laporan magang haya perbaikan

Upload: ince-muhammad-ridwansyah-ridho

Post on 12-Jul-2015

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING KABUPATEN MAROS

LAPORAN MAGANG

NURHAYA NIM: 0861 4060 13

SE

STI KO M - YAPIM EMEN LA H T IN AJ GGI IL MU MA N

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS TAHUN 2011

i

PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING KABUPATENG MAROS

Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

NURHAYA NIM: 0861 4060 13

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS TAHUN 2011

ii

HALAMAN PERSETUJUAN 1. Judul : PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING KABUPATEN

MAROS Pelaksana A. Nama B. N I M C. Program Studi D. Konsentrasi 2. Jangka waktu : : NURHAYA : 08 61406 013 : Manajemen/Diploma III : Manajemen Keuangan & Perbankan : Tanggal 28 Februari sampai dengan 28 Maret 2011 3. Jumlah waktu 4. Bentuk Kegiatan : 1 (satu) bulan : Magang Maros, 5 Desember 2011 Pembimbing Mahasiswa

NURWAHIDA, SE. M.Si

NURHAYA

Mengetahui: Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Tinggi Islam Maros (STIM-YAPIM)

AHMAD YUSDARWI WAWARUNTU.SE.,MM

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Pada hari ini Ahad, tanggal Tiga bulan April tahun Dua ribu sebelas, Laporan Magang / Tugas Akhir dengan judul Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Cipping Pada PT. Bosowa Mining Kabupaten Maros. Nama NIM Jurusan / Program Studi Konsentrasi : NURHAYA : 0861 4060 13 : Manajemen /Diploma Tiga : Manajemen Keuangan dan Perbankan

Telah disyahkan oleh Panitia dan Penguji Tugas Akhir Mahasiswa STIM YAPIM Maros Jenjang Diploma Tiga Periode ke IV tahun 2010 yang dibentuk dengan Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM No. 010 / SK / STIM YAPIM / VIII /2010 tanggal 2010, untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Jenjang Pendidikan Diploma Tiga, pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Yauasan Perguruan Islam Maros (STIM-YAPIM). Panitia Ujian Ketua : MAHAMMAD NASRUM ,SE., M.M Sekertaris Penguji : DRS.SULAIMAN HAFID,M.Si : 1. HJ A TENRI ULENG AKAL,SE.MM 2 .DRS.SULAIMAN HAFID,M.Si

... ... ... ...

iv

KATA PENGANTAR Bismillahi Rahmanir Rahim Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat dan karunia-NYa sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan Manajemen Keuangan dan perbankan pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen / Diploma Tiga (STIM) Maros. Keberhasilan penyusun magang ini tentunya bukan atas prakarsa penulis sendiri. Berbagai bantuan moral, saran, dan kritik, serta dukungan moral senantiasa penulis dapatkan dari rekan-rekan dan para dosen pengajar dan dosen pembimbing dan tak lupa kepada kedua orang tua ananda dan keluarga semua yang senantiasa memberi dorongan, semangat dan doanya yang tentunya menjadi faktor utama keberhasilan atas penulisan ini. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan salam hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Drs. H. M. Ikram Idrus, MS, selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM)

v

2. Bapak Muhammad Nasrun, SE, MM selaku Ketua Skeolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM MAROS. 3. Bapak Muhammad Yusdarwin Woworunto, SE, MM selaku Ketua LP3M STIM YAPIM MAROS. 4. Ibu Nurwahida,SE,M,Si selaku pembimbing yang banyak memberi arahan, bimbingan, petunjuk dan dorongan sejak awal penyusunan laporan ini. 5. Pada dosen dan Staf STIM YAPIM yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu atas jasa-jasanya selama ini kepada penulis. 6. Bapak Pimpinan PT. Bosowa Mining Kabupaten Maros beserta semua karyawan yang telah memberi izin dan bantuan dalam melakukan kegiatan ini. 7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan doa dalam menuntut ilmu. 8. Serta teman-teman yang telah memberikan motivasi dan doa dalam penulisan laporan ini, semoga segala bantuan yang diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dan penulis menyadari bahwa penulisan laporan magang ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan magang ini.

vi

Akhiri apa yang penulis kerjakan kali ini dapat bernilai ibadah dan berguna bagi kita semua. Amin. Wassalam

Maros,5 Desember 2011

Penulis

vii

DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL ........................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. KATA PENGATAR ............................................................................ DAFTAR ISI......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... A. Latar Belakang ..................................................................... B. Rumus Masalah .................................................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 1. Tujuan Penelitian ............................................................ 2. Manfaat Penelitian .......................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 1. Pengertian Pemasaran ..................................................... 2. Bauran Pemasaran .......................................................... 3. Pertimbangan Umun Dalam Menetapkan Harga ............ 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga .. i ii iii iv vii 1 1 3 3 3 3 5 5 5 7 12 13

viii

B. Kerangka Pikir ..................................................................... C. Hipotesis ............................................................................... BAB III METODE PENELITIAN . A. Lokasi Penelitian .................................................................. B. Tipe Penelitian .................................................................... C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... D. Tehnik Pengumpulan Data ................................................... E. Metode Analisis ................................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................... A. Sejarah Singkat PT. Bosowa Minin ..................................... B. Visi dan Misi ........................................................................ C. Struktur Organisasi............................................................... BAB V PEMBAHASAN ...................................................................... A. Penjualan Cipping PT.Bosowa Mining ................................ B. Analisis Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Cipping ................................................................ BAB VI PENUTUP .............................................................................. A. Kesimpulan .......................................................................... B. Saran ..................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

19 20 21 21 21 21 22 23 25 25 29 29 32 32

35 38 38 39 40

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan harus menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari adanya perkembangan ekonomi dari tahun ketahun kian pesat. Terutama pada persaingan perusahaan yang sejenis dengan adanya persaingan ini, maka perusahaan akan dituntut melakukan berbagai usaha secara efesien dan dinamis baik itu dalam menghasilkan ataupun memasarkan hasil produksinya dalam penemukan kebutuhan para konsumen. Seiring dengan kemajuan perkembangan perekonomian daerah ini, tentunya menimbulkan berbagai persoalan bagi perusahaan. Salah satunya adalah. bagaimana memasarkan hasil produksi yang besar kekonsumen sehingga konsumen maupun perusahaan mendapatkan tujuan masingmasing terhadap produk yang telah dihasilkan, dimana produsen

mendapatkan atas penjualan produk dan konsumen merasa puas terhadap produk tersebut, baik dalam jenis, kualitas, pelayanan, bahkan harganya. Untuk mencapai keberhasilan itu, maka pemasaran penting dalam mewujudkan hal tersebut. Berbagai kegagalan dialami oleh perusahaan dikarenakan mereka tidak mampu bersaing dengan pesan-pesan yang ada, sehingga target atau sasaran pemasaran yang telah ditetapkan sebelumnya tidak tercapai merupakan fungsi

2

dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kombinasi pemasaran (marketing) yang belum seimbang.

dari bauran

Salah satu elemen dari bauran pemasaran yakin harga merupakan faktor penentu utama dalam pemerintahan pasar harga dapat

mempengaruhi pendapatan laba bersih. Juga program pemasaran harga sangat fleksibel, tidak seperti sifat-sifat produk dan komitmen saluran distribusi harga yang dapat diubah dengan cepat berdasarkan kondisi pasar yang ada. Perencanaan harga sangat besar dan bermanfaat, oleh karena itu, dalam menentukan kebijakan harga yang akan digunakan, kehendaknya perusahaan yang harus lebih selektif, pada kenyataanya banyak perusahaan tidak merencanakannya secara lebih baik. Kebijakan mengenai harga tidak ditetapkan berdasarkan perencanaan yang menandai dengan

menggunakan alat-alat analisis yang tepat. Dengan mempertimbangkan banyak faktor dalam memutuskan kebijakan atas penetapan harga jual, tentunya target pemasaran akan

berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan, misalnya adanya peningkatan volume , penjualan tanpa menyebabkan kepuasan para konsumen dan pada akhirnya akan memperoleh keuntungan yang cukup besar serta perusahaan dapat meningkatkan market share yang dapat

membuka daerah pemasaran baru.

3

Berkaitan dengan Penulis mencoba untuk mengadakan sebuah penelitian mengenai kebijakan harga jual pada PT. Bosowa Mining dengan judul: PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME

PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah; Bagaimana pengaruh harga jual terhadap volume penjualan Ciping?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah, Untuk mengetahui

pengaruh harga jual terhadap volume penjualan cipping pada PT. Bosowa Mining Maros.

2. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini; 1) Sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan harga jual Pada Cipping. 2) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jurusan manajemen keuangan Stim Yapim Maros.

4

Sebagai bahan referensi bagai pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih jauh mengenai Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Pustaka

1. Pengertian Pemasaran Pemasaran (Marketing) proses penyusunan komunibiro terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan dalam usahanya mempertahankan kontinuitas perusahaan agar tetap mengalami kemajuan yang pesat adalah dengan melakukan kegiatan pemasaran. Pemasaran mempunyai peranan yang penting untuk mencapai keberhasilan sebuah perusahaan. Berbicara mengenai pemasaran berarti kita harus mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran itu. Oleh karena itu, ada baikya kita melihat beberapa defenisi pemasaran menurut beberapa ahli William J.Stanto dalam Swasta (2004 : 5) menyatakan bahwa; Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang

6

ditujuankan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Selain itu pengertian pemasaran dapat kita lihat pada, Kotler and Amstrong (2001 : 7) yang mengemukakan bahwa; Marketing Is A Social And Managerial Process Where By Individuals And Groups Obtain What They Need And What Through Creations And Exchanging Products And Vulue With Othets. Artinya bahwa pemasaran adalah suatau proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain? Mendefenisikan pemasaran sebagai prosedur perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional. Dari beberapa defenisi di atas, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari proses kegiatan usaha yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok dalam usaha memenuhi kebutuhan dan kegiatan yaitu dengan merencanakan, menciptakan produk, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikannya, hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen

7

akhir serta dapat memberikan perusahaan.

kepuasan bagi konsumen maupun

2. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang sangat menetukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya, juga merupakan salah satu konsep pengembangan strategi pemasaran. Hal ini sangat berkaitan erat dengan masalah bagaimana

mentapkan suatu bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari lima elemen yakni produk, nilai dan kepuasam, harga, promosi dan disrtibusi. Kotler dalam Purwoto dan Hutaruk (2001 : 41) menjelaskan bahwa, Bauran pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang akan dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya. a. Product (produk) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian pembeli, dipergunakan, atau dikosumsikan, sehingga dapat memuaskan keiginan atau kebutuhan komsumen. Produk ini tidak hanya berupa barang yang berwujudkan seperti jasa. Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety,

8

quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns. Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kita sudah menyebutkan sebelumnya jenis utama tawaran dasar: barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan gagasan. b. Nilai dan Kepuasan Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih di antara beraneka ragam tawaran yang dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Kita mendefinisikan nilai sebagai rasio antara apa yang didapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Pertukaran dan transaksi, pertukaran hanyalah salah satu cara yang dapat dipakai seseorang untuk mendapatkan sebuah produk. Orang dapat menghasilkan sendiri produk dan jasa, orang dapat mencuri atau merampok dalam mendapat sebuah produk atau dengan jalan meminta-minta. Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul potensi pertukaran, lima persyaratan harus dipenuhi: 1) Sekurang-kurang ada dua pihak.

9

2) masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain. 3) Masing-masing pihak mampu berkomunibiro dan menyerahkan sesuatu. 4) Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran. 5) Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain, merupakan hal yang tepat dan diinginkan. c. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memproleh produk. harga yang tepat, Harga yang terjangkau dan yang paling efisien bagi konsumen. Menetapkan harga yang dapat memerlukan banyak pilihan tidak hanya berdasarkan intuisi, pemasara tapi harus berdasarkan informasi, fakta dan analisis di lapangan. Ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkn dalam menentukan harga, yaitu: Menentukan tujuan, penetapan harga, permintaan dan penawaran pasar, harga pesaing, kondisi ekonomi, biaya, serta memilih metode penetapan harga yang lain. Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price. Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur, diskon, syarat

10

pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. Harga ialah salah satu alat bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dengan

pemasarannya. Keputusan mengenai harga harus dihubungkan

keputusan rancangan produk, distribusi, dan promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif. d. Place (Tempat) Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual dapat terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.

Promotion (promosi) Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunibirokan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain; sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.

11

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjual, penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. Berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.Promosi didesain untuk meningkatkan penjualan, untuk mempercepat pengenalan produk baru, untuk mempercepat pengenalan sistem pengiriman jas baru dan secara umum membuat konsumen bertindak lebih cepat dari bisaanya. Isu strategi yang perlu diperhatikan dalam komunibiro adalah bauran promosi dan komunibiro yang meliputi iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi, karena promosi bertujuan, yaitu: 1) Meberitahukan konsumen mengenai suatu produk

2) Mengingatkan konsumen bahwa produk tersebut masih ada di pasar 3) Memodifibiro perilaku konsumen 4) Membujuk konsumen

f. Distribusi

Dalam usahanya mencapai tujuan dan sasarannya, setiap perusahan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan

penyampaian produk agar mudah sampai ke tangan konsumen pada waktu

12

yang tepat. Pada umumnya, kegiatan utama yang terbentuk oleh saluran distribusi adalah: 1) Tempat (Place), yaitu tersedia atau tidaknya atau jasa dilokasi yang nyaman untuk calon konsumen. 2) Waktu (Time), yaitu tersedia atau tidaknya produk tatau jasa pada saat konsumen membutuhkannya. 3) Informasi (Information), yaitu penyediaan pengetahuan dan jawaban atas peryataan mengenai produk atau jasa dari calon konsumen serta bagaimana penerapanya.

3. Pertimbangan Umum Dalam Menetapan Harga Harga yang dibebankan perusahaan akan berada kisaran antara harga rendah dengan harga tinggi. Bila harga berada pada titik rendah, maka tidak akan memperoleh atau menciptakan laba. Sedangkan, bila harga berada pada titik yang tinggi, tentunya permintaan akan sedikit atau bahkan tidak mungkin ada. Biaya produk merupakan dasar bagi perusahaan dalam penetuan harga sedangkan yang menjadi penetuan harga tertinggi adalah persepsi konsumen terhadap nilai dari produk oleh karena itu, agar dapat menetapkan harga dengan baik, perusahaan perlu untuk

mempertimbangkan harga, pesaing, serta faktor internal dan eksternal perusahaan.

13

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan penetapan harga faktor-faktor adalah: 1) Faktor-faktor internal perusahaan a . Tujuan pemasaran Penetapan harga dapat memaingkan peranan penting untuk membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya. Akan tetapi, sebelum menetapkan harga perusahaan seharusnya menetukan strateginya atas produk tersebut. Jika perusahaan telah memilih pasar sasarannya dan memposisikannya dengan baik, maka strategi bauran pemasaranya termasuk harga akan berjalan baik. Adapun tujuan-tujuan pemasaran itu misalnya: Bertahan hidup dengan jalan menetapkan harga rendah dengan harapan permintaan akan terus meningkat. Memaksimalkan keuntungan masa sekarang dengan menetapkan harga yang memaksimum. Kepemimpinan bangsa pasar dapat diperoleh dengan jalan menetapkan harga yang rendah agar memperoleh pasar yang khusus. Kepemimpinan mutu produk dengan jalan perusahaan lebih mengutamakan kepuasan konsumen, dalam hal ini, mutu produk yang tentunya akan mengakibatkan harga yang tinggi.

14

b. Strategi bauran pemasaran Bauran pemasaran total harus pemasaran mempertimbangkan ketika menetapkan harga, jika produk ditempatkan pada faktor-faktor non harga, maka keputusan mengenai mutu, promosi, dan disrtbusi akan sangat mempengaruhi harga, jika harga merupakan faktor penetapan yang paling penting, maka harga akan sangat mempengaruhi keputusan yang dibuat mengenai elemen bauran pemasaran lainya. Namun, ketika hanya menonjolkan harga, para pemasar harus ingat bahwa jarang sekali konsumen membeli berdasarkan harga. Sebaliknya pelanggan mencari produk yang memberikan nilai terbaik dalam arti manfaat yang diterima atas harga yang dibayar.

c. Biaya Biaya menjadi bagin harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya, perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi semua biaya produksi, distribusi, dan penjualan serta

memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya, Biaya perusahaan merupakan elemen pentingnya dalam strategi penetapan harga. Banyak perusahaan menjadi produser berbiaya rendah dalam industrinya. Perusahaan dengan biaya rendah dapat menetapkan harga yang lebih

rendah sehinga menghasilkan penjualan dan laba lebih besar.

15

d. Pertimbangan-pertimbangan organisasi Perusahaan-perusahaan mengenai penetapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga seringkali ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan departemen pemasaran atau penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga bisanya ditangani oleh manajer-manajer divisi atau lini produk.

2) Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga a. Sifat pasar dan permintaan Ketika biaya menjadi dasar penetapan batas bahwa harga pasar dan permintaan menjadi dasar menyamankan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya. jadi, sebelum menetapkan harga seorang pemasar harus memahami jenis-jenis pasar dan hubungan antara harga dan permintaan atas produknya. Kebijakan penetapan harga oleh produser sangat tergantung pada jenis pasar. Dalam setiap pasar menghadapi penetapan harga yang berbedabeda. Ke empat jenis pasar tersebut adalah: 1. Persaingan Murni Pada pasar persaingan murni terdapat banyak pembeli dan penjual yang menjual komoditi yang sama dan serupa. Tak satupun pembeli atau penjual berpengaruh banyak terhadap harga pasar yang berlaku, seorang

16

penjual tidak bisa menjual dengan harga lebih mahal dari pada harga pasar, karena pembeli bisa memproleh barang sebanyak yang mereka butuhkan dengan harga yang lebih rendah. Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga tersebut. Para penjual tidak banyak menghabiskan waktu pada strategi pemasaran, karena sangat kecilnya peranan dari riset pemasaran, pengembangan produk, penetapan harga iklan, promosi penjualan, dan sebagainya. Asalkan pasar masih merupakan pesaing murni. 2. Persaingan Monopoli Pada pasar persaingan monopoli terdiri dari banyank pembeli dan penjual yang mengadakan transaksi pada beberapa tingkat harga. Penjual bisa produk fisik maupun jasa yang menyertainya bisa dibuat variasi dalam hal kualitas, keistimewaan, atau gaya. Para pembeli bisa meperhatikan berbagai tawaran dan bersedia membayar dengan harga yang berbeda. Para penjual mencoba mengembangkan berbagai tawar untuk berbagi segmen consume dengan menggunakan merek, iklan, dan penjualan personal sebagai tambahan bagi harga, untuk membedakan tawaran-tawaran, karena ada banyak pesaing, setiap perusahaan kurang terpengaruh oleh strategi pemasaran pesaing. 3. Persaingan Oligopoli Pasar Oligopoli terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif terhadap Penetapan harga dan strategi pemasaran oleh orang lain (penjual

17

atau perusahaan lain). Produknya bisa serupa atau tak serupa, terhadap sedikit penjual karena sulit sekali bagi para penjual baru untuk memasuki pasar. Kesulitan tersebut dapat berupa hak, modal yang cukup besar, lokasi yang langka dan strategis, dan lain sebagainya. Kekuasaan dalam menentukan harga dapat menjadi lemah bilamana para produser tidak melakukan kerja sama dalam menetapkan harga. Sebaliknya akan sangat tangguh bila mana mereka melakukan karjasama. Hal ini tergantung dari produser-produser tersebut. Dalam persaingan ini kegiatan promosi sangat diperlukan, misalnya melalui iklan. 4. Monopoli Murni Monopoli murni hanya terdiri dari satu penjual, hal ini dikarenakan tidak terdapat barang pengganti yang mirip dengan produk yang telah ada. Penjual mungkin monopoli pemerintah, monopoli swasta yang dilindungi undang-undang atau monopoli swasta yang tidak dilindungi undangundang. Penetapan harga dilaksanakan berbeda-beda untuk setiap bentuk monopoli tadi. Monopoli pemerintah bisa menganut aneka ragam tujuan penepatan harga pemerintah mungkin memasang harga dibawah biaya, karena produknya sangat penting bagi para pembeli dan mereka tidak mampu membayar harga sesungguhnya, atau harga mungkin dipasang untuk menutup biaya atau untuk manghasilkan pendapatan yang baik. Kemungkinan lain pemerintah memasang harga yang mahal guna

mencegah perusahaan untuk menetapkan harga yang akan menghasilkan

18

perolehan yang memadai harga tersebut memungkinkan perusahaan untuk merawat dan memperluas pabrik sesuai kebutuhan. Sebaiknya

monopoli swasta yang tidak dilindungi undang-undang, bebas menetapkan harga berapapun asalkan pasar mampu membelinya. Namun tidak selalu memasang demikian

harga penuh karena beberapa alasan: Takut

terhadap undang-undang pemerintah, tidak ingin menarik persaingan, ingin menembus pasar lebih cepat dengan harga rendah. Dengan demikian kesempatan dan tantangan harga bervariasi tergantug pada jenis pasar. Kecuali dalam persaingan murni, perusahaan memerlukan produser sistematik untuk menetapkan harga dasar terhadap produk mereka. Permintaan merupakan sejumlah barang atau jasa yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga. a. Harga dan penawaran pesaing Konsumen dalam memutuskan untuk membeli sebuah produk akan membandingkan antara harga dan kualitas yang ditawarkan oleh masingmasing kompetitir. oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengetahui dan mempelajari harga dan kualitas produk pesaing-pesaingnya. Sehingga perusahaan dapat memakainya sebagai titik awal penetapan harga jualnya. b. Faktor lingkungan lainnya (ekonomi dan pemerintah) Keadaan ekonomi seperti resesi, inflasi, dan tingkat bunga akan sangat berpengaruh terhadap keputusan penetapan harga. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi

19

konsumen

terhadap

harga

nilai

produk.

Perusahaan

juga

harus

mempertimbangkan dampak apa yang akan ditimbulkan harga pada bagian lingkungan lain-lainnya. Perusahaan harus menetapkan harga yang memberikan keuntungan yang cukup pada penjual, begitupun dengan pemerintah harga. Bentuk peranan pemerintah dapat pengawasan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta pembagian wilayah pemasaran.

B. Kerangka Pikir Penentuan kebijakan harga jual oleh PT. Bosowa Mining yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan pemasaran yang melibatkan beberapa elemen-elemen penting perusahaan tingkat harga yang akan ditetapkan dan ketentuannya, tidak lepas dari kondisi lingkungan pasar yang diharapkan mampu meningkatkan volume penjualan Kerangka yang digunakan pada penelitian ini dapat diperlihatkan sebagai berikut: Kerangka Pikir PT. Bosowa Mining

Harga Jual

Volume Jual

20

C. Hipotesis Berdasarkan pada kerangka pikir, dapat di jelaskan PT. Bosowa Mining Maros bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran Cipping dengan nama PT.BOSOWA MINING diduga bahwa penetapan harga jual berpengaruh terhadap volume penjualan.

21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah pada PT. BOSOWA MINING Desa Baruga Kabupaten Maros, penelitian ini dilaksanakan tanggal 28 Februari sampai dengan 28 Maret 2011

B. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai pengaruh harga terhadap volume penjualan pada PT. BOSOWA MINING Maros. Tipe penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu varibel dengan lainnya. dimana variabelnya adalah pengaruh harga jual dan volume penjualan cipping.

C. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data 1. Data Korelasi yaitu; data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk penjelasan serta uraian dari kata kuantitatif baik secara lisan maupun tulisan. 2. Data Korelasi yaitu; data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka dalam biaya promosi, pemasaran (penjualan) dan lainlain.

22

b. Sumber Data 1. Data primer adalah data yang bersumber dari hasil observasi yaitu; teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada aktivitas PT. BOSOWA MINING terutama penetapan harga dan penjualan. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumendokumen baik dari PT. BOSOWA MINING maupun dari relasi dan rekanan kerja yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 3. Interview adalah suatu tehnik pengumpulan data dari lapangan pada aktivitas

dengan Tanya jawab dengan responden yang berkaitan dengan permasalahan.

D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data primer meliputi wawancara. Dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada biro perencanaan dan analisa pasar, biro administsrasi penjualan, biro promosi dan pelayanan konsumen, konsumen, biro survei dan pengembangan serta beberapa karyawan pada biro

perencanaan pada admistrasi pemasaran untuk mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian ini.

23

Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporanlaporan pada PT. BOSOWA MINING pada januari sampai dengan maret tahun 2010 yang berkaitan pada masalah penelitian ini.

E. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan adalah; a. Analisis korelasi Analisis korelasi merupakan metode analisis dengan menggunakan angka-angka. Pada metode ini dapat digunakan dua jenis analisis yaitu; 1) Analisis ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap volume penjualan. Dapat dilihat melalui persaman di bawah ini: r : ( )

( ( ) )

Dimana

:

Y : Volume penjualan a b : kostanta : Koefisien Regresi

X : Harga jual cipping r : kompensien korelasi

24

b. Analisis Korelasi Korelasi merupakan metode analisis berupah penjelasan dalam bentuk kata, kalimat, skema dan gambar mengenai masalah yang dibahas.

25

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Seiring perjalanannya, Bosowa Corporation/mining terus berkenah dan bergenerasi secara bertahap dalam meraih. Perkembangan maupun perubahan pada setiap bidang usahanya terus dilakukan, termasuk bidang industri dan usaha tambang. Kegiatan tambang yang telah dilakukan oleh perusahaan Bosowa Corporation/mining diantaranya; tambang Limestone, Clay, dan Trass, sebagai bahan baku pembuatan semen dan marmer dan penyedia jasa tambang maupun equipmentnya. OPU (Organization Production Unit) atau unit usaha yang menyediakan jasa ini adalah Mining dan Heavy Equipment (MHE). Perusahaan ini berkantor di Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. MHE dulunya bernama Departemen Quarry yang dinaungi oleh organisasi PT. Semen Bosowa Maros. Lalu mengikuti perubahan Bosowa yang terus berkembang dan melihat potensi bisnis yang cukup baik dibidang ini kemudian dibentuk menjadi OPU tersendiri dan bernaung di bawah Group Business Infrastructure. Beberapa lama kemudian, seiring dengan perubahan struktur selanjutnya, bersama Semen Bosowa Maros,

26

Logistik dan Distribution (LD), Bosowa Pasir Bara. MHE lalu membentuk group bisnis baru yang disebut Group Semen. Selain alasan potensi bisnis, perubahan yang dilakukan dengan meningkatkan utilitas pengoperasian yang ada. Selain itu juga untuk meluruskan pembebanan biaya investasi yang telah ditanamkan serta untuk memberdayakan organisasi sumber daya manusia yang dimiliki secara optimal agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Peluang bisnis dalam bidang pertambangan memang menjanjikan prospek cerah di masa datang. Hal inilah yang disadari Bosowa Corporation dengan melakukan penyatuan pengelolahan usaha atas beragam jenis usaha tambang yang tersebar dibeberapa unit usaha Bosowa Corporation. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan alat, berat, aktivitas MHE melayani proyek-proyek pemerintah maupun swasta baik berskala kecil maupun besar. Awalnya di Sulawesi Selatan, seiring dengan perjalanan waktu dan dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas teknologi alat-alat berat yang dimiliki MHE pun semakin berkembang dalam pelayanannya. Ditunjang oleh pengalaman kerja yang cukup panjang dan kualitas tim yang handal, serta menggunakan teknologi yang efisien, perusahaan yang dikomdani oleh Ir. Naharuddin ini membantu kontraktor pemerintah maupun swasta, developer, pemilik lahan, gudang, pabrik-pabrik, dalam menyelesaikann proyek impian mereka.

27

Dengan memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui ketetapan dalam segi kualitas, waktu penyelesaian biaya, menjadi modal MHE dalam bersaing dibidang usaha ini. Secara berkesinambungan perusahaan yang berdiri sejak 1997 lalu ini juga terus menambah unit sesuai tipikal target pasar dalam rangka memperkokoh jati diri dibidang rental dan jasa penambangan, hingga kini, sumber daya manusia yang mumpuni sekitar 276 karyawan tambang. Dari segi produksi MHE mengelolah tambang terbuka, baik pada material padat dan lunak. Dengan pengalaman selama bertahun-tahun, lahan tambang yang dikelolah diantaranya Limestone (batu kapur), Clay (tanah liat), Silica dan trass. Untuk pabrik Semen Bosowa Maros Mandiri. MHE menyuplai sebanyak 10.000 ton/hari, dari lahan Limestone seluas 1o Ha dan Clay 100 Ha. Sedangkan untuk jasa Heavy Equipment, alat-alat yang disewakan hingga sekarang ini berkisar 13 jenis alat berat diantaranya; Bulldozer berbagai tipe, Excavator berbagai tipe, Wheel Loader berbagai merek, Vibrator Comapctor, Motor Grader, Crane, Rigid Truck, Front Shovel, Gomaco/Concrette Paver, Articulated Truck, Compressor, Track Drill, dan Backhoe Loader. Berbagai proyek yang telah dan sedang dilaksnakan dengan menggunakan alat-alat berat tersebut diantaranya pembangunan JalanTol Seksi Empat, Jalan Beton di Malili, Pembangunan Menara Bosowa, serta

28

digunakan dalam pembukaan lokasi perkebunan di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara dan Mamuju Sulawesi Barat. Tidak hanya itu, sekarang inipun Bosowa sedang melaksanakan program pengembangan lahan penambangan batu bara di Kalimantan Timur. Selain devisi MHE, kegiatan penambangan juga dilakukan yaitu penambangan dan pembuatan Title Marmer, yang berlokasi di Gunung Leag-Leang Maros. Dengan menghasilkan ragam ukuan dan warna setiap bulannya, marmer yang dihasilkan berkapasitas sekitar 4500 m2. Marmer yang sering disebut sebagai batu pualam/marble ini tidak hanya didistribusi ke wilayah Jakarta dan Surabaya, namun telah sampai ke wilayah Cina maupun Korea. Bosowa Corporation menyadari perkembangan usaha tambang sebagai ujung tombak dari perkembangan industri yang ada di Indonesia. Wilayah Indonesia khususnya Sulsel yang kaya akan sumber daya alam, terutama bahan-bahan galian turut menjadi faktor pendukung

pengembangan kegiatan tambang yang dilakukan Bosowa Corporation. Sedangkan untuk jasa pertambangan, diperkirakan akan meningkat 90%. Dalam pengoperasiannya, segmen pasar yang dimiliki oleh MHE memang sebagian besar masih bermitra di luar perusahaan Bosowa. Selain itu, berbagai strategi untuk mencapai keinginan tersebut, diantaranya customer relationship baik yang lama maupun yang baru

29

dengan baik, penawaran harga yang kompetitif, proses transaksi yang lebih fleksibel serta service yang tepat waktu dan memuaskan. Mengingat PT. Bosowa Mining salah satu departemen dalam struktur organisasi PT. Bosowa Mining yang mensuplai bahan baku limestone dan menjadi salah satu OPU dalam jajaran Groupbiz infrastruktur yang mengelolah usaha tambang dan pengelolahan peralatan yang ada di lingkungan Bosowa Corporate dengan semangat optimalisasi serta peningkatan produktivitas PT. Bosowa Mining.

B. Visi Dan Misi a) Visi Menjadi Besar Perusahaan Kontraktor Tambang Di Indonesia Timur.

b) Misi Menjadi mitra dalam pengembangan infrastruktur melalui jasa penambangan, penyewaan alat-alat berat serta penyedian marmer.

C. Struktur Organisasi PT. Bosowa Mining Struktur organisasi adalah suatu gambaran sistematis mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan-hubungan yang terdapat dalam suatu perusahaan. Adapun bagan organisasi dari PT. Bosowa Mining adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

30

DIVISI MINING

D1

PDCA/ADM Quarry Dept. D1 Limestone Sect.

D1

D2 a

2Mintenance Sect.Trachite & Other Dept. D1 D1

Ming Trachit Sect.

D1

CRSHR Plant Sect.

D1

Trass Sect.

D1

Maint. Sect. Marble & Other Dept. D1

D1

Mining MRBL Sect. D1

Marble Plant Sect.

D1

Maintenance Sect.

D1

Rental Dept.

D1Maintenance Sect.

D1D1

Plan Section

Rental OPRT. Sect. D1

31

Marketing Dept.

D1 Sls,Cust&Rel Sect. D1

Distribution Sect.

D1

Q.Contr. Office

D2

Plan R & D.Section D1Trachite & Other Dept. D1

Ming Trachit Sect.

D1

CRSHR Plant Sect.

D1

Trass Sect.

D1

Purchasing Sect.

D1

HR & GA Sect.

D1

Sumber : PT. Bosowa Mining

32

BAB V PEMBAHASAN

A. Penjualan Cipping PT. Bosowa Mining pada Bulan Januari sampai dengan Maret pada Tahun 2010

Adapun penjualan cipping PT. Bosowa Mining sebagaimana tabel 1 berikut : Tabel 1 Jenis dan Penjualan cipping PT. Bosowa Mining Bulan Januari sampai dengan Mei Tahun 2010 No 1 2 3 jumlah Bulan februari 4335.77 3831.37 337.86 8505.00

januari 288.07 2486.56 5375.63

maret 2900.06 2279.97 17.87 5197.90

Sumber: PT. Bosowa Mining (Data januari s/d maret)

33

Dari tabel 1 dapat diuraikan penjualan cipping PT. Bosowa Mining Bulan Januari sampai dengan maret Tahun 2010 sebagaimana berikut: Tabel 2 Jumlah Penjualan Cipping PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros No 1 2 3 jumlah Jumlah (Rp) 1.573.502 972.066 35.573 2.581.141

Sumber : PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros (Data januari s/d maret) Dari tabel 2 di katakana bahwa jumlah penjualan cipping dari bulan januari sampai dengan maret tahun 2010 yang terbesar adalah jumlah penjualan cipping yaitu Rp 1.573.502 meskipun penjualan lain-lain karena terdiri dari berbagai jumlah penjualan cipping yang terkecil Rp 35.573. Selanjutnya dari jumlah penjualan cipping pada tabel 2 tersebut. di rekapitulasi ke dalam jumlah penjualan cipping perbulan dari bulan januari sampai dengan maret sebagaimana tabel berikut ini.

34

Tabel 3 Jumlah Penjualan Cipping PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros No 1 2 3 Bulan Januari Februari Maret Penjualan cipping 537.563 850.500 519.790

jumlah 1.907,853 Sumber : PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros (Data januari sampai dengan maret)

Dari table penjualan dapat dilihat, bahwa penjualan yang dikeluarkan oleh PT. Bosowa Mining dari bulan januari sampai dengan maret terjadi fluktuasi penjualan cipping. Perkembangan penjualan yang dikeluarkan oleh PT. Bosowa Mining dari bulan januari sama dengan Rp. 537.563, bulan februari meningkat Rp. 850.500, bulan maret menurung Rp. 519.790, perkembangan presentase terbesar yaitu bulan februari sebesar Rp. 850.500 dan persentase terkecil yaitu bulan maret Rp. 519.790. Dari persentase perkembangan penjualan cipping diatas, yaitu persentase yang paling baik adalah pada bulan februari persentase penjualan cipping yang dikeluarkan PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros yaitu sebesar Rp. 537.563 karena penjualan cipping yang dikeluarkan kurang dan persentase kurang baik (tinggi) yaitu pada bulan februari sebesar Rp. 850.500

35

untuk melihat perkembangan peningkatan laba PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros dapat dilihat pada tabel berikut:

B. Analisis Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Cipping Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara harga jual terhadap volume penjualan cipping PT. Bosowa Mining yaitu dengan

memperbandingkan kedua kegiatan di atas yaitu harga jual dengan penjualan cipping. Dapat dikatakan sementara bahwa harga yang dikeluarkan akan berpengaruh terhadap penjualan pada bulan bersangkutan, tetapi menguji pernyataan ini lebih mendalam maka digunakan alat analisis yang tepat guna menghasilkan hasil yang valid. Akan tetapi sebelumnya terlebih dahulu dibuat uraian estimasi biaya operasional laba sebagai berikut: Table 4 Harga jual PT. Bosowa Mining Bulan Januari s/d maret tahun 2010 No Jenis/ukuran Harga Jual Rp 1 1 143.000 2 148.500 3 3/8 148.500 440.000 Sumber : PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros (Data januari s/d maret) Dari tabel hasil pendapatan diatas dapat diperhatikan bahwa harga jual yang didapatkan oleh PT. Bosowa Mining dari bulan januari sampai dengan

36

maret,harga jual yang ditetapkan oleh PT. Bosowa Mining Maros. Memperhatikan persentase perkembangan hasil peningkatan Harga jual diatas maka perkembangan yang paling baik Tabel 5 Jenis ,Harga Jual Dan Volume Penjualan PT. Bosowa Mining (Dalam Ribuan Rupiah)No 1 2 3 Bulan Januari Februari Maret Jumlah X 143.000 148.500 148.500 440.000 Y 537.563 850.500 519.790 1.907.853 X2 204.490.000 22.052.250.000 22.052.250.000 1.283.129.602.038 Y2 288.973.978.969 723.350.250.000 270.181.644.100 1.283.129.602.038 XY 76.871.509.000 126.299.256.000 77.188.815.000 44.308.990.000

Sumber: PT. Bosowa Mining (data januari s/d maret)

37

Setelah menghitung tabel 5 di atas, selanjutnya diolah kembali untuk menghitung korelasinya untuk mengetahui apakah variabel Y (penjualan), adapun nilai-nilai variabel X (harga jual) dan variabel Y (penjualan) sebagai berikut : 440.000 : 1.907.853 : 1.283.129.602.038 : 44.308.990.000 : 972.203.155.000 Setelah mengetahui nilai variabel X dan Y, maka distribusikan ke dalam rumus sebagai berikut: r : ) ( ) ( ) ) ( )

( ( ) ) (

: : r

: 0,1319 atau 13,19 %

38

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan dalam usahanya

mempertahankan kontinuitas perusahaan agar tetap mengalami kemajuan yang pesat adalah dengan melakukan kegiatan pemasaran. Pemasaran mempunyai peranan yang penting untuk mencapai keberhasilan sebuah perusahaan. 2. Pertimbangan umum dalam menetapkan harga yang dibebankan perusahaan akan berada antara harga rendah dengan harga tinggi. Bila harga berada pada titik rendah, maka tidak akan memperoleh atau menciptakan laba. Sedangkan, bila harga berada pada titik yang tinggi, tentunya permintaan akan sedikit atau bahkan tidak mungkin ada. 3. PT. Bosowa Mining salah satu Departemen dalam struktur organisasi PT. Bosowa Mining yang mensuplai bahan baku limestone dan menjadi salah satu OPU dalam jajaran Groupbiz infrastruktur yang mengolahan usaha tambang dan pengelolahan peralatan yang ada di lingkungan Bosowa

39

Corporate dengan semangat optimalisasi serta peningkatan produktivitas alat-alat berat

B. Saran Saran kepada Laporan Saran kepada subyek Laporan yaitu

PT. Bosowa Mining, agar lebih meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan solidaritas baik antar karyawan, atasn maupun bawahan, sehingga dapat menciptakan suasana dan hubungan kerja yang harmonis dan tidak menimbulkan konflik serta sering memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan praktik kerja lapangan. Saran kepada Program Diploma III Program Studi Manajemen Konsentras,i Manajemen Keuangan dan Perbankan adalah agar lebih meningkatkan kualitas mahasiswa baik dalam pengetahuan maupun

kemampuan, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang Manajemen Keuangan dan Perbankan, hal ini disebabkan karena situasi dunia kerja saat ini yang seringkali menuntut tenaga handal dan professional dibidangnya.

40

DAFTAR PUSTAKA

Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang. William. J. Stanton (2004). Gitosudarmo, Idriyo, 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPFE. Kelana, Sugairto Said, Tedy H. Rachmad S.R. 2000. Ekonomi Mikro. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Kotler dan Armstrong, (Terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2001. Principles Of Marketing. Edisi ke 9. New Jersey USA : Prentice Hall Internasional. Kolter, Philip. 2002. Marketing. Jilid I. Penerjemen. Herajati Purwoto dan Drama Hutauruk. Jakarta. Erlangga. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi Edisi ke 3 Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyomo. 2004. Metode Penelitian Administrasi Bandung : CV. Alfabeta Sugkirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Edisi ke 2. Cetakan ke 13. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Supramono dan Jony Oktavia Haryanto, 2005. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Edisi ke I. Yogyakarta : Andi