laporan magang karet pdf

46
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PENGGUNAAN DEORUB SEBAGAI BAHAN UNTUK MENGURANGI BAU BOKAR (BAHAN OLAHAN KARET) DI PT. DJAMBI WARAS - JAMBI MHD. AFANDI D1C011034

Upload: ahmad-afandi

Post on 03-Dec-2015

552 views

Category:

Documents


133 download

DESCRIPTION

laporan magang karet pt. djambi waras

TRANSCRIPT

LAPORAN

PRAKTEK KERJA

LAPANG

PENGGUNAAN DEORUB

SEBAGAI BAHAN UNTUK

MENGURANGI BAU BOKAR

(BAHAN OLAHAN KARET)

DI PT. DJAMBI WARAS -

JAMBI

MHD. AFANDI

D1C011034

Latar belakang Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan

yang sangat berperan penting di Indonesia dalam

upaya peningkatan devisa Indonesia.

Dari badan pusat statistik provinsi jambi dapat dilihat

bahwa Produksi karet di provinsi Jambi sendiri terus

mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2013.

Tahun 2011 sebesar 319.948 TON

Tahun 2012 sebesar 322.044 TON

Tahun 2013 sebesar 323.271 TON

Latar belakang

Latar belakang

Bau busuk bokar yang menyengat

menggunakan bahan pembeku yang

tidak dianjurkan

merendaman bokar dalam air kolam

selama beberapa hari

Menjadi Keluhan masyarakat pabrik

Melakukan penyemprotan deorub

pada bokar (bahan olah karet)

Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan dilakasanakan praktek kerja lapangan adalah untuk meningkatkan

wawasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan keterampilan bekerja

secara nyata mengenai aspek teknis pada PT. Djambi Waras Jambi, serta

mampu menganalisis permasalahan yang ditemui di lapangan.

Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Manfaat Praktek Kerja Lapangan untuk melatih keterampilan sesuai

dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, belajar

mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja, serta mengembangkan

ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan mencoba menemukan sesuatu

yang belum diperoleh selama perkuliahan

Tempat Praktek Kerja LapanganPraktek Kerja Lapangan dilaksanakan

di PT. Djambi Waras Jambi, di jalan Koptu A Gultom, Rt. 06, Kelurahan

Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.

Jadwal Waktu Praktek Kerja Lapangan

Pratek kerja lapangan ini dilaksanakan dimulai dari tanggal 16 Febuari

2015 sampai dengan 16 April 2015

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTEK

KERJA LAPANGAN

PT. Djambi Waras Jambi bernaung dibawah industri perusahaan Kirana Megatara Group sebagai holding company yang memproduksi SIR 10, SIR 20, dan VK.

Tonggak sejarah Kirana Megatara Group dimulai pada tanggal 27 Oktober 1964, saat didirikannya PT. Waras, yang kemudian berganti nama menjadi PT. Djambi Waras

PT. Djambi Waras Jambi berkode SAK mulai beroperasi pada tahun 1970.

Sejarah Perusahaan

Struktur Organisasi

PT. Djambi Waras Jambi memilki :

CEO Region Jambi Kirana Megatara, Direktur operasional dengan beberapa departemen yaitu

Pembelian,

Pabrik dan

Kantor.

Masing-masing departemen terbagi dari seksi dan subseksi, serta staff.

Kegiatan Umum Perusahaan Proses pengolahan dimulai dari :

Pembelian bokar (bahan olahan karet rakyat)

Proses produksi

Laboratorium

Quality control

Gudang Barang Jadi

Ekspor

Bagian penunjang perusahaan :

Gudang material

Tehnik

Personalia

Kantor

Wakil manajemen

SHE (safety, healthy, dan environment)

Lump

Slab

BOKAR

Bentuk

seperti

bantalan

Bentuk

seperti

mangkok

Kegiatan bagian Bokar

Permintaan bahan olah

stok bokar menyiapkan bokar

untuk produksi

Pengambilan bahan olah

melalui angkutan darat berupa mobil truk.

Penerimaan bahan olah

di pabrik

Diperiksa, dan dibongkar sesuai dengan lokalnya

Pengambilan sampel

4 ton diambil 20-25 kg

Cut Kwe

Uji Laboratorium

Pembersihan lokal dan

kontaminasi

mencegah ikutnya kontaminan dengan bahan olah.

Proses Produksi Proses pengolahan karet mentah menjadi Crumb

Rubber

Produksi crumb rubber

Pre Cleanin

g

Milling

Kamar Jemur

Blanket

(KGB)

Crumb

Raw Material Tank

Bak yang berisi air yang akan digunakan untuk pencucian awal dari bokar

Breaker bokar dipotong-potong menjadi bentuk

yang lebih kecil.

Srew Conveyor membawa dan mencuci bahan olah dari

breaker.

Belt conveyor dilakukan proses pengambilan

kontaminasi secara manual

Pre-

Cleaning

Mixing Tank I Bahan dicampur atau

dihomogenkan. Bahan dialirkan ke rotary bucket

Screw Cutter Bahan akan dipotong-potong menjadi bentuk yang lebih kecil dan dialirkan ke belt conveyor

melalui screw conveyor

Mixing Tank II, Bahan dihomogenkan kemudian dengan

cakar hammer mill bahan dibawa ke hammer mill.

Hammer Mill Bahan dipotong dan ditumbuk untuk

mengeluarkan kotoran yang berada di dalam karet

Pre-

Cleaning

Vortex Pump Memompa bahan yang berada pada

Hammer Mill Tank ke Rotary Screen.

Rotary Screen Karet skim dan kontaminasi dipisahkan

dan dialirkan ke dalam Cyclon

Mixing Tank III Bahan mengalami proses

penghomogenisasian agar lebih seragam

Blend Cutter Bahan diremas dan dihaluskan agar

menjadi lebih kecil.

Pre- Cleaning

Milling Creper I

•Bahan mengalami proses penggilingan menjadi bentuk Blanket

•Tebal ±28 mm

Creper 2

•Ketebalan blanket menjadi ±23 mm

Shredder

•Bahan akan dipotong menjadi berbentuk remahan.

•Bahan masuk ke shredder tank untuk dibersihkan dan dengan dorongan air masuk ke feeder cakar untuk ke creeper 3.

Milling

Creper 3

Remahan digiling kembali menjadi blanket dengan ketebalan ±25 mm.

Creper 4

Blanket digiling untuk mendapat ketebalan ±12 mm

Creper 5

Blanket akan digiling kembali dengan ketebalan 6– 8 mm.

Roller

Berfungsi menggulung blanket menjadi gulungan besar dengan berat minimal 250 Kg

Prinsip kerja alat ini adalah memutar blanket dengan menggunakan roda

Penimbangan •BRUTO = ∑ (blanket + rol)

•TARRA = BRUTO – ( ∑ roll x 15 kg )

•NETTO = TARRA X 70 % (Reguler)

• TARRA X 69 % (VK/CV)

Lift

• Menaikkan gulungan blanket ke Kamar Gantung Blanket (KGB) sesuai dengan lantai kamar penjemuran.

Milling

Kamar Gantung

Blanket (KGB)

(KGB) merupakan tempat penjemuran

blanket dengan tujuan menaikkan

kadar karet kering (DRC) dengan

pengaturan sirkulasi udara.

Garis putih pada tiang :

blanket tidak boleh melebihi garis

tersebut dengan tujuan agar di dalam

KGB terjadi sirkulasi udara dengan

baik

Garis kuning pada reng :

penjemuran blanket harus melewati

garis tersebut dengan tujuan sirkulasi

udara vertikal pada KGB.

Pengambilan sampel untuk uji Dirt

dilakukan setelah penjemuran di 4 titik

yang berbeda untuk setiap kamar

dengan ukuran sampel adalah 3 x 4

cm.

Penurunan

Penurunan blanket dari KGB dilakukan

setelah blanket memiliki umur jemur

minimal 12 hari penjemuran dan telah

dilakukan pengujian kadar DRC

Blanket yang telah diturunkan melalui

papan peluncuran selanjutnya akan

digiling di Creper penurunan. Blanket

yang digiling di creper ini 4-5 lapis

Dari creper penurunan blanket

diremahkan dengan menggunakan

shredder dan masuk ke dalam sredder

tank untuk pencucian.

Remahan akan masuk ke vortex

pump ke static evaporate dan

kemudian masuk ke dalam trolly.

Karet remahan dan air akan

dipisahkan.

Proses Crumb

Dryer

Press dan Packing

Pencabutan cake dalam trolly

Penimbangan cake 35 kg

dengan menggunakan

timbangan digital.

Cake yang telah ditimbang,

dimasukkan ke dalam mesin

press untuk menjadi bale.

Press dan Packing

Bale inspection

Cek ulang berat bale

Pengemasan dalam kantong

plastik SIR

Metal Detector

Kemasan sesuai SI buyer

LABORATORIUM

Pengujian bahan olah karet

Pengujian blanket/ bahan dalam

proses

Pengujian SIR ( Standard

Indonesia Rubber)

Quality Control

Mengontrol dan memonitor

bagian bokar, produksi dan GBJ

Gudang Barang Jadi (GBJ)

Menyususun rencana produksi

penyusunan rencana produksi bekerja

sama dengan bagian produksi.

Memberi identitas produksi

Pemberian label pada kemasan

berdasarkan SI yang diberikan oleh buyer

Mempersiapkan kemasan

Metal Box (MB), Shring Wrap (SW)

Slip Tray (ST) , NRP

Penindihan,

Penindihan bertujuan untuk merapikan isi

kemasan.

Pengemasan

Ditutup dengan plastik kemudian

dipanaskan

Ekspor

Pengiriman barang dilakukan setelah ada

instruksi intern dari bagian ekspor.

GUDANG

MATERIAL

Pemesanan barang.

Penerimaan dan penyimpanan barang.

Pengambilan barang.

Administrasi Gudang

Material.

.

TEHNIK Maintenance

Melakukan pemeliharaan mesin-

mesin yang digunakan untuk

proses produksi dan penunjang lainnya.

Bengkel

melakukan pengecekan,

perbaikan dan penggantian mesin

produksi dan peralatan

pendukung yang rusak

Listrik

Menanggulangi atau mengatasi

masalah instalasi listrik dan peralatan yang dapat mengganggu proses produksi

Power House

pengoperasian pemakaian,

mengatur penggunaan mesin

generator (Genset) yang

membantu penyuplaian arus listrik

Personalia

Bertanggung jawab dalam membantu manajemen untuk mengelola sumber daya

manusia (karyawan).

Membuat Laporan

Membuat berbagai macam surat

Kantor

Menerima, mengatur, dan memberi informasi.

Merekam informasi atau menyimpan informasi.

Melindungi aset/harta

Wakil Manajemen

Mempersiapkan dokumen mutu

Melaksanakan dan memelihara dokumen mutu, prosedur sistem mutu, instruksi

kerja dan format

SHE ( Safety, Healthy, Environment) Membuat laporan dokumen lingkungan (UKL-UPL), laporan SWAPANTAU, dan

laporan limbah bahan berbahaya (limbah B3)

Patroli safety di semua area pabrik

Kunjungan ke instansi pemerintah

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini

dilaksanakan dari tanggal 16 februari

2015 sampai dengan 16 April 2015 yang

bertempat di PT. Djambi waras – Jambi

kelurahan tanjung johor kecamatan

pelayangan, kota Jambi.

Bidang atau Unit Kerja

PKL yang dilaksanakan di PT. Djambi

Waras – Jambi dilakukan di bagian SHE

atau safety health and environment

SHE ini merupakan bagian yang bertugas

menjamin kesehatan dan keselamatan

pekerja, menangani limbah baik limbah

cair padat ataupun emisi udara serta

limbah B3.

Bidang atau Unit Kerja

Adapun tugas – tugas keseluruhan dari seorang SHE di PT. Djambi Waras – Jambi ialah membuat laporan dokumen lingkungan (UKL-

UPL) setiap satu semester/ 6 bulan sekali,

membuat laporan SWAPANTAU (monitoring limbah cair dan emisi udara)

membuat laporan limbah bahan berbahaya (B3)

melakukan Patroli safety disemua area pabrik

melakukan Kunjungan ke Instansi pemerintah terkait peraturan perundangan yang berlaku

Bidang atau Unit Kerja

memperhatikan keselamatan dan

kesehatan karyawan, karena jika

karyawan selalu dalam kondisi baik maka

proses produksi pun akan berjalan

dengan lancar.

safety patrol setiap

hari selasa

Bidang atau Unit Kerja

kondisi lingkungan pabrik merupakan hal yang wajib

diperhatikan oleh seorang SHE termasuk juga permasalahan

setiap pabrik karet yaitu bau busuk bokar yang menyengat.

bau tersebut ditimbulkan oleh hasil biodegradasi menjadi

senyawa ammonia dan sulfide oleh bakteri.

Untuk menanggulangi bau busuk yang menyengat tersebut

PT. Djambi Waras – Jambi melakukan penyemprotan deorub

5% pada bokar yang akan diolah setiap hari senin dan jum’at.

Bidang atau Unit Kerja Sumber bau di PT. Djambi Waras ini

Bidang atau Unit Kerja

Asap cair (deorub) adalah cairan berwarna coklat yang diproduksi melalui proses pirolisis tempurrung kelapa sawit dalam suatu reactor tertutup, pada suhu 300-400oC selama 8-10 jam.

Asap cair deorub mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencegah dan mematikan pertumbuhan bakteri dan berfungsi sebagai antioksidan (fenol dan derivatnya)

adanya senyawa-senyawa yang berbau khas asap (karbonil, furan, fenol, siklopenten, benzene dan lain-lain) sehingga dapat mengurangi bau busuk bokar

Bidang atau Unit Kerja deorub digunakan sebagai bahan penggumpal lateks.

deorub digunakan sebagai bahan penyemprot bokar

terdapat kecenderungan semakin tinggi konsentrasi larutan

asap cair maka akan semakin tinggi nilai PRInya, tetapi

semakin lama waktu penyemprotan tidak berpengaruh nyata

dalam meningkatkan nilai PRI (Solichin dan Anwar, 2003)

Adanya senyawa antioksidan dan senyawa aldehida yang

terkandung di dalam asap cair berperan mencegah terjadinya

oksidasi dan ikatan silang aldehida, sehingga nilai PRI nya

meningkat

Bidang atau Unit Kerja

sebagai penghilang bau, asap cair deorub mengandung

senyawa fenol yang dapat menghentikan perkembangan

mikroba pembusuk serta mengandung senyawa-senyawa

yang berbau khas asap (karbonil, furan, fenol, siklopenten,

benzene dan lain-lain).

Penyemprotan deorub

Laporan hasil uji kebauan

Permasalahan yang dihadapi

Meskipun dalam uji kebauan seluruh parameter yang diuji telah

memenuhi baku mutu, namun dalam kenyataannya bau busuk di

lingkungan pabrik tetap menyengat, terutama di gudang bokar dan di

KGB (kamar gantung blanket), bau ini sangat dikeluhkan para karyawan

apa lagi disaat stok bokar melimpah. Hal ini dikarenakan penyemprotan

deorub 5% yang hanya dilakukan 2 kali dalam seminggu tentu tidak

sebanding dengan masuknya bokar yang masuk ke pabrik setiap hari.

Permasalahan yang dihadapi

Dalam safety patrol yang dilakukan setiap selasa banyak

karyawan yang enggan mengenakan APD atau alat

perlindungan diri seperti helm, hal ini sering terjadi pada

operator loader, padahal seluruh APD mereka telah

dilengkapi pabrik

Berbeda dengan APD loader yang memang sudah tersedia, di

laboratorium seluruh karyawan tidak menggunakan alas kaki

tertutup, hal ini sangat berbahaya bagi pekerja yang bertugas

di laboratorium.

Solusi yang ditawarkan 1. Sebaiknya dalam penyemprotan deorub sebaiknya dilakukan setiap hari sehingga

sebanding dengan masuknya bokar. Kemudian untuk penggunaan deorub

sebaiknya menggunakan asap cair deorub konsentrasi 10% , hal ini diduga lebih

efektif dibanding dengan deorub 5% penggunaan deorub 10% telah dilakukan

oleh Solichin dan Anwar (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

penggumpalan lateks, perendaman dan penyemprotan BOKAR dengan asap cair

terhadap bau bokar, sifat teknis dan sifat fisik vulkanisat. Mengatakan bahwa

penyemprotan remah basah dan remah kering dengan asap cair 10% selama 0,5

menit dapat mrnghilangkan bau busuk dari kedua jenis bokar ini.

2. Sebaiknya pihak perusahaan lebih memperhatikan karyawan kedisiplinan

karyawan, tidak cuma dengan teguran sebaiknya pihak pabrik harus memberikan

sanksi yang dapat menimbulkan efek jerah, sehingga dapat lebih menekan tingkat

kecelakaan kerja.

3. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan safety dari karyawan di laboratorium

yaitu dengan menyediakan atau memfasilitasi karyawan yang bertugas di

laboratorium dengan alas kaki yang tertutup. Sehingga tidak membahayakan

pekerja.

Kesimpulan

1. SHE merupakan bagian dari perusahaan yang bertanggung

jawab atas keselamatan pekerja dan kondisi lingkungan

pabrik.

2. Uji kebauan yang dilakukan di PT. Djambi waras – Jambi

telah memenuhi standart baku mutu

3. Kegiatan Praktek Kerja Lapang yang penulis lakukan telah

meningkatkan pengetahuan tentang proses pengolahan

karet remah, terkhusus pada penanggulangan bau bokar.

Saran

1. Untuk memperoleh crumb yang berkualitas maka

diharapkan agar memperhatikan hal-hal yang dapat

meningkatkan mutu crumb yang dihasilkan dan perlu ada

pengawasan dari mulai Bahan baku sampai dengan proses

pengolahan.

2. Untuk menghilangkan bau busuk bokar Perlu dilakukan

kajian dan Penerapan lebih lanjut mengenai penggunaan

deorub 10% untuk meminimalkan bau busuk bokar yang

menyengat.