laporan pendahuluan dca arie

4
TINJAUAN TEORITIS DIARE A. Pengertian Diare cair akut (gastroenteritis) adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang banyak dari bisanya (normal 100 – 200 cc / jam tinja). Dengan tinja berbentuk cairan / setengah padat, dapt disertai dengan frekuensi yang meningkat (WHO, 1980). Diare cair akut merupakan penyakit saluran pencernaan akut, yaitu diare yang disertai muntah – muntah yang sering dengan / tanpa disertai dengan sakit perut. Diare cair akut sering menyebabkan terjadinya dehidrasi sampai syok hipovolemik. Diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari. Daire terbagi 2 bedasarkan mula dan lamanya yaitu diare akut dan diare kronik. B. Etiologi. Penyebab utama diare adalah infeksi, baik oleh bakteri, parasit, protozoa, virus. Penyebab lain yaitu toksin, nutrisi internal diikuti puasa yang lama, kemoterapi, infeksi fekal a. Bakteri : shigella, salmonella, yersinia enteralitica, compy loabacter atau e. coli b. Parasit : jamur dan cacing c. Protozoa : amoeba, entemobahistolitica d. Virus : karena infeksi interiviral, seperti rotavirus atau partikel seperti parvo e. Intositas makanan yang mengandung racun, salisilat, alcohol, makan gula yang berlebih f. Obat analgetik dan obat anti infiltrasi.

Upload: fifi-alvi

Post on 15-Jan-2016

163 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

nb

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Dca Arie

TINJAUAN TEORITIS

DIARE

A. Pengertian

Diare cair akut (gastroenteritis) adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah

tinja yang banyak dari bisanya (normal 100 – 200 cc / jam tinja). Dengan tinja

berbentuk cairan / setengah padat, dapt disertai dengan frekuensi yang meningkat

(WHO, 1980).

Diare cair akut merupakan penyakit saluran pencernaan akut, yaitu diare yang

disertai muntah – muntah yang sering dengan / tanpa disertai dengan sakit perut.

Diare cair akut sering menyebabkan terjadinya dehidrasi sampai syok hipovolemik.

Diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari. Daire terbagi 2 bedasarkan mula

dan lamanya yaitu diare akut dan diare kronik.

B. Etiologi.

Penyebab utama diare adalah infeksi, baik oleh bakteri, parasit, protozoa, virus.

Penyebab lain yaitu toksin, nutrisi internal diikuti puasa yang lama, kemoterapi,

infeksi fekal

a. Bakteri : shigella, salmonella, yersinia enteralitica, compy loabacter atau e. coli

b. Parasit : jamur dan cacing

c. Protozoa : amoeba, entemobahistolitica

d. Virus : karena infeksi interiviral, seperti rotavirus atau partikel seperti parvo

e. Intositas makanan yang mengandung racun, salisilat, alcohol, makan gula yang

berlebih

f. Obat analgetik dan obat anti infiltrasi.

C. Manifestasi Klinis.

Awalnya anak / bayi menjadi cengeng, gelisah, suhu badan meningkat akibat infeksi

yang sering mengalami noese, vomitus, nyeri perut sampai kejang. Kekurangan cairan

menyebabkan klien akan mengalami turgor kulit yang menurun, merasa haus, lidah

kering, suara menjadi serak, ubun – ubun cekung pada bayi. Gangguan kimiawi seperti

asidosis metabolic akan menyebabkan frekuensi pernafasan menjadi lebih cepat,

tekanan darah menurun, ujung ekstremitas dingin dan radang sianosis.

Page 2: Laporan Pendahuluan Dca Arie

D. Patofisiologi

Berdasarkan patofisiologinya, diare cair akut terbagi atas 2 macam :

a. Diare sekresi.

Disebabkan infeksi virus, kuman pathogen dan apatogen, hiperperistaltik usus

halus akibat bahan kimia.

b. Diare osmotik.

Disebabkan malabsorbsi makanan, kekurangan kalori, protein, bayi berat badan

lahir rendah.

Pada diare akut terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan asam

basa secara klinis berupa pernafasan kusmaul, hipoglikemia, gangguan gizi dan

serkulasi.

E. Penatalaksanaan.

1. Diare cair membutuhkan pergantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya.

Tetapi dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.

a. Jenis cairan pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit, diberikan cairan

infuse RL.

b. Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan yang dikeluarkan. Kekurangan

cairan tubuh dapat dihitung dengan cara :

Derajat Dehidrasi Kebutuhan Cairan x Kg Berat Badan

Ringan 5 %

Sedang 8 %

Berat 10 %

c. Cara pemberian dapat berupa oral / IV

d. Jadwal pemberian cairan dengan perhitungan kebutuhan cairan dapat diberikan

pada 2 jam pertama.

e. Terapi sistomatik

Antibiotic diberikan secara klinis, tetrasiklin, klomfenikol, neomycin.

2. Makan harus diteruskan, bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindari efek

buruk pada status gizi.

3. Obat – obatan anti diare meliputi anti motilitas dan anti muntah. Diberikan secara

hati – hari atas pertimbangan yang rasional

Page 3: Laporan Pendahuluan Dca Arie

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes. 2000. Asuhan Keperawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif et all. Kapita Selecta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : EGC