laporan kinerja badan perencanaan pembangunan...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 i
LAPORAN KINERJA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2019
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 ii
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gunungkidul
dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
BAPPEDA yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, berdasarkan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
merupakan salah satu Perangkat Daerah yang mempunyai fungsi penunjang di bidang
perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan.
Sebagai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BAPPEDA menyusun LKjIP yang
dimaksudkan sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan anggaran dengan didasarkan
pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. LKjIP juga ditujukan untuk
mendapatkan umpan balik terhadap upaya peningkatan kinerja dan pemanfaatan
seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan target kinerja BAPPEDA.
LKjIP merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai rencana kinerja
(performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis
Bappeda Tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun
2016-2021. LKjIP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti
yang menunjukkan ukuran keberhasilan pencapaian target Indikator Kinerja Utama
(IKU) Bappeda Tahun 2018 yang ditetapkan.
Rencana Kerja BAPPEDA Tahun 2018 telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 160 Tahun 2017 yang kemudian telah diubah dengan Keputusan
Bupati Gunungkidul Nomor 198 Tahun 2018 yang memuat 12 program, yang terdiri dari
29 kegiatan. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis
selanjutnya ditetapkan dalam sebuah Rencana Kinerja Tahunan 2018. Pada tahun 2018
terdapat 6 program yang mendukung sasaran strategis BAPPEDA dan dijabarkan
kedalam 18 kegiatan. Dengan melihat kemampuan sumber daya dan sumber dana yang
tersedia, berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2018 tersebut selanjutnya ditetapkan
Perjanjian Kinerja. Pada Tahun Anggaran 2018 terdapat 2 sasaran strategis yang diukur
dengan 2 indikator kinerja sasaran.
Dari 2 sasaran yang telah ditetapkan, seluruhnya dapat dicapai dengan hasil yang
baik. Capaian kinerja BAPPEDA Tahun Anggaran 2018 masuk dalam kategori sangat
baik, dengan hasil rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 99,99%. Capaian ini lebih
tinggi 0,42% dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,57%. Capaian kinerja yang
menyasar pada kesesuaian program pembangunan daerah sebesar 99,99%, artinya
konsistensi program pembangunan daerah belum sesuai dengan target yang diharapkan
atau masih terdapat kesenjangan capaian sebesar 0,01%. Apabila dilihat dari komponen
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 iv
penghitung indeks kesesuaian program, konsistensi dokumen perencanaan antarwaktu
dan antarlembaga dapat terjaga yang ditunjukkan dengan angka 100%. Kesesuaian
jumlah program dalam RKPD dengan RPJMD berkaitan erat dengan adanya reviu
dokumen RPJMD serta aplikasi perencanaan (e-planning) yang mulai dioperasikan pada
tahun 2018 sebagai upaya untuk mengalirkan program dalam RPJMD kedalam program
tahunan (annual planning). Pengaliran program dari RKPD ke dalam Rencana Kerja PD
dan APBD benar-benar dapat dikendalikan. Koordinasi dan pendampingan pada PD
untuk pengaliran program dalam RPJMD kedalam Renstra PD yang pada tahun 2017
telah direviu berjalan dengan baik. Kesenjangan terjadi pada capaian target kinerja
dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah yang dihitung
berdasarkan rata-rata capaian kinerja per sasaran daerah (14 sasaran) yaitu sebesar
0,04%. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kesenjangan ini lebih rendah 2,35%
karena pada tahun 2017 terdapat kesenjangan sebesar 2,39%. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator capaian target dengan kinerja dalam perencanaan pembangunan
jangka menegah dan tahunan daerah semakin baik.
Sedangkan capaian indikator kinerja utama yang kedua yaitu hasil kerjasama
penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan sebesar 100%, artinya bahwa enam
kerjasama penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2018 telah ditindaklanjuti menjadi
kebijakan, meskipun masih dalam bentuk draft surat keputusan dan surat edaran
kepala daerah.
Adapun realisasi belanja langsung BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
adalah Rp4.037.646.913,00 atau 96,33% dari total anggaran belanja langsung. Untuk
program yang mendukung langsung pencapaian sasaran strategis, tingkat realisasi
anggaran sebesar Rp3.176.121.326,00 atau dengan capaian sebesar 97,22%. Sedangkan
belanja langsung yang mendukung tugas dan fungsi BAPPEDA terealisasi sebesar
93,20% dari anggaran sebesar Rp924.395.000,00. Dengan hasil pengukuran rata-rata
pencapaian kinerja keuangan sebesar 96,33%, maka dapat dikatakan bahwa
penggunaan anggaran di BAPPEDA telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi 2
C. Permasalahan Utama (Strategic Issues) 8
BAB II : PERENCANAAN KINERJA 10
A. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2016-2021
A.1. Tujuan dan Sasaran
A.2. Program-Program
10
11
13
B. Rencana Kinerja Tahun 2018 17
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 17
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 19
A. Capaian Kinerja Organisasi 19
A.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2018 19
A.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 21
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 26
C. Realisasi Anggaran 39
BAB IV : PENUTUP 41
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang
7
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
12
Tabel 2.2 Sasaran Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
12
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
12
Tabel 2.4 Sasaran dan Program Prioritas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
13
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Sasaran PD dan Program Pendukung Tugas dan Fungsi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Program
Target Sasaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
14
15
17
Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
18
Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal 20
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Utama Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Jumlah Program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD,
RPJMD, dan APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Data Capaian Rata-rata Kinerja Per Sasaran Daerah Tahun 2018
Persentase Rata-rata Capaian Program Per Bidang
Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi
Kebijakan
21
22
22
23
24
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Tahun 2018
Evaluasi Pencapaian Sasaran 1: Kesesuaian Program
Pembangunan Daerah
Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 1:
Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 1:
Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
24
27
31
32
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 vii
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat
Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 2: Kerjasama
Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat
Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat
Capaian Program Pendukung Tugas dan Fungsi PD
Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Tugas dan Fungsi PD
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
34
37
38
38
39
40
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA menurut Peraturan Bupati
Nomor 74 Tahun 2016
6
Gambar 1.2. Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2018 7
Gambar 1.3.
Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Tahun 2018
8
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3
Gambar 3.4.
Gambar 3.5.
Gambar 3.6.
Gambar 3.7.
Gambar 3.8.
Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2019
Musrenbang RKPD Tahun 2019 Kecamatan Ngawen
Konsinyering Penyusunan Peraturan Bupati tentang SIDA
SAMEKTA dan SIKAB GUMREGAH
Konsinyering Penyusunan Masterplan Penataan Kawasan Wisata
Pantai Kukup
Lokakarya Ekspose Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
Forum Litbang Kabupaten Gunungkidul
Sidang Paripurna Pertama Dewan Riset Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Penganugerahan Hadiah Krenovamaskat Tahun 2018
28
29
29
30
31
35
36
37
.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mengamanatkan bahwa setiap Perangkat Daerah
(PD) wajib menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati
sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran. LKjIP dibuat dalam
rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKjIP juga berperan
sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good
governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Gunungkidul disampaikan kepada Bupati Gunungkidul sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja BAPPEDA dalam mencapai sasaran strategis BAPPEDA.
Tahun 2018 merupakan tahun kedua periode RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah) dan Renstra (Rencana Strategis) Tahun 2016-2021. Tema
pembangunan Kabupaten Gunungkidul untuk memberikan arah pembangunan tahun
2018 yaitu “Meningkatkan pengembangan industri pariwisata sebagai basis
pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kemandirian didukung sumber daya
manusia yang berkualitas, berbudaya, dan berintegritas”. Tema ini selaras dengan
Visi pembangunan daerah yaitu “Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan
wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing,
maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021”.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah sebagai penjamin mutu perencanaan pembangunan daerah dan mendukung
tema pembangunan tahun 2018, telah dilaksanakan berbagai kebijakan, program dan
kegiatan yang diarahkan untuk tercapainya perencanaan pembangunan daerah yang
lebih berkualitas. Untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian sumber daya serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan
tugas dan kewenangannya dalam pencapaian tujuan sebagai komitmen organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LkjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 2
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul merupakan
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang dibentuk
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur pelaksana penunjang
pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan
pengembangan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Menurut Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan fungsi penunjang
di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah mempunyai fungsi:
1. perumusan kebijakan umum di bidang perencanaan pembangunan,
penelitian, dan pengembangan;
2. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan,
penelitian, dan pengembangan;
3. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang perencanaan
pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
4. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
5. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
6. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
7. pengoordinasian dan pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan daerah;
8. pengoordinasian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pembangunan daerah;
9. pengoordinasian pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah;
10. penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
11. perencanaan kerja sama pembangunan antar daerah, swasta, dalam
negeri, dan luar negeri;
12. pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah;
13. penyusunan rencana pembangunan daerah;
14. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan
perkotaan;
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 3
15. penyusunan dan pelaksanaan pedoman keserasian pengembangan wilayah
perkotaan dan perdesaan;
16. penyusunan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan
pengembangan wilayah dan kawasan;
17. penyusunan petunjuk teknis pembangunan skala kecamatan dan desa;
18. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan
perwilayahan;
19. penyusunan perencanaan kawasan strategis;
20. penyusunan perencanaan kawasan permukiman;
21. pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan
perwilayahan;
22. pelaksanaan konsultasi perencanaan pembangunan daerah;
23. pelaksanaan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;
24. pelaksanaan bimbingan, supervisi, dan konsultasi pengelolaan kawasan
dan lingkungan perkotaan;
25. perencanaan pembangunan daerah;
26. pengendalian rencana pembangunan daerah;
27. evaluasi rencana pembangunan daerah;
28. pembinaan rencana pembangunan perangkat daerah;
29. pelaksanaan monitoring dan evaluasi rencana pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
30. pelaporan tugas pembantuan, hibah, dan bantuan;
31. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang perencanaan
pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
32. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan
pengembangan;
33. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang
perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
34. pengelolaan UPT.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Unsur Pimpinan : Kepala Badan;
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat, terdiri dari Subbagian-Subbagian;
c. Unsur Pelaksana : 1. Bidang-bidang, yang terdiri dari Subbidang-
Subbidang;
2. Unit Pelaksana Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 4
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Perencanaan;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Umum;
c. Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan terdiri dari :
1. Subbidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat;
2. Subbidang Kesehatan, Sosial, dan Ketenagakerjaan;
3. Subbidang Pendidikan dan Kebudayaan;
d. Bidang Perekonomian terdiri dari:
1. Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kelautan;
2. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi;
3. Subbidang Pariwisata dan Penanaman Modal;
e. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari:
1. Subbidang Perhubungan, Perumahan, dan Kawasan Permukiman;
2. Subbidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum;
3. Subbidang Penataan Ruang dan Pertanahan;
f. Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian terdiri dari:
1. Subbidang Penelitian dan Pengembangan;
2. Subbidang Pengendalian dan Evaluasi;
3. Subbidang Pelaporan;
g. Bidang Perencanaan terdiri dari:
1. Subbidang Pengelolaan Data Pembangunan;
2. Subbidang Rencana Pembangunan Daerah;
3. Subbidang Rencana Pembangunan Wilayah;
h. Unit Pelaksana Teknis; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sedangkan masing-masing Bidang dan Sekretariat memiliki tugas sebagai berikut:
1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan,
perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum dan
hubungan masyarakat serta memberikan pelayanan administratif dan fungsional.
2) Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan, sosial, dan kebudayaan.
3) Bidang Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
pembangunan di bidang pertanian, pangan, perikanan, kelautan, industri,
pariwisata, energi sumber daya mineral, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan
menengah, penanaman modal, dan pengembangan dunia usaha.
4) Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
pembangunan di bidang sumberdaya alam, lingkungan hidup, perumahan rakyat,
kawasan permukiman, pekerjaan umum, bina marga, pengairan, sanitasi, air
bersih, perhubungan, penataan ruang, dan pertanahan.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 5
5) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, pengendalian,
monitoring, evaluasi, dan pelaporan rencana pembangunan.
6) Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan
informasi pembangunan dan penyelenggaraan perencanaan pembangunan.
Adapun Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan
Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2016 disajikan dalam Gambar 1.1.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 6
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 7
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah didukung sumberdaya manusia yang berjumlah 51 pegawai.
Adapun dari jumlah tersebut yang menduduki jabatan struktural sebanyak 25 orang
dari 25 jabatan struktural yang tersedia. Jabatan struktural yang terisi di BAPPEDA
terdiri dari eselon II sejumlah 1 orang, eselon III sejumlah 6 orang, dan eselon IV
sejumlah 18 orang. Sedangkan jumlah Aparatur Sipil Negara non eselon sebanyak
26 orang. Persentase pegawai BAPPEDA berdasarkan jenjang eselon sampai akhir
tahun 2018 disajikan pada gambar 1.2.
Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per Desember 2018
Gambar 1.2 Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2018
Sedangkan komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan Golongan Ruang adalah
sebagai berikut.
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang
No. Golongan/Ruang Bezzeting 31-12-2018
1 I/a – Id 2
2 II/a – Iid 5
3 III/a – IIId 34
4 IV/a – IV/e 10
Jumlah 51
Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per 31 Desember 2018
Berdasarkan golongan/ruang dan kepangkatan, pegawai Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai golongan yang cukup bervariatif dari golongan I
sampai golongan IV. Pegawai dengan jumlah terbanyak terdapat pada golongan III/d
yaitu 11 orang (21,57%) yang diikuti jumlah pegawai pada golongan III/c sebanyak
10 orang (19,61%) dan golongan IV/a sebanyak 10 orang (19,61%). Persentase
komposisi pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan golongan ruang pada akhir
tahun 2018 seperti dalam gambar 1.3.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 8
Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per 31 Desember 2018
Gambar 1.3
Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Tahun 2018
D. Permasalahan Utama (Strategic Issues)
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan
daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan
pembangunan partisipatif (participatory planning). Mengacu pada Undang-Undang
tersebut, Sistem Perencanaan Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam
seluruh rangkaian perencanaan, yaitu (1) politik; (2) teknokratik; (3) partisipatif; (4)
atas-bawah (top-down); dan (5) bawah atas (bottom-up).
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses
penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepada
Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-
agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye kedalam
rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan
teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir
ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan
semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan. Pelibatan
mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan
bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat
kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 9
Beberapa tantangan dan permasalahan pokok dalam perencanaan
pembangunan:
1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme
perencanaan;
2. Belum mantapnya mekanisme penyelarasan perencanaan pembangunan antara
BAPPEDA dengan PD lain dan antar PD;
3. Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan
terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya usulan;
4. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang
menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada
tumbuhnya perilaku nerabas (shortcutting);
5. Internal birokrasi: lemahnya koordinasi dan masih tingginya ego sektoral antar
PD, PD dengan desa, rendahnya kapasitas dan komitmen PD pada proses
perencanaan, rendahnya kapasitas keuangan pemerintah daerah yang berakibat
pada lebarnya celah fiskal (fiscal gap);
6. Internal BAPPEDA: belum mampu menyediakan standard operating procedure
(SOP) perencanaan yang mantap, alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan
yang kredibel, belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan; belum
optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi dan
komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan
pembangunan.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPD, RTRW dan RPJMN. Menurut pasal 272 Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setiap Perangkat
Daerah harus menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Rencana strategis (Renstra) adalah suatu dokumen perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu sampai dengan
lima tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta disusun
dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis. Rencana strategis
dapat dilihat sebagai formulasi secara menyeluruh atau roadmap yang menjelaskan
bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapai tujuan melalui penerapan
strategi-strategi yang dipilih. Renstra Perangkat Daerah disusun sesuai dengan
tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah
Perangkat Daerah yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dokumen Rencana Strategis tersebut harus memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib
dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap
Perangkat Daerah.
A. Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016-2021
Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016-2021 ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 pada tanggal 29 Desember 2017. Dokumen
Rencana Strategis Bappeda tersebut memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan fungsi penunjang bidang
perencanaan pembangunan serta penelitian dan pengembangan.
Sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah, maka produk
perencanaan pembangunan yang dihasilkan BAPPEDA mempunyai peran strategis
sebagai alternatif dalam mengatasi permasalahan pembangunan di daerah. Produk
perencanaan harus disusun integral baik secara horizontal maupun vertikal, sesuai
dengan kondisi regional maupun sektoral, serta dapat diimplementasikan pada
jangka waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, produk perencanaan
pembangunan daerah harus memiliki keselarasan baik antarlembaga maupun
antarwaktu.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 11
Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, peran monitoring, evaluasi
serta pelaporan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses perencanaan
pembangunan. Melalui proses ini akan dapat diketahui apakah proses implementasi
pembangunan telah sesuai dengan yang direncanakan baik keluaran, target maupun
sasarannya. Hasil dari monitoring dan evaluasi sangat berguna menjadi masukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan periode berikutnya.
Selain itu, untuk mendukung proses perencanaan pembangunan daerah yang
berkualitas, lembaga perencana pembangunan harus dapat meningkatkan
kemampuan pengelolaan data pembangunan daerah secara up to date, tepat dan
akurat. Ketersediaan data/informasi pembangunan yang valid menentukan kualitas
dokumen perencanaan yang dihasilkan. Keberadaan institusi penelitian dan
pengembangan merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Kerjasama dan iklim kelitbangan yang terbentuk harus dapat diarahkan guna
menghasilkan produk-produk penelitian yang seharusnya ditindaklanjuti menjadi
kebijakan untuk mendukung proses perencanaan pambangunan yang berlangsung.
A.1. Tujuan dan Sasaran
Dalam kerangka pencapaian Visi RPJMD 2016-2021, pada Misi pertama telah
ditetapkan tujuan yang ingin dicapai adalah: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik untuk Meningkatkan Pelayanan Publik, dengan 3 sasaran daerah yaitu:
1. Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat
2. Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah meningkat
3. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka BAPPEDA mendukung pencapaian
dan pelaksanaan sasaran kedua, yaitu Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
meningkat dengan indikator sasaran daerah Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP).
Senyampang dengan hal itu, BAPPEDA menetapkan Tujuan Perangkat Daerah
yang merupakan jawaban atas isu-isu strategis dan sasaran strategis yang akan
dicapai pada jangka waktu 5 tahun, yaitu: Mewujudkan keselarasan antarwaktu
dan antarlembaga dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah,
dengan indikator tujuan: Kesesuaian dokumen perencanaan pembangunan daerah
antarwaktu dan antarlembaga. Tujuan Perangkat Daerah ini selanjutnya
diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh Perangkat Daerah.
Dari tujuan tersebut dirumuskan dua sasaran strategis yaitu kesesuaian program
pembangunan daerah dan kerjasama penelitian dalam pembangunan daerah
meningkat. Adapun sasaran strategis dan indikator kinerja yang akan dicapai pada
tahun 2018 seperti tercantum dalam Tabel 2.1.
Selain dua sasaran strategis perangkat daerah yang mendukung secara
langsung pencapaian sasaran daerah, terdapat tiga sasaran perangkat daerah
lainnya yang mendukung tugas dan fungsi PD, yaitu Kepuasan Masyarakat terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan PD Meningkat, Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan PD
Meningkat dan Kesesuaian Program dalam Dokumen Perencanaan PD. Adapun
Sasaran pendukung tugas dan fungsi BAPPEDA disajikan dalam tabel 2.2.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 12
Tabel 2.1
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Kesesuaian program
pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program
2 Kerjasama penelitian dalam
Pembangunan Daerah
meningkat
Hasil kerjasama penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan
INDIKATOR KINERJASASARAN STRATEGISNo.
Tabel 2.2
Sasaran Pendukung Tugas dan Fungsi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
NO SASARAN PERANGKAT DAERAHINDIKATOR SASARAN
PERANGKAT DAERAH
2. Akuntabilitas pengelolaan
keuangan Perangkat Daerah (PD)
meningkat
Persentase laporan keuangan
disusun tepat waktu (bulanan,
semesteran, tahunan)
3. Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan Perangkat
Daerah (PD)
Persentase kesesuaian program
dalam:
a. Renja PD terhadapRKPD
b. Renstra PD terhadap RPJMD
1. Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan
Perangkat Daerah (PD) meningkat
Nilai IKM PD
Dalam perumusan sasaran perangkat daerah, selain mempertimbangkan
rumusan tujuan dan sasaran daerah maupun tujuan perangkat daerah, juga
mempertimbangkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Penetapan Indikator Kinerja
Utama didasari adanya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama adalah
alasan hakiki yang melatarbelakangi eksistensi perangkat daerah dalam jajaran
kelembagaan di daerah. Berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda, Indikator Kinerja
Utama (IKU) Bappeda telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gunungkidul
Nomor 268/KPTS/2017 pada tanggal 13 November 2017 seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Kesesuaian program
pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program Rumus:
Hasil rata- rata capaian Persentase kesesuaian
program di masing- masing bidang
Tipologi data: Non komulatif
2 Kerjasama penelitian
dalam Pembangunan
Daerah meningkat
Hasil kerjasama penelitan yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan
Rumus:
Menunjukkan hasil kerjasama penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan
Tipologi: Non komulatif
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA ALASAN/PENJELASAN/FORMULASI
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 13
A.2. Program-Program
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh BAPPEDA dengan dukungan perangkat
daerah lainnya serta masyarakat guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Program kemudian dijabarkan dalam beberapa kegiatan sebagai bagian dari
pencapaian sasaran yang lebih terukur.
Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program
dan kegiatan di BAPPEDA antara lain terhadap:
1) pencapaian visi dan misi kepala daerah;
2) pencapaian prioritas dan sasaran daerah;
3) pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama);
4) pendayagunaan potensi ekonomi daerah; dan
5) sinkronisasi dengan kebijakan pemerinah pusat serta Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi kepala daerah, prioritas dan
sasaran daerah, serta pencapaian Indikator Kinerja Utama, selanjutnya dirumuskan
program prioritas PD. Pengaliran dari prioritas daerah, sasaran daerah sampai
dengan program prioritas pembangunan Bappeda sebagaimana terlihat pada tabel
2.4.
Tabel 2.4 Sasaran dan Program Prioritas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Sasaran Daerah
Akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah
meningkat
1 Kesesuaian
program
pembangunan
daerah
1 Perencanaan
Pembangunan Daerah
2 Pengendalian dan
Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah
3 Perencanaan
Pembangunan Fisik dan
Prasarana
4 Perencanaan
Pembangunan
Pemerintahan, Sosial, dan
Budaya
5 Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
2 Kerjasama
Penelitian
dalam
Pembangunan
Daerah
meningkat
Hasil kerjasama
penelitian yang
ditindaklanjuti
menjadi kebijakan
Penelitian dan
Pengembangan
Indikator Sasaran
Daerah
Sasaran Strategis
PD
Indikator Sasaran
PDProgram
Nilai Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
Indeks kesesuaian
program
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 14
Tabel 2.5
Sasaran PD dan Program Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
NO SASARAN PD
1
2 Akuntabilitas pengelolaan
keuangan PD meningkat
3 Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan
Perangkat Daerah (PD)
Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat
Daerah
Kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan
pelayanan PD meningkat
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
PROGRAM
Berdasarkan sasaran daerah dan sasaran PD kemudian dijabarkan kedalam
program PD yang masing-masing program mempunyai indikator kinerja. Indikator
kinerja program di BAPPEDA ditetapkan dengan Keputusan Kepala BAPPEDA Nomor
190/KPTS/2017 yang kemudian diubah dengan Keputusan Kepala BAPPEDA Nomor
061/KPTS/2018. Adapun Indikator kinerja program BAPPEDA baik yang
mendukung sasaran strategis maupun sasaran PD adalah seperti dalam tabel 2.6.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 15
Tabel. 2.6
Indikator Kinerja Program
SASARAN STRATEGIS/
SASARAN PD
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
Kesesuaian program pembangunan
daerah
Persentase kesesuaian Program dalam RKPD terhadap RPJMD
Rumus:
∑ Program dalam RKPD yang sesuai dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesenjangan capaian target kinerja
dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan
daerah
Rumus:
Realisasi kinerja dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah dan tahunan daerah
Target kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesesuaian program dalam Renja PD Bidang Fisik dan
Prasarana terhadap RKPD dan APBD, serta Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD
Rumus: ∑ program dalam Renja PD Bidang Fisik dan Prasarana
yang sesuai dengan RKPD dan APBD
∑ program dalam RKPD dan APBD
x 100%
∑ program dalam Renstra PD Bidang Fisik dan Prasarana
yang sesuai dengan RPJMD
∑ program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesesuaian program dalam Renja
PD Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya terhadap RKPD dan APBD, serta
Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD
Rumus:
∑ program dalam Renja PD Bidang Pemerintahan, Sosial
dan Budaya yang sesuai dengan RKPD dan APBD
∑ program dalam RKPD dan APBD
x 100%
∑ program dalam Renstra PD Bidang Pemerintahan,
Sosial dan Budaya yang sesuai dengan RPJMD
∑ program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesesuaian program dalam Renja PD Bidang Perekonomian terhadap
RKPD dan APBD, serta Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD
∑ program dalam Renja PD Bidang Perekonomian yang sesuai dengan RKPD dan APBD
∑ program RKPD dan APBD
x 100%
∑ program dalam Renstra PD Bidang Perekonomian
yang sesuai dengan RPJMD
∑ program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan
Daerah meningkat
Jumlah pelaksanaan kerjasama penelitian
Rumus:
Menunjukkan jumlah pelaksanaan kerjasama penelitian dalam satu
tahun
Tipologi data: Non komulatif
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 16
SASARAN STRATEGIS/ SASARAN PD
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
Kepuasan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
perangkat daerah meningkat
Indeks Kepuasan
Masyarakat Perangkat Daerah
Rumus IKM:
Total dari nilai persepsi per unsur
Total unsur yang terisi
x Nilai penimbang
Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah
unsur = 1 dibagi 9 = 0,11
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus:
IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan
kebutuhan administrasi perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi
perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan prasarana
∑ sarana dan prasarana yang
direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase PNS yang memiliki kompetensi
sesuai bidang tugas
∑ ASN PD yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugas
∑ ASN PD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Akuntabilitas
pengelolaan keuangan perangkat daerah
meningkat
Persentase laporan
keuangan disusun tepat waktu:
1. laporan bulanan 2. laporan semesteran
3. laporan tahunan
∑ laporan keuangan yang disusun tepat
waktu
∑ laporan keuangan yang disusun
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan perangkat daerah
Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja)
PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama dengan RKPD
∑ Program dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD)
x 100%
Persentase kesesuaian Program dalam Renstra PD terhadap Program
dalam RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang sama dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 17
B. Rencana Kinerja Tahun 2018
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di
depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang
tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative
objectivness) apa yang harus dicapai, dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan
program/kegiatan. Perencanaan kinerja merupakan bentuk komitmen pencapaian
kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan tersebut BAPPEDA menyusun perencanaan
kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja (RENJA) BAPPEDA.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, maka PD perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang diambil
dari perencanaan jangka menengah Rencana Strategis (RENSTRA) PD.
Rencana Kinerja Tahunan 2018 mencerminkan rencana kegiatan, program,
dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016–2021. Pada dasarnya RKT 2018
menguraikan target kinerja yang akan dicapai PD selama tahun 2018. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2018 dari
semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran
tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam
mengukur keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian tujuannya. Target
sasaran RKT tahun 2018 merupakan target tahun kedua periode Renstra Bappeda
Tahun 2016- 2021 yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja, dan target yang
akan dicapai sebagaimana tercantum pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7
Target Sasaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Kesesuaian program
pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program persen 100
2 Kerjasama penelitian
dalam Pembangunan
Daerah meningkat
Hasil kerjasama penelitan yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakanbuah 6
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 merupakan suatu dokumen kontrak kinerja
antara Kepala BAPPEDA dengan Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan target
kinerja tahun kedua periode Renstra Bappeda Tahun 2016-2021 dengan
mendasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
mencerminkan rencana kegiatan, program dan sasaran tahunan. Pada dasarnya
perjanjian kinerja Tahun 2018 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai
BAPPEDA selama Tahun 2018. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 18
yang harus dicapai selama Tahun 2018 dari semua indikator kinerja yang melekat
pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran
akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya
pencapaian visi dan misinya.
Dokumen Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2018 disusun setelah
ditetapkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 23/DPA/2018 tanggal
9 Januari 2018. Senyampang ditetapkannya Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor
52 Tahun 2018 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2018, dokumen ini kemudian
disesuaikan dengan Pergeseran Dokumen Pelaksanaan Anggaran PD Tahun
Anggaran 2018 Bappeda yang berdasarkan pada Keputusan Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah Nomor 88/DPA/2018 tanggal 2 November 2018.
Di dalam Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2018, termuat hanya pagu
anggaran yang digunakan secara langsung untuk mendukung pencapaian sasaran
strategis Tahun 2018. Anggaran yang sifatnya mendukung tidak secara langsung
tidak secara eksplisit disampaikan di dalam dokumen ini. Dokumen Perubahan
Perjanjian Kinerja BAPPEDA Tahun 2018 disajikan dalam Tabel 2.8.
Tabel 2.8
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
SATUAN JUMLAH
1 Kesesuaian Program
Pembangunan Daerah
persen 100
2 Kerjasama Penelitian dalam
Pembangunan Daerah
Meningkat
Buah 6
ANGGARAN
)RUPIAH(
1. 652.850.500
2. 407.493.500
3. 521.202.500
4. 967.523.000
5. 277.090.500
6. 440.904.500
Hasil kerjasama penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan daerah
Indeks kesesuaian program
Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah
Program Penelitian dan Pengembangan
Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan,
Sosial, dan Budaya
KETERANGAN
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
PROGRAM
Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan
Prasarana
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
NO SASARAN STRATEGIS
TARGET
INDIKATOR KINERJA
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah
direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah
orientasi untuk mendorong perubahan. Program/kegiatan dan sumber daya
anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada
level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan
prinsip good governance, dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan
menunjukkan sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas
dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan
hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan dalam
sistem akuntabilitas kinerja ini adalah Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53
Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini juga diatur
tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
A.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2018
Manajemen kinerja yang dibangun secara baik, memerlukan tolok ukur atau
indikator yang jelas dan pasti yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistis
dan tepat waktu. Indikator kinerja merupakan alat atau media kegiatan dan sasaran
yang dapat diukur kinerjanya. Oleh karena itu pada tahun 2018 Bappeda
menetapkan indikator kinerja sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Adapun pengukuran kinerja tersebut dilakukan
dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tinngginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan
rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan
rumus:
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 20
atau
Dalam menentukan hasil evaluasi kinerja untuk setiap sasaran, digunakan
metode rata-rata capaian setiap indikator sasaran yang selanjutnya dikategorikan
dalam pengukuran dengan skala ordinal sebagaimana pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 < X Sangat Berhasil
70 < X < 85 Berhasil
55 < X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan pada tingkat
sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori
(sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap
kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori,
dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Secara ringkas capaian sasaran dapat diperoleh dengan rumus berikut:
Implementasi nyata dari proses perencanaan tertuang dalam pelaksanaaan
program dan kegiatan suatu organisasi. Hambatan dan permasalahan seringkali
muncul dalam proses tersebut. Proses perencanaan yang baik tentu saja sudah
memperhitungkan segala kemungkinan yang akan muncul dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang ada di dalam perencanaan.
Keberhasilan pelaksanaan tugas BAPPEDA untuk mencapai sasaran atau
target yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh penetapan tingkat pencapaian
kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja (performance measure) atau
indikator kinerja (performance indicator). Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat
capaian kinerja yang diinginkan tersebut, maka terlebih dahulu perlu ditetapkan
strategi dan langkah-langkah terinci kegiatan yang terkoordinasi dalam mencapai
sasaran atau target yang dapat dirumuskan dalam perencanaan operasional jangka
pendek, mengingat rencana stratejik organisasi hanya memuat hal-hal yang bersifat
stratejik jangka menengah dan jangka panjang dan tidak sampai terinci secara detail
dalam kegiatan operasional. Dengan menetapkan sasaran atau target, strategi,
langkah-langkah terinci kegiatan, dan indikator kinerja akan memudahkan dalam
melakukan proses perencanaan kinerja yang merupakan langkah awal dalam
mewujudkan rencana kinerja yang berguna untuk peningkatan kinerja organisasi.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 21
Pengukuran kinerja merupakan alat yang bermanfaat dalam meningkatkan
pelayanan sistem secara efisien dan efektif. Oleh karena itu melalui pengukuran
kinerja dapat dilakukan proses penilaian terhadap pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan sehingga dapat memberikan penilaian (justifikasi) yang objektif dalam
pengambilan keputusan.
A.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang
selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja BAPPEDA tahun 2018.
BAPPEDA telah menetapkan 2 (dua) sasaran yang akan dicapai, dengan pengukuran
yang didasarkan pada pencapaian 4 (empat) indikator kinerja. Pengukuran indikator
kinerja didasarkan pada perhitungan sebagaimana Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Utama BAPPEDA
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Formulasi Perhitungan
Kesesuaian program
pembangunan daerah
Indeks kesesuaian
program
Hasil Rata-rata capaian
kesesuaian program di
masing-masing bidang:
Bidang Perencanaan:
Persentase kesesuaian
program dalam RKPD terhadap RPJMD
Bidang Penelitian,
Pengembangan, dan
Pengendalian:
Persentase kesesuaian capaian rata-rata kinerja
per sasaran dalam
perencanaan
pembangunan daerah
Bidang Perekonomian,
Bidang Fisik dan Prasarana serta Bidang
Pemerintahan, Sosial, dan
Kebudayaan:
Persentase kesesuaian
program dalam: 1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap
RPJMD
Kerjasama penelitian
dalam pembangunan daerah meningkat
Hasil kerjasama penelitian
yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan
Ditunjukkan dengan hasil
kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi
kebijakan
Dengan mendasarkan pada perhitungan terhadap komponen dan variabel
penentu masing-masing selanjutnya dilakukan penghitungan terhadap pencapaian
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 22
indikator kinerja utama tahun bersangkutan. Untuk tahun 2018, penilaian terhadap
indikator kinerja didasarkan pada data sebagai berikut:
1. Data jumlah program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan APBD
berdasarkan lingkup bidang pengampu, sebagaimana ditampilkan pada tabel
3.3.
2. Data capaian rata-rata kinerja sasaran, sebagaimana ditampilkan dalam tabel
3.4.
Tabel 3.3
Data Jumlah Program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan
APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Renja PD Renstra PD RKPD RPJMD APBD
Fisik dan Prasarana 61 62 61 62 61
Perekonomian 56 56 56 56 56
Pemerintahan, Sosial, dan
Kebudayaan
281 281 281 281 281
Jumlah Program 398 399 398 399 398
LINGKUP BIDANGJUMLAH PROGRAM PERANGKAT DAERAH TAHUN 2018
Tabel 3.4
Data Capaian Rata-rata Kinerja per Sasaran Daerah Tahun 2018
KINERJA (%) ANGGARAN (%)
1 Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
meningkat
99,34 88,66
2 Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
meningkat
99,11 92,14
3 Ketaatan masyarakat terhadap hukum
meningkat
99,93 92,97
4 Kapasitas sumberdaya manusia meningkat 103,48 90,03
5 Jumlah penduduk miskin turun 99,60 92,87
6 Angka pengangguran turun 91,33 99,09
7 Daya saing pariwisata meningkat 97,08 88,48
8 Pelestarian budaya berbasis pemberdayaan
masyarakat meningkat
101,56 91,44
9 Infrastruktur publik wilayah meningkat 97,94 88,62
10 Pertumbuhan ekonomi daerah meningkat 116,00 89,85
11 Pendapatan masyarakat meningkat 97,92 94,32
12 Ketahanan pangan meningkat 99,30 95,82
13 Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan
hidup meningkat
100,32 94,77
14 Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
meningkat
97,66 94,45
CAPAIAN RATA RATA 100,04 90,94
NO. SASARANCAPAIAN
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 23
Dengan demikian maka perhitungan indikator kinerja BAPPEDA untuk tahun 2018
adalah sebagai berikut:
1. Indeks kesesuaian program, dihitung dengan rata-rata capaian di masing-
masing bidang seperti berikut:
Tabel 3.5
Persentase Rata-rata Capaian Program Per Bidang
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
Program dalam RKPD
terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian Program
dalam RKPD terhadap RPJMDRKPD/RPJMD= 100%
Program Pengendalian dan
Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
capaian dengan target
kinerja dalam
perencanaan
pembangunan jangka
menengah dan tahunan
daerah
Persentase kesesuaian capaian
rata-rata kinerja per sasaran
dalam perencanaan
pembangunan daerah
100,04%
Program Perencanaan
Pembangunan Fisik dan
Prasarana
Persentase kesesuaian
Program dalam Renja
Bidang Fisik dan
Prasarana terhadap RKPD
dan APBD, serta program
dalam Renstra PD
terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian Program
dalam:
1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap RPJMD
Bidang Fisik dan Prasarana
Renja PD/RKPD= 100%
Renja PD/APBD=100%
Renstra PD/RPJMD=
100%
Program Perencanaan
Pembangunan
Pemerintahan, Sosial, dan
Budaya
Persentase kesesuaian
Program dalam Renja
Bidang Pemerintahan,
Sosial, dan Kebudayaan
terhadap RKPD dan
APBD, serta program
dalam Renstra PD
terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian Program
dalam:
1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap RPJMD
Bidang Pemerintahan, Sosial,
dan Budaya
Renja PD/RKPD= 100%
Renja PD/APBD=100%
Renstra PD/RPJMD=
100%
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Persentase kesesuaian
Program dalam Renja
Bidang Perekonomian
terhadap RKPD dan
APBD, serta program
dalam Renstra PD
terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian Program
dalam:
1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap RPJMD
Bidang Perekonomian
Renja PD/RKPD= 100%
Renja PD/APBD=100%
Renstra PD/RPJMD=
100%
PROGRAM DI MASING-
MASING BIDANGINDIKATOR PROGRAM RUMUS DAN PERHITUNGAN HASIL PERHITUNGAN
Dari angka tersebut diperoleh Indeks kesesuaian program sebesar:
= (100%+100,04%+100%+100%+100%)/5
= 100,01%
2. Hasil penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan, yang pada tahun 2018
ditargetkan sebanyak 6 buah hasil penelitian. Adapun hasil penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan adalah sebagaimana dalam tabel 3.6.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 24
Tabel 3.6
Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan
No. Hasil Penelitian Bentuk Kebijakan
1. Aplikasi Silase Berbasis Hijauan Lokal dan Limbah Pertanian pada Budidaya Sapi Potong untuk Mengatasi Kelangkaan Pakan di Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul
Surat Keputusan Bupati Gunungkidul tentang Pengembangan Pakan Alternatif Mandiri untuk Mendukung Budidaya Ternak
2. Analisis Isi Jurnalisme Warga pada Sistem Informasi Desa “SIDASAMEKTA” di Kabupaten Gunungkidul
Surat Edaran Bupati tentang Optimalisasi SIDASAMEKTA untuk Mewujudkan Konsep “Desa Membangun”
3. Pengembangan Usaha Produksi Batik dengan Pewarna Alam di Desa Gading,
Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Surat Edaran Bupati tentang Pengembangan Batik dengan
Pewarna Alam
4. Pengembangan Ekowisata Kawasan Pantai Karst Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) II Gunungkidul
Surat Edaran Bupati tentang Kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk Mendorong Pengembangan Ekowisata
5. Evaluasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rongkop Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul
Surat Edaran Bupati tentang Optimalisasi Pengelolaan Dana Desa untuk Pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah
6. Identifikasi Penggunaan Bahan Baku Lokal dalam Pembuatan Makanan Tradisional Gunungkidul
Surat Edaran Bupati tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal
Pada tahun 2018 ini terdapat 8 (delapan) kerjasama penelitian, namun yang
telah ditindaklanjuti dalam bentuk draft Surat Keputusan dan Surat Edaran
Bupati ada 6 (enam) kerjasama penelitian. Sedangkan dua penelitian yang lain
yaitu “Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Kacang Tanah (Arachis Hypgaea L)
di Perkumpulan Bimaram Dusun Banombo B, Desa Pucanganom Kecamatan
Rongkop Kabupaten Gunungkidul” dan “Optimasi Pengolahan Limbah
Tempurung Kelapa di Kecamatan Rongkop Gunungkidul sebagai Bahan Baku
Briket Arang” selanjutnya akan ditindaklanjuti pada tahun 2019.
Dengan demikian pencapaian IKU tahun 2018 selengkapnya dapat ditunjukkan pada
Tabel 3.7.
Tabel 3.7.
Capaian Indikator Kinerja Utama BAPPEDA Tahun 2018
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 25
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, pada tahun 2018 capaian kinerja yang
menyasar pada kesesuaian program pembangunan daerah sebesar 99,99%, artinya
konsistensi program pembangunan daerah belum sesuai dengan target yang
diharapkan atau masih terdapat kesenjangan capaian sebesar 0,01%. Apabila dilihat
dari komponen penghitung indeks kesesuaian program, jumlah program terdapat
pada program RKPD Tahun 2018 dan RPJMD Tahun 2016-2021 sudah sama atau
dengan tingkat capaian 100%. Hal ini menunjukkan bahwa konsistensi dokumen
perencanaan antarwaktu dapat terjaga. Kesesuaian jumlah program dalam RKPD
dengan RPJMD berkaitan erat dengan adanya reviu dokumen RPJMD serta aplikasi
perencanaan (e-planning) yang mulai dioperasikan pada tahun 2018 sebagai upaya
untuk mengalirkan program dalam RPJMD kedalam program tahunan (annual
planning) atau dokumen RKPD.
Dalam hal penilaian konsistensi antarlembaga, yang ditunjukkan dengan
perbandingan antara jumlah program dalam Renstra PD dengan RPJMD, Renja PD
dengan APBD, dan Renja PD terhadap RKPD menunjukkan hasil sesuai dengan
target yang diharapkan yaitu mencapai angka 100%. Artinya konsistensi dokumen
perencanaan daerah antarlembaga tetap terjaga. Pengaliran program dari RKPD ke
dalam Rencana Kerja PD dan APBD benar-benar dikendalikan. Demikian juga
koordinasi dan pendampingan pada PD untuk pengaliran program dalam RPJMD
kedalam Renstra PD yang pada tahun 2017 telah direviu berjalan dengan baik. Pada
akhir periode Renstra (tahun 2021) diharapkan indeks kesesuaian program
mencapai 100%.
Kesenjangan terjadi pada capaian target kinerja dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah yang dihitung berdasarkan
rata-rata capaian kinerja per sasaran daerah (14 sasaran) yaitu sebesar 0,04%.
Capaian kinerja sasaran yang terendah terdapat pada kegiatan-kegiatan yang
menyasar pada sasaran daerah angka pengangguran turun yaitu sebesar 91,33%.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kesenjangan ini lebih rendah 2,35%
karena pada tahun 2017 terdapat kesenjangan sebesar 2,39%. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator capaian target dengan kinerja dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah dan tahunan daerah semakin baik.
Sedangkan capaian indikator kinerja utama yang kedua yaitu hasil kerjasama
penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan sebesar 100%, artinya bahwa
enam kerjasama penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2018 telah ditindaklanjuti
menjadi kebijakan, meskipun masih dalam bentuk draft surat keputusan dan surat
edaran kepala daerah. Pada akhir periode Renstra ditargetkan ada 40 kerjasama
penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan, sehingga capaian sampai dengan
tahun ini sebesar 25%. Adapun tingkat capaian indikator kinerja utama yang
menyasar pada dua sasaran strategis tersebut rata-rata sebesar 99,99%.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 26
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
Kesesuaian program pembangunan daerah mengakomodir dua sasaran
strategis dalam Indikator Kinerja Utama sebelumnya, yaitu keselarasan dokumen
perencanaan antarwaktu dan keselarasan dokumen perencanaan antarlembaga.
Keselarasan antarwaktu dimaksudkan untuk melihat konsistensi antara dokumen
perencanaan jangka menengah (lima tahunan) dengan dokumen perencanaan jangka
pendek (tahunan). Keselarasan dokumen antarwaktu sangat penting untuk dijaga
dan selalu dipertahankan untuk menjamin pencapaian sasaran dalam perencanaan
jangka menengah diterjemahkan dalam program kegiatan yang lebih operasional
dalam perencanaan jangka pendek.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
penjabaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih, yang memberikan arah
pembangunan daerah sebagimana dirumuskan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, yang memberikan gambaran kepada seluruh stakeholder
mengenai perkiraan pencapaian kondisi yang diharapkan pada lima tahun ke depan.
RPJMD disusun berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMN. Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah
Pusat dan merupakan penjabaran dari RPJMD. RKPD memuat rancangan kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya.
Keselarasan dokumen perencanaan antarlembaga memastikan bahwa
dokumen perencanaan yang sudah disusun di tingkat kabupaten akan
diterjemahkan dengan sebagaimana mestinya secara lebih operasional pada
perangkat daerah. Selain itu juga memastikan bahwa proses perencanaan akan
diikuti dengan proses penganggaran untuk menjamin pendanaan dalam
pelaksanannya.
Indikasi program dan kegiatan yang ada dalam RPJMD harus diterjemahkan
secara lebih operasional di dalam Rencana Strategis PD. Renstra PD lebih rinci
sampai ke kegiatan karena ruang lingkupnya lebih kecil, yaitu sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) dari institusi bersangkutan. Renstra PD merupakan
dokumen perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahun. Konsistensi program dalam
RPJMD terhadap program dalam Renstra harus dijaga untuk memastikan agar
kondisi yang ingin dicapai pada lima tahun mendatang diterjemahkan oleh PD
sebagaimana mestinya, agar target-target yang hendak dicapai diupayakan sesuai
sumber daya yang tersedia di PD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJMD
yang berisikan kebijakan, program, dan kegiatan untuk 1 tahun (annual planning)
sesuai dengan sumber daya yang tersedia pada tahun bersangkutan, khususnya
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 27
dana. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) juga merupakan rencana tahunan
bersifat operasional yang isinya merupakan jabaran dari Renstra yang dibuat oleh
masing-masing PD sesuai dengan tupoksinya. Konsistensi program dalam RKPD
terhadap program dalam Renja PD sangat penting untuk memastikan bahwa target-
target kinerja tahun bersangkutan diterjemahkan kedalam program dan kegiatan
yang lebih operasional di tingkat pelaksana teknis (PD).
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal 25 maupun Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 17 ayat 2, Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) merupakan pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Reformasi penganggaran yang dilakukan melalui penerapan Anggaran
Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) menghendaki struktur program
pembangunan yang berbasiskan pada capaian hasil. Dengan demikian, pada
prinsipnya, apa yang dianggarkan adalah apa yang direncanakan dan apa yang
direncanakan adalah apa yang dibutuhkan untuk pencapaian target kinerja.
Pencapaian target sasaran ini, berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang
telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 268/KPTS/2017
tanggal 13 November 2017 diukur dengan satu indikator kinerja yaitu indeks
kesesuaian program. Pada tahun 2018 pencapaian sasaran pertama ini telah
menunjukkan angka 99,93%. Dibandingkan dengan target pencapaian yang telah
ditentukan, yaitu 100%, masih terdapat sedikit deviasi, namun secara umum dapat
dikatakan bahwa angka yang telah dicapai tersebut cukup bagus. Pencapaian
sasaran ini digambarkan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Evaluasi Pencapaian Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
Pada tahun 2017, deviasi menunjukkan angka 0,87%, sedangkan pada tahun
2018 mengalami penurunan sebesar 0,86% atau menjadi 0,01% dengan capaian
kinerja sebesar 99,99% yang dikategorikan sangat berhasil. Penurunan angka
deviasi ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang mendukung sasaran ini
semakin baik. Pengaliran program dalam dokumen perencanaan antarlembaga dan
antarwaktu dapat terjaga yang menunjukkan bahwa sistem perencanaan semakin
baik. Angka deviasi hanya terjadi pada komponen penyusun capaian indeks
kesesuaian program yaitu persentase kesenjangan capaian target dalam
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 28
perencanaan pembangunan daerah jangka menengah dan tahunan. Namun deviasi
ini masih tergolong rendah.
Pencapaian sasaran pertama ini terutama didukung oleh Program Perencanaan
Pembangunan Daerah, Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana, Program
Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan Budaya, dan Program
Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
mencakup lima kegiatan, yaitu Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah,
Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah, Penyusunan dan Sinkronisasi
Perencanaan Kewilayahan, Penyusunan Profil dan Informasi Hasil Pembangunan
Daerah, dan Pendataan Potensi dan Permasalahan Daerah. Program Pengendalian
dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah terdiri dari dua kegiatan, yaitu
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, dan Pelaporan Kegiatan
Pembangunan Daerah. Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup dan
Pekerjaan Umum, Perencanaan Pembangunan Perhubungan, Perumahan, dan
Kawasan Permukiman, dan Perencanaan Pembangunan Penataan Ruang dan
Pertanahan. Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan Budaya
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Perencanaan Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Perencanaan Pembangunan Kesehatan, Sosial, dan
Ketenagakerjaan. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi terdiri dari tiga
kegiatan yaitu Perencanaan Pembangunan Pertanian, Perikanan, dan Kelautan,
Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, dan Koperasi, dan Perencanaan
Pembangunan Pariwisata dan Penanaman Modal.
Gambar 3.1.
Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2019
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 29
Dalam kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Program
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam hal ini adalah penyusunan dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) harus melalui tahapan diantaranya
adalah konsultasi publik, Musrenbang di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten
sebagai bentuk perencanaan partisipatif. Perencanaan dengan pendekatan
partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dalam pembangunan.
Gambar 3.2 Musrenbang RKPD Tahun 2019 Kecamatan Ngawen
Selain menjaga konsistensi atau keselarasan program dalam dokumen perencanaan
antarwaktu dan antardokumen, pada Tahun 2018 BAPPEDA melakukan kegiatan
penyusunan Peraturan Bupati terkait Sistem Informasi Desa Sarana Mewujudkan
Desa Aktif dan Sejahtera (SIDA SAMEKTA) dan Sistem Informasi Kabupaten SIKAB
GUMREGAH. Dalam menyusun peraturan bupati ini dilakukan dengan konsinyering
agar dalam pembahasannya materi atau substansinya menjadi lebih efektif.
Gambar 3.3 Konsinyering Penyusunan Peraturan Bupati tentang SIDA SAMEKTA dan
SIKAB GUMREGAH
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 30
SIDA SAMEKTA dan SIKAB GUMREGAH kemudian ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 32 Tahun 2018 pada tanggal 8 Juni 2018.
Sejalan dengan visi Bupati untuk “Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah
tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya
saing, maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021” dan selaras dengan arah
pembangunan DIY untuk mengembangkan kawasan pesisir pantai selatan secara
terintegrasi dengan pengembangan pariwisata dan mewujudkan orientasi
pembangunan “Among Tani Dagang Layar”, pada tahun 2018 BAPPEDA menyusun
dokumen Masterplan Penataan Kawasan Wisata Pantai Kukup sebagai kelanjutan
dari dokumen Masterplan Penataan Kawasan Wisata Pantai Baron yang telah
dilakukan sebelumnya. Penyusunan Masterplan Penataan Kawasan Wisata Pantai
Kukup melibatkan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan atau penataan
kawasan pesisir pantai selatan khususnya Pantai Kukup yang selanjutnya kedepan
dapat menumbuhkan perekonomian di daerah tersebut dan pada akhirnya akan
berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan tetap mengedepankan
perspektif pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Gambar 3.4 Konsinyering Penyusunan Masterplan Penataan Kawasan Wisata Pantai Kukup
Pada tahun 2018 BAPPEDA juga menyelenggarakan lokakarya Ekspose
Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017-2021. Kegiatan ini bertujuan memperoleh
masukan dari para stakeholders untuk menyempurnakan dokumen ini. Pencapaian
Universal Access harus terinternalisasi dalam kebijakan pembangunan daerah dari
perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi. Dokumen Rencana Aksi
Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini mencakup strategi,
program, target tahunan, rencana anggaran dan sumber pembiayaannya.
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 31
Gambar 3.5 Lokakarya Ekspose Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan
Adapun pencapaian dari masing-masing program pendukung sasaran kesesuaian
program pembangunan daerah sebagaimana terlihat pada tabel 3.9. Rata-rata
capaian kelima indikator kinerja program ini sebesar 99,99%. Keberhasilan dalam
mengalirkan dokumen perencanaan lima tahunan kedalam dokumen perencanaan
tahunan dan menjaga konsistensi dokumen perencanaan antarlembaga merupakan
pencapaian yang harus dipertahankan.
Tabel 3.9
Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 1: Kesesuaian Program
Pembangunan Daerah
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 32
Capaian realisasi anggaran untuk Program Perencanaan Pembangunan Daerah
adalah sebesar Rp953.227.831,00 (98,52%), Program Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah sebesar Rp272.589.792,00 (98,38%), Program
Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana sebesar Rp636.468.878,00
(97,49%), Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan Budaya
sebesar Rp377.784.200,00 (92,71%) dan Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi sebesar Rp518.281.575,00 (99,44%) dengan seluruh target kinerja output
kegiatan dapat tercapai 100%. Tingkat capaian realisasi keuangan kelima program
pendukung sasaran ini adalah sebesar 97,60% dengan efisiensi sebesar 2,40%.
Efisiensi terbesar terdapat pada rekening honorarium tim pelaksana kegiatan,
belanja perjalanan dinas luar daerah dan belanja cetak. Adapun anggaran, realisasi
dan deviasi dari masing-masing program dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10
Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 1: Kesesuaian Program
Pembangunan Daerah
No Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)Capaian
(%)Selisih (Rp.)
Efisiensi
(%)
1. Perencanaan Pembangunan Daerah 967.523.000 953.227.831 98,52 14.295.169 1,48
2. Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah277.090.500 272.589.792 98,38 4.500.708 1,62
3. Perencanaan Pembangunan Fisik dan
Prasarana652.850.500 636.468.878 97,49 16.381.622 2,51
4. Perencanaan Pembangunan Pemerintahan,
Sosial, dan Budaya407.493.500 377.784.200 92,71 29.709.300 7,29
5. Perencanaan Pembangunan Ekonomi 521.202.500 518.281.575 99,44 2.920.925 0,56
2.826.160.000 2.758.352.276 97,60 67.807.724 2,40Jumlah
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses perencanaan terkait dengan
pencapaian Indikator Kinerja Utama antara lain:
1. Penentuan prioritas pembangunan dalam dokumen perencanaan (kebijakan)
belum tajam;
2. Kurangnya informasi terkini mengenai dana perimbangan yang akan diterima
pada awal proses perencanaan;
3. Kebijakan Pemerintah Pusat untuk tahun perencanaan seringkali baru diterima
pada saat pelaksanaan Musrenbang Nasional;
4. Sistem Informasi perencanaan pembangunan daerah masih perlu
penyempurnaan;
5. Masih adanya persepsi yang berbeda dari perencana PD untuk menterjemahkan
target sasaran dalam RPJMD kedalam program kegiatan tahunan;
6. Regulasi atau kebijakan baru yang berkenaan dengan perencanaan atau
penganggaran dari Pemerintah Pusat sering terlambat;
7. Awal dimulainya proses perencanaan tahunan yang sama di tiap jenjang
pemerintahan;
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 33
8. Masih minimnya jumlah aparatur yang ditugaskan di bidang perencanaan;
9. Proses musrenbang tingkat DIY yang panjang dan beberapa kebijakan
Pemerintah DIY yang berpengaruh pada perencanaan kabupaten baru
diputuskan di akhir target waktu yang telah ditetapkan.
Adapun tindak lanjut yang diperlukan untuk meminimalisir kendala tersebut antara
lain:
1. Dalam RKPD perlu dibuat kebijakan secara lebih jelas mengenai prioritas
pembangunan (quick win, kegiatan unggulan, dan lainnya);
2. Memberikan masukan dan konsultasi ke Pemerintah Pusat agar informasi
transfer dana perimbangan segera didapatkan;
3. Menyempurnakan atau melakukan kastemisasi aplikasi sistem informasi
perencanaan sesuai dengan kebutuhan perencanaan di Kabupaten
Gunungkidul;
4. Melakukan pencermatan kembali terhadap jabaran program, kegiatan, dan
anggaran;
5. Memberikan masukan pada perencanaan tingkat desa dan kecamatan yang
berupa indikasi sasaran, prioritas dan program prioritas kabupaten pada tahun
perencanaan;
6. Penambahan aparatur fungsional perencana;
7. Koordinasi dengan Pemerintah DIY dan Pemerintah Pusat lebih intensif sehingga
sedini mungkin mendapatkan informasi kebijakan perencanaan pembangunan.
Sasaran 2: Kerjasama penelitian dalam pembangunan daerah meningkat
Sasaran strategis yang kedua dalam Indikator Kinerja Utama BAPPEDA yang
dicapai dengan indikator hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi
kebijakan. BAPPEDA yang mempunyai fungsi penunjang urusan pemerintahan di
bidang perencanaan, penelitian, dan pengembangan menjadi sangat penting untuk
melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan
pembangunan daerah salah satunya dengan melakukan kerjasama penelitian
dengan lembaga, perguruan tinggi ataupun stakeholders lainnya. Dalam menyasar
indikator kinerja ini, hanya ada 1 (satu) program dengan dua kegiatan yaitu Program
Penelitian dan Pengembangan dengan kegiatan Penyelenggaraan Penelitian dan
Pengembangan dan kegiatan Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).
Pada tahun 2018 ini BAPPEDA melaksanakan 8 kerjasama penelitian yang
dilakukan dengan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) LIPI Yogyakarta
dan Universitas Gunungkidul (UGK). Hasil kerjasama penelitian yang dilakukan
dengan BPTBA LIPI Yogyakarta berupa 4 (empat) kajian yaitu:
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 34
1. Aplikasi Silase Berbasis Hijauan Lokal dan Limbah Pertanian pada Budidaya
Sapi Potong untuk Mengatasi Kelangkaan Pakan di Kecamatan Rongkop
Kabupaten Gunungkidul;
2. Optimasi Pengolahan Limbah Tempurung Kelapa di Kecamatan Rongkop
Gunungkidul sebagai Bahan Baku Briket Arang;
3. Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) di
Perkumpulan Bimaram Dusun Banomo B, Desa Pucanganom, Kecamatan
Rongkop, Kabupaten Gunungkidul; dan
4. Pengembangan Usaha Produksi Batik dengan Pewarna Alam di Desa Gading,
Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Demikian pula kerjasama penelitian yang dilakukan dengan Universitas
Gunungkidul (UGK) menghasilkan 4 (empat) kajian yaitu:
1. Analisis Isi Jurnalisme Warga pada Sistem Informasi Desa “SIDASAMEKTA” di
Kabupaten Gunungkidul;
2. Pengembangan Ekowisata Kawasan Pantai Karst Kawasan Strategis Pariwisata
(KSP) II Gunungkidul
3. Evaluasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Pengelolaan Dana Desa di
Desa Rongkop Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul
4. Identifikasi Penggunaan Bahan Baku Lokal dalam Pembuatan Makanan
Tradisional Gunungkidul.
Dari 8 (delapan) hasil penelitian yang dilaksanakan dengan BPTBA LIPI Yogyakarta
dan UGK yang telah ditindaklanjuti menjadi draft Keputusan Bupati dan Surat
Edaran Bupati ada 6 (enam). Sehingga pencapaian dari indikator kinerja hasil
kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan mencapai 100% dengan
kategori sangat berhasil. Adapun pencapaian pada sasaran ini digambarkan
sebagaimana pada tabel 3.11.
Tabel 3.11
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam
Pembangunan Daerah Meningkat
Meskipun dengan tingkat pencapaian 100%, namun tindak lanjut dari hasil
penelitian ini masih berbentuk draft Surat Keputusan dan Surat Edaran Bupati. Hal
ini dikarenakan hasil kerjasama penelitian ini selesai menjelang akhir tahun
anggaran sehingga tindak lanjut kebijakannya masih berupa draft. Diperkirakan
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 35
pada triwulan I tahun anggaran berikutnya tindak lanjut dari hasil kajian ini sudah
menjadi Surat Keputusan dan Surat Edaran Bupati.
Pada tahun 2017 terdapat 4 (empat) hasil kerjasama penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan. Pada akhir tahun 2017 tindak lanjut hasil
penelitian tersebut masih berbentuk draft Surat Keputusan Bupati dan pada tahun
ini draft tersebut telah menjadi Surat Keputusan Bupati. Adapun tindak lanjut
keempat hasil kerjasama penelitian tersebut adalah:
1. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 339/KPTS/2018 tentang Peningkatan
Populasi Sapi Peranakan Ongole Melalui Pembinaan Terpadu Lintas Sektor;
2. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 340/KPTS/2018 tentang Pengembangan
Tanaman Pendukung Usaha Batik di Wilayah Sentra Kerajinan Batik Rakyat;
3. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 341/KPTS/2018 tentang Peningkatan
Daya Saing Ubikayu Gunungkidul Melalui Pembinaan Terpadu Lintas Sektor;
dan
4. Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 342/KPTS/2018 tentang Penetapan
Rongkop sebagai Kecamatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Forum Litbang Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2018 menyelenggarakan
forum diskusi dengan tema “Sinergi Lembaga Litbang untuk Pembangunan
Kewilayahan”. Dalam forum tersebut dipaparkan pentingnya peran perguruan tinggi
dalam pembangunan melalui program berbasis masyarakat serta peran BPTBA LIPI
dalam pemberdayaan ekonomi rakyat melalui program Iptek untuk daerah.
Gambar 3.6 Forum Litbang Kabupaten Gunungkidul
Dalam rangka pengembangan fungsi kelitbangan di Kabupaten Gunungkidul,
pada tahun 2017 Bupati Gunungkidul telah menetapkan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2017 tentang Dewan Riset Daerah. Peraturan Bupati
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 36
ini kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan Keputusan Bupati Gunungkidul
Nomor 90/KPTS/TIM/2017 yang kemudian diubah dengan Keputusan Bupati
Gunungkidul Nomor 107/KPTS/TIM/2018 tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 90/KPTS/2017 tentang Pengangkatan
Anggota Dewan Riset Daerah Periode Tahun 2017-2020. Dewan Riset Daerah
mempunyai tugas pokok yaitu:
1. memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun arah,
prioritas, serta kebijakan pemerintah daerah dalam pembangunan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi
2. mendukung Pemerintah Daerah dalam melakukan koordinasi di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Gambar 3.7
Sidang Paripurna Pertama Dewan Riset Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Beberapa rekomendasi yang telah dihasilkan dari Sidang yang dilakukan Dewan
Riset Daerah antara lain terkait dengan:
1. Penguatan program dan peran Dewan Riset Daerah
2. Kajian potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
3. Upaya percepatan pencapaian target RPJMD Tahun 2016-2021
4. Pengentasan kemiskinan melalui pengembangan pariwisata
5. Draft Peraturan Bupati tentang Pedoman Integrasi Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD) Pelestarian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan kedalam Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma)
Setiap tahun BAPPEDA menyelenggarakan seleksi lomba kreativitas dan
inovasi masyarakat (Krenovamaskat) dengan anggaran APBD Kabupaten
Gunungkidul dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul. Hal ini
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 37
juga merupakan bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang menyatakan bahwa setiap warga negara yang
melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu dan teknologi
mempunyai hak memperoleh penghargaan yang layak dari pemerintah sesuai
dengan kinerja yang dihasilkan. Seleksi lomba krenovamaskat ini terbagi menjadi 2
(dua) kategori, yaitu masyarakat umum dan siswa sekolah. Para pemenang lomba
krenovamaskat tingkat kabupaten kemudian akan diajukan ke tingkat provinsi.
Gambar 3.8 Penganugerahan Hadiah Krenovamaskat Tahun 2018
Adapun pencapaian dari indikator kinerja program ini adalah sebesar
133,33% dengan kategori sangat berhasil. Pencapaian yang lebih dari 100% ini
dikarenakan target indikator kinerja program penelitian dan pengembangan adalah 6
kerjasama penelitian namun pada tahun 2018 terdapat 8 kerjasama penelitian yang
dilakukan.
Tabel 3.12
Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian
dalam Pembangunan Daerah Meningkat
Dalam Pergeseran Dokumen Pelaksanaan Anggaran BAPPEDA Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2018, anggaran yang digunakan untuk mencapai sasaran
strategis kedua ini adalah sejumlah Rp440.904.500,00 dengan realisasi anggaran
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 38
sebesar Rp417.769.050,00, atau dengan tingkat capaian sebesar 94,75%. Deviasi
sebesar 5,25% merupakan efisiensi dari kegiatan penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan sebesar 4,91%, dan kegiatan penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SIDa) sebesar 6%.
Tabel 3.13 Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian
dalam Pembangunan Daerah Meningkat
No Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)Capaian
(%)Selisih (Rp.)
Efisiensi
(%)
1. Penelitian dan Pengembangan 440.904.500 417.769.050 94,75 23.135.450 5,25
440.904.500 417.769.050 94,75 23.135.450 5,25Jumlah
Meskipun di dalam Perjanjian Kinerja hanya dicantumkan 6 (enam) program
yang terkait langsung dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), namun
dalam pencapaian kedua sasaran strategis dalam IKU tersebut juga didukung
dengan program-program yang bersifat internal BAPPEDA. Program-program
tersebut adalah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Perkantoran, Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan
Kapasitas Aparatur, Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat
Daerah, Program Peningkatan Kualitas Perencanaan, dan Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik. Adapun capaian program pendukung IKU berdasarkan
sasaran PD sebagaimana pada tabel 3.14.
Tabel 3.14
Capaian Program Pendukung Tugas dan Fungsi PD
NOSASARAN PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR SASARAN
PERANGKAT DAERAHPROGRAM TARGET CAPAIAN
79,50 79,52
2. Akuntabilitas pengelolaan
keuangan perangkat
daerah meningkat
Persentase laporan
keuangan disusun tepat
waktu (bulanan,
semesteran, tahunan)
Peningkatan Kualitas Pelaporan
Keuangan Perangkat Daerah
100% 100%
3. Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan
Perangkat Daerah (PD)
Persentase kesesuaian
program:
a. Renja PD terhadap
RKPD
b. Renstra PD terhadap
RPJMD
Peningkatan Kualitas
Perencanaan
100% 100%
1. Kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan
pelayanan perangkat
daerah meningkat
Nilai IKM PD 1. Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Perkantoran
3. Peningkatan
Ketatalaksanaan dan Kapasitas
Aparatur
4. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 39
Dalam melaksanakan keenam program tersebut dianggarkan sebesar
Rp924.395.500,00 dengan realisasi sebesar Rp861.525.587,00 (93,20%) sehingga
terdapat efisiensi sebesar 6,80%. Efisiensi terbesar adalah pengembalian belanja
internet karena pada tahun 2018 seluruh penyediaan dan pemeliharaan jaringan
internet dilaksanakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Gunungkidul, belanja listrik
serta belanja pemeliharaan kendaraan roda dua.
Tabel 3.15 Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Tugas dan Fungsi PD
No Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)Capaian
(%)Selisih (Rp.)
Efisiensi
(%)
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 583.253.500 531.244.164 91,08 52.009.336 8,92
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 204.500.000 196.724.723 96,20 7.775.277 3,80
3. Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas
Aparatur
24.954.000 23.384.000 93,71 1.570.000 6,29
4. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan
Perangkat Daerah
51.998.000 51.298.600 98,65 699.400 1,35
5. Peningkatan Kualitas Perencanaan 58.190.000 57.567.100 98,93 622.900 1,07
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1.500.000 1.307.000 87,13 193.000 12,87
924.395.500 861.525.587 93,20 62.869.913 6,80Jumlah
Melihat angka rata-rata seluruh sasaran yang ingin dicapai, pada tahun 2018
mencapai 99,99% atau terdapat deviasi sebesar 0,01%. Deviasi yang cukup rendah
ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung pencapaian tingkat keberhasilan
pencapaian target kinerja sasaran antara lain:
1. Tersedianya dana, khususnya dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Gunungkidul yang cukup;
2. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas perkantoran yang cukup memadai
untuk mendukung pencapaian kinerja;
3. Adanya koordinasi dan kerjasama internal, lintas bidang, serta koordinasi
eksternal, lintas PD dan lintas daerah yang harmonis;
4. Adanya semangat, motivasi kerja dan budaya kerja yang tinggi di BAPPEDA.
C. Realisasi Anggaran
Berdasarkan Pergeseran Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah
(DPA-PD) Nomor 88/DPA/2018 yang ditetapkan pada tanggal 2 November 2018,
pada Tahun Anggaran 2018 BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp7.467.372.750,00 yang terdiri dari belanja tidak
langsung sebesar Rp3.275.912.750,00 yang merupakan belanja pegawai dan alokasi
belanja langsung sebesar Rp4.191.460.000,00. Dari anggaran belanja langsung
tersebut, yang merupakan pendukung langsung dalam pencapaian sasaran pertama
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 40
dan kedua adalah sejumlah Rp3.267.064.500,00, yang dialokasikan kedalam 6
program dan diturunkan menjadi 18 kegiatan.
Realisasi anggaran belanja langsung adalah sejumlah Rp4.037.646.913,00
atau dengan tingkat capaian 96,33%. Dari jumlah tersebut, tingkat realisasi
anggaran untuk belanja langsung yang mendukung secara langsung pencapaian
sasaran strategis BAPPEDA adalah sejumlah Rp3.176.121.326,00, atau sebesar
97,22%. Sedangkan belanja langsung yang mendukung tugas dan fungsi BAPPEDA
terealisasi sebesar 93,20% dari anggaran sebesar Rp924.395.000,00. Pencapaian
kinerja dan anggaran tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
Laporan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 41
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 disusun
sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja, yang merupakan wujud
dukungan pertanggungjawaban sistem administrasi yang menunjukkan
kemampuan, kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang
makin profesional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat serta
dinamika perubahan lingkungan strategis.
Maksud penyusunan laporan akuntabilitas kinerja ini adalah dalam rangka
memenuhi salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Penyusunan laporan ini
dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja, dengan tujuan untuk
memberikan umpan balik (feedback) yang dapat digunakan oleh unsur manajemen
(pimpinan) untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Hasil capaian sasaran Tahun 2018 berdasarkan indikator yang ditetapkan,
seluruhnya berada pada predikat sangat berhasil. Dari dua sasaran yang ditetapkan,
seluruhnya dapat diselesaikan dengan baik, meskipun tidak dapat mencapai hasil
bulat 100% seperti yang ditargetkan.
Pengukuran indikator kinerja merupakan informasi kinerja yang
menunjukkan prestasi capaian kinerja sasaran yang dicapai oleh BAPPEDA pada
tahun 2018. Dari hasil yang dicapai menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi di tahun 2018 sudah dilaksanakan dengan baik. Rata-rata capaian untuk
indikator sasaran adalah sebesar 99,99%.
Berdasarkan realisasi anggaran, jumlah belanja langsung untuk pencapaian
sasaran direalisasikan sebesar 97,22%, sedangkan tingkat realisasi belanja langsung
pendukung sebesar 93,20%. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam pemanfaatan anggaran untuk
pencapaian sasaran strategis tahun 2018 telah dapat dilaksanakan dengan efektif
dari sisi pencapaian fisik dan efisien dari sisi penyerapan anggaran.