rapat koordinasi penyusunan rencana aksi...

31
RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA AKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA Disampaikan oleh : Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Jakarta, 20 Januari 2017

Upload: lyque

Post on 06-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA AKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

BANJIR BANDANG DI BIMA

Disampaikan oleh :Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Jakarta, 20 Januari 2017

2

KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA BIMA

USULAN PERBAIKAN RENAKSI

KETERLIBATAN K/L DALAM PENANGGULANGAN BANJIR BANDANG DI BIMA

DISKUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

3

KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

Berdasarkaninformasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terjadi banjir bandang pada21 dan 23Desember 2016. kemudian terjadi banjir terbaru pada tanggal 2 januari 2017.

4

KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

Penyebab1. Curah hujan estrem yang terjadi di wilayah NTB khususnya Bima dan Sumbawa yang disebabkan

oleh Siklon tropis Yvette di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 Km sebelah selatan Denpasar.2. Kota Bima yang terletak di cekungan3. Penataan permukiman yang belum sesuai dengan kaidah tata ruang yang berkelanjutan4. Penataan prasarana dan sarana yang belum memenuhi standar lingkungan yang aman dan

berkelanjutan

Kerugian ekonomi sebesar

Rp 984,40 Miliar (per 27 Des 2017),

dan akan terus bertambah. Aktivitas masyarakat lumpuh, perkantoran rusak, dan aktivitas ekonomi sebagian berhenti (BNPB).

4 Puskesmas Rusak Berat

29 Pustu Rusak Berat

29 Polindes Rusak Berat

1 Labkesda Rusak Berat

229 Rumah Hanyut

716 Rusak Berat

739 Rusak Sedang

17.706 Rumah Terendam

18 SD Rusak Berat

5 SMP Rusak Sedang

4 SMA/SMK Rusak Sedang

9 Unit Jembatan Rusak

5 (R) dan 5 (RB)Unit PDAM

1 (R) dan 1 (RS)Unit DAM

5

DAMPAK BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

Sumber: Pusdalops BNPB

KORBAN MENGUNGSI

KORBAN JIWA MENINGGAL

RUMAH TERDAMPAK

JIWA MENDERITA/ TERDAMPAK

979

19.390

FASILITASKESEHATAN RUSAK

FASILITAS PENDIDIKAN

63

27 2

105.753

DAMPAK KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG (Sampai 3 januari 2017, Pukul 19.00)

2.247 ha LAHAN RUSAK

40 km JALAN DLM KOTA RUSAK

Fasilitas Kesehatan Fasilitas Pendidikan Fasilitas Perumahan Fasilitas Lainnya

6

PERKEMBANGAN PENANGANAN BANJIR BANDANG BIMA

Kegiatan Start – End dateDes Jan Feb

Masa Tanggap Darurat 1 22 Des – 4 Jan

• Pelayanan Air Bersih 23 Des 2016

• Pembentukan Dapur Umum 23 Des 2016

• Pendistribusian Bantuan

Logistik23 Des 2016

• Persiapan RRDilakukan secara

paralel

Masa Tanggap Darurat 2 5 Jan– 19 Jan

• Rapat Perpanjangan Tanggap

Darurat5 Jan 2017

• Persiapan RRDilakukan secara

paralel

• Rapat Persiapan Penyusunan

Renaksi dengan K/L20 Jan 2017

Rapat Renaksi 20 Jan 2017

Akhir Tanggap Darurat 19

Jan 2017

Banjir 21 Des 2016

Banjir 23 Des 2016

Banjir 2 Jan 2017

7

PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA DI BIMA

• Pemberian Cash for Work (CFW) telah dimulai dari tanggal 5 Januari 2017 dan akan selesai pada tanggal 18 Januari 2017;

• Balai Wilayah Sungai (BWS) telah melakukan normalisasi sungai Paroki dari hulu, tetapi pada bagian hilir belum dikerjakan;

• Siswa sekolah sudah menerima bantuan seragam dan telah melaksanakan aktivitas belajar, ruang kelas juga telah berfungsi;

• Puskesmas telah kembali berjalan dengan normal dan melakukan aktivitas seperti biasa;

• Pembersihan lingkungan masih terus dilakukan dengan bantuan berbagai pihak, diharapkan akan bersih sebelum 10 April 2017.

8

HASIL PENANGANAN TANGGAP DARURAT DI BIMA(per 17 Januari 2017)

• Bappenas dengan BNPB dan SKPD Bima pada tanggal 5-7 Januari 2017 telah melakukan rapat untuk memutuskan perpanjangan tanggap darurat, dan diperoleh hasil akhir untuk dilakukan perpanjangan tanggap darurat selama 14 hari sampai pada tanggal 19 Januari 2017;

• Bappenas dan BNPB juga melakukan rapat mengenai pembahasan penyusunan rencana pemulihan pascabencana banjir bandang di Bima, diharapkan dalam penyusunan rencana pemulihan untuk memasukkan dokumen perencanaan penanggulangan bencana;

• Bappenas bersama BNPB dan SKPD Kab. Bima melakukan rapat penyusunan matriks perhitungan kerusakan dan kebutuhan, dalam penyusunan matriks, SKPD Kab. Bima masih memerlukan asistensi lebih lanjut agar dapat menghasilkan matriks kerusakan dan kebutuhan yang akuntabel.

9

RINGKASAN HASIL TINJAUAN LAPANGAN DI BIMA

PERMASALAHAN DI LAPANGAN REKOMENDASI

• Sektor bekerja secara mandiri dan belum terdapat terkoordinasi secara baik

• Perlu dilakukan pendekatan secara kewilayahan (lokasi) agar kegiatan lintas sektor menjadi terkoordinir, dimana 1 lokasi dikerjakan oleh berbagai sektor dan dapat segera tuntas dari satu lokasi ke lokasi lain;

• Perlunya dilakukan penguatan gerakan bersama TNI, Polri, Pemda, dan semua kalangan untuk menyelesaikan permasalahan penanggulangan bencana di Bima.

• Penanganan bencana akan menggunakan paradigma baru, dimana semua akan dilakukan secara paralel, dalam masa tanggap darurat harus sudah mempersiapkan rehabilitasi rekonstruksi pascabencana

• Dokumen mengenai perencanaan penanggulangan bencana harus masuk ke dalam pembuatan renaksi;

• Pendekatan yang dilakukan untuk penanganan kebencanaan ini adalah: Pendekatan kemanusiaan, pendekatan Sosbud, dan Pendekatan Tata Ruang Pertanahan;

• Rencana aksi diintegrasikan dengan pengelolaan lingkungan ke depan.

10

PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI (1)

11

PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI (2)

PERMASALAHAN DI LAPANGAN REKOMENDASI

• Akan dilakukan relokasi bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai

• Dokumen tata ruang pada masa ini memasuki masa review, terkait dengan relokasi, akan dimasukkan sebagai salah satu usulan review RTRW;

• Perlu dilakukan sertifikasi ulang pertanahan bagi data-data yang hilang akibat bencana.

• Kondisi drainase yang terdapat di Kota Bima sudah tidak memadai dan menjadi rusak akibat bencana banjir

• Kondisi penanganan drainase perlu didukung dengan teknologi drainase yang advance, mampu melepas air ketika hujan dan mampu menahan air ketika jarang terjadi hujan;

• Hutan yang sudah gundul di bagian hulu perlu dilakukan reboisasi agar ekologis kembali menjadi normal.

• Daerah (Kabupaten dan Kota Bima) diharuskan untuk menyusun matriks perhitungan kerusakan dan kebutuhan pascabencana

• Melalui pelaksanaan renaksi, perlu diketahui yang dapat memberikan multiplier effect, contohnya adalah Bima sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia;

12

PERCEPATAN TANGGAP DARURAT

Pendekatan KemanusiaanMengutamakan kebutuhan masyarakatterutama anak-anak, balita, kaum perempuan, usia lanjut dan difable

Pendekatan Wilayah (Kerjasama antarklaster dan antarSKPD)Menetapkan prioritas desa/kelurahan yang paling parah dengan mengutamakan kerjasamaantarklaster

Gerakan BersamaKeterlibatan dan partisipasi aktif semua pihak

Tata Kelola•Rencana kerja 7-14 hari dengan prioritas lokasi•Pelaporan dan pertanggungjawaban

13

USULAN PERBAIKAN RENAKSI

1. Alam adalah anugrah dan berkah.

1) Mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijaksana dan berkelanjutan;

2) Menjaga dan memelihara lingkungan dengan sebaik-baiknya

2. Bencana adalah kelalaian, keteledoran dan ketidapsiapan.

1) Mengenali dan memahami perilaku lingkungan sekitar dengan cermat dan sebaik-baiknya;

2) Menyiapkan rencana untuk mengurangi risiko bencana;

3) Meningkatkan kapasitas dalam mengurangi risiko dan kesiapsiagaan menghadapi bencana;

4) Menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system);

5) Meningkatkan manajemen mitigasi dan pengurangan risiko bencana.

14

FILOSOFI DAN PARADIGMA KEBENCANAAN

15

PENANGGULANGAN BENCANA PADA TAHAP PASCA-BENCANA

Pemulihan dini

• Melengkapi/ melanjutkantindakan bantuandarurat.

• Mendukung pemulihan spontan.

• Meletakkanfondasi pemulihanjangka panjang.

Rehabilitasi

• Refungsionalisasilayanan dasar.

• Mendampingi pemulihan spontan.

• Menghidupkan kembali aktivitas ekonomi.

• Menyediakandukunganpemulihan kondisipsikologis dan sosial.

Rekonstruksi

• Pembangunankembali:

• pelayanan/fasum.

• Infrastruktur.

• Penggantianbangunan rusak.

• Revitalisasiekonomi.

• Pemulihankehidupan Sosialbudaya.

• Pengurangan risikobencana.

16

TUJUAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Tujuan: Memulihkan

kondisi seperti sebelum bencana dan menjadi lebih

baik

Memulihkan kondisi dan kehidupan sosial dan budaya: kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, keagamaan dan lainnya;

Memulihkan kondisi dan kegiatan ekonomi: produksi, jasa, perdagangan dan pariwisata;

Membangun kebersamaan dan gotong royong;

Memulihkan penyelenggaraan pelayanan publik: pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih dan listrik;

Memulihkan penyelenggaraan pemerintahan

Pendekatan : Terpadu, Memulihkan kondisi seperti sebelum bencana dan menjadi lebih baik

Pendekatan kemanusiaan

Pendekatan sosial, budaya dan ekonomi

Pendekatan wilayah: tata ruang dan pertanahan

17

PENDEKATAN DAN PRINSIP REHABILITASI REKONSTRUKSI

Dengan prinsip:1) Partisipatif2) Terpadu3) Transparan4) Akuntabel5) Berkelanjutan

18

JANGKA WAKTU PEMULIHAN

• Pemulihan kondisi dan kehidupan sosial dan budaya

• Pemulihan kondisi dan kehidupan ekonomi

• Penyiapan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Master Plan Pembangunan Kota Bima

2-6 Bulan

• Pembangunan prasarana dan sarana dasar

• Pembangunan prasarana dan sarana ekonomi

• Pembangunan prasarana dan sarana transportasi dan komunikasi

6-12 Bulan• Penataan perumahan dan

permukiman

• Rehabilitasi kawasan hulu

• Penataan daerah aliran sungai

13-36 Bulan

Perencanaan

• Integrasi Rencana RR ke dalam RPJMD, RKPD dan RTRW;

• Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Bima (Bappeda, BPBD, SKPD), Pemerintah Provinsi NTB (Bappeda, BPBD, SKPD), Pemerintah Pusat (Bappenas, BNPB, dan K/L), dan perguruan tinggi.

Penganggaran

• Sinkroniasi pendanaan: DSP, APBD Kota, APBD Provinsi, belanja K/L;

• Skema pembiayaan lainnya: CSR dan swasta.

Pelelangan

• Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan

Pelaksanaan

• Keterlibatan masyarakat

Pelaporan dan Pertanggungjawaban

• Tata kelola yang baik: transparan, partisipasi, akuntabilitas, keadilan, dan berkelanjutan

19

MANAJEMEN (TATA KELOLA)

20

KETERLIBATAN K/L DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DI BIMA

1.Mendorong dan menumbuh kembangkanbudaya sadar bencana

2.Peningkatan sosialisasi dan diseminasiPRB kepada masyarakat

3.Penyediaan dan penyebarluasan informasikebencanaan kepada masyarakat

4.Pelatihan menghadapi bencana secaraberkala dan berkesinambungan

5.Meningkatkan kerjasama denganberbagai stakeholder

6.Peningkatan kualitas hidup masyarakatdaerah pasca bencana

7.Pemeliharaan dan penataan lingkungan di daerah rawan bencana alam

8.Membangun dan menumbuhkan kearifanlokal dalam membangun dan mitigasibencana

1.Integrasi PRB dalam perencanaannasional dan daerah;

2.Pengenalan, pengkajian danpemantauan risiko bencana

3.Pemanfaatan kajian dan peta risikountuk penyusunan RPJMD;

4.Integrasi kajian dan peta risikobencana dalam penyusunan danreview RTRWP/K/K;

5.Harmonisasi kebijakan dan regulasipenanggulangan bencana di Pusatdan daerah;

6.Penyusunan rencana kontinjensi padakabupaten/kota

1.Penguatan kapasitas kelembagaan danaparatur

2.Penyediaan sistem peringatan dinibencana

3.Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan

4.simulasi dan gladi kesiapsiagaanmenghadapi bencana secara berkaladan berkesinambungan

5.Penyediaan infrastruktur mitigasi dankesiapsiagaan

6.Pengembangan desa tangguh bencana7.Peningkatan kapasitas manajemen dan

pendistribusian logistik kebencanaan

SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

21

Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi

Internalisasi PRB dalam kerangkapembangunan berkelanjutan di Pusat dan

daerah

Penurunan tingkat kerentanan terhadapbencana

Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam

penanggulangan bencana

Strategi

Sasaran Nasional

1. Menurunkan risiko bencana2. Meningkatkan kapasitas pemerintah, pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana

Arah Kebijakan

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL

22

Pencegahan &

Penanggulangan Bencana

Pemberdayaan

Masyara-kat

Penguatan Kapasitas

SDM

Sarana danPrasarana

Pelayanan Dasar

Pengem-bangan

Ekonomi di Daerah

Pascaben-cana

Pengelo-laan SDA dan LH

Penguatan Kelemba-gaan dan Regulasi

KP.1

KP.2

KP.3

KP.7

KP.4KP.5

Sosialisasi dan SimulasiBencana;

Pembentukan dan pelatihanSDM Penanggulangan Bencana

Penyediaan Sistem Peringatandini;

Pembangunan pusat logistikkebencanaan;

Pembangunan infrastrukturmitigasi bencana;

Pengembangan teknologikebencanaan

Pemulihan pelayanan dasar di daerahpascabencana;

Penyediaan layanan data dan informasibencana

Penataan ruang kawasan rawanbencana untuk meningkatkan kapasitas kawasan;

Rehabilitasi DAS; Pencegahan dan

Penanggulangan Karhutla; Rehabilitas DAS

Penyusunan kajian dan peta risiko; Penguatan koordinasi

penanggulangan bencana; Harmonisasi kebijakan dan regulasi

Penanggulangan Bencana

Pemulihan dan peningkatanekonomi masyarakat di daerahpascabencana

KP.6

Pembentukan MasyarakatTangguh Bencana pada daerahrisiko bencana tinggi

23

Internalisasi pengurangan risiko

bencana dalam kerangka

pembangunan berkelanjutan di Pusat dan daerah

1.Pengarusutama-an PRB dalam perencanaan

pembangunan

2.Pengkajian risiko bencana

tingkat kabupaten/kota

3.Kajian risiko bencana untuk

penyusunan RPJMD

4.Integrasi Kajian Risiko bencana

dalam RTRWP/K/K

5.Harmonisasi kebijakan dan

peraturan Pusat dan daerah

6.Penyusunan rencana

kontinjensi

MEKANISME KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM INTERNALISASI PRB

BNPB, Bappenas, Kemendagri, Pemda

Pedoman dan StandardisasiPengurangan Risiko Bencana

BNPB, BPBD, PT

BNPB, Bappenas, Kemendagri, Pemda

Kajian Pengurangan RisikoBencana

BNPB, Bappenas, Kemendagri, Kemen ATR, Kemen PU-PR, Pemda

Pedoman dan StandardisasiPengurangan Risiko Bencana

Penyusunan dan harmonisasIproduk HukumBNPB, KL, Pemda

Rencana KontinjensiBNPB, BPBD

1

2

4

5

6

3

24

Penurunantingkat

kerentananterhadapbencana

1.Menumbuh-kan kesadaran

dan pengetahuan

bencana

2.Sosialisasi PB melalui media

3.Penyebarluas-an informasikebencanaan

4.KerjasamaPemerintah

denganlembaga non pemerintah

5.Percepatanpenyelesaian

pemulihanpascabencana

6.Penataandan

pemeliharaanlingkungan

rawanbencana

7.Menumbuh-kan kearifan

lokal

KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PENURUNAN KERENTANAN TERHADAP BENCANA

BNPB, Kemendagri, Kemendikbud, Kemendes PDTT, Pemda

• Pendidikan dan pelatihan PB• Pertukaran Pengetahuan

Pengurangan Risiko Bencana

BNPB, Kemenkominfo, BIG,Pemda

Penyebaran Informasi Kebencanaan

BNPB, Kemenkominfo,BMKG, BIG, Pemda

Penyusunan data dan informasikebencanaan

BNPB, Bappenas, Kemenlu, Pemda

Kerjasama Antar LembagaKerjasama Internasional

BNPB, Kemen PU-PR, Kemenhub, Kemenkes, Kemendikbud, Kementan, Kemenhut, Kemensos, Kemendag, dll, Pemda

• Fasilitasi Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

• Fasilitasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Fisik

• Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi dan Sosial di Wilayah Pascabencana

BNPB, Kemen PU-PR, Kemen ATR, KemenLHK, Pemda

Penerapan Mitigasi Bencana

BNPB, Kemendagri, Kemendikbud, Kemendes PDTT, dll, Pemda

• Fasilitasi dan Pengembangan Kapasitas Relawan PB

• Fasilitasi dan Pengembangan Pemberdayaan kelompok Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

• Fasilitasi pemberdayaan dan Pengembangan ketangguhan masyarakat

1

2

3

4

5

6

7

25

Peningkatankapasitas dalampenanggulangan

bencana

1.Kapasitaskelembagaandan aparatur

2.Penguatantata kelola PB

3.Pengembang-an sistem

peringatan dini

4.Pengembang-an dan

pemanfaatanIPTEK

5.Simulasi dan gladi PB

6.Infrastrukturmitigasi dan

kesiapsiagaan

7.Perlindungandan layanan

pada saatdaruratbencana

8.Desatangguh

bencana untukdesa hebat

9.Pusat logistikkewilayahan

KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PENINGKATAN KAPASITAS MENGHADAPI BENCANA

BNPB, Kemenristek, BPPT, LIPI

• Teknologi modifikasi cuaca• Riset dan Pengembangan Teknologi

Kebencanaan Geologi

BNPB, BPKP,BPK, Itwil

• Koordinasi Kesiapsiagaan• Peningkatan Kapasitas Penanganan

Darurat

BNPB, BMKG. Kemen ESDM, Kemen PU-PR, Kemen LHK, Pemda

• Fasilitasi Kesiapsiagaan• Penguatan Pengurangan Risiko Bencana

Daerah

BNPB, Kemendagri, PemdaPendidikan dan pelatihan

BNPB, BPBD, K/L, Pemda

• Simulasi PRB• Gladi Penanggulangan Bencana

Kemen PU-PR, Kemenhub, KKP, BIG,dll, Pemda

Pembangunan EWS, TES, jalur evakuasi, dll

BNPB, Kemensos, Kemendikbud, Kemenkes, Kemen PU-PR, KemenLHK, Kementan, BASARNAS dll

Penyaluran Bantuan Kedaruratan

BNPB, Kemendagri,Kemenkes, Kemendes PDTT, KKP, Kemensos, dll, Pemda

• Fasilitasi dan Pengembangan Pemberdayaan kelompok Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

BNPB, Kemendagri, KL, Pemda

• Penyediaan dan distribusi logistik dan peralatan

• Pembangunan Gudang Logistik

1 6

5

4

3

2

7

9

8

• Kementerian Pertanian• KKP• Kementerian KUKM• Kementerian Perdagangan• Kementerian Perindustrian

• Kementerian PUPR• Kementerian Perhubungan• Kementerian BUMN

• Kementerian Kesehatan• Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan• Kementerian Agama• Kementerian Sosial

RR BIMA

PERUMAHAN & INFRASTRUKTUR

PERMUKIMAN

INFRASTRUKTUR

EKONOMI PRODUKTIF

SOSIAL BUDAYA

LINTAS SEKTOR

26

PERAN SERTA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RR BIMA

• Kementerian PUPR• BNPB

• Kementerian Dalam Negeri• POLRI• TNI• Kementerian LHK• BNPB

27

PERTANYAAN KRITIS

1. Bagaimana MEMBANGUN KERJASAMA, KEMITRAAN DAN KOLABORASI dalam Penanggulangan Bencana?MANAJEMEN KOMUNIKASI1) Internal BNPB Koordinasi Antardeputi dan antardirektur BNPB2) BNPB dengan BPBD Pola Pendampingan dan Penugasan3) BNPB dengan Kementerian/Lembaga Koordinasi dan Sinergi4) BNPB dengan donor Perencanaan, Pelaksanaan, Penganggaan,

Penyaluran Bantuan, Pelaporan dan Evaluasi, dan Pertanggungjawaban5) BNPB dengan mitra lainnya Perencanaan, Pelaksanaan, Penganggaran,

Penyaluran Bantuan, Pelaporan dan Evaluasi, dan Pertanggungjawaban2. Bagaimana MENGHITUNG KEBUTUHAN PASCABENCANA yang diperlukan

di wilayah Bima MANAJEMEN PENDANAAN PASCABENCANA3. Bagaimana persiapan Rencana Program dan kegiatan pascabencana tahun

2017 dan 2018 PRIORITAS DAN KETERKAITAN TARGET RPJMN 2015-2019

28

DISKUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

29

RENCANA TINDAK LANJUT

• Setiap K/L perlu mendukung penanganan pascabencana banjir bandang di Bima khususnya melalui program dan kegiatan yang dibiayai dari APBN-P 2017, dan usulan program dan kegiatan pemulihan lanjutan tahun 2018 ke dalam RKP 2018;

• BNPB melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam penyiapan data dan informasi rumah tangga by name by address sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan sosial, ekonomi dan budaya di Bima;

• Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah bekerjasama mempercepat perbaikan fasilitas umum (penyedian prasarana sekolah, perbaikan sarana kesehatan, pembersihan lingkungan) dan penanganan korban dan pengungsi setelah masa tanggap darurat menuju pemulihan pascabencana gempa sesuai dengan PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

• BNPB bersama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah menetapkan dan melaksanakan kebijakan pemberian bantuan stimulan untuk perbaikan rumah rusak berat (Rp 40 juta), sedang dan ringan (Rp 20 juta) (Sumber:BNPB);

• BNPB bersama Pemerintah Daerah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti perusahaan melalui skema corporate social responsibility, donor dan lembaga/organisasi lainnya buntuk mendukung kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

1. Konfirmasi kegiatan K/L yang mendukung upaya pemulihan pascabencana banjir bandang di Bima?

2. Usulan perbaikan renaksi pascabencana banjir bandang di Bima?

30

DISKUSI

31

TERIMA KASIH___________________________________

021 - 3926249

Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta Pusat 10310

www.kawasan.bappenas.go.id