laporan kimia_hidrolisis garam

16
HIDROLISIS GARAM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Disusun untuk melengkapi nilai Praktikum Kimia Semester II Oleh: Antonius Geralldy XI IPA I/04 Ehowu Hia XI IPA I/09 Feren Jessica R. XI IPA I/12 Jessica XI IPA I/18 Jessica Nathania XI IPA I/19 SMA STRADA ST. THOMAS AQUINO TANGERANG 2012

Upload: feren-jr

Post on 02-Jul-2015

5.762 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

HIDROLISIS GARAM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun untuk melengkapi nilai

Praktikum Kimia Semester II

Oleh:

Antonius Geralldy XI IPA I/04

Ehowu Hia XI IPA I/09

Feren Jessica R. XI IPA I/12

Jessica XI IPA I/18

Jessica Nathania XI IPA I/19

SMA STRADA ST. THOMAS AQUINO

TANGERANG

2012

Page 2: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

A. Judul : Hidrolisis Garam B. Tujuan : Menyelidiki sifat asam, basa, atau netral berbagai

jenis larutan garam. C. Dasar Teori :

Garam adalah suatu zat hasil reaksi antara asam dan basa. Jika

garam dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion-ion. Ion-ion

yang berasal dari asam lemah atau basa lemah akan mengalami hidrolisis.

Sementara itu, ion yang berasal dari asam kuat atau basa kuat hanya

mengalami hidrasi.

Hidrasi adalah peristiwa dikelilinginya suatu ion oleh molekul air

akibat adanya baku tarik antara ion dan molekul air. Hidrolisis adalah

reaksi antara kation atau anion dengan molekul air sehingga dihasilkan H+

atau OH-.

Garam yang mengalami hidrolisis membentuk suatu reaksi

kesetimbangan. Pada reaksi kesetimbangan anion basa atau kation asam,

akan dibebaskan OH-

atau H+. Ion OH- dan ion H+ inilah yang dapat

menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam, basa atau netral.Karena

hidrolisis garam merupakan reaksi refersibel (bolak-balik), maka reaksi ini

mempunyai tetapan kesetimbangan yang disebut tetapan hidrolisis

(Kh).Besarnya Kh bergantung pada harga tetapan ionisasi asam (Ka) atau

tetapan ionisasi basa (Kb).Tetapan hidrolisis dapat digunakan untuk

menentukan pH larutan garam.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan

dalam air menunjukkan reaksi netral, karena anion maupun kationnya

masing-masing tidak ada yang bergabung dengan ion hidrogen atau

hidroksida.Untuk menentukan produk yang sangat sedikit

berdisosiasi.Karena itu kesetimbangan air tidak terganggu.

H2O (l) → H +(aq) + OH -

(aq)

Karena konsetrasi H+ dan OH- dalam larutan sama, maka larutan

bersifat netral (pH=7)

Jika garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah

dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut bersifat asam (pH < 7).

Kation asam (BH+ ) dari garam bereaksi dengan air yang menghasilkan

ion H3O+ .

BH +(aq) + H 2 O (l) → B (aq) + H 3 O +

(aq) .

Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis (Kh) sebagai berikut.

Konsentrasi BH + semula, sama dengan konsentrasi garamnya. Jika

konsentrasi BH + mula-mula sebesar M dan hidrolisis sebesar α, maka

Page 3: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

konsentrasi semua komponen dalam persamaan tersebut adalah:

Karena nilai α sangat kecil, maka besarnya α pada M-α diabaikan,

sehingga untuk M-α = M. Besarnya konsentrasi B dan H3O+ adalah sama.

Karena H3O + dapat diganti H +, persamaan tetapan hidrolisis dapat ditulis.

Suatu basa dapat mengalami kesetimbangan sebagai berikut.

B (aq) + H 2 O (l) → BH +(aq) + OH -

(l)

Selanjutnya konsentrasi ion H + dapat ditulis:

Keterangan:

Kh : tetapan hidrolisis

Kw : tetapan kesetimbangan air

Kb : tetapan ionisasi basa

[BH + ] : konsentrasi kation dari garam

Page 4: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat jika dilarutkan

dalam air maka larutan tersebut bersifat basa (pH > 7). Anion basa (A- )

dari garam bereaksi dalam air yang menghasilkan ion OH - .

A -(aq) + H 2 O (l) → HA (aq) + OH -

(aq)

Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis sebagai berikut.

Konsentrasi A - semula sama dengan konsentrasi garamnya. Jika

konsentrasi A - mula-mula sebesar M dan terhidrolisis sebesar α, maka

untuk konsentrasi semua komponen dalam persamaan tersebut adalah:

Karena nilai α relatif kecil (dapat diabaikan) sehingga nilai (M-α) sama

dengan M. Asam lemah akan terionisasi menjadi:

HA → H + + A -

Konsentrasi HA sama dengan konsentrasi OH -, sehingga diperoleh

persamaan tetapan:

Selanjutnya konsentrasi OH - dapat dihitung dengan rumus:

Page 5: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Keterangan:

Kh : tetapan hidrolisis

Kw : tetapan kesetimbangan air

Ka : tetapan ionisasi asam

[A-] : konsentrasi anion dari garam

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika

dilarutkan dalam air dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada

kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya. Larutan garam ini akan

terhidrolisis sempurna baik kation [BH+ ] maupun anionnya [A-].

Page 6: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Tetapan hidrolisis (Kh) dari hidrolisis di atas dapat ditulis sebagai berikut.

Selanjutnya untuk menghitung [H+ ] adalah sebagai berikut.

Keterangan:

Kh : tetapan hidrolisis

Kw : tetapan kesetimbangan air

Ka : tetapan ionisasi asam

Kb : tetapan ionisasi basa

Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan

garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun

netral.Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan

basanya.Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam

lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah

dengan basa lemah.Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari

kekuatan asam dan basa penyusunnya.Sifat keasaman atau kebasaan garam

ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses

larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro

yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian).

Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air.

Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisis,

sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan ini sama dengan 7.

Page 7: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Contoh, Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi

sempurna membentuk kation dan anionnya.KOH terionisasi menjadi H +

dan Cl - .Masing-masing ion tidak bereaksi dengan air, reaksinya dapat

ditulis sebagai berikut.

KCl (aq) → K +(aq) + Cl -(aq)

K +(aq) + H 2 O (l) →

Cl -(aq) + H 2 O (l) →

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah

mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air.Garam ini mengandung

kation asam yang mengalami hidrolisis.Larutan garam ini bersifat asam,

pH <7.

Contoh, Amonium klorida (NH4Cl) merupakan garam yang

terbentuk dari asam kuat, HCl dalam basa lemah NH3. HCl akan

terionisasi sempurna menjadi H+ dan Cl- sedangkan NH3 dalam larutannya

akan terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH-. Anion Cl- berasal

dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis, sedangkan kation NH4+ berasal

dari basa lemah dapat terhidrolisis.

NH 4 Cl (aq) → NH 4+

(aq) + Cl -(aq)

Cl -(aq) + H 2 O (l) →

NH 4+

(aq) + H 2 O (l) → NH 3 (aq) + H 3 O +(aq)

Reaksi hidrolisis dari amonium (NH4+) merupakan reaksi

kesetimbangan.Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H3O+) yang

bersifat asam (pH<7). Secara umum reaksi ditulis:

BH + + H 2 O → B + H 3 O +

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat

mengalami hidrolisis parsial dalam air.Garam ini mengandung anion basa

yang mengalami hidrolisis.Larutan garam ini bersifat basa (pH > 7).

Contoh: NaF, CH3COONa

Contoh, Natrium asetat (CH 3 COONa) terbentuk dari asam lemah

CH 3 COOH dan basa kuat NaOH. CH 3 COOH akan terionisasi sebagian

membentuk CH 3 COO - dan Na+ .Anion CH 3 COO - berasal dari asam

lemah yang dapat terhidrolisis, sedangkan kation Na + berasal dari basa

kuat yang tidak dapat terhidrolisis.

CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO -(aq) + Na +

(aq)

Na +(aq) + H2O (l) → (tidak bereaksi)

Page 8: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

CH 3 COO -(aq) + H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) + OH -

(aq)

Reaksi hidrolisis asetat (CH3COO- ) merupakan reaksi

kesetimbangannya. Reaksi ini menghasilkan ion OH- yang bersifat basa

(pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis:

A - + H2O → HA + OH -

Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang

terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat

terhidrolisis dalam air.Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa,

maupun netral.Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan kation

terhadap anion dalam reaksi dengan air.

Contoh, Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah,

NH3akan terbentuk garam NH 4 CN. HCN terionisasi sebagian dalam air

membentuk H + dan CN - sedangkan NH 3 dalam air terionisasi sebagian

membentuk NH4+ dan OH-. Anion basa CN - dan kation asam NH 4+

dapat terhidrolisis di dalam air.

NH4CN (aq) → NH4+

(aq) + CN -(aq)

NH4+

(aq) + H2O → NH3(aq) + H3O+ (aq)

CN-(aq) + H2O (e) → HCN (aq) + OH-

(aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya

(Ka dan Kb)

Jika Ka < Kb (asam lebih lemah dari pada basa) maka anion akan

terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat basa.

jika Ka > Kb (asam lebih kuat dari pada basa) maka kation akan

terhidrolisis lebih banyak dalam larutan bersifat asam.

Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan bersifat

netral.

D. Alat dan Bahan :

No. Alat dan Bahan Ukuran dan

Satuan

Jumlah

1 Tabung reaksi - 8

2 Rak tabung reaksi - 1

3 Pipet - 8

4 Kertas lakmus merah - 8

5 Kertas lakmus biru - 8

6 Indikator universal - 8

7 Larutan NaCl - -

8 Larutan MgSO4 - -

9 NH4Cl - -

Page 9: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

10 (NH4)2SO4 - -

11 Na2CO3 - -

12 NaCH3COO - -

13 NH4CH3COO - -

14 NH4C2O4 - -

E. Langkah Kerja :

F. Hasil Pengamatan : No. Rumus kimia garam Lakmus

Merah

Lakmus Biru pH

1 NaCl Merah Biru 7

2 MgSO4 Merah Biru 7

3 NH4Cl Merah Merah 5

4 (NH4)2SO4 Merah Merah 7

5 Na2CO3 Biru Biru 11

Memasukan larutan garam ke dalam

masing-masing tabung reaksi

NaCl NH4Cl Na2CO3 NH4CH3COO

MgSO4 (NH4)2SO4 NaCH3COO

O (NH4)2C2O4

Mengukur PH larutan garam

tersebut dengan:

Lakmus

Merah

Lakmus

Biru

Indikator

Universal

Mencatat perubahan warna

yang terjadi

Mencatat pH hasil

pengamatan

Page 10: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

6 NaCH3COO Biru Biru 8

7 NH4CH3COO Biru Merah 7

8 (NH4)2C2O4 Merah Merah 7

Pertanyaan

1. Carilah hubungan antara kekuatan asam dan basa pembentuk garam

dengan sifat larutan garam.

No. Rumus kimia

garam

Basa pembentuk Asam Pembentuk Sifat

larutan Rumus Jenis Rumus Jenis

1 NaCl NaOH Basa kuat HCl Asam kuat Netral

2 MgSO4 Mg(OH)2 Basa kuat H2SO4 Asam kuat Netral

3 NH4Cl NH3 Basa lemah HCl Asam kuat Asam

4 (NH4)2SO4 NH3 Basa lemah H2SO4 Asam kuat Asam

5 Na2CO3 NaOH Basa kuat H2CO3 Asam lemah Basa

6 NaCH3COO NaOH Basa kuat CH3COOH Asam lemah Basa

7 NH4CH3COO NH3 Basa lemah CH3COOH Asam lemah Netral

8 (NH4)2C2O4 NH3 Basa lemah H2C2O4 Asam lemah Asam

2. Apakah ada kaitan antara jenis asam dan basa pembentuk garam

dengan sifat larutan garamnya? Ya, garam dari asam kuat-basa kuat

bersifat netral, garam dari asam kuat-basa lemah bersifat asam, garam

dari basa kuat-asam lemah bersifat basa, dan garam dari asam lemah-

basa lemah bergantung pada Ka dan Kb garamnya (Ka>Kb = asam,

Ka<Kb = basa, Ka=Kb = netral).

3. Tarik kesimpulan dari percobaan ini. (Kami tampilkan dalam pokok

bahasan “simpulan”)

G. Pembahasan : Pada praktikum kali ini, kami akan membahas mengenai

Hidrolisis Garam. Kami akan menyelidiki sifat asam, basa, atau netral dari

larutan NaCl, MgSO4, NH4Cl, (NH4)2SO4, Na2CO3, NaCH3COO,

NH4CH3COO, dan NH4C2O4dengan kertas lakmus merah, lakmus biru,

dan indikator universal.

Pada percobaan pertama, kami memasukan garam dari asam

kuat-basa kuat, yaitu larutan NaCl ke dalam tabung reaksi, kemudian

memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang didapat

yaitu lakmus tetap berwarna merah.Kemudian, kami memasukan kertas

lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus tidak berubah,

yaitu tetap.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator

universal. Hasil yang didapat yaitu pH=7. Berdasarkan hasil percobaan,

dapat dikatakan larutan NaCl bersifat netral.Jika dibandingkan dengan

teori yang ada yang mengatakan bahwa garam dari asam kuat-basa kuat

bersifat netral, maka percobaan kami dapat dikatakan benar dan sesuai

dengan teori. Adapun yang ada dalam larutan:

Page 11: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Itu sebabnya larutan bersifat netral: karena tidak bereaksi dengan air (tidak

terhidrolisis) , maka NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion

H+ dan OH- dalam air.

Pada percobaan kedua, kami memasukan garam dari asam kuat-

basa kuat yaitu larutan MgSO4 ke dalam tabung reaksi, kemudian

memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang didapat

yaitu lakmus tetap berwarna merah.Kemudian, kami memasukan kertas

lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus tidak berubah,

yaitu tetap.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator

universal. Hasil yang didapat yaitu pH=7. Berdasarkan hasil percobaan,

dapat dikatakan larutan MgSO4 bersifat netral.Jika dibandingkan dengan

teori yang ada yang mengatakan bahwa garam dari asam kuat-basa kuat

bersifat netral, maka percobaan kami dapat dikatakan benar dan sesuai

dengan teori. Adapun yang terjadi dalam larutan:

Itu sebabnya larutan bersifat netral: karena tidak bereaksi dengan air (tidak

terhidrolisis), maka MgSO4 tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion

H+ dan OH- dalam air.

Pada percobaan ketiga, kami memasukan garam dari asam kuat-

basa lemah yaitu larutan NH4Cl ke dalam tabung reaksi, kemudian

memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang didapat

yaitu lakmus tetap berwarna merah.Kemudian, kami memasukan kertas

lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus berubah menjadi

merah.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator universal.

Hasil yang didapat yaitu pH=5. Hal ini berarti larutan bersifat asam.Jika

dibandingkan dengan perhitungan yang kami lakukan:

log( =

Hasil perhitungan memerlihatkan bahwa larutan bersifat asam.Terlihat

bahwa hasil perhitungan dengan hasil percobaan, yaitu antara 5 dengan

4,62 saling mendukung. Hal itu memerlihatkan bahwa percobaan kami

Page 12: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

sudah tepat dan sesuai dengan teori. Adapun reaksi yang terjadi di dalam

larutan:

Hidrolisis ini termasuk hidrolisis parsial dimana menghasilkan ion

. Itu sebabnya larutan bersifat asam.

Pada percobaan keempat, kami memasukan garam dari asam

kuat-basa lemah yaitu larutan (NH4)2SO4 ke dalam tabung reaksi,

kemudian memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang

didapat yaitu lakmus tetap berwarna merah.Kemudian, kami memasukan

kertas lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus berubah

menjadi merah.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator

universal. Hasil yang didapat yaitu pH=7. Hasil antara kertas lakmus

dengan indikator universal sudah bertentangan. Jika dibandingkan dengan

perhitungan yang kami lakukan:

log( =

Hasil perhitungan memerlihatkan bahwa larutan bersifat asam.

Adapun reaksi yang terjadi dalam larutan :

Hidrolisis ini termasuk hidrolisis parsial yang menghasilkan ion ,

maka larutan bersifat asam.

Ini berarti larutan bersifat asam dan percobaan kertas lakmus-lah yang

benar, karena antara 7 dengan 4,47 sudah sangat jauh. Hal ini mungkin

terjadi karena kurang teliti dalam mengamati perubahan warna indikator.

Karena itu, ketidakcocokan data ini merupakan kesalahan kelompok kami.

Pada percobaan kelima, kami melakukan percobaan dengan basa

kuat-asam lemah yaitu larutan Na2CO3,ke dalam tabung reaksi, kemudian

memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang didapat

yaitu lakmus berubah menjadi biru.Kemudian, kami memasukan kertas

Page 13: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus tetap berwarna

biru.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator universal.

Hasil yang didapat yaitu pH=11. Hal ini menandakan larutan bersifat

basa.Jika dibandingkan dengan perhitungan yang kami lakukan:

=

Hasil perhitungan memerlihatkan bahwa larutan bersifat basa. Terlihat

bahwa hasil perhitungan dengan hasil percobaan, yaitu antara 11 dengan

10,18 saling mendukung dan hanya berselisih sedikit. Hal itu

memerlihatkan bahwa percobaan kami sudah tepat dan sesuai dengan

teori. Adapun reaksi yang terjadi dalam larutan:

Hidrolisis ini termasuk hidrolisis parsial yang menghasilkan ion . Itu

sebabnya larutan bersifat basa.

Pada percobaan keenam, kami melakukan percobaan dengan basa

kuat-asam lemah yaitu larutan NaCH3COO, ke dalam tabung reaksi,

kemudian memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang

didapat yaitu lakmus berubah menjadi biru.Kemudian, kami memasukan

kertas lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus tetap

berwarna biru.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator

universal. Hasil yang didapat yaitu pH=8. Hal ini menandakan larutan

bersifat basa. Jika dibandingkan dengan perhitungan yang kami lakukan:

Page 14: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

=

log2,4=5-0,38=4,62

pH= 14-4,62 = 9,38

Hasil perhitungan memerlihatkan bahwa larutan bersifat basa.

Adapun reaksi yang terjadi pada larutan:

Hidrolisis ini termasuk hidrolisis parsial yang menghasilkan ion ,

maka larutan bersifat basa.

Walaupun hasil percobaan, reaksi dan perhitungan sama-sama

memperlihatkan basa, namun selisih antara 8 dengan 9,38 dapat dibilang

cukup jauh. Hal ini mungkin terjadi karena kami kurang teliti dalam

mengamati perubahan warna indikator.Karena itu, ketidakcocokan data ini

merupakan kesalahan kelompok kami.

Pada percobaan ketujuh, kami melakukan percobaan dengan basa

lemah-asam lemah yaitu larutan,NH4CH3COO ke dalam tabung reaksi,

kemudian memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang

didapat yaitu lakmus tetap berwarna merah. Kemudian, kami memasukan

kertas lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus tetap

berwarna biru. Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan indikator

universal. Hasil yang didapat yaitu pH=7. Hal ini menandakan larutan

bersifat netral. Jika dibandingkan dengan perhitungan yang kami lakukan:

Hasil perhitungan memerlihatkan bahwa larutan bersifat netral dengan

pH=7.

Adapun reaksi yang terjadi pada larutan:

Hidrolisis ini merupakan hidrolisis total dan karena harga Ka=Kb, maka

pH bernilai 7.

Hal ini sesuai dengan hasil percobaan kami yang juga menyatakan pH=7.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa percobaan kami sudah benar dan

sesuai dengan teori.

Page 15: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Pada percobaan kedelapan, kami melakukan percobaan dengan

basa lemah-asam lemah yaitu larutan,(NH4)2C2O4 ke dalam tabung reaksi,

kemudian memasukan kertas lakmus merah ke dalam larutan.Hasil yang

didapat yaitu lakmus tetap berwarna merah.Kemudian, kami memasukan

kertas lakmus biru ke dalam larutan dan hasilnya warna lakmus berubah

menjadi merah.Dari percobaan kertas lakmus, memperlihatkan bahwa

larutan bersifat asam.Selanjutnya, kami mengukur pH larutan dengan

indikator universal. Hasil yang didapat yaitu pH=7. Hal ini menandakan

larutan bersifat netral.Terdapat pertentangan antara percobaan kertas

lakmus dengan indikator universal. Jika dibandingkan dengan perhitungan

yang kami lakukan:

log 5,87 = 6- 0,77 = 5,23

Hasil perhitungan menyatakan bahwa larutan bersifat asam. Hal ini

menandakan percobaan kertas lakmus lah yang benar, karena antara 7

dengan 5,23 selisihnya jauh. Hal ini mungkin terjadi karena kami kurang

teliti dalam mengamati perubahan warna indikator.Karena itu,

ketidakcocokan data ini merupakan kesalahan kelompok kami.

Adapun reaksi yang terjadi pada larutan:

Hidrolisis ini merupakan hidrolisis total dan karena harga Ka>Kb, maka

pH bernilai <7.

Untuk memperkuat data hasil percobaan yang telah kami

lakukan, kami tampilkan gambar hasil percobaan. Adapun gambar tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 16: Laporan Kimia_Hidrolisis Garam

Deret kiri ke kanan:

1. Larutan NaCl (pH=7)

2. Larutan MgSO4 (pH=7)

3. Larutan NH4Cl (pH=5)

4. Larutan (NH4)2SO4 (pH=7)

5. Larutan Na2CO3 (pH=11)

6. Larutan NaCH3COO (pH=8)

7. Larutan NH4CH3COO (pH=7)

8. Larutan (NH4)2C2O4 (pH=7)

H. Simpulan : Berdasarkan hasil pengamatan kami, maka dapat disimpulkan

larutan NaCl bersifat netral, larutan MgSO4bersifat netral, larutan NH4Cl

bersifat asam, larutan (NH4)2SO4bersifat asam, larutan Na2CO3bersifat

basa, larutan NaCH3COO bersifat basa, larutan NH4CH3COO bersifat

netral, dan larutan (NH4)2C2O4bersifat asam.

I. Daftar Pustaka Miladi, Sahri David. 2010. “Hidrolisis Garam”.

http://sahri.ohlog.com/hidrolisis-garam.cat3440.html. Diunduh 3

Mei 2012.

Rahayu, Nurhayati dan Giriarso, Jodhi Pramuji.2009. Rangkuman Kimia

SMA. Jakarta: Gagasmedia.

Wilianandini, Anggi. 2011. “Ciri-ciri Garam yang Terhidrolisis”.

http://anggiwilianandini.wordpress.com diunduh 4 Mei 2012.