analisis perbandingan kinerja berbasise-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/atika krisna...

130
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASIS MAQASHID SYARI’AH INDEX DAN RASIO PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARI’AH DI INDONESIA PERIODE 2014-2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: ATIKA KRISNA MURTI 63010150159 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASIS

MAQASHID SYARI’AH INDEX DAN RASIO

PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARI’AH

DI INDONESIA PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

ATIKA KRISNA MURTI

63010150159

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

i

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASIS

MAQASHID SYARI’AH INDEX DAN RASIO

PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARI’AH

DI INDONESIA PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

ATIKA KRISNA MURTI

63010150159

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

ii

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

iii

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

iv

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

v

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

vi

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan itu ada kemudahan.

( Q.S. Al-Insyirah : 5-6)

Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil.

(Man Jadda Wajada)

Satu-satunya hal yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri.

(Franklin D.Roosevelt )

Saat kita memperbaiki hubungan dengan Allah, niscaya Allah akan

memperbaiki segala sesuatunya untuk kita.

(Dr. Bilal Philips )

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap skyukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan

inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya persembahkan

kepada:

1. Kedua oranng tuaku, Bapak Siskawentar dan Ibu Prihatiningsih yang

senantiasa mencurahkan kasih sayangnya, yang tak pernah henti-hentinya

memberikan bimbingan dan doa.

2. Kakakku tercinta Aditama Dewantara yang telah memberikan doa,

dukungan, semangat dan kepercayaan selama ini.

3. Bapak Dr. Abdul Aziz NP, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dalam penelitian

skripsi ini.

4. Sahabat-sahabatku tersayang, Siti Zulaekhah, Nur Inayah, Diah Nur Anisa,

Siti Dwi Wulandari, Evita Cynthia Damayanti, Ratna Fauziyah, Tutut

Widiasmara, Raras Wiharti dan Carirra Hapsari yang selalu menemani dan

mendukungku selama proses pembuatan skripsi.

5. Teman-teman Koperasi Mahasiwa Fatawa IAIN Salatiga, yang telah

memberikan semangat serta mendoakan untuk kelancaran dalam

mengerjakan skripsi, ilmu dan pengalaman yang sangat berharga.

6. Semua teman-teman PS-S1 angkatan 2015 yang tidak dapat saya sebut

satu persatu.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja

Berbasis Maqashid Syari’ah Index dan Rasio Profitabilitas pada Bank Umum

Syari‟ah di Indonesia periode 2014-2018”.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas mahasiswa dalam

mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu berupa penelitian. Ucapan

terimakasih sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan

terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. Abdul Aziz NP, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing penulis, memberikan pengarahan, masukan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syariah.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

ix

5. Segenap dosen dan staff Program Studi S1 Perbankan Syariah yang telah

memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Siskawentar dan Ibu Prihatiningsih serta

kakakku tersayang dan sahabatku terkasih yang telah memberikan doa,

dorongan moril dan materil, serta yang senantiasa selalu menjadi inspirasi dan

motivasi bagi penulis.

7. UKM Koperasi Mahasiswa Fatawa IAIN Salatiga sebagai tempat menimba

ilmu selain dalam perkuliahan.

8. Teman-teman seperjuangan Program Studi S1 Perbankan Syariah tahun

angkatan 2015/2016 yang penulis banggakan.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis sangat mengharapkan saran maupun kritikan demi sempurnanya skripsi

ini. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi

pembaca pada umumnya, dan kiranya skripsi ini dapat menjadi salah satu bentuk

sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang ekonomi

Islam.

Salatiga, 12 September 2019

Penulis

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

x

ABSTRAK

Murti, Atika Krisna. 2019. Analisis Perbandingan Kinerja Berbasis Maqashid

Syari’ah Index dan Rasio Profitabilitas pada Bank Umum Syari’ah di

Indonesia periode 2014-2018. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Strata Satu Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dosen Pembimbing: Dr. Abdul Aziz NP, M.M.

Penilaian kinerja perbankan syari‟ah umumnya masih menggunakan alat

ukur yang sama dengan perbankan konvensional, yang biasa diukur dengan

profitabilitas. Padahal untuk menilai kinerja perbankan syariah tentunya tidak bisa

disamakan dengan perbankan konvensional, karena terdapat perbedaan tujuan dari

kedua bank tersebut. Dimana bank konvensional hanya fokus pada profit oriented,

sedangkan perbankan syari‟ah tidak hanya fokus pada profit oriented tetapi juga

pada tujuan syari‟ah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan membandingkan

kinerja bank umum syari‟ah periode 2014-2018 berdasarkan maqashid syari’ah

index dan rasio profitabilitas.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder

berbentuk data panel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12

bank umum syari‟ah yang terdaftar di OJK periode 2014-2018, dengan data

pertahun sehingga jumlah sampel yang digunakan sebesar 60. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Additive Weighting (SAW) dan

Comparative Performance Index (CPI). Teknik analisis data yang digunakan

adalah uji one way ANOVA dan diagram kartesius dengan bantuan alat analisis

SPSS 16.

Hasil dari uji one way anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan

signifikan nilai maqashid syari’ah index dan terdapat perbedaan yang signifikan

nilai profitabilitas pada bank umum syari‟ah periode 2014-2018. Kinerja

maqashid syari’ah terbaik diraih oleh Bank Panin Dubai Syariah, sedangkan Bank

Tabungan Pensiun Nasional Syariah mencapai nilai terendah. Berdasarkan

profitabilitas Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah mencapai nilai tertinggi,

sedangkan Maybank Syariah Indonesia mencapai nilai terendah. Adapun bank

umum syari‟ah yang memiliki kinerja maqashid syari’ah index dan profitabilitas

baik adalah Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah.

Kata Kunci: Bank Umum Syari‟ah, Maqashid Syari‟ah Index, Profitabilitas

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 5

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8

A. Telaah Pustaka ............................................................................................. 8

B. Kerangka Teori........................................................................................... 12

1. Performance Theory ............................................................................... 12

2. Maqashid Syari’ah ................................................................................. 13

3. Maqashid Syari’ah Index ....................................................................... 16

4. Kinerja Keuangan dan Rasio Keuangan ................................................. 19

5. Perbankan Syari‟ah ................................................................................. 26

C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 28

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

xii

D. Hipotesis ..................................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 31

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31

B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 33

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 34

D. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 34

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 52

A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 52

B. Analisis Data .............................................................................................. 53

C. Pembahasan ................................................................................................ 62

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 84

A. Kesimpulan ................................................................................................ 84

B. Saran ........................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 92

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 9

Tabel 2.2 Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syari’ah ................................... 17

Tabel 2.3 Bobot Masing-masing Tujuan dan Elemen ........................................... 18

Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel ...................................................................... 32

Tabel 3.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 33

Tabel 4.1 Daftar Sampel Bank Umum Syari‟ah ................................................... 53

Tabel 4.2 Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Index yang Pertama ........................ 63

Tabel 4.3 Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Index yang Kedua ........................... 68

Tabel 4.4 Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Index yang Ketiga .......................... 71

Tabel 4.5 Maqashid Syari’ah Index pada Bank Umum Syariah ........................... 75

Tabel 4.6 Profitabilitas pada Bank Umum Syariah ............................................... 77

Tabel 4.7 Indeks Perbandingan Profitabilitas Bank Umum Syariah..................... 78

Tabel 4.8 Perbandingan Kinerja berdasarkan Maqashid Syari’ah Index dan

Profitabilitas pada Bank Umum Syariah .............................................................. 79

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Operasional Sekaran ............................................................ 16

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian .......................................................................... 27

Gambar 3.1 Diagram Kartesius Profitabilitas dan Maqashid Syari’ah Index ...... 49

Gambar 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 53

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov ................ 55

Gambar 4.3 Grafik Histogram MSI ...................................................................... 56

Gambar 4.4 Grafik Histogram Profitabilitas ......................................................... 57

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Data menggunkan Kolmogorov-Smirnov

dengan Transformasi SQRT .................................................................................. 58

Gambar 4.6 Hasil Uji Homogenity of Variance .................................................... 59

Gambar 4.7 Hasil Uji One Way Anova ................................................................. 60

Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Kinerja Maqashid Syari’ah Index (MSI)

dengan kinerja Profitabilitas (CPI) Bank Umum Syari‟ah periode 2014-2018 ... 80

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini ekonomi Islam sedang disorot oleh banyak pihak di seluruh

dunia. Dimana mereka beranggapan bahwa ekonomi Islam sebagai solusi

yang mutakhir untuk kebaikan bersama. Salah satu bagian dari ekonomi

Islam yang berkembang pesat adalah perbankan syari‟ah. Bank syari‟ah

berkembang tidak hanya di negara-negara dengan mayoritas penduduk

muslim saja seperti Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab dan negara-

negara timur tengah lainnya, tetapi juga tumbuh dan berkembang di negara-

negara non muslim seperti Inggris, Amerika Serikat dan Jerman (Ghifari,

2015:48).

Perkembangan perbankan syari‟ah di Indonesia saat ini mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Menurut laporan tahunan OJK pada

tahun 2017, perkembangan perbankan syari‟ah menunjukkan pertumbuhan

yang positif. Dimana hal tersebut didasari oleh peningkatan efisiensi dan

rentabilitas. Dalam laporannya OJK menyebutkan di akhir tahun 2017

rentabilitas BUS dan UUS terus meningkat yang tercermin dari rasio ROA

sebesar 1.17%, sehingga mendorong kenaikan laba sebesar 49.69%. Selain

peningkatan rasio ROA, penurunan pada rasio BOPO dari 93.62% pada

tahun 2016 menjadi 89.62% pada tahun 2017 yang juga menandakan

semakin membaiknya efisiensi perbankan syari‟ah (www.ojk.co.id).

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

2

Pengukuran kinerja bank dapat dilakukan dengan menganalisis

laporan keuangan. Analisis laporan keuangan adalah suatu cara untuk

mengetahui kondisi perusahaan berdasarkan pada data yang diambil dari

laporan keuangan. Pada umumnya pengukuran kinerja bank konvensional

dan bank syari‟ah di Indonesia masih sama yaitu menggunakan pengukuran

konvensional seperti rasio-rasio keuangan. Beberapa bentuk rasio keuangan

seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio

pertumbuhan, dan rasio penilaian. Salah satu rasio yang sering digunakan

dalam pengukuran adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau

laba dalam suatu periode tertentu (Weston dalam Kasmir, 2015:106).

Walaupun pengukuran rasio keuangan merupakan sesuatu yang

penting untuk di nilai, namun pengukuran rasio keuangan itu tidak akan

cukup untuk mengukur kinerja perbankan syari‟ah (Susilo, 2015:3). Dalam

prinsip dan praktiknya perbankan syari‟ah dan perbankan konvensional

berbeda, dimana perbankan konvensional hanya melihat kinerja berdasarkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit oriented).

Sedangkan perbankan syari‟ah seharusnya tidak hanya memperhitungkan

laba yang dihasilkan tetapi juga melihat pada tujuan yang ingin dicapai

berdasarkan prinsip syari‟ah. Sehingga dapat mencerminkan bagaimana

tujuan-tujuan syari‟ah terpenuhi.

Saat ini telah tercipta pengukuran kinerja perbankan syari‟ah

berdasarkan prinsip syari‟ah yang sesuai dengan tujuan syari‟ah yang

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

3

disebut dengan Maqashid Syari’ah Index (MSI) oleh Mohammed (2008).

Pengukuran maqashid syari’ah index memiliki tiga faktor utama yaitu,

mendidik individu, menciptakan keadilan dan kepentingan publik. Dari

ketiga tujuan utama tersebut diharapkan dapat mencapai kesejahteraan tidak

hanya bagi pemegang saham maupun pemilik perusahaan, tetapi juga

mensejahterakan semua pemangku kepentingan.

Sudah banyak penelitian yang menggunakan pengukuran kinerja

maqashid syari’ah index untuk mengukur kinerja perbankan syari‟ah salah

satunya adalah Antonio, dkk (2012). Penelitiannya berjudul An Analysis of

Islamic Banking Performance: Maqashid Index Implementation in

Indonesia and Jordania. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

terdapat perbedaan kinerja pada perbankan syari‟ah di Indonesia dengan di

Jordania.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Adzhani dan Rini (2017) yang

berjudul Komparasi Kinerja Perbankan Syari‟ah di Asia dengan Pendekatan

Maqasid Syari’ah. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja perbankan syari‟ah di Indonesia

dengan perbankan syari‟ah di Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab,

Kuwait, dan Qatar.

Penelitian mengenai profitabilitas dilakukan oleh Fitria dan

Kurniasih (2016) yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah dan BRI Syariah). Hasil dari

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

4

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rasio profitabilitas

antara BRI Syariah dan BNI Syariah.

Penelitian lainnya mengenai maqashid syari’ah index dan

profitabilitas dilakukan oleh Batin (2017) dalam penelitiannya berjudul

Kinerja Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syari‟ah melalui Pendekatan

Maqasid Syari’ah Index (MSI) dan Profitabilitas. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa hasil pengolahan data dari diagram kartesius

menempatkan 5 BPRS di kuadran kiri atas (CPI tinggi dengan MSI rendah),

74 BPRS berada di kuadran kanan atas (CPI tinggi dengan MSI tinggi), 2

BPRS di kuadran kiri bawah (CPI rendah dengan MSI rendah), dan 7 BPRS

berada pada kuadran kanan bawah (CPI rendah dengan MSI tinggi).

Dari penelitian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti seberapa

besar kinerja perbankan syari‟ah dengan melakukan uji beda menggunakan

diagram analisis antara maqashid syari’ah index dan rasio profitabilitas

pada 12 bank umum syari‟ah di Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian-penelitian sebelumnya adalah objek yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu bank umum syari‟ah di Indonesia dengan periode waktu

penelitian dari 2014-2018. Selain itu penelitian ini juga membandingkan

masing-masing kinerja maqashid syari’ah index dan kinerja berdasarkan rasio

profitabilitas dengan menggunakan uji one way anova. Berdasarkan

penjelasan diatas, penulis akan melakukan penelitian mengenai

“ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASIS MAQASHID

SYARI’AH INDEX DAN RASIO PROFITABILITAS PADA BANK

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

5

UMUM SYARI’AH DI INDONESIA PERIODE PERIODE 2014–

2018”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan kinerja bank umum syari‟ah di Indonesia

periode 2014-2018 berdasarkan konsep maqashid syari’ah index?

2. Bagaimana perbandingan kinerja bank umum syari‟ah di Indonesia

periode 2014-2018 berdasarkan rasio profitabilitas?

3. Bagaimana perbandingan kinerja bank umum syari‟ah di Indonesia

periode 2014-2018 berdasarkan maqashid syari’ah index dan rasio

profitabilitas?

C. Tujuan Penelitian

1. Membandingkan kinerja bank umum syari‟ah di Indonesia periode

2014-2018 berdasarkan konsep maqashid syari’ah index.

2. Membandingkan kinerja bank umum syari‟ah di Indonesia periode

2014-2018 berdasarkan rasio profitabilitas.

3. Membandingkan kinerja bank umum syari‟ah di Indonesia periode

2014-2018 berdasarkan rasio profitabilitas dan maqashid syari’ah

index.

D. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi yang

signifikan pada pengembangan ilmu yang relevan dengan masalah

penelitian. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

6

khasanah teori-teori dan untuk penelitian lanjutan dalam bidang kinerja

bank syari‟ah dalam pengembangan pengukuran kinerja bank syari‟ah

berdasarkan konsep maqashid syari’ah index dan rasio profitabilitas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Bank Syari‟ah

Memberikan alternatif pengukuran dalam mengukur kinerja

bank syari‟ah yang sesuai dengan syari‟ah, sehingga pengukuran

kinerja tidak hanya berorientasi pada profit namun juga harus

memerhatikan pelaksanaan maqashid syari’ah dan dapat dijadikan

evaluasi bagi industri perbankan syari‟ah di Indonesia untuk

mengetahui kelemahannya sehingga dapat diperbaiki dan dapat

meningkatkan kinerja berdasarkan tujuan syari‟ah.

b. Bagi Masyarakat Umum

Sebagai ilmu pengetahuan bagi pengguna maupun non

pengguna layanan perbankan syari‟ah mengenai cara penilaian

kinerja bank syari‟ah di Indonesia dari asek aspek maqashid

syari’ah maupun profitabilitas.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan

sistematika penulisan.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

7

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan tentang teori-teori yang melandasi

penelitian, hasil penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan tentang jenis penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, definisi konsep dan operasional dan

diakhiri dengan alat analisis penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini akan dijelaskan dan di gambarkan tentang deskripsi objek

penelitian, analisis data penelitian dan interpretasi dari hasil analisis data

penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan, keterbatasan penulis serta saran-saran yang dapat diberikan

kepada perusahaan dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu memiliki peranan penting sebagai dasar

penyusunan suatu penelitian. Dengan adanya penelitian terdahulu peneliti

dapat mengetahui hasil yang telah dilakukan peneliti lain sekaligus sebagai

gambaran dan pembanding untuk mendukung kegiatan penelitian

selanjutnya. Berikut adalah ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian ini:

Penelitian pertama kali dilakukan oleh Mohammed (2008), yang

berjudul “The Performance Measures of Islamic Banking Based on the

Maqashid Framework”. Dalam penelitiannya membahas tentang evaluasi

perbankan syari‟ah dengan menggunkan konsep maqashid syari’ah index,

yang dikembangkan dengan metode SAW (Simple Addictive Weighting).

Pada penelitiannya sampel yang digunakan adalah enam perbankan syari‟ah

periode 2000-2005 yang terdiri dari Bank Muamalat Malaysia, Islamic Bank

Bangladesh, Bank Syari‟ah Mandiri (Indonesia), Bahrain Islamic Bank,

Islamic International Arab Bank (Jordan), dan Sudanese Islamic Bank

(Sudan).

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun yang

mampu mewujudkan kinerja dengan nilai tinggi untuk ketujuh rasio yang

diujikan dari ke enam bank tersebut. Artinya, perbankan syari‟ah

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

9

membutuhkan evaluasi ulang dalam tujuan perbankan mereka agar sesuai

dengan maqasid syari’ah. Berdasarkan ranking, didapatkan bahwa IIABJ

Jordan menduduki peringkat pertama, disusul oleh BSM Indonesia, Bahrain

Islamic Bank, Islamic Bank Bangladesh, Bank Muamalat Malaysia, dan

terakhir Sudanese Islamic Bank.

Ghifari, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

Kinerja Perbankan Syari‟ah di Indonesia dan Malaysia dengan Pendekatan

Maqashid Indeks. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kinerja

pada perbankan syari‟ah di Indonesia dengan di Malaysia.

Wahid, dkk (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

Kinerja Bank Syariah dengan Maqashid Syari’ah Index dan Profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan kinerja maqashid syari’ah tertinggi adalah

Bank Panin Syari‟ah. Dari kinerja keuangan terbaik menggunakan rasio

ROA adalah Bank Mega Syari‟ah. Berdasarkan analisis QAM kinerja

terbaik maqashid syari’ah dan profitabilitas adalah BMI, BRIS, Panin

Syari‟ah, Bank Syari‟ah Bukopin dan BCAS.

Berikut ini rangkuman penelitian terdahulu terkait maqashid

syari’ah index dan profitabilitas.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti dan

Tahun

Variabel Kesimpulan

Independent Dependent

A. Isu: Terdapat perbedaan hasil penelitian rasio kinerja perbankan

syari‟ah dengan menggunakan maqashid syari’ah index (MSI)

sebagai alat ukur

1. Rilanda

Adzhani dan

Pembentukan

Keadilan dan

Kinerja

Keuangan

Tidak terdapat

perbedaan yang

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

10

Rini, 2017 Kepentingan

Publik

signifikan antara

perbankan

syari‟ah di

Indonesia dengan

perbankan

syari‟ah di

Malaysia, Iran,

Arab Saudi, Uni

Emirat Arab,

Kuwait, dan Qatar.

2. Riky

Ramadhani

dan Evi

Mutia, 2016

Pendidikan,

Keadilan, dan

Kemaslahatan

Kinerja

Keuangan

Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

perbankan

syari‟ah di

Indonesia dengan

perbankan

syari‟ah di

Malaysia.

3. Muhammad

Syafii

Antonio,

Yulizar D.

Sanrego, dan

Muhammad

Taufiq, 2012

Pendidikan

Individu,

Keadilan, dan

Kemaslahatan

Kinerja

Keuangan

Terdapat

perbedaan kinerja

pada perbankan

syari‟ah di

Indonesia dengan

di Jordania.

4. Muhammad

Al Ghifari,

Luqman

Hakim

Handoko,

dan Endang

Ahmad Yani,

2015

Pendidikan

Individu,

Menciptakan

Keadilan, dan

Kepentingan

Publik

Kinerja

Keuangan

Terdapat

perbedaan kinerja

pada perbankan

syari‟ah di

Indonesia dengan

di Malaysia.

5. Evi Mutia

dan Nastha

Musfirah,

2017

Mengamankan

Nilai

Kehidupan

Manusia,

Mengamankan

Diri Manusia,

dan

Memelihara

Masyarakat

Kinerja

Keuangan

Terdapat

perbedaan yang

signifikan pada

kinerja perbankan

syari‟ah di Brunei

Darusalam, ,

Thailand, dan

Filipina.

B. Isu: Terdapat perbedaan hasil penelitian rasio kinerja perbankan

syari‟ah dengan menggunakan rasio profitabilitas sebagai alat ukur

1. Dian Asri CAR, NPF, Kinerja Terdapat

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

11

Fitriah dan

Alfiati

Kurniasih,

2016

ROA, ROE,

BOPO dan

FDR

Keuangan perbedaan rasio

keuangan antara

BRI Syariah dan

BNI Syariah

2. Duwi

Hardianti dan

Muhammad

Saifi, 2018

FDR, CAR,

ROA, ROE,

BOPO, dan

NPF

Kinerja

Keuangan

Terdapat

perbedaan yang

signifikan

berdasarkan rasio

profitabilitas pada

Bank Umum

Konvensional dan

Bank Umum

Syari‟ah

3. Molli

Wahyuni dan

Ririn Eka

Efriza, 2017

CAR, ROA,

ROE, NPL,

BOPO dan

LDR

Kinerja

Keuangan

Terdapat

perbedaan yang

signifikan

berdasarkan rasio

profitabilitas

pada perbankan

konvensional dan

perbankan

syari‟ah

4. Yusvita Nena

Arinta, 2016

CAR, ROA,

ROE, NIM,

LDR, dan

NPL

Kinerja

Keuangan

Terdapat

perbedaan yang

signifikan

berdasarkan rasio

ROA dan tidak

terdapat perbedaan

yang signifikan

berdasarkan rasio

ROE pada bank

konvensional dan

bank syari‟ah

5. Hanina Maya

Solikah,

Ronny

Malavia

Mardani, dan

Budi

Wahono,

2017

CAR, NPL,

ROA, BOPO,

dan LDR

Kinerja

Keuangan

Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan

berdasarkan rasio

profitabilitas

pada perbankan

konvensional dan

perbankan

syari‟ah

C. Isu: Kinerja perbankan syari‟ah dengan menggunakan maqashid

syari’ah index (MSI) dan rasio profitabilitas sebagai alat ukur

1. Nisa Noor

Wahid, Irma

ROA,

Pendidikan,

Kinerja

Keuangan

Secara

keseluruhan, bank

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

12

Firmansyah,

dan Adil

Ridlo

Fandillah,

2018

Keadilan, dan

Kesejahteraan

yang memiliki

kinerja maqashid

syari’ah tertinggi

adalah Bank Panin

Syari‟ah. Dari

kinerja keuangan

terbaik

menggunakan

rasio ROA adalah

Bank Mega

Syari‟ah.

Berdasarkan

analisis QAM

kinerja terbaik

maqashid syari’ah

dan profitabilitas

adalah BMI,

BRIS, Panin

Syari‟ah, Bank

Syari‟ah Bukopin

dan BCAS.

2. Mail Hilian

Batin, 2018

Mendidik

Individu,

Menegakkan

Keadilan,

Kepentingan

Publik, ROA

ROE, dan

NPM

Kinerja

Keuangan

Hasil pengolahan

data dari diagram

kartesius

menempatkan 5

BPRS di kuadran

kiri atas. 74 BPRS

berada di kuadran

kanan atas, 2

BPRS di kuadran

kiri bawah, dan 7

BPRS berada pada

kuadran kanan

bawah.

B. Kerangka Teori

1. Performance Theory

Bernardin dan Russel (dalam Ruky, 2002:15) mengemukakan

bahwa kinerja merupakan catatan hasil yang dihasilkan pada fungsi atau

kegiatan pekerjaan tertentu selama periode waktu. Prawirosentono

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

13

(2008:2) mengemukakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam rangka

upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melangar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Kinerja (performance) merupakan suatu pencapaian persyaratan

pekerjaan tertentu yang akhirnya secara nyata dapat tercermin keluaran

yang dihasilkan. Kinerja merupakan salah satu alat ukur bagi

pencapaian tujuan organisasi. Kinerja dapat dipandang sebagai “thing

done”. Hasibuan (2002:160) juga mengemukakan kinerja (prestasi

kerja) sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

Simanjuntak (2005:59) berpendapat mengenai kinerja tingkat

pencapaian atas hasil tertentu. Kinerja perusahaan adalah pencapaian

hasil dalam kerangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen

kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk masing-

masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.

2. Maqashid Syari’ah

Secara etimologi maqashid syari’ah terdiri dari dua kata yaitu

maqashid dan syari‟ah. Kata maqashid merupakan bentuk jamak dari

maqshud yang berarti kesengajaan atau tujuan. Adapun syari‟ah yang

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

14

artinya jalan menuju air atau bisa dikatakan dengan jalan menuju ke

arah sumber kehidupan. Maqashid syari’ah secara istilah adalah tujuan-

tujuan syari‟ah dan rahasia-rahasia yang dimaksudkan oleh Allah dalam

setiap hukum dan keseluruhan hukum-Nya. Menurut Jauhar (2013:14),

maqashid syari’ah terdiri atas lima hal pokok diantaranya adalah

perlindungan terhadap agama (Hifdz Ad-Din), perlindungan terhadap

jiwa (Hifdz An-Nafs), perlindungan terhadap akal (Hifdz Al-‘Aql),

perlindungan terhadap kehormatan (Hifdz Al-‘Ardh), dan perlindungan

terhadap harta benda (Hifdz Al-Mal).

Beberapa ulama terdahulu mengemukakan pengertian dari

maqashid syari’ah sebagai berikut:

a. Al-Imam al-Ghazali

Beliau mengatakan bahwa “penjagaan terhadap maksud

dan tujuan syari‟ah adalah upaya mendasar untuk bertahan hidup,

menahan faktor-faktor kerusakan dan mendorong terjadinya

kesejahteraan”.

b. „Alal al-Fasi

Beliau berkata “maqashid syari’ah merupakan tujuan pokok

syari‟ah dan rahasia dari setiap hukum yang ditetapkan oleh

Tuhan”.

c. Al-Imam al-Syathibi

Beliau mengatakan bahwa “maqashid terbagi menjadi dua;

yang pertama, berkaitan dengan maksud Tuhan selaku pembuat

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

15

syari‟ah , dan kedua, berkaitan dengan maksud mukallaf”. Maksud

dari kembali pada yang syari‟ (Allah) adalah kemaslahatan untuk

hamba-Nya di dunia dan di akhirat. Dan maksud dari mukallaf

(manusia) adalah ketika hamba-Nya dianjurkan untuk hidup dalam

kemaslahatan di dunia dan akhirat. Yaitu dengan menghindari

kerusakan-kerusakan yang ada di dalam dunia. Oleh sebab itu,

harus adanya penjelasan yang jelas antara kemaslahatan

(maslahah) dan kerusakan (mafsadah).

d. Ahmad al-Rasyuni

Beliau mentakrifkannya sebagai “tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan oleh syari‟ah untuk dicapai demi kemaslahatan

manusia”.

e. Abdul Wahab Khallaf

Beliau berkata “tujuan umum ketika Allah menetapkan

hukum-hukum-Nya adalah untuk mewujudkan kemaslahatan

manusia dengan terpenuhinya keutuhan yang diaruriyah, hajiyah

dan tahsiniyah”.

Beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa maqashid syari’ah adalah Allah menciptakan syari‟ah untuk

memberikan kemaslahatan kepada manusia, dengan terpenuhinya

kebutuhan diaruriyah (kebutuhan primer), hajiyah (kebutuhan

sekunder) dan tahsiniyah (kebutuhan tersier) agar manusia bisa

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

16

hidup dalam kebaikan dan dapat menjadi hamba Allah yang baik

(Fauzia, 2014:43).

3. Maqashid Syari’ah Index

Maqashid syari’ah index merupakan suatu pengukuran kinerja

perbankan syari‟ah yang dikembangakan oleh Mohammed (2008)

dengan merujuk pada konsep maqashid syari’ah Abu Zahrah. Untuk

dapat menjelaskan sebuah konsep dan membuatnya dapat diukur,

dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang

ditujukan oleh konsep. Berdasarkan metode Sekaran (Sekaran, 2006:4),

karakteristik yang akan diukur diturunkan ke dalam suatu konsep.

Metode sekaran dibagi menjadi tiga gagasan atau konsep yang

dinotasikan sebagai (C). Konsep akan diturunkan lagi ke dalam

beberapa dimensi yang akan lebih mudah diamati dan terukur, yang

dinotasikan dengan (D). Dimensi akan diturunkan kembali ke dalam

beberapa unsur yang lebih jelas pengukurannya, yang disebut dengan

elemen yang dinotasikan dengan (E) (Mohammed, 2008:6).

Gambar 2.1

Konsep Operasional Sekaran

Konsep

D

E

D D

D

D

E E

E

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

17

Berdasarkan gambar metode sekaran diatas evaluasi kinerja

untuk perbankan syari‟ah berdasarkan maqashid syari’ah index terbagi

menjadi 3 variabel yaitu mendidik individu (Tahdzib Al-Fard),

menciptakan keadilan (Iqamah Al-Adl), dan kepentingan publik (Al

Mashlahah). Kemudian, dari tiga variabel tersebut ditransformasikan

menjadi sepuluh rasio kinerja (Mohammed, dkk 2008:16). Rasio-rasio

tersebut terdiri dari:

Tabel 2.2

Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syari’ah

Tujuan

Syari’ah Dimensi (D) Elemen (E)

Rasio

Kinerja

Sumber

Data

Education

(Tahdzib

Al-Fard)

D1.

Advancement

Knowledge

E1.

Education

Grant

R1.

Education

Grant/

Total

Expense

Annual

Report

E2.

Research

R2.

Research

Expense/Tot

al Expense

Annual

Report

D2. Instilling

New Skill and

Improvement

E3.

Training

R3.

Training/To

tal Expense

Annual

Report

D3. Creating

Awareness of

Islamic

Banking

E4.

Publicity

R4.

Publicity/To

tal Expense

Annual

Report

Justice (Al-

‘Adl)

D4. Fair

Returns

E5. Fair

Return

R5. Profit

Equalizatio

n Reserve

(PER)/Net

or

Investment

Income

Annual

Report

D5. Cheap

Products and

Services

E6.

Functional

Distribution

R6.

Mudharaba

h and

Musyaraka

Annual

Report

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

18

h

Modes/Tota

l Investment

Modes

D6.

Elimination

of Injustices

E7. Interest

Free

Product

R7. Interest

Free

Income/

Total

Income

Annual

Report

Public

Interest (Al-

Mashlahah)

D7.

Profitability

of Bank

E8. Profit

Ratios

R8. Net

Income/

Total Asset

Annual

Report

D8.

Redistribution

of Income and

Wealt

E9.

Personal

Ratios

R9. Zakah

Paid/ Net

Iincome

Annual

Report

D9.

Investment in

Real Sector

E10.

Investmen

Ratios in

Real Sector

R10.

Investment

Ratio in

Real

Economic

Sector/

Total

Investment

Annual

Report

Sumber: Mohammed dan Taib (2008)

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari pengukuran diatas,

maka dilakukan verifikasi dari model dan pembobotan pada setiap

konsep (tujuan) dan elemen pengukuran melalui wawancara dengan 16

pakar syari‟ah di Asia dan Timur Tengah. Dari pengukuran tersebut

menghasilkan pembobotan pada setiap tujuan dan elemen dalam

maqashid syari’ah (Mohammed, 2008), yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.3

Bobot Masing-masing Tujuan dan Elemen

Tujuan Syari’ah

Bobot

Rata-rata

(%)

Elemen (E)

Bobot

Rata-rata

(%)

Education 30 E1. Education Grant 24

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

19

(Tahdzib Al-

Fard)

E2. Research 27

E3. Training 26

E4. Publicity 23

Total 100

Justice (Al-‘Adl) 41 E5. Fair Return 30

E6. Functional

Distribution

32

E7. Interest Free

Product

38

Total 100

Public Interest

(Al-Mashlahah)

29 E8. Profit Ratios 33

E9. Personal Ratios 30

E10. Investmen

Ratios in Real Sector

37

Total 100

Total 100

Sumber: Mohammed, et al. (2008)

4. Kinerja Keuangan dan Rasio Keuangan

a. Definisi Kinerja Keuangan

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengemukakan kinerja

keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan

mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Semakin baik

kinerja keuangan suatu bank maka perkembangan suatu bank akan

semakin baik.

Menurut Fahmi (2012:2), kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja

keuangan melihat laporan keuangan yang dimiliki oleh

perusahaan/badan usaha yang bersangkutan yang tercermin dari

informasi pada balance sheet (neraca), income statement (laporan

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

20

laba rugi) dan cash flow statement (laporan arus kas) serta hal-hal

lain yang turut mendukung sebagai penguat penilaian financial

performance tersebut.

Menurut Sugiyarso dan Wiarni (2005:111), penilaian

kinerja perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting karena

berdasarkan hasil penilaian kinerja tersebut ukuran perusahaan

dapat diketahui sehingga hasil penilaian tersebut dapat digunakan

sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan

kinerja perusahaan selanjutnya.

b. Definisi Rasio Keuangan

Menurut Hery (2015:161) rasio keuangan adalah suatu

perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang

berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan

kinerja perusahaan.

Rasio keuangan menurut C Van Horne dalam Kasmir

(2015:104) merupakan indeks yang menghubungkan dua angka

akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka

lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio kekuangan ini

akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kasmir (2015:104) rasio keuangan adalah kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

21

Perbandingan dapaat dilakukan antara satu komponen dengan

komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang

ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang

diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode

maupun beberapa periode.

c. Rasio Profitabilitas

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan

beberapa rasio keuangan. Salah satu bentuk rasio keuangan adalah

rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau

laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang

ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari

pendapatan investasi (Kasmir, 2015:196).

Pengukuran rasio profitabilitas dilakukan dengan cara

membandingkan berbagai komponen yang ada di laporan keuangan

selama beberapa periode operasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui perkembangan perusahaan dalam periode tertentu.

Sehingga dapat menjadi bahan evaluasi kinerja manajemen selama

ini. Pada umumnya rasio profitabilitas yang sering digunakan

untuk mengukur kinerja bank adalah return on assets dan return on

equity. Alasan ROA lebih sering digunakan untuk mengukur rasio

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

22

profitabilitas, karena ROA dirasa cocok digunakan untuk evaluasi

profitabilitas perbankan serta menunjukkan pendapatan dari

operasional bank atas asetnya (Abor, 2010). Sedangkan ROE

sering digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba bersih

suatu emiten dengan modal sendiri yang dimiliki (Harahap,

2007:156)

1) Return On Assets (ROA)

Return on assets merupakan rasio yang menunjukkan

seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur

seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari

setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Hery,

2015:228).

Pengertian lain return on assets menurut Kasmir

(2015:202) adalah rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini digunakan

untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi

perusahaan. Semakin baik nilai rasio ROA maka akan semakin

baik.

2) Return On Equity (ROE)

Return on equity adalah rasio yang menunjukkan

seberapa besar kontribusi ekuitas atau modal dalam

menciptakan laba bersih. Rasio ROE digunakan untuk

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

23

menukur seberapa besar jumlah laba bersih yan dihasilkan dari

setiap dana yang tertanam dalam total ekuitas (Hery,

2015:230).

Pengertian lain return on equity atau rentabilitas modal

merupakan rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka

semakin baik. Hal tersebut menunjukkan posisi pemilik

perusahaan semakin kuat (Kasmir, 2015: 204).

a. Definisi Perbankan Syari’ah

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang

Perbankan Syari‟ah, perbankan syari‟ah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syari‟ah dan Unit Usaha Syari‟ah (UUS),

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian

bank syari‟ah berdasarkan UU didefinisikan sebagai bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syari‟ah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syari‟ah (BUS) dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syari‟ah (BPRS).

Bank umum syari‟ah merupakan bank syari‟ah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,

sedangkan BPRS tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Adapun Unit Usaha Syari‟ah (UUS) adalah unit kerja

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

24

dari kantor bank umum konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syari‟ah, atau unit kerja di kantor cabang

dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi

sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syari‟ah dan

atau unit syari‟ah. Dalam statistik perbankan syari‟ah Februari

2019 terdapat 14 bank umum syari‟ah, 20 unit usaha syari‟ah, dan

101 BPRS yang beroperasi di Indonesia.

b. Prinsip Perbankan Syari’ah

Menurut Rivai dan Arifin (2010) perbankan syari‟ah adalah

suatu sistem perbankan yang dijalankan berdasarkan prinsip Islam

dan tidak mengizinkan pembayaran dan penerimaan bunga, tetapi

pembagian keuntungan. Karakteristik perbankan syari‟ah yang

terkenal adalah pembagian keuntungan dan kerugian serta

pelarangan bunga. Selanjutnya Rivai dan Arifin (2010)

menjelaskan terdapat 6 prinsip dalam perbankan syari‟ah:

1) Melarang bunga

Bunga secara keras dilarang oleh Islam dan dipahami

sebagai sesuatu yang haram. Islam hanya mengijinkan satu

jenis pinjaman yaitu Qardhul Hasan, di mana peminjam tidak

dikenakan bunga atau tambahan jumlah dari uang yang

dipinjam.

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

25

2) Pembagian yang seimbang

Islam mendorong muslim untuk menanam uang mereka

dan menjadi rekan kerja dengan tujuan berbagi keuntungan dan

risiko dalam bisnis, meskipun posisinya sebagai kreditor.

Dalam Islam, pembiayaan didasarkan pada iman di mana

pemberi pinjaman dan peminjam harus berbagi risiko bisnis

secara seimbang.

3) Uang sebagai modal potensial

Dalam Islam uang hanya alat pertukaran, tidak ada nilai

dalam dirinya sendiri. Sehingga seharusnya tidak diijinkan

menilai tinggi terhadap uang melalui pembayaran bunga tetap

ketika menyimpan di bank ataupun ketika meminjamkan

kepada seseorang. Uang diperlakukan sebagai modal potensial,

akan menjadi nilai riil hanya ketika uang digabung dengan

sumber daya lain yang bertanggung jawab untuk menjalankan

aktivitas yang produktif.

4) Melarang Gharar

Sistem keuangan Islam melarang penimbunanan dan

melarang transaksi yang memiliki karakteristik gharar atau

ketidakpastian yang tinggi dan juga melarang maysir atau judi.

Transaksi ekonomi harus bebas dari ketidakpastian, risiko, dan

spekulasi. Dalam hukum bisnis, gharar berarti bank terlibat

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

26

pada bsinis yang di mana bank tidak memiliki pengetahuan

yang cukup atau pada transaksi yang sangat beresiko.

5) Kontrak yang valid

Bank syari‟ah memegang tanggung jawab kontrak dan

berkewajiban untuk memberikan informasi secara utuh. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi risiko asimetris informasi dan

risiko moral. Pihak yang disebut dalam kontrak harus memiliki

pengetahuan yang baik tentang produk.

6) Kegiatan syari‟ah yang disetujui

Bank syari‟ah harus melaksanakan aktivitas bisnis yang

tidak melanggar hukum syari‟ah dan menghindari aktivitas-

aktivitas yang dilarang secara syari‟ah, misalnya investasi pada

bisnis yang berhubungan dengan alkohol dan perjudian.

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang telah dibahas di atas, dapat dilihat bahwa

kinerja perbankan syari‟ah tidak hanya dapat diukur menggunakan rasio

keuangan saja, tetapi juga harus dilihat dari sisi tujuan syari‟ahnya. Hal ini

dikarenakan pentingnya mengukur kinerja perbankan syari‟ah menggunakan

maqashid syari’ah index. Selain menilai kinerja perbankan syari‟ah

berdasarkan maqashid syari’ah index dan rasio profitabilitas, penulis

menentukan peringkat nilai pada kedua pengukuran tersebut menggunakan

teknik simple addictive weighting untuk maqashid syari’ah index, dan

comparative performance index untuk pemeringkatan rasio profitabilitas.

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

27

Setelah itu penulis ingin membandingkan kinerja bank umum syari‟ah yang

ada di Indonesia berdasarkan maqashid syari’ah index dan rasio profitabilitas

menggunakan uji beda one way anova dan membandingkan kedua

pengukuran tersebut ke dalam diagram kartesius.

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian

Laporan Tahunan Bank Umum

Syari‟ah (BUS) di Indonesia periode

2014-2018

Rasio

Profitabilitas:

ROA dan ROE

Maqashid Syari’ah Index

(MSI):

Mendidik Individu,

Menciptakan Keadilan, dan

Kepentingan Publik

Penentuan peringkat

kinerja menggunakan

Comparative Performance

Index (CPI)

Penentuan peringkat

kinerja menggunakan

Simple Additive Weighting

(SAW)

Uji perbandingan kinerja

perbankan syari‟ah

berdasarkan diagram

kartesius dan uji hipotesis

dengan One Way ANOVA

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

28

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan

mungkin salah, sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai konsklusi

atau kesimpulan yang sifatnya sementara, sedangkan penolakan atau

penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil penelitian terhadap

faktor-faktor yang dikumpulkan, kemudian diambil suatu kesimpulan.

Menurut Adzhani dan Rini (2017:5) dalam penelitiannya berjudul

Komparasi Kinerja Perbankan Syari‟ah di Asia dengan Pendekatan

Maqasid Syari’ah, menunjukkan hasil penelitian menggunakan uji hipotesis

anova bahwa kinerja pada nilai Tujuan Maqashid Syari’ah Index

menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan

syari‟ah di Indonesia dengan perbankan syari‟ah di Malaysia, Iran, Arab

Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar. Dari hasil penelitian diatas

maka dapat diambil hipotesis seperti dibawah ini :

H01 : Tidak terdapat perbedaan signifikan pada kinerja bank umum syari‟ah

di Indonesia berdasarkan maqashid syari’ah index (mendidik individu,

menciptakan keadilan dan kepentingan publik) periode tahun 2014-2018.

Menurut Mutia dan Musfirah (2017) dalam penelitiannya berjudul

Pendekatan Maqashid Syari’ah Index sebagai Pengukuran Kinerja

Perbankan Syari‟ah di Asia Tenggara, menunjukkan hasil penelitian bahwa

kinerja pada nilai Tujuan Maqashid Syari’ah Index terdapat perbedaan yang

signifikan antara perbankan syari‟ah di Brunei Darussalam, Filipina dan

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

29

Thailand. Dari hasil penelitian diatas maka dapat diambil hipotesis seperti

dibawah ini :

H1 : Terdapat perbedaan signifikan pada kinerja bank umum syari‟ah di

Indonesia berdasarkan maqashid syari’ah index (mendidik individu,

menciptakan keadilan dan kepentingan publik) periode tahun 2014-2018.

Penelitian yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja

keuangan bank menggunakan rasio profitabilitas telah dilakukan oleh

peneliti terdahulu yaitu Solikah, dkk (2017) yang berjudul Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syari‟ah dengan Bank

Umum Konvensional di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan

Perbankan di Bursa Efek Indonesia). Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa rasio ROA tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang

signifikan antara bank umum syari‟ah dan bank umum konvensional yang

diteliti. Dari hasil penelitian diatas maka dapat diambil hipotesis seperti

dibawah ini :

H02 : Tidak terdapat perbedaan signifikan pada kinerja bank umum syari‟ah

di Indonesia berdasarkan rasio profitabilitas (ROA dan ROE) periode tahun

2014-2018.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Efriza

(2017) dalam penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Syari‟ah dengan Bank Konvensional di Indonesia. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang signifikan pada rasio profitabilitas antara bank umum syari‟ah dan

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

30

bank umum konvensional yang diteliti. Dari hasil penelitian diatas maka

dapat diambil hipotesis seperti dibawah ini:

H2 : Terdapat perbedaan signifikan pada kinerja bank umum syari‟ah di

Indonesia berdasarkan rasio profitabilitas (ROA dan ROE) periode tahun

2014-2018.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

studi deskriptif. Proses analisis data pada penelitian deskriptif umumnya

ditujukkan untuk menggambarkan kejadian-kejadian, ataupun hubungan

variabel yang diamati saja. Pada dasarnya studi deskriptif tidak memerlukan

pengujian lebih lanjut. Pengujian kuantitatif yang digunakan pada jenis studi

deskriptif adalah metode-metode atau teknik-teknik kuantitatif yang bersifat

deskriptif (Teguh, 2015:174). Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang terdapat pada laporan tahunan Bank Umum

Syari‟ah yang terdaftar dalam OJK periode tahun 2014-2018.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Bawono (2006) populasi adalah keseluruhan wilayah objek

dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Bank Umum Syari‟ah (BUS) yang beroperasi dan terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan dalam periode 2014-2018. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa

Keuangan (www.ojk.go.id) terdapat 14 Bank Umum Syari‟ah yang ada di

Indonesia, yaitu: Bank Aceh Syari‟ah, BPD Syari‟ah, Bank Muamalat

Indonesia, Bank Victoria Syari‟ah, Bank BRISyari‟ah, Bank Jabar Banten

Syari‟ah, BNI Syari‟ah, Bank Syari‟ah Mandiri, Bank Mega Syari‟ah, Bank

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

32

Panin Dubai Syari‟ah, Bank Syari‟ah Bukopin, BCA Syari‟ah, Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Syari‟ah dan Maybank Syari‟ah Indonesia.

Sampel menurut Bawono (2006) adalah objek atau subjek penelitian

yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi, hal ini dilakukan

untuk menghemat waktu dan biaya. Pada penelitian ini pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan cara pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

Adapun kriteria-kriteria pemilihan sampel tersebut sebagai berikut:

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan periode

2014-2018.

2. Bank Umum Syariah yang telah mempublikasikan laporan tahunan

selama lima tahun, yaitu tahun 2014-2018.

3. Bank Syariah memiliki data yang dibutuhkan terkait pengukuran

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian selama periode

2014-2018.

Tabel 3.1

Proses Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah Bank

Jumlah Bank Umum Syari‟ah yang

terdaftar di OJK

14

Bank yang tidak menyajikan laporan

tahunan lengkap berturut-turut periode

2014-2018

(2)

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 12

Sumber: Data Diolah, 2019

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

33

Bank yang memenuhi kriteria penentuan sampel dapat dilihat pada tabel 3.2

berikut ini:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No. Nama Bank Kode

1 Bank Aceh Syariah BAS

2 Bank Muamalat Indonesia BMI

3 Bank Rakyat Indonesia

Syariah BRIS

4 Bank Jabar Banten Syariah BJBS

5 Bank Negara Indonesia

Syariah BNIS

6 Bank Syariah Mandiri BSM

7 Bank Mega Syariah BMS

8 Bank Panin Dubai Syariah BPDS

9 Bank Syariah Bukopin BSB

10 Bank Central Asia Syariah BCAS

11 Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah BTPNS

12 Maybank Syariah Indonesia MSI

Sumber: Data Diolah, 2019

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006) teknik pengumpulan data adalah cara yang

digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yan dibutuhkan. Dalam

penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu

alat bantu agar pekerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-

dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data

yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan tahunan yang

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

34

diperoleh dari website masing-masing Bank Umum Syari‟ah di

Indonesia periode 2014-2018.

2. Kepustakaan

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai

literatur, buku, referensi dan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan

dengan objek penelitian. Kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan

konsep dan landasan teori yang sesuai dengan topik penelitian.

D. Definisi Konsep dan Operasional

Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah kinerja

perbankan syari‟ah berdasarkan maqashid syari’ah index dan kinerja

perbankan syari‟ah berdasarkan rasio profitabilitas. Sehingga definisi

operasional yang ditinjau dari perbankan syari‟ah berdasarkan maqashid

syari’ah index yang terdiri dari tiga nilai variabel tujuan syari‟ah bank

syari‟ah meliputi; mendidik individu, menciptakan keadilan, dan

kepentingan publik. Sedangkan definisi operasional yang ditinjau dari

perbankan syari‟ah berdasarkan rasio profitabilitas bank syari‟ah terdiri dari

ROA dan ROE.

1. Variabel Kinerja Perbankan Syari‟ah berdasarkan Maqashid Syari’ah

Index (MSI)

a. Variabel Mendidik Individu

Tujuan maqashid syari’ah pertama adalah mendidik

individu (Tahzib Al-Fard) yang mengungkapkan tentang

bagaimana seharusnya perbankan syari‟ah menyebarkan

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

35

pengetahuan dan kemampuan serta menanamkan nilai-nilai

individu untuk perkembangan spiritualnya. Berdasarkan penelitian

Mohammed et al (2008), tujuan mendidik individu terdiri dari tiga

dimensi, yaitu; (D1. Advancement Knowledge), (D2. Instilling New

Skill and Improvement), dan (D3. Creating Awareness of Islamic

Banking). Dari ketiga dimensi tersebut diukur ke dalam empat

elemen (rasio kerja), yaitu; (E1. Education Grant), (E2. Research),

(E3. Training), (E4. Publicity).

1) Advancement Knowledge (D1)

Bank syari‟ah dituntut untuk ikut berperan serta dalam

mengembangkan pengetahuan yang tidak hanya ditujukan

untuk pegawainya saja tetapi juga untuk masyarakat luas.

Peran ini dapat diukur melalui elemen seberapa besar bank

syari‟ah memberikan beasiswa pendidikan (E1. Education

Grant) dan melakukan penelitian dan pengembangan (E2.

Research). Rasio pengukurannya dapat diukur melalui

seberapa besar dana beasiswa terhadap total pendapatannya

(R1. Education Grant/ Total Expense) dan rasio biaya

penelitian terhadap total biayanya (R2. Research

Expense/Total Expense). Semakin besar dana beasiswa dan

biaya penelitian yang dikeluakan bank syari‟ah, menunjukkan

bahwa bank syari‟ah perhatian terhadap peningkatan

pengetahuan masyarakat.

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

36

2) Instilling New Skill and Improvement (D2)

Bank syari‟ah memiliki kewajiban untuk meningkatkan

skill dan pengetahuan pegawainya, hal ini dapat diukur dengan

seberapa besar perhatian bank tersebut terhadap pemberian

pelatihan dan pendidikan bagi pegawainya (E3. Training).

Rasio pengukurannya dapat diukur melalui seberapa besar

biaya pelatihan terhadap total biayanya. (R3. Training/Total

Expense). Semakin besar rasio biaya training yang dikeluarkan

oleh bank syari‟ah tersebut, artinya semakin besar perhatian

bank terhadap mendidik pegawainya.

3) Creating Awareness of Islamic Banking (D3)

Peran bank syari‟ah dalam meningkatkan pengetahuan

masyarakat khususnya tentang perbankan syari‟ah adalah

dengan melakukan sosialisasi dan publikasi perbankan syari‟ah

dalam bentuk informasi produk bank syari‟ah, operasional dan

sistem ekonomi syari‟ah. (E4. Publicity). Hal ini dapat diukur

melalui beberapa besar biaya publikasi atau promosi yang

dikeluarkan bank syari‟ah tersebut terhadap total biaya yang

dikeluarkannya (R4. Publicity/Total Expense). Semakin besar

promosi dan publisitas yang dilakukan bank syari‟ah akan

berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap

perbankan syari‟ah.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

37

b. Variabel Menciptakan Keadilan

Tujuan maqashid syari‟ah kedua adalah menciptakan

keadilan (Iqamah Al-Adl), dimana perbankan syari‟ah harus

meyakinkan bahwa setiap transaksi dalam aktivitas bisnis

dilakukan secara adil termasuk produk, harga, ketentuan, dan

kondisi kontrak. Berdasarkan penelitian Mohammed et al (2008),

tujuan menciptakan keadilan terdiri dari tiga dimensi, yaitu; (D4.

Fair Returns), (D5. Cheap Products and Services) dan (D6.

Elimination of Injustices). Dari ketiga dimensi tersebut diukur ke

dalam empat elemen (rasio kerja), yaitu; (E5. Fair Returns), (E6.

Functional Distribution) dan (E7. Interest Free Product).

1) Fair Returns (D4)

Bank syari‟ah dituntut dapat melakukan transaksi

secara adil yang tidak merugikan nasabahnya. Salah satu yang

dapat dilakukan adalah dengan memberikan hasil yang adil dan

setara (fair returns). Ukuran yang digunakan adalah rasio

profit equalization reserve (PER) bank syari‟ah. Bank syari‟ah

di Indonesia belum menetapkan rasio PER secara penuh,

sehingga belum ada bank syari‟ah yang melaporkan tingkat

PER dalam laporan tahunannya. Oleh karena itu perhitunggan

rasio PER (R5. Profit Equalization Reserve (PER)/Net or

Investment Income) tidak dapat digunakan di perbankan

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

38

syari‟ah di Indonesia karena belum ada data terkait dengan hal

tersebut.

2) Cheap Products and Services (D5)

Produk dan layanan yang diberikan bank syari‟ah

tentunya harus sesuai dengan kebutuhan nasabah. Salah satu

produk bank syari‟ah yang ditawarkan yaitu pembiayaan

mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Pada dimensi ini

elemen pengukuran yang digunakan adalah (E6. Functional

Distribution) dengan rasio kinerja pengukuran (R6.

Mudharabah and Musyarakah Modes/Total Investment

Modes), berapa besar pembiayaan dengan skema bagi hasil

mudharabah dan musyarakah terhadap seluruh model

pembiayaan yang diberikan bank syari‟ah. Semakin tinggi

model pembiayaan bank syari‟ah menggunakan mudharabah

dan musyarakah menunjukkan bahwa bank syari‟ah tersebut

meningkatkan fungsinya untuk menetapkan keadilan sosial

ekonomi melalui transaksi bagi hasil.

3) Elimination of Injustices (D6)

Pada sistem perbankan dan keuangan syari‟ah terdapat

salah satu instrumen yang dilarang yaitu riba atau dalam

bahasa perbankan konvensional disebut suku bunga. Riba

menyebabkan ketidakadilan dalam transaksi ekonomi. Hal itu

disebabkan karena riba memberikan kesempatan yang luas

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

39

kepada golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan

miskin. Bank syari‟ah dituntut untuk menjalankan aktivitas

perbankan khususnya investasi yang dilakukan tanpa praktik

riba. Semakin tinggi rasio investasi yang bebas riba terhadap

total investasinya, akan berdampak positif terhadap

berkurangnya kesenjangan pendapatan dan kekayaan dalam

kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat diukur melalui elemen

(E7. Interest Free Product) dalam rasio (R7. Interest Free

Income/ Total Income).

c. Variabel Kepentingan publik

Tujuan maqashid syari’ah ketiga yaitu perbankan syari‟ah

harus membuat prioritas mengenai aktivitas bisnis mana yang

memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Tujuan

syari‟ah kepentingan publik yang dapat diproksikan kedalam tiga

dimensi yaitu; (D7. Profitability of Bank), (D8. Redistribution of

Income and Wealt), (D9. Investment in Real Sector) yang dapat

diukur ke dalam empat elemen (rasio kinerja) yaitu: (E8. Profit

Ratios), (E9. Personal Income), (E10. Investment Ratios in Real

Sector).

1) Profitability of Bank (D7)

Semakin besar keuntungan yang diperoleh bank

syari‟ah maka akan berdampak pada peningkatan

kesejahteraan, tidak hanya pemilik dan pegawai bank syari‟ah

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

40

tetapi dapat berdampak pada semua stakeholder perbankan

syari‟ah. Profitabilitas bank dapat diukur melalui elemen (E8.

Profitability Ratios) dengan rasio (R8. Net Income/ Total

Asset).

2) Redistribution of Income and Wealt (D8)

Salah satu peran penting pada bank syari‟ah adalah

menyalurkan kekayaannya kepada semua golongan. Peran ini

dapat dilakukan dengan mendistribusikan dana zakat yang

dikeluarkan oleh bank syari‟ah. Pendistribusian dana zakat

dapat diukur melalui elemen (E9. Personal Income) dengan

rasio (R9. Zakah Paid/ Net Income).

3) Investment in Real Sector (D9)

Pertumbuhan investasi pada sektor riil tidak seimbang

dengan pertumbuhan investasi pada sektor keuangan. Dengan

adanya bank syari‟ah diharapkan dapat mendorong investasi di

bidang sektor riil. Hal ini dikarenakan bank syari‟ah memiliki

prinsip dan akad-akad yang dinilai sesuai dengan

pengembangan investasi pada sektor riil. Diharapkan tingkat

pembiayaan bank syari‟ah lebih besar diberikan pada sektor riil

seperti sektor pertambangan, kontruksi, pertanian, manufaktur

dan usaha makro. Investasi pada sektor riil dapat diukur

melalui elemen (E10. Investment Ratio in Real Sector) dengan

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

41

rasio (R10. Investment Ratio in Real Economic Sector/ Total

Investment).

2. Variabel Kinerja Perbankan Syari‟ah berdasarkan Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Rasio ini dapat menunjukkan tingkat efektivitas manajemen dalam

suatu perusahaan. (Kasmir, 2015:196)

a. ROA (Return On Assets)

Return on assets merupakan rasio yang menunjukkan

seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa

besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah

dana yang tertanam dalam total aset (Hery, 2015:228).

Berikut rumus yang digunakan menghitung ROA:

b. ROE (Return On Equity)

Return on equity adalah rasio yang menunjukkan seberapa

besar kontribusi ekuitas atau modal dalam menciptakan laba bersih.

Rasio ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yan dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam total

ekuitas (Hery, 2015:230).

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =Laba Bersih

Total Aset

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

42

Berikut rumus yang digunakan menghitung ROE:

3. Pengukuran Kinerja berdasarkan Maqashid Syari’ah Index

Terdapat tiga tahap yang dilakukan untuk mendapakan hasil

perhitungan Maqashid Syari’ah Indeks (MSI) yaitu:

a. Menghitung rasio kinerja dari bank-bank syari‟ah yang dijadikan

objek penelitian, yang terdiri dari 10 rasio kinerja yaitu:

1) Education Grant /Total Expense (R1.1)

2) Research Expense/Total Expense (R2.1)

3) Training Expense/Total Expense (R3.1)

4) Publicity Expense/Total Expense (R4.2)

5) Profit Equalization Reserves (PER)/Net or Investment Income

(R1.2)

6) Mudharabah and Musyarakah Modes/Total Investment Modes

(R2.2)

7) Interest Free Income/Total Income (R3.2)

8) Net Income/Total Assets (R1.3)

9) Zakah Paid/Net Assets (R2.3)

10) Investment in Real Economic Sector/Total Investment (R3.3)

b. Menghitung indikator kinerja (IK) berdasarkan hasil perhitungan

rasio kinerja. Perhitungan indikator kinerja menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW). Metode SAW dilakukan dengan

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =Laba Bersih

Total Ekuitas

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

43

cara pembobotan, agregat, dan proses penentuan peringkat. SAW

merupakan metode Multiple Attribute Decision Making (MADM)

yang dilakukan dengan mengidentifikasi setiap nilai atribut dan

nilai intra atribut. Kemudian akan diperoleh skor total untuk setiap

bank dengan cara mengalikan setiap rasio skala setiap atribut.

Indikator kinerja dan tingkat maqashid syari’ah index dapat

dijelaskan secara matematis sebagai berikut:

1) Tujuan Maqashid Syari’ah Pertama (Mendidik Individu)

Indikator kinerja (IK) untuk tujuan 1 sebagai berikut:

IK(T1) = W1.1 X E1.1 X R1.1 X W1.1 X E2.1 X R2.1 X

W1.1 X E3.1 X R3.1 X W1.1 X E4.1 X R4.1

atau

IK(T1) = W1.1 (E1.1 X R1.1 + E2.1 X R2.1 + E3.1 X

R3.1 + E4.1 X R4.1) (1)

Keterangan:

T1 = Tujuan maqashid syari’ah pertama

W1.1 = Bobot rata-rata untuk tujuan pertama

E1.1 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan pertama

E2.1 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan pertama

E3.1 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan pertama

E4.1 = Bobot rata-rata untuk elemen keempat tujuan pertama

R1.1 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan pertama

R2.1 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan pertama

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

44

R3.1 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan pertama

R4.1 = Rasio kinerja untuk elemen keempat tujuan pertama

Sehingga:

IK(T1) = IK1.1 + IK2.1 + IK3.1+ IK4.1 (2)

IK1.1 = W1.1 X E1.1 X R1.1 (3)

IK2.1 = W1.1 X E2.1 X R2.1 (4)

IK3.1 = W1.1 X E3.1 X R3.1 (5)

IK4.1 = W1.1 X E4.1 X R4.1 (6)

2) Tujuan Maqashid Syari’ah Kedua (Menciptakan Keadilan)

Indikator kinerja (IK) untuk tujuan 2 sebagai berikut:

IK(T2) = W2.2 X E1.2 X R1.2 X W2.2 X E2.2 X R2.2 X

W2.2 X E3.2 X R3.2

atau

IK(T2) = W2.2 (E1.2 X R1.2 + E2.2 X R2.2 + E3.2 X

R3.2) (7)

Keterangan:

T2 = Tujuan maqashid syari’ah kedua

W2.2 = Bobot rata-rata untuk tujuan kedua

E1.2 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan kedua

E2.2 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan kedua

E3.2 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan kedua

R1.2 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan kedua

R2.2 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan kedua

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

45

R3.2 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan kedua

Sehingga:

IK(T2) = IK1.2 + IK2.2 + IK3.2 (8)

IK1.2 = W2.2 X E1.2 X R1.2 (9)

IK2.2 = W2.2 X E2.2 X R2.2 (10)

IK3.2 = W2.2 X E3.2 X R3.2 (11)

3) Tujuan Maqashid Syari’ah Ketiga (Kepentingan publik)

Indikator kinerja (IK) untuk tujuan 3 sebagai berikut:

IK(T3) = W3.3 X E1.3 X R1.3 X W3.3 X E2.3 X R2.3 X

W3.3 X E3.3 X R3.3

atau

IK(T3) = W3.3 (E1.3 X R1.3 + E2.3 X R2.3 + E3.3 X

R3.3) (12)

Keterangan:

T3 = Tujuan maqashid syari’ah ketiga

W3.3 = Bobot rata-rata untuk tujuan ketiga

E1.3 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan ketiga

E2.3 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan ketiga

E3.3 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan ketiga

R1.3 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan ketiga

R2.3 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan ketiga

R3.3 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan ketiga

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

46

Sehingga:

IK(T3) = IK1.3 + IK2.3 + IK3.3 (13)

IK1.3 = W3.3 X E1.3 X R1.3 (14)

IK2.3 = W3.3 X E2.3 X R2.3 (15)

IK3.3 = W3.3 X E3.3 X R3.3 (16)

c. Melakukan pemeringkatan berdasarkan indeks maqashid syari’ah

dari masing-masing bank syari‟ah yang menjadi objek penelitian.

Indeks maqashid syari’ah untuk setiap bank syari‟ah merupakan

total semua indikator kerja dari tiga maqashid syari’ah. Maqashid

syari’ah index dapat dirumuskan sebagai berikut:

MSI = IK(T1) + IK(T2) + IK(T3) (17)

4. Pengukuran Kinerja berdasarkan Rasio Profitabilitas

Perhitungan rasio profitabilitas dihitung dari nilai rata-rata rasio

profitabilitas masing-masing bank. Rasio yang digunakan untuk

mengukur kinerja profitabilitas pada penelitian ini adalah ROA dan

ROE. Setelah itu menentukan peringkat menggunakan metode

comparative performance index. Comparative Performance Index (CPI)

atau teknik perbandingan indeks kinerja, merupakan indeks gabungan

yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari

berbagai alternatif (i) berdasarkan beberapa kriteria (j) (Marimin dan

Maghfiroh, 2010). Rumus yang digunakan dalam menghitung CPI

adalah:

Aij = Xij (min) x 100 / Xij (min)

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

47

A(i=1.j) = (X(i+1.j)) / Xij (min) x 100

Iij = Aij x Pj

Ii = (Iij) nj=1

Keterangan:

Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j

A(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i +1 pada kriteria ke-j

X(l + 1.j) = nilai alternatif ke-i +1 pada kriteria awal ke-j

Pj = bobot kepentingan kriteria ke – j

Iij = Index alternatif ke i

Ii = Index gabungan kriteria pada alternatif ke I

i = 1,2,3,.........,n

J = 1,2,3,.........,m

Prosedur dalam metode CPI adalah sebagai berikut (Marimin dan

Maghfiroh, 2010:43)

a. Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya, semakin

baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya, semakin baik).

b. Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria

diubah menjadi 100, sedangkan nilai lainnya diubah secara

proporsional lebih tinggi.

c. Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria

diubah menjadi 100, sedangkan nilai lainnya diubah secara

proporsional lebih rendah.

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

48

5. Perbandingan Kinerja Maqashid Syari’ah Index dengan Kinerja

Profitabilitas

Setelah memperoleh hasil dari perhitungan maqashid syari’ah

index dan rasio profitabilitas setiap bank umum syari‟ah, selanjutnya

akan dilakukan perbandingan dari kedua aspek tersebut dalam bentuk

diagram kartesius dengan tahapan analisis adalah sebagai berikut

(Afrinaldi, 2013):

a. Menghitung nilai atau skor rata-rata dari maqashid syari’ah index

dan rasio profitabilitas.

b. Membuat plot berdasarkan nilai/skor rata-rata masing-masing

aspek ke dalam diagram kartesius, tingkat profitabilitas sebagai

sumbu vertikal dengan simbol (x), dan tingkat indeks maqashid

syari’ah berlaku sebagai sumbu horizontal dengan simbol (y),

dapat disederhanakan dengan rumus sebagai berikut:

𝑥 = 𝑥𝑖

𝑛 (1)

ȳ = 𝑦𝑖

𝑛 (2)

Keterangan:

x = Skor rata-rata maqashid syari’ah index

ȳ = Skor rata-rata tingkat profitabilitas

xi = Total skor setiap maqashid syari’ah index dari seluruh

sampel bank syari‟ah

yi = Total skor setiap tingkat tingkat profitabilitas dari seluruh

sampel bank syari‟ah

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

49

n = Jumlah sampel

Gambar 3.1

Diagram Kartesius Profitabilitas dan Maqashid Syari’ah Index

E. Instrumen Penelitian

1. Uji Deskriptif

Uji Deskiptif membemberikan gambaran atau deskiptif suatu

data yang dilhat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness atau dengan

kata lain kemencengan distribusi. Kurtosis dan skewness menunjukan

ukuran apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Skewness

mengukur kemencengan dari data, kurtosis mengukur puncak dari

distribusi data, dengan kata lain data dikatakan terdistribusikan normal

Kuadran Kiri Atas:

maqashid syari’ah

rendah dan

profitabilitas tinggi

Kuadran Kanan

Atas: maqashid

syari’ah tinggi dan

profitabilitas tinggi

Kuadran Kanan

Bawah: maqashid

syari’ah tinggi dan

profitabilitas rendah

Kuadran Kiri

Bawah: maqashid

syari’ah rendah dan

profitabilitas rendah

Profitabilitas Rendah

Maqashid Syari’ah Rendah Maqashid Syari’ah Tinggi

Profitabilitas Tinggi

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

50

jika data tersebut mempunyai nilai skewness dan kurtosis mendekati

angka nol. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan nilai

minimum, nilai sum merupakan penjumlahan dari data yang tersedia

(Ghozali, 2013: 19-21).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mendeteksi apakah sebuah data

tersebut terdistribusi secara normal, mendekati normal atau tidak

terdistribusi secara normal. Normalitas data dapat juga dilakukan

dengan kolmogorov-smirnov. Apabila nilai K-S untuk variabel EARNS

1.859 dengan probabilitas signifikasi 0,002 dan nilainya jauh di bawah

α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau variabel EARNS tidak

terdistribusi secara normal. Dan apabila nilai K-S untuk variabel

WEALTH 0,719 dengan probabilitas signifikasi 0,680 dan nilainya jauh

di atas α=0.05 hal ini berarti hipotesis nol diterima atau variabel

WEALTH terdistribusi secara normal. (Ghozali, 2013: 32-34).

3. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui apakah

kombinasi perlakuan pada eksperimen memiliki varian yang sama atau

tidak. Jenis uji homogenitas ada bermacam-macam antara lain, uji

Barlett untuk faktor dengan tiga level dan uji F untuk faktor dengan dua

level.

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

51

4. Uji One Way ANOVA

Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu uji

parametrik yang berfungsi untuk membedakan nilai rata-rata lebih dari

dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya (Ghozali,

2013: 67). Prinsip uji ANOVA adalah melakukan analisis variabilitas

data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok

(within) dan variasi antar kelompok (between). Bila variasi within dan

between sama (nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu),

berarti nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya

bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok,

nilai mean yang dibandingan menunjukkan adanya perbedaan.

A. Alat Analisis

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dimana

menggunakan data yang dapat diukur dalam suatu skala numerik/angka.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Maqashid

Syari’ah Index dan Comparative Performance Index lalu diuji perbandingan

dengan uji ANOVA dan diagram kartesius dengan alat bantu perangkat

lunak SPSS versi 16.

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai dan menguji perbandingan

tentang kinerja Maqashid Syari’ah Index (MSI) dan Profitabilitas antara

perbankan syariah di Indonesia periode tahun 2014-2018. Objek yang

digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum syariah yang terdaftar di

OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dari keseluruhan perbankan syariah yang

ada, diperoleh 12 sampel bank di Indonesia yang terdiri dari 14 bank umum

syariah yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini, yaitu (1) bank

umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode

2014-2018, (2) bank umum syariah yang telah mempublikasikan laporan

tahunan selama lima tahun, yaitu tahun 2014-2018, dan (3) bank syariah

memiliki data yang dibutuhkan terkait pengukuran variabel -variabel

yang digunakan dalam penelitian selama periode 2014-2018.

Berikut adalah nama-nama Bank Umum Syariah yang terdaftar

dalam objek penelitian ini:

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

53

Tabel 4.1

Daftar Sampel Bank Umum Syari’ah

No. Nama Bank Umum Syari’ah

1 Bank Aceh Syariah

2 Bank Muamalat Indonesia

3 Bank Rakyat Indonesia Syariah

4 Bank Jabar Banten Syariah

5 Bank Negara Indonesia Syariah

6 Bank Syariah Mandiri

7 Bank Mega Syariah

8 Bank Panin Dubai Syariah

9 Bank Syariah Bukopin

10 Bank Central Asia Syariah

11 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

12 Maybank Syariah Indonesia

Sumber: www.ojk.go.id

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum mengenai

suatu objek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian yang

dilakukan. Dengan memberikan penjelasan tentang statistik deskriptif

diharapkan dapat memberikan gambaran awal tentang masalaha yang

diteliti dalam penelitian ini. Berikut hasil dari uji statistik deskriptif:

Sumber: data sekunder diolah, 2019

Gambar 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

54

Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah MSI (Maqashid Syariah Index)

dan Profitabilitas, dengan jumlah 60 data. Nilai terendah (minimum)

maqashid syariah index adalah 0,0190 dan nilai tertinggi (maximum)

maqashid syariah index adalah 0,8473. Mean atau rata-rata nilai

maqashid syariah index adalah 0,130628 lebih besar dari standar

deviasi sebesar 0,1044631. Hal ini menandakan nilai maqashid syariah

index dalam kondisi baik.

Nilai terendah (minimum) profitabilitas adalah -52,39 dan nilai

tertinggi (maximum) profitabilitas adalah 23,84. Profitabilitas memiliki

nilai rata-rata sebesar 2,8486, nilai tersebut lebih kecil dari standar

deviasi dengan nilai 10,42635. Hal tersebut menunjukkan kurang

bervasiasinya data yang diteliti.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

atau tidak. Peneliti menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk menguji normalitas. Adapun uji

normalitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

55

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan Gambar 4.2 diatas diperoleh hasil Kolmogorov-

Smirnov dan Asymp. Sig. (2-tailed) pada MSI sebesar 1,949 dan 0,001.

Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) MSI kurang dari 0,05. Hasil tersebut

menunjukkan data residualnya terdistribusi tidak normal. Sedangkan

hasil Kolmogorov-Smirnov dan Asymp. Sig. (2-tailed) pada

profitabilitas sebesar 2,431 dan 0,000. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

profitabilitas juga kurang dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan data

residualnya terdistribusi tidak normal.

Tidak terdistribusinya data secara normal pada uji normalitas

dapat ditransformasi agar menjadi data yang normal. Untuk

menormalkan data terlebih dahulu melihat grafik histogramnya. Berikut

grafik histogram dari data penelitian:

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

56

Gambar 4.3

Grafik Histogram MSI

Dari hasil grafik histogram diatas menunujukkan bahwa variabel

MSI memang tidak normal dan menceng ke kiri (positif skewness).

Oleh sebab itu bentuk transformasi yang digunakan dari bentuk grafik

tersebut adalah SQRT(x).

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

57

Gambar 4.4

Grafik Histogram Profitabilitas

Dari hasil grafik histogram diatas menunujukkan bahwa variabel

Profitabilitas memang tidak normal dan menceng ke kanan (negatif

skewness). Oleh sebab itu bentuk transformasi yang digunakan dari

bentuk grafik tersebut adalah SQRT(k-x).

Berikut hasil data MSI dan profitabilitas setelah di

transformasikan dengan SQRT:

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

58

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas Data menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan

Transformasi SQRT

Setelah melakukan transformasi variabel profitabilitas

menggunakan SQRT hasil menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed)

profitabilitas sebesar 0,230 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan

data residualnya terdistribusi normal. Sedangkan transformasi variabel

MSI menggunakan SQRT hasil menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed)

MSI sebesar 0,082 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan data

residualnya terdistribusi normal.

3. Uji Homogeneity of Variance

Variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam

setiap kategori variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu

variabel independen, maka harus ada homogenity of variance dalam cell

yang dibentuk dalam variabel independen kategorikal. Adapun uji

homogenity of variance dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

59

Gambar 4.6

Hasil Uji Homogenity of Variance

Hasil dari uji homogenity of variance menunjukkan levene

statistic pada variabel MSI sebesar 5,142 dan signifikansi sebesar 0,00

< 0,05. Sedangkan levene statistic pada variabel profitabilitas sebesar

4,435 dan signifikansi sebesar 0,00 < 0,05. Hal ini menunjukkan

signifikansi MSI dan profitabilitas menolak hipotesis nol yang

menyatakan variance sama. Hal tersebut menunjukkan adanya asumsi

yang dilanggar. Dimana seharusnya menerima hipotesis nol yang

berarti variansinya harus sama. Tetapi hal tersebut tidak fatal dalam

penelitian menggunakan ANOVA dan masih dapat diteruskan

sepanjang grup memiliki sample size yang sama (secara proporsional).

4. Uji One Way ANOVA

Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu uji

parametrik yang berfungsi untuk membedakan nilai rata-rata lebih dari

dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya (Ghozali,

2013: 67).

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

60

Gambar 4.7

Hasil Uji One Way ANOVA

Berdasarkan hasil uji one way anova diatas diketahui nilai

signifikansi pada variabel MSI sebesar 0,097 > 0,005, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 ditolak. Dengan kata lain tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Umum Syariah di

Indonesia berdasarkan Maqashid Syariah Index periode tahun 2014

sampai 2018. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Rilanda dan Rini

(2017:5) dalam penelitiannya berjudul Komparasi Kinerja Perbankan

Syari‟ah di Asia dengan Pendekatan Maqasid Syari’ah, menunjukkan

hasil penelitian menggunakan uji hipotesis ANOVA bahwa kinerja pada

nilai Tujuan Maqashid Syari’ah Index, menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara perbankan syari‟ah di Indonesia

dengan perbankan syari‟ah di Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat

Arab, Kuwait, dan Qatar. Peneliti lain yang sejalan dengan hasil

tersebut Ramadhani dan Mutia (2016) dalam penelitiannya berjudul

Pendekatan Maqashid Syari’ah Index sebagai Pengukuran Kinerja

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

61

Perbankan Syariah di Asia Tenggara, menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara perbankan syari‟ah di Indonesia

dengan perbankan syari‟ah di Malaysia.

Hal tersebut dikarenakan regulasi yang digunakan bank umum

syariah di Indonesia sama dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Sehingga kinerja maqashid syariah indexnya pun tidak memiliki

perbedaan yang signifikan

Berdasarkan hasil uji one way anova diatas diketahui nilai

signifikansi pada variabel profitabilitas sebesar 0,00 < 0,005, sehingga

dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Dengan kata lain terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Umum Syariah di

Indonesia berdasarkan profitabilitas periode tahun 2014 sampai 2018.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriah dan

Kurniasih (2016) yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah dan BRI Syariah).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rasio

profitabilitas antara BRI Syariah dan BNI Syariah. Kemudian penelitian

oleh Wahyuni dan Efriza (2017) dalam penelitian yang berjudul

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari‟ah dengan Bank

Konvensional di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada rasio

profitabilitas antara bank umum syari‟ah dan bank umum konvensional

yang diteliti.

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

62

Hal tersebut dikarenakan kemampuan bank umum syariah di

Indonesia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memperoleh

laba berdasarkan aset dan modal. Sehingga kinerja berdasarkan

profitabilitasnya pun memiliki perbedaan yang signifikan.

C. Pembahasan

1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Maqashid Syariah Index

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan antara

perbankan syariah yang ada di Indonesia ditinjau dari maqashid

syari’ah index. Maqashid syariah index digunakan untuk mengukur

bagaimana selama ini bank syariah melaksanakan tujuan-tujuan syariah

dalam menjalankan operasionalnya yang berkaitan dengan tahzib al-

fard (mendidik individu), iqamah al-adl (menciptakan keadilan), jalb al

muslahah (kepentingan publik), dan apakah terdapat perbedaan atau

tidak ada perbedaan di dalam nilai maqashid syari’ah index

berdasarkan konsep Zahrah.

a. Tujuan Maqashid Syariah Index yang Pertama (Mendidik

Individu)

Tujuan yang pertama dalam maqashid syariah index ini

memiliki empat elemen, yaitu pendidikan, penelitian, pelatihan dan

publicity. Rasio keuangan kinerja maqashid syariah index pada

tujuan pertama dapat dilihat dalam Tabel 4.2 sebagai berikut :

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

63

Tabel 4.2

Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Index yang Pertama

Bank Umum

Syariah

Kinerja Tujuan 1

Tahun R1.1 R2.1 R3.1 R4.1

BMI 2014-2017 0,0037 0,0057 0,0189 0,0663

BRIS 2014-2017 0,0029 0,0000 0,0287 0,1003

BSM 2014-2017 0,0074 0,0009 0,0381 0,0594

BTPNS 2014-2017 0,0000 0,0000 0,1227 0,0266

BSB 2014-2017 0,0000 0,0000 0,1166 0,1837

BPDS 2014-2017 0,0043 0,0000 0,0523 0,1278

BNIS 2014-2017 0,0157 0,0000 0,7576 0,7576

BAS 2014-2017 0,0018 0,0000 0,0710 0,0494

BCAS 2014-2017 0,0000 0,0000 0,0849 0,0399

BMS 2014-2017 0,0022 0,0000 0,0215 0,0000

MSI 2014-2017 0,0081 0,0000 0,0778 0,0793

BJBS 2014-2017 0,0003 0,0009 0,0000 0,0000

Sumber: Data Diolah, 2019

Tabel 4.2 menggambarkan persentase pengalokasian dana

yang dilakukan oleh perbankan syariah pada bidang pendidikan,

penelitian, pelatihan dan publisitas. Keempat elemen ini merupakan

salah satu bentuk kepedulian serta kontribusi yang dapat bank

syariah berikan untuk kemajuan perekonomian berbasis prinsip

syariah terutama dari segi industri perbankan syariah itu sendiri.

1) Hibah Pendidikan (R1.1)

Hibah pendidikan yang dikeluarkan oleh bank syariah

diberikan dalam bentuk beasiswa serta bantuan kepada

lembaga pendidikan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian

perusahaan dan juga sebagai wujud tanggung jawab sosial

kepada masyarakat (Mutia & Ramadhani, 2016: 12). Dilihat

dari table 4.2 rasio kinerja maqasid syariah index pada tahun

2014-2018 di atas, perbankan syariah di Indonesia memiliki

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

64

penyaluran terbesar pada bidang pendidikan adalah Bank

Negara Indonesia Syariah dengan total hibah di bidang

pendidikan mencapai 1,57% dengan diikuti berturut-turut

oleh Maybank Syariah Indonesia sebesar 0,81%, Bank

Syariah Mandiri mencapai 0,74%, Bank Panin Dubai Syariah

mencapai 0,43%, Bank Muamalat Indonesia mencapai

0,37%, Bank Rakyat Indonesia Syariah mencapai 0,29%,

Bank Mega Syariah mencapai 0,22%, Bank Aceh Syariah

mencapai 0,18%, Bank Jabar Banten Syariah mencapai

0,03%. Hasil analisa dari 12 bank syariah tersebut terdapat 3

bank syariah di Indonesia yang belum menyalurkan dananya

di bidang pendidikan yaitu Bank Central Asia, Bank Syariah

Bukopin dan Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah.

2) Penelitian (R2.1)

Rasio yang kedua menggambarkan pengeluaran dana

yang digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan

terutama dalam pengembangan bank syariah itu sendiri.

Penelitian ini diharpkan dapat membantu dalam

pengembangan-pengembangan produk-produk baru yang

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah sehingga dapat

memperkuat kedudukan perbankan syariah (Mutia &

Ramadhani, 2016: 12).

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

65

Dilihat pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa

Bank Muamalat Indonesia berada pada urutan pertama pada

bidang penelitian mencapai 0,57 %, sedangkan pada urutan

kedua di duduki oleh Bank Syariah Mandiri dan Bank Jabar

Banten Syariah mencapai 0,09%. Berdasarkan hasil

perhitungan pada tabel 4.1 dari 12 bank syariah yang diteliti

hanya terdapat 3 bank syariah di Indonesia yang

menyalurkan dananya untuk penelitian sedangkan di ketujuh

perbankan syariah yang lainnya tidak mengalokasikan

dananya pada bidang penelitian. Sudah seharusnya, semua

perbankan syariah dapat menyediakan dana yang di salurkan

untuk bidang penelitian agar kedepanya nanti dapat

membantu dalam mengembangkan atau menciptakan produk-

produk baru berbasis syariah sehingga dapat memajukan

perbankan syariah di Indonesia.

3) Pelatihan (R3.1)

Rasio ketiga dalam rasio kinerja maqasid syariah

index yang pertama adalah jumlah dana yang dikeluarkan

oleh bank syariah untuk kegiatan pelatihan maupun

pendidikan pada para karyawan perbankan syariah. Pelatihan

ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman serta soft skill

maupun hard skill para karyawan sehingga bank dapat

beroperasi secara lebih maksimal, selain itu perbankan

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

66

syariah juga memberikan kesempatan kepada karyawan

untuk memberikan pendidikan lebih lanjut sehingga

kedepanya nanti para karyawan bisa lebih siap menjalankan

tugas-tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi (Mutia &

Ramadhani, 2016: 13).

Perbankan Syariah di Indonesia yang berada pada

peringkat pertama untuk rasio kinerja maqasid syariah index

ketiga dapat dilihat dari tabel 4.2 di atas adalah Bank Negara

Indonesia Syariah mencapai 75,76% dengan diikuti berturut-

turut oleh Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah

mencapai 12,27%, Bank Syariah Bukopin mencapai 11,66%,

Bank Central Asia Syariah mencapai 8,49%, Maybank

Indonesia Syariah mencapai 7,78%, Bank Aceh Syariah

mencapai 7,10%, Bank Panin Dubai Syariah mencapai

5,23%, Bank Syariah Mandiri mencapai 3,81%, Bank Rakyat

Indonesia Syariah mencapai 2,87%, Bank Mega Syariah

mencapai 2,15%, Bank Muamalat Indonesia mencapai

1,89%. Terdapat satu bank yang belum menyalurkan dananya

di bidang pelatihan yaitu Bank Jabar Banten Syariah.

4) Publisitas (R4.1)

Rasio ketiga dalam rasio kinerja maqasid syariah

index yang keempat dilihat dari tabel 4.2 di atas adalah

publisitas atau promosi. Promosi adalah hal yang penting,

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

67

karena tanpa promosi perbankan syariah akan lambat

berkembang. Hal ini disebabkan karena promosi dapat

memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hal penarikan

minat konsumen. Dengan adanya promosi dari perbankan

syariah, maka masyarakat dapat mengetahui semua informasi

dari perbankan syariah tersebut dengan jelas mengenai bank

syariah, produk-produk bank syariah serta masyarakat dapat

mengetahui keunggulan maupun keuntungan yang diperoleh

ketika menjadi nasabah perbankan syariah tersebut.

Dilihat dari tabel rasio kinerja maqasid syariah index

pada tahun 2014-2018 dilihat dari tabel 4.2 di atas, Bank

Negara Indonesia Syariah kembali memiliki penyaluran

terbesar untuk publikasi mencapai 75,76% dengan diikuti

berturut-tutut oleh Bank Bukopin Syariah mencapai 18,37%,

Bank Panin Dubai Syariah mencapai 12,78%, Bank Rakyat

Indonesia Syariah mencapai 10,03%, Maybank Syariah

Indonesia mencapai 7,93%, Bank Muamalat mencapai

6,63%, Bank Syariah Mandiri mencapai 5,94%, Bank Aceh

Syariah mencapai 4,94%, Bank Central Asia Syariah

mencapai 3,99%, Bank Tabungan Pensiun Syariah mencapai

2,66%. Pada posisi terakhir diduduki Bank Mega Syariah dan

Bank Jabar Banten Syariah dikarenakan belum

mempublikasikan biaya promosi pada annual reportnya.

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

68

b. Tujuan Maqashid Syariah Index yang Kedua (Menciptakan

Keadilan)

Tujuan kedua dalam maqashid syariah index ini memiliki

tiga elemen, yaitu fair returns, functional distribution, dan interest

free product. Rasio keuangan kinerja maqashid syariah index pada

tujuan kedua dapat dilihat dalam Tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.3

Rasio Kinerja Maqashid syari’ah index yang Kedua

Bank Umum

Syariah

Kinerja Tujuan 2

Tahun R1.2 R2.2 R3.2

BMI 2014-2017 0,0000 0,2615 0,0017

BRIS 2014-2017 0,0000 0,1864 0,0029

BSM 2014-2017 0,0000 0,1459 0,0035

BTPNS 2014-2017 0,0000 0,0000 0,0021

BSB 2014-2017 0,0000 0,1401 0,0027

BPDS 2014-2017 0,0000 0,4245 0,0000

BNIS 2014-2017 0,0000 0,1088 0,0013

BAS 2014-2017 0,0000 0,0195 0,0023

BCAS 2014-2017 0,0000 0,2575 0,0025

BMS 2014-2017 0,0000 0,0476 0,0008

MSI 2014-2017 0,0000 0,0845 0,0029

BJBS 2014-2017 0,0000 0,0613 0,0000

Sumber: Data Diolah, 2019

1) Fair Return (R1.2)

Tujuan kedua dalam rasio kinerja maqasid syariah

index yang pertama adalah fair returns. Bank syariah dituntut

dapat melakukan transaksi secara adil yang tidak merugikan

nasabahnya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan

memberikan hasil yang adil dan setara (fair returns). Ukuran

yang digunakan adalah rasio profit equalization reserve

(PER) bank syariah. Untuk kasus bank syariah di Indonesia,

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

69

PER belum ditetapkan secara penuh dan belum ada bank

syariah yang melaporkan tingkat PER dalam laporan

tahunannya ( Afrinaldi, 2013: 8).

2) Functional Distribution (R2.2)

Tujuan kedua dalam rasio kinerja maqasid syariah

index yang kedua adalah functional distribution. Rasio

kinerja maqasid syariah index yang kedua ini menggunakan

pengukuran mudharabah and musyarakah modes, seberapa

besar perbankan syariah di Indonesia menggunakan

pembiayaan dengan skema bagi hasil mudharabah dan

musyarakah terhadap seluruh model pembiayaan yang

diberikan bank syariah. Semakin tinggi model pembiayaan

bank syariah menggunakan mudharabah dan musyarakah

menunjukkan bahwa bank syariah tersebut meningkatkan

fungsinya untuk menetapkan keadilan sosial ekonomi melalui

transaksi bagi hasil (Afrinaldi, 2013: 8).

Dilihat pada tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa

Bank Panin Dubai Syariah berada pada urutan pertama

mencapai 42,45%, sedangkan pada urutan kedua di duduki

oleh Bank Muamalat Indonesia mencapai 26,15%, dengan

diikuti berturut-tutut oleh Bank Central Asia Syariah

mencapai 25,75%, Bank Rakyat Indonesia Syariah mencapai

18,64%, Bank Syariah Mandiri mencapai 14,59%, Bank

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

70

Bukopin Syariah mencapai 14,01%, Bank Negara Indonesia

Syariah mencapai 10,88%, Maybank Syariah Indonesia

mencapai 8,45%, Bank Jabar Banten Syariah mencapai

6,13%, Bank Mega Syariah mencapai 4,76%, Bank Aceh

Syariah mencapai 1,95%, dan yang terakhir diduduki oleh

Pada posisi terakhir diduduki oleh Bank Tabungan Pensiun

Syariah. Hal ini dikarenakan Bank Tabungan Pensiun

Nasional Syariah tidak fokus dalam melakukan pembiayaan

mudharabah dan musyarakah, melainkan fokus pada

pembiayaan murabahah.

3) Interest Free Product (R3.2)

Tujuan kedua dalam rasio kinerja maqasid syariah

index yang ketiga adalah interest free product. Bank syariah

dituntut untuk menjalankan aktivitas perbankan khususnya

investasi yang dilakukan terbebas dari riba. Semakin tinggi

rasio investasi yang bebas riba terhadap total investasinya,

akan berdampak positif terhadap berkurangnya kesenjangan

pendapatan dan kekayaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dilihat pada tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa

Bank Syariah Mandiri berada pada urutan pertama mencapai

0,35%, sedangkan pada urutan kedua di duduki oleh Bank

Rakyat Indonesia Syariah dan Maybank Syariah Indonesia

mencapai 0,29%, dengan diikuti berturut-tutut oleh Bank

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

71

Syariah Bukopin mencapai 0,27%, Bank Central Asia

Syariah mencapai 0,25%, Bank Aceh Syariah mencapai

0,23%, Bank Tabungan Pensiun Syariah mencapai 0,21%,

Bank Muamalat Indonesia mencapai 0,17%, Bank Negara

Indonesia Syariah mencapai 0,13%, Bank Mega Syariah

mencapai 0,08% pada urutan yang terakhir adalah Bank

Panin Dubai Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah. Hal ini

dikarenakan kedua bank tersebut tidak memiliki pendapatan

non bunga pada annual reportnya.

c. Tujuan Maqashid Syariah Index yang Ketiga (Kepentingan

Publik)

Tujuan yang ketiga dalam maqashid syariah index ini

memiliki tiga elemen, yaitu profit ratios, personal income dan

investment ratios in real sector. Rasio keuangan kinerja maqashid

syari’ah index pada tujuan ketiga dapat dilihat dalam tabel 4.4

sebagai berikut :

Tabel 4.4

Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Index yang Ketiga

Bank Umum

Syariah

Kinerja Tujuan 3

Tahun R1.3 R2.3 R3.3

BMI 2014-2017 0,0005 0,2834 0,3730

BRIS 2014-2017 0,0031 0,2503 0,3329

BSM 2014-2017 0,0022 0,1757 0,3925

BTPNS 2014-2017 0,0269 0,0000 0,2697

BSB 2014-2017 0,0012 0,0000 0,3281

BPDS 2014-2017 0,0027 0,1710 0,2896

BNIS 2014-2017 0,0041 0,1677 0,3842

BAS 2014-2017 0,0104 0,000 0,3340

BCAS 2014-2017 0,0033 0,000 0,3563

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

72

BMS 2014-2017 0,0039 0,1711 0,2899

MSI 2014-2017 0,0419 0,0000 0,2106

BJBS 2014-2017 0,1884 0,0001 0,2900

Sumber: Data Diolah, 2019

1) Profit Ratios (R1.3)

Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan

keuntungan sebesar-besarnya, hal ini lah yang perlu di

perhatikan dalam pencapaian tujuan tersebut untuk perbankan

syariah, pencapaian keuntungan harus sesuai dengan prinsip

syariah itu sendiri. Perusahaan dapat dikatakan baik jika

perusahaan tersebut mampu mendapatkan keuntungan yang

tinggi.

Dilihat pada tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa Bank

Jabar Banten Syariah berada pada urutan pertama mencapai

18,84%, sedangkan pada urutan kedua di duduki oleh

Maybank Syariah Indonesia mencapai 4,19%, dengan diikuti

berturut-tutut oleh Bank Tabungan Pensiun Syariah mencapai

2,69%, Bank Aceh Syariah mencapai 1,04%, Bank Negara

Indonesia Syariah mencapai 0,41%, Bank Mega Syariah

mencapai 0,39%, Bank Central Asia Syariah mencapai 0,33%,

Bank Rakyat Indonesia Syariah mencapai 0,31%, Bank Panin

Dubai Syariah mencapai 0,27%, Bank Syariah Mandiri

mencapai 0,22%, Bank Syariah Bukopin mencapai 0,12%, dan

pada urutan yang terakhir adalah Bank Muamalat Indonesia.

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

73

2) Personal Income (R2.3)

Tujuan ketiga dalam rasio kinerja maqasid syariah

index yang kedua adalah personal income. Perbankan syariah

memiliki peran penting untuk mendistribusikan kekayaan

kepada masyarakat lapisan bawah. Peran penting ini dapat

dilakukan perbankan syariah melalui pendistribusikan dana

zakat oleh perbankan syariah itu sendiri.

Zakat merupakan sesuatu yang sangat khusus karena

untuk mendapatkan dana zakat masyarakat harus memenuhi

persyaratan dan peraturan- peraturan yang baku yang di

keluarkan untuk alokasi, sumber, jumlah dan ukuran atau

besarannya yang wajib dikeluarkan maupun waktu tertentu

yang telah ditetapkan oleh perbankan syariah tersebut. Zakat

yang didistribusikan kepada penerima yang tepat dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi

keuntungan yang diperoleh perbankan syariah maka semakin

besar pula dana yang di keluarkan untuk zakat.

Dilihat pada Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa

Bank Muamalat Indonesia berada pada urutan pertama

mencapai 28,34% , sedangkan pada urutan kedua di duduki

oleh Bank Rakyat Indonesia mencapai 25,03%, dengan

diikuti berturut-tutut oleh Bank Syariah Mandiri mencapai

17,57%, Bank Mega Syariah mencapai 17,11%, Bank Panin

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

74

Dubai Syariah mencapai 17,10%, Bank Negara Indonesia

Syariah mencapai 16,77%, Bank Jabar Banten Syariah

mencapai 0,01%. Hasil dari tabel 4.4 di atas masih terdapat 5

bank yang belum mengeluarkan zakat perusahaannya.

3) Investmen Ratios in Real Sector (R3.3)

Tujuan ketiga dalam rasio kinerja maqasid syariah

index adalah untuk mengalokasikan dana yang digunakan

untuk investasi pada sektor riil. Perbankan syariah adalah

lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat, sebaiknya

perbankan syariah memusatkan perhatian pada sector riil

untuk memberikan kemaslahatan kepada seluruh lapisan

masyarakat dengan melakukan investasi yang berdampak

langsung kepada kesejahteraan masyarakat, sehingga tujuan

perbankan syariah untuk menciptakan kesejahteraan dalam

kepentingan publik dapat tercapai (Mutia & Ramadhani,

2016: 18).

Dilihat pada tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa

Bank Syariah Mandiri mencapai 39,25%, sedangkan pada

urutan kedua di duduki oleh Bank Negara Indonesia Syariah

mencapai 38,42%, diikuti berturut-tutut oleh Bank Muamalat

Indonesia mencapai 37,30%, Bank Central Asia Syariah

mencapai 35,63%, Bank Aceh Syariah mencapai 33,40%,

Bank Rakyat Indonesia Syariah mencapai 33,29%, Bank

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

75

Syariah Bukopin mencapai 32,81%, Bank Jabar Banten

Syariah mencapai 29,00%, Bank Mega Syariah mencapai

28,99%, Bank Panin Dubai Syariah mencapai 28,96%, Bank

Tabungan Pensiun Syariah mencapai 26,97%, pada urutan

yang terakhir diduduki oleh Maybank Syariah Indonesia

mencapai 21,06%.

d. Maqashid Syariah Index pada Bank Umum Syariah

Penentuan peringkat berdasarkan Maqashid Syari’ah Index

(MSI) dilakukan setelah menjumlahkan indikator kinerja maqashid

syari’ah dari tujuan pertama sampai dengan tujuan ketiga. Berikut

ini merupakan tabel Maqashid Syari’ah Index (MSI) beserta

peringkat dari Bank Umum Syariah (BUS) periode 2014-2018:

Tabel 4.5

Maqashid Syari’ah Index pada Bank Umum Syariah

Bank

Umum

Syariah

IK

(T1)

IK

(T2)

IK

(T3)

MSI

(T1+T2+T3) Peringkat

BMI 0,0067 0,3433 0,6751 1,0253 2

BRIS 0,0093 0,2450 0,5573 0,8116 4

BSM 0,0076 0,1919 0,5759 0,7755 6

BTPNS 0,0114 0,0003 0,2894 0,3011 12

BSB 0,0217 0,1842 0,4860 0,6920 7

BPDS 0,0132 0,5569 0,8309 1,4011 1

BNIS 0,1124 0,1429 0,5309 0,7864 5

BAS 0,0090 0,0258 0,3770 0,4119 11

BCAS 0,0093 0,3381 0,6287 0,9763 3

BMS 0,0018 0,0625 0,3714 0,4386 9

MSI 0,0121 0,1114 0,3068 0,4303 10

BJBS 0,0009 0,0804 0,3699 0,4512 8

Sumber: Data Diolah, 2019

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

76

Berdasarkan tabel 4.5 Bank Panin Dubai Syariah menjadi

yang terbaik dalam pelaksanaan kinerja Maqashid Syari’ah Index

(MSI) selama periode 2014-2018 yaitu mencapai 1,4%. Di ikuti

Bank Muamalat Indonesia mencapai 1,03%, Bank Central Asia

Syariah mencapai 0,97%, Bank Rakyat Indonesia Syariah mencapai

0,81%, Bank Negara Indonesia Syariah mencapai 0,79%, Bank

Syariah Mandiri mencapai 0,78%, Bank Syariah Bukopin mencapai

0,69%, Bank Jabar Banten Syariah mencapai 0,45%, Bank Mega

Syariah mencapai 0,44%, Maybank Syariah Indonesia mencapai

0,43%, Bank Aceh Syariah mencapai 0,41%, dan pada posisi

terakhir di duduki oleh Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah

mencapai 0,30%.

2. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Profitabilitas

Pengukuran kinerja berdasarkan aspek profitabilitas dilakukan

dengan dua tahapan. Pertama menghitung rata-rata rasio profitabilitas

pada masing-masing bank umum syariah, kedua melakukan

pemeringkatan dengan menggunakan metode Comparative

Performance Index (CPI).

a. Rasio Profitabilitas Bank Umum Syariah

Berikut adalah rata-rata rasio profitabilitas bank umum syariah

periode 2014-2018:

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

77

Tabel 4.6

Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

Bank Umum Syariah ROA (%) ROE (%)

Bank Muamalat Indonesia 0,30 1,99

Bank Rakyat Indonesia Syariah 0,55 4,51

Bank Syariah Mandiri 1,09 8,07

Bank Tabungan Pensiun Nasional

Syariah 8,41 26,13

Bank Syariah Bukopin 0,37 2,74

Bank Panin Dubai Syariah -1,40 -15,77

Bank Negara Indonesia Syariah 1,37 11,22

Bank Aceh Syariah 2,68 22,81

Bank Central Asia Syariah 1,06 3,76

Bank Mega Syariah 1,14 5,38

Maybank Syaria Indonesia -5,48 -13,18

Bank Jabar Banten Syariah 0,27 0,69

Sumber: Data Diolah, 2019

Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa Bank Tabungan

Pensiun Nasional Syariah (BTPNS) memiliki nilai rata-rata Return

on Asset (ROA) tertinggi selama periode 2014-2018 yaitu sebesar

8.41% artinya kinerja BTPNS dalam menghasilkan laba dengan

aset yang dimiliki lebih baik dibanding bank umum syariah

lainnya. Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah (BTPNS)

kembali menjadi bank dengan kinerja terbaik dalam menghasilkan

laba untuk para pemegang sahamnya, dapat dilihat dari nilai rata-

rata Return on Equity (ROE) sebesar 26.13% yang merupakan nilai

tertinggi dalam periode 2014-2018.

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

78

b. Indeks Perbandingan Kinerja Profitabilitas Bank Umum

Syariah

Berdasarkan perhitungan rata-rata profitabilitas bank umum

syariah periode 2014-2018 pada tabel 4.6, tahap selanjutnya adalah

menghitung nilai composite index setiap bank umum syariah dan

menentukan peringkat dari masing-masing bank umum syariah

dalam mencapai kinerja profitabilitasnya. Berikut hasil perhitungan

dengan menggunakan metode Comparative Performance Index

(CPI) bank umum syariah periode 2014-2018:

Tabel 4.7

Indeks Perbandingan Profitabilitas Bank Umum Syariah

Bank

Umum

Syariah

ROA

(%) ROE (%)

Nilai

Alternatif Peringkat

BMI 1,78 3,80 5,58 9

BRIS 3,27 7,94 11,21 7

BSM 6,48 81,55 88,03 2

BTPNS 50 50 100 1

BSB 2,19 5,24 7,44 8

BPDS -8,32 -30,18 -38,49 11

BNIS 8,14 21,46 29,61 4

BAS 15,93 43,64 59,5 3

BCAS 6,30 7,19 13,49 6

BMS 6,77 10,29 17,07 5

MSI -32,58 -25,22 -57,80 12

BJBS 1,61 1,32 2,93 10

Sumber: Data Diolah, 2019

Dari tabel di atas Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah

(BTPNS) menempati peringkat pertama dalam penilaian dengan

metode CPI sebesar 100. Hal tersebut sejalan dengan tingginya

nilai rata-rata ROA dan ROE.

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

79

3. Perbandingan Kinerja Maqshid Syariah Index dan Profitabilitas

Perbandingan kinerja berdasarkan aspek maqashid syari’ah

dengan kinerja berdasarkan aspek profitabilitas dilakukan berdasarkan

perhitungan sebelumnya. Aspek maqashid syari’ah menggunakan nilai

Maqashid Syari’ah Index (MSI) dan aspek profitabilitas menggunakan

nilai dari pengolahan data dengan metode Comparative Performance

Index (CPI), maka diperoleh data berikut ini:

Tabel 4.8

Perbandingan Kinerja berdasarkan Maqshid Syari’ah Index dan

Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

Bank Umum Syariah MSI (X) Profitabilias (Y)

BMI 1,0253 5,5876

BRIS 0,8116 11,2109

BSM 0,7755 88,0341

BTPNS 0,3011 100

BSB 0,6920 7,4438

BPDS 1,4011 -38,4995

BNIS 0,7864 29,6146

BAS 0,4119 59,5807

BCAS 0,9763 13,4968

BMS 0,4386 17,0723

MSI 0,4303 -57,8003

BJBS 0,4512 2,9255

Nilai Rata-rata 0,7083 19,8888

Sumber: Data Diolah, 2019

Untuk membentuk diagram kuadran perbandingan (diagram

kartesius) sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, maka diperlukan

rata-rata dari setiap aksis X dan Y sebagaimana tabel di atas. Maqashid

Syari’ah Index (MSI) menjadi sumbu X dan CPI profitabilitas menjadi

sumbu Y. Dengan menggunakan program SPSS 16.0 maka didapatkan

diagram perbandingan Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan aspek

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

80

maqashid syari’ah dengan kinerja berdasarkan aspek profitabilitas

untuk periode 2014-2018 sebagai berikut:

Gambar 4.8

Diagram Perbandingan Kinerja Maqashid Syariah Index (MSI)

dengan Kinerja Profitabilitas (CPI) Bank Umum Syariah 2014-

2018

Hasil diatas menunjukkan perbandingan MSI dan CPI yang

terbagi dalam empat kuadran. BUS yang berada pada kuadran kanan

atas (MSI tinggi dengan CPI tinggi) berjumlah dua BUS yaitu Bank

Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri dan Bank

Negara Indonesia Syariah sudah melakukan kinerjanya dengan baik,

kedua kinerja bank tersebut telah mencapai profitabilitas tertinggi

sesuai dengan tujuan perusahaan untuk mencapai laba setinggi-

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

81

tingginya. Selain itu kedua bank tersebut juga meraih kinerja maqashid

syariah index tertinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bank Syariah

Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah sudah melaksanakan

kinerjanya sesuai dengan tujuan syariah. Sehingga kedua bank tersebut

sudah melakukan kinerja terbaik dengan tidak hanya terfokus pada

mencari keuntungan tetapi juga fokus pada pencapaian kinerja sesuai

dengan tujuan syariah.

BUS yang berada pada kuadran kanan bawah (MSI tinggi

dengan CPI rendah) berjumlah empat BUS yaitu Bank Muamalat

Indonesia (BMI), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Panin

Dubai Syariah (BPDS) dan Bank Central Asia Syariah (BCAS). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa Bank Muamalat Indonesia, Bank Rakyat

Indonesia Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, dan Bank Central Asia

Syariah sudah melakukan kinerja berdasarkan maqashid syariah index

dengan baik tetapi kinerja profitabilitasnya masih rendah. Hal tersebut

menunjukkan keempat bank tersebut sudah memahami pentingnya

kinerja sesuai dengan tujuan syariah. Namun dalam menghasilkan laba

keempat bank tersebut masih rendah, hal tersebut dikarenakan aset

perbankan syariah yang rendah. Apabila aset perbankan syariah rendah

maka produk maupun penetrasi pasar pun akan rendah pula.

BUS yang berada pada kuadran kiri atas (MSI rendah dengan

CPI tinggi) berjumlah dua BUS yaitu Bank Tabungan Pensiun Nasional

Syariah (BTPNS) dan Bank Aceh Syariah (BAS). Hasil tersebut

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

82

menunjukkan bahwa Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah dan

Bank Aceh Syariah sudah melakukan kinerja berdasarkan profitabilitas

dengan baik tetapi kinerja maqashid syariah indexnya masih rendah.

Hal tersebut menunjukkan kedua bank tersebut sudah mencapai

keuntungan yang tinggi sesuai dengan tujuan perusahaan untuk mencari

laba sebanyak-banyaknya. Namun kedua bank tersebut belum

memahami dengan baik pentingnya kinerja sesuai dengan tujuan

syariah. Kedua bank tersebut hanya fokus pada pencapaian

profitabilitas yang tinggi saja tanpa fokus pada tujuan syariah. Padahal

sangat penting dalam mengukur kinerja perbankan syariah sesuai

dengan tujuan syariah.

BUS yang berada pada kuadran kiri bawah (MSI rendah dengan

CPI rendah) berjumlah empat BUS yaitu Bank Mega Syariah (BMS),

Bank Syariah Bukopin (BSB), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), dan

Maybank Syariah Indonesia (MSI). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

Bank Mega Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Jabar Banten

Syariah, dan Maybank Syariah Indonesia belum melakukan kinerja

dengan baik berdasarkan profitabilitas dan maqashid syariah index. Hal

tersebut menunjukkan keempat bank tersebut masih rendah dalam

menghasilkan laba bank syariah, hal tersebut dikarenakan aset

perbankan syariah yang rendah. Apabila aset perbankan syariah rendah

maka produk maupun penetrasi pasar pun akan rendah pula. Selain itu

keempat bank tersebut juga belum memahami dengan baik pentingnya

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

83

kinerja sesuai dengan tujuan syariah. Sehingga kinerja keempat bank

tersebut masih rendah berdasarkan profitabilitas dan maqashid syariah

index.

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan interptetasi hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji one way anova, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan nilai maqashid syariah index pada bank umum syari‟ah di

Indonesia periode tahun 2014-2018.

2. Berdasarkan uji one way anova, terdapat perbedaan yang signifikan

nilai profitabilitas pada bank umum syari‟ah di Indonesia periode tahun

2014-2018.

3. Perbandingan kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode

2014-2018 berdasarkan penilaian kinerja dengan Maqashid Syari’ah

Index (MSI) dan penilaian kinerja dari aspek profitabilitas yang dilihat

dengan menggunakan diagram kartesius memperlihatkan hasil

perbandingan MSI dan CPI yang terbagi dalam empat kuadran. BUS

yang berada pada kuadran kanan atas (MSI tinggi dengan CPI tinggi)

berjumlah dua BUS yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank

Negara Indonesia Syariah (BNIS). BUS yang berada pada kuadran

kanan bawah (MSI tinggi dengan CPI rendah) berjumlah empat BUS

yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Rakyat Indonesia Syariah

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

85

(BRIS), Bank Panin Dubai Syariah (BPDS) dan Bank Central Asia

Syariah (BCAS). BUS yang berada pada kuadran kiri atas (MSI rendah

dengan CPI tinggi) berjumlah dua BUS yaitu Bank Tabungan Pensiun

Nasional Syariah (BTPNS) dan Bank Aceh Syariah (BAS). BUS yang

berada pada kuadran kiri bawah (MSI rendah dengan CPI rendah)

berjumlah empat BUS yaitu Bank Mega Syariah (BMS), Bank Syariah

Bukopin (BSB), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), dan Maybank

Syariah Indonesia (MSI).

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan diatas, maka

peneliti memberikan rekomendasi berupa saran-saran sebagai berikut:

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat mengawasi Bank

Umum Syariah (BUS) terutama dalam transparansi laporan keuangan.

Komponen-komponen laporan keuangan dan metode perhitungannya

harus dibuatkan standar khusus agar informasi yang disampaikan jelas

dan akurat.

2. Bank Umum Syariah (BUS) sebagai sebuah perusahaan sudah pasti

dituntut untuk dapat menghasilkan laba semaksimal mungkin. Akan

tetapi sebagai perusahaan yang berlandaskan prinsip syariah BUS

diharapkan dapat menjadi pionir dalam menjalankan maqashid

syari’ah.

3. Bank Indonesia dan OJK selaku lembaga intermediasi diharapkan

mengeluarkan peraturan mengenai publikasi rasio maqashid syari’ah

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

86

index pada laporan keuangan di setiap bank syariah. Sehingga

memudahkan para pembaca dalam melihat nilai tujuan syari‟ah dan

memudahkan penelitian mengenai nilai maqashid syari’ah index pada

bank syari‟ah.

4. Penelitian selanjutnya hendaknya menghitung sendiri setiap elemen

dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama proses

pengerjaan penelitian ini, setiap bank memiliki metode perhitungan

yang berbeda-beda yang dapat menyebabkan hasil penelitian tidak

valid.

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

87

DAFTAR PUSTAKA

Abor, Joshua dan Godfred A. Bokpin. 2010. Investment Opportunities, Corporate

Finance and Dividend Payout Policy: Evidence from Emerging Markets.

Studies in Economics and Finance, Vol. 27, No. 33: 180-194

Adzhani, Rilanda dan Rini. 2017. Komparasi Kinerja Perbankan Syari’ah di Asia

dengan Pendekatan Maqasid Syari’ah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Islam. Vol: 5, No. 1: 5-30.

Afrinaldi. 2013. Analisis Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari

Maqasid Syariah: Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan

Profitabilitas Bank Syariah. Prosiding Paper 24 Finalis Forum Riset

Ekonomi dan Keuangan Syariah. Jakarta.

Antonio, Muhammad Syafi‟i, dkk. 2012. An Analysis of Islamic Banking

Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and Jordania.

Journal of Islamic Finance. Vol 1. No. 1

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arinta, Yusvita Nena. 2016. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Ban

Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri

dan Bank Mandiri). Jurnal Muqtasid, Vol. 7, No. 1: 119-140.

Azis, Mohammad Taufik. 2018. Analisa Kinerja Perbankan Syari’ah Indonesia

Ditinjau Dari Maqasyid Syari’ah. Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun

2018.

Batin, Mail Hilian. 2017. Kinerja Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syari‟ah

Melalui Pendekatan Maqasid Syari‟ah Index (MSI) dan Profitabilitas,

Nurani, Vol. 17, No. 1, Juni 2017: 65 – 92.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Cakhyaneu, Aneu. 2018. Pengukuran Kinerja Bank Umum Syari‟ah di Indonesia

berdasarkan Sharia Maqashid Index (SMI). Amwaluna, Vol 2 No. 2 Tahun

2018, Hal 1-12.

Brigham Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan

Terjemahan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam

Perspektif Maqashid al-Syari’ah. Jakarta. Kencana.

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

88

Fitriah, Dian Asri dan Alfiati Kurniasih. 2016. Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah dan BRI Syariah),

Jurnal Nisbah, Vol. 2, No. 2: 256-264.

Fahmi, Irkami. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung:

Alfabeta

Fakhrunnisa, Adinda dan Sudirman Suparmin. 2017. Analisis Perbandingan

Kinerja BPRS Puduarta Insani dan BPRS Amanah Insan Cita ditinjau

dari Maqashid Sharia Index, At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1: 43-67.

Ghifari, Muhammad Al, Luqman Hakim Handoko, dan Endang Ahmad Yani.

2015. Analisis Kinerja Perbankan Syari‟ah Di Indonesia dan Malaysia

dengan Pendekatan Maqashid Index, Jurnal Ekonomi dan Perbankan

Syari’ah Vol. 3. No.2: 47-66.

Harahap. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Hardianti, Duwi dan Muhammad Saifi. 2018. Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah

berdasarkan Rasio Keuangan Bank (Studi Pada Bank Umum Konvensional

dan Bank Umum Syariah yang Terdaftar dan Diawasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Periode 2013-2016, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),

Vol. 60, No. 2: 10-18.

Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.

Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Jauhar, Ahmad Al-Mursi Husein. 2013. Maqashid Syari’ah. Jakarta: Amzah.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pres.

Marimin dan Nurul Maghfiroh. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan

dalam Manajemen Rantai Pasok. IPB Press. Bogor

Mohammed, Mustafa Omar dan Fauziah Md Taib. 2010. Developing Islamic

Banking Performance Measures Based on Maqashid Al Shariah

Framework: Cases of 24 Selected Banks. Journal of Islamic Monetary and

Finance Agustus 2015

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

89

Mohammed, Mustafa Omar. et al. 2008. The Performance Measures of Islamic

Banking Based on the Maqashid Framework. paper dipresentasikan pada

IIUM INTAC IV 25 Juni 2008 di Putrajaya. Malaysia.

Teguh, Muhammad. 2015. Metode Kuantitatif Untuk Analisis Ekonomi dan

Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers.

Mutia, Evi dan Nastha Musfirah. 2017. Pendekatan Maqashid Shariah Index

sebagai Pengukuran Kinerja Perbankan Syari‟ah di Asia Tenggara, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2017, Vol. 14, No. 2, hal

181 – 201.

Mutasowifin, Ali. 2014. Intisari Analisis Kinerja Keuangan. Bogor: Mahameru

Publishing House.

Novitasari. 2018. Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah Berdasarkan

Konsep Maqasid Syariah Index (MSI) di Indonesia dan Pakistan Periode

Periode 2007-2016. Skripsi. Program Studi Perbankan Syariah, Institut

Agama Islam Negeri Salatiga.

Otoritas Jasa Keuangan. 2019. Statistik Perbankan Syari’ah: Februari 2019.

Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta.

Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan

Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Ramadhani, Riky dan Evi Mutia. 2016. Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan

Syariah di Indonesia dan Malaysia ditinjau dari Pendekatan Maqasid

Syariah Indeks. Simposium Nasional Akuntansi XIX.

Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking, Sebuah Teori, Konsep,

dan Aplikasi. PT. Bumi Askara. Jakarta.

Ruky, Ahmad S. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business (Metode penelitian untuk

bisnis) Buku 2 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Solikah, Hanina Maya, Ronny Malavia Mardani, dan Budi Wahono. 2017.

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dengan

Bank Umum Konvensional di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

90

Perbankan di Bursa Efek Indonesia), Warta Ekonomi, Vol. 7, No. 17: 20-

32.

Sudrajat, Anton dan Amirus Sodiq. 2016. Analisis Penilaian Kinerja Bank

Syari‟ah berdasarkan Index Maqasid Shari'ah (Studi Kasus pada 9 Bank

Umum Syari‟ah di Indonesia Tahun 2015), Bisnis, Vol. 4, No. 1, Juni

2016.

Sugiyarso, G. dan F. Winarni. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surono.

Suhada dan Sigit Pramono. 2014. Analisis Kinerja Perbankan Syari‟ah di

Indonesia dengan Pendekatan Maqoshid Index (Periode 2009-2011),

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, Vol. 2, No. 1.

Susilo, Eka Bayu. 2017. Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dengan

Menggunakan Indeks Maqashid Syariah dan Rasio Profitabilitas pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2015. Skripsi. Jurusan

Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Syofyan, Andriani. 2017. Analisis Kinerja Bank Syari‟ah dengan Metode Index

Maqashid Syari‟ah di Indonesia, Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan

dan Perbankan, Vol. 2, No. 2.

Wahid, Nisa Noor, Irma Firmansyah, dan Adil Ridlo Fandillah. 2018. Analisis

Kinerja Bank Syariah dengan Maqashid Syariah Index (MSI) dan

Profitabilitas, Jurnal Akuntansi, Vol. 13, No. 1: 1-9.

Wahyuni, Molli dan Ririn Eka Efriza. 2017. Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Syari‟ah dengan Bank Konvensional di Indonesia,

International Journal of Social Science and Business, Vol. 1, No. 2: 66-74.

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari‟ah

Zahrah, Muhammad Abu. 2014. Ushul Fiqh. Pustaka Firdaus. Jakarta

INTERNET

https://www.bnisyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

91

https://www.bankmuamalat.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.bjbs.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.bankaceh.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.brisyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.syariahmandiri.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.megasyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.paninbanksyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.syariahbukopin.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.bcasyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.btpnsyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

https://www.maybanksyariah.co.id (Diakses pada 10 Agustus 2019)

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

92

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

93

Lampian 1: Data Mentah

BMI 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 5,415,971,500 4,659,661,999 805,970,370 1,633,214,926 3,170,725,000

Research

Expense 3,519,767,000 4,175,175,000 12,278,173,000 1,916,744,000 2,080,442,000

Training

Expense 14,535,262,000 39,919,950,000 14,171,653,000 3,394,839,000 15,308,520,000

Publicity

Expense 70,810,982,000 97,083,732,000 18,125,590,000 24,088,892,000 86,816,829,000

Total Expense 5,528,377,977,000 5,094,121,133,000 4,130,624,672,000 4,239,963,455,000 3,569,822,896,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 22,066,320,364,000 21,955,269,296,000 21,729,543,280,000 20,595,108,048,000 16,981,461,404,000

Total

Investment

Modes 42,864,724,330,000 40,499,929,291,000 39,832,137,751,000 41,132,322,775,000 33,380,124,400,000

Interest Free

Income 3,973,950,282 1,460,867,683 1,258,080,000 864,946,000 649,155,000

Total Income 5,528,377,977,000 5,261,253,471,000 4,211,135,762,000 4,266,079,018,000 3,615,824,940,000

Net Income 58,916,694,000 74,492,188,000 80,511,090,000 26,115,563,000 46,002,044,000

Total Assets 62,413,310,135,000 57,172,587,967,000 55,786,397,505,000 61,696,919,644,000 57,227,276,046,000

Zakah Paid 11,896,166,000 1,429,334,000 1,862,305,000 2,012,778,000 652,889,000

Investment in

Real Economic

Sector 42,864,724,330,000 40,770,157,998,000 39,832,137,751,000 41,132,322,775,000 33,380,124,400,000

Total

Investment 59,581,916,920,000 51,714,179,349,000 50,299,690,984,000 52,515,911,478,000 51,577,516,836,000

ROA (%) 0.17 0.20 0.22 0.11 0.80

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

94

ROE (%) 2.13 2.78 3.00 0.87 1.16

BRIS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 250,000,000 251,800,000 577,790,000 1,119,350,000 1,170,426,068

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 11,862,000,000 5,597,000,000 5,858,000,000 6,649,000,000 8,563,000,000

Publicity

Expense 29,333,000,000 40,015,000,000 20,977,000,000 20,426,000,000 20,178,000,000

Total Expense 1,074,783,000,000 1,137,438,000,000 1,487,435,000,000 1,619,856,000,000 1,819,916,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 5,969,626,000,000 6,204,430,000,000 6,665,412,000,000 6,435,239,000,000 7,806,025,000,000

Total

Investment

Modes 16,592,597,000,000 16,614,007,000,000 17,748,943,000,000 17,864,868,000,000 19,751,449,000,000

Interest Free

Income 1,610,000,000 1,660,000,000 1,290,000,000 533,000,000 883,000,000

Total Income 2,056,602,000,000 2,424,752,000,000 1,726,667,000,000 1,771,610,000,000 1,977,389,000,000

Net Income 282,200,000,000 122,637,000,000 170,209,000,000 101,091,000,000 106,600,000,000

Total Assets 20,341,033,000,000 24,230,247,000,000 27,687,188,000,000 31,543,384,000,000 37,915,084,000,000

Zakah Paid 6,934,000,000 4,001,000,000 7,228,000,000 8,559,000,000 7,030,000,000

Investment in

Real Economic

Sector 15,599,554,000,000 16,614,007,000,000 17,748,943,000,000 17,864,868,000,000 20,178,400,000,000

Total

Investment 19,827,922,000,000 23,694,616,000,000 26,722,577,000,000 29,537,383,000,000 35,312,953,000,000

ROA (%) 0.08 0.77 0.95 0.51 0.43

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

95

ROE (%) 0.44 6.33 7.40 4.10 2.49

BSM 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 1,240,000,000 766,850,000 2,360,000,000 21,810,000,000 12,890,000,000

Research

Expense 0 0 650,000,000 4,610,000,000 0

Training

Expense 27,760,000,000 49,190,000,000 25,100,000,000 50,648,000,000 52,912,000,000

Publicity

Expense 55,512,477,284 56,187,179,229 53,709,000,000 73,264,000,000 83,078,000,000

Total Expense 5,522,000,000,000 5,482,000,000,000 5,716,000,000,000 5,218,590,000,000 5,315,944,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 10,809,667,396,576 13,111,451,082,514 16,086,672,760,568 20,628,438,000,000 23,849,276,000,000

Total

Investment

Modes 49,133,000,000,000 51,090,000,000,000 55,580,000,000,000 60,584,000,000,000 67,753,000,000,000

Interest Free

Income 4,415,651,580 4,273,464,660 4,282,279,520 7,600,000,000 6,280,000,000

Total Income 6,489,282,000,000 6,898,875,000,000 7,327,968,000,000 8,229,926,000,000 8,815,244,000,000

Net Income 71,780,000,000 289,576,000,000 325,414,000,000 365,166,000,000 605,213,000,000

Total Assets 66,940,000,000,000 70,370,000,000,000 78,832,000,000,000 87,940,000,000,000 98,340,000,000,000

Zakah Paid 2,815,220,867 9,592,982,099 11,146,263,639 12,488,000,000 20,916,000,000

Investment in

Real Economic

Sector 49,130,000,000,000 48,318,843,443,711 54,673,019,630,038 60,694,910,000,000 99,697,623,000,000

Total

Investment 64,614,302,000,000 64,737,311,019,447 75,980,865,083,775 70,950,466,000,000

117,400,913,000,00

0

ROA (%) 2.85 0.56 0.59 0.59 0.88

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

96

ROE (%) 14.68 5.92 5.81 5.71 8.21

MSI 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 50,000,000 60,000,000 0 181,794,850 287,591,833

Research

Expense 0 0 0 0

Training

Expense 1,337,000,000 988,000,000 979,000,000 1,319,000,000 619,000,000

Publicity

Expense 2,006,000,000 936,000,000 983,000,000 828,000,000 371,000,000

Total Expense 58,177,000,000 60,958,000,000 64,754,000,000 94,413,000,000 66,296,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 256,104,000,000 283,254,000,000 233,406,000,000 40,579,000,000 0

Total

Investment

Modes 1,645,448,000,000 1,552,327,000,000 962,870,000,000 485,240,000,000 72,240,000,000

Interest Free

Income 38,254,648 98,569,769 62,504,223 167,000,000 12,000,000

Total Income 76,637,000,000 391,351,000,000 144,520,000,000 100,347,000,000 88,265,000,000

Net Income 55,953,000,000 294,392,000,000 163,738,000,000 9,785,000,000 64,720,000,000

Total Assets 2,449,541,000,000 1,743,439,000,000 1,340,000,000,000 1,280,000,000,000 661,912,000,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0

Investment in

Real Economic

Sector 409,920,000,000 371,695,200,000 962,866,000,000 485,242,000,000 72,237,000,000

Total

Investment 1,217,570,000,000 945,174,200,000 1,290,275,000,000 986,494,000,000 524,930,000,000

ROA (%) 3.61 -20.13 -9.51 5.50 -6.86

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

97

ROE (%) 6.83 -32.04 -27.62 -1.78 -11.28

BTPNS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 0 0 0 0 0

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 11,299,000,000 20,317,000,000 39,584,000,000 39,872,000,000 43,457,000,000

Publicity

Expense 1,178,000,000 3,621,000,000 6,548,000,000 6,102,000,000 15,976,000,000

Total Expense 751,622,000,000 1,070,219,000,000 1,381,343,000,000 1,651,392,000,000 1,210,000,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 0 0 0 0 0

Total

Investment

Modes 2,465,995,000,000 3,616,028,000,000 4,882,956,000,000 5,895,616,000,000 7,061,214,000,000

Interest Free

Income 0 1,320,000,000 810,000,000 550,000,000 1,410,000,000

Total Income 876,183,000,000 1,320,303,000,000 1,941,067,000,000 2,566,699,000,000 3,092,743,000,000

Net Income 98,941,000,000 169,206,000,000 412,495,000,000 670,182,000,000 965,311,000,000

Total Assets 3,710,016,000,000 5,189,013,000,000 7,323,347,000,000 9,156,522,000,000 12,039,275,000,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0

Investment in

Real Economic

Sector 2,544,900,000,000 3,657,717,000,000 4,940,783,000,000 9,642,364,000,000 12,803,578,000,000

Total

Investment 3,382,879,000,000 28,013,205,000,000 25,830,787,000,000 11,184,616,000,000 16,820,721,000,000

ROA (%) 4.23 5.24 8.98 11.19 12.40

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

98

ROE (%) 13.75 17.89 31.71 36.50 30.80

BSB 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 0 0 0 0 0

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 2,503,611,472 2,902,683,176 3,468,050,509 3,880,118,681 3,038,370,254

Publicity

Expense 4,181,842,055 3,280,457,017 7,074,877,079 5,489,880,175 3,363,020,198

Total Expense 154,819,391,140 101,349,445,713 80,941,159,059 241,467,000,000 236,396,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 1,461,972,000,000 2,062,870,468,674 2,496,113,650,893 6,625,000,000 27,063,000,000

Total

Investment

Modes 3,710,720,000,000 4,307,132,000,000 4,799,486,000,000 4,530,000,000,000 4,240,000,000,000

Interest Free

Income 130,131,606 223,163,444 424,521,511 390,703,365 551,460,477

Total Income 401,500,000,000 505,265,196,534 575,169,399,420 776,735,613,082 730,529,134,810

Net Income 8,661,952,637 27,778,475,573 32,709,937,326 1,650,000,000 2,250,000,000

Total Assets 5,160,000,000,000 5,830,000,000,000 7,020,000,000,000 7,170,000,000,000 6,330,000,000,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0

Investment in

Real Economic

Sector 3,687,070,754,584 4,307,060,515,489 4,772,772,333,144 2,566,955,823,284 1,653,704,486,232

Total

Investment 4,874,188,163,065 5,598,954,571,891 6,672,458,941,582 3,927,235,823,284 4,282,828,486,232

ROA (%) 0.27 0.79 -1.12 0.02 0.02

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

99

ROE (%) 2.39 5.35 13.74 0.20 0.26

BPDS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 210,514,000 253,329,812 25,000,000 290,000,000 75,700,000

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 2,462,038,000 784,731,000 1,122,680,000 469,042,000 5,841,287,000

Publicity

Expense 4,097,513,000 4,814,524,000 4,751,005,000 9,319,000,000 5,545,000,000

Total Expense 128,061,000,000 193,672,620,000 232,684,460,000 321,802,000,000 256,992,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 3,445,150,000,000 5,092,751,130,000 5,242,569,900,000 5,555,883,051,000 5,675,102,587,000

Total

Investment

Modes 4,736,314,000,000 5,630,000,000,000 6,260,000,000,000 6,540,000,000,000 6,130,000,000,000

Interest Free

Income 0 0 0 0 0

Total Income 525,190,000,000 77,926,610,000 27,495,030,000 29,634,530,000 45,727,790,000

Net Income 70,939,000,000 53,578,380,000 19,540,910,000 20,084,370,000 31,871,570,000

Total Assets 6,206,504,000,000 7,134,235,000,000 8,757,964,000,000 8,629,275,000,000 8,771,058,000,000

Zakah Paid 0 1,932,632,000 711,570,000 0 0

Investment in

Real Economic

Sector 4,793,845,359,000 5,716,720,579,000 6,346,929,607,000 6,542,900,690,000 6,133,980,556,000

Total

Investment 6,177,614,169,000 7,096,253,779,000 7,560,774,347,000 8,776,068,186,000 8,367,148,052,000

ROA (%) 1.99 1.14 0.37 -10.77 0.26

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

100

ROE (%) 7.01 4.94 1.76 -94.01 1.45

BNIS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 1,209,578,000 1,819,942,026 1,323,584,750 1,589,517,050 1,688,335,250

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 27,349,000,000 25,538,000,000 29,253,000,000 38,439,000,000 44,117,000,000

Publicity

Expense 59,685,000,000 76,357,000,000 75,616,000,000 70,747,000,000 73,820,000,000

Total Expense 111,900,000,000 1,193,000,000,000 1,282,000,000,000 1,293,000,000,000 1,587,000,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 2,471,835,000,000 3,448,754,000,000 4,211,156,000,000 5,475,003,000,000 8,274,741,000,000

Total

Investment

Modes 15,040,920,000,000 17,763,240,000,000 20,494,000,000,000 23,597,000,000,000 28,299,000,000,000

Interest Free

Income 1,000,000,000 274,000,000 300,000,000 1,395,000,000 600,000,000

Total Income 2,126,495,000,000 2,548,057,000,000 2,802,000,000,000 3,189,000,000,000 3,599,000,000,000

Net Income 163,251,000,000 228,525,000,000 277,000,000,000 307,000,000,000 416,000,000,000

Total Assets 19,492,112,000,000 23,017,667,000,000 28,314,000,000,000 34,820,000,000,000 41,050,000,000,000

Zakah Paid 5,524,000,000 7,701,000,000 9,329,000,000 10,245,000,000 13,757,000,000

Investment in

Real Economic

Sector 14,606,450,000,000 17,515,565,000,000 20,371,530,000,000 23,535,030,000,000 28,040,831,000,000

Total

Investment 18,711,700,000,000 22,491,638,000,000 27,428,201,000,000 34,203,999,000,000 32,923,747,000,000

ROA (%) 1.27 1.43 1.44 1.31 1.42

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

101

ROE (%) 10.83 11.39 11.94 11.42 10.53

BAS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 718,111,000 222,000,000 706,550,000 505,750,000 711,353,000

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 22,525,000,000 22,525,000,000 22,525,000,000 22,525,000,000 22,525,000,000

Publicity

Expense 24,305,000,000 26,597,000,000 5,414,000,000 9,145,000,000 8,743,000,000

Total Expense 1,273,891,000,000 1,581,540,000,000 1,776,498,000,000 1,664,331,000,000 1,746,866,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 13,108,000,000 0 230,128,000,000 1,009,828,000,000 1,270,002,000,000

Total

Investment

Modes 11,113,592,000,000 11,893,857,000,000 12,206,001,000,000 12,846,657,000,000 13,236,773,000,000

Interest Free

Income 1,240,000,000 1,240,000,000 2,219,163,400 377,573,486 0

Total Income 1,833,861,000,000 2,139,721,000,000 2,626,131,000,000 2,233,588,000,000 2,527,488,000,000

Net Income 397,572,000,000 423,238,000,000 348,408,000,000 433,577,000,000 439,433,000,000

Total Assets 16,385,160,000,000 18,590,014,000,000 18,759,191,000,000 22,612,000,000,000 23,095,160,000,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0

Investment in

Real Economic

Sector 11,113,592,000,000 11,893,857,000,000 12,206,001,000,000 12,846,657,000,000 13,236,773,000,000

Total

Investment 15,595,908,000,000 17,493,849,000,000 17,422,420,000,000 21,066,938,000,000 20,774,105,000,000

ROA (%) 3.22 2.83 2.48 2.51 2.38

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

102

ROE (%)

BCAS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 0 0 0 0 0

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 1,034,421,984 2,207,269,870 2,011,917,739 2,700,000,000 2,900,000,000

Publicity

Expense 1,064,416,556 1,252,508,149 598,068,838 788,999,287 876,522,149

Total Expense 82,100,000,000 107,800,000,000 126,400,000,000 146,600,000,000 165,800,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 1,008,114,373,900 1,348,175,115,288 1,646,643,034,425 2,059,992,855,826 2,674,886,563,505

Total

Investment

Modes 2,132,200,000,000 2,975,475,008,636 3,462,825,962,806 3,767,894,978,696 4,269,221,174,208

Interest Free

Income 113,720,900 345,482,410 86,856,670 139,966,530 271,198,230

Total Income 227,400,000,000 357,791,198,063 426,068,776,664 489,300,000,000 542,200,000,000

Net Income 12,900,000,000 23,436,849,581 36,816,335,736 47,900,000,000 58,400,000,000

Total Assets 2,994,400,000,000 4,349,580,046,527 4,995,606,338,455 5,961,200,000,000 7,064,000,000,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0

Investment in

Real Economic

Sector 2,457,950,880,008 2,798,780,974,101 3,168,639,891,352 3,653,685,265,869 4,381,826,230,086

Total

Investment 3,285,309,438,782 4,124,646,364,615 4,372,838,607,714 5,086,084,993,597 6,317,356,711,325

ROA (%) 0.80 1.00 1.10 1.20 1.20

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

103

ROE (%) 2.90 3.10 3.50 4.30 5.00

BMS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 1,250,000,000 240,100,000 113,500,000 118,170,000 175,000,000

Research

Expense 0 0 0 0 0

Training

Expense 4,300,000,000 2,302,201,000 3,058,199,000 2,221,951,000 3,693,784,000

Publicity

Expense 0 0 0 0 0

Total Expense 945,066,000,000 1,148,056,819,000 818,491,000,000 501,091,000,000 543,806,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 39,552,528,000 57,610,900,000 340,217,996,000 656,715,000,000 1,248,302,000,000

Total

Investment

Modes 5,455,672,000,000 4,099,578,915,000 4,714,812,000,000 4,641,439,000,000 5,178,619,000,000

Interest Free

Income 0 374,718,000 159,215,000 176,695,000 353,047,000

Total Income 1,380,376,000,000 1,420,692,000,000 1,163,451,000,000 1,222,119,000,000 1,461,253,000,000

Net Income 17,396,000,000 12,224,000,000 110,729,000,000 72,555,000,000 46,577,000,000

Total Assets 7,042,486,000,000 5,559,819,466,000 6,135,241,922,000 7,034,300,000,000 7,336,342,000,000

Zakah Paid 597,939,000 428,907,000 3,775,583,000 2,472,620,000 1,556,743,000

Investment in

Real Economic

Sector 2,868,533,353,000 1,644,367,985,000 4,300,598,878,000 4,628,170,073,000 3,885,573,592,000

Total

Investment 5,760,843,528,000 4,545,218,415,000 5,838,636,628,000 6,509,686,728,000 6,570,904,429,000

ROA (%) 0.29 0.30 2.63 1.56 0.93

Page 120: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

104

ROE (%) 2.50 1.61 11.97 6.75 4.08

BJBS 2014 2015 2016 2017 2018

Education Grant 0 0 58,620,000 0 60,000,000

Research

Expense 39,799,000 67,369,000 336,000,000 0 0

Training

Expense 0 0 0 0 0

Publicity

Expense 0 0 0 0 0

Total Expense 361,092,601,000 458,184,117,000 481,160,000,000 369,250,000,000 362,490,000,000

Mudharabah &

Musyarakah

Modes 1,292,787,096,000 1,112,649,818,000 224,373,640,000 156,932,850,000 127,635,770,000

Total

Investment

Modes 4,422,115,149,000 4,993,374,023,000 5,414,130,510,000 5,450,000,000,000 4,658,960,000,000

Interest Free

Income 0 0 0 0 0

Total Income 742,209,300,000 876,665,353,000 730,187,000,000 749,747,000,000 1,028,772,000,000

Net Income 5,499,475,301,000 5,914,943,750,000 237,130,000,000 223,492,000,000 16,900,000,000

Total Assets 6,093,487,708,000 6,439,966,411,000 7,441,653,000,000 7,713,558,000,000 6,741,449,000,000

Zakah Paid 707,901,000 0 0 0 0

Investment in

Real Economic

Sector

2,205,526,548,000 2,227,164,258,000 4,650,935,666,000 1,011,725,161,000 4,502,885,319,000

Total

Investment

4,426,969,149,000 4,993,374,023,000

5,537,522,776,000 2,719,542,459,415 6,051,069,600,000

Page 121: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

105

ROA (%) 0.58 0.73 0.0809 -0.0569 0.0054

ROE (%) 2.17 2.35 -0.4905 -0.5864 0.0263

Lampiran 2: Rasio Maqashid Syari’ah Index

BANK TAHUN R1.1 R2.1 R3.1 R4.1 R1.2 R2.2 R3.2 R1.3 R2.3 R3.3

BMI 2014 0.0009 0.0006 0.0026 0.0128 0.0000 0.5148 0.0007 0.0009 0.2019 0.7194

2015 0.0009 0.0010 0.0078 0.0191 0.0000 0.5455 0.0003 0.0013 0.0191 0.7883

2016 0.0001 0.0029 0.0034 0.0044 0.0000 0.5455 0.0003 0.0014 0.0231 0.7918

2017 0.0003 0.0004 0.0008 0.0056 0.0000 0.5007 0.0002 0.0004 0.0250 0.7832

2018 0.0008 0.0005 0.0042 0.0243 0.0000 0.5087 0.0002 0.0008 0.0142 0.6471

BRIS 2014 0.0002 0.0000 0.0110 0.0272 0.0000 0.3597 0.0008 0.0138 0.0245 0.7867

2015 0.0002 0.0000 0.0049 0.0351 0.0000 0.3734 0.0007 0.0050 0.0326 0.7012

2016 0.0003 0.0000 0.0039 0.0141 0.0000 0.3755 0.0007 0.0061 0.0424 0.6641

2017 0.0006 0.0000 0.00410 0.0126 0.0000 0.3602 0.0003 0.0032 0.0846 0.6048

2018 0.0006 0.0000 0.0047 0.0110 0.0000 0.3952 0.0004 0.0028 0.0659 0.5714

BSM 2014 0.0002 0.0000 0.0050 0.0100 0.0000 0.2200 0.0006 0.0010 0.0392 0.7603

2015 0.0001 0.0000 0.0089 0.0102 0.0000 0.2566 0.0006 0.0041 0.0331 0.7463

2016 0.0004 0.0001 0.0043 0.0093 0.0000 0.2894 0.0005 0.0041 0.0342 0.7195

2017 0.0041 0.0008 0.0097 0.0140 0.0000 0.3404 0.0009 0.0061 0.03455 0.8492

2018 0.0024 0.0000 0.0099 0.0156 0.0000 0.3520 0.0007 0.0061 0.03455 0.8492

BTPNS 2014 0.0000 0.0000 0.0150 0.0015 0.0000 0.0000 0.0000 0.0266 0.0000 0.7522

2015 0.0000 0.0000 0.0189 0.0033 0.0000 0.0000 0.0009 0.0326 0.0000 0.1305

2016 0.0000 0.0000 0.0286 0.0047 0.0000 0.0000 0.0004 0.0563 0.0000 0.1912

2017 0.0000 0.0000 0.0241 0.0036 0.0000 0.0000 0.0002 0.0731 0.0000 0.8621

2018 0.0000 0.0000 0.0359 0.0132 0.0000 0.0000 0.0004 0.0801 0.0000 0.7611

BSB 2014 0.0000 0.0000 0.0161 0.0270 0.0000 0.3939 0.0003 0.0016 0.0000 0.7564

Page 122: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

106

2015 0.0000 0.0000 0.0286 0.0323 0.0000 0.4789 0.0004 0.0047 0.0000 0.7692

2016 0.0000 0.0000 0.0428 0.0874 0.0000 0.5200 0.0007 0.0046 0.0000 0.7152

2017 0.0000 0.0000 0.0160 0.0227 0.0000 0.0014 0.0005 0.0002 0.0000 0.6536

2018 0.0000 0.0000 0.0128 0.0142 0.0000 0.0063 0.0007 0.0003 0.0000 0.3861

BPDS 2014 0.0016 0.0000 0.0192 0.0319 0.0000 0.7279 0.0000 0.0114 0.0000 0.7760

2015 0.0013 0.0000 0.0040 0.0248 0.0000 0.9045 0.0000 0.0075 0.0360 0.8055

2016 0.0001 0.0000 0.0048 0.0204 0.0000 0.8373 0.0000 0.0022 0.0364 0.8394

2017 0.0009 0.0000 0.0014 0.0289 0.0000 0.8495 0.0000 0.0023 0.0000 0.7455

2018 0.0002 0.0000 0.0227 0.0215 0.0000 0.9257 0.0000 0.0036 0.0000 0.7331

BNIS 2014 0.0108 0.0000 0.2444 0.5333 0.0000 0.1643 0.0004 0.0083 0.0338 0.7806

2015 0.0015 0.0000 0.0214 0.0640 0.0000 0.1941 0.0001 0.0099 0.0336 0.7787

2016 0.0010 0.0000 0.0228 0.0589 0.0000 0.2054 0.0001 0.0097 0.0336 0.7427

2017 0.0012 0.0000 0.0297 0.0547 0.0000 0.2320 0.0004 0.0088 0.0333 0.6880

2018 0.0010 0.0000 0.0277 0.0465 0.0000 0.2924 0.0001 0.0101 0.0330 0.8516

BAS 2014 0.0005 0.0000 0.0176 0.0190 0.0000 0.0011 0.0006 0.0242 0.0000 0.7125

2015 0.0001 0.0000 0.0142 0.0168 0.0000 0.0000 0.0005 0.0227 0.0000 0.6798

2016 0.0003 0.0000 0.0126 0.0030 0.0000 0.0188 0.0008 0.0185 0.0000 0.7005

2017 0.0003 0.0000 0.0135 0.0054 0.0000 0.0786 0.0001 0.0191 0.0000 0.6098

2018 0.0004 0.0000 0.0128 0.0050 0.0000 0.0959 0.0000 0.0190 0.0000 0.6371

BCAS 2014 0.0000 0.0000 0.0125 0.0129 0.0000 0.4728 0.0005 0.0043 0.0000 0.7481

2015 0.0000 0.0000 0.0204 0.0116 0.0000 0.4530 0.0009 0.0053 0.0000 0.6785

2016 0.0000 0.0000 0.0159 0.0047 0.0000 0.4755 0.0002 0.0073 0.0000 0.7246

2017 0.0000 0.0000 0.0184 0.0053 0.0000 0.5467 0.0002 0.0080 0.0000 0.7183

2018 0.0000 0.0000 0.0174 0.0052 0.0000 0.6265 0.0005 0.0082 0.0000 0.6936

BMS 2014 0.0013 0.0000 0.0045 0.0000 0.0000 0.0072 0.0000 0.0024 0.0343 0.4979

2015 0.0002 0.0000 0.0020 0.0000 0.0000 0.0140 0.0002 0.0021 0.0350 0.3617

2016 0.0001 0.0000 0.0037 0.0000 0.0000 0.0721 0.0001 0.0180 0.0340 0.7365

Page 123: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

107

2017 0.0002 0.0000 0.0044 0.0000 0.0000 0.1414 0.0001 0.0103 0.0340 0.7109

2018 0.0003 0.0000 0.0067 0.0000 0.0000 0.2410 0.0002 0.0063 0.0334 0.5913

MSI 2014 0.0008 0.0000 0.0229 0.0344 0.0000 0.3366 0.0004 0.0228 0.0000 0.3366

2015 0.0009 0.0000 0.0162 0.0153 0.0000 0.1824 0.0002 0.1688 0.0000 0.3932

2016 0.0000 0.0000 0.0151 0.0151 0.0000 0.2424 0.0004 0.1221 0.0000 0.7462

2017 0.0019 0.0000 0.0139 0.0087 0.0000 0.0836 0.0016 0.0076 0.0000 0.4918

2018 0.0043 0.0000 0.0093 0.0055 0.0000 0 0.0001 0.0977 0.0000 0.1376

BJBS 2014 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.2923 0.0000 0.9025 0.0001 0.4982

2015 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.2228 0.0000 0.9184 0.0000 0.4460

2016 0.0001 0.0006 0.0000 0.0000 0.0000 0.0414 0.0000 0.0318 0.0000 0.8398

2017 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0287 0.0000 0.0289 0.0000 0.3720

2018 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0273 0.0000 0.0025 0.0000 0.7441

Page 124: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

108

Lampiran 3: Maqashid Syariah Index Periode 2014-2018

Bank Umum

Syariah

IK

(T1)

IK

(T2)

IK

(T3)

MSI

(T1+T2+T3) Peringkat

BMI 0,0067 0,3433 0,6751 1,0253 2

BRIS 0,0093 0,2450 0,5573 0,8116 4

BSM 0,0076 0,1919 0,5759 0,7755 6

BTPNS 0,0114 0,0003 0,2894 0,3011 12

BSB 0,0217 0,1842 0,4860 0,6920 7

BPDS 0,0132 0,5569 0,8309 1,4011 1

BNIS 0,1124 0,1429 0,5309 0,7864 5

BAS 0,0090 0,0258 0,3770 0,4119 11

BCAS 0,0093 0,3381 0,6287 0,9763 3

BMS 0,0018 0,0625 0,3714 0,4386 9

MSI 0,0121 0,1114 0,3068 0,4303 10

BJBS 0,0009 0,0804 0,3699 0,4512 8

Lampiran 4: Rata-rata Rasio Profitabilitas periode 2014-2018

BANK ROA (%) ROE (%)

BMI 0.30 1.988

BRIS 0.55 4.15

BSM 1.09 8.07

BPTNS 8.41 26.13

BSB 0.37 2.74

BPDS -1.4 -15.77

BNIS 1.37 11.22

BAS 2.68 22.81

BCAS 1.06 3.76

BMS 1.14 5.38

MSI -5.48 -13.18

BJBS 0.27 0.69

Lampiran 5: Matrik Perubahan Menggunakan Teknik CPI periode 2014-

2018

BANK KRITERIA NILAI

ALTERNATIF RATE

ROA ROE

BMI 3.5671 7.60811 5.5876 9

BRIS 6.5398 15.8821 11.2109 7

BSM 12.960 30.8840 88.0341 2

BPTNS 100 100 100 1

BSB 4.3995 10.4860 7.4427 8

BPDS -16.6468 -60.3520 -38.4995 11

BNIS 16.2901 42.9391 29.6146 4

Page 125: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

109

BAS 31.8668 87.2942 59.5805 3

BCAS 12.6040 14.3895 13.4968 6

BMS 13.5552 20.5893 17.0723 5

MSI -65.1605 -50.4401 -57.8003 12

BJBS 3.2104 2.6406 2.9255 10

BOBOT

KRITERIA 50% 50%

Lampiran 6: Perbandingan Maqashid Syari’ah Index dan Rasio Profitabilitas

periode 2014-2018

BANK MSI (X) Profitabilias (Y)

BMI 1,0253 5,5876

BRIS 0,8116 11,2109

BSM 0,7755 88,0341

BTPNS 0,3011 100

BSB 0,6920 7,4438

BPDS 1,4011 -38,4995

BNIS 0,7864 29,6146

BAS 0,4119 59,5807

BCAS 0,9763 13,4968

BMS 0,4386 17,0723

MSI 0,4303 -57,8003

BJBS 0,4512 2,9255

Nilai Rata-rata 0,7083 19,8888

Lampiran 7: Perbandingan Maqashid Syari’ah Index dan Rasio Profitabilitas

berdasarkan Diaram Kartesius

Page 126: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

110

Lampiran 8: Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 9: Uji Normalitas

Lampiran 10: Histogram

Page 127: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

111

Lampiran 11: Uji Normalitas Data menggunakan Kolmogorov-Smirnov

dengan Transformasi SQRT

Lampiran 12: Uji Homogenitas

Page 128: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

112

Lampiran 12: Uji One Way Anova

Page 129: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

113

Page 130: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERBASISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6262/1/ATIKA KRISNA MURTI (63010150159).pdfangkatan 2015/2016 yang penulis banggakan. 9. Semua pihak yang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Atika Krisna Murti

Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 12 Desember 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Perum Argamas Timur No. 196 Salatiga Rt. 06/ Rw.

09 Salatiga

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI

Nama Orang Tua :

Ayah : Siskawentar

Ibu : Prihatiningsih

Kontak : 085725037864

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Ledok 2 Salatiga : (2003-2009)

2. SMP Negeri 3 Salatiga : (2009-2012)

3. SMA Negeri 2 Salatiga : (2012-2015)

4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga : (2015-2019)

C. Riwayat Organisasi

1. Pengurus Kopma Fatawa IAIN Salatiga Bidang Inventaris Periode 2016