laporan kinerja 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan...

43
LAPORAN KINERJA 2018 BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPULAUAN RIAU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal kebudayaan

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA 2018BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPULAUAN RIAU

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat jenderal kebudayaan

Page 2: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

i

P

KATA PENGANTAR

uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan

rahmat-Nya Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepulauan Riau dapat

menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2018 secara

tepat waktu. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban BPNB Kepulauan Riau

atas pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

di lingkungan Kemendikbud sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 40 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPNB dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Penyusunan laporan kinerja ini dimaksud sebagai media pertanggungjawaban kinerja BPNB

Kepulauan Riau kepada seluruh stakeholders dan masyarakat, dan sebagai sumber informasi

dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa

mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement). LKIP BPNB Kepulauan Riau

memuat informasi rencana dan capaian kinerja selama tahun 2018. Rencana kinerja

tahun 2018 pada dasarnya merupakan sasaran kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2018

sesuai dengan yang ditetapkan di rencana strategis, sedangkan capaian kinerja (performance

results) adalah hasil realisasi dari rencana kinerja yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian

Kinerja. Oleh karena itu, laporan akuntabilitas ini menyajikan data kontribusi keberhasilan

BPNB Kepulauan Riau selama tahun 2018 yang meliputi kinerja atas meningkatnya

pelestarian terhadap aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan.

Dengan dukungan dan alokasi anggaran yang diberikan kepada BPNB Kepulauan Riau, maka

diharapkan BPNB Kepulauan Riau dapat melaksanakan program pelestarian budaya

sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Strategis BPNB Kepulauan Riau tahun 2015-

2019. Untuk masing-masing output ditahun anggaran 2018 telah ditetapkan 5 (lima) indikator

kinerja utama dengan persentase rata-rata 100%.

Page 3: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)
Page 4: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

iii

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR BAGAN iii

DAFTAR GRAFIK iii

DAFTAR SINGKATAN iv

IKHTISAR EKSEKUTIF v

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA 4

12

BAB

III

AKUNTABILITAS KINERJA 5

III.1 Capaian Kinerja 5

III.2 Realisasi Anggaran 30

BAB

IV

PENUTUP 32

LAMPIRAN 33

DAFTAR BAGAN

Struktur Organisasi BPNB Kepulauan Riau 2

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Grafik Capaian Output Tahun 2018 5

Grafik 2. Grafik Realisasi Anggaran Tahun 2018 30

Page 5: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

iv

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

DAFTAR SINGKATAN

3T Tertinggal, Terluar, dan Terdepan

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBN-P Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Perubahan

BKSNT Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional

BMN Barang Milik Negara

BPCB Balai Pelestarian Cagar Budaya

BPKP Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

BPNB Balai Pelestarian Nilai Budaya

BPSNT Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional

BP Budpar Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata

DIKLAT Pendidikan dan Pelatihan

DITJEN Direktorat Jenderal

DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

IKK Indikator Kinerja Kegiatan

IKSS Indikator Kinerja Sasaran Strategis

IKU Indikator Kinerja Utama

ITJEN Inspektorat Jenderal

JUKNIS Petunjuk Teknis

KEMENDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KEPRES Keputusan Presiden

LKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

LHKPN Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara

LPMP Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan

NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

PK Perjanjian Kinerja

PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

PP Peraturan Pemerintah

RBI Reformasi Birokrasi Internal

RENSTRA Rencana Strategis

RKT Rencana Kerja Tahunan

RPJM Rencana Pembangunan Jangka Menengah

RPJP Rencana Pembangunan Jangka Panjang

SAI Sistem Akuntansi Instansi

SAK Sistem Akuntansi Keuangan

SAKIP Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

SDM Sumber Daya Manusia

SETJEN Sekretariat Jendral

SPI Sistem Pengendalian Internal

UPT Unit Pelaksana Teknis

WCF World Culture Forum

Page 6: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

v

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2018 BPNB Kepulauan Riau memuat

tentang capaian kinerja selama satu tahun anggaran 2018 yang sepenuhnya mengacu pada

Rencana Strategis BPNB Kepulauan Riau tahun 2015-2019. Pada tahun 2018 BPNB Kepulauan

Riau memiliki 3 (tiga) sasaran strategis, yaitu (1) Meningkatnya pelindungan dan pengembangan

nilai budaya, (2) Meningkatnya pemanfaatan dan pembinaan nilai budaya, dan (3)

Terselenggaranya layanan dalam rangka pendukungan manajemen dan tata kelola pelestarian

nilai budaya. Persentase rata- rata capaian indikator kinerja tahun 2018 ini mencapai 100%.

Jumlah anggaran DIPA BPNB Kepulauan Riau untuk tahun 2018 yang ditetapkan pada

Perjanjian Kinerja adalah sebesar Rp9.695.854.000. Adapun pagu mengalami 1 (satu) kali

perubahan anggaran, yaitu adanya penambahan sebesar Rp252.866.000 untuk kegiatan

Lokakarya Penyusunan Pokok Pikiran Daerah sehingga jumlah anggaran yang tersedia untuk

melaksanakan program pelestarian nilai budaya bertambah menjadi Rp9.948.720.000 dengan

realisasi anggaran sebesar Rp9.733.806.430 atau sebesar 97,84%. Perubahan pagu anggaran ini

menyebabkan adanya perubahan pada Perjanjian Kinerja tahun 2018.

Hasil capaian kinerja tahun 2018 menunjukkan bahwa BPNB Kepulauan Riau secara

umum telah berhasil mencapai beberapa indikator kinerja yang telah ditargetkan. Indikator

kinerja yang berhasil dicapai mencakup antara lain:

1. 12 naskah hasil kajian nilai budaya;

2. 22 naskah nilai budaya yang dilestarikan;

3. 100 karya budaya lokal telah terinventarisasi dan sebanyak 33 karya budaya lokal telah

ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia; dan

4. 35 event internalisasi nilai budaya.

BPNB Kepulauan Riau menyadari dalam pelaksanaan program dan kegiatan masih ada

beberapa hambatan terutama dalam pelaksanaan kegiatan naskah kajian pelestarian nilai budaya

terkait dengan ketersediaan jumlah SDM peneliti. Untuk mengatasi masalah tersebut, BPNB

Kepulauan Riau telah berupaya melakukan penambahan SDM/tenaga peneliti dengan menjalin

kemitraan bersama perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian yang ada di wilayah kerja

BPNB Kepulauan Riau.

Page 7: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

vi

Berdasarkan hasil analisis atas capaian kinerja tahun 2018, hambatan/permasalahan serta

langkah antisipasi, maka analisis Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2018 dapat

dijadikan masukan untuk merumuskan rencana kerja tahun depan yaitu:

1. Berupaya untuk mendukung pelestarian kebudayaan melalui peningkatan kualitas

pengkajian dan pengembangan kebudayaan Indonesia;

2. Berupaya untuk mengembangkan hubungan sinergis antara BPNB Kepulauan Riau

dengan seluruh stakeholders di seluruh wilayah kerja;

3. Mengoptimalkan peran dan kinerja organisasi dalam mewujudkan visi dan misi BPNB

Kepulauan Riau, terutama dalam penjadwalan kegiatan yang semakin terarah dan

terukur;

4. Bertekad untuk meningkatkan kemampuan kelembagaan dan akuntabilitas pelaksanaan

program dengan biaya dari APBN;

5. Berupaya menyatukan visi dan misi yang sama dengan semua stakeholders, terutama

dengan instansi terkait di bidang kebudayaan di seluruh wilayah kerja BPNB Kepulauan

Riau; dan

6. Berupaya menyeimbangkan pengambilan kebijakan di bidang pelestarian kebudayaan

dan mendukung program revitalisasi kebudayaan dalam pembangunan karakter bangsa.

Melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan, BPNB Kepulauan Riau memberikan

penekanan kepada stakeholders atas pemahaman substansi pelestarian kebudayaan. Generasi

muda dijadikan sasaran untuk pelestarian nilai budaya karena merekalah yang akan melanjutkan

roda pemerintahan ke depan dan diharapkan memiliki kesadaran dan pemahaman akan arti

pentingnya kebudayaan yang harus melandasi pembangunan di segala bidang.

Penyelesaian hambatan dan permasalahan di bidang kebudayaan tidak dapat diselesaikan

oleh BPNB Kepulauan Riau saja, tetapi membutuhkan dukungan dari semua pihak baik

pemerintah daerah, masyarakat dan pelaku seni/budaya itu sendiri. Oleh karena itu, setiap orang,

baik yang berasal dari internal maupun eksternal BPNB Kepulauan Riau diharapkan dapat

melakukan gerakan perubahan di lingkungan sekitarnya dalam rangka menyelesaikan

permasalahan di bidang kebudayaan.

Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan BPNB Kepulauan Riau dapat menjadi

motor penggerak di daerah dalam melestarikan kebudayaan secara baik dan akuntabel, sehingga

visi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Page 8: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

1

Pendokumentasian aspek

tradisi, kepercayaan,

kesenian, perfilman, dan

kesejarahan

Pelaksanaan

Ketatausahaan

Pemanfaatan tradisi,

kepercayaan, kesenian,

perfilman, dan kesejarahan

Kemitraan dalam pelestarian

tradisi, kepercayaan,

kesenian, perfilman, dan

kesejarahan

Pengembangan tradisi,

kepercayaan, kesenian,

perfilman, dan kesejarahan

SEJARAH LEMBAGA......

BPNB Kepulauan Riau bertugas melaksanakan pelestarian

tradisi, kepercayaan , kesenian, perfilman dan kesejarahan

di wilayah kerjanya. (Permendikbud No. 40 Tahun 2015)

Perlindungan tradisi,

kepercayaan, kesenian,

perfilman, dan kesejarahan

Pengkajian tradisi,

kepercayaan, kesenian,

perfilman, dan kesejarahan

Pertama kali dibentuk dengan nama Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional

(BKSNT) Tanjungpinang, berdasarkan SK Mendikbud RI nomor : 0486/0/1989

Tanggal 4 Agustus 1989, dan telah mengalami 3 kali perubahan nama hingga

bernama Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau sejak tahun 2015.

Page 9: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

2

Berdasarkan Permendikbud Nomor 40 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pelestarian Nilai Budaya, struktur organisasi BPNB Kepulauan Riau adalah :

Wilayah kerja BPNB Kepulauan

Riau ditetapkan berdasarkan

wilayah kebudayaan, yaitu daerah

yang menjadi basis budaya

Melayu.

Wilayah Kerja BPNB Kepri

• 2 Pejabat Struktural

• 7 Pegawai Fungsional

Tertentu

• 18 Fungsional umum

• 12 Pegawai honorer

Bagan 1. Struktur Organisasi

Ka.Subbag T.U

KEPALA

Page 10: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

3

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Melaksanakan kajian dan pengembangan dalam rangka

pelestarian nilai budaya;

2. Melaksanakan penyebaran informasi kepada masyarakat tentang

nilai budaya;

3. Melaksanakan bimbingan edukatif dan teknis kepada masyarakat

dalam rangka pelestarian nilai budaya; dan

4. Menjalin kemitraan dan sinergitas dengan stakeholders di

wilayah kerja dan pusat dalam melaksanakan pembangunan

kebudayaan.

1. Rencana dan kegiatan yang dilaksanakan stakeholders di wilayah kerja belum

mengimplementasikan integrasi antara kebudayaan dengan pendidikan ataupun

sebaliknya.

2. Dinas Kebudayaan di daerah belum melaksanakan kegiatan internalisasi nilai-

nilai budaya dan sejarah (lokal dan nasional) seperti yang diharapkan.

3. Sumber Daya Manusia di BPNB Kepulauan Riau masih terbatas jumlahnya.

4. Jumlah Sumber Daya Manusia di dinas bidang budaya yang ada di daerah yang

visi dan misinya bersinergi untuk melestarikan sejarah dan budaya sangat terbatas.

5. Pengambil kebijakan di bidang budaya di daerah masih mementingkan

pembangunan industri pariwisata dibandingkan dengan kebudayaan.

6. Pelaksanaan sebagian program dan kegiatan BPNB Kepulauan Riau tahun

2018 tidak tepat waktu dan beberapa kali mengalami perubahan jadwal dan

lokasi.

.

1. Meningkatkan ketahanan budaya masyarakat di seluruh wilayah kerja.

2. Meningkatkan kesadaran sejarah masyarakat di seluruh wilayah kerja.

3. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan sebagai sumber

daya pengembangan karakter bangsa.

STRATEGI

Page 11: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

4

PERJANJIAN KINERJA 2018

KEPALA BPNB KEPULAUAN RIAU dengan DIREKTUR JENDRAL KEBUDAYAAN

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya Pelindungan dan Pengembangan Nilai Budaya

1 Jumlah Naskah Hasil Kajian Pelestarian Nilai Budaya

12 Naskah

Rp520.492.000

2 Jumlah Dokumen Pelestarian Nilai Budaya 22

Naskah Rp1.298.660.000

3 Jumlah Karya Budaya yang Diinventarisasi 100

Karya Budaya

Rp106.400.000

2 Meningkatnya Pemanfaatan dan Pembinaan Nilai Budaya

4 Jumlah Event Internalisasi Nilai Budaya 35 Event Rp2.927.864.000

3

Terselenggaranya Layanan Dalam Rangka Pendukungan Manajemen dan Tata Kelola Pelestarian Nilai Budaya

5 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Esselon I

1 Layanan

Rp639.384.000

PK tahun 2018 mengalami 1 (satu) kali perubahan dikarenakan adanya penambahan pagu anggaran

sebesar Rp252.866.000 untuk kegiatan Lokakarya Penyusunan Pokok Pikiran Daerah. Dokumen PK

awal dan perubahan secara keseluruhan tercantum dalam lampiran.

PENTAHAPAN PENCAPAIAN RENSTRA

BPNB KEPULAUAN RIAU

2015-2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya Pelindungan dan Pengembangan Nilai Budaya

1 Jumlah Naskah Hasil Kajian Nilai Budaya

Naskah 9 16 9 12 12

2 Jumlah Dokumen Pelestarian Nilai Budaya

Dokumen 17 26 13 22 22

3 Jumlah Karya Budaya yang Diinventarisasi

Karya Budaya

50 100 100 100 100

2 Meningkatnya Pemanfaatan dan Pembinaan Nilai Budaya

4 Jumlah Even Internalisasi Nilai Budaya

Event 1000

(Peserta) 3000

(Peserta) 13 35 13

3

Terselenggaranya Layanan Dalam Rangka Pendukungan Manajemen dan Tata Kelola Pelestarian Nilai Budaya

5 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Esselon I

Layanan 0 0 0 1 1

Page 12: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

5

Sasaran Strategis #1

III.1. CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian kinerja dilakukan dengan tujuan untuk:

1. Mengukur efektifitas program dan kegiatan;

2. Mengukur kecenderungan (trend) capaian program dan kegiatan; dan

3. Mengukur efisiensi program dan kegiatan.

Realisasi 2017

Tahun 2018 Target Renstra 2019

Capaian Terhadap Renstra 2019 Target Realisasi % Capaian

100% 12 12 100% 12 100%

Page 13: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

6

Kegiatan Kajian Nilai Budaya diawali dengan Bedah Proposal dan Pembekalan Teknis yang

bertujuan membedah kelayakan proposal kajian sejarah dan budaya, sekaligus untuk mendapatkan

masukan dari para pakar/praktisi/akademisi bidang sejarah dan budaya. Selanjutnya, dilakukan

pengumpulan data di lapangan dan penulisan kajian. Setelah draft laporan kajian tersusun,

dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk memastikah draft kajian tersebut siap

dipresentasikan ke khalayak umum. Terakhir, untuk penyempurnaan tulisan sekaligus

mempublikasikan hasil kajian, laporan kajian diseminarkan di hadapan stakeholders yang terdiri dari

Dinas Kebudayaan Kota Tanjungpinang/Kabupaten Bintan/Provinsi Kepulauan Riau, guru SLTA Kota

Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, mahasiswa, LSM, dan pelaku budaya lainnya.

1. Nilai-nilai Didaktis dalam Naskah Hikayat 1001 Malam Penggal yang ke-4

Hikayat 1001 malam adalah salah satu naskah kuno

atau naskah klasik daerah riau dan kepulauan riau. Hikayat

ini ditulis dengan menggunakan aksara arab melayu, dalam

bahasa melayu. Di dalamnya terkandung nilai nilai didaktis

yg sangat bermanfaat sebagai acuan dalam kehidupan

bermasyarakat. Diantaranya adalah nilai kegigihan dan

kepatuhan, nilai adaptasi budaya, nilai pemaaf, nilai

kejujuran, dan nilai hikmah atau pelajaran yg berharga.

Kajian BPNB Kepri

1. Nilai-nilai Didaktis dalam Naskah Hikayat

1001 Malam Penggal yang ke-4

Kajian Naskah Kuno

1. Penagi Kampung Tua di Ranai, Natuna

2. Kuliner Melayu dalam Perspektif Sejarah

3. Biografi Muslimah di Belitung Timur

4. Harmonisasi Etnik di Batanghari, Jambi

Kajian Sejarah Lokal

1. Kesenian Dadung di Kab. Batanghari Jambi

2. Ikan Tapa Malenggang di Batanghari jambi

3. Ritual Bele Kampong di Desa Kelumu, Daik,

Kepulauan Riau

4. Ritual Selamat Laut di Komunitas Melayu

Belitong

5. Natuna Potret Masyarakat dan Budayanya

6. Nasi Kuning dalam Tradisi Melayu Riau

7. Balimau Sultan di Pelalawan, Riau

Kajian Nilai Budaya

Page 14: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

7

2. Penagi Kampung Tua di Ranai, Natuna

Penagi adalah nama sebuah tempat yang terletak di ujung Kota Ranai, Kabupaten Natuna.

Keberadaan Penagi berawal dari sebuah kampung nelayan, yang dulu masyarakat nelayan banyak

bermukim di kampung ini. Penagi memiliki alur laut yang dalam dan letaknya strategis, berada di

ujung utara Indonesia yang dikelilingi laut Natuna Utara sebagai jalur pelayaran internasional,

sehingga membuat Penagi ramai disinggahi oleh kapal-kapal dagang yang melintas Laut Natuna Utara

sebelum melanjutkan perjalan ke

kawasan lain. Aktivitas bongkar

muat dan labuh jangkar di

pelabuhan ini dari kapal-kapal

dagang dan penumpang,

menjadikan Penagi sebagai pusat

dagang di perairan Laut Cina

Selatan. Sejak itu, Penagi

semakin ramai, tidak saja hanya

dihuni orang Melayu sebagai suku

asli, tetapi juga dihuni oleh etnis

Cina yang datang dari Tiongkok.

Kehadiran etnis Cina membuat

kampung Penagi semakin

berkembang, mereka membangun

rumah-rumah dan toko di sekitar

kampung Penagi sebagai tempat mereka untuk berdagang. Seiring berjalannya waktu, pada tahun

1999 Natuna di bentuk menjadi sebuah Kabupaten, hasil dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau.

Sejak itu, pusat perdagangan yang berada di Penagi berangsur pindah ke Ranai sebagai ibukota

Kabupaten. Dengan demikian Penagi yang dulu ramai dan sibuk dengan aktivitas perdagangan,

akhirnya mulai ditinggal oleh warganya.

3. Kuliner Melayu dalam Perspektif Sejarah

Makanan ataupun kuliner juga merupakan bagian dari manusia, kebudayaan dan

lingkungannya. Dalam perspektif budaya, makanan merupakan sebuah identitas, representasi, dan

produksi dari kebudayaan yang berkembang di masyarakat. Pola makan dan jenis

makanan masyarakat dapat

menggambarkan perilaku hidup

seperti kesehatan, gaya hidup,

lingkungan dan sistem-sistem

social masyarakat

pendukungnya. Kuliner

menggambarkan identitas lokal

suatu pendukung budaya yang

mencirikan lingkungan dan

kebiasaan. Dalam perspektif

sejarah, ada riwayat panjang dalam

setiap kuliner termasuk diantaranya

kuliner Melayu Riau. Dalam

perkembangannya, ada gabungan

teknik, penyesuaian bahan, dan

kreasi baru menjadi dasar

terciptanya beragam kuliner baru yang tak dikenal sebelumnya. Tidak hanya tentang makanan yang

telah tersaji di meja makan, tetapi juga bahan-bahan yang membentuknya menjadi sebuah hidangan.

Page 15: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

8

4. Biografi Muslimah di Belitung Timur

Penelitian ini berlatar belakang pendidikan

dengan sosok guru sebagai sasarannya. Adapun guru

tersebut adalah Bu Muslimah. Beliau adalah seorang guru

SD Muhammadiyah Gantung, Kabupaten Belitung Timur.

Bu Muslimah berasal dari keluarga pendidik dan keluarga

Muhammadiyah. Nama Bu Muslimah ini sendiri tak asing

ditelinga masyarakat karena karakternya ada di dalam

novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

5. Harmonisasi Etnik di Batanghari, Jambi

Kajian ini mengupas kondisi

Kabupaten Batanghari yang multi-

etnik namun masyarakatnya hidup

harmonis. Terdapat etnis Melayu,

Minang, Bugis, Tianghoa dan juga

Batak. Resep harmonis adalah

kearifan lokal dan budaya Melayu

sebagai payung pemersatu.

Keberadaan Lembaga Adat Serentak

Bak Ragam di Kab. Batanghari bisa

menjadi pemersatu. Ada beberapa

strategi dalam menciptakan

harmonisasi masyarakat yang multi

etnis. Diantaranya, memberdayakan

kearifan lokal, dan kedua, melalui

kebijakan Pemerintah yang dapat

menjadi perekat hubungan antar-etnis. Ini terjadi di Kabupaten Batanghari yang masyarakatnya multi-

etnis namun nyaris tak pernah ada konflik antar-etnis.

6. Kesenian Dadung di Kab. Batanghari, Jambi

Kesenian Dadung masih

tetap eksis dalam kehidupan

masyarakat walaupun hanya

ditampilkan pada saat acara

tertentu, bukan pada setiap

harinya. Kesenian Dadung

berasal dari desa Lubuk Ruso,

Marga Pemayung Ilir,

Kecamatan Muara Bulian,

Kabupaten Batanghari Jambi.

Secara harfiah, dadung diartikan

berbalas pantun. Kesenian ini

sudah ada sejak kira-kira 300

tahun yang lalu, pada masa

kerajaan Danau Bangko, anak sungai Batanghari di Lubuk Ruso. Pada zaman tersebut putri Raja

Danau Bangko ditunangkan dengan seorang anak Raja di Hilir Jambi. Selesai akad nikah, kedua

mempelai masih amat canggung karena belum saling mengenal, sehingga tidak betah duduk

bersanding di pelaminan. Para orang tua mereka melihat keadaan tersebut merasa malu, namun mereka

orang tua tidak dapat berbuat apa-apa.

Page 16: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

9

Akhirnya saat perasaan yang tidak menentu, sang Putri menuangkan isi hatinya dalam suatu

pantun dengan cara berdadung. Mempelai putra ternyata tidak tinggal diam dan membalas pantun sang

putri dengan cara yang sama. Pada akhirnya terjadilah satu dialog dengan cara berbalas pantun.

Dewasa ini, kemampuan berdadung ternyata masih tetap dipertahankan oleh masyarakat daerah marga

Pemayung Ilir, mulai dari kepala desa, pemangku adat, penghulu, pedagang, petani, guru dan

sebagainya, mendukung seni dadung. Dadung ini berkembang sebagai sebuah kesenian yang digemari

masyarakat jambi sepanjang sungai Batanghari. Dadung biasanya dipakai untuk pelengkap acara

perkawinan dan juga bersantai serta pertunjukkan

7. Ikan Tapa Malenggang di Batanghari, Jambi

Kajian ini mengangkat tentang cerita rakyat yang terdapat di daerah Kabupaten Batanghari,

Provinsi Jambi, Tapa Malenggang. Tapa Malenggang dianggap sebagai cerita asli masyarakat

Batanghari. Hal ini ditunjukan dengan beberapa tempat/lokasi yang terdapat di dalam cerita rakyat

tersebut berada di daerah Batanghari. Penutur cerita rakyat tersebut dapat menunjukkannya. Di sisi

yang lain beberapa waktu yang lalu di daerah tersebut dibangun tugu yang mencantumkan tiga ekor

ikan. Ketiga ekor ikan tersebut

diambil dari tokoh-tokoh yang

terdapat dalam cerita rakyat tapa

malenggang. Keberadaan tugu itu

menjadi upaya pemerintah daerah

sebagai tugu memori kolektif

masyarakat setempat terkait dengan

cerita rakyat tapa malenggang

sebagai ikon identitas bersama.

Salah satu alasan yang dijadikan

alasan Tapa Malenggang dijadikan

ikon Batanghari bahwa cerita rakyat

tersebut mengandung nilai-nilai

yang dapat dijadikan norma atau

pijakan untuk masyarakat Batanghari. Di sisi yang lain kebutuhan atas identitas komunal didasari

sikap untuk membedakan dengan komunitas yang lainnya.

8. Ritual Bele Kampong di Desa Kelumu, Daik, Kepulauan Riau

Bele kampong merupakan salah satu ritual yang terdapat di Desa Kelumu Kabupaten Lingga.

Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun-temurun sejak zaman dahulu. Sesuai dengan tradisi yang

berlaku sejak dahulu, pelaksanaan bele kampong dilakukan pada setiap 15 hari bulan Muharram.

Secara umum pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan kampung baik dari gaib

maupun yang nyata. Membersihkan kampung dengan cara bele kampong diharapkan agar kampong

terhindar dari segala bencana dan marabahaya, dan terhindar dari berbagai wabah penyakit. Selain itu,

agar diberikan limpahan rezeki bagi seluruh warga kampung. Keberadaan ritual bele kampong kini

tidak lagi semeriah dahulu. Tradisi ini tidak berkembang bahkan dapat dikatakan semakin ditinggalkan

masyarakatnya. Apalagi pelaku yang dapat memimpin upacara semakin tahun semakin menua dan

tidak setiap orang dapat menggantikan posisinya kecuali yang berasal dari garis keturunan atau kaum

kerabatnya.

Page 17: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

10

9. Ritual Selamat Laut di Komunitas Melayu Belitong

Sebagai bagian dari masyarakat rumpun Melayu, upacara adat memang menjadi bagian tak

terpisahkan dari kehidupan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sejauh ini, upaya

identifikasi dan inventarisasi

jenis-jenis upacara adat di

provinsi ini masih sangat

terbatas melalui kajian yang

dilakukan. Kajian ini sendiri

membatasi bahasan pada

ritual/upacara adat suku

bangsa Melayu di Pulau

Belitung, Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Oleh karena

kajian ini adalah

ritual/upacara adat Melayu,

maka upacara adat yang diulas

adalah upacara adat yang

tentu identik dengan

kemelayuan dengan beberapa

ciri utama.

Kajian ini difokuskan pada

tradisi Ritual Selamat Laut di Komunitas Melayu Belitong, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

dimana masyarakatnya telah melakukan ritual tradisi ini selama puluhan tahun, sebagai bentuk warisan

dari nenek moyang mereka. Hingga kini tetap menjalankan tradisi yang diwariskan oleh leluhur

mereka ini. Oleh pemerintah daerah setempat melalui Dinas Kebudayaan dan pariwisata, ritual ini

telah dijadikan kalender event kegiatan tahunan mereka untuk tujuan pelestarian dan destinasi

pariwisata Belitung.

10. Natuna Potret Masyarakat dan Budayanya

Wilayah perbatasan sebagai batas kedaulatan suatu negara secara universal memiliki peran

strategis dalam penentuan kebijakan pemerintah baik untuk kepentingan nasional maupun hubungan

antar negara (internasional).

Posisi geografis Repulik

Indonesia yang diapit oleh dua

benua, mempunyai batas wilayah

internasional dengan 10 negara

tetangga. Secara faktual, wilayah

perbatasan merupakan pagar

NKRI yang wilayahnya harus

dimodernisasi untuk dapat

mengontrol dan menguasai batas-

batas wilayah kedaulatan negara.

Modernisasi wilayah perbatasan

dapat dilakukan dengan

pendekatan resources karena

tidak sedikit pulau-pulau

perbatasan maupun daratan

diperbatasan, memiliki potensi

sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan secara ekonomi perbatasan (Mukti, dalam

Hadiwijoyo, 2009 “Batas Wilayah Negara Indonesia”). Salah satu wilayah perbatasan di Indonesia

adalah Kabupaten Natuna.

Page 18: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

11

Kabupaten Natuna terletak di wilayah perbatasan yang dikaruniai potensi Sumber Daya Alam

yang besar, maka kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya telah ditetapkan sesuai PP No. 26 Tahun 2008

tentang RTRW Nasional menjadi salah satu Pusat Kegiatan Strategis Nasional yaitu kawasan yang

ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan, di mana

usaha dan atau kegiatannya berdampak besar terhadap kondisi geopolitis dan pertahanan keamanan

nasional serta regional. Beberapa kriteria kawasan tertentu yang dapat terpenuhi di Kawasan Natuna

antara lain karena mempunyai Potensi Sumber Daya Alam yang besar dan berpengaruh terhadap

pengembangan Politik ekonomi sosial-budaya, pertahanan, dan keamanan serta pengembangan

wilayah sekitarnya.

11. Nasi Kuning dalam Tradisi Melayu Riau

Dalam berbagai kebudayaan, sistem

kepercayaan menentukan persoalan konsumsi

makanan, mulai dari persoalan halal dan haram,

yang diperbolehkan dan yang dipantang, tetapi

juga terkait makanan-makanan khusus dan khas

untuk kesempatan-kesempatan tertentu. Makanan

dan cara makanan kemudian diatur dalam

klasifikasi dan kategori-kategori kultural.

Makanan menjadi bagian integral dalam tradisi

Melayu, baik dalam upacara dan ritual. Nasi

kunyit merupakan makanan yang selalu ada

dalam peristiwa-peristiwa penting terkait dengan

upacara dan ritual di Riau yang hingga saat ini

masih bertahan dalam praktik-praktik kebudayaan, terkait dengan upacara dan perayaan. Pengolahan

dan penghidangannya masih mengikuti cara tradisional karena diatur oleh adat. Dalam perspektif adat,

nasi kunyit hadir sebagai simbol menyampaikan rasa syukur, doa selamat, dan solidaritas sosial. Hal

ini juga memperlihatkan bahwa adat masih berfungsi sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan

masyarakat Melayu di Rokan Hulu. Walaupun demikian, tidak menghalangi perkembangan nasi kunyit

sebagai makanan di luar keperluan upacara dan perayaan dengan adanya nasi kunyit berbagai bentuk

yang hadir sebagai juadah (makanan ringan) berbagai bentuk. Namun, jenis nasi kunyit ini dibuat dan

dihidangkan tanpa aturan-aturan adat yang juga memperlihatkan bahwa adat cukup memberi ruang

untuk ekspresi kebudayaan yang baru mengikuti perkembangan zaman.

12. Balimau Sultan di Pelalawan

Upacara tradisional,

seperti tradisi Belimau Sultan

dalam suatu masyarakat

merupakan masalah yang

selalu menarik untuk dikaji.

Sejak berabad-abad yang lalu

dari masa kerajaan, masyarakat

Melayu Pelalawan telah

melaksanakan tradisi Belimau

Sultan guna menyambut bulan

suci Ramadhan. Tujuannya

adalah agar ketika berpuasa,

lahir dan bathin mereka sudah

suci. Di samping itu juga

sebagai wahana silaturahmi antara kerabat kerajaan dengan anggota masyarakat yang lain.

Page 19: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

12

1. Penerbitan (Buku, Jurnal, Majalah, dan Leaflet)

Realisasi 2017

Tahun 2018 Target Renstra 2019

Capaian Terhadap Renstra 2019 Target Realisasi % Capaian

100% 22 22 100% 22 100%

Permasalahan Dalam

Kegiatan Naskah Hasil

Kajian Nilai Budaya

• Jadwal turun lapangan yang relatif singkat;

• Terbatasnya jumlah SDM atau pelaku kebudayaan dan

sejarah yang ada di lokasi kajian;

• Perjalanan yang cukup jauh ke beberapa daerah terpencil;

• Tidak adanya survey lapangan;

• Kurangnya ketersediaan kendaraan umum di lokasi

penelitian yang berada di daerah terpencil;

• Sulitnya mendapatkan naskah kuno;

• Penelitian harus berkelompok, sehingga terdapat

terkendala dalam membuat jadwal kegiatan.

• Optimalisasi SDM lokal dan sumber kepustakaan, serta melakukan Triangulasi

data secara ketat;

• Mencari informasi transportasi lokal yang tersedia;

• Menyesuaikan lokasi dan judul kajian yang akan diteliti;

• Melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan terkait dalam mencari

informasi ketersediaan naskah kuno;

• Perlu penjadwalan yang tepat agar pelaksanaan kajian bisa dilakukan serentak.

Langkah

Antisipasi:

Dokumen Pelestarian Nilai Budaya

Kegiatan Penerbitan adalah kegiatan pencetakan dan

pendistribusian dokumen pelestarian nilai budaya dalam

bentuk buku, jurnal, leaflet, brosur, dan kalender.

Dokumen hasil pencetakan didistribusikan kepada

masyarakat terutama satuan pendidikan, perpustakaan

milik swasta/pemerintah dan dinas/instansi pemerintah

terkait dalam upaya untuk menyebarluaskan dan

meningkatkan kebermanfaatan hasil kajian yang

dilakukan oleh BPNB Kepulauan Riau.

Page 20: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

13

2. Penginventarisasian Sejarah dan Budaya Daerah

Bertujuan untuk menginventarisasi tokoh sejarah/budaya dan desa adat atau desa yang

mempunyai potensi untuk dijadikan atau dibina menjadi desa adat, terutama karena kuatnya pengaruh

adat terhadap sistem pemerintahan lokal, pengelolaan sumber daya lokal, dan kehidupan sosial budaya

masyarakat desa.

3. Perekaman Peristiwa Sejarah dan Budaya

Kegiatan Perekaman Peristiwa Sejarah dan Budaya merupakan realisasi dari

pendokumentasian sejarah dan budaya guna pengembangan dan pelestarian sejarah dan kebudayaan,

serta pembangunan karakter bangsa. Hal ini mengingat banyak peristiwa sejarah, karya budaya, dan

tradisi yang terancam punah karena perkembangan zaman dan seringkali disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan mengenai kebudayaan daerah.

• Perjuangan Raden Mattaher

Seorang tokoh masyarakat yang kemudian dianggap sebagai pahlawan menjadi penting,

karena sebagai sebuah komunitas yang sedang bertumbuh memerlukan mitos-mitos integrative.

Dengan mitos intregative itu sangat mungkin memberikan sebuah harapan baru tentang masa depan

yang gemilang. Bagaimana kita bisa merasa menjadi bagian dari yang lain, maka mitos-mitos

integrative inilah yang diperlukan. Mitos-mitos integratif itu bisa berbentuk kepahlawanan, ataupun

kebudayaan yang menjadi pengikat dari komunitas yang bersangkutan. Tokoh yang dapat dijadikan

panutan sebuah komunitas yang sedang bertumbuh seperti Provinsi Jambi adalah Raden Mattaher.

Pencetakan Buku, Judul :

Jurnal Renjis Vol. 4 No. 1 Juli 2018

• Filsafat Moral Gurindam Dua Belas Raja Ali Haji

• Rubayat Hamzah Fanzuri : Kajian Strukturalisme-

Semiotika

• Ritual Asyeik Kerinci

• Realitas Adat Desa Ceruk Dalam Ambiguitas Zaman

• Pulau Buru Karimun dan Potensi Wisata Sejarah

Jurnal Renjis Vol. 4 No. 2 Desember 2018

• Potret Desa di Perbatasan: Berakit dari Daerah

Transit TKI Ilegal Menjadi Desa Wisata

• Seni Musik Zikir Berdah Kab Muaro Jambi

• Makan di Kelung: Sistem Pengobatan Tradisional

yang Nyaris Punah di Tanjungjabung Timur

• Epistemologi Strukturalisme Claude Levi-Strauss

dan Wujudnya Dalam Karya Etnografi

• Bele Kampong di Desa Kelumu Kabupaten Lingga

• Menelusuri Jejak Teater Tradisi Dalam Pertunjukan

Mak Yong

Page 21: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

14

• Perkembangan Teater Tradisi Mak Yong di Pulau Mantang, Kab. Bintan

Mantang lama yang dulunya dikenal

dengan nama mantang arang memiliki peranan yang

sangat besar dalam upaya pelestarian kesenian mak

yong. Kesenian mak yong adalah sebuah kesenian

atau teater tradisi di masyarakat melayu yang

menggabungkan unsur ritual, cerita, tari, musik dan

nyanyian. Kesenian ini diwariskan secara turun

temurun sejak beratus tahun yang lalu. Seiring

kemajuan zaman dan semakin derasnya arus

globalisasi, keberadaan kesenian mak yong ini

semakin berkurang bahkan nyaris ditinggalkan oleh

masyarakat pendukungnya, kecuali di beberapa

tempat di kabupaten bintan seperti di desa matang

lama. Di desa ini, kesenian mak yong masih eksis bahkan terjaga keasliannya. Para pemainnya bukan

saja dari orang dewasa tetapi juga melibatkan para remaja dan anak-anak. Selain karena ketekunan

para pelatih untuk membina generasi muda, adanya perhatian pemerintah daerah dan Dinas instansi

terkait untuk pelestarian kesenian ini.

• Perekaman Enam Makanan Tradisional Provinsi Riau Tanah Melayu Riau mempunyai

beragam sajian kuliner khas yang tidak biasa

dan banyak dipengaruhi oleh kekayaan

budayanya. Namun sayang makanan

tradisional ini sangat sulit untuk

mendapatkannya karena sudah jarang

dikonsumsi maupun diperjualbelikan.

Kalaupun ada hanya disajikan pada

kesempatan atau momen-momen tertentu saja.

Berdasarkan informasi dari Ketua Ikatan Ahli

Boga Provinsi Riau, lebih dari 500 jenis

kuliner khas tradisional yang terdapat di bumi

lancang kuning. Mengingar terbatasnya waktu

dan biaya, maka perekaman yang dilakukan hanya terdiri dari makanan dan minuman sebagai

berikut Asam Pedas ikan Patin, Bubur Lambok, Kue Asidah, Bubur Gedegub, Laksamana

Mengamuk, dan Sempolet.

• Perekaman Sejarah Timah di Belitong Bangka Belitung dan timah

memang tak terpisahkan. Nama Bangka

sendiri berasal dari wangka yang artinya

timah. Bagaimana tidak, timah di pulau

ini dulunya sangat melimpah dan berharga

tinggi. Seiring waktu bergulir, potensi

timah yang terus-menerus dieksploitasi

dari zaman Kesultanan Palembang

kemudian Hindia Belanda hingga pasca

kemerdekaan sehingga kian menipis.

Kondisi ini diperparah dengan harga

timah yang cenderung mengalami

penurunan. Jika Belitung mampu move on

dari timah ke wisata, sedangkan

Page 22: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

15

Bangka masih sangat bergantung pada timah. Jika selama ini tulisan mengenai sejarah timah

sudah banyak ditemui, maka kegiatan perekaman film dokumenter sejarah dan budaya “Timah Doeloe

dan Kini” merupakan salah satu cara efektif dalam rangka pelestarian sejarah dan budaya yang

terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, film dokumenter juga menjadi salah satu

media yang dapat dijadikan bahan dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat luas sehingga

kekayaan sejarah dan budaya, khususnya yang terdapat di Kepulauan Bangka Belitung dapat dikenali

secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya para generasi muda.

4. Perekaman Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)

Perekaman WBTB merupakan kegiatan yang terkait dengan pencatatannya, menjadi salah satu

data dukung berupa dokumentasi film atau film dokumenter terkait WBTB. Dalam proses pencatatan

WBTB, perekaman menjadi salah satu aspek penting ketika WBTB akan diajukan sebagai WBTB

Indonesia. Selain itu, perekaman juga menjadi kegiatan penting untuk menyebarluaskan informasi

kebudayaan kepada masyarakat dan khususnya siswa sekolah di wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau.

Dengan demikian, perekaman tidak hanya menjadi bagian dari tugas pokok dan fungsi BPNB

Kepulauan Riau dalam pelaksanaan pelindungan tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan

kesejarahan; tetapi juga dalam pelaksanaan pendokumentasian dan penyebarluasan informasi

pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan aspek-aspek tradisi, kepercayaan,kesenian, perfilman,

dan kesejarahan.

▪ Tradisi Tepuk Tepung Tawar

Perekaman WBTB di Provinsi Riau ini mempertimbangkan aspek-aspek kearifan tradisi dan

kekhasan yang dapat menjadi identitas budaya Provinsi Riau. Dalam perekaman ini, dipilih tradisi

Tepuk Tepung Tawar yang hingga kini masih dilaksanakan dalam berbagai kesempatan perayaan

seperti pernikahan, syukuran, tabal gelar, tabal nama, dan sebagainya. Tradisi ini dinilai memiliki

kearifan lokal yang berguna bagi kemanusiaan dan lingkungan sebagai media untuk menyebarkan

informasi kebudayaan.

▪ Musik Tradisional Melayu Jambi

Musik tradisional

melayu Jambi berkaitan erat

dengan cabang seni lainnya

khususnya seni suara atau

nyanyian. Selalu dimainkan dan

dipadupadankan dengan iringan

lagu-lagu melayu Jambi dengan

karakter dan dialek khas melayu

Jambi. Selain iringan lagu,

musik tradisional melayu Jambi

juga kerap dimainkan dalam

mengiringi tarian melayu jambi

dengan beragam jenis tarian

yang dimainkan dan dengan

beragam rentaknya. Musik

tradisional ini hidup di masyarakat secara turun temurun yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya, yang lahir dari ekspresi perasaan melalui nada atau suara dari alat musik sehingga

mengandung lagu atau irama.

Page 23: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

16

▪ Ayam Sudur: Kesenian Tradisional Masyarakat Melayu Ranai, Natuna

Kabupaten Natuna memiliki berbagai

potensi kesenian, satu diantaranya yang belum

digali adalah kesenian Ayam Sudur. Kesenian

Ayam Sudur saat ini hampir mengalami

kepunahan. Padahal kesenian ini memiliki

potensi yang besar untuk dikembangkan karena

memiliki nilai-nilai luhur. Memudarnya

kesenian ini disebabkan banyak faktor, padahal

kesenian Ayam Sudur tidak kalah menarik

apabila dihayati dengan benar. Bahkan

kesenian ini jauh lebih menarik dan bermanfaat

jika dibandingkan dengan kesenian modern

yang banyak disukai generasi muda saat ini.

Dahulu kesenian ini memberi hiburan kepada masyarakat ketika ada pesta perkawinan atau hajatan

lainnya. Tetapi, sekarang kesenian ini sudah jarang ditampilkan.

Ayam Sudur adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat Melayu di Ranai, Kabupaten Natuna

yang hingga kini masih ditemui keberadaannya. Kesenian ini berbentuk tarian yang diiringi dengan

alat musik dan nyanyian oleh pemusik dan penarinya. Kesenian Ayam Sudur saat ini perlahan mulai

menghilang di tengah-tengah masyarakat. Padahal kesenian tradisional ini berpotensi untuk

dikembangkan karena memiliki nilai-nilai luhur. Mulai memudarnya kesenian Ayam Sudur

disebabkan banyaknya kesenian modern yang digandrungi oleh generasi muda. Padahal Kesenian

Ayam Sudur tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan kesenian lain yang ada di daerah ini.

▪ Permainan Beripat Beregong Mayang Geresik Badau Tari Beripat adalah sebuah

kesenian pertunjukan masyarakat

Belitung untuk menunjukkan kejantanan

seorang lelaki dengan cara saling

memukul menggunakan senjata rotan.

Ripat berarti memukul, dan gong adalah

alat musik pengiring tarian. Penilaian

dilakukan dengan melihat siapa yang

paling sedikit mendapatkan bekas

pukulan maka dialah pemenangnya.

Tujuan awal permainan ini, selain untuk

mempererat hubungan antar kampung,

juga untuk memupuk sportivitas. Sekarang kegiatan ini dilestarikan dalam bentuk acara budaya dan

seni.

• Jangka waktu survey yang relatif singkat

menyebabkan terbatasnya waktu untuk

melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait.

• Minimnya minat generasi muda untuk

terlibat di kesenian tradisional, karena

diangkap sudah kuno;

• Terbatasnya pengetahuan narasumber

Kendala/permasalahan dalam kegiatan Dokumen Pelestarian Nilai

Budaya:

• Berdiskusi menggunakan email dan whatsapp untuk

memantapkan jalannya cerita yang akan direkam;

• Pembinaan akan pentingnya pelestarian kebudayaan

lokal kepada masyarakat yang dilibatkan dalam

kegiatan perekaman;

• Bekerjasama dengan dinas terkait dan pelaku budaya

yang beririsan langsung dengan tema yang akan

direkam.

Langkah antisipasi:

Page 24: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

17

Realisasi 2017

Tahun 2018 Target Renstra 2019

Capaian Terhadap Renstra 2019 Target Realisasi % Capaian

100% 100 100 100% 100 100%

Kegiatan inventarisasi karya budaya ini bertujuan untuk menginventarisir kekayaan warisan budaya tak

benda (intangible) di daerah, guna mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya nasional, sehingga tidak

mengalami kepunahan. Selama tahun 2018, terdapat 33 karya budaya yang berhasil ditetapkan menjadi Warisan

Budaya Indonesia dari wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau.

No Nama karya budaya Domain Provinsi

1 Rangguk Kumun Seni Pertunjukan Jambi

2 Lapaek Koto Dian Rawang Kemahiran dan Kerajinan Tradisional Jambi

3 Kenduri Sko Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Jambi

4 Tauh Lempur Seni Pertunjukan Jambi

5 Ntak Awo Seni Pertunjukan Jambi

6 Ampek Gonjie Limo Gonop Tradisi dan Ekspresi Lisan Jambi

7 Perkampungan Tradisional Rumah Tuo Rantau Panjang

Pengetahuan dan Kebiasaan Perilaku mengenai Alam Semesta

Jambi

8 Tari Iyo-Iyo Seni Pertunjukan Jambi

9 Ngagoah Imo Pulau Tengah Seni Pertunjukan Jambi

10 Serimbang Seni Pertunjukan Bangka Belitung

11 Hadrah Gendang Empat Belitong Seni Pertunjukan Bangka Belitung

12 Emping Beras Kemahiran dan Kerajinan Tradisional Bangka Belitung

13 Sepen Buding Seni Pertunjukan Bangka Belitung

14 Silek Tigo Bulan Seni Pertunjukan Riau

15 Syair Siak Sri Indrapura Tradisi dan Ekspresi Lisan Riau

16 Ratik Bosa/ Ratik Tagak Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Riau

17 Ghatib Beghanyut Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Riau

18 Lukah Gilo Riau Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Riau

19 Basiacuong Tradisi dan Ekspresi Lisan Riau

20 Belian Riau Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Riau

21 Silat Pangean Seni Pertunjukan Riau

22 Kotik Adat Kampar Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Riau

23 Badondong Tradisi dan Ekspresi Lisan Riau

24 Nandung Indragiri Hulu Tradisi dan Ekspresi Lisan Riau

25 Kayat Kuansing/Kayat Rantau Kuantan Tradisi dan Ekspresi Lisan Riau

26 Pantun Atui Tradisi dan Ekspresi Lisan Riau

27 Tari Gendong Seni Pertunjukan Riau

28 Tepuk Tepung Tawar Kepulauan Riau Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Kepulauan Riau

29 Bubur Lambok Lingga Kemahiran dan Kerajinan Tradisional Kepulauan Riau

30 Mandi Syafar Kepulauan Riau Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Kepulauan Riau

31 Ratib Saman Lingga Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Kepulauan Riau

32 Silat Pengantin Kepulauan Riau Seni Pertunjukan Kepulauan Riau

33 Syariful Anam Karimun Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan

Kepulauan Riau

Page 25: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

19

Sasaran Strategis #2

# Kendala/permasalahan:

• Kegiatan inventarisasi masih berfokus pada kuantitas pencatatan karya budaya, tidak

pada kualitas dari karya budaya yang akan diajukan sebagai Warisan Budaya Tak

Benda Indonesia (WBTBI);

• Masih rendahnya kesadaran pemerintah daerah dalam melestarikan budaya yang

diwujudkan dalam kegiatan pencatatan/inventarisasi karya budaya lokal.

# Langkah antisipasi:

• Dibentuknya tim diplomasi kebudayaan BPNB Kepulauan Riau yang berfungsi untuk

menjembatani kepentingan Pemerintah Daerah dalam mengusulkan karya budayanya

ke tingkat nasional yang selaras dengan tugas dan fungsi BPNB Kepulauan Riau

dalam melaksanakan program pelestarian budaya;

• Memberikan pandangan/wawasan kepada Pemerintah Daerah di wilayah kerja BPNB

Kepulauan Riau dalam mensinergikan visi, misi, tujuan, dan program pelestarian

budaya, salah satunya adalah dengan mendorong kegiatan pencatatan karya budaya

untuk diajukan sebagai WBTB Nasional.

Realisasi 2017

Tahun 2018 Target Renstra 2019

Capaian Terhadap Renstra 2019 Target Realisasi % Capaian

100% 35 35 100% 35 100%

Jumlah event internalisasi nilai budaya yang terealisasi di tahun 2018 adalah sebanyak

35 event atau 100%, sesuai dengan target yang direncanakan. Kegiatan internalisasi

merupakan suatu proses penanaman dan penumbuhkembangan nilai tentang budaya yang

tidak hanya monoton didapat dari keluarga, melainkan juga bisa didapat dari lingkungan

sosial. Bertujuan untuk membentuk kepribadian dan karakter generasi muda yang mencintai

dan memiliki keinginan untuk melestarikan budaya/tradisi lokal. Kegiatan ini dilakukan dalam

bentuk sosialisasi, diskusi, lawatan, seminar, dan visitasi lapangan.

Page 26: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

19

No Kegiatan Jumlah Output

Lokasi

1 Pelaksanaan Jejak Tradisi Daerah 1 Pekanbaru, Riau

2 Lawatan Sejarah Daerah 1 Jambi

3 Pelaksanaan Dialog Budaya Dialog Kesejarahan 1 Bangka Belitung Dialog Budaya Spiritual 3 Tanjungpinang Dialog Budaya dengan Komunitas 4 Tanjungpinang Dialog Budaya Nasional 1 Bandung

4 Belajar Bersama Maestro Belajar Bersama Maestro Kebudayaan (Jambi) 1 Jambi Belajar Bersama Maestro Kebudayaan (Batam) 1 Batam, Kepulauan Riau

5 Pemutaran Bioskop Keliling 10 Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Bangka Belitung

6 Festival Kesenian Gebyar Seni Multikultural 1 Padang, Sumatra Barat

Festival Multikultur 1 Raja Ampat, Papua Barat Seminar dan Festival Syair 1 Tanjungpinang

7 Pameran Budaya 3 Kepulauan Riau

8 Penayangan Film dan Diskusi Nilai Budaya 2 Lingga dan Karimun

9 Gelar Budaya 1 Tanjungpinang

10 Festival Film Pendek dan Dokumenter 1 Bangka Belitung

11 Publikasi Media Cetak dan Elektronik 1 Tanjungpinang

12 Fasilitasi dan Kemitraan 1 Tanjungpinang

TOTAL 35

Pelaksanaan Jejak Tradisi Daerah (Jetrada)

Merupakan salah satu kegiatan

unggulan BPNB Kepulauan Riau yang

dijadikan sebagai kegiatan utama dalam

mensosialisasikan budaya/tradisi lokal

kepada pelajar/masyarakat yang diawali

dengan perlombaan karya tulis ilmiah di

bidang kebudayaan. Kegiatan yang

bertemakan “Budaya Lokal sebagai

Pemersatu Bangsa” dilaksanakan pada

bulan April 2018 dan berlokasi di

Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan kepedulian generasi muda

terhadap kelestarian seni, budaya, dan

tradisi lokal yang merupakan identitas atau

jati diri suatu bangsa sehingga generasi muda menjadi lebih peduli lagi akan budaya daerah yang

dimilikinya. Berbagai wujud tradisi diperkenalkan oleh masyarakat di Kabupaten Kampar antara lain

rumah adat yang terkenal dengan nama Rumah Lontiak. Salah satu rumah lontiak yang dikunjungi

terdapat di Desa Pulau Belimbing Kabupaten Kampar. Untuk menuju rumah adat tersebut, para

rombongan peserta Jetrada disambut oleh pemuka masyarakat setempat dengan tanda pemasangan

mahkota kepala pimpinan rombongan (Kepala BPNB Kepulauan Riau) dan diarak oleh ibu-ibu warga

desa Pulau Belimbing yang membawa talam berisi makanan, barisan ibu-ibu pembawa payung

berwarna hitam, dan pemuda desa Pulau Belimbing yang membawa peralatan musik tradisional

setempat. Rombongan disambut dengan tarian silat oleh pemuda Pulau Belimbing dari kelompok

musik tradisional Calempong Oguang, tarian, dan permainan tradisional.

Page 27: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

20

Lawatan Sejarah Daerah

Pelajaran sejarah memiliki

peran strategis, dimana selain sebagai

sarana memberikan pemahaman

kearifan masa lalu, pelajaran sejarah

juga berperan dalam mempererat dan

menguatkan karakter bangsa. Untuk

menjaga dan merawat keberagaman

lewat pembelajaran sejarah diperlukan

alternatif model pembelajaran yang

dinamis, kreatif dan efektif agar nilai-

nilai kearifan sejarah dapat diserap

dengan baik oleh generasi muda. Oleh

karena itu, BPNB Kepri melaksanakan

lawatan sejarah yang merupakan

kegiatan perjalanan mengunjungi situs-

situs bersejarah yang berorientasi pada nilai-nilai perjuangan dan persatuan untuk memperkokoh

integrasi bangsa.

Tujuan lawatan sejarah adalah memberikan alternatif metode pembelajaran sejarah;

membangkitkan ingatan kolektif bangsa; memahami nilai kepahlawanan dan arti perjuangan para

tokoh sejarah di masa lalu; merajut kesinambungan gagasan dan cita-cita perjuangan kemerdekaan dan

mampu menemukan sikap arif untuk mengisi kemerdekaan; serta memperkenalkan objek-objek

peninggalan bersejarah dan mengenal lebih dekat warisan budaya bangsa guna menumbuhkan sikap

gemar melestarikan, melindungi, dan memelihara peninggalan sejarah dan tradisi. Kegiatan ini

melibatkan 80 peserta yang berasal dari 4 (empat) provinsi di wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau

dan dilaksanakan pada bulan Maret 2018 di dua lokasi, yakni: Acara pembukaan, seminar sejarah dan

presentasi lomba karya tulis dilaksanakan di Jambi, sedangkan kegiatan kunjungan dilaksanakan di

dua titik di Kabupaten Batanghari, yaitu:

1. Muara Tembesi dengan berbagai objek yakni: benteng, penjara, bekas pasar, tugu penyerahan

kedaulatan RI tahun 1949 dan lain-lain.

2. Eks Pertamina Bajubang (Batanghari)

Pelaksanaan Dialog Budaya

• Dialog Kesejarahan

Dialog Kesejarahan yang dilaksanakan di Pangkal pinang pada bulan Mei 2018 mengusung tema

“Timah Bangka Belitung: Masa Lalu dan Prospek Masa Depan”. Bertujuan untuk membuka

wacana baru Bangka Belitung dalam prosek masa depan dan mensosialisasikan nilai-nilai sejarah

pada masa kejayaan timah di Bangka Belitung. Diskusi tentang timah di Bangka Belitung adalah

sesuatu yang menarik. Meskipun perdagangan timah di Bangka Belitung mengalami pasang surut,

namun timah sulit dipisahkan dari kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Latar belakang

sejarah yang telah berurat sejak masa lalu membuat daerah ini sulit berkembang ditopang oleh

ekonomi lain. Sekalipun itu lada. Pola perdagangan timah dari masa ke masa dalam kurun waktu

abad ke 19-20 selalu berubah menyesuaikan pemegang kekuasaan di Bangka Belitung.

• Dialog Budaya Spiritual

Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa saling hormat-menghormati dan rasa

persaudaraan di antara pegawai khususnya, dan terjalin tali silaturahmi dengan seluruh keluarga

besar Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau, serta semangat dalam menyambut bulan

suci Ramadhan.

Page 28: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

21

• Dialog Budaya dengan Komunitas

Kegiatan Dialog Budaya dengan Komunitas bertujuan mengenalkan tugas dan fungsi BPNB

Kepri juga mengenalkan keberadaan Perpustakaan BPNB Kepri yang memiliki ribuan koleksi

buku, naskah dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dengan mengundang

mahasiswa jurusan Hubungan Internasional UMRAH dan siswa MTS Negeri Tanjungpinang.

• Dialog Budaya Nasional

Kegiatan Dialog Budaya Nasional merupakan kegiatan yang direncanakan akan diadakan rutin

setiap tahunnya secara bergiliran pada 11 (sebelas) kantor BPNB yang tersebar di seluruh

Indonesia. Pada tahun 2018, BPNB Jawa Barat yang menjadi tuan rumahnya. Diselenggarakan di

Bandung pada bulan Oktober 2018 dengan mengusung tema “Membaca Kota dalam Bingkai

Budaya”.

Belajar Bersama Maestro (BBM)

BBM tahun 2018

yang bertajuk “Rentak

Gendang Musik

Tradisional Melayu

Jambi” dilaksanakan pada

bulan Agustus 2018 di

Provinsi Jambi. Tidak

banyak seniman yang

bergelar dan mendapat

sertifikat “Maestro” di

Jambi, terlebih mereka

telah berumur. Oleh

karena itu, ilmu dan

wawasan para maestro lokal harus segera dilestarikan kepada generasi muda. Kegiatan “Rentak

Gendang Musik Tradisional Melayu Jambi” dikoordinir oleh seorang seniman Jambi yang bernama

Zulkarnain. Musik tradisional melayu Jambi telah mendarah daging baginya, dimana hal itu dibuktikan

dengan keaktifannya mengasuh generasi muda Jambi baik dalam sanggar-sanggar, maupun

perorangan, secara terus-menerus. Bahkan beliau bersama group sanggarnya sangat aktif

memperkenalkan musik tradisional Melayu Jambi melalui program penyiaran musik Melayu Jambi

pada media televisi, dalam hal ini TVRI. Terdapat 4 (empat) irama dasar musik tradisional melayu

Jambi yang menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini, yakni irama langgam, irama mak inang, irama

Zapin (dana), dan irama joget. Seperti pada umumnya gendang di daerah lain, gendang Melayu Jambi

juga merupakan alat musik penting bagi harmonisasi keseluruhan jenis musik yang dimainkan. Tanpa

gendang, musik melodi lainnya akan sulit diselaraskan.

Pemutaran Bioskop Keliling

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing dengan kehadiran film. Dengan kemajuan

teknologi dan perkembangan sosial budaya di negara kita saat ini, menonton film merupakan aktivitas

yang dapat dilakukan oleh seluruh kalangan. Film merupakan salah satu alat yang ampuh di tangan

orang yang mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu maksud terutama terhadap masyarakat

kebanyakan dan juga anak-anak yang memang lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibanding

aspek rasionalnya, dan langsung berbicara ke dalam hati sanubari penonton secara meyakinkan. Film

juga sangat membantu dalam proses pembelajaran, apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh

telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca atau didengar saja.

Page 29: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

22

Film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis untuk meningkatkan ketahanan

budaya bangsa. Film pun sebagai media komunikasi massa dapat dimanfaatkan sebagai sarana

pencerdasan, pengembangan potensi, pembinaan, sarana promosi, dan pembangunan karakter bangsa.

Film sebagai media pembangunan karakter bangsa harus menjadi prioritas dan perlu didukung dengan

program terobosan. Dengan melihat film diharapkan masyarakat khususnya anak-anak bisa mendapat

inspirasi sehingga menggerakkan energi. Film yang ditayangkan tentu saja untuk segala usia. Film

sebagai salah satu medium komunikasi memiliki sejumlah fungsi, di antaranya memberi pendidikan,

pengaruh, informasi serta hiburan. Salah satu media yang bisa menjembatani agar seluruh lapisan

masyarakat dapat menyaksikan tayangan film adalah dengan pemutaran film melalui mobil bioskop

keliling yang diprioritaskan untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mempunyai bioskop atau

yang memiliki fasilitas itu tapi terbatas. Sepanjang tahun 2018 telah dilaksanakan 10 (sepuluh)

kegiatan bioling. 3 (tiga) diantaranya dilaksanakan secara mandiri di beberapa pulau kecil di

Kepulauan Riau, dan 7 (tujuh) lainnya dilaksanakan bersinergi dengan kegiatan BPNB di Provinsi

Riau, Provinsi Jambi, dan Provinsi Bangka Belitung.

No. Nama Sekolah Lokasi Judul Film

1 SMA Negeri 2 Senayang & SMP

Negeri 6 Senayang

P.Benan, Kec. Senayang-Kab. Lingga 1. Profil BPNB Kep. Riau dan

2.Tanah Sorga Katanya

3. Teater Bangsawan

4. Joget Dangkung

5. Randai Kuantan

6. Zikir Berdah

7. Tanah Sorga Katanya

8. Dambus

9. Timah Tempo Doeloe

10. Rumah Seribu Ombak

2 SMP Negeri 1 Dabo Singkep & SMAN

1 Dabo Singkep

Dabo Singkep – Kab. Lingga

3 SMA Negeri 10 Batam & SMA

Negeri 20 Batam

Batam - Kep. Riau

4 SMP Negeri 4 Pekanbaru Pekanbaru, Riau

5 SMA Negeri 1 Batanghari B atanghari, Jambi

6 SMPN 4 Jambi Jambi

7 SMAN 3 Pangkalpinang Babel

8 Madrasah Amanatul Ummah Belakang Padang Batam –Kep. Riau

9 SMK Negeri 3 Pangkalpinang Bangka Belitung

10 MTs Negeri Tanjungpinang Tanjungpinang - Kep. Riau

Festival Kesenian

Merupakan kegiatan bergilir yang diselenggarakan oleh BPNB sebagai satuan kerja dibawah

Direktorat Kebudayaan yang bertujuan untuk mengedukasi dan diseminasi masyarakat terkait

pelestarian sejarah dan nilai budaya di Indonesia.

• Gebyar Seni Multikultural

BPNB Sumatra Barat pada kesempatan ini menjadi tuan rumah pada pelaksanaan Kegiatan

Gebyar Seni Multikultural se-Indonesia yang bertema “Semarak Pesisir Selatan 2018”. Kegiatan yang

melibatkan peserta dari BPNB se-Indonesia tersebut dilaksanakan pada bulan April 2018 bertempat di

Kab. Pesisir Selatan, tepatnya di Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Selain

memperkenalkan berbagai kekayaan budaya dari beragam suku bangsa di Indonesia, kegiatan ini juga

menjadi ajang menyebarkan pengetahuan tentang nilai-nilai tradisi masyarakat lokal. Festival seni

multikultur melibatkan 11 (sebelas) BPNB yang ada di seluruh Indonesia.

Page 30: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

23

Masing-masing BPNB akan

menampilkan tarian khas dari wilayah

kerjanya. Pertunjukan tari ini dibagi

dua yakni tari tradisional dan tari

kreasi. Selain itu peserta juga akan

melakukan pawai kebudayaan masing-

masing daerah yang menunjukkan

kekhasan suku bangsa tersebut. Hal ini

untuk menunjukkan betapa kayanya

kebudayaan kita. Salah satu hal

menarik dalam kegiatan ini adalah

dikenalkannya salah satu tradisi

ekonomi masyarakat nelayan

yakni maelo pukek. Dalam bahasa

Indonesia disebut dengan melihat pukat. Tradisi ini berkaitan dengan aktivitas utama masyarakat

nelayan yaitu menangkap ikan. Nantinya, pengunjung akan dilibatkan dalam kegiatan ini untuk turut

merasakan bagaimana nelayan memenuhi kebutuhan dan menghadapi segala tantangan dalam aktivitas

sehari-hari.

• Festival Multikultur Raja Ampat

Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua pada kesempatan ini menjadi tuan rumah pada

pelaksanaan Kegiatan Festival Multikultur Seluruh Indonesia pada bulan April 2018 yang bertempat di

lapangan WTC Raja Ampat, Papua. Diharapkan dengan adanya kegiatan semacam ini, masyarakat

semakin tertarik dan tergugah untuk melestarikan budaya daerah sebagai aset budaya bangsa, sehingga

bisa terus terjaga. Gelaran ini diisi dengan kesenian tradisional dari seluruh wilayah Republik

Indonesia. Sajian kesenian daerah ini merupakan kerjasama BPNB Papua dengan 10 (sepuluh) Satuan

Kerja BPNB yang ada di Indonesia.

• Seminar dan Festival Syair

Syair sudah menjadi bagian dari kehidupan orang Melayu. sebab itu, masalah syair merupakan

masalah kebudayaan bangsa Melayu yang perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan terencana. Syair

merupakan warisan budaya nenek moyang bangsa Melayu, tersimpan nilai-nilai budaya yang tinggi.

Dalam syair tidak saja menceritakan tentang kisah heroic seorang tokoh saja, tapi lebih dari itu. Ia

memuat sejarah, pedoman hidup, adab, agama, budi pekerti, nilai-nilai luhur, dan semua yang

bersangkut dengan tata cara kehidupan kemelayuan orang Melayu. Dari nilai-nilai luhur tersebut inilah

sebenarnya lahirnya salah satu jati diri bangsa Melayu. Sehubungan dengan itu, maka perlu dilakukan

upaya pelestaraian nilai-nilai luhur Melayu tersebut dengan merangkai khazanah budaya Melayu yang

utuh tanpa terikat oleh batas toritorial wilayah daerah dan negara. Perlu dipadukan dalam satu ajang

kebersamaan Melayu melalui kekayaan syairnya sehingga tidak berlebihan jika digelar suatu hajatan

festival yang diberi nama dengan Festival Syair Melayu Internasional. Bukan hanya akan memperluas

wawasan kita terhadap sastra dan budaya masyarakat daerah yang bersangkutan, melainkan juga akan

memperkaya khazanah sastra dan budaya masing-masing negara. Dengan demikian, upaya yang

dilakukan itu dapat dipandang sebagai dialog antarbudaya dan antarbangsa Melayu yang tidak hanya

dihadiri oleh pelakon syair nasional tetapi juga dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

Page 31: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

24

Penayangan Film dan Diskusi Nilai Budaya Penayangan Film dan Diskusi Nilai

Budaya merupakan kegiatan pemutaran

film dokumenter kebudayaan lokal yang

disinergikan dengan pelaksanaan diskusi

mengenai nilai-nilai budaya yang

terkandung dalam film tersebut. Kegiatan

yang dilaksanakan pada bulan Maret 2018

di Pulau Karimun dan April 2018 di Pulau

Lingga dengan mengambil judul film

“Joget Dangkong” dan “Teater

Bangsawan” sangat berkaitan erat dengan

kebudayaan lokal masing-masing daerah.

Mengambil narasumber lokal setempat

yang hidupnya beririsan langsung dengan

judul film yang dibahas membuat kegiatan ini menjadi lebih bernilai dalam mendorong pelestarian

budaya di daerah.

Gelar Budaya

Merupakan pagelaran budaya multikultur yang dihelat dalam rangka memperingati Hardiknas

(Hari Pendidikan Nasional) dan upaya melestarikan kebudayaan nasional di Bumi Gurindam Dua

Belas. Kegiatan ini dilaksanakan di Tanjungpinang pada bulan April 2018 dan November 2018.

Dengan mengusung tema “Menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan”, Gelar Budaya

Sampena Hardiknas dilaksanakan berkolaborasi dengan LPMP Kepulauan Riau dan Kantor Bahasa

Kepulauan Riau.

▪ Festival Musik Melayu

Festival musik melayu digelar di

pelataran Gedung Gongong

Tangjungpinang, bertujuan untuk

memberikan hiburan tradisional kepada

masyarakat. Ada 13 (tiga belas) sanggar

yang diikutsertakan di festival ini yaitu (1)

Musik Sri Gurindam Penyengat, (2) Tarian

tradisional Melayu dari Sanggar

Lembayung, (3) Atraksi Barongsai dari

Perserikatan Sosial Marga Tionghoa

(PSMTI), (4) Tari Piring dan Rempak

Gendang dari Sanggar Bundo Kanduang, (5) Berbalas pantun dan pembacaan syair Gurindam 12 oleh

Sanggar Seni Kelompok Seni Remaja Pulau Penyengat, (6) Nyanyian lagu-lagu nasional dan

musikalisasi puisi oleh Kelompok Seni Laman Budaya Semenanjung, (7) Musik dan lagu Melayu oleh

Sanggar Seni Samudra Ensamble, (8) Tari Tortor dari Rumpun Batak Bersatu, (9) Musik dan lagu

Melayu dari Assosiasi Seni Budaya Kepulauan Riau, (10) Reog Ponorogo dari Paguyuban Suro

Menggelo, (11) Musik dan lagu Melayu dari Sanggar Budaya Warisan, (12) Makyong Anak dari

Yayasan Konservatori Seni, dan (13) Joget Dangkong dari Kelompok Joget Mak Dare.

Page 32: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

25

▪ Pameran Budaya

Pameran budaya yang bersinergi dengan satuan kerja

di bidang Pendidikan digelar di Laman Boenda Tepi

Laut Tanjungpinang. Bertujuan untuk (1)

memperkenalkan budaya masyarakat yang berada

dalam wilayah kerja BPNB Kepri (Prov. Kepri, Riau,

Jambi dan Kep. Babel), (2) Meningkatkan kepedulian

generasi muda dan masyarakat umum terhadap

pelestarian tradisi yang merupakan identitas suku

bangsa, (3) Menumbuhkan rasa cinta pada budaya

daerah dan bangsa, dan (4) Memberikan pembelajaran

budaya dan tradisi kepada siswa dan masyarakat

dalam rangka membentuk karakter ke-Indonesiaan

sebagai penunjang pengembangan karakter.

▪ Lomba Lukis Kesejarahan

Lomba lukis kesejarahan merupakan salah satu

kegiatan dalam rangkaian perayaan Hari Pendidikan

Nasional yang dilaksanakan bersinergi dengan UPT

Kemendikbud lainnya di Tanjungpinang. Dilaksanakan di Gedung Gonggong pada bulan April 2018

dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran sejarah dan penanaman nilai sejarah untuk

pembangunan karakter generasi muda. Kegiatan ini melibatkan 60 peserta anak-anak pada jenjang

pendidikan SD dan sederajat.

▪ Lomba Mendongeng Berbahasa Melayu Tradisi lisan merupakan salah

satu jenis warisan budaya tak

benda pada masyarakat

terdahulu sebelum mengenal

tulisan, dimana di dalamnya

terkandung unsur-unsur

kejadian sejarah, nilai moral,

nilai keagamaan, adat istiadat,

cerita khayalan, peribahasa,

nyanyian, serta mantra-

mantra. Oleh karena itu, agar

nilai-nilai tersebut tidak

punah, maka BPNB Kepri

melaksanakan kegiatan untuk

melestarikan dan mewariskan

tradisi lisan ini dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengadakan perlombaan

mendongeng. Melalui kegiatan lomba mendongeng ini, maka generasi muda dapat mengetahui cerita-

cerita dongeng sekaligus dapat mewarisi pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut sebagai

nasihat yang baik dan mendidik bagi generasi muda umumnya.

Page 33: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

26

▪ Festival Permainan Tradisional Melayu Festival Permainan Tradisional

Melayu berupa Lomba Egrang atau kaki

panjang. Permainan ini merupakan

permainan keseimbangan badan agar pemain

dapat melangkah. Pemain yang menyentuh

atau sampai garis finish terlebih dahulu

dinyatakan sebagai pemenang. Kegiatan ini

dilaksanakan di halaman kantor BPNB

Kepulauan Riau pada bulan November 2018

dan melibatkan 160 orang, bertujuan agar

generasi muda mengenal permainan

tradisional yang dimiliki masyarakat

setempat dan dapat melestarikannya.

▪ Festival Kuliner Melayu Kuliner tradisional melayu adalah aset bangsa

yg sangat berharga. Keberadaannya harus dijaga

agar tetap digemari masyarakat, terutama

masyarakat pendukungnya. Penyelenggaraan

festival kuliner tradisional melayu ini bertujuan

untuk memperkenalkan tentang kuliner

tradisional melayu kepada generasi muda, dan

mendorong pelaku usaha untuk melestarikan

kuliner tradisional melayu. Peserta festival

adalah kelompok pelestari kuliner tradisional

melayu. Ada 10 jenis makanan dan minuman yg

diikutkan dalam festival ini adalah lakse kuah

dan lakse goreng, nasi lemak dan nasi dagang,

bubur pedas, prata, nasi putih dengan lauk, bubur asyura, roti jala, kue kue tradisional, otak otak dan

minuman laksamana mengamuk.

▪ Sosialisasi Pencatatan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kegiatan sosialisasi pencatatan WBTB dilaksanakan di kantor BPNB Kepulauan Riau pada

bulan November 2018 dengan mengundang 100 peserta dari perwakilan guru-guru di bidang

kebudayaan dan siswa tingkat SMA-sederajat di Kota Tanjungpinang, anggota Pramuka Saka Widya

Budaya Bakti Kwarcab Kota Tanjungpinang, Pramuka Penggalang Kwarcab. Kota Tanjungpinang,

serta dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Dinas Kebudayaan,

Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bintan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga,

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karimun, Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, dan BPNB Kepulauan Riau. Kegiatan ini

bertujuan untuk (1) mensosialisasikan pencatatan Warisan Budaya Tak Benda di wilayah Provinsi

Kepulauan Riau, khususnya yang pernah ada, tumbuh dan berkembang, (2) Mengusulkan beberapa

karya budaya yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau untuk ditetapkan menjadi Warisan Budaya

Tak Benda Indonesia, dan (3) Untuk memberi wadah kegiatan khusus dalam bidang Pendidikan dan

Kebudayaan di lingkungan Gerakan Pramuka binaan Kemendikbud, yaitu Satuan Karya

Pramuka (Saka) Widya

Page 34: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

27

Budaya Bakti yang merupakan sarana dan wahana guna memupuk, mengembangkan, membina dan

mengarahkan minat dan bakat generasi muda terhadap peran pendidikan masyarakat dan pelestari

budaya bangsa khususnya dalam bidang seni, film, tradisi, sejarah, dan nilai budaya melalui pencatatan

WBTB.

Festival Film Pendek dan Dokumenter Festival film pendek dan dokumenter

merupakan kegiatan pembinaan terhadap

para generasi muda untuk aktif dalam

memproduksi film-film yang bergenre

dokumenter budaya juga dokumentasi yang

berbentuk foto (objek sejarah, seni, dan

peristiwa budaya). Kegiatan ini diharapkan

dapat mendukung perolehan data budaya

yang memang seyogianya menjadi tugas

BPNB Kepulauan Riau. Kegiatan ini

bertujuan untuk mematik rasa peduli generasi

muda bangsa akan lingkungan budaya dan

tradisinya. Lewat kegiatan ini, diharapkan akan menghasilkan konten fotografi dengan beragam judul

dan tema yang kemudian diharapkan akan memperkaya khasanah data budaya di BPNB Kepulauan

Riau khususnya dan Direktorat Jendral Kebudayaan umumnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Pangkal

pinang pada bulan November 2018.

Publikasi Media Cetak dan Elektronik Kebudayaan mempunyai peran dan fungsi mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat

pemiliknya. Sekalipun tatanan itu mengalami dinamika tidak serta kehilangan roh dan identitas.

Sementara itu, budaya juga menjadi sebuah kekuatan sejarah. Artinya, adalah bagaimana budaya dapat

menimbulkan gerak-gerak sejarah yang mempengaruhi sejarah itu sendiri. Seperti contoh, sejarah

Indonesia tidak dapat terlepas dari budaya Belanda yang lama menjajah kita selama beberapa abad.

Bangunan-bangunan yang dibuat oleh kolonial Belanda di kota-kota besar Indonesia

(Kuntowijoyo.2005:138) adalah bermaksud bahwa kolonial Belanda ingin menunjukan bahwa mereka

kuat dan berkuasa dan juga sebagai peringatan atau ancaman untuk kita bangsa Indonesia pada saat itu

untuk tidak berani mencoba untuk melawan dan menjatuhkan kekuasaan mereka. Pada akhirnya,

sejarah dan budaya lokal memiliki kekuatan membangun sendi atau pondasi adat resam masyarakat.

Menyadari eksistensi dan potensi yang dimiliki sejarah dan budaya Melayu, maka BPNB Kepulauan

Riau pada tahun anggaran 2018 memandang perlu untuk melakukan sosialisasi sejarah dan budaya

Melayu. Realita inilah yang diangkat peneliti BPNB Kepulauan Riau melalui kegiatan Rampai Budaya

di RRI Tanjungpinang. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan nilai-nilai sejarah dan budaya

Melayu kepada semua kalangan melalui siaran Programa I di RRI Tanjungpinang.

Fasilitasi dan Kemitraan Merupakan kegiatan pemberian bantuan/fasilitasi kepada mitra pelestari budaya yang ada di

lingkup wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau (komunitas budaya/sanggar seni/sanggar

teater/padepokan) dalam rangka melestarikan kebudayaan lokal. Bantuan/fasilitasi yang diberikan

senilai Rp17.500.000 per paket kegiatan. Dana tersebut digunakan untuk tambahan dana pelaksanaan

kegiatan seni, atau kegiatan lain terkait pemajuan kebudayaan.

Page 35: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

28

NO. NAMA KOMUNITAS PERUNTUKAN DANA LOKASI

1. Laman Budaya Semenanjung Hari Musik Nasional Tanjungpinang, Kepri

2. Sanggar Seni Islami Ya Salam Festival Seni Musik Marawis ke V Tingkat Prov. Kepri

Tanjungpinang, Kepri

3. Sanggar Seni Tuah Pusaka Tour de Bintan di Bintan Utara Bintan Utara, Kepri

4. Rumah Kreatif Suku Seni Riau Pertunjukan Teater Puisi ”Dilanggar Todak”

Riau

5. Sri Mahkote Lingge Pementasan Teater Tradisional Bangsawan

Lingga, Kepri

6. LSM Kebudayaan Kerinci Penguatan Kapasitas Pengetahuan Lokal melalui Pencataan WBTB

Jambi

7. Dewan Kesenian Riau Hari Teater Dunia di Riau 2018 Riau

8. Swara Kepri Pagelaran Pentas Seni (Musik Keroncong)

Tanjungpinang, Kepri

9. Komunitas Klub Gasing Paras Gantang Festival Pangkak gasing se-Provinsi Kepri

Tanjungpinang, Kepri

10. Sanggar Bunga Tanjung Hiburan Rakyat “Tari Piring” Tanjungpinang, Kepri

11. Kumpulan Seni Seri Melayu Gawai Seni dan Budaya Prov. Riau Pekanbaru, Riau

12. Komunitas Seni Jelaga Pertunjukan Teater Mendu Extra Lakon Riau

13. Sanggar Seni Sekayuh Sehati Pagelaran Seni Dalam Rangka Kegiatan Siak Bermadah

Siak, Riau

14. Rumah Seni Balai Proco Parade Tari 2018 ”Makan Bukancah” Pasir Pangaraian, Riau

15. Sanggar Warisan Budaya Pagelaran Seni “Satu jam bersama Sanggar Budaya Warisan”

Tanjungpinang, Kepri

16. Persatuan Pelestari Permainan Rakyat Tradisional (P3RT)

Permainan Rakyat /Gasing Lingga, Kepri

17. Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang

Malam Kreasi Seni dan Budaya Sunda Tanjungpinang, Kepri

18. Sanggar Seni Kandaga Gentra Pasundan Malam Kreasi Seni dan Budaya Sunda Tanjungpinang, Kepri

19. Sanggar Seni Sekar Penyanding Pertunjukan Seni Sanggar Lawik Ombun Art Community

Kampar, Riau

20. Sanggar Lawik Ombun Art Community Pertunjukan Seni Sanggar Lawik Ombun Art Community

Kampar, Riau

21. Sanggar Sri Gurindam Melayu Gazal Pertunjukan Seni Budaya Tanjungpinang, Kepri

22. Bentan Music Comunity Pertunjukan Hiburan Rakyat Tanjungpinang, Kepri

23. Bengkel Seni Akasia Penerbitan Buku dengan Judul “Keris” Senjata dan Marwah Orang Melayu

Tanjungpinang, Kepri

24. Bengkel Seni Akasia Pagelaran Musik dan Tari dengan tema ”Gelar karya”

Tanjungpinang, Kepri

25. Sanggar Seni Taharum Atraksi Budaya Melayu Cilik Penyengat, Tanjungpinang- Kepri

26. Sangar Seni Marawis Assafiiyah Pertunjukan Marawis Tanjungpinang, Kepri

27. Dawai Community Pertunjukan Seni ”Jam Session Nov” Tanjungpinang, Kepri

• Terbatasnya anggaran kegiatan sehingga keikutsertaan peserta dari setiap provinsi di wilayah kerja

BPNB Kepri belum terakomodir secara merata.

• Terbatasnya anggaran untuk mengundang narasumber dari Direktorat WDB yang menangani

WBTB atau tim ahli yang melakukan verifikasi peniliaian.

Langkah antisipasi: Melakukan penyesuaian jumlah anggaran agar dapat mengakomodir keterwakilan quota peserta dari

seluruh provinsi di wilayah kerja dan narasumber dari Direktorat yang mewakili.

Kendala/permasalahan dalam kegiatan Event Internalisasi Nilai Budaya:

Page 36: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

29

Sasaran Strategis #3

Realisasi 2017

Tahun 2018 Target Renstra 2019

Capaian Terhadap Renstra 2019 Target Realisasi % Capaian

N/A 1 1 100% 1 100%

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Esselon I yang terealisasi di tahun 2018 adalah

sebanyak 1 layanan, sesuai dengan target yang direncanakan. Indikator kinerja ini baru muncul di

tahun 2018, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, beberapa

kegiatan yang ada di Layanan Dukungan Manajemen Esselon I telah diakomodir di kegiatan Layanan

Perkantoran.

Penyusunan Rencana Program dan Anggaran

Kegiatan Perencanaan tahun 2018 yang meliputi (1) Rapat sosialisasi program dan anggaran

tahun anggaran 2018 dan penyusunan rencana, program, dan anggaran tahun anggaran 2019, (2) Rapat

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2018, (3) Pelaksanaan revisi anggaran

di Kanwil Dirjen Perbendaharaan Kepulauan Riau, (4) Partisipasi rapat penyusunan rencana, program,

dan anggaran BPNB se-Indonesia tahun anggaran 2019, dan (5) Workshop Penyusunan Pokok Pikiran

Daerah (PPKD). Penyusunan PPKD Kab/Kota merupakan kegiatan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Klaster 5 dengan wilayah kerja Provinsi

Kepulauan Riau, Riau dan Kepulauan Bangka Belitung. Peserta lokakarya ini adalah utusan

pemerintah daerah dari 26 Kabupaten/Kota yang terdiri atas Bupati/Walikota, Kepala Dinas yang

membidangi Kebudayaan, serta Ketua/Kepala Bappeda. Dalam Lokakarya ini disampaikan terkait

teknis operasional penyusunan Pokok Pikir Kebudayaan Daerah Kabupaten/Kota sebagai

Implementasi Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan yang nantinya akan menjadi Pokok

Pikiran kebudayaan Daerah Provinsi dan menjadi dasar penyusunan strategi kebudayaan.

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Kegiatan pemantauan dan evaluasi merupakan kegiatan rutin semesteran dan tahunan untuk

mendiskusikan hasil evaluasi kinerja kantor dan hasil temuan dari Satuan Pengendali Internal

(SPI)/Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).

Layanan Ketatausahaan

Kegiatan Layanan Ketatausahaan meliputi kegiatan di (1) Pusat pendokumentasian dan perpustakaan

seperti pembuatan peralatan bercorak budaya yang secara rutin dipakai sebagai bahan pameran, (2)

Peningkatan kemampuan SDM yang diantaranya menyelenggarakan kegiatan “Jumat Sehat”, gotong

royong, gerak jalan 45 KM sebagai partisipan di Hari Ulang Tahun Kota Tanjungpinang, dan berbagai

lomba dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI, (3) Penyelenggaraan Humas dan protokol, (4)

Pencetakan bahan-bahan publikasi, (5) Outbound dan Motivation Class Training bagi pegawai BPNB

Kepri.

Page 37: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

30

III.2. REALISASI ANGGARAN

Realisasi

anggaran merupakan

penggunaan anggaran

dalam upaya pencapaian

sasaran strategis yang

telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja tahun

2018. Jumlah anggaran

yang ditetapkan untuk

melaksanakan tugas dan

fungsi BPNB Kepulauan

Riau serta mendukung

indikator kinerja yang

tertuang dalam

Perjanjian Kinerja

adalah

Rp9.695.854.000.

Adapun pagu

mengalami 1 (satu) kali

perubahan pagu

anggaran, yaitu adanya penambahan sebesar Rp252.866.000 untuk kegiatan Workshop Penyusunan

Pokok Pikiran Daerah (PPKD), sehingga jumlah pagu anggaran berubah menjadi Rp9.948.720.000

dengan realisasi anggaran per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp9.733.806.430 dengan persentase

daya serap mencapai 97,84%.

Tabel Realisasi Anggaran Tahun 2018

(dalam ribuan)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2018 2017

Anggaran Realisasi % Realisasi %

Meningkatnya Pelindungan dan Pengembangan Nilai Budaya

Jumlah Naskah Hasil Kajian Pelestarian Nilai Budaya

Rp485.038 Rp465.129 95,90% Rp333.706 97,89%

Jumlah Dokumen Pelestarian Nilai Budaya

Rp1.217.754 Rp1.206.075 99,04% Rp716.517 99,55%

Jumlah Karya Budaya yang Diinventarisasi

Rp106.400 Rp87.263 82,01% Rp113.482 99,98%

Meningkatnya Pemanfaatan dan Pembinaan Nilai Budaya

Jumlah Event Internalisasi Nilai Budaya

Rp3.011.876 Rp2.975.807 98,80% Rp2.214.591 99,91%

Terselenggaranya Layanan Dalam Rangka Pendukungan Manajemen dan Tata Kelola Pelestarian Nilai Budaya

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Esselon I

Rp639.384 Rp636.836 99,60% Rp0 0%

Page 38: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

31

Berdasarkan tabel kinerja keuangan diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi anggaran untuk

masing-masing 5 (lima) indikator kinerja utama BPNB Kepulauan Riau telah mencapai hasil yang

sangat memuaskan. Terlihat dari persentase realisasi anggaran yang mencapai lebih dari 95%, dimana

hal ini juga sebanding dengan capaian kinerja per masing-masing indikator yang mencapai 100%.

Dibandingkan dengan tahun 2017, pada tahun 2018 terdapat efisiensi yang cukup signifikan pada

indikator kinerja Jumlah Karya Budaya yang Diinventarisasi yaitu sebesar 17,97% disebabkan karena

adanya penghematan belanja perjalanan dinas ke daerah. Sementara untuk indikator Layanan

Dukungan Manajemen Esselon I tidak dapat dibandingkan disebabkan karena indikator ini baru

muncul di tahun 2018.

Realisasi 3 (tiga) sasaran strategis BPNB Kepulauan Riau juga didukung oleh pelaksanaan

urusan layanan internal (overhead) dan layanan perkantoran. Layanan Internal (Overhead) meliputi

pengadaan alat pengolah data dan komunikasi, pengadaan sarana/fasilitas inventaris kantor dan wisma,

pemasangan papan nama kantor, dan pembanguan/renovasi gedung/bangunan yang terdiri dari

renovasi ruangan keuangan dan WC lantai II, III, dan wisma; perbaikan instalasi listrik; penggantian

atap spandek; dan pembangunan tempat ibadah (mushola). Sementara untuk layanan perkantoran

direalisasikan melalui beberapa komponen kegiatan yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan,

serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 12 (dua belas) bulan

anggaran.

Page 39: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAPORAN KINERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA KEPRI

Secara umum dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2018 BPNB Kepulauan Riau dapat

merealisasikan berbagai sasaran program kegiatan yang menjadi IKK tahun 2018 untuk mencapai

tahapan pembangunan jangka menengah tahun 2018-2019. Hal ini didukung fakta bahwa kinerja

BPNB Kepulauan Riau selama tahun 2018 telah berhasil merealisasikan 5 (lima) indikator kinerja

yang di dalamnya terdapat 5 (lima) output kegiatan. Pencapaian indikator kinerja yang merupakan

manifestasi misi BPNB Kepulauan Riau dititikberatkan pada terlaksananya pelestarian nilai budaya di

wilayah kerja BPNB Kepulauan Riau. Dari seluruh output kegiatan yang digunakan dalam perjanjian

kinerja dan rencana kinerja tahun 2018, persentase rata-rata capaian kinerja dari indikator kinerja

utama mencapai 100% dengan capaian anggaran yang terserap sebesar 97,84% atau senilai Rp

9.733.806.430 dari total anggaran sebesar Rp9.948.720.000. Hal ini mendukung pencapaian sasaran

strategis BPNB Kepulauan Riau 2015-2019 dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu

melaksanakan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaandi wilayah kerjanya.

Hasil yang telah dicapai pada tahun 2018 ini merupakan acuan bagi BPNB Kepulauan Riau

untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang telah dicanangkan dalam jangka

menengah Renstra BPNB Kepulauan Riau 2018-2019, dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-

kegiatan pada masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien sesuai dengan

sasaran target yang ditetapkan dengan mengacu pada sasaran strategis Eselon I Direktorat Jendral

Kebudayaan.

Apabila diperlukan, BPNB Kepulauan Riau berupaya mengambil langkah-langkah strategis

baik berupa perubahan, penyesuaian, dan pembaharuan untuk menjawab tantangan mengenai

pelaksanaan program pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan di

wilayah kerja.

Page 40: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)

LAMPIRAN

Page 41: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)
Page 42: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)
Page 43: LAPORAN KINERJA 2018 - kebudayaan.kemdikbud.go.id · dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas kinerja di masa mendatang secara berkelanjutan (continuous improvement)