laporan resmi garam rangkap_garam kompleks

36
I. JUDUL : “PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP” II. TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 24 Oktober 2012 III. TUJUAN : Membuat dan mempelajari sifat-sifat garam rangkap kupri amonium sulfat dan garam kompleks tetraammin tembaga (II) sulfat monohidrat. IV. KAJIAN TEORI Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Dalam kristal, atom atau molekul penyusun memiliki struktur tetap (tetapi dalam amorf tidak) dan titik leburnya pasti. Zat padat memiliki volume dan bentuk tetap. Ini disebabkan karena molekul-molekul dalam zat padat menduduki tempat yang gelap dalam kristal. Molekul-molekul zat padat juga mengalami gerakan namun sangat terbatas. Logam tembaga merupakan logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat. Tembaga dapat melebur pada suhu 1038 o C. Karena potensial elektrodanya positif (+ 0,34 V) untuk pasangan Cu / Cu 2+ tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut. Kebanyakan senyawa Cu(I) sangat mudah teroksidasi menjadi Cu(II). Namun oksidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu 2+ yang dikenal baik dan sejumlah besar garam berbagai anion didapatkan banyak diantaranya larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat biru,

Upload: findy-umawiranda

Post on 10-Aug-2015

447 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

I. JUDUL :

“PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP”

II. TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 24 Oktober 2012

III. TUJUAN :

Membuat dan mempelajari sifat-sifat garam rangkap kupri amonium sulfat

dan garam kompleks tetraammin tembaga (II) sulfat monohidrat.

IV. KAJIAN TEORI

Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Dalam kristal,

atom atau molekul penyusun memiliki struktur tetap (tetapi dalam amorf tidak) dan

titik leburnya pasti. Zat padat memiliki volume dan bentuk tetap. Ini disebabkan

karena molekul-molekul dalam zat padat menduduki tempat yang gelap dalam

kristal. Molekul-molekul zat padat juga mengalami gerakan namun sangat terbatas.

Logam tembaga merupakan logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan

liat. Tembaga dapat melebur pada suhu 1038oC. Karena potensial elektrodanya

positif (+ 0,34 V) untuk pasangan Cu / Cu2+ tembaga tidak larut dalam asam klorida

dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut.

Kebanyakan senyawa Cu(I) sangat mudah teroksidasi menjadi Cu(II). Namun

oksidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+

yang dikenal baik dan sejumlah besar garam berbagai anion didapatkan banyak

diantaranya larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat biru,

CuSO4.5H2O yang paling dikenal. Senyawa ini dapat terhidrasi membentuk anhidrat

yang benar–benar putih. Penambahan ligan terhadap larutan akan menyebabkan

pembentukan ion kompleks dengan pertukaran molekul air secara berurutan.

Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah

ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Sedangkan garam-

garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau

garam kompleks. Bila suatu kompleks dilarutkan, akan terjadi pengionan atau

disosiasi, sehingga akhirnya terbentuk kesetimbangan antara kompleks yang tersisa

(tidak berdisosiasi).

Suatu zat cair jika didinginkan, terjadi gerakan translasi molekul-molekul

menjadi lebih kecil dan gaya tarik molekul-molekul makin besar hingga setelah

mengkristal molekul mempunyai kedudukan tertentu dalam kristal. Panas yang

Page 2: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

terbentuk pada kristalisasi disebut panas pengkristalan. Selama pengkristalan terjadi

kesetimbangan dan akan turun lagi saat pengkristalan selesai.

Garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua

garam-garam tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari

komponen sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat

kelarutannya rendah dalam air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi karena

kelarutannya meningkat secara mencolok dengan meningkatnya suhu. Kristal-

kristalnya biasanya berbentuk oktahedral.

Senyawa yang mengandung ion kompleks (dapat berupa kation kompleks atau

anion kompleks 1. Senyawa tersusun dari ion kompleks atau kation kompleks, dan

ion atau kation kompleks biasa disebut dengan senyawa kompleks (senyawa

koordinasi) atau garam kompleks. Ion kompleks terdiri dari atom pusat (atom

logam) dan ligan yang terikat pada atom pusat melalui ikatan koordinasi, sedangkan

garam rangkap merupakan bila semua gugus –H dari asam digantikan oleh ion

logam tak senama, atau semua gugus –OH dari basa digantikan oleh ion sisa asam

tak senama.

Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua garam mengkristal

bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki

struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya.

Kompleks ialah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang dapat

berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal ini,

kompleks yang terbentuk masing-masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula

yang terjadi dari lebih banyak komponen.

Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya.

Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Salah satu tipe reaksi kimia yang

dapat merupakan dasar penetapan titrimetri, mencakup pembentukan kompleks atau

ion kompleks yang larut namun sedikit sekali terdisosiasi.

Ligan dapat dengan baik diklassifikasikan atas dasar banyaknya titik-lekat

kepada ion logam. Begitulah, ligan-ligan sederhana, seperti ion-ion halida atau

molekul-molekul H2O atau NH3, adalah monodentat, yaitu ligan itu terikat pada ion

logam hanya pada satu titik oleh penyumbangan satu pasanagan-elektron-

menyendiri kepada logam. Namun, bila molekul atau ion ligan itu mempunyai dua

Page 3: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

atom, yang masing-masing mempunyai satu pasangan elektron menyendiri, maka

molekul itu mempunyai dua atom-penyumbang, dan adalah mungkin untuk

membentuk dua ikatan-koordinasi dengan ion logam yang sama; ligan seperti ini

disebut bidentat dan sebagai contohnya dapatlah diperhatikan kompleks

tris(etilenadiamina) kobalt(III), [Co(en)3]3+. Dalam kompleks oktahedral

berkoordinat-6 (dari) kobalt(III), setiap molekul etilenadiamina bidentat terikat pada

ion logam itu melalui pasangan elektron menyendiri dari kedua atom nitrogennya.

Ini menghasilkan terbentuknya tiga cincin beranggota-5, yang masing-masing

meliputi ion logam itu; proses pembentukan cincin ini disebut penyepitan

(pembentukan sepit atau kelat).

Dalam percobaan ini akan dipelajari pembuatan garam kompleks

tetramintembaga (II) sulfat monohidrat dan garam rangkap kupri ammonium sulfat

dari garam kupri sulfat dan amonium sulfat dan mempelajari sifat-sifatnya.

V. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

- Tabung reaksi besar 2 buah

- Tabung reaksi kecil 4 buah

- Rak tabung kecil 1 buah

- Gelas ukur 500 ml 1 buah

- Gelas ukur 100 ml 2 buah

- Kaca arloji 2 buah

- Pompa vakum 1 set

- Pemanas 1 set

- spektofotometer

2. Bahan

- Kristal kupri sulfat pentahidrat

- Kristal ammonium sulfat

- Etanol

- Lar. Ammonium pekat

- HCl 0.01M

Page 4: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

1.2475 g CuSO4.5H2O + 0.66 g (NH4)2SO4

-dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml-ditambah 5 ml aquades-Dipanaskan sampai semua garam larut sempurna-Dibiarkan larutan menjadi dingin pada suhu ruang-didinginkan dalam air es samapi terbentuk kristal yang cukup banyak-dipisahkan Kristal garam dengan larutan dengan cara dekantasi-dikeringkan pada suhu 50°C sampai berat konstan-dihitung % hasilnya

Kristal CuSO4.(NH4)2SO4.6H2O dan % hasil

- NaOH 0.001

VI. PROSEDUR KERJA

1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4.(NH4)2SO4.6H2O

Page 5: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

2 ml NH3 pekat + 2 ml aquades dalam gelas kimia 100 ml

Kristal

-ditambah 1.2475 g CuSO4.5H2O (serbuk)-diaduk sampai semua Kristal larut sempurna-ditambah 4 ml etanol melalui dinding gelas kimia-jangan diaduk dan digoyang-ditutup dengan kaca arloji selama 30 menit-diaduk pelan-pelan untuk mengendapkan secara sempurna

-dipisahkan dengan cara dekantasi-ditimbang kertas saringnya-dioven pada suhu 50°C dan ditimbang ulang-kristal dipindahkan dalam kertas saring-dicuci 3-5 ml campuran ammonia pekat + etanol dengan perbandingan volum yg sama-dicuci sekali lagi Kristal dalam corong dengan 5 ml etanol-disaring-dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50°C -ditimbang Kristal sampai berat konstan

Kristal murni

2. Pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

Page 6: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Tb 1 : sedikit Kristal garam rangkap

Tb 2 : sedikit Kristal garam komplekas

Warna tiap tabung

Masing-masing-ditambah 4 ml aquades-dikocok-masing2 diambil 1 ml-diuji dengan aquades-diuji dengan HCl-diuji dengan NaOH -dicatat perubahannya

Tb 1 : sedikit Kristal garam rangkap

Tb 2 : sedikit Kristal garam komplekas

Warna, gas, bau, titik leleh

-dipanaskan pelan2 dicatat perubahannya ( warna, bau, gas)-gas diuji dengan kertas lakmus dan spaluta yg telah dicelupkan HCl pekat-diamati perubahannya-diukur kedua titik leleh kedua garam dan dibandingkan.

3. Perbandingan beberapa sifat garam rangkap dan garam kompleks

Percobaan diulangi dengan mengganti aquades dengan HCL encer

Percobaan diulangi dengan mengganti aquades dengan NaOH encer

Page 7: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

1.2475 g CuSO4.5H2O + 0.66 g (NH4)2SO4

-dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml-ditambah 5 ml aquades-Dipanaskan sampai semua garam larut sempurna-Dibiarkan larutan menjadi dingin pada suhu ruang-didinginkan dalam air es samapi terbentuk kristal yang cukup banyak-dipisahkan Kristal garam dengan larutan dengan cara dekantasi-dikeringkan pada suhu 50°C sampai berat konstan-dihitung % hasilnya

Kristal CuSO4.(NH4)2SO4.6H2O dan % hasil

VII. HASIL PENGAMATAN

Prosedur percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

1.Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4.

(NH4)2SO4.6H2O

CuSO4.5H2O : serbuk berwarna

biru

(NH4)2SO4 : serbuk berwarna

putih

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + 5

ml aquades larutan berwarna

biru jernih

-dipanaskan = Kristal larut

-didinginkan pd suhu kamar

lar.berwarna biru jernih

-didingin dgn es terbentuk

Kristal mulai menit ke-4 dan

dihentikan pd menit ke-15

-dipisahkan filtrate berwarna

biru muda

- dioven Kristal berwarna biru

muda keputihan

-dikeringkan dan ditimbang

CuSO4.5H2O(s) +

(NH4)2SO4(s) + H2O(l)

CuSO4.

(NH4)2SO4.6H2O(s)

Berat teoritis = 1,9975 g

Garam rangkap

terbentuk dari 2 garam

yang mengkristal sacara

bersama-sama dan

berikatan secara ionik

Kristal yang

terbentuk berwarna

biru muda

keputihan. Berat

kristal yang

diperoleh yaitu

1,187 g dengan

persen hasil sebesar

59,42%

Page 8: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

1.522 g

- kertas saring : 0.335 g

- berat kristal = 1.187 g

- rendemen = 59,42%

2.Pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O NH3 = tak berwarna

NH3 pekat +aquades tidak

berwarna + CuSO4.5H2O lar.

Berawarna biru + 4ml etanol

lar. tetap biru

-terbentuk Kristal mulai menit

ke-3 dan dihentikan pada menit

ke-40

-dipisahkankristal berwarna

biru tua

-kristal dicuci dengan campuran

(NH3 pekat+ etanol) Kristal

berwarna biru tua (++).

-dioven kristal hijau

- dikeringkan dan ditimbang =

1,388 g

-kertas saring : 0.334 g

CuSO4.5H2O(s) + 4

NH3(l)

Cu(NH3)4SO4.5H2O(s)

Berat teoritis = 1,5875 g

Senyawa kompleks

terbentuk dari atom

pusat dengan satu atau

lebih ligan yang

menyumbangkan

pasangan elektron

sehingga terjadi ikatan

kovalen kooordinasi

Kristal yang

terbentuk berwarna

hijau muda. Berat

kristal yang didapat

yaitu 1,054 g

dengan persen hasil

sebesar 66,39%.

Page 9: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

2 ml NH3 pekat + 2 ml aquades dalam gelas kimia 100 ml

Kristal

-ditambah 1.2475 g CuSO4.5H2O (serbuk)-diaduk sampai semua Kristal larut sempurna-ditambah 4 ml etanol melalui dinding gelas kimia-jangan diaduk dan digoyang-ditutup dengan kaca arloji selama 30 menit-diaduk pelan-pelan untuk mengendapkan secara sempurna

-dipisahkan dengan cara dekantasi-ditimbang kertas saringnya-dioven pada suhu 50°C dan ditimbang ulang-kristal dipindahkan dalam kertas saring-dicuci 3-5 ml campuran ammonia pekat + etanol dengan perbandingan volum yg sama-dicuci sekali lagi Kristal dalam corong dengan 5 ml etanol-disaring-dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50°C -ditimbang Kristal sampai berat konstan

Kristal murni

- berat kristal = 1,054 g

- rendemen = 66,39%

Page 10: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Tb 1 : sedikit Kristal garam rangkap

Tb 2 : sedikit Kristal garam komplekas

Warna tiap tabung

3.Perbandingan beberapa sifat garam rangkap dan garam

kompleks

Garam rangkap + air biru

muda jernih

Garam rangkap + air + HCl

biru (+)

Garam rangkap + air + NaOH

larutan biru (+) terbentuk

endapan (++)

Garam rangkap dipanaskan :

Uji lakmus : biru merah

Uji HCl : uap tidak terlihat, tidak

berbau

Garam kompleks + air biru

muda keruh (++)

Garam kompleks + air +HCl

biru (+)

Garam kompleks + air + NaOH

larutan biru (+) terbentuk

endapan (+)

Garam kompleks dipanaskan :

Uji lakmus : merah biru

Uji HCl : ada uap putih, berbau

Garam rangkap

terionisasi menjadi ion-

ion komponen /

molekulnya

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

+ H2O Cu2+ + 2 SO42-

+ 2 NH4+ + H2O

Garam kompleks

terionisasi menjadi ion

kompleks dan ion lain

penyusunnya

Cu(NH3)4SO4.5H2O +

H2O [Cu(NH3)4]2+ +

SO42- + 6 H2O

Reaksi dengan HCl

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

+ HCl NH4Cl +

H2SO4

Cu(NH3)4SO4.5H2O +

HCl [Cu(NH3)4]2+ +

2Cl-

Perbandingan :

Garam rangkap :

1. Bersifat asam,

ditandai lakmus

berubah dari

biru menjadi

merah

2. Jika dipanaskan

tidak berbau,

karena

melepaskan gas

H2O

3. Dapat terionisasi

menjadi Cu2+,

SO42-, NH4

+,

H2O, jika

dilarutkan dalam

pelarut air

Garam kompleks:

1. Bersifat basa,

ditandai lakmus

berubah dari

Masing-masing-ditambah 4 ml aquades-dikocok-masing2 diambil 1 ml-diuji dengan aquades-diuji dengan HCl-diuji dengan NaOH-dicatat perubahannya

Page 11: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Tb 1 : sedikit Kristal garam rangkap

Tb 2 : sedikit Kristal garam komplekas

Warna, gas, bau, titik leleh

amonia

Titik leleh :

Garam rangkap = 202oC

Garam kompleks = 234oC

Reaksi dengan NaOH

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

+ NaOH NH4OH +

Na2SO4

Cu(NH3)4SO4.5H2O +

NaOH [Cu(NH3)4]

(OH)2

Pengujian gas

CuSO4(NH4)SO4.6H2O

↑→

CuSO4 +

(NH3)4SO4.5H2O +

6H2O↑

Cu(NH3)4SO4.5H2O ↑→

CuSO4(s) + H2O(l) +

NH3(g)↑

merah menjadi

biru

2. Jika dipanaskan

terlihat uap

putih, berbau

amoniak, karena

melepaskan gas

NH3.

3. Dapat terionisasi

menjadi

[Cu(NH3)4]2+

dan SO42-, jika

dilarutkan dalam

pelarut air.

Kelarutan garam

kompleks lebih

tinggi dari garam

rangkap dalam

larutan HCl.

Kelarutan garam

rangkap lebih

-dipanaskan pelan2 dicatat perubahannya ( warna, bau, gas)-gas diuji dengan kertas lakmus dan spaluta yg telah dicelupkan HCl pekat-diamati perubahannya-diukur kedua titik leleh kedua garam dan dibandingkan.

Page 12: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

tinggi daripada

garam kompleks

pada larutan

NaOH.

Titik leleh garam

kompleks lebih

tinggi dari titik

leleh garam

rangkap.

Page 13: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Percobaan pertama yaitu pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat,

langkah pertama yang dikerjakan yaitu melarutkan kristal biru CuSO4.5H2O sebanyak 1,2475

gram dan kristal (NH4)2SO4sebanayk 0,66 gram dalam 5 mL aquades menghasilkan larutan

yang berwarna biru (+) jernih. Lalu dipanaskan agar semua kristal dapat terlarut sempurna.

Proses pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi. Larutan dibiarkan dingin pada

suhu kamar, kemudian didinginkan dalam wadah yang berisi es agar terbentuk kristal. Kristal

yang terbentuk dalam larutan berlangsung lambat dan secara sendirinya akan terpisahkan dari

larutannya karena solubilitasnya menjadi rendah setelah menjadi garam rangkap.

Kristal mulai terbentuk pada menit ke-4 dan proses pendinginan dihentikan pada

menit ke-15. Kemudian kristal yang terbentuk disaring untuk memisahkan kristal dari

larutannya. Kristal yang diperoleh dikeringkan didalam oven agar air yang terkandung pada

kristal dapat menguap sehingga diperoleh kristal yang benar-benar kering. Kristal yang

diperoleh ditimbang sampai mendapat berat konstan.

Adapun reaksinya:

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Kristal biru

Kristal garam rangkap terbentuk dari 2 garam, yaitu CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4

yang saling berikatan ionik. Dan masing-masing garam juga terdapat ikatan ionik, sehingga

ikatan dalam garam rangkap ini semuanya berikatan ionik. Garam rangkap cenderung stabil

dalam bnetuk padatan , sehingga garam ini tidak mudah berubah, kecuali jika dilarutkan ke

dalam pelarut tertentu. Sifat fisik dan sifat kimia garam rangkap sama dengan senyawa

pembentuknya.

Dari hasil reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam kupri ammonium sulfat,

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang merupakan garam rangkap, dengan berat kristal yang

didapatkan yaitu 1,185 gram dan persen rendemen sebesar 59,42%.

% rendemen= 1.187 g1 , .9975 g

×100 %=59.42 %

Hasil yang didapatkan tidak mencapai 100%, karena proses pembentukan kristal

dihentikan pada menit ke-15, dan masih tersisa larutan berwarna biru yang belum terbentuk

menjadi kristal. Kristal yang dihasilkan berwarna biru muda.

Page 14: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Persen hasil yang diperoleh kurang maksimal dikarenakan berbagai faktor

diantaranya :

a. Reaksi

Reaksi pembentukan garam rangkap terbilang cukup lambat. Secara teoritis

pembentukan secara sempurna garam rangkap tersebut selama 4 hari, namun pada

percobaan ini hanya dilakukan beberapa menit, dengan pendinginan dalam es. Sehingga

belum seluruhnya dari larutan mengkristal.

b. Pemurnian

Proses pemurnian yang benar tidak akan mengurangi produk yang dihasilkan, namun

kadang proses pemurnian yang kurang benar justru merusak produk sehingga ikut

terbawa larutan dan mengurangi jumlah produk yang dihasilkan.

Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

Percobaan kedua yaitu pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O. langkah

pertama yang dilakukan yaitu melarutkan 1,2475 gram kristal CuSO4.5H2O ke dalam larutan

amonia. Larutan diaduk hingga kristal larut sempurna. Larutan ammonia bertindak sebagai

ligan yang akan menggantikan ligan pergi (H2O). Ligan NH3 lebih kuat daripada H2O

sehingga akan lebih mudah bagi NH3 untuk menggantikan H2O sehingga warnanya berubah

dari biru menjadi biru tua.

Kemudian larutan ditambahkan etanol melalui dinding gelas beaker sehingga

larutan tertutupi oleh etanol. Penambahan etanol bertujuan untuk mengikat molekul air yang

terdapat dalam larutan yang mungkin dapat menggangu proses pengendapan. Etanol juga

berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena apabila ammonia

menguap, maka ligan akan habis sebab ammonia merupakan penyedia ligan.

Larutan ditutup dengan kaca arloji untuk menghindari kontak dengan udara, lalu

didiamkan selama dua malam. Larutan jangan sampai mengalami goncangan karena dapat

mempengaruhi proses pengendapan/pengkristalan.Kristal terbentuk pada menit ke-3 sampai

dengan menit ke-40. Setelah didiamkan selama 40 menit, kristal yang terbentuk dipisahkan

dari larutannya dengan cara dekantasi kemudian disaring.

Kemudian dicuci dengan campuran ammonia dan etanol dengan perbandingan yang

sama yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor dan kontaminan yang terdapat dalam

endapan karena molekul pelarut ammonia akan menarik molekul-molekul ammonia sisa yang

mungkin tidak bereaksi, sedangkan etanol akan menarik molekul etanol yang sebelumnya

ditambahkan. Pencucian dilakukan lagi menggunakan 5 mL etanol untuk mencegah

Page 15: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

terjadinya ionisasi,karena jika ditambahkan dengan aquades garam akan terionisasi menjadi

ion-ion penyusunnya.

Kristalyang terbentuk berwarna biru tua, kemudian dikeringkan didalam oven

agar terbebas dari filtratnya, kristal menjadi berwarna biru kehijauan. Kristal dapat

berubah warna dikarenakan ikatan antara ligan dengan atom pusat putus saat

dilakukan pemanasan di dalam oven. Ikatan antara ligan NH3 dengan atom pusta yaitu

ikatan kovalen kooordinasi yang berada di dalam bola koordinasi. Sedangkan

[Cu(NH3)4]2+ merupakan ion kompleks yang akan berikatan ionik dengan ion SO42-.

ion kompleks

Kristal ditimbang dan didapatkan kristal dengan berat 1,054 g dengan persen

hasil sebesar 66,39%.

% rendemen= 1.054 g1 , .5875 g

×100 %=66.39 %

Reaksi pembentukan garam kompleks yaitu sebagai berikut :

4 NH4OH + CuSO4.5H2O + H2O Cu(NH3)4SO4.5H2O + 3 H2O

Kristal biru kehijauan

Dari reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam kompleks tetrammincopper (II)

sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O, kristal berwarna biru kehijauan. Persen hasil yang

diperoleh ini tidak mencapai 100% , karena proses terbentuknya kristal dihetikan sampai

menit ke-40, masih ada larutan yang belum mengkristal.

Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Garam Kompleks

Reaksi dengan H2O

1. Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda

jernih.Kemudian ditambah H2O lagi menjadi biru muda jernih. Hal ini karena garam

rangkap terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga menghasilkan warna biru

jernih.

Adapun reaksinya:

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + H2O Cu2+ + 2 SO4 + 2 NH4+ + H2O

Page 16: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

2. Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda keruh (++).

Kemudian ditambah dengan H2O lagi menghasilkan larutan biru mudakeruh (+). Hal

ini karena garam kompleks terurai menjadi ion-ion penyusunnya.

Adapun reaksinya:

Cu(NH3)4SO4.H2O + H2O [Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2 H2O

Reaksi dengan HCl

1. Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda jernih, lalu

diencerkan dengan HCl menghasilkan larutan biru (+) jernih. Hal ini karena garam

rangkap dapat larut dengan larutan asam sehingga menghasilkan warna biru jernih.

Dengan reaksi sebagai berikut :

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + HCl NH4Cl + H2SO4

2. Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda keruh(++).

Lalu diencerkan dengan HCl lagi menghasilkan larutan biru (+) jernih. Hal ini karena

garam kompleks dapat larut dengan larutan asam sehingga menghasilkan warna

larutan biru (+) jernih.

Dengan reaksi sebagai berikut :

Cu(NH3)4SO4.5H2O + HCl [Cu(NH3)4]2+ + 2Cl-

Hal ini dapat simpulkan bahwa tingkat kelarutan garam kompleks lebih tinggi

daripada garam rangkap pada larutan asam.

Reaksi dengan NaOH

1. Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda jernih, lalu

diencerkan dengan NaOH menghasilkan larutan biru (+)dan terdapat endapan (++).

Hal ini karena garam rangkap tidak dapat larut dengan larutan basa sehingga

menghasilkan warna larutan biru keruh.

Dengan reaksi sebagai berikut :

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + NaOH NH4OH + Na2SO4

2. Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) keruh. Lalu

diencerkan dengan NaOH lagi menghasilkan larutan biru (+) terdapat endapan (+).

Hal ini karena garam kompleks dapat tidak dapat larut dengan larutan basa sehingga

menghasilkan warna larutan biru (+) dan ada endapan (+).

Page 17: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Dengan reaksi sebagai berikut :

Cu(NH3)4SO4.5H2O + NaOH [Cu(NH3)4](OH)2

Hal ini dapat simpulkan bahwa tingkat kelarutan garam rangkap lebih tinggi

daripada garam kompleks pada larutan basa.

Pengujian gas

1. Pada pengujian gas pada kristal garam rangkap dengan cara kristal garam rangkap

dipanaskan melepaskan uap H2O yang tidak menimbulkan bau, sedangkan kristal

garam kompleks ketika dipanaskan menghasilkan gas ammonia (NH3).

Adapun reaksinya:

CuSO4(NH4)SO4.6H2O ↑→

CuSO4 + (NH3)4SO4.5H2O + 6H2O↑

Cu(NH3)4SO4.5H2O ↑→

CuSO4(s) + H2O(l) + NH3(g)↑

2. Pengujian gas dengan menggunakan kertas lakmus pada garam rangkap dapat

merubah kertas lakmus biru menjadi warna merah, hal ini menunjukkan bahwa garam

rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bersifat asam. Sedangkan pada pengujian gas dengan

menggunakan kertas lakmus pada garam kompleks dapat merubah kertas lakmus

merah menjadi warna biru, hal ini menunjukkan bahwa garam kompleks

Cu(NH3)4SO4.5H2O bersifat basa.

3. Pengujian warna nyala pada garam rangkap dan garam kompleks dengan

mencelupkan spatula telah dibasahi HCl pekat pada tabung yang berisikan garam

rangkap dan garam kompleks yang dipanaskan, menghasilkan warna nyala yang sama

yaitu kehijauan. Hal ini menunjukkan garam rangkap dan garam kompleks yang

mengandung kupri anhidrat dapat menghasilkan warna nyala hijau. Serta uap putih

pada pemanasan garam kompleks yang menunjukkan pelepasan gas amonia pada saat

pemanasan garam.

4. Titik leleh garam rangkap dihasilkan sebesar 2020C sedangkan titik leleh garam

kompleks dihasilkan sebesar 2340C. Hal ini tidak terbukti secara teori, seharusnya

titik lelh garam rangkap lebih tingi dari garam kompleks. Karena garam rangkap

terbentuk dari banyak ikatan ionik, sehingga memerlukan energi lebih tinggi untuk

memutuskan banyak ikatan ionik untuk menjadi ion-ionnya. Sedangkan garam

kompleks hanya mempunyai 1 ikatan ionik antara ion kompleks [Cu(NH3)4]2+ dengan

ion SO42-, sedangkan ikatan kovalen di dalam bola koordinasi tidak dapat terurai.

Menyebabkan energi untuk ionisasi lebih rendah dan titik lelehnya lebih rendah. Titik

Page 18: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

leleh yang rendah secara praktek dapat disebabkan oleh putusnya ikatan ionik pada

garam rangkap pada saat proses pemanasan di dalam oven.

IX. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O dan

(NH4)2SO4 dengan berat kristal yang didapatkan yaitu1,187 gram dengan persen hasil

sebesar 59,42%.

2. Garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O dan

larutan NH4OH dengan berat kristal yang didapatkan yaitu 1,054 g dengan persen

hasil sebesar 66,39%.

3. Garam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O jika dilarutkan dalam pelarut air, terionisasi menjadi

Cu2+, SO42+, NH4

+, dan H2O. sedangkan garam Cu(NH3)4SO4.5H2Omenjadi

[Cu(NH3)4]2+ dan SO42+.

4. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bila dipanaskan tidak menghasilkan bau,

karena melepaskan uap air. Sedangkan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

menghasilkan bau amoniak, karena melepas gas NH3.

5. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bersifat asam, ditandai berubahnya lakmus

biru menjadi merah. Sedangkan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O bersifat basa,

ditandai berubahnya lakmus merah menjadi biru.

6. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

dapat larut dalam larutan asam, keduanya menjadi jernih setelah ditambah larutan

HCl. Tetapi tingkat kelarutan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O lebih tinggi

daripada garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O pada larutan asam, yaitu pada larutan

HCl.

7. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

tidak dapat larut dalam larutan basa, ditandai terbentuknya endapan saat ditambah

larutan NaOH. Tetapi tingkat kelarutan garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O lebih

tinggi daripada garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O pada larutan basa, yaitu pada

larutan NaOH.

8. Titik leleh garam rangkap adalah 2020C dan Titik leleh garam kompleks 2340C.

Page 19: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

X. JAWABAN PERTANYAAN

1. Hitung persen hasil dari percobaan 1 dan 2 ?

Percobaan 1

% has il=hasil nyatahasil teori

×100 % %hasil= 1,187 g1,9975 g

×100 %=59,42 %

Percobaan 2

% hasil=hasil nyatahasil teori

×100 % %hasil= 1,054 g1,5875 g

×100 %=66,39 %

2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi dari percobaan 1, 2, dan 3 ?

Percobaan 1 :

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Percobaan 2 :

CuSO4.5H2O(s) + 4 NH3(l) Cu(NH3)4SO4.5H2O(s)

Percobaan 3 :

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + H2O Cu2+ + 2 SO42- + 2 NH4

+ + H2O

Reaksi dengan HCl

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + HCl NH4Cl + H2SO4

Cu(NH3)4SO4.5H2O + HCl [Cu(NH3)4]2+ + 2Cl-

Reaksi dengan NaOH

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + NaOH NH4OH + Na2SO4

Cu(NH3)4SO4.5H2O + NaOH [Cu(NH3)4](OH)2

Pengujian gas

CuSO4(NH4)SO4.6H2O ↑→

CuSO4 + (NH3)4SO4.5H2O + 6H2O↑

Cu(NH3)4SO4.5H2O ↑→

CuSO4(s) + H2O(l) + NH3(g)↑

3. Jelaskan perbedaan sifat antara garam rangkap dan garam kompleks

berdasarkan percobaan 3 ?

Penguji Dengan air Dengan NaOH Dengan HCl Dengan gas

Garam

rangkap

Terurai

menjadi ion-

ion

penyusunnya

Tidak larut

dalam larutan

basa. Kelarutan

garam rangakp

Larut dalam

larutan asam.

Kelarutan

garam rangkap

-gas yg

dikeluarkan

tidak berbau

-bersifat asam

Page 20: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

> garam

kompleks

< garam

kompleks.

-nyala yg

dihasilkan

berwarna

kehijauan dan

keluar asap

putih

-titik leleh :

202°C

Garam

kompleks

Terurai

menjadi ion-

ion

penyusunnya

Tidak larut

dalam larutan

basa

Larut dalam

larutan asam

-gas yg

dihasilkan

adalah NH3(g)

-bersifat basa

- nyala yg

dihasilkan

berwarna

kehijauan dan

keluar asap

putih

-titik leleh :

234°C

4. Berapakah titik leleh garam rangkap dan kompleks hasil sintesis anda ?

bandingkan dengan titik leleh garam rangkap dan kompleks secara teori ! jika

berbeda apakah sebabnya ? jelaskan !

Titik lelih garam rangkap : 202 °C

Titik leleh garam kompleks : 234 °C

Hal ini tidak terbukti secara teori, seharusnya titik lelh garam rangkap lebih

tingi dari garam kompleks. Karena garam rangkap terbentuk dari banyak ikatan ionik,

sehingga memerlukan energi lebih tinggi untuk memutuskan banyak ikatan ionik

untuk menjadi ion-ionnya. Sedangkan garam kompleks hanya mempunyai 1 ikatan

ionik antara ion kompleks [Cu(NH3)4]2+ dengan ion SO42-, sedangkan ikatan kovalen

di dalam bola koordinasi tidak dapat terurai. Menyebabkan energi untuk ionisasi lebih

rendah dan titik lelehnya lebih rendah. Titik leleh yang rendah secara praktek dapat

Page 21: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

disebabkan oleh putusnya ikatan ionik pada garam rangkap pada saat proses

pemanasan di dalam oven.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Adam, D.M. and Raynor J.B.. 1967. Advanved Practical Inorganic Chemistry. London:

John Wiley & Sons, Ltd.

Angelici, R.J.. 1969. Synthesis And Technique in Inorganic Chemistry. London: W.B.

saunders Company.

Anonim. 2010. “Pembuatan garam kompleks dan garam rangkap”

(http://annifanfushie.wordpress.com), diakses tanggal 20 oktober 2012.

Amaria, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III Unsur-Unsur Golongan

Transisi. Surabaya: UNESA.

Liptrot, G.F.. 1975. Inorganic Chemistry Through Experiment. London: Mills & Boon

Ltd.

Mulyono. 2005. Kamus kimia. Bandung : Bumi Aksora.

Pass, G. and Sutcliffe, H.. 1974. Practical Inorganic Chemistry Second Edition. London:

Chapman and Hall.

Page 22: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

PERHITUNGAN

a. Pembuatan garam rangkap

Berat kertas saring : 0.335 g

Berat Kristal dan kertas saring : 1.522 g

Jadi berat Kristal garam rangkap praktikum : 1.522 g – 0,335 g = 1,187 g

Secara teori

VH2O = 5 mL

m = P.V = 1 g/mL x 5 mL = 5 g

n = m/Mr = 5 g/18 gr/mol = 0,28 mol

mol CuSO4.5H2O = 0,005 mol

mol (NH4)2SO4 = 0,005 mol

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O → CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

M 0,005 mol 0,005 mol 0,28 mol

R 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol

S - - 0,275 mol 0,005 mol

Jadi yang sisa adalah H2O dan garam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Massa H2O = n x Mr = 0,275 mol x 18 g/mol = 4,95 gram

VH2O SISA = m/P = 4,95 g/1g/mL = 4,95 mL

Massa garam sisa = n x Mr = 0,005 mol x 399,5 g/mol = 1,9975 gram

Jadi massa garam secara teori = 1,9975 gram

% hasil=hasil nyatahasil teori

×100 % %hasil= 1,187 g1,9975 g

×100 %=59,42 %

b. Pembuatan garam kompleks

Berat kertas saring : 0.334 g

Berat Kristal dan kertas saring : 1.388 g

Jadi berat Kristal garam rangkap praktikum : 1.388 g – 0,334 g = 1.054 g

Secara teori

NH3 = 25 %

Kerapatan = 0,91 kg/L

Page 23: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Massa NH3 = 25/100 x 0,91 = 0,2775 kg = 277,5 gram

n NH3 = m/Mr = 227,5 g/ 17 g/mol = 13,38 mol

mol NH3 dalam air

Molaritas = n/V = 13,38/1 L = 13,38 M

M1 V1 = M2 V2

13,38 . 2 = M2 . 4

13,38/2 = M2

6,69 = M2

mmol NH3 = M.V

= 6,69 x 4 mL

= 26,76 mmol = 0,02676 mol

CuSO4.5H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O

M 0,005 mol 0,02676 mol

R 0,005 mol 0,02 mol 0,005 mol

S - 0,00676 mol 0,005 mol

Jadi yang sisa adalah NH3 dan garam Cu(NH3)4SO4.5H2O

Massa NH3 = n x Mr = 0,00676 mol x 17 g/mol = 0,11492 gram

Massa garam sisa = n x Mr = 0,005 mol x 317,5 g/mol = 1,5875 gram

Jadi massa garam secara teori = 1,5875 gram

% hasil=hasil nyatahasil teori

×100 % %hasil= 1,054 g1,5875 g

×100 %=66,39 %

Page 24: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

LAMPIRAN

Proses pemanasan dalam pembuatan garam rangkapProses pendiaman dalam pembuatan

garam kompleks

Kristal garam rangkapGaram kompleks saat ditetesi amonia

pekat

Page 25: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Kiri (garam rangkap + air + NaOH), kanan (garam

kompleks + air + NaOH)Garam rangkap + air + HCl

Lakmus biru merah Lakmus merah biru

Pemanasan garam rangkap , terdapat uap air di

dinding tabung

Pemanasan garam kompleks, terdapat

asap putih saat uji HCl

Page 26: Laporan Resmi Garam Rangkap_garam Kompleks

Dari kiri: Garam

rangkap,

garam kompleks

Dari kiri: Garam rangkap,

garam kompleks (+4 mL

aquades)

Dari kiri: 1 mL Garam

rangkap, 1 mLgaram

kompleks (+2 mL aquades)

Massa garam kompleks