laporan kinerja instansi pemerintah (lkj-ip) kota … kota semarang tahun... · laporan kinerja...

202

Upload: others

Post on 04-Oct-2019

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban
Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................... 1

C. SEJARAH KOTA SEMARANG ................................................................ 2

D. KONDISI GEOGRAFIS KOTA SEMARANG .......................................... 5

E. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI KOTA SEMARANG .................... 6

F. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS ............................................. 9

G. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................................... 17

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS 19

A. VISI .......................................................... ................................................... 19

B. MISI ............................................................................................................ 19

C. TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................ 20

D. INDIKATOR KINERJA UTAMA ............................ ................................ 28

E. PERJANJIAN KINERJA ............................................................................ 33

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 56

A. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ................................ 56

MISI I Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat Kota

Semarang yang Berkualitas............................ ............................. 56

MISI II Mewujudkan Pemerintah Kota yang Efektif dan Efisien,

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Serta Menjunjung

Tinggi Supremasi Hukum..................... ...................................... 83

MISI III Mewujudkan Kemandirian dan Daya Saing Daerah .................. 121

MISI IV Mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang

Berkelanjutan......... ...................................................................... 146

MISI V Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat........... ............... 166

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN.............. ............................................... 177

BAB IV PENUTUP

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang undang 23 tahun 2014 mengamanatkan bahwa setiap akhir tahun

anggaran Kepala Daerah wajib melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan

da pembangunan daerah kepada Pemerintah, DPRD dan Masyarakat.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah;

Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, LKjIP tingkat

Pemerintah Kota disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Refornasi Birokrasi selambat lambatnya tiga bulan setelah tahun

anggaran berakhir.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja

tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan

dan sasaran strategis instansi. Proses penyusunan LKjIP dilakukan pada setiap akhir

tahun anggaran dengan mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan

dalam dokumen penetapan kinerja. Disinilah esesensi dari prinsip akuntabilitas

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

LKjIP dapat digunakan sebagai alat kendali / controlling untuk mendorong

peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan

solusi yang tertuang dalam LKjIP menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.

Diharapkan dengan LKjIP ini pemerintah daerah mendapatkan masukan demi

perbaikan kinerja pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang

berkelanjutan.

.

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

2

C. SEJARAH KOTA SEMARANG

Sejarah Kota Semarang dimulai sejak kedatangan seseorang yang berasal dari

Kesultanan Demak bernama Pangeran Made Pandan bersama putranya Raden Pandan

Arang, yang meninggalkan Demak menuju ke daerah Barat (daerah tersebut yang

kemudian bernama Pulau Tirang). Di daerah itu Pangeran dan putranya membuka hutan

dan kemudian mendirikan pesantren untuk menyiarkan agama Islam. Dari waktu ke

waktu daerah itu menjadi semakin subur. Dari sela-sela kesuburan muncullah pohon -

pohon asam yang jarang (bahasa Jawa : Asem Arang), sehingga mereka memberikan

nama daerah itu menjadi Semarang. Sebagai pendiri daerah, kemudian beliau menjadi

kepala daerah setempat dengan gelar Kyai Pandan Arang I yang kemudian dilanjutkan

oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II.

Perkembangan daerah Semarang makin menunjukkan pertumbuhan yang

meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Akhirnya

Pandan Arang II oleh Sultan Pajang melalui konsultasi dengan Sultan Kalijaga

dinobatkan menjadi Bupati Semarang yang pertama.

Penobatan tersebut bertepatan dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW

tanggal 12 Rabiul Awal 954 H atau bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1547 M. Pada

tanggal tersebut ”secara adat dan politis berdirilah Kabupaten Semarang”. Berdasarkan

momentum itulah oleh Pemerintah Kota Semarang dengan persetujuan DPRD dalam

sidangnya pada tanggal 29 April 1978, maka pada setiap tanggal 2 Mei diperingati

sebagai ”Hari Jadi Kota Semarang”.

Masa pemerintahan Raden Pandan Arang II menunjukkan kemakmuran dan

kesejahteraan yang dapat dinikmati penduduknya. Kawasan Semarang pada waktu itu

meliputi: Inderono (Gisik Drono), Tirang Amper, Jurang Suru, Tinjomoyo, Wotgalih,

Gajah Mungkur, Sejonilo dan Gedung Batu.

Sesudah Bupati Pandan Arang II lalu diganti oleh Raden Ketib, Pangeran

Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586), kemudian disusul pengganti berikutnya

yaitu Mas R. Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung Wongsorejo (1659-

1666), Mas Tumenggung Prawiprojo (1666-1670), Mas Tumenggung Alap-Alap (1670-

1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati

Suromenggolo (1674-1701), Raden Martoyudo (1743-1751), Marmowijoyo atau

Sumowijoyo atau Raden Martoyudo (1743-1751), Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau

Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773-1778),

Adipati Surohadimenggolo V atau Kanjeng Terboyo (1778-1841), Raden Tumenggung

Surohadiningrat (1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), Mas Ngabehi

Reksonegoro (1855-1860), RTP Suryokusumo (1860-1887), RTP Reksodirjo (1887-

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

3

1891), RMTA Purbaningrat (1891-1891), Raden Cokrodipuro (1891-1927), RM

Soebiyono (1897-1927), RM Amin Suyitno (1927-1942).

Pada periode 1500-1700 Masehi, Kota Semarang mulai dikenal, terutama oleh

orang-orang asing yang singgah dan berdagang di pelabuhan Semarang. Status kawasan

yang semula berada dibawah kekuasaan Susuhunan Surakarta akhirnya berubah mejadi

daerah kekuasaan Belanda. Karena letaknya yang strategis, maka pada tahun 1678 Kota

Semarang dijadikan tempat pertahanan militer dan daerah perniagaan. Kemudian untuk

kepentingan politik kolonial Belanda, Kota Semarang dijadikan kota kedua setelah

Batavia.

Pada periode 1700-1906, Kota Semarang mulai menampakkan dirinya sebagai

bentuk fisik sebuah kota. Wilayah pemukimannya semakin diperluas dengan adanya

Kampung Jawa di Kaligawe, Pengapon, dan Poncol, Kampung Pecinan di sekitar

Bubakan, Kampung Melayu di Melayu Darat. Peristiwa penting yang terjadi pada masa

itu adalah pelantikan Kyai Adipati Surahadimenggolo ke IV menjadi Bupati Semarang

ke 21 oleh pihak Belanda pada tanggal 6 Juli 1704.

Pada pertengahan abad ke 18, perkembangan Kota Semarang semakin pesat yaitu

dengan tumbuhnya perkantoran-perkantoran Pemerintahan Belanda. Kantor-kantor

dagang, fasilitas-fasilitas sosial dan lain-lain. Dengan demikian pemerintahan pada

masa itu terdiri dari pemerintahan pribumi dan pemerintahan Gubernur Jenderal

Belanda di dalam benteng kota yang bernama Gubernur Jenderal Jawa Utara.

Pada tahun 1864 Nederlandsch Indisch Spoorrwagen (NIS), membangun jalan

kereta api yang pertama kali di indonesia, yaitu rute Semarang-Yogyakarta, dengan

stasiunnya di Tambak Sari. Kemudian pada tahun 1872 telah dibangun jalan kereta api

jurusan Semarang-Kedung Jati dan Solo dengan mempertimbangkan transportasi

tradisional yang semakin pesat.

Pada tahun 1900, jumlah ekspor meningkat, sehingga membuat kota perdagangan

Semarang menjadi semakin makmur. Jaringan kereta api ditambah yaitu jurusan

Semarang-Juwana dan Semarang-Cirebon. Pada tanggal 1 April 1906 dengan Statblat

Nomor 120 tahun 1906 dibentuk dan diresmikanlah Pemerintah Gemeente, yang berarti

Semarang menjadi Kotapraja (Stads Gemeente Van Semarang). Sehingga sejak saat itu

Kota Semarang terlepas dari Kabupaten dan memiliki batas kekuasaan Pemerintah

Kotapraja. Terdapat keterangan bahwa adanya Gemeente itu maka sejak tahun 1906

Semarang dipimpin oleh dua macam Pemerintahan. Yang menyangkut Pemerintahan

Bumiputra dikepalai oleh Bupati, sedang yang menyangkut pemerintah Kota Semarang

dikepalai oleh Burgermeester (Walikota).

Pemerintah Kota Besar Semarang buatan Belanda ini berakhir ketika tentara

Jepang menduduki Indonesia tahun 1942. Tentara Jepang membentuk Pemerintahan

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

4

Daerah Semarang yang dipimpin seorang militer (Shitjo). Didampingi dua orang wakil,

seorang Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Pemerintahan dijalankan secara sentral

dibawah pimpinan Kepala Daerah Karesidenan, sehingga Bupati Semarang saat itu

RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945) tidak mempunyai kedudukan atau

tugas sama sekali.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17

Agustus 1945, tidak lama kemudian yaitu tanggal 14 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah

peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan bala

tentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada pasukan

Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama “Pertempuran Lima Hari”.

Pada tanggal 16 Mei 1946, Inggris atas nama Sekutu menyerahkan Kota

Semarang kepada pihak Belanda. Pada tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya,

pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, Walikota Semarang sebelum Proklamasi

Kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda hingga pemulihan kedaulatan yaitu

tanggal 27 Desember 1949 tidak ada Pemerintahan Daerah di Kota Semarang.

Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam pengungsian tersebut dapat berjalan hingga

bulan Desember 1949, berpindah-pindah mulai dari daerah Purwodadi, Gubug,

Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-

turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawoto Soedibyo dan Mr. Ichsan.

Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha

membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dahulu di bawah

pimpinan R. Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena pada masa pemulihan

kedaulatan harus menyerahkan kepada komandan KMKB Semarang pada bulan

Februari 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB menyerahkan kepemimpinan

Pemerintah Daerah Semarang kepada Mr. Koesoebijono, seorang pegawai tinggi

Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Beliau menyusun kembali Pemerintahan

Daerah Kota Besar Semarang sampai terbentuknya Undang-undang Nomor 16 Tahun

1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan Kota Semarang, maka saat

kepemimpinan Walikotamadya Kol. Hadijanto Kotamadya Semarang dimekarkan dari 5

Kecamatan menjadi 9 Kecamatan yaitu pada tanggal 19 Juni 1976 dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang dimana pemekaran tersebut sampai ke wilayah Tugu, Gunung Pati, Mijen,

dan Genuk. Kemudian berlanjut dengan terbitnya Peraturan Pemerintah RI Nomor 50

Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten

Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

5

Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah, dimana secara administratif dari 9 Kecamatan

yang ada di Kota Semarang diadakan penataan menjadi 16 Kecamatan.

Sejak tahun 1945 hingga sekarang para Walikota yang memimpin Kota Besar

Semarang (semula Kotapraja Semarang), yang kemudian berubah menjadi Kotamadya

Semarang dan terakhir menjadi Kota Semarang adalah:

1. Mr. Moch. Ichsan (1945 - 1949)

2. Mr. Koesoebijono (1949 - 1 Juli 1951)

3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo (1 Juli 1951 - 7 Januari 1958)

4. Mr. Abdul Madjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958 - 1 Januari 1960)

5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1960 - 25 April 1964)

6. Mr. Woerjanto (25 April 1964 - 1 September 1966)

7. Letkol Soeparno (1 September 1966 - 6 Maret 1967)

8. Letkol. R. Warsito Soegiarto (6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)

9. Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973 - 15 Januari 1980)

10. Kolonel H. Iman Soeparto Tjakrajoeda, SH (15 Januari 1980 - 19 Januari

1990)

11. Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990 - 19 Januari 2000)

12. H. Sukawi Sutarip SH, SE (19 Januari 2000 - 19 Juli 2010)

13. Drs. Soemarmo Hadi Saputro, M.Si (19 Juli 2010 – 7 Mei 2013)

14. H. Hendrar Prihadi, SE, MM (Plt Walikota 7 Mei 2013 – 21 Oktober 2013)

15. H. Hendrar Prihadi, SE, MM (21 Oktober 2013 – 19 Juli 2015)

Sedangkan sesuai dengan regulasi sejak tahun 1995 terdapat jabatan Wakil

Walikota yang sampai saat ini sudah mengalami 4 kali pergantian yaitu :

1. Drs. Herdjono (15 Januari 1995 – 19 Januari 2000)

2. Drs. Muchatif Adi Subrata, M.Si (19 Januari 2000 – 19 Januari 2005)

3. H. Mahfudz Ali, SH, M.Si (19 Juli 2005 – 19 Juli 2010)

4. Hendrar Prihadi, SE, MM (19 Juli 2010 – 7 Mei 2013)

D. KONDISI GEOGRAFIS KOTA SEMARANG

1. Batas dan Luas Wilayah

Secara geografis, Kota Semarang terletak antara garis 6º 50’ - 7º 10’ Lintang

Selatan dan garis 109º 50’ - 110º 35’ Bujur Timur. Secara administratif Kota Semarang

terdiri atas 16 wilayah kecamatan dan 177 Kelurahan, dengan luas wilayah adalah

373,70 Km2, dan batas-batas administratif adalah:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

6

Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Kabupaten Kendal

Sebelah Timur : Kabupaten Demak

2. Topografi

Secara topografi, Kota Semarang memiliki keunikan karena terdiri dari daerah

pantai dan daerah perbukitan, dengan elevasi topografi berada pada ketinggian antara

0,75 m sampai sekitar 350 m diatas permukaan laut.

Daerah pesisir pantai merupakan wilayah terendah di Kota Semarang yang

dibatasi Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 Km. Luas daerah pantai di

Kota Semarang adalah 1% dari luas wilayah total dengan ketinggian 0-0,75 m dpl

(diatas permukaan laut). Daerah dataran rendah merupakan kawasan di bagian tengah,

seperti daerah simpang lima dan pusat kota, dengan kemiringan antara 2 – 15 % dan

ketinggian antara 0,75 – 3,5 m dpl seluas 33% dari luas wilayah total. Sedangkan

wilayah dataran tinggi di Kota Semarang seluas 66% dari luas wilayah dengan

ketinggian antara 5-348 m dpl. Daerah ini memiliki ketinggian yang bervariasi, seperti

136 m dpl di wilayah Jatingaleh, 253 m dpl di wilayah Mijen, serta 259 dan 348 m dpl

di wilayah Gunungpati. Ketinggian Kota Semarang yang bervariasi ini menjadikan

pemanfaatan bagian atas Kota Semarang lebih difungsikan sebagai daerah konservasi

untuk melindungi Kota Semarang bagian bawah.

E. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI KOTA SEMARANG

Secara demografi, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kota Semarang di

tahun 2015 diperkirakan sejumlah 1.596.036 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki

sejumlah 793.266 jiwa (49,7%) dan penduduk perempuan sejumlah 802.770 jiwa

(50,3%). Jika dibandingkan dengan penduduk di tahun 2014, penduduk di tahun 2015

mengalami pertumbuhan sebesar 0,7% atau bertambah 11.130 jiwa.

Dari sebaran penduduk per kecamatan, Kecamatan Pedurungan adalah kecamatan

dengan penduduk terbanyak. Sedangkan Kecamatan Tugu adalah kecamatan dengan

penduduk paling sedikit. Secara rinci, sebaran penduduk di tiap kecamatan terlihat pada

tabel berikut:

JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG PER KECAMATAN TAHUN 2015

NO KECAMATAN JUMLAH (JIWA) PERSENTASE (%)

1 Kecamatan Semarang Selatan 86.064 5,39

2 Kecamatan Semarang Utara 131.511 8,24

3 Kecamatan Semarang Barat 164.324 10,30

4 Kecamatan Semarang Timur 81.899 5,13

5 Kecamatan Semarang Tengah 74.412 4,66

6 Kecamatan Gunungpati 75.895 4,76

7 Kecamatan Tugu 30.759 1,93

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

7

NO KECAMATAN JUMLAH (JIWA) PERSENTASE (%)

8 Kecamatan Mijen 56.994 3,57

9 Kecamatan Genuk 92.376 5,79

10 Kecamatan Gajahmungkur 65.035 4,07

11 Kecamatan Tembalang 144.371 9,05

12 Kecamatan Candisari 82.409 5,16

13 Kecamatan Banyumanik 131.651 8,25

14 Kecamatan Ngaliyan 122.687 7,69

15 Kecamatan Gayamsari 76.040 4,76

16 Kecamatan Pedurungan 179.609 11,25

J U M L A H 1.596.036 100,00

Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2015 (data sementara, data diolah)

Jika dilihat dari sebaran penduduk berdasarkan kelompok umurnya, jumlah

penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) di tahun 2015 sejumlah 1.142.952 jiwa, dan

jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) sejumlah

453.084 jiwa. Dengan membandingkan antara jumlah penduduk tidak produktif dengan

penduduk yang produktif, maka akan dapat diketahui Angka Beban Ketergantungan

(dependency ratio). Angka beban ketergantungan Kota Semarang pada tahun 2015

adalah sebesar 39,64%. Secara rinci, jumlah penduduk Kota Semarang di tahun 2015

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG

BERDASAR KELOMPOK UMUR KONDISI TAHUN 2015

KELOMPOK UMUR JUMLAH (JIWA) PERSENTASE (%)

0 – 4 127.674 8,00

5 – 9 126.763 7,94

10 – 14 123.123 7,71

15 – 19 148.361 9,35

20 – 24 157.671 9,97

25 – 29 150.913 9,47

30 – 34 140.438 8,80

35 – 39 126.105 7,89

40 – 44 119.700 7,49

45 – 49 107.174 6,70

50 – 54 90.847 5,67

55 – 59 64.789 4,03

60 – 64 36.954 2,29

65+ 75.524 4,69

Jumlah 1.596.036 100,00

Sumber: BPS Kota Semarang (data sementara, data diolah)

Berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi penduduk Kota Semarang hampir

merata pada pendidikan dasar dan menengah (SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat,

SMA/MA sederajat) dengan persentase terbesar adalah tamatan SD/MI sederajat

sebesar 22,88%. Sedangkan penduduk yang menamatkan pendidikan pada jenjang

perguruan tinggi jumlahnya hanya sekitar 8,78%, yang terdiri dari tamatan Diploma

I/II/III sebesar 4,33% dan tamatan D IV, S1, S2, dan S3 sebesar 4,44%. Berikut ini tabel

penduduk Kota Semarang dirinci berdasar tingkat pendidikan formal.

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

8

JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG

BERDASAR PENDIDIKAN TAHUN 2015

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH (JIWA) PERSENTASE (%)

1 Tidaksekolah 96.047 6,54

2 Tidak/ belum tamat SD 299.639 20,39

3 Tamat SD/MI sederajat 336.148 22,88

4 Tamat SLTP/MTs / sederajat 298.149 20,29

5 Tamat SLTA/MA / sederajat 310.231 21,11

6 Tamat Diploma I / II / III 63.790 4,34

7 Tamat D IV / S1 / S2 / S3 65.248 4,44

J U M L A H 1.469.252 100,00

Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2015 (data sementara, data diolah)

Berdasarkan mata pencahariannya, penduduk Kota Semarang sebagian besar

bekerja sebagai buruh industri (25,69%), PNS/TNI/POLRI (13,77%), pedagang

(12,53%) dan buruh bangunan (12,03%). Sementara itu, jenis mata pencaharian petani

dan buruh tani (3,9%) serta nelayan (0,37%) adalah mata pencaharian yang paling

sedikit di Kota Semarang. Jumlah penduduk menurut mata pencahariannya secara

lengkap dapat terlihat pada tabel di bawah ini:

JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG

BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN TAHUN 2015

NO JENIS MATA

PENCAHARIAN

JUMLAH PERSENTASE

(JIWA) (%)

1 Petani Sendiri 27.203 3,90

2 Buruh Tani 18.665 2,67

3 Nelayan 2.560 0,37

4 Pengusaha 53.947 7,72

5 Buruh Industri 179.416 25,69

6 Buruh Bangunan 83.986 12,03

7 Pedagang 87.500 12,53

8 Angkutan 25.845 3,70

9 PNS/TNI/POLRI 96.189 13,77

10 Pensiunan 40.243 5,76

11 Lainnya 82.825 11,86

J U M L A H 698.379 100,00

Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2015 (data sementara, data diolah)

Untuk mengukur kualitas hidup, terutama yang terkait dengan kualitas

pembangunan manusia di suatu wilayah, digunakan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya

membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan

peringkat atau level pembangunansuatu wilayah/negara. Sejak data tahun 2014, IPM

dilihat dengan menggunakan indikator metode pengukuran yang berbeda dari

sebelumnya. Jika sebelumnya IPM diukur dengan Angka Melek Huruf (AMH), Angka

Harapan Hidup (AHH), Rata-Rata Lama Sekolah dan Konsumsi Per Kapita, dari tahun

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

9

2014 digunakan indikator Angka Harapan Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah

(HLS), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), dan Paritas Daya Beli. Di tahun 2015,

diperkirakan nilai IPM Kota Semarang meningkat menjadi 79,82.

GRAFIK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Keterangan : *). Data prediksi berdasarkan trend 5 tahun

Sumber : BPS Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang ( data diolah )

F. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Tahapan Pencapaian Visi Kota Semarang dalam kurun waktu tahun 2010-2015

yaitu:

1. Tahap Konsolidasi, Juli 2010-2011

2. Tahap Percepatan Infrastruktur, tahun 2012

3. Tahap Percepatan Pencapaian Sapta Program, tahun 2013

4. Tahap Pemantapan Pencapaian Sapta Program, tahun 2014

5. Tahap Pengembangan, tahun 2015

Berdasarkan tahapan tersebut maka tahun 2015 merupakan tahapan

Pengembangan Pencapaian Sapta Program dalam kerangka pencapaian visi dan misi

RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015. Dari uraian deskripsi kondisi, potensi,

permasalahan, dan prediksi pembangunan daerah diberbagai bidang pembangunan maka

perlu dirumuskan isu-isu strategis yang muncul sesuai dengan prioritas Pembangunan

Daerah Kota Semarang tahun 2015 yaitu :

77.5878.04

78.6879.24

79,82 *)

73.00

75.00

77.00

79.00

81.00

83.00

85.00

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

10

1. Program Penanganan Kemiskinan Dan Pengangguran, dengan prioritas pada :

a. Pemenuhan kebutuhan dasar warga miskin, yang difokuskan pada:

1) Peningkatan kualitas dan aksesbilitas pelayanan kesehatan bagi warga

miskin, dengan arahan kegiatan:

a) Fasilitasi pelayanan kesehatan bagi warga miskin

b) Penanganan kurang gizi dan rawan gizi

c) Penambahan tempat pelayanan kesehatan di tiap kecamatan

2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana lingkungan permukiman bagi

masyarakat berpenghasilan rendah , dengan arahan kegiatan:

a) Pemugaran rumah tidak layak huni

b) Rehabilitasi dan pemeliharaan Sarana Prasarana Rusun dan Rusunawa di

5 rusun

c) Pembuatan Sanitasi Komunal

d) Perbaikan prasarana infrastruktur jalan lingkungan permukiman

e) Penataan dan penanganan permukiman kumuh

f) Fasilitasi perluasan program Pamsimas dan Sanimas di kelurahan-

kelurahan

3) Peningkatan fasilitasi akses pendidikan dasar dan menengah bagi warga

miskin, dengan arahan kegiatan:

a) Pengembangan Kejar Paket Plus

b) Bantuan Beasiswa bagi warga miskin

c) Pengembangan kelurahan vokasi

4) Penguatan kelembagaan dan ketersediaan cadangan pangan serta

perluasan akses pangan yang murah, sehat dan terjangkau bagi warga

miskin, dengan arahan kegiatan:

a) Bantuan Warung desa di kelurahan mandiri pangan

b) Pelatihan pengolahan pangan lokal dan promosi produk olahan pangan

c) Penyediaan bahan pangan untuk warung desa

5) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

b. Pemantapan pemberdayaan ekonomi warga miskin, yang difokuskan pada:

1) Pemberdayaan usaha ekonomi produktif masyarakat di kelurahan sasaran

program Gerdukempling, dengan arahan kegiatan:

a) Bantuan ekonomi bergulir untuk usaha kecil warga miskin

b) Fasilitasi bantuan sarana dan peraatan usaha ekonomi produktif bagi

warga miskin

2) Pemberian akses permodalan dan pemasaran bagi warga miskin yang

memiliki usaha, dengan arahan kegiatan fasilitasi permodalan dan pemasaran

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

11

hasil produk usaha warga miskin

c. Pemantapan penurunan angka pengangguran, yang difokuskan pada:

1) Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kapasitas tenaga kerja, dengan

arahan kegiatan:

a) Optimalisasi bursa lapangan kerja

b) Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur Balai

Latihan Kerja (BLK)

c) Padat karya produktif

2) Peningkatan pemberdayaan dan daya saing koperasi, UMKM/IKM,

petani/nelayan

3) Pengembangan wirausaha baru serta diversifikasi usaha, dengan arahan

kegiatan Fasilitasi pengembangan kelembagaan UMKM/Koperasi

2. Program Penanganan Rob Dan Banjir, dengan prioritas pada:

a. Peningkatan dan pengoptimalan sarana dan prasarana pengendalian banjir

dan rob, yang difokuskan pada:

1) Pembangunan fasilitas pengendali banjir dan rob, dengan arahan kegiatan:

a) Peningkatan saluran drainase Kali Tenggang

b) Pembangunan saluran drainase kota

2) Peningkatan operasional sarana pengendali banjir, dengan arahan kegiatan:

a) Peningkatan jumlah dan kapasitas pompa

b) Pemeliharaan sistem drainase kota

c) Operasional polder pengendali banjir

d) Pengoptimalan embung dan polder

b. Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Serta Konservasi Kawasan Hulu dan

Hilir, yang difokuskan pada:

1) Rehabilitasi kawasan hulu

2) Rehabilitasi kawasan hilir, dengan arahan kegiatan:

a) Pembuatan sabuk pantai dan groin

b) Penanaman mangrove

3) Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai

3. Program Peningkatan Pelayanan Publik, dengan prioritas pada:

a. Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih dan Akuntabel Dengan

Optimalisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yang difokuskan pada:

1) Peningkatan kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih dan akuntabel, dengan arahan kegiatan:

a) Mempertahankan pencapaian Laporan Keuangan Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP);

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

12

b) Peningkatan kualitas pelayanan publik (PATEN, ISO Pelayanan

Perijinan)

c) Rehabilitasi dan pembangunan kantor pemerintahan, terutama yang

memberikan pelayanan langsung ke masyarakat, terdiri dari:

Pembangunan dan rehabilitasi kantor kelurahan dan kecamatan

Pembangunan Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi

Pembangunan Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Lanjutan Pembangunan Kantor Kec. Semarang Timur; Kec. Mijen;

Bapermas, Per dan KB; Gedung Diklat.

d) Pemantapan penerapan dan pencapaian target Standar Pelayanan

Minimal (SPM)

2) Peningkatan kualitas sumber daya dan sistem penilaian kinerja aparatur,

dengan arahan kegiatan:

a) Pelaksanaan Renumerasi pegawai

b) Peningkatan manajemen kepegawaian

c) Penerapan dan percepatan pencapaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

3) Pemantapan pelaksanaan administrasi kependudukan, dengan arahan

kegiatan:

a) Sosialisasi pelayanan produk kependudukan dan peningkatan kapasitas

petugas pelayanan kependudukan

b) Peningkatan keterpaduan data kependudukan (LaMPid, monografi)

4) Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik, dengan arahan kegiatan:

a) Tersedianya SIM terpadu dan terintegrasi di lingkungan Pemerintah Kota

Semarang

b) Pengembangan SIM bagi SKPD-SKPD

c) Pengembangan pelayanan perijinan secara online

d) Peningkatan peran dan fungsi PPID serta unit PPID di semua SKPD

5) Dukungan pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang,

dengan arahan kegiatan:

a) Fasilitasi Peningkatan Partisipasi Dalam Pemilu

b) Fasilitasi Penciptaan Stabilitas Keamanan Sosial dan Politik

c) Koordinasi Pemantauan Pelaksanaan Pilwalkot

6) Peningkatan kualitas perencanaan dan implementasinya dalam kebijakan

penganggaran pembangunan, dengan arahan kegiatan:

a) Ketersediaan dokumen perencanaan tahunan yang tepat waktu dan

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

13

selaras dengan dokumen anggaran

b) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah

c) Penyusunan Standar Analisa Belanja (SAB) dalam pengelolaan keuangan

daerah

7) Penyusunan RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2015-

2020,

8) Peningkatan pendapatan asli daerah, dengan arahan kegiatan:

a) Intensifikasi penarikan pajak daerah

b) Pendataan ulang potensi Pajak Daerah dan sumber pendapatannya

c) Penyediaan data informasi keuangan daerah

9) Optimalisasi pengelolaan dan pendayagunaan aset daerah, dengan arahan

kegiatan:

a) Peningkatan kemandirian BUMD dan Perusda

b) Optimalisasi ketersediaan data aset daerah

c) Pengembangan data aset tanah yang valid

10) Pengembangan destinasi, event dan atraksi wisata dan budaya Kota

Semarang, dengan arahan kegiatan:

a) Revitalisasi dan pengembangan sarana prasarana destinasi wisata Kota

Semarang

b) Pelaksanaan event atraksi kebudayaan khas Semarang

c) Pengembangan desa wisata, melalui:

Peningkatan Jalan akses desa wisata beserta rambu dan Penerangan

Jalan Umumnya

Pembuatan IPAK di klaster batik desa wisata

Pelatihan kewirausahaan dan fasilitasi kemitraan usaha bagi UMKM

Pelatihan pengolahan pangan Lokal, dan Pembinaan dan

pengawasan mutu dan keamanan pangan

Penyediaan bibit tanaman dan penyuluh pertanian di desa wisata

Pengembangan perikanan rakyat

b. Peningkatan Perekonomian Daerah Berbasis Potensi Unggulan Lokal, yang

difokuskan pada:

1) Pengembangan industri kecil dan menengah, dengan arahan kegiatan:

a) Pengembangan cluster industri kecil dan menengah

b) Peningkatan daya saing dan pengembangan pemasaran IKM

2) Pembangunan pasar tradisional dan revitalisasi kelembagaan pengelolanya,

dengan arahan kegiatan:

a) Pembangunan pasar tradisional, terdiri dari Revitalisasi Fisik Bangunan

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

14

Pasar Peterongan; Revitalisasi Fisik Pasar Waru; Lanjutan pembangunan

Pasar Klitikan dan Pasar Rejomulyo

b) Rintisan Perusda Pengelola Perpasaran

3) Peningkatan produksi perikanan, dengan arahan kegiatan:

a) Optimalisasi Pasar Ikan Higienis

b) Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan

c) Pengembangan Balai Benih Ikan

d) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

4) Pemberdayaan UMKM dan Koperasi, dengan arahan kegiatan:

a) Fasilitasi akses permodalan dan peningkatan kemitraan usaha bagi UKM

b) Pengembangan ekonomi kreatif berbasis UMKM

5) Fasilitasi bantuan bagi kelompok tani dan bantuan usaha untuk peningkatan

penapatan petani/peternak, dengan arahan kegiatan:

a) Fasilitasi pembangunan/rehabilitasi sarpras pertanian

b) Fasilitasi peternakan dan budidaya tanaman

c. Peningkatan antisipasi Pra Bencana, saat Tanggap Darurat, dan

penanggulangan pasca bencana alam, yang difokuskan pada:

1) Penanggulangan bencana alam dalam tahap pra bencana, dengan arahan

kegiatan pengurangan resiko bencana, pencegahan bencana, kesiapsiagaan,

peringatan dini dan mitigasi bencana

2) Penanggulangan bencana dalam tahapan saat tanggap darurat, dengan arahan

kegiatan penyelamatan dan evakuasi bencana, pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan terhadap kelompok rentan, serta pemulihan dengan segera

prasarana dan sarana vital

3) Penanggulangan pasca bencana, dengan arahan kegiatan rehabilitasi wilayah

bencana dan rekonstruksi kembali sarana prasarana terdampak bencana.

4. Program Peningkatan Infrastruktur, dengan prioritas pada:

a. Peningkatan Aksesbilitas, Kualitas dan Kuantitas Sarana Prasarana

Infrastruktur Wilayah, yang difokuskan pada:

1) Pembangunan jalan aksesibilitas strategis, dengan arahan kegiatan

Pembangunan Jalan, yang terdiri dari : Pembangunan fisik outer ring road

Mangkang-Mijen; Pembangunan akses dari terminal Mangkang ke Stasiun

Mangkang; Pembangunan jalan di rencana kawasan pusat pemerintahan

Mijen; Penyusunan DED Outer Ring Road Mijen-Sumurrejo/Sisemut;

Penyusunan DED outer ring road Majapahit-Pudak Payung (Jl.Pramuka);

Penyusunan LARAP dan AMDAL Outer Ring Road Genuk-Majapahit (GOR

Manunggal Jati); Penyusunan LARAP dan AMDAL Outer Ring Road

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

15

Srondol-Sekaran; dan Penyusunan LARAP dan AMDAL Outer Ring Road

Mijen-Cepoko-Patemon

2) Percepatan pembangunan dan penyelesaian infrastruktur strategis, dengan

arahan kegiatan:

a) Penyelesaian pembangunan GOR Tri Lomba Juang

b) Penyediaan lampu penerangan jalan umum

c) Pengadaan lahan (land banking), terdiri dari pengadaan lahan TPU

Jabungan; pembebasan Lahan Outer Ring Road Mangkang-Arteri Utara;

pengadaan lahan akses dari terminal Mangkang ke Stasiun Mangkang;

dan pengadaan lahan kawasan konservasi mangrove di Kecamatan Tugu

b. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Utilitas Wilayah, yang difokuskan pada:

1) Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan, dengan arahan kegiatan

Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, yang terdiri dari

peningkatan pelayanan BRT, revitalisasi terminal Terboyo, pengelolaan

feeder penghubung BRT, dan pemindahan shelter BRT.

2) Peningkatan pengelolaan persampahan, dengan arahan kegiatan

pembangunan taman, yang terdiri dari penataan dan pengembangan RTH,

pembangunan Taman Rejomulyo dan rehab Taman Simpanglima

3) Penguatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan

arahan kegiatan kampanye pembangunan infrastruktur berkelanjutan

berwawasan lingkungan

4) Peningkatan sarana prasarana olahraga

5) Pengembangan kawasan Kota Lama

5. Program Pengarusutamaan Gender, dengan prioritas pada:

a. Pemantapan Kota Layak Anak, dengan fokus pada pengembangan capaian

Kota Layak Anak

b. Peningkatan Kualitas Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan, dengan

fokus pada:

1) Peningkatan peran lembaga bantuan hukum terhadap perlindungan

perempuan dan anak dari KDRT

2) Peningkatan gerakan sayang ibu dan anak menuju keluarga berkualitas

3) Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)

6. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan, dengan prioritas pada:

a. Pemantapan Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 12 tahun,

dengan fokus pada:

1) Pemantapan penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 12 tahun,

kepada seluruh anak usia sekolah (termasuk untuk Anak Berkebutuhan

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

16

Khusus dan penyandang disabilitas) terutama untuk pendidikan menengah

2) Dukungan optimalisasi penerapan Kurikulum tahun 2013

3) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah terutama

untuk pembangunan dan perbaikan ruang kelas dengan kondisi rusak berat

dan kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan di kecamatan.

b. Peningkatan Mutu Pendidikan Formal dan Luar Sekolah, dengan fokus

pada:

1) Peningkatan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

2) Peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga kependidikan

3) Peningkatan mutu, relevansi dan daya lulusan saing yang sesuai dengan

dengan kebutuhan pasar kerja

4) Peningkatan kualitas pendidikan usia dini

7. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan prioritas pada:

a. Pemantapan Aksesbilitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat, yang

difokuskan pada:

1) Perwujudan Semarang Menuju Kota Sehat

2) Pemantapan dukungan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional

3) Peningkatan kualitas dan perluasan peserta Keluarga Berencana (KB)

4) Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai, dengan

arahan kegiatan :

a) Peningkatan kualitas layanan Puskesmas, melalui perbaikan sarpras

puskesmas dan puskesmas pembantu; akreditasi lab kesehatan;

standarisasi pelayanan kesehatan; ISO kesehatan dan surveilance;

penyediaan obat dan perbekalan kesehatan;

b) Peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah

c) Penyediaan SIM kesehatan terpadu

5) Peningkatan keselamatan ibu/bayi dan balita

6) Peningkatan Puskesmas menjadi Badan Layanan Umum (BLU)

b. Pemantapan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, yang

difokuskan pada:

1) Pemantapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2) Pencegahan peningkatan angka kesakitan penyakit menular

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

17

G. STRUKTUR ORGANISASI

a. Struktur Organisasi

Pemerintah Kota Semarang dipimpin oleh seorang Walikota dengan dibantu oleh

seorang Wakil Walikota dan perangkat daerah. Organisasi perangkat daerah Kota

Searang terdiri dari :

a. Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, sebagai unsur staf yang membantu

penyusunan kebijakan dan koordinasi Walikota Semarang dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008. Sekretariat Daerah

dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan terdiri dari 13 bagian.

b. Dinas Daerah, sebagai unsur pelaksana urusan daerah dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008

c. Lembaga Teknis Daerah, sebagai unsur pendukung tugas Walikota dalam

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008.

d. Kecamatan dan Kelurahan, sebagai unsur kewilayahan dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008.

e. Perubahan pada Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang dan menerbitkan Peraturan Daerah

Nomor 12 Tahun 2010, guna membentuk lembaga baru yaitu Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang.

Adapun secara lengkap struktur organisasi Pemerintah Kota Semarang adalah

sebagai berikut :

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

18

b. Sumber Daya Aparatur

Pemerintah Kota Semarang memiliki PNS sebanyak 14.417 orang dengan

perimbangan laki laki sebanyak 6.562 orang (45,52%) dan perempuan sebanyak 7.855

(54,48%), yang menunjukkan perimbangan gender yang baik sebagaimana nampak

dalam grafik berikut :

Bila dirunut per jenjang pendidikan, maka persentase terbesar adalah jenjang

pendidikan S1 sebanyak 8.148 orang (56,52%), kemudian SLTA sebanyak 2.638 orang

(18,30%). Selain itu PNS dengan pendidikan S2 dan D3 juga cukup banyak, yaitu

berturut-turut 1.172 orang dan 953 orang. Pemerintah Kota Semarang memiliki

keragaman PNS yang baik. Komposisi per jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :

NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH %

1 S.3 4 0,03%

2 S.2 1.172 8,13%

3 S.1 8.148 56,52%

4 D.3 953 6,61%

5 D.2 716 4,97%

6 D.1 111 0,77%

7 SLTA 2.638 18,30%

8 SLTP 424 2,94%

9 SD 251 1,74%

JUMLAH 14.417 100%

Sedangkan bila dipilah menurut golongan adalah sebagai berikut :

KOMPOSISI PNS KOTA SEMARANG BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2015

NO GOLONGAN JUMLAH %

1 GOLONGAN I 264 1,83%

2 GOLONGAN II 2.533 17,57%

3 GOLONGAN III 6.656 46,17%

4 GOLONGAN IV 4.886 33,89%

5 CPNS 78 0,54%

JUMLAH 14.417 100,00%

Laki Laki

46%

Perempuan

54%

KOMPOSISI PNS

KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

19

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI

Suatu wilayah atau kota harus memiliki visi dan misi untuk perencananaan jangka

panjang yang tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD), maupun jangka menengah yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode satu

tahun.

LKj-IP ini berisi laporan penyelenggaraan pemerintahan Kota Semarang selama

tahun 2015, dan merupakan tahun akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) periode 2010–2015.

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD periode 2010-2015, visi Pemerintah Kota

Semarang adalah : “TERWUJUDNYA SEMARANG KOTA PERDAGANGAN DAN

JASA, YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA”

Visi tersebut memiliki empat kunci pokok yakni Kota Perdagangan, Kota Jasa, Kota

Berbudaya, dan Masyarakat yang Sejahtera.

Kota Perdagangan, mengandung arti Kota yang mendasarkan bentuk

aktivitasnya pada pengembangan ekonomi yang lebih menitikberatkan pada aspek

perniagaan sesuai dengan karakteristik masyarakat kota, yang didalamnya melekat

penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak meninggalkan potensi lainnya.

Kota Jasa, memiliki makna bahwa Kota Semarang lebih menekankan pada fungsi

kota dalam pelayanan publik diberbagai bidang.

Kota Berbudaya, mengandung arti bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan senantiasa dilandasi seluruh aspek kebudayaan yang terdiri dari Cipta, Rasa

dan Karsa yang telah tumbuh menjadi kearifan masyarakat seperti pelaksanaan nilai-nilai

religiusitas, kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan, ketertiban dan sikap ketauladanan

lainnya dalam lingkungan budaya masyarakat, sehingga menghasilkan pembangunan

karakter yang mengedepankan kehalusan budi dan perasaan, manusiawi, dan

penghormatan terhadap hak asasi manusia.

B. MISI

Dalam mewujudkan Visi “Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan Dan Jasa, Yang

Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan

daerah sebagai berikut :

1. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang

berkualitas.

Adalah pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kualitas sumberdaya

manusia yang memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi,

berbudi luhur disertai toleransi yang tinggi dengan didasari keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan YME.

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

20

2. Mewujudkan Pemerintahan Daerah yang efektif dan efisien, meningkatkan

kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum.

Adalah penyelenggaraan Pemerintah yang diarahkan pada pelaksanaan otonomi

daerah secara nyata, efektif, efisien dan akuntabel dengan menerapkan

prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dan Pemerintah

yang bersih Clean Governance) sehingga mampu memberikan pelayanan yang

prima kepada masyarakat yang disertai dengan penegakan supremasi hokum dan

Hak Asasi Manusia. Perwujudan pelayanan publik mencakup beberapa aspek,

yaitu sumber daya aparatur, regulasi dan kebijakan serta standar pelayanan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.

Adalah pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kemampuan

perekonomian daerah dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif yang berbasis pada potensi unggulan daerah, berorientasi

ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi basis yang mempunyai daya saing baik

ditingkat lokal, nasional, regional, maupun internasional.

4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan.

Adalah pembangunan yang diarahkan pada peningkatan pemanfaatan tata ruang

dan pembangunan infrastruktur wilayah secara efektif dan efisien dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat kota dengan tetap memperhatikan konsep

pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

5. Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Adalah pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

yang memiliki kehidupan yang layak dan bermartabat serta terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia dengan titik berat pada penanggulangan kemiskinan, penanganan

penyandang masalah kesejahteraan sosial, pengarusutamaan gender dan

perlindungan anak serta mitigasi bencana.

C. TUJUAN DAN SASARAN

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan jangka menengah tahun 2010-2015 yang

merupakan lima tahun kedua dari RPJPD Tahun 2005-2025, maka ditetapkan prioritas

pembangunan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan lima tahun

pada masing-masing misi yang telah ditetapkan, sebagai berikut :

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat Kota Semarang yang

Berkualitas.

1. Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan

rintisan wajar 12 tahun didukung oleh sarana/prasarana yang memadai dan

tenaga pendidikan yang profesional serta peningkatan tata kelola pendidikan

yang berskala standar nasional, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada

a) Meningkatnya pemerataan dan jangkauan akses pelayanan pendidikan

mencapai 100%

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

21

b) Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan berstandar Nasional untuk

SD/MI mencapai 40 %, SMP/MTs 60%, SMA/SMK/MA 40% dan Standar

Internasional pada masing-masing sekolah 1 tingkat.

c) Meningkatnya prosentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan

umum dan khusus mencapai 100%

d) Meningkatnya relevansi dan daya saing pendidikan menengah umum dan

khusus.

2. Pengembangan pemerataan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan

masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan dengan rintisan

pengembangan pelayanan berskala rumah sakit, pengembangan profesionalisme

dan kompetensi tenaga kesehatan yang didukung dengan pesebaran sarana dan

prasarana dan terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat,

dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang meliputi :

1) Prosentase Angka kelangsungan Hidup Bayi mencapai 87,75/1000

Kelahiran Hidup;

2) Usia Harapan Hidup mencapai mencapai 72,52 Tahun;

3) Prosentase Gizi Buruk 0,001 %.

b) Meningkatnya paradigma Semarang Sehat 75 %;

c) Meningkatnya cakupan Universal Coverage 2015 sebesar 100%;

3. Pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan dan persebarannya,

fasilitasi Keluarga Berencana dan sistem administrasi kependudukan yang

terintegrasi, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan Total

Fertility Rate dibawah 2 (TFR<2);

b) Peningkatan jumlah akseptor KB, baik laki-laki dan perempuan sebanyak

75%

4. Fasilitasi pengembangan kesempatan kerja/ berusaha, kesejahteraan dan

perlindungan tenaga kerja, serta kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di

era global, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada:

a) Menurunnya angka pengangguran dari 14,9 % menjadi 12,4%;

b) Meningkatnya persentase tingkat partisipasi angkatan kerja dari 64,75%

menjadi 66,71 %;

c) Meningkatnya persentase perlindungan dan jaminan kesejahteraan tenaga

kerja mencapai 75%;

d) Meningkatnya persentase fasilitasi penyelesaian masalah hubungan

industrial mencapai 100%;

e) Meningkatnya persentase penyelenggaraan dan sistem informasi pasar kerja

yang mudah diakses masyarakat sebesar 100%;

5. Pengembangan peran pemuda dan organisasi kepemudaan dalam mendukung

sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi, dan kreativititas serta

wawasan kebangsaan dan cinta tanah air guna meningkatkan partisipasi dalam

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

22

pembangunan, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

persentase peran serta aktif generasi pemuda dalam pembangunan.

6. Pengembangan pembudayaan olahraga masyarakat dan fasilitasi olahraga

prestasi unggulan yang didukung sarana prasarana olahraga yang memadahi,

dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

olahraga sebesar 80%;

b) Meningkatnya persentase budaya olahraga masyarakat mencapai 75%;

c) Meningkatnya persentase pencapaian prestasi olahraga mencapai 80%.

7. Pengembangan pelayanan dan aksesbilitas perpustakaan berbasis teknologi

informasi, optimalisasi minat baca masyarakat dan rintisan Perpustakaan

berbasis IT, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase Perpustakaan Berbasis TI sebesar 5%.

b) Meningkatnya persentase minat baca masyarakat mencapai 75%;

c) Meningkatnya persentase pelestarian dan koleksi bahan.

8. Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan

bersejarah serta benda cagar budaya dalam rangka memperkuat identitas dan

jati diri masyarakat, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase sarana dan prasarana pelestarian seni dan budaya

tradisional mencapai 3,66%;

b) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah dan

benda cagar budaya mencapai 53,21%;

c) Meningkatnya persentase kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam

pelestarian seni dan kekayaan budaya lokal 12,72%;

2. Mewujudkan Pemerintahan Kota yang Efektif dan Efisien, Meningkatkan

Kualitas Pelayanan Publik serta Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum.

1. Pengembangan pemahaman politik untuk mewujudkan budaya politik

demokratis yang santun dan partisipasi politik yang didukung oleh infra dan

supra struktur politik yang sehat, dengan sasaran pembangunan difokuskan

pada :

a) Meningkatnya wawasan kebangsaan dalam masyarakat 80%;

b) Meningkatnya persentase persentase partisipasi politik masyarakat dalam

Pemilu dan Pilkada mencapai 75%;

c) Meningkatnya persentase peran dan fungsi politik Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah 100%;

2. Pengembangan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien

sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e-

government menuju e-city, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase administrasi pemerintahan dengan penerapan

Information Communication and Technology (ICT) melalui electronic

government di lingkungan Pemerintahan Kota Semarang mencapai 75%;

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

23

b) Meningkatnya persentase perencanaan partisipatif dalam penyelenggaraan

pembangunan mencapai 100%;

c) Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota

Semarang;

3. Pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial dan kreatif

dengan tidak membebani rakyat, dengan sasaran pembangunan difokuskan :

a) Meningkatnya persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

sebesar 12,5% pertahun;

b) Meningkatnya rasio kemandirian keuangan dalam pembiayaan

pembangunan mencapai 25 %;

c) Meningkatnya Optimalisasi pengelolaan aset daerah dengan penekanan pada

ketersediaan data aset yang akurat dan pengamanan aset daerah;

d) Terwujudnya tertib administrasi keuangan daerah dengan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

4. Pengembangan budaya kerja aparatur yang profesional, bersih, beretika, dan

berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka tata kelola

pemerintahan yang baik yang didukung oleh kelembagaan dan ketatalaksanaan

serta Sistem Informasi Manajemen kepegawaian yang transparan dan akuntabel

serta Pengembangan kerjasama daerah dengan berbagai pihak baik tingkat

lokal, nasional maupun internasional, dengan sasaran pembangunan yang

difokuskan pada:

a) Meningkatnya persentase kelembagaan dan ketatalaksanan pemerintahan

guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah mencapai 90%;

b) Meningkatnya persentase kapasitas birokrasi dan profesionalisme aparat

dengan penekanan pada perubahan sikap dan perilaku aparat pemerintah

daerah yang bermoral, beretika, dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi

dan nepotisme, responsif, transparan dan akuntabel 75%;

c) Meningkatnya persentase sinergitas hubungan antara pusat dan daerah dalam

pelaksanaan otonomi daerah mencapai 75%;

d) Meningkatnya persentase sistem pengawasan internal pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH 90%;

e) Persentase peningkatan hubungan kerjasama antara Swasta, Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota lain , Provinsi , Pusat dan Luar Negeri 75%;

f) Berkurangnya persentase penyimpangan penyelenggaraan pemerintahan

daerah sebesar 50%;

5. Pengembangan sistem dan akses pelayanan publik melalui peningkatan

kompetensi sesuai kewenangan pada bidang pelayanan dasar dan penunjang

berbasis teknologi infomatika guna mewujudkan pelayanan prima, dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase indeks kepuasan masyarakat mencapai 80%;

b) Meningkatnya persentase standar mutu pelayanan mencapai 90%;

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

24

c) Meningkatnya persentase sarana dan prasarana penyelenggaraan pelayanan

publik berbasis teknologi informasi mencapai 75%.

d) Tewujudnya tertib administrasi dan pengelolaan administrasi kependudukan

sebesar 100%.

6. Pengembangan upaya perlindungan masyarakat untuk menjaga dan

memelihara keamanan, ketertiban, persatuan, dan kesatuan serta kerukunan

masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban

umum dan tegaknya hukum serta terselenggaranya perlindungan dan

pengayoman terhadap masyarakat yang didukung oleh sarana prasarana

keamanan dan ketertiban yang memadahi, dengan sasaran pembangunan

difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase keamanan, ketentraman dan ketertiban

masyarakat 80%;

b) Meningkatnya persentase pemberantasan penyalahgunaan Napza, Miras, dan

penyakit masyarakat (Pekat) lainnya 80 %;

c) Meningkatnya persentase kemampuan perlindungan masyarakat (Linmas)

mencapai 80%

7. Pengembangan komunikasi timbal balik antara pemerintah dan pemangku

kepentingan yang mendorong terwujudnya masyarakat yang responsif terhadap

informasi yang didukung oleh keterbukaan informasi publik yang

bertanggungjawab, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya keterbukaan informasi publik mencapai 100%;

b) Meningkatnya hubungan komunikasi timbal balik antara pemerintah,

masyarakat dan Media Masa mencapai 100%

c) Meningkatnya partipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah 100%

3. Mewujudkan Kemandirian dan Daya Saing Daerah.

1. Mengembangkan peran koperasi dan UMKM serta lembaga keuangan mikro

dalam pemenuhan kebutuhan pasar, serta pengembangan kewirausahaan dan

pengembangan lokal untuk mendorong daya saing, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase koperasi aktif mencapai 75%;

b) Meningkatnya persentase koperasi sehat mencapai 55%;

c) Meningkatnya persentase jumlah UMKM non BPR/LKM 10% per tahun;

d) Meningkatnya persentase akses permodalan KUMKM mencapai 25%;

e) Meningkatnya persentase jumlah penyerapan tenaga kerja pada sektor

UMKM 10% pertahun.

2. Mengembangkan struktur perekonomian daerah melalui pengembangan

investasi, potensi dan produk unggulan daerah yang berdaya saing serta

mengembangkan BUMD dan aset-aset daerah untuk mendorong sektor riil

dalam rangka memperluas kesempatan kerja, dengan sasaran pembangunan

difokuskan pada :

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

25

a) Meningkatnya persentase iklim investasi yang kondusif di Kota Semarang

mencapai 80%;

b) Meningkatnya persentase kerjasama pengelolaan aset dengan investor

mencapai 75%.

c) Revitalisasi kawasan-kawasan industri sebesar 50%

3. Mengembangkan produktivitas pertanian yang berorientasi pada sistem

agribisnis, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya tingkat kesejahteraan petani 75%;

b) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas produksi peternakan

sebesar 10% per tahun;

c) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas produksi komoditas

tanaman perkebunan 1% per tahun;

d) Mempertahankan luasan lahan pertanian produktif sebesar 90 %;

e) Mempertahankan luasan hutan produktif seluas 1.559,7 ha.

4. Mengembangkan produktivitas bahan pangan untuk menjaga ketersediaan

bahan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase ketersediaan pangan utama sebesar 10%;

b) Meningkatnya persentase pengembangan Kelurahan mandiri pangan 6%;

c) Meningkatnya persentase cadangan pangan daerah 11%;

d) Meningkatnya persentase kualitas bahan pangan yang memenuhi standar

mutu pangan sebesar 5%.

5. Mengembangkan kualitas pariwisata melalui pemanfaatan teknologi,

kelembagaan, obyek wisata dan sarana prasarana pendukung, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase tujuan destinasi wisata di Kota Semarang sebesar

20%;

b) Meningkatnya persentase kuantitas kunjungan wisata ke Kota Semarang

rata-rata sebesar 10 % per tahun;

c) Meningkatnya persentase daya saing dan daya jual destinasi wisata di Kota

Semarang mencapai 25%

d) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata

serta fasilitas pendukungnya 10%

6. Mengembangkan Produktivitas kelautan dan perikanan yang berorientasi pada

sistem agribisnis, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya tingkat kesejahteraan Nelayan 5% per tahun dan Petani Ikan

7% per tahun;

b) Meningkatnya Produksi Perikanan Budidaya rata-rata 15% per tahun;

c) Meningkatnya Produksi Perikanan Tangkap rata-rata 5% per tahun;

d) Meningkatnya Produksi Ikan Olahan sebesar 3% per tahun;

e) Meningkatnya cakupan Bina Kelompok Pelaku Perikanan dan Kelautan

rata-rata 20% per tahun;

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

26

f) Meningkatnya Konsumsi Ikan rata-rata 3% ikan/kg/kapita/tahun;

7. Rintisan pasar-pasar tradisional modern dan perlindungan bagi keberadaan

pasar tradisional serta pengembangan perdagangan dalam negeri dan ekspor,

dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Berkembangnya pasar tradisional modern sebanyak 2 buah per tahun;

b) Pengaturan berkembangnya pasar-pasar retail modern yang baru;

c) Meningkatnya persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

sebesar 10%;

d) Meningkatnya persentase nilai ekspor komoditi non migas rata-rata 10% per

tahun;

e) Penataan PKL 100%;

8. Mengembangkan kualitas produk sektor perindustrian melalui pemanfaatan

teknologi, kelembagaan dan sarana prasarana pendukung, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Terwujudnya city branding Kota Semarang 100 %;

b) Meningkatnya persentase struktur industri yang kuat berbasis pada

pendekatan klaster dan berdaya saing tinggi sebesar 50%;

4. Mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang Berkelanjutan.

1. Meningkatkan penataan lahan kritis, penataan lahan bekas galian C dan

penataan kawasan pantai dan pengembangan kegiatan perlindungan dan

konservasi, rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam dan

pengendalian polusi, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase pengelolaan dan penataan lahan kritis;

b) Meningkatnya persentase pengendalian dan pemanfaatan bahan galian C

dan pengunaan air bawah tanah (ABT) 25 %;

c) Meningkatnya persentase cakupan pengawasan pelaksanaan AMDAL;

d) Meningkatnya persentase mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah

serta pengembangan kegiatan penanganan sampah, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase cakupan skala pelayanan penanganan sampah

sampai dengan 87%;

b) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah padat

dan limbah cair 50%;

3. Pengembangan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas RTH Kawasan Perkotaan

sebesar 20%;

b) Meningkatnya persentase pengelolaan RTH Publik sebesar 100%.

4. Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang, peningkatan pemanfaatan ruang

dan pengendalian pemanfaatan ruang yang konsisten dengan rencana tata ruang

yang ditetapkan, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada:

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

27

a) Meningkatnya persentase pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi kawasan

melalui penataan kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam Perda

RTRW 50%;

b) Meningkatnya persentase penanganan kawasan dan bangunan cagar budaya

sebesar 75%;

c) Meningkatnya Pengelolaan Reklame 50%,

d) Meningkatnya pembangunan sarana-prasarana regional (kawasan Kendal –

Ungaran – Semarang - Purwodadi) 25%.

5. Pengembangan pengelolaan manajemen pelayanan transportasi, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase sarana dan prasarana transportasi massal 50%;

b) Meningkatnya persentase pengelolaan manajemen lalu lintas sebesar 80%;

c) Meningkatnya persentase pengelolaan manajemen perparkiran.

6. Pengembangan manajemen pola pergerakan angkutan barang yang terintegrasi

antar moda angkutan darat dan laut, dengan sasaran pembangunan difokuskan

pada meningkatnya persentase sarana prasarana pola pergerakan angkutan

barang sebesar 50%.

7. Pengembangan struktur jaringan jalan yang sistematis sesuai dengan Rencana

Tata Ruang, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana jaringan jalan sebesar 50%.

8. Pengembangan kelengkapan jalan (street furniture), dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase sarana prasarana estetika kota mencapai 75%;

b) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana penerangan jalan umum 35 %;

c) Meningkatnya kuantitas sarana dan prasarana penerangan jalan umum 30 %;

9. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat dan masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) dan fasilitas pendukungnya, dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase peremajaan perumahan di kawasan-kawasan

kumuh mencapai 20%;

b) Pemugaran rumah tidak layak huni sebanyak 1000 rumah

c) Meningkatnya persentase pemenuhan kebutuhan tempat pemakaman umum

(TPU) 30%;

10. Pengembangan sarana dan prasarana penanganan system jaringan drainase,

dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Menurunnya persentase luasan genangan banjir dan rob 50%;

b) Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana

penanganan system jaringan drainase mencapai 50%;

11. Pengembangan sarana dan prasarana penyediaan air baku masyarakat dan

kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Kota dalam pengelolaan air baku, dengan sasaran pembangunan difokuskan

pada meningkatnya persentase ketersediaan air baku sebesar 60%.

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

28

5. Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.

1. Pengembangan pengarusutamaan gender melalui fasilitasi pengembangan

kelembagaan, kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan

serta perlindungan anak, remaja dan perempuan dalam segala bentuk

diskriminasi dan eksploitasi, dengan sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Menurunnya persentase kekerasan terhadap perempuan dan anak.

b) Peningkatan Gender Development Indeks (GDI).

c) Mewujudkan Kota Layak Anak.

2. Pengembangan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS), lansia, anak jalanan dan anak terlantar, anak berkebutuhan khusus,

korban napza, penyandang HIV- AIDS, wanita rawan sosial dan penyandang

cacat secara sistematis, berkelanjutan dan bermartabat melalui pelayanan panti,

non panti maupun rumah singgah dilandasi rasa kesetiakawanan sosial, dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada :

a) Meningkatnya persentase penanganan, pelayanan dan rehabilitasi PMKS;

b) Meningkatnya upaya Mitigasi bencana sebesar 75 %.

3. Pengembangan perlindungan dan pemenuhan hak dasar warga miskin secara

adil, merata, partisipatif,koordinatif, sinergis, dan saling percaya guna

mempercepat penurunan jumlah warga miskin dengan persentase penurunan

sebesar 2% per tahun.

D. INDIKATOR KINERJA UTAMA KOTA SEMARANG

1. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGURANGAN PENGANGGURAN

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

1. Penurunan jumlah

warga miskin 1 Penurunan Persentase Penduduk Miskin persen

Jumlah Warga Miskin yang terdata

Jumlah Penduduk Kota Semarang

2 Persentase warga miskin yang ditangani persen

Jumlah warga miskin yang ditangani

Jumlah seluruh Warga Miskin

2 Meningkatnya

Penyediaan Rumah Layak huni

1 Perbaikan /pemugaran Rumah Layak Huni unit

2 Rumah tangga bersanitasi persen

3 Rumah tangga pengguna air bersih persen

4 Persentase Kawasan Kumuh persen

3 Meningkatnya

persentase penanganan,

pelayanan dan rehabilitasi PMKS

1 Persentase jumlah PMKS yang tertangani persen

2 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial jumlah

3 Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia

tidak potensial yang memperoleh jaminan sosial jumlah

4 Sarana sosial (panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi)

yang menyediakan pelayanan kessos jumlah

4 Meningkatnya

pengendalian laju pertumbuhan

penduduk

1 Angka Kelahiran (Total Fertility Rate) angka

2 Jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I jumlah

3 Penurunan Jumlah PUS unmet need jumlah

4 Meningkatnya jumlah peserta KB aktif persen

5 Menurunnya angka

pengangguran 1 Tingkat pengangguran terbuka persen

Jumlah Penduduk usia 15 th ke atas yang mencari kerja

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja

2 Persentase pencari kerja yang ditempatkan persen

Jumlah pencari kerja yang ditempatkan

Jumlah pencari kerja yang mendaftar

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

29

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

6 Meningkatnya

persentase tingkat

partisipasi angkatan kerja

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) persen

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja

Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 - 64 th)

2 Penyelenggaraan Bursa Tenaga Kerja kali

7 Meningkatnya jumlah

penyerapan tenaga

kerja pada sektor UMKM

1 Persentase Koperasi Aktif persen

2 Jumlah tenaga kerja yang terserap Koperasi jumlah

3 Peningkatan Jumlah UMKM yang aktif jumlah

4 Jumlah tenaga kerja yang terserap pada UMKM jumlah

5 Jumlah UMKM yang difasilitasi permodalan jumlah

8 Peningkatan

Kesejahteraan Buruh, Petani dan Nelayan

1 Persentase UMK dibanding dengan KHL persen

2 Nilai Tukar Petani (NTP) angka

3 Persentase Peningkatan Pendapatan Nelayan persen

4 Persentase Peningkatan Pendapatan Pembudidaya ikan persen

5 Skor Pola Pangan Harapan angka

2. PENANGANAN ROB DAN BANJIR

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

Menurunnya persentase luasan

genangan banjir dan rob 1 Persentase Luas Wilayah yang mengalami rob/banjir persen

Luas wilayah yang terkena dampak rob/banjir

Luas wilayah Kota Semarang

2 Persentase Penurunan Luas wilayah yang mengalami rob/banjir persen

Luas Wilayah yang mengalami banjir

Luas Wilayah yang mengalami banjir tahun lalu

3 Rata rata lamanya genangan air rob/banjir menit

4 Peningkatan Persentase Kondisi Jaringan Drainase dalam kondisi

baik persen

Panjang Jaringan Drainase dalam keadaan baik

Total Panjang Seluruh Jaringan Drainase

5 Peningkatan Kapasitas Pompa liter/dtk

Jumlah Pompa yang dibangun/diperbesar kapasitas

3. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

1 Terwujudnya tertib

administrasi keuangan

daerah dengan opini

WTP

1 Mempertahankan Pencapaian Laporan Keuangan Wajar Tanpa

Pengecualian persen

2 Persentase Aset Milik Daerah yang sudah terdata dan memiliki

bukti penguasaan aset persen

Jumlah Aset Milik Daerah yang terdata

Jumlah Aset seluruh milik Pemerintah Daerah

2 Meningkatnya

persentase

Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

1 Peningkatan Pendapatan Asli Daerah persen

2 Rasio Pendapatan Asli Daerah dibanding dengan volume seluruh

Pendapatan persen

3 Peningkatan Rasio kemandirian keuangan dalam pembiayaan

pembangunan persen

3 Meningkatnya

persentase standar

mutu pelayanan

1 Meningkatnya Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) angka

Jumlah SKPD yang sudah melaksanakan IKM jumlah

2 Jumlah Penanganan Pengaduan yang terselesaikan jumlah

3 Peningkatan SKPD yang sudah memiliki SOP (Standar

Operasional Pelayanan) atau SPP (Standar Pelayanan Publik) jumlah

4 Peningkatan SKPD yang sudah memiliki Ruang Pelayanan serta

sarana dan prasarana pelayanan yang baik jumlah

5 Pelaksanaan PATEN

- Jumlah Kecamatan yang memiliki ruang pelayanan jumlah

- Jumlah Kecamatan yang memiliki SOP dan SPP jumlah

- Persentase Pelayanan masyarakat di Kecamatan persen

4 Tewujudnya tertib

administrasi dan

pengelolaan administrasi

kependudukan

1 Cakupan / Rasio Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) per

satuan penduduk persen

2 Cakupan / Rasio Bayi memiliki Akta Kelahiran dalam setahun persen

3 Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk angka

4 Cakupan / Rasio pelayanan E-KTP persen

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

30

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

5 Meningkatnya

persentase iklim

investasi yang kondusif di Kota

Semarang

1 Jumlah Pelayanan Perijinan yang dikeluarkan dalam setahun jumlah

2 Jumlah dan nilai persetujuan investasi selama setahun jumlah

- Penanaman Modal Asing (PMA)

- Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

3 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) Rp

4 Jumlah tenaga kerja yang terserap jumlah

5 Jumlah kegiatan peningkatan Investasi/Penanaman Modal kegiatan

6 Meningkatkan tata

kelola pemerintahan melalui Reformasi

Birokrasi

1 Rasio Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota persen

2 Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan Profesionalisme Aparatur

- Jumlah SKPD yang telah menyusun Analisa Jabatan (ANJAB)

dan Analisa Beban Kerja (ABK) SKPD

- Jumlah PNS yang mengikuti Bintek, Workshop, Pelatihan atau

Pendidikan selama setahun orang

- Persentase Jabatan Struktural yang telah terisi persen

- Jumlah PNS yang terkena kasus hukum dan menerima Hukuman

Disiplin jumlah

3 Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka

Panjang, Menengah, Tahunan ada/tidak

4 Kesesuaian Jumlah Program yang dilaksanakan pada RPJMD

dengan RKPD persen

5 Tingkat Ketersediaan data dan informasi untuk perencanaan dan

pengendalian pembangunan kota melalui SIMPERDA dan

MONEV Pembangunan

persen

6 Pengadaan Barang dan Jasa melalui E-Procurement jumlah

- Jumlah Pengadaan Barang/Jasa melalui ULP

- Jumlah Pengadaan Barang/Jasa melalui LPSE

7 Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan melalui Sistem

Informasi Manajemen (SIM) Pemerintah /E-Government jumlah SIM

8 SKPD yang memiliki Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) Kota Semarang SKPD

9 Jumlah Perjanjian / Kerjasama kemitraan Pemerintah Kota di

berbagai bidang pembangunan jumlah

7 Meningkatnya

persentase keamanan,

ketentraman dan

ketertiban masyarakat

1 Rasio jumlah personil Satpol PP per 10.000 penduduk persen

2 Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk persen

3 Cakupan kegiatan Penegakan Peraturan dalam setahun persen

4 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban masyarakat

- Angka Kriminalitas yang terjadi di Daerah angka

- Jumlah konflik warga yang terjadi jumlah

- Jumlah demo yang berakhir rusuh jumlah

- Jumlah kerusuhan akibat SARA jumlah

8 Pelayanan

Penangulangan Bencana Kebakaran

1 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran persen

2 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan

Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) waktu

9 Pengembangan dan

pelestarian seni dan

budaya tradisional, bangunan bersejarah

serta benda cagar

budaya dalam rangka memperkuat identitas

dan jati diri

masyarakat

1 Rasio Grup Kesenian dan budaya per 10.000 penduduk persen

2 Rasio Gedung Kesenian per 10.000 penduduk persen

3 Jumlah penyelenggaraan festival Seni dan Budaya jumlah

4 Jumlah benda, situs cagar budaya yang dilestarikan jumlah

5 Rasio Gedung Olahraga per 10.000 penduduk persen

10 Meningkatnya

kuantitas kunjungan wisata ke Kota

Semarang

1 Jumlah kunjungan wisata ke Kota Semarang dalam setahun orang

2 Tingkat okupansi rata rata hunian hotel persen

3 Rata - rata lama wisatawan tinggal dan menginap di Kota

Semarang hari

4 Peningkatan jumlah destinasi wisata di Kota Semarang jumlah

5 Peningkatan Sarana dan Prasarana wisata

- Hotel berbintang/non berbintang/losmen/penginapan jumlah

- Restoran / Rumah makan / Café / Tempat Kuliner dan Pusat Oleh jumlah

11 Meningkatnya

persentase minat baca

masyarakat

1 Jumlah pengunjung perpustakaan dalam setahun jumlah

2 Jumlah perpustakaan keliling dan rumah pintar jumlah

3 Kegiatan Promosi Gerakan Gemar Membaca kegiatan

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

31

4. PENINGKATAN INFRASTRUKTUR KOTA

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

1 Meningkatnya

persentase kualitas dan kuantitas sarana

prasarana jaringan

jalan

1 Prosentase panjang jalan dalam kondisi baik persen

Panjang Jalan dalam kondisi baik (m)

Jumlah seluruh Panjang Jalan (m)

2 Prosentase jalan rusak yang diperbaiki persen

Panjang Jalan rusak yang diperbaiki (m)

Panjang Jalan yang Rusak (m)

2 Meningkatnya

persentase sarana prasarana estetika kota

1 Presentase cakupan jalan yang diterangi PJU persen

Jumlah jalan yang diterangi PJU

Jumlah jalan

2 Kondisi lampu PJU yang terpelihara titik

3 Meningkatnya

persentase kualitas dan

kuantitas RTH Kawasan Perkotaan

1 Rasio Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB persen

2 Pembangunan dan Rehabilitasi Taman Kota dalam setahun taman

4 Meningkatnya

persentase pemanfaatan ruang

sesuai dengan fungsi

kawasan dalam Perda RTRW

1 Persentase Jumlah Bangunan ber IMB persen

Jumlah bangunan ber IMB

Jumlah bangunan di Kota Semarang

2 Realisasi luas wilayah seusai dg peruntukannya sesuai dengan

RTRW (%) persen

3 Pelestarian Kawasan Kota Lama kegiatan

5 Meningkatnya

revitalisasi Pasar

Tradisional

1 Persentase Jumlah Pasar dalam kondisi baik persen

Jumlah Pasar dalam kondisi baik

Jumlah seluruh pasar di Kota Semarang

2 Jumlah Pasar yang direnovasi / direvitalisasi dalam satu tahun pasar

3 Peningkatan Jumlah pasar Tradisional Modern pasar

6 Meningkatnya

persentase cakupan

skala pelayanan penanganan sampah

1 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk persen

2 Cakupan pelayanan penanganan sampah persen

3 Cakupan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) per satuan

penduduk persen

7 Meningkatnya

persentase sarana dan prasarana transportasi

massal

1 Ketersediaan Sistem Transportasi Massal (Massa Rapid) Koridor

a. Jenis Transportasi Massal jenis

b. Jumlah armada / moda transportasi bus

2 Persentase penduduk yang menggunakan moda transportasi massal persen

a. Cakupan wilayah yang dilayani transportasi massal

b. Jumlah penumpang yang memanfaatkan dalam setahun penumpang

c. Jumlah halte/pemberhentian bagi transportasi massal per trayek halte

3 Persentase terminal dan sub terminal yang memiliki sarana dan

prasarana fasilitas umum yang lengkap dan dalam kondisi yang

baik (Toilet, Tempat ibadah, ruang tunggu, pelayanan kesehatan,

tempat sampah)

persen

4 Peningkatan jumlah penumpang angkutan umum jumlah

5 Rasio ijin trayek per tahun %

Jumlah armada angkutan umum setiap tahun jumlah

Jumlah trayek setiap tahun jumlah

8 Meningkatnya

persentase pengelolaan

manajemen

perparkiran

1 Tingkat Parkir on street titik

2 Tingkat Ketersediaan Lokasi Parkir Off Street lokasi

5. KESETARAAN GENDER

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

1 Meningkatnya

kesetaraan dan keadilan gender

1 Angka Indeks Pembangunan Gender (GDI) angka

2 Prosentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah %

3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan angka

2 Menurunnya

persentase kekerasan

terhadap perempuan dan anak

1 Rasio KDRT %

2 Prosentase Fasilitasi penanganan pengaduan kasus kekerasan anak

dan perempuan (non ligitasi atau ligitasi) %

Kasus kekerasan anak dan perempuan yang difasilitasi

Kasus kekerasan anak dan perempuan yang dilaporkan

2

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

32

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

3 Mewujudkan Kota

Layak Anak 1 Jumlah Forum Anak Kota Smg yang terbentuk forum

2 Jumlah Komposisi Gugus Tugas Layak Anak jumlah

3 Jumlah Lokasi Taman bermain Anak dlm rangka KLA lokasi

4 Jumlah Zona Aman Sekolah / Sekolah Ramah Anak sekolah

5 Jumlah Kelurahan Ramah Anak kel

6. PELAYANAN PENDIDIKAN

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

Meningkatnya pemerataan dan

jangkauan akses pelayanan pendidikan

1 Persentase Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) %

2 Angka Melek Huruf (Bebas Buta Aksara) %

3 Angka Partisipasi Kasar (APK) %

APK SD/MI

APK SMP/MTs

APK SMA/SMK/MA

4 Angka Partisipasi Murni (APM) %

APM SD/MI

APM SMP/MTs

APM SMA/SMK/MA

5 Angka Melanjutkan (AM) %

dari SD/MI KE SMP/MTs

dari SMP/MTs KE SMA/SMK/MA

Meningkatnya mutu dan

kualitas pendidikan berstandar

Nasional untuk SD/MI dan Standar Internasional pada

masing-masing sekolah 1

tingkat

1 Peningkatan Sekolah yang terakreditasi>8 sekolah

SD/MI

SMP

SMA/SMK

2 Angka Kelulusan (AL) %

AL SD/MI

AL SMP/MTs

AL SMA/SMK/MA

3 Angka Putus Sekolah (APS) %

APS SD/MI

APS SMP/MTs

APS SMA/SMK/MA

Meningkatnya prosentase

kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan umum

dan khusus

1 Rasio Siswa terhadap Guru (R-S/G) %

SD/MI

SMP

SMA/SMK

2 Guru yang memenuhi Kualifikasi S-1 / DIV %

Guru SD/MI

Guru SMP

Guru SMA/SMK

3 Persentase Sekolah dalam Kondisi yang baik %

SD/MI

SMP

SMA/SMK

4 Peningkatan perbaikan ruang kelas sekolah

SD/MI

SMP

SMA/SMK

Meningkatnya relevansi dan

daya saing pendidikan menengah umum dan khusus

1 Peningkatan penyelenggaraan pendidikan life skill (kecakapan

hidup)

Jumlah Peserta pendidikan life skill (kecakapan hidup) orang

Frekuensi pelaksanaan pendidikan life skill (kecakapan hidup) kali

2 Fasilitasi dan Pelaksanaan Kelurahan Vokasi kelurahan

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

33

7. PELAYANAN KESEHATAN

SASARAN STRATEGIS

DALAM RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

1 Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat 1 Usia Harapan Hidup (UHH) angka

2 Meningkatnya

paradigma Semarang Sehat

1 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran bayi (Infant Mortality

Rate/IMR) angka

2 Penurunan Angka kematian Balita per 1000 kelahiran hidup

(Childhood Mortality Rate/ChMR) angka

3 Penurunan Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran

hidup angka

4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani %

5 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan %

6 Cakupan Kunjungan Bayi yang memperoleh Layanan Kesehatan %

7 Penurunan Prevalensi Gizi Buruk %

8 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan %

9 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD %

10 Penurunan Kasus DBD kasus

11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA %

12 Penurunan penderita HIV (hasil pendataan) orang

13 Penurunan Penderita AIDS (hasil pendataan) orang

14 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) %

15 Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk %

16 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk %

17 Rasio Dokter Umum dan Spesialis per satuan penduduk %

18 Rasio tenaga medis per satuan penduduk %

3 Meningkatnya

cakupan Universal Coverage 2015

1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin %

2 Warga Kota Semarang yang mengikuti Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan. orang

E. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

MISI PERTAMA :

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MASYARAKAT KOTA

SEMARANG YANG BERKUALITAS

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

TUJUAN :

Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan rintisan wajar 12 tahun didukung olehsarana/prasarana

yang memadai dan tenaga pendidikan yang profesional serta peningkatan tatakelola pendidikan yang berskala standar nasional

SASARAN :

1. Meningkatnya pemerataan dan

jangkauan akses pelayanan

pendidikan

1.

Mempertahankan Angka Partisipasi Kasar (APK)

(IKU) %

APK SD/MI 108,53%

APK SMP/MTs 119,05%

APK SMA/SMK/MA 116,96

PAUD (IKU) 84%

2. Angka Partisipasi Murni (APM) (IKU)

SD/MI 92,2%

SLTP/MTs 82,87%

SMA/SMK/MA 79.97%

3. Angka Kelulusan (AL) (IKU)

SD/MI 99,99 %

SLTP/MTs 94%

SMA/SMK/MA 96%

4. Penuntasan Buta Aksara (IKU) 99,5 %

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

34

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

2. Meningkatnya mutu dan kualitas

pendidikan berstandar Nasional

untuk SD/MI dan Standar

Internasional pada masing-masing sekolah 1 tingkat

1. Penerapan Sistem Pembelajaran berkarakter 100 %

2. Mempertahankan jumlah TK NBI dan mendorong

menjadi TK Bertaraf Internasional 1

3. Capaian 16 rintisan SD pelaksanaan e- pembelajaran 40 %

4. Capaian SMP pelaksanaan e-pembelajaran 60 %

5. Meningkatkan jumlah SMA melaksananakan e-

pembelajaran 60 % 60%

6. Meningkatkan jumlah SMK melaksananakan e-

pembelajaran 60 % 65%

7. Mempertahankan jumlah SD SBI 1 Sekolah

8. Mempertahankan jumlah SMP SBI 1 Sekolah

9. Meningkatkan jumlah 11 SMK ber ISO 9001:2008 11

10. Mempertahankan jumlah SMA RBI 1 Sekolah

11. Mempertahankan jumlah SMK RBI 1 Sekolah

12. meningkatkan jumlah sekolah SD, SMP terakreditasi 95% 95%

13. meningkatkan 90% SD dan SMP terakreditasi min. B 90%

14. meningkatkan jumlah SMA berkreditasi B sebesar

90% 90%

15. meningkatkan jumlah SMK berkreditasi B sebesar

90% 90%

3. Meningkatnya prosentase kualitas

dan kuantitas sarana prasarana

pendidikan umum dan khusus

1. Meningkatkan kualitas ruang kelas SD, memperbaiki

325 ruang kelas rusak kelas rusak berkurang 70 ruang

per tahun)

71 Ruang

2. Meningkatkan kualitas ruang kelas SMP,

memperbaiki 160 ruang kelas rusak kelas rusak

berkurang 27 ruang per tahun)

27 Ruang

3. Jumlah guru SD/SDLB berkualifikasi S-1 / D-4

sebesar 88% (IKU) 88 %

4. Jumlah guru SMP/SMPLB berkualifikasi S-1 / D-4

sebesar 98% 98 %

5. Jumlah guru SMA/SMK berkualifikasi S-1 / D-4

sebesar 87% 87%

6. Jumlah guru SMA/SMK bersertifikasi

90%

4 Meningkatnya relevansi dan daya

saing pendidikan menengah umum dan khusus

1. Meningkatkan Jumlah lembaga kursus dan pelatihan

berakreditasi / bersertifikasi 50% 50%

2. Meningkatkan lulusan program kecakapan hidup

bersertifikat kompetensi sebesar 20 % 4%

3. Akreditasi PKBM 40%

4. Sekurang -kurangnya 1 kelurahan VOKASI di setiap

Kecamatan (16 Kecamatan) (IKU) 16

5. 1 TBM di masing-masing Kecamatan (16 kecamatan) 16

6. Meningkatnya penyediaan data dan informasi bidang

pendidikan 90

7. Meningkatkan Kelulusan Program Kecakapan Hidup

Bersertifikat Kompetensi sebesar 20% 4%

URUSAN WAJIB KESEHATAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

TUJUAN :

Pengembangan pemerataan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/ rujukan

dengan rintisan pengembangan pelayanan berskala rumah sakit, pengembangan profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan

yang didukung dengan pesebaran sarana dan prasarana dan terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

SASARAN :

1. Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat 1. Angka Usia harapan hidup (IKU) 72,30

2. Angka Kematian bayi per 1000 kelahiran bayi (IKU) -

3. Angka Kematian Balita -

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

35

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

4. Angka Kematian ibu melahirkan per 100.000

kelahiran hidup (IKU) -

5. Angka Prevalensi Penyakit TBC 55

6. Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit TBC BTA (Indikator tambahan dari IKU) -

7. Angka Prevalensi Penyakit DBD (IKU) < 1.5/1000

8. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

(IKU) -

9. Angka Prevalensi Penyakit HIV/ AIDS (IKU) <2/1000

10. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) -

11. Angka Kematian karena Penyakit TBC -

12. Angka Kematian karena Penyakit DBD <2

13. Angka Kematian karena Penyakit HIV /AIDS -

14. Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA -

15. Angka kesakitan pnemoni balita 280/10.000

16. Balita yg naik berat badannya 100%

17. Angka kesakitan Diare 21/1000

18. Angka Kematian Diare <1

19. Cakupan Kunjungan bayi (IKU) 91%

20. Presentase balita gizi buruk (IKU) 0,03%

21. Prevalensi gizi kurang pada balita (IKU) 100 bayi

22. Rumah Tangga Sehat 100%

2. Meningkatnya paradigma Semarang

Sehat

1. Presentase balita yang mendapat ASI Eksklusif -

2. Proporsi Pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan 100%

3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 93%

4. Angka bebas jentik -

5. Persentase Kelurahan yg mencapai Universal Child

Immunization (UCI) (IKU) 98

6. persentase Posyandu purnama dan mandiri 12,07

7. Cakupan Kompilasi Kebidanan yang ditangani (IKU) %

8. Cakupan puskesmas (%) 231,25

9. Cakupan pembantu puskesmas 19,77

10. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu, per Satuan

penduduk (Tambahan Indikator dari IKU) %

11. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk (Tambahan

Indikator dari IKU)

%

12. Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk

(Tambahan Indikator dari IKU) %

13. Rasiao tenaga Medis per Satuan Penduduk

(Tambahan Indikator dari IKU) %

14. Ketersediaan dan pemerataan obat di Puskesmas dan

jaringannya 100%

15. Jaminan keamanan peredaran obat dan makanan 100%

16. Meningkatnya mutu pelayanan puskesmas (ISO) 100 %

17. Meningkatnya penerapan standar pelayanan publik di

bidang kesehatan 100%

18. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasaana pelayanan

puskesmas sesuai standar pelayanan Puskesmas 100%

19. Persentase rumah tangga mempunyai akses terhadap

air layak konsumsi

-

20. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan

sehat 100 %

21. persentase tempat tempat umum sehat -

22. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Persalinan oleh

Tenaga Kesehatan (IKU) 100%

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

36

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

23. Persentase Ibu Hamil mendapat tablet Fe -

24. Pemberian Vitamin A pada bayi -

25. Penanganan Bayi BBLR -

26. Penurunan balita yang menderita pneumonia -

27. Pelayanan kesehatan bayi 100%

28. Pelayanan kesehatan balita 100%

29. Kualitas Pelayanan Kesehatan Lansia 100%

30. persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam -

31. Persentase kasus DBD yang ditangani 100%

32. Terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit 100%

33. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pelayanan 70% 63%

34. Ketersediaan data dan informasi bidang kesehatan

akurat dan tepat waktu 100%

3.

Meningkatnya cakupan Universal

Coverage2015 1 Persentase Keluarga Miskin yang mendapat

Pelayanan kesehatan (IKU) -

2 Persentase penduduk yg menjadi peserta jaminan

pemeliharaan kesehatan (IKU) -

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

TUJUAN :

Pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan dan persebarannya,fasilitasi Keluarga Berencana dan sistem administrasi

kependudukan yang terintegrasi

SASARAN :

1. Meningkatnya pengendalian laju

pertumbuhan penduduk 1. Pengendalian Angka Kelahiran (TFR) (IKU) 2,26%

2. Peningkatan kesadaran remaja utk tidak hamil

dibawah 20 tahun serta kesiapan para remaja dalam

kehidupan berkeluarga

0,4%

3. Jumlah PIK remaja per jumlah Kelurahan 60 PIK KRR

4. Jumlah sosialisasi dan advokasi kesehatan reproduksi

remaja (KRR) dan peserta media (radio, TV,dll) 1

5. Jumlah pembinaan pusat info dan konseling KRR tkt

Kota 64 KEG

Jumlah petugas KB

Petugas UPTB, 16

6. Jejaring / Kemitraan peduli KB (PKKBD Mandiri) 100%

PLKB/PKB 88

PPKBD/SKD 88

Sub PPKBD 47

Kelompok KB 9.712

7. Ratio petigas lapangan /penyuluh KB 1 petugas di

setiap 2 kel 0,4

8. Ratio pembantu pembina KB 1 ptgs di kel 177

2. Peningkatan jumlah akseptor KB

baru, baik laki-laki dan perempuan 1 Jumlah peserta BK aktif : (IKU)

1. BKB 96%

2. BKR 95%

3. BKL 96%

2 Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah

usia 20 tahun

0,4%

3 Peserta KB dari PUS unmet need/menurunnya PUS

Unmet need 75,65

4 Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB

aktif 76%

5 Rasio akseptor KB (%) 18,64 %

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

37

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

TUJUAN :

Fasilitasi pengembangan kesempatan kerja /berusaha, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja,serta kualitas tenaga kerja yang

mampu bersaing di era global

SASARAN :

1. Menurunnya angka pengangguran

(IKU) 1. Tingkat pengangguran terbuka (IKU) 12,7%

2. Penempatan pencari kerja sebanyak 10.750

AKAL -

AKAD -

AKAN -

2. Meningkatnya persentase tingkat

partisipasi angkatan kerja (IKU)

1. Angka partisipasi angkatan kerja (IKU) 63,51%

2. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) (IKU) 66,71%

3. Meningkatnya persentase

perlindungan dan jaminan

kesejahteraan tenaga kerja (IKU)

1. Upah Minimum Kota Semarang 100%

2. Kebutuhan Hidup Layak 100%

3. Peningkatan jumlah serikat buruh -

4. Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 sebanyak

570 perusahaan ( 45,6% ) 570 Perusahaan

4. Meningkatnya persentase fasilitasi

penyelesaian masalah hubungan

industrial

1. 1 Penurunan angka perselisihan hubungan industrial

PHI/PHK/Unjuk rasa 2 % Per tahun 227 kasus

2. 3 Jumlah kasus pelanggaran / penyimpangan regulasi

ketenagakerjaan menurun

5. Meningkatnya

persentasepenyelenggaraan dan

sistem informasi pasar kerja yang

mudah diakses masyarakat

1. Jumlah Bursa Tenaga Kerja (IKU) 2 keg

2. Tenaga kepelatihan yg berkompetensi 25%

3. Jumlah pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja 200 keg

4. Meningkatnya ketrampilan tenaga kerja 2.310 orang 550 Orang

5. Meningkatnya kompetensi tenaga kepelatihan 25% 5%

6. Ketersediaan pranata pengelolaan DBHCHT dalam

upaya peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

100%

URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

TUJUAN :

Pengembangan peran pemuda dan organisasi kepemudaan dalam mendukung sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi,

dan kreativititas serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah airg una meningkatkan partisipasi dalam pembangunan

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase peran

serta aktif generasi pemuda dalam

pembangunan

1 Peningkatan jumlah organisasi kepemudaan

Karang taruna

Organisasi kepemudaan

2,43 %

47 Organisasi

2 Peningkatan jumlah kegiatan kepemudaan 14 Kegiatan

3 Peringatan Hari Sumpah Pemuda -

4 Pendidikan Life skill/kewirausahaan 47 Organisasi

5 % (prosentase) jumlah peserta dihadapkan dengan

jumlah anggota organisasi kepemudaan dalam rangka

peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan

16,66%

6 Jumlah Organisasi Kepemudaan 47 Organ

7 1. % (prosentase) peningkatan fasilitasi/

bantuan Karang Taruna.

2. % (prosentase) peningkatan

fasilitasi/bantuan Kepemudaan.

4,68%

TUJUAN :

Pengembangan pembudayaan olahraga masyarakat dan fasilitasi olahraga prestasi unggulan yang didukung sarana prasarana olahraga

yang memadahi

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

38

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga

1 Pembangunan/rehab sarana olahraga -

2 Presentase kecamatan yang mempunyai sarana dan

prasarana olahraga untuk umum 100%

3 % (prosentase) Peningkatan jumlah pembangunan

sarana olahraga di kota per 10000 penduduk (IKU) 16,7%

4 Data jumlah sarana prasarana olahraga ada

2. Meningkatnya persentase budaya

olahraga amasyarakat 1 Jumlah kegiatan olahraga massal dalam satu bulan

per tahun 19 Kegiatan

2 Prosentase penduduk yang menjadi anggota klub

olahraga 10,7%

3 Prosentase penduduk aktif melaksanakan minimal

satu cabang olahraga satu kali seminggu -

4 Peningkatan Pembinaan dan Permasyaratan olahraga 33%

5 Jumlah organisasi olahraga=23 organisasi(18 cabang

olahraga dan 5 cabang olahraga baru/rekreasi) 23 Organ

6 Peniongkatan Jumlah Atlet yang dibina, jumlah

mendali yang diperoleh

48 Orang /54 %

Mendali

3. Meningkatnya persentase

pencapaianprestasi olahraga 1 Peningkatan prestasi liga pendidikan Indonesia

(LIPIO)

Tk. SMA

Tk. SMP

-

2 Mempertahankan capaian pada POPDA tahun

sebelumnya -

3 Prosentase nomor cabang olahraga pada PON yang

meraih medali dibandingkan jumlah keseluruhan

nomor cabang olahraga yang dipertandingkan

2 %

URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan pelayanan dan aksesbilitas perpustakaan berbasis teknologiinformasi, optimalisasi minat bacamasyarakat dan rintisan Perpustakaan berbasis TI

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

Perpustakaan BerbasisTI 1. Jumlah perpustakaan milik di Kota Semarang 156

2. Jumlah perpustakaan kelurahan/ Rumah Pintar 16 Lokasi

3. Jumlah Perpustakaan Keliling dan Rumah Pintar

(Tambahan Indikator dari IKU Jumlah

4. Peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan 100%

5. Peningkatan pelayanan Otomasi Perpustakaan 100%

6. Pelayanan Perpustakaan yang sudah berbasis IT

7. Keberadaan data buku secara digital Ada

8. Keberadaan data anggota dan peminjam secara digital Ada

9. Penyediaan sarana informasi layanan perpustakaan

berbasis TI dan website perpustakaan Ada

10. Fasilitas sarana dan prasarana yang memadai Ada

2. Meningkatnya persentase minat

baca masyarakat 1. Presentase peningkatan budaya baca 100%

2. Penyelenggaraan Pameran Buku 2x dalam 1 Th

3. Promosi Gerakan Membaca (IKU) 100%

4. Jumlah peminjam buku 40%

3. Meningkatnya persentase

pelestarian dan koleksi bahan

pustaka

1. Peningkatan koleksi bahan pustaka berupa buku 2.076 Buku

2. Terkelolanya koleksi buku perpustakaan 100%

3. Jumlah koleksi buku perpustakaan 8000 Buku

4. Jumlah judul buku perpustakaan 2.076 Buku

5. Jumlah Koleksi Bahan Perpustakaan 35%

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

39

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

6. Jumlah Pengunjung Perpustakaan (dalam setahun)

(IKU) 30% (Jumlah)

7. Jumlah Koleksi Bahan Perpustakaan yang Terpelihara 60%

8. Rasio ketersediaan Sarana/prasarana penyimpanan

arsip yang berfungsi dan terpelihara 61 %

9. Aksesbilitas/ketersediaan layanan informasi

kearsipan 55%

10. Jumlah arsip dengan sistem administrasi yang baik 7100 berkas

11. Jumlah dokumen/arsip daerah yang diselamatkan /

dipelihara 4100 berkas

URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan bersejarah serta benda cagar budaya dalam rangka memperkuat indentitas dan jati diri masyarakat

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase sarana

dan prasarana pelestarian seni dan budaya tradisional

1. Tersediannya Sarana dan Prasarana Obyek Wisata yang memadai

Tersediannya Adminsitrasi Perkantoran

Tersediannya Sumber Daya Aparatur

Pengelolaan Obyek Wisata dan Pemandu Wisata

Meningkatnya Penyelenggaraan Apresiasi Seni dan dan Budaya

Meningkatnya Penyelenggaraan Atraksi Budaya

21 Wahana

3 Kegiatan

618 Orang

20 Kegiatan

30 Kegiatan

2. Meningkatkan kegiatan pelestarian kekayaan budaya

sebesar 10 % per tahun dalam Pengembangan,

Pengelolaan terhadap nilai, kekayaan, dan keragaman

Budaya

3 Kegiatan

3. Rasio Group Kesenian dan Budaya per 10000

Penduduk (Indikator Tambahan dari IKU)

4. Rasio Gedung Kesenian per 10000 (Indikator

Tambahan dari IKU)

5. Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya

(Indikator Tambahan dari IKU)

2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas bangunan bersejarah dan benda cagar budaya

1. Daftar Cagar Budaya di Kota Semarang 100%

2. Jumlah Benda, situs Cagar Budaya yang

dilestarikan ( IKU) Jumlah

3. Jumlah obyek Cagar Budaya dalam setahun (IKU) 174

4. Jumlah obyek Cagar Budaya yang telah diinventarisir 100%

5. Jumlah obyek Cagar Budaya yang juga merupakan

obyek wisata Jumlah

6. Benda, situs, kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan 100%

3. Meningkatnya persentase kesadaran

dan pemahaman masyarakat dalam pelestarian sen idan kekayaan

budaya local

1 Jumlah sanggar seni dan budaya di Kota Semarang 100%

2 Jumlah Sanggar Seni dan Budaya di Kota Semarang

yang dibina 100%

3 Frekuensi pembinaan Sanggar Seni dan Budaya 100%

4 Jumlah organisasi budaya 100%

5 Jumlah sanggar seni dan budaya 100%

6 Jumlah group,sanggar seni dan budaya yang dibina 100%

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

40

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

7 Jumlah penyelenggaraan pagelaran/festival/pentas

seni dan budaya

Wayang kulit

Kethoprak

Atraksi Budaya

Apitan/sedekah bumi

Sesaji Rewanda

Upacara Tradisi Dugderan

Pagelaran Musik Tradisi

Tari

Rebana, Jipin

Lomba mewarnai

Semarang Night Carnival

Band/Vocal Grup

7 keg

8 Frekuensi Pembinaan Sanggar Seni dan Budaya 12 bulan

9 Penyelenggaraan Event Kebudayaan per tahun 12 bulan

10 Meningkatnya kegiatan kerjasama pengelolaan

kekayaan seni budaya daerah 3 Kegiatan

MISI KEDUA :

MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN,

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SERTA MENJUNJUNG

TINGGI SUPREMASI HUKUM

URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan pemahaman politik untuk mewujudkan budaya politik demokratis yang santun dan partisipasi politik yang didukung

oleh infra dan supra struktur politik yang sehat

SASARAN :

1. Meningkatnya wawasan

kebangsaan dalam masyarakat 1 Kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama 2 keg

2 Kegiatan Pembauran Kebangsaan 1 keg

3 Tingkat partisipasi masyarakat dalam bidang politik 75%

4 Tersedianya Pranata dalam peningkatan kesadaran

politik masyarakat 100%

2. Meningkatnya persentase

partisipasi politikmasyarakat dalam Pemilu dan Pilkada

1 Pendataan dan Monitoring Partai Politik 12 bulan

3. Meningkatnya persentase peran dan

fungsi politik Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah

1 Tingkat kinerja lembaga perwakilan rakyat dalam

pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan fungsi

pengawasan ( Raperda dan Perda)

21

2 Jumlah Anggota DPRD Kota Semarang 50

3 Prosentase Peraturan Daerah yang ditetapkan 50%

- Jumlah Perda yang ditetapkan selama setahun

- Jumlah Raperda yang diusulkan

4 Jumlah Perda yang diusulkan / inisiatif DPRD 23 raperda

5 Jumlah Keputusan DPRD yang dibuat selama

setahun

46 SK

6 Jumlah Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti 46 SK

7 Jumlah unjuk rasa terhadap anggota DPRD kota

Semarang 10 kali

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

41

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

8 - Jumlah pengaduan masyarakat yang masuk ke DPRD

- Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti oleh DPRD

5 kali

5 kali

TUJUAN :

Pengembangan upaya perlindungan masyarakat untuk menjaga dan memelihara keamanan, ketertiban, persatuan, dan kesatuan serta

kerukunan masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban umum dan tegaknya hukum serta

terselenggaranya perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat yang didukung oleh sarana prasarana keamanan dan ketertiban yang memadahi

SASARAN :

1.

Meningkatnya persentase keamanan,ketentraman dan

ketertiban masyarakat

Meningkatnya persentase

pemberantasan penyalahgunaan Napza, Miras, dan penyakit

masyarakat (Pekat) lainnya

Meningkatnya Persentase

kemampuan perlindungan masyarakat (LINMAS) mencapai

80%

1. 1 Pelaksanaan Kegiatan FORKOMPIDA/MUSPIDA 12 keg

2. Operasi Penegakan Peraturan 234

3. Penurunan angka kriminalitas 2.909

4. Perekrutan anggota linmas baru 745

5. Rasio Jumlah Personil Satpol PP per 10000 Penduduk

(Tambahan Indikator dari IKU) %

6. Rasio Jumlah Personil Linmas per 10000 Penduduk

(Tambahan Indikator dari IKU) %

7. Cakupan kegiatan Penegakan Peraturan dalam

Setahun (Tambahan Indikator dari IKU) %

8. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Maasyarakat

(Tambahan Indikator dari IKU)

Angka Kriminalitas yang terjadi di Daerah

Jumlah konflik warga yang terjadi

Jumlah Demo yang berakhir Rusuh

Jumlah Kerusuhan akibat SARA

Angka, Jumlah

9. Jumlah anggota linmas yang ber KTA 8.203

10. Pos Kamling yang aktif 3.695

11. Tingkat gangguan terhadap keamanan dan

kenyamanan lingkungan 5%

12. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga

persatuan dan kesatuan 100%

13. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 100%

14. Menurunnya Jumlah kejadian terkait ketertiban dan

keamanan 5%

15. Menurunnya jumlah pelanggaraan perda 10 % per

tahun 10%

16. Meningkatnya kesadarn masyarakat dalam memahami

bahaya lahgun dan peredaran narkoba 100 orang

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,

ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH,

KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yang

didukung penerapan e-government menuju e-city

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

administrasi pemerintahan dengan penerapan Information

Communication and Technology

(ICT) melalui electronic government di lingkungan

Pemerintahan Kota Semarang

1. Penerapan e-procurement (IKU)

Jumlah Pengadaan Barang melalui ULP

Jumlah Pengadaan Barang melalui LPSE

Ada,

Jumlah

Jumlah

2. Paket yang dilelang melalui e-procurement Ada

3. Optimalisasi Penyelenggaraan Pengembangan SIM e-

gov (IKU) Ada

4. Penerapan SIMPERDA dan MONEV secara

elektronik (IKU) 100%

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

42

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

5. Ketersediaan data dan Informasi untuk perencanaan

dan pengendalian Pembangunan Kota, baik dari

jumlah, jenis maupun akurasinya

95%

2. Meningkatnya persentase

perencanaan partisipatif dalam

penyelenggaraan pembangunan

1. Pelaksanaan Musrenbang tingkat Kota 1

2. Pelaksanaan Musrenbang tingkat Kecamatan 16

3. Pelaksanaan Musrenbang tingkat Kelurahan 177

4. Tingkat partisipasi komponen masyarakat dalam

proses perencanaan pembangunan daerah 100%

5. Tingkat ketersediaan pranata perencanaan program

pembangunan ekonomi 2 Dok

6. Tingkat ketersediaan pranata perencanaan program pembangunan Sosial dan Budaya

5 Dok

7. Tingkat ketersediaan pranata perencanaan program

pembangunan prasarana wilayah dan sumber daya

alam

5 Dok

8. Tingkat ketersediaan pranata tata ruang kota dan

kawasan-kawasan khusus kota 100%

9. Ketersediaan Pranata Perencanaan Pembangunan dan

Pengembangan Fasilitas Kota 3 Dok

10. Kapasitas Kelembagaan dan Personil Perencana

Pembangunan Daerah Kota 100%

11. Tingkat ketersediaan data statistik pembangunan

daerah 2%

12. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan

Jangka Panjang, Menengah, Tahunan (Indikator

Tambahan dari IKU)

Ada

13. Kesesuaian Jumlah Program yang dilaksanakan pada

RPJMD dengan RKPD (Indikator Tambahan dari

IKU)

85%

3. Pembentukan Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi(PPID)

Kota Semarang

1 Pembentukan Pejabat PPID dari SKPD (IKU) Ada

TUJUAN :

Pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial dan kreatif dengan tidak membebani rakyat

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) (IKU)

1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (IKU) 100%

Rp.

615.199.740.000

2. Rasio Pendapatan Asli Daerah dibanding dengan

Volume seluruh pendapatan (Tambahan Indikator dari IKU)

%

3. Meningkatkan Pendapatan Daerah 25%

2. Meningkatnya rasio kemandirian

keuangan dalam pembiayaan pembangunan

1. Peningkatan Rasio Kemandirian Keuangan dalam

Pembiayaan Pembangunan (Tambahan Indikator dari IKU)

%

3. Meningkatnya optimalisasi

pengelolaan aset daerah dengan penekanan pada ketersediaan data

aset yang akurat dan pengamanan

aset daerah

1. Sosialisasi penyusunan neraca aset 1 keg

2. Sosialisasi pengelolaan Barang Milik Daerah 1 keg

3. Tingkat ketersediaan data aset pemerintah daerah 100%

4. Tingkat akurasi hasil inventarisasi aset pemerintah

daerah

100%

4. Terwujudnya tertib administrasi

keuangan daerah dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

(IKU)

1. Opini dari BPK RI WTP

2. Mempertahankan Pencapaian Laporan Keuangan

Wajar Tanpa Pengecualian (Tambahan Indikator dari IKU)

%

3. Persentase Aset Milik Daerah yang sudah terdata dan

memiliki bukti Penguasaan Aset (Tambahan Indikator dari IKU)

%

TUJUAN :

Pengembangan budaya kerja aparatur yang profesional, bersih, beretika, dan berwibawa serta antikorupsi,kolusi dan nepotisme

dalam rangka tata kelola pemerintahan yang baik yang didukung oleh kelembagaan dan ketatalaksanaan serta Sistem Informasi Manajemen kepegawaian yang transparan dan akuntabel serta Pengembangan kerjasama daerah dengan berbagai pihak baik tingkat

lokal, nasional maupun internasional

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

43

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

kelembagaan dan ketatalaksanan pemerintahan guna mewujudkan

efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah

1. Penataan Birokrasi sesuai PP no 41 tahun 2007

2. Tingkat kemantapan kerjasama pembangunan dengan

domain pemerintah daerah, swasta dan masyarakat 100%

3. Penyusunan Kajian Kelembagaan 3 dokumen

4. Jumlah SKPD yang telah menyusun Analisis Jabatan

dan ABK (IKU) 62 SKPD

5. Jumlah PNS yang mengikuti Bintek, workshop,

pelatihan, atau pendidikan selama setahun (IKU) Orang

6. Persentase Jabatan Sturuktural yang telah terisi (IKU) %

7. Jumlah PNS yang terkena kasus hukum dan

menerima Hukuman Disiplin (IKU)

Jumlah

8. Tersedianya pranata dalam peningkatan organisasi /

kelembagaan penyelenggaraan pemerintahan. 100%

9. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui tertib

administrasi ketatalaksanaan 100%

10. Peningkatan program pemacu PAN dan tertib

administrasi kepegawaian Setda dan Sekretariat DPRD 100%

11. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan

sesuai dengan standar pelayanan 100%

12. Terlaksananya rintisan kelurahan sebagai SKPD 40 kel 95%

2. Meningkatnya persentase kapasitas

birokrasi dan profesionalisme

aparat dengan penekanan pada perubahan sikap dan perilaku aparat

pemerintah daerah yang

bermoral,beretika,danberwibawa

serta antikorupsi,kolusi dan

nepotisme,responsif,transparan dan

akuntabel

1. Persentase CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan 600 Orang

2. Jumlah diklat teknis fungsional yang diselenggarakan 56 orang

3. Jumlah diklat teknis fungsional yang dibutuhkan 4 keg

4. Penyelenggaraan Diklat Prajab Gol I, II / III Honorer 100%

5. Pengiriman Diklat Pim Tk II dan III dan Diklat

Teknis dan Fungsiomal 56 orang

6. Diklat Prajab Gol I, II dan III Umum 600 orang

7. Meningkatkan kompetensi teknis dan fungsional 30 orang

8. Meningkatnya profesionalisme dalam pelaksanaan

manajemen kepegawaian sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku secara 90% dalam

waktu 5 tahun perencanaan

100%

9. Persentase jumlah aparatur pemerintah kecamatan

dan kelurahan yang telah mendapatkan pendidikan

dan pelatihan teknis

90%

10. Jumlah kelurahan yang berprestasi 3 kelurahan

11. Rasio Jumlah Standart Pelayanan Minimal (SPM)

yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

(Tambahan Indikator dari IKU)

%

12. Pelaksanaan AKD 1 keg

3. Meningkatnya persentase sinergitas

hubungan antara pusat dan daerah

dalam pelaksanaan otonomi daerah

1. 1 Kegiatan Hubungan Antar Lembaga 3 Kegiatan

2. 2 Ketersediaan pranata kerjasama antar pemerintah

daerah, antara lembaga / institusi 100%

4. Meningkatnya persentase sistem

pengawasan internal pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

1. Penyusunan Buku Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan 100%

2. Jumlah produk hukum yang ditetapkan melalui Perda

maupun Perwal :

LD 4500

BD 2350

3. Jumlah sosialisasi peraturan Perundang-undangan 17 Jenis

4. Tindak lanjut dari peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi 5 Jenis

5. Persentase peningkatan hubungan

kerjasama antara Swasta,

PemerintahanDaerah

Kabupaten/Kota lain,Provinsi,Pusat dan Luar Negeri

1. Jumlah Pihak Ketiga yang bekerjasama dengan

Pemerintah Kota Semarang 100%

2. Jumlah koordinasi negara yang bekerjasama dengan

Pemerintah Kota Semarang 100%

3. Jumlah rapat koordinasi Pihak Ketiga yang

bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang 100%

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

44

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

4. Dokumen Evaluasi Kerjasama Pihak Ketiga 100%

5. Tersusunnya database kerjasama 100%

6. Anggota Kedungsepur, anggota Apeksi, SKPD Kota

Semarang 100%

7. Jumlah kunjungan kerja luar negeri / dalam negeri 100%

8. Jumlah daerah yang bekerjasama dengan Pemerintah

Kota Semarang 100%

9. Tersedianya data pertanahan yang valid 20%

10. Jumlah perjanjian/ kerjasama kemitraan pemerintah

kota di berbagai bidang pembangunan 8 kerjasama

11. Ketersediaan pranata Penyertaan Modal PDAM Kota

Semarang

100%

12. Ketersediaan pranata kerjasama antar pemerintah

daerah, antara lembaga / institusi 100%

13. Jumlah Perjanjian / Kerjasama Kemitraan Pemerintah

Kota di berbagai Bidang Pembangunan ( IKU) Jumlah

6. Berkurangnya persentase

penyimpangan penyelenggaraan

pemerintahan daerah

1. Indeks Persepsi Korupsi Meningkat

2. Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat 100%

TUJUAN :

Pengembangan sistem dan akses pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai kewenangan pada bidang pelayanan dasar

dan penunjang berbasis teknologi infomatika guna mewujudkan pelayanan prima

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase indeks

kepuasan masyarakat 1. Pelaksanaan IKM 2 Dok

2. Tertanganinya Pelayanan Pengaduan Masyarakat 340 Pngduan

3. Prosentase Pengaduan Masyarakat yang ditangani 100%

2. Meningkatnya persentase standar

mutu pelayanan 1. Meningkatnya Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) dan Jumlah SKPD yang melaksanakan IKM

(IKU)

Angka dan Jumlah

2. Jumlah Penanganan Pengaduan yang terselesaikan (

IKU) Jumlah

3. Peningkatan SKPD yang sudah memiliki SOP attau

SPP (IKU) Jumlah

4. Peningkatan SKPD yang sudah memiliki ruang

pelayanan serta sarana dan prasarana pelayanan yang

baik

5. Pelaksanaan PATEN (Pelayanan Terpadu di

Kecamatan)

Jumlah Kecamatan yang memiliki ruang pelayanan

Jumlah kecamatan yang memiliki SOP dan SPP

Persentase Pelayanan Masyarakat di

Kecamatan

16 kec

16 kec

90%

3. Meningkatnya persentase sarana

dan prasarana penyelenggaraan

pelayanan publik berbasis teknologi

informasi

1 Jumlah SIM dari SKPD 52

2 Jumlah Website SKPD 22

3 Website Kota Semarang 1

URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan sistem dan akses pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai kewenangan pada bidang pelayanan dasar

dan penunjang berbasis teknologi infomatika guna mewujudkan pelayanan prima

SASARAN :

1. Tewujudnya tertib administrasi dan

pengelolaan administrasi kependudukan

1. Jumlah database kependudukan 4

2. Tingkat validitas data base kependudukan 95%

3. Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk (IKU) 90%

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

45

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

4. Jumlah ruangan pelayanan kependudukan kecamatan 11

5. Perekaman E KTP 1.103.328 wk

6. Cakupan / Rasio pelayanan E-KTP (Tambahan

Indikator dari IKU) %

7. Rasio Bayi berakte kelahiran (IKU) 90%

8. Rasio Pasangan berakte nikah 81%

9. Rasio keluarga ber KK 100%

10. Rasio Penduduk ber Akte Kelahiran/1000 kk (IKU) 100%

11. Rasio penduduk ber NIK 90%

12. Rasio pasangan cerai ber Akta Perceraian 85%

13. Rasio penduduk meninggal berakta kematian 100%

14. Tersedianya pranata dalam peningkatan kesadaran

masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan 100%

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan komunikasi timbal balik antara pemerintah dan pemangkukepentingan yang mendorong terwujudnya masyarakat

yang responsif terhadap informasi yang didukung oleh keterbukaan informasi publik yang bertanggungjawab

SASARAN :

1. Meningkatnya keterbukaan

informasi publik 1. Peraturan tentang pengelolaan informasi Ada

2. Jumlah SIM di SKPD yang terbangun 6 SIM

2. Meningkatnya hubungan

komunikasi timbal balik antara

pemerintah, masyarakat dan Media Masa

1. Siaran keliling 12 bulan

2. Dialog interaktif melalui media TV Lokal 100%

3. Sosialisasi melalui media radio 100%

4. Sosialisasi melalui media cetak 100%

5. Pameran, promosi dan propaganda (baliho, billboard) 100%

6. Baliho dan spanduk DBHCHT 100%

7. Persentase kebijakan penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan yang dipublikasi masyarakat 100%

8. Persentase peliputan, dokumentasi dan informasi

media penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan

100%

9. Jumlah kegiatan Press release, pantauan berita

elektronik, analisa berita surat kabar, pemuatan berita

di website dan jumpa pers

225 kali

10. Jumlah Dialog interaktif, publikasi, siaran langusng

dan sosialsasi di media 115 kali

11. Meningkatnya aparatur yang mempunyai

pengetahuan teknologi dan informasi 10%

3. Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan wilayah

1. Persentase bantuan masyarakat yang masuk 100%

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

46

MISI KETIGA :

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING DAERAH

URUSAN WAJIB KOPERASI DAN UMKM

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan peran koperasi dan UMKM serta lembaga keuangan mikro dalam pemenuhan kebutuhan pasar, serta

pengembangan kewirausahaan dan pengembangan lokal untuk mendorong daya saing

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase koperasi

aktif 1. Persentase koperasi aktif (IKU)

Jumlah koperasi aktif

Jumlah seluruh koperasi

75%

2. Mempertahankan Koperasi aktif 75 % 100%

2. Meningkatnya persentase koperasi

sehat 1.

Persentase Koperasi Sehat dan Cukup Sehat 50%

2. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasidan

UMKM 25 % penguatan kelembagaan KSP/USP

dan LKM

4%

3. Meningkatnya persentase jumlah

UMKM non BPR/LKM 1. Jumlah UMKM 11.519 unit

2. Peningkatan Jumlah UMKM yang Aktif (tambahan

Indikator dari IKU) Jumlah

3. Meningkatnya jumlah UMKM 10% 2%

4. Meningkatnya persentase akses

permodalan KUMKM 1. Fasilitasi permodalan (IKU) 2.611 KUMKM

2. Peningkatan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM

25% serta penguatan kelembagaan KSP/USP dan

LKM

4%

5. Meningkatnya persentase jumlah

penyerapan tenagakerja pada sektor

UMKM (IKU)

1 Jumlah tenagakerja yang terserap

- Koperasi

- UMKM (IKU)

2% per tahun

2 Jumlah penyerapan tenagakerja pada sektor UMKM

meningkat 2% per tahun 55%

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan struktur perekonomian daerah melalui pengembangan investasi, potensi dan produk unggulan daerah yang berdaya saing serta mengembangkan BUMD dana set-aset daerah untuk mendorong sector riil dalam rangka memperluas kesempatan kerja

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase iklim

investasi yang kondusif di Kota

Semarang

1. Penngkatan Jumlah permohonan penanaman modal 10%

penanaman modal asing (PMA)

penanaman modal dalam negeri (PMDN)

Jumlah dan nilai penanaman modal daerah

Investasi lainnya (Non PMA/PMDN)

2. Jumlah dan nilai persetujuan investasi selama setahun

Penanaman Modal Asing (PMA)

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Jumlah

3. Jumlah Pelayanan Perijinan yang dikeluarkan dalam

setahun (Tambahan Indikator dari IKU) Jumlah

4. Kenaikan / Penurunan Nilai Realisasi PMDN

(Milyard Rupiah) (Tambahan Indikator dari IKU) Rp.

5. Jumlah tenagakerja yang terserap dalam perusahaan

yang berinvestasi di Kota Semarang (IKU)

15.737 orang

6. Jumlah Kegiatan Peningkatan Investasi / Penanaman

Modal Kegiatan

7. Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah

pelaku investasi pembangunan daerah

10%

8. Ketersediaan pranata investasi 100%

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

47

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

2. Meningkatnya persentase kerjasama

pengelolaan asset dengan investor 1 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perjanjian

Kerjasama 12 bulan

3. Revitalisasi kawasan-kawasan

industry 1 Mempertahankan jumlah kluster industri 100%

URUSAN PILIHAN PERTANIAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan produktivitas pertanian yang berorientasi pada system agribisnis

SASARAN :

1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan

petani dan Kualitas SDM dalam

memajukan Pertanian

1 Kenaikan Nilai Tukar Petani (IKU) 335%

2 Tingkat pendapatan petani (IKU) 335%

3 Cakupan bina kelompok tani kelompok

4 Tingkat kinerja tenaga penyuluh pertanian lapangan 75%

5 Tingkat daya serap pasar terhadap hasil produksi

pertanian/ perkebunan daerah 99,98%

2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas produksi

Pertanian/perkebunan dan peternakan dan Pemanfaatan

Teknologi Tepat Guna

1 Kenaikan produktivitas, Kualitas dan Hasil Produksi

Komoditas Peternakan 97,04%

2 Tingkat pemanfaatan teknologi tepat guna dalam

menunjang peningkatan hasil produk komoditas hasil pertanian/perkebunan

99,71%

3 Tingkat produktivitas, kualitas dan hasil produksi

pertanian/perkebunan 100%

4 Angka Kesakitan dan Kematian Ternak Akibat

Penyakit Menular

2,2%

3. Mempertahankan luasan lahan

pertanian/perkebunan, dan peternakan produktif

1 Mempertahankan Luas Lahan Produktif 414,2 ton

4. Mempertahankan luasan hutan

produktif, Penataan Infrastruktur serta Rehabilitasi pada Lahan

Pertanian/Perkebunan

1 Mempertahankan areal hutanrakyat ha

2 Tersedianya pranata kebijakan pertanahan &

infrastruktur pertanian dan pedesaan RTS

3 Tingkat partisipasi masyarakat terhadap upaya

pelestarian penghijauan /lahan 2,5%

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan produktivitas bahan pangan untuk menjaga ketersediaan bahan pangandan meningkatkan ketahanan pangan

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

ketersediaan pangan utama 1. Ketersediaan pangan utama per 1000 penduduk 122.576/ 1000

penduduk

2. Ketersediaan energy perkapita (%) 95%

3. Ketersediaan protein perkapita (%) 100%

4. Skor pola pangan harapan (IKU) 95%

5. Kelancaran akses pangan masyarakat miskin 2100 kk

6. Tingkat ketersedian bahan pangan daerah, khususnya

beras dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat

11,55%

2. Meningkatnya persentase pengembangan

Kelurahan mandiri pangan 1. Kelurahan mandiri pangan 14 Kelurahan

3. Meningkatnya persentase cadangan

pangan daerah 1. Penguatan cadangan pangan 35 Kelompok

2. Lumbung pangan masyarakat 22 kelurahan

4. Meningkatnya persentase kualitas

bahan pangan yang memenuhi standar mutu pangan

1. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 46 Lokasi

2. Produk pangan /olahan pangan yang memenuhi

standar mutu 187 PIRT

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

48

URUSAN PILIHAN KEPARIWISATAAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan kualitas pariwisata melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan, obyek wisata dan sarana prasarana pendukung

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase tujuan

destinasi wisata di Kota Semarang 1. Terlaksananya pameran promosi kepariwisataan 5 Kegiatan

2. Meningkatnya jumlah destinasi wisata IKU 10% (4 obyek)

2. Meningkatnya persentase kuantitas

kunjungan wisata ke Kota

Semarang

1. Meningkatnya Jumlah kunjungan wisatawan (IKU) 2.185.379 orang

2. Meningkatnya lama tinggal wisatawan asing(IKU) 1,37 hari

3. Meningkatnya persentase daya

saing dan daya jual destinasi wisata

di Kota Semarang

1. Perbaikan dan rehabilitasi obyek wisata kegiatan

2. Tersedianya sumber daya aparatur pengelola obyek

wisata dan pemandu wisata

618 Orang

4. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas sarana prasarana

pariwisata serta fasilitas

pendukungnya

1. Jumlah sarana prasarana penunjang pariwisata 21 Wahana

2. Tingkat okupansi hotel (IKU) 5,72%

3. Meningkatnya jumlah destinasi wisata 10% (4 obyek)

4. Jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan

kuliner 242 lokasi

5. Jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata 564 pelaku

6. Jumlah Hotel Berbintang/ Non

Berbintang/Losmen/Penginapan (Tambahan

Indikator dari IKU)

Restoran/Rumah Makan/Cafe/Tempat Kuliner dan Pusat Oleh-oleh (Tambahan Indikator dari

IKU)

Jumlah

Jumlah

URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan Produktivitas kelautan dan perikanan yang berorientasi pada system agribisnis

SASARAN :

1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan

Nelayan dan PetaniIkan 1. Peningkatan rata rata pendapatan nelayan (IKU) 15%

2. Peningkatan pendapatan Pembudidayaan Ikan (IKU) 15% per tahun

2. Meningkatnya Produksi Perikanan

Budidaya 1. Penyuluhan perikanan kali

2. Produksi perikanan budidaya 733,7 ton

3. Jumlah Kelompok pelestari lingkungan 1 kelompok

4. Meningkatkan produksi perikanan budidaya 15% per

tahun

843.70 ton

3. Meningkatnya Produksi Perikanan

Tangkap 1 Produksi perikanan tangkap 437,3 ton

2 Meningkatkan produksi perikanan tangkap 5% per

tahun 5% per tahun

4. Meningkatnya Produksi Ikan

Olahan 1 Meningkatkan produksi ikan olahan 3 % per tahun

13.201.00 ton

5. Meningkatnya cakupan Bina

Kelompok Pelaku Perikanan dan

Kelautan

1 Produksi ikan olahan 12 kelompok

2 Cakupan bina kelompok pelaku perikanan dan

kelautan 20% per tahun 149 kelompok

3 Meningkatkat Pengetahuan masyarakat perikanan dan

masyarakat konsumsiikan

6. Meningkatnya KonsumsiIkan 1 Peningkatan konsumsiikan 3% per tahun 26,71 kg/kapita

URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Rintisan, Penataan pasar-pasar tradisional modern dan perlindungan bagi keberadaan pasar tradisional terhadap kebutuhan dan

keterjangkauan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok serta pengembangan perdagangan dalam negeri dan ekspor

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

49

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

SASARAN :

1. Berkembangnya pasar tradisional

modern 1. Peningkatan Jumlah Pasar Tradisional (IKU) 2 buah

2. Pembangunan/rehab pasar tradisional (IKU) 2 pasar

3. Stabilitas harga kebutuhan pokok dan jasa yang

terjangkau oleh masyarakat 100% (pasar modern) 5%

4. Stabilitas harga kebutuhan pokok dan jasa yang

terjangkau oleh masyarakat 100% (pasar tradisional) 10%

5. Jumlah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pokok masyarakat (bazar, pasar murah, dll) 100%

6. Persentase Jumlah Pasar dalam kondisi baik

(Tambahan Indikator dari IKU) %

2. Pengaturan berkembangnya pasar-

pasar retail modern yang baru 1. Kajian tentang pengaturan pasar retail modern Peraturan

3. Meningkatnya persentase kontribusi

sector perdagangan terhadap PDRB 1. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB BPS

4. Penataan PKL 1. Pemberdayaan dan penataan sentra PKL 100%

2. Jumlah Pedagang kaki lima yg dibina & memiliki

kemandirian dalam usaha 100%

URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Mengembangkan kualitas produk sector perindustrian dan perdagangan melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan dan sarana prasarana pendukung sesuai standarisasi

SASARAN :

1. Terwujudnya City Branding Kota

Semarang 1 Pelaksanaan penyusunan City Branding -

2. Meningkatnya persentase struktur

industry yang kuat berbasis pada

pendekatan klaster dan berdaya saing tinggi

1 Jumlah industry 3604

2 Persentase industry kreatif terutama industry

kecil/home industri 378 IKM

3 Jumlah cluster baru industry ikecil dan menengah 10 buah

4 Produksi dan transaksi penjualan IKM 3%

5 Peningkatan penataan struktur IKM 3%

6 Penataan kawasan sentra-sentra industry potensial 20 sentra

3. Perlindungan terhadap konsumen

atas konsumsi barang dan jasa 1 Meningkatnya kesadaran pelaku usaha dan konsumen

dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa 100 % 160 pelaku usaha

2 Jumlah penanganan barang/produk beredar dipasar

tidak sesuai standar yang ditentukan

100%

3 Jumlah kasus/kejadian yang diakibatkan oleh

pemakaian produk/barang yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan (LPG, dll)

5%/kasus

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

50

MISI KEEMPAT :

MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH DAN INFRASTRUKTUR YANG

BERKELANJUTAN

URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Meningkatkan penataan lahan kritis,penataan lahan bekas galian C dan penataan kawasan pantai dan pengembangan kegiatan perlindungan dan konservasi, rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam dan pengendalian polusi

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

pengelolaan dan penataan lahan kritis

1 Rehablitasi Hutan Mangrove 100%

2 Tingkat efektivitas upaya perlindungan dan

konservasi sumber daya alam 70 Ha

3 Cakupan wilayah rehabilitasi ekosistem pesisir/pantai 80%

2 Meningkatnya persentase

pengendalian dan pemanfaatan

bahan galian C dan pengunaan air bawah tanah (ABT)

1 Pengawasan Kegiatan Pertambangan Galian C 12 bulan

2 Menurunnya pemanfaatan Air bawah tanah (ABT) 0,33%

3 Menurunnya jumlah kawasan penambangan galian

Golongan C 0,25%

3 Meningkatnya persentase cakupan

pengawasan AMDAL 1 Cakupan pelaksanaan peng-awasan AMDAL 25 industri

2 Jumlah Kelurahan Ramah Lingkungan di Kota

Semarang 12 Kel.

3 Persentase Kasus Yang ditangani 100%

4 Meningkatnya persentase mitigasi

dan adaptasi dampak perubahan

iklim

1 Pemanen Air Hujan 9 Unit

2 Konservasi Lahan Tangkapan Air Hujan 5 Ha

3 Cakupan wilayah biopori 15%

TUJUAN :

Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah serta pengembangan kegiatan penanganan sampah

SASARAN :

1 Meningkatnya persentase cakupan

skala pelayanan penanganan

sampah

1. Persentase cakupan kinerja pengelolaan persampahan 83%

2. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan

Penduduk ( IKU) %

3. Jumlah kelurahan yang terlayani 100%

4. Tingkat luasan areal pelayanan persampahan kota 87%

5. Tingkat cakupan pelayanan persampahan Wilayah 177 Klrhn

6. Cakupan pelayanan penanganan persampahan (IKU) %

7. Cakupan Tempat Pembuangan Sampah Sementara

(TPS) per satuan penduduk (IKU)

%

8. Cakupan Pelayanan K3 Wilayah Kecamatan 149 Titik Pantau

2 Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas pengelolaan limbah

padat dan limbah cair

1. Prosentase industri yang mentaati syarat teknis

pencemaran air 66%

2. 2 Meningkatnya Sanitasi Lingkungan Masyarakat 4%

3. 4 Tingkat pencemaran lingkungan hidup perkotaan 20%

4. 5 Tingkat kualitas pencemaran udara perkotaan 500 Kdrn

5. Tingkat Aksesbilitas informasi SDA dan LH

6. Cakupan Wilayah Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan

Pantai

TUJUAN :

Pengembangan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas RTH Kawasan

Perkotaan

1. Rehab Taman Kota 2 taman

2. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah

ber HPL/HGB (IKU) 30%

3. Pembangunan dan Rehabilitasi Taman Kota Dalam

Setahun (IKU) 8 Taman

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

51

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

2. Meningkatnya persentase

pengelolaan RTH Publik 1. Taman yang dikelola Pemerintah 237 taman

URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang peningkatan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang konsisten

dengan rencana tata ruang yang ditetapkan

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi kawasan melalui penataan

kawasan strategis yang telah

ditetapkan dalam Perda RTRW

1. Penetapan Perda RTRW Ada

2. Monitoring dan Evaluasi 12 bulan

3. Kelestarian kawasan kota lama (IKU) 100%

4. Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang kota dan

tingkat konflik pemanfaatan peruntukan lahan 100%

TUJUAN :

Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang peningkatan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang konsisten

dengan rencana tata ruang yang ditetapkan

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

penanganan kawasan dan bangunan

cagar budaya

1 Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar

Budaya ada

2. Meningkatnya Pengelolaan Reklame 1 Peningkatan pengelolaan reklame 20%

2 Jumlah titik reklame menurun

3 Jumlah titik Reklame yang tertata dan terpelihara

dengan baik 915 Titik

URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan pengelolaan manajemen pelayanan transportasi

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase sarana

dan prasarana transportasi massal 1. Cakupan pelayanan angkutan umum

Jenis Transportasi Masal

Jumlah Armada/Moda Transportasi (Tambahan Indikator dari IKU)

3 Koridor

Jenis

Bus

2. Persentase Penduduk yang menggunakan Moda

Transportasi Massal

Cakupan Wilayah yang dilayani transportasi massal

Jumlah Penumpang yang memanfaatkan dalam

setahun

Jumlah halte/ pemberhentian bagi transportasi massal per trayek

%

Penumpang

Halte

3. Persentase terminal dan Sub Terminal yang memiliki

sarana dan prasarana fasilitas umum yang lengkap dan dalam kondisi yang baik (toilet, tempat ibadah,

ruang tunggu, pelayanan kesehatran, tempat sampah

(IKU)

%

4. Meningkatnya jumlah penumpang di terminal (IKU) 4.243.448

Penumpang

5. Rasio Ijin Trayek per Tahun

Jumlah Armada Angkutan Umum setiap tahun

Jumlah trayek tiap tahun (IKU)

%

Jumlah

Jumlah

6. Pelayanan angkutan umum massal (BRT) 3 Koridor

7. Tingkat pelanggaran angkutan umum di jalan rata-

rata 10% per tahun 10%

8. Tingkat ketersediaan pemberhentian akhir angkutan

penumpang umum 7 Lokasi

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

52

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

9. Tingkat ketersediaan prasarana penunjang BRT 100%

10. Tingkat kendaraan lulus uji laik jalan 73.611 Unit

2. Meningkatnya persentase

pengelolaan manajemen lalu lintas 1. Pembangunan ATCS 7 Titik

2. Tertatanya Pembangunan Tower telekomunikasi dan

informatika yang tertib dan teratur 100%

3. Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana

Transportasi 83%

4. Tingkat fasilitas perhubungan terpantau 100%

5. Tingkat Ruas jalan /Simpul rawan kemacetan lalu

lintas 5%

6. Tingkat Ketersdiaan Aturan Bidang Perhubungan 0

3. Meningkatnya persentase

pengelolaan manajemen perparkiran 1 Manajemen Perpakiran 105%

2 Tingkat Ketersediaan titik parkir on street (IKU) 1342 titik

3 Tingkat ketersediaan lokasi parkir off street (IKU) 220 lokasi

URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan struktur jaringan jalan yang sistematis sesuai dengan Rencana Tata Ruang

SASARAN :

1. meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas sarana prasarana

jaringanjalan

1. Panjang Jalan dalam Kondisi Baik dan Sedang

Prosentase Panjang Jalan dalam Kondisi Baik (IKU)

2420 Km

(%)

2. Prosentase Jalan Rusak yang diperbaiki (IKU) (%)

3. Tingkat Kapasitas jalan, frekuensi pemanfaatan jalan

dan waktu pelayanan jalan dalam kota 25%

4. Jumlah prasarana jalan dan Jembatan yang terpelihara

secara mantab dan berfungsi 21%

5. Tingkat ketersediaan data dan informasi jalan dan

jembatan 20%

6. Ketersediaam sarana dan prasarana kebinamargaan

yang berfungsi dan terpelihara 21%

7. Pengelolaan infrastruktur wilayah 100%

8. Tingkat pengendalian ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh dalam kota

38%

TUJUAN :

Pengembangan kelengkapan jalan (streetfurniture)

SASARAN :

1. Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana penerangan jalan umum 1. Persentase lampu penerangan jalan umum yang dalam

kondisi baik

80%

2. Jumlah lampu LPJU yang dalamkondisi baik 54.100 Titik

2. Meningkatnya kuantitas sarana dan

prasarana penerangan jalan umum 1. Jumlah titik LPJU baru terpasang 1.873 Titik

2. Jumlah LPJU yang terpasang 1.244 Titik

Jumlah LPJU yangterpelihara (IKU) 744 Titik

3. Persentase cakupan jalan yang diterangi oleh lampu

penerangan jalan umum (dirinci jenis jalan) (IKU) 80%

4 Panjang jalan yang diterangi oleh lampu LPJU 80%

5. Persentase wilayah Kota Semarang yang diterangi

oleh LPJU 80%

TUJUAN :

Pengembangan sarana dan prasarana penanganan sistem jaringan drainase

SASARAN :

1. Menurunnya persentase luasan

genangan banjir dan rob (IKU) 1. Lama maksimal genangan banjir dan rob setelah

hujan (IKU) 120 menit

2. Persentase Luas Wilayah yang mengalami Rob/Banjir

(Tambahan Idikator dari IKU) %

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

53

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

3. Persentase Penurunan Luas Wilayah yang mengalami

Rob/Banjir (Tambahan Idikator dari IKU) %

4. Peningkatan Persentase Kondisi Jaringan Drainase

dalam kondisi baik (Tambahan Idikator dari IKU) %

5. Penurunan Luas Wilayah yang mengalami Genangan

banjir & rob 400 m2

6. Berkurangnya tinggi air rob dan banjir pada elevasi

70 msl 34%

2. Meningkatnya persentase kualitas

dan kuantitas sarana prasarana penanganan sistem jaringan

drainase

1. Proyek untuk meminimalisir terjadinya banjir 100%

2. Peningkatan Kapasitas Pengendali Banjir dengan

Pompa dan Polder 100%

- Kawasan Semarang Barat

- Kawasan Semarang Tengah

- Kawasan Semarang Timur

- Jumlah Pompa dibangun/diperbesar kapasitas Liter/detik

4 Penambahan Titik Pompa Baru (dengan kapasitas

pompa 600 liter/detik) 100%

5 Jumlah Prasarana Sumberdaya air dan irigasi yang

terpelihara dan berfungsi 11%

6 Operasional peralatan drainase 7 unit

URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan sarana dan prasarana penyediaaan air baku masyarakat dan kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan atara Pemerintah

Pusat, Provinsi, dan Kota dalam Pengelolaan air baku

SASARAN :

1. Meningkatnya Persentase

Ketersediaan air baku 1. Pelayanan air bersih 57%

2. 2 Jumlah Prasarana Sumberdaya air dan irigasi yang

terpelihara dan berfungsi 30%

3. 3 Meningkatnya ketersediaan air baku masyarakat 6%

URUSAN WAJIB PERUMAHAN

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR )dan fasilitas pendukungnya

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

peremajaan perumahan di kawasan-

kawasankumuh

1 Meningkatnya fasilitas Rusunawa

2 Data sarpras lingk. permukiman 113 Kel

3 Jumlah perbaikan rumah masyarakat kurang mampu 256 Unit

4 Luas urugan lahan Rusunawa 7.200 m3

5 Data permukiman kumuh 100 Kel

6 Persentase Kawasan Kumuh (IKU) %

7 Jumlah Pembangunan Kawasan Pemukiman Kumuh 9%

8 Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian

lingkungan pemukiman 8%

2. Pemugaran rumah tidak layak huni 1 Perbaikan rumah tidak layak huni (IKU) 256 Unit

2 Rehab Rumah miskin 200 rumah

3. Peningkatan penyediaan rumah

layak huni 1 Tingkat ketersediaan (jumlah) fasilitas perumahan

sederhana bagi masyarakat miskin 100%

2 Peningkatan ketersediaan TPU 15 TPU

Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

54

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

3 Rehab TPU 6 TPU, 8 makam

65%

4 Jumlah TPU yang berfungsi dan terkelola dengan baik 25%

5 Meningkatnya Sanitasi Lingkungan Masyarakat 4%

6 Rumah Tangga Bersanitasi (Tambahan Indikator dari

IKU) %

7 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Tambahan

Indikator dari IKU) %

MISI KELIMA :

MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA

URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan pengarusutamaan gender melalui fasilitasi pengembangan kelembagaan, kesetaraan dan keadilan gender dalam

berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak, remaja dan perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi

SASARAN :

1. Menurunnya persentase kekerasan

terhadap perempuan

1. Fasilitasi perlindungan terhadap tindak kekerasan 16 ppt

2. Menurunkan angka KDRT & Anak (IKU) 40%

3. Prosentase Fasilitasi Penanganan Pengaduan kasus

kekerasan anak dan Perempuan (Non Ligitasi atau

Ligitasi) (IKU)

%

2. Peningkatan Gender Development

Indeks 1. Fasilitasi Kegiatan berbasis Gender 7 kgt

2. Angka Indeks Pembangunan Gender (GDI)

(Indikator Tambahan dari IKU) Angka

3. Pemberdayaan GOW 5 kgt

4. Meningkatnya Komitmen Pemerintah Komitmen

Pemerintah terhadap Anggaran Responsif Gender 40%

5. a)meningkatnya kapasitas kelembagaan organisasi

perempuan dan anak ;

b) terwujudnya sinkronisasi program kegiatan

organisasi yang responsif gender

35%

6. Peningkatan peran gender dilembaga pemerintah dan

swasta (IKU) 40%

7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Perempuan (IKU) angka

3. Mewujudkan Kota LayakAnak 1. Kebijakan Kota LayakAnak 3 Prod.Hkm

2. Fasilitasi Kelurahan Ramah Anak (IKU) 2 kel

3. Fasilitasi Forum Anak (IKU) 16 Kec

4. KegiatanVerifikasi Warga Miskin Ada

5. Kelurahan Sasaran 32 kel

6. Jumlah Komposisi Gugus Tugas Layak Anak

(Indikator Tambahan dari IKU) Jumlah

7. Lokasi Taman Bermain Anak dalam rangka KLA

(Indikator Tambahan dari IKU) Lokasi

8. Jumlah Zona Aman Sekolah/Sekolah Ramah Anak

(Indikator Tambahan dari IKU) Sekolah

Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

55

URUSAN WAJIB SOSIAL

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN

2015

TUJUAN :

Pengembangan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), lansia, anak jalanan dan anak terlantar, anak

berkebutuhan khusus,korban napza, penyandang HIV-AIDS, wanita rawan social dan penyandang cacat secara sistematis,

berkelanjutan dan bermartabat melalui pelayanan panti, non panti maupun rumah singgah dilandasi rasa kesetiakawanan social

SASARAN :

1. Meningkatnya persentase

penanganan, pelayanan dan

rehabilitasi PMKS

1. Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan (IKU) 100%

2. Jumlah PMKS tahun ini 100%

3. Persentase PMKS yang memperoleh Bantuan Sosial

(IKU) %

4. Persentase jumlah factor miskin yang tertangani

dihadapkan dengan jumlah fakir miskin yang ada

=n/51.300)*100%; Persentase peningkatan jumlah

PMKS yang tertangani dibandingkan dengan PMKS yang ada a/4792)*100%

17,8%

5. % (prosentase) peningkatan penanganan, pelayanan dan

rehabilitasi Kesejateraan Sosial yang ditangani 61,32%

6. % (prosentase) jumlah anak terlantar yang terbina

dihadapkan dengan jumlah anak terlantar yang ada 50,66%

7. Persentase jumlah penyandang cacat dan trauma yang

terbina dihadapkan dengan jumlah penyandang cacat

dan trauma yang ada (IKU)

26,36

8. Jumlah sarana social seperti pantiasuhan, pantijompo,

pantirehabilitasi, rumah singgah dll yang terdapat di

suatudaerah (IKU)

137 Unit Panti

9. Peningkatan jumlah Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

yang tertangani dengan Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

2.323 Organisasi

10. Jumlah Lembaga kesejahteraan sosial yang turut

berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan 100%

2. Meningkatnya upaya Mitigasi

bencana 1. 1 Penanganan Bencana 100%

2. 2 Tingkat pelayanan penanggulangan bencana 100%

3. Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah

layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (Indikator

Tambahan dari IKU)

15 menit

TUJUAN :

Pengembangan perlindungan dan pemenuhan hak dasar warga miskin secara adil, merata, partisipatif, koordinatif, sinergis, dan

saling percaya

SASARAN :

1. Penurunan jumlah warga miskin

(IKU) 1. Penurunan Persentase Penduduk Miskin (2 tahun

sekali) (IKU) 2%

2. Persentase warga miskin yang ditangani (1 tahun

sekali) (IKU) 1000KK

3. Kegiatan Verifikasi Warga Miskin ada

4. Kelurahan Sasaran 32 kel

Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

56

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas adalah suatu wujud pertanggungjawaban dari suatu instansi pemerintah atas

kegiatan yang telah dilaksanakan dalam waktu satu tahun yang disusun melalui media pelaporan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini disusun dalam rangka mengukur tingkat

keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dengan

tujuan, sasaran, kebijakan, dan program.

LKjIP Kota Semarang Tahun 2015 ini menyajikan data capaian kinerja setiap sasaran yang

tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan. Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara

membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selain capaian setiap

sasaran LKjIP Kota Semarang Tahun 2015 juga menyajikan capaian kinerja kegiatan tahun 2015

yang dibiayai dari dana APBD Kota Semarang.

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran, program dan kegiatan merupakan prasyarat

bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal

tahun melalui Perencanaan Kinerja (Performance Plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2015 target

kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (Performance

Gap). Selisih yang timbul akan dianalisis guna menetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di

masa mendatang (Performance improvement).

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator, dilakukan dengan

menggunakan skala pengukuran dengan menggunakan pijakan Permendagri nomor 54 Tahun 2010

sebagai berikut :

NO INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA KRITERIA

1 91< Sangat Tinggi

2 76 < 90 Tinggi

3 66 < 75 Sedang

4 51 < 65 Rendah

5 < 50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010, diolah

A. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan

capaian kinerja secara umum berdasarkan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis. Beberapa

sasaran strategis yang terkait digabungkan dalam satu analisis.

MISI I

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MASYARAKAT KOTA

SEMARANG YANG BERKUALITAS

TUJUAN 1 :

MENGEMBANGKAN PEMERATAAN AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN DASAR

9 TAHUN DAN RINTISAN WAJAR 12 TAHUN DIDUKUNG OLEH SARANA/

PRASARANA YANG MEMADAI DAN TENAGA PENDIDIKAN YANG

PROFESIONAL SERTA PENINGKATAN TATA KELOLA PENDIDIKAN YANG

BERSKALA STANDAR NASIONAL.

Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

57

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PEMERATAAN DAN JANGKAUAN AKSES PELAYANAN

PENDIDIKAN MENCAPAI 100%

Capaian Indikator Kinerja sebagai berikut :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Mempertahankan Angka

Partisipasi Kasar (APK) (IKU)

APK SD/MI 107.35 108.53 107.54 99.09% 100.00 107.54 107.54%

APK SMP/MTs 116.43 119.05 110.07 92.46% 100.00 110.07 110.07%

APK SMA/SMK/MA 121.87 116.96 113.87 97.36% 116.96 113.87 97.36%

PAUD (IKU) 95.76 84.00 95.76 114% 95.76 84.00 114.00%

Angka Partisipasi Murni (APM)

(IKU)

SD/MI 91.90 92.20 92.08 99.87% 100.00 92.08 92.08%

SLTP/MTs 82.97 82.87 81.24 98.03% 100.00 81.24 81.24%

SMA/SMK/MA 83.67 79.97 76.49 95.65% 79.97 76.49 95.65%

Angka Kelulusan (AL) (IKU)

SD/MI 99.58 99.99 99.98 99.99% 100.00 99.98 99.98%

SLTP/MTs 98.86 94.00 99.82 106.19% 100.00 99.82 99.82%

SMA/SMK/MA 98.42 96.00 99.83 103.99% 96.00 99.83 103.99%

Penuntasan Buta Aksara (IKU) 99,96 99,96 99,96 100% - - -

Terkait dengan sasaran diatas, aspek penting dari pemerataan dan jangkauan

pelayanan pendidikan dapat dilihat dari indikator APK, APM dan Angka Kelulusan dengan

rata rata kinerja Sangat Tinggi.

Pendidikan anak usia dini mengalami perkembangan yang baik, hal ini dapat dilihat

dari meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD. Pada tahun 2014 APK PAUD

sebesar 95,76 % dan pada tahun 2015 APK PAUD sebesar 98,42 %.

APK SD sebesar 107,54%, dan APM sebesar 92,08%. Data ini menunjukkan bahwa

di Kota Semarang sudah tidak ada permasalahan akses layanan dan pemerataan pendidikan

di tingkat SD. Tingkat kelulusan SD sebesar 99,98 % dan angka melanjutkan sebesar

104,27%. Hal ini menunjukkan bahwa jenjang SD secara umum tidak ada kendala dalam

kelulusan dan semua siswa yang lulus dapat tertampung pada jenjang SMP.

APK SMP sebesar 110,07 % dan APM sebesar 81,24 %. Data ini menunjukkan

bahwa akses dan pemerataan pendidikan SMP di Kota Semarang tidak mengalami kendala.

Tingkat kelulusan SMP mencapai 99,82 % dan angka melanjutkan sebesar 85,64% hal ini

membawa konsekwensi pembinaan lebih lanjut dengan memberikan kesempatan siswa

yang belum lulus UN untuk mengikuti Ujian Nasional Program Paket pada jalur Non

Formal.

APK SMA sebesar 113.87% dan APM sebesar 76.49 %. Dengan capaian APK

seperti tersebut di atas menunjukkan keberhasilan Kota Semarang dalam aspek layanan dan

pemerataan pendidikan menengah. Tingkat kelulusan SMA dan sederajat sebesar 99.83 %,

Bagi yang belum lulus dapat mengikuti UNPK (Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan)

atau Ujian Kejar Paket C.

Penuntasan buta aksara ditandai dengan pendeklarasian tuntas buta aksara pada

Tahun 2009, pada Tahun 2015 angka melek huruf telah mencapai 99,96%. Program untuk

buta aksara ditujukan sebagai langkah pelestarian dalam arti sebagai kegiatan untuk

mempertahankan dan menguatkan kemampuan baca tulis bagi penduduak penyandang buta

Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

58

aksara. Di samping penuntasan buta aksara, program pendidikan non formal dilakukan

dengan pendidikan kesetaraan melalui Program Kejar Paket A, B, C.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA MUTU DAN KUALITAS PENDIDIKAN BERSTANDAR

NASIONAL UNTUK SD/ MI MENCAPAI 40 %, SMP/ MTS 60%, SMA/ SMK/ MA

40% DAN STANDAR INTERNASIONAL PADA MASING-MASING SEKOLAH 1

TINGKAT

Capaian Indikator Kinerja sebagai berikut :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Penerapan Sistem Pembelajaran

berkarakter 100.00

100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Capaian 16 rintisan SD

pelaksanaan e- pembelajaran 75.14 40.00 75.14 187.85% 40.00 75.14 187.85%

Capaian SMP pelaksanaan e-

pembelajaran 101.14 60.00 101.14 168.57% 60.00 101.14 168.57%

Meningkatkan jumlah SMA

melaksananakan e-

pembelajaran sebesar 60 %

58.00 60.00 58.00 96.67% 60.00 58.00 96.67%

Meningkatkan jumlah SMK

melaksananakan e-

pembelajaran sebesar 60 %

58.00 65.00 58.00 89.23% 65.00 58.00 89.23%

Mempertahankan jumlah SD

SBI

0 1 0 100.00% 1 0 100.00%

Mempertahankan jumlah SMP

SBI 0 4 0 100.00% 4 0 100.00%

Meningkatkan jumlah 11 SMK

ber ISO 9001:2008 10.00 11.00 11.00 100.00% 11.00 11.00 100.00%

meningkatkan jumlah sekolah

SD, SMP terakreditasi 95% 93.13 95.00 93.13 98.03% 95.00 93.13 98.03%

meningkatkan 90% SD dan

SMP terakreditasi min. B 86.46 90.00 86.46 96.07% 90.00 86.46 96.07%

meningkatkan jumlah SMA

berkreditasi B sebesar 90% 74.53 90.00 74.53 82.81% 90.00 74.53 82.81%

meningkatkan jumlah SMK

berkreditasi B sebesar 90% 77.81 90.00 77.81 86.46% 90.00 77.81 86.46%

Pemerintah Kota Semarang telah mengusahakan dan memasukkan pendidikan

karakter pada anak usia dini melalui pengenalan terhadap lagu-lagu kebangsaan dengan

semangat nasionalisme dan ragam bentuk pembelajaran melalui permainan begitupula

sebaliknya permainan melalui pembelajaran (bermain-belajar dan belajar-bermain) sesuai

dengan usia pemahaman anak usia dini dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin,

ketertiban dan tanggung jawab.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, bahwa pendidikan menengah akan menjadi kewenangan Pemerintah

Provinsi paling lambat Bulan Oktober 2016.

Sasaran ini didukung dalam Program manajemen pelayanan pendidikan merupakan

pelaksanaan kegiatan prioritas pendidikan lainnya yang belum tertampung di 6 (enam)

program pendidikan, yang meliputi: (i) ketersediaan data dan informasi pendidikan; (ii)

sekolah yang terakreditasi; dan (iii) sekolah SMK yang ber-ISO (keterangan: sekolah RSBI

Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

59

ditiadakan sejak Tahun Pelajaran 2013/2014). Pada Tahun 2010-2015, semua sekolah

SMKN telah melaksanakan sertifikasi ISO berjumlah 11 (sebelas) sekolah. Jumlah satuan

pendidikan yang telah terakreditasi besarannya naik turun atau fluktuatif dikarena setiap 4

(empat) Tahun sekali akreditasi ditinjau kembali dan dilakukan akreditasi ulang.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PROSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA

PRASARANA PENDIDIKAN UMUM DAN KHUSUS MENCAPAI 100%

Capaian Indikator Kinerja sebagai berikut :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Meningkatkan kualitas ruang

kelas SD, memperbaiki 325 ruang

kelas rusak kelas rusak berkurang

70 ruang per tahun)

206

71 0 0.00% 351 546 155.56%

Meningkatkan kualitas ruang

kelas SMP, memperbaiki 160 ruang kelas rusak kelas rusak

berkurang 27 ruang per tahun)

96

27 0 0.00% 108 401 371.30%

Jumlah guru SD/SDLB

berkualifikasi S-1 / D-4 sebesar

88% (IKU)

75.65 89.00 75.65 85.00% 89.00 75.65 85.00%

Jumlah guru SMP/SMPLB

berkualifikasi S-1 / D-4 sebesar

98%

90.10 97.00 90.10 92.89% 97.00 90.10 92.89%

Jumlah guru SMA/SMK

berkualifikasi S-1 / D-4 sebesar 87%

94.42 90.00 94.42 104.91% 90.00 94.42 104.91%

Jumlah guru SMA bersertifikasi 82.54 90.00 82.54 91.71% 90.00 82.54 91.71%

Jumlah guru SMK bersertifikasi 82.54 90.00 82.54 91.71% 90.00 82.54 91.71%

Dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan untuk menciptakan

tempat pendidikan yang representatif dilakukan melalui rehabilitasi bangunan Ruang kelas,

gedung dan sarana prasarana. Hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja peningkatan ruang

kelas untuk SD dan SMP yang sangat tinggi.

Peningkatan mutu pada satuan pendidikan dan pelayanan pendidikan tidak hanya

pada sarana dan prasarana atau infrastruktur saja, tetapi juga dilakukan dengan

peningkatan kualitas pendidik (guru) dan tenaga kependidikan, diantaranya melalui model:

(i) penambahan jumlah SDM pendidik (guru) dan tenaga kependidikan; dan/atau (ii)

peningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM pendidik (guru) dan tenaga kependidikan

(bimbingan teknis/bintek serta pelatihan-pelatihan). Jumlah persentase kualitas dan rasio

guru dipengaruh 3 (tiga) faktor, yakni: (i) usia pensiun pegawai; (ii) perpindahan pegawai;

dan (iii) kematian pegawai.

INDIKATOR KINERJA PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA SAT. TARGET

2015

CAPAIAN

2014

REALISASI

2015

1 Rasio Siswa terhadap Guru (R-S/G) (RPJMD)

SD dan yang sederajat Angka 1:20 16,91 19,72

SMP dan yang sederajat Angka 1:14 14,11 16,74

SMA/SMK dan yang sederajat Angka 1:14 11,77 14,26

Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

60

INDIKATOR KINERJA SAT. TARGET

2015

CAPAIAN

2014

REALISASI

2015

2 Persentase Guru yang memenuhi Kualifikasi S-1 / DIV

(RPJMD)

SD dan yang sederajat % 88 75,65 77,50

SMP dan yang sederajat % 98 90,10 92,41

SMA/SMK dan yang sederajat % 90 94,42 96,30

3 Jumlah Guru yang bersertifikasi (RPJMD)

SD dan yang sederajat % 80 74,87 74,92

SMP dan yang sederajat % 90 84,36 84,56

SMA/SMK dan yang sederajat % 90 82,54 82,74

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA RELEVANSI DAN DAYA SAING PENDIDIKAN MENENGAH

UMUM DAN KHUSUS.

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Meningkatkan Jumlah lembaga

kursus dan pelatihan berakreditasi / bersertifikasi 50%

43.18 50.00 43.18 86.36% 50.00 43.18 86.36%

Meningkatkan lulusan program

kecakapan hidup bersertifikat kompetensi sebesar 20 %

20.00 4.00 20.00 100.00% 20.00 20.00 100.00%

Meningkatnya penyediaan data

dan informasi bidang pendidikan 100.00

90.00 100.00 111.11% 90.00 100.00 111.11%

Pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah bertujuan untuk menyediakan

pelayanan kepada masyarakat yang tidak dan/atau belum sempat memperoleh pendidikan

formal untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, potensi pribadi, dengan

harapan dapat mengembangkan usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan

hidupnya. Sasaran pendidikan non formal adalah penduduk atau warga belajar yang tidak

atau belum sempat memperoleh pendidikan formal.

Jumlah lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi sebesar 16,1 %. PKBM yang

terakreditasi sebesar 26,66 %, yang dimaksudkan untuk peningkatan keahlian dan

mengurangi kemiskinan di masing-masing kecamatan, dengan mengambil kegiatan

sekurang-kurangnya ada 1 kelurahan vokasi (percontohan) per-kecamatan. Sampai dengan

Tahun 2015, telah terbina 16 kelurahan dalam kegiatan vokasi. Sementara itu, untuk taman

bacaan sampai dengan Tahun 2015 telah terdapat minimal masing-masing 1 Taman Bacaan

Masyarakat (TBM) di setiap Kecamatan (16 Kecamatan).

TUJUAN 2 :

PENGEMBANGAN PEMERATAAN JANGKAUAN DAN MUTU PELAYANAN

KESEHATAN MASYARAKAT DAN PELAYANAN KESEHATAN

PERSEORANGAN/ RUJUKAN DENGAN RINTISAN PENGEMBANGAN

PELAYANAN BERSKALA RUMAH SAKIT, PENGEMBANGAN

PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN YANG

DIDUKUNG DENGAN PESEBARAN SARANA DAN PRASARANA DAN

TERWUJUDNYA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

61

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Angka Usia harapan hidup (IKU) 72,53 72,53 72,53 100%

Angka Kematian bayi per 1000

kelahiran bayi (IKU) 9,37 13,5 8,38 62%

Angka Kematian Balita per 1000

kelahiran hidup (Data dari LKPJ) 11,32 20 10,35 51,75

Angka Kematian ibu melahirkan

per 100.000 kelahiran hidup

(IKU)

122,25 70 128,04 182,91%

Angka Prevalensi Penyakit TBC 192 107 247 230,84%

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit TBC BTA (IKU)

100 100 100 100%

Angka Prevalensi Penyakit DBD

(IKU)

IR

92,2/100.000

pddk

- IR98,2

/100.000

pddk

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita DBD (IKU) 100 100 100 100%

Angka Prevalensi Penyakit HIV/

AIDS (IKU) 0.90

<2 0.66 167.00% <2 0.66 167.00%

Angka Acute Flaccid Paralysis

(AFP) 2,2 2,7 2,2 81,48

Angka Kematian karena Penyakit

TBC (Data dari LKPJ) 0,45 <1 1,7

Angka Kematian karena Penyakit

DBD 1.6

<1,5 1.10 126.67% <1,5 1.10 126.67%

Angka Kematian karena Penyakit

HIV /AIDS 9,3 9,3 1,98 21,29%

Angka kesembuhan penderita TB

Paru BTA ta dari LKPJ)

61 85 64 75,29%

Angka kesakitan pnemoni balita 285 280 286.00 97.86% 280 286.00 97.86%

Balita yg naik berat badannya 89.74 100.00 88.70 88.70% 100.00 88.70 88.70%

Angka kesakitan Diare

Angka Kematian Diare 0.08 <1 0.14 186.00% <1 0.14 186.00%

Cakupan Kunjungan bayi (IKU)

(Data dari LKPJ) 97,21 97,21 97,46 100,25%

Presentase balita gizi buruk (IKU)

(Data dari LKPJ) 0,38 1,57 0,40 25,4%

Prevalensi gizi kurang pada balita

(IKU) (Data dari LKPJ) 2,73 13,2 3,54 26,8%

Rumah Tangga Sehat 100.00 100.00 90.94 90.94% 100.00 90.94 90.94%

Salah satu indikator derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat adalah Usia

Harapan Hidup dimana peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) saat lahir dapat

diindikasikan adanya keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Pada tahun 2015,

UHH Kota Semarang meningkat menjadi 72,53 (Angka Sangat Sementara/data belum

dirilis) hal ini menunjukkan semakin baik tingkat kesejahteraan Kota Semarang.

a. Mortalitas. Kejadian kematian dalam masyarakat digunakan sebagai indikator dalam

menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan pembangunan kesehatan lainya :

- Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup (KH), di Kota Semarang tahun

2015, sebesar 8,38/1.000KH (253 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.992),

jika dibandingkan tahun 2014 mengalami penurunan, angka kematian bayi

sebesar 9,37/1.000 hidup

- Angka kematian Balita mengalami kenaikan yaitu di tahun 2013 sebesar

11,26/1.000 KH (299 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.547) menjadi

11,32/1.000 KH di tahun 2014 (306 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.992)

dan pada tahun 2015 sebesar 10,35/1.000 KH

Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

62

- Angka kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan di tahun 2013 karena jumlah

kematian ibu 29 kasus (107,9/100.000 KH) dan tahun 2014 jumlah kematian ibu

33 kasus (122,25/100.000 KH ).dan pada tahun 2015 sebesar 128,04/100.000 KH.

b. Morbiditas Adalah keadaan sakit, terjadinya penyakit atau kondisi yang mengubah

kesehatan dan kualitas hidup. Hal ini dapat dilihat dari data angka prevalensi, angka

kematian dan angka penanganan penyakit :

- Jumlah penderita DBD pada tahun 2013 sebanyak 2.364 kasus

(IR 134,09/100.000 pddk) dengan angka kematian 27 orang (CFR 1,1%) pada

tahun 2014 jumlah penderita sebanyak 1.628 kasus (IR 92,2/100.000 pddk) dengan

angka kematian 27 orang (CFR 1,7%) telah terjadi penurunan kasus sebanyak 19

% pada tahun 2015 jumlah penderita 1.729 kasus ( IR 98,2/100.000 dengan angka

kematian 20 orang ( CFR 1,2 % )

- Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang ditemukan mengalami penurunan dari

1.132 penderita ditahun 2012 menjadi 1.120 ditahun 2013 dan 1.183 ditahun 2014.

Pada tahun 2015 sebesar 1.222 penderita.

- Jumlah HIV positif mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 terdapat 430

penderita baru dengan jumlah penderita asli penduduk Kota Semarang sebesar 174

orang (40%). Sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 453 orang dengan

jumlah penderita penduduk asli Kota Semarang 102 orang (22,5%) dan pada tahun

2015 turun menjadi ( 0,85 /100.000 pddk )

- Jumlah penderita baru AIDS mengalami penurunan dari 104 orang ditahun ditahun

2012 menjadi 75 orang ditahun 2013 dan menurun menjadi 40 orang pada tahun

2014. Sedangkan untuk angka kematian meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu

dari 9,3% menjadi 12,5% pada tahun 2014.dan tahun 2015 turun menjadi 1,98 %

- Angka kasus AFP ( Acute Flacid Paralysis ) atau biasa disebut lumpuh layu di

tahun 2014 adalah 2,2/10.000 penduduk mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun 2013 yaitu 2,7 per/10.000 penduduk. Dan pada tahun 2015 masih

tetap sebesar 2,2/10.000 pddk

c. Status Gizi

Hasil pemantauan status gizi masyarakat dapat memberikan gambaran terhadap

derajad kesehatan masyarakat disuatu wilayah.

- Pada tahun 2014 telah dilakukan upaya penurunan persentase balita gizi buruk

yaitu di tahun 2013 sebesar 0,87 % dan ditahun 2014 menjadi 0,38 %.

- Pada tahun 2014 prevalensi balita gizi buruk 0,38 % dan di tahun 2015 menjadi

0,40 %.

- Prevalensi gizi kurang pada anak balita ditahun 2014 sebesar 2,73 % menjadi 3,54

% ditahun 2015.

- Penanganan gizi buruk yang ada telah 100% tertangani secara komprehensif.

SASARAN 2 :

PARADIGMA SEMARANG SEHAT 75%

Capaian :

Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

63

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Presentase balita yang mendapat

ASI Eksklusif (Data dari LKPJ) 97,25 97 97,05 100%

Proporsi Pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan 97,21 93 97,53 104,87%

Cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan 100% 100% 100% 100%

Angka bebas jentik 85,67 95 86 90,52%

Persentase Kelurahan yg

mencapai Universal Child Immunization (UCI) (IKU)

100 100 100 100%

persentase Posyandu purnama

dan mandiri 77,77 70 77,4 110,57%

Cakupan Kompilasi Kebidanan

yang ditangani (IKU)

100% 100% 100% 100%

Rasio Puskesmas, Poliklinik,

Pustu, per Satuan penduduk (Tambahan Indikator dari IKU)

5,7 5,7 5,7 100%

Rasio Dokter Umum per Satuan

Penduduk (IKU) 46,65 50 107,5 214%

Jaminan keamanan peredaran

obat dan makanan 100

100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Meningkatnya mutu pelayanan

puskesmas (ISO) 100

100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Meningkatnya penerapan standar

pelayanan publik di bidang kesehatan

100

100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Pemenuhan kebutuhan sarana dan

prasaana pelayanan puskesmas sesuai standar pelayanan

Puskesmas

80

100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Persentase rumah tangga

mempunyai akses terhadap air

layak konsumsi

100 100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Persentase rumah tangga

berperilaku hidup bersih dan

sehat (Data dari LKPJ)

90,90 88 90,94 103,34%

persentase tempat tempat umum

sehat (Data dari LKPJ) 92,01 95,3 95,4 100%

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (IKU)

97.87

100.00 93.85 93.85% 100.00 93.85 93.85%

Persentase Ibu Hamil mendapat

tablet Fe (Data dari LKPJ) 97,25 97 97,53 100,54%

Pemberian Vitamin A pada bayi

(Data dari LKPJ) 100,2

Penurunan balita yang menderita

pneumonia (Data dari LKPJ) 57 76 76 100%

Pelayanan kesehatan bayi 98.89 100.00 75.78 75.78% 100.00 94.45 94.45%

Pelayanan kesehatan balita 93.72 100.00 88.12 88.12% 100.00 88.12 88.12%

Kualitas Pelayanan Kesehatan

Lansia 99.74 100.00 92.51 92.51% 100.00 97.43 97.43%

Terselenggaranya pelayanan

Rumah Sakit 100 100 100 100% 100 100 100%

Meningkatnya Sarana dan

Prasarana Pelayanan 70% 68.00

75.00 75.00 100.00% 75.00 75.00 100.00%

Ketersediaan data dan informasi

bidang kesehatan akurat dan tepat

waktu

100

100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehinga anggota keluarga dapat

menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan beperan aktif dalam kegatan – kegiatan

masyarakat Pemberdayaan masyarakat dimulai dari tingkat individu dan keluarga melalui

perilaku yang bersih sehat. Perilaku sehat oleh masyarakat dapat dilihat dari program

Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS). Perkembangan PHBS dari tahun ke tahun belum

memperlihatkan kecenderungan peningkatan yang berarti.

Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

64

Hal ini dapat dilihat dari indikator rumah tangga sehat (utama dan paripurna) yang

memperlihatkan kecenderungan peningkatan tahun 2014 sampai 2015 yaitu 90,90 % dan

90,94%. Pencapaian cakupan rumah tangga sehat tersebut didapatkan dari survei PHBS

yang dilakukan rutin setiap tahun kemitraan TP PKK Kecamatan dan Kelurahan.

Perilaku sehat masyarakat yang dapat mempengaruhi status gizi diantaranya adalah

keluarga sadar gizi dan pemberian air susu ibu eksklusif selama 6 bulan. Berdasar survei,

capaian keluarga sadar gizi tahun 2014 sebesar 96,77% dan tahun 2015 sebesar 95,27%.

Sedangkan pemberian ASI eksklusif tahun 2014 sebesar 82,79% dan tahun 2015 sebesar

83 %.

Disamping perilaku, peran serta masyarakat sangat mempengaruhi derajad kesehatan

masyarakat. Peran serta masyarakat yang dikaitkan langsung dengan upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit demam berdarah terlihat dalam angka bebas jentik. Angka bebas

jentik (ABJ) dari tahun 2014 dan 2015 menunjukkan peningkatan tetapi masih dibawah

target nasional (95%), yaitu 85,67% dan 86%. Melihat angka bebas jentik ini dapat

dikatakan bahwa peran serta masyarakat masih rendah dalam melaksanakan pemberantasan

sarang nyamuk yang menambah kompleksitas upaya penanggulangan demam berdarah.

Bentuk peran serta masyarakat yang lain dalam pembangunan kesehatan adalah

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM yang tumbuh dan

berkembang di tengah masyarakat kota Semarang salah satunya adalah dalam bentuk

posyandu.

Sampai tahun 2015 tercatat ada 1.575 buah posyandu, yang terbagi dalam empat

katagori yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri. Dari keempat strata posyandu

tersebut, dapat dikatakan posyandu purnama dan mandiri yang memiliki mutu pelayanan

yang baik karena didukung oleh kader posyandu yang aktif maupun jenis kegiatan yang

memadai secara kuantitas maupun kualitasnya. Posyandu purnama dan mandiri ini yang

disebut posyandu aktif dengan jumlah 1.219 buah (77,4%)

Selain posyandu, kelompok usia lanjut merupakan salah satu bentuk peran serta dan

pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari para

lanjut usia. Pada tahun 2015 jumlah kelompok lanjut usia aktif sebanyak 776 buah.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) terbukti efektif dalam upaya

mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak. Hal ini dikarenakan STBM merupakan

pendekatan dan paradigma pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan

pemberdayaan masyarakat dan perubahan prilaku. Saat ini STBM dilaksanakan melalui

berbagai program pembangunan sanitasi. Di Kota Semarang persentase kelurahan yang

melaksanakan STBM tahun 2014 sebesar 86% dan tahun 2015 sebesar 86,5 %.

Disamping persediaan air bersih dan air minum, keberadaan jamban sehat dan

pemanfaatannya juga merupakan barrier bagi penularan penyakit melalui fecal oral,

berdasar data tahun 2014 dan 2015, didapatkan pemanfaatan jamban sehat oleh kepala

keluarga di kota Semarang telah menunjukkan peningkatan secara signifikan yaitu berturut

turut tahun 2014 sebesar 91 % dan pada tahun 2015 meningkat sebesar 92%.

Air limbah rumah tangga dapat menjadi sumber penularan penyakit, hal ini dapat

dicegah melalui suatu pengelolaan sederhana terhadap air limbah tersebut. Pengelolaan

Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

65

tersebut berupa saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat kesehatan,

dimana cakupannya mengalami peningkatan dari tahun 2014 dan 2015, adalah sebagai

berikut 85 % dan 85 %. Berbagai upaya penyehatan lingkungan tersebut memerlukan

kerjasama dan kontribusi lintas sektor terkait antara lain dinas pekerjaan umum berbagai

pengembang perumahan dan lain-lain.

Berdasar profil kesehatan cakupan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan

sehat dari tahun 2014 sampai 2015 sebesar : 86 % dan 87%. Upaya penyehatan tempat

pengelolaan makanan tidak hanya mengawasi sanitasi dan pengelolaan makanan di

restoran/rumah makan serta jasa boga yang sangat mendesak dan penting adalah upaya

pengawasan terhadap penggunaan bahan tambahan makanan yang dilarang.

Pelayanan kesehatan memiliki beberapa sasaran diantaranya:

- Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan

yaitu di tahun 2013 sebesar 93% meningkat di tahun 2014 menjadi 97,87 % tahun

2015 97,53

- Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI) setiap

tahunnya dapat dilakukan sesuai dengan target 100% termasuk di tahun 2014 thn

2015 100 %

- Persentase kelurahan yang terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam di tahun

2014 mencapai 100%, thn 2015100 %

- Persentase pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun 2013 tercatat

96,36%. dan pada tahun 2014 pemberian 96 tablet Fe pada ibu hamil naik menjadi

97,23 % thn 2015 97,05 %

- Pemberian ASI eksklusif selama 2014-2015 memperlihatkan sedikit peningkatan

yaitu dari 64,65 % menjadi 64,69 %

- Persentase bayi yang mendapat imunisasi campak selalu mengalami peningkatan dari

tahun 2013 yang telah mencapai 100 % meningkat di tahun 2014 menjadi 101,3%

dan thn 2015 103,9

- Pelayanan Kesehatan Ibu mengalami peningkatan Kunjungan ibu hamil (K-4) tahun

2013 – 2014 yaitu dari 96,90 % menjadi 97,21%. thn 2015 97,46 %

- Pemberian vitamin A pada bayi tahun 2013 mencapai 100,61% dan meningkat di

tahun 2014 menjadi 121,6%, demikian halnya pemberian vitamin A pada balita di

tahun 2013 sebesar 99,54 % di tahun 2014 meningkat menjadi 100,2%. Sedangkan

pemberian vitamin A pada ibu nifas mencapai sebesar 106,59% pada tahun 2013, dan

di tahun 2014 sebesar 100,05%. Dan pada tahun 2015 sebesar 100 % sebagian besar

target diatas 100% karena dari jumlah sasaran mendapat tambahan dari luar Kota

Semarang yang pada saat kegiatan bulan vitamin A berada di Kota Semarang

- Pelayanan pemantauan pertumbuhan balita yang ada di Kota Semarang berdasarkan

balita yang datang dan ditimbang (D/S) pada tahun 2013 sebesar 79,69% hal ini naik

dibandingkan tahun 2014, sebesar 80,46% thn 2015 D/S sebesar 82,54 % sedangkan

balita yang naik berat badannya (N/D) 89,14 % di tahun 2013, menjadi 89,78%

ditahun 2014. 82,54 % thn 2015 N/D sebesar 90,82

Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

66

- Penemuan balita yang menderita pneumonia, pada tahun 2013 sebanyak 40% dan

pada tahun 2014 sebanyak 57%. thn 2015 76 % Semua balita yang menderita

pneumonia dalam kurun waktu tersebut telah mendapat pelayanan kesehatan, baik

ditangani langsung oleh petugas puskesmas maupun dilakukan rujukan bagi

pneumonia berat.

Sumber Daya Kesehatan dengan indikator :

Perkembangan tenaga kesehatan yang ada di Kota Semarang tiap tahunnya

mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat melalui Rasio Dokter umum tahun di tahun

2014 sebesar 46,65 dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 107,5 % .Rasio Dokter Gigi

tahun 2014 sebesar 12,3 per 100.000 penduduk dan di tahun 2015 yaitu menjadi 25 per

100.000 penduduk. Rasio Dokter Spesialis tahun 2014 sebesar 49,9 per 100.000 penduduk

menjadi 47,3 per 100.000 penduduk di tahun 2015. Sedangkan Bidan dari 35 per 100.000

penduduk dari tahun 2014 pada tahun 2015 meningkat menjadi 46,35 per 100.000

penduduk . Jumlah Perawat mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2014

sebesar 82 per 100.000 penduduk menjadi 164 per 100.000 penduduk di tahun 2015. Di

sisi lain ada bentuk partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan seperti kader posyandu,

petugas pemantau jentik, pengawas minum obat bagi penderita TB, hanya jumlahnya masih

terbatas dan perlu upaya peningkatan.

Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang

Dalam memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan profesional kepada

masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang senantiasa berupaya

meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan standar rumah sakit type B yang ditetapkan

dan selalu meningkatkan cakupan pelayanan secara kompetitif terutama di wilayah Kota

Semarang. Dengan kapasitas tempat tidur pasien 322 TT (Kelas III 221 TT; Kelas II 59 TT;

Kelas I 38 TT; VIP 4 TT), ditambah jumlah tempat tidur ruang khusus 97 TT ( ICU 9 TT,

Kamar Bersalin 22 TT, Peristi 20 TT, HCU 6 TT, Flu Burung 2 TT, Hemodialisa 14 TT,

IGD 10 TT, IBS 14 TT) berdasar SK Direktur Nomor 3256 Tahun 2015 tanggal 26 Juni

2015.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang banyak menghadapi masalah yang perlu

segera diselesaikan agar tidak terakumulasi yang dikawatirkan bisa berdampak negative

terhadap kualitas pelayanan publik secara internal maupun eksternal. Kondisi sarana dan

prasarana rumah sakit yang masih perlu penambahan dan peningkatan kualitas

infrastruktur, disamping belum tercukupi juga memerlukan pemeliharaan dengan biaya

tidak sedikit agar terwujud kondisi yang nyaman dan aman bagi para pelanggan.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA CAKUPAN UNIVERSAL COVERAGE TH.2013 SEBESAR 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Persentase Keluarga Miskin yang

mendapat Pelayanan kesehatan (IKU)

100 100 100 100%

Page 69: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

67

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Persentase penduduk yg menjadi

peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (IKU)

100 100 100 100%

Persentase penduduk kota yang menjadi peserta jaminan kesehatan masyarakat tahun

2015 sebesar 100% karena seluruh penduduk Kota Semarang yang tidak masuk dalam

”Data Base” Warga Miskin asal menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

langsung dapat menggunakan Kartu Jamkesmasko.pada tahun 2015 sebesar 36.325 dengan

perincian peserta yang masuk Data base sebanyak 23.560 (64,9 %) orang dan peserta yang

tidak mampu sebanyak 12.765 orang (35,1 %).

URAIAN SATUAN

TARGET

TAHUN

2015

REALISASI

TAHUN 2014

REALISASI

TAHUN 2015

1 Persentase penduduk kota yang menjadi peserta

jaminan kesehatan masyarakat % 100 100 100

2 Persentase penduduk miskin yang menjdi peserta

jamkesmas (APBD,APBD Prov dan APBN) % 100 100 100

3 Anggaran untuk pemberian jamkesmas pertahun Rp 47 .milyar 35.milyar 39,9 milyar

4 Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila % 65 64,83 65

TUJUAN 3 :

PENGEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN LAJU PERTUMBUHAN DAN

PERSEBARANNYA, FASILITASI KELUARGA BERENCANA DAN SISTEM

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN YANG TERINTEGRASI

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PENGENDALIAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

DENGAN TOTAL FERTILITY RATE DIBAWAH 2 (TFR<2)

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Pengendalian Angka Kelahiran

(TFR) (IKU)

202 2.26 2.02 110.62% 2.26 2.02 110.62%

Jumlah PIK remaja per jumlah

Kelurahan 64 60 67 111.67% 60 67 111.67%

PLKB/PKB

PPKBD/SKD 87.57 88.00 87.57 99.51% 88.00 87.57 99.51%

Sub PPKBD 47.08 44.50 47.08 105.80% 44.50 47.08 105.80%

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2015 dapat dilihat pada

beberapa indikator sebagai berikut :

1) TFR tahun 2015 sebesar 2,02

2) Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB pada tahun 2015,

sebesar 200.235 ( 76,2%) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS). 262.780 orang

3) Peserta KB baru tahun 2015 adalah sebesar 25.768 (81,10%) peserta dari perkiraan

permintaan masyarakat sebesar 36.122 permintaan.

Page 70: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

68

SASARAN 2 :

PENINGKATAN JUMLAH AKSEPTOR KB, BAIK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah peserta BK aktif : (IKU)

1. BKB 99.67 96.00 97.49 101.55% 96.00 97.49 101.55%

2. BKR 100.00 95.00 96.00 101.05% 95.00 96.00 101.05%

3. BKL 99.00 96.00 99.00 103.13% 96.00 99.00 103.13%

Cakupan pasangan usia subur

yang istrinya dibawah usia 20

tahun

0.06 0.4 0.06 185.00% 0.4 0.06 185.00%

Peserta KB dari PUS unmet need/

menurunnya PUS Unmet need

76.67

75.65 75.40 99.67% 75.65 75.40 99.67%

Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB pada tahun 2015,

sebesar 200.235 ( 76,2%) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS). 262.780 orang

Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL), ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan,

adapun BKL aktif sejumlah 121 kelompok, dengan jujmlah anggota yang aktif sejumlah

6.235. Adapun fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha

Ekonomi Produktif ; Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 153 Kelompok aktif di 16

Kecamatan, dengan 714 kader yang aktif dan terlatih dari 1.429 anggota.

Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 95

Kelompok, anggota yang aktif sebesar 2.894 .

Pada tahun 2015, Jumlah akseptor KB baru dengan metode kontrasepsi adalah

sebagai berikut :

a) UD : 3.611 akseptor

b) MOW : 1.885 akseptor

c) Implant : 1.990 akseptor

d) Suntik : 14.574 akseptor

e) PIL : 2.318 akseptor

f) Kondom : 1.347 akseptor

g) MOP : 43 akseptor

Pada tahun 2015, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat berdasarkan

tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :

a. Klinik pemerintah : 9.001 akseptor ( 28,84 )

b. Klinik Swasta : 8.483 akseptor (24,18%)

c. Dokter Praktek Swasta : 2.298 akseptor (7,36 %)

d. Bidan Praktek Swasta : 11.433 akseptor (36,63 %)

TUJUAN 4 :

FASILITASI PENGEMBANGAN KESEMPATAN KERJA/ BERUSAHA,

KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA, SERTA KUALITAS

TENAGA KERJA YANG MAMPU BERSAING DI ERA GLOBAL.

SASARAN 1 :

MENURUNNYA ANGKA PENGANGGURAN DARI 14,9 % MENJADI 12,4%

Page 71: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

69

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Tingkat pengangguran terbuka

(IKU) 7.15

8.50 10.81 72.82% 8.50 10.81 72.82%

Penempatan pencari kerja

sebanyak 13.277 10.750 9.500 88.37% 49.050 60.862 124.08%

AKAL 13.146 13.146 8.043 61.18

AKAD 4 4 0 0.00

AKAN 127 127 93 73.23

Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio perbandingan jumlah penganggur usia

angkatan kerja dengan jumlah angkatan kerja. Dari tabel diatas menunjukkan tingkat

pengangguran terbuka pada tahun 2015 sebesar 10,81 % mengalami kenaikan dibandingkan

dengan tahun 2014 sebesar 7,15 %. Penambahan data penganggur terbuka ini disebabkan

pertambahan jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga dan pensiun, juga

penambahan data berdasarkan pencatatan pengajuan dana JHT pada tenaga kerja yang

mengalami PHK/pemutusan hubungan kerja dan dampak dari perusahaan pailit. Jumlah

data tenaga pekerja yang PHK kemudian mengajukan dana JHT program BPJS pada tahun

2015 sebesar 1.680 orang.

Pelaksanaan urusan ketenagakerjaan yang dilaksanakan pada Tahun 2015 berhasil

meningkatkan ketersediaan peluang kesempatan kerja untuk 30.129 orang naik sebesar

103,33 % dibanding tahun 2014 untuk 14.818 orang, sebagai hasil telah dilaksanakannya

bursa informasi tenaga kerja sejumlah 3 ( tiga ) kegiatan. Dengan ketersediaan peluang

kesempatan kerja telah dilakukan penempatan tenaga kerja pada tahun tahun 2015

sebanyak 8.136 orang dengan pola sebagai berikut penempatan pola AKL (antar kerja

local) sebanyak 8.043 orang, AKAD (antar kerja antar daerah) sebanyak 0 orang dan

AKAN (antar kerja antar negara) sebanyak 93 orang.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA

DARI 64,75% MENJADI 66,71 %

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Angka partisipasi angkatan kerja

(IKU) 72.84

63.51 63.05 99.28% 63.51 63.05 99.28%

Tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK) (IKU) 77.51

66.71 66.71 100.00% 66.71 66.71 100.00%

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan rasio perbandingan jumlah

angkatan kerja dan jumlah penduduk usia kerja. Dari tabel diatas menunjukkan pada tahun

2014 sebesar 65,84 %, dan tahun 2015 sebesar 63,05%. Memperhatikan data tersebut

menunjukan penurunan angka TPAK pada tahun 2015 sebesar : 2,79% dibanding tahun

2014.

Kondisi ini perlu mendapat perhatian cukup serius dimana jumlah penduduk

angkatan kerja dan jumlah penduduk usia kerja mengalami penurunan dikarenakan

Page 72: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

70

terjadinya kenaikan jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga dan pensiun. Kondisi

mempengaruhi terjadinya penurunan jumlah penduduk angkatan kerja yang bekerja dan

jumlah penduduk usia angkatan kerja pada tahun 2015 dibanding tahun 2014.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PERLINDUNGAN DAN JAMINAN

KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Peningkatan jumlah serikat buruh 858 PUK 858 PUK 890 PUK

Jumlah perusahaan yang

menerapkan K3 sebanyak 570 perusahaan ( 45,6% )

491 570 perush

(45,8%) 573 100.53% 570 perush

(45,8%) 573 100.53%

Komitmen Pemerintah Kota Semarang melalui Bapak Walikota dalam

memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja mendorong besaran UMK upah minimum Kota

Semarang pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu,

tahun 2015 sebesar 18,37 % dari UMK tahun 2014 dan tahun 2016 kembali meningkat

sebesar : 13,29 % dari UMK tahun 2015. Diatas besaran inflasi yang ditetapkan

Pemerintah dan diatas besaran KHL (kebutuhan hidup layak) di Kota Semarang.

Jumlah serikat buruh mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebanyak 890 PUK

semuanya telah dilaksanakan pembinaan oleh Pemerintah Kota Semarang dibandingkan

tahun 2014 sebanyak 858 PUK.

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Jumlah Perusahaan di Kota Semarang 3.735 3.735 3,990 106.83

Jumlah perusahaan yang berhasil di pantau Disnakertrans Kota

Semarang 491 491 570 116.09

Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 491 491 570 116.09

Jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2015 sebanyak 367 orang mengalami penurunan

yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2014 sebanyak 411 orang, baik kecelakaan

yang terjadi di tempat kerja maupun kecelakaan lalu lintas sebagaimana tabel berikut ini :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Jumlah kecelakaan kerja 411 411 367 89.29

Kejadian kecelakaan : 0 0 0 0

Kecelakaan Tempat Kerja 259 259 181 69.88

Kecelakaan Lalu Lintas 152 152 186 122.37

Tingkat keparahan kecelakaan : 0 0 0 0

Meninggal 8 8 7 87.50

Luka Berat 0 0 0 0

Luka Ringan 403 403 343 85.11

Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan penegakan hukum terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja. Dari hasil kegiatan dimaksud pada tahun 2015 ditemukan

pelanggaran pelaksanaan norma kerja sejumlah 492 kasus, norma K3 sejumlah 467 kasus.

Sebagai tindak lanjut dengan melakukan pemeriksaan ketenagakerjaan pada 340

Page 73: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

71

perusahaan dalam bentuk pembinaan diantaranya pembentukan P2K3 sejumlah 82

perusahaan, bintek norma kerja untuk 100 orang / perusahaan dan bintek K3 untuk 100

orang/ perusahaan, serta bintek mengenai BPJS untuk 100 orang/ perusahaan.

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE FASILITASI PENYELESAIAN MASALAH

HUBUNGAN INDUSTRIAL MENCAPAI 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Penurunan angka perselisihan

hubungan industrial

PHI/PHK/Unjuk rasa 2 % Per

tahun

214 227 185 118.50% 227 185 118.50%

Penyelesaian kasus Perselisihan Hubungan Industrial menunjukan penurunan kasus

yang ditangani dari tahun 2014 sebanyak 214 kasus menjadi sebesar 175 kasus tahun 2015.

Menurunnya jumlah kasus perselisihan yang ditangani menunjukkan perusahaan dan

pekerja semakin paham mengenai peraturan perundangan mengenai penyelesaian

perselisihan hubungan industrial. Sedangkan untuk mogok kerja / unjuk rasa pekerja

perusahaan pada tahun 2014 sebanyak 1 kasus, dan di tahun 2015 sebanyak 10 kasus,

dengan tuntutan kepentingan dan beberapa hak normatif yang belum dipenuhi oleh

pengusaha.

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dilaksanakan

dengan kegiatan antara lain melalui Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian

Perselisihan hubungan industrial yang dapat dilihat pada tabel berikut;

DATA PENYELESAIAN KASUS PERSELISIHAN

URAIAN

PENYELESAIAN KASUS

PADA TAHUN

2014 2015

Jumlah kasus yang ditangani : 214 175

Penyelesaian :

1 Dalam bentuk PB 71 72

2 Tahap anjuran mediator 92 56

3 Secara bipartite usai mediasi 25 26

4 Diasumsikan selesai bipartite tidak melapor. 22 21

Dalam pembinaan pembentukan sarana Hubungan Industrial di perusahaan juga

perlu mendapatan perhatian serius dalam upaya mewujudkan hubungan kerja di perusahaan

yang kondusif. Sarana Hubungan industrial yang terbentuk pada tahun 2014 dibandingkan

tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

TABEL PEMBENTUKAN SARANA HUBUNGAN INDUSTRIAL

NO URAIAN PELAKSANAAN TAHUN KETERANGAN TAHUN

2015 2014 2015

1 Pembinaan pembentukan PP 175 persh 175 persh Baru : 39 persh

Pemb : 131 persh

Legalisasi : 5 persh

2 Pembinaan pembentukan PKB 20 persh 29 persh Baru : 1 persh

Pemb : 28 persh

Perpanj : 0 persh

3 Pembinaan pembentukan LKS-Bipartite 19 persh 40 persh Baru : 14 persh

Pemb : 26 persh

Page 74: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

72

NO URAIAN PELAKSANAAN TAHUN KETERANGAN TAHUN

2015 2014 2015

4 Pembinaan PKWT (perjanjian kerja waktu tertentu) - 133 persh Baru : 124 persh.

Pemb : 1 persh.

Perpanj : 12 persh.

SASARAN 5 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENYELENGGARAAN DAN SISTEM

INFORMASI PASAR KERJA YANG MUDAH DIAKSES MASYARAKAT SEBESAR

100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah Bursa Tenaga Kerja

(IKU) 2 kali 3 kali 3 kali 100%

Jumlah pelatihan ketrampilan

bagi pencari kerja

Pelatihan yg dilaksanakan BLK 420 org 420 org 432 org

Pelatihan yg dilaksanakan

Disnakertrans 350 org 350 org

310 org

Pelatihan yg dilaksanakan LPK

Binaan Disnakertrans 11.650 org 11.650 org 11.650 org

Meningkatnya ketrampilan tenaga

kerja 2.310 orang 420 550 432 78.55% 2.310 2.312 100.09%

Meningkatnya kompetensi tenaga

kepelatihan 25% 30.39 5.00 31.60 126.40% 25.00 31.60 126.40%

Ketersediaan pranata

pengelolaan DBHCHT dalam

upaya peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

100 100.00 100.00 100.00% 100.00 100.00 100.00%

Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja pada tahun 2015 mengalami peningkatan

daripada tahun 2015. Adapun jenis-jenis pelatihan yang dilaksanakan antara lain menjahit

modiste, otomotif, operator komputer, tehnisi HP, desain grafis, mekanik, mesin jahit, tata

boga, tata rias, membatik, menjahit cepat, dan jahit bordir.

Penyusunan bursa informasi tenaga kerja dilaksanakan untuk memperoleh informasi

pasar kerja yang berisi antara lain tentang pencatatan lowongan kerja dan pencari kerja

yang mendaftar. Penyebarluasan bursa informasi tenaga kerja dilaksanakan melalui

pelaksanaan bursa kerja (job fair), dimana Tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali

meningkat dibanding tahun 2014 yang dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali.

Adapun hasil dari pelaksanaan bursa tenaga kerja dan optimalisasi yang dilakukan

pengawas ketenagakerjaan dalam mendatangi obyek-obyek perusahaan untuk menghimpun

data lowongan kerja yang tersedia dapat dilihat dari tabel dibawah dimana ditunjukkan

bahwa jumlah lowongan kerja terdaftar meningkat pesat dari sebelumnya tersedia untuk

14.818 orang menjadi 30.129 orang.

DATA PERKEMBANGAN PENCARI KERJA YANG TERDAFTAR,

LOWONGAN DAN PENEMPATAN DI DISNAKERTRANS

INDIKATOR KINERJA

REALISASI

TAHUN

2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Jumlah pencari kerja terdaftar 17.941 17.941 8.152 45.44

Jumlah lowongan kerja terdaftar 14.818 14.818 30.129 203.33

Jumlah penempatan pencari kerja 13.277 13.277 8.136 61.28

Page 75: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

73

INDIKATOR KINERJA

REALISASI

TAHUN

2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Penempatan Lokal 13.146 13.146 8.043 61.18

Penempatan Antar Daerah 4 4 0 0.00

Penempatan Antar Negara 127 127 93 73.23

Kegiatan di layanan sistem antar kerja masyarakat dalam mengajukan AK-1 dengan

memperhatikan pencari kerja terdaftar pada tahun 2014 sejumlah 17.941 orang, sedangkan

tahun 2015 sejumlah 8.152 orang, menunjukan penurunan sejumlah 9.789 orang (54,56 %)

dibanding tahun 2014.

Penyebab penurunan angka tersebut dikarenakan tidak diperlukannya bagi pencari

kerja untuk mendaftar bilamana berorientasi untuk menjadi pekerja swasta / berwirausaha/

berwiraswasta. Di satu sisi para lulusan sekolah baik pada tingkat SD, SLP, SLA

berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, sehingga tidak perlu

mendaftar sebagai pencari kerja; dan pada sisi lain beberapa pencari kerja telah mendapat

pekerjaan, terlihat pada penempatan pencari kerja dalam tahun 2015 sejumlah 8.136 orang.

Dan dari hasil pencermatan data pencari kerja yang mendaftar AK-1 menunjukan secara

realita diantara mereka tidak bersatus sebagai penganggur penuh, mereka sudah bekerja

baik di swasta maupun telah berwirausaha.

TUJUAN 5 :

PENGEMBANGAN PERAN PEMUDA DAN ORGANISASI KEPEMUDAAN DALAM

MENDUKUNG SIKAP DAN PERILAKU, KEPELOPORAN, KEMANDIRIAN,

INOVASI, DAN KREATIVITITAS SERTA WAWASAN KEBANGSAAN DAN CINTA

TANAH AIR GUNA MENINGKATKAN PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN.

SASARAN 1 :

PROSENTASE PERAN SERTA AKTIF GENERASI PEMUDA DALAM

PEMBANGUNAN SEBESAR 75 %

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Peningkatan jumlah organisasi

kepemudaan

Karang taruna

Organisasi kepemudaan

60 94 94 100% 47 47 100,00%

Peningkatan jumlah kegiatan

kepemudaan 10 keg 15 keg 15 keg 100%

Peringatan Hari Sumpah Pemuda 1 keg 1 keg 1 keg 100%

Pendidikan Life skill/kewirausahaan 4 keg 8 keg 8 keg 100%

% (prosentase) jumlah peserta

dihadapkan dengan jumlah anggota

organisasi kepemudaan dalam rangka

peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan

14,66 16,66 16,66 100% 16,66 16,66 100,00%

Jumlah Organisasi Kepemudaan 47 47 47 100% 47 47 100,00%

1. % (prosentase) peningkatan

fasilitasi/

bantuan Karang Taruna.

2. % (prosentase) peningkatan

fasilitasi/bantuan Kepemudaan.

3,93 4,68 4,52 96,58% 4,68 4,52 96,58%

Page 76: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

74

Untuk melaksanakan sasaran ini pada tahun 2015 dilaksanakan melalui kegiatan

Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan fasilitasi kegiatan kepemudaan serta pengkajian

kegiatan kebijakan kepemudaan.

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan beberapa kegiatan

berikut:

- pembinaan organisasi kepemudaan;

- pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan;

- pertukaran pemuda antar provinsi, negara, dan pemuda pelopor pembangunan;

- penyuluhan pencegahan dan perlindungan bahaya distruktif bagi generasi muda

- lomba tata upacara bendera dan baris berbaris

- lomba kreativitas pemuda

INDIKATOR SATUAN REALISASI

TAHUN 2014

REALISASI

TAHUN 2015

1. Jumlah organisasi kepemudaan

2. Jumlah warga yang mengikuti organisasi kepemudaan

3. Jumlah kegiatan kepemudaan

4. Prosentase jumlah peserta dihadapkan dengan jumlah anggota

organisasi kepemudaan dalam rangka peningkatan peran serta

generasi muda dalam pembangunan

Organisasi

Orang

Kgt

Persen

60

50.958

10

8,35%

94

235.000

15

10,15%

TUJUAN 6 :

PENGEMBANGAN PEMBUDAYAAN OLAHRAGA MASYARAKAT DAN

FASILITASI OLAHRAGA PRESTASI UNGGULAN YANG DIDUKUNG SARANA

PRASARANA OLAHRAGA YANG MEMADAHI.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA DAN

PRASARANA OLAHRAGA SEBESAR 80%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Pembangunan/rehab sarana

olahraga

Presentase kecamatan yang

mempunyai sarana dan prasarana

olahraga untuk umum

100% 100% 100% 100%

% (prosentase) Peningkatan

jumlah pembangunan sarana

olahraga di kota per 10000 penduduk (IKU)

14.7

16.70 11.00 65.87% 16.70 11.00 65.87%

Data jumlah sarana prasarana

olahraga

Untuk mencapai sasaran ini tahun 2015 diselenggarakan kegiatan pengkajian

kebijakan-kebijakan pembangunan olahraga dan pemberian hibah. Hal ini dapat dilihat dari

tabel sebagai berikut:

Page 77: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

75

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

DI KOTA SEMARANG TAHUN 2015

INDIKATOR TAHUN

2014

TAHUN

2015 KET

1. Jumlah gelanggang olahraga di Kota

Semarang

4

4

- 2 milik Kota Semarang

(GOR Manunggal Jati dan GOR Tri Lomba Juang),

- 1 milik provinsi Jawa Tengah (GOR Jatidiri),

- 1 milik swasta (GOR Satria)

2. Jumlah Stadion sepakbola di Kota

Semarang 2

2

1 milik Kota Semarang (Stadion Citarum),

1 milik Provinsi Jawa Tengah (Stadion Jatidiri)

3. Jumlah lapangan olahraga di Kota

Semarang

Lapangan sepakbola 87 110

Lapangan tennis 68 86

Lapangan badminton 387 529

Lapangan futsal 33 55

Lapangan basket 68 103

Lapangan bola voli 321 445

Kolam renang 26 32

Lapangan Golf 5 5

4. Jumlah fasilitasi bantuan olahraga 197 28

5. Presentase kecamatan yang mempunyai

sarana dan prasarana olahraga untuk

umum

100 %

100 %

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah :

- Pengkajian Kebijakan-Kebijakan Pembangunan Olahraga

- Pengelolaa dana hibah.

- pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga;

- rehabilitasi sedang/berat sarana dan prasarana olahraga;

- pengembangan database kepemudaan dan olahraga;

- penyusunan FS dan DED Gedung Panti Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Gelanggang Manunggal Jati, Stadion Citarum, Trilomba Juang, Lapangan tenis

Tambora.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE BUDAYA OLAHRAGA MASYARAKAT

MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah organisasi olahraga=23

organisasi(18 cabang olahraga dan 5

cabang olahraga baru/rekreasi)

23 23 46 200.00% 23 46 200.00%

Peniongkatan Jumlah Atlet yang

dibina, jumlah mendali yang diperoleh 43 48 49 102.08% 48 49 102.08%

Pada Tahun 2015, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan dan

pemasyarakatan olahraga adalah sebagai berikut:

- pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga;

- pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat;

- pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat;

- pengembangn olahraga rekreasi;

- penyelenggaraan kompetisi olahraga mahasiswa, karyawan, dan masyarakat;

Page 78: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

76

- fasilitasi kegiatan keolahragaan masyarakat; dan

- Pekan Olahraga Pelajar Daerah (SD, SMP, SMA).

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN

TASE

JUMLAH ORGANISASI OLAHRAGA organisasi 23 46 200,00%

PENINGKATAN JUMLAH ATLET YANG

DIBINA orang 48 49 102,08%

PERSENTASE JUMLAH MEDALI YANG

DIPEROLEH DIBANDINGKAN CABANG

OLAHRAGA YANG DIPERTANDINGKAN

% 54,00 83,00 153,70%

PERSENTASE JUMLAH PEMBANGUNAN

SARANA OLAHRAGA PER 10.000

PENDUDUK

% 16,70 11,00 65,87%

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENCAPAIAN PRESTASI OLAHRAGA

MENCAPAI 80%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Peningkatan Jumlah Atlet yang

dibina, jumlah Medali yang

diperoleh

43 48 49 102,08% 48 49 102,08%

Jumlah medali yang diperoleh 52 54,00 83,00 153,70% 54,00 83,00 153,70%

Terselenggaranya kompetisi Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Tingkat Kota

Semarang dengan jumlah peserta Kelompok SD sebanyak 16 team, Kelompok SLTP

sebanyak 16 team dan Kelompok SMU sebanyak 16 team.

Terseleksinya Tim Kota Semarang untuk mengikuti kejuaraan LIPIO Tingkat Jawa

Tengah, untuk kelompok umur SMP dan berhasil mendapatkan prestasi Juara I Tingkat

Jawa Tengah.

Dalam rangka pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, secara rutin diselenggarakan

Liga Pendidikan Indonesia di tingkat SD, SMP, dan SMA. Selain itu, Pemerintah Kota

Semarang juga berpatisipasi dalam kegiatan pekan olahraga di tingkat Provinsi hingga

tingkat Nasional. Adapun untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) selama 2 (dua) tahun ini

tidak diselenggarakan karena kegiatantersebut merupakan event 4 (empat) tahunan, dimana

event berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2016. Namun dalam rangka pembinaan,

pengiriman peserta event olahraga dan penyelenggaraan event olahraga tetap dilakukan.

Salah satu prestasinya adalah berhasil mempertahankan Juara Umum tingkat SD, SMP,

maupun SMA dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA).

TUJUAN 7 :

PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN SENI DAN BUDAYA TRADISIONAL,

BANGUNAN BERSEJARAH SERTA BENDA CAGAR BUDAYA DALAM RANGKA

MEMPERKUAT IDENTITAS DAN JATI DIRI MASYARAKAT.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE SARANA DAN PRASARANA PELESTARIAN

SENI DAN BUDAYA TRADISIONAL MENCAPAI 3,66%

Page 79: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

77

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Meningkatkan kegiatan

pelestarian kekayaan budaya

sebesar 10 % per tahun dalam

Pengembangan, Pengelolaan terhadap nilai, kekayaan, dan

keragaman Budaya

4 3 4 133,33% 15 18 120,00%

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada sasaran ini adalah

meningkatkan kegiatan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10% per tahun. Total target

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 15 kegiatan. Adapun target tahun 2015

adalah 3 kegiatan. Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan baik, karena

telah melebihi target. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 4 kegiatan pada program ini.

Adapun total kegiatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah 18 kegiatan. 4

kegiatan yang dilaksanakan pada Program pengembangan nilai budaya pada tahun 2015

adalah pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah, pemberian dukungan, penghargaan

dan kerjasama di bidang budaya, penyelenggaraan upacara tradisional dugderan dan

penyelenggaraan simfoni kota lama.

Selain target tersebut, target pada program ini adalah penyelenggaraan festival seni

dan budaya 54 kegiatan dan sarana penyelenggaraan festival seni dan budaya 55 kegiatan.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS BANGUNAN

BERSEJARAH DAN BENDA CAGAR BUDAYA MENCAPAI 53,21%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Meningkatkan kegiatan

pelestarian kekayaan budaya

sebesar 10 % per tahun

5 3 5 166,67% 15 17 113,33%

Daftar Cagar Budaya di Kota

Semarang 174 174 174 100

Jumlah Benda, situs Cagar

Budaya yang dilestarikan(IKU)

98 98 98 100

Jumlah obyek Cagar Budaya

dalam setahun (IKU) 315 315 315 100

Jumlah obyek Cagar Budaya yang

telah diinventarisir 0 0 0 0

Jumlah obyek Cagar Budaya yang

juga merupakan obyek wisata 3 3 3 100

Benda, situs, kawasan Cagar

Budaya yang dilestarikan 98 98 98 100

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada sasaran ini adalah

meningkatkan kegiatan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10% per tahun. Total target

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 15 kegiatan. Adapun target tahun 2015

adalah 3 kegiatan. Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan baik, karena

telah melebihi target. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 5 kegiatan pada program ini.

Adapun total kegiatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah 17 kegiatan. 5 kegiatan

yang dilaksanakan pada Program pengelolaan kekayaan budaya pada tahun 2015 adalah

Fasilitasi Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah,

Page 80: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

78

Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah, Pengelolaan dan Pengembangan

Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum, dan Peninggalan Bawah Air,

Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pengembangan Nilai dan Geografi

Sejarah.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KESADARAN DAN PEMAHAMAN

MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN SENI DAN KEKAYAAN BUDAYA

LOKAL 12,72%

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Meningkatnya kegiatan kerjasama

pengelolaan kekayaan seni budaya daerah

7 3 7 233,33% 15 19 126,67%

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada sasaran ini adalah

meningkatnya kegiatan kerjasama pengelolaan kekayaan seni budaya daerah sebesar 10%

per tahun. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 15 kegiatan.

Adapun target tahun 2015 adalah 3 kegiatan. Capaian kinerja berdasarkan target tersebut

dapat dikatakan baik, karena telah melebihi target.

Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 7 kegiatan pada program ini. Adapun total

kegiatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah 19 kegiatan. Kegiatan yang

dilaksanakan berupa promosi dan pameran seni dan budaya Kota Semarang di berbagai

kota, antara lain : Jakarta, Semarang dan Yogyakarta.

a) Promosi pentas seni di TMII Jakarta merupakan acara tahunan yang dihadiri

paguyuban Kota Semarang yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Acaranya berupa

suguhan pentas seni budaya Semarangan, pameran produk unggulan kepariwisataan

dan makanan khas Semarangan yang bisa dinikmati oleh pengunjung di Anjungan

TMII Jakarta;

b) Pelaksanaan pameran di Yogyakarta. Pameran budaya ini merupakan acara tahunan

untuk mempromosikan destinasi wisata, kuliner dan produk unggulan yang ada di

Kota Semarang, sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata yang ada di

Kota Semarang.

c) Pelaksanaan pameran di Semarang, merupakan pameran kepariwisataan yang

diselenggarakan di Kota Semarang bersamaan dengan SKPD Pemerintah Kota

Semarang.

d) Pelaksanaan pameran di Jakarta. Acara Gebyar Wisata Budaya Nusantara merupakan

acara rutin tahunan yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center yang diikuti

oleh Kabupaten / Kota / Propinsi se Indonesia untuk mempromosikan seni budaya

dan pariwisata dari masing-masing Kabupaten/Kota/Propinsi. Kegiatan ini didukung

oleh Kementerian Pariwisata dan Badan Promosi Indonesia.

Selain itu realisasi yang dicapai yaitu penyelenggaraan festival seni dan budaya 222

kegiatan dan sarana penyelenggaraan festival seni dan budaya 173 kegiatan. Apabila

Page 81: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

79

dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah penyelenggaraan pagelaran/festival/pentas seni

dan budaya juga mengalami peningkatan, antara lain : wayang kulit, ketoprak, upacara

tradisi, keroncong, atraksi budaya dan band/vocal group.

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Jumlah penyelenggaraan pagelaran/ festival/ pentas seni dan

budaya

- Wayang kulit 28 28 29 103.57

- Kethoprak 2 3 3 100.00

- Wayang orang 4 4 4 100.00

- Atraksi Budaya 2 4 4 100.00

- Upacara Tradisi 10 6 6 100.00

- Keroncong 20 24 24 100.00

- Band/Vocal Grup 24 32 32 100.0

Selain kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut di atas, kegiatan kebudayaan yang

dilaksanakan di kota Semarang untuk memperingati hari-hari penting/ besar/ bersejarah

antara lain adalah Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah, penyelenggaraan upacara

tradisional dugderan, fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya,

pengembangan kebudayaan dan pariwisata, penyelenggaraan festival seni dan budaya

daerah, penyelanggaraan pentas seni, festival seni dan budaya rakyat. Gedung Kesenian

yang berfungsi sebagai Ruang Pertunjukkan Kesenian di Kota Semarang antara lain ;

Gedung Ki Narto Sabdo TBRS, Open Teatre TBRS, Gedung Serba Guna TBRS,

Auditorium RRI, Open Teatre Taman KB, Gedung B6 FBS UNNES, Ruang Teatre FIB

UNDIP, Auditorium IAIN Walisongo, Gedung Marabunta, Gedung Kesenian Sobokarti,

Ruang Cinema Gedung Thomas Aquinas UNIKA Sugijapranata, Sanggar Greget, Gedung

Pertunjukan PKJT dan Marina Convention Center ( MCC )

Adapun Indikator kegiatan untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan

dilakukan dengan pembinaan terhadap potensi budaya yang ada di Kota Semarang yaitu :

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Jumlah sanggar/group/kelompok kesenian 364 364 415 114.01

Jumlah sanggar/group/keompok kesenian di Kota Semarang yang

dibina 364 364 415 114.01

Frekuensi pembinaan sanggar seni dan 12 12 12 100

Jumlah organisasi budaya 19 19 19 100

Jumlah gedung kesenian 14 14 14 100

Jumlah kegiatan fasilitasi untuk mengembangkan ksenian dan

kebudayaan

- Penyuluhan Subtansial maupun tekhnikal 12 12 12 100

- Promosi 1 12 0 0

- Bimbingan Organisasi 12 12 12 100

Pada tahun 2015 ini tidak ada pemberian bantuan atau hibah untuk sanggar/kelompok

kesenian karena tidak ada yang memenuhi syarat hibah sesuai aturan yang berlaku, yaitu

bahwa belanja hibah dapat diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lain,

Badan usaha milik negara atau BUMD dan Badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan

yang berbadan hukum Indonesia.

Page 82: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

80

TUJUAN 8 :

PENGEMBANGAN PELAYANAN DAN AKSESBILITAS PERPUSTAKAAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI, OPTIMALISASI MINAT BACA

MASYARAKAT DAN RINTISAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TI

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PERPUSTAKAAN BERBASIS TI SEBESAR 5%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah perpustakaan milik di

Kota Semarang 1 1 1 100%

Jumlah perpustakaan kelurahan/

Rumah Pintar 187 188 188 100%

Peningkatan jumlah pengunjung

perpustakaan 25 30.00 37.00 123.33% 30.00 37.00 123.33%

Peningkatan pelayanan Otomasi

Perpustakaan 83% 84% 84% 100%

Pelayanan Perpustakaan yang

sudah berbasis IT ada ada ada 100%

- Keberadaan data buku secara

digital ada 92% 92% 100%

- Keberadaan data anggota dan

peminjam secara digital ada 100% 100% 100%

Penyediaan sarana informasi

layanan perpustakaan berbasis TI dan website perpustakaan

ada ada ada 100%

Fasilitas sarana dan prasarana

yang memadai ada ada ada 100%

Pemerintah Kota Semarang memiliki 1 Perpustakaan Umum Daerah Kota Semarang.

Lokasinya berada di pusat kota, dekat dengan Tugu Muda dan Gedung Lawang Sewu,

tepatnya di Gedung Pandanaran Jalan Pemuda 175 Semarang sehingga dengan mudah

dapat dijangkau oleh warga Kota Semarang dan sekitarnya.

Jumlah perpustakaan kelurahan/rumah pintar di Kota Semarang pada tahun 2015

sebanyak 188 unit meningkat dibandingkan tahun 2014 sebanyak 187.

Jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2015 sebanyak 1.773.787 orang

meningkat dari tahun 2014 sebanyak 1.756.224 orang sesuai tabel di bawah ini:

INDIKATOR KINERJA 2014 2015

Peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan (orang) 1.756.224 1.773.787

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang telah melaksanakan pelayanan

berbasis IT, penyediaan informasi perpustakaan melalui media internet (website), dan

sarana prasarana penunjang lainnya

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE MINAT BACA MASYARAKAT MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Presentase peningkatan budaya

baca 83% 84% 84% 100%

Penyelenggaraan Pameran Buku 2 kali 2 kali 2 kali 100%

Promosi Gerakan Membaca

(IKU) 2 keg 3 keg 3 keg 100%

Page 83: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

81

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah peminjam buku 35

( 21.222 org)

40

(22.008 )

77,61

(27.921 org) 182.53% 40

(22.008 )

77,61

(27.921 ) 182.53%

Budaya baca masyarakat Kota Semarang tahun 2015 sebesar 85% meningkat

dibandingkan tahun 2014 sebesar 84%. Kegiatan promosi gerakan membaca pada tahun

2015 telah terlaksana sebanyak 3 kali meningkat dibandingkan dengan tahun 2014

sebanyak 2 kegiatan.

Pengembangan minat dan budaya baca masyarakat ditingkatkan dengan mengadakan

talkshow yang dapat terlaksana pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebanyak 2

kegiatan. Selain itu pula dalam rangka untuk mengembangkan minat dan budaya baca

masyarakat ditempuh salah satunya dengan mengadakan talkshow yang pada tahun 2015

dapat terlaksana sebanyak 2 kali kegiatan. Pada tahun 2015, telah dilaksanakan kegiatan

pameran buku sebanyak 2 kegiatan.Pameran buku ini berperan dalam pelestarian Gerakan

Gemar Membaca untuk masyarakat Kota Semarang, dan merupakan salah satu agenda rutin

tahunan.

Dari hal tersebut bisa diketahui bahwa kegiatan Pameran Buku dapat sebagai bukti

lain kekayaan buku itu yaitu kekayaan budaya perbukuan yang tentunya memiliki banyak

kesempatan besar dan tujuan besar yang besar bagi para pelakunya atau penggerak

kegiatannya.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PELESTARIAN DAN KOLEKSI BAHAN

PUSTAKA MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Peningkatan koleksi bahan

pustaka berupa buku 91.641 110.085 110.085 100%

Terkelolanya koleksi buku

perpustakaan

19.014 25.192 25.192 100%

Jumlah koleksi buku

perpustakaan 91.641 110.085 110.085 100%

Jumlah judul buku perpustakaan 34.918 42.571 42.571 100%

Jumlah Koleksi Bahan

Perpustakaan 30.00 35.00 40.00 114.29% 35.00 40.00 114.29%

Jumlah Pengunjung Perpustakaan

(dalam setahun) (IKU) 25.00 30.00 37.00 123.33% 30.00 37.00 123.33%

Jumlah Koleksi Bahan

Perpustakaan yang Terpelihara 51.00 60.00 60.00 100.00% 60.00 60.00 100.00%

Rasio ketersediaan

Sarana/prasarana penyimpanan arsip yang berfungsi dan

terpelihara

94% 95% 95% 100%

Aksesbilitas/ketersediaan

layanan informasi kearsipan 50.00 55.00 57.00 103.64% 55.00 57.00 103.64%

Jumlah arsip dengan sistem

administrasi yang baik

6.900 7.100 9.275 130.63% 7.100 9.275 130.63%

Jumlah dokumen/arsip daerah

yang diselamatkan / dipelihara 5.422

4.100 6.049 147.54% 4.100 6.049 147.54%

Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan Kota Semarang pada tahun 2015 sebanyak

110.085 buku, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 91.641 buku.. Judul buku

Page 84: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

82

perpustakaan Kota Semarang pada tahun 2015 sebanyak 42.571 judul meningkat

dibandingkan tahun 2014 sebanyak 34.918 judul.

Dalam rangka Penyelamatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan telah dilakukan

langkah – langkah dalam merawat koleksi perpustakaan.

Dengan adanya kenaikan pengadaan bahan pustaka, maka otomatis akan terjadi

penambahan koleksi perpustakaan. Dalam tiga tahun terakhir rata-rata terjadi kenaikan

sebesar 2%. Kenaikan koleksi perpustakaan tersebut, diharapkan akan memberikan

pelayanan yang lebih baik bagi pemustaka dalam rangka pelayanan prima.

Pada tahun 2015 pelaksanaan Kegiatan kearsipan dengan sistem administrasi

mengalami peningkatan dengan melihat Jumlah Arsip yang telah tersistem dengan baik

sebanyak 14.500 Arsip dibandingkan pada realisasi tahun 2014 sebanyak 8.657 dan

melebihi dari realisasi RPJM sebesar 9.275 Arsip.

Sarana/prasarana penyimpanan arsip yang masih berfungsi dan terpelihara dengan

baik pada tahun 2015 dan 2014 jika dirasiokan sebesar 95% dan 94% dari total

sarana/prasarana yang dimiliki oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang juga telah memliki depo untuk penyimpanan arsip

Kegiatan Dokumen/arsip daerah yang diselamatkan/dipelihara di tahun 2015

mengalami peningkatan yaitu 6.049 arsip pada Tahun 2015.

Page 85: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

83

MISI II.

MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN KOTA YANG EFEKTIF DAN EFISIEN,

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SERTA MENJUNJUNG

TINGGI SUPREMASI HUKUM.

TUJUAN 1 :

PENGEMBANGAN PEMAHAMAN POLITIK UNTUK MEWUJUDKAN BUDAYA

POLITIK DEMOKRATIS YANG SANTUN DAN PARTISIPASI POLITIK YANG

DIDUKUNG OLEH INFRA DAN SUPRA STRUKTUR POLITIK YANG SEHAT

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA WAWASAN KEBANGSAAN DALAM MASYARAKAT 80%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Kegiatan Forum Kerukunan

Umat Beragama 2 keg 2 keg 13 keg 100%

Kegiatan Pembauran

Kebangsaan 2 keg 1 keg 2 keg 10%

Tingkat partisipasi masyarakat

dalam bidang politik 82,72% 75.00% 85.00% 113.33% 75.00 85.00 113.33%

Tersedianya Pranata dalam

peningkatan kesadaran politik

masyarakat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tujuan dari sasaran ini adalah untuk mengoptimalkan pengembangan nilai

kebangsaan guna penguatan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang

mengutamakan persatuan dan kesatuan tanpa meninggalkan ciri khas masing-masing. Hal

ini dikarenakan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai

macam perbedaan, keanekaragaman, kemajemukan atau pluralitas baik suku,agama, ras,

kelompok, golongan dan budaya.

Kemajemukan tersebut adalah kenyataan hidup yang sudah menjadi kehendak Tuhan

Yang Maha Kuasa, oleh karena itu keberagaman perlu dikelola melalui pengembangan

Wawasan Kebangsaan kepada masyarakat agar tercipta harmoni kebangsaan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pemerintah Kota Semarang juga telah mampu mewujudkan Kerukunan umat

beragama yaitu keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling

pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran

agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kerukunan umat beragama tercipta berkat komunikasi yang intens antar tokoh dari

enam agama yang terwadahi dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan

komunikasi berkelanjutan antara tokoh agama, tokoh masyarakat dengan pemerintah yang

terwadahi dalam Paguyuban Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Petamas).

Pada tahun 2015 tidak terjadi konflik sosial/komunal yang berlatar belakang agama

baik intern umat beragama maupun antar umat beragama. Hal yang paling menonjol yang

perlu mendapat perhatian adalah tentang keberadaan tempat ibadah dan aktivitas-

aktivitasnya, pengaturan tentang pendirian tempat ibadah telah dituangkan dalam Peraturan

Page 86: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

84

Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 tahun 2006

tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/ Wakil Kepala DaerahDalam

Pemeliharaan KerukunanUmat Beragama, Pemberdayaan ForumKerukunan Umat

Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

Pengelolaan kerukunan suku bangsa diwadahi dalam Forum Persaudaraan Bangsa

Indonesia (FPBI) yang anggota-anggotanya adalah tokoh-tokoh dari masing-masing suku

bangsa yang tinggal di Kota Semarang. Melaui forum ini apabila terjadi persoalan dalam

interaksi sosial antar suku secara komunal dapat dideteksi secara dini diselesaikan secara

dini pula, sehingga pada tahun 2015 tidak terdapat konflik sosial yang bersifat komunal

yang berlatar belakang suku/etnis. Program Pengembangan wawasan kebangsaan dari

sudut golongan mempunyai tujuan agar golongan-golongan masyarakat yang terwadahi

dalam Organisasi Kemasyarakatan keberadaanya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan

negara serta mengeliminir Organisasi Kemasyarakatan yang keberadaanya meresahkan

masyarakat.

Pengawasan terhadap Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah dilakukan oleh

Pemerintah Kota Semarang sejak tahun 2013 berdasarkan Surat Dirjen Kesbangpol

Kementerian Dalam Negeri Nomor 220/3957 D.III tanggal 30 Nopember 2012 perihal

Penjelasan Status Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Melalui surat tersebut disampaikan

bahwa Pengurus dan anggota Ormas Gafatar pernah terlibat dalam Gerakan Al-Qiyadah Al-

Islamiyah yang telah dinyatakan sebagai Aliran Ajaran terlarang oleh Jaksa Agung melalui

Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 116/A/J.A/11/2007 tentang Larangan

Kegiatan Aliran Ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PERSENTASE PARTISIPASI POLITIK

MASYARAKAT DALAM PEMILU DAN PILKADA MENCAPAI 75%

Capaian :

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Pendataan dan Monitoring Partai Politik 12 bulan 12 bulan 12 bulani 100%

Pendidikan politik yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang adalah pendidikan

politik secara luas, bukan hanya memberikan pemahaman tentang seluk beluk Pemilihan

Umum akan tetapi lebih ditekankan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap

etika berdemokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara termasuk penyampaian pendapat dimuka umum.

Pendidikan politik kepada masyarakat diarahkan untuk menguatkan Demokrasi Pancasila

yaitu demokrasi yang konstitusional berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat disetiap

penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi UUD 1945.

Program pendidikan politik masyarakat pada tahun 2015 diwujudkan berupa

sosialisasi, penyuluhan, forum diskusi dan seminar dengan sasaran aparatur pemerintah,

tokoh masyarakat, tokoh agama, pelajar sebagai pemilih pemula, pengurus ormas dan

pengurus parpol sebanyak 12 kegiatan. Kegiatan tersebut telah dapat memberikan

Page 87: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

85

pemahaman secara komprehensif tentang budaya politik bangsa Indonesia dan pentingnya

etika berpolitik dengan kebebasan dan keterbukaan yang bertanggungjawab.

Tahun 2015 adalah tahun penyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara

serentak di beberapa Kabupaten/Kota termasuk Kota Semarang, pendidikan politik bagi

masyarakat yang dilaksanakan selama tahun 2015 telah dapat memberikan kontribusi

terhadap stabilitas sosial politik pada saat tahap-tahap Pemilihan Walikota dan Wakil

Walikota Semarang dilaksanakan. Selain itu pendidikan politik kepada masyarakat

menjelang pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

Semarang Tahun 2015 dapat memberikan kontribusi angka partisipasi pemilih yaitu sebesar

65,95% meningkat lebih besar dibandingkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Walikota

dan Wakil Walikota Semarang tahun 2010 sebesar 60,06%.

Dalam penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun

2015, Pemerintah Kota Semarang turut serta memberikan dukungan dalam bentuk

sosialisasi secara visual dan verbal, penertiban atribut partai politik/calon Walikota dan

Wakil Walikota yang tidak sesuai ketentuan. Dengan upaya tersebut Pemerintah Kota

Semarang telah mampu memberikan fasilitas untuk suksesnya Pemilihan Walikota dan

Wakil Walikota Semarang secara serempak tahun 2015.

Partai Politik sebagai infrastruktur politik yaitu sebagai bangunan bawah, atau mesin

politik informal atau mesin politik masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok yang

dibentuk atas dasar kesamaan social, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan lainnya.

Pemerintah Kota Semarang melaksanakan monitoring terhadap keberadaan Partai Politik

level Kota Semarang, yang termonitor adalah sebanyak 12 (dua belas) partai, 9 (sembilan)

partai politik diantaranya mendapatkan kursi di DPRD Kota Semarang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan

sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 83 tahun 2012, kemudian

ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang

Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, dan Tertib Administrasi

Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan

Partai Politik. Bahwa Partai Politik yang memiliki kursi di DPRD diberikan Bantuan

Keuangan. Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik tersebut sebesar 60% harus

digunakan untuk pendidikan politik. Pada tahun 2015 menyalurkan bantuan keuangan

partai politik diberikan sebagai berikut :

DAFTAR BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

KOTA SEMARANG TAHUN 2015

No Partai Politik Perolehan Suara Nilai

per Suara

Tatacara penghitungan bantuan

keuangan Besarnya Bantuan

(Rp)

1. PDIP 234.227 1.325 nilai per suara x Σ suara 310.350.775

2. GERINDRA 96.419 1.325 nilai per suara x Σ suara 127.755.175

3. DEMOKRAT 88.946 1.325 nilai per suara x Σ suara 117.853.450

4. PKS 64.485 1.325 nilai per suara x Σ suara 85.442.625

5. PKB 66.430 1.325 nilai per suara x Σ suara 88.019.750

6. PAN 55.614 1.325 nilai per suara x Σ suara 73.688.550

7. NASDEM 47.206 1.325 nilai per suara x Σ suara 62.547.950

J U M L A H 653.327 865.658.275

.

Page 88: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

86

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 213/2186/Polpum tanggal 1

September 2015 perihal penyaluran bantuan keuangan partai politik tahun anggaran 2015,

bahwa Partai Golkar dan PPP tidak diberikan Bantuan Keuangan Partai Politik mengingat

masih terdapat perselisihan internal di dalam Partai tersebut sampai dengan menunggu

putusan Peradilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Oleh karena itu pada tahun

2015 Bantuan Keuangan untuk Partai Golkar dan PPP untuk sementara tidak diberikan.

Pelaksanaan program pendidikan politik masyarakat lainnya adalah kegiatan

Pengamanan Tidak Langsung (Pamtaksung) pada penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan

Wakil Walikota Semarang Tahun 2015. Pengamanan dilakukan terhadap personil, tempat,

dokumen dan kegiatan pemungutan dan penghitungan suara di TPS serta rekapitulasi

penghitungan suara di tingkat Kecamatan dan tingkat Kota. Pelaksanaan pengamanan

tersebut melibatkan secara aktif anggota Linmas yang ditempatkan pada 2.465 TPS, Kantor

Kelurahan dan Kantor Kecamatan sebagai sekretariat Panitia Pemungutan Suara dan Panitia

Pemilihan Kecamatan.

Hasil yang dicapai dalam kegiatan Pamtaksung ini adalah telah terwujud keamanan

dan kelancaran personil penyelenggara, dokumen, tempat dan kegiatan pemungutan dan

penghitungan suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015

sehingga tidak ditemui adanya gangguan yang menghambat proses pemungutan dan

penghitungan suara.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PERAN DAN FUNGSI POLITIK LEMBAGA

PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 100%

Capaian :

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Tingkat kinerja lembaga perwakilan rakyat dalam

pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan fungsi pengawasan

( Raperda dan Perda)

11 29 10 34,48%

Jumlah Anggota DPRD Kota Semarang 50 50 50 100%

Prosentase Peraturan Daerah yang ditetapkan 50% 26,67%

- Jumlah Perda yang ditetapkan selama setahun 42 12 12 100

- Jumlah Raperda yang diusulkan 11 45 45 100

Jumlah Perda yang diusulkan / inisiatif DPRD 11 45 45 100

Jumlah Keputusan DPRD yang dibuat selama setahun 35 36 36 100

Jumlah Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti 35 36 36 100

Jumlah unjuk rasa terhadap anggota DPRD kota Semarang 3 0 0 0

- Jumlah pengaduan masyarakat yang masuk ke DPRD

- Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti oleh DPRD

29 12 12 100

Pada tahun 2015, beberapa produk hukum yang dihasilkan oleh DPRD berupa

Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD adalah sebagai berikut : jumlah Raperda yang

masuk dalam prolegda sebanyak Raperda 45 ditetapkan jadi Perda 12 Atau sekitar 26.67

%. Sedangkan pada tahun 2014, dari 42 Raperda yang masuk Prolegda telah berhasil

ditetapkan oleh DPRD menjadi perda sebanyak 11 Perda, atau sekitar 26%.

Terkait keputusan yang dikeluarkan DPRD, pada tahun 2015 DPRD telah

mengeluarkan keputusan sebanyak 36 keputusan dan semuanya telah ditindaklanjuti.

Page 89: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

87

Sedangkan pada tahun 2014, keputusan yang telah dikeluarkan DPRD sebanyak 35

keputusan.

Dalam rangka menunjang proses penetapan Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD

tersebut di atas, DPRD telah melakukan kegiatan sidang/rapat seperti Paripurna, Komisi,

Pansus, Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Legislasi, dan Badan Kehormatan

Guna meningkatkan kapasitas lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dalam

menghasilkan produk – produk hukum daerah, selama tahun 2015 DPRD telah dilakukan

kegiatan perjalanan dinas ke luar daerah sebanyak 118 kali, dengan perincian, kunjungan

kerja sebanyak 50 kali, konsultasi ke pemerintah pusat sebanyak 58 kali, bimbingan teknis

sebanyak 8 kali dan menghadiri undangan sebanyak 2 kali. Sedangkan pada tahun 2014

DPRD telah melakukan kegiatan perjalanan dinas ke luar daerah sebanyak 75 kali, dengan

perincian, kunjungan kerja sebanyak 31 kali, konsultasi ke pemerintah pusat sebanyak 37

kali, bimbingan teknis sebanyak 6 kali dan workshop sebanyak 1 kali.

JUMLAH PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA,

KONSULTASI, BINTEK DAN WORSHOP TAHUN 2014 DAN 2015

NO NAMA KEGIATAN PERJALANAN

DINAS JUMLAH KEGIATAN

2014 2015

1 Kunjungan Kerja 31 50

2 Kunsultasi ke Pemerintah Pusat 37 58

3 Bintek 6 8

4 Workshop 1 -

5 Undangan 1 2

Jumlah 75 118

Terkait dengan penyerapan aspirasi masyarakat, penyerapan aspirasi masyarakat oleh

DPRD dilakukan melalui reses dan hearing, penerimaan unjuk rasa dari masyarakat dan

penerimaan pengaduan masyarakat. Untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui kegiatan

reses, pada tahun 2015 DPRD telah melakukan reses dan hearing sebanyak 3 kali.

Sedangkan pada tahun 2014 penyerapan aspirasi masyarakat melalui reses dan hearing

telah dilakukan sebanyak 2 kali. Adapun penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan

melalui unjuk rasa. Pada tahun 2015, DPRD tidak menerima aspirasi masyarakat melalui

unjuk rasa, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 3 kali.

Terkait dengan pengaduan masyarakat, pada tahun 2015 jumlah pengaduan

masyarakat yang masuk ke DPRD sebanyak 12 pengaduan, dan telah berhasil

ditindaklanjuti sebanyak 12 pengaduan. Adapun pada tahun 2014, jumlah pengaduan

masyarakat yang masuk ke DPRD sebanyak 29 pengaduan, dan telah berhasil

ditindaklanjuti sebanyak 17 pengaduan.

TUJUAN 2 :

PENGEMBANGAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG

EFEKTIF DAN EFISIEN SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP GOOD

GOVERNANCE YANG DIDUKUNG PENERAPAN E-GOVERNMENT MENUJU E-

CITY

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN

PENERAPAN INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT)

Page 90: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

88

MELALUI ELECTRONIC GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN

KOTA SEMARANG MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Penerapan e-procurement

(IKU)

Jumlah Pengadaan Barang melalui ULP

100%

430

100%

396

100%

355

100% 100% 100% 100%

Jumlah Pengadaan Barang melalui LPSE

430 396 355

Paket yang dilelang melalui e-

procurement 430 396 355

Optimalisasi Penyelenggaraan

Pengembangan SIM e-gov

(IKU)

ada ada ada 100%

Penerapan SIMPERDA dan

MONEV secara elektronik

(IKU)

ada ada ada 100%

Ketersediaan data dan

Informasi untuk perencanaan

dan pengendalian Pembangunan Kota, baik dari

jumlah, jenis maupun

akurasinya

95% 95% 95% 100% 95% 95% 100%

Terkait dengan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Pemerintah Kota Semarang

terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pengadaan melalui peningkatan

keterbukaan/transparansi dalam pengadaan barang/jasa dengan memanfaatkan teknologi

informasi melalui pengadaan barang/jasa sistem E – Procurement sebagaimana

diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang

dan Jasa Pemerintah yang telah diubah terakhir tentang Perubahan Keempat atas

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah.

Penggunaan sistem E – Procurement ini juga dimaksudkan untuk menghindari kontak

langsung antara Pokja ULP dengan rekanan yang mengikuti lelang dilingkungan

Pemerintah Kota Semarang sehingga diharapkan mampu meminimalisir terjadinya

kecurangan/permasalahan yang mungkin muncul dalam pengadaan barang/jasa

pemerintah.

Pada tahun 2015, pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang

yang untuk Pengadaan Jasa Konsultan dengan nilai HPS diatas Rp. 50.000.000,-

sedangkan Konstruksi, Pengadaan Barang dan Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai HPS

diatas Rp.200.000.000,- dilakukan dengan menggunakan sistem E – Procurement melalui

LPSE yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP). Jumlah

SKPD yang melakukan pelelangan melalui ULP pada tahun 2015 sebanyak 35 SKPD

dengan jumlah paket yang dilelangkan sebanyak 396 paket. Dari 396 paket tersebut yang

berhasil dilelangkan sebanyak 355 paket dan 13 paket mengalami gagal lelang. Sisanya

sebanyak 28 paket tidak memenuhi syarat administrasi.

Ke-13 Paket yang mengalami gagal lelang disebabkan karena waktu pelaksanaan

lelang yang tidak mencukupi (merupakan anggaran perubahan). Selain itu, paket yang

mengalami gagal lelang ini juga disebabkan karena tidak ada peserta yang mengajukan

penawaran serta tidak adanya peserta yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan dalam

dokumen lelang. Sedangkan pada tahun 2014 Jumlah SKPD yang melakukan pelelangan

Page 91: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

89

melalui Unit Layanan pengadaan (ULP) sebanyak 31 SKPD dengan jumlah yang

dilelangkan sebanyak 430 paket, dengan perincian bahwa 417 paket selesai lelang, dan

sisanya yang sebanyak 13 paket mengalami gagal lelang.

Sebagai sarana pendukung dalam peningkatan kualitas pengadaan barang/jasa, pada

tahun 2015 telah disusun buku pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang sebanyak 60 buku yang didistribusikan kepada

semua SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Semarang dan 150 buku Analisa Harga

Satuan Bahan dan Upah untuk kegiatan pembangunan (Konstruksi).

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM

PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN MENCAPAI 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Pelaksanaan Musrenbang

tingkat Kota 1 1 1 100%

Pelaksanaan Musrenbang

tingkat Kecamatan 16 16 16 100%

Pelaksanaan Musrenbang

tingkat Kelurahan 177 177 177 100%

Tingkat partisipasi komponen

masyarakat dalam proses

perencanaan pembangunan daerah

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tingkat ketersediaan pranata

perencanaan program

pembangunan ekonomi

3 dok 2 dok 2 dok 100,00% 10 dok 15 dok 150,00%

Tingkat ketersediaan pranata

perencanaan program

pembangunan Sosial dan Budaya

8 5 9 180,00% 25 37 148,00%

Tingkat ketersediaan pranata

perencanaan program pembangunan prasarana

wilayah dan sumber daya alam

18 5 5 100,00% 25 30 120,00%

Tingkat ketersediaan pranata

tata ruang kota dan kawasan-

kawasan khusus kota

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Ketersediaan Pranata

Perencanaan Pembangunan dan

Pengembangan Fasilitas Kota

3 3 3 100,00% 15 28 186,67%

Kapasitas Kelembagaan dan

Personil Perencana Pembangunan Daerah Kota

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tingkat ketersediaan data

statistik pembangunan daerah 2% 2,00 2,00 100,00% 10,00 10,00 100,00%

Tersedianya Dokumen

Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, Menengah,

Tahunan (Indikator Tambahan

dari IKU)

ada ada ada 100% ada ada 100%

Kesesuaian Jumlah Program

yang dilaksanakan pada RPJMD dengan RKPD (IKU)

85%

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan adalah pendekatan partisipatif yang bertujuan untuk mendorong peran serta

masyarakat dalam proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan. Partisipasi

tersebut terwadahi dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Untuk penyusunan RKPD, tiap tahun diselenggarakan Musrenbang yang dilaksanakan

Page 92: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

90

secara berjenjang mulai dari Rembug Warga, Musrenbang di tingkat kelurahan,

Musrenbang di tingkat kecamatan dan Musrenbang di tingkat kota. Untuk memberikan

pedoman bagi pelaksanaan Rembug Warga, Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang

Kecamatan untuk penyusunan RKPD tahun 2017, disusun Peraturan Walikota Semarang

Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Rembug Warga dan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Kelurahan dan Kecamatan Dalam Rangka Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2017.

Sejak tahun 2013, Musrenbang telah memanfaatkan penggunaan teknologi informasi

untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil Musrenbang. Total

seluruh usulan masyarakat yang disampaikan pada Musrenbang tahun 2015 sebanyak 5.985

usulan. Dari jumlah usulan tersebut, sebanyak 4.113 usulan atau 68,72% telah

direalisasikan dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD Kecamatan dan SKPD teknis. Jumlah

tersebut menurun dibandingkan persentase di tahun perencanaan 2014 yang mencapai 78%.

Penurunan ini antara lain terkait dengan aturan tentang hibah dan bantuan sosial di Undang-

Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

RKPD Kota Semarang Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan tahun 2016

yang disusun dengan mengacu kepada dokumen RPJPD Kota Semarang Tahun 2005-2025,

terutama berfokus pada prioritas sasaran program pada tahapan periode lima tahun ketiga.

Hal ini dilakukan karena belum tersusunnya RPJMD Kota Semarang Tahun 2016-2021.

Dokumen RKPD 2016 ini menjadi pedoman bagi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran

(KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016. RKPD Kota

Semarang Tahun 2016 ditetapkan dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 9 Tahun

2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016.

Sedangkan untuk memberikan arahan pelaksanaan pembangunan pada Perubahan

APBD Tahun 2015, disusun RKPD Perubahan Tahun 2015 yang ditetapkan dengan

Peraturan Walikota Semarang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Walikota Semarang Nomor 18 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) Kota Semarang Tahun 2015.

Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan untuk mendukung pelaksanaan

pembangunan di Kota Semarang, yang terdiri dari :

1) Kajian/dokumen perencanaan ekonomi:

(a) Dokumen Rencana Induk Pengembangan Ekonomi (RIPE)

(b) Penyusunan Panduan Manajemen Kewirausahaan bagi Pengembangan

UMKM

(c) Penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan

perekonomian Kota Semarang

2) Kajian/dokumen perencanaan sosial budaya dan pemerintahan:

(a) Draft Peraturan Walikota Semarang tentang rencana Aksi Daerah Kota

Layak Anak (RAD KLA)

(b) Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

(TKPKD) yang antara lain menghasilkan Dokumen Strategi

Page 93: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

91

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) 2016-2020 dan Laporan

Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)

(c) Dokumen Kajian Pendidikan Untuk Semua (PUS)

(d) Koordinasi Pendampingan Kegiatan Perencanaan Penganggaran

Responsif Gender (PPRG)

3) Kajian/dokumen perencanaan infrastruktur:

(a) Dokumen pemutakhiran (review) Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota

Semarang Tahun 2015-2019

(b) Dokumen Study Integrasi Pasar Johar

(c) Koordinasi Penanganan Kawasan Kumuh, antara lain melalui program

Kampung Bahari Tambak Lorok, program Penataan Lingkungan

Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), program Neighborhood

Upgrading and Shelter Project (NUSP), Program Peningkatan Kualitas

Kawasan Permukiman (P2KKP).

SASARAN 3 :

PEMBENTUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

(PPID) KOTA SEMARANG

Capaian :

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Pembentukan Pejabat PPID dari SKPD (IKU) ada ada ada 100%

Pemerintah Kota Semarang terus melakukan keterbukaan informasi dalam rangka

mendukung Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Hal itu bisa dilihat dari diadakannya

Forum Koordinasi PPID yang telah dilakukan sebanyak 2 kali pada tahun 2015. Hal

tersebut dilakukan tentunya agar sosialisasi mengenai keterbukaan informasi publik ini bisa

diterima, diketahui dan dipahami oleh seluruh SKPD di lingkungan pemerintah Kota

Semarang dan bagi masyarakat khususnya. Pada tahun 2015 ini, Pemerintah Kota

Semarang mendapat Juara II Komisi Informasi Award 2015 Tingkat Propinsi Jawa Tengah.

TUJUAN 3 :

PENGEMBANGAN SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DAERAH YANG

POTENSIAL DAN KREATIF DENGAN TIDAK MEMBEBANI RAKYAT.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) SEBESAR 12,5% PERTAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Peningkatan Pendapatan

Asli Daerah (PAD)

(IKU)

1.158.137.854.383 1.244.594.020.738 1.244.594.020.738 112,42%

Page 94: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

92

Indikator Kinerja Realisasi Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Rasio Pendapatan Asli

Daerah dibanding

dengan Volume seluruh pendapatan (IKU)

26,1 27,10 37,83 139,59% 27,10 37,83 139,59%

Meningkatkan

Pendapatan Daerah 3.185.786.667.455 3.263.824.536.000 3.390.172.448.717 103,87%

Adapun pendapatan daerah ditarget sebesar Rp.3.263.824.536.000 dan realisasinya

sebesar Rp. 3.390.172.448.717 atau sekitar 103,87 persen. Jika dibandingkan pendapatan

daerah tahun 2014 yang sebesar Rp.3.185.786.667.455, maka realisasi pendapatan daerah

tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 6,35 persen.

Salah sumber Pendapatan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah. Pada tahun 2015

(PAD) Kota Semarang adalah sebesar Rp. 1.244.594.020.738, dengan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar itu, maka tingkat kemandirian daerah Pemerintah Kota Semarang

Tahun 2015 sebesar 36,35 persen. jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) tahun 2014 yang sebesar Rp.1.158.137.854.383,- maka Pendapatan Asli Daerah

tahun 2015 ini mengalami peningkatan sebesar 7,31 persen.

Pajak daerah adalah merupakan penyumbang terbesar dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Pada tahun 2015 Pajak Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak daerah sebesar

Rp. 816.208.853.784,- atau sekitar 66,30 persen dari PAD. Penerimaan pajak daerah tahun

2015 ini jika dibandingkan dengan penerimaan pajak daerah tahun 2014 yang sebesar

Rp.791.764.929.686,- mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Terkait dengan objek pajak PBB. Pada tahun 2015 jumlah objek PBB sebanyak

496.716 objek pajak . Sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 490.305 objek pajak. Adapun

Terkait dengan wajib pajak, jumlah wajib pajak daerah tahun 2015 sebanyak 881.469

(belum termasuk BPHTB) wajib pajak. Adapun pada tahun 2014 jumlah wajib pajak

daerah sebanyak 921.313 wajib pajak. Dari jumlah tersebut, yang membayar pajak sesuai

dengan ketentuan waktu pembayaran yaitu sebelum jatuh tempoadalah sebanyak 439.527

wajib pajak, atau sekitar 49,4 persen.

Sumber APBD yang lain selain Pendapatan Asli Daerah adalah bersumber dari dana

perimbangan. Pada tahun 2015. Dana perimbangan ditargetkan sebesar

Rp.1.306.428.964.000,- dan realisasinya sebesar Rp. 1.270.371.271.674,-, yang terdiri dari

Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 1.126.847.634.000,- Dana Alokasi Khusus (DAK)

sebesar Rp.46.661.150.000, dana bagi hasil pajak sebesar Rp. 95.124.155.500,- dan dana

bagi hasil bukan pajak sebesar Rp.1.738.332.174,-.

Adapun pendapatan yang bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah pada tahun

2015 sebesar Rp. 875.207.156.305,- ,yang terdiri dari bagi hasil pajak provinsi dan pemda

lain sebesar Rp. 432.645.344.655,- , dana penyesuaian dan dana dana otonomi khusus

sebesar Rp. 355.298.952.000,- , bantuan keuangan provinsi sebesar Rp. 66.532.836.650,-

serta dana insentif daerah sebesar Rp.20.730.023.000,-. Adapun pada tahun 2014,

pendapatan yang bersumber bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah sebesar sebesar

Rp.752.881.422.793,- ,yang terdiri dari bagi hasil pajak provinsi dan pemda lain sebesar

Page 95: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

93

Rp. 399.557.971.017,-, dana penyesuaian dan dana dana otonomi khusus sebesar

Rp.283.917.499.000,- , serta bantuan keuangan provinsi sebesar Rp.69.405.952.776,-

NO JENIS

PENDAPATAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 SELISIH

PERSEN

TASE REALISASI 2014

1. Pendapatan Asli

Daerah. 1.107.053.257.000 1.244.594.020.738 137.540.763.738 112,42 1.158.137.854.383

2. Dana

Perimbangan 1.306.428.964.000 1.270.371.271.674 (36.057.692.326) 97,24 1.274.767.390.279

3. Lain-lain

Pendapatan yang

Sah.

850.342.315.000 875.207.156.305 24.864.841.305 102,92 752.881.422.793

Jumlah

Pendapatan Daerah.

3.263.824.536.000 3.390.172.448.717 126.347.912.717 103,87 3.185.786.667.455

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA RASIO KEMANDIRIAN KEUANGAN DALAM PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN MENCAPAI 25 %

Capaian :

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Peningkatan Rasio Kemandirian Keuangan dalam Pembiayaan

Pembangunan ( IKU) 36,35% 36,35 36,35 100

Tingkat kemandirian daerah Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 sebesar 36,35

persen. Hasil ini dihitung dari Pendapatan Asli Daerah dibagi dengan Total Pendapatan

Daerah Kota Semarang Tahun 2015.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA OPTIMALISASI PENGELOLAAN ASET DAERAH DENGAN

PENEKANAN PADA KETERSEDIAAN DATA ASET YANG AKURAT DAN

PENGAMANAN ASET DAERAH SEBESAR 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Sosialisasi penyusunan

neraca aset 1 keg 1 keg 1 keg 100%

Sosialisasi pengelolaan

Barang Milik Daerah 1 keg 1 keg 1 keg 100%

Tingkat ketersediaan data

aset pemerintah daerah 92 100 100 100% 100 100 100

Tingkat akurasi hasil

inventarisasi aset pemerintah daerah

100 100 100 100% 100 100 100

Terkait dengan pendataan aset Pemerintah Kota Semarang terutama aset tanah, pada

tahun 2015 aset tanah yang terdata sebanyak 3.813 bidang. Dari jumlah tersebut yang sudah

bersertifikat sebanyak 2.079 bidang atau sekitar 64,22%,. Adapun pada tahun 2014, aset

tanah yang terdata sebanyak 3.794 bidang, dari jumlah tersebut yang telah bersertifikat

sebanyak 2.076 bidang atau sekitar 63,8%.

Terkait dengan penghapusan aset, jumlah aset yang dihapus pada tahun 2015 terdiri

dari kendaraan operasional dinas sejumlah buah ,asset gedung sejumlah 62 buah serta

Page 96: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

94

peralatan mesin dan kantor sejumlah 3.847 buah penghapusan asset tersebut dilakukan

karena sudah tidak dapat digunakan untuk mendukung operasional dinas pada SKPD.

Terkait dengan pengelolaan barang milik daerah (BMD), pada tahun 2015 telah

dilaksanakan kegiatan survey kebutuhan barang milik daerah (BMD) dan cheking

distribusi barang milik daerah (BMD) yang hasilnya berupa 15 buku survey kebutuhan

barang milik daerah (BMD) dan 15 buku cheking distribusi barang milik daearh (BMD).

Sebagai tindaklanjut atas kegiatan survey kebutuhan barang milik daerah (BMD), pada

tahun 2015 telah dilakukan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana kerja

dilingkungan Sekretariat Daerah dan Rumah Dinas Pimpinan Daerah yang tertuang dalam

dokumen berupa 25 buku Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) Tahun

2016.

Adapun untuk meminimalisasi terjadinya resiko atas penggunaan kendaran dinas,

pada tahun 2015 semua kendaraan dinas dan asset gedung kantor roda 4 dan asset gedung /

kantor milik pemerintah Kota Semarang telah diasuransikan kepada penjamin asuransi

yang tertuang dalam 2 dokumen perjanjian asuransi.

SASARAN 4 :

TERWUJUDNYA TERTIB ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH DENGAN OPINI

WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP)

Capaian :

INDIKATOR KINERJA REALISASI

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TARGET REALISASI %

Opini dari BPK RI WTP

(untuk Laporan

Keuangan 2013)

WTP WDP

(untuk Laporan

Keuangan 2014)

Mempertahankan Pencapaian Laporan Keuangan Wajar

Tanpa Pengecualian (Tambahan Indikator dari IKU) WTP

(untuk Laporan

Keuangan 2013)

WTP WDP

(untuk Laporan

Keuangan 2014)

Persentase Aset Milik Daerah yang sudah terdata dan

memiliki bukti Penguasaan Aset (Tambahan Indikator dari

IKU)

63,8 64,22 64,22 100

Disisi lain, terkait dengan pemeriksaan secara eksternal yang dilakukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK), hasil Pemeriksa BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014,

Pemerintah Kota Semarang belum mampu mempertahankan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP). Untuk LKPD tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang mendapat opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

Sebagai langkah menuju pemerintahan yang baik dan bersih, Pemerintah Kota

Semarang khususnya Inspektorat Kota Semarang membentuk Unit Pengendali Gratifikasi

(UPG) sesuai Peraturan Walikota Semarang Nomor 21 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Sesuai tujuan yang

tertuang dalam Perwal tersebut, maka diharapkan sebagai Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP) daerah dapat mengantisipasi pencegahan adanya tindak gratifiksasi,

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun

laporan penerimaan gratifikasi tahun 2015 yang masuk ke Inspektorat sebanyak 69 laporan,

dan semuanya telah ditindaklanjuti dengan melaporkan/ mengirimkannya ke KPK .

Page 97: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

95

.

TUJUAN 4 :

PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA APARATUR YANG PROFESIONAL, BERSIH,

BERETIKA, DAN BERWIBAWA SERTA ANTI KORUPSI, KOLUSI DAN

NEPOTISME DALAM RANGKA MENUNJANG TATA PENGELOLAAN

PEMERINTAHAN YANG BAIK YANG DIDUKUNG OLEH KELEMBAGAAN DAN

KETATALAKSANAAN SERTA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL SERTA

PENGEMBANGAN KERJASAMA DAERAH DENGAN BERBAGAI PIHAK BAIK

TINGKAT LOKAL, NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KELEMBAGAAN DAN KETATALAKSANAN

PEMERINTAHAN GUNA MEWUJUDKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH MENCAPAI 90%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Penataan Birokrasi sesuai PP no

41 tahun 2007 sesuai sesuai sesuai 100

Tingkat kemantapan kerjasama

pembangunan dengan domain

pemerintah daerah, swasta dan masyarakat

100 100 100 100 100 100 100

Penyusunan Kajian Kelembagaan 9 dok 3 dok 9 dok 100

Jumlah SKPD yang telah

menyusunAnalisis Jabatan dan

ABK (IKU)

2 10 5 50

Jumlah PNS yang mengikuti

Bintek, workshop, pelatihan, atau pendidikan selama setahun (IKU)

532 orang 1055

orang

1055

orang 100

Persentase Jabatan Sturuktural

yang telah terisi ( IKU) 91,4% 95% 91,4% 95

Jumlah PNS yang terkena kasus

hukum dan menerima Hukuman Disiplin (IKU)

45 kasus 35 kasus 45 kasus 133

Tersedianya pranata dalam

peningkatan organisasi / kelembagaan penyelenggaraan

pemerintahan.

100% 100% 100% 100 100 100 100

Peningkatan kualitas pelayanan

publik melalui tertib administrasi

ketatalaksanaan

100% 100% 91,66% 91,66 91,66 91,66 100

Peningkatan program pemacu

PAN dan tertib administrasi

kepegawaian Setda dan Sekretariat DPRD

100% 100% 88,83% 88,83 88,83 88,83 100

Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan pemerintahan

sesuai dengan standar pelayanan

100% 95,00% 100,00% 105,26 95,00 100,00 105,26%

Terlaksananya rintisan kelurahan

sebagai SKPD 40 kelurahan 10 10 48 48 10 48 48

Aspek Penataan Kelembagaan Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada

Pengisian Struktur Jabatan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007,

dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Struktur Jabatan dan eselonering yang terisi,

serta keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD.

Page 98: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

96

Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kota Semarang telah ditetapkan dalam

Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 11, 12, 13, 14 dan 15 Tahun 2008 tentang Struktur

Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang, yang penyusunannya mengacu Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.

Jika dilihat dari Rasio Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi, maka dapat

dikatakan bahwa tingkat capaiannya belum mencapai 100 %. Hal ini disebabkan karena

terjadinya pergeseran dan perubahan struktur organisasi serta adanya pejabat yang purna

tugas, sehingga memerlukan penyiapan secara lebih matang dalam penempatan pejabat

sesuai dengan eselon dan fungsi organisasi.

Sementara itu jika dilihat dari indikator keberadaan jabatan fungsional dalam struktur

organisasi SKPD, sesuai Peraturan Daerah tersebut, Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Kota Semarang semua terdapat struktur jabatan fungsional. Namun belum semua dapat

terisi mengingat hal ini juga sangat tergantung dengan ketetapan mengenai jabatan

fungsional itu sendiri.

Dalam rangka meningkatkan tertib administrasi ketatalaksanaan, pada tahun 2015

telah dilakukan kegiatan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar

Pelayanan Publik (SPP) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. SPP sejumlah 4, dan SOP

sejumlah 7. Sedangkan dalam rangka pengelolaan dan peningkatan tertib administrasi

kepegawaian di lingkungan Skretariat Daerah dan Sekretariat DPRD dilaksanakan

penyusunan formasi, peta jabatan, pelayanan pengurusan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala, penyusunan DUK PNS dan lainya yang berkaitan dengan administrasi

kepegawaian sebanyak 42 dokumen (realisasi 100%.)

Pada tahun 2015 terdapat 45 rekomendasi laporan hasil pemeriksaan kasus dari

Inspektorat yang seluruhnya telah ditindak lanjuti dengan menerbitkan SK penjatuhan

hukuman disiplin yang meliputi 23 hukuman kategori ringan, 11 hukuman kategori sedang,

11 hukuman kategori berat.

NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014 TAHUN 2015

1 Jumlah PNS yang melakukan pelanggaran 45 orang 45 orang

2 Jumlah PNS yang mendapatkan hukuman disiplin

a. Ringan 26 orang 23 orang

b. Sedang 8 orang 11 orang

c. Berat 11 orang 11 orang

Sumber data : BKD Kota Semarang, Tahun 2015

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KAPASITAS BIROKRASI DAN

PROFESIONALISME APARAT DENGAN PENEKANAN PADA PERUBAHAN SIKAP

DAN PERILAKU APARAT PEMERINTAH DAERAH YANG BERMORAL,

BERETIKA, DAN BERWIBAWA SERTA ANTI KORUPSI, KOLUSI DAN

NEPOTISME, RESPONSIF, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Persentase CPNS yang mengikuti Diklat Pra

Jabatan 100% 100%

408 orang

100%

408 orang

100%

Page 99: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

97

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah diklat teknis fungsional yang

diselenggarakan 8 keg 11 keg 11 keg 100%

Jumlah diklat teknis fungsional yang

dibutuhkan 4 keg 12 keg 12 keg 100%

Penyelenggaraan Diklat Prajab Gol I, II / III

Honorer 100 365 orang 365 orang 100% 365 orang 365 orang 100,00%

Pengiriman Diklat Pim Tk II dan III dan

Diklat Teknis dan Fungsiomal - 193 orang 193 oang 100%

Diklat Prajab Gol I, II dan III Umum 600 600 43 100,00% 2.916 876 100,00%

Meningkatkan kompetensi teknis dan

fungsional 30 30 180 600,00% 150 420 280,00%

Meningkatnya profesionalisme dalam

pelaksanaan manajemen kepegawaian

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku secara 90% dalam waktu 5 tahun perencanaan

100 100,00 102,14 102,14% 100,00 102,14 102,14%

Persentase jumlah aparatur pemerintah

kecamatan dan kelurahan yang telah

mendapatkan pendidikan dan pelatihan

teknis

85 90,00 90,00 100,00% 90,00 90,00 100,00%

Jumlah kelurahan yang berprestasi 3 3 3 100 15 15 100

Rasio Jumlah Standart Pelayanan Minimal

(SPM) yang telah dilaksanakan oleh

Pemerintah Kota (IKU)

100% 100% 100% 100%

Pelaksanaan AKD 1 keg 1 keg 1 keg 100%

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia PNS terus dilakukan demi

terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik, untuk mendukung hal tersebut Pemerintah

mengeluarkan kebijakan peningkatan kompentensi yaitu Undang-Undang No. 43 Tahun

1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan PP 101/ 2000 Tentang Diklat Jabatan PNS.

Sedangkan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, Menpan menerbitkan Surat

Keputusan No. 81/ 1993 yang merumuskan suatu pedoman umum dalam pelaksanaan

pelayanan umum. Secara garis besar kewajiban yang harus dilaksanakan oleh aparatur PNS

adalah memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat (excellent service for

people).

Menyadari hal tersebut, peningkatan kualitas Aparatur dalam rangka penyelenggaraan

urusan pemerintahan akan terus ditingkatkan.Potensi Sumber daya manusia Aparatur

Pemerintah Kota Semarang secara kuantitatif per 31 Desember 2015 sejumlah 14.417

dengan komposisi berdasarkan kualifikasi pendidikannya adalah sebagai berikut :

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PNS

(ORANG)

PERSENTASE

(%)

1 S-3 4 0,027

2 S-2 1.172 8,12

3 S-1 8.148 56,51

4 D-3 953 6,61

5 D-2 716 4,96

6 D-1 111 0,76

7 SLTA 2.638 18,29

8 SLTP 424 2,94

9 SD 251 1,74

JUMLAH 14.417 100%

Sumber data : BKD Kota Semarang, Tahun 2015

Tabel tersebut diatas menunjukkan upaya Pemerintah Kota Semarang dalam

meningkatkan pendidikan dan kualitas Pegawai tahun 2015 dengan komposisi berdasarkan

kualifikasi pendidikan terdapat peningkatan pendidikan pegawai pada latar pendidikan S.1

sebesar 54,93% menjadi 56,51% dari total keseluruhan pegawai dan pegawai dengan latar

Page 100: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

98

pendidikan SMA terdapat penurunan sebesar dari 18,62% menjadi 18,29% Sedangkan

untuk S.2 dan S.3 merupakan bagian terkecil dari komposisi pegawai Pemerintah Kota

Semarang berdasar pendidikan namun juga mengalami peningkatan, pada S.2 dari 7,90%.

menjadi 8,12%.

a) Ijin Belajar dan Ujian Penyesuaian Ijazah

Ijin belajar adalah upaya nyata Pemertintah Kota Semarang dalam meningkatkan

kualitas SDM Aparaturnya dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Pegawai

Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan pendidikan akademisnya

dilembaga pendidikan yang sudah terakreditasi di wilayah Kota Semarang, dan

dilaksanakan diluar jam kerja. Selanjutnya Ujian Penyesuaian Ijazah merupakan

kesempatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang untuk menyesuaikan

ijazah akademisnya dengan golongan kepangkatan melalui ujian/seleksi. Bagi PNS yang

lulus ujian penyesuaian ijazah, golongan kepangkatannya dapat diusulkan sesuai dengan

ijazah akademis yang dimilikinya.

Tahun 2015 Pemertintah Kota Semarang melaksanakan ujian penyesuaian ijazah

dengan peserta 315 PNS. PNS yang dinyatakan lulus 308 dan tidak lulus sejumlah 7 PNS,

dengan rincian sebagai berikut :

No Tingkat Pendidikan Jumlah Peserta Hasil Ujian

Lulus Tidak Lulus

1 S-2 - - -

2 S-1 278 272 6

3 D-3, D-2, SMA 30 29 1

4 SMP 7 7 -

Jumlah 315 308 7

Sumber data : BKD Kota Semarang, Tahun 2015

b) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Di dalam meningkatkan kualitas SDM, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai peran

penting untuk membantu mengembangkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Sumber

Daya Manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya manusia

memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan dan kondisi

yang lebih baik. Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

keahlian, ketrampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional

dengan dilandasi kepribadian dan etika pegawai. Mengingat hal tersebut, pembangunan

SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil,

kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan,

mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu

pelaksanaan pembangunan nasional.

Pendidikan dan pelatihan merupakan proses transformasi kualitas SDM aparatur yang

menyentuh 4 dimensi utama, yaitu : spiritual, intelektual, mental dan phisikal. Perubahan

mutu keempat dimensi tersebut ditujukan untuk mewujudkan sosok aparatur yang memiliki

jatidiri sebagai PNS, abdi negara dan abdi masyarakat dengan komitmen integritas dan

kemampuan profesional yang tinggi dalam mengemban tugas kepemerintahan dan

kepelayanan pada masyarakat. Selain itu motivasi kerja aparatur Pemerintah perlu lebih

Page 101: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

99

ditumbuh-kembangkan melalui pelatihan motivasi sehingga visi dan misi organisasi dapat

tercapai.

Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang melaksanakan dan mengirimkan peserta

Diklat sebagai berikut :

1) Pengiriman Diklat Teknis/Fungsional dengan target sebanyak 193 orang dan realisasi

sebanyak 193 orang (100%);

2) Penyelenggaraan Diklat teknis/Fungsional sebanyak 11 jenis diklat dengan target

peserta 523 orang dan realisasi 523 orang (100%);

3) Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III dan IV dengan target sebanyak 94 orang.

Adapun realisasinya adalah pengiriman Diklat Kepemimpinan Tingkat II ke Badan

Diklat Provinsi Jawa Tengah sejumlah 4 orang, penyelenggaraan melalui pola

kemitraan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Diklat Provinsi Jawa

Tengah untuk Diklat Kepemimpinan Tingkat III sejumlah 30 orang dan Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV sejumlah 60 orang (100%).

4) Penyelenggaraan Diklat prajabatan Golongan I, II dan III sebanyak 408 orang PNS

(realisasi 100%) terdiri atas CPNS Golongan III dari dari pelamar umum sejumlah 43,

dan CPNS Golongan III, II dan I dari Tenaga Honorer Kategori 2 (K2) sejumlah 365

orang.

Pelaksanaan Diklat pada Pemerintah Kota Semarang tersebut diatas hasil kinerjanya

secara garis besar adalah sebagai berikut :

NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014 TAHUN 2015

1 Jumlah Pejabat Struktural yang telah mengikuti Diklat

Kepemimpinan 102 orang 94 orang

2 Jumlah Pejabat Struktural di lingkungan Pemerintah Kota

Semarang 2.028 2.028

3 Persentase CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan - 100%

a. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Pra Jabatan - 408

b. Jumlah CPNS Pemerintah Kota Semarang 408 75

4 Jumlah diklat teknis fungsional yang diselenggarakan 8 11

5 Jumlah diklat teknis fungsional yang dibutuhkan 4 12

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan Pendidikan dan pelatihan bagi alumni

pendidikan dan pelatihan juga dilaksanakan evaluasi baik Diklat struktural maupun diklat

teknis untuk memperoleh informasi tentang kekurangan, kelemahan dan kekuatan sebagai

bahan masukan untuk perbaikan kualitas pendidikan dan pelatihan di lingkungan

Pemerintah Kota Semarang.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE SINERGITAS HUBUNGAN ANTARA PUSAT

DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Persentase pelaksanan

kegiatan Hubungan Antar

Lembaga

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Ketersediaan pranata

kerjasama antar pemerintah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 102: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

100

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

daerah, antara lembaga /

institusi

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut untuk

memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Kerjasama antar daerah merupakan syarat

penting untuk mengembangkan potensi yang ada. Kerjasama juga digunakan untuk

mensinkronkan program program pembangunan dengan Kota/Kabupaten lain, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Pusat . Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang telah

melakukan beberapa kerjasama seperti kerjasama antar Pemerintah Daerah Anggota

Kedungsepur, Anggota Apeksi, serta kerjasama City Net, City Net – Indonesia, dan Sister

City.

Jumlah Perjanjian Kerjasama, MoU dan LoI yang masih berlaku sampai dengan

tahun 2015 sebanyak 89 buah.

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE SISTEM PENGAWASAN INTERNAL

PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN KDH

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Penyusunan Buku Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan 1 buku 1 buku 1 buku 100%

Jumlah produk hukum yang

ditetapkan melalui Perda maupun Perwal :

(buku yang dicetak)

LD 4.500 4.500 4.500 100,00% 4500 buku

selama 5 tahun

(22500 buku)

22.500 100,00%

BD 2.350 2.350 2.350 100,00% 2350 buku

selama 5 tahun

(11750 buku)

11.750 100,00%

Jumlah sosialisasi peraturan

Perundang-undangan 17 17 17 100 17 17 100

Tindak lanjut dari peraturan

perundang-undangan yang lebih

tinggi

5 5 5 100 5 5 100

Pada tahun 2015, beberapa produk hukum yang dihasilkan oleh DPRD berupa

Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD adalah sebagai berikut : jumlah Raperda yang

masuk dalam prolegda sebanyak Raperda 45 ditetapkan jadi Perda 12 Atau sekitar 26.67

%. Sedangkan pada tahun 2014, dari 42 Raperda yang masuk Prolegda telah berhasil

ditetapkan oleh DPRD menjadi perda sebanyak 11 Perda, atau sekitar 26%.

Disamping produk hukum daerah yang telah dikeluarkan oleh DPRD sebagaimana

tersebut diatas, Produk hukum daerah juga dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Beberapa produk hukum yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Semarang pada

tahun 2015 berupa Peraturan Walikota sebanyak 30 peraturan dan untuk Keputusan

Walikota sebanyak 375 keputusan. Sedangkan pada tahun 2014, Pemerintah Kota

Semarang telah menerbitkan Peraturan Walikota sebanyak 45 peraturan dan Keputusan

Walikota sebanyak 604 keputusan.

Page 103: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

101

JUMLAH PRODUK PERATURAN WALIKOTA DAN KEPUTUSAN WALIKOTA

TAHUN 2014 S/D 2015

NO NAMA PRODUK HUKUM 2014 2015

1 Peraturan Walikota 45 30

2 Keputusan Walikota 604 375

Agar produk produk hukum yang telah dikeluarkan baik oleh DPRD dan Pemerintah

Kota Semarang, maupun oleh DPR dan Pemerintah Pusat dapat diketahui dan diakses oleh

masyarakat secara luas, maka produk produk hukum tersebut perlu disosialisasikan

kepada masyarakat. Sosialisasi Produk Hukum Dokumentasi dan Publikasi Peraturan

Perundang-undangan melalui kegiatan pembuatan Buku Himpunan Peraturan Perundang-

undangan, Himpunan Keputusan Walikota, Lembaran Daerah (LD) lepas atas Peraturan

Daerah dan Berita Daerah (BD) lepas atas Peraturan Walikota, CD Paparan Himpunan

Peraturan Daerah, Leaflet Produk Hukum dan pembelian buku-buku hukum untuk Pustaka

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) dan penyebarluasan Produk Hukum

kepada setiap SKPD, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota lain se-Jawa Tengah.

Sedangkan dalam rangka pembinaan dan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi

Hukum (JDIH) telah dilakukan Sosialisasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

(JDIH) kepada semua SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Evaluasi terhadap 32 Unit Penunjang Jaringan (UPJ) di Kecamatan/Kelurahan

sebanyak masing-masing 1 (satu) kali kegiatan. Melalui program pencarian hukum yang

kegiatannya guna mempercepat dan mempermudah dalam pencarian informasi Produk

Hukum selain itu ada juga Kegiatan yang dilakukan meliputi Sosialisasi Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai (DBHCHT) yang dilaksanakan di Tingkat Kota

Semarang dan diikuti 200 peserta.

SASARAN 5 :

PERSENTASE PENINGKATAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA SWASTA,

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA LAIN, PROVINSI, PUSAT DAN

LUAR NEGERI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah Pihak Ketiga yang bekerjasama

dengan Pemerintah Kota Semarang 100% 100% 100% 100%

Jumlah koordinasi negara yang

bekerjasama dengan Pemerintah Kota

Semarang

100% 100% 100% 100%

Jumlah rapat koordinasi Pihak Ketiga

yang bekerjasama dengan Pemerintah

Kota Semarang

100% 100% 100% 100%

Dokumen Evaluasi Kerjasama Pihak

Ketiga 100% 100% 100% 100%

Tersusunnya database kerjasama 100% 100% 100% 100%

Anggota Kedungsepur, anggota Apeksi,

SKPD Kota Semarang 100% 100% 100% 100%

Jumlah kunjungan kerja luar negeri /

dalam negeri 100% 100% 100% 100%

Jumlah daerah yang bekerjasama

dengan Pemerintah Kota Semarang 100% 100% 100% 100%

Tersedianya data pertanahan yang valid 100% 100% 100% 100%

Page 104: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

102

Jumlah perjanjian/ kerjasama kemitraan

pemerintah kota di berbagai bidang

pembangunan

8 8 9 112,50% 40 89 222,50%

Ketersediaan pranata Penyertaan

Modal PDAM Kota Semarang 100% 100% 100% 100%

Ketersediaan pranata kerjasama antar

pemerintah daerah, antara lembaga /

institusi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah Perjanjian / Kerjasama

Kemitraan Pemerintah Kota di berbagai Bidang Pembangunan (Tambahan

Indikator dari IKU)

15 8 9 112,50% 40 89 222,50%

Jumlah kegiatan kerjasama kemitraan

pembangunan antara pemerintah kota

dengan lembaga/pemerintah daerah (kegiatan/dialog/workshop/pameran/dll)

10 10 8 80,00% 50 48 96,00%

Mengingat berbagai keterbatasan yang ada di setiap daerah maka hubungan

kerjasama antar daerah menjadi sangat penting. Kerjasama antar daerah yang baik

merupakan prasyarat untuk terbentuknya sinergitas dan sinkronisasi program-program

pembangunan secara menyeluruh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kerja sama dilakukan antar pemerintah daerah baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang telah melakukan beberapa kerjasama seperti

kerjasama antar Pemerintah Daerah Anggota Kedungsepur, Anggota Apeksi, serta

kerjasama City Net, City Net – Indonesia, dan Sister City. Hasil yang dicapai dalam

kerjasama Kedungsepur pada tahun 2015 antara lain :

1. Merevisi kembali Draft Promosi, Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan se Wilayah

KEDUNGSEPUR

2. Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata Tingkat

BAKORWIL I Provinsi Jawa Tengah Di Kabupaten Demak, dengan hasil yaitu telah

ditandatangani 1 naskah Perjanjian Kerjasama tentang Promosi, Pemasaran

Pariwisata Dan Kebudayaan Se wilayah KEDUNGSEPUR

3. Pada bulan Oktober 2015 Dinas Pariwisata se wilayah Kedungsepur mengikuti

pameran di Kabupaten Demak

Adapun terkait dengan kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia

(APEKSI), pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang telah mengikuti kegiatan APEKSI

sebagai berikut :

1. Rakerkomwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Bandung pada tanggal 23-25 April

2015 dengan tema “ Inovasi Daerah Sebagai Upaya Percepatan Pembangunan Dan

Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2015 tentang Pemerintahan”

2. Rakernas APEKSI Tahun 2015 di Kota Ambon pada tanggal 5 – 7 Mei 2015 dengan

tema “Optimalisasi Kemaritiman Nasional Dalam Rangka Mendorong

Pembangunan Infrastruktur Kota dan Kota Pantai”

3. Rapat Kerja Teknis Apeksi Tahun 2015 di Jakarta Barat pada tanggal 21 – 23

Oktober 2015 dengan tema “ Implementasi Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Daerah”

4. Rapat Teknis Komwil III Apeksi Tahun 2015 di Kota Cirebon, Jawa Barat pada

tanggal 24 November 2015 dengan acara membahas rencana pelaksanaan Rakor

Page 105: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

103

Komwil III Apeksi tahun 2015 sebagai salah satu program kerja Komwil III Apeksi

tahun 2015.

Sehubungan dengan program Citynet, Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu

anggota CITYNET pada tahun 2015 menghadiri the 33rd

Executive Committee and

International Seminar pd tgl 5 – 7 Oktober 2015 dan the 3rd

CityApp pd tgl 7 – 8 Oktober

2015 di Kab. Sidoarjo.

CITYNET-Indonesia merupakan wahana jejaring antar stakeholder pembangunan

perkotaan yang bertujuan untuk membangun komunikasi dan pertukaran best practices

dalam proses pembangunan daerah. Adapun kegiatan Citynet Indonesia tahun 2015 ini

yaitu Short Course & Study Visit on Healthy Cities and Hospital Management yang

diselenggarakan pada tanggal 16 – 26 Oktober 2015 di beberapa Negara Eropa seperti

Belanda, Belgia, Perancis dan Swiss hasil kerjasama Citynet-Idonesia dengan Erasmus

University Rotterdam dengan peserta para pejabat kota-kota anggota CITYNET-Indonesia

termasuk Pemerintah Kota Semarang.

Adapun terkait dengan Sister City, pada tanggal 9–14 Agustus 2015 Pemerintah Kota

Semarang mengadakan kunjungan kerja ke Kota Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea

Selatan. Pemerintah Kota Semarang yang terdiri dari Dinas Bina Marga Kota Semarang,

Bappeda Kota Semarang dan Bagian Kerjasama Setda Kota Semarang berkunjung untuk

belajar, saling bertukar pengalaman dan alih pengetahuan dalam bidang perencanaan

pembangunan perkotaan dan pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan

serta variable pengikutnya. Selain itu turut serta dalam rombongan, unsur legislatif yang

diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Kota Semarang untuk berdiskusi dengan DPRD Kota

Jung-Gu terkait sinkronisasi dan harmonisasi unsur legislatif dengan unsur eksekutif

utamanya dalam membahas kepentingan dan kebutuhan Kota Semarang dalam

pengalokasian anggaran dan pengawasan kinerja pemerintah.

SASARAN 6 :

BERKURANGNYA PERSENTASE PENYIMPANGAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH SEBESAR 50%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Indeks Persepsi Korupsi meningkat

Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat 100% 100% 100% 100%

Dalam rangka meminimalisir terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundang –

undangan, Inspektorat selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan

Pemerintah Kota Semarang telah melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap semua

SKPD yang ada di Pemerintah Kota Semarang.

Pada tahun 2015, Inspektorat kota Semarang telah melakukan pemeriksaan reguler

terhadap 161 obyek pemeriksaan (obrik) yang terdiri Asisten, Setwan, Badan, Satpol PP,

Dinas, Kantor, BUMD, Kecamatan (termasuk Kelurahan), Puskesmas, SMA, SMK, SMP

dan UPTD Pendidikan (termasuk sekolah dasar negeri dan swasta), serta Sanggar Kegiatan

Page 106: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

104

Belajar. Jumlah pemeriksaan reguler pada tahun 2015 sama dengan jumlah pemeriksaan

tahun 2014, yaitu 161 obyek pemeriksaan.

Berkaitan dengan pengaduan masyarakat, pada tahun 2015, jumlah pengaduan yang

masuk ke Inspektorat sebanyak 25 pengaduan dan sudah ditindaklanjuti sebanyak 25

pengaduan, dengan perincian, 20 pengaduan dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa

Inspektorat, dan sisanya yang 5 kasus merupakan kasus indisipliner dan ancaman

hukumanya tingkat ringan diteruskan ke SKPD yang bersangkutan untuk dilakukan

pemeriksaan oleh atasan langsung.

Dalam rangka memberikan dorongan peningkatan kualitas pelayanan publik

kepada SKPD pelaksana pelayanan publik untuk, pada tahun 2015 Inspektorat telah

melakukan pemeriksaan khusus pelayanan publik terhadap 72 Obrik (SKPD) yang

melakukan pelayanan publik. Selain itu, sebagai upaya pengendalian dan pencegahan

perilaku korupsi, khususnya dalam bentuk gratifikasi yang diterima oleh aparatur di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Sebagai langkah menuju pemerintahan yang baik dan bersih, Pemerintah Kota

Semarang khususnya Inspektorat Kota Semarang membentuk Unit Pengendali Gratifikasi

(UPG) sesuai Peraturan Walikota Semarang Nomor 21 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Sesuai tujuan yang

tertuang dalam Perwal tersebut, maka diharapkan sebagai Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP) daerah dapat mengantisipasi pencegahan adanya tindak gratifiksasi,

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun

laporan penerimaan gratifikasi tahun 2015 yang masuk ke Inspektorat sebanyak 69 laporan,

dan semuanya telah ditindaklanjuti dengan melaporkan/ mengirimkannya ke KPK .

TUJUAN 5 :

PENGEMBANGAN SYSTEM DAN AKSES PELAYANAN PUBLIK MELALUI

PENINGKATAN KOMPETENSI SESUAI KEWENANGAN PADA BIDANG

PELAYANAN DASAR DAN PENUNJANG BERBASIS TEKNOLOGI INFOMATIKA

GUNA MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

MENCAPAI 80%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Pelaksanaan IKM 73,738 75,00 75,642 100%

Tertanganinya Pelayanan Pengaduan

Masyarakat 389 340 455 134%

Prosentase Pengaduan Masyarakat

yang ditangani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dalam rangka pelayanan pengaduan berupa ketidakpuasan/keluhan/saran dari

masyarakat atas kinerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan jasa, administrasi

dan barang maupun kebijakan publik, Pusat Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (P3M)

Page 107: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

105

telah menangani pengaduan masyarakat secara transparan dan akuntabel secara online

maupun manual atau secara langsung. Tahun 2015 pengaduan yang ditujukan terhadap

kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah termasuk Kelurahan dan Puskesmas sejumlah 455

pengadu dan dapat terselesaikan 100% pengaduan masyarakat sejumlah 455 pengadu.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE STANDAR MUTU PELAYANAN MENCAPAI 90%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Meningkatnya Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Jumlah SKPD

yang melaksanakan IKM (IKU) 73,738 75,000 75,642 100%

Jumlah Penanganan Pengaduan yang terselesaikan (IKU) 100% 100% 100% 100%

Peningkatan SKPD yang sudah memiliki SOP attau SPP (IKU) 31 20 11 60%

Pelaksanaan PATEN (Pelayanan Terpadu di Kecamatan) (Tambahan

Indikator dari IKU)

Jumlah Kecamatan yang memiliki ruang pelayanan 16 Kec 16 Kec 16 Kec 100%

Jumlah kecamatan yang memiliki SOP dan SPP 16 kec 16 kec 16 kec 100%

Persentase Pelayanan Masyarakat di Kecamatan 100% 90% 100% 100%

Dalam rangka meningkatkan tertib administrasi ketatalaksanaan, pada tahun 2015

telah dilakukan kegiatan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar

Pelayanan Publik (SPP) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. SPP sejumlah 4, dan SOP

sejumlah 7.

Dalam rangka pembinaan dan peningkatan organisasi perangkat daerah pada tahun

2015, Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan kegiatan antara lain regulasi

pedoman penyusunan standar operasional prosedur, Study penyusunan Indeks Kepuasan

Masyarakat, analisis beban kerja SKPD, optimalisasi penyusunan road map Reformasi

Birokrasi, pembinaan kinerja unit pelayanan publik. Dari upaya upaya perbaikan pelayanan

kepada masyarakat, nilai kepuasan masyarakat meningkat hal ini dapat dilihat dari :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kota Semarang 73,738 75,000 75,642 100%

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE SARANA DAN PRASARANA

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah SIM dari SKPD 60 SIM 52 SIM 52 SIM 100

Jumlah Website SKPD 23 29 29 100 29 29 100

Website Kota Semarang 1 1 1 100 1 1 100

Pemerintah Kota Semarang dalam rangka mewujudkan good governance selalu

mengedepankan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Salah satu upaya

yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang agar publik memiliki ruang untuk mengakses

Page 108: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

106

informasi publik yang ada adalah dengan menyediakan berbagai macam fasilitas untuk

memudahkan masyarakat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Media yang digunakan

untuk penyaluran informasi publik terdiri dari teknologi informasi, media cetak/ elektronik,

media sosial dan komunikasi secara langsung dengan tetap mengedepankan unsure

interaksi antara masyarakat dengan pemerintah. Beberapa kegiatan lain yang dilakukan

Kota Semarang tahun 2015 dalam pengembangan pelayanan public berbasis teknologi

informasi digambarkan pada tabel berikut:

NO JENIS KEGIATAN TAHUN 2014 TAHUN 2015

1 Tersedianya Bandwith di Pemerintah Kota Semarang 80 Mbps 150 Mbps

2 Pedoman penyusunan magang bidang Tik - 1 buku

3 Penyusunan integrasi sistem - 1 buku

4 Aplikasi

a. Jumlah aplikasi

b. Jumlah aplikasi yang terintegrasi

c. Jumlah apliaksi mobile

52

-

-

63

11

12

5 Tersedianya ruang Monitoring Control Room (MCR) - 1

6 Master Plan IT Kota Semarang Tahun 2016-2021 - 1

7 Terbentuknya Konfigurasi Jaringan FO di Pemerintah Kota Semarang 13 SKPD 40 SKPD

8

9

10

11

12

Terbentuknya Pusat Informasi Publik

Terbentuknya Bank Data Gaji, TPP dan Data Warga Miskin

Meningkatnya aparatur yang mempunyai pengetahuan teknologi dan

informasi

Web SKPD

Visualisasi kegiatan SKPD

9 fasilitas

1 paket lama

6 orang

23

49 SKPD

14 fasilitas

1 paket terbarukan

6 orang

29

49 SKPD

Ditahun 2015 juga mengalami peningkatan untuk terbentuknya Konfigurasi Jaringan

FO di Pemerintah Kota Semarang sebanyak 13 SKPD meningkat ditahun 2015 menjadi 40

SKPD, terbentuknya Pusat Informasi Publik ditahun 2014 terdiri 9 fasilitas meningkat

ditahun 2015 menjadi 14 fasilitas. Kemudian Bank Data Gaji TPP, Data Warga Miskin

dengan 1 paket lama ditahun 2014 menjadi 1 paket terbarukan ditahun 2015. Kemudian

untuk web SKPD meningkat ditahun 2014 sebanyak 23 menjadi 29 ditahun 2015. Dan

untuk visualisasi kegiatan SKPD baik ditahun 2014 maupun ditahun 2015 adalah sebanyak

49 SKPD.

SASARAN 4 :

TEWUJUDNYA TERTIB ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN SEBESAR 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Jumlah database kependudukan 4 4 4 100%

Tingkat validitas database

kependudukan 96% 95% 96% 100%

Rasio penduduk ber KTP per satuan

penduduk (IKU) 92 90,00 83,00 92,22% 90,00 83,00 92,22%

Jumlah ruangan pelayanan

kependudukan kecamatan 11 11 100%

Perekaman E KTP 1.103.328

wk

1.103.749

wk 100%

Cakupan / Rasio pelayanan E-KTP

(Tambahan Indikator dari IKU) 83% 90% 91,54% 100%

Rasio Bayi berakte kelahiran (IKU) 100 81,00 90,82 112,12% 81,00 90,82 112,12%

Rasio Pasangan berakte nikah 100 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Rasio keluarga ber KK 100 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Rasio Penduduk ber Akte

Kelahiran/1000 kk (IKU) 68 85,00 74,00 87,06% 85,00 74,00 87,06%

Page 109: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

107

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Rasio penduduk ber NIK 100 85,00 100,00 117,65% 85,00 100,00 117,65%

Rasio pasangan cerai ber Akta

Perceraian 100 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Rasio penduduk meninggal berakta

kematian 100 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Tersedianya pranata dalam

peningkatan kesadaran masyarakat

dalam tertib administrasi kependudukan

100 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Adapun untuk hasil kinerja Pemerintah Kota Semarang untuk Urusan Kependudukan

melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang pada selama tahun

2015 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Rasio penduduk ber KTP_el per satuan penduduk.

Jumlah penduduk yang memiliki KTP_el 1.103.749

= ---------------------------------------------------------- x 100 = -------------

Jumlah penduduk usia > 17 atau telah menikah 1.205.691

= 91,54 per 100

Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa selama tahun 2015 hingga akhir

Desember 2015 terdapat 91,54 % atau 1.103.749 penduduk Kota Semarang yang harus

wajib KTP telah memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP_el). Hasil Kinerja

tersebut mengalami kenaikan dibandingkan realisasi yang ada pada RPJMD sebesar

83% pada bulan November 2015.

2. Rasio bayi berakta kelahiran.

Jumlah bayi yang berakta kelahiran

= ------------------------------------------------------------------ x 100%

Jumlah kelahiran bayi

18.202

= ---------- x 100% = 91,38%

19.917

Tingkat kepemilikan Akte Kelahiran bayi penduduk Kota Semarang pada tahun 2015

hingga akhir Desember 2015 terdapat 91,38 % atau 18.202 bayi yang telah memiliki

Akta Kelahira dibandingkan pada bulan November 2015 pada realisasi RPJMD sebesar

90,82%.

3. Rasio pasangan berakta nikah (bagi non Islam)

Jumlah pasangan nikah yang berakta nikah

= ------------------------------------------------------------------ x 100%

Jumlah pemohon akta perkawinan

1.200

= ---------- x 100% = 100%

1.200

Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa Jumlah Pasangan Nikah yang telah memiliki

Akta Perkawinan sepanjang tahun 2015 hingga akhir Desember mencapai 100 % atau

1.200 pasangan yang memiliki Akta Perkawinan sesuai dengan Capaian Realisasi

Kinerja yang ditetapkan dalam RPJM.

4. Kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 orang

Page 110: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

108

Jumlah penduduk yang memiliki Akta Kelahiran

= ------------------------------------------------------------------ x 1.000 orang

Jumlah penduduk

1.313.429

= -------------- x 1.000 = 739 per 1000 orang

1.776.618

artinya bahwa pada tahun 2015 terdapat 739 atau 1.313.429 penduduk yang telah

memiliki Akta Kelahiran.

5. Rasio Keluarga berKK (Kartu Keluarga)

Jumlah keluarga yang memiliki Kartu Keluarga

= ------------------------------------------------------------x 100 %

Jumlah Kepala Keluarga

550.692

= -------------- x 100 % = 100%

550.692

artinya bahwa pada tahun 2015, seluruh kepala keluarga telah memiliki KK.

6. Rasio penduduk berNIK (Nomor Induk Kependudukan)

Jumlah penduduk berNIK

= ------------------------------------------------------------------ x 100 %

Jumlah penduduk

1.776.618

= -------------- x 100 % = 100%

1.776.618

artinya bahwa pada tahun 2015, seluruh penduduk Kota Semarang telah memiliki NIK

(Nomor Induk Kependudukan).

7. Rasio pasangan cerai berakta perceraian (bagi non Islam)

Jumlah pasangan cerai yang ber akta perceraian

= ------------------------------------------------------------------ x 100 %

Jumlah permohonan akta perceraian

200

= -------------- x 100 % = 100%

200

artinya bahwa pada tahun 2015 terdapat 100 % atau 200 pasangan cerai yang memiliki

Akta Perceraian.

8. Rasio penduduk meninggal berakta kematian

Jumlah penduduk meninggal ber akta kematian

= ------------------------------------------------------------------ x 100 %

Jumlah permohonan akta kematian

9.024

= -------------- x 100 % = 100%

9.024

Page 111: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

109

artinya Bahwa pada tahun 2014 terdapat 100 % atau 9.024 penduduk meninggal yang

telah memiliki Akta Kematian.

9. Ketersediaan database kependudukan skala Provinsi

Dengan telah menerapkan aplikasi SIAK dari Kementrian Dalam Negeri maka

database penduduk Kota Semarang telah berskala Provinsi.

10. Penerapan KTP elektronik (KTP_el)

Pelayanan perekaman KTP elektronik (KTP_el) sampai dengan tahun 2015 telah

mencapai 91,54 % atau sejumlah 1.103.749 wajib KTP_el telah melakukan perekaman

data kependudukannya dari target perekaman 1.205.691 wajib KTP_el yang ada di

Kota Semarang.

a) Jumlah Database Kependudukan.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang sampai dengan tahun

2015 telah memiliki 4 (empat) buah database yang dikelola, yakni :

Database SIAK;

Database SIAK merupakan database yang mengorganisasi skema atau

memodelkan database yang dalam pembangunan Sistim Informasi

Kependudukan dimanfaatkan untuk diolah menjadi suatu informasi yang

disusun sesuai dengan kebutuhan dalam rangka meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat. Database SIAK digunakan sebagai sarana utama

penunjang pelayanan administrasi kependudukan khususnya dalam

pencetakan dokumen administrasi kependudukan. Selain itu pengelolaan

database SIAK juga dapat digunakan sebagai sarana informasi kependudukan

yang dapat memberikan angka statistik mengenai penduduk berdasarkan jenis

kelamin, agama, kelompok umur, pendidikan, pekerjaan dan berdasarkan

kartu keluarga per Kecamatan dalam periode tertentu. SIAK yang telah

dilaksanakan sejak tahun 2010 merupakan aplikasi yang dibangun oleh

Kementrian Dalam Negeri yang digunakan di semua Kabupaten / Kota di

Indonesia yang selanjutnya pengelolaannya diatur dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 25 tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian,

Pengembangan, dan Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan SIAK di daerah..

Sampai dengan tahun 2015 pemanfaatan dan pengelolaan database SIAK telah

dilakukan pada beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Buku Induk Penduduk (BIP)

2. DRT (Daftar Rumah tangga) untuk pemutakhiran data

3. Data urbanisasi penduduk

4. Proyeksi penduduk

5. Statistik kependudukan

Untuk meningkatkan validitas database kependudukan dari hasil proses

transaksi data kependudukan dengan menggunakan database SIAK selama

tahun 2015 telah dilakukan updating data sebanyak 75.000 data.

Database Penduduk Sementara WNI

Page 112: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

110

Database yang berisi hasil proses transaksi entry data penduduk sementara

WNI yang melakukan permohonan pencetakan Surat Keterangan Tinggal

Sementara (SKTS). Pada tahun 2015 jumlah penduduk sementara yang

mengajukan permohonan dan telah diterbitkan SKTS sebanyak 589 lembar.

Database Penduduk Sementara WNA

Database yang berisi hasil proses transaksi entry data penduduk sementara

WNA yang melakukan permohonan pencetakan Surat Keterangan Tinggal

Tetap (SKTT). Pada tahun 2015 jumlah penduduk Sementara WNA yang

mengajukan permohonan dan telah diterbitkan SKTT sebanyak 607 lembar.

d. Database afis KTP_el

Database yang berisi data kependudukan hasil perekaman KTP_el yang

memuat antara lain biometric penduduk (iris mata, sidik jari), tanda tangan

dan foto. Database afis KTP_el mulai dibangun sejak perekaman data

penduduk KTP_el dilaksanakan mulai tahun 2012 dan sampai dengan tahun

2015 telah direkam sebanyak 1.103.749 data.

b) Tingkat Validasi Database Kependudukan.

Tingkat validasi database penduduk pada tahun 2015, mencapai 96 %, sisanya

sebesar 4 % merupakan data rusak (data yang karena kesalahan proses pelaporan,

misalnya kepala keluarga / header KK meninggal / pindah, namun tidak

melakukan perubahan susunan, sehingga data anggota keluarga tidak sesuai

dengan kondisi riil) dan data yang sedang dalam proses transaksi LAMPID (lahir,

mati, pindah dan datang). Untuk capaian validasi dan akurasi database penduduk

pada tahun 2015 tersebut karena penerapan sistem aplikasi SIAK Online yang

secara terus menerus dilakukan pengembangan oleh Pemerintah Pusat.

c) Jumlah Warga Kota Semarang.

Potensi penduduk di Kota Semarang pada tahun 2015 mencapai 1.776.618 jiwa,

sedangkan tahun 2014 sebesar 1.761.414 jiwa sehingga terdapat peningkatan

jumlah penduduk sebesar 15.204 jiwa atau sebesar 0,86% karena adanya mutasi

penduduk lahir, mati, pindah, datang (LAMPID).

d) Jumlah Warga Kota Semarang yang Telah Memiliki KTP.

Berdasarkan data permohonan pelayanan KTP, maka capaian kepemilikan KTP

pada tahun 2015 adalah 1.103.749 orang atau sebesar 91,54 % dari jumlah wajib

KTP sebesar 1.205.691 orang. Sedangkan sejumlah 50.250 orang atau 8,46 %

adalah jumlah penduduk mutasi dan wajib KTP pemula yang belum memiliki

KTP. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan

Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu

Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional untuk

tahun 2015, KTP Non elektronik hanya berlaku sampai dengan Desember 2014

dan digantikan KTP elektronik terhitung mulai 1 Januari 2015.

e) Jumlah Kepala Keluarga Kota Semarang.

Sampai dengan akhir tahun 2015 jumlah kepala keluarga di Kota Semarang

sebanyak 550.692 kepala keluarga. Terdapat peningkatan jumlah dari tahun 2014

Page 113: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

111

sebesar 2,09 % atau bertambah 11.291 kepala keluarga dari tahun 2014 sebanyak

539.401 kepala keluarga.

f) Jumlah Kepala Keluarga Kota Semarang yang telah memiliki Kartu Keluarga yang

telah memiliki Kartu Keluarga.

Dari sejumlah kepala keluarga sebesar 550.692 kepala keluarga sampai akhir

tahun 2015 telah seluruhnya memiliki kartu keluarga (KK) atau 100 %

kepemilikan Kartu Keluarga.

g) Jumlah Ruang Pelayanan Kependudukan yang Representatif di Wilayah

Kecamatan.

Sesuai standarisasi gedung TPDK Kecamatan dari Ditjen Kependudukan dan

Catatan Sipil maka spesifikasi ruang pelayanan di 16 TPDK Kecamatan adalah

gedung yang berdiri sendiri dengan luas 130 m2 dan memiliki sarana dan

prasarana perlengkapan dan peralatan pendukung pelayanan publik yang memadai

baik untuk kelancaran proses komunikasi data maupun kenyamanan dalam

pelayanan bagi pemohon administrasi kependudukan. Sampai dengan tahun 2015

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang telah memiliki 11

(sebelas) gedung yang sesuai standar yaitu di Kecamatan Banyumanik, Tembalang

dan Ngaliyan yang dibangun pada tahun anggaran 2011. Kemudian pada tahun

2012 dibangun 4 (empat) gedung TPDK Kecamatan yaitu di Semarang Timur,

Gunung Pati, Mijen dan Genuk. Pada tahun yang sama 4 (empat) gedung TPDK

Kecamatan lainnya dibangun oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota

Semarang, yaitu gedung TPDK Kecamatan Pedurungan, Semarang Utara,

Semarang Barat dan Semarang Selatan. Untuk 5 (lima) gedung TPDK Kecamatan

yang belum sesuai standar telah dilakukan rehab dan pemeliharaan terhadap sarana

dan prasarana gedung, peralatan dan perlengkapan yang ada agar tetap dapat

memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat pemohon yaitu di

Kecamatan Tugu, Gayamsari, Candisari, Gajahmungkur dan Semarang Tengah.

h) Jenis Pelayanan Administrasi Kependudukan.

Dalam tabel jumlah penerimaan jenis pelayanan administrasi kependudukan,

capaian pelayanan tahun 2015 disebabkan antara lain sebagai berikut : kesadaran

masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan, regulasi yang berpihak

kepada masyarakat dan pengembangan teknologi yang diterapkan pada

penyelenggaraan pelayanan dengan sebagai berikut :

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurus administrasi

kependudukan. Upaya yang telah dilakukan untuk hal tersebut antara lain

dengan kegiatan sosialisasi kebijakan kependudukan baik secara langsung

maupun melalui media lainnya (leaflet, banner dan iklan).

b. Regulasi yang berpihak kepada masyarakat yaitu dengan terbitnya Undang-

undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, di dalam Pasal

79A disebutkan bahwa “Pengurusan dan penerbitan Dokumen Kependudukan

tidak dipungut biaya”. Di Kota Semarang ditindak lanjuti dengan menerbitkan

Page 114: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

112

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

Umum yang membebaskan Retribusi Penggantian Biaya Kartu Tanda

Penduduk dan Akta Catatan Sipil.

c. Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan online yang

dilaksanakan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK, adalah sistem

informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat

Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan (Undang-undang

Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan). Penerapan SIAK online

dapat meminimalisir kesalahan proses cetak, karena tidak perlu konsolidasi

data antara server TPDK Kecamatan dengan Dinas, yang sebelumnya proses

konsolidasi data sering mengalami kegagalan dan menimbulkan kerusakan

pada data penduduk. Hal tersebut dapat menimbulkan adanya kemungkinan

data ganda dalam database kependudukan, selain itu kegagalan konsolidasi

data juga menyebabkan tidak sinkronnya antara server di TPDK Kecamatan

dengan Dinas, dampak dari itu proses cetak KK banyak mengalami kesalahan.

Pada tahun 2015 SIAK Online telah diupgrade menjadi aplikasi yang lebih

akuntabel yaitu dengan versi 5.0 yang diharapkan dapat memperbaiki kinerja

pelayanan yang lebih cepat, tepat dan akurat.

i) Jumlah Warga Miskin yang Mendapat Pembebasan Retribusi.

Pemberian pembebasan Retribusi biaya cetak KK, KTP dan Akta Kelahiran bagi

warga miskin Kota Semarang yang merupakan salah satu kebijakan Walikota

Semarang dan merupakan program yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.

j) Kegiatan Penerapan KTP_el

Sesuai Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang

dimaksud Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat KTP_el,

adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi

penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana. Dalam

peraturan tersebut disebutkan juga masa berlaku KTP_el seumur hidup sepanjang

tidak ada perubahan elemen data dalam KTP (Pasal 64 ayat 7 huruf a.). Adapun

untuk fungsi dan kegunaan KTP_el adalah :

1. Sebagai identitas jati diri yang berlaku secara nasional.

2. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP.

3. Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program

pembangunan.

k) Pelaksanaan penerapan KTP_el pada tahun 2015, terdiri dari :

a. Perekaman data penduduk

Page 115: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

113

Kegiatan perekaman data penduduk dilaksanakan setiap hari di 16

(enambelas) TPDK Kecamatan dan di kantor Dinas dengan target 1.205.691

wajib KTP_el. Untuk percepatan pencapaian target perekaman KTP_el yang

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dilakukan perekaman wajib KTP_el yang

belum melaksanakan perekaman di mobil keliling dan pelayanan langsung di

kelurahan sehingga untuk Kota Semarang dapat mencapai hasil sampai

dengan akhir tahun 2015 perekaman KTP_el telah mencapai 91,54 % atau

sebesar 1.103.749 wajib KTP_el dari target 1.205.691 wajib KTP_el.

Selanjutnya untuk pencapaian perekaman KTP_el tahun 2015 menurut

Kecamatan diuraikan dalam tabel berikut ini :

PEREKAMAN KTP ELEKTRONIK

TAHUN 2015

NO KECAMATAN JUMLAH WAJIB

KTP

JUMLAH

PEREKAMAN

PERSENTASE

(%)

1 Semarang Tengah 57.519 46.394 80,66%

2 Semarang Utara 101.885 82.375 80,85%

3 Semarang Timur 65.900 55.431 84,11%

4 Gayamsari 56.474 49.628 87,88%

5 Genuk 65.060 65.905 101,30%

6 Pedurungan 134.298 114.003 84,89%

7 Semarang Selatan 63.543 50.338 79,22%

8 Candisari 64.596 56.953 88,17%

9 Gajahmungkur 47.320 41.060 86,77%

10 Tembalang 109.719 127.014 115,76%

11 Banyumanik 101.344 93.420 92,18%

12 Gunungpati 58.864 55.070 93,55%

13 Semarang Barat 122.906 119.478 97,21%

14 Mijen 41.787 38.542 92,23%

15 Ngaliyan 90.691 87.484 96,46%

16 Tugu 23.785 20.654 86,84%

Jumlah 1.205.691 1.103.749 91,54%

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2015

Dari hasil perekaman sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat 2 (dua)

Kecamatan yang capaiannya diatas 100 % yaitu Kecamatan Genuk dan

Tembalang. Hal tersebut disebabkan karena perekaman data penduduk bisa

dilakukan di TPDK kecamatan dan di dinas. Sehingga terdapat kelebihan

perekaman yang berasal dari perekaman data penduduk yang berdomisili di

luar Kecamatan tersebut. Hasil perekaman di tahun 2015 terdapat peningkatan

sebesar 32.992 atau 3,08 % dari tahun 2014.

b. Pencetakan KTP_el

Pencetakan KTP_el untuk tahun 2015 dilaksanakan di Dinas dengan

menggunakan 6 (enam) alat cetak. Sedangkan untuk pengadaan blanko

KTP_el menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri. Hasil

pencetakan KTP_el sampai dengan tahun 2015 telah mencapai 1.159.894.

Dari hasil tersebut yang berhasil dicetak sebesar 1.103.749 cetakan dari hasil

perekaman dan sisanya sebesar 56.145 sebagai penggantian KTP_el yang

Page 116: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

114

hilang dan rusak. Rekapitulasi hasil cetak KTP_el sampai dengan tahun 2015

disajikan dalam tabel sebagai berikut :

REKAPITULASI CETAK KTP ELEKTRONIK s.d TAHUN 2015

NO KECAMATAN JUMLAH

S/D 2014 2015 S/D 2015

1 Semarang Tengah 44.800 3.357 48.157

2 Semarang Utara 83.031 6.895 89.926

3 Semarang Timur 54.060 4.516 58.576

4 Gayamsari 48.074 4.332 52.406

5 Genuk 63.734 8.280 72.014

6 Pedurungan 120.180 14.477 134.657

7 Semarang Selatan 49.055 4.395 53.450

8 Candisari 55.445 4.695 60.140

9 Gajahmungkur 39.943 3.387 43.330

10 Tembalang 103.670 11.995 115.665

11 Banyumanik 90.305 9.814 100.119

12 Gunungpati 54.471 4.934 59.405

13 Semarang Barat 106.532 8.409 114.941

14 Mijen 36.791 4.531 41.322

15 Ngaliyan 84.604 8.370 92.974

16 Tugu 19.995 2.817 22.812

Jumlah 1.054.690 105.204 1.159.894

TUJUAN 6 :

PENGEMBANGAN UPAYA PERLINDUNGAN MASYARAKAT UNTUK MENJAGA

DAN MEMELIHARA KEAMANAN, KETERTIBAN, PERSATUAN, DAN KESATUAN

SERTA KERUKUNAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

TERJAMINNYA KEAMANAN DAN KETERTIBAN UMUM & TEGAKNYA HUKUM

SERTA TERSELENGGARANYA PERLINDUNGAN DAN PENGAYOMAN

TERHADAP MASYARAKAT YANG DIDUKUNG OLEH SARANA PRASARANA

KEAMANAN DAN KETERTIBAN YANG MEMADAHI.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KEAMANAN, KETENTRAMAN DAN

KETERTIBAN MASYARAKAT 80%

Capaian :

INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA 2015

TARGET REALISASI %

Tingkat gangguan terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan

1 Jumlah angka kriminalitas atau gangguan keamanan 33 45

2 Jumlah Demo / Unjuk Rasa : -

- Demo / Unjuk rasa yang berakhir dengan ricuh -

- Demo / Unjuk rasa yang berakhir dengan damai 72 101

3 Jumlah kerusuhan konflik sosial : - - -

- Jumlah tawuran antar siswa - - -

- Jumlah tawuran antar warga - - -

- Jumlah kerusuhan akibat SARA - - -

4 Keberadaan Peta Rawan konflik di Kota Semarang - - -

5 Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat

- Jumlah anggota linmas yang terdaftar 6.530 6.647 -

6 Pemberdayaan Pos Kamling - - -

- Jumlah Pos Kamling yang ada di Kota Semarang 4.387 4.818 -

- Jumlah Pos Kamling yang diberi bantuan 16 0 0,00

Page 117: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

115

INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA 2015

TARGET REALISASI %

- Jenis dan jumlah sarana prasarana yang dibagikan untuk Pos

Kamling

Buku wira-wiri,

borgol, senter, jas

hujan, jam dinding, kenut

0 0,00

- Prosentase warga yang melaksanakan ronda malam - - -

7 Pendataan Warga Negara Asing

- Jumlah WNA di Kota Semarang 603 603 -

- Pembinaan WNA di Kota Semarang 25 25 -

8 Kegiatan Forkominda selama satu tahun 48 48 -

Tingkat konflik yang mengganggu ketertiban dan ketentraman

lingkungan

1 Jumlah kegiatan Peningkatan Pemberdayaan masyarakat untuk

menjaga ketertiban dan keamanan 3 3 100,00

2 Jumlah Pemuka Agama yang diberikan pembekalan masalah

kerukunan umat beragama 250 250 100,00

3 Keberadaan forum Kerukunan Umat Beragama

- Jumlah Organisasi Keagamaan yang tercatat 8 11 -

- Jumlah pertemuan FKUB selama setahun 6 15 -

4 Jumlah Pemuka Agama yang diberikan pembekalan masalah

kerukunan umat beragama (FKUB) 40 37 92,50

Jumlah anggota Satlinmas sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 7.470 orang

yang tersebar di 177 Kelurahan. Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan

lingkungan selain dari sisi jumlah Linmas, Pemerintah Kota Semarang memberikan

fasilitas dan memenuhi kebutuhan anggota Linmas melalui peningkatan pengetahuan

(knowledge) dan ketrampilan (skill) anggota Linmas, pemenuhan sarana prasarana dan

mengikutsertakan Linmas dalam kegiatan di Tingkat Kota Semarang melalui kegiatan

Pengerahan Linmas. Sampai dengan tahun 2015 anggota Linmas yang telah difasilitasi dan

dipenuhi kebutuhannya tersebut sebanyak 3.322 orang atau sebanyak 44,5% dari

keseluruhan anggota Linmas.

Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) telah diterapkan oleh anggota Linmas

untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan sarana pendukung

berupa Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) yang tersebar hampir di setiap RW di

seluruh Kota Semarang. Untuk mengendalikan operasionalisasi Poskamling tersebut telah

dibentuk Pos Komando Kewaspadaan Linmas di Tingkat Kota Semarang.

Kondisi kenyamanan lingkungan sosial dipengaruhi signifikan oleh pemahaman

ideologi warga yang menghuni lingkungan tersebut, ideologi dapat melahirkan suatu ide-

ide dasar, kumpulan dasar gagasan, keyakinan serta kepercayaan yang sifatnya sistematis

yang dapat memberikan arah dan juga tujuan yang akan dicapai dalam kehidupan

bermasyarakat. Karena ideologi adalah ide-ide dasar dan kepercayaan maka perilaku,

perbuatan, tindakan masyarakat secara komunal dipengaruhi oleh ideologi yang dianutnya.

Indonesia telah menyatakan Ideologi Negara adalah Pancasila, namun demikian

pengaruh ideologi sosialis dan liberalis tidak dapat dihindarkan karena secara geografis

Indonesia terletak diantara negara-negara yang menganut ideologi sosialis disisi sebelah

utara dan negara yang menganut ideologi liberalis disisi sebelah selatan. Oleh karena itu

kegiatan penumbuhan dan pengembangan ideologi Pancasila secara terus menerus

dilaksanakan agar masyarakat khususnya generasi muda tidak terpengaruh oleh ideologi

sosialis atau liberalis.

Page 118: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

116

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing di Daerah,

dicantumkan bahwa pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat asing merupakan

tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah. Ruang lingkup pemantauan orang asing dan

organisasi masyarakat asing meliputi:

1) Diplomat/tamu VIP asing;

2) Tenaga ahli/pakar/akademisi/konsultan asing;

3) Wartawan dan shooting film asing;

4) Peneliti asing;

5) Artis asing;

6) Rohaniawan asing;

7) Ormas asing.

Pemerintah Kota Semarang telah menjalankan tugas tersebut dengan melaksanakan

verifikasi dokumen administratif dan tindakan lapangan terhadap sasaran. Verifikasi

dokumen administratif dilakukan dengan cara meneliti kelengkapan dan kesahihan

dokumen, sedangkan tindakan lapangan dilakukan dengan mendatangi kantor, perusahaan

dan tempat-tempat yang menjadi tujuan, keberadaan, dan aktivitas orang asing dan

organisasi masyarakat asing guna mengumpulkan bahan, data dan informasi; melakukan

klarifikasi bahan, data dan informasi; dan menganalisis bahan, data dan informasi. Apabila

dalam verifikasi dokumen administratif dan tindakan lapangan ditemui adanya WNA atau

Ormas Asing yang menyimpang dari peraturan perundang-undangan maka Pemerintah

Kota Semarang merekomendasikan kepada Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi dan Kepolisian

Negara Republik Indonesia untuk mengambil tindakan sesuai kewenangannya.

Pada tahun 2015 dari kegiatan pendataan dan pemantauan keberadaan Orang Asing di

wilayah Kota Semarang tidak ditemui adanya pelanggaran ketentuan aktivitas dan

keberadaan orang asing.

Selama tahun 2015 stabilitas bidang sosial politik tetap terjaga dengan seimbang, baik

dan normal, salah satunya dibuktikan dengan penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan

Wakil Walikota Semarang tahun 2015 dapat berjalan secara aman dan lancar sesuai dengan

tahap – tahap yang direncanakan. Polarisasi masyarakat dalam kelompok pendukung calon

tertentu tidak menjadikan lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa, artinya setiap aktivitas

dan kegiatan para pendukung calon tertentu tetap menjaga toleransi dengan kepentingan

kelompok lain maupun kepentingan masyarakat yang lebih luas.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN

NAPZA, MIRAS, DAN PENYAKIT MASYARAKAT (PEKAT) LAINNYA 80 %

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi Tahun

2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Rasio personil Satpol PP per 10.000 penduduk 248 personil

(rasio : 1,5)

230 personil

(rasio : 1,4)

229 personil

(rasio : 1,4)

Page 119: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

117

Menurunnya jumlah pelanggaran Perda 10 % per tahun

(RPJMD) 80 % 100 % 90 %

Cakupan pelanggaran Perda/Perwal yang diselesaikan

dibagi jumlah pelanggaran yang dilaporkan/dipantau

(pelanggaran IMB/HO, PKL, PSK Liar/Waria,

Gelandangan, Pengemis, Anak Jalanan, Tidak mempunyai KTP, dll)

100 %

234/234

100%

120/120

100 %

233/233

Cakupan jalan protokol yang dilaksanakan sosialiasi dan

patroli wilayah dibagi jumlah protokol 86 %

25/29

100 %

29/29

100 %

29/29

Rasio frekuensi patroli wilayah 60 60 60

Jumlah pegawai Satpol yang mengikuti diklat / bintek 4 kegiatan

163 orang

17 kegiatan

380 orang

17 kegiatan

380 orang

Kegiatan pengamanan Trantibum oleh Satpol PP 63 kegiatan

30 orang

63 kegiatan

30 orang

63 kegiatan

30 orang

Dalam rangka penegakan Peraturan tingkat daerah yaitu Peraturan Daerah dan

Peraturan Walikota, unsur utama sebagai pelaksana di lapangan adalah Satuan Polisi

Pamong Praja, berdasarkan pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Satuan Polisi Pamong Praja diberi kewenangan antara lain :

1. Melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat, aparatur,

atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturankepala

daerah;

2. Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu

ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;

3. Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat;

4. Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan

hukum yang didugamelakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturankepala

daerah;

5. Melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan

hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala daerah.

Salah satu indikator program ini adalah rasio jumlah Polisi Pamong Praja yaitu

jumlah dari pegawai di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas sebagai

penegak peraturan daerah dan penyelenggara ketertiban umum dan ketentaraman

masyarakat diluar tenaga administrasi/kesekretariatan. Berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penetapan

jumlah Polisi Pamong Praja, bahwa penetapan jumlah ideal Polisi Pamong Praja dilakukan

dengan penghitungan kriteria umum dan kriteria teknis.

Adapun kriteria umum penetapan jumlah ideal Polisi Pamong Praja adalah sebagai

berikut :

1) Jumlah penduduk;

2) Luas wilayah;

3) Jumlah APBD;

4) Rasio belanja aparatur

Page 120: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

118

Sedangkan kriteria teknis penetapan jumlah ideal Polisi Pamong Praja adalah:

1) Klasifikasi besaran organisasi perangkat daerah;

2) Jumlah peraturan daerah;

3) Jumlah peraturan kepala daerah;

4) Jumlah desa/kelurahan;

5) Tingkat potensi konflik sosial kemasyarakatan;

6) Jumlah kecamatan;

7) Aspek Karakteristik;

8) Kondisi geografis

Berdasarkan penghitungan kriteria umum dan kriteria teknis tersebut, jumlah ideal

Polisi Pamong Praja yang bertugas sebagai penegak peraturan daerah dan penyelenggara

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat diluar tenaga administrasi /kesekretariatan di

Pemerintah Kota Semarang adalah 450 orang, namun pada tahun 2015 hanya tersedia 106

orang sehingga secara kwantitas belum ideal.

Penegakan produk-produk hukum daerah dilaksanakan melalui kegiatan Penegakan

Hukum dan HAM serta penyelidikan dan penyidikan terdahap pelanggaran Perda yang

mengandung sanksi. Kota Semarang memiliki Perda yang mengandung sanksi sebanyak 64

buah, 23 buah diantaranya telah dilakukan penegakan selama tahun 2015. Penegakan Perda

tersebut difokuskan kepada perda dengan jumlah pelanggaran dominan dan bersifat

strategis atau berdampak kepada kepentingan umum.

Personil yang menangani penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Perda

adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari anggota Satpol PP yang telah dididik,

dilatih dan sudah memiliki surat keputusan sebagai penyidik. Dari hasil penyelidikan dan

penyidikan pelanggaran Perda apabila ditemukan tindak pidana ringan maka PPNS

meneruskan kepada penuntut umum untuk dilanjutkan dengan persidangan di Pengadilan

atau sidang di tempat kejadian.

Pada tahun 2015 tercatat kegiatan penegakan perda sebanyak 233 operasi penertiban,

penyelidikan dan penyidikan pelanggaran Perda yang dilanjutkan dengan persidangan di

pengadilan dan sidang di tempat kejadian perkara.

TUJUAN 7 :

PENGEMBANGAN KOMUNIKASI TIMBAL BALIK ANTARA PEMERINTAH DAN

PEMANGKU KEPENTINGAN YANG MENDORONG TERWUJUDNYA

MASYARAKAT YANG RESPONSIF TERHADAP INFORMASI YANG DIDUKUNG

OLEH KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK YANG BERTANGGUNGJAWAB.

Page 121: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

119

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MENCAPAI 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Peraturan tentang pengelolaan

informasi ada ada ada 100%

Jumlah SIM di SKPD yang

terbangun 7 6 3 50,00% 26 52 200,00%

Pemerintah Kota Semarang terus melakukan keterbukaan informasi dalam rangka

mendukung Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Hal itu bisa dilihat dari diadakannya

Forum Koordinasi PPID yang telah dilakukan sebanyak 2 kali padatahun 2015. Hal tersebut

dilakukan tentunya agar sosialisasi mengenai keterbukaan informasi publik ini bisa

diterima, diketahui dan dipahami oleh seluruh SKPD di lingkungan pemerintah Kota

Semarang dan bagi masyarakat khususnya. Pada tahun 2015 ini, Pemerintah Kota

Semarang mendapat Juara II Komisi Informasi Award 2015 Tingkat Propinsi Jawa Tengah.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA HUBUNGAN KOMUNIKASI TIMBAL BALIK ANTARA

PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN MEDIA MASA MENCAPAI 100%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

Persentase kebijakan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan yang

dipublikasi masyarakat

100,00 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Persentase peliputan, dokumentasi dan

informasi media penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

100,00 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Jumlah kegiatan Press release, pantauan

berita elektronik, analisa berita surat kabar, pemuatan berita di website dan

jumpa pers

483 225 482 214,22% 225 kali

selama 5 tahun

(1125 kali)

2.408 214,04%

Jumlah Dialog interaktif, publikasi,

siaran langusng dan sosialsasi di media

290 115 317 275,65% 115 kali

selama 5

tahun (575 kali)

1.502 261,22%

Meningkatnya aparatur yang

mempunyai pengetahuan teknologi dan informasi

10,00 10,00 15,00 150,00% 50,00 65,00 130,00%

Pengembangan komunikasi dan informasi antara pemerintah dengan masyarakat

dilakukan melalui berbagai macam kegiatan, seperti siaran keliling, dialog interaktif baik

secara langsung maupun melalui media massa. Siaran keliling tentang program pemerintah

selama tahun 2015 telah dilakukan sebanyak 24 kali. Kegiatan dialog interaktif melalui

media TV Lokal dalam tahun anggaran 2015 adalah sebanyak 9 kali, sedangkan dialog

melalui TV Nasiona ltentang Semarang adalah sebanyak 1 kali. Advertorial media cetak

yang sudah dilakukan pada tahun 2015 adalah sebanyak 9 kali. Spot TV nasionala dalah

sebanyak1 kali, spot TV lokal sebanyak 24 danspot radio adalah sebanyak 11 paket. Selain

kegiatan yang sudah dilakukan di atas guna menyebarluaskan informasi sampai ke tingkat

Page 122: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

120

kelurahan (RT/RW), pada ditahun 2015 telah dilakukan pembuatan, cetak dan distribusi

majalah Media Semarang sebanyak 10 edisi masing-masing 7.500 eksemplar. Jumlah

peliputan, dokumentasi dan informasi media penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan yang sudah dilakukan baik tahun 2014 maupun 2015 adalah sebanyak 720

dan jumlah press release, pantauan berita elektronik, analisa berita surat kabar, pemuatan

berita di website ditahun 2014 dan tahun 2015 adalah sebanyak 720.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PARTIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

WILAYAH 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi Tahun

2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Pelaksanaan Musrenbang 100% 100% 100% 100%

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan adalah pendekatan partisipatif yang bertujuan untuk

mendorong peran serta masyarakat dalam proses penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan. Partisipasi tersebut terwadahi dalam forum Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang). Untuk penyusunan RKPD, tiap tahun diselenggarakan

Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Rembug Warga,

Musrenbang di tingkat kelurahan, Musrenbang di tingkat kecamatan dan Musrenbang

di tingkat kota. Untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan Rembug Warga,

Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan untuk penyusunan RKPD tahun

2017, disusun Peraturan Walikota Semarang Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pelaksanaan Rembug Warga dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan

dan Kecamatan Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota

Semarang Tahun 2017.

Sejak tahun 2013, Musrenbang telah memanfaatkan penggunaan teknologi

informasi untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil

Musrenbang. Total seluruh usulan masyarakat yang disampaikan pada Musrenbang

tahun 2015 sebanyak 5.985 usulan. Dari jumlah usulan tersebut, sebanyak 4.113

usulan atau 68,72% telah direalisasikan dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD

Kecamatan dan SKPD teknis. Jumlah tersebut menurun dibandingkan persentase di

tahun perencanaan 2014 yang mencapai 78%. Penurunan ini antara lain terkait

dengan aturan tentang hibah dan bantuan sosial di Undang-Undang Nomor 23 tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Page 123: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

121

MISI III.

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING DAERAH.

TUJUAN 1 :

MENGEMBANGKAN PERAN KOPERASI DAN UMKM SERTA LEMBAGA

KEUANGAN MIKROU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PASAR, SERTA

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN LOKAL

UNTUK MENDORONG DAYA SAING.

SASARAN 1:

MENINGKATNYA PERSENTASE KOPERASI AKTIF MENCAPAI 78%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Persentase koperasi aktif

(IKU)

Jumlah koperasi aktif

75 75,00 79,67 106,23% 75,00 79,67 106,23%

Jumlah seluruh

koperasi

2,00 2,00 1,08 54,00% 10,00 12,91 129,10%

Mempertahankan Koperasi

aktif 75 % 75 75,00 79,67 106,23% 75,00 79,67 106,23%

Data diatas menunjukkan pada tahun 2014 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat

sebanyak 974unit dimana 79,26 % atau sebanyak 772 unit adalah koperasi aktif. Pada

Tahun 2015 terdapat penambahan Koperasi baru sebanyak 33 unit, sehingga jumlah

koperasi pada tahun 2015 sebanyak 1.007 unit dimana 805 unit atau 79,94 % adalah

Koperasi aktif.

Dengan adanya penambahan jumlah koperasi berdampak pada peningkatan omset

koperasi sebesar Rp. 714.858.000.000 (57,81 %) dimana tahun 2014

sebesarRp.1.236.530.000.000,- menjadi Rp. 1.951.388.134.000,-pada tahun 2015,

sedangkan jumlah Aset Koperasi meningkat sebesar Rp.262.929.913.000,- (19%) dimana

pada tahun 2014 sebesar Rp.1.383.841.648.000,- menjadi Rp. 1.646.771.561.000,-pada

tahun 2015.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KOPERASI SEHAT MENCAPAI 55%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Persentase Koperasi Sehat dan

Cukup Sehat 51,94 55,00 46,35 84,27% 55,00 46,35 84,27%

Meningkatkan akses

pembiayaan Koperasidan UMKM 25 % penguatan

kelembagaan KSP/USP dan

LKM

5,00 4,00 3,07 76,75% 25,00 25,04 100,16%

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan antara lain;

Page 124: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

122

1) Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian kepada 730 orang berupa

Sosialisasi Perkoperasian kepada Koperasi sekolah, Sosialisasi Peraturan

Perkoperasian,Bintek kelembagaan Koperasi;

2) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi berupa Pembinaan dan

peningkatan SPI (Sistem Pengawasan Intern), Penilaian Kesehatan KSP/ USP

(Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam), Lomba Koperasi Berprestasi;

3) Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi berupa Seminar

dan sarasehan hari Koperasi, Upacara Hari Koperasi, Lomba Koperasi Sekolah,

Peningkatan usaha anggota koperasi;

4) Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi berupa survey pendirian koperasi,PAD

(Perubahan Anggaran Dasar) Koperasi, dan pembubaran koperasi, Pemeringkatan

Koperasi, Usulan penghargaan bidang Koperasi dan Rakor Koperasi.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE JUMLAH UMKM NON BPR/ LKM

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Jumlah UMKM 2,00 2,00 1,08 54,00% 10,00 12,91 129,10%

Peningkatan Jumlah UMKM

yang Aktif (IKU) 2,00 2,00 1,08 54,00% 10,00 12,91 129,10%

Meningkatnya jumlah UMKM

10% 2,00 2,00 1,08 54,00% 10,00 12,91 129,10%

Dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 Jumlah UMKM secara keseluruhan

telah mengalami peningkatan sebanyak 12,91%, telah melebihi target peningkatan UMKM

dalam RPJMD Tahun 2010-2015 sebanyak 10%. Perkembangan Jumlah UMKM di Kota

Semarang dapat dijelaskan pada data berikut;

DATA JUMLAH UMKM TAHUN 2015

INDIKATOR Tahun 2014 Tahun 2015

1 - Jumlah UMKM unit 11.585 11.692

2 - Jumlah Usaha Mikro dan Kecil (IKK) unit 9.563 10.757

3 - Jumlah UMKM yang dibina unit 3.066 4.677

Sumber: Diskop UMKM Kota Semarang, Tahun 2015

Data diatas menunjukkan jumlah UMKM pada tahun 2015 meningkat sebesar 107

unit (0,92 %) dimana pada tahun 2014 sebesar 11.585 unit menjadi 11.692 unit pada tahun

2015. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM dengan kegiatan antara lain;

1) Pembinaan industri rumah tangga, kecil dan menengah berupa Sosialisasi media

marketing dan sosialisasi P-IRT.

2) Penyelenggaraan promosi produk UMKM berupa Pameran Gelar Inovasi UMKM dan

PKBL Expo 2015, Pameran Semarang Introducing Market 2015, serta Fasilitasi

UMKM pameran diluar daerah yang bersifat Regional dan Nasional yaitu Pameran

Produk Unggulan Manado 2015, Pameran Smesco Jakarta Expo 2015, Pameran

Puspita JCC Jakarta 2015, Pameran Harkopnas Kupang 2015, Pameran Pekan Batik

Page 125: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

123

Nusantara 2015 Pekalongan, Pameran produk Unggulan Pontianak Expo 2015,

Pameran Apeksi Expo 2015 Ambon, Pameran Produk Unggulan Bandung Expo

2015, Pameran Bazar Ramadhan 2015, Pameran Bazar BBGRM Semarang 2015,

Pameran Bazar TMMD 2015 Semarang, Pameran Hortikultura Expo 2015.

3) Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro berupa pemberian bantuan peralatan usaha

bagi PUM dan peralatan usaha bagi pedagang makanan keliling, tidak terealisasi

karena terbitnya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

pada pasal 298 ayat 5 dimana Belanja hibah hanya dapat diberikan pada badan,

lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan Hukum Indonesia.

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE AKSES PERMODALAN KUMKM MENCAPAI

25%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Fasilitasi permodalan (IKU) 961.500.000,-

Peningkatan akses pembiayaan

Koperasi dan UMKM 25%

serta penguatan kelembagaan

KSP/USP dan LKM

5,00 4,00 3,07 76,75% 25,00 25,04 100,16%

1) Pada Tahun 2015 fasilitasi permodalan sebesar Rp. 961.500.000,- diberikan kepada

29 KUMKM, sumber dana APBD Kota Semarang, dan dari program KUR yang

dikucurkn oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI, Bank BTN dan

Bank Jateng diberikan kepada 54 Koperasi dan UMKM.

2) Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM melalui penyaluran pinjaman dana bergulir

kepada 10 Koperasi dengan nilai Rp. 820.000.000,- dan 19 UMKM senilai Rp.

141.500.000,- dan fasilitasi forum pembiayaan bagi KUMKM kepada 300 pelaku

usaha.

3) Pemantauan penggunaan dana bergulir dari APBD Kota Semarang pada 350 orang

dan dari APBN pada 36 orang.

4) Jumlah omzet UMKM meningkat sebesar Rp. 9.704.985.000,- (2,79 %) dimana tahun

2014 sebesar Rp. 347.916.404.000,- menjadi Rp. 357.621.389.000,- pada tahun

2015. Pada tahun 2015 sektor ekonomi nasional mengalami perlambatan

pertumbuhan dipengaruhi ekonomi global, hal ini juga mempengaruhi peningkatan

omset dari UMKM.

SASARAN 5 :

MENINGKATNYA PERSENTASE JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA

SEKTOR UMKM

Capaian :

Page 126: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

124

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Jumlah tenagakerja yang

terserap

- Koperasi

- UMKM (IKU)

2,00 2,00 1,78 89,00% 10,00 18,83 188,30%

Jumlah penyerapan tenagakerja

pada sektor UMKM meningkat

2% per tahun 2,00 2,00 1,78 89,00% 10,00 18,83 188,30%

DATA KELEMBAGAAN UMKM TAHUN 2015

INDIKATOR SAT TAHUN 2014 TAHUN 2015

- Jumlah Tenaga Kerja orang 18.705 19.042

- Jumlah Omset rupiah Rp. 347.916.404.000,- Rp. 357.621.389.000,-

- Fasilitasi permodalan KUMKM rupiah Rp. 1.931.000.000,- Rp. 961.500.000,-

Sumber: Dinas Koperasi UMKM Kota Semarang, Tahun 2015

Data diatas menunjukkan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro

Kecil Menengah Tahun 2015 meningkat sebesar 337 orang (1,77%) dimana pada tahun

2014 sebesar 18.705 orang menjadi 19.042 orang pada tahun 2015.

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM dengan

kegiatan antara lain;

a. Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

dalam bentuk;

a) Kemitraan dengan pengusaha besar dan toko modern;

b) Kontak dagang dengan buyer, asosiasi pengusaha dan UMKM

Kabupaten/Kota/Provinsi lain untuk 20 UMKM;

c) Workshop IUMK untuk 210 orang;

d) Fasilitasi gallery semarangan untuk 10 klaster.

b. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan kepada 800 orang yang terbagi dalam

Pelatihan Manajemen Usaha Kecil, Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Sumber

Daya Lokal, Pelatihan Kewirausaan Ketrampilan Usaha Produktif dan

Achievment Motivation Training.

c. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD kepada 613 orang yang terbagi

dalam Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi (SAKETAP),

Pelatihan Manajemen berbasis Kompetensi, Pelatihan Manajemen Dasar

Perkoperasian, PelatihanPenyusunan Peraturan Khusus KSP, Pelatihan Analisis

Laporan Keuangan.

d. Peningkatan dan Pengembangan OVOP kepada 90 orang yang terbagi dalam

Pelatihan Desain Fashion Batik, Pelatihan Sulam Pita, Pelatihan Peningkatan

Diversifikasi Produk Ovop.

Page 127: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

125

TUJUAN 2 :

MENGEMBANGKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DAERAH MELALUI

PENGEMBANGAN INVESTASI, POTENSI DAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

YANG BERDAYA SAING SERTA MENGEMBANGKAN BUMD DAN ASET-ASET

DAERAH UNTUK MENDORONG SEKTOR RIIL DALAM RANGKA MEMPERLUAS

KESEMPATAN KERJA.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF DI KOTA

SEMARANG MENCAPAI 80%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Peningkatan Jumlah

permohonan penanaman modal

Rp. 2.552.351.168.084 Rp. 3.729.340.088.650

penanaman modal asing (PMA)

45 45 45 100%

penanaman modal dalam negeri

(PMDN)

4.405 4.773 4.773 100%

Jumlah dan nilai

penanaman modal

daerah

8,00 10,00 293,92

(Rp 7.027.165.376.193) 2745,90% 10,00 293,92

(Rp

7.027.165. 376.193)

2745,90%

Jumlah dan nilai

persetujuan investasi selama setahun

Penanaman Modal

Asing (PMA)

Rp. 2.592.005.659.915 Rp. 5.397.756.206.300

Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN)

Rp. 5.332.510.190.010 Rp.

5.432.000.000.000

Jumlah Pelayanan

Perijinan yang

dikeluarkan dalam

setahun (Tambahan Indikator dari IKU)

Investasi : 15.130

Non Investasi : 2.101

Investasi : 16.721

Non Investasi : 3.563

Tingkat daya tarik

investasi dalam bentuk jumlah pelaku investasi

pembangunan daerah

8,00 10,00 23,41 234,10% 10,00 23,41 234,10%

Ketersediaan pranata

investasi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan Urusan Wajib

Penanaman Modal selama tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada beberapa indikator

sebagai berikut :

1) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan promosi investasi sebanyak 13 kali

diantaranya dengan melakukan ekspo atau pameran, temu bisnis antara lain Semarang

Business Forum (SEMBIZ) dan Rapat Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman

Modal Daerah (RKPPMD)sertaForum Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP).

Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk :

a) Tersedianya Data Penanaman Modal di Kota Semarang.

b) Terjalinnya hubungan dan komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan

antara Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha.

Page 128: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

126

c) Meningkatnya Penanaman Modal (PMA dan PMDN) di Kota Semarang.

d) Terciptanya Iklim Investasi yang kondusif

e) Peningkatan Realisasi Investasi.

Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan investasi kepada masyarakat dalam

mengakses pelayanan perijinan di Kota Semarang memberikan hasil yang positif dimana

pada tahun 2015, jumlah investor mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan

meningkatnya jumlah proyek penanaman modal dalam negeri dan asing di mana pada tahun

2014 jumlah proyek penanaman modal dalam negeri dan asing sebanyak 4450 proyek dan

pada tahun 2015 meningkat menjadi 4817 proyek.

Peningkatan jumlah proyek tersebut berpengaruh terhadap peningkatan nilai investasi

penanaman modal dalam negeri dan asingdari Rp.7.924.515.849.925,- pada tahun 2014,

menjadiRp. 10.829.756.206.300,- di tahun 2015 atau sebesar 36,6 %. Dampak positif lainnya

adalah terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap dalam perusahaan yang

berinvestasi di Kota Semarang dari 39.505 orang menjadi 41.847 orang.

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN

2014

REALISASI TAHUN

2015

1 Jumlah dan nilai penanaman modal daerah

(RPJMD)

Rupiah 7.924.515.849.925 9.570.413.742.378

2 Jenis dan jumlah potensi investasi di Kota Semarang

jumlah potensi

22 22

3 Nilai potensi investasi di Kota Semarang Rupiah 4.907.000.000.000 8.117.054.179.000

4 Peningkatan promosi dan kerjasama investasi % 100 100

5 Jumlah kegiatan dan jenis promosi untuk

mendatangkan investasi(Forum PPTSP,

RKPPMD, Sem BIZ, Temu Bisnis dll)

Jumlah ke

giatan

12 13

6 Laju pertumbuhan investasi % 48 63

7 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

Peru sahaan

111 138

8

Ada / tidaknya sistem informasi penanaman

modal

Ada /

Tidak

Ada Ada

9 Ketersediaan pranata kerjasama antar pemerintah daerah, antara lembaga / institusi

Persen 100% 100%

10 Jumlah perjanjian/ kerjasama kemitraan

pemerintah kota di berbagai bidang

pembangunan

Kerjasama

80

89

2) Program Peningkatan Iklim Investasi

Kondisi iklim investasi tahun 2015 menunjukkan kegairahan pelaku usaha dalam

melakukan investasi, baik perluasan usaha yang telah ada maupun untuk investasi baru.

Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan Penanaman Modal dari tahun 2014 sampai

dengan akhir tahun 2015, dimana terjadinya peningkatan realisasi jumlah nilai investasi

PMDN, tahun 2014 sebanyak 4.405 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp.

5.332.510.190.010,- dan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 5.432.000.000.000,-

sebanyak 4.773 proyek. Sedangkan laju pertumbuhan investasi tahun 2015 sebesar 63%,

lebih besar dari pada laju pertumbuhan investasi tahun 2014 sebesar 48 % dan dapat dilihat

pada beberapa indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN

2014

REALISASI TAHUN

2015

1

Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah

pelaku investasi pembangunan daerah (RPJMD) investor

4.450 4.817

2 Jumlahtenagakerja yang terserap (RPJMD) orang 39.505 41.847

3 Jumlah jenis perijinan yang mendapatkan pengakuan

ISO 9001 : 2008

Jumlah per

ijinan 29 29

4 Jumlah dan nilai persetujuan investasi selama setahun Jumlah

rupiah

Page 129: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

127

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN

2014

REALISASI TAHUN

2015

- Penanaman Modal Asing (PMA) 1.210.904.761.000 1.398.793.197.537

- Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 1.490.022.482.000 1.540.981.800.00

5 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar

rupiah) rupiah 2.552.351.168.084 3.729.340.088.650

6 Jumlah permohonan penanaman modal Permo

honan

penanaman modal asing (PMA) 45 45

penanaman modal dalam negeri (PMDN) 4.405 4.773

7 Jumlah proyek penanaman modal asing (PMA) Proyek 45 45

8 Nilai investasi penanaman modal asing (PMA) Rupiah 2.592.005.659.915 5.397.756.206.300

9 Jumlah proyek penanaman modal dalam negeri

(PMDN) Proyek 4.405 4.773

10 Nilai investasi penanaman modal dalam negeri

(PMDN) Rupiah 5.332.510.190.010 5.432.000.000.000

11 Jumlah persetujuan investasi yang diterbitkan (IKK) ijin 4.450 4.817

12 Jumlah Perijinan yang dilayani ijin

Investasi 15.130 16.721

Non Investasi 2.101 3.563

JUMLAH PELAYANAN PERIJINAN TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA

JUMLAH PERMOHONAN

PELAYANAN PERIJINAN

PELAYANAN PERIJINAN

YANG DITERBITKAN

TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015

TOTAL PERIJINAN 17.235 20.456 17.231 20.284

1. Ijin Lokasi 41 35 41 35

2. Persetujuan Pendirian Rumah Sakit 2 0 2 0

3. Persetujuan Penempatan dan Pengelolaan

Tower Bersama 27 42 29 42

4. Persetujuan Pendirian Hotel 31 8 31 8

5. Persetujuan Pendirian SPBU 7 4 7 4

6. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 2.656 2.946 2523 2915

7. Ijin Gangguan (HO) 704 742 675 712

8. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 805 854 805 854

9. Pendaftaran Penanaman Modal 0 0 0 0

10. Ijin Prinsip Penanaman Modal 3 8 3 8

11. Ijin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 0 0 0 0

12. Ijin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 0 0 0 0

13. Ijin Usaha Penanaman Modal 8 4 8 4

14. Ijin Usaha Perluasan Penanaman Modal 0 0 0 0

15. Ijin Usaha Penggabungan Penanaman

Modal (Merger) 0 0 0 0

16. Ijin Perubahan Penanaman Modal 0 0 0 0

17. Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 4749 5664 4.749 5.664

18. Ijin Usaha Industri (IUI) 3 9 3 9

19. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 4980 5664 4.980 5.641

20. Tanda Daftar Gudang (TDG) 20 9 20 9

21. Tanda Daftar Industri (TDI) 6 5 6 5

22. Ijin Usaha Toko Modern (IUTM) 119 24 119 24

23. Ijin Waralaba 0 0 0 0

24. Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman

Beralkohol (SIUP-MB) 23 21 23 21

25. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi 37 33 37 33

26. Ijin Usaha Angkutan 6 12 6 12

27. Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) 0 4 0 4

28. Ijin Usaha Kawasan Industri (IUKI) 0 0 0 0

29. Ijin Tenaga Kesehatan (AA, Perawat,

Apoteker kecuali dokter) 2.101 3.563 2101 3563

30. Ijin Laboratorium Kesehatan Swasta 3 3 3 3

31. Ijin Pedagang Eceran Obat/Toko Obat (TO) 9 7 9 7

32. Ijin Klinik Pratama 51 48 49 49

33. Ijin Klinik Utama 10 7 10 7

34. Ijin Optik 18 16 17 15

35. Ijin Usaha Apotek/Farmasi 71 94 68 97

36. Ijin Penyelenggaraan Reklame 377 173 424 158

37. Ijin Titik Reklame 324 482 481 381

Page 130: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

128

3) Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Dalam rangka fasilitasi penanaman modal telah disusun Peta Potensi Investasi

Daerah. Tersedianya peta tersebut diharapkan dapat sebagai acuan dalam pengamkbilan

kebijakan untuk berinvestasi, mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan

pertumbuhan investasi daerah, dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015

1 Ketersediaan pranata investasi

(RPJMD) % 100% 100%

Dokumen Pemetaan Potensi dokumen 1 Dok.Peta Potensi Daerah

Sektor Infrastruktur dan SDM

1 Dok.Penyusu nan Profil

Potensi dan Peluang Inves tasi Kota Smg.

2 Peningkatan prasrana investasi % Penataan Ruang Arsip dan

Ruangan Tuggu Pelayanan (100%)

Penataan ruang arsip dan

pengadaan perlengkapan kantor (100%)

3 PeningkatanProduk BUMD kegiatan 1 x kegiatan FGD revitalisasi

BUMD kota smg

1 x kegiatan Penyusunan

Kajian Pengembangan Bidang

Usaha BUMD Kota Semarang

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KERJASAMA PENGELOLAAN ASET DENGAN

INVESTOR MENCAPAI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perjanjian

Kerjasama 100% 100% 100% 100%

Dalam pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga pada tahun 2015 masih ada

beberapa yang belum terlaksana dikarenakan masih perlu adanya penjajakan dan kajian

teknis untuk proses kerjasamanya, diantaranya, kerjasama pemanfaatan sarana dan

prasarana jalan untuk pemasangan microcell kamuflase PJU dengan PT. Mitratell, PT.

TOWER BERSAMA GROUP dan PT. BALI TOWER. Adapun untuk kegiatan monitoring

dan evaluasi pengawasan dan pengendalian kerjasama sebanyak 35 obyek atau 100%

dilaksanakan.

SASARAN 3 :

REVITALISASI KAWASAN-KAWASAN INDUSTRI SEBESAR 50%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

Mempertahankan jumlah kluster industri 378 IKM 378 IKM 478 IKM

Perkembangan industri kreatif terutama industri kecil pada tahun 2015 mencapai 478

IKM melebihi target yang direncanakan di tahun 2015 sebanyak 378 IKM. Jumlah kluster

industri pada tahun 2015 sebanyak 10 unit, capaian tersebut sesuai dengan target yang

ditetapkan sebanyak 10 unit pada tahun 2015.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan IKM, jumlah IKM yang mengikuti

pedidikan dan pelatihan pada tahun 2015 sebanyak 1.090 orang meningkat dibandingkan

tahun 2014 sebanyak 448 orang. Selain kegiatan pendidikan dan pelatihan, untuk

Page 131: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

129

pembinaan IKM juga dilaksanakan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan sebanyak 32

kali kegiatan di tahun 2015.

Kegiatan lain yang menunjang program pengembangan IKM adalah temu bisnis,

workshop, fasilitasi pembuatan papan dan katalog klaster IKM.

TUJUAN 3 :

MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN YANG BERORIENTASI

PADA SISTEM AGRIBISNIS

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI 75%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Kenaikan Nilai Tukar Petani (IKU) 305,88 <300 304,26 100%

Tingkat pendapatan petani (IKU) 332,00 335,00 305,58 91,22% 335,00 305,58 91,22%

Cakupan bina kelompok tani

Tingkat kinerja tenaga penyuluh

pertanian lapangan 66,67

75,00 87,50 116,67% 75,00 87,50 116,67%

Tingkat daya serap pasar terhadap

hasil produksi pertanian/

perkebunan daerah

99,88

99,98 100,00 100,02% 99,98 100,00 100,02%

Tingkat kesejahteraan petani dapat diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang

merupakan nisbah antara harga yang diterima petani dari hasil penjualan komoditas

pertaniannya dengan harga yang harus dikeluarkan petani untuk memenuhi kebutuhan

produksi dan konsumsinya. Tahun 2015 NTP naik dibandingkan tahun 2014 yaitu dari

304,26 menjadi 305,88 di tahaun 2015. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga yang

diterima petani yang lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani.

Kenaikan indeks harga yang diterima petani tersebut terutama dari kenaikan harga

komoditas-komoditas pangan (gabah dan jagung), sayuran, dan sapi potong (daging).

Dari segi SDM petani, peningkatan kapasitas kelembagaan petani ditunjukkan dengan

adanya 15 kelompok tani yang naik kelas dalam klasifikasi kelompok tani meskipun di lain

pihak terdapat 14 kelompok tani yang justru turun kelas. Adapun dari segi jumlah

kelompok tani terdapat 29 kelompok tani baru dengan penambahan jumlah petani yang

tergabung dalam kelompok tani sebanyak 1.166 orang yaitu dari 8.588 orang pada tahun

2014 menjadi 9.754 pada tahun 2015. Ini menunjukkan semakin luasnya cakupan

pembinaan kepada petani, terlihat dari realisasi penyuluhan dan pendampingan petani yang

mencapai 108% dari yang ditargetkan.

Sementara dari sisi SDM penyuluh pertanian, dengan 177 kelurahan dan jumlah

petani 45.516 orang, Kota Semarang minimal memerlukan tenaga penyuluh pertanian

lapangan sejumlah 58 orang. Namun demikian jumlah penyuluh pertanian lapangan yang

ada saat ini baru sebanyak 27 orang yang terdiri dari 13 orang penyuluh PNS dan 14 orang

penyuluh harian lepas (non PNS). Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal

Page 132: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

130

kepada semua petani Kota Semarang, strategi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian adalah

meningkatkan kinerja penyuluh yang ada serta meningkatkan kapasitas mereka melalui

pelatihan maupun magang. Selain itu juga diberdayakan penyuluh swadaya untuk

membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan di lapangan. Saat ini terdapat sekitar 43 tenaga

penyuluh swadaya yang berasal dari kalangan petani sendiri.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI

PETERNAKAN SEBESAR 10% PER TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Tingkat pemanfaatan teknologi

tepat guna dalam menunjang peningkatan hasil produk komoditas

hasil pertanian/perkebunan

99,51 99,71 100,00 100,29% 99,71 100,00 100,29%

Tingkat produktivitas, kualitas dan

hasil produksi pertanian/perkebunan 100 100 100 100 100 100 100

Angka Kesakitan dan Kematian

Ternak Akibat Penyakit Menular 2,80 2,20 0,39 182,27% 2,20 0,39 182,27%

Produksi mengalami kenaikan rata-rata 28,2% dengan komoditas yang mengalami

kenaikan produksi yaitu daging unggas, telur, dan susu; sedangkan daging non unggas

sebaliknya mengalami penurunan produksi sampai 51%. Berkurangnya populasi sapi

potong menyebabkan harga sapi potong serta daging tinggi sehingga pemotongan sapi

berkurang dan konsumen beralih ke daging unggas yang harganya relative lebih terjangkau.

Implikasinya produksi daging unggas naik sampai 132%, terlihat dari banyak

teridentifikasinya pemotongan-pemotongan unggas selain di RPU (Rumah Pemotongan

Unggas) yang memberikan kontribusi besar bagi kenaikan produksi daging unggas tersebut.

Produksi hasil peternakan di Kota Semarang pada tahun 2015 sebagai berikut :

Komoditas peternakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015

1. Populasi sapi potong

2. Daging unggas

3. Daging non unggas (1%)

4. Susu (1%)

5. Telur (1%)

ekor

kg

kg

ltr

kg

4.595

7.467.627

5.793.326

2.787.000

8.320.719

4.505

17.354.941

2.824.495

3.622.202

8.468.415

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015

Komoditas peternakan lainnya yaitu susu mengalami kenaikan produksi 30%

dibanding tahun 2014. Penguatan pakan ternak serta perbaikan sistem budidaya sapi perah

berhasil meningkatkan produktivitas sapi perah sampai 3-5 liter/ekor/hari. Sedangkan

untuk komoditas telur, kenaikan produksi 1,8% didukung oleh penguatan pakan serta

pengembangan ternak unggas melalui bantuan bibit ayam dari Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah.

Populasi ternak bantuan pemerintah bertambah 45% dari 375 ekor pada tahun 2014

menjadi 544 ekor pada tahun 2015. Hal ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota

Semarang untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan agribisnis di

wilayah potensi peternakan dalam rangka pengentasan kemiskian di Kota Semarang.

Page 133: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

131

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Pada tahun 2015 angka kesakitan dan kematian ternak akibat penyakit menular

sebesar 0,39%, turun sebesar 85% dibanding angka tahun 2014 sebesar 2,63%. Angka ini

jauh lebih kecil dari yang ditargetkan angka kesakitan dan kematian ternak sebesar 2,2%.

Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat

dikendalikan. Kegiatan-kegiatan pencegahan & penangulangan penyakit menular ternak

seperti surveillance, biosecurity, vaksinasi, serta pengobatan massal & pelayanan klinik

hewan keliling berhasil meningkatkan derajat kesehatan hewan/ternak di Kota Semarang

sehingga jumlah ternak/hewan yang sakit maupun mati karena penyakit menular ternak

dapat ditekan. Meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi

penyakit menular tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi

yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun

mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang. Dalam hal kesmavet, meningkatnya

intensitas pemeriksaan Bahan Asal Hewan (BAH) yang beredar di Kota Semarang

memberikan jaminan bahwa BAH yang beredar aman, sehat, utuh, dan halal untuk

dikonsumsi masyarakat.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI

KOMODITAS TANAMAN PERKEBUNAN 1% PER TAHUN

TABEL PRODUKSI PERTANIAN TAHUN 2015

Produksi Tahun

2014 2015

1 Padi (3%) (ton) 38.503,50 39.328

2 Palawija (1%) (ton) 11.195,00 8.272

3 Durian (1%) (kw) 13.736 24.024

4 Anggrek (1%) (tangkai) 352.095 355.052

5 Temulawak (1%) (ton) 1.151,00 509,55

6 Kelapa dalam (1%) (ton) 223,39 214,35

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2015

Luas areal sawah yang ditanami padi meningkat 6,6% yaitu dari 3.158,46 ha di tahun

2014 menjadi 3.368,27 ha pada tahun 2015. Pembangunan maupun rehabilitasi jaringan-

jaringan irigasi melalui kegiatan DAK Bidang Pertanian meningkatkan ketersediaan air

sehingga lahan sawah yang tadinya tidak ditanami padi memungkinan untuk ditanami padi.

Ketersediaan air yang cukup tersebut disertai perbaikan pada sistem budidaya padi dengan

dukungan bantuan sarana produksi (benih unggul, pupuk, traktor, dan transplanter) dan

pendampingan dari pemerintah telah meningkatkan produktivitas padi sehingga produksi

padi dapat meningkat 2,14%. Selain itu juga dipengaruhi oleh keberhasilan dalam

pengendalian OPT dimana 95% (125,9 ha dari 132,5 ha) area sawah yang terkena serangan

OPT berhasil dikendalikan, 5% diantaranya (6,3 ha) dikendalikan dengan agensia hayati.

Adapun pada komoditas palawija, produksi turun 26% sebagai akibat dari berkurangnya

luas tanam karena alih fungsi lahan maupun alih komoditas dimana lahan yang tadinya

ditanamai palawija beralih ditanami tanaman keras (kayu-kayuan).

Pada komoditas utama hortikultura Kota Semarang yaitu durian mengalami kenaikan

sebesar 74,9% dari tahun 2014 sebanyak 13.736 kw menjadi 24.024 kw di tahun 2015,

Page 134: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

132

kenaikan produksi durian ini disebabkan oleh bertambahnya luas panen (tanaman

produktif) yang mencapai 75%, yaitu dari 178,4 ha pada tahun 2014 menjadi 311,98 ha

pada tahun 2015. Sedangkan anggrek produksinya meningkat 0,84% dari tahun 2014

sebanyak 352.095 tangkai menjadi 355.052 tangkai di tahun 2015. Kenaikan produksi

anggrek terjadi karena produktivitas yang meningkat sebesar 19,8% dari 20,25 tangkai/m3

pada tahun 2014 menjadi 24,24 tangkai/m3 pada tahun 2015 berkat penerapan GAP (Good

Agricultural Practise) dalam sistem produksinya.

Produksi temulawak mengalami penurunan sebesar 55,7% dari 1.150,69 ton pada

tahun 2014 menjadi 509,55 ton pada tahun 2015. Penurunan produksi dipengaruhi oleh

penurunan luas panen sebesar 50,6% yaitu dari 38,3 ha pada tahun 2014 menajdi 18,9 ha

pada tahun 2015. Hal ini karena sebagian besar petani mengganti tanamannya dengan

tanaman obat yang lain seperti jahe merah dan jahe emprit, bahkan ada juga yang

menggantinya dengan tanaman keras. Selain itu turunnya produksi temulawak juga

disebabkan oleh penurunan produktivitas sebesar 10,3% karena tanaman dipanen pada

umur yang belum optimal.

Di sub sektor perkebunan produksi kelapa turun sebesar 4,05% dari tahun sebelumnya

sebanyak 223,39 ton dan pada tahun 2015 sebanyak 214,35 ton disebabkan oleh

berkurangnya jumlah tanaman yang produktif karena tanaman sudah tua dan butuh

peremajaan, disamping juga adanya alih fungsi lahan maupun alih komoditas ke tanaman

buah-buahan. Tingkat kepemilikan lahan yang kecil menyebabkan budidaya tanaman

perkebunan kurang ekonomis sehingga banyak petani yang melakukan alih komoditas atau

usaha lain yang lebih bisa memberikan keuntungan bagi mereka.

SASARAN 4 :

MEMPERTAHANKAN LUASAN LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF SEBESAR 90 %

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Mempertahankan areal hutanrakyat 1.656 ha 1.665, 22 ha 1.665, 22 ha 10%

Tersedianya pranata kebijakan pertanahan &

infrastruktur pertanian dan pedesaan 76,92%

20% 76,92% 384,60% 20% 76,92%

Tingkat partisipasi masyarakat terhadap upaya

pelestarian penghijauan /lahan 2,50 2,50 3,13 125,20% 15,00 15,63

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Luas lahan produktif di dalam hutan produksi meningkat 0,6% pada tahun 2015

seluas 1.665,22 ha sedangkan pada tahun 2014 seluas 1.656 ha. Produksi kayu di kawasan

hutan rakyat tahun 2015 sebesar 3.094,1 m3 menurun sebesar 35% dibandingkan tahun

2014 sebesar 4.776 m3. Hal ini disebabkan berkurangnya luas lahan untuk hutan rakyat

karena alih fungsi, selain juga menurunnya jumlah tanaman usia produktif (usia siap

tebang).

Upaya pelestarian lingkungan melalui penghijauan lingkungan dan rehabilitasi hutan

dan lahan di Kota Semarang dilakukan dengan melibatkan masyarakat luas. Pada tahun

2015 tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian dan penghijauan lahan

dan/atau lingkungan sebesar 3,13% melebihi target tahun 2015 sebesar 2,5%. Upaya

Page 135: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

133

merehabilitasi hutan dan lahan-lahan kritis pada tahun 2015 juga melampaui target yaitu

sebesar 51,8 ha atau 5,4% dari total lahan kritis yang ada di Kota Semarang seluas 962,4 ha

(BP DAS Pemali Jratun, 2013) yang sebagian besar berupa pembangunan hutan kota, hutan

rakyat, serta penghijauan lingkungan. Lahan kritis di Kota Semarang sebagian besar

terdapat di wilayah Banyumanik, Tembalang, Gunungpati, dan Ngaliyan. Banyaknya

kegiatan penambangan (galian C) di wilayah-wilayah tersebut ditenggarai menyebabkan

timbulnya lahan-lahan kritis baru sementara lahan-lahan kritis yang lama belum

sepenuhnya terehabilitasi.

Dalam hal pelestarian kawasan hutan, melalui pengawasan yang ketat tidak ditemui

adanya illegal logging maupun kebakaran di kawasan Hutan di Kota Semarang yang dapat

merusak kawasan hutan tersebut.

TUJUAN 4 :

MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS BAHAN PANGAN UNTUK MENJAGA

KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN DAN MENINGKATKAN KETAHANAN

PANGAN

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KETERSEDIAAN PANGAN UTAMA SEBESAR

10%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Ketersediaan pangan utama

per 1000 penduduk 227.075,42 122.576 191.760 100%

Ketersediaan energy

perkapita (%) 2652 2090 2652 100%

Ketersediaan protein

perkapita (%) 67,77 57 67,77 100%

Skor pola pangan harapan

(IKU) 90,6 95,00 90,90 95,68% 95,00 90,90 95,68%

Kelancaran akses pangan

masyarakat miskin

2.090 2.100 2.195 104,52% 2.100 2.195 104,52%

Tingkat ketersedian bahan

pangan daerah, khususnya beras dan konsumsi pangan

sumber karbohidrat non beras

guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Skor pola pangan harapan tahun 2015 adalah 90,9 lebih tinggi dibanding tahun 2014 yang

mencapai 90,6 atau naik 0,44%. Kegiatan penumbuhan warung desa dapat meningkatkan

akses pangan,yang saat ini jumlah warung desa/lumbung pangan pada tahun 2015 menjadi

52 buah dari tahun 2014 berjumlah 46 .

Konsumsi energi Kota Semarang Tahun 2015 sebesar : 1979,3 Kkal/kapita/hari (

AKE : 2000). Kinerja bidang ketahanan pangan yang telah di capai sampai tahun 2015

sesuai dengan target dapat dilihat dari capaian masing – masing indikator sebagai berikut :

Page 136: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

134

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENGEMBANGAN KELURAHAN MANDIRI

PANGAN 6%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Kelurahan mandiri pangan 12 14 17 121,43% 14 17 121,43%

Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2015 sudah berjumlah 17 kelurahan

bertambah 5 kelurahan dibandingkan tahun 2014.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE CADANGAN PANGAN DAERAH 11%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Penguatan cadangan pangan 40 30 30 100

Lumbung pangan masyarakat 22 52 236,36% 22 52 22 52

Pada penguatan cadangan pangan kantor ketahanan pangan akan merencanakan

membuat gedung cadangan ( gudang bulog ) pangan di karenakan gudang bulog yang

berada di randu garut yang tadinya termasuk wilayah kota semarang menjadi wilayah

kabupaten kendal ( sebagai pengelola ).

Kegiatan penumbuhan warung desa dapat meningkatkan akses pangan,yang saat ini

jumlah warung desa/lumbung pangan pada tahun 2015 menjadi 52 buah dari tahun 2014

berjumlah 46 buah.

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS BAHAN PANGAN YANG

MEMENUHI STANDAR MUTU PANGAN SEBESAR 5%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan 111 155 155 100%

Produk pangan /olahan

pangan yang memenuhi

standar mutu

191 187 191 102,14% 187 191 102,14%

Pembangunan dibidang ketahanan pangan yaitu meningkatkan persentase

ketersediaan pangan, pengembangan kelurahan mandiri pangan dan meningkatkan kualitas

bahan pangan yang memenuhi standar mutu pangan.

Pada produk pangan/olahan pangan yang memenuhi standar mutu masih tetap stabil

sejumlah 191 Produk Industri Rumah Tangga.

Page 137: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

135

TUJUAN 5 :

MENGEMBANGKAN KUALITAS PARIWISATA MELALUI PEMANFAATAN

TEKNOLOGI, KELEMBAGAAN, OBYEK WISATA DAN SARANA PRASARANA

PENDUKUNG.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE TUJUAN DESTINASI WISATA DI KOTA

SEMARANG SEBESAR 20%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Terlaksananya

pameran promosi

kepariwisataan

100% 100% 100% 100%

Meningkatnya

jumlah destinasi

wisata (IKU)

45 10 % (51

obyek) 62 121,57% 10 % (51

obyek) 62 121,57%

Target jumlah destinasi wisata pada tahun 2015 yang tercantum dalam RPJMD 2010-

2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 51

obyek wisata di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 62

obyek wisata di Kota Semarang atau mencapai 121,57% apabila dibandingkan dengan

target. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada tahun 2015 secara terus

menerus melakukan berbagai promosi dalam memperkenalkan Daerah Wisata untuk

menarik Wisatawan baik Domestik maupun Luar Negeri seperti tercantum pada tabel

dibawah ini :

SARANA PROMOSI 2014 2015

- Situs Online www.wisata semarang.net

www.semarang-tourism.com

www.wisata semarang.net

www.semarang-tourism.com

- Buku

Guide book & Kalender Event :

1000 buku

Direktori Kebudayaan dan

Pariwisata 2014

Guide book & Kalender Event : 1750 buku

Direktori Kebudayaan dan Pariwisata

2015

- Brosur / Leflet

Kota Lama

Wisata Kota semarang

Peta Wisata

2000 lembar

2500 lembar

5000 lembar

5000 lembar

5000 lembar 7000 lembar

- DVD Wisata Kota Semarang -

1 kegiatan

- Baliho 7 kegiatan 6 kegiatan

- Majalah Penerbangan 1 kegiatan 1 kegiatan

- Majalah Pariwisata 2 kegiatan 2 kegiatan

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tahun 2105

Kegiatan pameran pemasaran pariwisata yang diselenggarakan atau diikuti oleh

Pemerintah Kota Semarang selama tahun 2015 antara lain ;

KEGIATAN TANGGAL LOKASI

Central Java Tourism Expo

24-26 April 2015 Lawangsewu

Semarang

Majapahit Travel Fair 7-10 Mei 2015 Grand City Mall

Surabaya

Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara 14-17 Mei 2015 Jakarta Convention

Center

Jawa Barat Travel Exchange 20-22 Mei 2015 Grand Royal

Panghegar Bandung

Festival Kuliner 23-24 Mei 2015 TMII Jakarta

Page 138: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

136

KEGIATAN TANGGAL LOKASI

Jateng TIT Expo 28-31 Mei 2015 Java Supermall

Semarang

Indonesia Investment, Tourism and 1-4 Oktober 2015 Nagoya Hill Shopping

Trade Expo 2015 Mall Batam

Semarang ITT Expo 15-18 Oktober 2015 Duta Pertiwi Mall

Semarang

Tourism and Craft Expo 5-8 November 2015 Java Supermall

Semarang

Jogja TTI Expo 12-14 November 2015 Ambarukmo Plaza Mall

Yogyakarta

Gelar Produk Unggulan Khas Daerah 3-6 Desember 2015 Bandung Trade Center

Fashion

Senggigi Beach Expo 2015 3-6 Desember 2015 Senggigi Lombok Nusa Tenggara Barat

Selain melakukan Promosi seperti tersebut pada tabel diatas Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata juga melakukan pelatihan untuk menambah Sumber Daya Manusia bagi

masyarakat serta membina wilayah-wilayah potensial yang dapat mendukung dan

mempromosikan kota Semarang sebagai kota tujauan wisata. Adapun kegiatan pelatihan

dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang pada Tahun 2015 antara

lain :

a. Pelatihan pemandu wisata terpadu ( Pelatihan Pemandu Wisata dan Pelatihan Saka

Pandu Wisata )

b. Pelestarian Kelompok Sadar Wisata ( Pembinaan POKDARWIS)

Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata ( Bina Pelaku Usaha

Pariwisata, Peningkatan SDM Pariwisata )

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUANTITAS KUNJUNGAN WISATA KE KOTA

SEMARANG RATA-RATA SEBESAR 10 % PER TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Meningkatnya Jumlah

kunjungan wisatawan (IKU)

3.750.351

2.185.379 3.928.334 179,76% 9.757.946 15.649.711 160,38%

Meningkatnya lama tinggal

wisatawan asing(IKU) 1,65 hari

1,51 hari

Belum ada

data dari BPS

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah

meningkatnya kunjungan wisata. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015

adalah 9.757.946 orang. Adapun target tahun 2015 adalah 2.158.379 orang.

Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan sangat baik, karena telah

jauh melebihi target. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan tercatat 4.376.359 orang atau

mencapai 200,25%. Adapun total jumlah wisatawan dari tahun 2010 sampai dengan 2015

adalah 16.097.736 orang atau mencapai 164,97%. Apabila dibandingkan dengan capaian

tahun 2014, jumlah wisatawan pada tahun 2015 juga menunjukkan peningkatan, dari

3.750.351 orang pada tahun 2014 menjadi 4.376.359 orang pada tahun 2015.

Page 139: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

137

Kondisi kepariwisataan kota Semarang dalam kurun waktu 6 (enam) tahun terakhir,

dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara

(wisnus) adalah sebagai berikut

NO TAHUN JUMLAH

1

2

3

4

5

6

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

1.915.892 orang

2.100.926 orang

2.712.442 orang

3.157.658 orang

3.750.351 orang

4.376.359 orang

Sumber data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2015

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah

meningkatnya lama tinggal wisatawan asing. Berdasarkan data terakhir hasil penghitungan

BPS, lama tinggal wisatawan asing pada tahun 2014 adalah 1,65 hari. Adapun lama tinggal

wisatawan dalam negeri pada tahun 2014 adalah 1,51 hari.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE DAYA SAING DAN DAYA JUAL DESTINASI

WISATA DI KOTA SEMARANG MENCAPAI 25%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Perbaikan dan rehabilitasi

obyek wisata 100% 100% 100% 100%

Dari 62 obyek ini yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang dan tercatat dalam aset

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sebanyak 5 destinasi, yaitu Goa Kreo,

Hutan Wisata Tinjomoyo, Taman Budaya Raden Saleh, Taman Margasatwa Semarang dan

Kampoeng Wisata Taman Lele. Dari 62 obyek ini dibedakan menurut jenis wisata yaitu :

a) Wisata alam terdiri dari Goa Kreo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Pantai Marina, Pantai

Maron, Mangrove Education Center, Desa Wisata Kandri, Desa Wisata Wonolopo,

Desa Wisata Nongkosawit, Kebun Argo Cepoko dan Ngenter Kali Jogo Kandri.

b) Wisata budaya terdiri dari Taman Budaya Raden Saleh, Gereja Blenduk, Kawasan

Kota Lama, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Kauman

Semarang, Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu, Museum Jamu Nyonya Meneer,

Vihara Mahavira, Vihara Budha Gaya Avalokitesvara, Puri Agung Giri Natha,

Museum Mandala Bhakti, Museum Muri dan Jamu Jago, Museum Ronggo Warsito,

Makam Ki Ageng Pandanaran, Museum Peradaban Islam,Widya Mitra, Semarang

Galeri, Masjid Layur, Petilasan Joyo Kusumo Cepoko, Kyai Safi’i Makam

Wonosari, Makam Raja Pragulopati Gunungpati dan Makam Pangeran Harto

Gumilar Nongko Sawit.

c) Wisata buatan terdiri dari Tugu Muda,Taman Margasatwa Semarang, Kampoeng

Wisata Taman Lele, Kawasan Simpang Lima, Water Blaster, Taman Rekreasi

Marina, Pusat Oleh-oleh Jl. Pandanaran, Loenpia Mataram, Bandeng Presto, Wingko

Babat Cendrawasih, Waduk Jatibarang, Banjir Kanal Barat, Mall Paragon, Mall

Page 140: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

138

Ciputra, DP Mall, Java Mall, Kampoeng Batik, Batik Semarang 16, Kampoeng

Semarang, Waroeng Semawis Pecinan Kampoeng Laut, Wonderia, Gardu Pandang,

Marina Convention Center, Galery Bunga Pojok Taman KB, Omah Herborist, Agro

Sodong, Gelanggang Pemuda dan Maerokoco.

Event-event pariwisata yang diadakan di tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a) Pemilihan Denok Kenang, adalah sarana untuk mempromosikan pariwisata Kota

Semarang sekaligus memberdayakan generasi muda untuk lebih mengenal pariwisata

Kota Semarang.

b) Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu, adalah kegiatan pelatihan untuk pemandu wisata

dan Saka Pandu Wisata serta Denok Kenang.

c) Lomba Foto Semarang, adalah kegiatan untuk meningkatkan minat masyarakat

tentang obyek wisata dan untuk mempromosikan obyek wisata di Kota Semarang.

d) Cinta Puspa dan Satwa salah satu kegiatan untuk mempromosikan Taman

Margasatwa Semarang yang dimeriahkan dengan lomba

- Lomba menggambar kategori SD kelas 1, 2, 3

- Lomba mewarnai kategori SD kelas 4, 5, 6

- Lomba foto flora fauna untuk umum

- Dimeriahkan parade band pelajar.

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA

PRASARANA PARIWISATA SERTA FASILITAS PENDUKUNGNYA 10%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Jumlah sarana prasarana penunjang pariwisata

Tingkat okupansi hotel (IKU) 56,58 56,58 56,68

Meningkatnya jumlah destinasi wisata 45 10 %

(51

obyek)

62 121,57% 10 %

(51

obyek)

62 121,57%

Jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan

kawasan kuliner 403 242 424 175,21% 242 424 175,21%

Jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata 1007 564 1.029 182,45% 564 1.029 182,45%

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah tingkat

okupansi hotel, meningkatnya jumlah destinasi wisata, jenis dan jumlah rumah

makan/restoran dan kawasan kuliner, serta jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata.

Tingkat okupansi hotel dapat dilihat dari dua indikator, yaitu Tingkat Penghunian

Kamar dan Tingkat Pemakaian Tempat Tidur. Berdasarkan data terakhir hasil penghitungan

BPS, Tingkat Penghunian Kamar pada tahun 2014 adalah 56,58%. Adapun Tingkat

Pemakaian Tempat Tidur adalah 58,43%. (data untuk tahun 2015 masih dalam pengolahan

BPS)

Target jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner pada tahun 2015

yang tercantum dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan

Page 141: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

139

bahwa pada tahun 2015 terdapat 242 jenis dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan

kuliner di Kota Semarang. Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 424 jenis

dan jumlah rumah makan/restoran dan kawasan kuliner di Kota Semarang atau mencapai

175,21% apabila dibandingkan dengan target. Selain indikator tersebut, perkembangan

sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kota Semarang pada tahun 2015 mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel, restoran/rumah makan

dan tempat hiburan.

SARANA / PRASARANA 2014 2015

Jumlah obyek wisata di Kota Semarang 45 62

Jumlah obyek wisata unggulan di Kota Semarang 6 9

Jumlah sarana prasarana penunjang pariwisata

Hotel 122 114

Restoran/Rumah makan 267 297

Tempat Hiburan 96 80

Biro Perjalanan 109 124

MICE 88 175

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tahun 2105

Target jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata pada tahun 2015 yang tercantum

dalam RPJMD 2010-2015 adalah meningkat 10% atau dapat diterjemahkan bahwa pada

tahun 2015 terdapat 564 jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata di Kota Semarang.

Capaian pada indikator ini sangat baik, karena terdapat 1.029 jenis dan jumlah pelaku usaha

pariwisata di Kota Semarang atau mencapai 182,45% apabila dibandingkan dengan target.

Selain indikator tersebut, perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata

di Kota Semarang pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari

bertambahnya jumlah hotel, restoran/rumah makan dan tempat hiburan.

Selain indikator tersebut, upaya oleh Pemerintah Kota Semarang adalah Kerjasama

kemitraan dalam rangka pemasaran pariwisata Kota Semarang tahun 2015 adalah dengan

BP2KS (Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang) dan desa wisata.

Pemerintah kota Semarang dan BP2KS mengadakan Familirization Trip dengan

mengundang travel agent dan biro perjalanan untuk mempromosikan Kota Semarang. Desa

wisata unggulan yang ada di Kota Semarang ada tiga desa yaitu Desa Kandri, Desa

Nongkosawit dan Desa Wonolopo. Desa wisata ini untuk menumbuhkan embrio

kepariwisataan yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Semarang.

TUJUAN 6 :

MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG

BERORIENTASI PADA SISTEM AGRIBISNIS

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN PETANI

PERIKANAN 7% PERTAHUN

Capaian :

Page 142: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

140

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Realisasi %

realisasi

Peningkatan rata rata pendapatan nelayan (IKU) Rp1.450.000,00 5% Rp1.450.000,00 100%

Peningkatan pendapatan Pembudidayaan Ikan (Tambahan

Indikator dari IKU) Rp1.450.000,00 5% Rp1.450.000,00 100%

Kebijakan pembangunan pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan pada Urusan

Pilihan Kelautan dan Perikanan yang diarahkan pada peningkatan pemanfaatan sumberdaya

kelautan dan perikanan laut maupun darat secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian

lingkungan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengelolaan potensi

kelautan secara optimal dan pengembangan perikanan.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA CAKUPAN BINAAN KELOMPOK PELAKU USAHA

PERIKANAN DAN KELAUTAN RATA-RATA 20% PER TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Produksi ikan olahan 14.157,85 60.391.00 64.343.46 106,54%

Cakupan bina

kelompok pelaku

perikanan dan

kelautan 20% per

tahun

308 149 370 248,32% 149 370 248,32%

Meningkatkat

Pengetahuan

masyarakat perikanan dan masyarakat

konsumsiikan

3,50 3,00 3,00 100,00% 3,00 3,00 100,00%

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE BUDIDAYA PERIKANAN RATA-RATA 15% PER

TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi % realisasi

Penyuluhan perikanan 100% 100% 100% 100%

Produksi perikanan

budidaya 1.854,38 3.252.70 9.882.57 303.83%

Jumlah Kelompok

pelestari lingkungan 11 6 11 183,33% 6 11 183,33%

Meningkatkan

produksi perikanan

budidaya 15% per tahun

733,70

843,70 2.705,19 320,63% 3.252,70 9.882,57 303,83%

Hasil kinerja pada program ini dapat dilihat dari jumlah produksi olahan pada pada

tahun 2014 adalah 15.193,10 ton sedangkan pada tahun 2015 adalah 15.426,75 ton.

Dibandingkan dengan target pada tahun 2015 jumlah produksi olahan mengalami

peningkatan sebesar 116,86 %.

Page 143: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

141

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP RATA-

RATA 5% PER TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Produksi perikanan tangkap

Meningkatkan produksi perikanan

tangkap 5% per tahun 1485,5

437,3 2.136,29 488,52% 1.980,90 6.291,99 317,63%

Produksi perikanan tangkap

1.485,50 ton 5% 1.485,50 ton

Jumlah dan jenis usaha

pengolahanhasil laut 525 orang

(14 jenis usaha)

- 525 orang

(14 jenis usaha)

Nilai ekspor hasil laut $21.867.220,67 0,9% $21.867.220,67

Jumlah pelabuhan perikanan 1 - 1

Jumlah tempat pelelangan ikan dan

pemasaranhasi l laut 1 - 1

Nilai rata-rata transaksi pada tempat

pelelangan ikan dan pemasaranhasi

llaut

Rp

6.789.025,00/hari - Rp

6.789.025,00/hari

SASARAN 5 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PRODUKSI PERIKANAN OLAHAN SEBESAR 3%

PER TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Meningkatkan produksi ikan olahan

3 % per tahun

15.193,10

13.201,00 15.426,75 116,86% 60.391,00 64.343,46 106,54%

Hasil kinerja pada program ini dapat dilihat dari jumlah produksi olahan pada pada

tahun 2014 adalah 15.193,10 ton sedangkan pada tahun 2015 adalah 15.426,75 ton.

Dibandingkan dengan target pada tahun 2015 jumlah produksi olahan mengalami

peningkatan sebesar 116,86 %.

SASARAN 6 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KONSUMSI MAKANAN DARI IKAN SEBESAR

3% PER KAPITA PER TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Peningkatan konsumsiikan 3% per

tahun

25,93 26,71 30,26 113,29% 26,71 30,26 113,29%

Meningkatkan Pengetahuan

masyarakat perikanan dan

masyarakat konsumsi ikan

15 15 15,50 100%

Meningkatkan konsumsi ikan 25.93 26,71 30.26

Page 144: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

142

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan dengan

indikator kinerja meningkatkan konsumsi ikan per kapita, pada tahun 2014 sebesar 25,93

kg/kapita/orang meningkat menjadi 30,26 kg/kapita/orang pada tahun 2015

TUJUAN 7 :

RINTISAN PASAR-PASAR TRADISIONAL MODERN DAN PERLINDUNGAN BAGI

KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SERTA PENGEMBANGAN

PERDAGANGAN DALAM NEGERI DAN EKSPOR.

SASARAN 1 :

BERKEMBANGNYA PASAR TRADISIONAL MODERN SEBANYAK 2 BUAH PER

TAHUN

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Peningkatan Jumlah Pasar

Tradisional (IKU) 50 50 50 100%

Pembangunan/rehab pasar

tradisional (IKU)

Stabilitas harga kebutuhan pokok

dan jasa yang terjangkau oleh

masyarakat 100% (pasar modern)

3 2 0 0,00% 10 9 90,00%

Stabilitas harga kebutuhan pokok

dan jasa yang terjangkau oleh masyarakat 100% (pasar

tradisional)

7,99 10,00 8,53 85,30% 10,00 8,53 85,30%

Jumlah kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pokok

masyarakat (bazar, pasar murah, dll)

100 100 100 100 100 100 100

Persentase Jumlah Pasar dalam

kondisi baik (Tambahan Indikator

dari IKU)

Capaian yang telah dihasilkan dapat dilihat sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 REALISASI 2015

1 Stabilitas harga kebutuhan pokok dan jasa yang

terjangkau oleh masyarakat

2 pasar modern 2 pasar modern

2 Data Inflasi - stabilitas harga kebutuhan pokok dan jasa

yang terjangkau oleh masyarakat (inflasi) 10 % 3,95 %

3 Jumlah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pokok masyarakat melalui bazaar, pasar murah 100 % 100 %

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pasar, dan Bagian Perekonomian Setda Kota Semarang

Stabilitas harga kebutuhan pokok dan jasa yang terjangkau masyarakat pada tahun

2015 telah dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 2 pasar modern

yang dilakukan melalui kegiatan pengawasan.

Nilai inflasi pada tahun 2015 mencapai 3,95 % lebih baik dari target yang ditetapkan

sebesar 10 %.

Jumlah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat melalui

bazaar/pasar murah telah terlaksana sebanyak 1 kali kegiatan yang dilaksanakan menjelang

hari raya lebaran berupa paket sembako sebanyak +10.000 paket.

Page 145: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

143

SASARAN 2 :

PENGATURAN BERKEMBANGNYA PASAR-PASAR RETAIL MODERN YANG

BARU

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi Tahun

2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Kajian tentang

pengaturan pasar retail modern

ada ada ada 100%

SASARAN 3 :

PENATAAN PKL 100%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasai

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Pemberdayaan dan

penataan sentra PKL 100 100 100 100 100 100 100

Jumlah Pedagang kaki

lima yg dibina &

memiliki kemandirian

dalam usaha

100 100 100 100 100 100 100

Pembinaan dan penataan PKL pada tahun 2015 telah terlaksana sesuai dengan target

sebesar 100 %. Jumlah PKL yang dibina dan memiliki kemandirian usaha pada tahun 2015

telah dilaksanakan sesuai target sebesar 100 %.

TUJUAN 8 :

MENGEMBANGKAN KUALITAS PRODUK SEKTOR PERINDUSTRIAN MELALUI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI, KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA

PENDUKUNG.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE STRUKTUR INDUSTRI YANG KUAT BERBASIS

PADA PENDEKATAN KLASTER DAN BERDAYA SAING TINGGI SEBESAR 50%

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Jumlah industry

Persentase industry

kreatif terutama

industry kecil/home industri

395 378 395 104,50% 378 395 104,50%

Jumlah cluster baru

industry ikecil dan

menengah

10 10 10 100,00% 10 10 100,00%

Produksi dan

transaksi penjualan

IKM

71,74

3,00 3,00 100,00% 15,00 86,56 577,07%

Peningkatan

penataan struktur

IKM

3,00

3,00 3,00 100,00% 15,00 15,00 100,00%

Page 146: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

144

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi %

realisasi

Penataan kawasan

sentra-sentra industry potensial

16

20 16 80,00% 20 16 80,00%

Adapun hasil yang dicapai dalam pelaksanaan urusan ini pada tahun 2015 dapat

dilihat sebagai berikut :

Perkembangan industri kreatif terutama industri kecil pada tahun 2015 mencapai 478

IKM melebihi target yang direncanakan di tahun 2015 sebanyak 378 IKM. Jumlah kluster

industri pada tahun 2015 sebanyak 10 unit, capaian tersebut sesuai dengan target yang

ditetapkan sebanyak 10 unit pada tahun 2015.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan IKM, jumlah IKM yang mengikuti

pedidikan dan pelatihan pada tahun 2015 sebanyak 1.090 orang meningkat dibandingkan

tahun 2014 sebanyak 448 orang. Selain kegiatan pendidikan dan pelatihan, untuk

pembinaan IKM juga dilaksanakan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan sebanyak 32 kali

kegiatan di tahun 2015.

Kegiatan lain yang menunjang program pengembangan IKM adalah temu bisnis,

workshop, fasilitasi pembuatan papan dan katalog klaster IKM. Produksi dan transaksi

penjualan IKM pada tahun 2015 sebesar 85,56 % lebih tingggi 70,56 % dari target yang

telah ditetapkan sebesar 15 %.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka produksi dan transaksi penjualan IKM

antara lain pengadaan SNI corner dan gelar tenologi industri dan perdagangan.

Peningkatan penataan struktur IKM tahun 2015 dapat terealisasi sebesar 15 % sesuai

dengan target yang ditetapkan. Kegiatan lain yang menunjang penataan struktur IKM

adalah pengawasan rokok ilegal mulai dari pabrik pembuat rokok sampai dengan pedagang

eceran, sosialisasi tentang cukai, sosialisasi kelembagaan untuk industri batik yang ada di

Kota Semarang, pemetaan industri tembakau, serta berbagai kegiatan pelatihan.

Penataan kawasan sentra industri potensial pada tahun 2015 sebanyak 20 sentra

industri sesuai dengan target yang ditetapkan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka

pengembangan sentra industri potensial adalah pembuatan profil industri menurut komoditi,

pembinaan sentra industri kecil serta pembuatan buku dan pengelolaan website informasi

industri dan perdagangan di Kota Semarang.

SASARAN 2 :

PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN ATAS KONSUMSI BARANG DAN

JASA

Capaian :

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Meningkatnya

kesadaran pelaku usaha dan konsumen dalam

mengkonsumsi barang

dan/atau jasa 100 %

192 160 167 104,38% 160 167 104,38%

Page 147: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

145

Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

%

realisasi

Jumlah penanganan

barang/produk beredar dipasar tidak sesuai

standar yang ditentukan

100,00 100,00 100,00 100,00% 100,00 100,00 100,00%

Jumlah kasus/kejadian

yang diakibatkan oleh

pemakaian

produk/barang yang tidak sesuai dengan

standar yang ditentukan

(LPG, dll)

6,00 5,00 0,00 200,00% 5,00 0,00 200,00%

Kesadaran pelaku usaha dalam mengkonsumsi barang dan jasa produksi dalam negeri

pada tahun 2015 sebanyak 167 pelaku usaha dari target 160 pelaku usaha yang

dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan pengawasan.

Jumlah kasus karena pemakaian produk/harga tidak sesuai standar ketentuan yang berhasil

difasilitasi penyelesaiannya pada tahun 2015 sebanyak 7 % dari kasus yang terjadi melebihi

target yang telah ditetapkan sebesar 5 %.

Penyelesaian sengketa konsumen yang dapat difasilitasi pada tahun 2015 sebanyak 12

kasus sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk

melindungi kepentingan konsumen khususnya mengenai LPG 3 kg dan pupuk bersubsidi

pada tahun 2015 telah terlaksana sebanyak 3 kegiatan sesuai dengan target yang telah

direncanakan, kegiatan tersebut berupa sosialisasi, kegiatan inspeksi mendadak serta

penyelenggaraan rapat koordinasi.

Kegiatan pengawasan barang yang beredar pada tahun 2015 telah berhasil memenuhi

target yang direncanakan sebanyak 260 kali kegiatan, kegiatan tersebut berupa pengawasan

barang yang beredar di took-toko/pelaku usaha di seluruh Kota Semarang.

Page 148: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

146

MISI IV.

MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH DAN INFRASTRUKTUR YANG

BERKELANJUTAN

TUJUAN 1 :

MENINGKATKAN PENATAAN LAHAN KRITIS, PENATAAN LAHAN BEKAS

GALIAN C DAN PENATAAN KAWASAN PANTAI DAN PENGEMBANGAN

KEGIATAN PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI, REHABILITASI DAN

PEMULIHAN CADANGAN SUMBERDAYA ALAM DAN PENGENDALIAN POLUSI.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENGELOLAAN DAN PENATAAN LAHAN

KRITIS SEBESAR 15 %

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Rehablitasi Hutan Mangrove 100% 100% 100% 100%

Tingkat efektivitas upaya perlindungan dan

konservasi sumber daya alam 76,00

70,00 70,00 100,00% 70,00 70,00 100,00%

Cakupan wilayah rehabilitasi ekosistem

pesisir/pantai 70,00

80,00 80,00 100,00% 80,00 80,00 100,00%

Hasil yang dicapai dari kegiatan pengelolaan dan rehabilitasi ekositem adalah :

a) Penanaman tanaman mangrove di pesisir pantai di wilayah Kecamatan Trimulyo

Genuk dari luas 17 ha dengan jumlah tanaman mangrove 40.000 batang.

b) Meningkatnya jumlah tanaman mangrove yang ditanam, di tahun 2014 sebanyak

40.000 batang sedangkan ditahun 2015 sebanyak 41.000 batang. Untuk areal seluas

kurang lebih 1 ha dikelurahan Trimulyo.

c) Berkurangnya luas lahan dan / atau tanah yang kritis di Kota Semarang dari 714,5 Ha

pada tahun 2014 menjadi 709,5 Ha pada tahun 2015

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN BAHAN

GALIAN C DAN PENGUNAAN AIR BAWAH TANAH (ABT) 25 %

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Pengawasan Kegiatan Pertambangan Galian C 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100%

Menurunnya pemanfaatan Air bawah tanah

(ABT) 0,20

0,33 0,41 124,24% 1,65 1,60 96,97%

Menurunnya jumlah kawasan penambangan

galian Golongan C 0,25

0,25 0,20 80,00% 1,25 1,20 96,00%

Capaian kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral selama tahun 2015 dapat

dilihat dari pelaksanaan program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan dengan indikator sebagai berikut :

Page 149: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

147

a. Jumlah sumur air bawah tanah (ABT) di Kota Semarang yang berijin, dari tahun 2014

tercatat sebesar 84 sedangkan tahun 2015 tercatat sebesar 102 jadi ada peningkatan

sebesar 18 ABT yang berijin. Hal ini terjadi karena kebutuhan air baku bagi

masyarakat belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh PDAM, sehingga masih

memanfaatkan air bawah tanah.

Pemberian ijin pemanfaatan ABT dilakukan oleh Pemerintah Provinsi sesuai UU No

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sedangkan Pemerintah Kota hanya

memberikan rekomendasi dari aspek sosial.

b. Meningkatnya Potensi volume air bawah tanah yang dimanfaatkan dengan adanya

sumur, dari tahun 2014 tercatat sebesar 1.815 meter kubik sedangkan tahun 2015

tercatat sebesar 7844,93 meter kubik jadi ada peningkatan sebesar 6.029,93 meter

kubik.

c. Menurunnya Luas kawasan Penambangan Galian C, galian C pada tahun 2014

sebesar 0,25 persen sedangkan galian C pada tahun 2015 sebesar 0,20 persen jadi

Luas kawasan Penambangan Galian C ada penurunan sebesar 0,05 persen.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE CAKUPAN PENGAWASAN PELAKSANAAN

AMDAL 100%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Cakupan pelaksanaan peng-awasan AMDAL 114

Industri 290 290 Industri 100%

Jumlah Kelurahan Ramah Lingkungan di Kota

Semarang 64 Kel 80 Kel 80 Kel 100%

Persentase Kasus Yang ditangani 100% 100% 100% 100%

Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui pencegahan, pengendalian,

pengawasan dan pemantauan kualitas lingkungan, dengan hasil sebagai berikut ;

1) Cakupan pelaksanaan pengawasan Amdal yang dilaksanakan pada tahun 2015

sebesar 290 industri/kegiatan.

2) Meningkatnya jumlah industri/kegiatan usaha yang telah menyusun dokumen kajian

lingkungan dari 114 industri/kegiatan pada tahun 2014 menjadi 290 industri/kegiatan

usaha pada tahun 2015

3) Penyusunan 2 (dua) dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Semarang.

Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) berupa Buku Basis Data dan Buku

Laporan. Buku Basis Data berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media

lingkungan (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan

yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau

kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, dan data penunjang lainnya yang

diperlukan untuk melengkapi analisis.

Buku Laporan berisi analisis keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup

(status), kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup

(tekanan), dan upaya untuk mengatasinya (respon).

Page 150: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

148

Data Kegiatan Usaha Yang Memiliki Dokumen Pengelola Lingkungan

Hidup/ Kelayakan Lingkungan Tahun 2015

No. Jenis Dokumen / Kajian Jumlah

1. AMDAL 9

2. DPLH 19

3. DELH 9

4. UKL/UPL 124

5. SPPL 162

Jumlah 323

Sumber data dari Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang tahun 2015

Terwujudnya peningkatan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan

lingkungan kota Semarang yang bersih, hijau dan nyaman, melalui :

1) Meningkatnya jumlah Kelurahan Ramah Lingkungan di Kota Semarang dari

64 Kelurahan pada tahun 2014 menjadi 80 Kelurahan pada tahun 2015

2) Meningkatnya jumlah Bank Sampah dari 40 buah pada tahun 2014 menjadi 50

buah pada tahun 2015

Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui penaatan dan penanganan

kasus pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan

lingkungan hidup yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 sebanyak 39 kasus.

SASARAN 4 :

MENINGKATNYA PERSENTASE MITIGASI DAN ADAPTASI DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Pemanen Air Hujan 58 unit 65 unit 65 unit 100%

Konservasi Lahan Tangkapan Air Hujan 31,5 ha 36,5 ha 36,5 ha 100%

Cakupan wilayah biopori 30% 33% 33% 100%

a) Terwujudnya peningkatan mitigasi/adaptasi daerah rawan kekeringan akibat

dampak perubahan iklim dengan dibangunnya Rain Harvesting /pemanen air hujan

dari 58 unit pada tahun 2014 menjadi 65 unit pada tahun 2015

b) Pembuatan iklan layanan masyarakat “Public Service Advertisement (PSA)

Program Rain Harvesting yang ditayangkan di Kompas TV

c) Meningkatnya cakupan wilayah yang melaksanakan program “Biopori” dari 30 %

pada tahun 2014 menjadi 33% pada tahun 2015 Konservasi Lahan tangkapan

air hujan

d) Meningkatnya cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air di

Daerah Tangkapan Air Waduk Jatibarang dari 31,5 Ha pada tahun 2014 menjadi

36,5 Ha pada tahun 2015

e) Meningkatnya cadangan sumber daya air melalui pembuatan sumur resapan

sebanyak 16 unit di seluruh wilayah Kota Semarang di Kecamatan Ngaliyan dan

Kecamatan Mijen

Page 151: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

149

TUJUAN 2 :

PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRASARANA DAN SARANA

PENGELOLAAN SAMPAH SERTA PENGEMBANGAN KEGIATAN PENANGANAN

SAMPAH.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE CAKUPAN SKALA PELAYANAN

PENANGANAN SAMPAH SAMPAI DENGAN 87%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015

Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Persentase cakupan kinerja pengelolaan

persampahan 85,00 87,00 87,00 100,00% 87,00 87,00 100,00%

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per

satuan Penduduk (Tambahan Indikator dari

IKU)

416 TPS 441 TPS 441 TPS 100%

Jumlah kelurahan yang terlayani 177 177 134 75,71% 177 134 75,71%

Tingkat luasan areal pelayanan persampahan

kota 85,00 87,00 87,00 100,00% 87,00 87,00 100,00%

Tingkat cakupan pelayanan persampahan

Wilayah 177 177 134 75,71% 177 134 75,71%

Cakupan pelayanan penanganan persampahan

(IKU) 85,00 87,00 87,00 100,00% 87,00 87,00 100,00%

Cakupan Tempat Pembuangan Sampah

Sementara (TPS) per satuan penduduk

(Indikator Tambahan dari IKU)

416 TPS 441 TPS 441 TPS 100%

Cakupan Pelayanan K3 Wilayah Kecamatan 149 149 149 100 149 149 100

Capaian penyelenggaraan program yang telah dilaksanakan antara lain

a) Kemampuan pelayanan persampahan di Kota Semarang meningkat dari 85 % di

tahun 2014 menjadi 87% di tahun 2015 dimana volume sampah, sesuai daya

tampung TPS seluruhnya terangkut sebesar 1.062,2 m3/hari pada tahun 2014

meningkat menjadi 1.087 m3/hari pada tahun 2015. Sedangkan sisanya dikelola

secara mandiri oleh masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Gunungpati dan

Mijen.

b) Jumlah kelurahan yang terlayani sebanyak 134 kelurahan dari 177 kelurahan serta ada

2 kecamatan yang belum terlayani yaitu Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan

Mijen karena di kedua kecamatan tersebut lahan yang tersedia masih luas sehingga

pengelolaan sampah masih dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat.

c) Pemerintah Kota Semarang memiliki sebuah TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) yaitu

TPA Jatibarang. Sedangkan TPA Jatibarang mempunyai luas 46,1830 ha dengan

pembagian 27,7098 ha untuk lahan buang dan 18,4732 ha untuk infrastruktur kolam

lindi (leachate), sabuk hijau dan lahan cover sedangkan daya tampung TPA mencapai

4,15 juta m3 namun saat ini sampah yang tertimbun melebihi kapasitas sehingga

perlu penerapan sistem 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) secara intens.

d) Jumlah kelurahan yang terlayani sebanyak 135 kelurahan dari 177 kelurahan serta ada

2 kecamatan yang belum terlayani yaitu Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan

Mijen karena di kedua kecamatan tersebut lahan yang tersedia masih luas sehingga

pengelolaan sampah masih dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat.

Page 152: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

150

e) Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota

Semarang sudah melibatkan 16 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang

tentunya keberadaannya sangat mendukung kinerja.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS PENGELOLAAN

LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015

Target Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Prosentase industri yang mentaati syarat teknis

pencemaran air

199

industri 260 industri 269 industri 100%

Meningkatnya Sanitasi Lingkungan

Masyarakat

Tingkat pencemaran lingkungan hidup

perkotaan 22,00

20,00 20,00 100,00% 20,00 20,00 100,00%

Tingkat kualitas pencemaran udara perkotaan 750

500 914 182,80% 2.500 3.164 126,56%

Tingkat Aksesbilitas informasi SDA dan LH 16

16 16 100,00% 16 16 100,00%

Cakupan Wilayah Rehabilitasi Ekosistem

Pesisir dan Pantai 70,00

80,00 80,00 100,00% 80,00 80,00 100,00%

a) Terwujudnya penurunan tingkat pencemaran udara, limbah padat dan limbah cair

melalui pengembangan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah domestic

dan pengelolaan limbah industri, dengan hasil :

1) 269 industri / kegiatan usaha yang memenuhi persyaratan perijinan

pengendalian limbah cair dan limbah padat

2) Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menerapkan pilah

dan olah sampah di 80 kelurahan

3) Banyaknya masyarakat yang menerapkan pilah dan olah sampah melalui

penyuluhan sebanyak 2400 orang

4) Pembangunan 1 (satu) unit biogas dikelurahan kandri kecamatan gunungpati

b) Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui penerapan hari bebas

kendaraan bermotor (car free day) di kawasan Simpanglima, Jl. Pemuda dan Jl.

Pahlawan setiap minggu sekali atau sebanyak 52 kali dalam setahun. Kegiatan ini

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan mencegah

polusi udara dari sumber bergerak.

TUJUAN 3 :

PENGEMBANGAN KUALITAS DAN KUANTITAS RUANG TERBUKA HIJAU

(RTH).

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS RTH KAWASAN

PERKOTAAN SEBESAR 20%

Capaian :

Page 153: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

151

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Rehab Taman Kota 19

Taman 15 Taman 15 Taman 100%

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas

Wilayah ber HPL/HGB (IKU) 52,5% 52,5% 52,5% 100%

Pembangunan dan Rehabilitasi Taman Kota

Dalam Setahun (Tambahan Indikator dari IKU) 24 8 8 100,00% 40 79 197,50%

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pemeliharaan sarana prasarana taman kota,

pemeliharaan dekorasi Kota, pemeliharaan dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau serta

rehab taman di Kota Semarang antara lain : Rehab Taman Simpang Lima. Jumlah taman

yang dikekola oleh Pemerintah Kota Semarang sebanyak 242 taman yang meliputi taman

aktif maupun pasif.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENGELOLAAN RTH PUBLIK SEBESAR 100%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Taman yang dikelola Pemerintah 31,64% 33,05% 33,05% 100%

Jumlah taman yang dikekola oleh Pemerintah Kota Semarang sebanyak 242 taman yang

meliputi taman aktif maupun pasif. Kegiatan yang dilakukan antara lain pemeliharaan

RTH, pemeliharaan sarpras taman kota, pemeliharaan taman-taman kota dan 15 paket rehab

atau pembuatan taman

TUJUAN 4 :

PERWUJUDAN STRUKTUR TATA RUANG YANG SEIMBANG, PENINGKATAN

PEMANFAATAN RUANG DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG YANG

KONSISTEN DENGAN RENCANA TATA RUANG YANG DITETAPKAN.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PEMANFAATAN RUANG SESUAI DENGAN

FUNGSI KAWASAN MELALUI PENATAAN KAWASAN STRATEGIS YANG

TELAH DITETAPKAN DALAM PERDA RTRW 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Penetapan Perda RTRW ada ada ada 100%

Monitoring dan Evaluasi 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100%

Kelestarian kawasan kota lama (IKU) 100% 100% 100% 100%

Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang kota

dan tingkat konflik pemanfaatan peruntukan

lahan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENANGANAN KAWASAN DAN BANGUNAN

CAGAR BUDAYA SEBESAR 75%

Page 154: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

152

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan

Cagar Budaya

1

bangunan 4 bangunan 4 Bangunan 100%

a. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya

Penyusunankebijakan ini bertujuan untuk mendata secara teknis kondisi bangunan

cagar budaya. Dari hasil pendataan ini dibuatkan juga kebijakan yang boleh dan tidak

boleh dilakukan pada bangunan cagar yang dimaksud sehingga dapat dijadikan

pedoman pengembangan bangunan cagar budaya(dengan volume 4 bangunan teridiri

dari gedung Hotel Candi, Vankoof Kota Lama, Ngedangan dan gedung Rajawali

Nusindo )

b. Kegiatan Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)dan Sertifikat Laik

Fungsi (SLF), Tim Pelestari Cagar Budaya

Terbentuknya suatu tim dalam mengoperasionalkan, memberikan saran dan masukan

untuk bangunan tertentu atau perijinan bangunan gedungyang disusun dalam Berita

Acara TABG sebanyak 13 gedung dan 5 kali pembahasan, rekomendasi Tim Ahli

Cagar Budaya (TACB)untuk 3 bangunan cagar budaya dan pembahasan rutin terkait

SLF yang menghasilkan 1 surat keterangan dan 6 kali pembahasan SLF.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PENGELOLAAN REKLAME 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisais

i

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Peningkatan pengelolaan reklame 100% 100% 100% 100%

Jumlah titik reklame 1.119 915 502 54,86% 4575 4.665 101,97%

Jumlah titik Reklame yang tertata dan

terpelihara dengan baik 1.119

915 502 54,86% 4575

(915

selama 5

tahun)

4.665 101,97%

Kegiatan Penertiban Reklame

Terlaksananya penertiban reklame sebanyak 60 kegiatan, dengan jumlah reklame

yang ditertibkan/dibongkar sebanyak 27.031 reklame yang terdiri dari reklame baliho, neon

box, dan umbul-umbul. Kegiatan pembongkaran reklame difokuskan pada pembongkaran

baliho yang terletak di badan-badan jalan di Kota Semarang karena sudah tidak sesuai

dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012 tentang Pedoman

Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan, sehingga tidak diperbolehkan lagi

memasang reklame melintang di jalan serta di median jalan termasuk delta, baik di jalan

nasional, provinsi, maupun kota.

Terlaksananya sosialisasi kebijakan tentang penetapan penertiban reklame di Kota

Semarangsebanyak 2 kali yang diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari

penyelenggara/biro reklame.

Page 155: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

153

TUJUAN 5 :

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN MANAJEMEN PELAYANAN TRANSPORTASI.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI

MASSAL 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Persentase terminal dan Sub Terminal yang

memiliki sarana dan prasarana fasilitas umum yang lengkap dan dalam kondisi yang baik

(toilet, tempat ibadah, ruang tunggu, pelayanan

kesehatran, tempat sampah (ri IKU)

100% 100% 100% 100%

Meningkatnya jumlah penumpang di terminal

(IKU)

4.085.19

5

4.243.448 4.415.468 104,05% 21.217.2

40

32.888.1

04 155,01%

Pelayanan angkutan umum massal (BRT) 4 3 4 133,33% 3 4 133,33%

Tingkat pelanggaran angkutan umum di jalan

rata-rata 10% per tahun 10 10 10 100 10 10 100

Tingkat ketersediaan pemberhentian akhir

angkutan penumpang umum 7 7 7 100,00% 7 7 100,00%

Tingkat ketersediaan prasarana penunjang

BRT 103,33

100 100 100 100 100 100

Tingkat kendaraan lulus uji laik jalan 91.573

73.611 85.289 115,86% 365.135 408.589 111,90%

Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ, ditunjukkan

dengan indikator kinerja pada tabel sebagai berikut :

TABEL INDIKATOR KINERJA PROGRAM REHABILITASI DAN

PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS LLAJ

TAHUN ANGGARAN 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

TAHUN 2015

REALISASI

TAHUN 2014

REALISASI

TAHUN 2015

1 Meningkatnya jumlah penumpang di

terminal (RPJMD) penumpang 4.259.190 4.085.195 5.208.385

2 Ketersediaan terminal dan sub terminal

- Jumlah terminal

- Jumlah sub terminal

terminal 5

0

5

0

5

0

3 Pelayanan angkutan di terminal dan sub

terminal

- Jumlah angkutan yang keluar masuk

- Jumlah penumpang

Rit

Orang

4.259.190

334.773

4.085.195

391.013

5.208.385

4 Persentase terminal dan sub terminal

yang memiliki sarana dan prasarana

fasilitas umum yang lengkap dan dalam

kondisi yang baik (toilet, tempat ibadah, ruang tunggu, pelayanan kesehatan,

tempat sampah)

% 100 100 100

5 Jumlah terminal/ sub yang diperbaiki terminal 3 3 4

Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penumpang di terminal meningkat dari tahun

2014 adalah sebanyak 4.085.195 meningkat menjadi 5.208.385 ditahun 2015. Kemudian

untuk ketersediaan terminal yang mendukung transportasi adalah sejumlah 5 terminal

dengan jumlah terminal/ sub yang diperbaiki ditahun 2014 yaitu sebanyak 3 terminal dan

ditahun 2015 meningkat menjadi 4 terminal. Pelayanan angkutan di terminal dan sub

Page 156: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

154

terminal, jumlah angkutan yang keluar masuk meningkat dari tahun 2014 yaitu sebanyak

334.773 rit ditahun 2015 menjadi 391.013 rit.

Pelayanan di terminal yang ada telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan

kapasitas dan fasilitas yang ada, adapun jumlah penumpang sampai dengan saat ini telah

memenuhi target. Jumlah penumpang mengalami peningkatan dari tahun 2014 yaitu

sebanyak 4.085.195 meningkat ditahun 2015 menjadi 5.208.385 melebihi target tahun 2015

yait sebesar 4.259.190. disamping itu, persentase terminal dan sub terminal yang memiliki

sarana dan prasarana fasilitas umum yang lengkap dan dalam kondisi yang baik (toilet,

tempat ibadah, ruang tunggu, pelayanan kesehatan, tempat sampah) baik ditahun 2014

maupun ditahun 2015 adalah sebanyak 100%.

Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ, ditunjukkan

dengan indikator pelayanan angkutan di terminal Terboyo, Mangkang dan Penggaron,

dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pelayanan angkutan di terminal Terboyo mengalami peningkatan rit sebesar 17.757

rit (10%) yang mana pada tahun 2014 sebesar 175.856 rit menjadi 193.613 rit pada

tahun 2015. Jumlah penumpang juga mengalami peningkatan sebesar 455.927 orang

(25%) dari 1.328.942 orang pada tahun 2014 menjadi 1.784.869 orang pada tahun

2015.

b. Pelayanan angkutan di terminal Mangkang mengalami peningkatan sebesar 1.618 rit

(1%) yang mana pada tahun 2014 sebesar 149.427 rit menjadi 151.045 rit pada tahun

2015. Jumlah penumpang mengalami peningkatan sebesar 344.754 orang (14%)

dimana pada tahun 2014 sebesar 2.079.464 orang menjadi 2.424.218 orang pada

tahun 2015.

c. Pelayanan angkutan di terminal Penggaron mengalami peningkatan rit sebesar 6.387

rit (18.9%) dimana pada tahun 2014 sebesar 33.765 rit menjadi 40.152 rit pada tahun

2015. Jumlah penumpang juga mengalami peningkatan sebesar 213.421 orang

(31.5%) dimana pada tahun 2014 sebanyak 676.789 orang menjadi 981.210 orang

pada tahun 2015.

Program peningkatan pelayanan angkutan, dengan kegiatan antara lain;

a. Program peningkatan pelayanan angkutan dapat dilihat dari beberapa indikator

kinerja, yaitu salah satunya jumlah penumpang angkutan umum BRT di tahun 2014

yaitu sebnayak 5.821.623 orang meningkat ditahun 2015 menjadi 8.023.869 orang.

b. Jumlah halte/ pemberhentian bagi transportasi massal per trayek ditahun 2014 adalahs

ebanyak 186 halte meningkat menjadi 232 halte ditahun 2015.

c. Pelayanan angkutan penumpang umum masal BRT mengalami peningkatan dimana

pada tahun 2015 telah dioperasikan 4 koridor BRT yaitu Koridor I Mangkang –

Penggaron, koridor II Terboyo – Sisemut, Koridor III Pelabuhan – Jl. Sultan Agung –

Jl. Imam Bonjol – Pelabuhan dan Koridor IV Cangkiran – Bandaran A. Yani. Jumlah

penumpang mengalami peningkatan sebesar 37.8%. Penambahan shelter menjadi 232

shelter (permanen dan portable) dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan dan

persiapan pelincuran BRT Koridor V dan VI di tahun 2016.Pelayanan BRT telah

Page 157: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

155

mencakup 14 dari 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang. 2 kecamatan terisa akan

dilayani BRT Koridor V dan VI yang akan dioperasikan di tahun 2016.

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, dengan kegiatan antara

lain:

TABEL INDIKATOR KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN SARANA DAN

PRASARANA PERHUBUNGAN TAHUN ANGGARAN 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

TAHUN 2015

CAPAIAN

TAHUN 2014

REALISASI

TAHUN 2015

1 Tingkat ketersediaan pemberhentian

akhir angkutan penumpang umum

(RPJMD)

lokasi 7 7 7

2 Tingkat ketersediaan prasarana

penunjang BRT (shelter) (RPJMD)

% 100

100 100

Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Tahun 2015

a. Tempat pemberhentian angkutan penumpang umum ditahun 2015 yaitu ada di lokasi :

Sendowo, Plamongan Indah, Banjardowo, Meteseh, Gunungpati, Gedawang dan

Pelabuhan Tanjung Mas;

b. Pelayanan angkutan penumpang umum masal BRT mengalami peningkatan dimana

pada tahun 2015 telah dioperasikan 4 koridor BRT yaitu:

- Koridor I Mangkang – Penggaron

- koridor II Terboyo – Sisemut

- Koridor III Pelabuhan – Jl. Sultan Agung – Jl. Imam Bonjol – Pelabuhandan

- Koridor IV Cangkiran – Bandaran A. Yani

Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor pada tahun 2015 mengalami peningkatan

jumlah kendaraan yang diuji sebesar 1.088 kendaraan (1.1%), dimana pada tahun 2014

kendaraan yang diuji sebesar 91.573 kendaraan menjadi 92.661 kendaraan pada tahun

2015. Sejak tahun 2015 telah dibuka pelayanan drive thru yang bertujuan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan pengujian kendaraan bermotor.

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENGELOLAAN MANAJEMEN LALU LINTAS

SEBESAR 80%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Pembangunan ATCS 13 22 22 100%

Tertatanya Pembangunan Tower

telekomunikasi dan informatika yang tertib dan teratur

100

100

100

100

100

100

100

Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana

Transportasi 100% 100% 100% 100%

Tingkat fasilitas perhubungan terpantau 100 100 100 100 100 100 100

Tingkat Ruas jalan /Simpul rawan kemacetan

lalu lintas 11,00

5,00 9,00 60,00% 45,00 58,00 71,11%

Tingkat Ketersdiaan Aturan Bidang

Perhubungan

Page 158: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

156

Pengoperasian ATCS (Area Traffic Control System) pada 13 persimpangan pada

tahun 2014 telah bertambah 9 persimpangan pada tahun 2015 sehingga secara keseluruhan

jumlah persimpangan yang dilengkapi dengan ATCS berjumlah 22 simpang yang

dikendalikan dari CC Room ATCS. Masyarakat juga dapat mengakses pantauan lalu lintas

di persimpangan yang dilengkapi dengan ATCS secara live menggunakan android dengan

mengunduh aplikasi ATCS Lalin Semarang di play store;

Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas, dapat dilihat beberapa indikator

kinerja yaitu salah satunya adalah tingkat ruas jalan kemacetan lalu lintas (RPJMD) ditahun

2014 adalahs ebesar 11% turun ditahun 2015 menjadi 9%. Kemudian selain itu terdapat

indikator kinerja menurunnya jumlah kecelakaan, dimana jumlah meninggal dunia pada

tahun 2014 yaitu sebanyak 88 orang ditahun 2015 sebanyak 237 orang, kemudian jumlah

yang luka berat ditahun 2014 sebanayk 90 orang pada tahun 2015 turun menjadi 11 orang

dan jumlah yang luka ringan ditahun 2014 adalahs ebanyak 970 orang turun menjadi 951

ditahun 2015.

Selain indikator kinerja yang disebutkan diatas, program peningkatan dan

pengamanan lalu lintas juga memiliki indikator lainnya berupa ketersediaan sarana dan

prasarana lalu lintas sesuai yang digambarkan pada tabel dibawah ini:

TABEL SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI TAHUN 2015

Ketersediaan sarana dan prasarana lalulintas Satuan Tahun 2014 Tahun 2015

- Jumlah rambu lalulintas terpasang Unit 278 351

- Panjang marka jalan M2 1.169 2.956

- APIL (alat pemberi isyarat lalu lintas) Unit 3 1

- Jumlah penunjuk jalan Unit 37 40

- ATCS Unit 13 22

Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Rambu lalu lintas, sampai dengan tahun 2014 terpasang sebanyak 278 buah menjadi

331 buah pada tahun 2015.;

b) Pembuatan Marka Jalan, sampai dengan tahun 2014 terpasang sebanyak 1.169 m2

menjadi 2.956 m2

pada tahun 2015;

c) Jumlah APIL (alat pemberi isyarat lalu lintas) sampai pada tahun 2014 sebanyak 3

unit, ditahun 2015 menjadi 1 unit;

d) Jumlah penunjuk jalan sampai dengan tahun 2014 sebanayk 37 unit menjadi 40 unit

pada tahun 2015;

e) ATCS sampai dengan tahun 2014 sebanyak 13 unit menjadi 22 unit pada tahun 2015;

f) Untuk perencanaan pengembangan prasarana dan manajemen lalu lintas di tahun-

tahun mendatang, pada tahun 2015 telah disusun :

- DED Terminal Cangkiran

- DED Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor

- FS Pelabuhan Rakyat

- FS Terminal Barang

- Kajian Tarif BRT

- Suvey Potensi Parkir Halaman Pasar

- FS BRT Koridor V dan VI

Page 159: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

157

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENGELOLAAN MANAJEMEN PERPARKIRAN

SEBESAR 100%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Manajemen Perpakiran ada ada ada 100%

Tingkat Ketersediaan titik parkir on street

(IKU) 1.089 1.342 1.127 116,02% 1.342 1.127 116,02%

Tingkat ketersediaan lokasi parkir off street

(IKU) 203 220 212 96,36% 220 212 96,36%

Sumber Data : Dishubkominfo Kota Semarang, Tahun 2015

Pelayanan parkir pada tahun 2015 telah memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu

menurunnya titik parkir on street dan meningkatnya lokasi parkir off street guna

mendukung kelancaran transportasi.

Pengelolaan perparkiran, dalam tahun 2015 dikelola parkir tepi jalan umum

(on street) mengalami peningkatan sebanyak 38 titik (3%) dimana pada tahun 2014

sebanyak 1089 titik menjadi 1127 titik pada tahun 2015, sedangkan untuk parkir di tempat

parkir (off street) tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 9 titik (4%) dimana pada

tahun 2014 sebanyak 203 titik menjadi 212 titik pada tahun 2015.

TUJUAN 6 :

PENGEMBANGAN STRUKTUR JARINGAN JALAN YANG SISTEMATIS SESUAI

DENGAN RENCANA TATA RUANG

SASARAN 1 :

PROSENTASE PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA

PRASARANA JARINGAN JALAN 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Panjang Jalan dalam Kondisi Baik dan Sedang

Prosentase Panjang Jalan dalam Kondisi

Baik (Tambahan Indikator dari IKU)

82,6%

88,07%

88,07%

100%

Prosentase Jalan Rusak yang diperbaiki

(Tambahan Indikator dari IKU)

100% 100% 100% 100%

Tingkat Kapasitas jalan, frekuensi pemanfaatan

jalan dan waktu pelayanan jalan dalam kota 22,00

25,00 19,12 76,48% 25,00 23,53 94,12%

Jumlah prasarana jalan dan Jembatan yang

terpelihara secara mantab dan berfungsi 22,22

21,00 16,01 76,24% 99,00 96,58 97,56%

Tingkat ketersediaan data dan informasi jalan

dan jembatan 20,00

20,00 12,75 63,75% 100,00 92,75 92,75%

Ketersediaam sarana dan prasarana

kebinamargaan yang berfungsi dan terpelihara 25,37 21,00 11,90 56,67% 99,00 100,00 101,01%

Pengelolaan infrastruktur wilayah 92,37 100,00 90,60 90,60% 100,00 90,60 90,60%

Tingkat pengendalian ruang wilayah strategis

dan cepat tumbuh dalam kota 7,21

38,00 15,64 41,16% 100,00 64,85 64,85%

Pada tahun 2015, telah dilaksanakan pekerjaan peningkatan jalan baru maupun

lanjutan tahapan peningkatan jalan di tahun 2014 di 49 ruas jalan, antara lain pekerjaan

Page 160: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

158

Peningkatan Jalan Penggaron Lor, Peningkatan Jalan Kudu Raya Tahap II, Peningkatan

Jalan Kokrosono Tahap III, Peningkatan Jalan Madukoro Tahap III, Peningkatan Jalan

Hanoman Raya Dan Jalan Subali, Peningkatan Jalan Tlogosari Raya, Peningkatan Jalan

Kartini-Gajah Tahap II, Peningkatan Jalan Woltermonginsidi Tahap II, dan Peningkatan

Jalan Kedungmundu - Tentara Pelajar Tahap III. Selain melalui pekerjaan peningkatan

jalan dan jembatan, untuk meningkatkan kualitas jalan dan jembatan, di tahun 2015

dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan melalui kegiatan Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan Kota Semarang dan kegiatan pemeliharaan jalan di 39 ruas jalan.

Pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur bidang jalan selama tahun 2015

diarahkan untuk meningkatkan kualitas jalan di Kota Semarang. Sejak tahun 2015,

ditetapkan Keputusan Walikota Semarang Nomor 611.51/481 tahun 2015 tentang

Penetapan Status Jalan yang merupakan landasan hukum bagi penetapan jalan yang

merupakan kewenangan Dinas Bina Marga. Berdasarkan SK tersebut, total panjang jalan

yang merupakan kewenangan Dinas Bina Marga adalah sepanjang 722,456 kilometer. Data

panjang jalan tersebut berbeda dengan data panjang jalan di tahun 2014 yang sepanjang

2.690,342 kilometer. Perbedaan ini disebabkan karena dalam inventarisasi ulang /

pemutakhiran data status jalan, panjang jalan yang ditangani Dinas Bina Marga Kota

Semarang berkurang. Pengurangan panjang tersebut dikarenakan secara status jalan, jalan

lingkungan permukiman tidak masuk kewenangan Dinas Bina Marga.

Dari total panjang jalan yang merupakan kewenangan Dinas Bina Marga sesuai SK

Walikota tentang Status Jalan sepanjang 722,456 meter, jalan yang dalam kondisi baik

mencapai 379,367 kilometer (52,51%), kondisi sedang sepanjang 256,895 kilometer

(35,56%) dan kondisi rusak (ringan dan berat) sepanjang 86,194 kilometer (11,93%).

Kondisi jalan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini:

PANJANG JALAN KOTA SEMARANG SESUAI SK WALIKOTA SEMARANG

TENTANG PENETAPAN STATUS JALAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO KECAMATAN

KONDISI JALAN TOTAL

PANJANG

JALAN

(m)

BAIK SEDANG RUSAK

RINGAN RUSAK BERAT

(m) (m) (m) (m)

1. BANYUMANIK 26.754 10.241 1.489 - 38.484

2. CANDISARI 19.152 1.264 0,12 - 20.532

3. GAJAH MUNGKUR 22.140 11.584 1.966 - 35.690

4. GAYAMSARI 16.557 5.969 0,80 - 23.326

5. GENUK 23.963 15.668 6.279 1.621 47.530

6. GUNUNGPATI 32.125 31.095 13.155 2.125 78.500

7. MIJEN 48.669 56.987 12.592 3.968 122.215

8. NGALIYAN 24.868 17.549 3.436 1.425 47.278

9. PEDURUNGAN 22.865 7.885 2.347 - 33.097

10. SMG BARAT 33.251 10.416 1.984 0,55 46.201

11. SMG SELATAN 20.909 3.997 0,47 - 25.376

12. SMG TENGAH 30.578 23.593 11.327 2.126 67.624

13. SMG TIMUR - 15.350 2.579 1.075 19.004

14. SMG UTARA 2.843 13.817 3.290 0,53 20.475

15. TEMBALANG 46.726 7.379 4.830 0,50 59.434

16. TUGU 7.968 24.103 5.620 - 37.690

TOTAL

PANJANG

(m) 379.367 256.895 72.279 13.915 722.456

(km) 379 257 70 12 722

Sumber Data : Dinas Bina Marga Kota Semarang Tahun 2015

Page 161: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

159

Pelaksanaan urusan Pekerjaan Umum di tahun 2015 juga dilaksanakan melalui

pengadaaan tanah yang akan digunakan untuk pembangunan jalan baru di Kota Semarang.

Di tahun 2015, kinerja pengadaan tanah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

REALISASI PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN

DI KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI

1 Pengadaan Tanah Jalan Siliwangi – Jrakah Meter Persegi 276 276

2 Pengadaan Tanah Jalan Tembus Kartini - Gajah (Jolotundo) Meter Persegi 2.152 110

3 Pengadaan Lahan untuk Under Pass Jatingaleh Meter Persegi 5.574 2.441

4 Pengadaan Lahan Undip - Jangli & Simpang Kasipah -

Jangli - Dr. Wahidin Bidang tanah 104 0

5 Pengadaan Lahan untuk Jalan Sriwijaya Bidang tanah 90 0

6 Pengadaan Lahan untuk Jalan Arteri Utara Meter Persegi 5.300 3.668

7 Pengadaan Lahan untuk Peningkatan Jalan Krt

Wongsonegoro Meter Persegi 1.246 713

Secara umum, urusan pekerjaan umum pada bidang jalan dan jembatan dilaksanakan

dengan indikator kinerja prosentase prasarana jalan dan jembatan secara mantap dan

berfungsi yang persentasenya meningkat dari 82,6% di tahun 2014 menjadi 88,07% di

tahun 2015.

TUJUAN 7 :

PENGEMBANGAN KELENGKAPAN JALAN (STREET FURNITURE).

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PENERANGAN

JALAN UMUM 35 %

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Persentase lampu penerangan jalan umum yang

dalam kondisi baik

Jumlah lampu LPJU yang dalamkondisi baik 2.075 744 2.430 326,61%

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA KUANTITAS SARANA DAN PRASARANA PENERANGAN

JALAN UMUM 30 %

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Jumlah titik LPJU baru terpasang 1.425 1.698 1.698 100%

Jumlah LPJU yang terpasang 1.425 1.244 1.600 128,62% 18.663 7.345 39,36%

Jumlah LPJU yangterpelihara (IKU) 2.075 744 2.430 326,61% 3.255 9.420 289,40%

Persentase cakupan jalan yang diterangi oleh

lampu penerangan jalan umum (dirinci jenis

jalan) (IKU)

85% 87% 87% 100%

Panjang jalan yang diterangi oleh lampu LPJU 85% 87% 87% 100%

Persentase wilayah Kota Semarang yang

diterangi oleh LPJU 85% 87% 87% 100%

Page 162: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

160

Kinerja urusan Pekerjaan Umum pada penerangan jalan umum ditunjukkan dengan

jumlah titik lampu PJU baru yang terpasang di tahun 2015 yaitu sebanyak 1.698 titik lampu

yang terletak di 16 kecamatan di Kota Semarang, diantaranya di kecamatan Pedurungan

(114 titik lampu), kecamatan Semarang Barat (169 titik lampu), kecamatan Semarang

Selatan (243 titik lampu), kecamatan Gunungpati (147 titik lampu), kecamatan Mijen (130

titik lampu), kecamatan Ngaliyan (266 titik lampu), pemasangan lampu High Mast di delta

Jalan dr. Wahidin, dan pemasangan lampu High Mast di Delta Posis, Terminal Cangkiran

dan Pertigaan Meteseh-Rowosari. Selain di jalan-jalan utama, kegiatan pemasangan lampu

PJU juga dilaksanakan di daerah pinggiran dan pemukiman yang di tahun 2015

dilaksanakan 60 kegiatan, diantaranya di kecamatan Genuk (47 titik lampu), kecamatan

Gunungpati (147 titik lampu), kecamatan Mijen (130 titik lampu), kecamatan Semarang

Utara (138 titik lampu), kecamatan Banyumanik (88 titik lampu), dan kecamatan

Pedurungan (114 titik lampu).

Secara lengkap, kinerja dari penerangan jalan umum terlihar pada tabel berikut ini:

INDIKATOR KINERJA PENERANGAN JALAN UMUM DI TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI

TAHUN 2014

REALISASI TAHUN

2015

1 Persentase cakupan jalan yang diterangi oleh lampu

penerangan jalan umum % 85 87

2 Jumlah titik LPJU baru yang terpasang titik 1.425 1.698

3 Jumlah seluruh LPJU yang terpasang dan terpelihara

sampai tahun berjalan

titik 68.500 69.838

4 Fasilitasi penyelesaian rekomendasi atas permintaan PJU

Swadaya Masyarakat % 100 100

5 Kegiatan pemasangan LPJU di daerah pinggiran dan

permukiman kegiatan 60 65

Sumber: Dinas PJPR tahun 2015

TUJUAN 9 :

PENYEDIAAN PERUMAHAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT DAN

MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DAN FASILITAS

PENDUKUNGNYA.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PEREMAJAAN PERUMAHAN DI KAWASAN-

KAWASAN KUMUH MENCAPAI 20%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Meningkatnya fasilitas Rusunawa 65% 70% 70% 100%

Data sarpras lingk. permukiman ada ada ada 100%

Jumlah perbaikan rumah masyarakat kurang

mampu

576

rumah

412 rumah 412 rumah 100%

Luas urugan lahan Rusunawa - 5.641,65 5.641,65 100%

Data permukiman kumuh ada ada ada 100%

Persentase Kawasan Kumuh (Tambahan

Indikator dari IKU) 1,23% 1,1% 1,1% 100%

Jumlah Pembangunan Kawasan Pemukiman

Kumuh 13,30

9,00 14,50 161,11% 40,00 46,20 115,50%

Page 163: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

161

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Tingkat partisipasi masyarakat dalam

pelestarian lingkungan pemukiman 8,00

8,00 8,00 100,00% 35,00 35,00 100,00%

Terlaksananya penanganan dan penataan permukiman kumuh di Kelurahan Jabungan

Kecamatan Banyumanik, Kelurahan Petompon dan Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan

Gajahmungkur dengan melalui pembangunan peninggian jalan dan pemasangan

paving.Kegiatan ini berhasil mewujudkan lingkungan yang tertata, bersih dan sehat di

kawasan seluas 1,5 ha.

Dari beberapa Program kegiatan untuk penanganan permukiman kumuh pada tahun

2015,meliputi Program Pengembangan Perumahan, Program lingkungan Sehat Perumahan

dan Program Pemberdayaan Perumahanini dapat menangani kawasan seluas 46 ha. sesuai

SK Walikota Semarang Nomor 050/801/2014 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan

Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota Semarang, total luas kawasan kumuh di Kota

Semarang seluas 415,83 ha, sehingga pada tahun 2015 kawasan kumuh yang tertangani

melalui APBD dan APBD Provinsi adalah sebesar 11,06 % dan yang belum tertangani

seluas 369,83 ha (88,94 %).

SASARAN 2 :

PEMUGARAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI SEBANYAK 1000 RUMAH

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Perbaikan rumah tidak layak huni (IKU) 91,51% 91,65% 91,65% 100%

Rehab Rumah miskin 576 200 412 206,00% 1.000 1.598 159,80%

Pada tahun 2015, perbaikan/rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin dilaksanakan

pada 412 unit rumah di 48 kelurahan di 16 kecamatan. Hal ini mengalami penurunan

sebesar 164 unit (28,47 %) jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014, yaitu

sebanyak 576 unit. Namun jika dilihat dalam RPJMD 2011-2015 dimana ditargetkan

terdapat 1.000 unit rumah yang tertangani, maka jumlah rumah yang sudah tertangani

adalah sebanyak 1.598 unit atau 159,80% dari target RPJMD. Terdapat peningkatan

perbaikan permukiman layak huni dan rumah sehat sebesar 91,65% dari tahun sebelumnya

91,51%.

SASARAN 3 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PEMENUHAN KEBUTUHAN TEMPAT

PEMAKAMAN UMUM (TPU) 30%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Jumlah TPU yang berfungsi & terkelola

dengan baik 25,00 25,00 29,00 116,00% 25,00 29,00 116,00%

Page 164: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

162

BIDANG PEMAKAMAN

Di bidang pemakaman peningkatan jumlah TPU yang berfungsi dan terkelola dengan

baik hingga 2015 ditargetkan 60%, dimana kondisi awal pada tahun 2010 sebesar 35%

dengan peningkatan per tahun 5%. sehingga di tahun 2015 ditargetkan mencapai 64%.Daya

tampung TPU yang dikelola Pemerintah Kota dan tersebar di 16 Kecamatan Kota

Semarang masih memadai. namun terdapat beberapa TPU yang daya tampungnya sudah

penuh dan beberapa sudah mencapai 100%.

TABEL DATA TPU YANG DIKELOLA

OLEH PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2015

NO TPU KAPASITAS TERPAKAI

1 TPU Banyumanik 100%

2 TPU Sendangmulyo 25%

3 TPU Kembangarum 30%

4 TPU Banjardowo 1,50%

5 TPU Pedurungan Lor 0,75%

6 TPU Kedungmundu Kristen 28%

7 TPU Veteran 27,5%

8 TPU Tawangaglik 85,75%

9 TPU Bergota 100%

10 TPU Sompok 100%

11 TPU Sendangguwo 27,50%

12 TPU Palir 0,30%

13 TPU BSB 2%

14

15

16

TPU Jabungan

TPU Ngadirgo

TPU Tugurejo

0%

0%

0%

Sumber Data : Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang Tahun 2015

Upaya yang telah dilakukan adalah optimalisasi lahan TPU yang sudah ada, selain itu

diperlukan adanya kerja sama dengan pihak kelurahan dalam mengidentifikasi ketersediaan

tanah bengkok untuk dijadikan TPU baru, serta melakukan kerja sama dengan pengembang

perumahan agar dapat menyediakan lahan makam baik di luar maupun di dalam lingkungan

permukiman tersebut.

Adapun hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang pemakaman adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemakaman

Terpenuhinya ketersediaan sarana dan prasarana pemakaman yang diperlukan dalam

operasional di area makam berupa peralatan kebersihan dan alat-alat kerja di 15 TPU

yang dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang.

2. Kegiatan Registrasi Makam

Terlaksananya peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan pemakaman dengan

melaksanakan pendataan sehingga memudahkan pencarian data-data makam,

khususnya di TPU Bergota,serta untuk melakukan penghitungan potensi retribusi.

Kegiatan regristasi makam ini dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dimana

pada tahun anggaran 2015 ini dilaksanakan pendataan dan pemasangan plat

pengenal/peneng sebanyak 4.000buahpada nisan di TPU Bergota yang dikelola oleh

Pemerintah Kota Semarang..

3. Kegiatan Pelayanan Pemakaman Sektor TPU se-Kota Semarang

Terlaksananya peningkatan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemakaman diluar

jam kerja kantor sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan non stop.

4. Kegiatan Rehabilitasi TPU-TPU se Kota Semarang

Page 165: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

163

Terlaksananya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di 10 TPU

yaitu TPU Kembangarum, TPU BSB Jatisari, TPU Tawangaglik, TPU Banyumanik,

TPU Sendangmulyo, TPU Kedungmundu Cina, TPU Kedungmundu Kristen, TPU

Kedungmundu Veteran, TPU Bergota dan TPU Banjardowo berupa perbaikan jalan,

saluran, pembangunan gapura, pagar, pemeliharaan gedung kantor dan pembuatan

plasa tugu memorial.

5. Kegiatan Pengukuran Batas Makam

Terlaksananya peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan pemakaman dengan

melaksanakan pembuatan patok pembatas makam sebanyak 236 buah patok di TPU

BSB untuk mengamankan aset TPU BSB dan penengasan batas wilayah makam.

6. Kegiatan DED TPU Pemerintah Kota Semarang

Penyusunan DED TPU Pemerintah Kota Semarang untuk mengetahui rencana

pembangunan makam TPU sesuai dengan harapan dan dapat diketahui kebutuhan

anggaran biaya yang dibutuhkan pada 8 TPU yang dikelola Pemerintah Kota

Semarang.

TUJUAN 10 :

PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PENANGANAN SYSTEM

JARINGAN DRAINASE.

SASARAN 1 :

MENURUNNYA PERSENTASE LUASAN GENANGAN BANJIR DAN ROB 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Lama maksimal genangan banjir dan rob

setelah hujan (IKU)

120

menit 60 menit 60 menit 100%

Persentase Luas Wilayah yang mengalami

Rob/Banjir (Tambahan Idikator dari IKU) 25% 20% 20% 100%

Persentase Penurunan Luas Wilayah yang

mengalami Rob/Banjir (Tambahan Idikator

dari IKU)

25% 20% 20% 100%

Berkurangnya tinggi air rob dan banjir pada

elevasi 70 msl 29,50

34,00 32,50 95,59% 34,00 32,50 95,59%

Banjir dan rob adalah permasalahan utama di Kota Semarang. Upaya penanganan

banjir dan rob antara lain dilaksanakan dengan pembangunan dan pemeliharaan sistem

drainase, optimalisasi pompa-pompa, pengerukan saluran serta pemeliharaan saluran.

Pada tahun 2015, dilaksanakan pembangunan dan peningkatan saluran di 10 ruas,

yaitu peningkatan Talud Perum BMP; peningkatan Saluran Kampung Melayu; peningkatan

sub sistem Bandarharjo; talud saluran Banget Ayu Wetan; peningkatan Saluran Imam

Bonjol; pembangunan Talud Jl. Lingkar Tanjung Mas; peningkatan Saluran drainase

Jl. RM. Hadi Subeno; pembangunan Saluran Drainase Kawasan Sigarbencah Tahap II;

pembangunan Saluran Pembuangan RPU Penggaron; dan pembangunan Saluran

Pembuangan Pasar Bulu. Selain itu juga dilaksanakan pemeliharaan saluran drainase

Page 166: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

164

melalui kegiatan operasional dan pemeliharaan drainase yang di tahun 2015 telah

dilaksanakan pemeliharaan saluran di 220 ruas saluran.

Secara rinci, kinerja dan profil pompa dan polder pengendali banjir dan rob dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

PROFIL POMPA DAN POLDER PENGENDALI BANJIR DAN ROB

No Sistem

Drainase

TAHUN 2014 TAHUN 2015

Pompa/Polder Pengendali Banjir

Luas

Genangan

(ha)

Pompa/Polder Pengendali Banjir Luas

Genangan

(ha)

Jumlah

Titik

Pompa/

Polder

Kapasitas

Lt/ dt

Areal

layanan

(Ha)

Jumlah

Titik

Pompa/

Polder

Kapasitas

Lt/ dt

Areal

layanan

(Ha)

1 Kawasan

Semarang

Barat

4 1.325 250 977 4 1325 250 650

2 Kawasan

Semarang

Tengah

31 24.755 1.304,97 1.308 31 24755 1.304,97 1100

3 Kawasan

Semarang

Timur

4 1.775 71 1.115 6 12175 71 850

Sumber: Dinas PSDA dan ESDM tahun 2015

Upaya pengendalian banjir dan rob juga dilaksanakan melalui peningkatan kapasitas

polder dan pompa air. Jika dibandingkan tahun 2014, terdapat peningkatan jumlah pompa

air di tahun 2015 yang bertambah dari 116 unit (2014) menjadi 118 unit (2015).

Penambahan titik pompa tersebut adalah di Banjardowo sebanyak 2 unit. Peningkatan juga

terjadi pada kapasitas polder yang meningkat dari 12.000.000 liter di tahun 2014 menjadi

12.001.200 liter. Kapasitas total pompa air juga meningkat dari 76.405 liter (2014) menjadi

77.605 liter (2015).

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA PERSENTASE KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA

PRASARANA PENANGANAN SYSTEM JARINGAN DRAINASE MENCAPAI 50%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Penambahan Titik Pompa Baru (dengan

kapasitas pompa 600 liter/detik) 116 Unit 118 Unit

Jumlah Prasarana Sumberdaya air dan irigasi

yang terpelihara dan berfungsi 25,00

11,00 17,00 154,55% 55,00 72,00 130,91%

Operasional peralatan drainase 12 7 12 171,43% 7 12 171,43%

Secara ringkas, kinerja sasaran yang terkait dengan penanganan banjir dan rob dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

INDIKATOR KINERJA PENANGANAN BANJIR DAN ROB DI TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015

1 Lama genangan banjir dan rob di sungai, saluran drainase

dan gorong-gorong pada saat banjir

Menit 120 60

2 Panjang Sungai dan saluran drainase meter 206.506 206.506

3 Kapasitas/fungsi drainase (luas areal tangkapan) Hektar 37.301 37.301

Kapasitas pengendali banjir dengan pompa dan polder Liter / detik 76.405 77.405

4 Menurunnya Luas Genangan banjir dan rob - Lama Genangan Menit 650 540

- Tinggi Genangan Cm 50 30

- Lebar Genangan Cm 12000 8300

Sumber: Dinas PSDA dan ESDM tahun 2015

Page 167: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

165

Untuk meningkatkan pelayanan irigasi ke sektor pertanian yang ada di Kota

Semarang, dilaksanakan kegiatan penyediaan saluran irigasi bagi areal pertanian yang ada.

Di tahun 2015, pelayanan irigasi mencakup areal seluas 3.378 hektar yang tersebar di 4

kecamatan dengan peningkatan tipe irigasi teknis dari non teknis.

POTRET IRIGASI KOTA SEMARANG PENYEBARAN DAERAH IRIGASI

No Kecamatan

TAHUN 2014 TAHUN 2015

Daerah Areal

(ha)

Daerah Areal

(ha)

Daerah Areal

(ha)

Daerah Areal

(ha) Irigasi

Teknis

Irigasi

Non

Teknis

Irigasi

Teknis

Irigasi

Non

Teknis

1 Gunungpati 7 701 71 1611 7 555 71 1611

2 Mijen - - 30 686 - - 30 686

3 Tugu 6 270 5 229 6 52 5 229

4 Ngaliyan 1 20 2 1611 1 20 2 82

5 Tembalang 1 25 - - 1 25 - -

6 Banyumanik - - 2 118 - - 2 118

Jumlah 15 1016 110 4255 15 652 110 2726

Sumber: Dinas PSDA dan ESDM tahun 2015

TUJUAN 11 :

PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PENYEDIAAN AIR BAKU

MASYARAKAT DAN KERJASAMA ANTAR WILAYAH, HULU HILIR DAN

ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN KOTA DALAM PENGELOLAAN

AIR BAKU

SASARAN 1 :

PROSENTASE PENINGKATAN KETERSEDIAAN AIR BAKU SEBESAR 60%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Pelayanan air bersih 70,42% 71,46% 71,46% 100%

Jumlah Prasarana Sumberdaya air dan irigasi

yang terpelihara dan berfungsi 28,60

11,00 17,00 154,55% 55,00 72,00 130,91%

Meningkatnya ketersediaan air baku

masyarakat 8,40

6,00 0,13 2,17% 30,00 25,03 83,43%

Pada tahun 2015 ketersediaan air baku masyarakat mencakup 60%, meningkat

dibandingkan cakupan di tahun 2014 yang sebesar 59,78%. Hal ini sejalan juga dengan

peningkatan persentase jangkauan pelayanan air bersih yang meningkat dari 70,42% (2014)

menjadi 71,46% dengan 1.104.891 rumah tangga pengguna air bersih.

Secara ringkas, kinerja pelaksanaan urusan Pekerjaan Umum yang terkait dengan

pengeloaan air baku dan air bersih dapat dilihat pada tabel berikut ini:

INDIKATOR KINERJA PENGELOLAAN AIR BAKU DAN AIR BERSIH DI TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015

1 Presentase jangkauan pelayanan air bersih % 70,42 71,46

2 Proyek untuk penyediaan air bersih kegiatan 4 4

3 Pelayanan dan persebaran fasilitas pemenuhan air bersih dan

sanitasi

● Deep well/Sumur dalam Titik 75 89

● Sistem Penyediaan Air Bersih Sederhana (SIPAS) Titik 3 3

Sumber: Dinas PSDA dan ESDM tahun 2015

Page 168: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

166

MISI V.

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT

TUJUAN 1 :

PENGEMBANGAN PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI FASILITASI

PENGEMBANGAN KE LEMBAGAAN, KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER

DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN SERTA PERLINDUNGAN ANAK,

REMAJA DAN PEREMPUAN DALAM SEGALA BENTUK DISKRIMINASI DAN

EKSPLOITASI.

SASARAN 1 :

MENURUNNYA PERSENTASE KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN

ANAK SEBESAR 80%

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Fasilitasi perlindungan terhadap tindak

kekerasan 100% 100% 100% 100% - - -

Menurunkan angka KDRT & Anak (IKU) 51,30 40,00 51,30 128,25% 40,00 51,30 128,25%

Prosentase Fasilitasi Penanganan Pengaduan

kasus kekerasan anak dan Perempuan (Non

Ligitasi atau Ligitasi)

100% 100% 100% 100% - - -

Upaya - upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan selalu

menjadi priorotas Pemerintah Kota Semarang. Hal ini dapat dilihat dari terfasilitasinya

penanganan kasus kekerasan dimana seluruh kasus yang masuk 100% tertangani.

Adapun Rincian Kasus yang ditangani sebagai berikut :

RINCIAN KASUS YANG DITANGANI BAPERMASPER DAN KB KOTA SEMARANG DAN PPT SERUNI TAHUN 2015

NO. KASUS JUMLAH

KASUS

YANG TERTANGANI

1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga 129 129

2 Kekerasan Dalam Pacaran 5 5

3 Kekerasan Terhadap Anak 29 29

4 Perkosaan/kekerasan sexual 29 29

5 Anak berhadapan dengan hukum 3 3

JUMLAH 195 195

Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga Berencana (Bapermas Per dan KB ) Kota Semarang melalui

Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) SERUNI Kota Semarang dan 16 (enam belas) Pusat

Pelayanan Terpadu (PPT ) tingkat Kecamatan melakukan advokasi baik litigasi maupun

non litigasi terhadap kasus KDRT, Kekerasan dalam pacaran (KDP). Kekerasan terhadap

Anak, Pelecehan Seksual, perkosaan dan masalah Anak yang berhadapan dengan hukum.

SASARAN 2 :

PENINGKATAN GENDER DEVELOPMENT INDEKS (GDI)

Capaian :

Page 169: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

167

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Fasilitasi Kegiatan berbasis Gender 100% 100% 100% 100%

Angka Indeks Pembangunan Gender (GDI)

(Indikator Tambahan dari IKU) 73,41 73,51 73,74 100%

Pemberdayaan GOW 100% 100% 100% 100%

Meningkatnya Komitmen Pemerintah

Komitmen Pemerintah terhadap Anggaran

Responsif Gender

37,00

40,00 37,00 92,50% 40,00 37,00 92,50%

a)meningkatnya kapasitas

kelembagaan organisasi

perempuan dan anak ;

b) terwujudnya sinkronisasi

program kegiatan organisasi

yang responsif gender

43,00 35,00 43,00 122,86% 35,00 43,00 122,86%

Peningkatan peran gender dilembaga

pemerintah dan swasta (IKU) 63,50

40,00 63,50 158,75% 40,00 63,50 158,75%

1) Terlaksananya penyusunan buku profil gender Kota Semarang Tahun 2015, buku

tersebut bertujuan sebagai salah satu perwujudan komitmen terhadap upaya

mendorong kesetaraan gender di kota Semarang dan diharapkan dapat bermanfaat

tentang pencarian solusi dan penerapan rekomendasi yang tepat bagi perbaikan dan

kebijakan kesetaraan gender di kota Semarang.

2) Terlaksananya Seminar Pengarustamaan Gender pada tanggal 25 September 2015

dengan peserta 90 dan narasumber kegiatan dimaksud yaitu : Dra. Dewi Indrayati

(BP3AKB) di Ruang Komisi AB dengan materi Implementasi pengambilan

keputusan yang responsif gender dan isu-isu gender

3) Terlaksananya Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis gender

(P2MBG), yang kegiatannya memberikan pelatihan selama 1 hari (24 Maret 2015) di

Gedung Arsip bekerjasama oleh Dinas Koperasi dengan materi Kewirausahaan dan

Pemberdayaan UMKM.

4) Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI), sosialisasi tersebut

dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Pebruari 2015 di Gedung PKK Kota Semarang .

5) Terlaksananya Pengumpulan data pilah gender / SIGA , yaitu Sistem Informasi

Gender dan Anak, bertujuan untuk mengetahui ketersediaan data pilah gender dan

anak sehingga kesetaraaan gender di Pemerintah Kota Semarang dapat terukur.

6) Terfasilitasinya kegiatan organisasi-organisasi perempuan seperti PKK, GOW,

Dharma Wanita dan GOP TKI, adapun kegiatan - kegiatan yang difasilitasi

Pemerintah Kota Semarang yaitu :

a) PKK

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Terlaksananya Lomba- Lomba Dalam

Rangka HKG PKK, Terlaksananya Pelatihan (Kewirausahaan Remaja,

Ketrampilan bagi anak tuna rungu, Ketrampilan komputer bagi anak putus

sekolah,Ketrampilan service HP, Kreasi kain perca, Kader BKB), Penghargaan

Kader Berprestasi, Terlaksananya Sosialisasi Secara Terpadu Pokja I-IV (Kel.

Plalangan Kec.Gunungpati), Terlaksananya Pembinaan Administrasi dan

Partisipasi PKK dalam TMMD

Page 170: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

168

DATA UMUM PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

TAHUN 2014 - 2015

No Data umum PKK Tahun 2014 Tahun 2015

1 Tim Penggerak PKK Kelurahan 177 177

2 Kelompok PKK RW 1.449 1.449

3 Kelompok PKK RT 9.759 9.759

4 Dasa Wisma 21.176 21.176

5 Jumlah kader PKK :

a. Anggota tim penggerak PKK 3.800 3.800

b. Umum 129.654 129.654

DATA KEGIATAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

TIM PENGGERAK PKK TAHUN 2014 - 2015

No Jenis Data Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015

1. Jumlah Kader :

Kader PPBN 1.915 1.915

Kader Kadarkum 2.815 2.815

Kader Pola Asuh 2.238 2.238

2. Jumlah Kelompok Simulasi :

Kelompok Simulasi PPBN 355 361

Kelompok Simulasi Kadarkum 486 489

Kelompok Simulasi Pola Asuh 470 480

3. Jumlah Pelaksanaan Penyuluhan :

Pelaksanaan Penyuluhan PPBN 704 709

Pelaksanaan Penyuluhan Kadarkum 886 893

Pelaksanaan Penyuluhan Pola Asuh 795 801

DATA KEGIATAN GOTONG ROYONG TIM PENGGERAK PKK

TAHUN 2014 - 2015

No Jenis Kelompok Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015

1 Kerja Bakti 26.218 26.218

2 Rukun Kematian 8.064 8.064

3 Keagamaan/Rohani 5.381 5.381

4 Jimpitan 11.852 11.852

5 Arisan 12.568 12.568

DATA KEGIATAN EKONOMI DAN INDUSTRI PKK

TAHUN 2014 - 2015

No Jenis Kader dan Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015

1 Jumlah Kader :

Pangan 5.732 5.732

Sandang 3.020 3.020

Perumahan 2.746 2.746

2 Pemanfaatan Pekarangan :

Peternakan 26.924 26.924

Perikanan 5.274 5.274

Warung Hidup 33.705 33.705

TOGA 49.273 49.273

Tanaman Keras 71.976 71.976

3 Jumlah Industri Rumah Tangga :

Pangan 18.413 18.413

Sandang/Konveksi 612 770

Jasa 17.208 22.739

Lainnya 3.972 4.245

DATA KEGIATAN BIDANG KESEHATAN PEREMPUAN DAN ANAK

TIM PENGGERAK PKK TAHUN TAHUN 2014-2015

No Jenis Kader dan Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015

1 Jumlah Kader :

Posyandu 14.744 14.744

Gizi 7.088 7.088

Page 171: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

169

No Jenis Kader dan Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015

Kesehatan Lingkungan 4.650 4.650

2 Jumlah POSYANDU

Pratama 42 42

Madya 335 335

Purnama 595 596

Mandiri 621 621

3 POSYANDU LANSIA 1.599 1.599

b) Dharma Wanita Persatuan (DWP) dengan kegiatan seperti terlaksananya

Musyawarah Kota DWP, Pelatihan Ketrampilan (sulam payet), Seminar

Kesehatan, Partisipasi dalam kegiatan TMMD I dan II, pengajian Jum’at Legi,

terlaksananya Pelatihan ketrampilan dan membuat Nugget

c) Terlaksananya kegiatan donor darah dengan 3 periode pelaksanaan

Gabungan Organisasi Wanita (GOW).

Kegiatan yang dilaksanakan seperti Raker GOW, Pelatihan peningkatan

Standar Muti Rias manten Agung, HUT GOW ke 53, terlaksananya Seminar

kesehatan penyakit mata, Terlaksananya pelatihan pembuatan mie, Sosialisasi

Penurunan AKI dan AKB, Partisipasi TMMD dan terlaksananya Pasar Murah

Idul Fitri

d) GOP TKI

HUT GOP TKI ke 57

Sosialisasi Kurikulum PAUD 2013 bagi guru TK

Work shop Modul Pembelajaran dan penilaian PAUD

SASARAN 3 :

MEWUJUDKAN KOTA LAYAK ANAK

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

Akhir

RPJMD

Capaian

2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi

Realisasi

%

Kebijakan Kota LayakAnak ada ada ada 100%

Fasilitasi Kelurahan Ramah Anak (IKU) 2 2 2 100% - -

Fasilitasi Forum Anak (IKU) 17 17 17 100%

Kelurahan Sasaran 2 2 2 100%

Jumlah Komposisi Gugus Tugas Layak Anak

(Indikator Tambahan dari IKU) 74 74 74 100%

Lokasi Taman Bermain Anak dalam rangka

KLA (Indikator Tambahan dari IKU) 5 7 9

Jumlah Zona Aman Sekolah/Sekolah Ramah

Anak (Indikator Tambahan dari IKU) 517

2310

517

2310

517

2310

100%

Dalam rangka pengembangan Semarang Kota Layak Anak (KLA), Pemerintah Kota

Semarang telah melaksanakan beberapa upaya/kegiatan, yaitu :

a) Terlaksananya penyusunan buku profil anak Kota Semarang tahun 2015, buku

dimaksud berisi tentang Kebijakan , Program dan Kegiatan yang terintegrasi dan

terukur dalam mewujudkan Kota Layak Anak dan buku profil ini merupakan salah

satu indikator Kota Layak Anak.

Page 172: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

170

b) Terfasilitasinya Kecamatan ramah anak , yaitu di dua kelurahan di dua kecamatan

yang berbeda yaitu kelurahan Sumurboto dan kelurahan Mijen. Fasilitasi itu berupa :

permainan anak

c) Terfasilitasinya Forum Anak Tingkat Kota dan Kecamatan , dengan tujuan untuk

memberikan ruang dan peluang bagi anak-anak dalam menyampaikan aspirasi

kebutuhan dan keinginan dalam pembangunan yang berhubungan anak di

lingkungannya melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang )

d) Pelaksanaan Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015, yaitu pada tanggal 27

Agustus 2015 dengan berbagai kegiatan diantaranya yaitu Lomba menggambar,

mewarnai, Membatik, tari tradisional dengan acara puncaknya pada tanggal 27

Agustus 2015 di Gedung Balaikota Semarang yang menampilkan ajang kreatifitas

Anak Kota Semarang.

TUJUAN 2 :

PENGEMBANGAN PENANGANAN PENYANDANG MASALAH

KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS), LANSIA, ANAK JALANAN DAN ANAK

TERLANTAR, ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, KORBAN NAPZA,

PENYANDANG HIV- AIDS, WANITA RAWAN SOSIAL DAN PENYANDANG

CACAT SECARA SISTEMATIS, BERKELANJUTAN DAN BERMARTABAT

MELALUI PELAYANAN PANTI, NON PANTI MAUPUN RUMAH SINGGAH

DILANDASI RASA KESETIAKAWANAN SOSIAL.

SASARAN 1 :

MENINGKATNYA PERSENTASE PENANGANAN, PELAYANAN DAN

REHABILITASI PMKS 20 %

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Persentase jumlah factor miskin yang

tertangani dihadapkan dengan jumlah fakir

miskin yang ada =n/51.300)*100%; Persentase

peningkatan jumlah PMKS yang tertangani dibandingkan dengan PMKS yang ada

a/4792)*100%

15,8 17,80 17,95 100,84 17,80 17,95 100,84

% (prosentase) peningkatan penanganan,

pelayanan dan rehabilitasi Kesejateraan Sosial

yang ditangani

59,32 61,32 62,10 101,27 61,32 62,10 101,27

% (prosentase) jumlah anak terlantar yang

terbina dihadapkan dengan jumlah anak

terlantar yang ada

48,66 50,66 47,30 93,37% 50,66 47,30 93,37%

Persentase jumlah penyandang cacat dan

trauma yang terbina dihadapkan dengan jumlah

penyandang cacat dan trauma yang ada (IKU)

24,36 26,36 30,00 113,81% 26,36 30,00 113,81%

Jumlah sarana social seperti pantiasuhan,

pantijompo, pantirehabilitasi, rumah singgah dll yang terdapat di suatudaerah (IKU)

132 137 132 96,35% 137 132 96,35%

Peningkatan jumlah Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial yang tertangani dengan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

2.278 2.323 2.285 98,36% 2.323 2.285 98,36%

Jumlah Lembaga kesejahteraan sosial yang

turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan

pembangunan

100 100 100 100 100 100 100

Page 173: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

171

a) Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Untuk mengurangi dampak sosial para PMKS pada tahun 2015 dilaksanakan

pelatihan ketrampilan bordir dan kerajinan tangan serta Program Keluarga Harapan.

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI TAHUN 2015 PERSENTASE

Persentase Peningkatan Jumlah Pmks

Yang Tertangani Dibandingkan

Dengan Pmks Yang Ada

% 17,80 17,95 100,84%

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada akhir tahun 2015 target kinerja telah

berhasil dicapai meski jumlah PMKS terus meningkat akibat faktor ekstern dari luar Kota

Semarang yang tidak bisa dikendalikan. Berikut jumlah PMKS yang tertangani :

INDIKATOR REALISASI TAHUN 2015

1. Jumlah PMKS yang tertangani

2. Jumlah PMKS tahun ini

57.844 orang

67.986 orang

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

b) Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan beberapa kegiatan

sebagai berikut:

- fasilitasi bantuan peralatan kerja/kesenian;

- TRC dan patroli;

- pelatihan keterampilan;

- indentifikasi dan monitoring;

- pemberdayaan anak jalanan;

- bantuan fasilitasi usaha produktif bagi anak jalanan purna bina; dan

- penanganan rehabilitasi sosial

Adapun hasil program ini sebagai berikut :

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN

TASE

Persentase Peningkatan Penanganan, Pelayanan, Dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Yang Ditangani % 61,32 62,10 101,27%

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

c) Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan kegiatan pelatihan bagi

penyandang cacat dan eks trauma dari golongan keluarga miskin sebanyak 4 (empat)

gelombang.

Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut :

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN

TASE

Persentase Jumlah Penyandang Cacat Dan Trauma Yang

Terbina Dihadapkan Dengan Jumlah Penyandang Cacat

Dan Trauma Yang Ada

% 26,36 30,00 113,81%

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

d) Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan kegiatan pelatihan bagi

penghuni panti asuhan dan pemberian santunan kematian.

Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut :

Page 174: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

172

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN

TASE

Jumlah Sarana Sosial/Panti Asuhan/Panti

Jompo/Panti Rehabilitasi/Rumah Singgah

Yang Ada

unit panti 137 132 96,35%

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah

singgah yang terdapat sebanyak 132 unit panti.

e) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET

2015

REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN

TASE

Peningkatan Jumlah Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial Yang Tertangani organisasi 2.323 2.285 98,36%

Persentase Jumlah Lembaga Kesejahteraan

Sosial Yang Turut Berpartisipasi Dalam

Penyelenggaraan Pembangunan

% 100 100 100%

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan beberapa kegiatan

berikut :

- operasional panti khusus Among Jiwo;

- peringatan Hari Lansia Nasional;

- bantuan asupan makanan bagi lansia potensial luar panti;

- pembinaan dan pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN

2014

REALISASI

TAHUN 2015

1. Jumlah lembaga kesejahteraan sosial yang turut

berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan

2. Jumlah KUBE yang ada

3. Jumlah yang baru terbentuk tahun ini

4. Jumlah PMKS dalam satu tahun yang menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat

Unit

Kelompok

Kelompok

Orang

125

70

5

183

122

70

-

250

25 kube x 10

anggota

Sumber: Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

SASARAN 2 :

MENINGKATNYA UPAYA MITIGASI BENCANA SEBESAR 75 %

Capaian :

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD

Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Penanganan Bencana 100% 100% 100% 100%

Tingkat pelayanan penanggulangan bencana 5,00 5,00 5,21 104,20% 5,00 5,21 100%

Tingkat Waktu Tanggap (response time rate)

daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran

(Indikator Tambahan dari IKU)

15 menit 15 menit 15 menit 100%

Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang telah memetakan daerah rawan bencana

dan juga telah memetakan daerah resiko bencana tanah lonsor dimana peta tersebut adalah

peningkatan dari peta rawan bencana.

Peningkatan yang dimaksud adalah menyajikan informasi secara detail dengan resiko

bencana tanah longsor. Peta tersebut mencakup 29 kelurahan yang memiliki resiko tinggi

bencana tanah longsor.

Page 175: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

173

Guna mengurangi resiko akibat bencana maka pada tahun 2015 telah dilaksanakan

beberapa kegiatan sebagai berikut :

1) Pembentukan Kelurahan Siaga Bencana (KSB).

Pembentukan Keluarahan Sadar Bencana (KSB) sebagai tindak lanjut dari Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 1 tahun 2012

tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Sistem yang digunakan

dalam kelurahan sadar bencana ini adalah menerapkan manajemen bencana berbasis

komunitas masyarakat yaitu sebuah pendekatan yang mendorong komunitas

masyarakat dalam mengelola resiko bencana.

Upaya tersebut dilaksanakan dengan melakukan inteprestasi sendiri atas ancaman dan

resiko bencana yang dihadapinya, mengurangi serta memantau dan mengevaluasi

kinerjanya sendiri dalam upaya pengurangan bencana. Pendekatan ini juga

dilaksanakan dengan memaksimalkan penggunaan sumberdaya lokal, termasuk

tenaga kerja, material dan organisasi. Praktek manajemen bencana ini telah berhasil

melibatkan kerjasama antara komunitas dengan instansi yang terkait.

Komunitas masyarakat telah sadar akan risiko dan peduli untuk melakukan tindakan

untuk menghadapi risikonya, namun masyarakat masih memerlukan bantuan tehnis,

bantuan materi dan bantuan dalam membangun kemampuannya. Sampai dengan saat

ini telah terbentuk 22 Kelurahan Siaga Bencana.

2) Pelatihan/simulasi manajemen bencana.

Pelatihan/simulasi manajemen bencana yang dilaksanakan selama tahun 2015

bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada masyarakat bagaimana sebaiknya

bertindak saat terjadi bencana.

Masyarakat wilayah rawan bencana diberikan pemahaman dan pengalaman tentang

perilaku bencana yang kemungkinan terjadi, pola pikir dan tindakan yang perlu atau

tidak perlu dilakukan saat terjadi bencana, pemanfaatan jalur-jalur evakuasi,

memanfaatkan sistem informasi bencana tradisional dan modern. Dan yang paling

penting adalah memutuskan tindakan yang harus diambil dalam waktu singkat

dengan mental yang baik apabila bencana terjadi. Simulasi melibatkan berbagai unsur

baik dari pemerintahan maupun masyarakat, dari unsur pemerintahan selain tim

rescuer yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Semarang adalah TNI, Polri, Basarnas,

Pol PP dan Linmas, Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dan PMI. Sedangkan dari

unsur masyarakat selaku relawan tergabung dalam organisasi kemasyarakatan sosial

seperti Ubaloka, Semargana, Granat Recue, Bankom dan sebagainya.

3) Penguatan Forum Pengurangan Resiko Bencana

Forum Pengurangan Resiko Bencana sebagai suatu paguyuban pemangku

kepentingan dan para pihak bersama-sama berbagi kepentingannya dalam

mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana. Forum Pengurangan Resiko

Bencana bertujuan untuk membangun suatu rasa kesatuan, tanggung jawab bersama

dan mengkoordinasikan program-program pengurangan risiko bencana melalui

berbagai aspek yang dibangun melalui proses inklusif yang melibatkan semua pihak.

Page 176: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

174

Pembetukan Forum Pengurangan Resiko Bencana diamanatkan oleh Peraturan

Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

Bencana pasal 8 yang mendorong pelibatan forum dalam penyusunan Rencana Aksi

Daerah – Pengurangan Riskio Bencana (RAD-PRB). Didalamnya diatur bahwa

anggota forum ini meliputi unsur dari pemerintah dalam hal ini Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, Palang Merah Indonesia, lembaga

ilmiah dan akademisi, serta Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak dibidang

Lingkungan dan Penanggulangan Bencana.

Pemerintah Kota Semarang menyadari pentingnya penanggulangan dan pencegahan

kebakaran. Hasil yang dicapai dalam upaya penanganan penanggulangan kebakaran oleh

Pemerintah Kota Semarang tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung

Terlaksananya pemeriksaan alat pemadam kebakaran di 53 lokasi perusahaan/gedung

dan penerbitan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) sebanyak 53 dokumen dari

target 120 dokumen.

2. KegiatanPengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran

Terlaksananya pengawasan terhadap proteksi kebakaran pada 40 gedung di Kota

Semarang sehingga dapat diketahui kondisi kesiapan proteksi kebakaran gedung

tersebut.Hasil kegiatannya dituangkan dalam 10 buku data bangunan gedung beserta

sarana proteksi kebakaran.

3. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran

Terlaksananya pengiriman peserta pendidikan dan pelatihan sebanyak 34 personil

untuk meningkatkan keahlian petugas pemadam kebakaran.

4. Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Terlaksananya penyuluhan kepada 1.350 orang di 30 kelurahan,penayangan dan

penyiaran iklan layanan masyarakat melalui TV daerah,pembuatan stiker dan brosur

penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran.

5. KegiatanPengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

Tersedianya sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja petugas dalam

memadamkan kebakaran, berupa 3 nozzle jet 1,5 inch, 10 nozzle 2,5 inch, 3 nozzle

spray 1,5 inch, 3 nozzle spray 2,5 inch, 3 pipa cabang 2,5 inch x 1,5 inch x 1,5 inch, 2

pipa cabang 2,5 inch x 2,5 inch x 2,5 inch, 12 slang tekan 1,5 inch, 12 slang tekan 2,5

inch dan 8 buah mobil PMK 5000 liter air-500 liter foam.

6. KegiatanPencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

Terlaksananya observasi laboratorium ke DKI Jakarta dan Bandung, 1 dokumen

updating data kondisi sumur dan bak tandon kebakaran, 17 display peta rawan

kebakaran, dan 1 dokumen monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan.

7. KegiatanPeningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Terwujudnya pembinaan fisik dan kesegaran serta peningkatan pengetahuan

pertolongan korban, pencegahan dan pemadaman kebakaran bagi 20 personil Dinas

Kebakaran.

8. KegiatanLomba Ketrampilan Pemadaman Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

Page 177: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

175

Terwujudnya peningkatan SDM dan profesionalitas personil Dinas Kebakaran dan

peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan kebakaran berupa

pelaksanaan lomba ketrampilan pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana.

9. KegiatanOperasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Terlaksananya pemadaman kebakaran di 402 lokasi kebakaran serta pelaksanaan piket

dan pengamanan pada kegiatan-kegiatan publik dan sosial seperti pengamanan

kunjungan Presiden dan Wakil Presiden, konser, pertandingan sepakbola dan

pembersihan lokasi korban banjir.

10. KegiatanPembentukan Satlakar

Terbentuknya 480 anggota Satlakar di 32 kelurahan untuk meningkatkan kesiagaan

dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran.

11. Kegiatan Gladi Lapang Menghadapi Musim Kemarau

Terlaksananya kegiatan gladi lapang menghadapi musim kemarau untuk meningkatkan

kesiapsiagaan personil Dinas Kebakaran dalam menghadapi musim kemarau.

12. Kegiatan Pendataan dan Pelaporan Kejadian Kebakaran

Terlaksananya pendataan dan pelaporan kejadian kebakaran sebanyak 24 kejadian

selama 3 bulan sehingga didapat data kejadian kebakaran yang akurat.

13. Kegiatan Pengembangan Pusat Data dan Sistem Informasi Kebakaran

Kegiatan yang dianggarkan pada Perubahan APBD Kota Semarang Tahun Anggaran

2015 initerdapat dua kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan dikarenakan keterbatasan

waktu pelaksanaan yang harus melalui proses lelang.

14. Kegiatan Pengadaan APAR untuk Sekolah

Tersedianya 115 tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk 42 Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Semarang.

TUJUAN 3 :

PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK DASAR WARGA

MISKIN SECARA ADIL, MERATA, PARTISIPATIF, KOORDINATIF, SINERGIS

DAN SALING PERCAYA GUNA MEMPERCEPAT PENURUNAN JUMLAH WARGA

MISKIN.

SASARAN 1 :

MEMPERCEPAT PENURUNAN JUMLAH WARGA MISKIN DENGAN

PERSENTASE PENURUNAN SEBESAR 2% PER TAHUN

Capaian

Indikator Kinerja

Realisasi

Tahun

2014

Tahun 2015 Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

RPJMD Capaian 2015

terhadap

RPJMD (%) Target Realisasi Realisasi

%

Penurunan Persentase Penduduk Miskin (2

tahun sekali) (IKU) 1,80% 2% 2% 100%

Persentase warga miskin yang ditangani (1

tahun sekali) (IKU)

4.943 KK

(3,83 %) 4.485 jiwa 5.254 KK

( 4,08 %)

110%

Kegiatan Verifikasi Warga Miskin - 367.848 367.848 100%

Kelurahan Sasaran 32 17 17 100%

Page 178: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

176

Fasilitasi Penanggulangan Kemiskinan

Pemerintah Kota Semarang telah membangun web site mengenai Sistem Informasi

Manajemen Warga Misikin (SIMGAKIN) yaitu http://simgakin.semarangkota.go.id

Berdasarkan Keputusan Walikota Semarang No. 050/680 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015 dimana Hasil Verifikasi dan

Identifikasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015 diperoleh data warga miskin Kota

Semarang sebesar 114.939 KK / 367.848 jiwa dengan rincian :

a. Penduduk Hampir Miskin sejumlah 97.564 KK / 313.258 Jiwa

b. Penduduk Miskin sejumlah 17.336 KK / 54.485 Jiwa

c. Penduduk Sangat Miskin sejumlah 39 KK / 105 Jiwa

Berikut data jumlah warga miskin pada tahun 2015 di 16 Kecamatan :

NO KECAMATAN JML KELU RAHAN JML GAKIN 2015

(KK / JIWA)

1 SEMARANG BARAT 16 12.103 / 39.136

2 TUGU 7 2.973 / 9.607

3 MIJEN 14 4.734 / 14.605

4 NGALIYAN 10 6.775 / 21.372

5 TEMBALANG 12 10.817 / 35.537

6 BANYUMANIK 11 4.592 / 14.428

7 CANDISARI 7 7.564 / 24.220

8 GAYAMSARI 7 6.532 / 21.311

9 SEMARANG UTARA 9 13.408 / 44.595

10 SEMARANG TENGAH 15 5.939 / 17.791

11 GAJAH MUNGKUR 8 5.027 / 15.705

12 GUNUNGPATI 16 5.726 / 17.569

13 SEMARANG SELATAN 10 6.991 / 21.477

14 PEDURUNGAN 10 7.502 / 24.892

15 SEMARANG TIMUR 12 6.281 / 20.090

16 GENUK 13 7.975 / 25.513

J U M L A H 177 114.939 / 367.848

Sumber : Bappeda Kota Semarang Tahun 2015

DAFTAR PERKEMBANGAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

NO U R A I A N TAHUN

2011

TAHUN

2012

TAHUN

2013

TAHUN

2014

TAHUN

2015

1. Jumlah SKPD Pengampu 16 SKPD 22 SKPD 26 SKPD 26 SKPD 26 SKPD

2. Jumlah Kelurahan 32 Kelurahan 48 kelurahan 48 kelurahan 32 Kelurahan 17 Kelurahan

3. Jumlah Warga Miskin Tertangani 5.688 KK

( 4,42 % )

7.934 KK

( 6,17 % )

6.005 KK

( 4,60 % )

4.943 KK

( 3,84 % )

5.254 KK

( 4,08 % )

4. Capaian Target RPJMD 2.316 KK

( 1,80 % )

3.473 KK

( 2,70 % )

3.473 KK

( 2,70 % )

2.316 KK

( 1,80 % )

1.287 KK

( 1,00 % )

Sumber : Bappeda Kota Semarang Tahun 2015

Rekapitulasi Hasil Kegiatan Gerakan Terpadu Penanggulangan Kemiskian :

a) Melalui Program/ Kegiatan/ Bantuan dari SKPD dengan dana APBD tahun 2015,

termasuk untuk 17 Kelurahan Sasaran Gerdu Kempling Tahun 2015 sebesar Rp

201.039.916.366 ,-

b) Melalui Program/ Kegiatan/ Bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 212.220.880.375,-

c) Melalui Program/ Kegiatan/ Bantuan dari CSR ( BUMN/ BUMD/ Perbankan/

Perusahaan ) dengan pendamping PTN/PTS, sebesar Rp 16.520.787.530 ,-

d) Melalui Program/ Kegiatan/ Bantuan dari BAZ dan Swadaya Masyarakat sebesar

Rp 1.534.209.000,-

Page 179: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

177

B. AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan tata kelolapemerintahan yang baik

merupakan tuntutan akuntabilitas pengelolaan setiap entitas pemerintahan. Hal ini berarti

setiap aspek pengelolaan pemerintahan harus dilaksanakan berdasarkan prinsip transparansi

dan akuntabilitas.

Untuk mewujudkan kondisi ini, sejalan dengan dinamika regulasi yang berlaku, maka

setiap pemerintahan harus terus melakukan berbagai upaya pembaruan khususnya dalam

pengelolaan keuangan, antara lain pemutakhiran produk perundang-undangan, penataan

kelembagaan, pembenahan sistem dan prosedur, dan peningkatan profesionalisme sumber

daya manusia di bidang pengelolaan keuangan. Pada bidang Pengelolaan Keuangan

Daerah, Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk mematuhi semua aspek

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Laporan Keuangan sebagai bentuk

akuntabilitas pengelolaan keuangan, disusun dengan memaksimalkan upaya pemenuhan

prinsip-prinsip penyajian laporan dan kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 34 ayat (1) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terakhir kali

diubah dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah pasal 83 mengamanatkan bahwa Kepala Daerah menyusun rancangan

Kebijakan Umum APBD (KUA) berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD

yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Untuk penyusunan APBD Tahun

Anggaran 2015 telah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun

2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Tahun 2015.

Dalam penyusunan APBD Pemerintah sesuai mekanismenya maka terlebih dahulu

disusun Dokumen KUA. Dokumen KUA merupakan dokumen yang memuat target

pencapaian kinerja terukur dari program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

untuk setiap urusan Pemerintahan Daerah disertai proyeksi pendapatan daerah, alokasi

belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang

mendasarinya. KUA juga memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan

APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan

daerah, dan strategi pencapaiannya yang memuat langkah- langkah konkrit dalam

pencapaian target yang ditetapkan. Dokumen KUA ini memuat kebijakan penganggaran

dari rencana program dan kegiatan yang tercantum dalam RKPD Tahun 2015 yang

merupakan penjabaran tahun kelima dari RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015.

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Page 180: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

178

Daerah, serta ditegaskan dalam Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015,

Anggaran Pendapatan Daerah Kota Semarang tahun 2015, terdiri dari:

1. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 1.107.053.257.000,-

2. Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.306.428.964.000,-

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp. 850.342.315.000,-

Total Pendapatan Daerah sebesar Rp. 3.263.824.536.000,-

1. Kebijakan Pendapatan

Secara umum, kebijakan pendapatan daerah diarahkan untuk terus mendorong

peningkatan pendapatan dengan pokok-pokok kebijakan sebagai berikut:

a. Optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

obyek pajak dan retribusi yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

b. Optimalisasi penerimaan pendapatan dari pemanfaatan aset daerah dan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;

c. Peningkatan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan

mengoptimalkan pengelolaan BUMD;

d. Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan pengelolaan

anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja secara efisien, efektif dan

berkesinambungan;

e. Optimalisasi Dana Perimbangan dengan memperhatikan ketentuan dalam Permendagri

Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015, sebagai

berikut:

1) Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai Peraturan Presiden

tentang Dana Alokasi Umum DaerahProvinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun

Anggaran 2015.

2) Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri

Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2015.

3) Sisa DAK, untuk target kinerja yang telah tercapai dapat digunakan untuk

mendanai bidang yang sama atau bidang yang sesuai dengan prioritas nasional

sesuai dengan petunjuk teknis tahun 2015 atau tahun sebelumnya dan target

kinerja kegiatan DAK yang belum tercapai, dianggarkan dalam APBD Tahun

Anggaran 2015 untuk mendanai kegiatan yang sesuai pada bidang DAK yang

sama sesuai prioritas nasional dengan menggunakan petunjuk teknis tahun

anggaran sebelumnya.

4) Penganggaran pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)

dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Sementara

DBH-Pajak Tahun Anggaran 2015

5) Pendapatan pada pos Bagi Hasil Pajak yang berasal dari Pajak Rokok pada KUA

ini belum diperhitungkan karena belum terdapat informasi resmi dari kementrian

terkait mengenai alokasi ke daerah Tahun Anggaran 2015. Jika informasi resmi

tentang pagu alokasi Pajak Rokok telah ditetapkan, maka pagu alokasi tersebut

Page 181: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

179

dapat langsung ditampung dan/atau disesuaikan pada saat proses pembahasan

RAPBD dengan mengacu pada Permendagri No. 37 Tahun 2014 tanpa perlu

melakukan perubahan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS.

f. Peningkatan pendapatan daerah yang bersumber dari Bantuan Keuangan Peningkatan

pendapatan daerah yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi, baik yang

bersifat umum maupun bersifat khusus.

Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah Kota Semarang pada tahun 2015

diarahkan pada optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan

intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah yang menitikberatkan pada :

a. Optimalisasi potensi pendapatan dengan tetap tidak memberatkan masyarakat.

b. Melaksanakan online sistem pembayaran dan pelaporan pajak daerah (Pajak Restoran

dan Pajak Hiburan).

c. Menjaga iklim investasi yang kondusif.

d. Pemutakhiran data spasial peta blok PBB (Kelurahan Bulusan)

e. Mudah diterapkan dan dilaksanakan.

f. Tidak merusak lingkungan.

g. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya serta optimalisasi aset

dan kekayaan Pemerintah Kota.

Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah ini diharapkan akan meningkat sejalan

dengan perkembangan yang terjadi sesuai akselerasi aktivitas perekonomian dan

memberikan akuntabilitas yang obyektif dan proporsional pada pembangunan yang akan

dilaksanakan serta berupaya meningkatkan pengembangan perekonomian di daerah.

2. Target dan Realisasi Pendapatan

Upaya-upaya dalam mencapai target pendapatan daerah pada tahun 2015, dapat

ditempuh dengan :

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak

dan retribusi sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki berdasarkan

ketentuan yang berlaku;

b. Meningkatkan kualitas pelayanan, sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak

dan retribusi daerah yang cepat, sederhana dan akuntabel;

c. Meningkatkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan sesuai

kewenangan dan potensi yang dimiliki Pemerintah Kota dengan tetap memerhatikan

aspek keadilan, kepentingan umum dan kemampuan masyarakat;

d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan daerah

untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas,

kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan;

e. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah;

f. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam memberikan kontribusi

kepada pendapatan Pemerintah Kota.

Page 182: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

180

Secara umum di Tahun 2015 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang telah

mencapai target, bahkan beberapa pendapatan realisasinya melampaui target. Namun masih

terdapat jenis pendapatan yang realisasinya belum mencapai target. Adapun Target dan

Realisasi Pendapatan Tahun 2015 sebagai berikut :

Target Pendapatan Rp. 3.263.824.536.000,-

Realisasi Pendapatan Rp. 3.390.172.448.717,- -

Selisih lebih Rp. 126.347.912.717,-

Realisasi Pendapatan mencapai 103,87 %dari target Pendapatan Tahun 2015.

Target dan Realisasi pendapatan secara rincian adalah sebagai berikut :

NO JENIS

PENDAPATAN

ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1. Pendapatan Asli

Daerah. 1.107.053.257.000 1.244.594.020.738 137.540.763.738 112,42 1.158.137.854.383

2. Dana Perimbangan 1.306.428.964.000 1.270.371.271.674 (36.057.692.326) 97,24 1.274.767.390.279

3. Lain-lain Pendapatan

yang Sah. 850.342.315.000 875.207.156.305 24.864.841.305 102,92 752.881.422.793

Jumlah Pendapatan

Daerah.

3.263.824.536.000 3.390.172.448.717 126.347.912.717 103,87 3.185.786.667.455

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

a) Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan pendapatan yang berasal dari pajak

daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah.

Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut :

Target Rp. 1.107.053.257.000,-

Realisasi Rp. 1.244.594.020.738,- _

Selisih Lebih Rp. 137.540.763.738,-

Realisasi PAD mencapai 112,42% dari target PAD Tahun 2015.

NO URAIAN ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1. Pendapatan Pajak Daerah 783.000.000.000 816.208.853.784 33.208.853.784 104,24 791.764.929.686

2. Pendapatan Retribusi Daerah 103.340.009.000 89.728.179.483 (13.611.829.517) 86,83 110.310.402.783

3. Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang

dipisahkan

9.306.898.000 10.530.576.700 1.223.678.700 113,15 8.036.099.560

4. Lain-lain PAD yang Sah 211.406.350.000 328.126.410.771 116.720.060.771 155,21 248.026.422.354

Jenis PAD 1.107.053.257.000 1.244.594.020.738 137.540.763.738 112,42 1.158.137.854.383

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

b) Dana Perimbangan

Dana Perimbangan adalah dana yang berasal dari Pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

Desentralisasi.

Target dan Realisasi Dana Perimbangan adalah :

Target Rp. 1.306.428.964.000,-

Realisasi Rp. 1.270.371.271.674,- -

Selisih kurang Rp. (36.057.692.326,-)

Realisasi Dana Perimbangan mencapai 97,24% dari target Tahun 2015.

Page 183: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

181

Rincian Dana Perimbangan adalah sebagai berikut :

NO URAIAN ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1. Bagi Hasil Pajak 125.281.000.000 95.124.155.500 (30.156.844.500) 75,93 137.759.893.153

2. Bagi Hasil Bukan Pajak/

Sumber Daya Alam 2.200.000.000 1.738.332.174 (461.667.826) 79,02 3.031.059.126

3. Dana Alokasi Umum. 1.126.847.634.000 1.126.847.634.000 0 100,00 1.104.739.473.000

Dana Alokasi Khusus 52.100.330.000 46.661.150.000 (5.439.180.000) 89,56 29.236.965.000

Dana Perimbangan 1.306.428.964.000 1.270.371.271.674 (36.057.692.326) 97,24 1.274.767.390.279

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

c) Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah pendapatan daerah yang berasal dari

sumber lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang

berlaku.

Target dan Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah :

Target Rp. 850.342.315.000,-

Realisasi Rp. 875.207.156.305,-

Selisih lebih Rp. 24.864.841.305,-

Realisasi lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 102,92% dari target lain –

lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2015.

Rincian Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah sebagai berikut :

NO URAIAN ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1. Bagi Hasil Pajak dari

Propinsi dan Pemda

Lainnya

392.158.000.000 432.645.344.655 40.487.344.655 110,32 399.557.971.017

2. Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 355.298.952.000 355.298.952.000 0 100,00 283.917.499.000

3. Bantuan Keuangan dari

Propinsi 82.155.340.000 66.532.836.650 (15.622.503.350) 80,98 69.405.952.776

4 Dana Insentif Daerah 20.730.023.000 20.730.023.000 0 100,00 0

Lain – lain Pendapatan

Daerah Yang Sah

850.342.315.000 875.207.156.305 24.864.841.305 102,92 752.881.422.793

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

3. Permasalahan dan Solusi Pencapaian Pendapatan Daerah

Dalam upaya mengoptimalisasi mengelola pendapatan daerah Pemerintah Kota

Semarang sering mengalami berbagai permasalahan. Adapun permasalahan yang timbul

pada setiap optimalisasi pendapatan dan solusinya sebagai berikut :

a. Permasalahan Pendapatan dan Solusi pada PAD

a) Permasalahan Pajak Daerah

1) Adanya Wajib Pajak yang belum membayar sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Kurangnya kesadaran dan transparansi Wajib Pajak dalam melaporkan

besaran pajak yang seharusnya dibayar.

3) Keterbatasan SDM Pemeriksa Pajak yang memenuhi kriteria pemeriksa

pajak.

4) Kesulitan dalam pemungutan Pajak Daerah yang obyek pajaknya yang

subyek pajaknya sulit diketemukan.

Page 184: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

182

5) Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) tidak

tercapai dikarenakan adanya penurunan jumlah transaksi tanah dan atau

bangunan yang pada tahun 2014 terjadi transaksi sebanyak 13.305 transaksi

dan di tahun 2015 terjadi 12.794 transaksi. Kemungkinan hal ini terjadi

karena pelemahan pertumbuhan ekonomi secara nasional

6) Dalam pembayaran PBB terealisasi sebesar Rp.215.303.165.681,- melebihi

jumlah target Rp.215.000.000.000,-. Namun pada tahun 2015 telah

dipisahkan antara penulisan rekening pokok pajak dan denda pajak

sehingga tidak memenuhi target. Hal ini terjadi karena adanya penurunan

tingkat kepatuhan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang ditunjukan

pada tahun 2014 dari 496.124 lembar SPPT PBB yang diterbitkan, terbayar

359.191 SPPT PBB (72,39%). Sedangkan pada tahun 2015 dari 502.895

lembar SPPT PBB yang terbayar sejumlah 317.350 SPPT (63,10%).

7) Pajak Sarang Burung Walet realisasinya mencapai 0% dikarenakan

sulitnya menemui wajib pajak (Pemilik) sehingga tidak pernah diterbitkan

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah(SPTDT) Pajak Sarang Burung

Walet.Akan tetapi tetap dianggarkan mengingat adanya potensi

perkembangan bisnis sarang burung walet di Kota Semarang.

b) Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Dilaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga dengan pemasangan on line

system (pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik) terhadap

Wajib Pajak Restoran dan Pajak Hiburan serta akan dilakukan terhadap

obyek pajak yang lain.

2) Melaksanakan pemeriksaan secara periodik setiap Triwulan dan

penungguan terhadap obyek pajak tertentu yang ditengarai dalam

membayar pajaknya tidak sesuai dengan yang seharusnya.

3) Mengusulkan kepada Kantor Diklat Kota Semarang untuk penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan terkait pengelolaan dan

pemeriksaan pajak daerah.

4) Melaksanakan Yustisi Pajak Daerah bagi Wajib Pajak yang melanggar

ketentuan yang berlaku.

5) Melakukan updating Pajak Daerah secara rutin dan berkelanjutan.

6) Berusaha mencari informasi pemilik sarang burung wallet dengan

melakukan pendataan melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar serta

koordinasi dengan Asosiasi Sarang Burung Walet.

b. Permasalahan Retribusi Daerah

Upaya pengelolaan Retribusi Daerah secara optimal sering terjadi permasalahan dan

kendala yang dihadapi SKPD pengelola Retribusi Daerah bersangkutan. Adapun

permasalahan Retribusi Daerah setiap SKPD sebagai berikut :

Dinas PSDA dan ESDM

Permasalahan :

Page 185: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

183

Peralatan yang di miliki dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang masih belum bisa

mencukupi untuk kebutuhan internal Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Dinas PSDA

dan SKPD lain yang membutuhkan. Sehingga untuk kebutuhan eksternal pelayanan

masyarakat yang akan menyewa belum bisa dilayani secara maksimal , hal ini dikarenakan

jumlah peralatan terbatas, kondisinya sudah tua dan ada beberapa peralatan yang rusak.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

Penambahan peralatan/mesin baru dengan penganggaran di tahun 2016 perubahan

dan perbaikan peralatan supaya berfungsi dengan optimal.

Dinas Tata Kota dan Perumahan

Permasalahan :

1) Tidak tercapainya Target pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

khususnya rumah sewa dikarenakan :

a. Tingkat kepatuhan dari penghuni untuk memenuhi kewajibannya masih

kurang dan biasanya pembayaran sewa saat dilakukan penagihan selalu

digunakan keperluan lain seperti bayar sekolah.

b. Keterbatasan petugas penagih, dimana petugas penagih melakukan

penagihan siang hari dan banyak penghuni rumah sewa yang bekerja,

sehingga saat melakukan penagihan kurang efektif.

2) Tidak tercapainya Target pendapatan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

dikarenakan :

a. Wajib Retribusi IMB yang masuk pada TA 2015 sebanyak 2.128 pemohon

sebagian besar nilai retribusinya kecil (rata-rata sekitar Rp.10.000,- per

meter).

b. Banyak berkas yang berhenti karena persyaratan belum lengkap, terutama

terkait persyaratan rekomendasi dari instansi lain.

c. Proses IMB yang masih rumit dan tidak sesuai SPM, sehingga masyarakat

enggan mengurus IMB.

d. Dalam memproses IMB belum memanfaatkan IT secara maksimal sehingga

efisien dan efektifitas masih kurang.

e. Banyak berkas yang masuk dalam kondisi pengecekan di lapangan terdapat

banyak pelanggaran, sehingga berkas tidak bisa diproses.

f. Personil yang menangani sangat terbatas.

3) Tidak tercapainya Target Pendapatan Retribusi Ijin Gangguan (HO)

dikarenakan :

a. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Ijin Gangguan dan

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu

bahwa permohonan daftar ulang bagi pemohon Ijin Gangguan tidak

dikenakan pembayaran retribusi kembali.

b. Pemberlakuan peraturan baru/edaran mengenai persyaratan yang harus

dilengkapi dalam permohonan Ijin Gangguan menjadi hambatan bagi

Page 186: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

184

pengajuan penerbitan Ijin Gangguan maupun daftar ulang Ijin Gangguan,

karena belum didukung peraturan teknis pelaksanaannya di daerah.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Tingkat intensitas pembinaan kepada penghuni rumah susun perlu ditingkatkan,

dalam rangka meningkatkan kepatuhan dalam memenuhi kewajibannya dan

dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi setiap bulannya.

2) Sosialisasi berkaitan dengan perijinaan (KRK, IMB, HO dan Pelayanan

Pemakaman) pada 8 kecamatan setiap tahunnya yang sudah dilaksanakan mulai

tahun 2011 sampai sekarang. Sosialisasi dilaksanakan dengan melakukan

koordinasi dengan SKPD terkait yaitu BPPT.

3) Perlu adanya monitoring dan evaluasi setiap bulan terhadap prosedur perijinan

yang berlaku melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian.

Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

Permasalahan:

1) Banyak ijin Titik Reklame yang tidak diperpanjang lagi.

2) Beberapa permohonan Ijin Penyelenggaraan Reklame masih dalam proses, hal

tersebut karena adanya ketidaksesuaian antara ijin yang diajukan dengan

kondisi fisik yang ada di lapangan.

3) Mekanisme perijinan reklame terlalu panjang, sehingga memperlambat

pemasukan retribusi reklame.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Menyusun Raperda tentang Reklame, yang pada saat ini sudah masuk di Badan

Legislatif DPRD.

2) Penyederhanaan mekanisme perijinan penyelenggaraan reklame.

3) Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian dalam Penyelenggaraan

Reklame.

Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika

Permasalahan :

1) Tidak tercapainya target pendapatan parkir tepi jalan umum dikarenakan setelah

ditinjau ke lapangan banyak ditemukan titik parkir ditempat larangan parkir dan

realisasi di lapangan titik-titik baru belum efektif, sehingga belum ada

peningkatan pendapatan secara signifikan.

2) Tidak tercapainya target pengujian kendaraan bermotorkarena Kendaraan yang

terdaftardalam data base tidak semuanya melakukan uji laik di Kota Semarang,

dikarenakan ada kendaraan yang sudah tidak beroperasi lagi (usang) dan

melakukan uji di daerah lain.

3) Tidak tercapainya target retribusi pemakaian kekayaan daerah (sewa gedung

parkir SCJ Johar) karena ada keterlambatan pembayaran yang seharusnya

dibayar bulan Desember 2015 baru dibayar tanggal 19 Januari 2016.

Page 187: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

185

4) Tidak tercapainya target retribusi terminal karena realisasi retribusi Terminal

Mangkang dicatat ke dalam pendapatan BLU UPTD Terminal Mangkang,

sehingga mengurangi retribusi Terminal secara keseluruhan.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Parkir

a. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan parkir tepi jalan

umum pada tahun 2015 dengan mencari titik baru telah membuahkan hasil,

jumlah titik parkir pada 2014 sebanyak 1.089 titik bertambah menjadi

1.127 titik (meningkat 38 titik)

b. Untuk mengoptimalkan retribusi parkir tepi jalan umum pada tahun 2015

telah dilaksanakan penjajakan penerapan parkir meter. Dan pada tahun

2016 akan dilaksanakan DED Parkir Meter di Kota Semarang.

2) Untuk meningkatkan pendapatan pengujian kendaraan bermotor akan dilakukan

updating data kendaraan, sehingga kendaraan yang melakukan uji sesuai

dengan potensi yang riil.

3) Melaksanakan sosialisasi kepada pihak penyewa agar dilaksanakan pembayaran

sewa secara tepat waktu .

4) Pada saat perencanaan penganggaran agar dipisahkan antara retribusi terminal

dan penerimaan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

( penerimaan lain-lain BLU ).

Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Permasalahan

Tidak tercapainya retribusi sewa Lapangan Simpang Lima karena di tahun 2015

Lapangan Pancasila Simpanglima sedang dalam tahap rehabilitasi yaitu penataan jalur

bunga sehingga belum dapat digunakan.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

Mempercepat proses rehabilitasi penataan jalur bunga pada Lapangan Simpang

Lima sehingga dapat difungsikan kembali guna meningkatkan retribusi.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Permasalahan :

1) Retribusi Pemakaian kekayaan daerah tidak dapat memenuhi target dikarenakan

sewa lahan TBRS (WONDERIA) belum dibayar oleh PT. Semarang Arsana

Rekreasi Trusta (SMART).

2) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa tidak memenuhi target

dikarenakan terhambat dengan ditutupnya median jalan sehingga mengurangi

pengunjung yang akan menginap.

3) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga tidak memenuhi target dikarenakan

terhambat dengan ditutupnya median jalan sehingga mengurangi pengunjung

yang akan rekreasi.

Page 188: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

186

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Pihak Pemerintah Kota Semarang sudah melakukan penagihan terhadap Sewa

lahan di TBRS (WONDERIA) oleh PT. Semarang Arsana Rekreasi Trusta

(SMART) akan tetapi sampai dengan saat ini belum dilakukan pembayaran.

2) Meningkatkan pengunjung yang menginap diPesanggrahan dengan cara

memperbanyak event-event yang dilaksanakan di sekitar Pesanggarahan

tersebut sehingga mendorong masyarakat untuk menginap.

3) Menyusun Perda tentang kenaikan tarif retribusi jasa usaha dan sudah melalui

proses pembahasan di Pansus DPRD

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah :

Permasalahan :

1) Kerjasama pengelolaan SPBU Pandanaran sudah berakhir dan tidak

diperpanjang lagi, sedangkan denda terhadap keterlambatan Rp.3.353.900.000,-

sampai dengan selesainya perjanjian belum dipenuhi.

2) Kerjasama dengan PT.Narpati tidak mencapai target dan capaiannya 0%

dikarenakan sampai dengan saat ini Pihak PT.Narpati belum memenuhi

kewajibannya yaitu membayar retribusi. Sedangkan PT.Narpati menuntut

sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang saat ini masih proses di Kanwil

Pertanahan Jawa Tengah.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan proses hukum sampai dengan

tingkat Kasasi dan saat ini telah ada putusan kasasi dari MA (Mahkamah

Agung). Sesuai putusan MA tersebut dimenangkan oleh pihak Pemerintah Kota

Semarang. Pemerintah Kota Semarang telah melayangkan surat teguran piutang

tahun 2014 sebanyak 2 (dua) kali dan tahun 2015 telah menagih kembali namun

sampai dengan saat ini belum ada respon. Disisi lain Pemerintah Kota juga

telah memasukkan dalam daftar kerugian daerah yang selalu akan ditagih

dengan melakukan koordinasi dengan Pengadilan dan Kejaksaan untuk

melaksanakan eksekusi penagihan.

2) Pemerintah Kota Semarang sudah melakukan penagihan sebanyak 2 ( dua

) kali, tapi sampai dengan saat ini PT.Narpati belum melakukan pembayaran.

Berdasarkan Hasil dialog Pj.Walikota dengan jajaran Badan Pertanahan

Nasional antara lain tentang TPA Jatibarang. Disarankan untuk merubah

permohonan dari Hak Pengelolaan Lahan (HPL) ke Hak Pakai (HP) terlebih

dahulu. Tetapi berdasarkan pengajuan HPL yang sudah diserahkan dari Kantor

Wilayah Pertanahan Provinsi Jawa Tengah ke BPN Kota Semarang hingga

sekarang belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang.

Dinas Pasar :

Permasalahan :

Tidak tercapainya Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dikarenakan :

Page 189: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

187

1) Jumlah PKL yang digunakan sebagai acuan penyusunan target Pendapatan pada

kenyataannya sudah banyak berkurang karena adanya kegiatan penertiban PKL.

2) Banyak Kelurahan kekurangan personel didalam penarikan retribusi.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Updating data PKL pada tahun 2015 sebagai bahan untuk merevisi target di 177

kelurahan

2) Personel Dinas Pasar diperbantukan dalam penarikan retribusi di kelurahan-

kelurahan yang tidak mempunyai petugas juru pungut.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Permasalahan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan :

Perusda Percetakan

Adanya PPn kurang bayar dari tahun 2010-2013, pihak Perusda Percetakan selama

ini menganggap bahwa pajak yang dikenakan adalah pajak diatas Rp.1.000.000,-

sedangkan di bawah Rp.1.000.000,- tidak dikenakan pajak . Pajak dari tahun 2010-

2013 mencapai Rp.227.054.928,- yang ditutup dengan perolehan laba tahun 2014.

Adapun laba tahun 2014 Rp.347.732.368,- sehingga Perusda Percetakan hanya dapat

menyetorkan deviden Rp.69.361.561,-

Solusi yang diupayakan sebagai berikut:

Semua penjualan akan dikenakan PPn sesuai dengan ketentuan yang berlaku (dari

yang semula penjualan dibawah Rp.1.000.000,- tidak dikenakan pajak PPn)

Perusda RPH dan BHP

Penyalahgunaan keuangan yang dilakukan oleh Pegawai RPH dan BHP berdampak

pada laba operasional Perusda RPH dan BHP Kota Semarang

Solusi yang diupayakan sebagai berikut:

1) Telah dilakukan proses hukum kepada bendahara yang bersangkutan.

2) Melakukan perekrutan SDM yang mempunyai kompentensi di bidang

keuangan.

3) Melakukan pengendalian melalui monitoring perolehan pendapatan secara

harian

4) Untuk meningkatan pendapatan maka pemotongan hewan yang semula hanya

dilaksanakan pada malam hari, akan ditingkatkan lagi menjadi pemotongan di

malam hari dan siang hari khususnya untuk babi dan sapi

PD. BPR Bank Pasar

PD BPR Bank Pasar tidak mencapai target di tahun 2015 karena :

1) Adanya biaya jasa pengabdian direktur yang harus dibayarkan secara langsung

dan tidak boleh diambilkan dari dana kesejahteraan pegawai.

2) Adanya biaya sistem yang harus dibayar langsung oleh BPR Bank Pasar dan

tidak boleh disusutkan

Solusi yang diupayakan sebagai berikut:

1) Memperkecil suku bunga pinjaman kepada pihak ketiga

Page 190: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

188

2) Membuat produk-produk baru yang lebih inovatif seperti Tabungan Tahta

(Tabungan Arisan Hadiah Jutaan)

3) Memperkuat Tim Market (pemasaran)

PD. BPR BKK Kota Semarang

PD BPR BKK Kota Semarang tidak mencapai target di tahun 2015 karena persaingan

pasar yang cukup ketat.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut:

Dengan memperkuat Tim market (pemasaran) sehingga pendapatan usaha bisa

mencapai target yang direncanakan.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Permasalahannya tingginya penerimaan denda disebabkan karena masyarakat kurang

tertib dan disiplin dalam melakukan permohonan administrasi kependudukan

sehingga sesuai Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Walikota Nomor 2A Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

maka setiap penduduk dikenai sanksi administratif berupa denda apabila melampaui

batas waktu pelaporan.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan sosialisasi

kebijakan kependudukan, yaitu memberikan pelayanan langsung baik dengan mobil

keliling maupun pelayanan pada kelurahan serta pembebasan denda akta kelahiran

pada kegiatan HUT Kota Semarang ke 468.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi

Penerimaan lain-lain BLU tidak memenuhi target karena pengoperasian koridor baru

BRT belum tersosialisasi secara penuh pada masyarakat sehingga masyarakat belum

menggunakan armada tersebut. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan tiket BRT

berkurang

Solusi yang diupayakan sebagai berikut:

Kedepan akan dilakukan sosialisasi dan promosi untuk menarik animo masyarakat,

agar masyarakat memaksimalkan penggunaan armada BRT.

e. Pendapatan Dana Perimbangan

Dana Bagi Hasil Pajak tidak mencapai target dikarenakan :

1) Transfer triwulan IV tahun 2015 belum disalurkan sampai dengan 31 Desember

2015 dan rencana Pemerintah Pusat akan menyalurkan kekurangan tersebut di

tahun 2016 sesuai PMK Nomor 241/PMK.07/2014 dengan mekanisme kurang

bayar.

2) Realisasi penerimaan pajak pusat tidak tercapai sehingga realisasi bagi hasil

pajak kepada daerah juga tidak tercapai, karena bagi hasil pajak perhitungannya

berdasarkan realisasi penerimaan pajak pusat.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut:

Page 191: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

189

Perlu meningkatkan upaya dalam rangka optimalisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak

yaitu dengan implementasi perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang

dengan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I tentang Optimalisasi Pajak

Penghasilan (PPh Pasal 21 dan PPH WPOPDN Pasal 25/29).

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) tidak mencapai target

dikarenakan :

1) Transfer triwulan IV tahun 2015 belum disalurkan. sampai dengan 31

Desember 2015 dan rencana Pemerintah Pusat akan menyalurkan kekurangan

tersebut di tahun 2016 sesuai PMK Nomor 241/PMK.07/2014 dengan

mekanisme kurang bayar.

2) Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan drastis Rp.35.000 per barel,

sehingga realisasi menjadi sangat rendah ( tidak tercapai ).

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

Terkait dengan harga minyak mentah dunia, Pemerintah Kota sifatnya hanya

menerima, namun untuk kebenaran data selalu diadakan koordinasi dengan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Dana Alokasi Khusus tidak mencapai target karena :

Tidak tercapainya pendapatan dari DAK khususnya untuk DAK tambahan yang

terdiri dari Program Prioritas Percepatan Kabinet Kerja (P3K2) dan Urusan Daerah

(UD) hanya 80% adalah karena :

1) Adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena gagal lelang.

2) SKPD kurang cepat menyerap dana DAK sehingga keharusan penyerapan 75%

sampai dengan tahap III tidak dapat dipenuhi. Tercapainya pendapatan DAK

tergantung capaian kinerja SKPD pelaksana DAK.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

SKPD pelaksana DAK harus dipacu untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan

tepat waktu sehingga penyerapan bisa lebih cepat dan minimal penyerapan 75% yang

merupakan syarat pengajuan pencairan tahap selanjutnya dapat dipenuhi.

f. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi tidak mencapai target dikarenakan :

Khususnya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak tercapai target

anggaran pendapatan karena masyarakat beralih pada pembelian mobil murah,

sehingga realisasi pendapatan BBNKB menjadi lebih kecil.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

Terkait dengan daya beli dan selera masyarakat dalam pembelian mobil murah,

Pemerintah berupaya memonitor ketepatan data.

Bantuan Keuangan dari Propinsi

Realisasi Dana Bantuan Keuangan dari Propinsi terserap sebesar 80,98% dari target

yang ditetapkan, hal tersebut disebabkan karena :

Page 192: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

190

1) Bantuan hibah tidak dapat dilaksanakan karena adanya Undang-undang Nomor

23 tahun 2014

2) Gagal lelang, terutama untuk kegiatan yang bersifat fisik .

3) Khusus untuk Dinas Pendidikan, bantuan keuangan masuk dalam APBD

Perubahan 2015 sehingga tidak cukup waktu pelaksanaan karena perubahan

APBD ditetapkan pada tanggal 23 Oktober 2015.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :

1) Memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat terkait dengan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 yang berkaitan dengan persyaratan penerima hibah

harus berbadan hukum.

2) SKPD melaksanakan kegiatan lebih responsif dan perencanaan pelaksanaan

lebih baik dan tepat waktu. sehingga dapat mengantisipasi adanya gagal lelang

dan penyerapan anggaran optimal.

3) Memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah Provinsi agar penetapan

APBD Provinsi lebih awal baik murni maupun perubahan, sehingga Pemerintah

Kota tidak terkendala dalam pelaksanaan proses lelang serta terbatasnya waktu

pelaksanaan kegiatan.

B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

Pengelolaan Belanja Daerah Pemerintah Kota Semarang disusun berdasarkan prestasi

kerja yang berorientasi pada pencapaian target kinerja terukur yang ditetapkan untuk

meningkatkan akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran guna

peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Orientasi anggaran berbasis kinerja

adalah pencapaian keluaran dan hasil (output dan outcome) dari masukan (input) yang

dimanfaatkan untuk pencapaian target kinerja Pemerintah Kota Semarang dan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang dimiliki.

Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang yang terdiri dari

urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang

tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah atau

antar Pemerintah Daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

1. Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakanbelanja daerah pada tahun 2015disusun dengan memperhatikan ketentuan

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Kebijakan

belanja di tahun 2015 diarahkan pada:

a. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah

yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang, dengan peningkatan proporsi

belanja program dan kegiatan yang berdampak langsung kepada publik terutama

dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga pelaksanaan

penyelenggaraan Pemerintahan.

Page 193: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

191

b. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas pembangunan tahun 2015 yang

tercantum dalam RKPD Tahun 2015 yang memerhatikan pencapaian target indikator

sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015, capaian Millenium

Development Goals (MDG’s) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

c. Pada tahun 2015, dialokasikan belanja daerah untuk mendukung pelaksanaan

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015.

Penganggaran Belanja Daerah tahun 2015 terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja

langsung.

a. Belanja Tidak langsung.

Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung

terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan

sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga. Kebijakan untuk

belanja tidak langsung di tahun 2015, diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:

1) Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dianggarkan dengan berpedoman

pada ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tentang Peraturan

Gaji Pegawai Negeri Sipil. Di tahun 2015 gaji PNSD disusun dengan

memperhatikan antisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan, accress dan

kenaikan tunjangan beras;

2) Tambahan Penghasilan PNS di tahun 2015 direncanakan naik rata-rata sebesar

100% dengan berpedoman pada ketetapan tentang tambahan penghasilan bagi

PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Melalui kenaikan

TPP ini, diharapkan akan meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang terutama dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat;

3) Belanja Tidak Terduga merupakan anggaran penyediaan belanja untuk kegiatan

yang sifatnya tidak biasa/tanggap darurat yang tidak dapat diprediksi

sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh Pemerintah. Penganggaran belanja

tidak terduga dilakukan secara rasional dengan memertimbangkan realisasi

Tahun Anggaran 2014 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang

sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali dan pengaruh

pemerintah daerah.

4) Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial dilaksanakan berdasarkan

Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 20 Tahun 2012 tentang TataCara

Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan

Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2013 tentang

Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 20 Tahun 2012 tentang

Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban

dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Page 194: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

192

b. Belanja Langsung.

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja

barang dan jasa, serta belanja modal. Rencana belanja langsung ditahun 2015adalah

sebesarRp. 1.874.761.855.000. Belanja Langsung pada tahun anggaran 2015 diarahkan

melalui kebijakan sebagai berikut:

1) Penganggaran belanja langsung diimplementasikan melalui program dan

kegiatan berdasarkan prioritas pembangunan Sapta Program yang sejalan

dengan RKPD Kota Semarang Tahun 2015 dalam rangka pencapaian target-

target kinerja dalam RPJMD Tahun 2010-2015, Standar Pelayanan Minimal

(SPM), dan Millenium Development Goals (MDG’s);

2) Penganggaran Belanja Langsung disusun berdasarkan target capaian kinerja

yang jelas dan terukur yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas

perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan

anggaran;

3) Penganggaran Belanja Langsung disusun dengan memerhatikan asas kepatutan,

kewajaran dan rasionalitas dalam rangka pencapaian sasaran program dan

kegiatan secara efektif dan efisien;

4) Dalam rangka mendukung tercapainya keterpaduan kebijakan dan prioritas

pembangunan Kota Semarang dengan kebijakan dan prioritas pembangunan di

provinsi dan Nasional, dilakukan sinkronisasi dengan kebijakan dan prioritas

pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional di tahun 2015;

5) Pekerjaan pengadaan serta biaya-biaya yang berkaitan dengan proses

pengadaan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Target dan Realisasi Belanja Daerah adalah

Anggaran Rp. 4.358.328.271.526

Realisasi Rp. 3.018.858.152.493 _

Selisih kurang Rp. (1.339.470.119.033)

Kurang 30,73 % dari Anggaran Belanja Tahun 2015

NO URAIAN ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1 Belanja Tidak

Langsung

1.683.530.502.900 1.361.662.523.163 (321.867.979.737) 80,88 1.232.457.912.913

2 Belanja Langsung 2.674.797.768.626 1.657.195.629.330 (1.017.602.139.296) 61,96 1.729.518.776.473

Belanja 4.358.328.271.526 3.018.858.152.493 (1.339.470.119.033) 69,27 2.961.976.689.386

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

Page 195: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

193

Target dan Realisasi Belanja dapat dirinci sebagai berikut :

a. Belanja Tidak Langsung

Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung adalah :

Anggaran Rp.1.683.530.502.900,-

Realisasi Rp.1.361.662.523.163,- _

Selisih kurang Rp. (321.867.979.737,-)

Atau kurang 19,12% dari Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2015.

NO URAIAN ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1 Belanja Pegawai 1.508.021.694.600 1.323.678.903.513 (184.342.791.087) 87,78 1.178.286.258.488

2 Belanja Bunga 0 0 0 0 250.000.000

3 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0

4 Belanja Hibah 80.633.775.000 34.097.478.825 (46.536.296.175) 42,29 44.933.676.000

5 Belanja Bantuan Sosial 4.875.000.000 1.998.500.000 (2.876.500.000) 40,99 6.301.500.000

6 Belanja Bagi Hasil 0 0 0 0 0

7 Belanja Bantuan

Keuangan 984.262.000 865.658.275 (118.603.725) 87,95 870.104.900

8 Belanja Tidak terduga 89.015.771.300 1.021.982.550 (87.993.788.750) 1,15 1.816.373.525

Belanja Tidak

Langsung

1.683.530.502.900 1.361.662.523.163 (321.867.979.737) 80,88 1.232.457.912.913

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

Pemerintah Kota Semarang dalam Realisasi Belanja Daerah diupayakan menghindari

adanya pelampauan. Realisasi kurang dari target belanja apabila target sasaran output

terpenuhi berarti terjadi efisiensi. Adapun selisih kurang Belanja pada Belanja Tidak

langsung dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Belanja Pegawai :

Selisih kurang diakibatkan adanya pegawai pensiun, mutasi pegawai, pegawai

yang cuti dan meninggal. Kurang Belanja Pegawai terdapat pada setiap SKPD

dengan selisih terkecil di SKPD Kecamatan Semarang Selatan dan terbesar di

SKPD BKD.

b) Belanja Bunga :

Belanja Bunga tidak dianggarkan.

c) Belanja Subsidi

Belanja subsidi tidak dianggarkan.

d) Belanja Hibah

Selisih kurang terjadidikarenakan adanya pengendalian pemberian hibah

berdasarkan Permendagri nomor 39 tahun 2012 sebagai perubahan Permendagri

nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Serta ketentuan pasal

298 ayat (5) huruf d Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka organisasi kemasyarakatan yang

diperbolehkan untuk menerima hibah adalah organisasi kemasyarakatan yang

Page 196: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

194

berbadan hukum Indonesia. Sehingga dikarenakan peraturan tersebut, maka SKPD

pengelola Hibah lebih berhati-hati dalam mengajukan pencairan Hibah.

e) Belanja Bantuan Sosial :

Selisih kurang terjadi dikarenakan belanja bantuan sosial diberikan sesuai dengan

ketentuan Permendagri nomor 39 tahun 2012 sebagai perubahan Permendagri

nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Kebijakan Pemerintah dalam pemberian bantuan sosial diberikan secara selektif,

tidak terus menerus/tidak mengikat (pemberian bersifat tidak wajib dan tidak harus

diberikan tiap tahun), kecuali dalam keadaan tertentu serta memiliki kejelasan

peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan

daerah.

f) Belanja Bantuan Keuangan :

Bantuan keuangan merupakan bantuan kepada partai politik yang diberikan

kepada 9 partai politik dengan jumlah suara sebanyak 656.683 suara, dengan nilai

Rp1.325,00 per suara. SKPD pengelola bantuan keuangantersebut adalahBadan

Kesbangpolinmas, Adapun Partai Golongan Karya dan Partai Persatuan

pembangunan tidak dicairkan karena tidak ada pengajuan dari Kesbangpolinmas

untuk kedua partai tersebut disebabkan karena kelengkapan persyaratan yang

kurang lengkap yaitu tidak dikeluarkan surat Pengesahan dari Kementerian

Hukum dan HAM kepada kedua Partai tersebut.

g) Belanja Tidak Terduga :

Belanja Tidak Terduga digunakan sesuai dengan kebutuhan yaitu untuk restitusi

sedangkan sisanya dicadangkan apabila terjadi bencana alam.

b. Belanja Langsung

Target dan Realisasi Belanja Langsung adalah :

Anggaran Rp. 2.674.797.768.626,-

Realisasi Rp. 1.657.195.629.330,- -

Selisih kurang Rp.(1.017.602.139.296,-)

Atau kurang sebesar 38,04 % dari target Belanja Langsung Tahun 2015:

NO URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1 Belanja Pegawai 159.188.977.295 133.048.408.412 (26.140.568.883) 83,58 133.988.263.889

2 Belanja Barang dan Jasa 1.166.259.301.809 838.106.540.994 (328.152.760.815) 71,86 808.370.385.171

3 Belanja Modal 1.349.349.489.522 686.040.679.924 (663.308.809.598) 50,84 787.160.127.413

Belanja Langsung 2.674.797.768.626 1.657.195.629.330 (1.017.602.139.296) 61,96 1.729.518.776.473

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

Keterangan kurang belanja pada Belanja Langsung sebagai berikut :

a) Belanja Pegawai :

Selisih kurang belanja pegawai disebabkan karena :

Page 197: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

195

Sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan masing-masing SKPD. Kurang Belanja

Langsung Pegawai terdapat pada beberapa SKPD yaitu RSUD, Dinas PJPR,

Dishubkominfo, Disnakertrans dan Sekretariat DPRD.

b) Belanja Barang dan Jasa :

Pada belanja barang dan jasa selisih kurang disebabkan karena :

1) Adanya beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa SKPD (

Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang tidak dapat dicairkan SP2D ( Surat Perintah

Pencairan Dana) nya . Hal tersebut disebabkan karena adanya keterlambatan

pengajuan SPM (Surat Perintah Membayar) dari SKPD pengampu kegiatan.

2) Belanja barang jasa disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan yang dilaksanakan.

3) Pemakaian telepon, listrik, dan air disesuaikan dengan kebutuhan kedinasan.

4) Pengadaan dan penyediaan ATK, komponen instalasi listrik/penerangan bangunan

kantor, dan pengadaan dan penyediaan peralatan gedung kantor disesuaikan

dengan harga pasar dan menyesuaikan dengan E-Catalog.

5) Adanya kegiatan yang dilaksanakan tetapi target dan penyerapan belanjanya tidak

mencapai 100% dan ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan atau 0% .

Kurang Belanja Barang dan Jasa terdapat pada SKPD Dinas Pendidikan, RSU, Dinas

Bina Marga, Dinas PSDA dan ESDM, Sekretariat DPRD, DPKAD, Dishubkominfo,

DKK dan Dinas PJPR.

Belanja Modal :

Pada belanja modal selisih kurang belanja disebabkan karena :

1) Pembelian barang modal memiliki kualitas dan kuantitas dan pelaksanaannya di

bawah standar indeks harga yang sudah ditentukan.

2) Belanja modal pengadaannya dilakukan secara selektif yaitu dengan melakukan

perbandingan harga yang menguntungkan bagi pemerintah daerah yaitu melalui

mekanisme lelang.

3) Belanja modal pengeluarannya sesuai kebutuhan.

4) Kegiatan yang tidak mencapai 100% terdiri dari SKPD : Dinas Pendidikan, RSU,

Dinas Bina Marga, Dinas PSDA dan ESDM, DPKAD, PJPR, DTKP ,Satpol PP,

kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang

Barat, Kecamatan Gunungpati, Kecamatam Banyumanik, Kecamatan Ngaliyan

sedangkan kegiatan yang tidak dilaksanakan (0%) yaitu dari SKPD : Dinas Bina

Marga, Dinas PSDA dan ESDM, RSUD, Dinas Tata Kota dan Perumahan dan

Dinas Pasar, BLH, Dinas Koperasi, Dinsospora, Kecamatan : Mijen, Genuk,

Gunungpati. Semarang Barat, Semarang Tengah, Satpol PP.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan belanja Daerah yang timbul dalam pelaksanaan. Tahun Anggaran 2015

adalah sebagai berikut :

a) Mekanisme pembayaran atas pekerjaan yang belum selesai, yang Berita Acara

Penyelesaian Pekerjaan-nya (BAPP) diperkirakan akan terjadi sampai dengan

tanggal 31 Desember 2015. Pekerjaan yang belum selesai tersebut adalah

pekerjaan-pekerjaan yang masih dalam tahap penyelesaian dan belum dilakukan

Page 198: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

196

Serah Terima Barang/Jasa, sementara batas akhir penyampaian Surat Perintah

Membayar (SPM) ke DPKAD sudah berakhir. Hal ini mengindikasikan masih

cukup besar prosentase pekerjaan pada instansi pemerintah kota Semarang

yang belum dilaksanakan atau setidak-tidaknya yang belum diselesaikan

pengerjaannya serta belum dilakukan pencairan anggarannya.

b) Permasalahan pembebasan pada pertanahan masih banyak tanah sengketa di

masyarakat harga negosiasi yang dikehendaki masyarakat dan kemampuan

keuangan pemerintah belum mencapai sepakat sehingga memerlukan waktu

lama penyelesaiannya, maka pembebasan belum dapat diselesaikan semua

c) Beberapa program dan kegiatan dari pusat yang ditetapkan belum diikuti

dengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dengan tepat waktu sehingga bila

direalisasikan pelaksanaannya sering terbentur dengan waktu dan kondisi di

lapangan.

Solusi dalam Pengelolaan Belanja Daerah adalah sebagai berikut :

a) Disusun Peraturan Walikota tentang Perubahan APBD Tahun 2016 sesuai

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 Tentang

Pedoman Penyusunan APBD 2016.

b) Permasalahan pembebasan tanah diselesaikan dengan komunikasi dan

pendekatan persuasif kepada masyarakat serta tokoh-tokoh masyarakat selain

dengan musyawarah mufakat.

c) Melakukan koordinasi dan komunikasi dalam rangka sinkronisasi program dan

kegiatan dengan Petunjuk Pelaksanaan (juklak) dari pusat.

C. PEMBIAYAAN DAERAH

Pembiayaan daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan

setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima

kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun

berikutnya. Pembiayaan dalam struktur APBD merupakan akibat dari penerapan

surplus/defisit anggaran. Pembiayaan untuk menutup defisit anggaran disebut sebagai

penerimaan pembiayaan, sedang pembiayaan yang dilakukan untuk memanfaatkan surplus

disebut pengeluaran pembiayaan. Sehingga penyusunan anggaran pembiayaan daerah akan

dipengaruhi oleh kondisi surplus/defisit anggaran.

1. Penerimaan Pembiayaan

a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Sumber penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2015 bersumber dari

sisa lebih perhitungan anggaran daerah (SilPA) dan pencairan Dana Cadangan.

Penganggaran SiLPA didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan

mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran di tahun anggaran 2014.

Penerimaan pembiayaan di tahun 2015 direncanakan akan dianggarkan dari pencairan

dana cadangan yang akan dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan

Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015, baik yang berbentuk hibah

maupun belanja langsung program dan kegiatan pada SKPD terkait.

Page 199: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

197

b. Target dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan

Anggaran Rp.1.136.190.735.526,-

Realisasi Rp.1.073.208.844.976,- _

Selisih kurang Rp. (62.981.890.550,-)

Atau kurang 5,54 % dari Target Penerimaan Pembiayaan Tahun 2015.

Penerimaan Pembiayaan adalah berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SILPA) Tahun 2014, yaitu sebesar Rp.1.073.208.844.976,- dan Pencairan Dana

Cadangan sebesar Rp.62.981.890.550,-.

NO URAIAN ANGGARAN

2015

REALISASI

2015 SELISIH

PERSEN

TASE

REALISASI

2014

1 Penggunaan Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran

(SILPA)

1.073.208.844.976 1.073.208.844.976 0 100 912.721.021.842

2 Pencairan Dana Cadangan 62.981.890.550 0 (62.981.890.550) 0 0

3 Hasil Penjualan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan 0 0 0 0 0

4 Penerimaan Pinjaman

Daerah 0 0 0 0 0

5 Penerimaan Kembali

Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0 0 0

6 Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0 0

Penerimaan Pembiayaan 1.136.190.735.526 1.073.208.844.976 (62.981.890.550) 94,46 912.721.021.842

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2015

D. SISA LEBIH PERHITUNGAN TAHUN 2015

1. Kebijakan SILPA Tahun Berjalan.

Kebijakan SILPA pada tahun berjalan bahwa SILPA tahun berjalan dijadikan

pedoman dasar untuk pengambilan kebijakan pada perhitungan penyusunan RAPBD.

Apabila menghasilkan SILPA tahun berjalan positif, pemerintah daerah memanfaatkan

untuk menambah program dan kegiatan sesuai skala prioritas yang dibutuhkan dan/atau

pengeluaran pembiayan. Dan apabila SILPA tahun berjalan terjadi negatif maka pemerintah

daerah mengurangi bahkan menghapus pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan

kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau

pengurangan volume program dan kegiatannya.

2. Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2015.

Mendasarkan hal tersebut di atas maka perhitungan anggaran Tahun 2015 pada sisa

kas (Sisa perhitungan) sebagai berikut :

a. Realisasi Pendapatan Rp. 3.390.172.448.717,-

Realisasi Belanja Rp. 3.018.858.152.493,- _

Surplus Anggaran Rp. 371.314.296.224,-

b. Realisasi Penerimaan Pembiayaan Rp. 1.073.208.844.976,-

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Rp. 41.688.874.742,- _

Defisit Pembiayaan Rp. 1.031.519.970.234,-

c. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2015 Rp 1.420.834.266.458,-

Page 200: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

198

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2015 sebesar Rp1.420.834.266.458,- terdiri

dari :

1) Over Target Pendapatan sebesar Rp.126.347.912.717,-

2) Sisa kegiatan dari Dana Perimbangan/Transfer sebesar Rp.299.731.409.188,- yang

berasal dari dana – dana yang sifatnya khusus dan sesuai dengan ketentuan tidak

dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang lain maupan sisa dana

yang bersifat umum atau bebas penggunaannya untuk mendanai program dan

kegiatan. Dengan rincian sebagai berikut :

a) Alokasi DBHCHT yang belum dilaksanakan di tahun 2015 akan dianggarkan

kembali dalam APBD 2016 sebesar Rp.7.174.708.594,-

b) Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah dianggarkan

kembali di tahun 2016 sebesar Rp.5.644.500.000,-

c) Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah dianggarkan kembali

di tahun 2016 sebesar Rp. 154.105.503.896,-

d) Dana Alokasi Khusus yang dianggarkan kembali di tahun 2016 sebesar

Rp.96.726.233.638,- terdiri dari :

a. Silpa DAK reguler sebesar Rp.81.847.044.247,- dengan rincian :

- Bidang PendidikanRp.79.969.299.423,-(sudah dianggarkan kembali tahun

2016)

- Bidang lain Rp.1.877.744.824 terdiri dari :

Air Minum Rp.869.168.543,- , Sanitasi Rp.18.855.119,- , Lingkungan Hidup

Rp.39.725.550,- , Keluarga Berencana Rp.750,-

Keselamatan Angkutan Darat Rp.11.606.800,-, Perumahan dan Pemukiman

Rp.14.959.000,- , Infrastruktur Jalan Rp.635.717.002,- , Kehutanan

Rp.155.616.000,- , Dinas Pasar Rp.74.752.940,- , DKK Rp.57.343.120,-

Belum dapat di anggarkan kembali karena sisa tersebut adalah sisa pagu/

efisiensi sehingga untuk menganggarkan kembali menunggu PMK yang

mengatur Silpa efisiensi.

b. DAK tambahan sejumlah Rp. 14.879.189.391 ,- merupakan kegiatan yang

gagal lelang atau tidak dilaksanakan (0%) terdiri dari :

- Program Percepatan Pembangunan Kabinet Kerja (P3K2) sebesar

Rp.6.879.189.391,-

- Program Urusan Daerah (UD) sebesar Rp.8.000.000.000,-

e) Dana Bantuan Keuangan total Silpa sampai dengan 2016 sebesar

Rp.21.477.845.590,- terdiri dari Silpa tahun 2015 sebesar Rp.20.920.345.590 dan

Silpa tahun 2014 sebesar Rp. 557.500.000. perincian dari Silpa tersebut

disebabkan karena :

Belum dapat dicairkannya SP2D atas pengajuan SPP tahun 2015 sebesar Rp.

16.531.351.091,-

Efisiensi atas pagu dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.388.994.499,- Silpa

tersebut merupakan silpa umum yang dapat digunakan untuk program dan

Page 201: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

199

kegiatan yang lain dan Silpa ini sudah termasuk Silpa yang berasal dari efisiensi

kegiatan.

- Silpa tahun 2014 yang harus dianggarkan kembali sebesar Rp.557.500.000,

namun di tahun 2016 baru dianggarkan sebesar Rp.27.500.000. Sisanya sebesar

Rp.530.000.000 belum di anggarkan di tahun 2016 karena masih menunggu

solusi dari provinsi terkait UU Nomor 23 tahun 2014.

f) Dana Insentif Daerah.

Silpa Dana Insentif Daerah sebesar Rp.5.214.474.450 ,- dengan perincian sebagai

berikut :

- Adanya SP2D yang belum dapat dicairkan di tahun 2015 sebesar

Rp.2.527.502.250

- efisiensi sebesar Rp.2.686.972.200,- belum bisa dianggarkan menunggu

petunjuk dari Kemenkeu.

g) Pajak Rokok.

Silpa pajak rokok sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp.9.388.143.020,- belum

dianggarkan kembali di tahun 2016 terdiri dari :

- Silpa 2015 Rp. 4.784.229.184,- dengan perincian sebagai berikut :

Adanya SP2D yang belum dapat dicairkan di tahun 2015 sebesar

Rp.1.526.152.788,-

efisiensi sebesar Rp.3.258.076.396,- .

- Silpa 2014 sebesar Rp. 4.603.913.836,-

3) SP2D yang belum dapat dicairkan tahun 2015 sebesar Rp.47.483.678.871,-, diluar

SP2D yang berasal dari dana perimbangan .

antara lain di Dinas Pendidikan, DKK, RSUD, Dinas Bina Marga, PSDA dan ESDM,

Dinas Tata Kota dan Perumahan, Bappeda, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informasi, Sekretariat DPRD, DPKAD dan Kantor Diklat.

4) Kegiatan yang tidak dilaksanakan yang disebabkan gagal lelang dan atau tidak

dilaksanakan sebesar Rp.102.443.035.100,- antara lain di Dinas Bina Marga, Dinas

PSDA dan ESDM, Dinas Kebakaran, Dishubkominfo, RSUD, DTKP, Dinas PJPR,

BLH, Disdik, Dinkes, Dinas Pasar, Dinsospora, Sekretariat DPRD, BPBD, Dinas

Koperasi, KPU Kota, Perusda Percetakan, Kantor Satpol PP, Kecamatan Mijen,

Kecamatan Genuk, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Semarang Barat, dan

Kecamatan Semarang Tengah.

5) Sisa belanja sebesar Rp.826.828.230.583,-.Sisa belanja tersebut terdiri dari :

- Kegiatan yang tidak dilaksanakan (0%) diluar gagal lelang sebesar

Rp.232.161.232.394,- .

- Sisa Belanja yang disebabkan karena kinerja Fisik dan Keuangan tidak mencapai

100% sebesar Rp. 392.547.909.830,- .

- Efisiensi yaitu Kinerja fisik tercapai 100 % namun keuangan tidak mencapai 100%

sebesar Rp.202.119.088.358 ,-.

Page 202: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA … Kota Semarang Tahun... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) KOTA SEMARANG TAHUN 2015

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Instansi Pemerintah (LKj-IP) Kota

Semarang Tahun 2015 yang telah selesai disusun menunjukkan bagaimana

kualitas kinerja seluruh elemen Pemerintah Kota Semarang. Seluruh kerja keras

yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi Pemerintah Kota Semarang melalui

program dan kegiatan serta alur proses manajemen yang baik, mulai dari

perencanaan yang matang hingga evaluasi yang efektif.

2. Pencapaian kinerja Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 diukur dengan

pencapaian Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis, yang mengacu pada Indikator

Kinerja Pemerintah Kota Semarang berdasarkan realisasi Akhir RPJMD tahun

2015 dengan hasil “sangat baik”.

3. Secara keseluruhan, rekapitulasi capaian Kinerja Pemerintah Kota Semarang

pada tahun 2015, persentase kumulatif capaian kinerja yang ditinjau baik dari

Tujuan dan Sasaran strategis adalah sebesar 92,13 % dengan capaian sangat

tinggi, 5,90 % tinggi, 0,98 % sedang, 0,66% rendah, serta 0,33% sangat rendah.

Dengan hasil tersebut diatas, kinerja Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2015

dapat dinilai “berhasil”. Hal ini tentunya tidak hanya melihat pencapaian angka

semata, namun ini sebuah hasil karya nyata bahwa keseriusan seluruh elemen

4. Beberapa program dan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan di Kota Semarang yang sukses dilaksanakan merupakan hasil dari

adanya sinergitas dan harmonisasi hubungan serta dukungan dari anggota DPRD

dan masyarakat Kota Semarang.

B. UPAYA PERBAIKAN KEDEPAN

1. Mengingat masih terdapat beberapa masalah yang belum dapat terselesaikan

secara maksimal dikarenakan berbagai keterbatasan dalam pelaksanaan dan

pemanfaatan sumber daya yang ada, maka dibutuhkan upaya perbaikan dan

pembenahan di segala lini dan bidang untuk mencapai kinerja yang optimal

seperti yang diharapkan

2. Kami memiliki harapan besar bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Instansi Pemerintah ini dapat menjadi media informasi kepada masyarakat dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Semarang serta dapat

memberikan manfaat bagi Pemerintah Kota Semarang di masa yang akan datang

dalam mewujudkan Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang

Berbudaya menuju masyarakat yang Sejahtera.

WALIKOTA SEMARANG

HENDRAR PRIHADI, SE, MM