rapat koordinasi penyusunan rencana aksi...
TRANSCRIPT
RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA AKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
BANJIR BANDANG DI BIMA
Disampaikan oleh :Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Jakarta, 20 Januari 2017
2
KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA
PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA BIMA
USULAN PERBAIKAN RENAKSI
KETERLIBATAN K/L DALAM PENANGGULANGAN BANJIR BANDANG DI BIMA
DISKUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Berdasarkaninformasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terjadi banjir bandang pada21 dan 23Desember 2016. kemudian terjadi banjir terbaru pada tanggal 2 januari 2017.
4
KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA
Penyebab1. Curah hujan estrem yang terjadi di wilayah NTB khususnya Bima dan Sumbawa yang disebabkan
oleh Siklon tropis Yvette di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 Km sebelah selatan Denpasar.2. Kota Bima yang terletak di cekungan3. Penataan permukiman yang belum sesuai dengan kaidah tata ruang yang berkelanjutan4. Penataan prasarana dan sarana yang belum memenuhi standar lingkungan yang aman dan
berkelanjutan
Kerugian ekonomi sebesar
Rp 984,40 Miliar (per 27 Des 2017),
dan akan terus bertambah. Aktivitas masyarakat lumpuh, perkantoran rusak, dan aktivitas ekonomi sebagian berhenti (BNPB).
4 Puskesmas Rusak Berat
29 Pustu Rusak Berat
29 Polindes Rusak Berat
1 Labkesda Rusak Berat
229 Rumah Hanyut
716 Rusak Berat
739 Rusak Sedang
17.706 Rumah Terendam
18 SD Rusak Berat
5 SMP Rusak Sedang
4 SMA/SMK Rusak Sedang
9 Unit Jembatan Rusak
5 (R) dan 5 (RB)Unit PDAM
1 (R) dan 1 (RS)Unit DAM
5
DAMPAK BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA
Sumber: Pusdalops BNPB
KORBAN MENGUNGSI
KORBAN JIWA MENINGGAL
RUMAH TERDAMPAK
JIWA MENDERITA/ TERDAMPAK
979
19.390
FASILITASKESEHATAN RUSAK
FASILITAS PENDIDIKAN
63
27 2
105.753
DAMPAK KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG (Sampai 3 januari 2017, Pukul 19.00)
2.247 ha LAHAN RUSAK
40 km JALAN DLM KOTA RUSAK
Fasilitas Kesehatan Fasilitas Pendidikan Fasilitas Perumahan Fasilitas Lainnya
6
PERKEMBANGAN PENANGANAN BANJIR BANDANG BIMA
Kegiatan Start – End dateDes Jan Feb
Masa Tanggap Darurat 1 22 Des – 4 Jan
• Pelayanan Air Bersih 23 Des 2016
• Pembentukan Dapur Umum 23 Des 2016
• Pendistribusian Bantuan
Logistik23 Des 2016
• Persiapan RRDilakukan secara
paralel
Masa Tanggap Darurat 2 5 Jan– 19 Jan
• Rapat Perpanjangan Tanggap
Darurat5 Jan 2017
• Persiapan RRDilakukan secara
paralel
• Rapat Persiapan Penyusunan
Renaksi dengan K/L20 Jan 2017
Rapat Renaksi 20 Jan 2017
Akhir Tanggap Darurat 19
Jan 2017
Banjir 21 Des 2016
Banjir 23 Des 2016
Banjir 2 Jan 2017
• Pemberian Cash for Work (CFW) telah dimulai dari tanggal 5 Januari 2017 dan akan selesai pada tanggal 18 Januari 2017;
• Balai Wilayah Sungai (BWS) telah melakukan normalisasi sungai Paroki dari hulu, tetapi pada bagian hilir belum dikerjakan;
• Siswa sekolah sudah menerima bantuan seragam dan telah melaksanakan aktivitas belajar, ruang kelas juga telah berfungsi;
• Puskesmas telah kembali berjalan dengan normal dan melakukan aktivitas seperti biasa;
• Pembersihan lingkungan masih terus dilakukan dengan bantuan berbagai pihak, diharapkan akan bersih sebelum 10 April 2017.
8
HASIL PENANGANAN TANGGAP DARURAT DI BIMA(per 17 Januari 2017)
• Bappenas dengan BNPB dan SKPD Bima pada tanggal 5-7 Januari 2017 telah melakukan rapat untuk memutuskan perpanjangan tanggap darurat, dan diperoleh hasil akhir untuk dilakukan perpanjangan tanggap darurat selama 14 hari sampai pada tanggal 19 Januari 2017;
• Bappenas dan BNPB juga melakukan rapat mengenai pembahasan penyusunan rencana pemulihan pascabencana banjir bandang di Bima, diharapkan dalam penyusunan rencana pemulihan untuk memasukkan dokumen perencanaan penanggulangan bencana;
• Bappenas bersama BNPB dan SKPD Kab. Bima melakukan rapat penyusunan matriks perhitungan kerusakan dan kebutuhan, dalam penyusunan matriks, SKPD Kab. Bima masih memerlukan asistensi lebih lanjut agar dapat menghasilkan matriks kerusakan dan kebutuhan yang akuntabel.
9
RINGKASAN HASIL TINJAUAN LAPANGAN DI BIMA
PERMASALAHAN DI LAPANGAN REKOMENDASI
• Sektor bekerja secara mandiri dan belum terdapat terkoordinasi secara baik
• Perlu dilakukan pendekatan secara kewilayahan (lokasi) agar kegiatan lintas sektor menjadi terkoordinir, dimana 1 lokasi dikerjakan oleh berbagai sektor dan dapat segera tuntas dari satu lokasi ke lokasi lain;
• Perlunya dilakukan penguatan gerakan bersama TNI, Polri, Pemda, dan semua kalangan untuk menyelesaikan permasalahan penanggulangan bencana di Bima.
• Penanganan bencana akan menggunakan paradigma baru, dimana semua akan dilakukan secara paralel, dalam masa tanggap darurat harus sudah mempersiapkan rehabilitasi rekonstruksi pascabencana
• Dokumen mengenai perencanaan penanggulangan bencana harus masuk ke dalam pembuatan renaksi;
• Pendekatan yang dilakukan untuk penanganan kebencanaan ini adalah: Pendekatan kemanusiaan, pendekatan Sosbud, dan Pendekatan Tata Ruang Pertanahan;
• Rencana aksi diintegrasikan dengan pengelolaan lingkungan ke depan.
10
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI (1)
11
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI (2)
PERMASALAHAN DI LAPANGAN REKOMENDASI
• Akan dilakukan relokasi bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai
• Dokumen tata ruang pada masa ini memasuki masa review, terkait dengan relokasi, akan dimasukkan sebagai salah satu usulan review RTRW;
• Perlu dilakukan sertifikasi ulang pertanahan bagi data-data yang hilang akibat bencana.
• Kondisi drainase yang terdapat di Kota Bima sudah tidak memadai dan menjadi rusak akibat bencana banjir
• Kondisi penanganan drainase perlu didukung dengan teknologi drainase yang advance, mampu melepas air ketika hujan dan mampu menahan air ketika jarang terjadi hujan;
• Hutan yang sudah gundul di bagian hulu perlu dilakukan reboisasi agar ekologis kembali menjadi normal.
• Daerah (Kabupaten dan Kota Bima) diharuskan untuk menyusun matriks perhitungan kerusakan dan kebutuhan pascabencana
• Melalui pelaksanaan renaksi, perlu diketahui yang dapat memberikan multiplier effect, contohnya adalah Bima sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia;
12
PERCEPATAN TANGGAP DARURAT
Pendekatan KemanusiaanMengutamakan kebutuhan masyarakatterutama anak-anak, balita, kaum perempuan, usia lanjut dan difable
Pendekatan Wilayah (Kerjasama antarklaster dan antarSKPD)Menetapkan prioritas desa/kelurahan yang paling parah dengan mengutamakan kerjasamaantarklaster
Gerakan BersamaKeterlibatan dan partisipasi aktif semua pihak
Tata Kelola•Rencana kerja 7-14 hari dengan prioritas lokasi•Pelaporan dan pertanggungjawaban
1. Alam adalah anugrah dan berkah.
1) Mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijaksana dan berkelanjutan;
2) Menjaga dan memelihara lingkungan dengan sebaik-baiknya
2. Bencana adalah kelalaian, keteledoran dan ketidapsiapan.
1) Mengenali dan memahami perilaku lingkungan sekitar dengan cermat dan sebaik-baiknya;
2) Menyiapkan rencana untuk mengurangi risiko bencana;
3) Meningkatkan kapasitas dalam mengurangi risiko dan kesiapsiagaan menghadapi bencana;
4) Menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system);
5) Meningkatkan manajemen mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
14
FILOSOFI DAN PARADIGMA KEBENCANAAN
15
PENANGGULANGAN BENCANA PADA TAHAP PASCA-BENCANA
Pemulihan dini
• Melengkapi/ melanjutkantindakan bantuandarurat.
• Mendukung pemulihan spontan.
• Meletakkanfondasi pemulihanjangka panjang.
Rehabilitasi
• Refungsionalisasilayanan dasar.
• Mendampingi pemulihan spontan.
• Menghidupkan kembali aktivitas ekonomi.
• Menyediakandukunganpemulihan kondisipsikologis dan sosial.
Rekonstruksi
• Pembangunankembali:
• pelayanan/fasum.
• Infrastruktur.
• Penggantianbangunan rusak.
• Revitalisasiekonomi.
• Pemulihankehidupan Sosialbudaya.
• Pengurangan risikobencana.
16
TUJUAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
Tujuan: Memulihkan
kondisi seperti sebelum bencana dan menjadi lebih
baik
Memulihkan kondisi dan kehidupan sosial dan budaya: kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, keagamaan dan lainnya;
Memulihkan kondisi dan kegiatan ekonomi: produksi, jasa, perdagangan dan pariwisata;
Membangun kebersamaan dan gotong royong;
Memulihkan penyelenggaraan pelayanan publik: pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih dan listrik;
Memulihkan penyelenggaraan pemerintahan
Pendekatan : Terpadu, Memulihkan kondisi seperti sebelum bencana dan menjadi lebih baik
Pendekatan kemanusiaan
Pendekatan sosial, budaya dan ekonomi
Pendekatan wilayah: tata ruang dan pertanahan
17
PENDEKATAN DAN PRINSIP REHABILITASI REKONSTRUKSI
Dengan prinsip:1) Partisipatif2) Terpadu3) Transparan4) Akuntabel5) Berkelanjutan
18
JANGKA WAKTU PEMULIHAN
• Pemulihan kondisi dan kehidupan sosial dan budaya
• Pemulihan kondisi dan kehidupan ekonomi
• Penyiapan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Master Plan Pembangunan Kota Bima
2-6 Bulan
• Pembangunan prasarana dan sarana dasar
• Pembangunan prasarana dan sarana ekonomi
• Pembangunan prasarana dan sarana transportasi dan komunikasi
6-12 Bulan• Penataan perumahan dan
permukiman
• Rehabilitasi kawasan hulu
• Penataan daerah aliran sungai
13-36 Bulan
Perencanaan
• Integrasi Rencana RR ke dalam RPJMD, RKPD dan RTRW;
• Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Bima (Bappeda, BPBD, SKPD), Pemerintah Provinsi NTB (Bappeda, BPBD, SKPD), Pemerintah Pusat (Bappenas, BNPB, dan K/L), dan perguruan tinggi.
Penganggaran
• Sinkroniasi pendanaan: DSP, APBD Kota, APBD Provinsi, belanja K/L;
• Skema pembiayaan lainnya: CSR dan swasta.
Pelelangan
• Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan
Pelaksanaan
• Keterlibatan masyarakat
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
• Tata kelola yang baik: transparan, partisipasi, akuntabilitas, keadilan, dan berkelanjutan
19
MANAJEMEN (TATA KELOLA)
1.Mendorong dan menumbuh kembangkanbudaya sadar bencana
2.Peningkatan sosialisasi dan diseminasiPRB kepada masyarakat
3.Penyediaan dan penyebarluasan informasikebencanaan kepada masyarakat
4.Pelatihan menghadapi bencana secaraberkala dan berkesinambungan
5.Meningkatkan kerjasama denganberbagai stakeholder
6.Peningkatan kualitas hidup masyarakatdaerah pasca bencana
7.Pemeliharaan dan penataan lingkungan di daerah rawan bencana alam
8.Membangun dan menumbuhkan kearifanlokal dalam membangun dan mitigasibencana
1.Integrasi PRB dalam perencanaannasional dan daerah;
2.Pengenalan, pengkajian danpemantauan risiko bencana
3.Pemanfaatan kajian dan peta risikountuk penyusunan RPJMD;
4.Integrasi kajian dan peta risikobencana dalam penyusunan danreview RTRWP/K/K;
5.Harmonisasi kebijakan dan regulasipenanggulangan bencana di Pusatdan daerah;
6.Penyusunan rencana kontinjensi padakabupaten/kota
1.Penguatan kapasitas kelembagaan danaparatur
2.Penyediaan sistem peringatan dinibencana
3.Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan
4.simulasi dan gladi kesiapsiagaanmenghadapi bencana secara berkaladan berkesinambungan
5.Penyediaan infrastruktur mitigasi dankesiapsiagaan
6.Pengembangan desa tangguh bencana7.Peningkatan kapasitas manajemen dan
pendistribusian logistik kebencanaan
SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
21
Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi
Internalisasi PRB dalam kerangkapembangunan berkelanjutan di Pusat dan
daerah
Penurunan tingkat kerentanan terhadapbencana
Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Strategi
Sasaran Nasional
1. Menurunkan risiko bencana2. Meningkatkan kapasitas pemerintah, pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana
Arah Kebijakan
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
22
Pencegahan &
Penanggulangan Bencana
Pemberdayaan
Masyara-kat
Penguatan Kapasitas
SDM
Sarana danPrasarana
Pelayanan Dasar
Pengem-bangan
Ekonomi di Daerah
Pascaben-cana
Pengelo-laan SDA dan LH
Penguatan Kelemba-gaan dan Regulasi
KP.1
KP.2
KP.3
KP.7
KP.4KP.5
Sosialisasi dan SimulasiBencana;
Pembentukan dan pelatihanSDM Penanggulangan Bencana
Penyediaan Sistem Peringatandini;
Pembangunan pusat logistikkebencanaan;
Pembangunan infrastrukturmitigasi bencana;
Pengembangan teknologikebencanaan
Pemulihan pelayanan dasar di daerahpascabencana;
Penyediaan layanan data dan informasibencana
Penataan ruang kawasan rawanbencana untuk meningkatkan kapasitas kawasan;
Rehabilitasi DAS; Pencegahan dan
Penanggulangan Karhutla; Rehabilitas DAS
Penyusunan kajian dan peta risiko; Penguatan koordinasi
penanggulangan bencana; Harmonisasi kebijakan dan regulasi
Penanggulangan Bencana
Pemulihan dan peningkatanekonomi masyarakat di daerahpascabencana
KP.6
Pembentukan MasyarakatTangguh Bencana pada daerahrisiko bencana tinggi
23
Internalisasi pengurangan risiko
bencana dalam kerangka
pembangunan berkelanjutan di Pusat dan daerah
1.Pengarusutama-an PRB dalam perencanaan
pembangunan
2.Pengkajian risiko bencana
tingkat kabupaten/kota
3.Kajian risiko bencana untuk
penyusunan RPJMD
4.Integrasi Kajian Risiko bencana
dalam RTRWP/K/K
5.Harmonisasi kebijakan dan
peraturan Pusat dan daerah
6.Penyusunan rencana
kontinjensi
MEKANISME KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM INTERNALISASI PRB
BNPB, Bappenas, Kemendagri, Pemda
Pedoman dan StandardisasiPengurangan Risiko Bencana
BNPB, BPBD, PT
BNPB, Bappenas, Kemendagri, Pemda
Kajian Pengurangan RisikoBencana
BNPB, Bappenas, Kemendagri, Kemen ATR, Kemen PU-PR, Pemda
Pedoman dan StandardisasiPengurangan Risiko Bencana
Penyusunan dan harmonisasIproduk HukumBNPB, KL, Pemda
Rencana KontinjensiBNPB, BPBD
1
2
4
5
6
3
24
Penurunantingkat
kerentananterhadapbencana
1.Menumbuh-kan kesadaran
dan pengetahuan
bencana
2.Sosialisasi PB melalui media
3.Penyebarluas-an informasikebencanaan
4.KerjasamaPemerintah
denganlembaga non pemerintah
5.Percepatanpenyelesaian
pemulihanpascabencana
6.Penataandan
pemeliharaanlingkungan
rawanbencana
7.Menumbuh-kan kearifan
lokal
KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PENURUNAN KERENTANAN TERHADAP BENCANA
BNPB, Kemendagri, Kemendikbud, Kemendes PDTT, Pemda
• Pendidikan dan pelatihan PB• Pertukaran Pengetahuan
Pengurangan Risiko Bencana
BNPB, Kemenkominfo, BIG,Pemda
Penyebaran Informasi Kebencanaan
BNPB, Kemenkominfo,BMKG, BIG, Pemda
Penyusunan data dan informasikebencanaan
BNPB, Bappenas, Kemenlu, Pemda
Kerjasama Antar LembagaKerjasama Internasional
BNPB, Kemen PU-PR, Kemenhub, Kemenkes, Kemendikbud, Kementan, Kemenhut, Kemensos, Kemendag, dll, Pemda
• Fasilitasi Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
• Fasilitasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Fisik
• Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi dan Sosial di Wilayah Pascabencana
BNPB, Kemen PU-PR, Kemen ATR, KemenLHK, Pemda
Penerapan Mitigasi Bencana
BNPB, Kemendagri, Kemendikbud, Kemendes PDTT, dll, Pemda
• Fasilitasi dan Pengembangan Kapasitas Relawan PB
• Fasilitasi dan Pengembangan Pemberdayaan kelompok Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
• Fasilitasi pemberdayaan dan Pengembangan ketangguhan masyarakat
1
2
3
4
5
6
7
25
Peningkatankapasitas dalampenanggulangan
bencana
1.Kapasitaskelembagaandan aparatur
2.Penguatantata kelola PB
3.Pengembang-an sistem
peringatan dini
4.Pengembang-an dan
pemanfaatanIPTEK
5.Simulasi dan gladi PB
6.Infrastrukturmitigasi dan
kesiapsiagaan
7.Perlindungandan layanan
pada saatdaruratbencana
8.Desatangguh
bencana untukdesa hebat
9.Pusat logistikkewilayahan
KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PENINGKATAN KAPASITAS MENGHADAPI BENCANA
BNPB, Kemenristek, BPPT, LIPI
• Teknologi modifikasi cuaca• Riset dan Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi
BNPB, BPKP,BPK, Itwil
• Koordinasi Kesiapsiagaan• Peningkatan Kapasitas Penanganan
Darurat
BNPB, BMKG. Kemen ESDM, Kemen PU-PR, Kemen LHK, Pemda
• Fasilitasi Kesiapsiagaan• Penguatan Pengurangan Risiko Bencana
Daerah
BNPB, Kemendagri, PemdaPendidikan dan pelatihan
BNPB, BPBD, K/L, Pemda
• Simulasi PRB• Gladi Penanggulangan Bencana
Kemen PU-PR, Kemenhub, KKP, BIG,dll, Pemda
Pembangunan EWS, TES, jalur evakuasi, dll
BNPB, Kemensos, Kemendikbud, Kemenkes, Kemen PU-PR, KemenLHK, Kementan, BASARNAS dll
Penyaluran Bantuan Kedaruratan
BNPB, Kemendagri,Kemenkes, Kemendes PDTT, KKP, Kemensos, dll, Pemda
• Fasilitasi dan Pengembangan Pemberdayaan kelompok Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
BNPB, Kemendagri, KL, Pemda
• Penyediaan dan distribusi logistik dan peralatan
• Pembangunan Gudang Logistik
1 6
5
4
3
2
7
9
8
• Kementerian Pertanian• KKP• Kementerian KUKM• Kementerian Perdagangan• Kementerian Perindustrian
• Kementerian PUPR• Kementerian Perhubungan• Kementerian BUMN
• Kementerian Kesehatan• Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan• Kementerian Agama• Kementerian Sosial
RR BIMA
PERUMAHAN & INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
INFRASTRUKTUR
EKONOMI PRODUKTIF
SOSIAL BUDAYA
LINTAS SEKTOR
26
PERAN SERTA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RR BIMA
• Kementerian PUPR• BNPB
• Kementerian Dalam Negeri• POLRI• TNI• Kementerian LHK• BNPB
27
PERTANYAAN KRITIS
1. Bagaimana MEMBANGUN KERJASAMA, KEMITRAAN DAN KOLABORASI dalam Penanggulangan Bencana?MANAJEMEN KOMUNIKASI1) Internal BNPB Koordinasi Antardeputi dan antardirektur BNPB2) BNPB dengan BPBD Pola Pendampingan dan Penugasan3) BNPB dengan Kementerian/Lembaga Koordinasi dan Sinergi4) BNPB dengan donor Perencanaan, Pelaksanaan, Penganggaan,
Penyaluran Bantuan, Pelaporan dan Evaluasi, dan Pertanggungjawaban5) BNPB dengan mitra lainnya Perencanaan, Pelaksanaan, Penganggaran,
Penyaluran Bantuan, Pelaporan dan Evaluasi, dan Pertanggungjawaban2. Bagaimana MENGHITUNG KEBUTUHAN PASCABENCANA yang diperlukan
di wilayah Bima MANAJEMEN PENDANAAN PASCABENCANA3. Bagaimana persiapan Rencana Program dan kegiatan pascabencana tahun
2017 dan 2018 PRIORITAS DAN KETERKAITAN TARGET RPJMN 2015-2019
29
RENCANA TINDAK LANJUT
• Setiap K/L perlu mendukung penanganan pascabencana banjir bandang di Bima khususnya melalui program dan kegiatan yang dibiayai dari APBN-P 2017, dan usulan program dan kegiatan pemulihan lanjutan tahun 2018 ke dalam RKP 2018;
• BNPB melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam penyiapan data dan informasi rumah tangga by name by address sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan sosial, ekonomi dan budaya di Bima;
• Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah bekerjasama mempercepat perbaikan fasilitas umum (penyedian prasarana sekolah, perbaikan sarana kesehatan, pembersihan lingkungan) dan penanganan korban dan pengungsi setelah masa tanggap darurat menuju pemulihan pascabencana gempa sesuai dengan PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
• BNPB bersama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah menetapkan dan melaksanakan kebijakan pemberian bantuan stimulan untuk perbaikan rumah rusak berat (Rp 40 juta), sedang dan ringan (Rp 20 juta) (Sumber:BNPB);
• BNPB bersama Pemerintah Daerah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti perusahaan melalui skema corporate social responsibility, donor dan lembaga/organisasi lainnya buntuk mendukung kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
1. Konfirmasi kegiatan K/L yang mendukung upaya pemulihan pascabencana banjir bandang di Bima?
2. Usulan perbaikan renaksi pascabencana banjir bandang di Bima?
30
DISKUSI