laporan kimia analitik - modul 1.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Prinsip Percobaan
a. Identifikasi Sampel :
Sejumlah sampel dari golongan senyawa anorganik dan senyawa
organik diambil kemudian diamati secara makro (sifat fisik) meliputi
wujud, rupa, warna, bau, dan sifat hidrokopisnya.
b. Preparatif Sampel :
Sampel senyawa anorganik dan senyawa organik disiapkan dengan cara
dilarutkan dengan pelarut yang cocok sehingga didapat larutan sampel
yang dapat diamati unsur-unsur yang terkandung di dalam sampel
dengan metode yang sesuai.
1.2. Tujuan Percobaan
a. Identifikasi Sampel :
Dapat mengetahui tentang pengenalan suatu sampel dari golongan
senyawa anorganik atau senyawa oragnik dengan melihat karakterisasi
atau pengelompokan sifat sampel yang dianalisis.
b. Preparatif Sampel :
Dapat menyiapkan sampel dengan cara kualitatif menggunakan metode
yang sesuai.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 1 dari 21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analisa kualitatif bertujuan menentukan adanya tidak unsur, radikal, ion
atau senyawa dalam zat atau campuran zat yang tidak diketahui atau sampel
(contoh) , sedangkan untuk menentukan struktur molekul atau struktur kristal
tidak termasuk analisa kualitatif.
Analisa kualitatif dapat dilakulan pada bermacam-macam skala. Dalam
analisisi makro kuantitas zat yang dikerjakan adalah 0,5 – 1 gram dan volume
larutan yang diambil untuk analisa sekitar 20 ml. Dalam apa yang bisa disebutkan
analisisi semimikro, kuantitas yang digunakan untuk analisis dikurangi dengan
faktor 0,1 – 0,05, yakni sekitar 0,05 gram dan volume larutan sekitar 1 ml. Untuk
analisis mikro faktor itu adalah 0,01 atau kurang. Tidak ada batas yang tajam
anatara analisi semimikro dan mikro : yang pertama pernah disebut analisis
sentigram dan ayang kedua analisis miligram, tetapi istilah ini-istilah ini hanya
menyatakan sangat kasar mengenai kuantitas yang digunakan dalam analisis
(Vogel,1985:144).
Tujuan dari analisis kualitatif bukan sekedar mendeteksi bahan-bahan
penyusun suatu campuran; tujuan yang sama pentingnya adalah untuk mengetahui
jumlah relatif yang mendekati dari setiap komponen. Untuk tujuan ini, biasanya
memakai 0,5 – 1 gram zat itu; jumlah relatif berbagai endapan akan memberi
petunjuk yang kasar tetntang proporsi dari bahan-bahan penyusun yang terdapat
(Vogel,1985:422)
Setiap analisis terbagi menjadi tiga bagian :
1. Pemeriksaan pendahuluan.
Ini meliputi pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering, pemeriksaant
hasil-hasil yang mudah menguap yang diperoleh dengan larutan
natrium hidroksida (untuk amonium), dan dengan asam sulfat encer
dan pekat (untuk radikal-radikal asam atau anion).
2. Pemeriksaan ion logam (kation) dalam larutan.
3. Pemeriksaan anion dalam larutan.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 2 dari 21
Zat yang akan dianalisis boleh berupa: (A) padat dan non-logam, (B)
cairan (larutan), (C) logam atau aliase, dan (D) zat ‘tak larut’
(Vogel,1985:422).
Rupa dari zat harus diperhatikan dengan seksama; jika perlu hendaknya
dipakai lensa atau mikroskop. Amatilah apakah zat itu terdiri dari kistal ataukah
amorf, apakah bersifat magnetis dan apakah memiliki bau atau warna yang khas.
Beberapa senyawa berwarna yang umum terdapat adalah seperti tercatat di
bawah ini:
1. Merah: Pb3O4, As2S2, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, cu2O,
K3[Fe(CN)6]; dikromat berwarna merah-jingga; permanganat dan
tawas krom berwarna ungu-kemerahan.
2. Merah jambu: garam-garam dari mangan dan kobalt yang berhidrat.
3. Kuning: CdS, As2S3, SnS2, PbI2, HgO 9yang diendapkan),
K4[Fe(CN)6].3H2O; kromat; besi (III) klorida dan nitrat.
4. Hijau: Cr2O3 , Hg2I2, Cr(OH)3; garam-garam besi(II), misalnya
FeSO4.7H2O, FeSO4..(NH4)2SO4.6H2O, FeCl2. 4H2O; garam-garam
nikel; CrCl3,.6H2O, CuCi2.2H2O, CuCO3, K2MnO4.
5. Biru: garam-garam kobalt anhidrat; garam-garam tembaga(II)
berhidrat; biru Prusia.
6. Coklat; PbO2, CdO.Fe3O4, Ag3AsO4, SnS, Fe2O3 dan Fe(OH)3
(cokelat-kemerahan).
7. Hitam: PbS, CuS, CuO, Hgs, FeS, MnO2, Co3O4, CoS, NiS, Ni2O3,
Ag2S, C.
Warna larutan yang diperoleh ketika zat dilarutkan dalam air atau dalam
asam encer, harus diperhatikan, karena ini mungkin memberi keterangan-
keterangan yang berharga. warna-warna berikut diperlihatkan olehh ion-ion
(kation biasanya berhidrat) yang terdapat dalam larutan encer.
Biru: tembaga(II); Hijau: nikel, besi(II), kromium(III), manganat; kuning:
kromat, heksasianoferat(II), besi(II); merah-jingga: dikromat; ungu: permanganat;
merah-jambu: kobalt, managn(II).
Zat harus dihancurkan sampai menjadi bubuk yang halus dalam lumpang
yang sesuai, sebelum pengujian dimulai. Uji-uji ini biasanya menghasilkan
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 3 dari 21
banyak keterangan yang berguna; uji-uji ini dapat dikerjakan dengan cepat (10-15
menit), dan tak boleh sekali-kali diabaikan. (Vogel,1985:422-423).
Sampel terdiri dari 2 macam jenis, yaitu anorganik dan organik. Biasanya
sampel anorganik didapat dari garam-garam mineral, sedangkan organik didapat
dari bahan-bahan alam yang hidup seperti tumbuh-tumbuhan.
Preparasi sampel dapat dilakukan dengan cara memilih terlebih dahulu
pelarut yang cocok untuk sampel tersebut. Sampel anorganik biasanya dilarutkan
menggunakan air, air panas, HCl 2M, HCl 2M panas, HCl pekat, HCl pekat
panas, HNO3 2M, HNO3 2M panas, HNO3 pekat, HNO3 pekat panas, dan
Aquaregia (Air Raja). Sedangkan sampel organik menggunakan pelarut organik,
salah satunya yaitu alcohol, aceton, benzene, eter, kloroform, atau metilen
chloride.
Selain identifikasi diatas, zat atau senyawa dapat diketahui dari warna khas
yang keluar saat dibakar. Zat atau senyawa dapat memberikan warna khas sesuai
dengan unsur atau logam penyusunnya, karena logam mempunyai jumlah elektron
yang berbeda-beda, sehingga valensi elektronnya berbeda-beda. Eksitasi elektron
pada elektron valensi akibat dirangsang oleh pembakaran dengan bunsen,
memberikan eksitasi elektron yang berbeda untuk setiap logam, sekaligus akan
memberikan panjang gelombang yang dicirikan oleh warna yang muncul. Warna
dapat dilihat melalui pembakaran dengan bantuan kawat Ni-Cr yang sebelumnya
dibersihkan dulu menggunakan HCl pekat. Spesifik panjang gelombang atau
warna dapat terlihat dengan bantuan kaca kobalt atau kaca biru tua.
Berikut daftar warna yang muncul jika senyawa dibakar :
Logam Pewarnaan NyalaPewarnaa Nyala dengan
Kaca Kobalt
Natrium Kuning Keemasan Tidak ada warna
Kalium Lembayung Merah-tua agak keunguan
Kalsium Merah-bata Hijau muda
Stronsium Merah tua Ungu
Barium Hijau-kekuningan Hijau kebiruan
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 4 dari 21
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
1) Tabung reaksi kecil
2) Rak tabung reaksi
3) Batang pengaduk
4) Plate test
5) Pipet tetes
6) Gelas kimia 250,500 ml
7) Spatula
8) Kawat Nikrom
9) Alat destruksi basah
10) Kaki tiga + kasa asbes
11) Pembakar bunsen
12) Kaca arloji
13) Penjepit tabung
14) Botol untuk sampel
15) Botol semprot
3.2.2. Bahan
1) Sampel organik
2) Sampel anorganik
3) Aquades
4) HCl 2M
5) HCl pekat
6) Metilen klorida
7) Etil Asetat
8) n-Hexan
9) H2SO4 pekat
10) HNO3 2M
11) HNO3 pekat
12) H2O2
13) Alkohol
14) Metanol
15) Aseton
16) Na2CO3
17) K2CO3
18) NaOH
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 5 dari 21
3.2. Diagram Alir
3.2.1. Identifikasi Sampel
1. Pemeriksaan Makroskopis
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 6 dari 21
Sampel organic dan
anorganik
Pemeriksaan
secara makro
Pengenalan warna Pengenalan sifat higroskopis
Pemeriksaan sifat asam
atau basa menggunakan
kertas lakmus.
Hasil Hasil
Hasil
Simpan sampel dalam kaca arloji.
Catat waktu mulai penyimpananCatat mulai terjadi peristiwa iniCari perbandingan waktuTentukan sampel yang
higroskopis
Wujud
Rupa
Warna
Bau
2. Pelarutan sampel Anorganik
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 7 dari 21
1 Gram Sampel Anorganik
Masukkan ke tabung+H2OAmati dan catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Anorganik
Masukkan ke tabung+HCl 2MAmati dan catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Anorganik
Masukkan ke tabung+HCl pekatAmati dan catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Anorganik
Masukkan ke tabung+HNO3 2MAmati dan catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Anorganik
Masukkan ke tabung+HNO3 pekatAmati dan catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Anorganik
Masukkan ke tabung+AquaregiaAmati dan catat yang terjadi
Hasil
3. Pelarutan Sampel Organik
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 8 dari 21
1 Gram Sampel Organik
Masukkan ke tabung+ MetanolAmati dana catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Organik
Masukkan ke tabung+ AcetonAmati dana catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Organik
Masukkan ke tabung+ n-HexanaAmati dana catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Organik
Masukkan ke tabung+ Metilen KloridaAmati dana catat yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel Organik
Masukkan ke tabung+ Etil AsetatAmati dana catat yang terjadi
Hasil
4. Reaksi Nyala
5. Reaksi dengan Asam Sulfat
a. Dengan H2SO4 encer
b. Dengan H2SO4 pekat
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 9 dari 21
Kawat Ni-Cr
Hasil
Celupkan ke HCL pekat
Celupkan kawat ke sampel organic
Bakar kawat Ni-Cr dalam pembakar Bunsen
Amati warna yang terjadi dengan kaca kobalt
Catat hasil percobaan
Sampel organik 1 gram
Hasil
Masukkan ke test tube
+ 0,5mL H2SO4 1M
Amati yang terjadi
Uji gas berdasarkan warna yang muncul
Tentukan karakter unsur/ senyawa
Sampel Organik 1gram
Masukkan ke test tube+0,5 mL H2SO4 pekatAmati yang terjadi.Uji gas berdasarkan warna yang muncul
Tentukan karakter unsur/ senyawa
Hasil
6. Reaksi dengan NaOH
3.2.2. Preparatif Sampel
A. Sampel Anorganik
B. Sampel Organik
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 10 dari 21
100 mL Sampel Organik dalam pelarut yang
cocok
Hasil
Sampel Organic 1 gram
Hasil
Masukkan ke test tube
+ 0,5mL NaOH 1MAmati yang terjadi Uji gas yang dihasilkanTentukan karakter unsure/ senyawa
Sampel Anorganik
Hasil
Larutkan dalam pelarut yang cocok dalam gelas kimia 50 mL
Encerkan sampai 100 mLSimpan dalam botol berwarna dan
tertutup
- Simpan dalam botol warna dan tutup
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 11 dari 21
Sampel Organik 1 gram
Hasil
- Masukkan kea lat destruksi basah
- + 50mL larutan HNO3 pekat ke labu yang berisi
sampel
- Pasang alat destruksi basah
- Panaskan water bath selama 10 menit
- Gas nitrogen keluar
- + 10 mL larutan H2O2 dengan hati-hati
- Panaskan selama 3 menit
- Pindahkan hasil destruksi ke gelas kimia 50 mL
- + Aquades sampai 100 mL
- Simpan hasil dalam botol berwarna dan tertutup
- Siap dianalisa unsur-unsur logam
3.3. Cara Kerja
A. Identifikasi Sampel
1. Disiapkan sampel yang terdiri dari sampel anorganik dan organik
2. Kedua sampel diperiksa secara makro terhadap : wujud, rupa,,
warna, bau
3. Sampel diidentifikasi warnanya yang memberikan beberapa
kemungkinan secara makro unsur yang ada dalam sampel tersebut.
4. Pengenalan sifat zat yang Hidroskopis :
a. Diambil beberapa bagian dari masing-masing sampel,
disimpan dalam kaca arloji, dibiarkan beberapa lama.
b. Waktu mulai menyimpan sampel dan mulai terjadi peristiwa
hidroskopis dicatat.
c. Dicari perbandingan waktu kedua sampel tersebut dan
dinyatakan sampel mana yang sangat hidroskopis.
5. Pengenalan sifat asam dan basa
a. Diambil masing-masing sejumlah sampel, kemudian diperiksa
keasaman dan kebasaannya dengan kertas lakmus
6. Pelarutan sampel
a. Senyawa Anorganik
a. Disiapkan 7 tabung reaksi yang telah dibersihkan serta kerig
dan diberi label/ kode.
b. 1 g sampel yang diberikan asisten dimasukkan kedalam
tabung reaksi.
c. Tabung 1 ditambah beberapa tetes H2O.
d. Tabung 2 ditambah beberapa tetes larutan HCl 2M.
e. Tabung 3 ditambah beberapa tetes larutan HCl pekat.
f. Tabung 4 ditambah beberapa tetes larutan HNO3 2M.
g. Tabung 5 ditambah beberapa tetes larutan HNO3 pekat.
h. Tabung 6 ditambah beberapa tetes larutan Aquaregia.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 12 dari 21
b. Senyawa Organik
a. Disiapkan 5 tabung reaksi yang telah dibersihkan serta kering
dan beri label/ kode.
b. 1 g sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
c. Tabung 1 ditambah beberapa tetes larutan metanol.
d. Tabung 2 ditambah beberapa tetes larutan aseton.
e. Tabung 3 ditambah beberapa tetes larutan metilen klorida.
f. Tabung 4 ditambah beberapa tetes larutan etil asetat.
g. Tabung 5 ditambah beberapa tetes larutan n-Hexan.
7. Reaksi Nyala
a. Hasil pelarutan pada percobaan 2A, dianalisa berdasarkan reaksi
nyala.
b. Kawat Ni-Cr yang telah dicelupkan ke dalam laruta HCl pekat
dan kaca cobalt atau kaca biru tua disiapkan.
c. kawat nikrom dicelupkan ke dalam sample lalu dibakar dalam
pembakaran Bunsen. Wana yang terjadi diamati dengan kaca
cobalt atau kaca biru tua.
d. Percobaan dilakukan pada setiap sampel yang diberikan oleh
asisten.
e. Hasil pengamatan dicatat pada jurnal, sesuai dengan kode
sampel.
8. Reaksi dengan Asam Sulfat
a. Dengan H2SO4 Encer
- 1 gr sampel dimasukan ke dalam test tube
- Ditambahkan 0,5 ml larutan H2SO4 1M, diamati yang terjadi.
b. Dengan H2SO4 Pekat
- 1 gr sampel dimasukan ke dalam test tube
- Ditambahkan 0,5 ml larutan H2SO4 pekat, diamati yang
terjadi.
9. Reaksi dengan NaOH
a. 1 gr sampel dimasukkan ke dalam test tube.
b. Tambahkan 0,5 ml larutan NaOH 1M, diamati yang terjadi.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 13 dari 21
3.4.2. Preparatif Sampel
A. Sampel Anorganik
1. Hasil dari percobaan point 6, dipilih pelarut asam yang dapat
melarutkan sampel dengan sempurna.
2. Sampel anorganik dilarutkan dengan pelarut asam yang cocok di
dalam gelas kimia 50 ml, setelah larut diencerkan kira-kira
mencapai 100 ml.
3. Larutan disimpan dalam botol berwarna dan tertutup baik.
B. Sampel Organik
1. Larutan sampel organik disiapkan dalam pelarut yang cocok
berdasarkan percobaan diatas, larutan disiapkan kira-kira 100 ml.
2. Sampel tersebut disimpan dalam botol warna dengan tutup yang
baik, siap untuk dikerjakan pada Modul 8.
3. 1 g sampel organik diambil, dimasukkan ke dalam alat destruksi
basah.
4. Ditambahkan 50 ml larutan HNO3 pekat ke dalam labu yang
berisi sampel orgnanik.
5. Alat destruksi basah dipasang.
6. Alat dipanaskan dengan water bath selama 10 menit. Setelah gas
nitrogen habis keluar, ditambahkan dengan pelan dan hati-hati 10
ml larutan H2O2.
7. Pemanasan dilanjutkan selama 3 menit.
8. Hasil destruksi basah dipindahkan ke dalam gelas kimia 50 ml
dan ditambahkan aquades kira-kira volume 100 ml.
9. Sampel hasil destruksi disimpan dalam botol berwarna.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 14 dari 21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PERCOBAAN
4.1.1. Identifikasi Sampel
1. Pemeriksaan Makro
IdentifikasiSampel Anroganik
(Kode 52)Sampel Organik
Wujud Padat Padat
Rupa Granul Serbuk
Warna Coklat orange Hijau kecoklatan
Bau Bau khas tanah Bau khas dedaunan
Sifat Asam/ Basa Basa Basa
Sifat Hidroskopis Tidak hidroskopis Tidak hidroskopis
Pelarut yang cocok Aquaregia Metanol
2. Pelarutan Sampel dan Uji Nyala
Pelarut Pengamatan
Sampel Senyawa Anoganik
H2O Sampel tidak larut, tidak terjadi reaksi.
HCl 2M Sampel larut sedikit, timbul gas dan buih/ busa,
larutan menjadi keruh.
HCl pekat Sampel larut sedikit, timbul gas dan buih/ busa,
larutan menjadi keruh.
HNO3 2M Sampel larut sedikit, timbul gas dan buih/ busa,
larutan menjadi keruh.
HNO3 pekat Sampel larut sedikit, timbul gas dan buih/ busa,
larutan menjadi keruh.
Aquaregia Sampel larut sedikit lebih banyak, timbul gas
dan buih/ busa, larutan menjadi keruh.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 15 dari 21
Pelarut Pengamatan
Sampel Senyawa Organik
Metanol Sampel larut, Larutan berwarna hijau pekat/
hijau tua
Aseton Sampel sedikit larut, larutan berwarna hijau
terang.
Metilen Klorida Sampel tidak larut, larutan berwarna bening.
Etil Asetat Sampel sedikit larut, larutan berwarna keruh.
n-Hexana Sampel tidak larut, larutan berwarna hijau
terang.
3. Uji Nyala
Sampel Pelarut yang Cocok Warna Nyala
Senyawa Anorganik Aquaregia Kuning
Senyawa Organik Metanol Orange
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 16 dari 21
4.2. PEMBAHASAN
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair
atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan.
Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
air. Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik
(mengandung karbon) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya
memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap, meninggalkan
substansi terlarut yang didapatkan. Untuk membedakan antara pelarut
dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang
lebih besar.
Untuk melarutkan sampel harus memilih pelarut yang cocok yang
dapat melarutkan sampel secara sempurna.
Larutan terdiri atas 2 komponen, yaitu zat terlarut dan pelarut.
Konsentrasi adalah banyaknya jumlah zat terlarut dalam pelarut. Larutnya
zat terlarut dalam pelarut disebut “like dissolve like” suka sama suka
didalam larutan, berlaku zat terlarut polar dalam pelarut polar. Umumnya
senyawa anorganik bersifat polar dan senyawa organik bersifat non polar.
Ciri-ciri senyawa polar:
a. Dalam larut dalam air dan pelarut lain
b. Memiliki kutub positif (+) dan kutub (-) akibat tidak meratanya
distribusi elektron
Ciri-ciri senyawa non-polar
a. Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
b. Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (–) , akibat meratanya distribusi
elektron
Dalam proses pemanasan, elektron-elektron bisa mendapatkan energi,
dan terjadi perpindahan elektron ke orbital yang kosong manapun pada
level yang lebih tinggi. Perpindahan ini dipengaruhi oleh banyaknya energi
yang diserap oleh elektron tertentu dalam reaksi nyala.
Karena sekarang elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi
dan lebih tidak stabil dari segi energi, maka elektron-elektron cenderung
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 17 dari 21
turun kembali ke level dimana sebelumnya mereka berada tapi tidak terjadi
sekaligus.
Sebuah elektron yang telah tereksitasi dari satu level ke sebuah orbital
pada level 7 misalnya, bisa turun kembali ke level sebelumnya sekaligus.
Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah energi yang dapat dilihat
sebagai cahaya dengan warna tertentu.
Akan tetapi, elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)
dari tingkat sebelumnya. Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun
sampai ke level 2.
Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi
tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan masing-masing
memiliki warna tertentu.
Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum
garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang terlihat adalah kombinasi
dari semua warna individual.
Besarnya lompatan/ perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi
dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam
yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda,
sehingga warna nyala yang berbeda pula
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 18 dari 21
BAB V
KESIMPULAN
1. Pelarut yang cocok untuk sampel senyawa anorganik adalah Aquaregia.
2. Pelarut yang cocok untuk sampel senyawa organik adalah Metanol.
3. Hasil uji nyala sampel senyawa anorganik dengan pelarut Aquaregia adalah
warna kuning.
4. Hasil uji nyala sampel senyawa organik dengan pelarut Metanol adalah
orange (warna api), tidak muncul spektrum warna lain.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 19 dari 21
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1979. Buku Teks Analisi Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Kuantitatif Anorganik Edisi Kelima Bagian I. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisi Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Kuantitatif Anorganik Edisi Kelima Bagian II. Jakarta: PT Kalman Media
Pustaka.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 20 dari 21
LAMPIRAN
1. Pelarutan Sampel Senyawa Anorganik dengan beberapa pelarut.
2. Pelarutan Sampel organik dengan beberapa pelarut
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 – Identifikasi dan Preparatif Sampel Halaman 21 dari 21