDM

    Pengelola

    Koperasi dan

    UMKM yang

    kompeten

    Meningkatkan

    kualitas SDM

    Pengelola

    Koperasi dan

    UMKM

    Meningkatnya

    kualitas SDM

    Pengelola

    Koperasi dan

    UMKM

    Peningkatan

    Kualitas SDM

    KUMKM

    Peningkatan

    keahlian dan

    ketrampilan

    Pengurus/Penge-

    lola KUMKM

    5 Mewujudkan

    aparatur yang

    profesional,

    berdedikasi,

    tanggap dan

    berorientasi

    pada

    pelayanan

    prima dalam

    upaya

    pemberda-yaan

    KUMKM

    Meningkatkan

    kualitas

    perencanaan

    pemberdayaan

    KUMKM

    Meningkatnya

    kualitas serta

    integrasi,

    sinkronisasi

    dan sinergitas

    perencanaan

    pemberda-yaan

    KUMKM

    antara Pusat,

    Provinsi dan

    Kabupaten/

    Kota

    Peningkatan

    Koordinasi,

    sinkronisasi

    dan sinergitas

    perencanaan

    pemberda-

    yaan

    KUMKM

    Pemantapan

    koordinasi dan

    sinkronisasi

    program

    pembangunan

    Koperasi dan

    UMKM

    Meningkatkan

    kualitas SDM

    Aparatur

    Meningkatnya

    kualitas SDM

    Aparatur

    Peningkatan

    kualitas SDM

    Aparatur

    Peningkatan

    kualitas SDM

    Aparatur

    Untuk mewujudkan visi dan misi, tentunya harus dilengkapi dengan ukuran

    ukuran mengenai faktor faktor apa saja yang hendak diubah atau dicapai. Berikut

    disajikan data mengenai tujuan, sasaran, dan indikator sasaran Dinas Koperasi dan

    UMKM Provinsi Jawa Tengah selama kurun wak-tu 2013 2018 dalam tabel 4.2.

  • Perencanaan Strategis | 41

    Tabel 4.2.

    Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran

    Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    N

    o Tujuan Sasaran

    Indikator

    Sasaran

    Target Sasaran

    Kondisi

    Akhir 2014 2015 2016 2017 2018

    Tar

    get

    Tar

    get

    Tar

    get

    Tar

    get

    Tar

    get

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 Mening-

    katkan

    peran

    Kopera-si

    dalam

    pereko-

    nomian

    Jawa

    Tengah

    Mening-

    katnya

    peran

    Koperasi

    dalam

    pereko-

    nomian

    Jawa

    Tengah

    Presenta-se

    Koperasi

    Aktif

    80,71

    %

    81,05

    %

    81,45

    %

    81,90

    %

    82,50

    %

    82,50%

    Presenta-se

    Koperasi

    Provinsi

    Berkuali-

    tas

    32,75

    %

    43%

    52%

    61%

    71%

    71%

    Presenta-se

    Koperasi

    Sehat

    15,70

    %

    16,20

    %

    17,15

    %

    18,30

    %

    19,50

    %

    19,50%

    Presenta-se

    omset

    Koperasi

    terhadap

    PDRB

    Jawa

    Tengah

    6,25%

    6,50%

    6,75%

    6,90%

    7,15%

    7,15%

    2 Meningkat-

    kan Jumlah

    Produk

    OVOP

    berbasis

    Koperasi di

    Jawa

    Tengah

    Bertam-

    bahnya

    jumlah

    Produk

    OVOP

    berbasis

    Koperasi

    di Jawa

    Tengah

    Jumlah

    Produk

    OVOP

    berbasis

    Koperasi

    di Jawa

    Tengah

    105

    140

    175 210 245 245

    3 Meningkat

    kan daya

    saing

    KUMKM

    di Jawa

    Tengah

    Mening-

    katnya

    daya

    saing

    KUMKM

    di Jawa

    Tengah

    Presentase

    Pertum-

    buhan Aset

    Koperasi

    12,85

    %

    13,00

    %

    13,25

    %

    13,55

    %

    14,40

    %

    14,40%

    Presenta-se

    Pertumbu-

    han Aset

    UMKM

    yang

    dibina

    9,75%

    11,15

    %

    12,25

    %

    13,10

    %

    13,45

    %

    13,45%

    Presenta-se

    Pertumbu-

    12,20

    %

    12,75

    %

    13,30

    %

    13,85

    %

    14,50

    %

    14,50%

  • Perencanaan Strategis | 42

    han Omset

    Koperasi

    Presenta-se

    Pertumbu-

    han Omset

    UMKM

    yang

    dibina

    10,20

    %

    10,85

    %

    11,70

    %

    12,50

    %

    13,00

    %

    13,00%

    Jumlah

    UMKM

    yang

    dibina

    92.00

    0

    102.0

    00

    112.0

    00

    122.0

    00

    132.0

    00

    132.000

    4 Meningkat-

    kan jumlah

    wirausaha

    di Jawa

    Tengah

    Mening-

    katnya

    jumlah

    wirausah

    a baru di

    Jawa

    Tengah

    Penumbu-

    han

    wirausaha

    baru di

    Jawa

    Tengah

    250 275 300 325 350 350

    5 Meningkat-

    kan

    penyera-

    pan tena-ga

    kerja oleh

    KUMKM

    Mening-

    katnya

    penyera-

    pan

    tenaga

    kerja oleh

    KUMKM

    Presenta-se

    Pertum-

    buhan

    Tenaga

    Kerja

    KUMKM

    11,00

    %

    11,75

    %

    12,25

    %

    12,75

    %

    13,50

    %

    13,50%

    6 Meningkat

    kan

    kualitas

    SDM

    Pengelola

    Koperasi

    dan

    UMKM

    Mening-

    katnya

    kualitas

    SDM

    Pengelo-

    la

    Koperasi

    dan

    UMKM

    Pengurus

    KUMKM

    yang

    dilatih

    12.95

    0

    14.17

    5

    15.62

    5

    17.37

    5

    19.57

    5

    19.575

    7 Meningkat

    kan

    kualitas

    perencana-

    an

    pemberda-

    yaan

    KUMKM

    Mening-

    katnya

    kualitas

    serta

    integrasi,

    sink-

    ronisasi

    dan

    sinergi-

    tas

    perencan

    aan

    pember-

    dayaan

    KUMKM

    Presenta-se

    kesesuai-

    an

    perencanaa

    n

    pemberda-

    yaan

    KUMKM

    Pusat dan

    Daerah

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

  • Perencanaan Strategis | 43

    antara

    Pusat,

    Provinsi

    dan

    Kabupa-

    ten/Kota

    8 Meningkat

    kan

    kualitas

    SDM Apa-

    ratur

    Mening-

    katkan

    kualitas

    SDM

    Apa-ratur

    Jumlah

    Aparatur

    yang

    mengikuti

    diklat

    30 34 36 38 40 40

    III.4 Indikator Kinerja SKPD Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran

    RPJMD

    Untuk mewujudkan tujuan pembangunan Koperasi dan UMKM perlu

    ditindaklanjuti dengan penyusunan program dan kegiatan riil, disertai dengan

    indikator kinerja dan pendanaan indikatif. Berikut disajikan rencana program,

    kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif pada Dinas

    Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 2013 2018 dalam tabel 5.1. (lihat tabel

    5.1 di lampiran).

    III.5 PENUTUP

    Bagian penutup menjelaskan bahwa dokumen Renstra Dinas Koperasi dan

    UMKM Provinsi Jawa Tengah ini disusun sebagai acuan dan pedoman bagi

    pelaksanaan tugas penyelenggaraan pembangunan Koperasi dan UMKM di

    lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Renstra ini menjadi pedoman bagi

    masyarakat gerakan koperasi dan UMKM dalam membangun dan bersinergi

    mewujudkan koperasi dan UMKM yang kokoh, berdaya saing, dan berdikari di

    Jawa Tengah.

  • Perencanaan Strategis | 44

    BAB IV

    ANALISIS RENSTRA DINAS KOPERASI DAN

    UMKM PROVINSI JAWA TENGAH

    A. Sistematika Penyusunan Renstra Dinas Koperasi dan UMKM

    Dalam penyusunannya, Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

    Tengah sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Pasal 40

    ayat (4) tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Hal ini dibuktikan dengan

    sistematikanya yang dibuat berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah

    nomor 050/018432 tanggal 28 Oktober 2013 perihal Penyusunan Renstra SKPD

    Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 2018 yakni yang terdiri dari :

    a) BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan mengenai latar belakang,

    landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematikan penulisan.

    b) BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD, menjelaskan mengenai

    Tugas, Fungsi dan Struktur Organisaasi SKPD, Sumber Daya

    SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang

    Pembangunan KUMKM.

    c) BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK

    DAN FUNGSI, menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan

    pelayanan SKPD, Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah,

    Telaah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM RI, serta

    penentuan isu strategis.

    d) BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI

    DAN KEBIJAKAN, menjelaskan mengenai Visi dan Misi SKPD,

    Tujuan dan Sasaran Jangka menengah SKPD, serta Strategi dan

    Kebijakan SKPD.

    e) BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

    KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

    INDIKATIF, menjelaskan mengenai program kegiatan SKPD,

    indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pendanaan indikatif.

  • Perencanaan Strategis | 45

    f) BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA

    TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, menjelaskan mengenai

    indikator kinerja SKPD yang menunjukkan kinerja yang akan

    dicapai SKPD lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian

    tujuan dan sasaran RPJMD.

    g) BAB VII PENUTUP

    B. Renstra-SKPD Disusun oleh SKPD yang bersangkutan

    Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah disusun oleh Dinas

    Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah itu sendiri yang berarti sudah sesuai

    dengan :

    a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional BAB V bagian kedua Pasal 15 ayat (3) yang

    berbunyi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan Renstra-

    SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan

    awal RPJM Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2).

    b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah Bagian kedua BAB III Pasal 12 yang berbunyi Kepala SKPD

    menyusun Rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan rancangan awal RPJMD

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1).

    c) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata

    Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Pelaksanaan Musyawarah

    Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Bagian kedua Pasal 12 ayat (1)

    yang berbunyi SKPD menyiapkan rancangan RENSTRA SKPD sesuai dengan tugas

    pokok dan fungsi dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1).

  • Perencanaan Strategis | 46

    C. Tahapan Penyusunan Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

    Jawa Tengah

    1. Tahap persiapan

    Dalam menyusun rancangan Renstra-SKPD periode 2013 2018, Kepala

    Dinas Koperasi dan UMKM menerima rancangan awal RPJMD dari Bappeda untuk

    dijadikan pedoman dalam pembuatan rancangan awal Renstra-SKPD. Rancangan

    awal RPJMD ini memuat tentang visi, misi, dan program Gubernur Jawa Tengah

    periode 2013 2018.

    Dalam penyusunan rancangan awal Renstra-SKPD Dinas Koperasi dan

    UMKM Provinsi Jawa Tengah mendukung dan fokus terhadap pencapaian target

    pembangunan dari misi Gubernur Jawa Tengah periode 2013 2018 yang ke-2 yaitu

    Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi

    Kemiskinan dan Pengangguran. Selanjutnya, Dinas Koperasi dan UMKM

    membentuk tim penyusun Renstra untuk menyusun rencana-rencana kerja penyiapan

    dokumen Renstra.

    2. Tahap Penyusunan Rancangan Awal Renstra Dinas Koperasi dan

    UMKM

    Untuk menyusun rancangan awal Renstra-SKPD Dinas Koperasi dan UMKM

    mengumpulkan data/informasi mengenai kondisi pelayanannya yang memuat tentang

    kinerja Dinas Koperasi dan UMKM pada periode sebelumnya menurut SPM untuk

    urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas Koperasi dan UMKM

    dan/atau indikator lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah yang mana pada

    Renstra Dinas Koperasi dan UMKM periode 2013 2018 telah dimuat di dokumen

    Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2013 2018 BAB

    II Gambaran Pelayanan SKPD.

    Selain mengumpulkan data/informasi, Dinas Koperasi dan UMKM perlu

    menjabarkan visi dan misinya dengan berpedoman pada misi ke-2 Gubernur Jawa

    Tengah Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,

    Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran dalam rangka menjalankan tugas

    pokok dan fungsinya, dan juga melakukan evaluasi terhadap Renstra Dinas Koperasi

    dan UMKM periode lalu, untuk mengetahui kinerja yang telah dilakukan selama

  • Perencanaan Strategis | 47

    periode lalu, melakukan review Renstra K/L dan Renstra Provinsi yang dijadikan

    pedoman oleh SKPD Dinas Koprasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Identifikasi

    capaian keberhasilan dan permasalahan, Perumusan program (SKPD, Lintas SKPD,

    Kewilayahan), Pembahasan forum SKPD, dan hingga memasuki tahap penyusunan

    dokumen rancangan Renstra-SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

    Tengah.

    3. Tahapan Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD

    a. Penyusunan rancangan akhir dokumen Renstra SKPD

    Penyusunan rancangan akhir dokumen Renstra Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah periode 2013 2018 adalah berdasarkan hasil dari musrenbang

    RPJMD yang dilaksanakan pada 12 November 2013 yang dimuat didalam berita acara

    yang selanjutnya menjadi naskah kesepakatan hasil musrenbang. Namun pada tahapan

    ini dokumen rancangan Renstra-SKPD belum dianggap sah. Pengesahan dokumen

    rancangan Renstra-SKPD adalah dengan Peraturan Kepala Dinas Koprasi dan

    UMKM Provinsi Jawa Tengah selaku Pimpinan SKPD.

    b. Penyusunan naskah akademis rancangan Perka SKPD

    Naskah Peraturan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    dibuat sebagai bentuk pengesahan atas dokumen Renstra Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah periode 2013 2018.

    D. Apakah Renstra Dinas Koperasi dan UMKM sudah berjalan

    dengan baik?

    Mengingat kinerja periode 2013 2018 belum dapat diukur, maka yang

    dimaksudkan di sini adalah capaian hasil kinerja dari Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah periode 2008 2013 yang juga digunakan sebagai acuan dalam

    tahap penyusunan Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode

    2013 2018.

    Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2008

    2013 sudah berjalan dengan baik bahkan bisa dibilang sangat baik. Hal ini dapat

    dilihat melalui kinerja Dinas Koperasi dan UMKM pada periode Renstra-SKPD tahun

    2008 2013 yang dibuktikan dengan perkembangan jumlah koperasi di Jawa

    Tengah selama periode 2008 2013 mengalami pertumbuhan positif. Pada 2008

    Jumlah Koperasi sebanyak 17.617 unit dan meningkat 9.512 unit (53,99%) menjadi

  • Perencanaan Strategis | 48

    27.129 unit pada triwulan III 2013, dengan jumlah koperasi aktif mencapai 21.643

    unit atau meningkat sebanyak 9.217 unit (74,18%), dengan proporsi koperasi tidak

    aktif semula 29,47% turun menjadi 20,22% pada September 2013. Berikut

    disajikan perkembangan jumlah koperasi, koperasi aktif, dan koperasi tidak aktif

    dalam gambar 2.3.

    Pertumbuhan jumlah koperasi ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah

    anggota koperasi, dimana semula 4.576.355 orang pada 2008, menjadi 6.379.895

    orang pada bulan September 2013, meningkat 39,41 %, atau sebanyak 1.803.540

    orang. Gambar 2.4. menyajikan perkembangan jumlah anggota koperasi dari 2008

    2013.

  • Perencanaan Strategis | 49

    Peningkatan jumlah koperasi ini juga turut menyerap tenaga kerja,

    terutama pada sektor manajerial dan jasa. Bila pada tahun 2008 jumlah tenaga

    kerja koperasi baru sebanyak 51.048 orang, maka per September 2013 koperasi

    mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 115.868 orang, meningkat 126,98%

    atau 64.820 orang. Berikut disajikan perkembangan penyerapan tenaga kerja oleh

    koperasi pada gambar 2.5.

    Sedangkan untuk omzet dan aset Koperasi juga mengalami pertumbuhan

    yang cukup signifikan. Apabila omzet Koperasi pada 2008 baru sebesar Rp. 11,179

  • Perencanaan Strategis | 50

    trilyun maka tahun 2012 telah tumbuh hampir 2 kali lipat atau 195,91%, sebesar

    Rp. 33,080 trilyun. Demikian juga aset Koperasi juga mengalami pertumbuhan yang

    mengagumkan, bila pada 2008 baru sebesar Rp. 8,320 trilyun , maka pada

    September 2013 menjadi Rp. 31,547 trilyun atau tumbuh sebesar 239,17%.

    Gambar 2.6. menyajikan perkembangan omzet dan aset Koperasi selama 2008 -2013

    .

    Sedangkan jumlah UMKM yang telah dibina juga mengalami peningkatan.

    Pada 2008 jumlah UMKM sebanyak 64.294 UMKM dan meningkat sebanyak

    24.211 UMKM (37,66%) menjadi 88.505 UMKM pada triwulan III 2013, dengan

    penyerapan tenaga kerja pada 2008 sebesar 264.762 orang menjadi 422.552 orang

    atau meningkat 191.768 orang (72,43%). Aset UMKM mengalami pertumbuhan

    yang signifikan, pada 2008 Aset UMKM sebesar Rp. 3,976 trilyun, dan pada

    triwulan III 2013 sebesar Rp. 8,403 trilyun atau meningkat Rp. 5,128 trilyun

    (128,97%), dengan Omset semula Rp. 9,572 trilyun menjadi Rp. 18,972 trilyun

    pada 2012, atau meningkat sebanyak Rp 9,445 trilyun (99,14%). Berikut

    disajikan dalam gambar 2.7 data UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM

    Provinsi Jawa Tengah. Gambar 2.7

  • Perencanaan Strategis | 51

    Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) 2008 2013, pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

    terdapat 19 (sembilan belas) indikator RPJMD dimana hingga triwulan III 2013

    telah tercapai seluruhnya. Berikut disajikan secara lengkap capaian indikator RPJMD

    2008 2013 pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dalam tabel

    2.6.

    Dari tabel 5 dapat dilihat terdapat beberapa indikator yang capaiannya jauh

    melebihi target, yaitu :

    1. Indikator Fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Tanah, dimana target sebesar 1.750

    Sertifikat, hingga triwulan III 2013 telah tercapai 6.085 Sertifikat. Tingginya

    capaian ini disebabkan adanya dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI,

    Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk

    kesepakatan bersama sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 6 Tahun

    2007 tentang Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM.

    Program sertifikasi Hak Atas Tanah ditujukan untuk meningkatkan nilai jaminan

    yang dimiliki oleh KUMKM ketika akan mengakses permodalan dari lembaga

    keuangan Bank/Non-Bank.

  • Perencanaan Strategis | 52

    2. Indikator Peningkatan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan SDM

    KUMKM dengan target 8.700 orang, hingga triwulan III 2013 telah tercapai

    sebanyak 12.490 orang. Tingginya capaian ini menunjukkan komitmen

    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kemampuan dan

    ketrampilan pengurus/pengelola KUMKM untuk meningkatkan produktivitasnya.

    3. Indikator KSP/USP Koperasi yang sehat di tiap kecamatan 1

    KSP/USP dengan target 573 KSP/USP, hingga triwulan III 2013 telah tercapai

    sebanyak 4.496 KSP/USP. Tingginya capaian ini disebabkan adanya dukungan

    dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk melakukan kegiatan

    penilaian kesehatan KSP/USP.

    Alokasi anggaran pemberdayaan Koperasi dan UMKM selama periode 2008

    2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan

    komitmen yang tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap

    pemberdayaan KUMKM. Berikut ditampilkan alokasi anggaran APBD Dinas

    Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2008 2013 dalam tabel 2.7.

  • Perencanaan Strategis | 53

    BAB V

    PENUTUP

    V.1 Kesimpulan

    Dari uraian pembahasan dan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa:

    1. Renstra Dinas Koperasi dan UMKM adalah dokumen perencanaan

    pembangunan Koperasi dan UMKM periode lima tahun terhitung sejak tahun

    2013 sampai dengan 2018.

    2. Dalam penyusunannya dokumen Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

    Jawa Tengah telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, serta

    dalam telah melibatkan stakeholder dalam forum penyusunan, sehingga

    dokumen Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah telah

    menjadi salah satu dokumen resmi yang termasuk di dalam sistem

    perencanaan pembangunan.

    3. Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2008-2013

    dianggap sudah baik dan bahkan sangat baik, hal ini dibuktikan dengan

    perkembangan jumlah koperasi di Jawa Tengah selama periode 2008

    2013 mengalami pertumbuhan positif, pertumbuhan jumlah koperasi ini

    juga diikuti dengan peningkatan jumlah anggota koperasi, dimana semula

    4.576.355 orang pada 2008, menjadi 6.379.895 orang pada bulan September

    2013. Peningkatan jumlah koperasi ini juga turut menyerap tenaga kerja,

    terutama pada sektor manajerial dan jasa. Sedangkan untuk omzet dan

    aset Koperasi serta jumlah UMKM yang telah dibina juga mengalami

    pertumbuhan yang cukup signifikan.

    V.2 Saran

    Dengan analisis di atas disarankan agar dalam setiap pengambilan keputusan

    Pemerintah melibatkan masyarakatnya untuk turut berpartisipasi aktif di dalamnya

    agar pelaksanaan pembangunan senantiasa berjalan lancar demi mencapai tujuan

    bernegara.

  • Perencanaan Strategis | 54

    DAFTAR PUSTAKA

    Osborne, David dan Ted Gaebler.2000.Mewirausahakan Birokrasi.Edisi

    Revisi Keenam. Diterjemahkan oleh: Abdul Rosyid.Jakarta: Lembaga

    Pustaka Binaman Pressindo.

    Republik Indonesia.2004.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Lembaran Republik

    Indonesia Nomor 104. Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan

    Perundang-undangan.

    Republik Indonesia.2008.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8

    Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Lembaran Republik

    Indonesia Nomor 21. Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah.2006.Peraturan Daerah Provinsi

    Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

    Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah

    Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah.Lembaran Daerah

    Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor Seri E Nomor 1.Sekretaris

    Daerah Provinsi Jawa Tengah.

    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah.2009.Peraturan Daerah Provinsi

    Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Jengah Tahun 2008-

    2013.Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009.Sekretaris

    Daerah Provinsi Jawa Tengah.

    Wikipedia.Perencanaan Strategis (online) dari laman

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis diakses pada hari sabtu

    26 April 2013, pukul 08:02 WIB.