laporan kunjungan rumah

4
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH Nama Mahasiswa : Anjari Agnesia Wibowo NIM : 0908113646 Instruktur : dr. Desby Juananda Tanggal Pelaporan : 20/03/12 PENDAHULUAN Seorang dokter dituntut untuk dapat membina hubungan dokter-pasien Hal ini merupakan aspek penting terutama dalam kedokteran keluarga. Seb dokter nantinya, mahasiswa kedokteran harus mampu membangun dan melatih hal ters sejak dini, selama masa pendidikan agar memiliki skill dalam menggali terwujudnya perencanaan dan pengelolaan pasien dengan baik. Di samping itu, pent hubungan dokter-pasien ini juga untuk menghilangkan paradigma masyarakat adanya sikap arogansi para dokter masa kini kepada pasiennya. Oleh kar melatih kemapuan mahasiswa di bidang tersebut, dilaksanakanlah kunjungan terhadap pasien-pasien yang memiliki penyakit kronis serta terhadap kelu sendiri. Jadi, di sini bukan hanya pasien yang menjadi objek, melainkan juga kel Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain : 1. Memberikan pengalaman berinteraksi dengan pasiendan keluarga sehingga mahasiswa memahami bagaimana faktorsosiokultural dan behaviour dapat mempengaruhi penyakit dan pemulihan pasien 2. Memberi kesempatan mahasiswauntuk berlatih mengumpulkan informasi yang efisien dan relevan pada setting rumah dan lingkungan tempat tinggal pasie 3. Melatih mahasiswa untuk dapat menjadikan informasi yang diperoleh sebagai dalam perencanaan dan pengelolaan pasien 4. Menumbuhkan rasa empati mahasiswa 5. Menumbuhkan perasaan bahwa pasien merupakananggotakeluarga mahasiswa sehingga diharapkan dapat menangani pasien secara maksimal PELAKSANAAN Nama Kegiatan : Kunjungan Lapangan (Pembelajaran Kedokteran Keluarga)

Upload: anjari-agnesia-sastrowijoyo

Post on 21-Jul-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

Nama Mahasiswa NIM Instruktur

: Anjari Agnesia Wibowo : 0908113646 : dr. Desby Juananda

Tanggal Pelaporan : 20/03/12

PENDAHULUAN Seorang dokter dituntut untuk dapat membina hubungan dokter-pasien dengan baik. Hal ini merupakan aspek penting terutama dalam kedokteran keluarga. Sebagai seorang dokter nantinya, mahasiswa kedokteran harus mampu membangun dan melatih hal tersebut sejak dini, selama masa pendidikan agar memiliki skill dalam menggali informasi demi terwujudnya perencanaan dan pengelolaan pasien dengan baik. Di samping itu, pentingnya hubungan dokter-pasien ini juga untuk menghilangkan paradigma masyarakat terhadap adanya sikap arogansi para dokter masa kini kepada pasiennya. Oleh karena itu, untuk melatih kemapuan mahasiswa di bidang tersebut, dilaksanakanlah kunjungan lapangan terhadap pasien-pasien yang memiliki penyakit kronis serta terhadap keluarga pasien itu sendiri. Jadi, di sini bukan hanya pasien yang menjadi objek, melainkan juga keluarganya. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain : 1. Memberikan pengalaman berinteraksi dengan pasien dan keluarga sehingga mahasiswa memahami bagaimana faktor sosiokultural dan behaviour dapat mempengaruhi penyakit dan pemulihan pasien 2. Memberi kesempatan mahasiswa untuk berlatih mengumpulkan informasi yang efisien dan relevan pada setting rumah dan lingkungan tempat tinggal pasien 3. Melatih mahasiswa untuk dapat menjadikan informasi yang diperoleh sebagai dasar dalam perencanaan dan pengelolaan pasien 4. Menumbuhkan rasa empati mahasiswa 5. Menumbuhkan perasaan bahwa pasien merupakan anggota keluarga mahasiswa sehingga diharapkan dapat menangani pasien secara maksimal

PELAKSANAAN Nama Kegiatan : Kunjungan Lapangan (Pembelajaran Kedokteran Keluarga)

Tempat dan Waktu : Kunjungan I Sabtu, 3 Maret 2012 ; pukul 08.00-10.00 Kunjungan II Rabu, 7 Maret 2012 ; pukul 13.00-15.00 Pelaksana Kegiatan : Sebagian anggota kelompok 6 (Anjari, Dwi Putri, Putri, Wendy) Persiapan dan Rencana Kegiatan : Kunjungan I 07.30-07.45 : berkumpul di kampus 07.45-08.00 : mobilisasi ke rumah pasien 08.00-10.00 : kunjungan di rumah pasien Kunjungan II 12.00-12.45 : berkumpul di kampus 12.45-13.00 : mobilisasi ke rumah pasien 13.00-15.00 : kunjungan di rumah pasien

PERJALANAN PENYAKIT Pada kelompok ini, pasien yang ditemukan adalah seorang ibu rumah tangga, bernama Bu Yani, berusia 34 tahun, dengan diagnosis servisitis. Bu Yani sudah pernah berobat jalan di puskesmas dan rumah sakit, terkait dengan penyakitnya. Beliau mengeluhkan nyeri perut kanan bagian bawah. Awalnya beliau menganggap bahwa sakit perut yang dialaminya adalah sakit perut biasa. Namun, sakit perutnya semakin hari dirasa semakin nyeri sejak dua bulan belakangan ini sehingga mengganggu aktifitasnya sehari-hari. Dari sinilah beliau berinisiatif untuk berobat ke puskesmas yang berada di dekat rumahnya. Dari puskesmas, beliau diberikan beberapa obat, namun karena obat yang harus diminumnya terlalu banyak, beliau mulai tidak patuh sehingga obatnya diminum putus-putus. Setelah menghabiskan obat dari puskesmas, beliau tidak merasakan adanya perbaikkan. Oleh karena itu beliau berinisiatif untuk berobat ke rumah sakit. Dirumah sakit beliau dirujuk ke dokter kandungan untuk

melakukan USG. Dari hasil USG, beliau dinyatakan menderita infeksi di sebelah rahim, namun tidak dijelaskan diagnosisnya secara pasti. Beliau juga syok mengetahui penyakit yang dideritanya sehingga tidak sempat menanyakan apa penyebabnya. Karena hasil USG tersebut, beliau dianjurkan untuk dirawat namun beliau menolak karena pada saat itu anaknya juga sedang sakit. Beliau hanya memakan obat yang diberikan dan setiap 5 hari obatnya habis, beliau datang ke puskesmas untuk kontrol. Selain ada nyeri pada perut, demam dan pusing, beliau juga mengeluhkan adanya keputihan dengan warna agak kecoklatan, namun tidak ada gatal. Beliau menganggap gejala keputihan ini karena pemakaian IUD, jenis KB yang digunakannya saat ini. Dari pemeriksaan, tidak terdapat masalah pada IUD yang dipakainya. Sehingga beliau pernah beberapa kali memakai sabun sirih untuk mengurangi keputihannya tersebut, namun saat ini beliau sudah berhenti menggunakannya. Dari gejala yang disebutkan pasien, seperti nyeri perut pada bagian panggul, demam, pusing, serta keputihan yang bewarna kecoklatan, dan dari hasil USG, pasien diduga menderita servisitis, yaitu radang pada serviks. Radang pada serviks, atau biasa dikenal dengan servisitis, salah satunya dapat disebabkan karena kebersihan daerah kewanitaan pasien yang kurang diperhatikan sehingga memungkinkan bakteri di daerah tersebut berpindah secara asenden. Perpindahannya bisa menuju uretra ataupun vagina. Jika menuju vagina, bakteri bisa menempel pada mukosa serviks, akibatnya terjadilah infeksi di daerah tersebut. Apalagi jika host dalam keadaan imun yang menurun, sangat memudahkan bakteri untuk tumbuh. Infeksi ini biasanya ditandai dengan demam karena adanya prostaglandin yang muncul sebagai akibat dari adanya proses inflamasi dan juga bisa menimbulkan rasa nyeri di daerah panggul saat bergerak. Salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap bakteri di serviks adalah adanya keputihan. Lendir yang dihasilkan tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Namun apabila bakteri yang ada terlampau banyak, bisa menimbulkan kerusakan yang lebih berat sampai munculnya perdarahan. LATAR BELAKANG SOSIAL