laporan kinerja - e-renggar.kemkes.go.id · a. bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam...

24
LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ACEH 2020 SEKSI OBAT & PELAYANAN KEFARMASIAN BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN B

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

LAPORAN KINERJA

DINAS KESEHATAN ACEH

2020

SEKSI OBAT & PELAYANAN KEFARMASIAN

BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

B

Page 2: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

Tahun 2019

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan karunia-Nya

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019

yang disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan Dekonsentrasi Dinas

Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (07) dengan kode Satuan Kerja 069004 dapat

diselesaikan.

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun

2019 merupakan salah satu kendali sekaligus alat untuk memacu peningkatan kinerja Seksi

Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh dalam mencapai sasaran

meningkatnya kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan di masa yang akan

datang.

Menyadari bahwa Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas

Kesehatan Aceh Tahun 2019 belum seperti yang diharapkan, maka sangat diharapkan adanya

kritik dan saran positif. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

terlibat secara langsung maupun tidak langsung sehingga Laporan Kinerja Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 dapat diselesaikan.

Banda Aceh, Februari 2020

Kasi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Elfina, S.Si., Apt

NIP. 19710912 200604 2 004

Page 3: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

Tahun 2019

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .....................................................................................................................iii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v

Page 4: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

Tahun 2019

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 ................ 5

Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

tahun 2015 – 2019 .......................................................................................

5

Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan .....................................................................................................

5

Tabel 4. Sasaran Kegiatan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan ............. 5

Tabel 5.

Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun 2019…………………………….………………………………....

8

Tabel 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Penggunaan Obat

Rasional di Puskesmas Tahun 2019 …………………………………….

10

Tabel 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan

Vaksin Sesuai Standar Tahun 2019……………………………………….

11

Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi

Provinsi/Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi Logistik Obat dan

Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Tahun 2019…………………………

13

Tabel 9. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DIPA Dekonsentrasi Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun

2019..............................................................................................................

14

Tabel 10. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DPA APBA Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 .....................

15

Tabel 11. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Golongan…

15

Tabel 12. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Pendidikan

......................................................................................................................

16

Tabel 13. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Jenis

Kelamin ........................................................................................................

17

Page 5: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

Tahun 2019

iv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Tahun 2019 .................................................................................

8

Grafik 2. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di 23 Kab/Kota

Tahun 2019…………………………………………………………..........

9

Grafik 3. Skor Rata-Rata Persentase IFK yang Melaksanakan Manajemen

Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar berdasarkan Provinsi Tahun

2019 ..............................................................................................................

12

Grafik 4. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun

2019 Menurut Golongan...............................................................................

16

Grafik 5. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun

2019 Menurut Pendidikan ...........................................................................

16

Grafik 6. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun

2019 Menurut Jenis Kelamin........................................................................

17

Page 6: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

Tahun 2019

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Tahun 2019 .. 2

Gambar 2. Perjanjian Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas

Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 ............................................

6

Gambar 3. Lampiran Perjanjian Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 ..................................

7

Page 7: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan mempunyai

tugas untuk melakukan tugas umum pemerintahan di bidang pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan, pembinaan pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya kesehatan dan

kefarmasian sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Aceh, Seksi Obat dan Pelayanan

Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) mempunyai tugas dan fungsi dalam penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang obat dan pelayanan kefarmasian. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh dituntut

untuk melaksanakan pemerintahan berbasis kinerja dalam rangka mewujudkan birokrasi yang bersih

dan akuntabel, efektif dan efisien, serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh menyusun laporan kinerja sebagai

bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai tujuan

atau sasaran strategis dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja serta

sebagai salah satu alat untuk mendapat masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja Seksi Obat

dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh merupakan

bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) atas penggunaan anggaran.

Pelaporan kinerja memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja.

C. SASARAN PROGRAM DAN ASPEK STRATEGIS SEKSI OBAT DAN PELAYANAN

KEFARMASIAN DINAS KESEHATAN ACEH

Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh

mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang kesehatan.

Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh mempunyai tugas penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang obat dan pelayanan kefarmasian.

Page 8: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 2

Pelayanan Kefarmasian

Kepala Seksi Obat &

Pelayanan Kefarmasian

SekretariatTata Kelola Obat Publik

& Perbekalan KesehatanProdis Kefarmasian

- Penyusunan Program

Kefarmasian

- Perencanaan Ketersediaan

Obat & Perbekkes- Perizinan PBF - FORNAS

- Pengadaan Obat & Perbekkes - POR

- Penilaian Ketersediaan Obat &

Perbekkes

- Anggaran Kefarmasian

- Evaluasi & Pelaporan

Kefarmasian

- Perizinan Obat Tradisional

- Perizinan Kosmetik - YANFAR

Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya akses,

kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Salah satu indikator tercapainya

sasaran tersebut adalah persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Pelayanan Kefarmasian

2. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

3. Produksi dan Distribusi Kefarmasian

4. Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT

5. Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian

dan Alat Kesehatan.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan

Aceh (Satker 069004) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi di bantu oleh Penanggungjawab kegiatan.

Selengkapnya Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

(Satker 069004) sebagai berikut :

Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Gambar 1. Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Tahun 2019

E. SISTEMATIKA

Sistematika Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian (Satker 069004) Tahun

2019 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek

strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.

Page 9: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 3

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.

b. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian

Kinerja.

c. Sumber Daya Manusia

Pada sub bab ini disajikan gambaran sumber daya manusia yang mendukung

pelaksanaan tujuan organisasi.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di

masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran

Page 10: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 4

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) merupakan

salah satu seksi yang ada di Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh dengan Visi

“Meningkatkan pelayanan kefarmasian untuk mencapai taraf hidup kesehatan masyarakat Aceh”,

sedangkan Misi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian (Satker 069004) adalah:

1. Menyediakan buffer stock (persediaan) obat untuk pelayanan kesehatan masyarakat Aceh

2. Peningkatan pelayanan administrasi perizinan, rekomendasi, dan sertifikasi di bidang usaha

kefarmasian dan alat kesehatan.

3. Meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan di bidang kefarmasian

Motto Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) adalah

Melayani dengan IMAN

I : Inovatif, berupaya untuk terus maju

M : Memberikan Pelayanan yang Memuaskan

A : Amanah Dalam Memberikan Pelayanan

N : Normatif, sesuai dengan kaidah yang berlaku

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Aceh 2012 - 2019 indikator sasaran yang ingin

dicapai Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) adalah

meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin

keamanan/ khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan. Untuk

mencapai sasaran tersebut, maka dilakukan kegiatan yang meliputi peningkatan ketersediaan obat

esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar, peningkatan mutu dan keamanan alat

kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), peningkatan penggunaan obat

rasional melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas, peningkatan produksi mutu sarana

produksi dan distribusi kefarmasian. Dalam upaya peningkatan program tersebut diperlukan

dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis pada program kefarmasian dan alat

kesehatan.

Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya akses, kemandirian, dan

mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan.

Tabel 1. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Sasaran Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat

kesehatan

Page 11: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 5

Tercapaianya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target Program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase ketersediaan obat dan

vaksin di Puskesmas - - 85% 90% 95%

Cara perhitungan indikator kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Indikator Kinerja Cara Perhitungan Persentase ketersediaan

obat dan vaksin di

Puskesmas

Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di (n) puskesmas x 100%

Jumlah (n) Puskesmas yang Melapor x jumlah total item obat indikator

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan sebagaimana dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Sasaran Kegiatan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Kegiatan Sasaran

Peningkatan Pelayanan Kefarmasian a. Puskesmas dan Rumah Sakit yang melaksanakan

pelayanan kefarmasian sesuai standar, b. Penggunaan

obat rasional di puskesmas

Peningkatan Tata Kelola Obat Publik

dan Perbekalan Kesehatan

a. Puskemas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial

b. Instalasi Farmasi provinsi dan Kab/Kota menerapkan

system informasi logistic obat dan BMHP, c. Instalasi

Farmasi Kab/Kota melakukan manajemen pengelolaan

obat dan vaksin sesuai standar

Peningkatan Produksi dan Distribusi

Kefarmasian

a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam

negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari

industri formulasi menjadi industri bahan baku berbasis

riset, c. Layanan izin industry sediaan farmasi efektif

Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan

dan PKRT

a. Alat Kesehatan yang diproduksi di dalama negeri,

b. Pengawasan pre-market alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga (PKRT) efektif

Peningkatan Pengawasan Alat

Kesehatan dan PKRT

Pengawasan post-market alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga (PKTR) efektif.

Dukungan Manajemen dan Tugas

Teknis Lainnya pada Program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Layanan dukungan manajemen pada program

kefarmasian dan alat kesehatan tepat waktu

Page 12: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 6

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi

yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/

kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen

penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Perjanjian Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker

069004) Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2019

Page 13: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 7

Gambar 3. Lampiran Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2019

Page 14: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 8

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas

Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan antara

target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan Kinerja dengan

realisasinya. Melalui pengukuran kinerja diperoleh gambaran pencapaian masing – masing

indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang.

Hasil pengukuran kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

(Satker 069004) Tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2019

Realisasi

2019

Capaian

2019

Meningkatkan akses dan

mutu sediaan farmasi, alat

kesehatan dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga

(PKRT)

Persentase

ketersediaan obat dan

vaksin di Puskesmas

95% 96.6% 101.7%

Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun 2019

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019

94%

95%

95%

96%

96%

97%

97%

95%

96,6

Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas

Target

Realisasi

Page 15: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 9

2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan

yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

a. Analisis capaian kinerja dari Persentase ketersediaan obat dan vaksin esensial

adalah sebagai berikut :

Kondisi yang dicapai:

Realisasi indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas Tahun 2019

sebesar 96,6%, lebih dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 95% dengan capaian

sebesar 101, 7%.

Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di 23 Kab/Kota Tahun 2019

Grafik 2. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di 23 Kab/Kota Tahun 2019

Permasalahan:

Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin

di Puskesmas Tahun 2019 menghadapi beberapa permasalahan sebagai berikut:

a. Laporan yang dikirimkan oleh Kabupaten/Kota setiap bulannya tidak lengkap dan tidak

tepat waktu seperti yang telah dituangkan di dalam buku Petunjuk Teknis Pemantauan

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan

Kesehatan Tahun 2015-2019 yang sudah disosialisasikan kepada seluruh Kab/Kota.

b. Jumlah tenaga kefarmasian yang terbatas dan kompetensi yang belum sesuai di

Puskesmas.

c. Seringnya mutasi tenaga kefarmasian yang bertugas di Instalasi Farmasi dan Puskesmas.

d. Kurangnya koordinasi antara Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi.

96.6

88.6

100 99.0

88.8

100 100 100 100 99.7 99.5 97.9 99.4

90.3

100 100 100

91.093.8

100 100 100 100

75.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Page 16: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 10

Upaya Pemecahan Masalah:

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai

berikut :

a. Pemberian reward bagi petugas/pengelola data di daerah.

b. Melakukan peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

c. Melakukan pembinaan terhadap SDM pengelola obat secara berkesinambungan.

d. Membangun koordinasi yang baik untuk pelaporan data ketersediaan obat dan vaksin

dari unit pelayanan ke instansi penanggung jawab kesehatan di daerah (Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dan Provinsi)

INDIKATOR KINERJA LAINNYA SEBAGAI INDIKATOR PENDUKUNG PROGRAM

KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

1) Persentase Kab/Kota yang Menerapkan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas

Kondisi yang dicapai :

Indikator Penggunaan Obat Rasional berada dibawah tanggung jawab Direktorat Bina

Pelayanan Kefarmasian. Pada Tahun 2019 target capaian Persentase Penggunaan Obat

Rasional di Sarana Kesehatan sebesar 40% dan realisasi yang tercapai sebesar 86,9% dengan

persentase capaian sebesar 217,4%.

Tabel 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Penggunaan Obat

Rasional di Puskesmas Tahun 2019

Indikator Kinerja Target 2019 Realisasi 2019 Capaian 2019

Persentase penggunaan obat

rasional di puskesmas 40% 86,9% 217,4%

Indikator Penggunaan Obat Rasional merupakan indikator majemuk/komposit yang

terdiri dari komponen indikator % Penggunaan Antibiotik pada ISPA Non Pneumonia,

indikator % Penggunaan Antibiotik pada Diare Non Spesifik, % Penggunaan Injeksi pada

Myalgia dan Rerata Jumlah Resep per Lembar Resep kemudian dihitung dengan

menggunakan rumus.

Perhitungan capaian indikator Penggunaan Obat Rasional berdasarkan rekapitulasi data

capaian Penggunaan Obat Rasional secara berjenjang mulai dari Puskesmas, Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi yang kemudian dilaporkan ke

Kementerian Kesehatan c.q. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian setiap tiga bulan.

Page 17: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 11

Permasalahan:

Terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja

kegiatan persentase penggunaan obat rasional di puskesmas, yaitu:

a. Terbatasnya dukungan dari Pemerintah Daerah dalam penganggaran program yang terkait

dengan peningkatan POR, sehingga Dinkes Provinsi maupun Kabupaten/Kota belum

dapat menindaklanjuti program peningkatan POR dan pemberdayaan masyarakat di

tingkat daerah secara optimal.

b. Tenaga kesehatan di Puskesmas belum semua memiliki keterampilan/ keahlian dalam

pengumpulan, pelaporan dan perhitungan data indikator.

c. Petugas di Puskesmas sering di mutasi.

Usul Pemecahan Masalah:

Upaya pemecahan masalah terhadap kendala yang dialami dalam pencapaian indikator

kinerja kegiatan persentase penggunaan obat rasional di puskesmas sebagai berikut:

a. Perlu dorongan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan advokasi secara intensif

kepada Pemerintah Daerah agar adapat mendukung penganggaran program yang terkait

dengan peningkatan POR dan pemberdayaan masyarakat di tingkat daerah.

b. Perlu dilaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis kepada tenaga kesehatan di puskesmas

dalam pengumpulan data indikator peresepan sehingga memperlancar terlaksananya

pemantauan dan evaluasi POR.

2) Persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen

Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar

Kondisi yang dicapai:

Realisasi indikator persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) yang melakukan

manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar Tahun 2019 diperoleh sebesar 82.9%,

melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 75%, dengan capaiannya adalah 110,5%.

Tabel 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin

Sesuai Standar Tahun 2019

Indikator Kinerja Target 2019 Realisasi 2019 Capaian 2019

Persentase instalasi farmasi

kabupaten/kota yang melakukan

manajemen pengelolaan obat dan

vaksin sesuai standar

75% 82.9% 110,5%

Page 18: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 12

Skor Rata-Rata Persentase IFK yang Melaksanakan Manajemen Pengelolaan Obat

dan Vaksin Sesuai Standar berdasarkan Provinsi Tahun 2019

Grafik 3. Skor Rata-Rata Persentase IFK yang Melaksanakan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar

berdasarkan Provinsi Tahun 2019

Tahun 2019 terdapat 4 Kab/kota dengan persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota

(IFK) yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar, yang tidak

mencapai target, yaitu Kab. Aceh Tenggara, Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Gayo Lues, dan

Kota Lhokseumawe dengan skor rata-rata 74.0%, 65.7% dan 69.1%, sdan 74.0%. Skor

rata-rata tertinggi di Tahun 2019 dimiliki oleh Kab. Pidie Jaya dengan skor 94.0%.

Permasalahan:

a. Terbatasnya dukungan dari Pemerintah Daerah dalam penganggaran program yang terkait

dengan peningkatan kapasitas SDM dalam melakukan manajemen pengelolaan obat dan

vaksin.

b. SDM sering di mutasi.

Upaya Pemecahan Masalah:

a. Perlu dorongan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan advokasi secara intensif

kepada Pemerintah Daerah agar dapat mendukung penganggaran program yang terkait

dengan peningkatan kapasitas SDM dalam melakukan manajemen pengelolaan obat dan

vaksin di tingkat daerah.

82.7

93.6

82.4

77.174.0

83.5 83.187.6

83.6

78.1

89.7

81.5

65.769.1

90.6

80.1

92.5

83.5

94.0

85.581.3

85.8

74.0

84.9

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

Page 19: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 13

3. Persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi

Logistik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)

Kondisi yang dicapai:

Realisasi indikator persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang

Menerapkan Aplikasi Logistik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Tahun 2019

diperoleh sebesar 82.6%, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 40%, dengan

capaiannya adalah 206,5%.

Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi

Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai

Standar Tahun 2019

Indikator Kinerja Target 2019 Realisasi 2019 Capaian 2019

Persentase Instalasi Farmasi Provinsi

dan Kabupaten/Kota yang

Menerapkan Aplikasi Logistik Obat

dan Bahan Medis Habis Pakai

(BMHP)

40% 82.6% 206,5%

Permasalahan:

a. SDM yang sudah ikut pelatihan e logistic sering di mutasi.

Upaya Pemecahan Masalah:

a. Melakukan pendampingan penerapan dan pemantapan aplikasi e-Logistik.

B. REALISASI ANGGARAN

1. DANA DEKONSENTRASI (APBN)

Alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) pada tahun anggaran 2019

sebesar Rp. 2.142.505.000 (Dua miliar seratus empat puluh dua juta lima ratus lima ribu rupiah)

dengan realisasinya sebesar Rp. 2.069.232.200 (Dua miliar enam puluh sembilan juta dua ratus

tiga puluh dua ribu dua ratus rupiah) dengan persentase sebesar 96,58 %.

Page 20: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 14

Tabel 9. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DIPA Dekonsentrasi Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019

NO Kegiatan Vol Satuan

Pagu Realisasi

(Rp) (Rp) (%)

Jumlah 2,142,505,000 2,069,232,200 96.58

1

Pembekalan Tenaga Kefarmasian dalam

Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian

sesuai Standar dan Penggunaan Obat

Rasional di Puskesmas

40 Fasyankes

168,138,000

168,120,000

100.0

2

Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan

GEMA CERMAT, dan Optimalisasi

AoC dalam rangka mendukung

GERMAS di Kabupaten/ Kota Provinsi

250 Tenaga

Kesehatan

324,831,000

303,119,500

93.3

3

Meningkatkan Kapasitas SDM Dalam

Pengelolaan Vaksin dan Penerapan E-

Logistik di Instalasi Farmasi

Provinsi/Kab/Kota

1 Provinsi

177,998,000

170,264,100

95.7

4

Melaksanakan Monitoring Ketersediaan

Obat dan Vaksin serta Hasil Capaian

Program Pelayanan Kefarmasian di

Fasyankes

1 Provinsi

157,260,000

151,352,000

96.2

5

Membiayai Pendistribusian dan

Pengemasan Kembali Obat dan

Perbekalan Kesehatan di Instalasi

Farmasi

1 Provinsi

223,160,000

215,770,800

96.7

6

Meningkatkan kemampuan SDM Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dalam

melakukan Pembinaan dan Monitoring

perizinan sarana Prodis Kefarmasian

78 Petugas

184,363,000

179,971,700

97.6

7

Meningkatkan Kapasitas SDM Dinas

Kesehatan Kab/Kota dalam pembinaan

dan penyuluh keamanan pangan

50 Petugas

175,698,000

172,895,100

98.4

8

Melaksanakan Rapat Koordinasi

Nasional Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan

24 Prov/Kab/

Kota

219,580,000

217,005,100

98.8

9

Melaksanakan Reviu Dana Alokasi

Khusus (DAK) Sub Bidang Pelayanan

Kefarmasian dan Reviu Pemutakhiran

Data Kefarmasian dan Alkes

24 Prov/Kab/

Kota

173,168,000

168,668,000

97.4

10

Memberikan Dukungan Administrasi

Kegiatan Dekonsentrasi Program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan

12 Layanan

187,961,000

179,492,000

95.5

11

Melaksanakan Edukasi Gerakan

Masyarakat Terhadap Penggunaan Alat

Kesehatan dan PKRT Yang Benar

60 Petugas

74,120,000

69,359,600

93.6

12

Meningkatkan Kemampuan SDM dalam

inspeksi Sarana, Surveilance Produk dan

Pengendalian Perizinan Sarana

25 Sarana

76,228,000

73,214,300

96.0

Page 21: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 15

2. DANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA ACEH (APBA)

Alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Seksi Obat dan

Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh pada tahun anggaran 2019 sebesar

Rp.4.235.000.000 (Empat miliar dua ratus tiga puluh lima juta rupiah) dengan realisasinya

sebesar Rp. 3.970.045.353,- (Tiga miliar sembilan ratus tujuh puluh juta empat puluh lima ribu

tiga ratus lima puluh tiga rupiah) dengan persentase sebesar 93,74%.

Tabel 10. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DPA APBA Seksi Obat dan Pelayanan

Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019

NO Kegiatan Vol Satuan

Pagu Realisasi

(Rp) (Rp) (%)

Jumlah 4,235,000,000 3,970,045,353 93.74

1 Pengadaan Obat- Obatan

Provinsi 1 Pkt 2,389,290,000 2,237,112,946 93.6

2 Extra puding di IFP 1 Pkt 8,250,000 6,720,000.00 81.5

3 Supir Pendistribusian obat dan

BMHP 1 Pkt 56,540,000 54,935,461 97.2

4

Supervisi dan Evaluasi

Ketersediaan Obatdan

Perbekkes

1 Pkt 153,780,000 154,839,196 100.7

5 Honor non PNS dan PPTK 12 OB 142,140,000 109,740,000 77.2

6 Pertemuan Manajemen

Pengelolaan Obat 1 Pkt 817,160,000 784,585,550 96.0

7 Pertemuan Gema Cermat 1 Pkt 167,840,000 155,352,200 92.6

8 Pertemuan MJAS 1 Pkt 280,450,000 268,850,000 95.9

9 Pertemuan P-IRT 1 Pkt 219,550,000 197,910,000 90.1

C. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung

tercapainya indikator kinerja. Secara teknis SDM dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai

tujuan apabila mencukupi dari sisi jumlah dan kualitas serta profesional di bidangnya.

Keadaan pegawai di lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh

(Satker 069004) berjumlah 20 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 11. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas

Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Golongan

Keterangan Jumlah

Menurut Golongan

Non PNS 4

Golongan II 3

Golongan III 12

Jumlah 19

Page 22: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 16

Non PNS

21%

Golongan II

16%Golongan III

63%

Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Golongan

Grafik 5. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker

069004) Tahun 2019 Menurut Golongan

Tabel 12. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas

Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Pendidikan

Keterangan Jumlah

Menurut Pendidikan

S2 2

S1 4

D3 Farmasi 7

SAA 1

SMA 5

Jumlah 19

Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Pendidikan

Grafik 5. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker

069004) Tahun 2019 Menurut Pendidikan

S2

11%

S1

21%

D3 Farmasi

37%

SAA

5%

SMA

26%

Page 23: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 17

Tabel 13. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas

Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah

Menurut Jenis Kelamin

Pria 7

Wanita 12

Jumlah 19

Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2019 Menurut Jenis Kelamin

Grafik 6. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker

069004) Tahun 2019 Menurut Jenis Kelamin

Pria, 37%

Wanita,

63%

Page 24: LAPORAN KINERJA - e-renggar.kemkes.go.id · a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri formulasi menjadi

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2019 18

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004)

Tahun 2019 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis

yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

Laporan Kinerja menggambarkan pencapaian kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) dalam mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan

didalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) telah berhasil melaksanakan Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan serta telah merealisasikan target yang telah ditetapkan di dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan yang telah

dicanangkan pada periode berikutnya sehingga pelaksanaan kegiatan di masa mendatang dapat

dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian

Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) diharapkan dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi kinerja bagi

yang membutuhkan dalam penyempurnaan dokumen perencanaan maupun pelaksanaan program dan

kegiatan yang akan datang, dan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.