6262 analisis ritme dan melodi musik calempong (lagu tingkah 9) di kecamatan bangkinang kota...

15
62 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017 ANALISIS RITME DAN MELODI MUSIK CALEMPONG (LAGU TINGKAH 9) DI KECAMATAN BANGKINANG KOTA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Eka Saputra Aprido Islam Perdana [email protected] ABSTRAK Dalam kehidupan masyarakat seni sudah menjadi salah satu ciri khas yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat untuk mempertahankan sebuah kebudayaan Oleh karena itu diperlukan menumbuh kembangkan budayamembentukkomunitas.Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimanakah analisis ritme dan melodi musik Calempong (lagu tingkah 9) di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musik Calempong (lagu Tingkah 9) di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau.Teori yang digunakanteori dan metode dalam etnomusikologi yaitu teori BrunoNettle (1964), dan teori ilmu bentuk musikyaitu teori Prier-Edmund Karl SJ(1996) dan Prier-Edmund Karl SJ(2004).Metodologi penelitian dalam penelitian adalah kualitatif interaktif, sedangkan teknik pengambilan data digunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan data deskriptif.Populasi pada penelitian ini yaitu musisi senior di Kecamatan Bangkinang Kota yang berjumlah 5 orang.Dalam penelitian ini peneliti menggunankan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel purposive sample karena penulis hanya mengambil sampel diantara populasi.Metode ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musik Calempong (lagu Tingkah 9) di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau.Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, ada lima hasil penelitian yaitu,1) Interval nada pada instrumen Calempong dan Gong, 2) Sistem notasi musik Calemponglagu Tingkah 9, 3)Gerak melodi lagu Tingkah 9, 4) Frase Melodi lagu Tingkah 9, 5)Pola ritem pada lagu tingkah 9, 6) Struktur komposisi lagu Tingkah 9 dan tempo lagu Tingkah 9. Kata Kunci : Analisi Musik Calempong ( Lagu Tingkah 9 ). A. PENDAHULUAN Seni merupakan perwujudan dari kebudayaan. Di dalam seni terkandung keindahan dan kehalusan yang dapat dirasakan oleh setiap orang. Seni berasal dari bahasa Inggris yaitu art, yang berakar pada kata latin ars, yang berarti keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses belajar. Bentuk seni yang lahir pada suatu masyarakat biasanya akan selalu membawa pesan dan ciri khas

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

62 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

ANALISIS RITME DAN MELODI MUSIK CALEMPONG (LAGU

TINGKAH 9) DI KECAMATAN BANGKINANG KOTA KABUPATEN

KAMPAR PROVINSI RIAU

Eka Saputra

Aprido Islam Perdana

[email protected]

ABSTRAK

Dalam kehidupan masyarakat seni sudah menjadi salah satu ciri khas yang

tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat untuk

mempertahankan sebuah kebudayaan Oleh karena itu diperlukan menumbuh

kembangkan budayamembentukkomunitas.Permasalahan yang diangkat dalam

skripsi ini adalah bagaimanakah analisis ritme dan melodi musik Calempong (lagu

tingkah 9) di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musik Calempong (lagu

Tingkah 9) di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi

Riau.Teori yang digunakanteori dan metode dalam etnomusikologi yaitu teori

BrunoNettle (1964), dan teori ilmu bentuk musikyaitu teori Prier-Edmund Karl

SJ(1996) dan Prier-Edmund Karl SJ(2004).Metodologi penelitian dalam

penelitian adalah kualitatif interaktif, sedangkan teknik pengambilan data

digunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian

diperoleh berdasarkan data deskriptif.Populasi pada penelitian ini yaitu musisi

senior di Kecamatan Bangkinang Kota yang berjumlah 5 orang.Dalam penelitian

ini peneliti menggunankan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel

purposive sample karena penulis hanya mengambil sampel diantara

populasi.Metode ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musik Calempong (lagu

Tingkah 9) di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi

Riau.Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, ada lima hasil

penelitian yaitu,1) Interval nada pada instrumen Calempong dan Gong, 2) Sistem

notasi musik Calemponglagu Tingkah 9, 3)Gerak melodi lagu Tingkah 9, 4) Frase

Melodi lagu Tingkah 9, 5)Pola ritem pada lagu tingkah 9, 6) Struktur komposisi

lagu Tingkah 9 dan tempo lagu Tingkah 9.

Kata Kunci : Analisi Musik Calempong ( Lagu Tingkah 9 ).

A. PENDAHULUAN

Seni merupakan perwujudan

dari kebudayaan. Di dalam seni

terkandung keindahan dan kehalusan

yang dapat dirasakan oleh setiap

orang. Seni berasal dari bahasa

Inggris yaitu art, yang berakar pada

kata latin ars, yang berarti

keterampilan yang diperoleh melalui

pengalaman, pengamatan atau proses

belajar. Bentuk seni yang lahir pada

suatu masyarakat biasanya akan

selalu membawa pesan dan ciri khas

Page 2: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

63 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

tersendiri dari kehidupan masyarakat.

Sebagai contoh musik Calempong

kampar merupakan bagian dari

upacara adat perkawinan masyarakat

Kabupaten Kampar. Upacara

perkawinan dalam masyarakat

kabupaten Kampar ini adalah salah

satu budaya bangsa yang memiliki

nilai seni yang tinggi dan didalamnya

terkandung simbol-simbol atau

lambang yang mempunyai makna

tersendiri dan dapat menjadi

pemersatu terutama dalam

masyarakat yang ada di Kabupaten

Kampar.

Musik merupakan bagian

dari seni dalam musik terkandung

bunyi-bunyian baik yang enak

didengar maupun yang tidak enak

untuk didengar. Musik

menurut Aristoteles dalam skripsi

Rafiud Drajad 2015, mempunyai

kemampuan mendamaikan hati yang

gundah karena mempunyai daya

terapi yang rekreatif dan

menumbuhkan jiwa Patriotisme.

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1990:602)., musik adalah

seni menyusun nada atau suara

dalam urutan, kombinasi dan

hubungan temporal untuk

menghasilkan komposisi (suara)

yang mepunyai kesatuan dan

kesinambungan

Musik tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan manusia sehari-hari.

Musik selalu ada di tengah-tengah

kehidupan manusia. Wadsworth

Longfellow 1807-1882 mengatakan

“Music is the universal language of

mankind”. Musik adalah bahasa

manusia, karena dengan musik dapat

diekspresikan kemauan, perasaan,

atau isi hati tanpa harus mengerti

terlebih dahulu bahasa yang dipakai

oleh mereka yang mendengarkan

musik.

Secara umum para ahli

membagi musik menjadi tiga bagian,

seperti yang diungkapkan oleh

Matius Ali dalam skripsi Azzikri

Hamdani (2013:3) yang berjudul

“Analisis Bentuk Lagu Senayuong

LaluDalam Seni Musik

CalempongDi Sanggar Kesenian Puti

Lindung Bulan Desa Kuok

Kecamatan Bangkinang Barat

Kabupaten Kampar Propinsi Riau”

yaitu : (1) Musik Tradisional, yaitu

musik yang lahir dan berkembang

didaerah atau wilayah-wilayah

tertentu. Musik ini sangat eksklusif

karena menampilkan ciri budaya

masyarakat di daerah wilayah

tersebut.Dengan demikian, musik-

musik umumnya hanya bisa

dinikmati dengan sempurna oleh

anggota masyarakat itu sendiri.(2)

Musik modern yaitu musik yang saat

ini berkembang atau digemari dalam

masyarakat tertentu oleh banyak

orang. Dalam hal ini, musik modern

adalah musik popular. Ciri utamanya

adalah beat yang konstan dan

umumnya menggunakan tangga nada

diatonik mayor atau minor.

Selain itu, contoh musik

modern adalah jazz, rock, blues,

country, reggae, dangdut, balada, dan

sebagainya. (3) Musik kontemporer,

yaitu musik yang cenderung subjektif

dan tidak menuntut popularitas. Ciri

utamanya adalah sebagai berikut:

mengutamakan kreativitas dari pada

selera publik, sangat improvisasif

menurut selera (mood) pemusik,

notasi musik merupakan simbol-

simbol yang umumnya hanya

dimengerti oleh pemusik, musik bisa

hanya berupa komposisi ritmis tanpa

melodi, melodi dan harmoni tidak

selalu mengikuti sistem tonal, tidak

dibatasi pada satu jenis tangga nada

dan dinamika serta tempo bervariasi.

Page 3: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

64 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Dewasa ini ditemui seni

musik tradisional dan musik modern.

Musik modern dimaksud ialah seni

musik pembaharuan yang mendapat

pengaruh kuat dari seni musik luar

baik instrument maupun warna

corak, bentuk dan nuansa

garapannya. Musik tradisional adalah

musik paling awal keberadaannya,

bersifat sederhana, melekat kuat pada

masyarakat penikmatnya. Kabupaten

Kampar yang terletak di daerah

strategis memiliki beragam seni

budaya, salah satunya Seni musik

CalempongKampar .

Seni musik Calempongadalah

salah satu musik tradisionalyang ada

di Kabupaten Kampar. Sistem nada

Calempong yang digunakan

memiliki bentuk kemiripan dengan

tangga nada diatonis namun hanya

teridiri dari enam nada, dan nadanya

juga memiliki perbedaan susunan

artinya nada Calempong ini tidak

dapat dikatakan diatonis.

CalempongKampar mempunyai

banyak bentuk lagu tingkah melodi,

di antaranya : kakak timang baju,

tigo taonti, tak tun-tun,senayuong

lalu, sindayung tionti, Tingkah 9,

muara takui, senduik (Observasi,

30Juli 2015).

Keunikan seni

musikCalempongberikutnya terdapat

pada tempo, belum ada tempo mutlak

sebuah lagu Calempong itu

tersendiri. Keunikan selanjutnya

laguTingkah 9dalamseni

musikCalempong ini adalah tidak

menggunakan syair, hanya berbentuk

musik instrumental. Namun lagu

Tingkah 9ini memiliki makna, yaitu

tentang sindiran terhadap perempuan

yg memasak di dapur pada saat acara

pesta pernikahan, agar makanan atau

minuman yang di siapkan di

segerakan untuk di sajikan.

Lagu Tingkah 9 ini tidak

pernah sama dimainkan oleh

pemusik atau seniman-seniman yang

ada di Kabupaten Kampar. Hal ini

dikarnakan faktor daerah masing-

masing dan juga imvrovisasi dari

pemusik Calempong kampar di

berbagai daerahnya masing-masing,

Sanggar Galigomerupakan termasuk

salah satu sanggar yang ada di

kecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar Propinsi Riau,

yang mengembangkan arransemen

lagu Tingkah 9dalam musik

Calempong Kampar.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan Wan Harun Ismail, S.Pd

ketua Sanggar Galigo, penulis

mendapatkan data tentang unsur-

unsur yang terdapat dalam musik

Calemponglagu Tingkah 9, adapun

unsur-unsur tersebut tidak terlepas

dari unsur-unsur pokok musik yaitu,

Irama, Melodi, Harmoni dan Tempo.

Analisis ritme dan melodi

merupakan suatu aplikasi dari teori

musik yang berkaitan dengan

aransemen, komposisi, dan harmoni.

Pentingnya analisis ritme dan

melodi, khususnya musik Calempong

kampar di sanggar kesenian Galigo

Kecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar akan dapat

memberikan kita pemahaman tentang

bagaimana mengenali, memahami,

mengurai bentuk ritme dan melodi

pada setiap bagian dari suatu

komposisi musik, dan menambah

rasa apreasiatif kita dan befikir kritis

terhadap musik Calempong kampar.

Analisis merupakan salah

satu kemampuan yang harus dimiliki

oleh seorang pelaku seni. Selain

untuk meningkatkan kemampuan dan

wawasan tentang, analisis musik

juga dapat berfungsi untuk

mendalami gramatika musik, teknik

Page 4: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

65 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

komposisi, struktur harmoni dan

gaya musik.

Adanya ketertarikan

penulisan untuk mengangkat judul

ini karena penulis ingin mengetahui

bentuk ritme dan melodiTingkah

9yang ada di Sanggar Galigo.Di

samping itu penulis bermaksud ingin

mendeskripsikan dan

mendokumentasi kedalam bentuk

penulisan ilmiah dengan mengangkat

objek penelitian dengan judul,

Analisis Ritme dan Melodi Musik

CalempongLagu Tingkah 9 di

Kecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk

memecahkan permasalahan yang

hendak diteliti dalam hal ini penulis

menggunakan metode deskriptif

analisis dengan menggunakan data

kualitatif, yaitu penelitian dilakukan

dengan cara pendekatan terhadap

objek yang diteliti untuk

mendapatkan data yang akurat.

Proses penelitian ini dimulai dengan

menyusun asumsi dasar dan aturan

berfikir tersebut selanjutnya

diterapkan secara sistematis dalam

pengumpulan argumentasi mengenai

skripsi yang diajukan. Dalam

penelitian kualiatatif, proses

pengumpulan dan pengolahan data

dapat menjadi sangat peka dan pelik,

karena informasi yang dikumpulkan

dan diolah harus tetap objektif dan

tidak dipengaruhi oleh pendapat

peneliti itu sendiri.

Untuk mendapatkan data

yang akurat dan benar, dalam

penelitian ini penulis menggunakan

penelitian deskriptif analisis dengan

menggunakan metode kualitatif,

yaitu : penelitian yang dilakukan

dengan cara pendekatan terhadap

objek yang diteliti. Dalam penelitian

ini data diambil langsung dari

lapangan yaitu di Bangkinang kota

dengan objek alamiah yang bertujuan

untuk memberi gambaran tentang

sesuatu yang ada dalam lagu Tingkah

9diKecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Menurut Djam‟an Satoriasi

dan Aan Komariah(2010:34), dalam

Buku Metodologi Penelitan

Kualitatif mengemukakan,

Penelitian kualitatif adalah suatu

pendekatan penelitian yang

mengungkap situasi sosial tertentu

dengan mendeskripsikan kenyataan

secara benar, dibentuk oleh kata-kata

berdasarkan teknik pengumpulan

data dan analisis data yang relevan

yang diperoleh dari situasi yang

alamiah. fase terpenting dalam

penelitian adalah pengumpulan data.

Pengumpulan data tidak lain dari

suatu proses pengadaan data untuk

keperluan penelitian.

C. PEMBAHASAN

1. Analisis Ritme dan Melodi

Musik Calempong (Lagu

Tingkah 9) Di Kecamatan

Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

Analisis Ritme dan melodi

musik Calempong (lagu Tingkah 9)

ini meliputi unsur-unsur musik yaitu

tangga nada, sistem notasi, ritme,

tempo, melodi, dan struktur melodi.

Mentranskripsikan unsur-unsur

musik pada dasarnya adalah

mengalihkan unsur-unsur tersebut

dari bentuk audio ke dalam bentuk

visual atau tulisan. Hal ini sejalan

dengan pengertian “penotasian”

dalam etnomusikologi, yaitu proses

mengalihkan bunyi menjadi simbol

visual. Tata kerja transkripsi dua cara

pendekatan yang penting, yaitu

Page 5: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

66 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

membuat analisa serta

mendeskripsikan apa yang kita

dengar dan menuliskannya diatas

kertas (tentang musik yang didengar)

dan mendeskripsikan apa yang kita

lihat (Bruno Nettl. 1964:98).

2. Tangga Nada Musik

Calempong (Lagu Tingkah

9) Di Kecamatan

Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

Unusur unsur pembentuk

melodi pokok (nada) di dalam musik

Calempong (lagu Tingkah 9) hanya

terdapat pada instrumen

Calempongnya. Instrumen ini terdiri

dari enam buah Calempong. Dari ke

enam buah nada Calempong tersebut

penulis urutkan dari nada yang

terendah sampai nada yang tertinggi

untuk mencari tangga nada musik

Calempong tersebut.

Berdasarkan observasi hasil

pengukuran nada penulis lakukan

dengan menggunakan aplikasi

Soundcorset Tuner & Metronome

yang terinstal pada telepon genggam

Asus Zenfone 5 yang standar

nadanya di turun kan satu, karena

pengukuran nada standar dan nada

turun setengah tidak di ketahui hasil

nada Calempong tersebut.

Pengukuran nada Oguang

berdasarkan pengukuran nada

standar tanpa diturunkan atau

dinaikkan standar ukur nada nya.

Dari pengukuran didapati ukuran

nada masing-masing Calempongdan

Oguang adalah sebagai berikut:

Nada Calempong :

1. Calempong kesatu memiliki nada ............... Eb -40 (bb)

2. Calempong kedua memiliki nada ................ E +35 (bb)

3. Calempong ketiga memiliki nada

................. F# +10 (bb) 4. Calempong keempat memiliki

nada ............. G +20 (bb) 5. Calempong kelima memiliki nada

............... A +20 (bb) 6. Calempong keenam memiliki

nada ............. B +30 (bb) Nada Gong besar: E

Nada Gong kecil : C -25

Berdasarkan standar ukur

nada diatonis maka peneliti akan

transkripsikan hasil temuan observasi

nada Calempong di Kecamatan

Bangkinang Kota Kabupaten

Kampar Provinsi Riau sesuai dengan

standar ukur nada diatonis. Dengan

menaikankembali nada temuan

berdasarkan hasil observasi peneliti

tanggal 30 Juli 2015 yang pada saat

pengukuran nada Calempong standar

ukur nadanya diturun kan 1 nada.

Berikut hasil temuan nada

Calempong di Kecamatan

Bangkinang Kota Kabupaten

Kampar Provinsi Riau yang kembali

dinaikan 1 nada berdasarkan standar

ukur nada diatonis.

1. Calempong kesatu memiliki nada ........ Eb -40 (bb) menjadi Fb -40

2. Calempong kedua memiliki nada ......... E +35 (bb) menjadi F# +35

3. Calempong ketiga memiliki nada ......... F# +10 (bb) menjadi G# +10

4. Calempong keempat memiliki nada ...... G +20 (bb) menjadi A +20

5. Calempong kelima memiliki nada ......... A +20 (bb) menjadi B +20

6. Calempong keenam memiliki nada ........ B +30 (bb) menjadi C +30

Page 6: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

67 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Dari hasil pengukuran nada

Calempong tersebut di atas, maka

penghitungan interval nada

Calempong dapat dilakukan secara

berurutan dari nada pertama (N1) ke

nada kedua (N2), dari nada kedua

(N2) ke nada ketiga (N3), begitulah

seterusnya hingga mencapai nada

keenam (N6). Untuk jelasnya, hasil

pengukuran nada-nada tersebut

adalah sebagai berikut :

Jarak N1 ke N2 = Fb-40 ke

F# +35 = 275 cents

Jarak N2 ke N3 = F# +35 ke

G#+10 = 245 cents

Jarak N3 ke N4 = G# +10 ke

A +20 = 130 cents

Jarak N4 ke N5 = A +20 ke B

+20 = 240 cents

Jarak N5 ke N6 = B+20 ke C

+30 = 150 cents

Berdasarkan besar kecilnya

interval masing-masing nada

tersebut, maka jelaslah bahwa nada-

nada Calempong di Kecamatan

Bangkinang Kota tidak satupun

memiliki jarak (interval) yang sama

dengan interval nada diatonis.

Dengan demikian, tangga nada

Calempong termasuk dalam sistem

tangga nada non diatonis, yang

digolongkan kedalam tangga nada

heksatonis. Untuk lebih jelasnya

lihatlah sketsa jarak nada Calempong

di bawah ini.

Gambar 8 : Perbandingan

interval nada Calempong dengan

nada diatonis

275 cents 245 cents 130

cents 240 cents 150 cents

Fb -40 F# +35 G# +10

A +20 B +20 C +30

Sebagai perbandingan dapat dilihat

interval nada diatonis di bawah ini :

200 cent 200 cent 100

cents 200 cents 100 cent

Fb F# G#

A B C

Sumber : Dokumentasi Aprido Islam

Perdana

Hal ini sesuai yang dikatakan

oleh Salman Aziz sebagai

narasumber yang juga musisi senior

seni musik Calempong Kampar,

beliau mengatakan bahwa:

Susunan nada-nada

Calempong ini tidak sama dengan

susunan nada-nada musik Barat atau

pada piano. Susunan nada-nada

Calempong ini sesuai kehendak hati

(kebiasaan) si pemain Calempong

itu. Itu sebabnya berbeda

pemainCalempong nyaberbeda juga

susunan Calempong nya.

Di dalam penyajian musik

Calempong (lagu Tingkah 9),

Calempong yang ditempatkan di

dalam omah-omahnya tidak lah di

susun berurutan sesuai dengan urutan

tangga nada diatonis. Tetapi nada-

nada Calempong disusun

berdasarkan pada lagu yang akan

disajikan dan kebiasaan pemain

Calempong Tingkah dan Melodi.

Biasanyapemain

Calempongmenyusun Calempongnya

dimulai dari arah kanan omah-omah

Calempong. Susunanan nada-nada

tersebut adalah sebagai berikut :

N

1

N

2

N

3

N

4

N

5

N

6

N

1

N

2

N

3

N

4

N

5

N

6

Page 7: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

68 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Gambar 9 : Tangga nada

Calempong (lagu Tingkah 9) di

Kecamatan

Bangkinang Kota Kabupaten

Kampar Provinsi Riau

Tukang Tingka

Tukang Melodi C +30 Fb -40G# 10 B+20

A +20 F# +35

Diantara nada-nada

Calempong tersebut di atas ada satu

buah Calempong yang dimainkan

oleh dua orang pemain Calempong

(Tukang Tingka dan Tukang Melodi)

yaitu nada Do (Fb-40). Dengan

demikian, Tukang Tingka

memainkan dua buah Calempong,

Tukang Melodimemainkan lima buah

Calempong. Untuk lebih jelasnya

lihatlah susunan Calempong beserta

jumlah Calempong yang dimainkan

masing-masing pemain pada

keterangan diatas.

Dalam mentranskripsikan

notasi lagu Tingkah 9, penulis akan

menggunakan teori musik Barat atau

diatonis dan juga simbol-simbol

bunyi Calempong di dalam partitur

not balok. Pada prinsipnya ini

dilakukan karena belum ada sitem

tangga nada mutlak musik tradisi

Kampar, yang juga bertujuan untuk

membantu atau mempermudah bagi

yang akan mempraktekan langsung

atau yang akan membacanya

(solfegio). Tentunya semua

Calempong terlebih dahulu di stem

sesuai menurut ukuran nada tradisi

setempat.

4.2.1.2. Sistem NotasiMusik

Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Secara umum musik

tradisional Riau, khususnya yang

terdapat dalam musik Calempong di

Kecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar Provinsi Riau,

hingga sekarang belum mempunyai

penotasian sendiri sebagaimana yang

telah dimiliki oleh musik tradisional

lainnya yang ada di Indonesia,

seperti : titilaras kepatihan di

Surakarta, titilaras damina di Sunda,

dan titilaras dingdong di Bali.

Cara penotasian yang

dilakukan untuk menulis notasi

musik tradisional Riau selama ini,

umumnya masih meminjam cara

penotasian nada-nada diatonis. Cara

seperti ini terutama dilingkungan

seniman musik Riau, tenaga edukatif

di sekolah-sekolah, para dosen

dikampus. Karena belum adanya

cara penulisan notasi Riau yang

baku, maka penulis juga meminjam

sistem penotasian nada-nada

diatonis.

Meskipun menggunakan

sistem penotasian nada-nada

diatonis, namun dalam penyuaraan

nada Calempong dan Gong, tidaklah

menurut frekwensi nada-nada

diatonis, seperti bunyi nada-nada

piano, tetapi disesuaikan dengan

nada-nada Calempongdi Kecamatan

Bangkinang Kota. Cara ini

digunakan hanya semata untuk

membantu dalam mentranskripsikan

lagu Tingkah 9 dari bentuk suara

(rekaman) ke dalam bentuk visual

(tulisan).

Untuk memudahkan

penulisan dan pembahasan notasi

lagu Tingkah 9, penulis

6

1

3

5

4 2

Page 8: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

69 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

menggunakan sistem penulisan

notasi balok. Untuk menuliskan

nada-nada Calempong pada garis

paranada dimulai dengan tanda kunci

G dan untuk menuliskan nada-nada

Gong digunakan tanda kunci F.

Kedua kunci ini di beri tanda kurung,

dengan maksud untuk menandai

bahwa nada-nada (frekwensi maupun

interval) musik Calempongyang

terletak dalam paranada (baik pada

garis maupun spasi), tidaklah mutlak

menurut ukuran nada-nada diatonis.

Untuk lebih jelasnya, lihat

keterangan berikut,

Partitur 7 : Rekayasa penulisan

notasi balok nada Calempong(lagu

Tingkah9) di Kecamatan Bangkinang

kota Kabupaten Kampar Provinsi

Riau.

Do nya tidak mutlak Do nya

tidak mutlak

Tanda kunci dengan

menggunakan tanda kurung,

menjelaskan bahwa nada yang

diletakan dalam paranada tidaklah

mutlak sesuai tangga nada diatonis

ukuran frekwensi ataupun

intervalnya.

Selanjutnya untuk

menempatkan nada-nada Calempong

(lagu Tingkah 9), ini dalam garis

paranada, terlebih dahulu penulis

mencoba mendekatkan bunyi nada

Calempong dan nada Gong dengan

nada-nada diatonis. Dari upaya yang

penulis lakukan, maka dapat

dibedakan sebagai berikut :

Nada ke 1 =Fb -40

disejajarkan menjadi = E

Nada ke 2 = F# +35

disejajarkan menjadi = F#

Nada ke 3 = G# +10

disejajarkan menjadi = G#

Nada ke 4 = A +20

disejajarkan menjadi = A

Nada ke 5 = B +20

disejajarkan menjadi = B

Nada ke 6 = C +30

disejajarkan menjadi = C

Hal ini sesuai yang dikatakan

oleh Salman Aziz sebagai

narasumber yang juga musisi senior

seni musik Calempong Kampar,

beliau mengatakan bahwa:

Belum ada sistem notasi

musik Calempong kampar ini. Sebab

orang Kampar berbeda kampung

(daerah) saja tidak mau di sebut sama

permainan lagu-lagu Calempong nya.

Jadi susah untuk menyatukan sistem

notasi musik Calempong Kampar ini.

Dalam bahasa kalian membakukan

sistem notasi musik Calempong tu

yang sulit karena perbedaan tadi itu.

3. MelodiMusik Calempong

(Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang

Kota Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

M. Soeharto (1992:1), suatu

lagu dapat dibatasi sebagai suatu

rangkaian beberapa atau sejumlah

nada yang berbunyi atau dibunyikan

secara beraturan. Pernyataan ini pada

dasarnya menunjukan, bahwa nada-

nada merupakan unsur pokok dalam

pembentukan suatu melodi, dan

kehadirannya (nada) dalam sebuah

melodi biasanya bervariasi menurut

tinggi rendah dan panjang pendek

nada yang digunakan.

Page 9: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

70 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Dengan adanya tinggi rendah

dan panjang pendek nada dalam

suatu melodi, menyebabkan nada-

nada terkesan (seolah-olah) bergerak

dari suatu nada ke nada-nada lainnya

pada satugaris melodi. Sehubungan

dengan itu, maka pembahasan yang

akan penulis lakukan terhadap lagu

Tingkah 9, meliputi :

1. Gerak melodi 2. Struktur Lagu 3. Motif Melodi 4. Frase Melodi 5. Pola ritme

4. Gerak MelodiMusik

Calempong (Lagu Tingkah

9) Di Kecamatan

Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

Gerak melodi merupakan

perlukisan secara imajiner, bahwa

arah gerak nada-nada dalam suatu

melodi seolah-olah ada kesan garis

yang mengalir; kadang-kadang

menaik, kadang-kadang menurun

atau mendatar sesuai menurut tinggi

rendah nada-nada yang

membawanya (Sumaryo L.E

1992:106).Selanjutnya dalam

pencapaian tingkatan menaik atau

menurun dari suatu melodi, nada-

nadanya dapat bergerak secara

melangkah, yaitu hanya bergerak ke

nada terdekat (dapat kurang atau

lebih dari satu nada) menurut

susunan tangga nada yang

digunakan. Dan ada juga bergerak

secara melompat, yaitu bila nada-

nadanya yang termasuk susunan

tangga nadanya

(M.Soeharto,1992:2).

Sebuah melodi dikatakan

bergerak naik, apabila secara

keseluruhan nada-nada yang

membangunnya menunjukan kesan

ke arah nada-nada yang makin tinggi.

Sebaliknya sebuah melodi dikatakan

bergerak turun, apabila secara

keseluruhan nada-nada yang

membangunnya menujukan ke arah

nada-nada yang makin rendah

(M.Soeharto,1992:3).Seterusnya

sebuah melodi dikatakan mendatar,

apabila nada-nadanya menetap pada

suatu tingkatan tinggi rendah nada

tertentu, yaitu bergerak tidak naik

dan juga tidak turun dalam jarak

yang bisa diterima. Perhatikan

gambar di bawah

Partitur 8 : Gerak melodi bagian 1

Partitur 9 : Gerak melodi bagian 2

Partitur 10 : Gerak melodi

bagian 3

Page 10: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

71 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Berdasarkan penjelasan

tersebut diatas, gerak melodi lagu

Tingka 9 di Kecamatan Bangkinang

Kota Kabupaten Kampar Provinsi

Riau, pada umumnya memberikan

kesan mendatar. Meskipun ada

beberapa yang bergerak turun tetapi

tidak begitu menonjol, karena

loncatan nadanya masih dalam

wilayah tangga nadanya. Pada

dasarnya ini dipengaruhi oleh jumlah

nada yang membangun melodi atau

lagu Tingkah 9 terbatas pada enam

nada, yaitu nada (6) - (1) – (3) – (5) -

(4) – (2). Sehubung dengan itu, maka

ruang gerak melodinya hanya

terbatas pada satu wilayah nada di

dalam tangga nadanya. Hal ini sesuai

yang dikatakan oleh Salman Aziz

sebagai narasumber yang juga musisi

senior seni musik Calempong

Kampar, beliau mengatakan bahwa:

Gerak melodi Calempong ini

seperti itu saja, melodinya banyak

pengulangan. Jika dibanding dengan

lagu-lagu zaman sekarang terkesan

monoton. Tapi itulah kelebihan si

pemain CalempongTingkah untuk

menghidupkan suasana permainan

sehingga membuat lagu itu terkesan

menghibur dan tidak monoton.

5. Struktur Komposisi Lagu

Tingkah 9 Di Kecamatan

Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

Untuk memperlihatkan

struktur musik, maka ilmu bentuk

memakai sejumlah kode. Untuk

kalimat / periode umumnya di pakai

huruf besar (A, B, C, dsb). Bila

sebuah kalimat / periode diulang

disertai perubahan, maka huruf besar

disertai tanda aksen („) misalnya A B

A‟ (Karl Edmund Prier SJ, 2004:2).

Partitur 11 : Struktur komposisi lagu

Tingkah 9 di Kecamatan Bangkinang

Kota Kabupaten Kampar Provinsi

Riau.

Page 11: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

72 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

6. Motif Melodi Musik

Calempong (lagu Tingkah 9)

Di Kecamatan Bangkinang

Kota Kabupaten Kampar

Provinsi Riau

Dasar untuk sebuah

komposisi adalah persatuan/keutuhan

lagu.

Hal ini antara lain di capai

melalui ulangan motif pada saat dan

cara tertentu. Namun ulang

ulangannya membawa serta bahaya

“bosan”. Maka dalam musik

persatuan / ulangan harus diimbangi

dengan pokok kedua yakni dengan

pola variasi. Hadirnya setidak

tidaknya dua motif yang

berbeda/berkontras menjamin

kesegaran dalam sebuah lagu. (Karl

Edmund prier SJ 2004 : 2).

Dari penjelasan diatas dapat

di simpulkan bahwa agar sebuah lagu

memiliki sebuah kontras, tentunya di

butuhkan variasi dari sebuah motif.

Di dalam lagu Tingkah 9 kita dapat

melihat beberapa motif yg telah di

variasikan. Ada beberapa bentuk

pengembangan dari motif yaitu :

1. Repetisi

Pengulangan melodi dengan

bentuk yang sama atau sedikit

perubahan.

2. Variasi

Pengulangan melodi dengan

merubah sebagian kecil melodi

dari melodi intinya.

3. Diminished

Mengulang melodi dengan

memperkecil nilai dan interval

not.

4. Augmented

Mengulang melodi dengan

memperbesar nilaidan interval

not.

5. Inversi

Pengulangan melodi yang

berlawanan arah tetapi dengan

interval yang sama atau interval

yang berbeda.

6. Infleksi

Pengulangan yang dilakukan

secara utuh tetapi dengan

menambahkan tanda accidential

(alterasi) atau penambahan tanda

kres atau mol.

7. Retrograde

Melodi asli ditulis dari belakang

ke depan atau dicerminkan.

8. Retrograde Inversi

Melodi yang diulang berlawanan

arah dengan interval yang sama

kemudian dituliskan

dicerminkan.

Partitur 12 : Motif melodi

bagian 1

Pada melodi bagian 1 motif

yang terdapat di sana adalah repetisi

yang terdapat pada bar ke 3

Partitur 13 : Motif melodi bagian 2

Pada melodi bagian 2 yang

terdapat di sana adalah motif

diminished pada bar ke 5 dan repetisi

bar ke 6

Partitur 14 : Motif melodi

bagian 3

Page 12: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

73 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Pada melodi bagian 3, motif

yang terdapat di sana adalah

diminished pada bar 8, dan repetisi

pada bar 9

7. Frase Melodi Musik

Calempong(Lagu Tingkah

9) Di Kecamatan

Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Provinsi Riau

Frase adalah bagian dari

kalimat musik seperti halnya bagian

kalimat dalam bahasa. Frase terbagi

atas frase pertanyaan atau disebut

juga frase antecedens dan frase

jawaban yang disebut juga frase

consequens. Frase-frase inilah yang

membagi kalimat pada melodi, yang

mana berbentuk kalimat pertanyaan

dan kalimat jawaban.

Partitur 15 : Frase melodi

Calempong golong

8. Ritme Musik Calempong

(Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang

Kota Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

Ritme adalah gerak musik

yang berjalan secara teratur. Dan

teraturnya gerak ini menyebebkan

lagu enak didengar dan dirasakan.

Ritme berhubungan dengan panjang

pendeknya not dan berat ringannya

tekanan atau aksen pada not

(M.Soeharto, 1992:45). Berdasarkan

keterangan ini, jelaslah bahwa ritme

merupakan unsur pokok didalam

musik. Panjang pendek not dan berat

ringannya tekanan (aksen) not

ditentukan oleh nilai not itu sendiri

maupun letak not dalam sebuah

metrum. Berkaitan dengan

pembahasan masalah ritme dalam

lagu Tingkah 9, penulis membaginya

dalam bentuk pola-pola ritme dari

tiap metrum yang ada dalam pola

permainan masing-masing

instrumen.

9. Pola Ritme Musik

Calempong (Lagu Tingkah

9) Di Kecamatan

Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Provinsi Riau.

Pola-pola ritme dalam melodi

dapat diperhatikan berdasarkan

pengulangan motif-motif ritme

dalam lagu. Pola-pola ritme

berbentuk dari penggabungan

beberapa motif ritme tertentu dan

motif ritme tersebut dibangun

berdasarkan panjang pendeknya nilai

durasi yang dipakai.

Pola ritme merupakan

kerangka dasar pengembangan

melodi sebuah lagu yang dapat

diketahui dengan mendengarkan

(merasakan) dan melihat

(transkripsi). Dalam transkripsi dapat

diperhatikan pada pengulangan-

pengulangan motif ritme pada

penggalan melodi lagu (frase).

Dengan memperhatikan pola

ritme dari masing-masing pola

tabuhan instrumen tersebut, maka

dapat dirasakan ketukan aksen

terkuat, metrum, kombinasi motif

yang digunakan maupun karakter

ritmenya.

Page 13: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

74 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Analisa terhadap pola ritme

lagu Tingkah 9 ini dilakukan dengan

cara mengamati permainan setiap

instrumennya. Dari pengamatan dan

analisis yang penulis lakukan

sementara dapat disimpulkan, bahwa

lagu Tingkah 9 bermetrum (4

4 ) dan

(2

4 ). Untuk menjelaskan pola ritem

ini, penulis uraikan pola tabuhan

masing-masing instrumen.

10. Tempo

Cepat lambatnya tempo

dalam lagu Tingkah 9 mulai dari

awal hingga akhir lagu tidaklah tetap.

Umumnya tempo lagu bergerak

makin cepat. Perubahan-perubahan

tempo tersebut terjadi tanpa disadari

(tanpa disengaja) berangsur-angsur

meningkat pada sekian beberapa

biramanya.

Bagian pertama dari struktur

komposisi musik Calempong (lagu

Calempong 9) dimainkan dengan

tempo cepat, yaitu berkisar 115

ketukan permenit. Kemudian tempo

berangsur-angsur meningkat hingga

bertahan kira-kira pada pengulangan

ke-3 atau pengulangan ke-4 (tidak

mutlak) dari pola tabuhan

Calemponggolong. Kecepatannya

bertahan meskipun tidak mutlak,

yaitu berkisar 120 ketukan permenit.

Adanya perubahan kecepatan ini

pada dasarnya untuk mencari

penyesuaian (tempo) yang dianggap

paling cocok bagi pemain

Calemponggolong. Instrumen yang

lain mengikuti dan menyamakan

tempo permainannya dengan

permainan Calemponggolong.

Apabila permainan semua instrumen

menemukan tempo yang dikehendaki

(kompak), barulah tempo melodi

lagu mendatar hingga akhir lagu.

Untuk lebih jelasnya lihatlah grafik

berikut ini

Gambar 25 :Grafik

Perubahan tempo musik Calempong

(lagu Tingkah 9) di Kecamatan

Bangkinang Kota Kabupaten

Kampar Provinsi Riau

Berdasarkan hasil observasi,

unsur dinamik juga mendapat

perhatian dalam permainan musik

Calempong(lagu Tingkah 9). Bagian

pertama dari struktur komposisi

musik Calempong (lagu Tingkah 9)

yang dimainkan oleh Calempong

paningkah biasanya ditampilkan

dalam volume sedang. Pada saat

akan masuk pada pengulangan ke 3,

Calempong golong masuk dengan

volume yang agak keras dari

sebelumya, sedangkan Calempong

Paningkah dinamiknya tetap.

Selanjutnya pada bagian penutup

dinamik permainan baik tempo

maupun volume dinaikan kembali

oleh Calempong golong sekaligus

sebagai aba-aba bahwa lagu akan

berakhir.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari hasil

penelitian yang penulis telah

diuraikan maka penulis mengambil

kesimpulan antara lain :

406080

100120140160180200

Lambat (40

- 58)

Sedang (72

- 104)

Cepat (108 -

200)

Page 14: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

75 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

1. Berdasarkan besar kecilnya

interval masing-masing nada

Calempong dan gong, maka

jelaslah bahwa nada-nada

Calempongdan gong di

kecamatan bangkinang Kota

tidak satupun memiliki jarak

(interval) yang sama dengan

jarak (interval) nada diatonis.

Dengan demikian, tangga nada

Calempong termasuk dalam

sistem tangga nada non diatonis,

yang digolongkan kedalam

tangga nada heksatonis.

2. Sistem notasi musik Calempong

(lagu Tingkah 9) di Kecamatan

Bangkinang Kota Kabupaten

Kampar Provinsi Riau ini belum

ada. Perbedaan wilayah, suku,

sejarah dan musikalitas pemain

Calempong menjadi salah satu

faktor penghambat dalam

pembakuan sistem notasi musik

Calempong Kampar.

3. Gerak melodi lagu Tingkah 9 di

Kecamatan Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar Provinsi

Riau, pada umumnya

memberikan kesan mendatar.

Meskipun ada beberapa yang

bergerak turun tetapi tidak begitu

menonjol, karena loncatan

nadanya masih dalam wilayah

tangga nadanya. Pada dasarnya

ini dipengaruhi oleh jumlah nada

yang membangun melodi atau

lagu senduik terbatas pada lima

nada, yaitu nada (6) - (1) – (2) –

(3) - (4) – (5).

Sehubung dengan itu, maka

ruang gerak melodinya hanya

terbatas pada satu wilayah nada

di dalam tangga nadanya.

4. Motif melodi pada lagu Tingkah

9 lebih banyak menggunakan

repetisi, ada juga yang

menggunakan motif diminished

di beberapa bagian.

5. Pola ritem pada lagu Tingkah 9

didominasi oleh not 1

2 ,

1

4 , dan not

1

8 , Penyajiannya dilakukan secara

berulang-ulang (ostinato)

menurut kebutuhan lagu yang

akan dimainkan.

6. Struktur komposisi lagu senduik

dimainkan dengan tempo cepat,

yaitu berkisar 108 ketukan

permenit. Pada saat memasuki

bagian kedua (lagu pokok) tempo

berangsur-angsur meningkat

hingga bertahan kira-kira pada

pengulangan ke-2 atau

pengulangan ke-3 (tidak mutlak)

dari pola tabuhan Calempong

melodi. Kecepatannya bertahan

meskipun tidak mutlak, yaitu

berkisar 115 ketukan permenit.

E. DAFTAR PUSTAKA

Djam,an Satoriasi dan Aan

Komariah. 2010. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Gitrif Yunus. 1998. Dasar-Dasar

Ilmu Harmoni.

Padangpanjang:Akademi Seni

Kerawitan Indonesia.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik

Melalui Pengalaman Musik.

Jakarta Pusat : PT Dunia

Pustaka Jaya

L.E, Sumaryo. 1978. Komponis

Pemain Musik dan Publik,

Jakarta Pusat : PT Dunia

Pustaka Jaya.

Nickol. Peter.2008.Paduan Praktis

membaca Notasi

Musik.Gramedia Pustaka

Utama:Jakarta.

Page 15: 6262 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Saputra S.Sn.,M.Sn Jurnal KOBA Volume 4, No 1

76 Analisis Ritme Dan Melodi Musik Calempong (Lagu Tingkah 9) Di

Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Eka Saputra S.Sn.,M.Sn

Jurnal KOBA Volume 4, No 1 April 2017

Prier-Edmund Karl SJ. 1996. Ilmu

Bentuk Musik. Pusat Musik

Liturgi Yogyakarta.

Prier-Edmund Karl SJ.2004. Ilmu

Bentuk Musik. Pusat Musik

Liturgi Yogyakarta.

Purnomo Wahyu, dkk. 2010.

Terampil Bermusik. Jakarta :

PT Wangsa Jatra Lestari.

Sukohardi,Al.1975. Teori Musik

Umum.Yogyakarta: PML.

Soeharto,M. 1992. Belajar Notasi

Balok.Jakarta: PT Gramedia.

Soepadi. 1978. Diktat Pengantar

Pengatahuan Musik Tari.

Akademis Seni Tari Indonesia

Yogyakarta.

Wahyu Purnomo. & Fasih Subagyo.

2010. Trampil Bermusik.

Jakarta: PT Wangsa Jatra

Lestari.

Wikipedia. 2014. “Teori Musik :

Notasi”. Diambil dari

http://id.wikipedia.org//wiki/teo

ri_musik. Pada tanggal 23 Mei

2014 (diakses, 17 agustus

2014)

Yunike, J.F.

([email protected]). 15

September 2014. Analisis

Bentuk Dan Struktur lagu

Playful Duet (Mirror) karya

W.A. Mozart. E-mail kepada

Aprido Islam Perdana

([email protected]).