laporan kinerja instansi pemerintah ( lkjip )...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
( LKjIP ) KECAMATAN WONOSEGORO
TAHUN 2017
KECAMATAN WONOSEGORO TAHUN ANGGARAN 2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan
dan petunjuknya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kecamatan
Wonosegoro Tahun 2017 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban
menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2017
sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas.
Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja Tahun 2017 serta
evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat
memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Kecamatan Wonosegoro serta dapat
diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan
target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Kecamatan
Wonosegoro).
Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanaan dan kinerja lain
seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja.
Dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan
rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
di masing-masing bagian sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-
prinsip Good Govermance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.
Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim
penyusun LKjIP Kecamatan Wonosegoro dan para pelaksanaan kegiatan serta
pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Kecamatan Wonosegoro
Tahun 2017 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan
obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan
langkah dan kebijakan Kecamatan Wonosegoro di tahun selanjutnya serta dapat
mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam
mewujudkan visi-misi Kecamatan Wonosegoro dan visi-misi Pemerintah Kabupaten
Boyolali.
Demikian, semoga dokumen LKjIP Kecamatan Wonosegoro Tahun 2017 ini
dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .............……………………............................................... i
Daftar isi ......................................................................................................... ii
Ikhtisar Eksekutif .............................................................................................. iii-iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang ...................................................………..… 1
1.2. Gambaran Organisasi .............…………………….………... 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Organisasi ………………....................... 6
2.2. Perjanjian Kinerja ………………………………..…………….. 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi …...................................... 9
3.2. Realisasi Anggaran ………………………………………......... 21
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan .......................................................................... 24
4.2. Saran .................................................................................... 24
DAFTAR LAMPIRAN
A Perjanjian Kinerja Tahun 2017
B Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016-2021
C
D
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017
Pengukuran Kinerja Tahun 2017
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi
kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas
tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan
bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan Tahun Anggaran 2017, sesuai
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Sekretariat Daerah
Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen
LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan tugas.
Berdasar Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 37),
Kecamatan Wonosegoro dipimpin oleh Camat, terdiri 1 Sekretaris Kecamatan, 2
Kepala Sub Bagian, dan 5 Kepala Seksi. Jumlah pegawai secara keseluruhan
adalah 22 orang. Kecamatan Wonosegoro mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
terhadap kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan.
Pada tahun 2017 Kecamatan Wonosegoro melaksanakan 12 (dua belas)
program dengan 35 (tiga puluh lima) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.
890.801.000,00 (delapan ratus sembilan puluh juta delapan ratus satu ribu rupiah).
Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai 6 sasaran, atau dengan kata lain seluruh
kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan
Perjanjian Kinerja Tahun 2017, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja
dari 6 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 98,67 % (kategori baik). Keberhasilan
ini disumbangkan oleh 4 (empat) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100%
dengan kategori baik, namun ada 2 (dua ) sasaran yang mencapai nilai kinerja 92,07
% dan 99,95%.
Secara keseluruhan capaian kinerja 98,67% (kategori baik) dan mengalami
kenaikan sebesar 2,84% dibanding capaian kinerja tahun 2016 yang 95,83%.
Pembiayaaan program / kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2017
sebesar Rp. 890.801.000 terealisasi Rp. 807.680.161 dengan penyerapan sebesar
90,67% atau efisiensi 9,33%.
Untuk mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Kecamatan
Wonosegoro, maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua Subbag dan Kasi serta desa.
Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Kecamatan Wonosegoro lebih baik
dan akuntabel antara lain melakukan reviu terhadap program/kegiatan yang kurang
tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan
sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU
dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja
sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented
goverment). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementrian/Lembaga,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon 1 pada
Kementrian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri
yang mengelola anggaran tersendiri dan atau unit yang ditentukan oleh pimpinan
instansi masing-masing.
Setelah pelaksanaan tahun anggaran 2017, pemerintah daerah menyusun
LKjIP 2017 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung
jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan
dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator
Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Perjanjian
Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja
instansi pemerintah (Kecamatan Wonosegoro) dalam mencapai sasaran strategis
instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja diawal
tahun anggaran. dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai:
1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja
Kecamatan Wonosegoro dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan
perjanjian kinerja;
2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja kecamatan
wonosegoro;
3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja. Kecamatan
wonosegoro pada tahun berikutnya.
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen
LKjIP Kecamatan Wonosegoro antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), maka sesuai siklus SAKIP;
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali
Tahun 2016-2021;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16 Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 183);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Nomor
15);
7. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor
37);
8. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 06 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Nomor 6)
1.2 Gambaran Organisasi
Gambaran umum Kantor Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dapat
dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek startegis
organisasi.
1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai sesuai Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali, mempunyai tugas untuk
meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik
dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan di wilayah kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Camat mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan Urusan Pemerintahan umum;
b. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban umum;
d. mengoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati;
e. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan;
g. membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan/atau
kelurahan;
h. melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintahan
Daerah kabupaten yang ada di kecamatan; dan
i. menyelenggarakan pelayanan publik yang menjadi kewenangan
Kecamatan;
j. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Peraturan
Perundang-undangan.
1.2.2 Struktur Organisasi
Organisasi Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dibentuk
berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali.
1) Camat
2) Sekretaris Kecamatan
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan Keuangan dan Pelaporan
3) Seksi Pemerintahan
4) Seksi Ketentraman dan Ketertiban
5) Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
6) Seksi Perekonomian dan Pembangunan
7) Seksi Pelayanan
8) Kelompok Jabatan Fungsional
1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Kecamatan diperoleh dengan mengakomodasi
isu organisasi Kecamatan Wonosegoro, permasalahan dan atau arah
kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2016-2021, dan isu utama
kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Kecamatan, yaitu :
1. pemanfaatan peluang kebijakan penyerahan sebagian kewenangan dari
Bupati kepada Camat di bidang pemerintahan untuk mendayagunakan
segenap potensi yang ada di wilayah;
2. optimalisasi partisipasi masyarakat dan kalangan dunia usaha di wilayah
kecamatan;
3. penyelenggaraan pelayana publik yang prima;
4. peningkatan kapasitas aparatur dan penambahan kuantitas aparatur;
5. mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat. mengembangkan kebijakan yang berorientasi
pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan
Wonosegoro dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara
garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mekanisme dan tata kerja pelaksanaan tugas yang belum optimal.
2. Belum konsistennya antara perencanaan, penganggaran dan
pelaksanaan kegiatan.
3. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang masih belum
sepenuhnya dapat mencukupi kegiatan penyelenggara pemerintah dan
pembangunan.
4. Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan, untuk
mendukung tercapainya visi Kecamatan Wonosegoro.
II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi
Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana Strategis Kecamatan Wonosegoro sebagaimana tertuang dalam dokumen
Rencana Strategis Kecamatan Wonosegoro Tahun 2016-2021 mempunyai sasaran
strategis:
1. Terwujudnya pelayanan publik yang responsif dan akuntabel.
2. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dan akuntabel;
3. Terwujudnya masyarakat yang tertib, aman, dan mendapat perlindungan jaminan
kesejahteraan sosial,
4. Meningkatnya kemampuan produktivitas dan daya saing masyarakat
Meningkatnya kemampuan produktivitas dan daya saing masyarakat.
Sasaran strategis tersebut memiliki 4 indikator kinerja dengan targer kinerja
setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2016-2021 secara lengkap sebagaimana
terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Kecamatan
Wonosegoro merupakan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator), yaitu
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator
dalam dokumen IKU berlaku 5 tahun menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan
RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.
Sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam
sejumlah program. Didalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang
memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karateristik
program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan
kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2017
Kecamatan Wonosegoro, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Kecamatan Wonosegoro 2016-2021 dengan mengambil target tahun 2017.
2.2 Perjanjian Kinerja
Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2017
yang disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021 dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2017, Perjanjian Kinerja Meliputi 6 (enam) sasaran
strategis sebagai berikut:
1. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan desa/ kelurahan yang baik,
mempunyai 3 (tiga) indikator.
2. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan desa/ kelurahan yang baik,
mempunyai 1 (satu) indikator.
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan, mempunyai 3
(tiga) indikator.
4. Meningkatnya ketertiban, ketentraman, keindahan (K3) di wilayah
kecamatan, mempunyai 1 (satu) indikator.
5. Meningkatnya kualitas prasarana dan pelayanan umum, mempunyai 1
(satu) indicator.
6. Meningkatnya monitoring dan evaluasi kegiatan ekonomi, mempunyai 1
(satu) indikator.
Berikut Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2017 sebagaimana
tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2017.
Tabel 2.1 Pernjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2017
No Sasaran Startegis Indikator Target
1 2 3 4
1 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan desa/ kelurahan yang baik
Prosentase desa/ kelurahan yang tertib administrasi
100 %
Tingkat ketepatan pengisian Kades/Perangkat Desa
100 %
Capaian pembayaran PBB 100 %
2
Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat
Capaian Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) di kecamatan
79.35
nilai
3 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan
Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
100 %
Tingkat peran serta perempuan dalam pembangunan
100 %
Cakupan monitoring dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat desa
100 %
4 Meningkatnya ketertiban, ketentraman, keindahan (K3) di wilayah kecamatan
Presentase kejadian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) yang ditindaklanjuti
100 %
5 Meningkatnya kualitas prasarana dan pelayanan umum
Frekwensi monitoring dan evaluasi prasarana dan fasilitas pelayanan umum
100 %
6 Meningkatnya monitoring dan evaluasi kegiatan ekonomi
Cakupan monitoring dan evaluasi kegiatan ekonomi
100 %
Untuk mencapai/mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut,
Kecamatan Wonosegoro melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran
sebesar Rp. 890.801.000,00.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Kecamatan Wonosegoro merupakan perwujudan
kewajiban Kecamatan Wonosegoro untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2017
tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
1.1 Capaian Kinerja Organisasi
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan
atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun 2017.
Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
1. Jumlah Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Jumlah Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin
tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin
rendahnya kinerja menggunakan rumus:
2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja
atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja
menggunakan rumus:
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran
dengan kategori sebagai berikut:
a. Lebih dari 100% = Sangat baik (A)
b. 76-100% = Baik (B)
c. 56-75% = Cukup (C)
d. K dari 55% = Kurang (K)
Capaian kinerja Kecamatan Wonosegoro sesuai dengan pengukuran kinerja
tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.
Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab
keberhasilan/kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan diuraikan guna
memberikan gambaran efektifitas dan efisiensi pencapaian target kinerja.
A. Sasaran 1 : Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan yang baik
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut:
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1
No Indikator kinerja Satuan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kategori Penanggung
jawab
1 Prosentase desa/kelurahan yang tertib administrasi
% 100 100 100 100 100 B Sie Pemerintahan
2 Tingkat ketepatan pengisian Kades/Perangkat Desa
% 0 0 100
100 100 B Sie Pemerintahan
3 Capaian Pembayaran PBB
% 100 72,99 100 72,63 76,2 B Sie Pemerintahan
Rata-rata 92,07 B
Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 92,07% (kategori baik) terdiri dari 2 (tiga) indikator kategori
baik (100%) dan 1 (satu) indikator Kategori baik (76,2%). Berikut analisis
keberhasilan capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :
1. Prosentase desa/kelurahan yang tertib administrasi
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan dari capaian indikator kinerja ini adalah seluruh desa di
Kecamatan Wonosegoro telah melakukan / melaksanakan kegiatan
keuangan melalui SIMKEUDES, dengan pendampingan yang dilakukan
oleh Pendamping Desa
b. Efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Melakukan asistensi lewat pendamping desa yang melakukan
pembinaan kepada operator SIMKEUDES.
- Pembuatan surat yang ditujukan ke desa berisi pedoman dalam
penyusunan administrasi APBDesa, ADD dan Dana Desa dan
dilakukan fasilitasi untuk memastikan lingkup dan kualitas sesuai
dengan ketentuan guna mengurangi kesalahan-kesalahan penerapan
dan penyusunannya.
- Menggunakan anggaran secara efektif dan efisien untuk menjangkau
seluruh desa di wilayah kecamatan wonosegoro, dengan Anggaran
sebesar Rp. 28.538.500 dapat terealisasi sebesar Rp. 25.895.440
dengan demikian efisiensinya sebesar 9,03%
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator
tercapai 100 % (baik) yaitu :
1. Program Pembinaan dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa/Kelurahan dengan Kegiatan Pendampingan Pengelolaan
Keuangan Desa bentuk kegiatan yang dilaksakan adalah dengan
melakukan pendampingan dari perencanaan, penggunaan,
pertanggungjawaban, pelaporan dana desa.
2. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
dengan Kegiatan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDes dan Kegiatan Pembinaan Administrasi Desa, bentuk kegiatan
yang dilaksakan adalah dengan melakukan pendampingan dan
asistensi penyusunan APBDes dan melaksanakan pembinaan
administrasi desa di wilayah kecamatan wonosegoro.
2. Tingkat ketepatan pengisian Kades/Perangkat Desa
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan dari capaian indikator kinerja ini adalah pelaksanaan
Pemilihan Perangkat Desa sudah dilaksanakan dengan monitoring dari
Tim Pengendali Kecamatan.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Membentuk Tim tingkat Kecamatan untuk melakukan monitoring
pelaksanaannya.
- Melakukan koordinasi dengan Muspika Kecamatan Wonosegoro, untuk
koordinasi pengamanan sebelum dan saat pelaksanaan Pemilihan
Perangkat Desa.
- Menggunakan anggaran sebesar Rp. 9.520.000, terealisasi sebesar
Rp. 9.374.700,- dengan demikian efisiensinya sebesar 5,53%
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator
tercapai 100 % (baik) yaitu Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa/Kelurahan dengan Kegiatan Monitoring Pengisian dan
Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa, bentuk kegiatan yang
dilaksakan adalah dengan monitoring persiapan, pelaksanaan ujian,
penyampaian hasil ujian hingga pelantikan pelaksanaan pengisian
Perangkat Desa di wilayah Kecamatan Wonosegoro.
3. Capaian Pembayaran PBB
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan dari capaian indikator kinerja ini adalah partisipasi
masyarakat dalam mensukseskan pembangunan lewat pajak, salah
satunya dengan membayar Pajak Bumi dan Bangunan tepat waktu.
Himbauan dan reward yang diberikan Pemerintah juga mempengaruhi
pembayaran PBB.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Melakukan pekan panutan PBB di Tingkat Kecamatan bagi para PNS.
- Melakukan penyisiran ke desa yang dilakukan oleh petugas PBB.
- Melakukan himbauan di setiap kegiatan, rapat, upacara untuk
pelunasan PBB.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator
tercapai 76,20 % (baik) yaitu Program Pembinaan dan Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan Desa dengan Kegiatan Pembinaan Administrasi
Desa, bentuk kegiatan yang dilaksakan adalah dengan menetapkan PBB
sebagai salah satu bagian dari pembinaan administrasi yang dilakukan
oleh Tim Kecamatan, untuk mengetahui capaian pembayaran di desa.
B. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut:
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
No Indikator kinerja Satuan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kategori Penanggung
jawab
1 Capaian Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
nilai 79,35 79,11 79,35 79,31 99,95 B Sie Pelayanan
Rata-rata 99,95 B
Capaian kinerja meliputi1(satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 99,95%
(kategori baik). Analisis capaian kinerja dari sasaran 2 adalah sebagai berikut :
1. Capaian Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan dari capaian indikator kinerja ini adalah komitmen dari seksi
Pelayanan untuk melaksanakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) secara optimal.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Meningkatkan kinerja pelayanan terhadap masyarakat
- Optimalisasi pelayanan perijinan (Ijin UMKM) dengan menggunakan
aplikasi yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten Boyolali lewat
Simantap, dengan pelayanan 1 (satu) hari jadi.
- Menggunakan anggaran sebesar Rp. 10.000.000,- dapat terealisasi
sebesar Rp. 8.970.620,- Jadi terdapat efisiensi sebesar 10,29%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator
tercapai 100 % (baik) yaitu Program Penyelenggaraan Pelayanan
Administrasi dan Publik Kecamatan dengan Kegiatan Pembinaan
Administrasi dan Publik Kecamatan/Kelurahan, bentuk kegiatan yang
dilaksanakan adalah dengan memberikan pelayanan publik yang optimal
melalui sapras yang memadai dan servis yang memuaskan kepada
masyarakat. Yang semuanya dapat diukur melalui kuesioner untuk
mengetahui tingkat kepuasan masyarakat melalui SKM.
C. Sasaran 3 : Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut:
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 3
No Indikator kinerja Satuan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kategori Penanggung
jawab
1 Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
% 100 100 100 100 100 B Sie Perekonomian dan Pembangunan
2 Tingkat peran serta perempuan dalam pembangunan
% 100 100 100 100 100 B Sie SPM
3 Cakupan Monitoring dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat desa
% 100 100 100 100 100 B Sie SPM
Rata-rata 100 B
Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 100 % (kategori baik) terdiri dari 3 (tiga) indikator kategori
baik (100%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 3 per indikator :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan capaian kinerja ini adalah terlaksananya Musrenbang tingkat
Kecamatan yang menghasilkan dokumen usulan kegiatan untuk
Musrenbang tingkat Kabupaten yang sudah dipilah sesuai dengan
kewenangannya. Penyusunan RKPD, Renstra dan Renja yang tepat waktu.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain :
- Mengirimkan Petunjuk Teknis pelaksanaan Musrenbang dan Program /
kegiatan yang dapat diakses oleh desa sehingga dalam pelaksanaan
akan lebih efisien.
- Memfasilitasi input data hasil Musrenbangdes ke dalam aplikasi
emusrenbang.sippd-jateng.info, dengan melakukan desk bagi kaur
pembangunan desa.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar
berpengaruh terhadap capaian target kinerja.Dengan
menggunakan anggaran sebesar Rp. 27.822.500,- terealisasi
sebesar Rp. 15.017.760,- Jadi terdapat efisiensi sebesar 46,03%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang mendukung keberhasilan capaian indikator ini
sehingga tercapai 100 % yaitu Program Perencanaan Pembangunan
Daerah dengan kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang kecamatan
desa/kelurahan, kegiatan monitoring dan evaluasi RKPDes dan kegiatan
penyusunan renstra dan renja SKPD. Dengan bentuk kegiatan yang
dilaksanakan yaitu dengan melaksanakan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan, memfasilitasi pelaksanaan
Musrenbangdes, melakukan koordinasi dalam penyusunan Renstra dan
Renja OPD.
2. Tingkat peran serta perempuan dalam pembangunan
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan capaian kinerja ini adalah peran serta aktif dari ibu-ibu yang
tergabung di organisasi PKK untuk ikut perencanaan pembangunan dalam
memperjuangkan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kesetaran
jender dalam pembangunan.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain :
- Potensi sumber daya ibu-ibu di PKK yang sudah cukup tinggi dalam
mengikuti kegiatan yang membahas program di desa .
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target kinerja.Dengan menggunakan anggaran
sebesar Rp. 20.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 18.246.840,-
Jadi terdapat efisiensi sebesar 8,77%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini
dapat tercapai 100 % yaitu Program Peningkatan Peran Perempuan di
Perdesaan dengan Kegiatan Pembinaan Peran Perempuan di wilayah
Kecamatan/Kelurahan. Dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan yaitu
dengan melakukan rapat koordinasi TPP PKK se Kecamatan dan melakukan
pembinaan administrasi PKK ke desa.
3. Cakupan monitoring dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat
desa.
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan capaian kinerja ini adalah kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaannya, baik dalam
kegiatan pembangunan, pemberdayaan maupun olah raga.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain :
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target kinerja. Dengan menggunakan anggaran
sebesar Rp. 18.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 9.554.660,- Jadi
terdapat efisiensi sebesar 46,92%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini
dapat tercapai 100 % yaitu :
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan
kegiatan Fasilitasi kegiatan dana belanja hibah dan bantuan sosial,
Penyelenggaraan Kegiatan Kepemudaan dan Olahraga. Bentuk kegiatan
yang dilaksanakan adalah dengan melakukan monitoring dan konsultasi
terhadap alokasi bantuan kepada masyarakat, salah satu diantaranya
adalah monitoring pelaksanaan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
bagi Gakin di wilayah Kecamatan Wonosegoro. Juga dengan mengikuti
pertandingan sepakbola antar Kecamatan dengan memperebutkan tropi
Bupati Boyolali Cup 2017.
D. Sasaran 4 : Meningkatnya ketertiban, ketentraman, keindahan (K3) di
wilayah Kecamatan
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut:
Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran 4
No Indikator kinerja Satuan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kategori Penanggung
jawab
1 Prosentase kejadian pelanggaran K3 ( Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100 B Sie Trantib
Rata-rata 100 B
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100 %
(kategori baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori baik (100%). Berikut analisis
capaian kinerja dari sasaran 4 sebagai berikut :
1. Prosentase kejadian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)
yang ditindaklanjuti.
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan capaian kinerja ini adalah terlaksananya kegiatan rutin patroli
wilayah/kunjungan desa-desa se wilayah Kecamatan. untuk melihat
kesiapsiagaan Linmas yang ada di desa dalam menjaga keamanan dan
ketertiban wilayah sehingga apabila ada suatu kejadian cepat tanggap. Serta
melakukan koordinasi baik secara langsung maupun melalui rapat yang
diselenggarakan di Kecamatan.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain :
- Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, Muspika, UPT, Desa
dalam melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana, pos
pengamanan, patroli wilayah, upacara peringatan hari besar.
- Memberikan arahan maupun informasi yang penting kepada anggota
Linmas dan warga masyarakat terhadap peristiwa-peristiwa yang dapat
mengganggu situasi kemanan dan ketertiban sehingga masyarakat lebih
waspada.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target kinerja.Dengan menggunakan anggaran
sebesar Rp. 24.713.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 23.007.570,-
Jadi terdapat efisiensi sebesar 6,01%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan yaitu :
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini
dapat tercapai 100 % yaitu Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan lingkungan dengan kegiatan Pengendalian Keamanan
Lingkungan, dan Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan melalui
kegiatan Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya
bangsa, dan kegiatan Pembinaan peningkatan iman dan taqwa di kalangan
masyarakat.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan melakukan patroli
wilayah sebagai bentuk pengendalian keamanan lingkungan. Selain itu
bersama dengan muspika dan masyarakat, pelajar bersama-sama
melakukan upacara peringatan HUT RI dan hari jadi Kabupaten Boyolali.
E. Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas prasarana dan pelayanan umum
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut:
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran 5
No Indikator kinerja Satuan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kategori Penanggung
jawab
1 Frekwensi monitoring dan evaluasi prasarana dan fasilitas pelayanan umum
kali 1 1 1 1 100 B Subbag Umum dan Kepegawaian
Rata-rata 100 B
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100 %
(kategoribaik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori baik (100%). Berikut analisis
capaian kinerja dari sasaran 5 sebagai berikut :
1. Frekwensi monitoring dan evaluasi prasarana dan fasilitas pelayanan
umum
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan dari capaian indikator kinerja ini adalah terlaksananya
pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya:
Dari penggunaan sumber dana, dari anggaran Rp. 110.530.000,- terealisasi
Rp. 108.994.937,- atau terdapat efesiensi sebesar 1,39%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini
adalah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor. Dengan bentuk
kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pemeliharaan
bangunan kantor yaitu penataan lingkungan kantor, pembuatan tempat parkir
kantor dan taman.
F. Sasaran 6 : Cakupan monitoring dan evaluasi kegiatan ekonomi Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut: Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Sasaran 6
No Indikator kinerja Satuan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kategori Penanggung
jawab
1 Cakupan monitoring dan evaluasi kegiatan ekonomi
% 100 100 100 100 100 B Sie Perekonomian
dan Pembangunan
Rata-rata 100 B
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100 %
(kategori baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori baik (100%). Berikut analisis
capaian kinerja dari sasaran 6 sebagai berikut :
1. Cakupan monitoring dan evaluasi kegiatan ekonomi
a. Analisis keberhasilan :
Keberhasilan dari capaian indikator kinerja ini adalah terlaksananya
monitoring kegiatan bantuan sosial, bantuan keuangan yang berdampak
kepada perekonomian warga masyarakat.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya
Dari penggunaan sumber dana.Dari total anggaranRp. 13.000.000,-, khusus
kegiatan ini mendapat alokasi Rp. 3.000.000 dan terealisasi Rp. 2.500.000,-
atau 16,67%.
c. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator ini
dapat tercapai 100 % yaitu :
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan kegiatan
Fasilitasi kegiatan dana belanja hibah dan bantuan sosial. Bentuk kegiatan
yang dilaksanakan adalah dengan melakukan monitoring dan konsultasi
terhadap alokasi bantuan kepada masyarakat, salah satu diantaranya adalah
monitoring pelaksanaan bantuan UMKM bagi kelompok/masyarakat di
wilayah Kecamatan Wonosegoro.
Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja
persasaran:
Tabel 3.8 Capaian Kinerja per Sasaran
No Sasaran
Capaian
Kinerja
2017 (%)
Tingkat
Keberhasilan
1. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
desa/ kelurahan yang baik
92,07 Baik
2. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap
masyarakat
99,95 Baik
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
pembangunan Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam pembangunan
100 Baik
4. Meningkatnya ketertiban, ketentraman, keindahan
(K3) di wilayah kecamatan
100 Baik
5. Meningkatnya kualitas prasarana dan pelayanan
umum
100 Baik
6. Meningkatnya monitoring dan evaluasi kegiatan
ekonomi
100 Baik
Rata-rata 98,67 Baik
1.2 Realisasi Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran Kecamatan Wonosegoro pada tahun 2017
sebagaimana tabel dibawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaan dari APBD Tahun
2017 berjumlah Rp. 890.801.000 terealisasi Rp. 807.680.161 dengan penyerapan
sebesar 90,67% atau efisiensi 9,33%. Besar pembiayaan tahun 2017 mengalami
penurunan sebesar Rp. 193.749.000 dibandingkan tahun 2016 sebesar
1.084.550.000, dengan realisasi 986.763.010.
Tabel 3.9 Alokasi dan Realisasi Anggaran
No Sasaran
Strategis Program / Kegiatan Anggaran Realisasi % Koordinator
1 2 3 4 5 6 7
1 Terwujudnya
penyelenggaraa
n pemerintahan
desa/ kelurahan
yang baik
Program
peningkatan
pelayanan kedinasan
kepala daerah / wakil
kepala daerah
Rapat koordinasi
pejabat pemerintah
daerah
1.500.000
343.200
22,88
Subag Renlap
Program pembinaan
dan fasilitasi,
pengelolaan
keuangan desa
Pembinaan
administrasi desa
7.467.000
6.359.240
85.16
Seksi
Pemerintahan
Pendampingan
pengelolaan
keuangan desa
16.635.000 15.776.700 94,84
Seksi
Pemerintahan
Evaluasi rancangan
peraturan desa
tentang APBDesa
4.436.500 3.759.500 84.74 Seksi
Pemerintahan
Program
Peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintah desa
Fsilitasi monitoring
pengisian dan
pemberhentian
Kepala Desa dan
Perangkat Desa
9.520.000
9.374.700
98,47
Seksi
Pemerintahan
2 Meningkatnya
kualitas
pelayanan
terhadap
masyarakat
Program
Penyelenggaraan
pelayanan
administrasi dan
publik kecamatan/
kelurahan
Pelayanan
administrasi dan
publik kecamatan/
kelurahan
10.000.000
8.970.620
89,71
Seksi
Pelayanan
3 Meningkatnya
peran serta
masyarakat
dalam
pembangunan
Program perencanaan
pembangunan daerah
Penyelenggaraan
musrenbang RKPD
15.000.000
7.591.220
50.61
Seksi
Perekonomian
Monitoring dan
evaluasi RKPDes
Penyusunan
Renstra dan Renja
SKPD
9.096.500
3.726.000
5.836.040
1.490.600
64,16
40,01
Pembangunan
Seksi
Pemerintahan
Subag Renlap
Program peningkatan
peran perempuan di
perdesaan
Pembinaan
perempuan di
wilayah kecamatan/
kelurahan
20.000.000
18.246.840
91,23
Seksi SPM
Program peningkatan
keberdayaan
masyarakat
perdesaan
Fasilitasi kegiatan
dana belanja hibah
dan bantuan sosial
13.000.000
5.304.660
40,81
Seksi SPM
Penyelenggaraan
kegiatan
kepemudaan dan
olah raga olah raga
6.100.000
5.839.350
95,73
Seksi SPM
4 Meningkatnya
ketertiban,
ketentraman,
keindahan (K3)
di wilayah
kecamatan
Program
pengembangan
wawasan
kebangsaan
Peningkatan
kesadaran
masyarakat akan
nilai nilai luhur
budaya bangsa
12.463.000
11.545.000
92,63
Seksi Trantib
Pembinaan
peningkatan iman
dan taqwa di
kalangan
masyarakat
6.250.000
5.583.820
89.34
Seksi Trantib
Program
peningkatan
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan
Pengendalian
keamanan
lingkungan
6.000.000
5.878.750
97,98
Seksi Trantib
5 Meningkatnya
kualitas
prasarana dan
pelayanan
umum
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Pemeliharaan rutin/
berkala gedung
kantor
110.530.000
108.994.93
7
98,61
Seksi
perekonomian
dan
pembangunan
6 Meningkatnya
monitoring dan
evaluasi
kegiatan
ekonomi
Program peningkatan
keberdayaan
masyarakat
perdesaan
Fasilitasi kegiatan
dana belanja hibah
dan bantuan sosial
3.000.000
2.500.000
83,33
Seksi
Perekonomian
dan
Pembangunan
BAB IV PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pada tahun 2017, Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Dari 6 (enam)
sasaran dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017,
menunjukkan tingkat keberhasilan untuk 6 sasaran capaian kinerja diatas 76%
(kategori baik ).
Secara keseluruhan capaian kinerja 98,67% (kategori baik) dan mengalami
kenaikan sebesar 2,84% dibanding capaian kinerja tahun 2016 yang 95,83%.
Pembiayaaan program / kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2017
sebesar Rp. 890.801.000 terealisasi Rp. 807.680.161 dengan penyerapan sebesar
90,67% atau efisiensi 9,33%
1.2. Saran
Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Kecamatan
Wonosegoro, fungsi Kecamatan Wonosegoro sebagai pengoordinasi, pembina, dan
memfasilitasi penyelenggaraan tugas pemerintahan, ketentraman dan ketertiban di
wilayah kecamatan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara
lain :
a. Melakukan rapat koordinasi dalam semua urusan pemerintahan secara berkala;
b. Secara berkala mengadakan rapat intern sebagai bahan evaluasi pelaksanaan
dan pencapaian kinerja semua Subbag dan Kasi secara berkala;
c. Meningkatkan pembinaan administrasi pelaksanaan tugas kepada desa ;
d. meningkatan pemenuhan sarana dan prasarana pendukung kantor dalam
menberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Kecamatan Wonosegoro lebih baik
dan akuntabel antara lain :
a. melakukan reviu terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran;
b. meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen perencanaan dan
kinerja;
c. memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan;
d. memberdayakan sumber daya yang ada di Kecamatan Wonosegoro secara
menyeluruh, efektif, dan efesien;
e. menguatkan komitmen dari seluruh Sub Bagian dan Seksi untuk meningkatkan
kinerjanya.
Wonosegoro, Februari 2018
CAMAT WONOSEGORO
Ir. JOKO SUHARTONO, M.Si Pembina Tingkat I
NIP. 19650220 199302 1 002
DAFTAR LAMPIRAN
A. Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016-2021
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
C. Rencana Kinerja Tahunan
D. Pengukuran Kinerja Tahun 2017