laporan mikro jamur
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 laporan mikro jamur
1/4
Diantara tumbuh-tumbuhan rendah (bersahaja), maka golongan ganggang (alga) dan
golongan jamur merupakan kelanjutan dari pada golongan bakteri. Apakah golongan
ganggang itu langsung menjadi lanjutan golongan bakteri ataukah jamur yang menjadi
lanjutan langsung dari bakteri, hal ini sangat sukar ditentukan (Dwidjoseputro, 1978).
Fungi atau Cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawaorganik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka
disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks,
menguraikan menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yangkemudian dikembalikan
kedalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka bisa sangat
menguntungkan bagi manusia (Pelczar, et.al. 2008).
Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, bereproduksi seksual dan aseksual dalam
dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya
berbeda dari organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorbsi (Gandjar, 1999).
Jamur merupakan suatu organisme eukariotik yang mempunyai ciri yaitu berupa
benang tunggal yang bercabang, tidak mempunyai klorofil, hidupnya heterotrof dan
mempunyai berbagai macam penampilan, tergantung pada spesiesnya.
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri yang khas yaitu benang
tunggal atau bercabang-cabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa-hifa akan membentuk
misselium. Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Fungi dapat
mensintesis protein dan vitamin (Gunawan S,2009).
Fungi dibedakan menjadi dua golongan yakni
Kapang
Fungi multiseluler atau kapang mempunyai miselia atau fillamen dan pertumbuhannya
dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas (Waluyo, 2007).
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa
tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septat yang membagi hifa dalam mangan-
mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih (Waluyo, 2007).
Secara lamiah kapang berkembang biak dengan berbagai cara, baik aseksual dengan
pembelahan, penguncupan atau pembentukkan spora dapat pula secara seksual dengan
pembelahan nukleus dari kedua induknya (Waluyo, 2007).
Khamir
Khamir termasuk cendawan, tetapi berbeda dengan kapang karena bentuknya yang
terutama uniseluler. Reproduksi vegetativ terjadi dengan cara pertunasan. Sebagian sel
tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibanding kapang yang tubuh
dengan pembentukkan filamen (Waluyo, 2007).
Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-
50 mm, dan lebar 1-10 mm. bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder,
ogival yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, berbentuk
batat, bentuk apikal atau lemon, membentuk psedomiselium dan sebagianya (waluyo, 2007).
-
8/13/2019 laporan mikro jamur
2/4
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa
tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septat yang membagi hifa dalam mangan-
mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih. Dinding penyekat pada
kapang disebut dengan septum yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat
bebas bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya. Kapang bersepta yaitu terutama kelas
Ascomycetes. Sedangkan kapang tak bersepta yakni kelas Phycomycetes. Kapang yang takbersepta intinya tersebar disepanjang septa (Waluyo, 2007).
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula bersifat saprofit. Parasit apabila dalam
memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda hidup yang ditumpanginya.
Sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh makanan dari benda mati dan tidak
merugikan benda itu sendiri. Fungi mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon
dan karbohodrat (misalnya glukosa, sukrosa atau maltosa)., sumber nitrogen dari bahan
organik atau anorganik, dan mineral dari substratnya . ada juga beberapa fungi yang dapat
mensintesis vitamin-vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
sendiri. Tetapi ada juga yang tidak dapat mensintesis sendiri, sehingga harus mendapatkan
dari substrat, misalkan thaimin dan biotin (Gunawan S,2009).
Peran fungi dalam kehidupan kita sehari-hari antara lain dapat disebutkan dibidang
pertanian dan perkebunan menyebabkan penyakit pada tanaman ekonomi seperti padi,
jagung, kentang, kopi, the, coklat, kelapa dan karet; di bidang kehutanan merusak kayu dan
hasil olahannya, akan tetapi fungi justru diperlukan dalam penguburan lahan, di bidang
farmasi fungi dimanfaatkan untuk menghasilkan aneka enzim dan senyawa asam organik
tertentu, di bidang kedokteran sejumlah fungi memang phatogen bagi mannusia antara lain
menyebabkan alergi dan dermatomikosis, di bidang kesehatan masyarakat spora fungi diiudara menyebabkan pengotoran udara yang bila dihirup menyebabkan batuk-batuk dan alergi
disamping itu diketahui pula bahwa fungi dapat merusak lingkungan, cat minyak bumi,
kertas, dan tekstil (Gandjar,1999).
Beberapa fungi, meskipun sapiofitik dapat juga menyerbu inang yang hidup lalu
tumbuh dengan subur disitu sebagai parasit. Sebagai parasit mereka menimbulkan penyakit
pada tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Akan tetapi diantara sekitar 500.000 spesies
cendawan, hanya kurang lebih 100 yang patogenik terhadap manusia. kematian infeksi oleh
cendawan selain penyakit kulit sangat tinggi. Hal ini boleh jadi disebabkan oleh diagnosis
yang terlambat atau yang salah selama penyakit itu menjalar atau karena tidak tersediannya
antibiotik. Antibiotik non toksik yang secara medis tepat guna. Banayak cendawan patogenik,misalnyaHistoplasmaCapsulatum, yang menyebabkan histoplasmosis (nfeksi mikosis pada
sistem retikolendotelium yang meliputi banyak organ). Dapat juga hidup sebagai saprofit,
fungsi deperti itu menunjukan dimorfisme : artinya mereka dapat ada dalam bentuk uniseluler
seperti halnya khamir ataupun dalam bentuk bening (filamen) seperti halnya kapang. Fase
khamir timbul bilamana organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan,
sedangkan bentuk kapang bila organisme itu merupakan saprofit dalam tanah atau dalam
medium laboratorium. Identifikasi laboratorium untuk cendawancendawan patogenik
acapkali tergantung kepada dapat tidaknya dimorfisme ini dipertunjukan (Pelczar. 2008).
Identifikasi jamur merupakan suatu kegiatan yang sangat penting mengingat banyak
jenis jamur belum diketahui jumlah dan jenisnya. Jumlah spesies jamur yang sudah diketahui
hingga kini hanya kurang lebih 69.000 dari per kiraan 1.500.000 spesies yang ada didunia.
-
8/13/2019 laporan mikro jamur
3/4
Dapat dipastikan bahwa indonesia yang sangat kaya akan diservitas tumbuhan dan hewannya
juga memiliki diservitas jamur yang sangat tinggi mengingat lingkungannya yang lembab dan
suhu tropik yang mendukung pertumbuhan jamur (handajani, 2006).
(A.S.,Sucker & Richard, A.M.2000)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat ditari kesimpulan bahwa:
Cara mengidentifikasi dasar jamur adalah dengan mengamati bentuk koloni, diameter,
tepi koloni, permukaannya, konsistensinya, warna, pembentukkan pigmen dalam media dan
apakah koloni tumbuh pada permukaan atau dalam media
Jenis-jenis fungi yaitu:
o Yeast / ragi / khamir
o Fillamentus fungi
o Cendawan (mushroom)
A.S.,Sucker & Richard, A.M.2000.Clinical Interpretation of Laboratory Test.F.A. Davis
Company: Philadelphia
Dwidjoseputro, 1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan:Jakarta
Gandjar, Indrawati.1999.Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : UI Press
Gunawan, S.2009.Biolodi SMA Kelas X.Jakarta:Grasindo
-
8/13/2019 laporan mikro jamur
4/4