laporan kmia analisa air(do)

11

Click here to load reader

Upload: mochamad-mujib-faozi-nasir

Post on 26-Jun-2015

1.100 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

A. Judul Praktikum : Metode Pengujian Oksigen Terlarut dalam Air dengan Titrimetri

B. Tanggal Praktikum : 25 November 2010

C. Tujuan Praktikum : 1. Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air.

2. Dapat menggunakan metode iodometri untuk pengujian

oksigen terlarut

3. Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik

dikonsumsi dilihat dari oksigen terlarutnya.

D. Lokasi pengambilan sampel :

Bak mandi (untuk air sumur)

Keran (untuk air ledeng)

Selokan (untuk air selokan)

E. Dasar Teori

Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan

kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam

analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini

menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air.

Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas

yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah

tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu

menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme.

Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh

banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan

disamping paramter lain seperti BOD dan COD.

Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen-

komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki

kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik sehingga

zat pencemar tersebut tidak membahayakan.

Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob serta

anaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme

semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air.

Page 2: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan

komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan pencemaran berat pada

air. Untuk mengukur kadar DO dalam air, ada 2 metode yang sering dilakukan:

Metode titrasi

Metode elektrokimia atau lebih dikenal pengukran dengan DO-meter

F. Alat dan Bahan

Alat :

o Botol KOB

o Buret

o Gelas kimia

o Labu Erlenmeyer

o Labu ukur

o Pipet ukur

Bahan:

o Air suling

o H2SO4 6 N

o H2SO4 pekat

o KI

o Larutan alkali-iodida-azida

o Larutan indicator kanji 2%

o Larutan K2Cr2O7 0,025 N

o Larutan MnSO4

o Larutan Na2S2O3 0,025 N

o Sampel.

G. Prosedur Kerja

o Penetapan larutan baku Na2S2O3 0,025 N

Page 3: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

Sebanyak 20 ml larutan K2Cr2O7 0,025 N dimasukkan ke dalam

Erlenmeyer dan diencerkan hingga volume 100 ml dengan air suling.

2 gram KI murni ditambahkan ke dalam Erlenmeyer yang sama serta 1

ml H2SO4 6 N.

Larutan dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 0,025 N hingga warna

larutan berubah menjadi kuning.

Sebanyak 1 - 2 tetes larutan indicator amilum (kanji) ditambahkan ke

dalam Erlenmeyer tersebut.

Larutan dititrasi kembali hingga warna biru pada larutan hilang.

o Pengujian kadar DO di dalam sampel.

1 ml larutan MnSO4 dan 1 ml larutan alkali-iodida-azida dimasukkan

berturut-turut ke dalam botol KOB yang sebelumnya berisi sampel.

Kemudian botol KOB ditutup kembali dengan perlakuan hati-hati,

kemudian botol KOB dikocok dengan cara membolak-balikkan botol

beberapa kali.

Endapan akan terbentuk pada botol KOB setelah dibiarkan selama 10

menit. Setelah endapan terbentuk kira-kira setengah dari bagian botol,

1 ml H2SO4 pekat ditambahkan. Botol KOB ditutup dan dikocok

hingga semua endapan larut.

200 ml sampel air dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang

kemudian pada Erlenmeyer yang sama dititrasi oleh larutan baku

Natrium Tiosulfat yang sebelumnya sudah distandarisasi hingga warna

larutan berubah menjadi kuning muda.

Sebanyak 2 – 3 tetes larutan indicator amilum (kanji) ditambahkan ke

dalam Erlenmeyer tersebut.

Larutan dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 0,025 N hingga warna

biru hilang.

Titrasi yang dilakukan sebaiknya dilakukan secara duplo dan

dilakukannya titrasi blanko untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi.

Page 4: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

H. Data Pengamatan

Penimbangan KI murni

KI gram

I 2,0005

II 2,0002

Penetapan kenormalan larutan baku Na2S2O3 0,025 N

TitrasiVolume Na2S2O3 0,025 N

akhir awal Pemakaian

I 21,00 0,00 21,00

II 21,00 0,00 21,00

21,00

Penetapan kadar OT di dalam air sumur

TitrasiVolume Na2S2O3 0,025 N

akhir awal Pemakaian

I 1,01 0,00 1,01

II 1,00 0,00 1,00

1,01

Penetapan kadar OT di dalam sampel air PDAM (ledeng)

TitrasiVolume Na2S2O3 0,025 N

akhir awal Pemakaian

I 2,00 0,00 2,00

Page 5: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

II 1,99 0,00 1,99

2,00

Penetapan kadar OT di dalam sampel air selokan

TitrasiVolume Na2S2O3 0,025 N

akhir awal Pemakaian

I 1,70 0,00 1,70

II 1,70 0,00 1,70

1,70

I. Perhitungan

Penetapan kenormalan larutan baku Na2S2O3

N. Na2S2O3 = V . K 2Cr 2O 7 x N . K 2Cr 2O 7

V . Na 2 S2 O3 =

20 x 0,02521,00

= 0,0238 N

Penetapan kadar OT didalam sampel air sumur

OT mgL

=1000 xV . titrasi x N x 8Vc x Vb(Vb−2)

= 1000 x 1,01 x 0,0238 x8

50 x250(250−2)

= 3,82 OT mg

L

Penetapan kadar OT didalam sampel air keran

OT mgL

=1000 xV . titrasi x N x 8Vc x Vb(Vb−2)

Page 6: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

= 1000 x 2,00 x0,0238 x 8

50 x250(250−2)

= 7,56 OT mg

L

Penetapan kadar OT didalam sampel air selokan

OT mgL

=1000 xV . titrasi x N x 8Vc x Vb(Vb−2)

= 1000 x 1,70 x0,0238 x 8

50 x250(250−2)

= 6,4 OT mg

L

J. Pembahasan

K. Persamaan Reaksi

Persamaan reaksi saat pembakuan larutan baku Na2S2O3 0,025 N

Page 7: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

Cr2O72- + 14H+ + 6e- 2Cr3+ + 7H2O x1

2I - I 2 + 2e - x3

Cr2O72- + 14H+ + 6e- 2Cr3+ + 7H2O

6I - 3I 2 + 6e -

Cr2O72- + 14H+ + 6I- 2Cr3+ + 7H2O + 3I2

Reaksi penguraian dikarenakan adanya OT di dalam air.

L. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa, dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

dan dapat menggunakan metode iodometri untuk pengujian oksigen terlarut merupakan

sesuatu hal yang diperoleh dari praktikum ini. Dan dapat disimpulkan pula bahwa kadar

dari DO pada:

Air sumur ialah : 3,82 OT mg

L

Air PDAM ialah : 7,56 OT mg

L

Air selokan ialah : 6,42 OT mg

L

M. Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_Terlarut

Jurnal Kerja Praktikum Analisis Kimia Air Tahun Ajaran 2010.

Modul Panduan Metoda Pengujian Oksigen Terlarut dalam Air dengan Titrimetri

Page 8: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA AIR

“Pengujian Oksigen Terlarut Dalam Air Dengan Titrimetri”

Oleh :

Meli Anggraeni

Mochamad Mujib Faozi Nasir

Kelas : 3 analis 4

Page 9: Laporan Kmia Analisa Air(DO)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BANDUNGJln. Soekarno-Hatta 596 Telp 022-7563077 Bandung

e-mail : [email protected] : www.smkn7bandung.sch.id