laporan observasi pdam tirta makmur sukoharjo

7
Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BUMN merupakan salah satu wujud nyata dari investasi negara dalam dunia usaha. Dengan tujuan umumnnya adalah untuk mendorong dan mengembangkan perekonomian nasional, dan tujuan khusus BUMN adalah: 1. Menunjang Perkembangan ekonomi. 2. Mencapai pemerataan secara horizontal dan vertikal mela lui perintisan usaha dan pembinaan pengusaha golongan e konomi lemah dan koperasi. 3. Menjaga stabilitas dengan menyediakan persediaan barang yang cukup terutama menyangkut hajat hidup orang banyak. 4. Mencapai efisiensi teknik agar dapat menjual dengan ha rga yang terjangkau tanpa mengurangi mutu dan kemampuan memupuk dana dari keuntungan. 5. Menunjang terselenggaranya rencana pembangunan. BUMD dalam konteksnya sama dengan BUMN hanya saja beda dalam kepemilikannya, BUMN milik negara sedangkan BUMD milik daerah. Salah satu BUMD yang mengemban amanat di daerah ad alah PDAM. PDAM berfungsi untuk melayani kebutuhan hidup orang banyak dengan menyediakan layanan air bersih dan sekaligus menggali dana masyarakat melalui perol ehan keuntungan dari usahanya yang digunakan kembali untuk membangun sarana dan prasarana yang diperlukan oleh masyarakat. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berbeda dengan perusahaa swasta murni yang selalu berorientasi pada keuntungan (profi t oriented) Salah satu tujuan PDAM adalah turut serta dalam melaksanaka n pembangunan daerahkhususnya, dan pembangunan ekonomi nasio nal pada umumnya, dengan cara menyediakan air yang bersih, sehat, dan memnuhi persyaratan kesehatan bagi masyarakat di suatu daerah, yang sekaligus juga merupakan wujud pelayanan dari pemerintah terhadap masyarakat.

Upload: agus-ansori

Post on 12-Apr-2016

158 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Ok

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar BelakangBUMN  merupakan  salah satu wujud  nyata  dari  investasi  negara  dalam dunia  usaha. Dengan tujuan  umumnnya  adalah  untuk  mendorong dan mengembangkan    perekonomian nasional, dan tujuan khusus  BUMN  adalah:

1. Menunjang Perkembangan ekonomi.2. Mencapai  pemerataan  secara  horizontal  dan  vertikal  melalui  perintisan usaha  

dan  pembinaan  pengusaha  golongan  ekonomi  lemah  dan  koperasi.3. Menjaga  stabilitas  dengan  menyediakan persediaan barang  yang  cukup

terutama  menyangkut  hajat hidup  orang  banyak. 4. Mencapai  efisiensi  teknik  agar  dapat  menjual  dengan  harga  yang

terjangkau  tanpa mengurangi  mutu  dan kemampuan  memupuk dana dari keuntungan.

5. Menunjang  terselenggaranya  rencana  pembangunan. 

BUMD dalam konteksnya sama dengan BUMN hanya saja beda dalam kepemilikannya, BUMN milik negara sedangkan BUMD milik daerah.  Salah  satu BUMD  yang  mengemban  amanat  di  daerah  adalah  PDAM. PDAM berfungsi untuk melayani  kebutuhan  hidup orang banyak dengan menyediakan layanan air bersih  dan  sekaligus  menggali  dana  masyarakat  melalui  perolehan  keuntungan dari  usahanya  yang  digunakan  kembali  untuk membangun  sarana  dan  prasarana yang diperlukan oleh  masyarakat.  Perusahaan  Daerah  Air  Minum  (PDAM) berbeda  dengan  perusahaa swasta  murni  yang  selalu  berorientasi  pada keuntungan  (profit  oriented) Salah  satu  tujuan  PDAM  adalah  turut  serta  dalam melaksanakan  pembangunan  daerahkhususnya,  dan  pembangunan  ekonomi  nasio nal  pada  umumnya,  dengan  cara  menyediakan air yang bersih, sehat, dan memnuhi persyaratan kesehatan bagi masyarakat di suatu daerah, yang sekaligus juga merupakan wujud pelayanan dari pemerintah terhadap masyarakat.

Apabila  merujuk  pada  Keputusan  Menteri  Dalam  Neger i  No :  690-069 tahun  1992,  tentang  Pola  Petunjuk  Teknis  Pengelolaan  PDAM,  di  sana ditegaskan bahwa  PDAM mempunyai tugas pokok pelayanan umum  kepada masyarakat, di  mana dalam  menjalankan  fungsinya  PDAM  diharapkan  mampu membiayai  dirinya  send iri  (self  financing)  dan  harus  berusaha  mengembangkan tingkat pelayanannya,  di  samping  itu  PDAM  juga  diharapkan  mampu  member ikan  sumbangan  pembangunan  kepada  Pemda.  Selanjutnya  dalam  keputusan Menteri  Dalam  Negeri  Nomor  47 Tahun  1999,  tentang  Pedoman  Penilaian Kinerja  PDAM  dinyatakan  bahwa  tujuan  pendirian  PDAM  adalah  untuk memenuhi  pelayanan  dan  kebutuhan  akan  air  bersih  bagi masyarakat  serta sebagai  salah  satu  sumber   PAD.  Untuk  mencapai  tujuan  di  atas,  maka penyelenggaraan,  pengelolaan  dan  pembinaan  terhadap  PDAM  harus berdasarkan kepada  prinsip-prinsip dan azas ekonomi per usahaan yang sehat

Page 2: Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

Berdasarkan  ketentuan ketentuan yang  mengatur tentang  keberadaan PDAM tersebut sangat  jelas  bahwa  dalam  menjalankan  fungsinya  sebagai  penyedia air bersih  dan  dalam  upaya peningkatan  pelayanan  publik, PDAM tidak terlepas  dari aspek  ekonomi  yaitu  memperoleh  keuntungan  yang  memadai.  Adanya kepentingan  pelayanan  publik  menyebabkan  PDAM  tidak  akan  mampu menjalankan  fungsinya  secara  optimal,  sehingga  keadaan  ini  akan  mempengaruhi kinerja perusahaan  secara  keseluruhan. Untuk  mewujudkan  kedua  tujuan dimaksud  pengelolaanPDAM  masih  dihadapkan  pada  inefisiensi  bahkan cenderung  mengedepankan  fungsi  pelayanan  (public  service  oriented), sehingga dampaknya akan membebani Keuangan Pemerintah daerah.

Mengingat  keberadaan  PDAM  dibiayai  oleh pemerintah  daerah  yang  bersumber   dari  uang  masyarakat  (public  fund)  maka  dalam  pengelolaanya  harus memperhatikan  aspek  transparansi  dan  akuntabilitas,  baik  dalam  aspek pengelolaan  keuangan,  aspek  operasional dan  aspek  administrasinya,  karena ketiga  aspek   dimaksud  sangat  menetukan  kinerja  pengelolaan  per usahaan termasuk  di  dalamnya  adalah Perusahaan Daer ah Air Minum ( PDAM).

B.    Rumusan masalah

1`.   Bagaimana Laporan Keuangan dari PDAM Tirta Makmur kabupaten Sukoharjo ?

C.    Tujuan penulisan

1.     Mengetahui Laporan Keuangan PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo.

D.    Manfaat penulisan

1.     Manfaat Teoritis, Menambah Pengetahuan tentang salah satu contoh BUMD secara lebih mendalam dan mendetail.

2.     Manfaat secara praktis dari hasil penulisan laporan ini, diharapkan memberikan informasi yang cukup bagi para pembaca dan stakeholder terkait penyajian laporan keuangan yang akuntabilitas dan transparan.

BAB II

METODE PENELITIAN

A.    Tempat dan waktu

Tempat di Kantor PDAM Tirta makmur Kabupaten Sukoharjo, Jl. Abu Tholib Sastrotenoyo 371 Sukoharjo pada tanggal 22 Oktober 2012.

B.    Teknik pengumpulan data

Page 3: Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

Dalam proses penyusunan observasi ini, penulis menggunakan 3 teknik pengumpulan data guna mendeskripsikan analisa kasus yang dibahas, yaitu:

1.     Studi Pustaka

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menganalisa hasil penelitian yang berhubungan dengan PDAM Sukoharjo dan berita terkini mengenai perkembangan PDAM Sukoharjo pada media massa dalam internet sebagai pendukung informasi yang berhubungan dengan kegiatan observasi ini.

2.     Observasi

Yaitu pengamatan terhadap setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Pengamatan ini dilakukan dengan indra penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Obervasi dilakukan dengan mengunjungi langsung tempat sehingga data yang diperoleh adalah data yang autentik, metode ini diharapkan dapat menunjukan keobjektifan data yang sebenarnya tanpa ada manipulasi.

3.     Wawancara

Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada nara sumber, dari jawaban yang diberikan narasumber kemudian dicatat atau direkam, pihak yang diwawancarai adalah pihak dari bagian keuangan, bagian SDM dan bagian pelayanan dari PDAM Sukoharjo yaitu Bapak Budi Santoso, Ibu Tri Rahayu K.

Page 4: Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

BAB 3PEMBAHASAN

A. Analisis laporan keuangan

Berdasarkan data laporan keuangan dari Kasubag PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo,  beberapa informasi yang kami dapatkan bahwa penyusunan laporan dilakukan setiap bulan yang berupa laporan perubahan ekuitas, laporan laba/rugi perusahaan, neraca, laporan arus kas, dan laporan persediaan. Laporan keuangan terdiri dari laporan keuangan pusat dan laporan keuangan konsolidasi. PDAM Tirta Makmur mengolah data dari laporan-laporan dari Cabang pembantu PDAM Tirta Makmur di Sukoharjo Kota, Kartasura, dan Bendosari. Pertanggungjawaban laporan keuangan PDAM Tirta Makmur kepada Kepala Daerah Kabupaten Sukoharjo. Laporan Keuangan yang telah selesai diaudit pada tahun 2011 berbeda pada tahun sebelumnya, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 bahwa yang melakukan audit untuk Laporan keuangan adalah  BPK dan Akuntan Publik  yang terkait dengan Perusahaan Milik Daerah.  Untuk Laporan Keuangan tahun buku 2011 diaudit oleh Akuntan Publik dan Kinerja diaudit oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Audit oleh BPKP (Badan Pengawas Keuangan Pemerintah) dilakukan paling tidak setahun sekali untuk mengetahui kinerja dari suatu Badan Usaha Milik Daerah.

Selanjutnya dalam keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 690.900-327 tahun 1994, tentang Pedoman Penilaian Kinerja Keuangan PDAM dinyatakan bahwa tujuan pendirian PDAM adalah untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat, serta sebagai salah satu sumber PAD. Berdasarkan hasil audit BPKP Provinsi Jawa Tengah memberikan opini mengenai  penilaian kinerja PDAM Tirta Makmur adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk tahun buku 2011. Mengenai transparansi laporan keuangan, PDAM Tirta Makmur

Dasar akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan PDAM Tirta Makmur adalah dasar akrual untuk perhitungan hasil usaha (laporan laba rugi) periodik dan penentuan posisi keuangan (neraca). Seluruh pendapatan usaha maupun di luar usaha diakui pada saat timbulnya transaksi dan/ atau pada masa prestasi dinikmati, yaitu:

1. Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan setiap bulan berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang bersangkutan, walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian, atau pada saat penerimaan uang untuk transaksi penjualan tunai.

2. Pendapatan sambungan baru dan pendapatan non air lainnya diakui dan dicatat seluruhnya sebagai pendapatan tahun berjalan.

3. Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran oleh pelanggan dicatat pada saat denda tersebut diterima.

4. Penerimaan dana meter dari pelanggan yang dimaksudkan untuk pemeliharaan meter air tidak diakui sebagai pendapatan akan tetapi diakui sebagai kewajiban dalam perkiraan Cadangan Dana Meter.

Pendapatan operasi air PDAM Tirta Makmur pada tahun buku 2011 sebesar Rp. 69.874.500,00 dan pendapatan operasi non air sebesar Rp. 100.000,00.

Biaya dalam laporan perincian biaya terdiri dari biaya langsung yang mencakup biaya sumber, biaya pengolahan, dan biaya transmisi/distribusi. Biaya umum dan administrasi kantor yang meliputi biaya pegawai, biaya kantor, biaya hubungan langganan, biaya keuangan, biaya pemeliharaan, dan biaya lain-lain serta biaya penyusutan dan amortisasi instalasi. Alokasi biaya yang paling besar terletak pada pos pengeluaran untuk biaya

Page 5: Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

umum dan administrasi PDAM Tirta Makmur sebesar Rp. 2.347.969.522,04 sedangakan untuk biaya langsung sebesar Rp. 2.126.223.632,70.

Penilaian piutang digunakan untuk menentukan besarnya penyisihan pada tiap akhir tahun pengelompokkan piutang menurut umurnya. Besarnya penyisihan pada akhir tahun ditentukan dengan persentasi. Penggunaan persentase ini dikecualikan untuk seluruh instansi pemerintah. PDAM Tirta Makmur pada tahun 2011 membukukan piutang langganan air sebesar Rp. 1.164.359.700,00 dan penyisihan piutang langganan sebesar Rp. 200.039.160,00.

Pencatatan dan penilaian persediaan dikelompokkan dalam 2 jenis,

1. Metode perpetual (perpetual inventory method)

Digunakan untuk menghitung persediaan bahan instalasi.

2. Metode fisik (physical inventory method)

Digunakan untuk menghitung persediaan bahan operasi yang meliputi persediaan bahan kimia dan bahan operasi lainnya.

Barang atau bahan yang dibeli untuk keperluan investasi termasuk pemeliharaan instalasi dikelompokkan dalam perkiraan bahan instalasi dan digolongkan dalam aktiva lain-lain.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Sukoharjo pada tahun 2011, laporan keuangannya ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva masing-masing sebesar Rp 32.583.193.570,53.  Modal PDAM Tirta Makmur berasal dari modal pemerintah pusat sebesar Rp. 11.425.264.412.69, modal pemerintah daerah Rp. 24.326.166.646.42, dan sisanya berasal dari modal hibah. Persentase kewajiban kurang lebih sebesar 7% dari keseluruhan pasiva. Selain itu laba sebelum pajak yang dibukukan sebesar Rp 431.697.078,48.

BAB 4

A.    Kesimpulan

Laporan Keuangan yang dibuat PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo disusun setiap bulan yang berupa laporan perubahan ekuitas, laporan laba/rugi perusahaan, neraca, laporan arus kas, dan laporan persediaan. Laporan keuangan terdiri dari laporan keuangan pusat dan laporan keuangan konsolidasi.

Pembuatan Laporan keuangan ini mengacu pada “Pedoman Akuntansi PDAM, Deputi Bidang Sumber Pembiayaan dan Investasi Kantor Menteri Negara Otonomi Daerah Tahun 2000” dan laporan keuangan yang dibuat oleh PDAM Tirta makmur Kabupaten Sukoharjo sudah menggunakan basis akrual hal ini terbukti dengan laporan yang telah dibuatnya.

B.    Saran

Usaha yang perlu dilakukan pihak PDAM Sukoharjo dalam memaksimalkan pelayanan baik untuk pelanggan secara khusus maupun calon pelanggan yaitu:

1. Menyesuaikan tarif air PDAM sesuai golongan. Pengelompokkan pelanggan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan realita di lapangan

Page 6: Laporan Observasi PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

2. Memberikan tarif sambungan baru sesuai kemampuan calon pelanggan3. Menerapkan sistem kredit pembayaran sambungan baru bagi calon

pelanggan yang tidak mampu4. Membuat forum sosialisasi/sistem marketing yang bisa

memberitahu      masyarakat bahwa air PDAM Sukoharjo sudah memenuhi standar kualitas,      kuantitas,dan kontinuitas.