profil ruangan vip rsud bangkinang

31
PROFIL RUANG PERAWATAN VIP TAHUN 2011 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU

Upload: indra-el-kampari

Post on 08-Aug-2015

488 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Dokumen yang menggambarkan seperti apa Ruangan Pelayanan Rawat Inap pada RSUD Bangkinang Kab. Kampar

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

PROFIL RUANG PERAWATAN VIP

TAHUN 2011

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

KABUPATEN KAMPAR

PROPINSI RIAU

2011

Page 2: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan tingkat lanjut

yang memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Karena itu, pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit, baik pelayanan keperawatan,

pelayanan medik maupun penunjang medik, haruslah lebih baik dari pelayanan

yang diberikan oleh puskesmas. Di samping itu, tingkat pengetahuan dan

kesadaran masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan yang semakin

meningkat, akan mendorong semakin tinggi pula tuntutan masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan yang semakin baik. Hal ini menyebabkan

masyarakat akan membandingkan mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah

sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta.

Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang yang merupakan rumah sakit

yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar terus berupaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu upaya tersebut dengan

mendirikan ruang perawatan VIP. Sesuai dengan namanya (very important

person), pasien akan diperlakukan dan dilayani seperti “orang penting” dengan

pelayan yang paripurna. Pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan

keperawatan, di ruang perawatan VIP merupakan contoh dan tolak ukur

pelayanan di rumah sakit. Jika pelayanan di ruang perawatan VIP tidak baik,

maka masyarakat tidak akan percaya pelayanan di ruang perawatan yang lain

akan baik.

Upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit harus harus

dilakukan secara terencana, terintegrasi dan terus-menerus. Agar upaya

peningkatan mutu pelayanan di ruang perawatan VIP berjalan dengan baik,

rumah sakit perlu mengadakan penataan pelayanan dengan profil ruang

perawatan VIP sebagai sumber informasi.

2. Visi misi moto

Visi : Terwujudnya pelayanan keperawatan yang paripurna dan sepenuh

hati, bermutu dan terjangkau dengan melaksanakan riset keperawatan

yang berkelanjutan, seimbang dan komprehensif.

Misi : 1. Menyelenggarakan asuhan keperawatan yang professional,

manusiawi, terjangkau dan berbudaya.

Page 3: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

2. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang

keperawatan yang bermutu tinggi, seimbang, komprehensif dan

terintegrasi.

3. Pengelolaan sumber daya manusia keperawatan yang mendukung

pelayanan.

4. Meningkatkan kesejahteraan pihak yang terkait dalam pelayanan

keperawatan.

Moto : Empati, privasi, dan aktualisasi

3. Tujuan

Umum : memberikan asuhan keperawatan seoptimal mungkin serta dapat

memberikan rasa puas bagi pasien dan keluarga.

Khusus : 1. Memberikan pelayanan paripurna dan efektif kepada semua pasien

yang dirawat di ruang VIP

2. Mengembangkan standar dan pedoman asuhan keperawatan

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan profesional tenaga

keperawatan ruang VIP yang meliputi : penyakit dalam, penyakit

anak, penyakit bedah, penyakit mata, penyakit THT dan penyakit

kebidanan dan kandungan

4. Menurunkan risiko terjadinya infeksi nosokomial

5. Menurunkan jumlah hari rawat

6. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien yang dirawat

7. Menurunkan dampak psikologis bagi pasien sebagai akibat

kejadian yang dialami selama dirawat

8. Menurunkan lamanya penggunaan antibiotika bagi pasien

Page 4: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

BAB II

DATA DASAR

1. Kepegawaian

Salah satu faktor penting dalam pelayanan adalah sumber daya

manusia (SDM). Karena itu, upaya peningkatan mutu pelayanan tidak bisa lepas

dari upaya peningkatan mutu SDM. Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan

melalui pendidikan dan pelatihan.

Sebagai tolak ukur pelayanan keperawatan di rumah sakit, perawat di

ruang perawatan VIP harus merupakan perawat-perawat terbaik yang ada di

rumah sakit. Mereka dituntut untuk memberikan pelayanan yang paripurna,

mempunyai pengetahuan dan skil yang baik, cepat tanggap dalam memberikan

respon terhadap pasien.

Tabel 2.1

Pola Kepegawaian Perawat VIP menurut pangkat / golongan, pendidikan dan

pelatihan

NoNamaNIP

Pangkat / golongan

Pendidikan Pelatihan Ket

1 FATMAWATI19710521 199503 2 003

Penata Tk. I,III/d

S 1 SIM RS K3 RS

2 SRI AFRIANTI19690423 198811 2 001

Penata,III/c

D 3 K3 RS

3 NURHAYATI19800819 200501 2 012

Pengatur Tk. I,

III/a

D 3

4 NENCY AFRIANDANI19770430 200312 2 003

Pengatur Tk. I,

III/a

D 3 Pindah ke ruang Anak

5 MINARNI EKA SASRI19801128 200701 2 003

Pengatur,II/d

D 3

6 ENI DASNIMAR19810923 200801 2 018

Pengatur,II/c

D 3

7 ROSMANIDAR19750820 200605 2 001

Pengatur,II/c

S 1 Pindah ke IGD

8 EKA GUSTINAWATI19820815 200801 2 010

Pengatur,II/c

D 3

9 ARTA OKTAVIANIS19841027 200902 2 004

Pengatur,II/c

D 3

10 YANTI NURHASANAH19800601 200701 2 010

Pengatur,II/c

D 3

11 YUYUN RIWAHYUNI 19830317 201001 2 026

Pengatur, II/c

D 3

12 DRESMA JELITA 19870724 201102 2 001

Penata Muda, III/a

S1

13 SRI SETIAWATI HONDA D3

Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa perawat VIP berdasarkan golongan

kepangkatan adalah 4 orang golongan III, 6 orang golongan II dan 1 orang honor

daerah. Berdasarkan pendidikan adalah 2 orang S 1 dan 9 orang D 3. Berdasarkan

pelatihan adalah baru 1 orang yang telah mendapat pelatihan.

Page 5: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Tabel 2.1.1

Daftar Kehadiran Kepegawaian Perawat Ruang Vip

No Nama Hadir Izin Sakit Alfa Tugas Luar / Pelatihan

1 FATMAWATI

2 SRI AFRIANTI

3 NURHAYATI

4 DRESMA JELITA

5 MINARNI EKA SASRI

6 ENI DASNIMAR

7 YUYUN RIWAHYUNI

8 EKA GUSTINAWATI

9 ARTA OKTAVIANIS

10 YANTI NURHASANAH

11 SRI SETIAWATI

2. Peralatan

Di samping SDM yang profesional, upaya peningkatan mutu

pelayanan harus diikuti penyediaan peralatan yang memadai dalam jumlah yang

mencukupi. Walaupun penyediaan peralatan yang canggih tanpa SDM yang

profesionalitas tidak ada artinya, peralatan tetap diperlukan untuk menunjang

pelayanan yang memuaskan.

Dalam pemakaiannya peralatan dapat mengalami penurunan

fungsinya yang dapat disebabkan oleh frekuensi pemakaiannya, pemeliharaan

yang kurang baik ataupun salah cara penggunaannya. Karena itu peralatan yang

digunakan harus selalu dicek fungsinya dengan melakukan pemeriksaan,

pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala.

Tabel 2.2

DAFTAR PERALATAN DI RUANG PERAWATAN VIP

A. Alat Medis

No Nama Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak

1 Stetoskop 2 buah 2

2 Irigator 1 buah 1

3 Regulator oksigen 4 buah 3 1

4 Termometer axial 3 buah 3

Page 6: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

5 Termometer digital 1 buah 1

6 Nerbeken 2 buah 2

7 Suction 1 buah 1

8 Pispot 3 buah 3

9 Urinal laki-laki 2 buah 1 1

10 Syringe pump 1 buah 1

11 EKG 1 buah 1

12 Com kecil 2 buah 2

13 Com besar + troley mandi 2 unit 2

14 Tromol biasa 1 set 1

15 Tensimeter 2 set 2 Merek NOVAMerek Reister

16 Timbangan bayi 1 set 1

17 Troley tempat instrument 1 set 1

18 Tongue spatel 1 buah 1

19 Bak instrumen panjang 1 buah 1

20 Bak instrumen sedang 1 buah 1

21 Bak instrumen kecil 1 buah 1

22 Set ganti verban 1 set 1

23 Minor set 1 set 1

24 Gunting verban martin 1 buah 1

25 Arteri klem martin 1 buah 1

26 Nebulyzer 1 buah 1

27 Oksigen konsentrat 1 buah 1

B. Alat Non Medis

No Nama Alat JumlahKondisi

Baik Rusak

1 Jam dinding 11 buah 7 4

2 Kulkas 10 buah 103 Kursi tunggu pasien 3 buah 3

4 Kursi putar 1 buah 1

5 Kursi busa 10 buah 10 Merek Futura

6 AC sleep 12 buah 5 7

7 TV 14 inchi 5 buah 4 1

8 TV 21 inchi 7 buah 4 3

9 Dispenser + gallon 2 buah 1 1

10 Tempat tidur 3 crank 11 buah 11 Merek Paramound

11 Tempat tidur biasa 5 buah 5

12 Kasur 6 buah 2 4

Page 7: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

13 Meja ½ biro 2 buah 2

14 Instrumen cabinet 1 buah 1

15 Troley ganti laken 1 buah 1

16 Rak TV pasien 11 buah 8 317 Almari besi 1 buah 1

18 Almari kaca 1 buah 1

29 Papan tulis 3 buah 3

20 Filing cabinet 1 buah 1

21 Baju kerja lapangan VIP 18 buah 16

22 Over bed table 11 buah 11

23 Kasur lipat (penunggu pasien) 4 buah 4

24 Mobiler ruang pasien ( meja bulat) 7 buah 7

25 Tong sampah medis 2 buah 2

26 Tong sampah non medis 1 buah 1

27 Tong sampah ruang pasien 11 buah 11

28 Tudung nasi 17 buah 11 639 Senter 1 buah 1

30 Lemari pasien 7 buah 731 Racun Api 1 buah 1

32 Wastafel 1 buah 1

C. Alat Tenun

No Nama Alat JumlahKondisi

Baik Rusak

1 Laken biru 71 helai 71

2 Laken warna 1 helai 1

3 Stick laken 22 helai 22

4 Bantal biasa 11 buah 1 10

5 Bantal sampul perlak 10 buah 10

6 Sarung bantal 20 buah 20

7 Sarung bantal guling 20 buah 18 2

8 Sarung oksigen 15 buah 15

9 Selimut besar pink 15 buah 15

10 Selimut besar belang 7 buah 1 6

11 Waslaf 12 buah 2 10

12 Handuk putih besar 10 buah 4 6

13 Gorden 19 buah 19

14 Sarung tudung saji 11 buah 11

15 Alas meja pasien 10 buah 10

Page 8: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Dari tabel 2.2 dapat dilihat bahwa alat medis dalam keadaan baik kecuali suction

dan termometer digital. Alat non medis umumnya dalam keadaan baik dan alat

tenun kebanyakan dalam keadaan rusak.

3. Data lain yang ada : -

4. Struktur organisasi ruang perawatan VI

B. Denah ruang perawatan VIP

1

6 5 1112

15 9

134

19

1919 1818

3 14

819

KEPALA SEKSI BINA KEPERAWATAN ELYUS FAISAL, M. Biomed

DIREKTUR

Dr. SONA, Sp. THT-KL

KEPALA RUANGANFATMAWATI, S.Kep

URUSAN INVENTARISENI DASNIMAR

URUSAN KEBERSIHANEKA GUSTINAWATI

KELOMPOK STAF MEDIS

KPEALA BIDANG PALAYANAN DAN KEPERAWATAN

Dr. HENDI DARMAWAN

TIM INURHAYATI

ARTA OKTAVIANIS

TIM IIYANTI NURHASANAH

DRESMA JELITA

KEPALA SEKSI PELAYANAN DAN PENUNJANG MEDIK

Dr. NUR AISYAH

KEPALA INSTALASI RAWAT INAPNs. AMINUL, S. Kep

URUSAN LOGISTIKYUYUN RIWAHYUNI

TIM IIIEKA GUSTINAWATI

SRI SETIAWATI

URUSAN ADMINISTRASISRI AFRIYANTI

TIM IVENI DASNIMAR

MINARNI EKA SASRI

Page 9: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Keterangan :

1. Pintu masuk utama 11. Kamar VIP 2

2. Kamar Super VIP 1 12. Kamar VIP dalam

3. Kamar Super VIP 2 13. Ruangan dokter

4. Kamar Super VIP 3 14. Ruangan perawat / nurse station

5. Kamar Super VIP 4 15. Ruangan kepru

6. Kamar Super VIP 5 16. Kamar perawat

7. Kamar Super VIP 6 17. Gudang

8. Kamar Super VIP 7 18. Pintu samping

9. Kamar Super VIP 8 19. Koridor / selasar

10. Kamar VIP 1

7 2

17

16 10

Page 10: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

BAB III

PENCAPAIAN

1. Standar Pelayanan Minimal

Tabel 3.1

Standar Pelayanan Minimal ruang perawatan VIP tahun 2011

No IndikatorTarget

tahun 2011

Pencapaian

tahun 2011Standar

1 Pemberi pelayanan di ruang

VIP

Pemberi pelayanan

a. Dr. spesialis dibantu

dr. umum

b. Perawat minimal D 3

Pemberi pelayanan

a. Dr. spesialis dibantu

dr. umum

b. Perawat minimal D 3

Pemberi pelayanan

a. Dr. spesialis dibantu

dr. umum

b. Perawat minimal D 3

2 Perawat yang sudah mendapat

pelatihan20% 16% 60%

3 Jam visite dr. spesialis 08.00 – 14.00 WIB

setiap hari kerja

08.00 – 14.00 WIB

setiap hari kerja, tapi

beberapa spesialis

tidak setiap hari visite

08.00 – 14.00 WIB

setiap hari kerja

4 Kejadian infeksi pasca operasi < 5% 0% ≤ 1,5%

5 Tidak adanya kejadian pasien

jatuh yang berakibat kecacatan

atau kematian

100% 100% 100%

6 Kematian pasien setelah

dirawat > 48 jam≤ 1% 0,81% ≤ 0,24%

7 Kejadian pulang paksa ≤ 15% 13,27% ≤ 5%

Dari table 3.1 dapat dilihat bahwa indikator standar pelayanan minimal yang belum

memenuhi target adalah jumlah perawat yang telah mengikuti pelatihan, dimana

target pada tahun 2011 ditargetkan 20% dan tercapai 16%, sementara standar

depkes adalah 60%. Disamping itu beberapa dokter spesialis tidak visite setiap hari

sementara target dan standar depkes dokter visite setiap hari.

2. Sepuluh penyakit terbanyakTabel 3.2

Sepuluh penyakit terbanyak ruang perawatan VIP tahun 2011a. Bulan Januari 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 GEAD R-S 9 17,652 Thypoid fever 8 15,693 Hipertensi 7 13,73

Page 11: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

4 Bronchitis 4 7,845 Stroke 4 7,846 COPD 4 7,847 Dyspepsia 4 7,848 Susp DBD 4 7,849 DM 4 7,8410 Gastritis 3 5,88

Jumlah pasien dirawat 51 100

b. Bulan Februari 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 GEAD 9 24,322 Tonsilopharingitis 5 13,513 Obs. Febris 4 10,814 DM 4 10,815 Gastritis 3 8,116 COPD 3 8,117 Cholelitiasis 3 8,118 Dyspepsia 2 5,419 Pneumonia 2 5,4110 PPOK 2 5,41

Jumlah pasien dirawat 37 100

c. Bulan Maret 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 GE 11 18,332 Pneumonia 11 18,333 HT 10 16,674 Thypoid fever 8 13,335 Dyspepsia 6 10,006 DM 5 8,337 Asma Bronchial 4 6,678 Post Op 3 5,009 Anemia 1 1,6710 Herpes Simplek 1 1,67

Jumlah pasien dirawat 60 100

d. Bulan April 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase

1 GE 9 16,67

2 Gastritis 8 14,81

3 KP 7 12,96

4 Febris 6 11,11

5 Pneumonia 5 9,26

6 DHF 5 9,26

7 DM 4 7,41

Page 12: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

8 HT 4 7,41

9 CKR 4 7,41

10 Post SC 2 3,70

Jumlah pasien dirawat 54 100

e. Bulan Mei 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase

1 GE 8 20,51

2 DM 7 17,95

3 TFA 4 10,26

4 Thypoid Fever 4 10,26

5 Bronchitis 4 10,26

6 Febris 4 10,26

7 TB 3 7,69

8 HT 2 5,13

9 Stroke 2 5,13

10 HVA 1 2,56

Jumlah pasien dirawat 39 100

f. Bulan Juni 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 GE 8 16,002 Hipertensi 8 16,003 Gastritis 6 12,004 DM 6 12,005 Thypoid Fever 6 12,006 CKR 5 10,007 PPOK 3 6,008 Dyspepsia 3 6,009 ISK 3 6,0010 Asma bronchiale 2 4,00

Jumlah pasien dirawat 50 100

g. Bulan Juli 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 DM 8 17,782 Pneumonia 6 13,333 Gastritis 5 11,114 DBD 5 11,115 HT 5 11,116 Febris 4 8,897 Thypoid Fever 4 8,898 GE 4 8,899 Dyspepsia 2 4,4410 Sirosis 2 4,44

Page 13: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Jumlah pasien dirawat 45 100

h. Bulan Agustus 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase

1 Pneumonia 7 12,73

2 GE 7 12,73

3 Febris 7 12,73

4 Thypoid Fever 7 12,73

5 Gastritis 6 10,91

6 Stroke 5 9,09

7 HHD 5 9,09

8 COPD 4 7,27

9 DHF 4 7,27

10 MCI 3 5,45

Jumlah pasien dirawat 55 100,00

i. Bulan September 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 Thypoid Fever 12 21,822 GE 8 14,553 Gastritis 6 10,914 Febris 6 10,915 Pneumonia 5 9,096 DD 5 9,097 DM 4 7,278 Hipertensi 3 5,459 Chest Pain 3 5,45

10 CHF 3 5,45Jumlah pasien dirawat 55 100,00

j. Bulan Oktober 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 GE 14 24,562 Febris 8 14,043 DD 8 14,044 Thypoid Fever 8 14,045 DM 5 8,776 Dyspepsia 4 7,027 Pneumonia 3 5,268 TFA 3 5,269 Gastritis 2 3,51

10 TB 2 3,51Jumlah pasien dirawat 57 100,00

Page 14: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

k. Bulan Nopember 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 DD 17 27,422 GE 8 12,903 Dyspepsia 8 12,904 TFA 6 9,685 Obs. Febris 5 8,066 Stroke 5 8,067 DM 5 8,068 DHF 4 6,459 CHF 2 3,2310 TB 2 3,23

Jumlah pasien dirawat 62 100,00

l. Bulan Desember 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 DD 16 27,592 Thypoid Fever 11 18,973 GE 9 15,524 Pneumonia 5 8,625 DM 5 8,626 Anemia 3 5,177 CKR 3 5,178 Dyspepsia 3 5,179 CAP 2 3,4510 Hipertensi 1 1,72

Jumlah pasien dirawat 58 100,00

m. Tahun 2011

No Nama penyakit Jumlah Kasus Persentase1 GE 104 21,582 Thypoid Fever 68 14,113 Diabetes Mellitus 57 11,834 DD 50 10,375 Pneumonia 44 9,136 Hipertensi 40 8,307 Gastritis 38 7,888 Dyspepsia 32 6,649 Febris 31 6,4310 DHF 18 3,73

Jumlah pasien dirawat 482 100,00

Page 15: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2009

0

50

100

150

200

250

Febris

Gastri

tis GECKR

COPD

Hiper

tens

iDM

Bronkh

itis

Stroke

Thypo

id

Penyakit

Jum

lah

Kas

us

Gambar 3.1

Sepuluh penyakit terbanyak ruang perawatan VIP tahun 2011

Dari tabel 3.2 dan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penyakit terbanyak dari pasien

yang dirawat di ruang perawatan VIP adalah GE (21,58%).

Page 16: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Jumlah Kematian Pasien Ruang VIP Tahun 2009

Pasien keluar hidup

98%

Kematian > 48 jam

1%

Kematian < 48 jam

1%

3. Jumlah kematian

Tabel 3.3

Jumlah kematian pasien ruang perawatan VIP tahun 2011

No Bulan < 48 jam > 48 jam < 24 jam

1 Januari 2011 1 1

2 Februari 2011 - 1

3 Maret 2011 - -

4 April 2011 - 3

5 Mei 2011 - 3

6 Juni 2011 1 1

7 Juli 2011 1 1

8 Agustus 2011 1 1

9 September 2011 - 2

10 Oktober 2011 1 1

11 Nopember 2011 - 1

12 Desember 2011 1 1

Jumlah 6 16

Gambar 3.2

Jumlah kematian pasien ruang perawatan VIP tahun 2011

Dari tabel 3.3 dan gambar 3.2 dapat dilihat bahwa pasien ruang perawatan VIP yang

meninggal setelah dirawat kurang dari 48 jam berjumlah 6 orang, dan yang

meninggal setelah dirawat lebih dari 48 jam adalah 16 orang.

4. Hasil pelayanan

a. Jumlah kunjungan berdasarkan jenis kasus

Page 17: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Tabel 3.4

Jumlah kunjungan ruang perawatan VIP berdasarkan jenis kasus tahun 2011

No BulanKasus

JumlahPD Bedah Anak Mata KB THT Gigi Paru Kulit1 Januari 51 7 14 - 1 - - 6 - 792 Februari 35 6 10 - - 1 - 7 - 593 Maret 52 8 11 - 3 - - 1 - 754 April 43 10 14 - 2 1 - 5 - 755 Mei 43 5 15 - 2 - - 3 - 686 Juni 47 16 13 - 3 1 - 5 - 857 Juli 58 4 3 1 3 1 - 6 - 778 Agustus 60 5 11 - 1 - - 2 - 799 Septembe

r60 6 13 - - - - 3 - 82

10 Oktober 65 5 18 1 7 - - 5 1 103

11 Nopember 56 5 19 - 2 1 - 4 - 87

12 Desember 62 7 17 - - - - 3 - 89

  Jumlah 632 84 158 2 24 5   50 1 958

Dari table 3.4 dapat dilihat kasus terbanyak pasien yang dirawat di ruang perawatan

VIP adalah kasus penyakit dalam (65,97%).

b. Jumlah kunjungan berdasarkan jenis pembayaran

Tabel 3.5

Jumlah kunjungan ruang perawatan VIP berdasarkan jenis pembayaran tahun 2011

No BulanKasus

JumlahUmum Askes PT

1 Januari 34 44 - 79

2 Februari 37 22 - 59

3 Maret 44 30 1 75

4 April 42 33 - 75

5 Mei 39 27 2 68

6 Juni 48 37 - 85

7 Juli 40 37 - 77

8 Agustus 35 44 - 79

9 September 37 45 - 82

10 Oktober 66 37 - 103

11 Nopember 49 38 - 87

12 Desember 59 30 - 89

Jumlah 531 424 3 958

Page 18: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Dari table 3.5 dapat dilihat bahwa pasien ruang perawatan VIP yang terbanyak

adalah pasien umum sebanyak (55,43%).

c. Pasien pulang paksa

Jumlah pasien pulang paksa sebanyak 108 (11,27%) orang dari keseluruhan

pasien 958 orang.

Kejadian Pasien Pulang Paksa Ruang VIP Tahun 2009

Pasien pulang

dengan izin dokter87%

Pasien pulang paksa13%

Gambar 3.3

Kejadian pulang paksa ruang perawatan VIP tahun 2011

d. BOR (Bed Occupacy Rate)

BOR ruang VIP tahun 2011 sebesar 81,44%

e. Laporan indikator mutu pelayanan

Tabel 3.6

Indikator mutu pelayanan ruang perawatan VIP tahun 2011

No Variabel Bulan jmlh %

Page 19: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

jan feb mar apr mei juni Jul Ag Sep Okt Nop De

s

1Jmlh ps dekubitus

Jmlh ps tirah baring

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00

%8 5 11 8 9 5 7 6 11 0 3 1 74

2Jmlh infeksi jarum infus

Jmlh pemasangan infus

1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 6 0,63

%77 58 75 75 68 85 75 78 81 101 87 89 949

3Jmlh infeksi luka operasi

Jumlah operasi bersih

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00

%2 1 3 6 3 9 3 0 0 4 2 2 35

Dari table 3.6 dapat dilihat bahwa kejadian dekubitus di ruang perawatan VIP

sebesar 0,00%, kejadian infeksi jarum infuse sebesar 0,63% dan kejadian infeksi

luka operasi sebesar 0,00%.

f. Jadwal RDK ruang VIP tahun 2011

PERTEMUAN BULANAN REFLEKSI DISKUSIKASUS (RDK)

RUANGAN PERAWATAN IRNA UTAMA TAHUN 2011

No Tanggal Topik Penyaji Fasilitator Ket

Page 20: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Ruangan

Ruang perawatan VIP terdiri dari 11 tempat tidur (TT) yaitu : 8 TT super

VIP, 2 TT VIP dan 1 TT VIP dalam. Kamar VIP dalam khusus diperuntukkan bagi

karyawan dan keluarga karyawan RSUD Bangkinang yang dirawat.

Hal yang sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah susahnya untuk

dirawat di ruang perawatan VIP yang disebabkan oleh karena seringnya ruang

perawatan VIP penuh, sehingga pasien harus antri dan dirawat sementara di

ruang perawatan lain seperti ruang perawatan penyakit dalam, bedah, anak dan

kebidanan. Bila ada kamar di ruang VIP yang kosong, barulah pasien tersebut

dipindahkan ke ruang VIP sesuai dengan urutan antri.

Melihat kenyataan ini, secara logika BOR (Bed Occupacy Rate) dari ruang

perawatan VIP seharusnya tinggi (95-98%). Tetapi kenyataannya BOR ruang

perawatan VIP adalah 81,44%. Perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan

oleh 2 hal :

a. adanya kamar / ruangan rawat yang sering rusak sehingga tidak bisa

ditempati pasien, tetapi dalam perhitungan BOR tetap dihitung

b. kamar VIP dalam yang dikhususkan untuk karyawan dan keluarga karyawan

rumah sakit sering kosong, tetapi dalam perhitungan BOR tetap dihitung

Dengan BOR yang tinggi perlu dipikirkan untuk menambah jumlah ruang

perawatan.

2. Kepegawaian

Sebagai standar dan tolak ukur mutu pelayanan di rumah sakit, perawat di

ruang perawatan VIP seharusnya adalah perawat-perawat terbaik yang ada di

rumah sakit. Mereka dituntut untuk memberikan pelayanan paripurna yang

terbaik, mempunyai pengetahuan dan skil yang baik, cepat tanggap dalam

memberikan respon pada pasien, mempunyai tutur kata yang sopan dan santun

serta selalu memberikan senyuman walaupun dalam menghadapi komplain

pasien atau keluarganya.

Karena perawat VIP seharusnya adalah perawat-perawat terbaik, maka

mereka seharusnya mendapatkan prioritas dalam mengikuti pelatihan-pelatihan

untuk meningkatkan pengetahuan dan skil. Bahkan seharusnya ada insentif

khusus bagi perawat VIP, sehingga perawat-perawat yang lain menjadi

termotivasi untuk menjadi perawat yang terbaik dan bertugas di ruang VIP.

Page 21: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

Tetapi kenyataannya perawat di ruang perawatan VIP hanya satu orang yang

telah mengikuti pelatihan.

Di samping itu, untuk meningkatkan pengetahuan perawat perlu diadakan

in house training bagi perawat-perawat di ruangan tentang asuhan keperawatan

dari pegawai-pegawai yang telah mendapat pelatihan. Hal ini sangat berguna

bagi perawat di ruangan untuk meningkatkan pelayanan pada pasien. Bagi

pegawai yang mendapat pelatihan dapat mengajarkan ilmu yang diperolehnya

selama pelatihan. Permasalahannya pegawai yang mendapat pelatihan sering

seperti guru silat : berlomba ingin mengikuti pelatihan tetapi tidak mau

mengajarkan ilmunya kepada yang lain.

Selain dari itu, perlu juga diadakan in house training tentang Bantuan

Hidup Dasar (BHD) dari dokter / perawat IGD yang mendapat pelatihan ACLS /

BCLS sehingga perawat di ruangan sedikit banyak dapat mengetahui hal-hal

yang perlu dilakukan bila menghadapi suatu kedaruratan.

3. Rohaniawan muslim

Kejadian pasien yang meninggal di ruang perawatan VIP berjumlah 6

orang (0,62%) meninggal < 48 jam perawatan dan 16 orang (2,43%) meninggal

setelah > 48 jam perawatan dari jumlah 958 orang pasien yang di rawat. Jumlah

ini lebih besar dari standar Depkes yaitu ≤ 0,24%.

Kejadian pasien meninggal sering disebabkan oleh tingkat keparahan

penyakit pasien waktu masuk rumah sakit telah parah dan pasien hanya

menjalani pengobatan/perawatan paliatif untuk memperbaiki kondisi umum

pasien.

Karena manusia, dalam hal ini pasien, juga adalah makhluk religius maka

pada waktu mendekati kematian pasien juga perlu dibimbing untuk mendekatkan

diri pada Allah sehingga dapat meninggal dengan tenang. Untuk itu perlu adanya

seorang rohaniawan dan karena sebagian besar pasien adalah muslim maka

perlu adanya seorang rohaniawan muslim yang bertugas untuk membantu

membimbing pasien pada waktu mendekati kematiannya atau pasien dengan

terminal.

4. Peralatan

Peralatan memegang peranan penting dalam pelayanan, baik peralatan

medis maupun non medis. Terutama di ruang perawatan VIP karena ruang

perawatan VIP sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang dimilikinya. Jika AC pada

suatu ruangan rusak, maka ruangan itu tidak dapat digunakan . Begitu juga kalau

yang rusak peralatan medis, maka pelayanan akan terganggu. Karena itu

Page 22: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

pemeliharaan / service secara berkala sangat diperlukan. Jika perlu diadakan

kalibrasi secara berkala untuk peralatan-peralatan tertentu supaya hasil

pengukurannya valid dan reliabel.

5. Sarana komunikasi

Mutu pelayanan perawatan harus lebih ditingkatkan untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi pasien. Kenyataan bahwa yang selalu berada di

dekat pasien adalah perawat dan dokter tidak selalu berada dekat pasien,

sementara rekomendasi dan advis dokter sangat diperlukan untuk melayani

pasien. Karena itu diperlukan sarana komunikasi telepon di ruangan untuk lebih

memudahkan menghubungi unit-unit terkait.

6. Sistem Manajemen Komputerisasi

System komputerisasi telah disosialisasikan di ruang rawat vip,

keuntungan yang diperoleh dari komputerisasi ini adalah dalam hal

pendokumentasian data pasien, penghematan ATK, serta memudahkan translit

data pasien baru maupun pindahan yang lebih efektif dan efisien. Untuk

pengoperasian system computer sebagian besar perawat ruangan Vip bisa

melakukannya.

7. Kesehatan Keselamatan Kerja

Page 23: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

BAB V

TINDAK LANJUT

Dari pembahasan dalam Bab IV di atas, untuk meningkatkan mutu pelayanan di

rungan perawatan VIP perlu dilakukan :

a. Fasilitas ruangan yang rusak perlu diperbaiki secepatnya sehingga ruangan

tersebut dapat segera dipergunakan.

b. Memberikan prioritas kepada perawat ruangan VIP untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan yang terkait dengan keperawatan.

c. Mengadakan in house training tentang asuhan keperawan dan tentang bantuan

hidup dasar.

d. Menyediakan seorang rohaniawan muslim

e. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan/ sevice serta kalibrasi peralatan secara

berkala

Page 24: Profil Ruangan VIP RSUD Bangkinang

BAB VI

PENUTUP

Untuk menciptakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik, terutama dalam

pelayanan kepada pasien, tidak hanya cukup dengan berkata-kata semata, tetapi

diperlukan suatu komitmen yang mempengaruhi mainset, cara berpikir dan tindakan

untuk suatu perubahan. Komitmen ini harus dilaksanakan oleh semua pihak yang

terlibat, terutama oleh pihak manajemen karena pihak manajemenlah yang

membuat keputusan. Bila keputusan yang dibuat berdasarkan komitmen tersebut

maka perubahan yang lebih baik akan tercapai.

Suatu pelayanan, termasuk pelayanan kesehatan/keparawatan, sangat

tergantung dari kesungguhan dan keihlasan dari pemberi pelayanan. Karena

pelayanan merupakan pekerjaan hati dan bukan pekerjaan mulut, maka sangat

diperlukan empati dalam memberikan pelayanan, tidak hanya sekedar tersenyum.

Di samping itu, sektor kesehatan merupakan suatu hal yang tidak diketahui

oleh pasien. Sesuai dengan salah satu ciri sektor kesehatan yaitu custumer ignore

(ketidaktahuan pasien) dan suplay induced demand (ketersediaan memicu

kebutuhan), maka pelayanan harus diimbangi dengan empati. Jika pelayanan tidak

dengan empati dan hati maka pelayanan tidak akan memberikan yang terbaik dan

pasien hanya akan menjadi korban.

Sebagai suatu bahan pertimbangan, profil ruangan dapat digunakan sebagai

acuan untuk membuat komitmen perubahan untuk pelayanan yang lebih baik.

Karenanya dapat disusun program dan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan,

sehingga pelayanan paripurna tidak hanya sekedar slogan dalam visi dan misi,

tetapi dapat diwujudkan.