laporan kinerja 2018 -...

70

Upload: ngocong

Post on 21-Aug-2019

254 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Page 2: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 2

Laporan Kinerja 2018

Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan

Badan Standardisasi Nasional

Gedung I BPPT, Lantai 10

Jl. MH. Thamrin, No. 8, Jakarta Pusat

Page 3: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 3

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan merupakan perwujudan pertanggungjawaban

atas kinerja pencapaian visi dan misi Pusat Sistem Penerapan Standar,

Kedeputian Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi pada Tahun

Anggaran 2018. Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018 merupakan Laporan Kinerja tahun

keempat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan Pengaduan mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan

RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka

BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Instansi Pemerintah di Lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun

2015-2019.

Pada tahun 2018, Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan sebagai bagian dari Pusat Sistem Penerapan

Standar bertekad melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan

kinerja merupakan salah satu sasaran area perubahan untuk memberikan

keyakinan yang memadai bahwa program-program berjalan sesuai dengan

yang ditargetkan. Disamping itu, Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan juga telah melakukan perubahan sasaran dalam

rangka menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk

periode 2015-2019.

Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018 ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Pusat

Sistem Penerapan Standar di masa mendatang, melalui pelaksanaan

program dan kegiatan secara lebih optimal.

Jakarta, Januari 2019

Kepala Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan

Pengaduan,

Singgih Harjanto

Page 4: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perjanjian Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018 telah menetapkan 4 (empat) sasaran

dengan 5 (lima) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut

merupakan perwujudan pelaksanaan Program Pengembangan

Standardisasi Nasional yang diamanatkan kepada Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan.

Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan tahun 2018 menurut

Sasaran:

Tabel 1. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% 1. Memastikan

ketersediaan

kebijakan sesuai

kebutuhan

1. Jumlah kebijakan yang

disusun sesuai kebutuhan

3

kebijakan

3

kebijakan

100%

Rata-rata capaian Sasaran 1 100%

2. Memastikan

ketersediaan skema

akreditasi dan

sertifikasi sesuai

kebutuhan

pemangku

kepentingan

2. Jumlah skema sertifikasi

untuk memenuhi

kebutuhan pemangku

kepentingan

75 skema 75 skema 100%

Rata-rata capaian Sasaran 2 100%

3. Meningkatkan

partisipasi

penyusunan regulasi

lintas sektoral

3. % Pemenuhan permintaan

yang difasilitasi

100% 100% 100%

Rata-rata capaian Sasaran 3 100%

4. Memastikan

pelaksanaan

monitoring

peningkatan

efektifitas sistem

penerapan SNI dan

penilaian

kesesuaian

4. Jumlah Kelompok produk

bertanda SNI yang

dimonitor pemenuhannya

terhadap persyaratan SNI

7

Kelompok

Produk

7

Kelompok

Produk

100%

5. % Penyelesaian

penanganan pengaduan

penerapan SNI dan

Penilaian Kesesuaian

100% 100% 100%

Rata-rata capaian Sasaran 4 100%

Dari 5 (lima) indikator kinerja di Bidang Sistem Pemberlakuan Standar

dan Penanganan Pengaduan, seluruhnya telah dilaksanakan dan mencapai

target dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Page 5: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 5

DAFTAR ISI

Halaman Cover ................................................................................................ 1

Kata Pengantar ................................................................................................. 3

Ringkasan Eksekutif .......................................................................................... 4

Daftar Isi ............................................................................................................. 5

Daftar Tabel ....................................................................................................... 6

Daftar Gambar ................................................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ................................................................................... 8

I.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 8

I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................. 9

I.4 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 11

I.5 Peran Strategis ................................................................................... 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 Perencanaan Strategis ..................................................................... 14

II.1.1 Visi dan Misi ............................................................................ 14

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 15

II.2 Perjanjian Kinerja ............................................................................... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1 Capaian Kinerja ................................................................................. 20

III.2 Realisasi Anggaran ............................................................................ 37

BAB IV PENUTUP

Penutup ........................................................................................................ 39

LAMPIRAN

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja ........................................................................... 40

Lampiran 2. Rekomendasi MTPrS Tahun 2018 .................................................. 42

Lampiran 3. Daftar Skema Penerapan Standar yang disusun Tahun 2018.. 46

Lampiran 4. Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) TAHUN 2018 – 2019.. 63

Page 6: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 6

Daftar Tabel

Tabel I. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018 ……….…4

Tabel I.1 Personel ASN Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Pengaduan, Pusat Sistem Penerapan Standar (Desember

2018)……………………………………………………………………………………………………..11

Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Bidang Sistem Pemberlakuan Standar

dan Penanganan Pengaduan……………………………...…………….12

Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018…...16

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018……………………………….....18

Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018…………………………………..21

Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran 1………………………………………………..22

Tabel III.3 Capaian Kinerja Sasaran 2 ……………………………………………….27

Tabel III.4 Capaian Kinerja Sasaran 3 ……………………………………………….29

Tabel III.5 Rekapitulasi Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2018-

2019…………………………………………………………………………….30

Tabel III.6 Rekap SNI yang telah diberlakukan secara wajib berdasarkan

Instansi Teknis yang menetapkan (per Desember 2018)……………31

Tabel III.7 Capaian Kinerja Sasaran 4……………………………………………….32

Tabel III.8 Hasil Uji Petik Tanda SNI …………………………………………………..35

Tabel III.9 Pagu dan Realisasi Anggaran Bidang Sistem Pemberlakuan Standar

dan Penanganan Pengaduan TA. 2018……………….……………...38

Daftar

Page 7: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 7

Gambar

Gambar I.1 Struktur Organisasi Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan, dalam Organisasi Badan

Standardisasi Nasional .................................................................... 10

Gambar III.1 Persentase Tingkat Kesesuaian terhadap SNI dari Hasil Uji Petik

Tanda SNI Tahun 2015-2018…………………..…………………….... 36

Page 8: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 8

S

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun

Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah

diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan

kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi

dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan

Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan Pengaduan, sebagai salah satu unit kerja di

lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara

berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan

Standardisasi Nasional.

Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan

Pengaduan memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Pusat Sistem

Penerapan Standar dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu,

penyusunan Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan merupakan bahan masukan dalam penyusunan

Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar tahun 2018.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan Pengaduan adalah sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan

serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Pusat Sistem

penerapan Standar, dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

Page 9: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 9

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

untuk meningkatkan kinerjanya.

Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan

beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan

kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan

kinerja Unit Kerja.

I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor

965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala

BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala

BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja BSN,

tugas Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan

adalah melaksanakan penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria,

prosedur, program dan perencanaan serta melaksanakan penyusunan,

pemantauan dan evaluasi sistem pemberlakuan standar dan penanganan

pengaduan.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan menyelenggarakan

fungsi:

1. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria,

prosedur dan program sistem penerapan standar wajib dan standar

sukarela;

2. pelaksanaan penyusunan sistem penerapan standar wajib dan standar

sukarela;

3. pelaksanaan penyusunan sistem penanganan pengaduan penerapan

standar wajib dan standar sukarela;

4. pemantauan dan evaluasi sistem pemberlakukan standar dan

penanganan pengaduan.

Page 10: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 10

Struktur Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan

Pengaduan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar I.1 Struktur Organisasi Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan, dalam Organisasi Badan Standardisasi Nasional

Kepala BSN

Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi

Deputi Bidang Penerapan dan Akreditasi

Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi

Pusat Sistem Penerapan Standar

Sekretaris Utama

Pusat Akreditasi Lab. dan Lembaga Inspeksi

Kepala Pusat

Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi

Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan

Pengaduan

Bidang Prasarana Penerapan

Standar dan Sistem Jaminan

Mutu

Subbidang Penerapan Standar

Wajib dan Penanganan

Pengaduan

Subbidang Penerapan Standar

Sukarela dan Penanganan

Pengaduan

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 11: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 11

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan Pengaduan mempunyai tata kerja yang didukung

oleh :

1. Subbidang Sistem Penerapan Standar Wajib dan Penanganan

Pengaduan, dengan tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

pedoman, norma, kriteria, prosedur dan program serta melakukan tata

operasional penyusunan sistem, pemantauan dan evaluasi penerapan

standar wajib dan penanganan pengaduan.

2. Subbidang Sistem Penerapan Standar Sukarela dan Penanganan

Pengaduan, dengan tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

pedoman, norma, kriteria, prosedur dan program serta melakukan tata

operasional penyusunan sistem, pemantauan dan evaluasi penerapan

standar sukarela dan penanganan pengaduan.

I.4 SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai

dengan 31 Desember 2018 Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara

(ASN) sebanyak 16 (enam belas) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:

Tabel I.1

Personel ASN Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan

Pengaduan, Pusat Sistem Penerapan Standar (Desember 2018)

No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah

Orang

Keterangan

> S1 S1 S2

1.

Kepala Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan

Pengaduan

- - 1 1

2.

Subbidang Sistem Penerapan

Standar Wajib dan Penanganan

Pengaduan,

- 4 3 7

1 orang staf

tugas belajar

3.

Subbidang Sistem Penerapan

Standar Sukarela dan Penanganan

Pengaduan

- 8 - 8

2 orang staf

tugas belajar

dan 1 orang

staf cuti diluar

tanggungan

Negara

Jumlah - 12 4 16

Page 12: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 12

I.5 PERAN STRATEGIS

Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan

kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.

Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan

mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN

dalam melaksanakan penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria,

prosedur, program dan perencanaan serta melaksanakan penyusunan,

pemantauan dan evaluasi sistem pemberlakuan standar dan penanganan

pengaduan. Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan telah mengidentifikasi

potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan

dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.

Tabel I.2

Potensi dan Permasalahan Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

1. Ditetapkannya Peraturan

Pemerintah No. 34 tahun

2018 segai pelaksanaan UU

No. 20 tahun 2014 yang

diharapkan dapat

memperkuat Sistem

Standardisasi dan Penilaian

Kesesuaian Nasional

Beberapa aturan yang

terkait dengan

penerapan SNI sukarela

dan pemberlakuan SNI

secara wajib perlu

disesuaikan dengan

aturan perundang-

undangan yang baru.

Diperlukan penyusunan atau review

aturan yang ditetapkan sebelumnya

seperti penyusunan aturan terkait lisensi

tanda SNI dan revisi PSN 301 tentang

Pedoman Pemberlakuan SNI secara

Wajib dan

2. Tersedianya SNI sebagai

persyaratan yang disusun

dengan memperhatikan

kepentingan nasional dan

selaras dengan standar

internasional, serta

mekanisme penilaian

kesesuian untuk penerapan

SNI

Hasil monitoring

integritas tanda SNI

menunjukkan masih

rendahnya konsistensi

kesesuaian produk

bertanda SNI yang

beredar di pasar

terhadap persyaratan

SNI

1. Perbaikan sistem penerapan standar

melalui skema penerapan standar dan

pengaturan pemberian lisensi tanda

SNI untuk SNI yang diterapkan sukarela.

2. Pelaksanaan uji petik kesesuaian

produk terhadap SNI untuk

pemantauan efektifitas penerapan SNI.

Rekomendasi hasil uji petik secara

spesifik disampaikan kepada pihak

terkait sebagai masukan dalam

perbaikan untuk peningkatan integritas

tanda SNI.

Page 13: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 13

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

3. Penyusunan regulasi teknis

berbasis SNI oleh

Kementerian/Lembaga untuk

melindungi konsumen dan

menciptakan persaingan

yang sehat dalam

perdagangan

Belum semua regulasi

teknis berbasis SNI yang

dalam penyusunannya

mengikuti PSN 301

Pedoman

Pemberlakuan SNI

secara Wajib.

1. Review PSN 301 dengan melibatkan

Kementerian/ Lembaga yang

menyusun regulasi berbasis SNI serta

melakukan pengawasan pasar produk

bertanda SNI.

2.Koordinasi dengan

Kementerian/Lembaga dalam

implementasi PSN 301, diantaranya

dalam penetapan Program Nasional

Penerapan Standar (PNRT), penyusunan

draft regulasi teknis maupun persiapan

notifikasi ke TBT-WTO.

4. Meningkatnya jumlah

lembaga penilaian

kesesuaian yang diakreditasi

KAN untuk mendukung

kegiatan penerapan standar

Setiap lembaga

penilaian kesesuaian

mempunyai skema

sertifikasi yang

ditetapkan sendiri

sehingga berpotensi

ada perbedaan antar

lembaga sertifikasi

dalam melakukan

proses sertifikasi produk.

Penyusunan dan penetapan skema

sertifikasi untuk penerapan SNI sukarela

oleh BSN yang sesuai dengan aturan

yang berlaku sebagai acuan bagi

seluruh lembaga penilaian kesesuaian,

KAN, pelaku usaha, maupun

Kementerian/ Lembaga dalam

menerapkan SNI.

Page 14: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 14

R

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 PERENCANAAN STRATEGIS

II.1.1 Visi dan Misi

umusan visi dan misi Pusat SIstem Penerapan Standar

sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Pusat

Sistem Penerapan Standar Tahun 2015-2019 adalah sebagai

berikut:

VISI

"Terwujudnya sistem dan kapasitas infrastruktur penerapan standar yang

handal untuk meningkatkan daya saing produk dan kualitas hidup bangsa”.

MISI

Sejalan dengan visi tersebut di atas, maka misi Pusat Sistem Penerapan

Standar adalah memberikan kontribusi nyata dalam melaksanakan kegiatan

penerapan standar dan akreditasi untuk mendukung pembangunan

ekonomi, yaitu:

1. Mengembangkan dan menguatkan sistem dan skema penilaian

kesesuaian untuk mendukung Penerapan Standar Nasional Indonesia;

2. Mengembangkan sistem dan pembinaan infrastuktur lembaga penilaian

kesesuaian dan organisasi dalam menerapkan Standar Nasional

Indonesia;

3. Mengembangkan dan menguatkan sistem pemantauan dan

pengaduan Penerapan Standar Nasional indonesia;

4. Menguatkan penanganan kesekretariatan CODEX, IEC, Designating Body

dan CASCO untuk mendukung penyiapan kebijakan di bidang sistem

penerapan standar;

5. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama nasional, bilateral, regional dan

internasional di bidang sistem penerapan standar.

Page 15: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 15

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan

perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka

merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur

sejauh mana visi dan misi Pusat Sistem Penerapan Standar telah dicapai

mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.

Rumusan tujuan Pusat Sistem Penerapan Standar adalah sebagai

berikut:

TUJUAN 1. Meningkatkan pemanfaatan kebijakan dan skema penilaian kesesuaian

oleh pemangku kepentingan

2. Meningkatkan kapabilitas Lembaga penilaian kesesuaian untuk

mendukung kegiatan penilaian kesesuaian

3. Meningkatkan jumlah penerapan SNI oleh organisasi secara konsisten

4. Meningkatkan integritas penerapan tanda SNI

Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Pusat Sistem

Penerapan Standar selaku Unit Teknis di lingkungan BSN. Pusat Sistem

Penerapan Standar dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan

dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan

kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Pusat Sistem

Penerapan Standar harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan

sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara

kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2018, sasaran Pusat Sistem

Penerapan Standar telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka

perbaikan berkelanjutan.

Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

SASARAN

Sasaran Pusat Sistem Penerapan Standar sesuai Renstra Tahun 2015-2019

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya penerapan SNI oleh Pemangku kepentingan

Page 16: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 16

2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar dan

penilaian kesesuaian

3. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumberdaya

manusia, tata kelola dan organisasi PSPS yang profesional

Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Pusat Sistem

Penerapan Standar berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagai

upaya penyempurnaan adalah sebagai berikut:

1. Penguatan kebijakan dan skema penilaian kesesuaian dalam kegiatan

penilaian kesesuaian;

2. Peningkatan kapabilitas LPK dan organisasi dalam menerapkan SNI;

3. Pemastian terpeliharanya integritas tanda SNI dalam melindungi

kepentingan publik dan fungsi lingkungan hidup.

II.2 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian

Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian

kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai

keberhasilan organisasi pada akhir tahun.

Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran

kinerja, pada tahun 2018 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja

Sasaran Pusat Sistem Penerapan Standar sehingga indikator kinerja Perjanjian

Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018 juga mengalami

perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar

tahun 2018 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.

Tabel II.1

Perjanjian Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target

2018

Stakeholder Perspectives

1. Meningkatkan

efektifitas sistem

penerapan SNI &

Penilaian Kesesuaian

1. % Pemenuhan produk bertanda SNI

terhadap persyaratan SNI

70%

2.% Penyelesaian penanganan

pengaduan penerapan SNI dan

Penilaian kesesuaian

100%

2. Meningkatnya

kemampuan pemangku

kepentingan dalam

memenuhi persyaratan

3. % Pemenuhan kebutuhan fasilitasi

persyaratan standar dan PK dalam

rangka ekspor

100%

Page 17: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 17

Sasaran Indikator Kinerja Target

2018 standar dan PK untuk

tujuan ekspor

Internal Process Perspectives

3. Memastikan

ketersediaan kebijakan

sesuai kebutuhan

4. Jumlah kebijakan yang disusun

sesuai kebutuhan

5 Kebijakan

4. Memastikan

ketersediaan sistem

jaminan mutu

penerapan SNI Standar

tujuan ekspor dan PK

5. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan SNI dan PK

2 Sistem

6. Jumlah sistem jaminan mutu

penerapan standar dan PK tujuan

ekspor

2 sistem

5. Memastikan

ketersediaan skema

7. Jumlah skema sertifikasi untuk

memenuhi kebutuhan pemangku

kepentingan

75 Skema

6. Memastikan

ketersediaan LPK

pendukung penerapan

SNI

8. Jumlah LPK yang dibina untuk

mendukung SNI

13 LPK

9. Jumlah LPK yang dibina

pemenuhan persyaratan standar dan

PK tujuan ekspor

2 LPk

7. Meningkatkan

pengelolaan pembinaan

SPK

10. % LPK yang dibina dan

mendapatkan akreditasi

30%

8. Meningkatkan

partisipasi penyusunan

regulasi lintas sektoral

11. % Pemenuhan permintaan yang

difasilitasi

100%

9. Meningkatkan

pengelolaan layanan

bagi pemangku

kepentingan atas

penerapan SNI

12 Jumlah organisasi yang dibina

untuk memenuhi persyaratan SNI

sampai siap disertifikasi dan organisasi

yang memenuhi standar/persyaratan

acuan tujuan ekspor

8 Organisasi

Learning and Growth Perspectives

10.Meningkatkan tata

kelola dan organisasi

yang professional di PSPS

13. Tingkat pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (Nilai PMPRB)

83 Nilai

14. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja

BSN (Nilai Lembar Kerja evaluasi AKIP

BSN)

70 BB)

Nilai

11.Meningkatkan

kompetensi sumber daya

manusia di PSPS

15 % ASN yang mengikuti program

peningkatan kompetensi

100 %

16. Jumlah ASN yang menempuh

pendidikan lanjutan

3 orang

12,Meningkatkan

pengelolaan sarana dan

17. % Ketersediaan sarana dan

prasarana berdasarkan Rencana

Kebutuhan BMN

100%

Page 18: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 18

Sasaran Indikator Kinerja Target

2018 prasarana penunjang

kinerja di PSPS

18. % Pemanfaatan BMN 100%

13.Meningkatkan kinerja

pengelolaan anggaran

di PSPS

19. % Realisasi anggaran > 95%

Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Pusat Sistem

Penerapan Standar pada tahun 2018 menetapkan sebanyak 13 (tiga belas)

sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan

untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.

Untuk memastikan ketercapaian Perjanjian Kinerja Pusat Sistem

Penerapan Standar telah dilakukan cascading Perjanjian Kinerja pada

tingkat Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan

Tahun 2018 sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel II.2

Perjanjian Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan

Pengaduan Tahun 2018

No Sasaran Indikator Kinerja Target

2018

1 Memastikan

ketersediaan kebijakan

sesuai kebutuhan

1. Jumlah kebijakan yang disusun

sesuai kebutuhan

3 kebijakan

2 Memastikan

ketersediaan skema

akreditasi dan sertifikasi

sesuai kebutuhan

pemangku kepentingan

2. Jumlah skema sertifikasi untuk

memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan

75 skema

3 Meningkatkan partisipasi

penyusunan regulasi

lintas sektoral

3. % Pemenuhan permintaan

yang difasilitasi

100%

4 Memastikan

pelaksanaan monitoring

peningkatan efektifitas

sistem penerapan SNI

dan penilaian

kesesuaian

4. Jumlah Kelompok produk

bertanda SNI yang dimonitor

pemenuhannya terhadap

persyaratan SNI

7 Kelompok

Produk

5. % Penyelesaian penanganan

pengaduan penerapan SNI

dan Penilaian Kesesuaian

100%

Page 19: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 19

Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Bidang

Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan melaksanakan

1(satu) kegiatan dalam 1(satu) program, yaitu:

- Program: Peningkatan Penerapan Standar (3561) melalui :

- Kegiatan: Skema Penerapan Standar (3561.001), yang akan

menghasilkan output 75 skema.

- Komponen kegiatan:

1. Melaksanakan pengelolaan manajemen teknis penerapan standar

(051)

2. Melaksanakan pengelolaan standar pangan internasional (052)

3. Melaksanakan pengelolaan fungsi Designating Body di tingkat

ASEAN (053)

4. Melaksanakan penanganan pengaduan penerapan standar (054)

5. Melaksanakan penyusunan skema penerapan standar (055)

6. Melaksanakan koordinasi adopsi Standar Nasional Indonesia

menjadi (056)

7. Melaksanakan pemantauan penerapan Standar Nasional

Indonesia (057)

Page 20: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 20

A

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi

dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

lembaga.

Pusat Sistem Penerapan Standar berkewajiban untuk melaporkan

akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja

tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun

waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan telah melaksanakan

beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan

fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan

dalam Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018.

III.1 CAPAIAN KINERJA

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Pusat Sistem Penerapan

Standar, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan

target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan

serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II.

Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan yang direncanakan

dalam Tahun 2018 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 21: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 21

Tabel III.1

Pencapaian Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan

Pengaduan Tahun 2018

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

% 5. Memastikan

ketersediaan

kebijakan sesuai

kebutuhan

6. Jumlah kebijakan yang

disusun sesuai kebutuhan

3

kebijakan

3

kebijakan

100%

Rata-rata capaian Sasaran 1 100%

6. Memastikan

ketersediaan skema

akreditasi dan

sertifikasi sesuai

kebutuhan

pemangku

kepentingan

7. Jumlah skema sertifikasi

untuk memenuhi

kebutuhan pemangku

kepentingan

75 skema 75 skema 100%

Rata-rata capaian Sasaran 2 100%

7. Meningkatkan

partisipasi

penyusunan regulasi

lintas sektoral

8. % Pemenuhan permintaan

yang difasilitasi

100% 100% 100%

Rata-rata capaian Sasaran 3 100%

8. Memastikan

pelaksanaan

monitoring

peningkatan

efektifitas sistem

penerapan SNI dan

penilaian

kesesuaian

9. Jumlah Kelompok produk

bertanda SNI yang

dimonitor pemenuhannya

terhadap persyaratan SNI

7

Kelompok

Produk

7

Kelompok

Produk

100%

10. % Penyelesaian

penanganan pengaduan

penerapan SNI dan

Penilaian Kesesuaian

100% 100% 100%

Rata-rata capaian Sasaran 4 100%

Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Bidang

Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan untuk masing-

masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.

SASARAN

1 Memastikan ketersediaan kebijakan sesuai kebutuhan

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Memastikan

ketersediaan kebijakan sesuai kebutuhan terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja.

Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar

100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.

Page 22: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 22

Tabel III.2

Capaian Kinerja Sasaran 1

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Jumlah kebijakan

yang disusun

sesuai kebutuhan

Kebijakan 3 3 3 3 3 100% 3 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator

Kinerja 1 Jumlah kebijakan yang disusun sesuai kebutuhan

Untuk mencapai peningkatan kapasitas dan kualitas sistem penerapan

standar dan penilaian kesesuaian, pada tahun 2018, Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan menetapkan target

penyusunan kebijakan pengembangan sistem penerapan SNI dan penilaian

kesesuaian sebanyak 3 (tiga) kebijakan dengan rincian sebagai berikut.

1. Kebijakan sistem penerapan SNI

Penyusunan kebijakan sistem penerapan SNI dilaksanakan melalui

Manajeman Teknis Penerapan Standar (MTPrS), yang sesuai Peraturan

Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Manajemen Teknis Penerapan Standar, MTPrS merupakan manajemen

teknis yang beranggotakan para pemangku kepentingan yang

membidangi kegiatan penerapan standar, serta mempunyai tugas

memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala BSN dalam rangka

menetapkan kebijakan dan strategi untuk mendorong penerapan SNI

dan meningkatkan keberterimaan penilaian kesesuaian secara nasional,

bilateral, regional dan internasional.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2018, MTPrS telah berhasil

merumuskan rekomendasi sebagai dasar penetapan kebijakan BSN di

bidang penerapan standar dan penilaian kesesuaian, sesuai dengan

fungsi MTPrS untuk memberikan rekomendasi terkait:

1. penerapan SNI dan pengembangan kompetensi LPK

2. peningkatan penerapan SNI

3. peningkatan integritas tanda SNI

4. penelaahan prasarana teknis pendukung penerapan standar

5. penelaahan keberterimaan penilaian kesesuaian secara nasional,

Page 23: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 23

bilateral, regional dan internasional

Disamping hal tersebut pada tahun 2015 dan 2016 untuk mendukung

penerapan standar sesuai dengan good practices yang berlaku sehingga

dapat menjamin integritas penggunaan tanda SNI, telah dilakukan inisiasi

penyusunan Skema Penilaian Kesesuaian, yang berisi aturan, tata cara,

manajemen untuk menjamin kesesuaian Barang, Jasa, Sistem, Proses,

dan/atau Personal dengan persyaratan SNI. Kebijakan BSN di bidang

penerapan standar dan penilaian kesesuaian yang didasari oleh

rekomendasi MTPrS tersebut diuraikan pada Lampiran 2.

2. Kebijakan standardisasi pangan di tingkat internasional

Penyusunan kebijakan pengembangan standar pangan internasional

(Codex) dilaksanakan untuk menfasilitasi agar kepentingan Indonesia

dapat terakomodir dalam perumusan standar Codex. Partisipasi Indonesia

dalam forum Codex tersebut merupakan hal yang penting mengingat

standar pangan Codex telah menjadi acuan global, baik oleh konsumen,

produsen pangan, badan pengawasan pangan, maupun dalam

perdagangan pangan internasional. Standar Codex juga telah menjadi

benchmark dalam penyusunan standar dan regulasi pangan di banyak

negara. Hal ini karena TBT-WTO Agreement dan SPS Agreement

merekomendasikan standar Codex sebagai referensi dalam melakukan

harmonisasi standar secara internasional untuk bidang pangan. Di sisi lain,

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya

pangan dan pertanian yang besar serta industri pangan yang terus

berkembang, sehingga keterlibatan Indonesia dalam proses perumusan

standar pangan internasional di forum Codex mutlak diperlukan untuk

memberikan perlindungan kesehatan konsumen, pengembangan industri

pangan nasional serta meningkatkan keberterimaan dan harmonisasi SNI

dalam standar internasional.

Selama tahun 2018, Codex Alimentarius Commission telah

menyelenggarakan 9 sidang komite, 2 Sidang Executive Committee, 1

Sidang Komisi dan 1 Physical Working Group Executive Committee.

Sementara khusus di kawasan ASEAN, telah dilaksanakan 1 kali Sidang

ASEAN Task Force on Codex (ATFC), sebagai forum untuk mendiskusikan

isu-isu Codex yang penting bagi ASEAN dan untuk mempromosikan

sharing information and transparency dalam pengambilan keputusan,

serta untuk merumuskan posisi ASEAN terhadap isu-isu Codex yang

penting.

Delegasi Indonesia telah menghadiri 13 Sidang Codex dan secara

keseluruhan Indonesia telah memberikan tanggapan/usulan terhadap 61

draft standar pangan internasional sebagai kebijakan nasional, termasuk

Page 24: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 24

yang sifatnya memberikan tanggapan terhadap adopsi standar pada step

5, step 8, usulan standar baru (new work) dan withdrawal standar pada

sidang Komite dan Komisi Codex sebagaimana terlampir.

Delegasi Indonesia dari BSN telah menghadiri Sidang:

1. Codex Committee on Contaminants in Foods (CCCF) ke-12 di Utrech,

The Netherlands, tanggal 12 – 16 Maret 2018

2. Asean Task Force on Codex (ATFC) ke-18, di Vientiane, Lao PDR,

tanggal 14 – 16 Mei 2018;

3. The Executive Committee of the Codex Alimentarius Commission

(CCEXEC) ke-75 di Roma, Italia, tanggal 26 – 29 Juni 2018

4. Codex Alimentarius Commission ke-41 di Roma, Italia, tanggal 2 – 6 Juli

2018

5. The Executive Committee of the Codex Alimentarius Commission

(CCEXEC) ke-76 di Roma, Italia, tanggal 7 Juli 2018

6. Ad hoc Codex Intergovernmental Task Force on Antimicrobial

Resistance (TFAMR) ke-6, di Busan, Republic of Korea, tanggal 10 – 14

Desember 2018.

Beberapa hasil penting dari sidang Codex tahun 2018, yaitu:

1. Disetujuinya New work on Standard for Onion and Shallot dan

menetapkan Indonesia sebagai wakil ketua eWG;

2. Diadopsinya Risk Management Recommendation (RMR) for Gentian

Violet pada step 8;

3. Disetujuinya Review of the Standard for Follow-up Formula (CXS 156-

1987) dan menetapkan Indonesia sebagai wakil ketua eWG;

4. Indonesia ditetapkan sebagai co host pelaksanaan sidang CCCF ke-

13, yang akan dilaksanakan di Yogyakarta, 29 April – 3 Mei 2019

5. CAC kembali menetapkan Purwiyatno Hariyadi (Indonesia) sebagai

Vice Chair CAC bersama Mariam Eid (Lebanon) dan Steve Wearne

(Inggris), serta Guilherme Antonio da Costa (Brazil) sebagai Chair.

3. Kebijakan standardisasi sektor kelistrikan di tingkat ASEAN (Penguatan

Fungsi Designating Body dalam rangka ASEAN EE-MRA)

Dalam rangka mewujudkan ASEAN Economic Community (AEC) 2015,

telah ditetapkan 12 sektor priontas ASEAN yang terdiri dari electronics,

Page 25: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 25

healthcare, agro-based products, rubber-based products, wood-based

products, automotives, textiles and apparels e-ASEAN, fisheries, air travel,

tourism and logistics. Dari 12 sektor prioritas tersebut, terdapat 6 sektor

yang mencakup aspek standar dan penilaian kesesuaian yang berada di

bawah ASEAN Consultative Committee on Standard and Quality

(ACCSQ). Enam sektor tersebut adalah electronics, healthcare, agro-

based products, rubber-based products, wood-based products and

automotive.

Untuk produk kelistrikan telah dicapai kesepakatan harmonisasi standar

antar negara ASEAN melalui EE MRA. Untuk memfasilitasi hal ini, masing-

masing negara ASEAN membentuk Designation Body yang bertanggung

jawab melakukan pemutakhiran lembaga penilaian kesesuain yang

terregistrasi (listed CAB) yang terdiri dari lembaga sertifikasi produk dan

laboratorium uji untuk di informasikan ke negara ASEAN lain melalui

sekretariat ASEAN. Selain itu pembentukan lembaga penilaian kesesuaian

yang terakreditasi dengan skema IECEE CB-Scheme, juga diperlukan

sebagai konsekuensi Indonesia telah menandatangani perjanjian Joint

Sectoral Committee (JSC) bidang peralatan listrik dan elektronik Negara

ASEAN.

Penyusunan konsep kebijakan penerapan standar kelistrikan di tingkat

ASEAN didasarkan pada status listing lembaga penilaian kesesuaian

Indonesia yang akan dan telah berakhir pada tahun 2018 dan

pembahasan atas pengusulan listing 6 (enam) lembaga penilaian

kesesuaian negara ASEAN ke Indonesia. Untuk melaksanakan hal tesebut,

telah dilakukan kegiatan koordinasi dengan lembaga penilaian

kesesuaian terkait untuk pengusulan kembali listing dalam kerangka

ASEAN EE MRA, pembahasan posisi Indonesia untuk pengusulan listing oleh

tim Designating Body BSN, yang beranggotakan unit kerja yang terkait

dengan pengembangaan lembaga penilaian kesesuaian bidang

kelistrikan.

Berdasarkan hasil kegiatan tahun 2018, telah disusun usulan kebijakan

Indonesia untuk:

1. Mengajukan penambahan ruang lingkup (expansion scope) lembaga

penilaian kesesuaian dalam kerangka ASEAN EE MRA untuk

Laboratorium Uji PT. Qualis, dengan negara tujuan Brunei Darussalam,

Kamboja, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, dan Singapura

Page 26: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 26

2. Memberi tanggapan atas pengusulan listing 6 (enam) lembaga

penilaian kesesuaian negara ASEAN ke Indonesia, yang dilakukan

berdasarkan kesesuaian ruang lingkup pengajuan dengan regulasi

teknis yang berlaku di Indonesia.

Usulan Indonesia telah dibahas pada sidang JSC ke-25 yang dilaksanakan

pada tanggal 3-5 April 2018 di Laos dan sidang JSC ke-26 yang

dilaksanakan di Malaysia tanggal 14-16 November 2018. Berdasarkan hasil

pembahasan tersebut, sampai Desember 2018 jumlah lembaga penilaian

kesesuaian Indonesia yang telah terdaftar sebagai listed CAB dalam

kerangka ASEAN EE MRA sebanyak 9 (sembilan), serta 2 (dua) yang masih

dalam masa grace period dengan rincian sebagai berikut:

1. Laboratorium uji Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB), masa berlaku

listing sampai dengan 9 Januari 2019

2. LSPro Balai Sertifikasi Industri (BSI), masa berlaku listing sampai dengan

17 Januari 2019

3. LSPro PT. TUV Nord, masa berlaku listing sampai dengan 6 Desember

2019

4. Laboratorium uji PT. HIT Indonesia, masa berlaku listing sampai dengan

5 Desember 2020

5. LSPro SICS, masa berlaku listing sampai dengan 15 Januari 2020

6. Laboratorium uji Sucofindo, masa berlaku listing sampai dengan 18

Agustus 2019

7. LSPro PT. TUV Rheinland Indonesia,

masa berlaku listing sampai dengan 10 September 2020

8. Laboratorium uji PT. Qualis, masa berlaku listing sampai dengan 28

September 2020

9. Laboratorium Uji PT. UL Internasional Indonesia, masa berlaku listing

sampai dengan 26 Oktober 2020

10. Laboratorium Uji Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), dalam

masa grace period sampai dengan 19 April 2019

11. LSPro Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB),dalam masa grace period

sampai dengan 10 Mei 2019

Dengan diterimanya lembaga penilaian kesesuaian Indonesia yang telah

terakreditasi KAN dalam lingkup ASEAN EE MRA, diharapkan dapat

memfasilitasi keberterimaan produk elektronik yang akan diekspor ke

wilayah ASEAN serta dapat meningkatkan efisiensi bagi industri dalam

melaksanakan penilaian kesesuaian untuk produk ekspornya.

Dengan diperolehnya 3 kebijakan pengembangan sistem penerapan SNI

dan penilaian kesesuaian tersebut, maka target kinerja yang ditetapkan

yaitu Jumlah kebijakan penerapan SNI dan penilaian kesesuaian

sebanyak 3 kebijakan, dapat dicapai sebanyak 3 kebiakan atau 100.

Page 27: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 27

Capaian kinerja tersebut diharapkan akan memperkuat kapasitas dan

kualitas penerapan standar, yang pada akhirnya akan berdampak

kepada semakin bertambahnya pelaku usaha yang menerapkan SNI.

Capaian kinerja ini sama nilainya dengan capaian kinerja pada tahun

2015-2017 (tabel III.2). Pada tahun 2019, target penyusunan kebijakan

pengembangan sistem penerapan SNI dan penilaian kesesuaian

sebanyak 3 kebijakan, dan rencana capaian kinerja sebesar 100%.

SASARAN

2

Memastikan ketersediaan skema akreditasi dan sertifikasi

sesuai kebutuhan pemangku kepentingan

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran memastikan

ketersediaan skema akreditasi dan sertifikasi sesuai kebutuhan pemangku

kepentingan terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel III.3

Capaian Kinerja Sasaran 2

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Jumlah skema

sertifikasi untuk

memenuhi kebutuhan

pemangku

kepentingan

Skema - - 100 75 75 100% 75 100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator

Kinerja 1

Jumlah skema sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan

Penerapan SNI dilakukan dengan cara menerapkan persyaratan SNI

terhadap barang, jasa, sistem, proses atau personel yang dibuktikan melalui

pemilikan sertifikat dan/atau pembubuhan tanda SNI dan/atau tanda

kesesuaian. Sesuai dengan Peraturan Kepala BSN No. 2 tahun 2017 tentang

Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI, tata

cara pembubuhan tanda SNI pada barang dan/atau kemasan atau label

serta tanda SNI untuk jasa, sistem dan/atau personel diatur dalam skema

penilaian kesesuaian yang ditetapkabn BSN. Skema penilaian kesesuaian

merupakan aturan, prosedur, dan manajemen yang berlaku untuk

Page 28: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 28

melaksanakan penilaian kesesuaian terhadap Barang, Jasa, Sistem, Proses,

dan/atau Personal dengan persyaratan acuan tertentu.

Saat ini skema penilaian kesesuaian untuk sertifikasi produk bertanda SNI

masih dikeluarkan oleh masing-masing lembaga sertifikasi produk

terakreditasi KAN sesuai ruang lingkupnya. Hal ini berpotensi menimbulkan

perbedaan antar lembaga sertifikasi produk yang akan berakibat pada

kualitas proses sertifikasi dan peredaran produk bertanda SNI dipasaran.

Penetapan skema sertifikasi oleh BSN sebagai pemilik tanda SNI yang akan

berlaku secara nasional diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam

penerapan standar tersebut.

Pada tahun 2015 mulai dilakukan inisiasi penyusunan Skema Penilaian

Kesesuaian (PK) yaitu Skema Sertifikasi Pasar Rakyat yang mengacu kepada

SNI 8152:2015, Pasar rakyat. Skema tersebut disusun dengan melibatkan

stakeholder terkait, dan telah ditetapkan melalui Peraturan Kepala Badan

Standardisasi Nasional Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 25 September 2015.

Kemudain di tahun 2016 telah ditetapkan Skema Sertifikasi Produk melalui

Peraturan Kepala BSN, yaitu sebagai berikut:

1. Peraturan Kepala BSN nomor 7 Tahun 2016 tentang Skema Sertifikasi Alat

Konversi Bahan Bakar Gas yang mengacu kepada SNI EN 12806:2015;

2. Peraturan Kepala BSN nomor 8 Tahun 2016 tentang Skema Sertifikasi Ubin

Keramik yang mengacu kepada SNI ISO 13006:2010.

Pada tahun 2017 telah disusun 100 skema penerapan standar, dan pada

tahun 2018 telah disusun 75 skema penerapan standar, yang mengacu

kepada SNI produk. Pemilihan produk setiap sektor tersebut dilakukan

dengan mempertimbangkan produk-produk unggulan nasional, yang

beredar di retail dalam negeri dan yang dterapkan oleh industri/organisasi

untuk memperoleh persetujuan penggunaan tanda SNI, sebagaimana

daftar yang diuraikan pada Lampiran 3.

Berdasarkan hasil tersebut, maka target kinerja yang ditetapkan, yaitu skema

yang disusun untuk mendukung penerapan standar sebesar 75 skema,

dapat dicapai sebesar 75 skema atau 100%. Capaian kinerja tersebut

diharapkan dapat dirasakan oleh konsumen, khususnya bagi Lembaga

Sertifikasi, pelaku usaha, maupun regulator, dalam penyediaan

sistem/acuan/pedoman yang sama untuk melaksanakan sertifikasi produk,

Page 29: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 29

baik produk nasional maupun impor, yang dapat menjamin integritas Tanda

SNI pada produk dan dapat meningkatkan daya saing produk.

SASARAN

3 Persentase Pemenuhan permintaan yang difasilitasi

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatkan

partisipasi penyusunan regulasi lintas sektoral terdiri dari 1 (satu) indikator

kinerja sebagai berikut:

Tabel III.4

Capaian Kinerja Sasaran 3

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Persen

Pemenuhan

permintaan yang

difasilitasi

% 100% 100% 110%

100% 100% 100% 100%

100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator

Kinerja 1 Persentase Pemenuhan permintaan yang difasilitasi

Pada prinsipnya SNI yang ditetapkan BSN bersifat sukarela untuk diterapkan

oleh pemangku kepentingan. Dalam hal SNI berkaitan dengan kepentingan

keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi

lingkungan hidup, dan atau pertimbangan (sosio-tekno-ekonomis, religi),

instansi teknis dapat menerapkan sebagian atau keseluruhan spesifikasi

teknis dan/atau parameter dalam SNI menjadi regulasi teknis.

Penetapan regulasi teknis berbasis SNI oleh pemerintah akan mempunyai

pengaruh tidak hanya terhadap perdagangan dalam negeri, tetapi juga

terhadap perdagangan luar negeri. Dalam hal ini SNI yang diterapkan

menjadi regulasi teknis akan diberlakukan terhadap barang dan/atau jasa

produksi dalam negeri maupun impor sehingga regulasi dapat menimbulkan

dampak bagi perkembangan iklim usaha, persaingan dalam dunia usaha

dan menjadi hambatan dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu

regulasi harus disusun dengan mempertimbangkan kaidah transparansi,

Page 30: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 30

efisiensi, efektifitas, kejelasan dan tidak diskriminatif, serta memperhatikan

aspek kesiapan dunia usaha dan infrastruktur penilaian kesesuaian.

Dalam penyusunan regulasi teknis berbasis SNI tersebut, BSN telah

melaksanakan koordinasi dengan instansi teknis untuk memfasilitasi

penyusunan sistem untuk penerapan SNI secara wajib tersebut, yaitu pada

saat penyusunan Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT), penyusunan draft

regulasi teknis, persiapan notifikasi ke TBT-WTO, maupun menyusunan

petunjuk teknis penerapan peraturan pemberlakuan SNI secara wajib

tersebut.

Indikator kinerja kegiatan pemenuhan permintaan yang difasilitasi untuk

diadopsi menjadi regulasi teknis pada tahun 2016 adalah jumlah SNI

kumulatif yang diadopsi menjadi regulasi teknis yaitu 203 SNI. Tahun 2017

terdapat perubahan indikator tidak lagi jumlah SNI kumulatif tetapi menjadi

jumlah SNI yang difasilitasi dalam penyusunan regulasi teknis, yaitu 10 SNI.

Capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100% sedangkan 2017 sebesar 110 %

karena memfasilitasi 11 SNI dalam penyusunan regulasi teknis. Indikator

kinerja tahun 2018 sama dengan tahun 2017 yaitu 10 SNI dengan capaian

kinerja 100%.

Pada tahun 2018 telah ditetapkan PNRT 2018-2019 yang berisi rencana

pemberlakuan 57 SNI secara wajib, dengan rincian sesuai tabel III.5 dan

perkembangannya selama tahun 2018 sebagaimana diuraikan pada

Lampiran 4.

Tabel III.5

Rekapitulasi Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2018-2019

No Instansi Teknis PNRT

Progres Penyusunan Regulasi Teknis

Pembahasan

draft dan

persiapan

notifikasi

tahap

Notifikasi

Telah

ditetapkan

sebagai

Peraturan

Menteri

1 Kementerian Pertanian 4 0 0 0

2 Kementerian Perindustrian 53 23 12 3

Jumlah Total 57 23 12 3

Berdasarkan PNRT 2018-2019 tersebut, telah dilakukan pembahasan draft

regulasi teknis, pembahasan persiapan pemberlakuan SNI wajib, review dan

Page 31: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 31

sosialisasi regulasi teknis pemberlakuan SNI secara wajib. Daftar SNI yang

dibahas, yaitu:

1. SNI tentang Pelumas;

2. SNI tentang Ampelas;

3. SNI tentang Benih Kelapa Sawit;

4. SNI tentang Labelisasi hemat energi dan SKEM untuk produk LED;

5. SNI tentang Air Minum dalam Kemasan;

6. SNI tentang Kertas dan karton untuk kemasan pangan;

7. SNI tentang Mainan Anak;

8. SNI tentang AC;

9. SNI tentang Kaca Isolasi;

10. SNI tentang Baja Batangan Untuk Keperluan Umum (BjKU);

11. SNI tentang Gula Kristal Rafinasi;

12. SNI tentang Keramik Tableware;

13. SNI tentang Baja Tulangan Beton (BTB);

14. SNI tentang Minyak Goreng Sawit;

15. SNI tentang Garam Konsumsi Beryodium;

16. SNI tentang Tepung Terigu;

17. SNI tentang Peralatan dapur, pemanas cairan dan pengisi baterai;

18. SNI tentang Pompa Air Sentrifugal untuk irigasi;

19. SNI tentang Asam Sulfat Pekat;

20. SNI tentang Kloset Duduk;

21. SNI tentang SIR;

22. SNI tentang Tuna dalam Kemasan Kaleng;

23. SNI tentang Sarden dan Makarel dalam kemasan kaleng;

24. SNI tentang Sepeda.

Dengan demikian, jumlah SNI yang diadopsi menjadi regulasi teknis sampai

akhir Desember 2018 adalah 205 SNI, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel III.6 Rekap SNI yang telah diberlakukan secara wajib

berdasarkan Instansi Teknis yang menetapkan (per Desember 2018)

No Instansi Teknis

Jumlah SNI

yang telah

diregulasi

Jumlah SNI yang telah

diregulasi & dinotifikasi ke

WTO

1 Kementerian Perindustrian 114 106

2 Kementerian Kelautan dan

Perikanan

2 2

3 Kementerian Energi & Sumber

Daya Mineral

26 4

Page 32: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 32

No Instansi Teknis

Jumlah SNI

yang telah

diregulasi

Jumlah SNI yang telah

diregulasi & dinotifikasi ke

WTO

4 Kementerian Pertanian 3 3

5 BPOM 0 0

6 Kementerian Perhubungan 14 0

7 Kementerian Pekerjaan Umum 46 0

Jumlah Total 205 115

Berdasarkan hasil tersebut, maka target kinerja yang ditetapkan berupa

persentase pemenuhan permintaan yang difasilitasi dapat dicapai sebesar

100%. Capaian kinerja tersebut diharapkan dapat dirasakan oleh konsumen

(Customer Perspectives) dalam penyediaan sistem/acuan/pedoman yang

harus dipenuhi dalam produksi barang/jasa baik produk nasional maupun

impor, untuk memberikan perlindungan bagi kesehatan, keamanan,

keselamatan dan pelestarian lingkungan terhadap masyarakat.

SASARAN

4

Memastikan pelaksanaan monitoring peningkatan

efektifitas sistem penerapan SNI dan penilaian kesesuaian

Tabel III.7

Capaian Kinerja Sasaran 4

Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019

Target %

capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %

1. Jumlah Kelompok

produk bertanda SNI

yang dimonitor

pemenuhannya

terhadap

persyaratan SNI

Kelompok

produk

5 5 10 7 7 100% 7

100%

2. % Penyelesaian

penanganan

pengaduan

penerapan SNI dan

Penilaian Kesesuaian

% 100% 100% 110%

100% 100% 100% 100%

100%

Rata-rata capaian Sasaran 100 %

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran memastikan

pelaksanaan monitoring peningkatan efektifitas sistem penerapan SNI dan

penilaian kesesuaian terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja, yang diuraikan

sebagai berikut:

Page 33: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 33

Indikator

Kinerja 1

Jumlah Kelompok produk bertanda SNI yang dimonitor

pemenuhannya terhadap persyaratan SNI

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi

dan Penilaian Kesesuaian, pembuktian penerapan SNI dilakukan melalui

kegiatan penilaian kesesuaian. Barang, jasa, proses, sistem dan personel

yang telah memenuhi ketentuan/spesifikasi teknis SNI dapat diberikan

sertifikat dan atau dibubuhi tanda SNI. Sertifikasi dilakukan oleh lembaga

sertifikasi, lembaga inspeksi, lembaga pelatihan atau laboratorium. Dalam

hal ini, integritas tanda SNI pada produk dapat terjamin integritasnya apabila

produk yang telah mendapatkan sertifikat dan atau dibubuhi tanda SNI

tersebut terbukti secara konsisten memenuhi persyaratan SNI.

Pengamatan terhadap penggunaan tanda SNI, pencantuman tanda SNI

pada barang yang beredar di pasar dapat digolongkan menjadi 3

kelompok:

1. Pencantuman tanda SNI pada produk oleh pelaku usaha berdasarkan

sublisensi yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang

telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sesuai dengan

ruang lingkup akreditasinya.

2. Pencantuman tanda SNI pada produk oleh pelaku usaha berdasarkan

sublisensi yang diberikan oleh LSPro yang ditunjuk oleh regulator, dengan

kondisi:

a. LSPro telah diakreditasi oleh KAN untuk ruang lingkup produk tersebut;

atau

b. LSPro belum diakreditasi oleh KAN untuk ruang lingkup produk tersebut

3. Pencantuman tanda SNI pada produk dilakukan langsung oleh pelaku

usaha tanpa sublisensi dari LSPro.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, pencantuman tanda SNI pada

Kelompok 1 dan 2a merupakan cara yang lebih dapat menjaga integritas

tanda SNI, karena dilakukan oleh LSPro yang dapat dijamin kompetensinya.

Kelompok 2 b dan 3 adalah cara yang kurang memberikan jaminan

integritas tanda SNI karena tidak didasarkan pada hasil penilaian kesesuaian

dari LSPro yang kompeten.

Untuk memastikan penggunaan tanda SNI pada barang yang beredar di

pasar telah dilaksanakan sesuai ketentuan akreditasi dan sertifikasi yang

Page 34: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 34

berlaku, maka diperlukan monitoring efektivitas penerapan SNI melalui

Kegiatan Uji Petik. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2018, BSN

berkoordinasi dengan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian

dan stakeholder terkait, melakukan kegiatan Uji Petik Efektivitas Penerapan

SNI di beberapa kota di Indonesia.

Secara umum, tujuan kegiatan adalah :

1. mendapatkan gambaran kondisi penerapan SNI di daerah lokasi

monitoring;

2. melihat konsistensi atau kepatuhan produsen dalam menerapkan SNI

yang telah diberlakukan secara wajib ataupun diterapkan secara

sukarela;

3. mengetahui tingkat kesesuaian produk yang beredar, baik yang telah

menerapkan SNI yang diberlakukan secara wajib ataupun menerapkan

SNI secara sukarela, terhadap persyaratan SNI;

4. menyusun rekomendasi atau masukan kepada Kementerian/Lembaga

Pemerintah Non Kementerian serta pihak terkait lainnya untuk

kepentingan peningkatan efektivitas penerapan SNI.

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Uji Petik dilaksanakan pada tanggal 26

Januari 2018 yang dihadiri wakil dari Kementerian Perdagangan,

Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan

Perlindungan Konsumen Nasional, serta Badan Standardisasi Nasional,

berhasil menyepakati Program Uji Petik Tahun 2018, yang antara lain

menetapkan sampel produk yang akan dikaji tingkat kesesuaian terhadap

persyaratan SNI, yaitu:

A. Produk yang SNI-nya telah diberlakukan wajib, yaitu: (1) Lampu swa-

balast; (2) Ban mobil penumpang; (3) Mainan anak; dan (4) Pupuk

amonium sulfat (ZA).

B. Produk yang telah menerapkan SNI secara sukarela, yang ditandai

dengan mencantumkan tanda SNI pada produk, yaitu: (1) Minyak

goreng sawit; (2) Aki untuk kendaraan bermotor kategori L; dan (3)

Kain tenun untuk setelan.

Kegiatan uji petik dilaksanakan di 20 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bogor,

Bekasi, Tangerang, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Banda Aceh,

Page 35: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 35

Palembang, Bengkulu, Jambi, Tarakan, Samarinda, Pontianak, Manado,

Mamuju, Makassar, Kendari, Mataram dan Jayapura pada Bulan Maret 2018

sampai dengan Mei 2018.

Dengan demikian, target jumlah kelompok produk bertanda SNI yang

dimonitor pemenuhannya terhadap persyaratan SNI pada tahun 2018 dapat

dicapai 100%, sama dengan capaian tahun 2015-2017. Hasil uji petik tanda

SNI diuraikan sebagaimana Tabel III.8 dan Gambar III.1.

Tabel III.8

Hasil Uji Petik Tanda SNI

No Tahun Rencana Capaian

(Produk yang disampling)

Tingkat

Kesesuaian

terhadap SNI

1 2015 5 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

5 jenis produk (setrika listrik,

kabel listrik fleksibel,

pakaian bayi dan anak, mi

instan, dispenser)

63% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

2 2016 5 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

5 jenis produk (kotak

kontak, ban dalam

sepeda motor, tepung

terigu, mikser, beras)

47% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

3 2017 10 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

10 jenis produk (Gula kristal

putih, saklar, pelek

kendaraan bermotor

kategori L, selang

termoplastik elastomer

untuk kompor gas LPG,

ubin keramik, margarin,

biskuit, pemanggang roti,

cairan rem, kertas cetak)

61% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

4 2018 7 jenis produk

yang dimonitor

penerapannya

7 jenis produk (Minyak

goreng, ban mobil

penumpang, lampu

swabalast, mainan anak,

pupuk ZA, aki kendaraan

bermotor dan kain tenun

untuk setelan)

66,28% Produk

memenuhi

persyaratan

mutu dalam SNI

Page 36: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 36

Gambar. III.1 Persentase Tingkat Kesesuaian terhadap SNI dari Hasil Uji Petik

Tanda SNI Tahun 2015-2018

Hasil monitoring tersebut telah menghasilkan beberapa rekomendasai bagi

pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan kebijakan

untuk meningkatkan integritas tanda SNI, sehingga diharapkan dapat

memperkuat kapasitas dan kualitas penerapan standar oleh stakeholder,

yang pada akhirnya akan berdampak kepada semakin bertambahnya

pelaku usaha yang menerapkan SNI.

Indikator

Kinerja 2

Persentase Penyelesaian penanganan pengaduan

penerapan SNI dan Penilaian Kesesuaian

Penanganan pengaduan terkait penerapan standar dilakukan terhadap

keluhan dan pengaduan yang diadukan secara langsung kepada BSN

maupun melalui media lainnya. Dalam menangani suatu permasalahan,

dilakukan kajian terhadap keluhan atau pengaduan tersebut, dan apabila

diperlukan maka dilakukan koordinasi dengan Unit Kerja atau pihak terkait

untuk menyusun rekomendasi penanganan pengaduan.

Selama tahun 2018 ini, telah diterima 110 aduan yang diterima melalui

telepon, surat, faksimili, e-mail, memo, dan aduan yang disampaikan

langsung. Seluruh pengaduan tersebut (100%) telah ditindaklanjuti dengan

Page 37: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 37

menyampaikan informasi atau klarifikasi melalui surat atau komunikasi

langsung dengan pihak yang menyampaikan aduan tersebut.

Penanganan pengaduan terkait penerapan standar tersebut dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. permintaan informasi mengenai ketersediaan standar;

2. permintaan keterangan status pemberlakuan standar;

3. permintaan informasi mengenai cara menerapkan SNI, termasuk tata

cara memperoleh sertifikat SNI, dan aturan impor;

4. permintaan penjelasan terkait isi/substansi standar;

5. masukan terkait isi standar;

6. pengaduan terkait penerapan SNI;

7. permintaan informasi lainnya.

Dengan terselesaikannya seluruh aduan yang diterima, maka target

persentase penyelesaian penanganan pengaduan dalam penerapan

standar pada tahun 2018 dapat dicapai 100%. Hasil capaian ini juga sama

dengan capaian kinerja tahun 2015-2017.

III.2 REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2018 tanggal 5 Desember

2017, pagu anggaran Pusat Sistem Penerapan Standar adalah sebesar Rp

5.566.536.000,- dan realisasi anggaran 5.554.453.930,- atau 99,78% dari pagu

anggaran. Adapun untuk melaksanakan seluruh kegiatan Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan dalam rangka

mencapai target kinerja yang ditetapkan, pagu anggaran tahun 2018

sebesar Rp. 3.795.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp 3.787.687.080,- atau

99,81% dari pagu anggaran. Dengan demikian capaian kinerja untuk

indikator “Realisasi anggaran” sebesar >95% dapat dicapai.

Pagu dan realisasi anggaran Bidang Sistem Pemberlakuan Standar

dan Penanganan Pengaduan TA 2018 per komponen dapat dilihat pada

tabel III.9

Page 38: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 38

Tabel III.9

Pagu dan Realisasi Anggaran

Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan TA. 2018

Dalam rupiah

Kode Output/Komponen 2018

% Pagu Realisasi

3561.

001 Skema Penerapan Standar

3.795.000.000 3.787.687.080

051 Melaksanakan pengelolaan

manajemen teknis penerapan

standar

112.297.000 110.939.000 98,79%

052 Melaksanakan pengelolaan

standar pangan internasional

842.686.000 842.478.030 99,98%

053 Melaksanakan pengelolaan

fungsi Designating Body di

tingkat ASEAN

71.329.000 71.324.573 99,99%

054 Melaksanakan penanganan

pengaduan penerapan standar

64.102.000 64.101.500 99,99%

055 Melaksanakan penyusunan

skema penerapan standar

947.705.000 944.854.684 99,70%

056 Melaksanakan koordinasi adopsi

Standar Nasional Indonesia

menjadi regulasi teknis

293.359.000 290.876.021 99,15%

057 Melaksanakan pemantauan

penerapan Standar Nasional

Indonesia

1.463.522.000 1.463.113.272 99,97%

Jumlah 3.795.000.000 3.787.687.080 99,81%

Page 39: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 39

L

BAB IV PENUTUP

aporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan Tahun 2018 menyajikan

pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Bidang Sistem

Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan Tahun 2018

dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Pusat

Sistem Penerapan Standar

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Bidang Sistem Pemberlakuan

Standar dan Penanganan Pengaduan dapat mencapai target kinerja yang

telah ditetapkan sesuai perjanjian kinerja pada tahun 2018 dengan tingkat

capaian rata-rata sebesar 100%. Pencapaian terhadap sasaran strategis

tersebut, menunjukkan bahwa Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan

Penanganan Pengaduan telah memberikan kontribusi dalam melaksanakan

pengembangan dan pembinaan standardisasi di Indonesia sesuai amanah

yang diberikan, khususnya di bidang penerapan standar.

Melalui kegiatan ini diharapkan tercipta keteraturan pelaksanaan

penerapan standar dan penilaian kesesuaian oleh pemangku kepentingan,

melalui penguatan kapasitas dan kualitas penerapan standar sehingga

pelaksanaan penerapan standar akan lebih efektif sesuai aturan yang

berlaku dan pada akhirnya akan berdampak kepada meningkatnya

kemampuan para pemangku kepentingan dalam menerapkan SNI.

Laporan Kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan

Pengaduan Tahun 2018 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban

akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan

keputusan guna peningkatan kinerja Bidang Sistem Pemberlakuan Standar

dan Penanganan Pengaduan di masa mendatang, melalui pelaksanaan

program dan kegiatan yang lebih optimal.

Page 40: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 40

LAMPIRAN 1

Page 41: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 41

Page 42: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 42

LAMPIRAN 2

Rekomendasi MTPrS Tahun 2018

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

1 Kebijakan

penguatan

pengawasan

post border

Terdapat kebijakan

penyederhanaan tata

niaga impor melalui

pergeseran pengawasan

ketentuan Larangan

dan/atau Pembatasan

(Lartas) dari border ke post

border

- Pada praktek pengawasan barang impor

yang masuk dalam SNI wajib, terdapat

kendala seperti tidak semua barang masuk

dalam Kode HS yang diwajibkan atau

sebaliknya sehingga menyulitkan

pengawasan. Oleh karena itu perlu

diperhatikan SNI yang diacu dan Kode HS

barang tersebut.

- Kebijakan post border perlu diperkuat dengan

database LPK yang sejalan dengan data NPB.

LPK diharapkan secara konsisten melakukan

surveilans yang dapat membantu

pengawasan pasar. 2 Kebijakan

SDoC dalam

penerapan SNI

Adanya kebutuhan

penggunaan SDoC dalam

proses penilaian

kesesuaian

- Perlu disusun panduan atau kriteria

penerapan SDoC di Indonesia

- Penerapan SDoC perlu memperhatikan

karakteristik produk, namun, kebijakan

penerapannya dikembalikan kepada

regulator dalam rangka perlindungan

masyarakat 3 Perkembangan

pelaksanaan

pembinaan SNI

kepada UMKM

oleh K/L

Sesuai UU Nomor 20 tahun

2014, BSN bekerjasama

dengan K/L dan/atau

pemerintah daerah

mempunyai tugas

melakukan pembinaan

terhadap UMKM dalam

menerapkan SNI. Kendala

yang ditemui dalam

kegiatan pembinaan ini

antara lain keterbatasan

informasi UMKM dalam

penerapan standar serta

pemenuhan regulasi yang

terkait.

Perlu adanya forum koordinasi yang melibatkan

K/L yang mempunyai tugas dan fungsi

pembinaan kepada UMKM. Forum tersebut

dapat juga memetakan prioritas pembinaan

yang terkait dengan penerapan SNI.

4 Hambatan

ekspor produk

Indonesia,

khususnya

terkait

permasalahan

mutu

Para pelaku ekspor

seringkali mengalami

kendala yang terkait

dengan standar mutu

yang ditetapkan Negara

tujuan ekspor.

Indonesia juga memiliki

keterbatasan penyediaan

- Indonesia harus mempunyai strategi untuk

mendukung ekspor nasional, tetapi juga

mampu melindungi masyarakat Indonesia

terutama terkait aspek safety.

- K/L dan akademisi perlu bersinergi dalam

menyediakan data ilmiah yang diperlukan

untuk mendukung ekspor nasional/forum

internasional

Page 43: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 43

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

data dukung ilmiah dalam

negosiasi ekspor/forum

internasional 5 Perkembangan

negosiasi

Standards,

Technical

Regulations

and

Conformity

Assessment

Procedures

(STRACAP)

ASEAN melakukan

kerjasama dengan

Australia, India, Jepang,

Korea, Selandia Baru dan

Tiongkok dalam kerangka

ASEAN Foreign Partners

(AFP) untuk meningkatkan

arus perdagangan melalui

penurunan tarif dan

penghapusan hambatan

perdagangan.

Pembahasan kerjasama

tersebut diantaranyan

terkait STRACAP dalam

kerangka Regional

Comprehensive Economic

Partnership (RCEP).

- Berdasarkan hasil survey, lebih dari 75%

Negara anggotal ILAC sudah mengakui

keberterimaan hasil penilaian kesesuaian

antara Negara penandatangan MRA. Namun

selebihnya, belum dapat mengakui, sehingga

masih perlu dilakukan kesepakatan

Government to Government

- BSN sebagai focal point dalam perundingan

kerja sama di bidang standar, regulasi teknis

dan penilaian kesesuaian mendukung dan

bersinergi dengan K/L dalam peningkatan

negosiasi STRACAP

6 Korelasi antara

SNI dengan

perubahan

Kode HS

Berdasarkan BTKI 2017,

Kode HS memiliki struktur

klasifikasi 8 digit dengan

jumlah pos tarif BTKI

sebanyak 10.826 dan telah

diberlakukan sejak 1

Januari 2017. BSN bersama

Direktorat Jenderal Bea

Cukai melakukan verifikasi

untuk menentukan korelasi

SNI dan Kode HS. Dari hasil

verifikasi tersebut,

diketahui bahwa 1 (satu)

SNI dapat berkorelasi

dengan beberapa kode

HS.

- Usulan pencantuman Kode HS pada SNI perlu

dikaji terlebih dahulu dengan

mempertimbangkan bahwa di dalam standar

internasional tidak mencantumkan Kode HS

- Perlu dilakukan kajian Korelasi SNI dengan

Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI),

yang berhubungan dengan Izin Usaha Industri

(IUI), yang dirasa akan lebih bermanfaat

karena ruang lingkup tidak hanya terkait

barang, tetapi juga jasa, metode uji, dan

sebagainya.

7 Kebijakan

transisi SNI revisi

dan kebijakan

abolisi SNI

- Isu tentang SNI revisi dan

masa

transisinya sangat

penting mengingat

adanya beberapa kasus

penerapan SNI yang

mempertanyakan status

SNI yang berlaku, berapa

lama masa transisi SNI

- Perlu dibedakan mekanisme abolisi antara SNI

yang sukarela dan yang telah diberlakukan

secara wajib. Untuk SNI yang diberlakukan

wajib, mekanisme abolisi atau revisi SNI-nya

diusulkan untuk diserahkan kepada instansi

yang memberlakukan secara wajib.

- Mekanisme abolisi atau revisi SNI juga harus

mempertimbangkan kemampuan LPK, serta

proses akreditasi untuk penambahan ruang

Page 44: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 44

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

tersebut, dan

pertanyaan lain yang

terkait.

- Kemampuan atau ruang

lingkup LPK yang

terakreditasi KAN untuk

SNI yang terbaru.

lingkup serta masa transisi yang diperlukan

untuk menyesuaikan terhadap persyaratan SNI

yang baru.

8 Penelaahan

prasarana

teknis (LPK)

untuk

mendukung

penerapan

standar

Lambannya penerapan

SNI antara lain disebabkan

oleh kemampuan dan

ketersediaan infrastruktur

penerapan SNI, yaitu LPK

BSN bersama dengan ALSI telah melakukan

inisiasi pemetaan LPK, khususnya untuk

mendukung penerapan SNI wajib atau yang

akan diberlakukan wajib. Selanjutnya, perlu

dilakukan penyempurnaan data LPK melalui

FGD atau workshop.

9 Kebijakan

penunjukan

LPK untuk

mendukung

penerapan

standar

Untuk SNI yang telah

diberlakukan wajib oleh

K/L, mekanisme

penunjukan LPK mengacu

pada regulasinya,

sedangkan SNI yang

berlaku sukarela, BSN akan

membuat mekanisme

penunjukan LPK untuk

memfasilitasi penerapan

SNI apabila belum

tersedia LPK terakreditasi

KAN.

- Selain diperlukannya penunjukan LSPro oleh

BSN untuk penerapan SNI sukarela, penunjukan

laboratorium uji juga diperlukan mengingat

terbatasnya kemampuan serta ketersediaan

laboratorium uji untuk lingkup SNI tertentu.

- Perlu dilakukan identifikasi dalam menetapkan

durasi penunjukan LPK

10 Program

Nasional

Regulasi Teknis

(PNRT) serta

Pemetaan dan

identifikasi LPK

dalam rangka

pemberlakuan

SNI secara

wajib

berdasarkan

PNRT 2018-2019

PNRT 2018-2019 telah

disusun dengan rincian:

- Kementerian

Perindustrian: 53 SNI

- Kementerian Pertanian 4

SNI

Beberapa permasalahan:

- Beberapa SNI dalam

PNRT belum ditetapkan,

dan beberapa SNI telah

direvisi

- Belum semua SNI

didukung oleh LPK

terakreditasi

- Terdapat duplikasi

regulasi yang ditetapkan

K/L berbeda

- Belum semua PNRT

ditindaklanjuti dengan

- Dalam pengusulan PNRT, sebaiknya regulator

mengusulkan daftar SNI yang diprioritaskan

akan disusun regulasinya pada tahun berjalan.

- Perlunya peningkatan/perluasan kompetensi

LPK sesuai lingkup PNRT.

- Perlunya peningkatan koordinasi antara

regulator dalam menyusun regulasi teknis.

Page 45: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 45

No Isu/Topik Permasalahan Rekomendasi MTPrS

penyusunan draft

regulasi teknisnya.

11 Uji petik dalam

rangka

monitoring

efektivitas

penerapan SNI

tahun 2018

- Berdasarkan hasil

kegiatan Uji Petik tahun

2018 yang dilakukan BSN,

belum semua produk

yang SNI-nya telah

diberlakukan secara

wajib, dan telah

menerapkan SNI secara

sukarela, telah

memenuhi ketentuan

dan persyaratan SNI

- Sesuai dengan amanat undang-undang, BSN

akan menyampaikan hasil Uji Petik tahun 2018

kepada KAN, instansi pembina dan instansi

pengawas sebagai bentuk rekomendasi

dalam rangka meningkatan integritas tanda

SNI, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Lampiran 3.

Daftar Skema Penerapan Standar yang disusun Tahun 2018

Page 46: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 46

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

1 Kimia 1 Pupuk SP-36 Plus Zn 1 1 SNI 02-4873-1998, Pupuk SP-36

plus Zn

Kimia 2 Pupuk Kalium Sulfat 1 1 SNI 2809:2014, Pupuk kalium

sulfat

Kimia 3 Genteng keramik 1 1 SNI 03-2095-1998, Genteng

Keramik

Kimia 4 Dolomit 1 1 SNI 02-2804-2005, Pupuk

dolomit

Kimia 5 Cat tembok 1 1 SNI 3564:2014, Cat tembok

emulsi

Pangan 6 Buah dalam kemasan kaleng 7 1 SNI 01-4316-1996, Nanas dalam

kaleng

2 SNI 01-4318-1996, Rambutan

dalam kaleng

3 SNI 01-4471-1998, Salak dalam

kaleng

4 SNI 01-4860-1998, Jeruk dalam

kaleng

5 SNI 01-4861-1998, Persik dalam

kaleng

6 SNI 01-3834-2004, Koktil buah

dalam kaleng

7 SNI 01-4472-1998, Kolang-kaling

dalam kaleng

Pangan 7 Asinan jahe 1 1 SNI 01-4289-1996, Asinan jahe

Pangan 8 Acar 1 1 SNI 01-3784-1995, Acar

Pangan 9 Gula palma 1 1 SNI 01-3743-1995, Gula palma

Pangan 10 Gula Pasir Berstevia 1 1 SNI 01-4086-1996, Gula pasir

berstevia

Pangan 11 Petis udang 3 1 SNI 2718.1:2013, Petis udang –

Bagian 1: Spesifikasi

2 SNI 2718.2:2013, Petis udang –

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

3 SNI 2718.3:2013, Petis udang –

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

11 19

2 Kimia 1 Gelas Plastik untuk Air Minum

Dalam Kemasan

1 1 SNI 12-4259-2004, Gelas plastik

untuk air minum dalam

kemasan

Page 47: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 47

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Kimia 2 Alkohol lemak 1 1 SNI 01-6100-1999, Alkohol

lemak dari minyak kelapa atau

inti sawit

Kimia 3 Amoniak cair 1 1 SNI 06-0045-2006, Amoniak cair

Kimia 4 Asam klorida teknis 1 1 SNI 2557:2015, Asam klorida

teknis

Kimia 5 Atap plastik gelombang dari

PVC

1 1 SNI 03-1296-1989, Atap plastik

gelombang dari PVC

Kimia 6 Kertas 21 2 SNI 8126:2014, Kertas cetak

tanpa salut

3 SNI 6691:2015, Kertas multiguna

4 SNI 124:2017, Kertas gambar

5 SNI 6021:2009, Kertas glasin

6 SNI 14-0125-1998, Kertas

karbon

7 SNI 2163:2012, Kertas

pengganda tanpa karbon

8 SNI 2162:2012, Kertas

pengganda tanpa karbon

jenis alih kimia

9 SNI 0154:2010 , Kertas cetak

salut

10 SNI 8403:2017, Kertas komputer

kontinu

11 SNI 8012:2014, Kertas label

12 SNI 3755:2015, Kertas sigaret

13 SNI 0155:2016, Kertas dan

karton manila

14 SNI 8053.2:2015, Kertas kemas -

Bagian 2: Kertas kraft untuk

kantong semen

15 SNI 8053.1:2014 Kertas kemas -

Bagian 1: Kertas lainer dan

kertas medium

16 SNI 7767:2012, Kertas dekoratif

untuk furnitur

17 SNI 0114:2010, Kertas duplikator

18 SNI 14-0588-2005, Kertas kulit

buku ajar sekolah

19 SNI 14-7132-2005, Kertas ijazah

Page 48: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 48

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

20 SNI 6519:2016, Kertas dasar

untuk kertas bungkus

berlaminasi plastik

21 SNI 0123:2008, Karton dupleks

Kimia 7 Fitting/sambungan pipa plastik 5 1 SNI ISO 4437-3:2015, Sistem

perpipaan plastik untuk

penyaluran bahan bakar gas –

Polietilena (PE) – Bagian 3:

Fitting

2 SNI 4829.3:2015, Sistem

perpipaan plastik – Pipa

polietilena (PE) dan fiting untuk

sistem penyediaan air minum –

Bagian 3: Fiting (ISO 4427-

3:2007, MOD)

3 SNI ISO 15874-3:2012, Sistem

perpipaan plastik untuk

instalasi air panas dan dingin –

Polipropilena (PP) – Bagian 3:

Fitting

4 SNI 06-0135-1987, Sambungan

pipa PVC untuk saluran air

minum

5 SNI 06-0178-1987, Sambungan

pipa PVC untuk saluran air

buangan di luar dan di dalam

bangunan

7 31

3 Kimia 1 Handuk mandi 1 1 SNI 0055:2013 dan SNI

0055:2013/Amd1-2013, Handuk

Kimia 2 Sol 4 1 SNI 12-0902-1989, Sol Lentur

Cetak PVC

2 SNI 06-1844-1990, Sol Karet

cetak sepatu olah raga (untuk

pemakaian umum)

3 SNI 06-3706-1995, Sol

Polyurethane

4 SNI 778-2017, Sol Karet Cetak

Kimia 3 Palet kayu 1 1 SNI 19-4782-2005, Palet kayu

Page 49: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 49

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Kimia 4 Karung tenun plastik 3 1 SNI ISO 23560:2011, Karung

tenun polipropilena (PP) untuk

kemasan bahan pangan

curah

2 SNI 19-4957-1998, Karung tenun

plastik poliofelin ukuran jumbo

(karung container)

3 SNI 19-0057-1998, Karung tenun

plastik poliofelin

Kimia 5 Sampo pembersih rambut 2 1 SNI 06-2642-1992, Shampoo

2 SNI 16-4381-1996, Sampo untuk

bayi

5 11

4 Kimia 1 Terpal plastik 1 1 SNI 7582:2010, Terpal plastik

untuk biji-bijian produk

pertanian

Kimia 2 Kaus kaki 1 1 SNI 7131:2017, Pakaian jadi -

Kaus kaki

Pangan 3 Bakso Ikan 1 1 SNI 7266:2017, Bakso Ikan

3 3

5 Pangan 1 Ikan dan produk perikanan

yang dibekukan

30 1 SNI 4110:2014, Ikan beku

2 SNI 01-7145.1-2005, Hiu utuh

beku - Bagian 1: Spesifikasi

3 SNI 01-7145.2-2005, Hiu utuh

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

4 SNI 01-7145.3-2005, Hiu utuh

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

5

SNI 4104: 2015, Tuna loin beku

6 SNI 01-7263.1-2006, Marlin loin

beku - Bagian 1: Spesifikasi

7 SNI 01-7263.2-2006, Marlin loin

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

8 SNI 01-7263.3-2006, Marlin loin

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

Page 50: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 50

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

9 SNI 7316.1:2009, Bandeng

cabut duri beku - Bagian 1:

Spesifikasi

10 SNI 7316.2:2009, Bandeng

cabut duri beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

11 SNI 7316.3:2009, Bandeng

cabut duri beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

12 SNI 01-3229-1992, Sirip cucut

segar beku

13 SNI 01-3229.1-1992, Persyaratan

bahan baku sirip cucut segar

beku

14 SNI 01-3229.2-1992,

Penanganan dan pengolahan

sirip cucut segar beku

15 SNI 01-6161-1999, Filet ikan ekor

kuning beku

16 SNI 2696:2013, Fillet ikan beku

17 SNI 7320.1:2009, Sate tuna

beku - Bagian 1: Spesifikasi

18 SNI 7320.2:2009, Sate tuna

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

19 SNI 7320.3:2009, Sate tuna

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

20 SNI 7691.1:2013, Tuna ground

meat beku - Bagian 1:

Spesifikasi

21 SNI 7691.2:2013, Tuna ground

meat beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

22 SNI 7691.3:2013, Tuna ground

meat beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

Page 51: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 51

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

23 SNI 7692.1:2013, Tuna slice

beku - Bagian 1: Spesifikasi

24 SNI 7692.2:2013, Tuna slice

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

25 SNI 7692.3:2013, Tuna slice

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

26 SNI 8271:2016, Steak ikan beku

27 SNI 2705:2014, Udang beku

28 SNI 3457:2014, Udang kupas

mentah beku

29 SNI 2711.1:2009, Lobster beku -

Bagian 1: Spesifikasi

30 SNI 2711.2:2009, Lobster beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

31 SNI 2711.3:2009, Lobster beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

32 SNI 2731.1:2010, Cumi-cumi

beku - Bagian 1: Spesifikasi

33 SNI 2731.2:2010, Cumi-cumi

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

34 SNI 2731.3:2010, Cumi-cumi

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

35 SNI 3230.1:2010, Scallop

(Amusium pleuronectes) beku -

36 Bagian 1: Spesifikasi

37 SNI 3230.2:2010, Scallop

(Amusium pleuronectes) beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

Page 52: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 52

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

38 SNI 3230.3:2010, Scallop

(Amusium pleuronectes) beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

39 SNI 6926.1:2011, Sotong (Sepia

spp.) utuh beku - Bagian 1:

Spesifikasi

40 SNI 6926.2:2011, Sotong (Sepia

spp.) utuh beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

41 SNI 6926.3:2011, Sotong (Sepia

spp.) utuh beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

42 SNI 6941:2017, Gurita mentah

beku

43 SNI 7560.1:2010, Kepiting

(Scylla Serrata) kulit lunak beku

- Bagian 1: Spesifikasi

44 SNI 7560.2:2010, Kepiting

(Scylla serrata) kulit lunak beku

- Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

45 SNI 7560.3:2010, Kepiting

(Scylla serrata) kulit lunak beku

- Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

46 SNI 7660.1:2013, Belut

(Monopterus albus) beku -

Bagian 1: Spesifikasi

47 SNI 7660.2:2013, Belut

(Monopterus albus) beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

48 SNI 7660.3:2013, Belut

(Monopterus albus) beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

49 SNI 7968:2014, Tuna loin masak

beku

Page 53: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 53

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

50 SNI 3458:2016, Udang masak

beku

51 SNI 3460:2017, Daging kerang

masak beku

52 SNI 3459.1:2011, Udang kupas

rebus beku untuk sushi ebi -

Bagian 1: Spesifikasi

53 SNI 3459.2:2011, Udang kupas

rebus beku untuk sushi ebi -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

54 SNI 3459.3:2011, Udang kupas

rebus beku untuk sushi ebi -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

55 SNI 3228.1:2010, Lobster utuh

rebus beku - Bagian 1:

Spesifikasi

56 SNI 3228.2:2010, Lobster utuh

rebus beku - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

57 SNI 3228.3:2010, Lobster utuh

rebus beku - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

58 SNI 2727.1:2013, Bekicot

(Achatina spp.) rebus beku -

Bagian 1: Spesifikasi

59 SNI 2727.2:2013, Bekicot

(Achatina spp.) rebus beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

60 SNI 2727.3:2013, Bekicot

(Achatina spp.) rebus beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

61 SNI 3231.1:2010, Daging

kepiting rebus beku dalam

kemasan - Bagian 1: Spesifikasi

Page 54: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 54

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

62 SNI 3231.2:2010, Daging

kepiting rebus beku dalam

kemasan - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

63 SNI 3231.3:2010, Daging

kepiting rebus beku dalam

kemasan - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

64 SNI 01-7146.1-2005, Keong

(Babylonia spp) utuh rebus

beku - Bagian 1: Spesifikasi

65 SNI 01-7146.2-2005, Keong

(Babylonia spp) utuh rebus

beku - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

66 SNI 01-7146.3-2005, Keong

(Babylonia spp) utuh rebus

beku - Bagian 3: Penanganan

dan pengolahan

67 SNI 7967:2014, Sidat panggang

beku

Pangan 2 Ikan dan produk perikanan

yang dikalengkan

7 1 SNI 6929:2016, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

pasteurisasi dalam kaleng

2 SNI 4225.1:2010, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

sterilisasi dalam kaleng -

Bagian 1: Spesifikasi

3 SNI 4225.2:2010, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

sterilisasi dalam kaleng -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

4 SNI 4225.3:2010, Daging

rajungan (Portunnus pelagicus)

sterilisasi dalam kaleng -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

5 SNI 3917:2017, Udang dalam

kemasan kaleng

Page 55: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 55

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

6 SNI 3919.1:2009, Kerang dalam

kaleng - Bagian 1: Spesifikasi

7 SNI 3919.2:2009, Kerang dalam

kaleng - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

8 SNI 3919.3:2009, Kerang dalam

kaleng - -Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

9 SNI 3918.1:2009, Bekicot

(Achatina fulica) dalam

kaleng - Bagian 1: Spesifikasi

10 SNI 3918.2:2009, Bekicot

(Achatina fulica) dalam

kaleng - Bagian 2: Persyaratan

bahan baku

11 SNI 3918.3:2009, Bekicot

(Achatina fulica) dalam

kaleng - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

12 SNI 7317.1:2009, Cumi kaleng -

Bagian 1: Spesifikasi

13 SNI 7317.2:2009, Cumi kaleng -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku

14 SNI 7317.3:2009, Cumi kaleng -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan

15 SNI 01-7265.1-2006, Sotong

dalam kaleng - Bagian 1:

Spesifikasi

16 SNI 01-7265.2-2006, Sotong

dalam kaleng - Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

17 SNI 01-7265.3-2006, Sotong

dalam kaleng - Bagian 3:

Penanganan dan pengolahan

Pangan 3 Kerupuk ikan, udang dan

moluska

1 1 SNI 8272:2016, Kerupuk ikan,

udang dan moluska

Page 56: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 56

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Pangan 4 Ikan asap dengan

pengasapan panas

1 1 SNI 2725:2013 - Ikan asap

dengan pengasapan panas

Pangan 5 Margarin 1 1 SNI 3541:2014, Margarin

Pangan 6 Makanan ringan ekstrudat 1 1 SNI 2886:2015 - Makanan

ringan ekstrudat

Pangan 7 Ikan berlapis tepung beku 3 1 SNI 7319.1:2009, Ikan berlapis

tepung (breaded) beku -

Bagian 1: Spesifikasi;

2 SNI 7319.2:2009, Ikan berlapis

tepung (breaded) beku -

Bagian 2: Persyaratan bahan

baku;

3 SNI 7319.3:2009, Ikan berlapis

tepung (breaded) beku -

Bagian 3: Penanganan dan

pengolahan;

Pangan 8 Udang berlapis tepung beku 1 1 SNI 6163:2017, Udang berlapis

tepung (breaded) beku

Pangan 9 Lemak reroti (shortening) 1 SNI 3718:2018, Lemak reroti

(shortening)

Pangan 10 Susu kedelai 1 SNI 01-3830-1995, Susu kedelai

Pangan 11 Teripang asap 1 SNI 8442:2017, Teripang asap

11 48

6 Pangan 1 Krimer nabati bubuk 1 1 SNI 4444:2009, Krimer nabati

bubuk

Pangan 2 Jeli 1 1 SNI 01-3552-1994, Jeli

Pangan 3 Kembang gula 2 1 SNI 3547.1:2008, Kembang gula

- Bagian 1: Keras

2 SNI 3547.2:2008, Kembang gula

- Bagian 2: Lunak

Pangan 4 Minuman Susu Fermentasi

berperisa

1 1 SNI 7552:2009, Minuman susu

fermentasi berperisa

Pangan 5 Nugget ayam 1 1 SNI 6683:2014, Naget ayam

(Chicken nugget)

Pangan 6 Susu kental 2 1 SNI 2971:2011 - Susu kental

manis

Page 57: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 57

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

2 SNI 01-2780-1992, Susu

evaporasi

Pangan 7 Susu sereal 1 1 SNI 01-4270-1996, Susu sereal

Pangan 8 Dendeng sapi 1 1 SNI 2908:2013, Dendeng sapi

Kimia 9 Kriteria Ekolabel Tas Belanja

Plastik dan Bioplastik Mudah

Terurai

1 1 SNI 7188.7:2016, Kriteria

ekolabel – Bagian 7: Kategori

produk tas belanja plastik dan

bioplastik mudah terurai

Pangan 10 Susu UHT 1 1 SNI 3950:2014, Susu UHT (Ultra

High Temperature)

Pangan 11 Susu pasteurisasi 1 1 SNI 01-3951-1995, Susu

pasteurisasi

Pangan 12 Yogurt 1 1 SNI 2981:2009, Yogurt

12 13

7 Alat

pertanian

1 Garpu baja 3 1 SNI 02-0330-1989, Garpu tanah,

Mutu dan cara uji

2 SNI 02-1043-1989, Garpu alang-

alang

3 SNI 02-1044-1989, Garpu tarik

(Cangkrang)

Pangan 2 Gaplek 1 1 SNI 01-2905-1992, Gaplek

Pangan 3 Kue lapis 1 1 SNI 01-4309-1996, Kue lapis

Pangan 4 Limun 1 1 SNI 01-2972-1998, Limun

Pangan 5 Roti 1 1 SNI 01-3840-1995, Roti

Pangan 6

Minuman serbuk rasa jeruk 1 1

SNI 01-3722-1995, Serbuk

minuman rasa jeruk

Pangan 7

Minuman Isotonik 1 1

SNI 01-4452-1998, Minuman

Isotonik;

Alat

pertanian 8 Linggis

1 1 SNI 05-1045-1989, Linggis;

Alat

pertanian 9 Cangkul/Sekop Lipat

1 1 SNI 02-1177-1989,

Cangkul/Sekop Lipat;

Alat

pertanian 10

Belincong 2 1

SNI 02-0332-1989, Belincong;

10 13

8 Alat

pertanian 1 Cangkul

1 1 SNI 0331:2018 Cangkul – Syarat

mutu dan metode uji

Page 58: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 58

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

Pangan 2 Pempek 3

1

SNI 7661.1:2013, Pempek ikan

rebus beku – Bagian 1:

Spesifikasi

2

SNI 7661.2:2013, Pempek ikan

rebus beku – Bagian 2:

Persyaratan bahan baku

3

SNI 7661.3:2013, Pempek ikan

rebus beku – Bagian 3:

Penanganan dan Pengolahan

Kimia

3

Plastik lembaran polikarbonat

1 1

SNI ISO 11963-2011 Plastik –

Lembaran Polikarbonat – Jenis,

dimensi dan karakteristik

Peralatan

olahraga 4 Bola Tenis meja

1 1 SNI 1285:2014, Bola Tenis Meja

Kimia 5

Palet plastik 1 1

SNI 06-7176-2006, Palet plastik

Alat

pertanian 6 Sekop 1 1 SNI 0333:2011 Sekop – Syarat

mutu dan metode uji

6 8

9 Serbaneka 1 Kriteria Ekolabel furniture

perkantoran

1 1 SNI 7188.9:2015, Kriteria

ekolabel – Bagian 9: Kategori

furniture-Furnitur perkantoran

(office furniture)

Furniture 2 Lemari baja untuk kantor 2 1 SNI 12-0149-1987, Lemari kantor

berpintu dua dari baja

2 SNI 12-0150-1987, Lemari arsip

dari baja untuk kantor

Furniture 3 Furniture 25 1 SNI 8518:2018, Kursi belajar

untuk sekolah

2 SNI 8519:2018, Meja belajar

untuk sekolah

3 SNI 7555.13:2011, Kursi kuliah

tunggal

4 SNI 8411:2017, Lemari Pakaian

5 SNI 7555.3:2016, Furnitur - Meja

dapur

6 SNI 7555.2:2016, Furnitur - Meja

makan

7 SNI 7555.1:2016, Furnitur - Meja

tamu

Page 59: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 59

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

8 SNI 8412:2017, Furnitur Meja rias

9 SNI 7555.5:2010, Kayu dan

produk kayu – Bagian 5:

Bangku rias

10 SNI 7555.8:2010, Kayu dan

produk kayu – Bagian 8: Meja

teras

11 SNI 7555.16:2011, Kayu dan

produk kayu – Bagian 16: Kursi

santai

12 SNI 7555.17:2011, Kayu dan

produk kayu - Bagian 17: Kursi

goyang

13 SNI 7555.18:2011, Kayu dan

produk kayu – Bagian 18: Kursi

teras

14 SNI 7555.21:2011, Kayu dan

produk kayu - Bagian 21:

Bangku

15 SNI 12-2992-1992, kursi kerja

kayu kantor

16 SNI 7555.9:2010, Kayu dan

produk kayu – Bagian 9: Meja

kantor

17 SNI 7555.26:2011, Furnitur -

Tempat tidur sorong - Kayu

18 SNI 7555.25:2011, Furnitur -

Bagian 25: Tempat tidur susun -

Kayu

19 SNI ISO 9098.1:2015, Tempat

tidur susun untuk penggunaan

rumah

tangga – Persyaratan

keamanan dan pengujian -

Bagian 1: Persyaratan

keamanan

20 SNI 8413:2017, Furnitur –

Tempat tidur

Page 60: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 60

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

21 SNI 7107:2017, Furnitur – Kursi

makan

22 SNI 7109:2017, Furnitur – Meja

komputer dari kayu dan

produk kayu

23 SNI 7108:2017, Furnitur – Meja

dan kursi taman dari kayu

bukan jati

24 SNI 7110:2017, Furnitur –

Tempat tidur bayi dari kayu

dan produk kayu

25 SNI 8183:2017, Furnitur – Meja

laboratorium kimia

Peralatan

dapur

lainnya

4 Sarana penyimpan beras 1 1 SNI 12-4395-1996 , Sarana

penyimpan beras

Furniture 5 Lemari besi (brankas) 1 1 SNI 12-1594-1989, Lemari besi

Peralatan

kesehatan

6 Tempat tidur pasien non

elektrik

6 1 SNI IEC 60601-1:2014, Peralatan

elektromedik - Bagian 1 :

Persyaratan umum

keselamatan dasar dan kinerja

esensial

2 SNI IEC 60601-2-52:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-52: Persyaratan

khusus keselamatan dasar dan

kinerja esensial tempat tidur

pasien

(hanya untuk pengujian

keselamatan mekanik: klausul

7,9, dan 15)

3 SNI 16-2625-1992, Tempat tidur

baja beroda untuk rumah sakit

dengan pengatur posisi tidur

4 SNI IEC 60601-1:2014, Peralatan

elektromedik - Bagian 1 :

Persyaratan umum

keselamatan dasar dan kinerja

esensial;

Page 61: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 61

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

5 SNI IEC 60601-2-52:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-52: Persyaratan

khusus keselamatan dasar dan

kinerja esensial tempat tidur

pasien

(hanya untuk pengujian

keselamatan mekanik: klausul

7,9, dan 15)

6 SNI 16-2626-1992, Tempat tidur

baja beroda untuk rumah sakit

Kimia 7 Arang aktif 3 1 SNI 06-3730-1995, Arang aktif

teknis

2 SNI 06-4253-1996, Arang aktif

untuk air minum

3 SNI 06-4365-1996, Arang aktif

untuk pemurnian minyak

makan

Kimia 8 Briket 2 1 SNI 19-4791-1998, Briket serbuk

sabut kelapa

2 SNI 01-6235-2000, Briket arang

kayu

8 41

10 Peralatan

kesehatan

1 Inkubator 4 1 SNI 60601-1 2014, Peralatan

elektromedik - Bagian 1-1:

Persyaratan Umum untuk

keselamatan - Standar

kolateral: Persyaratan

keselamatan untuk sistem

elektromedik (IEC 60601-1-

1:2000, IDT)

2 SNI IEC 60601-2-20:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-20: Persyaratan

khusus untuk keselamatan

dasar dan kinerja esensial

inkubator infant transpor (IEC

60601-2-20:2009, IDT)

Page 62: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 62

No Sektor Judul Skema Produk

Jumlah

SNI

Produk

SNI

3 SNI IEC 60601-2-19:2014,

Peralatan elektromedik -

Bagian 2-19: Persyaratan

khusus untuk keselamatan

dasar dan kinerja esensial

inkubator infant (IEC 60601-2-

19:2009, IDT)

4 SNI 16-4221-1996, Inkubator

perawatan bayi

1 4

11 Furniture 1 Rak Baja Tunggal 1 1 SNI 0908:2007, Rak baja

tunggal

1 1

Jumlah 75 192

Page 63: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lampiran 4. Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun 2018 – 2019

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

1 Beras 1 SNI 6128:2015 Beras 2018-2019 Kementerian Pertanian

2 Kedelai 2 SNI 01-3922-1995 Kedelai 2018-2019 Kementerian Pertanian

3 Jagung 3 SNI 4483:2013 Jagung – Bahan pakan ternak 2018-2019 Kementerian Pertanian

4 Jagung 4 SNI 3920:2013 Jagung 2018-2019 Kementerian Pertanian

5 Asam formiat teknis 5 SNI 2128-2013 Asam formiat teknis 2017-2018 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

6 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

6 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

2017-2018 Kementerian Perindustrian Selesai notifikasi ke WTO

7 Ban Vulkanisir 7 SNI 3768-2013 Vulkanisir ban mobil penumpang dan komersial

2018-2019 Kementerian Perindustrian

8 Cat dekoratif 8 SNI 8011-2014 Cat dekoratif berbasis pelarut organik 2018-2019 Kementerian Perindustrian

9 Pelumas untuk kendaraan bermotor 9 SNI ISO 7069.1:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 1: Minyak lumas motor bensin roda 4

(empat) langkah kendaraan bermotor

2018-2019 Kementerian Perindustrian Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No 25 Tahun 2018

10 SNI ISO 7069.2:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 2: Minyak lumas motor bensin roda 4

(empat) langkah sepeda motor

11 SNI ISO 7069.3:2005 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 3: Minyak lumas motor bensin 2

(dua) langkah dengan pendingin udara

12 SNI ISO 7069.4:2005 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 4: Minyak lumas motor bensin 2

(dua) langkah dengan pendingin air

13 SNI ISO 7069.5:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas -

Bagian 5: Minyak lumas motor diesel

putaran tinggi

14 SNI ISO 7069.6:2005 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas -

Page 64: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 64

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

Bagian 6: Minyak lumas roda gigi transmisi

manual dan gardan.

15 SNI ISO 7069.7:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 7: Minyak lumas transmisi otomatis

16 SNI ISO 7069.8:2012 Klasifikasi dan Spesifikasi – Pelumas –

Bagian 8: Gemuk pelumas kendaraan

bermotor

Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No 25 Tahun 2018

10 Kaca untuk bangunan 17 SNI ISO 20492-1:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi -

Bagian 1: Daya tahan segel tepi dengan uji

iklim : (ISO 20492-1:20018 IDT)

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

18 SNI ISO 20492-2:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi -

Bagian 2: Uji pengkabutan kimia (ISO

20492-2:20018 IDT)

Pembahasan draft regulasi

19 SNI ISO 20492-3:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi –

Bagian 3: Konsentrasi gas dan kebocoran

gas (ISO 20492-3:20018 IDT)

Pembahasan draft regulasi

20 SNI ISO 20492-4:2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi -

Bagian 4: Metode uji untuk sifat uji segel tepi

(ISO 20492-4:20018 IDT)

Pembahasan draft regulasi

21 SNI ISO 12543-1:2011 Kaca untuk bangunan – Kaca berlapis dan

kaca pengaman berlapis – Bagian 1: Definisi

dan deskripsi komponen

Pembahasan draft regulasi

22 SNI ISO 12543-2:2011 Kaca untuk bangunan – Kaca berlapis dan

kaca pengaman berlapis – Bagian 2: Kaca

pengaman berlapis

Pembahasan draft regulasi

23 SNI ISO 12543-3:2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan Pembahasan draft

Page 65: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 65

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

kaca pengaman berlapis - Bagian 3: Kaca

berlapis

regulasi

11 Pipa baja karbon untuk kontruksi umum 24 SNI 0068:2007 Pipa baja karbon untuk kontruksi umum 2018-2019 Kementerian Perindustrian

12 Baja canai panas untuk konstruksi umum 25 SNI 07-0722-1989 Baja canai panas untuk konstruksi umum 2018-2019 Kementerian Perindustrian

13 Baja lembaran tipis lapis timah elektrolisa (BjLTE)

26 SNI 07-0602-2006 Baja lembaran tipis lapis timah elektrolisa (Bj

LTE)

2018-2019 Kementerian Perindustrian Selesai notifikasi ke WTO

14 Sprayer gendong semi otomatis 27 SNI 4513:2012 Alat pemeliharaan tanaman sprayer

gendong semi otomatis

2018-2019 Kementerian Perindustrian

15 Traktor roda dua 28 SNI 0738:2010/Amd 2 Traktor roda dua – Unjuk kerja dan cara uji 2018-2019 Kementerian Perindustrian

16 Roll karet 29 SNI 1843:2008/Amd 2) Roll karet pengupas gabah 2018-2019 Kementerian Perindustrian

18 Kertas tisu 30 SNI 0103:2014 Kertas tisu toilet 2018-2019 Kementerian Perindustrian

31 SNI 0173:2012 Kertas tisu muka

32 SNI 3344:2014 Kertas tisu serbet

19 Kertas pembungkus makanan 33 SNI 8218:2015 Kertas dan Karton untuk Kemasan Pangan 2018-2019 Kementerian Perindustrian Selesai notifikasi ke WTO

20 Sepeda anak 34 SNI 8224:2016 Persyaratan Keselamatan dan Metode Uji

untuk Sepeda Anak

2018-2019 Kementerian Perindustrian Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No.30 tahun 2018

21 Aki 35 SNI 4326-2013 Aki untuk kendaraan bermotor kategori L 2018-2019 Kementerian Perindustrian

36 SNI 0038:2009 Aki untuk kendaraan bermotor roda empat

atau lebih

22 Kaca spion 37 SNI 2770.1:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor

kategori M dan N

2018-2019 Kementerian Perindustrian

38 SNI 2770.2:2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor

kategori L

Page 66: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 66

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

23 Jaket keselamatan (alat apung personal) 39 SNI ISO 12402-1:2011 Alat apung personal - Bagian 1: Baju

penolong di kapal untuk pelayaran laut -

Persyaratan keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian

40 SNI ISO 12402-2:2011 Alat apung personal - Bagian 2: Baju

penolong, tingkat unjuk kerja 275 -

Persyaratan keselamatan

41 SNI ISO 12402-3:2011 Alat apung personal - Bagian 3: Baju

penolong, tingkat unjuk kerja 150 -

Persyaratan keselamatan

42 SNI ISO 12402-4:2011 Alat apung personal - Bagian 4: baju

penolong, tingkat unjuk kerja 100 -

Persyaratan keselamatan

43 SNI ISO 12402-5:2011 Alat apung personal Bagian 5: Alat bantu

apung (tingkat 50)-Persyaratan Keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian

44 SNI ISO 12402-6:2011 Alat apung personal - Bagian 6: Baju

penolong dan alat bantu apung peruntukan

khusus - Persyaratan keselamatan dan

metode uji tambahan

45 SNI ISO 12402-7:2011 Alat apung personal - Bagian 7: Material dan

komponen - Persyaratan keselamatan dan

metode uji

46 SNI ISO 12402-8:2011 Alat apung personal - Bagian 8: Aksesoris -

Persyaratan keselamatan dan metode uji

47 SNI ISO 12402-10:2011 Alat apung personal Bagian 10: Pemilihan

dan aplikasi alat apung personal dan

Page 67: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 67

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

perlengkapannya

24 Vacum cleaner 48 SNI IEC 60335-2-2:2012 Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya -

Keselamatan – Bagian 2-2: Persyaratan

khusus untuk pembersih vakum dan peranti

pembersih sedot air

2018-2019 Kementerian Perindustrian

25 Vacum cleaner wet & dry

26 Electrical Portable Ovens 49 SNI IEC 60335-2-9:2010 Peranti listrik rumah tangga dan sejenis -

Keselamatan - Bagian 2-9: Persyaratan

khusus untuk pemanggang roti dan

pemasak portabel sejenis

2018-2019 Kementerian Perindustrian

27 Electrical Grillers

28 Electrical Roasters

29 Electrical Bread Makers

30 Electrical Bread Toasters

31 Electrical Sandwich Makers

32 Electrical Waffels Makers

33 Electrical Blenders 50 SNI IEC 60335-2-

14:2010

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya -

Keselamatan – Bagian 2-

14: Persyaratan khusus untuk

mesin dapur

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

34 Electrical Food Processors

35 Electrical Juicer

36 Electrical Mixers

37 Electrical Food Choppers

38 Electrical Food Grinder

39 Electric Steam Boats 51 SNI IEC 60335-2-

15:2011

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis -

Keselamatan - Bagian 2-15: Persyaratan

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

40 Electric Thermo Pots

Page 68: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 68

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

41 Penanak nasi (Rice Cooker), Penanak

bertekanan (Pressure Cooker) dengan

daya listrik masukan (input) hingga 2000

Watt

khusus untuk peranti pemanas cairan dan

keperluan sejenis

42 Mesin pembuat teh/kopi (Electric

cofee/tea maker)

43 Ketel listrik (Electric Kettle) dengan

kapasitas pengenal tidak melebihi dari

10 liter

44 Water Dispenser

45 Peralatan perawatan kulit 52 SNI IEC 60335-2-

23:2010

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-

Keselamatan-Bagian 2-23: Persyaratan

khusus untuk peranti perawatan kulit dan

rambut

2018-2019 Kementerian Perindustrian

46 Electrical hair dryers

47 Electric hair styling set

48 Oven microwave 53 SNI IEC 60335-2-

25:2010

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya

– Keselamatan – Bagian 2-25:

Persyaratan khusus untuk oven gelombang

mikro termasuk oven gelombang mikro

kombinasi

2018-2019 Kementerian Perindustrian

49 Pengisi baterai 54 SNI IEC 60335-2-

29:2012

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis-

Keselamatan - Bagian 2-29 : Persyaratan

khusus untuk pengisi baterai

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

Page 69: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 69

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

50 Pesawat Televisi dengan ukuran layar

sampai 42 inch

55 SNI 04-6253-2003 Peralatan audio video dan elektronika

sejenis - Persyaratan keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian

Sudah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Perindustrian No. 15 Tahun 2018

51 Portable audio-video player

52 Disc Player VCD

53 Disc Player DVD

54 Disc Player Blue Ray

55 Pesawat Radio Penerima (radio

receiver)

56 Tape Mobil (Head Unit Mobil)

57 Audio Power Amplifier dengan daya

listrik masukan (input) sampai dengan

500 Watt RMS

58 Speaker aktif

59 Konsol Video Game

60 Set Top Box

61 Lampu LED 56 SNI IEC 62560 : 2015 Lampu LED swa-ballast untuk penerangan

umum dengan tegangan > 50 V - Spesifikasi

keselamatan

2018-2019 Kementerian Perindustrian Pembahasan draft regulasi

Page 70: Laporan Kinerja 2018 - bsn.go.idbsn.go.id/uploads/download/laporan_kinerja_bidang_spspp_t.a._2018.pdf · RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

2018| Bidang Sistem Pemberlakuan Standar dan Penanganan Pengaduan 70

No

Urut 1. Produk/Jasa/Proses/SIstem Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan diberlakukan wajib

Rencana Penyusunan Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI secara wajib Status Penyusunan

Regulasi (Desember 2018) No

Urut Nomor SNI 2. Judul SNI Tahun Instansi

62 Hand Phone 57 * Emission

CISPR22 :

- FM Antena Terminal Voltage (AT)

- Radiated Emmision (RE)

Immunity

IEC 61000-4-2:

- Electrostatic Discharge (ESD)

IEC 61000-4-4:

- Electrical Fast Transient (EFT) Burst

2018-2019 Kementerian Perindustrian

63 Komputer Genggam (Handheld)

64 Komputer Tablet