laporan pemeriksaan gerakan tanah dan banjir bandang tahap ... · laporan hasil pemeriksaan...

9
Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap I, Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten 13 January 2020 Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sebagai berikut: 1. Lokasi dan Waktu Kejadian Gerakan Tanah: Gerakan tanah dan banjir bandang terjadi pada lereng jalan yang menghubungkan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor serta di sepanjang aliran Sungai Ciberang yang terjadi pada hari Rabu, 1 Januari 2019. Lokasi gerakan tanah sementara berjumlah 114 titik berdasarkan pengamatan lapangan dan visual menggunakan drone, beberapa lokasi yang memiliki dampak signifikan, antara lain: Jalan amblas di Jalan Raya Cipanas, sekitar Kp. Bujal, Kecamatan Cipanas, yang secara geografi terletak pada koordinat 06º 33’ 24,7” LS dan 106º 24’ 15,1” BT. Jembatan gantung yang menghubungkan Kp. Cikomara dengan Kp. Buluheun di Kelurahan Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong, secara geografis terletak pada koordinat 06º 34’ 27,2” LS dan 106º 24’ 49,5” BT. Kantor Kecamatan Lebakgedong yang secara geografi terletak pada koordinat 06º 34’ 51,2” LS dan 106º 24’ 38,6” BT. Pondok Pesantren Al-Futuyah, Kecamatan Lebakgedong. Secara geografi terletak pada koordinat 06º 35’ 27,4” LS dan 106º 24’ 46,0” BT. Lereng bukit longsor, di sekitar Kp. Jaha, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong yang secara geografi terletak pada koordinat 06º 35’ 11,9” LS dan 106º 24’ 44,9” BT. Kp. Cinyiru, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong. Secara geografi terletak pada koordinat 06º 35’ 44,2” LS dan 106º 24’ 52,4” BT. Kp. Muara, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak. Secara geografi terletak pada koordinat 06º 35’ 55,4” LS dan 106º 24’ 36,1” BT. 2. Kondisi daerah bencana : a. Morfologi Morfologi daerah bencana berupa perbukitan bergelombang dengan relief kasar pada bagian hulu Sungai Ciberang sedangkan pada bagian hilir berupa pedataran. Kemiringan lereng secara umum berkisar antara 30° - 50°. Lokasi gerakan tanah terjadi pada elevasi antara 271 – 355 meter di atas permukaan laut. b. Geologi Berdasarkan Peta Geologi Lembar Leuwidamar, Jawa (Sujatmiko dan S. Santosa, 1992), secara regional gerakan tanah terjadi pada batuan gunungapi Endut (Qpv) yang tersusun oleh breksi gunungapi, lava, dan tuf. Di bawah batuan gunungapi tersebut terendapkan satuan yang

Upload: others

Post on 14-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan

Banjir Bandang Tahap I, Di Kabupaten Lebak,

Provinsi Banten 13 January 2020

Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sebagai berikut:

1. Lokasi dan Waktu Kejadian Gerakan Tanah:

Gerakan tanah dan banjir bandang terjadi pada lereng jalan yang menghubungkan

Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor serta di sepanjang aliran Sungai Ciberang yang

terjadi pada hari Rabu, 1 Januari 2019. Lokasi gerakan tanah sementara berjumlah 114 titik

berdasarkan pengamatan lapangan dan visual menggunakan drone, beberapa lokasi yang

memiliki dampak signifikan, antara lain:

Jalan amblas di Jalan Raya Cipanas, sekitar Kp. Bujal, Kecamatan Cipanas, yang secara

geografi terletak pada koordinat 06º 33’ 24,7” LS dan 106º 24’ 15,1” BT.

Jembatan gantung yang menghubungkan Kp. Cikomara dengan Kp. Buluheun di

Kelurahan Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong, secara geografis terletak pada

koordinat 06º 34’ 27,2” LS dan 106º 24’ 49,5” BT.

Kantor Kecamatan Lebakgedong yang secara geografi terletak pada koordinat 06º 34’

51,2” LS dan 106º 24’ 38,6” BT.

Pondok Pesantren Al-Futuyah, Kecamatan Lebakgedong. Secara geografi terletak

pada koordinat 06º 35’ 27,4” LS dan 106º 24’ 46,0” BT.

Lereng bukit longsor, di sekitar Kp. Jaha, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong

yang secara geografi terletak pada koordinat 06º 35’ 11,9” LS dan 106º 24’ 44,9” BT.

Kp. Cinyiru, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong. Secara geografi terletak pada

koordinat 06º 35’ 44,2” LS dan 106º 24’ 52,4” BT.

Kp. Muara, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak. Secara geografi terletak pada

koordinat 06º 35’ 55,4” LS dan 106º 24’ 36,1” BT.

2. Kondisi daerah bencana :

a. Morfologi

Morfologi daerah bencana berupa perbukitan bergelombang dengan relief kasar pada bagian

hulu Sungai Ciberang sedangkan pada bagian hilir berupa pedataran. Kemiringan lereng

secara umum berkisar antara 30° - 50°. Lokasi gerakan tanah terjadi pada elevasi antara 271

– 355 meter di atas permukaan laut.

b. Geologi

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Leuwidamar, Jawa (Sujatmiko dan S. Santosa, 1992), secara

regional gerakan tanah terjadi pada batuan gunungapi Endut (Qpv) yang tersusun oleh breksi

gunungapi, lava, dan tuf. Di bawah batuan gunungapi tersebut terendapkan satuan yang

Page 2: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

tersusun oleh batulempung, betulempung pasiran, dan lignit dari Anggota Batulempung dari

Formasi Bojong Manik (Tmbc).

Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, secara umum batuan tersusun oleh breksi

gunungapi, tuf, dan lava. Sebagian besar batuan tersebut telah teralterasi menjadi lempung.

Kondisi di permukaan sebagian besar telah mengalami pelapukan tinggi.

c. Keairan

Keairan dalam kondisi melimpah. Air permukaan berupa aliran sungai dan air hujan, di

beberapa titik terdapat mata air. Aliran sungai bersifat permanen seperti Sungai Ciberang

yang mengalir deras, sedangkan limpasan air hujan pada badan jalan mengalir melalui

saluran drainase di beberapa tempat.

d. Tata guna lahan

Tata guna lahan pada bagian hulu berupa hutan dan kebun campuran. Pada beberapa

tempat terdapat sawah dan lahan terbuka. Sedangkan pada bagian hilir didominasi oleh

pemukiman.

e. Kerentanan gerakan tanah

Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah pada Bulan Januari 2020 di

Kabupaten Lebak, Banten (PVMBG, Badan Geologi), daerah bencana terletak pada zona

potensi terjadi gerakan tanah Menengah sampai Tinggi. Artinya, daerah ini mempunyai

potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi

gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan

dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan, sedangkan

gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

3. Situasi gerakan tanah dan dampak bencana

Gerakan tanah yang terjadi pada tebing jalan penghubung Kabupaten Lebak dan Kabupaten

Bogor didominasi oleh longsoran bahan rombakan yang materialnya menimbun badan jalan

dan beberapa lokasi jalannya amblas. Sedangkan gerakan tanah yang terjadi di sepanjang

aliran Sungai Ciberang berupa longsoran bahan rombakan yang materialnya menimbun

aliran sungai sehingga terjadi pembendungan. Longsoran tersebut berkembang menjadi

aliran bahan rombakan/banjir bandang.

Dampak dari gerakan tanah dan banjir bandang berdasarkan data dari BPBD Kabupaten

Lebak (6 Januari 2020) :

10 orang meninggal dunia

1.410 rumah rusak berat

520 rumah rusak ringan

1.226 rumah terendam

4.618 KK mengungsi

4. Faktor Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah dan banjir:

Kemiringan lereng yang terjal mengakibatkan tanah mudah bergerak,

Tanah pelapukan yang tebal yang bersifat poros, mudah jenuh, mudah tererosi dan

permeabel sehingga memicu terbentuknya rembesan air di dasar lereng saat kondisi

jenuh.

Page 3: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Material longsoran di bagian hulu Sungai Ciberang terutama pada anak-anak

sungainya yang membendung aliran sungai. Saat material longsor tersebut sudah

tidak kuat menahan aliran air, terjadi aliran bahan rombakan yang merusak dan

mengikis lereng sungai di sekitar alirannya.

Curah hujan yang tinggi. Menurut informasi dari BMKG curah hujan tanggal 31

Desember 2019 yang tercatat di stasiun ARG Cikasungka mencapai 301,6 mm.

5. Mekanisme Terjadinya Gerakan Tanah :

Curah hujan yang tinggi dan lama mengakibatkan terjadinya peresapan air ke dalam lapisan

tanah penutup yang bersifat sarang dan mudah meloloskan air. Peresapan air ini

menyebabkan terjadinya penjenuhan dan penambahan beban massa tanah. Setelah tanah

jenuh, air kemudian tertahan pada lapisan bagian bawah yang bersifat kedap air, sehingga

terjadi akumulasi air. Kemiringan lereng yang terjal dan hujan yang turun terus menerus

semakin memicu terjadinya gerakan tanah/longsor yang jatuh menimbun aliran Sungai

Ciberang dan anak-anak Sungai Ciberang dan terjadi pembendungan alami oleh material

longsoran. Karena volume air terus bertambah sehingga tanggul genangan tidak kuat

menahan dan terjadilah aliran bahan rombakan/banjir bandang yang bergerak sangat cepat

ke arah hilir. Luncuran banjir bandang ini menimbulkan erosi di sepanjang alur yang

dilaluinya sehingga aliran menjadi semakin pekat dan mengakibatkan terjadinya peningkatan

daya rusak di bagian hilir pada daerah yang dilalui Sungai Ciberang.

6. Rekomendasi

Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan masih adanya potensi gerakan tanah tersebut,

untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang lebih besar dan jatuhnya korban jiwa

disarankan:

Penduduk yang bermukim di bawah longsoran, pemukiman yang rusak terlanda

banjir bandang dan longsoran sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman,

Jalan amblas di jalan raya Cipanas, sekitar Kp. Bujal, Kecamatan Cipanas agar digeser

ke arah utara menjauhi sungai.

Rumah-rumah yang berdekatan dengan tebing di Kp. Cinyiru agar direlokasi ke

tempat yang lebih aman.

Segera melakukan pembersihan terhadap material longsoran yang menutupi jalan

agar lalu lintas pulih kembali. Proses perbaikan agar mengutamakan aspek

keselamatan dan kewaspadaan terhadap longsor susulan.

Membenahi saluran drainase agar alur musiman, limpasan air dan rembesan tidak

mengalir liar.

Tidak mengembangkan permukiman mendekat ke arah lereng terjal dan pada jalur

air.

Melakukan pelandaian atau perkuatan lereng atau membuat buffer area antara

lereng dengan badan jalan.

Melestarikan pepohonan kuat berakar dalam terutama pada lereng terjal guna

mempertahankan kestabilan lereng dan mencegah erosi air permukaan.

Berkoordinasi dengan BMKG setempat terkait prediksi curah hujan harian hingga

mingguan untuk meningkatkan kewaspadaan serta untuk monitoring.

Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami

gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana

gerakan tanah.

Page 4: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Gambar 1. Peta sebaran titik lokasi gerakan tanah di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten

Lebak, Provinsi Banten

Gambar 2. Peta gelogi Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Page 5: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Gambar 3. Peta prakiraan terjadinya gerakan tanah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

bulan Januari 2019

Page 6: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Gambar 4. Peta situasi gerakan tanah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Foto 1. Longsoran-longsoran yang terjadi pada tebing di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Foto 2. Kondisi jalan yang rusak dan terancam longsoran di jalan raya Cipanas, sekitar Kp.

Bujal, Cipanas. Jalan ini harus dipindahkan/relokasi menjauhi sungai.

Page 7: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Foto 3. Jembatan dan pemukiman yang hancur akibat banjir bandang di Desa Banjar Irigasi,

Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Foto 4. Kantor Kecamatan Lebak Gedong yang rusak akibat gerakan tanah. Terlihat retakan

pada permukaan tanah di sekitar halaman gedung kecamatan.

Foto 5. Gerakan tanah yang merusak bagian belakan asrama Pesantren Al-Futuyah,

Kecamatan Lebakgedong, Lebak

Page 8: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Foto 6. Lereng perbukitan yang longsor, menimbun area perkebunan, jalan raya dan

jembatan (kiri), dan rumah yang letaknya berdekatan dengan jembatan (kanan), di Desa

Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong

Foto 7. Jembatan dan pemukiman yang hancur gerakan tanah dan banjir bandang di Kp.

Cinyiru, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong

Foto 8. Batuan vulkanik (tuf) yang sudah teralterasi (atas), dan kontak antara lava dibagian

atasnya dan batulempung dibagian bawahnya (kiri bawah), terlihat jelas “baking effect”

(pembakaran) (kanan bawah) pada batu lempungnya.

Page 9: Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Dan Banjir Bandang Tahap ... · Laporan hasil pemeriksaan lapangan bencana gerakan tanah dan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,

Foto 9. Jembatan dan rumah-rumah yang rusak dan terancam akibat gerakan tanah dan

banjir bandang di Kp. Muara, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Foto 10. Koordinasi antara Badan Geologi dan BPBD Kabupaten Lebak terkait mitigasi

gerakan tanah dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten