arie arhy_ laporan kromatografi kolom
TRANSCRIPT
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 1/7
Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Arie arhy
Sunday, June 2, 2013
LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen berupa molekul yang
berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak akan melewati kolom yang merupakan
fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih
lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat
dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen
tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisis
lebih lanjut (Anonim, 2012).
Kromatografi pertukaran ion biasa digunakan untuk pemurnian materi biologis seperti
asam amino, peptida, protein. Metode ini dapat dilakukan dalam dua tipe, yaitu dalam kolom
maupun ruang datar (planar). Terdapat dua tipe pertukaran ion, yaitu pertukaran kation dan
pertukaran anion. Pada pertukaran kation, fase stasioner bermuatan negatif sedangkan pada
pertukaran anion, fase stasioner bermuatan positif. Molekul bermuatan yang berada pada fase
cair akan melewati kolom. Jika muatan pada molekul sama dengan kolom, maka molekul tersebut
akan terelusi. Namun jika muatan pada molekul tidak sama dengan kolom, maka molekul
tersebut akan membentuk ikatan ionik dengan kolom. Untuk mengelusi molekul yang menempel
pada kolom diperlukan penambahan larutan dengan pH dan kekuatan ionik tertentu. Pemisahan
dengan metode ini sangat selektif karena biaya untuk menjalankan metode ini murah serta
kapasitasnya tinggi, maka metode ini biasa digunakan pada awal proses keseluruhan (Anonim,
2012)
Berdasarkan penjabaran di atas maka untuk memperdalam pengetahuan tentang resin
pertukaran ion maka dilakukanlah percobaan tentang teknik pemisahan kromatografi kolom.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah:
1. Bagaimana cara mengetahui teknik pemisahan kromatografi kolom ?
2. Berapa kapasitas resin (C) pada percobaan ini ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mengetahui teknik pemisahan kimia dengan cara kromatografi kolom.
2013 (14)
June (14)
LAPORAN TURBIDITAS &GRAIN SIZE
LAPORAN REDUKSIGARAM BESI (III)OKSALAT
LAPORAN PENENTUANKADAR TIMBAL (Pb)DENGAN AAS
LAPORAN PENENTUANKADAR KALSIUM (Ca)& MAGNESIUM (...
LAPORAN PEMBUATANTERUSI
LAPORANKROMATOGRAFIKOLOM
LAPORAN HALOGEN
LAPORAN EKSTRAKSIPELARUT CAIR-CAIR
LAPORAN EKSTRAKSIPELARUT PADAT-CAIR
LAPORAN BOMKALORIMETER
PART 4 INGINKU BUKANHANYA JADI TEMANMU
PART 3 KIMIA KINI DANSELAMANYA
PART 1 TAKDIR VSIMPIAN
PART 2 MAHASISWABARU
Blog Archive
Arie arhy
Follow 0
View my complete profile
About Me
Bagikan 1 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 2/7
2. Menghitung kapasitas resin dari sampel yang digunakan pada percobaan ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kromatografi partisi cair-cair, suatu pemisahan dipengaruhi oleh distribusi sampel
antara fase cair diam dan fase cair bergerak dengan membatasi kemampuan pencampuran. Jika
suatu zat terlarut dikocok dalam sistem dua pelarut yang tidak bercampur atau saling melarutkan
maka zat terlarut akan terdistribusi di antara kedua fase (Khopkar, 2008, hal: 155).
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk
memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Alat tersebut berupa pipa gelas yang
dilengkapi suatu kran dibagian bawah kolom untuk mengendalikan aliran zat cair, ukuran kolom
tergantung dari banyaknya zat yang akan dipindahkan. Secara umum perbandingan panjang dan
diameter kolom sekitar 8:1 sedangkan daya penyerapnya adlah 25-30 kali berat bahan yang akan
dipisahkan. Teknik banyak digunakan dalam pemisahan senyawa-senyawa organic dan
konstituen-konstituen yang sukar menguap sedangkan untuk pemisahan jenis logan-logam atau
senyawa anorganik jarang dipakai (Yazid, 2005, hal: 98).
Dalam proses kromatografi selalu terdapat salah satu kecenderungan molekul-molekul
komponen untuk melarut dalam cairan, melekat pada permukaan padatan halus, bereaksi secara
kimia dan terekslusi pada pori-pori fasa diam. Komponen yang dipisahkan harus larut dalam fasa
gerak dan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan fasa diam dengan cara
melarut di dalamnya, teradsorpsi atau bereaksi secara kimia. Pemisahan terjadi berdasarkan
perbedaan migrasi zat-zat yang menyusun suatu sampel. Hasil pemisahan dapat digunakan untuk
keperluan analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan pemurnian suatu senyawa. Dalam beberapa
hal metode pemisahan kromatografi mempunyai kemiripan dengan metode pemisahan ekstraksi.
Kedua metode ini sama-sama menggunakan dua fasa, dimana fasa satu bergerak terhadap fasa
lainnya, kesetimbangan solut selalu terjadi di antara kedua fasa ( Alimin dkk, 2007, hal: 74-75).
Pemisahan kromatografi kolom adsorpsi didasarkan pada adsorpsi komponen-
komponen campuran dengan afinitas berbeda-beda terhadap permukaan fase diam.
Kromatografi kolom terabsorpsi termasuk pada cara pemisahan cair padat, substrat padat
bertindak sebagai fasa diam yang sifafnya tidak larut dalam fasa cair, fasa bergeraknya adalah
cairan atau pelarut yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Pemisahan
bergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada bidang antar muka diantara butiran-butiran
adsorben dan fase bergerak serta kelarutan relatif komponen pada fasa bergeraknya. Antara
molekul-molekul komponen dan pelarut terjadi kompetisi untuk teradsorpsi pada permukaan
adsorben sehingga menimbulkan proses dinamis. Keduanya secara bergantian tertahan beberapa
saat di permukaan adsorben dan masuk kembali pada fasa bergerak (Yazid, 2005, hal: 100).
Pada saat teradsorpsi komponen dipaksa untuk berpindah oleh aliran fasa bergerak yang
ditambahkan secara kontinu, akibatnya hanya komponen yang mempunyai afinitas lebih besar
terhadap adsorben akan secara selektif tertahan. Komponen afinitas paling kecil akan bergerak
lebih cepat mengikuti aliran pelarut. Pada kromatografi adsorpsi, besarnya koefisien distribusi
sama dengan konsentrasi zat terlarut pada fasa teradsorpsi dibagi konsentrasinya pada fasa
larutan. Ketergantungan jumlah zat terlarut yang teradsorpsi terhadap konsentrasi zat terlarut
dalam larutan dinyatakan dengan isoterm adsorpsi Langmuir (Yazid, 2005, hal: 100).
Metode pemisahan kromatografi kolom ini memerlukan bahan kimia yang cukup
banyak sebagai fasa diam dan fasa bergerak bergantung pada ukuran kolom gelas. Untuk
melakukan pemisahan campuran dengan metode kromatografi kolom diperlukan waktu
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 3/7
yangcukup lama, bias berjam-jam hanya untuk memisahkan satu campuran. Selain itu, hasil
pemisahan kurang jelas artinya kadang-kadang sukar mendapatkan pemisahan secara sempurna
karena pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan komponen lainnya. Masalah waktu
yang lama disebabkan laju alir fasa gerak hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, ukuran
diameter partikel yang cukup besar membuat luas permukaan fasa diam relative kecil sehingga
tempat untuk berinteraksi antara komponen-komponen dengan fasa diam menjadi terbatas.
Apabila ukuran diameter partikel diperkecil supaya luas permukaan fasa diam bertambah
menyebabkan semakin lambatnya aliran fasa gerak atau fasa gerak tidak mengalir sama sekali.
Selain itu fasa diam yang sudah terpakai tidak dapat digunakan lagi untuk pemisahan campuran
yang lain karena sukar meregenerasi fasa diam (Hendayana, 2006, hal: 2-3).
Untuk memisahkan campuran, kolom yang telah dipilih sesuai campuran diisi dengan
bahan penyerap seperti alumina dalam keadaan kering atau dibuat seperti bubur dengan pelarut.
Pengisian dilakukan dengan bantuan batang pengaduk untuk memanfaatkan adsorben dan gelas
wool pada dasar kolom. Pengisian harus dilakukan secara hat-hati dan sepadat mungkin agar rata
sehingga terhindar dari gelembung-gelembung udara, untuk membantu homogenitas biasanya
kolom setelah diisi divibrasi diketok-ketok. Sejumlah cuplikan yang dilarutkan dalam sedikit
pelarut, dituangkan melalui sebelah atas kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben.
Komponen-komponen dalam campuran diadsorpsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan
penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom. Dengan penambahan pelarut secara
terus-menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan pada bagian
atas kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara bahan penyerap, komponen campuran dan
eluen. Kesetimbangan dikatakan tetap apabila suatu komponen yang satu dengan yang lainnya
bergerak ke bagian bawah kolom dengan waktu atau kecepatan berbeda-beda sehingga terjadi
pemisahan (Yazid, 2005, hal: 200-2001).
Menurut Alimin (2007, hal: 75) keuntungan pemisahan dengan metode kromatografi adalah
a. Dapat digunakan untuk sampel atau konstituen yang sangat kecil.
b. Cukup selektif terutama untuk senyawa-senyawa organik multi komponen.
c. Proses pemisahan dalam dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
d. Seringkali murah dan sederhana karena umumnya tidak memerlukan alat yang mahal dan
rumit.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Senin/22 Mei 2012
Pukul : 13.30 16. 30 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Analitik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 4/7
a. Botol fial 1 buah
b. Botol semprot 1 buah
c. Bulp 1 buah
d. Chamber 2 buah
e. Gelas kimia 400 mL 1 buah
f. Penggaris 1 buah
g. Penotol sampel 1 buah
h. Pensil 1 buah
i. Pinset 1 buah
j. Pipet skala 5 mL 2 buah
2.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Aquadest (H2O)
b. Etanol : kloroform (1:4, 1:1 dan 4:1)
c. Lempeng KLT
d. Sampel ekstraksi daun bayam
e. Tissue
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah:
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membuat pelarut dengan campuran etanol-kloroform dengan perbandingan 1:4, 1:1 dan 4:1.
3. Memasukkan pelarut ke dalam chamber (misalnya pelarut dengan perbandingan 1:4) kemudian di
kocok hingga pelarut homogen.
4. Menyiapkan lempeng KLT, kemudian memberi tanda berupa garis sepanjang plat dengan
menggunakan pensil.
5. Menotol sampel bayam hasil ekstraksi pada garis yang telah dibuat pada lempeng KLT tersebut.
6. Meletakkan plat KLT ke dalam chamber yang berisi larutan dengan posisi plat yang telah ditetesi
dengan sampel berada di bawah.
7. Mendiamkan beberapa saat dan mengamati perubahan warna dan noda yang terjadi pada plat
tersebut.
8. Menghitung Rf dari masing-masing plat dengan perbandingan pelarut yang berbeda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 5/7
Perlakuan Hasil pengamatan CHCl3 : CH3CH2OH
4 : 1 1 : 1 1 : 4
Rf
sampel ekstraksi daun
bayam
Hijau
Hijau
Kuning
Hijau
0,53
0,63
0,63
0,8
2. Analisa Data
a.
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kromatografi kolom merupakan teknik pemisahan kimia berdasarkan pertukaran ion
anion dan ion kation.
2. Kapasitas resin pada percobaan ini sebesar 6 x 10-5 gram.mol.
B. Saran
Saran dari percobaan ini sebaiknya untuk percobaan selanjutnya digunakan sampel
sampel air laut atau air sungai agar dapat diketahui perbandingan kapasitas resin dari sampel
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Alimin, dkk. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press, 2007
Anonim. kromatografi. http//id. Wikipedia. Org/ 8 Mei 2012
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 6/7
Posted by Arie arhy at 3:28 AM
Anonim. Kromatografi Kolom. http//id. Wikipedia. Org/ 8 Mei 2012
Anonim. Pemisahan Kromatografi. http//www. Chem.-is-try. Org/ 8 Mei 2012
Hendayana, Sumar. Kimia Pemisahan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006
Khopkar, S.M. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Erlangga, 2008
Yazid, Estien. Kimia Fisika Paramedis. Yogyakarta: Andi, 2005
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap paktikum Dasar-dasar Pemisahan Kimia dengan judul
Kromatografi kolom disusun oleh :
Nama : Abdul Rahman Arif
NIM : 60500110002
Kelompok : I (Satu)
telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh koordinator asisten/asisten dan dinyatakan
diterima.
Samata, Mei 2012
Koordinator Asisten, Asisten,
( Wahyuni S.Si ) ( Ahmad Yani S.Si )
MengetahuiDosen Penanggung Jawab
( Dra. Sitti Chadijah M. Si ) Nip : 19680216 199903 2001
+1 Recommend this on Google
Enter your comment...
Comment as: Google Account
Publish
Preview
No comments:
Post a Comment
-
20/4/2014 Arie arhy: LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM
http://arikimia.blogspot.com/2013/06/laporan-kromatografi-kolom.html 7/7
Newer Post Older PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Awesome Inc. template. Powered by Blogger.