laporan analisa air jme
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISA
Semester : III
Tahun Ajaran : 2010/2011
Modul : Analisa Air
Tgl. Percobaan : 12 November 2010
Kelompok : VIII (Delapan)
LABORATORIUM KIMIA ANALISA
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
NAMA NIM
NURUL AZMI 090405013
2010
LABORATORIUM KIMIA ANALISA
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA/NIM : Nurul Azmi/090405013
KELOMPOK : VIII (Delapan)
MODUL : Analisa Air
TGL. PERCOBAAN : 12 November 2010
Medan, 2010
Asisten,
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
( Hari Tiarasti )
LABORATORIUM KIMIA ANALISA
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENUGASAN
Hari / Tanggal Percobaan : Jum’at / 12 November 2010
Modul : Analisa Air
Nama Mahasiswa / NIM : 1. Nurul Azmi / 090405013
2. Syahri Dani / 090405017
3. Tommy Arisa Putra / 090405039
Agust
Medan, 10 November 2010
Asisten,
( Hari Tiarasti )
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Telah responsi pada 10 November 2010
Bawa perlengkapan laboratorium sebagai berikut:
Sampel 1 = 1500 ml air sungai cemara
Sampel 2 = 1500 ml air parit depan warkop
Sampel 3 = 1500 ml AMDK Aqua
Pipet tetes ukuran besar 5 buah
Sarung tangan dan masker
Dilakukan sebanyak 8 Run
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat kesehatan dan
kesempatan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Analisa Air”
dengan baik. Adapun tujuan dari pembuatan laporan praktikum ini adalah untuk
melengkapi tugas akhir praktikum Kimia Analisa dan sebagai syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada:
1. Kepala Laboratorium Kimia Analisa Ibu Dr. Maulida, ST, MSc.
2. Kak Hari Tiarasti selaku asisten modul Analisa Air yang telah membantu
memberikan arahan selama praktikum.
3. Orang tua yang telah memeberikan dukungan baik secara moril maupun
materil.
4. Rekan-rekan yang telah membantu dan memberikan semangat selama
berjalannya praktikum, terutama rekan kelompok VIII, Syahri Dani dan
Tommy Arisa P.
Laporan ini ditulis berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Masih banyak
terdapat kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, praktikan sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan ini memberikan
manfaat bagi pembaca. Akhir kata praktikan mengucapkan terima kasih.
Medan, 2010
Praktikan,
Nurul Azmi
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat primer bagi manusia. Kebutuhan akan air
bersih semakin bertambah. Saat ini, banyak pabrik industri yang membuang air
limbahnya ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini dapat menimbulkan
pencemaran air dan menurunkan kualitas air tersebut untuk digunakan ataupun
dikonsumsi. Selain itu, dapat merusak kesehatan karena kandungan-kandungan zat
berbahaya/zat kimia yang terdapat dalam air tersebut. Untuk mengetahui tingkat
kelayakan konsumsi air, maka perlu adanya analisa air. Analisa air merupakan
analisa yang sering digunakan dalam industri pengolahan air, baik air minum, air
bersih, maupun air limbah. Analisa air dilakukan dengan cara titrasi dengan
menggunakan asam sulfat yang telah distandarisasi/ diencerkan terlebih dahulu
(Anonim,2008c).
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan analisa air adalah:
1. Mengetahui alkalinitas air.
2. Mengetahui cara menganalisa air dengan prinsip titrasi dengan asam-basa.
3. Mengetahui standar air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
1.3 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam percobaan analisa air ini adalah bagaimana cara
menentukan alkalinitas air menggunakan metode titrasi dengan asam sulfat sebagai
titran dan indikator warna berupa metil jingga.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan ini adalah:
1. Praktikan dapat mengetahui kadar alkalinitas dari suatu sampel air melalui
metode titrasi.
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
2. Praktikan mendapatkan pemahaman mengenai cara menganalisa air dengan
prinsip titrasi asam-basa.
3. Praktikan dapat mengetahui bagaimana standar air bersih yang layak untuk
dikonsumsi.
1.5 Ruang Lingkup
Praktikum Kimia Analisa dengan modul percobaan ”Analisa Air” dilakukan di
Laboratorium Kimia Analisa, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia,
Universitas Sumatera Utara dan dalam kondisi ruangan:
Temperatur : 30oC
Tekanan udara : 760 mmHg
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah AMDK Aqua , air
Sungai Cemara, air parit depan warkop, indikator metil jingga, dan H2SO4 1,5 N.
Peralatan-peralatan yang digunakan adalah beaker glass, buret, statif dan klem,
erlenmeyer, gelas ukur, corong, dan pipet tetes.
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan
3.1.1 Air (H2O)
a. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 18,01528(33) gr/mol
2. Densitas : 1000 kg/m3, cair (4oC)
3. Titik lebur : 0oC
4. Titik didih : 100oC
5. Viskositas : 0,001 Pa.s pada suhu 20oC
6. Kalor jenis : 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
7. Tekanan : 100 KPa (tidak berasa, berbau, dan berwarna)
8. Temperatur : 273,15 K (tidak berasa, berbau, dan berwarna)
b. Sifat Kimia
1. Larut dalam etanol
2. Tidak larut dalam minyak
3. Air mengalami elektrolisis
4. Bersifat polar
5. Bukan merupakan pengoksidasi yang kuat
6. Merupakan pelarut yang universal
(Anonim, 2009h).
3.1.2 Indikator Metil Jingga (C14H14N3NaO3S)
a. Sifat Fisika
1. Rumus molekul : C14H14NaO3S
2. Berat molekul : 327,33 gr/mol
3. Densitas : 1,28 gr/cm3, padat
4. Titik lebur : > 300oC
5. Titik didih : Terdekomposisi
b. Sifat Kimia
1. Trayek pH 3,1 – 4,4
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
2. Berwarna merah pada suasana asam
3. berwarna kuning pada suasana basa
4. Larut dalam air panas
5. Lebih banyak digunakan untuk titrasi pada suasana asam
(Anonim, 2010b).
3.1.3 Asam Sulfat (H2SO4)
a. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 98,08 gr/mol
2. Densitas : 1,84 gr/cm3, cair
3. Titik lebur : 10oC
4. Titik didih : 337oC
5. Viskositas : 26,7 cP
6. Keasaman : -3
7. Kelarutan dalam air : Tercampur penuh
8. Bereaksi dengan air
Reaksi : H2SO4 + H2O H3O + HSO4-
b. Sifat Kimia
1. Merupakan cairan yang higroskopis
2. Merupakan asam kuat
3. Merupakan asam bervalensi dua
4. Bersifat korosif pada logam
5. Terurai dengan 95% etil alcohol
6. Reaksi hidoskopik sangat eksotermik
7. Bereaksi dengan basa menghasilkan garam sulfat
(Anonim, 2010a).
3.2 Alat
3.2.1 Alat dan Fungsi
1. Statif dan klem
Fungsi : sebagai tempat menggantungkan/menjepit buret.
2. Buret
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Fungsi : untuk mentitrasi sampel.
3. Erlenmeyer
Fungsi : sebagai wadah larutan yang akan dititrasi.
4. Gelas ukur
Fungsi : untuk mengukur volume bahan yang akan digunakan.
5. Beaker glass
Fungsi : sebagai wadah untuk bahan-bahan yang digunakan.
6. Corong kaca
Fungsi : sebagai alat bantu untuk menuang cairan ke buret.
7. Pipet tetes
Fungsi : untuk mengambil zat dalam jumlah kecil.
3.2.2 Gambar Rangkaian Alat
Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan
Keterangan gambar :
1. Statif besi dan klem
2. Buret
3. Erlenmeyer
4. Beaker glass
5. Gelas ukur
6. Corong kaca
7. Pipet tetes
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
3.3 Prosedur Praktikum
3.3.1 Analisa Alkalinitas
1. 50 ml larutan sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
2. Tiga tetes metil jingga ditambahkan ke dalam larutan.
3. Larutan dititrasi dengan H2SO4 1,5 N hingga larutan berwarna orange.
4. Volume H2SO4 1,5 N hingga berwarna orange dicatat.
5. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali untuk masing-masing sampel.
6. Volume rata-rata H2SO4 1,5 N dihitung.
7. Kadar alkalinitas dihitung dengan rumus:
Alkalinitas (mg/L) = x 1000 x 50,4
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Ya
3.4 Flowchart
3.4.1 Flowchart Analisa Alkalinitas Air Sungai Cemara
Tidak
Ya
Gambar 3.2 Flowchart Analisa Alkalinitas Air Sungai Cemara
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Ditambahkan 3 tetes indikator metil
jingga
Dititrasi dengan H2SO4 1,5 N
Dicatat volume H2SO4 1,5 N yang terpakai
Selesai
Apakah warna larutan
menjadi orange?
Dimasukkan 50 ml air Sungai Cemara ke dalam
erlenmeyer
Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali
Dihitung kadar alkalinitas
Mulai
Ya
3.4.2 Flowchart Analisa Alkalinitas Air Parit di Depan Warkop
Tidak
Ya
Gambar 3.3 Flowchart Analisa Alkalinitas Air Parit di Depan Warkop
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Ditambahkan 3 tetes indikator metil
jingga
Dititrasi dengan H2SO4 1,5 N
Dicatat volume H2SO4 1,5 N yang terpakai
Selesai
Apakah warna larutan
menjadi orange?
Dimasukkan 50 ml air parit ke dalam erlenmeyer
Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali
Dihitung kadar alkalinitas
Mulai
3.4.3 Flowchart Analisa Alkalinitas Air Aqua
Tidak
Ya
Gambar 3.4 Flowchart Analisa Alkalinitas Air Minum Aqua
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Ditambahkan 3 tetes indikator metil
jingga
Dititrasi dengan H2SO4 1,5 N
Dicatat volume H2SO4 1,5 N yang terpakai
Selesai
Apakah warna larutan
menjadi orange?
Dimasukkan 50 ml air Aqua ke dalam erlenmeyer
Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali
Dihitung kadar alkalinitas
Mulai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
4.1.1 Data Air Sungai Cemara
Tabel 4.1 Data Titrasi Air Sungai
Air Sungai
Cemara Run I
Run
II
Run
III
Run
IV Run V
Run
VI
Run
VII
Run
VIII
volume H2SO4 0,4ml 0,3ml 0,2ml 0,2ml 0,2ml 0,3ml 0,2ml 0,2ml
Volume Rata-rata 0,25ml
Alkalinitas 378 mg/L
4.1.2 Data Air Parit di Depan Warkop
Tabel 4.2 Data Titrasi Air Kolam
Air Parit Run I
Run
II
Run
III
Run
IV
Run
V
Run
VI
Run
VII
Run
VIII
volume H2SO4 0,6ml 0,5ml 0,5ml 0,6ml 0,5ml 0,4ml 0,5ml 0,5ml
Volume Rata-rata 0,5125ml
Alkalinitas 774,9mg/L
4.1.3 Data Air Minum Aqua
Tabel 4.3 Data Titrasi Air Minum
Air Aqua Run I
Run
II
Run
III
Run
IV
Run
V
Run
VI
Run
VII
Run
VIII
Volume H2SO4 02ml 0,2ml 0,2ml 0,2ml 0,2ml 0,3ml 0,3ml 0,3ml
Volume Rata-rata 0,2375ml
Alkalinitas 359,1mg/L
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
4.2 Pembahasan
Alkalinitas menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menerima ion hidrogen
(atau untuk menetralisir asam) dan merupakan suatu lawan langsung dari
kemasaman. Alkalinitas juga merupakan suatu ukuran dari konsentrasi total
senyawa-senyawa alkalin (basa) yang terlarut dalam air (Anonim,2009b).
Dalam percobaan ini, analisa alkalinitas dilakukan terhadap tiga sampel. Sampel
pertama adalah air yang diambil dari air parit depan warkop , sampel kedua adalah
air yang diambil dari sungai Cemara dan sampel yang ketiga adalah AMDK (Air
Minum dalam Kemasan) “Aqua”.
Proses pertama dalam percobaan ini adalah menyediakan larutan H2SO4 1,5 N.
Setelah itu, masukkan 100 ml sampel air ke dalam erlenmeyer. Kemudian, proses
terakhir adalah mentitrasi sampel yang telah ditetesi 3 tetes indikator metil jingga
dengan larutan H2SO4 sampai terjadi perubahan warna.
Hasil titrasi menunjukkan volume rata-rata dari H2SO4 yang terpakai pada
sampel I adalah 0,5125 ml, pada sampel II adalah 0,25 ml dan pada sampel III adalah
0,2375 ml.
4.2.1 Pembahasan pada Sampel Air Sungai Cemara
Kurva titrasi H2SO4 1,5 N terhadap air Sungai Cemara sebanyak 8 kali
pengulangan:
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
run
Vo
lum
e a
sam
su
lfat
Gambar 4.1 Kurva Titrasi H2SO4 1,5 N pada Air Sungai Cemara sebanyak 8
kali
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Pengulangan
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang
mampu menetralisir keasaman dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut
sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-buffer-an dari ion bikarbonat, dan
sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Dari data yang
diperoleh, didapat volume H2SO4 sebanyak 0,25 ml dan kadar alkalinitas air Sungai
Cemara sebanyak 378 mg/L. Dari grafik, dapat dilihat bahwa titik maksimum berada
pada run percobaan 1 yaitu dengan volume H2SO4 sebanyak 0,4 ml.
(Anonim,2009b)
4.2.2 Pembahasan pada Sampel Air Parit di Depan Warkop
Kurva titrasi H2SO4 1,5 N terhadap air parit di depan warkop sebanyak 8 kali
pengulangan:
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0 1 2 3 4 5 6 7 8
run
Vo
lum
e as
am s
ulf
at
Gambar 4.2 Kurva titrasi H2SO4 1,5 N terhadap air parit di depan warkop
sebanyak 8 kali pengulangan
Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi
kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas air
untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Alkalinitas dari
air bisa didefinisikan sebagai kapasitasnya terhadap asam netral. Zat alkali di dalam
air termasuk hidroksida. Alkalinitas dapat dideteksi oleh rasanya yang asam dan
mereka menyebabkan kertas lakmus merah menjadi biru (pH test paper). Dari data
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
yang diperoleh, didapat volume H2SO4 sebanyak 0,5125 ml dan
kadar alkalinitas air Parit di Depan Warkop sebanyak 774,9 mg/L
Dari grafik, dapat dilihat bahwa titik maksimum berada pada run percobaan 1 dan 4
yaitu dengan volume H2SO4 sebanyak 0,6 ml. (Anonim,2009c)
4.2.3 Pembahasan pada Sampel AMDK Aqua
Kurva titrasi H2SO4 1,5 N terhadap AMDK Aqua sebanyak 8 kali
pengulangan:
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0 1 2 3 4 5 6 7 8
run
Vo
lum
e as
am s
ulf
at
Gambar 4.3 Kurva titrasi H2SO4 1,5 N terhadap AMDK Aqua sebanyak 8 kali
pengulangan
Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air, Secara khusus
alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan
kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat
dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion
hydrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan pH.
Alkalinitas optimal pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan
pengapuran dosis 5 ppm. Dan jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH air
sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi, serta disesuaikan
dengan keperluan dan fungsinya (Anonim,2009c).
Dari data yang diperoleh, didapat volume H2SO4 sebanyak 0,2375
ml dan kadar alkalinitas AMDK Aqua sebanyak 359,1 mg/L.
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Penentuan alkalinitas dilakukan terhadap tiga sampel, yaitu air sungai
Cemara, airParit di Depan Warkop, dan AMDK Aqua. Proses pertama yang
dilakukan dalam percobaan ini adalah menyediakan larutan H2SO4 1,5 N lalu
diencerkan. Kemudian masukkan 100 ml sampel air ke dalam erlenmeyer,
tambahkan tiga tetes metil jingga. Setelah itu, titrasi dengan larutan H2SO4 yang telah
diencerkan tadi hingga terjadi perubahan warna menjadi orange.
Hasil titrasi menunjukkan volume rata-rata H2SO4 yang terpakai pada sampel
I adalah 0,25 ml, pada sampel II adalah 0,5125 ml, dan pada sampel III adalah
0,2375 ml. Dan kadar alkalinitas pada sampel I adalah 378 mg/L,
sampel II adalah 774,9 mg/L, dan sampel III adalah 359,1 mg/L.
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisa alkalinitas dari air dilakukan berdasarkan prinsip titrasi asam-basa.
2. Alkalinitas air Sungai Cemara adalah 378 mg/L, pada air Parit di Depan
Warkop adalah 774,9 mg/L, dan pada air AMDK Aqua adalah 359,1 mg/L.
3. Alkalinitas merupakan suatu ukuran dari konsentrasi total senyawa-senyawa
alkalin (basa) yang terlarut dalam air.
4. Volume H2SO4 yang terpakai pada percobaan untuk sampel I, II dan III
dalam 8 kali pengulangan memiliki variasi nilai yang berbeda.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan untuk praktikan percobaan analisis air
selanjutnya adalah :
1. Dalam menentukan volume sampel maupun zat pentiter, praktikan harus
benar-benar teliti. Karena jika kelebihan volume, maka akan didapat % ralat
yang besar.
2. Praktikan harus lebih teliti dalam mengamati perubahan warna yang terjadi
saat pentitrasian.
3. Sebelum melakukan praktikum, alat-alat yang ingin digunakan sebaiknya
dicuci terlebih dahulu. Agar apabila ada zat yang tersisa, zat tersebut tidak
bereaksi dengan zat lain yang akan kita pergunakan.
4. Praktikan harus lebih hati-hati dalam menggunakan buret dan harus teliti
dalam membaca skala pada buret.
5. Praktikan harus selalu menjaga kebersihan dan sikap selama di dalam
laboratorium.
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008a. AMDK. http://zeofilit.wordpress.com. Diakses : 17 November 2010.
Anonim. 2008b. Kualitas produksi air. http://fujiro.com. Diakses : 17 November
2010.
Anonim. 2008c. Pengolahan air limbah. http://majarimagazine.com. Diakses : 17
November 2010
Anonim. 2008d. Penyediaan Air Bersih. http://arasykasumo.blogspot.com. Diakses :
17 November 2010
Anonim. 2009a. Air bersih. http://id.wikipedia.org. Diakses : 17 November 2010.
Anonim. 2009b. Alkalinitas. http://maswira.wordpress.com. Diakses : 17 November
2010.
Anonim. 2009c. Alkalinitas air. http://id.wikipedia.org. Diakses : 17 November
2010.
Anonim. 2009d. Kesadahan. http://sodiycxacun-blogspot.com. Diakses : 17
November 2010.
Anonim. 2009e. Kesadahan air. http://id.wikipedia.org. Diakses : 17 November
2010.
Anonim, 2009f. Selokan. http://id.wikipedia.org.. Diakses : 18 November 2010.
Anonim. 2009g. Sungai. http://translate.google.co.id. Diakses : 17 November 2010.
Anonim. 2009g. Water. http://id.wikipedia.org. Diakses : 17 November 2010.
Anonim. 2010a. Asam sulfat. http://id.wikipedia.org Diakses : 17 November 2010
Anonim. 2010b. Methyl orange. http://id.wikipedia.org. Diakses : 30 Agustus 2010.
Anonim. 2010c. Pengelolaan Air Tanah Sistem Dam Parit untuk Pertanaman
Jagung di Lahan Lebak. http://balittra.litbang.deptan.go.id. Diakses : 17
November 2010.
Anonim. 2010d.Sungai. http://id.wikipedia.org. Diakses : 19 November 2010
Suparni. 2009. Limbah cair. http://www.chem-is-try.org. Diakses : 18 November
2010.
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
LAMPIRAN A
DATA PRAKTIKUM
Data yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
L.A .1 Data Air Sungai Cemara
Tabel A.1 Data Titrasi Air Sungai
Air Sungai
Cemara Run I
Run
II
Run
III
Run
IV
Run
V
Run
VI
Run
VII
Run
VIII
volume H2SO4 0,4ml 0,3ml 0,2ml 0,2ml 0,2ml 0,3ml 0,2ml 0,2ml
Volume Rata-rata
0,25m
l
L.A .2 Data Air Parit di Depan Warkop
Tabel A.2 Data Titrasi Air Parit
Air Parit Run I
Run
II
Run
III
Run
IV
Run
V
Run
VI
Run
VII
Run
VIII
volume H2SO4 0,6ml 0,5ml 0,5ml 0,6ml 0,5ml 0,4ml 0,5ml 0,5ml
Volume Rata-rata 0,5125ml
L.A .3 Data Air Minum Aqua
Tabel A.3 Data Titrasi Air Minum
Air Aqua Run I
Run
II
Run
III
Run
IV
Run
V
Run
VI
Run
VII
Run
VIII
Volume H2SO4 02ml 0,2ml 0,2ml 0,2ml 0,2ml 0,3ml 0,3ml 0,3ml
Volume Rata-rata 0,2375ml
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
LB. 1 Kadar Alkalinitas Air sungai
Alkalinitas = x 1000 x 50,4
Alkalinitas =
Alkalinitas = 378 mg/L
LB. 2 Kadar Alkalinitas Air Parit
Alkalinitas = x 1000 x 50,4
Alkalinitas =
Alkalinitas = 774,9 mg/L
LB. 3 Kadar Alkalinitas Air Minum
Alkalinitas = x 1000 x 50,4
Alkalinitas =
Alkalinitas = 359,1 mg/L
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
LAMPIRAN C
DENAH PENGAMBILAN SAMPEL
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
LAMPIRAN D
FOTO PENGAMBILAN SAMPEL
D. 1 Foto Saat Pengambilan Sampel Air Parit di Depan Warkop
D. 2 Foto Saat Pengambilan Sampel air Sungai Cemara
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa
Nurul Azmi/ 090405013
Laboratorium Kimia Analisa