laporan pendahuluan mammae

12
LAPORAN PENDAHULUAN (CA MAMMAE) TUMOR MAMMAE Rumah Sakit Labuang Baji BAJI KAMASE I CI LAHAN CI INSTITUSI (………………………………) ( ………………………………..) Oleh: HAERUL 09071014077

Upload: haerul-chandra

Post on 11-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN(CA MAMMAE) TUMOR MAMMAE

Rumah Sakit Labuang BajiBAJI KAMASE I

CI LAHAN CI INSTITUSI

(………………………………) ( ………………………………..)

Oleh: HAERUL

09071014077

FAKULTAS ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR2012

LAPORAN PENDAHULUAN(CA MAMMAE)

TUMOR MAMMAE

PendahuluanCa mammae pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah carcinoma

serviks uteri. Kurva insiden usia bergerak tinggi sejak usia 30 tahun. Kanker jarang

ditemukan pada usia di bawah 20 tahun. Angka tertinggi pada usia 45-66 tahun.

Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak

teratur sehingga pertambahan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh

menjadi benjolan tumor (cancer). Apabila tumor ini tidak diambil dan dibuang,

dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada

kemungkinannya juga sel kanker tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh

tubuh.

EtiologiTidak ada satupun sebab spesifik, sebaliknya terdapat serangkaian factor

genetic, hormonal dan kemudian kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya

cancer payudara.

Faktor resiko

1.    Riwayat pribadi Ca payudara

2.    Menarche dini

3.    Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama

4.    menopause pada usia lanjut

5.    Riwayat penyakit payudara jinak

6.    Riwayat keluarga dengan ca mamae

7.    Kontrasepsi oral

8.    Terapai pergantian hormone

9.    Pemajanan radiasi

10.  Masukan alcohol

11.  Umur > 40 tahun

Patofisiologi

Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri:

proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh

struktur jaringan sekitarnya.

Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan

proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan

menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-

organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama

dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah

terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar

sel-sel normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:1.    Fase induksi: 15-30 tahun

Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi faktor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

2.    fase in situ: 1-5 tahunpada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.

3.    fase invasiSel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.

4.    fase diseminasi: 1-5 tahunBila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.

Tanda dan gejala

Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih sulit

ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba,

biasanya oleh wanita itu sendiri.

1.    Terdapat massa utuh (kenyal)

Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak

beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan)

2.    Nyeri pada daerah massa

3.    Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.

Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi ligamentum

cooper.

Cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk

tangan pemeriksa l;alu didekatkan untuk menimbulkan dimpling.

4.    Edema dengan Peaut d’oramge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit jeruk)

5.    Pengelupasan papilla mammae

6.    Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan secara

spontan kadang disertai darah.

7.    ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.

PENENTUAN UKURAN TUMOR, PENYEBARAN KE KELENJAR LIMFE DAN TEMPAT LAIN PADA CARCINOMA MAMMAE

TUMOR SIZE (T)TX Tidak ada tumorT0 Tidak dapat ditunjukkan adanya tumor primerT1 Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang

T1a diameter 0,5cm atau kurang, tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralisT1b >0,5 cm tapi kurang dari 1 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralisT1c >1 cm tapi < 2 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis

T2 Tumor dengan diameter antar 2-5cmT2a tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralisT2b dengan fiksasi

T3 Tumor dengan diameter >5 cmT3a tan pa fiksasi, T3b dengan fiksasi

T4 Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secar langsung ke dalam dinding thorak dan kulit

REGIONAL LIMFE NODES (N)NX Kelenjar ketiak tidak terabaN0 Tidak ada metastase kelenjar ketiak homolateralN1 Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa

digerakkanN2 Metastase ke kelenjar ketiak homolateral yang melekat terfiksasi

satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnyaN3 Metastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau

intraklavikuler terhadap edema lenganMETASTASE JAUH (M)

M0 Tidak ada metastase jauhM1 Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara

STADIUM KLINIS KANKER PAYUDARASTADIU

MT N M

0 T1s N0 M0I T1 N0 M0

IIA T0T1T2

N1N1N0

M0M0M0

IIB T2T3

N1N2

M0M0

IIIA T0T1T2T3

N2N2N2

N1, N2

M0M0M0M0

IIIB T4Semua T

Semua NN3

M0M0

IV Semua T Semua N M1

Pemeriksaan penunjang1.    Laboratorium meliputi:

a. Morfologi sel darah

b. Laju endap darah

c. Tes faal hati

d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma

e. Pemeriksaan sitologik

Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar sponyan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi

2.    Tes diagnosis laina. Non invasif

1). Mamografi      Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting.

Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk menuntun diagnosis suatu kelainan.         2). Radiologi (foto roentgen thorak)         3). USG

Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan patudar yang tebal/padat.         4). Magnetic Resonance Imaging (MRI)Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra vena, bahan

ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian pemeriksaan ini

biayanya sangat mahal.

         5). Positive Emission Tomografi (PET)

Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui metastase

ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa,

pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan.

  b. Invasif

1). Biopsi

Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk

pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe biopsy, 2

tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi pemmbedahan.

a). Aspirasi biopsy

Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat,

kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil mammogram normal

dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa srlama 2-3 minggu, maka tidak

diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa menetap/terbentuk kembali atau jika

cairan spinal mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan

biopsy pembedahan.

b). Tru-Cut atau Core biopsy

Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy

mammografi dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut.

Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena lebih cepat, tidak

menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal.

c). Insisi biopsy

Sebagian massa dibuang

d). Eksisi biopsy

Seluruh massa diangkat

Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik

secara frozen section.

Komplikasi

      Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan sekitarnya

dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat

yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati.

Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan

hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada

paru-paru dan metastase ke otak mengalami gangguan persepsi sensori.

Penatalaksanaan medis

      Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua macam

yaitu kuratif (dengan pembedahan) dan paliatif (non pembedahan)

Tabel Penanganan Cancer MammaePenanganan Keterangan

Pembedahan (kuratif)Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan penyinaran)

Mastektomi total dengan diseksi aksila rendahMastektomi radikal yang dimodifikasi

Mastektomi radikal

Mastektomi radikal yang diperluas

Mulai dari lumpektomi (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat payudara), pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari kelenjar limfe aksila untuk penentuan stadium; radiasi dosis tinggi mutlak perlu (5000-6000 rad)Seluruh payudara, semua kelenjar limfe di lateral otot pektoralis minorSeluruh payudara, semua atau sebagian jaringan aksilaSeluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor di bawahnya, seluruh isi aksila

Sama seperti masektomi radikal ditambah kelenjar limfe mamaria interna

Non Pembedahan (paliatif)Penyinaran

Kemoterapi

Terapi hormaon dan endokrin

Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut, pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe, aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah mastektomi

Adjuvan sistemik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut

Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, progesterone, anti estrogen, ooforektomi, adrenalektomi, hipofisektomi

Pengobatan paliatf kanker payudara tidak dapat dijalankan menurut suatu skema

yang kaku, selalu dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi kemoterap[I diberikan

bila ada metastasis visceral terutama ke otak dan limphangitik dan jika terpai

hormonal tidak dapat mengatasi atau penyakit tersebut telah berkembang

sebelumnya, dan jika tumor tersebut ER negative.