laporan pati
TRANSCRIPT
PATI
TUJUAN : Melihat dan mengenal bermacam – macam butir pati
(amilum), serta mengetahui reaksi pengenal terhadap butir
pati.
LANDASAN TEORI
Pati merupakan zat ergastik yang paling umum. DI atas telah
di uraikan struktur dan pembentukan butir pati. Butir pati yang dibentuk
dalam khloroplas selanjutnya terurai dan diangkut dalam bentuk gula ke
jaringan penyimpan cadangan makanan untuk kemudian tersintesis kembali
dalam amiloplas. Pati yang diperdagangkan berasal dari berbagai organ
seperti endosperm biji padi, jagung, dan gandum, tapioca dari akar ketela
pohon (Manihot utilissima), Sagu dari batang pohon sagu ( Metroxylon
sagu), dan pati irut dari rhizome Maranta arundinaea
ALAT DAN BAHAN
Bahan: Musa paradisica
Manihot utilissima
Phasolus radiatus
Oriza sativa
Alat : Mikroskop
Pipet
Cover glass
Object glass
CARA KERJA
1. Buatlah preparat kerokan dari bahan-bahan tersebut diatas
(Pisang, umbi singkong, kacang hijau)
2. Berilah medium air, kemudian larutan Iodium
3. Periksa dibawah mikroskop, perhatikan masing-masing bentuk
butir patinya, lalu gambarlah.
HASIL PENGAMATAN
Manihot utillissima 100x
Musa paradisica 100x
Oryza sativa 40x
Phaseolus radiates 100x
Foto – foto diatas merupakan foto
penampakan pati dilihat dari mikroskop cahaya biasa dengan preparat dari
Pisang (Musa paradisica), Singkong (Manihot utillissima), Kacang hijau
(Phaeseolus radiates), dan Padi (Oryza sativa).
PEMBAHASAN
Pati terdapat berlimpah di alam, terlebih lagi selulosa sebagai
komponen organik alami. . Pati tersimpan dalam sel penyimpanan dengan
dikelilingi oleh protein dan komponen lainnya. Pati tersedia dalam bentuk
yang berlainan, semikristalin yang disebut dengan granula pati. Ukuran,
bentuk dan struktur granula pati sangat bervariasi pada komoditi pertanian.
Diameter granula pati berkisar antara 1µm hingga 200µm. Bentuk
granulanya bervariasi dari ellips/lonjong hingga kotak. Pati merupakan
bahan perekat yang menjaga kesatuan makanan yang tidak mengandung
gluten. Prosedur mengekstrak dan dalam menghasilkan pati dari tanaman
hasil panen berbeda tergantung dari jenis pati yang ada di dalamnya.
Pati murni berwarna putih, padat, dapat dicerna dengan baik oleh
enzim amilase, dan mengandung sedikit protein dan lemak yang
merupakan bagian dari granula. Kebanyakan tanaman menyimpan energi
dalam bentuk pati, yang tersusun atas amilosa dan amilopektin.
Granula pati adalah komponen utama yang tidak dapat pecah dalam
air dingin, dan ketika ditambahkan ke air pada suhu ruang, hanya sedikit
terjadi pemecahan sampai dilakukan pemanasan. Struktur granula pati yang
terdiri dari kristal (kristalit, micelles, area yang terorganisir) dan bukan kristal
(tidak berbentuk, bukan kristal, fase gel). Area yang tidak terbentuk dari
granula pati adalah akibat adanya air yang masuk dan enzim serta aktivitas
asam. Kristal merupakan perubahan sejumlah besar rantai glukosa yang
mengalami pengikatan hidrogen untuk membentuk area yang sulit bagi air
dan enzim untuk menembus. Granula pati asli tidak dapat larut dalam air
dingin, tetapi mengembang secara reversible ketika diletakkan dalam air
dingin.
Ketika pati murni dipanaskan dalam air, granula akan mengembang
yang biasa disebut pasting, dan strukturnya hancur (gelatiniasasi),
kemudian amilosa dan amilopektin lepas dan larut dalam suspensi. Proses
penghilangan kristal oleh panas (energi) dan air tersebut disebut proses
gelatinisasi. Ketika sebagian besar dari granula mengalami gelatinisasi.
Fungsi dari pati sebagai bahan makanan menghasilkan kemampuan
perekat.
Pembentukan pati terjadi melalui suatu proses yang melibatkan
sumbangan berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan
UDPG yang disebut adenosin difosfoglukosa (ADPG). Pembentukan ADPG
berlangsung dengan menggunakan ATP dan glukosa 1-p. Tentunya warna
pada daun yang diuji seharusnya berwarna coklat iodin, sedangkan pada
daun yang digunakan sebagai kontrol akan berwarna lebih gelap. Hal ini
karena daun yang di beri perlakuan tidak menghasilkan amilum sehingga
tidak menimbulkan warna ungu (Dwijosapoetro, 1994).
Tanaman jika pada bulan-bulan yang dingin, konsentrasi gula tinggi
sedangkan kadar amilum menyusut, bulan-bulan panas keadaan itu
berkebalikan. Persediaan air yang berlabihan menambah kegiatan
penyusunan amilum. Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim.
pH 7 merupakan pH optimal untuk pembentukan gula, sedang gula akan
terbentuk menjadi amilum jika pH sampai dibawan 7 (Kimball, 1989). Titik
awal pembentukan pati disebut hilum.
Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa pembentukan pati
tumbuh secara dinamis dan terjadi fluktuasi, karena itulah terdapat lapisan –
lapisan akibat pertumbuhan yang terfluktuasi itu.
Berdasarkan letak hilumnya, butir pati pisang (Musa paradisica)
berdasarkan letak hilumnya masuk pada kategori butir pati eksentris karena
letak hilus berada di tepi butir pati. Bentuknya sendiri berupa lonjong dan
berlapis – lapis.
Sedangkan pada butir pati singkong (Manihot utillissima), butir
patinya masuk kedalam kategori butir pati konsentris.
Untuk butir pati pada padi (Oryza sativa), berdasarkan letak hilumnya
masuk pada kategori butir pati konsentris.
Pada butir pati kacang hijau (Phaseolus radiates), berdasarkan letak
hilumnya masuk pada kategori butir pati konsentris dan terdapat keretakan /
korosi pada butir pati tersebut karena sebagian amilumnya itu digunakan
untuk tumbuhan itu sendiri yang mungkin disebabkan untuk
perkecambahan.
KESIMPULAN
- Tumbuhan membentuk pati untuk cadangan makanan.
- Pati murni berwarna putih, padat, dapat dicerna dengan baik oleh
enzim amylase.
- Granula pati adalah komponen utama yang tidak dapat pecah
dalam air dingin, dan ketika ditambahkan ke air pada suhu ruang,
hanya sedikit terjadi pemecahan sampai dilakukan pemanasan.
- Area yang tidak terbentuk dari granula pati adalah akibat adanya
air yang masuk dan enzim serta aktivitas asam.
- Ketika pati murni dipanaskan dalam air, granula akan
mengembang yang biasa disebut pasting, dan strukturnya hancur
(gelatiniasasi), kemudian amilosa dan amilopektin lepas dan larut
dalam suspensi.
- Pembentukan pati terjadi melalui suatu proses yang melibatkan
sumbangan berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa
dengan UDPG yang disebut adenosin difosfoglukosa (ADPG).
- Adanya lapisan - lapisan pada butir pati karena saat terbentuk
terjadi fluktuasi sehingga terjadi lapisan – lapisan tersebut.
- Butir pati pada pisang masuk pada kategori butir pati konsentris,
sedangkan butir pati singkong, padi dan kacang hijau merupakan
butir pati eksentris.
- Pada butir pati kacang hijau terdapat retakan yang disebabkan
karena sebagian amilum digunakan untuk perkecambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. Biologi edisi ke-5. Jakarta: E rlannga.
Estiti B. H idayat. 1 995 . A natomiT umbu ha n Berbiji. Bandung :P
ener bit: ITB.
http://canbio.blogspot.com/2010/02/laporan-kumpulan-praktikum-
anatomi.html
http: //eckoplanto.blogspot.com/2009/04/pati.html)
http://www.wikipedia.org/sel_tumbuhan.html