laporan pendahuluan hipertensi
TRANSCRIPT
5/14/2018 Laporan Pendahuluan Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-hipertensi-55a7589e95e51 1/6
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
diatas 140 mmng dan tekanan diastoliknya 90 mmHg. (Smith Tom, 1995).
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg. (Menurut
WHO).
Menurut Kaplan :
a. Pria usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu
berbaring atau sama dengan 130/90 mmHg.
b. Pria usia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas
145/95 mmHg.
c. Pada wanita tekanan darah diatas atau sama dengan 160/90 mmHg dinyatakan
hipertensi.
Menurut sumber lain :
Hipertensi adalah tekanan sistole lebih dari 140 mmHg/tekanan diastole lebih dari 90
mmHg.
B. ETIOLOGI
Menurut penyebabnya hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Hipertensi primer atau essensial
Ada beberapa hal yang mempengaruhi (faktor predisposisi). Hipertensi primer
diantaranya:
a. Asupan garam terlalu tinggi/berlebihan
b. Kurang olahraga
c. Stress psikologis
d. Genetik/keturanan
e. Obesitas/kegemukan
f. Aterosklerosis/pergeseran pada dinding arteri
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi ini dapat diketahui penyebab dan biasanya disertai dengan keluhan atau
gejala-gejala dan penyakit yang menyebabkan hipertensi tersebut. Penyakit yang
menyebabkan hipertensi ini misalnya :
a. Penyakit ginjal
1. Glomecius nefritis akut : lesi pada glomecius menyebabkan retensi air dan darah
sehingga menyebabkan hipertensi.
2. Penyempitan arteri renalis.
5/14/2018 Laporan Pendahuluan Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-hipertensi-55a7589e95e51 2/6
b. Kelainan hormon
c. Penyakit metabolik
DM pada hipertensi dapat mengakibatkan nefrotik diabefik mikroongiopati.
d. Lain-lain
1. Koarktasio aorta/penyempitan kongenial suatu segmen pada aorta torakalis. Hal ini
menyebabkan retensi aliran darah sehingga menimbulkan hipertensi berat di bagian
atas tubuh.
2. Pre eklampsia
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan
air.
C. GEJALA KLINIS
Gejala yang timbul bervariasi tergantung dari tinggi rata-rata derajat hipertensi. Pada
hipertensi esensial dapat berjalan gejala dan umumnya baru timbul gejala setelah terjadi kolaps
pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak, dan jantung yang sering dijumpai berupa :
1. Sakit kepala
2. Vertigo
3. Pendarahan
4. Gangguan penglihatan
5. Protelnuria
6. Hematuria
7. Tachikardi
8. Pucat dan mudah lelah
D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor. Pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke konda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ganglia spinalis
di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah
melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor
seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap
rangsang vasokontriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin.
Meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
5/14/2018 Laporan Pendahuluan Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-hipertensi-55a7589e95e51 3/6
vasokontriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontraksi. Korteks
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor
pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan anglotensin I yang kemudian diubah
menjadi anglotensin II. Suatu vasokonstriktor kuat yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormone ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
ginjal menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi. (Brunner & Suddarth, 2002).
E. PATHWAY HIPERTENSI
Asupan Na ↑ StressFaktor endotelObesitasFaktor genetik
5/14/2018 Laporan Pendahuluan Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-hipertensi-55a7589e95e51 4/6
F. MANIFESTASI KLINIS
Volume cairan
meningkat
Retensi Na di ginjal
Preload meningkat
Luas infiltrasi ginjal
↓
Hiper Insulinemia Peningkatan aktivitas
simpatis
Hiperlipidemia
Hipertropi struktural
pembuluh darah
Tekanan perifer
meningkatCurah jantung ↑
HIPERTENSI
MK. Kurang
pengetahuanPeningkatan after load
Peningkatan kerja jantung
(berlangsung lama)
Pengosongan ventrikel kiri
tindak efektif
Penurunan curah jantung
Suplai O2 berkurang
Suplai O2 berkurang
Kelelahan
Hipertropi
ventrika kiri
Gagal jantung
Peningkatan tekanan vaskuler
cerebral
Kompresi syaraf meilin pada
sensoris
MK : Nyeri kepala
akut / kronis
5/14/2018 Laporan Pendahuluan Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-hipertensi-55a7589e95e51 5/6
Kebanyakan pasien yang menderita hipertensi tidak mempunyai keluhan tetapi beberapa
pasien mengeluh sakit kepala, pusing, lemes, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun,
gelisah, mual, muntah, epistaksis, kelemahan otot atau perubahan mental.
G. KOMPLIKASI HIPERTENSI
- Terjadi penurunan ketajaman penglihatan
- Pendarahan retina
- Perubahan kecepatan dan irama denyut nadi dan kecepatan nafas
- Susah bernafas dan bengkak
- Sakit kepala, pusing, perubahan cara berjalan
H. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan hipertensi adalah menurunkan morbiditas dan mortalitas dengan minimalnya
atau tanpa efek samping. Bila mungkin tekanan darah bisa dipertahankan systole 140 mmHg dan
diastole 90 mmHg.
1. Pengobatan Non Farmakologi
- Perubahan cara hidup
- Mengurangi asupan garam dan lemak
- Mengurangi asupan alcohol
- Berhenti merokok
- Mengurangi berat badan bagi penderita obesitas
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Olah raga teratur
- Menghindari ketegangan
- Istirahat cukup
- Berdoa
2. Pengobatan Farmakologi
- Diuretik
- Beta biokes
- Kalsium antagonis
- Ace inhibitor
- Alfa adhenergic blocking agen
DAFTAR PUSTAKA
5/14/2018 Laporan Pendahuluan Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-hipertensi-55a7589e95e51 6/6
Noer, Syaifullah. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Balai Penerbit FKUI : Jakarta
Price, Sylvia Anderson. 1995. Patofisiologi. EGC. Jakarta
Soeparman, Sarworo. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI : Jakarta