laporan koba
DESCRIPTION
laporan KOBATRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mata kuliah ini bertempat di Hutan Pendidikan Unhas, Desa
Bengo-Bengo.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 8-9 November
2014.
3.3 Bahan Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kloroform,
akuades, metanol, FeCl3, bubuk magnesium, HCl pekat, arang norit, H2SO4 pekat,
asam asetat anhidrat, amoniak 0,05 M, dietil eter, KOH alkaholik 20 %, kertas saring,
dan tissue.
3.4 Alat Penelitian
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung reaksi,
gelas kimia 600 mL, pipet tetes, plat tetes, corong, kaki tiga, kawat kasa, pinset,
gegep, mortar, pisau dan kompor.
3.5 Prosedur Analisis
3.5.1 Preparasi Sampel
Sampel sebanyak kurang lebih 2 gram dipotong halus, dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, kemudian dimaserasi dengan etanol panas selama ± 15 menit. Saring
![Page 2: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/2.jpg)
panas-panas ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan seluruh etanol menguap sampai
kering. Tambahkan kloroform dan akuades dengan perbandingan 1:1 masing-masing
sebanyak 5 mL kemudian dikocok. Selanjutnya, dipindahkan ke dalam tabung reaksi,
dibiarkan sejenak hingga terbentuk dua fasa. Lapisan bawah adalah kloroform
digunakan untuk menganalisis senyawa terpenoid dan steroid. Lapisan atas adalah air
yang digunakan untuk menganalisis kandungan fenolik, flavonoid dan saponin.
3.5.2 Analisis Sampel
3.5.2.1 Analisis Senyawa Fenolik
Sebagian dari lapisan air dimasukkan ke dalam plat tetes. Kemudian
ditambahkan pereaksi FeCl3. Terbentuknya warna biru/ungu menandakan adanya
kandungan fenolik.
3.5.2.2 Analisis Senyawa Flavonoid (Sianidin Test)
Sebagian dari lapisan air dipipet ke dalam tabung reaksi. Kemudian
dimasukkan butir bubuk Mg dan beberapa tetes HCl pekat. Terbentuknya warna
orange sampai merah menandakan adanya flavonoid (kecuali untuk isoflavon).
3.5.2.3 Pemeriksaan Saponin
Lapisan air dipindahkan ke tabung reaksi lain dan dikocok sekuat-kuatnya.
Terbentuknya busa yang permanen (beberapa menit) menunjukkan adanya saponin.
3.5.2.4 Analisis Steroid dan terpenoid
1. Lapisan kloroform dimasukkan ke dalam pipet Pasteur yang di dalamnya terdapat
arang (norit). Filtrat yang keluar dari pipet dimasukkan ke dalam tiga lobang pada
plat tetes, dibiarkan sampai kering.
![Page 3: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/3.jpg)
2. Ke dalam salah satu plat tetes ditambahkan asam sulfat pekat, ke dalam lubang
yang lain ditambahkan setetes asam asetat anhidrat dan setetes asam sulfat pekat,
plat tetes yang ketiga digunakan sebagai blanko.
3. Terbentuknya warna biru ungu menandakan adanya steroid sedangkan bila
terbentuknya warna merah menandakan adanya kandungan terpenoid.
![Page 4: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/4.jpg)
Foto Percobaan
Lapisan air dan Lapisan organic A
Lapisan air dan Lapisan organic B
![Page 5: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/5.jpg)
Lapisan air dan Lapisan organic C
Senyawa B
![Page 6: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/6.jpg)
Senyawa A,B, dan C
Gambar analisis Senyawa Fenolik
![Page 7: Laporan Koba](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf92f8550346f57b9ab943/html5/thumbnails/7.jpg)